LAPORAN AKHIR PENELITIAN OPR
Proses Berpikir Siswa SMK Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Phlegmatis Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun
Rina Agustina, M. Pd. Nurul Farida, M. Pd.
NIDN 0212088701 NIDN 0220098801
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO MEI 2015
i
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
: Proses Berpikir Siswa SMK Dalam Menyelesaikan Masalah Matematika Ditinjau dari Tipe Kepribadian Phlegmatis. : Rina Agustina, M. Pd. : 0212088701 : Asisten Ahli : Pendidikan Matematika : 085279967987 : aasyiqun1212@gmail. com
Nama NIDN Jabatan Fungsional Program Studi No. HP Alamat Email Anggota (1) Nama NIDN Perguruan Tinggi Tahun Pelaksanaan Biaya Tahun Berjalan Biaya Keseluruhan
: Nurul Farida, M. Pd. : 0220098801 : Universitas Muhammadiyah Metro : Tahun ke-1 dari rencana 1 tahun : Rp 5.000.000,00 : Rp 5.000.000,00 Metro, 1 Mei 2014
Mengetahui, Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Metro
Ketua Peneliti
Drs. Partono, M. Pd. NIP 196604131991031003
Rina Agustina, M. Pd. NIDN. 0212088701
Menyetujui: Ketua LPPM
Dr. H. Handoko Santoso, M. Pd. NIP. 196012231987031004
ii
RINGKASAN Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif deksriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa SMK dalam menyelesaikan masalah matematika yang dilihat dari tipe kepribadiannya. Tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe kepribadian phlegmatis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran baru untuk pihak guru dan sekolah agar dapat memahami tipe kepribadian yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat membantu siswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran matematika. Selain itu, diharapkan juga guru dan pihak sekolah untuk melakukan pendekatan individual terhadap siswa dengan tipe kepribadian phlegmatic terkait dengan sifat yang dimilikinya. Apabila guru dan pihak sekolah telah memahami kesulitan belajar yang ada pada siswa, maka hal ini dapat dengan mudah membantu untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode penelitian ini menggunakan teknik wawancara yang tidak terstruktur. Selain itu, untuk mendapatkan data yang valid, digunakan teknik triangulasi sumber. Penelitian ini menggunakan 3 orang sumber data berbeda. Dari masing-masing sumber data, diberikan soal tentang aplikasi trigonometri. Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah: (1) memilih 3 orang siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis. Masing-masing siswa akan menyelesaikan soal matematika pada waktu yang berbeda, (2) meminta siswa untuk menyelesaikan masalah pada soal yang disertai dengan ekspresi verbal terkait jawaban yang tertera pada lembar jawaban, (3) memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan jawaban tertulis dan ekspresi verbal siswa. (4) menganalisis hasil proses berpikir, (5) menyimpulkan proses berpikir siswa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa proses berpikir siswa SMK dengan tipe kepribadian phlegmatic dalam menyelesaikan masalah matematika adalah: (1) dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan, (2) dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika, (3) dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik, (4) tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda.
iii
PRAKATA Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa SMK dalam menyelesaikan masalah matematika yang dilihat dari tipe kepribadian Phlegmatis. Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemikiran baru untuk pihak guru dan sekolah agar dapat memahami tipe kepribadian yang dimiliki oleh siswa sehingga dapat membantu siswa mengatasi kesulitan-kesulitan dalam pembelajaran matematika. Oleh karena itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai proses berpikir siswa SMK dalam menyelesaikan masalah matematika ditinjau dari tipe kepribadian phlegmatis. Dengan adanya momentum Operasional Penelitian Rutin (OPR) Universitas Muhammadityah Metro maka penulis mencoba untuk berkompetisi dengan harapan dapat menambah pengembangan pengetahuan dalam bidang pendidikan. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada: 1.
Prof. Dr. Karwono, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah Metro yang telah memberikan dukungan.
2.
Dr. Partono, M.Pd. Dekan Fakultas Keguruan Universitas Muhammadiyah Metro.
3.
Ibu Suindriyati, M.Pd, Kepala Sekolah SMK N 3 Metro yang telah memberikan izin penelitian.
4.
Ibu Susiyani, S.Pd. Guru SMK N 3 Metro yang telah membantu kelancaran dalam melakukan penelitian.
5.
Siswa SMK N 3 Metro yang sangat bersemangat dan membantu kelancaran kegiatan penelitian.
6.
Kedua orang tuaku, suami, dan anakku, atas dukungan, semangat, dan kasih sayang,, semoga penelitian ini dapat menjadi prestasi yang membanggakan.
Peneliti menyadari bahwa laporan akhir OPR ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dari para pembaca sangat kami harapkan. Metro, 1 Mei 2015
Tim Peneliti
iv
DAFTAR ISI Halaman Judul .......................................................................................................i Halaman Pengesahan ........................................................................................... ii RINGKASAN ...................................................................................................... iii PRAKATA ............................................................................................................iv Daftar Isi ................................................................................................................v Daftar Tabel ..........................................................................................................vi Daftar Gambar ................................................................................................... vii Daftar Lampiran ............................................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................................1 1.1 Latar Belakang Masalah ...............................................................................1 1.2 Identifikasi Masalah ....................................................................................2 1.3 Ruang Lingkup Penelitian ...........................................................................2 1.4 Rumusan Masalah ........................................................................................3 1.5 Tujuan Penelitian .........................................................................................3 1.6 Manfaat Penelitian .......................................................................................3 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...........................................................................4 2.1 Masalah Matematika ...................................................................................4 2.2 Tipe Kepribadian .........................................................................................5 2.3 Proses Berpikir ............................................................................................ 6 BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................................8 3.1 Tempat dan Waktu .....................................................................................8 3.2 Jenis Penelitian ........................................................................................... 8 3.3 Subyek Penelitian .......................................................................................8 3.4 Tehnik Pengumpulan Data .........................................................................8 3.5 Instrumen Penelitian .................................................................................9 3.6 Teknik Analisis Data .................................................................................9 3.7 Validitas Data .......................................................................................... 10 BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................... 11 4.1 Hasil Penelitian ......................................................................................... 11 4.2 Pembahasan ............................................................................................... 12 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 18 5.1 Kesimpulan ............................................................................................... 18 5.2 Saran ..........................................................................................................18 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Hasil Tes Tipe Kepribadian ............................................................... 11
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Dokumentasi Tes Tipe Kepribadian ..............................................44 Gambar 2. Dokumentasi Subyek 1 Mengerjakan Soal Tes ............................ 45 Gambar 3. Dokumentasi Subyek 2 Mengerjakan Soal Tes ............................ 45 Gambar 4. Dokumentasi Subyek 3 Mengerjakan Soal Tes ............................ 46
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Pedoman Wawancara ...................................................................21 Lampiran 2. Soal Tes Tipe Kepribadian .......................................................... 22 Lampiran 3. Soal Tes Tertulis ...........................................................................34 Lampiran 4. Transkrip Wawancara Siswa ......................................................35 Lampiran 5. Lembar Jawaban Siswa ............................................................... 42 Lampiran 6. Dokumentasi ..................................................................................44 Lampiran 7. Bukti Pembayaran ........................................................................47 Lampiran 8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ........................ 47
viii
BAB I PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang Masalah Matematika
merupakan
salah
satu
pelajaran
yang
mampu
mengembangkan kreativitas siswa terutama dalam mengembangkan kreativitas berpikir seseorang. Hal ini dikarenakan dalam mempelajari matematika, siswa dituntut untuk dapat mengembangkan pola berpikir kritis, sistematis, rasional, dan obyektif. Namun demikian, matematika dianggap sebagai salah satu pelajaran yang menakutkan bagi siswa. Anggapan tersebut tidaklah salah, karena sering kali siswa merasa kesulitan dalam mempelajari matematika. Hal ini terbukti berdasarkan studi Programme of International Student Assessment (PISA), posisi Indonesia dibandingkan negara-negara lain pada pelajaran matematika adalah pada tahun 2000 peringkat 39 dari 41 negara, tahun 2003 peringkat 38 dari 40 negara, tahun 2006 peringkat 50 dari 57 negara, dan pada tahun 2009 menempati peringkat 61 dari 65 negara. Hal ini mengindikasikan bahwa prestasi belajar matematika siswa Indonesia masih rendah. Rendahnya prestasi belajar matematika juga ditemukan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di Kota Metro Provinsi Lampung. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa kemungkina tidak hanya disebabkan oleh pembelajaran yang kurang tepat. Tetapi juga dapat disebabkan oleh perbedaan tipe kepribadian yang dimiliki oleh setiap individu. Ada siswa yang yang terbuka (ekstrovert) dan ada pula siswa yang tertutup (Introvert). Siswa yang ekstrovert cenderung lebih mudah untuk diidentifikasi permasalahan yang dimilikinya, termasuk dalam mempelajari matematika. Namun tidak halnya dengan siswa yang memiliki tipe kepribadian yang introvert, karena lebih sulit untuk mengidentifikasi siswa dengan tipe kepribadian yang demikian. Oleh karena itu, seorang guru harus memahami benar
karakteristik tipe
kepribadian yang dimiliki siswanya sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat berjalan dengan efektif.
