LAPORAN GELADI WITEL JATENG TIMUR UTARA (KUDUS) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.
Laporan ini disusun untuk memenuhi syarat matakuliah Geladi Program Studi Strata I Teknik Industri Telkom University
Disusun Oleh : Dani Aji Pratama
(1102130011)
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI TELKOM UNIVERSITY BANDUNG 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan karunia-Nya maka laporan tugas geladi ini dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, Pembimbing Akademik, Pembimbing Lapangan, Keluarga yang tercinta dan teman-teman yang senantiasa mendukung dalam pengerjaan laporan ini, serta untuk pihak lainnya yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan geladi ini. Terwujudnya laporan ini merupakan usaha yang telah penulis laksanakan selama geladi di PT. TELKOM kabupaten Kudus, namun penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini belum sempurna, untuk itu saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat diharapkan. Akhir kata, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses pembuatan laporan selama melaksanakan geladi di PT. TELKOM kabupaten Kudus, sampai dengan tersusunnya laporan ini. Harapan penulis, laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Kudus, 10 Juli 2015
Penulis
1
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1 DAFTAR ISI........................................................................................................................... 2 DAFTAR GAMBAR................................................................................................................ 3 DAFTAR TABEL .................................................................................................................... 4 LEMBAR PENGESAHAN ....................................................................................................... 5 ABSTRAK.............................................................................................................................. 6 BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 7 1.1
Latar Belakang..................................................................................................... 7
1.2
Profil Perusahaan ................................................................................................ 8
1.3
Struktur Organisasi............................................................................................ 10
1.4
Perusahaan Rumusan Masalah ......................................................................... 12
1.5
Batasan Masalah ............................................................................................... 12
1.6
Tujuan Pelaksanaan Geladi ............................................................................... 12
1.7
Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi ........................................................... 13
BAB II TINJAUAN TEORI ..................................................................................................... 13 2.1
Serat Optik ........................................................................................................ 13
2.2
Arsitektur Jaringan Fiber Optik Secara Umum .................................................. 13
2.3
Prinsip Dasar GPON........................................................................................... 15
2.4
Standar Umum Perangkat ................................................................................. 16
2.5
Komponen GPON .............................................................................................. 18
2.6
Keunggulan GPON ............................................................................................. 21
BAB III PELAKSANAAN GELADI .......................................................................................... 22 3.1 Mengobservasi Pengetahuan Masyarkat Kudus Tentang Produk Telkom (Indihome)..................................................................................................................... 23 3.2
Kegiatan Rutin Dan Lain – Lain.......................................................................... 24
BAB IV PENUTUP ............................................................................................................... 28 4.1
Kesimpulan ........................................................................................................ 28
4.2
Saran ................................................................................................................. 29
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 32
2
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Arsitektur FTTx .............................................................................................. 15 Gambar 2.2 Bagian – bagian OLT ...................................................................................... 19 Gambar 2.3 Optical Network Terminal ............................................................................. 19 Gambar 2.4 Splitter ........................................................................................................... 20
3
DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Struktur Organisasi ............................................................................................ 10 Tabel 2.1 Standar dari Teknologi GPON............................................................................ 16
4
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATAN GELADI UNIVERSITAS TELKOM PT. TELKOM KABUPATEN KUDUS 3 JUNI 2015 S/D 10 JULI 2015
Oleh : Nama
: Dani Aji Pratama
Nim
: 1102130011
Jurusan
: S1 Teknik Industri
Laporan kegiatan Geladi ini telah diperiksa dan disetujui oleh perusahaan tempat melaksanakan kegiatan Geladi dan Dosen Pembimbing untuk memenuhi persyaratan penilaian kurikuler Geladi Universitas Telkom.
Kudus, 10 Juli 2015
Pembimbing Akademik
Pembimbing Lapangan
Danu Dwi Sanjoyo
Mei Iriyono
NIK. 14881485-2
NIK. 620235
5
ABSTRAK
Geladi adalah salah satu mata kuliah wajib dan program kegiatan yang dirancang untuk memberikan pengalaman dan sosialisasi kerja kepada para mahasiswa Universitas Telkom. Hal ini sangat penting, karena Mahasiswa akan mengenal dan menghayati kondisi dalam ruang lingkup lapangan kerja yang akan mereka pilih setelah lulus, serta dapat beradaptasi terhadap perubahan pada lingkungan pekerjaan. Berdasarkan pengertian tersebut, para mahasiswa disebar kebeberapa lokasi di Indonesia dan ada juga yang memilih tempat sendiri untuk melaksanakan geladi. Penulis memilih Witel Telkom Jateng Timur Utara sebagai tempat pelaksanaan geladi. Penulis di tempatkan pada bagian Data Management yang bertugas untuk menganalisis data dari hasil studi lapangan dan bertanggungjawab dalam perencanaan serta pelaksanaan strategi pengolahan data Telkom agar dapat melebihi kompetitor. Tugas yang diberikan cukup menantang bagi penulis yang kurang paham mengenai data management, yaitu bagaimana cara mendpatkan data di lapangan dan memasukkan data di kantor tempat penulis bertugas. Dengan tugas yang diberikan ini, penulis ditantang untuk berpikir kreatif dan memiliki kerjasama yang baik dengan peserta geladi dan pegawai kantor di tempat tersebut. Kegiatan geladi ini sangat baik untuk terus dilakukan tiap tahun karena dengan ini mahasiswa peserta geladi memiliki sedikit gambaran dan bekal untuk terjun ke dunia kerja setelah lulus nanti.
