82
LAMPIRAN
Universitas Kristen Maranatha
83
Tabel 1 Perkiraan Kekuatan Tekan (N/mm) Beton Dengan Faktor Air Semen 0.5 Dan Jenis Semen Dan Agregat Kasar Yang Biasa Dipakai Di Indonesia Jenis Semen
Jenis Agregat Kasar
Semen portland tipe Batu tak dipecahkan 1 atau semen tahan Batu pecah sulfat tipe II, V Batu tak dipecahkan Batu pecah Semen portland tipe Batu tak dipecahkan III Batu pecah Batu tak dipecahkan Batu pecah Catatan : • 1 N/mm² = 1 MN/m² = 1 Mpa • Kuat tekan silinder = x300mm)(150mmx150mm)
0.83
Kekuatan Tekan (N/mm) Pada Umur (Hari) Bentuk Benda Uji 3 7 28 91 17 23 33 40 Silinder 19 27 37 45 20 28 40 48 Kubus 23 32 45 54 21 28 38 44 Silinder 25 44 44 48 Kubus 25 31 46 53 30 40 53 60
kuat
tekan
kubus
(150mm
Tabel 2 PERSYARATAN JUMLAH SEMEN MINIMUM DAN FAKTOR AIR SEMEN MAKSIMUM UNTUK BERBAGAI MACAM PEMBETONAN DALAM LINGKUNGAN KHUSUS Jumlah Semen Minimum Nilai Faktor Per m³ Beton (Kg) Maksimum Beton didalam ruang bangunan: a. Keadaan keliling 275 non-korosif b. Keadaan keliling korosif disebabkan oleh kondensasi 325 atau uap korosif
Semen
0.60
0.52
Universitas Kristen Maranatha
84
Beton diluar ruangan bangunan : a. Tidak terlindung 325 dari hujan dan terik matahari langsung b. Terlindung dari hujan dan terik 275 matahari langsung
Beton yang masuk ke dalam tanah: a. Mengalami 325 keadaan basah dan kering berganti ganti b. Mendapat pengaruh sulfat dan alkali dari tanah Beton yang berhubungan: a. Air tawar b. Air laut
0.60
0.60
0.55
Lihat tabel 3
kontinu Lihat table 4
Universitas Kristen Maranatha
85
Tabel 3 KETENTUAN UNTUK BETON YANG BERHUBUNGAN DENGAN AIR, TANAH YANG MENGANDUNG SULFAT Kadar gangguan sulfat 1
2
3
Konsentrasi sulfat dalam bentuk SO3 Dalam tanah Sulfat (SO3) dalam air dalam tanah Total SO3 campuran SO3 (%) Air : Tanah = 2 : 1 Kuran g Kurang dari 1.0 Kurang dari dari 0.2 0.3 0.2-0.5
0.5 - 1
1.0 – 1.9
0.3 – 1.2
1.9 – 3.1
1.2 – 2.5
4
1.0 -2.0
3.1 - 5.6
2.5 – 5.0
5
Lebih dari 2.0
Lebih dari 5.6
Lebih 5.0
dari
Tipe semen
Kandungan semen min kg/m³ Ukuran nominal agregat maksimum 40 mm 20 mm 10 mm
Faktor air semen
Tipe I dengan atau tanpa pozolan (15-40%) Tipe I dengan atau tanpa pozolan (15-40%) Tipe I pozolan (15-40 %) atau semen portland pozolan Tipe II atau Tipe V Tipe I pozolan (15-40 %) atau semen portland pozolan Tipe II atau Tipe V Tipe II atau Tipe V Tipe II atau Tipe V + lapisan pelindung
80
300
350
0.50
290
330
380
0.50
270
310
360
0.55
250
290
340
0.55
340
380
430
0.45
290
330
380
0.50
330
370
420
0.45
330
370
420
0.45
Tabel 4 KETENTUAN MINIMUM UNTUK BETON BERTULANG KEDAP AIR Jenis beton
Kondisi Faktor air Tipe semen lingkungan semen berhubungan maksimum dengan
Bertulang atau prategang
Air tawar Air payau
0.50 0.45
Kandungan semen minimum kg/m³ Ukuran nominal maksimum agregat 40 mm 20 mm Tipe I - V 280 300 Tipe I + 340 380 pozolan (15 – 40 %) atau semen portland pozolan
Universitas Kristen Maranatha
86
0.50 Air laut
0.45
Tipe II atau 290 tipe V Tipe II atau 330 tipe V
330 370
Tabel 5 PERKIRAAN KADAR AIR BEBAS (KG/M³) YANG DIBUTUHKAN UNTUK BEBERAPA TINGKAT KEMUDAHAN PENGERJAAN ADUKAN BETON S L U M P (mm ) UKURAN BESAR BUTIR JENIS AGREGAT AGREGAT MAKSIMUM 10 Batu tak dipecahkan Batu pecah 20 Batu tak dipecahkan Batu pecah 30 Batu tak dipecahkan Batu pecah
0 - 10
10 - 30 30 - 60 60-100
150 180 135 170 115 155
180 205 160 190 140 175
205 230 180 210 160 190
225 250 195 225 175 205
Catatan: 1. Koreksi suhu: Untuk suhu diatas 20 º C , setiap kenaikan 5º C harus ditambahkan 5 liter per m³ adukan beton. 2. Kondisi permukaan : Untuk permukaan agregat yang kasar harus ditambah air ± 10 liter per m³ adukan beton.
Universitas Kristen Maranatha
87
Universitas Kristen Maranatha
88
Universitas Kristen Maranatha
89
Persen Butir Lolos (%)
Daerah I 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 100 90
95 70 34 15
20 5
10 0 0,15 0,3
0,6
60
30 1,2
2,4
4,8
10
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 3. Batas gradasi pasir
Persen Butir Lolos(%)
Daerah II 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100
90 59
0,15
55
35
30 10 0
75
100 100 90
8 0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
10
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 4 Batas gradasi pasir
Persen Butir Lolo (%)
Daerah III 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 79 60
75
100 85
100 100 90
40 12
10 0 0,15
0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
10
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 5 Batas gradasi pasir
Universitas Kristen Maranatha
90
Persen Butir Lolos (%)
Daerah IV 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 80
100 90
100 95 100
100 95
60 15
15 0 0,15
0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
10
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 6 Batas gradasi pasir
Persen Lolos (%)
GRADASI CAMPURAN 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,15 0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
9,6
19
38
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 7 Batas gradasi kerikil untuk besar butir Maksimum 9,6 mm
Persen Lolos (%)
GRADASI CAMPURAN 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,15 0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
9,6
19
38
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 8 Batas gradasi kerikil untuk besar butir Maksimum 19 mm
Universitas Kristen Maranatha
91
Persen Lolos (%)
GRADASI CAMPURAN 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0 0,15 0,3
0,6
1,2
2,4
4,8
9,6
19
38
Ukuran Saringan (mm)
Grafik 9 Batas gradasi kerikil untuk besar butir Maksimum 38 mm
Universitas Kristen Maranatha
92
Universitas Kristen Maranatha
93
Universitas Kristen Maranatha