1
Salah satu tipe kepribadian introvert yaitu tipe kepribadian plegmatis. Orang yang terlalu banyak Lympha (flegma) di dalam tubuhnya disebut orang fhlegmatis. Kepribadian plegmatis secara umum bersifat introvert, pengamat, dan pesimis. Mencermati hal tersebut, perlu dilakukan penelitian lebih mendalam mengenai kepribadian plegmatis sehingga guru dapat menerapkan langkah pembelajaran yang tepat yang dapat berdampak pada prestasi belajar khususnya dalam mempelajari matematika. 1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut. 1.
Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dimungkinkan karena pembelajaran yang dilakukan kurang tepat.
2.
Rendahnya prestasi belajar matematika siswa dimungkinkan karena perbedaan karakteristik siswa yakni perbedaan tipe kepribadian yang dimilikinya.
1.3
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup dalam penelitian ini, adalah : 1. Masalah matematika adalah soal non rutin dalam bentuk essay yang tidak dapat langsung diketahui cara penyelesaiannya seperti biasanya. 2. Proses berpikir siswa adalah cara yang digunakan siswa untuk menyelesaikan
masalah
menyelesaikan
masalah
matematika matematika,
yang siswa
diberikan.
Dalam
diminta
untuk
menggunakan ekspresi verbal dari setiap penyelesaian secara tertulis. 3. Tipe kepribadian adalah kepribadian phlegmatis yang dimiliki oleh siswa yang diperoleh melalui tes tipe kepribadian. 4. Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 3 Metro pada siswa kelas XII Tahun Ajaran 2014/2015 materi ajar aplikasi trigonometri.
2
1.4
Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana proses berpikir siswa tipe kepribadian plegmatis dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri?
1.5
Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses berpikir siswa tipe kepribadian plegmatis dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri.
1.6
Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah memberikan gambaran kepada guru mengenai proses berpikir siswa dengan tipe kepribadian plegmatis dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri. Dengan mengetahui proses berpikir siswa plegmatis diharapkan guru dapat memberikan pendekatan yang tepat sehingga berdampak pada meningkatnya prestasi belajar matematika siswa.
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Masalah Matematika Menurut Cooney (dalam Fadjar Shadiq, 2004: 10), “for a question to be a problem, it must present a challenge that cannot be resolved by some routine prosedure know tothe student.” Makna kalimat tersebut adalah suatu pertanyaan akan menjadi masalah hanya jika pertanyaan itu menunjukkan suatu tantangan yang tidak dapat dipecahkan oleh suatu prosedur yang sudah diketahui siswa. Menurut Dewey (dalam Bilgin dan Karakirik, 2005), “A problem is defined broadly as what one does when one does not know what to do”. Makna kalimat tersebut adalah sebuah masalah didefinisikan secara luas sebagai apa yang dilakukan seseorang ketika seseorang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Menurut Dewiyani (2008), beberapa keterampilan yang dikenal dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah adalah: 1.
Memahami soal: memahami dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi yang diberikan, apa yang ditanyakan, diminta untuk dicari, atau dibuktikan.
2.
Memilih
pendekatan
atau
strategi
pemecahan:
misalkan
menggambarkan masalah dalam bentuk diagram, memilih dan menggunakan pengetahuan aljabar yang diketahui dan konsep yang relevan untuk membentuk kalimat matematika. 3.
Menyelesaikan soal: melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan strategi, untuk mendapatkan solusi dari masalah.
4.
Menafsirkan masalah: memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban, dan apakah memberikan pemecahan terhadap masalah semula.
Dari uraian diatas, masalah matematika dalam penelitian ini adalah soal matematika yang tidak dapat diselesaikan langsung oleh siswa. Siswa terlebih dahulu merencanakan penyelesaian yang akan digunakan. 4
Masalah tersebut termasuk dalam kategori masalah menemukan, yaitu mendapatkan nilai yang memenuhi kondisi atau syarat pada soal. 1.2
Tipe Kepribadian Menurut Rosa Stagner (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2004: 136), mengartikan kepribadian dalam dua macam. Pertama, kepribadian sebagai topeng (mask personality), yaitu kepribadian yang berpura-pura, yang dibuat-buat, yang semu atau mengandung kepalsuan. Kedua, kepribadian sejati (real personality) yaitu kepribadian yang sesungguhnya, yang asli. Menurut Floyd Allport (dalam Nana Syaodih Sukmadinata, 2004: 136), kepribadian sebagai suatu yang terjalin dalam hubungan sosial, “Personality is the individual characteristis reactions to social stimuli and the quality of his adaptation to the social features of his environment”. Dalam Agus Sujanto (2009: 22), Galenus menggunakan empat macam cairan yang terdapat didalam tubuh manusia, yaitu: 1.
Empedu kuning (choleri)
2.
Darah (sangui)
3.
Empedu hitam (melanchole), dan
4.
Lympha (flegma)
Dengan empat macam cairan ini Galenus menggolongkan manusia atas empat tipe pula, yaitu: 1.
Orang yang terlalu banyak chole didalam tubuhnya disebut orang cholerisi, sifatnya disebut choleris.
2.
Orang yang terlalu banyak sangui didalam tubuhnya disebut orang sanguinisi, sifatnya disebut sanguinis.
3.
Orang yang terlalu banyak melanchole didalam tubuhnya, disebut orang melancholerisi, sifatnya disebut melancholis.
4.
Orang yang terlalu banyak flegma didalam tubuhnya disebut orang fhlegmatisi, sifatnya disebut fhlegmatis.
Dalam Sumadi Suryabrata (2008: 56), Kart menguraikan temperamen phlegmatis (orang dengan darah dingin), yaitu Phlegma berarti 5
ketidaklembaman, jadi berarti tidak malas. Phlegma sebagai kelemahan ialah kecenderungan ke arah ketidakpekaan; alasan yang kuat tidak cukup untuk merangsangnya untuk bertindak; ketidakpekaan ini menyebabkan adanya kecenderungan ke arah kejemuan dan mengantuk. Phlegma sebagai kekuatan sebaliknya, merupakan sifat yang tidak mudah bergerak tetapi kalau sudah bergerak lalu tahan lama. Sifat-sifat khas golongan temperamen ini ialah: a. Lambat menjadi panas, tetapi panasnya itu tahan lama, b. Tidak mudah marah, c. Darah yang dingin itu tak pernah dirisaukannya, d. Cocok untuk tugas-tugas ilmiah. Dari uraian diatas, yang dimaksud dengan tipe kepribadian phlegmatiS dalam penelitian ini adalah siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis yang diperoleh melalui soal test tipe kepribadian. Dalam penelitian ini,akan diambil 3 orang siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis. 1.3
Proses Berpikir Menurut Mustamin Anggo (2011: 25), proses berpikir dalam pemecahan masalah merupakan hal penting yang perlu mendapat perhatian para pendidik terutama untuk membantu siswa agar dapat mengembangkan kemampuannya memecahkan masalah. Sesuai dengan pendapat Lester (dalam Mustamin Anggo, 2011: 25) bahwa tujuan utama mengajarkan pemecahan masalah dalam matematika adalah tidak hanya untuk melengkapi siswa dengan sekumpulan keterampilan atau proses, tetapi lebih
kepada
memungkinkan
siswa
berpikir
tentang
apa
yang
dipikirkannya. Menurut Charters (2003), “used a keep talking sign to remind participants to verbalize all thoughts without addressing them in speech which might interfere with
those thoughts.”
Makna kalimat tersebut
adalah
6
menggunakan cara selalu bertanya pada peserta untuk verbalisasi semua pikirantanpa menyapa mereka yang mungkin mengganggu pikiran.” Menurut Kim (2002), One assumption is that talking is a positive act, and there are at least two reasons for this. First, talking is a positive act because it is an expression of the individual. Talking is a basic means through which individuals express their ideas, points of view. Therefore, the effort to encourage verbal expression of thoughts is a good and justifiable act. Second, talking is a positive act because it is closely connected with thinking. Language and its verbal expression in talking can create, change, and signify thinking. Makna kalimat di atas adalah salah satu asumsi adalah bahwa berbicara adalah tindakan positif karena ada dua alasan. Pertama, berbicara adalah tindakan positif karena merupakan ekspresi dari individu. Berbicara merupakan sarana dasar individu mengekspresikan ide dan sudut pandang mereka. Oleh karena itu, upaya untuk mendorong ekspresi verbal dari pikiran adalah tindakan yang baik dan dibenarkan. Kedua, berbicara adalah tindakan positif karena sangat berhubungan dengan pemikiran. Bahasa dan ekspresi verbal dalam berbicara dapat membuat, mengubah, dan menandakan berpikir. Dari uraian diatas, yang dimaksud dengan proses berpikir dalam penelitian ini adalah cara siswa menyelesaikan soal matematika yang diekspresikan melalui tulisan dan secara verbal. Dalam proses menyelesaikan soal yang diberikan, siswa diminta untuk menyelesaikan soal disertai dengan berbicara terkait dengan cara yang digunakan.
