(IbM) LAPORAN AKHIR PROGRAM IPTEKS BAGI MASYARAKAT
JUDUL IbM KELOMPOK UNIT PEMBENIHAN RAKYAT (UPR) IKAN NILA GIFT” SUMBER MINA LESTARI” DAU MALANG
Ketua Pelaksana : Asus Maizar Suryanto H., S.Pi, MP. NIP. 19720529 200312 1 001
Anggota
: 1. Zainal Abidin, S.Pi
NIP. 19770221 200212 1 008
2. Dr. Uun Yanuhar, S.Pi, MSi NIP. 19730404 200212 2 001
Dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional, sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Hibah Program Pengabdian kepada Masyarakat Nomor : 159/SP2H/PPM/DP2M/VIII/2010 Tanggal 24 Agustus 2010
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Brawijaya Malang 2010 *
Ringkasan Letak lokasi kelompok petani ikan UPR sumber mina lestari sangat strategis dan mudah dijangkau. Jarak lokasi dengan jalan raya sekitar150 m yang dapat dilalui oleh kendaraan bermotor roda dua ataupun roda empat dengan mudah. Lokasi ini berjarak 12 km dari kota kabupaten dan berjarak 3 km arah Timur kota Malang. Lokasi kelompok petani ikan mitra termasuk dalam wilayah kabupaten Malang, Jawa Timur tepatnya di Kecamatan Dau, Desa Sumbersekar, Dusun Banjartengah. Tingkat pendidikan penduduk mayoritas adalah tamatan Sekolah menengah pertama (SMP) yaitu 2.158 orang, Tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) 1.728 orang, Tamatan Sekolah dasar (SD) 1.510 orang, dan tamatan S1 dan S2 316 orang. Awal tahun 2000 usaha pembenihan ikan Nila Gift ini mulai dikenal petani dan mengalami perkembangan. Sebagai mitra dalam kegiatan ini adalah Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Sumber Mina Lestari yang bergerak dalam pembenihan ikan Nila Gift. Usaha ini dikenal masyarakat di penghujung tahun 1999. Pola manajemen yang dianut pada Kelompok tani UPR Sumber Mina Lestari adalah semi Modern, dimana sudah dibentuk struktur organisasi dan deskripsi tugas dalam organisasi yang jelas, Pemasaran produk ikan Nila kelas benih sebar yang dihasilkan oleh kelompok UPR Sumber Mina Lestari meliputi Wilayah Malang, Batu, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Lamongan, Tuban, Kediri. Beberapa kali produk benih juga pernah dikirim keluar Jawa seperti; Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua. Peluang pasar produk benih yang dihasilkan oleh UPR Sumber Mina Lestari cukup besar. Bahkan produk benih yang dihasilkan baru bisa memenuhi 27% dari total permintaan (pesanan). Untuk musim tebar tahun 2008-2009 pesanan yang masuk mencapai 9.500.000 untuk tambak di Pantura, dan 3.500.000 ekor untuk memenuhi permintaan budidaya Nila jaring sekat di Waduk Karangkates, Kabupaten Malang. Yang Menjadi Permasalahan produksi benih UPR adalah produksi rata-rata per bulan pada tahun 2004 sampai 2009 mengalami penurunan, terutama pada masa tebar Bulan Oktober sampai dengan April produksi benih tidak mampu mencukupi kebutuhan pasar, permasalahan tersebut salah satunya diduga disebabkan karena petani ikan yang tergabung pada UPR Sumber Mina Lestari kurang memahami teknologi dalam budidaya ikan, diantaranya cara menyusun ransum pakan, Pembuatan pakan, dan mencari bahan ransum pakan yang lebih ekonomis sehingga dapat menekan biaya produksi. Tujuan dari kegiatan ini adalah: 1). Meningkatakan produksi benih ikan Nila melalui penerapan teknologi mesin pembuat pellet ikan dan penyusunan formulasi pakan alternatif dengan menggunakan ampas tahu untuk mengurangi penggunaan tepung ikan. 2). Meningkatkan kemampuan petani ikan UPR Sumber Mina Lestari untuk memproduksi pakan secara mandiri. Manfaat dari program IbM ini diharapkan dapat menjadi peluang baru untuk meningkatkan produksi pada Usaha Pembenihan Ikan Rakyat Sumber Mina Lestari melalui: Peningkatan efisiensi produksi benih dengan perbaikan biaya produksi melalui penerapan teknologi penyusunan formulasi pakan dengan bahan alternatif ampas tahu guna mengurangi penggunaan tepung ikan yang mahal dan sulit didapatkan. Dari uraian tersebut maka kerangka pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut: 1). Diperlukan tindakan dalam rangka peningkatan produksi benih UPR Sumber Mina Lestari, yang salah satunya disebabkan karena harga pakan yang tinggi sehingga berakibat petani mengurangi volume pemberian pakan. 