LAPORAN AKHIR PELAKSANAAN TEMU LAPANG DAN TEMU USAHA MENDUKUNG KEGIATAN P4MI
OLEH : H. NOOR INGGAH H. DWI PRAPTOMO S. AWALUDIN HIPI ULYATU FITROTIN IDA ROYANI
BALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN (BPTP) NUSA TENGGARA BARAT BALAI BESAR PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN TEKNOLOGI PERTANIAN
BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN
DEPARTEMEN PERTANIAN
2007
i
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR 1.
Judul Kegiatan
:
Temu Lapang dan Usaha Teknologi Pertanian Mendukung Kegiatan P4MI
2.
Unit Kerja
:
Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB
:
Jl Raya Peninjauan , Narmada, Lombok NTB
a. Nama
:
Ir. H. Noor Inggah
b. Pangkat/Golongan
:
Pembina/IV-a
c. Jabatan
:
3.
Alamat
4.
Penanggung Jawab
c1. Struktural
:
c2. Fungsional
:
Penyuluh Pertanian Madya
5.
Lokasi Kegiatan
:
Lokasi P4MI Kabupaten Lombok Timur
6.
Status Kegiatan
:
Lanjutan (L)
7.
Tahun Dimulai
:
8.
Tahun
:
2007
8.
Biaya Kegiatan TA. 2007
:
Rp 128.900.000,-
9.
Jangka waktu pelaksanaan
:
Januari sampai dengan Desember 2007
10.
Sumber Dana
:
Satker Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, TA. 2007 (P4MI)
Mengetahui : Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB,
Penanggung Jawab Kegiatan
Dr. Ir. Dwi Praptomo S, MS NIP. 080 065 973
Ir. H. Noor Inggah NIP. 080 065 957
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha Esa, karena atas ijin dan ridhonya laporan akhir pelaksanaan kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Pertanian mendukung kegiatan P4MI yang dilaksanakan oleh Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) NTB Tahun Anggaran 2007 telah dapat disusun tepat pada waktunya.
Adapun pelaksanaan Temu Lapang dan Temu
Usaha ini yang dilaksanakan dalam tahun 2007 adalah sebanyak 4 kali dari target 4 kali yang tersedia (100 % fisik) dengan realisasi keuangan sebesar 99,87 %. Pelaksanaan kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha maupun penyajian laporan ini tentunya tidak luput dari kekurangan, untuk itu kepada semua pihak sangat
diharapkan
saran-sarannya
guna
perbaikan
dan
penyempurnaan
pelaksanaan kegiatan berikutnya. Akhirnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha serta penyusunan laporan ini, diucapkan terima kasih.
Semoga laporan ini bermanfaat dan berguna bagi semua pihak yang
memerlukannya.
Mataram, 31 Januari 2008 Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian NTB,
Dr. Ir. Dwi Praptomo S, MS NIP. 080 065 973
iii
DAFTAR ISI Hal. Halaman Judul ……………………………………………………………………..
i
Lembar Pengesahan Laporan Akhir ……………………………………………...
ii
Kata Pengantar ……………………………………………………………………..
iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………..
iv
Ringkasan …………………………………………………………………………...
v
I.
Pendahuluan ………………………………………………………………….
1
1. Latar Belakang …….……………………………………………………
1
2. Tujuan ................ ……………….…..……………………………........
1
3. Luaran ............................ …………………………………………......
2
4. Perkiraan Manfaat dan Dampak .....................................................
2
Metodologi ............. ……………………………………………………........
3
1. Pendekatan... ………………………………………………………......
3
2. Ruang Lingkump Kegiatan ….…..………………………………........
3
III.
Hasil dan Pemabahasan …...……………………………………………….
5
IV.
Kesimpulan dan Saran ………………………………………………………
9
4.1. Kesimpulan . ……………………………………………………………
9
4.2. Saran …….. .…………………...…..…………………………………..
12
Manfaat dan Dampak … …………………………………………………….
