LAMPIRAN - LAMPIRAN
Laporan Hasil Wawancara Narasumber: Direktur Utama, dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS. 1. Bagaimanakah sejarah terbentuknya RSAB Harapan Kita? Pada mulanya, Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita mempunyai nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita. Keberadaan dari Rumah Sakit tersebut merupakan gagasan almarhumah Ibu Tien Soeharto selaku Ibu Negara Republik Indonesia pada saat itu, sekaligus Ketua Yayasan Harapan Kita.
2. Tanggal berapa tepatnya RSAB Harapan Kita diresmikan? RSAB Harapan Kita diresmikan pada tanggal 22 Desember 1979, bertepatan dengan Hari Ibu Nasional. Peresmian tersebut dilakukan oleh Bapak Soeharto, yang merupakan Presiden Republik Indonesia dikala itu. Pada saat itu juga langsung dilakukan penyerahan kepemilikan RSAB Harapan Kita dari Ketua Yayasan Harapan Kita kepada pemerintah Republik Indonesia melalui Presiden Republik Indonesia, dengan tujuan agar seluruh aset RSAB Harapan Kita, baik tanah maupun bangunannya, untuk seterusnya akan dimiliki bangsa dan negara Indonesia.
3. Bagaimana perkembangan selanjutnya dari RSAB Harapan Kita? Berdasarkan undang - undang nomor 20 tahun 1997 tentang Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) dan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 1 24/KMK.03/1998 tertanggal 27 Februari 1998 tentang tata cara penggunaan PNBP di bidang pelayanan kesehatan, maka RSAB Harapan Kita termasuk salah satu instansi pelayanan yang harus tunduk terhadap kedua regulasi peraturan tersebut. Selanjutnya, sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan tuntutan masyarakat akan pelayanan yang berkualitas, maka Pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong kemandirian di dalam pengelolaan rumah sakit, berupa terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2000 tentang Perusahaan Jawatan, yang memungkinkan perubahan status RSAB Harapan Kita dari instansi pengguna PNBP menjadi Perusahaan Jawatan. Pada tanggal 12 Desember 2000, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 127 tahun 2000, status RSAB Harapan Kita berubah dari satuan kerja instansi pemerintah menjadi badan usaha pelayanan yang secara otonom mengelola instansinya dengan nama Perusahaan jawatan Rumah sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita atau yang bisa disingkat menjadi Perjan RSAB Harapan Kita. L1
L2
Untuk mengembangkan pelayanan rumah sakit dimasa yang akan datang, tentunya diperlukan perluasan cakupan pelayanan, khususnya dalam pengembangan pelayanan sekunder dan terrier kesehatan ibu. Maka berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 271/Menkes/SK/ll/2005 tertanggal 23 Februri 2005 terjadi perubahan nama Rumah Sakit Anak dan Bersalin Harapan Kita menjadi Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (BLU) dan mengacu pada Surat Menteri Kesehatan Nomor 861/Menkes/VI/2005 tertanggal 16 Juni 2005 tentang Perubahan Bentuk Rumah Sakit Perjan, maka Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita berubah status kembali menjadi Rumah Sakit Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Departemen Kesehatan yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan - Badan Layanan Umum yang disingkat dengan PPK - BLU.
4. Apakah visi dari RSAB Harapan Kita? Visi dari RSAB Harapan Kita sendiri adalah Menjadi rumah sakit anak, remaja, dan bunda yang terkemuka di tingkat nasional.
5. Sedangkan misi dari RSAB Harapan Kita? Misi dari RSAB Harapan Kita adalah Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul dan mutakhir bagi anak, remaja, dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring, serta Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian dibidang kesehatan anak, remaja, dan bunda untuk kalangan internal dan institusi lain.
6. Apakah tujuan dari RSAB Harapan Kita? Mewujudkan pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu, unggul, dan mutakhir dibidang kesehatan anak, remaja, dan bunda melalui kerjasama tim dan sistem jejaring, serta menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, dan penelitian yang terintegrasi dengan aktivitas pelayanan melalui semboyan budaya kerja RSAB Harapan Kita yaitu CANTIK, yang berarti cepat, akurat, nyaman dan aman, transparan dan akuntabel, integritas tinggi, serta kerja sama tim.
7. Apakah motto dari RSAB Harapan Kita? RSAB Harapan Kita mempunyai motto FACT, yaitu:
L3
-
Fast: Cepat dalam memberikan pelayanan.