6
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Di era globalisasi, setiap orang dituntut untuk mampu mengikuti alur kemajuan, begitu halnya dengan seorang pelaku pendidikan. Keberhasilan seseorang nantinya tidak hanya akan dilihat dari kepiawaiannya dalam memahami setiap konsep dari materi pendidikan yang diperolehnya, akan tetapi dibutuhkan sebuah kreativitas dan ilmu terapan atau praktik secara langsung di dunia kerja. Universitas Telkom menyadari pentingnya praktik kerja ini, sehingga memberikan kesempatan mahasiswanya untuk mengenal kegiatan dalam dunia kerja dan dinamai kegiatan geladi.
Melalui
kegiatan
geladi
ini,
mahasiswa
berkesempatan
untuk
mengimplementasikan setiap ilmu yang telah diperolehnya selama mengikuti bangku pendidikan. Pada kegiatan geladi ini, penulis memilih mendapat pengalaman dari PT. Telkom kabupaten Kudus.
Dengan berkembangnya teknologi informasi yang sangat pesat, PT. Telkom Indonesia menawarkan layanan internet cepat yaitu IndiHome sebagai sarana untuk layanan internet broadband fix. IndiHome menjadi penyedia layanan Internet fix nomor satu di Indonesia karena pelayanannya yang lebih stabil dan tahan terhadap cuaca.
Bertambah pesatnya pemakaian layanan internet di masyarakat, membuat Marketing Witel Telkom kudus selalu berusaha memberikan layanan terbaik dan melakukan pembaharuan agar pelayanan yang diterima konsumen menjadi lebih baik, karena pada perkembangannya telah banyak bermunculan kompetitor penyedia layanan broadband yang bersaing dengan IndiHome. Semua provider di indonesia menyediakan layanan broadband ini, sehingga IndiHome berusaha menyediakan layanan yang terbaik sehingga masyarakat bisa memilih IndiHome karena kualitas dan pelayanan dari customer service yang baik.
7
Pihak Telkom juga telah meluncurkan beberapa produk baru untuk meningkatkan revenue perusahan, diantaranya UseeTV, @wifi.id, Speedy, dll. Dengan produk baru ini diharapkan pelanggan dapat merasakan berbagai kemudahan yang diberikan PT.Telkom. Oleh sebab itu diperlukan pengenalan mengenai produkproduk baru ke masyarakat luas terutama di daerah kabupaten Kudus. Untuk dapat mengenalkan produk Telkom lebih jauh di daerah Kudus, penulis melakukan suatu identifikasi dan mempelajari keadaan pasar melalui kuisioner yang dibuat. Kuisioner yang dibuat menitik beratkan pada pengetahuan dan hal-hal yang hanya berkenaan dengan IndiHome. Hal ini dikarenakan, penulis merasa IndiHome menjadi main product PT. Telkom dan perlu dikenal oleh masyarakat.
1.2 Profil Perusahaan Kabupaten Kudus adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Kudus terletak 51 km di sebelah utara Semarang. Di sebelah utara, Kudus berbatasan dengan Kabupaten Jepara dan Kabupaten Pati, di selatan berbatasan dengan Kabupaten Grobogan dan Kabupaten Pati. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Pati, Barat berbatasan dengan Kabupaten Demak dan Kabupaten Jepara. Letak secara astronomis adalah di 110 36'-110 50' BT dan 6 51'-7 16' LS. Terletak pada ketinggian rata-rata ± 55 m diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah Kabupaten Kudus adalah dataran rendah. Sebagian wilayah utara terdapat pegunungan (Pegunungan Muria), dengan puncaknya Gunung Sutorenggo (1.602 meter), Gunung Rahtawu (1.522 meter), dan Gunung Argojembangan (1.410 meter). Sungai terbesar adalah Kali Serang yang mengalir di sebelah barat, membatasi Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak.
Secara administrasi terdiri dari 9 kecamatan yaitu Kota, Kaliwungu, Jati, Undaan, Mejobo, Jekulo, Gebog, Bae dan Dawe. Total desa berjumlah 124 desa. Dahulu kesembilan kecamatan tersebut di bagi menjadi 3 kawedanan yang masing-masing kawedanan membawahi beberapa kecamatan. Ketiga kawedanan itu adalah kawedanan Kudus, Cendono, Tenggeles. Kawedanan Kudus meliputi Kota, Jati dan
8
Undaan, Kawedanan Cendono meliputi Bae, Gebog, Dawe dan Kaliwungu, Kawedanan Tenggeles meliputi Jekulo dan Mejobo.
Jumlah penduduk Kabupaten Kudus pada tahun 2007 tercatat sebesar 747.488 jiwa, terdiri dari 369.884 jiwa laki-laki (49,48 persen) dan 377.604 jiwa perempuan (50,52 persen). Daerah Kudus dan sekitarnya merupakan daerah industri dan perdagangan, dimana sektor ini mampu menyerap banyak tenaga kerja dan memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB. Selain industri dan perdagangan, masyarakat sekitar Kudus juga bermatapencaharian di sektor pertanian dan pariwisata.
PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk biasa disebut Telkom Indonesia atau Telkom adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jarigan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Telkom mengklaim sebagai perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia dengan jumlah pelanggan telepon tetap sebanyak 15 juta dan pelanggan telepon seluler sebanyak 104 juta. Wilayah Telekomunikasi Jawa Tengah Timur Utara atau bias disingkat Witel Jateng Timur Utara terletak pada Jalan Jendral Sudirman Nomor 69 Kudus dengan nomor telepon (0291) 433390 serta fax (0291) 434600. Witel Jateng Timur Utara membawahi datel Kudus, Demak, Pati, Blora, Purwadadi, Jepara, Rembang. Perusahaan ini memiliki visi “To become a leading Telecommunication, Information, Media, Edutaiment & Service (TIMES) Player in the region” serta memiliki misi sebagai berikut: 1. To Provide TIME Services with Excellent Quality & Competitive Price. 2. To be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation Corporation Values (5C):
Commitment to Long Term
Customer First
Caring Meritocraty
Co creation of win-win partnership
Collaborative Innovation
9
Sejarah singkat di era kolonial pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia ayanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraf Telefoon (PTT). Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian
layanan
jasa
telegraf
elektromagnetik
pertama
yang
menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokan hari lahir Telkom. Pada tahun 1961, status jawatan berubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1.3 Struktur Organisasi Tabel 1.1 Struktur Organisasi No.