13
II.
V.
iv
RINGKASAN Tolak ukur keberhasilan kegiatan ltkaji ( Penelitian dan pengkajian ) BPTP sangat ditentukan dari tingkat pemanfaatan informasi dan penerapan teknologi yang dihasilkan oleh mesyarakant tani. Agar hasil litkaji dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh pengguna ( masyarakat tani/ pelaku agribisnis lainnya ), maka diperlukan mekanisme dan metode diseminasi yang tepat. Kegiatan diseminasi hasil litkaji tidak hanya sekedar mempromosikan teknologi dan informasi yang dihasilkan, tapi materi yang didiseminasikan harus sesuai kebutuhan calon pengguna. Dalam program diseminasi temu lapang dan temu usaha teknologi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari kemunikasi tatap muka atau forum pertemuan antar peneliti dan penyuluh pertanian dengan para petani/ kontak tani, nelayan, LSM, PPL, petugas dinas lingkup pertanian , pengusaha dan pihak – pihak lain yang terkait dengan tujauan menggali dan membahas aspirasi, persepsi dan pendapat tentang masalah – masalah yang dihadapi dan kebutuhan inovasi teknologi serta informasi dalam peleksanaan usaha dibidang pembangnan pertanian. Dalam tahun anggaran 2007 Balai Pengkajian Pertanian ( BPTP ) NTB telah melaksanakan temu lapang dan temu usaha sebanayak 4 kali sesuai target ( 100% ). Sedangkan realisasi keuangan sebesar 99,87 %. Mengingat jumlah litkaji di BPTP NTB setiap tahunnya cukup banyak, maka disarankan perencanaan dalam tahun – tahun mendatang dukungan dan frekuensi/ jumlah pelaksanaan temu lapang dan temu usaha ini yang tersedia dapat ditingkatkan. .
v
I.
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Tolak ukur keberhasilan kegiatan Litkaji (Penelitian dan Pengkajian) BPTP sangat ditentukan dari tingkat pemanfaatan informasi dan penerapan teknologi yang dihasilkannya oleh masyarakat tani. Agar hasil-hasil Litkaji dapat dimanfaatkan dan diterapkan oleh Pengguna akhir (masyarakat tani/pelaku agribisnis lainnya), maka diperlukan mekanisme dan metode diseminasi yang tepat. Dalam pelaksanaannya di lapangan, kegiatan diseminasi tidak terpisah atau berdiri sendiri, artinya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program Litkaji. Kegiatan diseminasi hasil Litkaji tidak hanya sekedar mempromosikan teknologi dan informasi yang dihasilkan, tetapi materi yang didiseminasikan harus sesuai kebutuhan calon pengguna. Oleh karena itu perlu disusun rencana dan strategi diseminasi yang juga dapat menggali umpan balik pengguna dalam upaya peningkatan penerapan dan difusi serta pemanfaatan inovasi teknologi yang dihasilkannya. Informasi teknologi pertanian yang didiseminasikan tidak hanya yang dihasilkan oleh BPTP, tetapi juga bisa berasal dari sumber-sumber teknologi lainnya yang sudah siap untuk didiseminasikan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat petani dan stakeholders. sehingga dapat pula membantu pemecahan masalah dan atau membantu upaya pengembangan usaha agribisnisnya. Dalam program diseminasi, Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi merupakan salah satu bentuk kegiatan dari komunikasi tatap muka yaitu forum pertemuan (di ruangan) antara peneliti dan penyuluh pertanian BPTP dengan petani / kontak tani-nelayan,LSM, PPL, petugas dinas lingkup pertanian, pengusaha, dan pihak-pihak lain yang terkait dengan usaha pertanian guna menggali dan membahas aspirasi, persepsi, dan pendapat
tentang masalah – masalah yang dihadapi dan
kebutuhan inovasi tekonologi serta informasi dalam pelaksanaan usaha pertaniannya. 2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dalam Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Mendukung Kegiatan P4MI di Kabupaten Lombok Timur TA. 2007 adalah: a) Menginventarisasi dan menganalisis aspirasi dan kebutuhan inovasi teknologi serta masalah yang dihadapi petani di wilayah P4MI dalam pelaksanaan usaha pertanian b) Menggali umpan balik dari pihak terkait lainnya termasuk para petani/pengguna, terhadap informasi dan teknologi yang disampaikan untuk perencanaan litkaji dan diseminasi tahun berikutnya.