-
Accurate: Tepat waktu, tepat sasaran, sesuai dengn prosedur, taat terhadap peratutan.
-
Convenient and safe: Nyaman dan aman dalam mendapatkan pelayanan kesehatan.
-
Team work: Pelayanan diberikan secara terpadu antar profesi untuk mencapai total quality management.
8. Untuk selanjutnya, bagaimanakah arah pelayanan kesehatan yang akan dilakukan RSAB Harapan Kita kepada masyarakat? Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada Anak dan Bunda, RSAB Harapan Kita memiliki kebijakan mutu. Kebijakan mutu tersebut yaitu Direksi dan Seluruh Karyawan RSAB Harapan Kita bertekad untuk menyelenggarakan pelayanan unggul, pendidikan dan penelitian di bidang kesehatan anak dan bunda melalui manajemen yang transparan dan akuntabel, dengan pemberdayaan sumber daya manusia yang profesional dan berintegrasi tinggi, berkomitmen, serta berorientasi pada kepuasan pelanggan secara cepat, tepat, nyaman dan aman oleh tim yang terpadu.
Direktur Utama
dr. Achmad Soebagjo Tancarino, MARS. NIP 196007311989031003
L4
Narasumber: Penanggung Jawab Hardware dan Jaringan, Wahyudianto 1. Bagaiamana spesifikasi hardware yang digunakan RSAB Harapan Kita? Spesifikasi hardware dari RSAB Harapan Kita adalah sebagai berikut: -
Mengenai PC desktop, processor yang digunakan adalah Intel Pentium Core i3 dengan kapasistas Memory RAM sebesar 2 GB.
-
Kapasitas internal harddisk yang dimiliki adalah sebesar 250 GB, dengan tambahan CD-RW, serta menggunakan VGA On Board.
-
Monitor yang digunakan adalah monitor dengan brand Dell ukuran 5 inch serta monitor dengan brand Lenovo ukuran 15 inch.
-
Motherboard yang digunakan adalah motherboard dengan brand Asus, dan printer yang digunakan adalah printer dengan brand Epson tipe LX 300, serta printer dengan brand Hp Laser tipe Z1020.
2. Bagaimana dengan perangkat input yang digunakan? Kalau untuk perangkat inputan, perangkat yang digunakan, mouse misalnya, yang dipakai adalah mouse dengan brand PC Mouse Logitech, dan untuk keyboardnya sendiri, yang dipakai adalah keyboard dengan brand Logitech juga.
3. Sedangkan untuk perangkat output, apa saja yang digunakan? Kalau untuk perangkat output, perangkat yang digunakan adalah printer dengan brand Epson tipe LX 300, serta printer dengan brand Hp Laser tipe Z1020, juga memakai monitor Dell dan monitor Lenovo.
L5
4. Topologi jaringan apa yang digunakan di RSAB Harapan Kita? (Jawaban ditunjukkan dengan gambar yang terdapat pada bab 3)
5. Apa saja perangkat yang digunakan RSAB Harapan Kita dalam hal telekomunikasi internet? Untuk telekomunikasi internet, RSAB Harapan Kita menggunakan sistem LAN 10/100 dengan menggunakan LAN Card serta switch dan modem.
6. Sistem keamanan apa yang digunakan dalam menunjang aplikasi? Sistem keamanan yang digunakan adalah dengan penerapan windows firewall dan untuk antivirusnya menggunakan antivirus Mc Afee.
7. Software apa saja yang digunakan RSAB Harapan Kita dalam menjalankan proses bisnis yang ada? Microsoft Office 2010, aintivirus server Mc Afee, Adobe Reader, Mozilla Fiefox, dan dalam menunjang proses bisnis yaitu aplikasi SIRS.
8. Bagaimana dengan pemakaian internet, database, dan server? Memakai Linknet, Hypernet, Sysbase, Server IBM, Windows 2000 Server.
Penanggung Jawab Hardware dan Jaringan
Wahyudianto
L6
Narasumber: Penanggung Jawab Software, Nurul Jamal, M.Kom 1. Bagaimanakah sistem pendistribusian perbekalan farmasi di RSAB Harapan Kita? Sistem pelayanan desentralisasi, yaitu sistem pendistribusian perbekalan farmasi yang mempunyai cabang di dekat unit perawatan/pelayanan. Cabang ini dikenal dengan istilah depo farmasi. Pada desentralisasi, penyimpanan dan pendistribusian perbekalan farmasi ruangan, tidak lagi dilayani oleh pusat pelayanan farmasi. Instalasi farmasi dalam hal ini bertanggung jawab terhadap efektifitas dan keamanan perbekalan farmasi yang ada di depo farmasi.