Jabatan
Nama
1
Pimpinan
Rizal Fakta Basri
2
Wakil Pimpinan
Dadang Rukhiat
3
Sekretaris
Zaenal Abidin
4
Koord. Komunikasi dan Public Relation
Mamun Mansjur
5
Koord. Tanggap Darurat
Karnanto Hadi Purnomo
A Sub Koord. Rescue
Mei Iriyono
10
B Sub Koord. Bantuan Sosial
6
Imam Hadi
Koord. Pemulihan Infrastruktur
Gelyson Wibowo
A Sub Koord. Pemulihan Infratel
Manidjan
B Sub Koord. Pemulihan Infrastruktur Akses
Bambang Hendratmoko
C Sub Koord. Pemulihan Infrastruktur
Benny Sumaryanto
Telkomsel
D Sub Koord. Pemulihan Infrastruktur Telkom
Moh. Wahyu Sapari
Flexi
7
8
E Sub Koord. Pemulihan IT dan Billing
Trisna Budi Sunyata
F Sub Koord. Pemulihan Gedung dan Sarpen
Soesanto
Koord. Pemulihan Layanan
Achmad Baskoro
A Sub Koord. CIS dan Whole Sale
Sirotol Imam Hudfi
B Sub Koord. Enterprise dan Business Service
Andhi Tunggal
C Sub Koord. Customer Service
Cecep Hidayat
Koord. SDM
Mudji Santosa
11
9
Koord. Keuangan dan Asuransi
Louis Arifullah
10
Koord. Logistik
Joko Siswanto
1.4 Perusahaan Rumusan Masalah PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk khususnya Witel Jateng Timur Utara ini masih memiliki permasalahan terkait dengan tingkat penjualan produk khususnya di bagian personal service seperti speedy, useeTV, dan IndiHome adapun beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Rendahnya kesadaran masyarakat kudus dan skitarnya akan pentingnya internet. 2. Jenis pekerjaan dan letak geografis masyarakat sangat mempengaruhi tingkat kesadaran terhadap produk dari PT. Telkom. 3. Sikap kurang perduli dan ketidakpahaman masyarakat tentang adanya berbagai produk baru serta cara menggunakannya.
1.5 Batasan Masalah Dalam melaksanakan tugas geladi yang diberikan pada divisi data management penulis diberi batasan wilayah yaitu meliputi tujuh kabupaten yaitu kabupaten Kudus, Jepara, Demak, Pati, Blora dan Rembang, Purwodadi yang akan diobservasi untuk diambil koordinat dengan menggunakan GPS Garmin yang nantinya akan dimasukkan koordinat tersebut pada google earth.
1.6 Tujuan Pelaksanaan Geladi Geladi dilaksanakan dengan tujuan beberapa tujuan diantaranya untuk memberikan pengalaman dan penyelesaian masalah pekerjaan yang timbul di lapangan sekaligus mengukur implementasi keilmuan dan keterampilan di dunia kerja, meningkatkan keterampilan dan wawasan baik dalam hal kompetensi hardskill yakni kemampuan
12
teknis maupun softskill yakni kemampuan menyesuaikan diri, perilaku positif, dan semangat kerja tim. Dalam hal ini penulis diberikan tugas khusus pada divisi data management dengan tujuan utama dapat menyelesaikan data yang ada di lapangan yaitu tujuh kabupaten dalam waktu empat puluh hari.
1.7 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Geladi Geladi dilaksanakan dalam waktu kurang lebih selama empat puluh hari yang dimulai pada hari Rabu, 3 Juni 2015 hingga hari Jumat, 10 Juli 2015. Pada pelaksanaan geladi peserta dapat memilih lokasi geladi yang telah disediakan maupun dapat mencari tempat geladi sendiri. Dalam hal ini penulis memilih lokasi geladi yang telah disediakan yaitu Witel Telkom Jateng Timur Utara yang terletak pada Kabupaten Kudus.
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 Serat Optik Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut, dan dapat digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain. Sumber cahaya yang digunakan biasanya adalah laser atau LED. Kabel ini berdiameter lebih kurang 120 mikrometer. Cahaya yang ada di dalam serat optik tidak keluar karena indeks bias dari kaca lebih besar daripada indeks bias dari udara, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit. Kecepatan transmisi serat optik sangat tinggi sehingga sangat bagus digunakan sebagai saluran komunikasi.
2.2 Arsitektur Jaringan Fiber Optik Secara Umum Sistem jarlokaf paling sedikit memiliki 2 (dua) buah perangkat optoelektronik yaitu 1 (satu) perangkata opto-elektronik di sisi sentral dan satu lagi (satu) lagi perangkat
13
yang berada di sisi pelanggan yang disebut Titik Konversi Optik (TKO). Perbedaan letak TKO menimbulkan modus arsitektur jarlokaf berbeda pula yaitu :
a. Fiber To The Zone (FTTZ) TKO terletak disuatu tempat di luar bangunan, baik didalam kabinet dengan kapasitas besar.Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga beberapa kilometer. FTTZ umumnya diterapkan pada daerah peruahan yang letaknya jauh dari sentral atau infrastruktur duct pada arah yang bersangkutan, sudah tidak memenuhi lagi untuk ditambahkan dengan kabel tembaga.