1
3. Luaran Luaran yang diharapkan dalam Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Mendukung Kegiatan P4MI di Kabupaten Lombok Timur TA. 2007 adalah: a. Kebutuhan
inovasi
teknologi
serta
masalah
utama
yang
dihadapi
peserta/petani/pengguna lainnya. b. Umpan balik peserta terhadap informasi dan teknologi pertanian yang dihasilkan BPTP-NTB maupun dari pakar lainnya. 4. Perkiraan Manfaat Dan Dampak a. Perkiraan Manfaat Melalui Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Mendukung Kegiatan P4MI di Kabupaten Lombok Timur TA. 2007 diperkirakan akan diperoleh manfaat antara lain: •
Mempercepat
transfer
teknologi
hasil
Litkaji
BPTP
NTB
maupun
lembaga/instansi lain kepada pengguna •
Perbaikan kinerja BPTP NTB ke depan berdasarkan umpan balik
•
Mendekatkan para peneliti/pengkaji dan penyuluh pertanian dengan para peserta untuk lebih mengenal dan menjalin hubungan timbal balik dalam mendapatkan informasi kebutuhan teknologi sekaligus pemecahan masalah usahatani yang dihadapi.
b. Perkiraan Dampak •
Lebih dikenalnya instansi dan tupoksi BPTP-NTB
•
Teknologi yang disampaikan dapat diadopsi langsung atau paling tidak membantu pemecahan masalah dalam usaha pertanian yang dilakukan
•
Perbaikan Manajemen Usaha tani
2
II.
METODOLOGI
1. Pendekatan Kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha Teknolologi Mendukung Kegiatan P4MI di Kabupaten Lombok Timur TA. 2007 ini dilaksanakan dalam satu forum pertemuan baik dilapangan tempat digelarnya inovasi teknologi (temu lapang) maupun di ruangan (temu informasi) yang melibatkan para pakar, dinas/instnasi terkait, petani, KID, PPL, LSM P4MI dan pengkaji/penyuluh BPTP – NTB. Kegiatan ini dilaksanakan melalui komunikasi tatap muka dan diskusi/tanya jawab. 2. Ruang Lingkup Kegiatan a) Persiapan: -
Koordinasi dengan penanggung jawab litkaji BPTP NTB dalam menetapkan jadwal pelaksanaan temu lapang
-
Untuk temu teknologi pertanian : identifikasi kebutuhan teknologi
bersama-
sama dengan LSM di lokasi P4MI -
Koordinasi dengan PIU di Bappeda Lombok Timur
-
Identifikasi peserta baik kegiatan temu lapang maupun temu usaha
b) Pelaksanaan: Kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan sebanyak 4 kali dengan topik/tema
yang
berbeda
beda
yang
disesuaikan
dan
merupakan
hasil
penelitian/pengkajian para peneliti/penyuluh BPTP-NTB maupun pakar lahan kering dari instansi terkait dan swasta yang mendukung percepatan penerapan teknologi di lokasi P4MI Tatacara penyelenggaraan sebagai berikut: -
Persiapan acara (susunan acara)
-
Acara dipandu oleh penyuluh lapang dan pengkaji/peneliti/penyuluh dari BPTP dan lembaga penelitian lainnya sebagai nara sumber dan fasilitator.
-
Petani/LSM sebagai peserta yang mengungkapkan umpan balik terhadap teknologi yang digelar.