7
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas XII SMK Negeri 3 Metro semester genap Tahun Ajaran 2014/2015. Waktu penelitian merupakan lama penelitian yang berlangsung, dimulai dari tahap persiapan, pengambilan data sampai dengan tahap penyusunan laporan hasil penelitian.
3.2
Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif dikarenakan pada penelitian ini mendeskripsikan proses berpikir siswa SMK yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis dalam menyelesaikan masalah matematika.
3.3
Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah 3 orang siswa SMK Negeri 3 Metro kelas XII yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis. Subyek penelitian diperoleh dari hasil test penggolongan tipe kepribadian.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan cara think aloud method, yaitu siswa diminta untuk menyelesaikan soal matematika yang disertai dengan ekspresi verbal terkait dengan jawaban yang tertera pada lembar jawaban. Langkah-langkah think aloud method yang digunakan, sebagai berikut: 1.
Memilih 3 orang siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatis. Masing-masing siswa akan menyelesaikan soal matematika pada waktu yang berbeda.
2.
Memberikan soal matematika pada siswa.
3.
Meminta siswa untuk menyelesaikan masalah pada soal yang disertai dengan ekspresi verbal terkait jawaban yang tertera pada lembar jawaban.
8
4.
Memberikan beberapa pertanyaan terkait dengan jawaban tertulis dan ekspresi verbal siswa.
5.
Menggunakan alat bantu perekam.
6.
Menganalisis hasil proses berpikir siswa pertama.
7.
Melakukan pengambilan data pada siswa kedua dengan langkah yang sama dengan siswa pertama.
8.
Menganalisis hasil proses berpikir siswa kedua.
9.
Melakukan pengambilan data pada siswa ketiga dengan langkah yang sama dengan siswa pertama dan kedua.
10.
Menganalisis hasil proses berpikir siswa ketiga.
11.
Membandingkan hasil proses berpikir siswa pertama dengan kedua dan ketiga.
12. 3.5
Menyimpulkan proses berpikir siswa.
Instrumen Penelitian 1.
Intrumen utama Intrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dikarenakan peneliti mencari dan mengumpulkan data proses berpikir siswa secara langsung.
2.
Intrumen bantu Intrumen bantu dalam penelitian ini adalah soal matematika non rutin dalam bentuk essay.
3.6
Teknik Analisis Data Teknik analisis data dalam penelitian ini, sebagai berikut: 1.
Mereduksi data proses berpikir yang tidak digunakan.
2.
Menyajikan data dalam bentuk deskripsi pada masing-masing kategori untuk masing-masing siswa.
3.
Menarik kesimpulan tentang proses berpikir siswa dengan tipe kepribadian phlegmatis.
9
3.7
Validitas Data Untuk mendapatkan data yang valid, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut: 1.
Mengambil data proses berpikir siswa pertama yang dilakukan dengan cara think aloud method.
2.
Menganalisis data proses berpikir siswa pertama.
3.
Mengambil data proses berpikir siswa kedua yang dilakukan dengan cara think aloud method.
4.
Menganalisis data proses berpikir siswa kedua.
5.
Mengambil data proses berpikir siswa ketiga yang dilakukan dengan cara think aloud method.
6.
Menganalisis data proses berpikir siswa ketiga.
7.
Membandingkan data proses berpikir siswa pertama dengan kedua dan ketiga.
8.
Data dinyatakan valid apabila terdapat konsistensi pada data pertama, kedua, dan ketiga serta data tersebut menggambarkan proses berpikir siswa.
10
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1
Hasil Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 3 Metro pada kelas XI TGB semester ganjil tahun ajaran 2014/2015. Jumlah siswa pada kelas XI TGB berjumlah 21 orang. Pengambilan data diawali dengan melakukan tes tipe kepribadian siswa pada hari Sabtu tanggal 22 November 2014. Berikut tabel hasil tes tipe kepribadian siswa: Tabel 5.1 Hasil Tes Tipe Kepribadian No. Tipe Kepribadian Siswa Jumlah Siswa 1. Choleris 1 2. Phlegmatis 8 3. Melancholis 6 4. Sanguinis 6 Jumlah 21 Dari tabel diatas, terlihat bahwa tipe kepribadian yang dimiliki oleh siswa kelas XI TGB terdiri dari 1 orang tipe choleris, 8 orang tipe phlegmatic, 6 orang tipe melancholis, dan 6 orang tipe sanguinis. Pada penelitian ini dipilih 3 orang siswa yang memiliki tipe kepribadian phlegmatic sebagai subyek penelitian. Pemilihan subyek penelitian ini dilakukan dengan meminta pertimbangan guru matematika pada kelas XI TGB. Pertimbangan pemilihan subyek penelitian didasarkan pada kemampuan siswa untuk bisa mengungkapkan pemikirannya terkait dengan soal tes yang diberikan. Subyek penelitian diberikan 2 soal essay mengenai materi aplikasi trigonometri. Pengambilan data yang pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Februari 2015 pukul 13.00 s.d 14.00. pada pengambilan data pertama ini, ada hambatan yang terjadi dikarenakan pada saat itu sedang ada pelatihan senam disekolah sehingga suasana kurang kondusif. Pengambilan data kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 Februari 2015 dan pengambilan data yang ketiga pada tanggal 2 Maret 2015. Pengambilan data kedua dan ketiga berjalan dengan lancar.
11
4.2 Pembahasan 1. Subyek Pertama (S1) Pada soal pertama, S1 dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal. Hal ini terlihat dari cuplikan hasil wawancara berikut: Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Panjang tangga 8 m terus disandarkan ke dinding. Guru : Dindingnya yang mana? Siswa : Dindingnya ini. Guru : OK, itu dinding. Terus, yang ditanya? Siswa : Yang ditanya jarak, jarak kaki tangga ke dinding. Guru : Yang mana? Siswa : Ini. Siswa dapat merencakan penyelesaian masalah, tetapi tidak dapat menjawab dengan tepat masalah pada soal. Selain itu S1 juga tidak dapat menemukan cara agar penyelesaian lain yang dapat digunakan. Hal ini terlihat pada cuplikan hasil wawancara berikut: Guru : Oh itu. Ok, sekarang udah dicoba itu pakai rumus apa? Siswa : Trigonometri. Guru : Trigonometri pakai yang aturan apa? Siswa : Pake cos. Guru : Kenapa pakai cos? Siswa : Soalnya perbandingannya samping sama miring. Guru : Yang ditanya tadi yang mana? Siswa : Ini, Jarak. Samping. Guru : Ok. Samping, ,makanya pakai cos. Gak ada cara lain? Siswa : Cara lain? Belum tau sih. Pada soal kedua, S1 dapat memahami masalah dan ditanyakan dengan baik. Berikut hasil cuplikan wawancara dengan S1: Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Ini. Seorang anak berdiri di tempat A. Guru : Anaknya yang mana? Siswa : Oiya... Kalau gitu berarti... Guru : Trus informasi selanjutnya apa? Siswa : Pohon B sama C. Guru : Iya, terus? Siswa : Jarak B sama C √ , terus besar sudut BAC 30° Guru : Sudah berarti? Siswa : Salah berarti Bu. Guru : Ya sudah, coba benarnya gimana? Siswa : C.... (sambil berpikir dan mengerjakan) √ , BAC 30° Guru : Yang ditanya?
12
Siswa : Lebar sungai. Guru : Yang mana lebar sungai? Siswa : A ke B. Selanjutnya,S1
merencakan
penyelesaian
tetapi
tidak
dapat
menyelesaikan dengan baik. Selain itu, S1 juga tidak dapat menemukan cara penyelesain yang berbeda. Berikut cuplikan hasil wawancara: Guru : Sudah? Gitu? Kenapa rumus tangen? Siswa : Tangen? Soalnya rumus-rumus trigonometri ini Bu. Depan per samping sama dengan tangen, tangen sudut lancip. Guru : gak bisa? Siswa : Iya. Gak ketemu Bu. Guru : Gak ketemu? Salahnya dimana? Siswa : Sudut miringnya. Di ini.... Apa namanya? Guru : Miring ya? Siswa : Iya miring. Guru : Jadi dengan cara ini gak bisa? Gak ketemu? Siswa : gak ketemu. Dari soal pertama dan kedua, dapat terlihat bahwa proses berpikir S1 dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri sebagai berikut: 1. Dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan. 2. Dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika. 3. Dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik. 4. Tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda. 2. Subyek Kedua (S2) Pada soal pertama, S2 dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan. Berikut cuplikan wawancara: Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Yang ditanya jarak B ke C. Guru : Terus apa lagi? Selain yang ditanya apa aja? Siswa : Diketahui panjang tangga itu kan 8m miringnya. Terus disandarkan pada dinding. Nah, membentuk sudut 60°. Setelah
memahami
menyelesaikan
masalah,
masalah
S2
dengan
selanjutnya baik.