2. Bagaimanakah sistem pendistribusian obat di RSAB Harapan Kita kepada para pasien ataupun pelanggan yang ingin membeli obat? Sistem distribusi obat dengan kombinasi resep individual dan persediaan lengkap, yaitu merupakan perpaduan antara sistem distribusi obat resep individual berdasarkan permintaan dokter yang disiapkan dan di distribusikan oleh instalasi farmasi sentral dan sebagian lagi disiapkan dari persediaan obat yang terdapat di ruangan pasien tersebut.
3. Bagaimanakah sistem pengadaan/pembelian obat di RSAB Harapan Kita? RSAB Harapan Kita biasanya menggunakan dua model pengadaan atau pembelian obat, disesuaikan dengan kondisi yang ada, pembeliannya yaitu:
L7
-
Pembelian tahunan (annual purchasing), merupakan pembelian dengan selang waktu satu tahun. Model ini biasanya digunakan untuk obat publik.
-
Pembelian tiap waktu (prepectual purchasing), merupakan pembelian yang dilakukan setiap saat pada keadaan obat mengalami kekurangan.
4. Bagaimanakah sistem penyusunan obat di RSAB Harapan Kita? Menggunakan metode FEFO (first expired first out), obat yang lebih dahulu mendekati kadaluarsa yang dikeluarkan pertama.
5. Mengenai sistem, kapankah sistem di RSAB Harapan Kita dibangun? Sistem dibangun tahun 2002, membeli di vendor, baru kemudian pihak IT dari RSAB Harapan Kita yang menembangkan sendiri.
6. Bagaimanakah sistem pengadaan obat di RSAB Harapan Kita? Secara garis besarnya, melalui aplikasi SIRS, bagian farmasi mengirimkan usulan kepada bagian medik, lalu bagian medik akan menyetujui usulan tersebut dan memberikan kepada bagian logistik, lalu bagian logistik memesan kepada supplier. Supplier memberikan obat yang dipesan kepada bagian panitia penerimaan barang, dimutasikan ke gudang sentral, gudang sentral memberikan obat kepada gudang terminal, dan gudang terminal memberikan kepada bagian depo farmasi, untuk kemudian melakukan penjualan kepada pelanggan.
Penanggung Jawab Software
Nurul Jamal, M.Kom
L8
Narasumber: Teknisi Software, Pantia Penerimaan Barang, M. Supri Setyadi 1. Bagaimana proses pemesanan obat dari bagian farmasi sampai obat masuk ke persediaan? Pada awalnya, bagian farmasi akan membuat dokumen di dalam aplikasi SIRS, berupa surat usulan pengadaan barang ke bagian medik. Bagian medik melalui sistem aplikasi SIRS, akan mengakses surat usulan pengadaan barang dari bagian farmasi tersebut. Apabila surat usulan pengadaan barang tersebut telah disetujui oleh bagian medik, maka melalui aplikasi SIRS, bagian medik akan mengirim surat usulam pengadaan barang tersebut kepada bagian logistik. Setelah bagian logistik menerima surat usulan pengadaan barang di dalam aplikasi SIRS, maka bagian logistik akan membuat perencanaan pemesanan barang/obat tersebut dengan mencetak purchase order untuk kemudian dikirim kepada supplier. Setelah supplier menerima purchase order tersebut dan mengirmkan obat yang dipesan, maka bagian panitia penerimaan barang akan membuat berita acara dan bukti penerimaan barang secara ketik manual. Jika ada obat yang tidak sesuai dengan pemesanan atau kadaluarsa misalnya, maka panitia penerimaan barang akan mengembalikan obat yang dimaksud, bersama dengan surat retur kepada supplier. Panitia penerimaan barang kemudian akan mendistribusikan barang tersebut kepada bagian gudang sentral, saat gudang sentral menerima obat panitia penerimaan barang, maka bagian gudang sentral akan membuat dokumen bukti penerimaan barang dan bukti pengeluaran barang berdasarkan surat permintaan barang dari gudang terminal. Surat permintaan barang yang gudang terminal buat melalui aplikasi SIRS, dikirimkan kepada bagian gudang sentral, merupakan acuan bagi gudang sentral untuk melakukan mutasi/amprahan obat yang telah tersedia kepada bagian gudang terminal, juga terdapat surat retur kepada bagian gudang sentral jikalau di bagian gudang terminal terdapat obat yang telah kadaluarsa atau tidak sesuai pemesanan. Bagian gudang terminal pun membuat bukti pengeluaran barang, tentunya di dalam aplikasi SIRS, berdasarkan surat permintaan barang dari bagian depo farmasi. Surat permintaan barang dari bagian depo farmasi tersebut juga merupakan sebagai acuan bagi gudang terminal dalam melakukan mutasi/amprahan obat kepada bagian depo farmasi. Kemudian penjualan obat dilakukan kepada pelanggan di bagian depo farmasi RSAB Harapan Kita. Sebagai bukti penjualan obat kepada pelanggan di bagian depo farmasi, maka bagian kasir depo farmasi akan membuat kuitansi pembayaran sebagai bukti pembayaran.