-
Peserta lain membantu pemecahan masalah
3
c. Peserta Jumlah berasal
dari
peserta untuk masing-masing pertemuan kurang lebih 100 orang unsur
petani,
KID,
FAD,
LSM
P4MI,
pengusaha
(Propinsi/Kabupaten/Kecamatan), Dinas/Instansi terkait. d. Metoda: -
Tanya jawab/umpan balik terhadap materi yang disampaikan
-
Diskusi kelompok terfokus.
e. Bahan dan Alat Untuk mendukung kegiatan ini dibutuhkan bahan dan alat antara lain : ATK, LCD, Komputer, whiteboard, spidol dan lain -lain.
4
III.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dan pembahasan dari pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha yang dilaksanakan dalam tahun anggaran 2007 di lokasi P4MI Kabupaten Lombok Timur dapat uraikan sbb :. 1. Temu Lapang dan Temu Usaha Pada Panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah yang dilaksanakan di Desa Jenggik Utara, Kec. Montong Gading Kab. Lombok Timur, menghasilkan beberapa hal sbb : •
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya berharap agar demonstrasi penanaman padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah dengan model Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) tidak hanya dilaksanakan di Desa Jenggik Utara, tetapi dibeberapa desa di wilayah Kabupaten Lombok Timur, sehingga transfer teknologi dan penggunaan Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah ini lebih cepat dikenal masyarakat luas.
•
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya juga berharap agar semua Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah yang didemonstrasilan terutama yang memiliki produktivitas tinggi, dapat segera disertifikasi oleh dinas yang berwenang, sehingga benih Padi Varietas Unggul Baru (VUB) lebih dapat dipercaya dan dikembangkan oleh masyarakat sekitarnya sebagai benih yang berkualitas.
•
Adanya pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha pada panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah yang dilaksanakan di Desa Jenggik Utara ini, memungkinkan dapat memotivasi/mendorong para petani, pengusaha dan prengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model teknologi serta benih padi yang didemonstrasikan.
•
Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Lombok Timur dan Dinas/Instnasi Terkait baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur, memberikan tanggapannya terhadap berbagai permasalahan-permasalahan usahatani khusus tanaman padi yang dihadapi para petani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan pertanian di daerahnya masing-masing.
•
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Peranian (BPTP) NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha da pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
5
2. Temu Lapang dan Temu Usaha pada Gelar Beberapa Varietas Jagung di Desa Batuyang Kec. Pringgabaya Kab. Lombok Timur, hasilnya sbb : •
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya berharap agar Gelar Beberapa Varietas Jagung yang dilaksanakan ini tidak hanya dilaksanakan di Desa Batuyang, tetapi dibeberapa desa di wilayah Kabupaten Lombok Timur, sehingga transfer teknologi dan penggunaan beberapa Varietas Unggul Baru Jagung ini lebih cepat dikenal masyarakat luas.
•
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya juga berharap agar semua Beberapa Varietas Jagung yang didemonstrasilan terutama yang memiliki produktivitas tinggi, dapat segera diperkenalkan keseluruh masyarakat tani oleh dinas yang berwenang, sehingga beberapa Varietas Unggul Jagung ini lebih cepat dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat tani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya.
•
Adanya pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha pada panen Gelar Beberapa Varietas Jagung yang dilaksanakan di Desa Batuyang ini, memungkinkan dapat memotivasi/mendorong para petani, pengusaha dan prengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model teknologi serta benih jagung yang didemonstrasikan.