Tetapi
merencakan S2
tidak
dan dapat
menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. Hal ini terlihat pada cuplikan wawancara berikut:
13
Guru : Kenapa pake cara itu? Cos 60° sama dengan 1/2 √ . Kenapa menggunakan cos? Siswa : Karena kan cos itu sami. Kan kita mencari sa. Yang diketahui mi, miring. Jadi ya pakai cos. Guru : Bisa dengan cara lain gak? Siswa : Gak ada. Guru : Kenapa gak ada? Siswa : Ya..karena ini caranya seperti itu bu. Untuk soal kedua, S2 memahami masalah dengan membaca soal kembali dan mengetahui yang ditanyakan dengan baik. Hal ini terlihat dari cuplikan hasil wawancara berikut: Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Seorang anak berada di suatu tempat A di tepi sungai yang lurus. Guru : Mana? Anaknya mana anaknya? Siswa : Ini, A. Guru : Terus? Siswa : Ia mengamati pohon B dan C yang berada di seberang sungai. Guru : Ok, Mana pohonnya? Siswa : Ini, B sama C. Guru : Berarti sungai yang mana? Siswa : Di sini. Tengahnya ini. Guru : Terus? Siswa: Pohon B tepat di seberang A. Berarti A sininya B. Terus jarak pohon B dan C adalah 8 √ m. Di sini Bu. Besar sudut BAC 30°. Lebar sungai tersebut adalah. Berarti di sini yang dicari. Guru : Apa yang ditanya? Siswa : Lebar sungai. Selanjutnya,
S2
merencakan
penyelesain
menggunakan
aturan
trigonometri, tetapi tidak dapat menyelesaikan dengan cara lain. Hal ini terlihat dalam cuplikan wawancara berikut: Guru : Kenapa menggunakan aturan tangen? Kalau pertama tadi kan cos ya? Kenapa yang kedua tangen? Siswa : Kalau tangen ini kan rumusnya desa Bu, karena yang dicari sa terus yang diketahui de itu 8 √ Siswa : Gak bisa Bu. Guru : Kenapa gak bisa? Siswa : Karena rumusnya ini Bu. Rumusnya de yang dicari sa, ya...de...sa...ya udah tangen. Guru : Enggak ada cara lainnya? Siswa : Enggak.
14
Dari soal pertama dan kedua, dapat terlihat bahwa proses berpikir S2 dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri sebagai berikut: 1.
Dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan.
2.
Dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika.
3.
Dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik.
4.
Tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda.
3. Subyek Ketiga (S3) Pada soal pertama, S3 dapat memahami masalah dan mengetahui hal yang ditanyakan tanpa mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dalam cuplikan wawancara berikut: Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Panjang tangga. Guru : Panjang tangga berapa? Siswa : 8m. Guru : Yang mana tangganya? Siswa : yang disandarkan. Guru : Terus? Siswa : Sudutnya 60° terhadap tanah. Guru : Mana sudutnya? Siswa : Ini. Guru : Ok itu. Terus yang ditanya? Siswa : Jarak kaki tangga. Guru : Yang mana berarti? Siswa : Ini, sisi AC. Selanjutnya,
S3
melakukan
perencanaan
penyelesaian
dengan
menggunakan rumus trigonometri. Tetapi S3 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan cara yang berbeda. Hal ini terlihat dalam cuplikan wawancara berikut: Guru : Sudah?Kenapa pakai rumus cos? Siswa : Karena lebih enak Bu. Guru : Kenapa lebih enak dengan cos? Siswa: Karena yang diketahui ini kan sampingnya belum tapi miringnya kan sudah. Jadi kita bisa nyari C nya. Kan ini sudut C jadi pakai samping ini biar ketemu Bu. Guru : Coba dengan cara lain gimana? Siswa : Dengan cara lain ya. Guru : Bisa enggak dengan cara lain? Siswa: kayaknya enggak Bu. Ya umpama pakai depan miring. 15
Nah, yang kita cari kan yang C. Nanti kalau pakaui depan miring yang ketemu depannyayang ini enggak. Pada soal kedua, S3 dapat memahami masalah dan mengetahui yang ditanyakan dengan baik. Berikut cuplikan wawancara; Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Seorang anak berdiri di suatu tempat A di tepi sungai. Guru : Kalau di gambar ini anaknya yang mana? Siswa : yang A. Guru : Yang A, terus? Siswa : Dia mengamati pohon B dan C. Pohon B tepat berada di seberang A. Jarak pohon B dan C 8 √ ini.Besar sudut BAC 30°. Guru : Yang ditanya? Siswa : Yang ditanya lebar sungai. Guru : Yang mana lebar sungai? Siswa : Ini. Selanjutnya, S3 merencanakan dan menyelesaikan masalah dengan menggunakan rumus trigonometri. S3 tidak dapat menyelesaikan masalah dengan cara selain cara trigonometri. Hal ini terlihat dalam cuplikan wawancara berikut: Guru : Itu. Terus kenapa menggunakan tangen? Siswa: Ya mungkin karena yang diketahui depan dan yang dicari yang samping, makanya saya menggunakan tangen, karena de..sa.... Saya ketemu Itu. Guru : Bisa dengan cara lain enggak? Siswa: Mungkin kalau cara yang kayak gini tadi. Kalu saya tahu Bu. Guru : Enggak tau? Jadi Lupa? Siswa : Lupa Bu. Dari soal pertama dan kedua, dapat terlihat bahwa proses berpikir S3 dalam menyelesaikan masalah aplikasi trigonometri sebagai berikut: 1.
Dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan.
2.
Dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika.
3.
Dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik.
4.
Tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda.
Berdasarkan hasil pembahasan, dapat terlihat bahwa terdapat keejegan data proses berpikir dari subtek pertama, subyek kedua, dan subyek ketiga.
16
Data proses berpikir siswa dengan tipe kepribadian phlegmatic yang didapatkan, yaitu sebagai berikut. 1.
Dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan.
2.
Dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika.
3.
Dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik.
4.
Tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda.
Hasil analisis pada siswa phlegmatis sesuai dengan teori Tipologi Hippocrates-Galenus yang menyatakan bahwa tipe kerpibadian phlegmatis dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan memiliki sifat, yaitu: cakap dan mantap, damai dan mudah sepakat, punya kemampuan administratif, menjadi penengah masalah, menghindari konflik, dan menemukan cara yang mudah. Selain itu, siswa dengan tipe kepribadian phlegmatis: kepribadian rendah hati, mudah bergaul dan santai, diam, tenang, sabar, baik keseimbangannya, hidup konsisten, tenang tetapi cerdas, simpatik dan baik hati, menyembunyikan emosi, dan bahagia menerima kehidupan. (Littauer, 1996: 27)
17
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa proses berpikir siswa dengan tipe kerpibadian phlegmatic sebagai berikut. 1.
Dapat memahami masalah dan yang ditanyakan pada soal tanpa mengalami kesulitan.
5.2
2.
Dapat mengubah informasi pada soal kedalam bentuk matematika.
3.
Dapat melakukan perencanaan penyelesaian dengan baik.
4.
Tidak dapat menyelesaikan dengan cara yang berbeda.
Saran Berdasarkan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran kepada: 1. Guru agar lebih memahami proses berpikir siswa dengan dengan tipe kepribadian phlegmatic sehingga dapat membantu mengoptimalkan siswa dalam pembelajaran. 2. Siswa agar memahami potensi yang dimiliki agar dapat mencapai hasil maksimal dalam pembelajaran.
18
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sujanto, Halem Lubis, Taufik Hadi. 2009. Psikologi Kepribadian. Bumi Aksara. Jakarta. Bilgin, I dan Karakirik, E. 2005. A Computer Based Problem Solving Environment in Chemistry. The Turkish Online Journal of Educational Technology. Vol4, No. 3, pp 7 – 11. Charters, E. 2003. The Use of Think-aloud Methods in Qualitative ResearchAn Introduction to Think-aloud Methods. Brock Education. Vol. 12, No. 2, pp 68 – 82. Dewiyani. 2008. Mengajarkan Pemecahan Masalah Dengan Menggunakan Langkah Polya. Stikom Jurnal . Vol. 12, No 2, pp 87 – 95. Fajar Shadiq. 2004. Pemecahan Masalah, Penalaran dan Komunikasi. Makalah disajikan pada Diklat Instruktur/Pengembang Matematika SMA Jenjang Dasae, di PPPG Matematika Yogyakarta. Kim, H. S. 2002. We Talk, Therefore We Think? A Cultural Analysisof the Effect of Talking on Thinking.Journal of Personality and Social Psychology. Vol. 83, No. 4, pp 828–842. Littauer, F. 1996. Personality Plus. Binarupa Aksara. Jakarta. Mustamin Anggo. 2011.Pelibatan Metakognisi dalam PemecahanMasalah Matematika.Edumatica..ISSN: 2088-2157.Vol.1, No.1, pp 25 – 32. Nana Syaodih Sukmadinata. 2004. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Remaja Rosdakarya. Bandung. Sumadi Suryabrata. 2008. PsikologiKepribadian. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
19
LAMPIRAN
20
Lampiran 1. Pedoman Wawancara PEDOMAN WAWANCARA
No.