b. Fiber To The Curb (FTTC) TKO terletak di suatu tempat di luar bangunan, didalam kabinet dan diatas tiang dengan kapasitas lebih kecil. Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO memalui kabel tembaga hingga beberapa ratus meter. FTTCdapat diterapkan bagi pelanggan bisnis yang letaknya berkumpul di suatu area terbatas namun tidak berbentuk gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan yang pada waktu dekat akan menjadi pelanggan jasa hiburan.
c. Fiber To The Building (FTTB) TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang telekomunikasi di basement namun juga dimungkinkan diletakkan pada beberapa lantai di gedung tersebut.Terminal pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga indoor.FTTB dalam diterapkan bagi pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan perumahan di apartement.
d. Fiber To The Home (FTTH) Fiber to the Home (disingkat FTTH) merupakan suatu format penghantaran isyarat optik dari pusat penyedia (provider) ke kawasan pengguna dengan menggunakan serat optik sebagai medium penghantaran.Perkembangan teknologi ini tidak
14
terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi serat optik yang dapat mengantikan penggunaan kabel konvensional. Dan juga didorong oleh keinginan untuk mendapatkan layanan yang dikenal dengan istilah Triple Play Services yaitu layanan akan akses internet yang cepat, suara (jaringan telepon, PSTN) dan video (TV Kabel) dalam satu infrastruktur pada unit pelanggan.
Gambar 2.1 Arsitektur FTTx
2.3 Prinsip Dasar GPON Prisip kerja dari GPON yaitu ketika data atau sinyal dikirimkan dari OLT, maka ada bagian yang bernama splitter yang berfungsi untuk memungkinkan serat optik tunggal dapat mengirim ke berbagai ONT. Untuk ONT sendiri akan memberikan data – data dan sinyal yang diinginkan oleh user. Pada prinsipnya, Passive Optical Network adalah sistem point-to-multipoint, dari fiber ke arsitektur premise network dimana unpowered optikal splitter (splitter fiber) serat optik tunggal.Arsitektur sistem GPON berdasarkan pada TDM (Time Division Multiplexing) sehingga mendukung layanan T1, E1, dan DS3. ONT mempunyai kemampuan untuk mentransmisikan data di 3 mode power. Pada mode 1, ONT akan mentransmisikan pada kisaran daya output yang normal. Pada mode 2 dan 3 ONT akan mentransmisikan 3 – 6 dB lebih rendah daripada mode 1 yang mengizinkan OLT untuk memerintahkan ONT menurunkan dayanya apabila OLT mendeteksi sinyal
15
dari ONT terlalu kuat atau sebaliknya, OLT akan memberi perintah ONT untuk menaikkan daya jika terdeteksi sinyal dari ONT terlalu lemah.
Tabel 2.1 Standar dari Teknologi GPON
Karakteristik
GPON
Standardization
ITU-T
Frame
ATM / GEM
Speed Upstream
1.2 G / 2.4 G
Speed Downstream
1.2 G / 2.4 G
Service
Data, Voice, Video
G.984
Transmission Distance 10 km / 20 km Number of Branches
64
Wavelength Up
1310 nm
Wavelength Down
1490 nm
Splitter
Passive
2.4 Standar Umum Perangkat Persyaratan teknik perangkat yaitu mampu menyalurkan atau membawa multilayanan (voice, data, video) dalam satu platform teknologi berbasis Passive Optical Network (PON) pada lingkungan jaringan masa depan (NGN). Persyaratan system GPON yaitu :
Beroperasi dengan line rates pada 2.488 Gbps downstream dan 1.244 Gbps upstream dengan menggunakan single fiber, sistem G-PON harus sesuai dengan ITU-T G.984.x series (G.984.1/2/3/4).
Modul GPON dapat diekspansi, yang memungkinkan terbentuknya sistem perangkat yang fleksible.
Sistem arsitektur GPON harus dalam satu rak yang terintegrasi untuk semua layanan. Semua layanan dikontrol oleh sebuah NMS
16
Arsitektur internal backplane perangkat GPON harus berbasis arsitektur IP. Kemampuan switching bersifat non-blocked matrix.
Perangkat GPON terdiri dari : a. Optical Line Termination (OLT) dipasang di Central Office Persyaratan umum untuk OLT yaitu :
Backplane OLT menyediakan sistembackup (redudansi) dan koneksi independent 10 Gigabit Ethernet full duplex untuk masing-masing servis slot.
Kemampuan switching fabric OLT mempunyai arsitektur non-blocking 150 Gbps full duplex per shelf.
OLT memiliki universal service slot Untuk PON card
b. Sejumlah Optical Network Terminal (ONT) atau Optical Network Unit (ONT) diletakkan di beberapa lokasi dalam jaringan akses broadband point-tomultipoint antara central office dan customer premises. Persyaratan umum untuk ONT yaitu :
Aplikasi di perumahan, kantor, atau pada building (HRB) dan curbs.
Dapat dikontrol secara lokal dan remote melalui OMCI sesuai dengan G.984.4
Menggunakan fiber optik single mode bidirectional untuk 1310 nm (upstream) dan 1490 nm (downstream)
Dapat mendukung λ 1550 nm untuk RF video.
c. ODN terdiri dari fiber optik dan passive splitters/couplers serta aksesoris lain seperti konektor yang menjadikan elemen-elemen ODN terkoneksi. Spesifikasi untuk ODN (Optical Distribution Network) yaitu :
Beroperasi menggunakan transmisi single optik.
Physical Reach ODN
Jarak maksimum dari OLT ke ONT/ONU sebesar 20 Km dengan cascadingsplitter 2 stage dan minimum 32 port ONT/ONU.
17
Perangkat dapat beroperasi menggunakan single fiber optic mengacu standard single mode fiber (ITU-T G.652).