2). Diperlukan tindakan guna menekan pengeluaran dari pembelian pakan, maka dilakukan upaya sosialisasi dan percontohan produksi pakan secara mandiri dari bahan sumber protein alternatif dari ampas tahu dalam menyusun ransum pakan. Penggunaan ampas tahu untuk mengurangi persentase penggunaan tepung ikan karena memiliki kandungan protein yang tinggi yaitu 23,55%. Hal lainnya adalah harga per kilogram ampas tahu adalah Rp. 300,- dibandingkan tepung ikan Rp. 4.200,- yang jauh lebih mahal sehingga diharapkan dengan pengurangan persentase penggunaan tepung ikan akan terjadi efisiensi produksi melalui penurunan biaya produksi sekaligus peningkatan produksi benih dengan pemberian pakan yang optimal sesuai dengan kebutuhan induk ikan Nila Gift. Dari analisis kondisi di lapang saat kegiatan mulai dilaksanakan, diperoleh informasi: a) UPR Sumber Mina Lestari sekitar awal tahun 2010 memperoleh bantuan mesin pakan dari pemerintah Kabupaten Malang sebanyak satu unit. Tetapi kondisi mesin tersebut tidak efisien dalam memproduksi pakan ikan. Hasil yang diperoleh saat survey dapat dijadikan pedoman dalam pembuatan mesin pakan agar sesuai dengan keinginan kelompok tani. b). Hasil survey juga diperoleh informasi bahwa bahan formulasi ransum pakan yang tersedia melimpah adalah ampas tahu dan
bungkil jagung. Informasi tersebut penting dalam penyusunan formulasi ransum. c). Perkembangan sejak tahun 2009 kelompok petani pembenihan ikan UPR Sumber Mina Lestari telah memperoleh bantuan bibit dan indukan Ikan Nila hasil pemuliaan strain Jatimbulan, Nila Best, dan Nila Wanayasa. Keseluruhan merupakan produk strain baru yang diujicobakan multi lokasi.Kelompok tani pada umumnya mengharapkan agar segera dilakukan kegiatan IbM karena problem masalah harga pakan yang mahal akan mengurangi produktifitas. d). Problem lain terutama masalah manajemen pembenihan yang tidak sesuai dengan “Cara Pembenihan Ikan Yang Baik” (CBIB). Hasil dari kegiatan adalah Dari analsis awal kegiatan maka maka strategi yang dilakukan adalah: 1). Dibuat mesin pakan yang sesuai dengan yang diinginkan petani, 2) dilakukan pelatihan dan pembimbingan penyusunan formulasi pakan dengan menggunakan bahan lokal yang melimpah, 3). Dilakukan penyuluhan tentang manajemen pembenihan ikan nila, dan Cara Pembenihan Ikan yan Baik (CBIB). Dari Kegiatan Pelatihan, Penyuluhan dan Hibah alat yang diberikana maka hasil evaluasi menunjukkan: 1). Rata-rata petani ikan telah menggunakan mesin pellet yang dihibahkan. Mesin pellet ditempatkan tersentral di kantor yang sekaligus rumah ketua UPR Sumber Mina Lestari: Bp. Sugeng Slamet. Anggota dan pengurus UPR secara kontinyu sesuai kebutuhan menggunakan 3 unit mesin pellet yang dihibahkan. 2). Rata-rata petani ikan (80%) juga telah menerapkan formulasi pakan yang disosialisakan karena bahan fomulasi pakan terutama ampas tahu dan bekatul tersedia melimpah. 3). Berdasarkan hasil wawancara dengan responden produksi benih rata-rata setiap satu siklus produksi semula berkisar antara 10.000 sampai dengan 30.000 setiap satu siklus produksi. Berdasarkan hasil evaluasi dan wawancara dengan petani ikan setelah menerapkan Formulasi pakan yang disosialisasikan dan bantuan alat pakan yang diberikan. Produksi benih mengalami peningkatan sekitar 5%-15%. Kenaikan produksi ini diharapkan akan semakin meningkat dari waktu-kewaktu karena perbaikan nutrisi ikan yang diberikan. Harapan petani ikan UPR “Sumber Mina Lestari” terutama menginginkan agar kegiatan dapat dilakukan secara kontinyu untuk mendukung produksi ikan agar dapat lebih ditingkatkan. Petani merasa bersyukur karena problem masalah pakan yang selama ini mendera telah mampu diatasi. Saran Dari Kegiatan IbM ini adalah : 1). Usulan dari kelompok tani tentang pemberdayaan wanita tani malalui kegiatan produksi “ Baby Fish Snack” dapat ditindaklanjuti, dan memperoleh dukungan dari DP2M dikti untuk kegiatan pemberdayaan masyarakat selanjutnya. 2). Jangka waktu kegiatan lebih diperpanjang, agar proses monitoring dan pendampingan serta evaluasi hasil kegiatan dapat tergambar dengan baik.