Pertanyaan
1.
Informasi apa yang kamu peroleh dari soal?
2.
Apakah kamu mengetahui hal yang ditanyakan dalam soal?
3.
Jika telah diketahui, silahkan selesaikan soal tersebut!
4.
Tolong jelaskan tentang apa yang kamu kerjakan tersebut?
5.
Langkah-langkah apa yang akan kamu gunakan untuk menyelesaikan soal tersebut?
6.
Apa alasan kamu menggunakan cara seperti itu?
7.
Mengapa kamu mengerjakan dengan cara demikian?
8.
Apakah kamu dapat menyelesaikan soal dengan prosedur lain?
9.
Apakah kamu yakin dengan penyelesaian yang didapat?
10.
Apakah penyelesaian tersebut telah sesuai dengan masalah dalam soal?
21
Lampiran 2. Soal Tes Tipe Kepribadian TEST TIPE KEPRIBADIAN Nama
:
Kelas
:
HP
:
1.
A. Anda orang yang mau melakukan suatu hal yang baru dan bertekad untuk menguasainya. B. Anda orang yang mudah menyesuaikan diri dan senang dalam setiap situasi. C. Anda orang yang sering menggunakan isyarat tangan, lengan dan wajah. D. Anda orang yang suka menyelidiki bagian-bagian hubungan yang logis tetapi tidak dilakukan.
2.
A. Anda orang yang melakukan sesuatu sampai selesai sebelum memulai yang lainnya. B. Anda orang yang penuh kesenangan dan selera humor yang baik. C. Anda orang yang meyakinkan orang lain dengan logika dan fakta. D. Anda orang yang tampak tidak terganggu dan tenang serta menghindari setiap bentuk kekacauan.
3.
A. Anda orang yang dengan mudah menerima pandangan atau keinginan orang lain tanpa banyak perlu mengemukakan pendapatnya sendiri. B. Anda orang yang bersedia mengorbankan dirinya demi atau untuk memenuhi kebutuhan orang lain. C. Anda orang yang memandang bersama orang lain sebagai kesempatan bukannya sebagai tantangan. D. Anda orang yang yakin akan caranya sendiri.
4.
A. Anda orang yang menghargai keperluan dan perasaan orang lain. B. Anda mempunyai perasaan emosional tetapi jarang memperlihatkannya.
22
C. Anda mengubah setiap situasi, kejadian, atau permainan menjadi kontes dan selalu bermain untuk menang. D. Anda bisa merebut hati melalui pesona kepribadian. 5.
A. Anda orang yang membantu atau membuat orang lain merasa senang. B. Anda memperlakukan orang lain dengan rasa segan, kehormatan, dan penghargaan. C. Anda menahan diri dalam menunjukkan emosi atau antusiasme. D. Anda bisa bertindak cepat dan efektif dalam semua situasi.
6.
A. Anda mudah menerima keadaan atau situasi apa saja. B. Anda secara intensif memperhatikan orang lain, dan apa yang terjadi. C. Anda orang yang mandiri, bisa sepenuhnya mengandalkan kemampuan, penilaian, dan sumber dayanya sendiri. D. Anda orang yang penuh kehidupan dan bersemangat.
7.
A. Anda orang yang mempersiapkan aturan-aturan yang terinci sebelumnya dalam menyelesaikan tugas, dan lebih menyukai keterlibatan dengan tahap-tahap perencanaan. B. Anda tidak terpengaruh oleh penundaan, tetap tenang dan toleran. C.Anda mengetahui segala-galanya akan beres kalau Anda yang memimpin. D.Anda orang yang mendorong atau memaksa orang lain mengikuti, bergabung, atau menanam investasi.
8.
A. Anda orang yang yakin, jarang ragu-ragu atau goyah. B. Anda orang yang memilih kehidupan tidak dipikirkan lebih dulu, dan tidak dihambat oleh rencana. C. Anda membuat, dan menghayati, menurut rencana sehari-hari, tidak menyukai rencananya terganggu. D. Anda orang yang pendiam, tidak mudah terseret ke dalam percakapan.
9.
A. Anda prang yang mengatur segala-galanya secara metodis dan sistematis. B. Anda bisa menerima apa saja. C. Anda orang yang bicara terang-terangan dan tanpa menahan diri.
23
D. Anda orang yang periang dan meyakinkan dirinya dan orang lain bahwa segala-galanya akan beres. 10.
A. Anda orang yang menanggapi dan bukan orang yang inisiatif, jarang memulai percakapan. B. Anda secara konsisten bisa diandalkan, teguh, setia, dan mengabdi tanpa alasan. C. Anda punya rasa humor yang cemerlang dan bisa membuat cerita apa saja menjadi peristiwa yang menyenangkan. D. Anda memiliki kepribadian yang mendominasi dan menyebabkan orang lain ragu-ragu untuk melawannya.
11.
A. Anda bersedia mengambil resiko, tak kenal takut, berani. B. Anda orang yang menyenangkan sebagai teman. C. Anda orang yang berurusan dengan orang lain dengan penuh siasat, perasa, dan sabar. D. Anda melakukan segala-galanya secara berurutan dengan ingatan yang jernih tentang segala hal yang terjadi.
12.
A. Anda secara konsisten memiliki semangat tinggi dan mempromosikan kebahagiaan pada orang lain. B. Anda tetap memiliki keseimbangan secara emosional, menanggapi sebagaimana yang diharapkan orang lain. C. Anda orang yang perhatiannya melibatkan tujuan intelektual dan artistik, seperti teater, simfoni, balet. D. Anda percaya diri dan yakin akan kemampuan dan suksesnya sendiri.
13.
A. Anda orang yang memvisualisasikan hal-hal dalam bentuk yang sempurna. B. Anda memenuhi diri sendiri, mandiri, penuh kepercayaan diri, dan tidak begitu memerlukan bantuan. C. Anda orang yang tidak pernah mengatakan atau menyebabkan apa pun yang tidak menyenangkan atau menimbulkan rasa keberatan.
24
D. Anda mendorong orang lain untuk bekerja, bergabung, atau terlibat, dan membuat seluruhnya menyenangkan. 14.
A. Anda orang yang terang-terangan menyatakan emosi, dan tidak ragu-ragu menyentuh orang lain ketika bicara kepada mereka. B. Anda orang yang mempunyai kemampuan membuat penilaian yang cepat dan tuntas. C. Anda orang yang memperlihatkan kepandaian bicara. D. Anda intensif dan introspektif tanpa rasa senang kepada percakapan dan pengejaran.
15.
A. Anda secara konsisten mencari peranan merukunkan pertikaian supaya bisa menghindari konflik. B. Anda orang yang ikut serta atau punya apresiasi mendalam untuk musik, bukannya kesenangan pertunjukan. C. Anda orang yang terdorong oleh keperluan untuk produktif. D. Anda menyukai pesta dan tidak bisa menunggu untuk bertemu dengan setiap orang dalam ruangan, tidak pernah menganggap orang lain asing.
16.
A. Anda orang yang tanggap dan mengingat kesempatan isttimewa dan cepat memberikan isyarat yang baik. B. Anda memegang teguh, dengan keras kepala, dan tidak mau melepaskan sampai tujuan tercapai. C. Terus-menerus bicara, biasanya menceritakan kisah lucu dan menghibur setiap orang di sekelilingnya. D. Anda mudah menerima pemikiran dan cara-cara orang lain tanpa perlu menyetujui atau mengubahnya.
17.
A. Anda orang yang selalu bersedia mendengar apa yang anda katakan. B. Anda orang yang setia kepada seseorang, gagasan, atau pekerjaan. C. Anda pemberi pengarahan karena pembawaan, dan sering merasa sulit mempercayai bahwa orang lain D. Penuh kehidupan, kuat, penuh semangat.
25
18.
A. Anda mudah puas dengan apa yang dimilikinya, jarang iri hati. B. Ands memegang kepemimpinan dan mengharapkan orang lain mengikutinya. C. Anda orang yang mengatur kehidupan, tugas, dan pemecahan masalah dengan membuat daftar, formulir, atau grafik. D. Anda tak ternilai harganya, dicintai, pusat perhatian.
19.
A. Anda orang yang akan menempatkan standar tinggi pada dirinya, dan sering pada orang lain. B. Anda mudah bergaul, bersifat terbuka, mudah diajak bicara. C. Anda harus terus-menerus bekerja atau mencapai sesuatu, sering merasa sulit beristirahat. D. Anda orang yang menghidupkan pesta dan dengan demikian sangat diinginkan sebagai tamu pesta.