•
Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Lombok Timur yang diwakili oleh Kepala Dinas Pertanian dan peternakan Kabupaten Lombok Timur dan Dinas/Instnasi Terkait baik Provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur, memberikan tanggapannya terhadap berbagai permasalahan-permasalahan usahatani khusus tanaman jagung yang dihadapi para petani, pengusaha dan pengguna
lainnya
untuk
dipakai
sebagai
acuan
dalam
perencanaan
pembangunan pertanian di daerahnya masing-masing. •
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Peranian (BPTP) NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha da pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
3. Temu Lapang dan Temu Usaha pada Gelar Teknologi Pengolahan Hasil-hasil Pertanian di Desa Lendang Nangka Kec. Masbagik, Kab. Lombok Timur hasilnya sbb : •
Para petani/wanita tani, pengusaha dan pengguna lainnya berharap agar Gelar Teknologi Pengolahan Hasil-Hasil Pertanian yang dilaksanakan ini tidak hanya dilaksanakan di Desa Lendang Nangka, tetapi dibeberapa desa di wilayah
6
Kabupaten Lombok Timur, sehingga transfer teknologi dan penggunaan Teknologi Pengolahan Hasil-hasil Pertanian ini lebih cepat dikenal masyarakat luas. •
Adanya pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha pada Gelar Teknologi Pengolahan Hasil-Hasil Pertanian yang dilaksanakan di Desa Lendang Nangka ini, memungkinkan dapat memotivasi/mendorong para petani/wanita tani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model teknologi pengolahan hasil-hasil pertanian yang didemonstrasikan.
•
Pemerintah daerah yang diwakili oleh dinas/instnasi terkait baik provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur masing-masing memberikan tanggapannya terhadap berbagai permasalahan-permasalahan khususnya tentang teknologi pengolahan
hasil-hasil
pertanian
dan
pemasarannya
yang
dihadapi
petani/wanita tani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerahnya masing-masing. •
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Peranian (BPTP) NTB membuka peluang bagi para petani/wanita tani, pengusaha dan pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
4. Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Budidaya Ayam Arab dan Pembuatan Mesin Penetas Telur dari Kardus dengan hasil sbb : •
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya berharap agar Teknologi Budidaya Ayam Arab dan Pembuatan Mesin Penetas Telur dari Kardus yang dilaksanakan ini tidak hanya dilaksanakan di Desa Peneda Gandor, tetapi dibeberapa desa di wilayah Kabupaten Lombok Timur, sehingga transfer teknologi dan Pengguna Teknologi Ayam Arab ini lebih cepat dikenal masyarakat luas.
•
Adanya pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Budidaya Ayam Arab dan Pembuatan Mesin Penetas Telur dari Kardus yang dilaksanakan
di
Desa
Peneda
Gandor
ini,
memungkinkan
dapat
memotivasi/mendorong para petani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model Teknologi Budidaya Ayam Arab yang didemonstrasikan. •
Pemerintah daerah yang diwakili oleh dinas/instnasi terkait baik provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur masing-masing memberikan tanggapannya terhadap berbagai permasalahan-permasalahan khususnya tentang teknologi
7
pengolahan hasil-hasil pertanian dan pemasarannya yang dihadapi petani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan daerahnya masing-masing. •
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Peranian (BPTP) NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha dan pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
8
IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Dari 4 pelaksanaan kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha yang dilaksanakan di Kabupaten Lombok Timur dalam rangka mendukung kegiatan P4MI dapat disimpulkan masing-masing sbb : a) Temu Lapang dan Temu Usaha Pada Panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah. -
Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan pada Panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah di Desa Jenggik Utara, Kecamatan Montong Gading, Kabupaten Lombok Timur, tanggal 26 Maret 2007.
-
Temu Lapang dan Temu Usaha pada Panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah ini dihadiri oleh 250 orang yang terdiri dari para Pejabat dari Dinas/Instnasi terkait, baik dari Pusat, Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan termasuk Bupati Lombok Timur (H. Ali Bin Dahlan, SH).
-
Jumlah varietas dan galur padi yang dipanen dalam Temu Lapang dan Temu Usaha tersebut adalah 15 jenis yang terdiri dari 11 varietas dan 4 galur; dari 15 varietas dan galur tersebut produksi tertinggi dicapai varietas Mekongga yaitu 9,238 ton/ha (hasil ubinan terlampir).