L9
2. Aplikasi apa saja yang dipakai terkait dengan pengadaan persediaan obat di RSAB Harapan Kita? Aplikasi yang dipakai tentu saja aplikasi SIRS, yang terdiri dari: -
Aplikasi apotek dan farmasi-SIRS.
-
Aplikasi logistik-SIRS.
-
Aplikasi gudang sentral-SIRS.
-
Aplikasi gudang terminal-SIRS.
-
Aplikasi kasir depo farmasi-SIRS.
3. Bagaimana dengan hak akses password atas aplikasi yang dipakai, apakah tiap orang mempunyai password yang berbeda? Pada awalnya, id dan password yang diberikan kepada karyawan agar dapat mengakses aplikasi SIRS merupakan bentuk default. Namun tentu saja untuk alasan keamanan, setiap karyawan akan mengganti password yang dimilikinya sesuai dengan keinginan, tetapi dengan catatan bahwa id karyawan yang diberikan tersebut tidak dapat diganti.
4. Kapankah pengadaan persediaan obat diadakan? Pengadaan persediaan obat akan dilakukan ketika adanya permintaan dari bagian farmasi setelah melihat stok obat yang telah mencapai minimum.
5. Apakah dilakukan pemeriksaan berkala mengenai tanggal kadaluarsa, dan perubahan mutu obat? Ya, pemeriksaan dilakukan 3 bulan sekali, dan pada akhir tahun oleh tim stok opname, dilakukan dengan pengecekan kartu stok serta ketersediaan fisik obat yang masih beredar di lapangan.
6. Darimanakah kita dapat mengetahui bahwa stok persediaan obat akan segera habis, apakah ada pemberitahuan dari sistem? Jikalau kita ingin mengetahui stok persediaan obat akan habis, sistem akan menampilkan notifikasi berupa warna yang berbeda mengenai stok yang ada pada persediaan obat, kalau kuning sudah mendekati minimum, dan kalau merah berarti stok obat tersebut sudah mencapai titik minimum.
L10
7. Apa yang dilakukan dengan obat yang kadaluarsa/rusak? Obat yang kadaluarsa atau rusak akan diretur kepada supplier, namun uang tidak dikembalikan melainkan akan diganti dengan tipe obat yang rusak atau kadaluarsa tersebut. Tetapi jika tidak memungkinkan lagi, obat kadaluarsa atau rusak tersebut akan dibakar atau dimusnahkan.
8. Siapakah yang memberikan otorisasi terhadap dokumen yang digunakan selama proses pengadaan obat berlangsung? Tentunya otorisasi yang diberikan adalah sesuai dengan divisi masing-masing dalam proses pengadaan persediaan obat, baik pemberi otorisasi maupun dengan yang diberi otorisasi tersebut.
9. Pencatatan penerimaan dan pengeluaran obat secara manual dilakukan dimana, apakah di kartu stok? Benar sekali, kalau pencatatan secara manual dicatat di kartu stok atau biasa disebut kartu gantung tersebut.
10. Dokumen apa saja yang digunakan terkait dengan pengadaan persediaan obat di RSAB arapan Kita? Dokumen yang digunakan di dalalm sistem adalah surat usulam pengadaan barang, purchase order, berita acara secara manual, bukti penerimaan barang, surat retur, bukti pengeluaran barang, surat permintaan barang, dan kuitansi pembayaran bagi para pelanggan yang membeli obat.
11. Pemesanan obat dilakukan melalui apa? Rangkaian proses pemesanan obat dilakukan melalui aplikasi SIRS, dan untuk penunjukan vendor, dilakukan dalam bentuk tender yang sah dengan RSAB.