2.5 Komponen GPON a. Sumber cahaya Sumber cahaya yang digunakan untuk memancarkan cahaya yang membawa informasi merupakan hasil pengubahan sinyal listrik menjadi sinyal optik. Sumber cahaya yang digunakan dalam teknologi GPON adalah Injection Laser Diode (ILD). Jenis ILD yang digunakan pada sistem GPON antara lain Fabry Perot Laser dan Distributed Feddback Laser (DFB), dengan lebar spektrum masing – masing 3nm dan 1nm.
b. Serat optik yang digunakan Jenis serat optik yang digunakan dalam GPON yang diaplikasikan untuk komunikasi jarak jauh harus memiliki kemampuan untuk membawa banyak sinyal dengan laju bit yang tinggi. Dari dua jenis serat optik yang ada yaitu single mode dan multimode, yang digunakan sebagai media transmisi teknologi GPON adalah jenis single mode, hal ini dikarenakan daerah kerja panjang gelombang single mode lebih tinggi daripada daerah kerja panjang gelombang multimode. Sehingga serat optik jenis ini lebih sesuai digunakan pada transmisi jarak jauh yang memerlukan transmisi kecepatan tinggi dan rugi – rugi yang kecil.
c. Optical Line Termination (OLT) Optikal Line Termination (OLT) sebagai daerah pusat dari sistem jaringan. OLT merupakan gabungan dari CWDM, Gigabit-capable Ethernet (GbE) dan SONET/SDH yang dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video yang melewati GPON .
18
Gambar 2.2 Bagian – bagian OLT
d. Optical Network Terminal (ONT)
Gambar 2.3 Optical Network Terminal Optikal Network Terminal (ONT) berada di sisi pelanggan dari sistem jaringan. Optimate 1000NT (ONT) mempunyai tugas utama yaitu dipergunakan untuk mentransmisikan suara, data dan video yang melewati
jaringan Gigabit-
capable Passive Optikal Network (GPON) kepada para pelanggan dan OLT.
e. Flex Manage Flex Manage yang adalah suatu software untuk memonitor dari layanan GPON. Flex Manage merupakan solusi dari management jaringan dari FlexLight yang dirancang berdasarkan system yang berbasiskan web. Flexmanage dioperasikanuntuk mensetting jaringan atau mengoperasikan jaringan guna menghindari downtime (dapat untuk menanggulangi ataupun menghindari downtime. Dari Flex Manage dapat diketahui alarm apa yang aktif, sistem reporting, ataupun kegagalan jaringan GPON.
19
f. Splitter Splitter adalah optikal fiber coupler sederhana yang membagi sinyal optik menjadi beberapa path (multiple path) atau sinyal – sinyal kombinasi dalam satu path. Selain itu, splitter juga dapat berfungsi untuk merutekan dan mengkombinasikan berbagai sinyal optik. Splitter terdiri dari 3 port dan bisa mencapai dari 32 port. Berdasarkan ITU G.983.1 BPON Standart direkomendasikan agar sinyal dapat dibagi untuk 32 pelanggan, namun ratio meningkat menjadi 64 berdasarkan ITU-T G.984 GPON standart. Splitter mendukung beberapa pilihan ratio pembagian sinyal. Ratio pembagian dapat menggunakan sebuah alat untuk splitter, sebagai contoh pemakaian splitter tunggal 1:32, atau pemakaian splitter secara pararel seperti 1:8 dan 1:4 atau 1:16 atau 1:2.
Gambar 2.4 Splitter
g. Splicer Alat sambung Serat Optik dikenal dengan sebutan fusion splicer yaitu suatu alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik yang berbasis kaca yang mengimplementasikan daya listrik yang sudah dirubah menjadi sebuah media sinar berbentuk sinar laser yang berfungsi memanasi kaca yang putus pada core sehingga terhubung kembali secara baik. Alat sambung splicer ini harus memiliki keakuratan tinggi sehingga pada saat penyambungan (splicing) bisa mendekati sempurna, karena proses terjadinya pengelasan media kaca terjadi proses peleburan kaca yang menghasilkan suatu media yang tersambung dengan utuh tanpa adanya celah karena memiliki karakter media yang memiliki senyawa yang sama.
Penyambungan bisa saja tidak utuh,
20
karena tidak
mengikuti prosedur penyambungan yang benar. Bila hal ini terjadi maka proses penyambungan harus diulangi lagi, hingga mendekati redaman yg sekecilkecilnya (dibawah 0.2 dB)
h. Konektor Konektor terdapat pada ujung dari serat optik yang terhubung langsung pada perangkat.Konektor pada fiber optik terbuat dari material yang sederhana seperti plastik, karet dan kaca sehingga lebih praktis. Konektor memiliki beberapa jenis, antara lain :
FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
2.6 Keunggulan GPON Keunggulan GPON antara lain : a. Mendukung aplikasi triple play (voice,data,dan video) pada layanan FTTx. b. Memberikan power hingga loop terakhir. c. Alokasi bandwidth dapat diatur atau managable. d. Passive component membutuhkan biaya maintenence yang ringan dan. e. Proses instalasi dan upgrade menjadi sederhana. Program perangkat sistem
21
GPON
dikemas
dalam
bentuk
modul
agar
memudahkan
proses
instalasi.Disamping itu, penambahan kapasitas jaringan pada GPON dapat dlakukan secara mudah dan tidak mahal. f. Transparan terhadap laju bit dan format data. GPON dapat secara fleksibel mentransferkan informasi dengan laju bit dan format yang berbeda karena setipe laju bit dan format data ditransmisikan melalui panjang gelombang yang berbeda. Laju bit 1.244 Gbit/s untuk upstream dan 2.44 Gbit/s untuk downstream. g. Biaya pemasangan,pemeliharaan dan pengembangan lebih efisien. Halini dikarenakan arsitekture jaringan GPON lebih sederhana daripada arsitektur jaringan serat optik konvensional. h. Dengan adanya GPON mengurangi penggunaan banyak serat optik dan peralatan pada kantor pusat atau central office bila dibandingkan dengan arsitektur point to point, Hanya satu port optik di central office (menggantikan multiple port).