-
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya berharap agar hasil panen demonstrasi penanaman Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah yang dilaksanakan
ini
disertivikasi,
sehingga
dapat
lebih
dipercaya
untuk
dikembangkan oleh para petani yang ada disekitarnya dan berharap pula agar demonstrasi-demonstrasi semacam ini dapat dikembangkan di beberapa desa lain di Kabupaten Lombok Timur. -
Adapun pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan pada Panen Padi Varietas Unggul Baru (VUB) Padi Sawah yang dilaksanakan ini, memungkinkan dapat memotivasi/mendorong para petani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model teknologi serta benih padi yang didemonstrasikan.
-
Pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Lombok Timur dan dinas/instnasi terkait baik Pusat, Provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur telah memberikan tanggapan terhadap berbagai permasalah-permasalah usahatani khususnya tanaman padi yang diadopsi para petani, pengusaha dan pengguna lainnya, untuk dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan pertanian di daerahnya masing-masing.
9
•
Kepala BPTP – NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha da pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
a) Temu Lapang dan Temu Usaha pada Gelar Beberapa Varietas Jagung . •
Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan pada Panen Gelar Beberapa Varietas Jagung di Desa Batuyang, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, tanggal 11 September 2007.
•
Temu Lapang dan Temu Usaha pada Panen Gelar Beberapa Varietas Jagung ini dihadiri oleh 120 orang yang terdiri dari para Pejabat dari Dinas/Instnasi terkait, baik dari Provinsi, Kabupaten dan Kecamatan serta masyarakat yang ada disekitarnya.
•
Jumlah varietas jagung yang dipanen dalam Temu Lapang dan Temu Usaha tersebut adalah 9 varietas, dari 9 varietas yang digelar produksi tertinggi dicapai oleh 2 varietas yaitu GH -180 = 9,95 t/ha dan GH -193 = 9,85 t/ha biji kering (data terlampir).
•
Para petani, pengusaha dan pengguna lainnya juga berharap agar semua Beberapa Varietas Jagung yang didemonstrasilan terutama yang memiliki produktivitas tinggi, dapat segera diperkenalkan keseluruh masyarakat tani oleh dinas yang berwenang, sehingga beberapa Varietas Unggul Jagung ini lebih cepat dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat tani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya.
•
Adapun pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan pada Panen Gelar Beberapa Varitas Jagung yang dilaksanakan ini, memungkinkan dapat memotivasi/mendorong para petani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembangkan model teknologi serta benih jagung yang didemonstrasikan.
•
Pemerintah daerah dalam hal ini dinas/instnasi terkait baik Provinsi maupun Kabupaten Lombok Timur telah memberikan tanggapan terhadap berbagai permasalah-permasalah usahatani khususnya tanaman jagung yang diadopsi para petani, pengusaha dan pengguna lainnya, untuk dipakai sebagai acuan dalam perencanaan pembangunan pertanian di daerahnya masing-masing.
•
Kepala BPTP – NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha dan pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
10
b) Temu Lapang dan Temu Usaha pada Gelar Teknologi Pengolahan Hasil-hasil Pertanian. •
Temu Lapang dan Temu Usaha dilaksanakan pada Gelar Teknologi Pengolahan Hasil-Hasil Pertanian di Desa Lendang Nangka, Kecamatan Masbagik, Kabupaten Lombok Timur, tanggal 14 Desember 2007, yang dihadiri oleh 90 orang peserta yang terdiri dari dinas/instnasi terkait, baik dari provinsi, kabupaten dan kecamatan serta masyarakat yang ada disekitarnya.