20.
A. Anda memiliki kepribadian yang hidup, berlebihan, dan penuh tenaga. B. Anda tidak kenal takut, berani, terus terang, tidak takut akan resiko. C. Anda secara konsisten ingin membawa dirinya di dalam batas-batas apa yang dirasakan semestinya. D. Anda memiliki kepribadian yang stabil tidak menjadi sasaran ketinggian atau kerendahan yang tajam.
21.
A. Anda orang yang memperlihatkan sedikit ekspresi wajah atau emosi. B. Anda orang yang menghindari perhatian, akibat rasa malu. C. Anda orang yang suka pamer, memperlihatkan apa yang gemerlapan. D. Anda suka memerintah, mendominasi, kadang-kadang mengesalkan dalam hubungan antara orang dewasa.
22.
A. Anda orang yang kurang keteraturannya mempengaruhi hampir semua bidang kehidupannya. B. Anda orang yang merasa sulit mengenali masalah. C. Anda cenderung tidak bersemangat, sering merasa bahwa bagaimanapun sesuatu tidak akan berhasil.
26
D. Anda orang yang sulit memaafkan dan melupakan sakit hati atau ketidakadilan yang dilakukan kepada mereka, biasa menyimpan dendam. 23.
A. Anda tidak bersedia atau menolak ikut terlibat, terutama kalau rumit. B. Anda sering memendam rasa tidak senang sebagai akibat merasa tersinggung oleh sesuatu yang sebenarnya. C. Anda orang yang ragu-ragu menerima cara lain yang bukan caranya sendiri. D. Anda orang yang menceritakan kembali kisah atau insiden untuk menghibur anda tanpa menyadari sudah menceritakannya beberapa kali sebelumnya.
24.
A. Anda bersikeras tentang persoalan atau perincian sepele, minta perhatian besar kepada perincian yang tidak penting. B. Anda sering mengalami perasaan sangat khawatir, sedih, atau gelisah. C. Anda punya ingatan yang kurang kuat yang biasanya berkaitan dengan kurang disiplin dan tidak mau repot-repot mencatat . D. Anda orang yang langsung, blak-blakan, tidak sungkan-sungkan mengatakan tepat apa yang dipikirkannya.
25.
A. Anda orang yang merasa sulit bertahan untuk menghadapi kesalahan atau menunggu orang lain. B. Anda orang yang merasa sedih atau kurang kepercayaan. C. Anda orang yang merasa sulit membuat keputusan apa saja. D. Anda orang yang lebih banyak bicara daripada mendengarkan, yang mulai bicara bahkan tanpa menyadari bahwa orang lain sudah bicara.
26.
A. Anda orang yang intensitas dan tuntutan akan kesempurnaan bisa membuat orang lain menjauhinya. B. Anda tidak punya keinginan untuk mendengarkan atau tertarik kepada perkumpulan, kelompok, aktivitas, atau kehidupan orang lain. C. Anda bisa bersemangat sesaat dan sedih pada saat berikutnya. D. Anda merasa sulit secara lisan atau fisik memperlihatkan kasih sayang dengan terbuka. 27
27.
A. Anda orang yang bersikeras memaksakan caranya sendiri. B. Anda tidak punya cara yang konsisten untuk melakukan banyak hal. C. Anda orang yang standarnya begitu tinggi sehingga orang lain sulit untuk memuaskannya. D. Anda orang yang lambat dalam bergerak dan sulit ikut terlibat.
28.
A. Anda memiliki kepribadian tengah-tengah tanpa tinggi rendah dan tidak memperlihatkan banyak emosi, kalau ada. B. Anda orang yang biasanya melihat sisi buruk suatu situasi lebih dulu. C. Anda orang yang punya harga diri tinggi dan menganggap dirinya selalu benar serta terbaik untuk pekerjaan. D. Anda memperbolehkan orang lain (termasuk anak-anak) melakukan apa saja sesukanya.
29.
A. Anda orang yang perangainya seperti anak-anak yang mengutarakan diri dengan ngambek dan berbuat berlebihan serta melupakannya hampir seketika. B. Anda bukan orang yang menetapkan tujuan dan tidak ingin menjadi orang yang seperti itu. C. Anda mengorbankan perdebatan karena biasanya benar, tidak peduli bagaimana situasinya. D. Anda mudah merasa terasing dari orang lain, karena rasa tidak aman atau takut jangan-jangan orang lain tidak benar-benar senang saat bersama.
30.
A. Anda orang yang kekanak-kanakan, kurang bijaksana atau pengertian tentang tingkat kehidupan yang lebih mendalam. B. Anda orang yang sikapnya jarang positif dan sering hanya bisa melihat sisi buruk atau gelap dari setiap situasi. C. Anda penuh keyakinan dan keberanian untuk dalam pengertian negatif. D. Anda mudah bergaul, tidak peduli, masa bodoh.
31.
A. Anda secara konsisten merasa tidak tetap, terganggu, atau resah. B. Anda orang yang menarik diri dan memerlukan banyak waktu untuk sendirian atau mengasingkan diri. 28
C. Anda orang yang menetapkan tujuan secara agresif tetapi tidak terdorong oleh keperluan untuk sempurna. D. Anda merasa senang mendapat penghargaan atau persetujuan orang lain. 32.
A. Anda orang yang terlalu introspektif dan mudah tersinggung kalau disalahpahami. B. Anda kadang-kadang menyatakan dirinya dengan cara yang agak menyinggung perasaan dan kurang pertimbangan. C. Anda orang yang mundur dari situasi sulit. D. Anda pembicara yang menghibur dan memaksa diri yang merasa sulit mendengarkan.
33.
A. Anda mempunyai ciri khas selalu tidak tetap dan kurang keyakinan bahwa suatu hal akan berhasil. B. Anda kurang kemampuan untuk membuat kehidupan teratur. C. Anda orang yang memaksa mengambil kontrol atas situasi dengan mengatakan kepada orang lain apa yang harus mereka lakukan. D. Anda orang yang hampir sepanjang waktu merasa tertekan.
34.
A. Anda orang yang tidak menentu, serba berlawanan, dengan tindakan dan emosi yang tidak berdasarkan logika. B. Anda orang yang pemikiran dan perhatiannya ditujukan ke dalam hidup dirinya sendiri. C. Anda tampaknya tidak bisa tahan atau menerima sikap, pandangan, atau cara orang lain. D. Anda orang yang merasa bahwa kebanyakan hal tidak penting.
35.
A. Anda orang yang hidup dalam keadaan tidak teratur B. Anda tidak mempunyai emosi yang tinggi, tetapi biasanya semangatnya merosot sekali, sering merasa tidak dihargai. C. Anda orang yang bicara pelan kalau didesak, tidak mau repot-repot bicara dengan jelas. D. Anda orang yang penuh tipu muslihat demi keuntungannya sendiri, dan dengan suatu cara akan bisa memaksakan kehendaknya. 29
36.
A. Anda orang yang tidak sering bertindak atau berpikir dengan cepat. B. Anda orang yang bertekad memaksakan kehendaknya, tidak mudah dibujuk, keras kepala. C. Anda orang yang merasa perlu menjadi pusat perhatian, ingin dilihat. D. Anda tidak mudah percaya, mempertanyakan motif di balik kata-kata.
37.
A. Anda memerlukan banyak waktu pribadi dan cenderung menghindari orang lain. B. Andaorang yang tidak ragu-ragu mengatakan bahwa orang lain benar. C. Anda menilai pekerjaan atau keinginan dengan ukuran berapa banyak tenaga yang diperlukannya. D. Anda orang yang tertawa atau suaranya bisa didengar di atas suara lainlainnya dalam ruangan.
38.
A. Anda orang yang lambat untuk memulai, perlu dorongan untuk termotivasi. B. Anda cenderung mencurigai atau tidak mempercayai gagasan orang lain. C. Andapunya kemarahan yang menuntut berdasarkan ketidaksabaran, kemarahan
karena
orang
lain
tidak
menyelesaikan
apa
yang
diperintahkan. D. Anda tidak punya kekuatan untuk berkonsentrasi atau menaruh perhatian, pikirannya berubah-ubah. 39.
A. Anda secara sadar atau tidak menyimpan dendam dan menghukum orang yang melanggar, sering dengan diam-diam menahan persahabatan atau kasih sayang. B. Anda menyukai kegiatan baru terus-menerus karena tidak merasa senang melakukan hal yang sama sepanjang waktu. C. Anda orang yang tidak bersedia atau melawan keharusan ikut terlibat. D. Anda bisa bertindak tergesa-gesa, tanpa memikirkan dengan tuntas, biasanya karena ketidaksabaran.
30
40.