Summary
Location of fish farmer groups UPR “Sumber Mina Leatari” is very strategic and accessible. Distance location with highway 150 m which can be passed by two-wheeled motor cycle or car. This location is 12 km from the district and is 3 km east of Malang city. The location of partners including fish farmer groups in the district of Malang, East Java, precisely in the District Dau, Sumbersekar Village, Hamlet Banjartengah. The education level of the majority population are graduates of junior high school that is 2158 people, Graduates High School (SMA) 1728 people, Graduates of primary schools is 1510 people, and graduates of Higher Education 316 people. Early year 2000 tilapia gift hatchery business is becoming known farmer and experienced growth. As partners in this activity is the Unit Pembenihan Rakyat (UPR) Sumber Mina Lestari engaged in tilapia gift hatchery. This business is known to the public at the end of 1999. Management pattern adopted by the farmers group UPR Sumber Mina Lestari is semi-Modern, which already established organizational structure and job descriptions within the organization a clear. Tilapia fish product marketing class scatter seeds produced by a group of UPR Sumber Mina Lestari include Area Malang, Batu, Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Situbondo, Gresik, Lamongan, Tuban, Kediri. Several times a product of fish seed has also been sent out of Java such as East Kalimantan, Central Kalimantan, and Papua. Market opportunities seed products produced by the UPR Sumber Mina Lestari big enough. Even the seeds produced new products can meet 27% of the total demand (orders). For the 2008-2009 season stocking incoming orders reached 9.5 million for the pond in the northern, and 3,500,000 tail to meet the demand for Tilapia aquaculture in the reservoir Karangkates bulkhead webs, Malang. Turned Problems UPR fish seed production is the average production per month in 2004 to 2009 has decreased, especially during stocking in October until April the production of fish seeds were not able to meet the needs of the market, one of the problems allegedly caused by fish farmers who joined the UPR Sumber Mina Lestari lack of understanding of technology in fish farming, including how to prepare a ration of feed, feed creation, and look for materials that are more economical fish feed rations so as to reduce the cost of production. The purpose of this activity are: 1). Increasing tilapia fish seed production through the application of fish pellets making machine technology and alternative feed formulation using tofu waste to reduce the use of fish meal. 2). Improving the ability of fish farmers UPR “Sumber Mina Lestari” to produce their own feed. The benefits of IbM's program is expected to be a new opportunity to increase production at Fish Hatchery Business People of UPR “Sumber Mina Lestari” through: Improved seed production efficiency by improving production costs through the implementation of feed formulation technology with tofu alternative materials in order to reduce the use of fish meal is expensive and difficult to obtain. From the description, the framework of the problem solving are as follows: 1). Necessary actions in order to increase fish seed production UPR “Sumber Mina Lestari”, one of which was caused by high fish feed prices resulting in farmers reducing the volume of feeding. 2). Necessary measures to reduce expenditures from the purchase of feed, the socialization efforts and pilot production of feed material independently of alternative protein sources from tofu waste in preparing the feed ration. The use of tofu waste to reduce the percentage of use of fish meal because it has high protein content is 23.55%. Another thing is the price per kilogram of tofu waste is Rp. 300, compared to fish meal USD. 4200, - a much more expensive so it is expected to reduce the percentage of use of fish meal production efficiency will occur through a reduction in production costs while increasing production of seeds with optimal feeding mother needs tilapia Gift. From the analysis of current conditions in the field activities commenced, obtained information: a) UPR “Sumber Mina Lestari” around the beginning of 2010 to obtain help feed the engine of Malang Regency government as much as one unit. But the condition