BAB III PELAKSANAAN GELADI
Kegiatan geladi yang penulis laksanakan di PT. Telkom Witel Jateng Timur Utara (Kudus) dimulai dari tanggal 3 Juni 2015 sampai tanggal 10 Juli 2015. Pada kegiatan geladi ini, penulis diberi tanggung jawab pada divisi data management yang membantu dalam berbagai kegiatan pengolahan data yang dilaksanakan. Namun selama pelaksanaan Geladi penulis diberikan suatu tugas utama dalam bidang data management yang harus dikaji, dianalisis, dan dicari jalan keluarnya jika terdapat suatu kelemahan dan kesulitan di dalamnya. Selain tugas utama yang diberikan, pembina lapangan juga memberikan tugas-tugas lain. Disamping itu, penulis juga mengikuti kegiatan rutin mau pun khusus yang dilaksanakan oleh perusahan Telkom. Berikut pemaparan serangkaian kegiatan yang dilakukan penulis selama kegiatan geladi.
22
3.1 Mengobservasi Pengetahuan Masyarkat Kudus Tentang Produk Telkom (Indihome)
1.
Penjelasan mengenai masalah utama yang akan dijadikan bahan observasi Penjelasan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan pada hari pertama geladi di PT. Telkom Witel Jateng Timur Utara (Kudus). Pada pelaksanaan geladi tahun ini, kabupaten Kudus dimasukkan pada region daerah Solo dan Kelaten. Dikarenakan wilayah Kudus jauh dari region pusat pembukaan geladi yaitu PT. Telkom Witel Jateng Timur Selatan (Solo), maka pembimbing akademik mengizinkan penulis untuk tidak menghadiri pembukaan geladi di kantor Solo.
Pada kegiatan dihari pertama ini, penulis dipertemukan dengan GM PT. Telkom Witel Jateng Timur Utara, Bapak Rizal. Dalam pertemuan ini, beliau memperkenalkan beberapa produk telkom yaitu IndiHome, Speedy, @wifi.id, dll. Setelah itu, beliau menjelaskan bagaimana kondisi masyarakat Kudus yang sulit untuk menerima produk Telkom ini.
Dari pembicaraan ini, akhirnya beliau memutuskan menempatan penulis pada divisi data management. Dalam divisi ini, beliau memberi amanah utama yang penulis kerjakan selama pelaksanaan geladi. Amanah utama tersebut adalah menyelesaikan satu masalah khususnya di bidang data management. Yaitu mencari tahu bagaimana tingkat pengetahuan dan tingkat kepedulian masyarakat kudus dan sekitarnya pada produk Telkom. Selanjutnya mencari tahu peyebab masih rendahnya tingkat penjualan produk di wilayah ini kemudian melakukan analisis dan memberikan kesimpulan serta solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Terakhir, beliau menunjuk salah satu karyawan pada divisi ini untuk mendampingi penulis selama pelaksanaan geladi.
2.
Penjelasan Produk Kegiatan ini merupakan pengenalan produk telkom yang dipasarkan saat ini. Tujan dari pengenalan ini agar penulis nantinya dapat membantu mengenalkan
23
produk ini sembari melaksanakan observasi langsung ke masyarakat. Kegiatan ini didampingi oleh asisten manager data management yaitu Bapak Mei Iriyono. Beliau menjelaskan apa saja produk yang dijual dan cara dasar penggunaannya agar mengerti jika nanti ditanya oleh calon konsumen.
3.
Survei Lapangan dan Pengambilan Data dengan Menentukan Titik Koordinat Menggunakan GPS Garmin.
Kegiatan pengambilan data dilakukan dengan beberpa tahap. Tahap pertama yang dilaksanakan adalah dengan cara memilih lapangan yang akan di ambil datanya. Tahap kedua melakukan penandaan pada lapangan serta menulis keterangan koordinat yang di ambil pada lapangan. Tahap ketiga adalah melakukan rekap data yang telah di dapatkan, rekap data tersebut dibuat dalam microsoft excel. Tahap terakhir adalah memasukkan keterangan data koordinat yang telah didapatkan pada lapangan.
4.
Pengolahan data dan penyusunan laporan Kegiatan penyusunan laporan dilakukan seiring dengan kegiatan-kegiatan rutin yang peserta Geladi lakukan. Pengolahan data yang dilakukan berupa memasukkan keterangan data koordinat yang telah didapatkan dilapangan, data tersebut dimasukkan pada google earth. Selain pengolahan data dari kuesioner yang dilakukan, peserta geladi juga menyusun laporan berupa kegiatan tambahan yang dilakukan selama geladi berlangsung bersama anak praktek kerja lapangan yang bekerjasama penulis.
3.2 Kegiatan Rutin Dan Lain – Lain Selain kegiatan yang berhubungan dengan penelitian dan pemecahan masalah yang ditugaskan dari perusahaan, peserta Geladi Universitas Telkom juga mengikuti banyak serangkaian kegiatan dan tugas dalam rangka memperdalam ilmu dan menambah pengalaman. Berikut kegiatan yang diikuti peserta geladi witel jateng timur utara selama masa geladi berlangsung.