A. Anda sering mengendurkan pendirian, bahkan ketika benar untuk menghindari konflik. B. Anda selalu mengevaluasi dan membuat penilaian, sering memikirkan atau menyatakan reaksi negatif. C. Anda orang yang selalu bisa menemukan cara untuk mencapai tujuan yang diingikan. D. Anda memiliki rentang perhatian yang kekanak-kanakan dan pendek yang memerlukan banyak perubahan dan variasi supaya tidak merasa bosan.
31
LEMBAR PENILAIAN Sekarang pindakan semua pilihan jawaban yang ada pada soal. Jumlahkan pada masing- masing kolom untuk bagian kekuatan. Jumlahkan untuk masing-masing kolom untuk bagian kelemahan. Jumlahkan dai bagian kekuatan dan kelemahan. Hasil yang paling dominan merupakan tipe kepribadian yang dimiliki.
No.
Sanguinis
Choleris
Melancholis
Phlegmatis
1.
C
A
D
B
2.
B
C
A
D
3.
C
D
B
A
4.
D
C
A
B
5.
A
D
B
C
6.
D
C
B
A
7.
D
C
A
B
8.
B
A
C
D
9.
D
C
A
B
10.
C
D
B
A
11.
B
A
D
C
12.
A
D
C
B
13.
D
B
A
C
14.
A
B
D
C
15.
D
C
B
A
16.
C
B
A
D
17.
D
C
B
A
18.
D
B
C
A
19.
D
C
A
B
20.
A
B
C
D
No.
Sanguinis
Choleris
Melancholis
Phlegmatis
21.
C
D
B
A
Jumlah
32
22.
A
B
D
C
23.
D
C
B
A
24.
C
D
A
B
25.
D
A
B
C
26.
C
D
A
B
27.
B
A
C
D
28.
D
C
B
A
29.
A
C
D
B
30.
A
C
B
D
31.
D
C
B
A
32.
D
B
A
C
33.
B
C
D
A
34.
A
C
B
D
35.
A
D
B
C
36.
C
B
D
A
37.
D
B
A
C
38.
D
C
B
A
39.
B
D
A
C
40.
A
C
B
A
Jumlah Gabungan Total
Tipe Kepribadian Yang Dimiliki : ................................................
33
Lampiran 3. Soal Tes Tertulis
1.
Sebuah tangga dengan panjang 8 m disandarkan pada dinding membentuk sudut 60 terhadap tanah . jarak kaki tangga terhadap dinding rumah adalah...
2.
Seorang anak berdiri di suatu tempat A di tepi sungai yang lurus. Ia mengamati pohon B dan C yang berada di seberang sungai. Pohon B tepat berada di seberang A. Jarak pohon B dan C adalah 8 akar 6 m dan besar sudut BAC adalah 30 . Lebar sungai tersebut adalah....
34
Lampiran 4. Transkrip Wawancara Subyek 1 Soal No 1 Guru : apa √ ? Siswa : Guru : Iya tah? Siswa : Iya kan Bu? Guru : Ya nggak tau. Kerjain aja.......... Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Panjang tangga 8 m terus disandarkan ke dinding. Guru : Dindingnya yang mana? Siswa : Dindingnya ini. Guru : OK, itu dinding. Terus, yang ditanya? Siswa : Yang ditanya jarak, jarak kaki tangga ke dinding. Guru : Yang mana? Siswa : Ini. Guru : Oh itu. Ok, sekarang udah dicoba itu pakai rumus apa? Siswa : Trigonometri. Guru : Trigonometri pakai yang aturan apa? Kan ada aturan sin, cos, dan tangen. Siswa : Pake cos. Guru : Kenapa pakai cos? Siswa : Soalnya perbandingannya samping sama miring. Guru : Yang ditanya tadi yang mana? Siswa : Ini, Jarak. Samping. Guru : Ok. Samping, ,makanya pakai cos. Gak ada cara lain? Siswa : Cara lain? Belum tau sih. Guru : Belum tau? OK, sekarang kira-kira ini benar gak jawabannya? Siswa : Benar. Guru : Tau dari mana kalau itu benar? Siswa : Pemikiran Bu. Guru : Iya. Tau dari mana? Ini kan dapatnya 4 . Tau dari mana kalau ini sudah pasti 4? Siswa : kan ini berlaku hukum perkalian Bu. Jadi dibalik, 8 di atas, di bawah. Guru : Yakin benar ya? Terus cara lainnya gimana? Siswa : Cara lainnya belum tau Bu. Guru : Belum tau? Kenapa gak tau? Siswa : (Diam saja tidak ada jawaban) Guru : Terus, yang didapat ini sudah sesuai belum dengan yang ditanya dalam soal? Siswa : Sudah. Guru : Yang ditanya apa tadi? Siswa : Jaraknya. Jarak kaki tangga. Guru : OK. Jarak kaki tangga ini tadi ya. Sudah yakin benar dengan penyelesaian yang didapat? Siswa : Ya Bu.
35
Subyek 1 Soal No 2 Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Ini. Seorang anak berdiri di tempat A. Guru : Anaknya yang mana? Siswa : Oiya... Kalau gitu berarti... Guru : Trus informasi selanjutnya apa? Siswa : Pohon B sama C. Guru : Iya, terus? Siswa : Jarak B sama C √ , terus besar sudut BAC 30° Guru : Sudah berarti? Siswa : Salah berarti Bu. Guru : Ya sudah, coba benarnya gimana? Siswa : C.... (sambil berpikir dan mengerjakan) √ , BAC 30° Guru : Yang ditanya? Siswa : Lebar sungai. Guru : Yang mana lebar sungai? Siswa : A ke B. Guru : A ke B. Coba kasih tanda. Siswa : tan 30° itu... tan 30°.... (Sambil berpikir) Guru : Berapa tan 30°? Siswa : tan 30° itu... Berapa ya..... Tan 30°..... satu ya Bu? Guru : Ya coba seingatnya. Siswa : Tan 30° itu berapa tadi ya? Guru : Berapa coba diingat-ingat. Siswa : Sudah Bu. Guru : Sudah? Gitu? Kenapa rumus tangen? Siswa : Tangen? Soalnya rumus-rumus trigonometri ini Bu. Depan per samping sama dengan tangen, tangen sudut lancip. Guru : Sudut lancip itu sudah benar jawabnya? Siswa : Kurang tau Bu. Soalnya tan 30° nya. Guru : Jadi gak yakin benar? Siswa : Enggak. Guru : Terus, supaya yakin gimana? Siswa : Nyari tan 30° nya. Guru : Gimana nyari tan 30°? Siswa : Tan 30°.... Haduuuuh.... Guru : Bisa tidak nyari tan 30°? Siswa : Lupa Bu caranya. Guru : Lupa? Bisa cara lain tidak ngerjannya? Siswa : Cara lain? Hmmm..... Guru : Ada tidak cara lain? Siswa : Pakai sin. Guru : Pakai sin? Coba gimana? Siswa : Tapi ini. Dua kali bu.
36
Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru Siswa Guru
: Dua kali gimana? Iya coba? : Sin....(sambil mengerjakan) : A itu yang mana? Yang jadi A mana? : ini A. : Oh itu A. : 4√ .... Bis itu cari ininya... Diakarin (masih sambil mengerjakan). Eh gak denk. : Kok ini gak jadi. Kenapa gak jadi? : Sudut miring. : Ini kok pakai kuadrat-kuadrat? Kenapa mi nya gak kuadrat? : Pakai yang sudut miring itu. : Ini Pakai cara apa namanya? : Nah namanya gak tau Bu. Lupa Bu namanya. : Oh lupa. Ya sudah lanjutin. : 4 kuadrat 16. 16 dikali...(tidak diteruskan). Eh gak bisa denk. : gak bisa? : Iya. Gak ketemu Bu. : Gak ketemu? Salahnya dimana? : Sudut miringnya. Di ini.... Apa namanya? : Miring ya? : Iya miring. : Jadi dengan cara ini gak bisa? Gak ketemu? : gak ketemu. : Sudah? Yakin dengan cara satu ini saja? : Iya. : Sudah didapat yang ditanyakan di soal? : yang ditanya lebar sungai. : Yang didapat sudah sesuai dengan yang ditanyakan? : Ya kalau pakai yang ini sudah Bu. Kalau pakai yang kedua belum. : OK.
Subyek 2 Soal No 1 Siswa : Kan 60° Jadi ½ √ Guru : Apa yang 60° 1/2 √ itu? Siswa : Iya, kan. Apa..rumusnya kan 60°. Oh iya, 60° cos. Guru : Oh, cos. Siswa : Cos 60° kan 1/2 √ . Trus ½, eh ntar sama dengan...aduh..desa deng. Eh, sami. Kalau cos itu kan sami. C per 8 kali 1/2 √ C sama dengan 8 kali 1/2 √ sama dengan 4 √ , Bu. Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Yang ditanya jarak B ke C. Guru : Terus apa lagi? Selain yang ditanya apa aja? Siswa : Diketahui panjang tangga itu kan 8m miringnya. Terus disandarkan pada dinding. Nah, membentuk sudut 60°. Guru : Kenapa pake cara itu? Cos 60° sama dengan 1/2 √ . Kenapa menggunakan cos?