of the engine is not efficient in producing fish feed. Results obtained during the survey can be used as guidelines in the manufacture of food machinery to conform with the wishes of farmers' groups. b). The survey results are also obtained information that the materials available formulation of feed rations is abundant tofu and corn meal. Such information is important in ration formulation. c). Developments since the 2009 hatchery fish farmer groups UPR “Sumber Mina Lestari” has obtained the help of seed and broodstock fish breeding strains results Jatimbulan Nila, Nila Best, and Nila Wanayasa. The whole is a product of a new strain of the tested multi location. Group of peasantry in general expect to be done immediately
because of IbM's problems are costly problem of feed prices would reduce productivity. d). Another problem especially hatchery management problems that are not in accordance with the "Cara Pembenihan Ikan Yang Baik" (CBIB). The results of the activity is from early analysis activities then the strategy is to: 1). Feed the machine made in accordance with the desired farmer, 2) carried out training and supervision of feed formulation using the abundant local materials, 3). Counseling conducted on tilapia hatchery management, and How to Fish Hatchery with Good management (CBIB). From Training Activities, the evaluation results indicate: 1). Average fish farmers have been using a machine that granted pellets. Pellet machine is placed centrally in the home office as well as chairman of UPR “Sumber Mina Lestari”: Bp. Sugeng Slamet. UPR board members and continuously as needed using 3 units of donated pellet machine. 2). Average fish farmers (80%) has also implemented a sosialization feed formulation because the formulation of feed ingredients, especially tofu and bran are available abundantly. 3). Based on the results of interviews with respondents on average seed production per one cycle of initial production ranges from 10,000 to 30,000 per single production cycle. Based on the evaluation and interviews with fish farmers after implementing a socialized feed formulation and feed given assistance tools. Seed production has increased about 5% -15%. The increase in production is expected to further increase from time to time because of improved fish nutrition provided. Hope the fish farmers UPR "Source Mina Lester" particularly want for activities can be done continuously to support the production of fish for can be further improved. Farmers feel grateful for the problems of feeding problems during the whack has been able to overcome. Advice From the activities of IbM are: 1). Suggestions from farmers' groups about the empowerment of women farmers through production activities "Baby Fish Snack" could be followed up, and get support from DP2M Higher Education to further community empowerment activities. 2). More extended period of activity, for the monitoring and mentoring and evaluation of results of activities can be illustrated well.
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous, 1993, Pedoman Teknik Budidaya Ikan Nila, Pusat Penelitian Dan Pengembangan Perikanan, Badan Pengembangan dan Penelitian Pertanian, Departemen Pertanian. ----------------, 1998, Peningkatan Produksi Ikan Nila, Balai Pengkajian Teknologi Karangploso, Instalasi Penelitian Dan Teknologi Wonocolo. ---------------, 1991, Petunjuk Teknis Budidaya Ikan Nila. Departemen Pertanian, badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan bekerjasama dengan International Development Research Center, Canada melalui proyek Indonesia Fisheries Information System (INFIS), Direktorat Jendral Perikanan. Daelami, D., 2001, Usaha Pembenihan Ikan Hias Air Tawar, Penebar Swadaya, Jakarta. Djarijah, S, A., 2001, Nila Merah, Pembenihan dan Pembesaran Secara Intensif, Kanisius, Yogyakarta. Effendi, I, M., 1997. Biology Perikanan, yayasan Pustaka Nusantara, Yogyakarta. Gufron, M, 2000, Budidaya Ikan Nila, Dahara Prize, Semarang.
Hariati, M, A., 1989, Makanan Ikan. Nuffic/Unibraw/LUW/FISH. Mudjiman, A, 1989, Makanan Ikan, Penebar Swadaya, Jakarta.
Murtidjo, A, B., 2001, Pedoman meramu Pakan Ikan, Kanisius yogyakarta. Suyanto, R, S, 2001, Nila. Penebar Swadaya. Jakarta. Sahwan, 2001, Pakan Ikan dan Udang, Formulasi, Pembuatan dan Analisa, Penebar Swadaya, Jakarta.