24
A. Pembinaan Karakter Berbasis Spiritual 1. Kegiatan Bina Rohani (Binroh) setiap selasa pagi di Aula Kantor Kegiatan Bina Rohani yang diselenggaran oleh kantor Telkom Kudus rutin di laksanakan setiap hari selasa baik dibulan Ramadhan maupun di bulan biasa mulai pukul 08.30 – 10.00 pagi di aula Telkom Kudus. Pada kegiatan Binroh ini diundang ustadz yang akan membahas suatu topik. Selain itu juga ada tanya jawab untuk memperdalam iman dan pengetahuan mengenai topik yang sedang dibahas tersebut.
2. Kegiatan Kultum setiap selesai shalat ashar berjamaah Kegiatan kultum ini rutin dilaksanakan baik dalam bulan Ramadhan maupun pada hari biasa. Kultum ini tidak diisi oleh ustadz, melainkan diisi oleh karyawan Telkom sendiri secara bergantian. Materi yang dibawakan pun beraneka sesuai pengisi kultum. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan dan menjaga konsistensi iman dan taqwa karyawan telkom.
3. Kegiatan Pembelajaran Nahwu Sorof tambahan untuk peserta Geladi Kegiatan geladi yang penulis laksanakan bukan hanya mendapat ilmu dunia, namun juga mendapat ilmu akhirat. Di sini penulis diajarkan bahasa arab oleh salah satu karyawan telkom yaitu Bp. Sutris. Setelah diajarkan bahasa arab di sini, kami semakin paham dan semakin mengerti bahwa bahasa arab itu penting untuk dipelajari.
4. Kultum dengan ustadz setiap selesai shalat dhuhur berjamaah di bulan Ramadhan Dalam bulan Ramadhan, banyak sekali kegiatan yang di agendakan oleh Telkom Witel Jateng Timur Utara. Salah satunya adalah Kultum yang dilaksanakan sehabis sholat Dzuhur yang diisi oleh ustadz dengan mengambil Tema tertentu. Kultum yang dilaksanakan ini hanya seminggu sekali dan tidak rutin seperti kultum sehabis sholat ashar yang biasa dilaksanakan oleh karyawan telkom.
25
5. Kegiatan Tadarus Al Qur’an setiap selesai shalat dhuhur berjamaah di bulan Ramadhan Kegiatan ini dilakukan sebagai inisiatif untuk meningkatkan iman dan Taqwa di bulan Ramadhan dan melaksanakan ODOD (One Day One Djuz) secara kontinu selama bulan Ramadhan.
6. Kegiatan Gema Ramadhan PT. Telkom dengan Lomba Keagamaan Untuk menyemarakkan bulan suci Ramadhan dan untuk meningkatkan silaturahmi antar keluarga besar PT.Telkom Witel Jateng Timur Utara maka, kantor telkom kudus melaksanakan acara Gema Ramadhan yang di dalamnya terdapat berbagai lomba. Jenis lomba yang diselenggarakkan adalah Musabaqoh Tilawatil Qur’an, Musabaqoh Murrotal Qur’an, dan Musabaqoh Hifdzil Qur’an. Peserta dari lomba-lomba ini adalah keluarga karyawan, mitra telkom dan pensiunan telkom. Acara ini sangat ramai dan semarak. Semoga dengan diadakannya acara ini dapat semakin meningkatkan iman dan taqwa dan silaturrahmi antar karyawan telkom.
7. Senam Pagi Rutin yang Dilaksanakan Setiap Jumat pagi Kegiatan senam pagi yang dilaksanakan secara rutin bertujuan untuk tetap menjaga kesehataan dan kebugaran seluruh karyawan agar dapat menjalankan tugas pekerjaan dengan maksimal. Dalam kegiatan senam tersebut dilaksanakan mulai pukul tujuh pagi hingga sembilan pagi dengan dipandu oleh seorang instruktur senam
B. Kegiatan Tambahan 1. Mengikuti sales dan marketing dalam bertugas seperti menjaga stand, open table, dan prospecting. 2. Membantu pelaksanaan stand Job fair PT. Telkom di Gedung Ngasirah Kudus 3. Checking harga POTS, Speedy, dan Usee TV di setiap daerah sesuai dengan jenis kompetitor di Kabupaten Kudus 4. Melakukan checking AP dan IP untuk melihat kondisi terkini wifi.id di berbagai tempat di Kudus
26
5. Membantu mendata serial number pada modem 6. Mengikuti proses pembuatan Nota Kesepakatan ke Bank BRI Pati. 7. Forum Group Discussion dengan karyawan. 8. Membantu dalam memenuhi undangan sebagai pemateri di SMK-SMK 9. Membuat kuis ramadhan untuk promosi melalui Radio Suara Kudus 10. Menyiapkan hadiah untuk kuis ramadhan sebagai promosi melalui Radio Suara Kudus
27
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan Pembahasan diatas merupakan hasil survey penulis terhadap tiga hal utama yang penulis angkat pada observasi di wilayah kudus dan sekitarnya. Adapun tiga hal utama tersebut adalah tingkat kesadaram (brand awareness) responden terhadap produk telkom khususnya speedy, perbandingan pengguna speedy pada tiap segmen responden, alasan responden belum menggunakan speedy. Adapun pembagian segmen dari responden yang penulis survey adalah segmen masyarakat umum, pelajar / mahasiswa, dan pedagang pasar. Dari grafik pertama, kita bisa melihat sebagian besar responden pada segmen masyarakat umum , dan mahasiswa / pelajar mengetahui tentang produk telkom khususnya speedy. Namun untuk golongan pedagang pasar berbeda hasilnya dengan dua golongan sebelumnya. Pada hasil survey yang penulis lakukan, sebagian besar responden pedagang pasar tidak mengetahui tentang produk telkom khususnya speedy. Banyak hal yang mendasari hasil ini. Namun disini penulis merasa kurangnya pengenalan dari PT. Telkom kepada masyarakat Kudus atau keingintahuan yang kurang dari masyarakat kudus akan keberadaan produk telkom