12. Penerimaan obat dilakukan oleh bagian mana? Penerimaan obat dilakukan oleh tim yang disebut dengan panitia penerimaan barang, dimana bagian tersebut akan mengecek kesesuaian obat beserta dengan total harganya, dan akan langsung melakukan retur jika ada obat yang tidak sesuai spesifikasi pemesanan. Panitia penerimaan barang juga membuat berita acara dan bukti penerimaan barang.
L11
13. Bagaimana dengan penyusunan stok obat? FEFO atau FIFO ? Penyusunan obat dilakukan berdasarkan FEFO (first expired, first out).
14. Dokumen pendukung apa saja yang terkait proses penerimaan obat? Dokumennya adalah berita acara secara manual, bukti penerimaan barang, surat retur, dan kuitansi pembayaran.
15. Apakah obat dicek oleh penerima obat, dalam hal ini bagian logistik? Tidak, yang mengecek penerimaan obat dari supplier adalah bagian panitia penerimaan barang, mengecek kesesuaian spesifikasi obat yang diterima.
16. Di mana update barang masuk dilakukan dan berdasarkan dokumen apa hal itu dilakukan? Siapa yang melakukan? Bagaimana alur dokumen tersebut? Update barang dilakukan oleh bagian logistik, berdasarkan dokumen bukti penerimaan barang, alur dokumennya ya itu, pencatatatan dilakukan secara sistem, dan juga dilakukan secara manual di dalam kartu stok atau yang biasa disebut dengan kartu gantung.
17. Bagaimana pembayaran pemesanan obat dilakukan? Secara tunai atau kredit? Siapa yang melakukan pembayaran? Apakah ada dokumen terkait? Bagaimana pencatatannya? Pembayaran obat dilakukan secara kredit kepada supplier yang sudah menang tender untuk mengadakan persediaan obat, dan yang melakukan pembayaran adalah bagian keuangan, serta pencatatan dilakukan oleh bagian akuntansi.
18. Untuk pengeluaran barang, bagian mana yang meminta? Obat yang dikeluarkan ya berdasarkan permintaan dari bagian - bagian yang terkait dengan proses pengadaan persediaan obat, seperti yang sudah dijelaskan..
19. Bagaimana transaksi obat ke pasien? Transaksi obat terhadap pasien dilakukan oleh bagian kasir depo farmasi, tentunya dengan melakukan log-in di dalam aplikasi SIRS, yaitu aplikasi kasir depo farmasi, dengan melakukan input keterangan yang diperlukan.
L12
20. Apabila ada perubahan harga obat, siapa yang melakukan update data untuk diinput kedalam sistem? Apabila terdapat perubahan harga obat dari supplier, maka yang berhak mengubah nominalnya di sistem adalah bagian logistik RSAB Harapan Kita.
21. Bagian manakah yang menentukan nominal pemesanan jumlah obat? Bagian medik yang mempunyai tugas untuk menentukan nominal pemesanan jumlah obat berdasarkan usulan permintaan dari bagian farmasi, tetapi usulan tersebut akan dikaji ulang oleh bagian medik untuk menentukan penetapan nominal jumlah obat yang akan dipesan kepada supplier.
22. Tahun berapa sistem yang ada di RSAB Harapan Kita dibangun? Pembangunan sistem dilakukan pada tahun 2002, pembelian sistem ERP aplikasi SIRS yang ada di RSAB Harapan Kita, dibeli dari vendor, namun pengembangan secara berkelanjutan dilakukan oleh tim IT RSAB harapan Kita sendiri.
23. Pada topologi jaringan, ada Cloud, data apakah yang disimpan di dalam cloud
tersebut? Cloud yang ada belum terlalu digunakan, sekedar hanya untuk website saja.