•
Para petani/ wanita tani , pengusaha, dan pengguna lainnya juga berharap agar teknologi yang didemonstrasikan dalam bentuk Gelar Teknologi Pengelolahan Hasil-hasil Pertanian ini , dapat segera diperkenalkan keseluruh masyarakat tani oleh dinas /instansi yang berwenang sehingga teknologi ini lebih
cepat
dikenal
dan
dikembangkan
oleh
masyarakat
tani
guna
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya •
Adapun pelaksanaan temu lapang dan temu usaha pada gelar teknologi pengolahan hasil pertanian yang dilaksanakan ini, memungkinkan dapat memotivasi . mendorong para petani/ wanita tani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembagkan model ternologi yang di demonstrasikan
•
Kepala BPTP – NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha dan pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi.
c) Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Budidaya Ayam Arab dan Pembuatan Mesin Penetas Telur dari Kardus. •
Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Budidaya Ayam Arab dan Pembuatan Mesin Penetas Telur dari Kardus dilaksanakan di Desa Peneda Gandor, Kecamatan Labuhan Haji, Kabupaten Lombok Timur, tanggal 15 Desember 2007, yang dihadiri oleh 110 orang peserta yang terdiri dari dinas/instnasi terkait, baik dari provinsi, kabupaten dan kecamatan serta masyarakat yang ada disekitarnya.
•
Para petani, pengusaha, dan pengguna lainnya juga berharap agar teknologi yang didemonstrasikan dalam bentuk Teknologi Budidaya Ayam Arab ini , dapat segera diperkenalkan keseluruh masyarakat tani oleh dinas /instansi yang berwenang sehingga teknologi ini lebih cepat dikenal dan dikembangkan oleh masyarakat tani guna meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarganya
11
•
Adapun pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Budidaya Ayam Arab yang dilaksanakan ini, memungkinkan dapat memotivasi . mendorong para petani/ wanita tani, pengusaha dan pengguna lainnya untuk menerapkan dan mengembagkan model ternologi yang di demonstrasikan
•
Kepala BPTP – NTB membuka peluang bagi para petani, pengusaha dan pengguna teknologi lainnya, untuk senantiasa berkonsultasi tentang berbagai teknologi yang dibutuhkan berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi
Saran a) Mengingat jumlah litkaji di BPTP – NTB setiap tahunnya cukup banyak, maka disarankan perencanaan dalam tahun-tahun mendatang dukungan dana dan frekuensi/jumlah pelaksanaan Temu Lapang dan Temu Usaha ini yang tersedia dapat ditingkatkan. b) Untuk mendukung kegiatan Temu Lapang dan Temu Usaha agar pelaksanaan dapat berjalan dengan baik dan lacar perlu didukung peralatan-peralatan seperti terop, syound system dan lain-lain serta tenaga khusus yang profesional.
12
V.
MANFAAT DAN DAMPAK
1. Manfaat Melalui Temu Lapang dan Temu Usaha Teknologi Mendukung Kegiatan P4MI di Kabupaten Lombok Timur TA. 2007 diperkirakan akan diperoleh manfaat antara lain: •
Mempercepat
transfer
teknologi
hasil
Litkaji
BPTP
NTB
maupun
lembaga/instansi lain kepada pengguna •
Perbaikan kinerja BPTP NTB ke depan berdasarkan umpan balik
•
Mendekatkan para peneliti/pengkaji dan penyuluh pertanian dengan para peserta untuk lebih mengenal dan menjalin hubungan timbal balik dalam mendapatkan informasi kebutuhan teknologi sekaligus pemecahan masalah usahatani yang dihadapi.
2. Dampak •
Lebih dikenalnya instansi dan tupoksi BPTP-NTB
•
Teknologi yang disampaikan dapat diadopsi langsung atau paling tidak membantu pemecahan masalah dalam usaha pertanian yang dilakukan
•
Perbaikan Manajemen Usaha tani
13
Lampiran FOTO FOTO TEMU LAPANG DAN TEMU USAHA PADA PANEN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA JAGUNG DI DESA BATU YANG KABUPATEN LOMBOK TIMUR
14
15
16