khusunya speedy sebagai jaringan fix line yang berkualitas. Selain itu banyaknya kendala yang dialami perusahan di lapangan menjadi salah satu kurangnya tingkat kesadaran masyarakat atas keberadaan produk telkom ini. Grafik kedua menunjukkan perbandingan jumlah pengguna speedy dari tiap segment responden yang kami temui. Pada golongan masyarakat umum dan mahasiswa / pelajar sebagian besar responden belum menggunakan speedy. Namun pada responden golongan pedagang pasar seluruh responden yang kami temui belum menggunakan speedy. Banyak hal yang mendasari jawaban yang bervariasi ini. Pendapat bahwa produk speedy yang mahal, ribet dan masyarakat yang lebih senang mobile menjadi faktor yang mendasari hasil tersebut. Pada hasil survey yang menunjukkan seluruh responden pedagang pasar memilih belum menggunakan produk telkom terutama speedy karena mereka beranggapan bahwa menggunakan speedy itu ribet dan mahal. Hal ini dikarenakan hiruk pikuk pasar yang membuat mereka beranggapan bahwa ribet menggunakan speedy. Selain itu mereka belum
28
menyadari pentingnya penggunaan speedy. Sesungguhnya alasan ribet tersebut seharusnya tidak ada karena saat ini speedy sudah menggunakan modem wifi dan tidak ada kesulitan dalam penggunaannya. Apalagi pada pasar tempat penulis melakukan survei sudah terdapat jaringan fiber optik yang jelas memiliki kecepatan akses yang tinggi. Kurangnya edukasi menjadikan faktor utama dan tersulit yang dialami penulis. Banyak pedagang yang takut menggunakan produk telkom karena dinilai mahal dan kurang efisien. Dan pastinya karena pedagang berorientasi pada keuntungan sebesar-besarnya, kalangan ini pun menginginkan harga yang murah untuk berlangganan speedy menjadi alasan yang tidak bisa dihindarkan.
Pada golongan masyarakat umum, mereka merasa belum membutuhkan speedy diakarenakan tingkat mobilitas yang tinggi. Masyarakat umum lebih senang untuk menggunakan gedgetnya sebagai alat berkomunikasi online dan offline. Selain itu harga paketan yang lebih murah menjadi alasan mendasar mereka memilih belum menggunakan speedy.
Pada golongan mahasiswa/ pelajar sebagian besar belum menggunakan karena mereka lebih senang mobile dan lebih banyak memiliki acara di luar rumah dari pada di dalam rumah. Sehingga mereka berlomba mencari paketan provider termurah untuk menunjang aktivitas mereka. Selain itu perlunya edukasi lebih terhadap pelajar / mahasiswa sebagai salah satu yang bisa dijadikan sasaran segmen utama karena jumlah mereka yang banyak.
4.2 Saran Penulis mengumpulkan berbagai saran sesuai dengan kesimpulan yang didapat. Saran ini diharapkan nantinya dapat bermanfaaat untuk kegiatan pemasaran yang akan dilaukan PT. Telkom Witel Jateng Timur Utara. Dengan tujuan utama yaitu meningkatkan tingkat penjualan. Sehingga revenue yang didapat pun akan semakin tinggi. Berikut saran yang kami kumpulkan :
Adakan edukasi yang lebih.
29
Memudahkan setiap proses pelayanannya, sehingga alasan ribet dapat diminimalisasi.
Lebih digiatkan pemasaran berbasis pemasaran acara dan pengalaman, karena dengan cara ini masyarakat akan lebih mendapatkan kesan tentang perusahaan dan keinginan untuk menggunakan produk juga akan meningkat.
Meningkatkan kegiatan promosi langsung, agar perusahan dapat mendengar langsung keluhan dan masukan dari konsumen.
Pada pengadaan acara, tentukan segmen yang jelas terlebih dahulu.
Membuat masyarakat lebih nyaman dengan seringnya mengadakan promosi dua arah seperti kuis, tanya jawab via sosial media, dsb.
Melakukan pengenalan produk baru dan bentuk promosi lebih gencar lagi, karena dari hasil observasi yang penulis lakukan, kebanyakan masyarakat masih kurang sadar bahwa Telkom memiliki produk dan paket baru yang lebih murah dibanding dengan yang ditawarkan oleh kompetitor.
Terkait dengan program Geladi ini sendiri, penulis merangkum beberapa saran membangun agar pelaksanaan geladi lebih efisien kedepannya. Berikut ini saran yang diajukan berdasarkan studi lapangan yang dilakukan selama Geladi.
Perlunya koordinasi lebih baik lagi antara institusi (Telkom University) dengan pihak industri (PT. Telkom Indonesia) agar terjadi kesepahaman antara kedua pihak dan keseluruh jajaran struktur industri tersebut pada saat berawalnya dan berakhirnya geladi.
Pihak kampus memberikan timeline yang jelas kepada perusahan agar tidak terjadi kesalahpahaman jadwal.
Pemberian berbagai kabar yang tidak serba mendadak dari kampus.
Ada baiknya jika penempatan divisi pekerjaan sesuai dengan jurusan masing masing, tetapi baik juga jika ditempatkan di divisi yang tidak sesuai dengan jurusan untuk menambah ilmu yang mungkin tidak didapatkan di perkuliahan.
Kejelasan job dan standardisasi job yang diberikan oleh perusahaan dan pihak kampus.
Pembagian region wilayah geladi yang jelas.
30
Untuk mahasiswa yang menjalankan geladi, agar serius menjalankan instruksi yang diberikan oleh pembimbing lapangan karena pekerjaan yang diberikan sangat penting untuk kita dalam bekerja setelah lulus nanti.
31
LAMPIRAN
32