Teknisi Software, Pantia Penerimaan Barang
M. Supri Setyadi
L13
Dokumen - Dokumen RSAB Harapan Kita
Surat Usulan Permintaan Barang Bagian Farmasi
Surat Confirm Usulan Perminataan Barang Bagian Medik
L14
Surat Perintah Kerja (Purchase Order) Bagian Logistik
Surat Retur Bagian Panitia Penerimaan Barang
L15
Surat Bukti Penerimaan Barang Gudang Sentral
Surat Permintaan Barang Gudang Terminal
L16
Surat Bukti Mutasi Barang Gudang Sentral
Surat Permintaan Depo Farmasi
L17
Surat Bukti Mutasi Barang Gudang Terminal
Kwitansi Resep Farmasi
L18
Lampiran Hasil Rapat Penetapan Tingkatan Resiko Pada RSAB Harapan Kita
Tabel Penilaian Tingkatan Resiko RSAB Harapan Kita (Peltier, 2005)
Probability
High (3) Medium (2) Low (1)
Impact High (3) 3 + 3 = 6 (A) 2 + 3 = 5 (B) 1 + 3 = 4 (C)
Medium (2) 3 + 2 = 5 (B) 2 + 2 = 4 (B) 1 + 2 = 3 (C)
Low (1) 3 + 1 = 4 (C) 2 + 1 = 3 (C) 1 + 1 = 2 (D)
Tabel Penilaian Tingkatan Resiko RSAB Harapan Kita Nomor Ancaman Ancaman 1. Informasi diakses oleh pihak yang tidak berwenang 2. Data dan informasi tidak sesuai dengan fakta 3. Kehilangan data dan informasi akibat kebakaran 4. Tidak ada peringatan atas kesalahan input data 5. Kegagalan sistem dan hilangnya data akibat virus komputer 6. Manipulasi data untuk kepentingan pribadi atau kelompok 7. Human error pada saat melakukan input data 8. Kerusakan hardware akibat kebakaran 9. 10.
Penolakan akses ke informasi oleh pihak yang memiliki otorisasi Kerusakan database
11.
Membuat laporan yang salah
12.
Mantan user atau karyawan masih memiliki akses terhadap data dan informasi Adanya resiko duplikasi Informasi perusahaan
13.
14. 15. 16.
Kebocoran informasi internal perusahaan Gangguan jariangan akibat virus komputer Berbagi user-ID
Penilaian (High+High) 3+3=6 (High+High) 3+3=6 (Low+Low) 1+1=2 (High+High) 3+3=6 (Low+High) 1+3=4 (Low+Low) 1+1=2 (High+High) 3+3=6 (Low+Low) 1+1=2 (Medium+High) 2+3=5 (Low+High) 1+3=4 (Medium+High) 2+3=5 (High+High) 3+3=6
Tingkatan Resiko A A D A C D A D B C B A
(High+High) 3+3=6
A
(Low+Low) 1+1=2 (Low+Medium) 1+2=3 (High+High) 3+3=6
D C A
L19
17.
Hacker dapat membuat sistem down
18.
20.
Hubungan jaringan antar sistem gagal didalam perusahaan Kegagalan router atau firewall membuat layanan tidak dapat diakses Error pada program
21.
Putusnya koneksi internet
22.
Kesalahan dalam membuat perubahan software Informasi yang diakses tidak tersedia
19.
23. 24.
SDM yang tidak terlatih dalam menggunakan teknologi yang terkomputerisasi
(Low+Low) 1+1=2 (Low+High) 1+3=4 (Medium+High) 2+3=5 (High+High) 3+3=6 (High+High) 3+3=6 (Medium+High) 2+3=5 (High+High) 3+3=6 (High+High) 3+3=6
D C B A A B A A
Keterangan: A – Tindakan korektif harus diimplementasikan B – Tindakan korektif sebaiknya diimplementasikan C – Memerlukan pemantauan D – Tidak ada tindakan yang diperlukan saat ini Seperti dalam matriks yang telah diteliti tersebut, tim akan melihat di mana tingkat probabilitas dan tingkat dampak berpotongan, lalu memasukkan informasi ini ke dalam kertas kerja FRAAP.
Lampiran Stock Opname pada RSAB Harapan Kita
RSAB Harapan Kita sudah melakukan proses stock opname dalam mengelola persediaan obat. Manfaat menjalankan proses stock opname pada RSAB Harapan Kita yaitu:
L20
1. Membandingkan nilai persediaan obat tahun ini dengan tahun sebelumnya, apakah nilai persediaan naik atau turun. 2. Mengetahui jumlah persediaan obat pada RSAB Harapan Kita 3. Sebagai BackUp pencatatan data persediaan obat apabila sistem informasi rumah sakit yang dipakai sedang down. Pencatatan data persediaan obat dilakukan secara manual pada kartu stock. 4. Mencocokkan data jumlah persediaan obat pada kartu stock dengan jumlah persediaan obat yang ada pada sistem informasi RSAB Harapan Kita, apakah terdapat selisih jumlah persediaan obat. 5. RSAB Harapan Kita melakukan stock opname secara berkala, yaitu setiap 3 bulan.
Berikut adalah contoh Kartu Gantung pada Depo Farmasi RSAB Harapan Kita