37
Siswa : Karena kan cos itu sami. Kan kita mencari sa. Yang diketahui mi, miring. Jadi ya pakai cos. Guru : Kira-kira sudah bener belum ngerjainnya? Siswa : Sudah ,Bu. Guru : Sudah? Yakin itu bener? Siswa : Iya. Guru : Tahu dari mana itu sudah benar? Siswa : Karena saya yang ngerjain, Bu. Guru : Udah bener itu jawabannya, ya? Sudah sesuai dengan rumusnya? Memang rumusnya gimana? Siswa : Kan kita mencari sa. Ya udah dipinggirin aja, ini kali 1/2 √ Guru : Oh, gitu ya? Berarti sudah benar? Siswa : Iya, Bu. Guru : Bisa dengan cara lain gak? Siswa : Gak ada. Guru : Kenapa gak ada? Siswa : Ya..karena ini caranya seperti itu bu. Guru : Terus ini sudah sesuai belum dengan yang ditanyakan dalam soal? Siswa : Sudah. Guru : Yang ditanyakan apa? Siswa : Jarak kaki tangga ke dinding rumah. Guru : Berarti jarak kaki tangga berapa? Siswa : 4 √ Guru : OK Subyek 2 Soal No 2 Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Seorang anak berada di suatu tempat A di tepi sungai yang lurus. Guru : Mana? Anaknya mana anaknya? Siswa : Ini, A. Guru : Terus? Siswa : Ia mengamati pohon B dan C yang berada di seberang sungai. Guru : Ok, Mana pohonnya? Siswa : Ini, B sama C. Guru : Berarti sungai yang mana? Siswa : Di sini. Tengahnya ini. Guru : Terus? Siswa : Pohon B tepat di seberang A. Berarti A sininya B. Terus jarak pohon B dan C adalah 8 √ m. Di sini Bu. Besar sudut BAC 30°. Lebar sungai tersebut adalah. Berarti di sini yang dicari. Guru : Apa yang ditanya? Siswa : Lebar sungai. Guru : Kenapa menggunakan aturan tangen? Kalau pertama tadi kan cos ya? Kenapa yang kedua tangen? Siswa : Kalau tangen ini kan rumusnya desa Bu, karena yang dicari sa terus yang diketahui de itu 8 √ Guru : Makanya pake tangen gitu ya? Ini sudah benar ngerjainnya? Siswa : Sudah. 38
Guru : yakin? Siswa : yakin. Guru : tau dari mana kalau itu benar? Siswa : Ya kan saya sudah ngerjainnya Bu. Ya ini jadinya. Guru : Perhitungannya sudah benar? Siswa : Sudah. Guru : yakin ya? Berarti tau benarnya dari perhitungan? Coba kerjakan dengan cara lain bisa gak? Siswa : Gak bisa Bu. Guru : Kenapa gak bisa? Siswa : Karena rumusnya ini Bu. Rumusnya de yang dicari sa, ya...de...sa...ya udah tangen. Guru : Enggak ada cara lainnya? Siswa : Enggak. Guru : Ok. Ini sudah sesuai belum dengan yang ditanya di soal? Siswa : Sudah. Guru : Yang ditanya apa? Siswa : Yang ditanya lebar sungai dari A ke B. Guru : Berarti berapa lebar sungai? Siswa : √ . Guru : √ sudah benar? Yakin? Siswa : Iya Bu. Guru : Enggak mau diganti? Siswa : Enggak Bu. Guru : OK. Subyek 3 Soal No 1 Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Panjang tangga. Guru : Panjang tangga berapa? Siswa : 8m. Guru : Yang mana tangganya? Siswa : yang disandarkan. Guru : Terus? Siswa : Sudutnya 60° terhadap tanah. Guru : Mana sudutnya? Siswa : Ini. Guru : Ok itu. Terus yang ditanya? Siswa : Jarak kaki tangga. Guru : Yang mana berarti? Siswa : Ini, sisi AC. Guru : Ok, Berarti? Siswa : yang diketahui sisi A sama sisi C berarti depan samping ya Bu? Guru : Sisi A sama sisi C. A diketahui ya disitu? Siswa : Oh iya. A nya enggak. Berarti depan miring Bu. Guru : Depannya yang mana? Ada? Siswa : Enggak. Tapi miringnya ada. Guru : ya sudah dikerjain. 39
Beberapa menit kemudian.... Guru : Sudah?Kenapa pakai rumus cos? Siswa : Karena lebih enak Bu. Guru : Kenapa lebih enak dengan cos? Siswa : Karena yang diketahui ini kan sampingnya belum tapi miringnya kan sudah. Jadi kita bisa nyari C nya. Kan ini sudut C jadi pakai samping ini biar ketemu Bu. Guru : Itu sudah benar jawabannya? Siswa : Ya,,, enggak tau juga. Guru : Kok enggak tau. Terus supaya yakin benarnya gimana? Siswa : Ya saya tau nya gitu, hasilnya gitu, mungkin benar Bu. Guru : Jadi ini benar enggak jawabannya? Siswa : Kayaknya sudah. Guru : Sudah yakin? Siswa : ya,,, yakin enggak yakin Bu. Guru : Coba dengan cara lain gimana? Siswa : Dengan cara lain ya. Guru : Bisa enggak dengan cara lain? Siswa : kayaknya enggak Bu. Ya umpama pakai depan miring. Nah, yang kita cari kan yang C. Nanti kalau pakaui depan miring yang ketemu depannyayang ini enggak. Guru : Memang kalau yang depan ketemu samping enggak bisa ketemu? Siswa : Ooh,,, pakai cara apa itu. Guru : cara apa? Siswa : Apa ya? Saya lupa Bu. Guru : Bisa dicoba enggak? Siswa : Caranya saya lupa Bu. Ada cara lain tapi saya lupa. Kalau saya ingat ya saya kerjakan. Guru : Berarti kalau cara lain bisa tapi lupa? Siswa : Iya Bu. Guru : Cari apa dulu kalau dengan cara lain? Siswa : Ya bisa cari depannya dulu Bu. Guru : kalau cari depannya dulu pakai rumus apa? Siswa : pakai rumus apa ya Bu. Yang dicari sudut A. A kuadrat apa Bu? Guru : ya coba dituliskan! Siswa : Hmm,,,, Ingetnya,,,, Enggak ketemu Bu. Guru : Ya sudah kalau enggak ketemu. Ini sudah sesuai dengan yang ditanya di soal? Siswa : Sudah Bu. Guru : Yang ditanya apa? Siswa : Jarak kaki tangga Bu. Guru : Jarak kaki tangga berapa? Siswa : 4 m Bu. Subyek 3 Soal No 2 Guru : Informasi apa yang ada di soal? Siswa : Seorang anak berdiri di suatu tempat A di tepi sungai.
40
Guru : Kalau di gambar ini anaknya yang mana? Siswa : yang A. Guru : Yang A, terus? Siswa : Dia mengamati pohon B dan C. Pohon B tepat berada di seberang A. Jarak pohon B dan C 8 √ ini.Besar sudut BAC 30°. Guru : Yang ditanya? Siswa : Yang ditanya lebar sungai. Guru : Yang mana lebar sungai? Siswa : Ini. Guru : Itu. Terus kenapa menggunakan tangen? Siswa : Ya mungkin karena yang diketahui depan dan yang dicari yang samping, makanya saya menggunakan tangen, karena de..sa.... Saya ketemu Itu. Guru : Bisa dengan cara lain enggak? Siswa : Mungkin kalau cara yang kayak gini tadi. Kalu saya tahu Bu. Guru : Enggak tau? Jadi Lupa? Siswa : Lupa Bu. Guru : Sekarang yang didapat yakin enggak dengan jawabannya? Siswa : yakin lah Bu. Guru : tau dari mana kalau itu benar? Siswa : Ya itu tadi yang diketahui sama dengan yang ditanya. Yang diketahu depannya yang dicari samping. Guru : Yang didapat sudah sesuai belum dengan yang ditanya di soal? Siswa : Sepertinya sudah Bu. Guru : Yang ditanya apa tadi? Siswa : Yang ditanya lebar sungai. Jadi AB. Guru : Berarti berapa lebar sungai? Siswa : √ . Guru : Itu? sudah benar dengan jawabannya? Yakin? Siswa : Yakin Bu. Guru : OK.
41
Lampiran 5. Lembar Jawaban Siswa Subyek Pertama (S1)
Subyek Kedua (S2)
42
Subyek Ketiga (S3)
43
Lampiran 6. Dokumentasi
Gambar 1. Dokumentasi Tes Tipe Kepribadian
44
Gambar 2. Dokumentasi Subyek 1 Mengerjakan Soal Tes
Gambar 3. Dokumentasi Subyek 2 Mengerjakan Soal Tes
45
Gambar 4. Dokumentasi Subyek 3 Mengerjakan Soal Tes
46