LAMPIRAN LAMPIRAN 1. LAGU-LAGU
a. Penghantar persembahan lagu Anak udang udanglah juga, Boleh jadi si anak teri, Lagu orang lagu kita juga, Boleh jadi lagu sendiri. Buah kelapa buah kenari, Hendak dimasak dalam belanga, Boleh jadi lagu sendiri, Pusaka sejarah budaya bangsa, Orang kampung bermain gasing, Bermain gasing dalam garis, Nyanyikan tolong senandung Sri Mersing, Lagu pecahannya Joget Hitam Manis. b. Dodoi Didodoi Buah hatiku belahan jiwa Buah hatiku belahan jiwa Tidurlah tidur ya anak emak dodoikan ya sayang Tidurlah tidur ya anak emak dodoikan Ala sayang dodoi didodoi Ala sayang dodoi didodoi (Sumber: lagu rakyat Melayu Sumatera Utara) c. Timang Rentak (a)-kan nak, rentakkanlah gelang besi di kakinya, Gelak (a)kan nak gelakkanlah, Orang (a) benci di kelakinya.
Universitas Sumatera Utara
d. Tamtambuku Tamtambuku sederet tiang batu Mata kucing mata paku anak belakang tangkap satu Boleh masuk atau tidak (Sumber: lagu rakyat Melayu Sumatera Utara). e. Si La Lau Le Si la lau le si la lau kong Budak kecik hendak berdukong Si la lau le si la lau kong Duitlah seringgit potong Anak ikan dimakan ikan Ikan memakanlah kepalanya Banyaklah hitam perkara hitam Itulah eloklah penggodanya. (Sumber: Pak Alang Kidal, Negeri Lama, 29 Agustus 1973, separti yang dinyanyikannya untuk Goldsworthy). f. Hadrah Bismillah Mula-mula Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia Empat belas bulan purnama Kami bermain bersama-sama Empat belas bulan purnama
Universitas Sumatera Utara
Kami bermain bersama-sama Kalimah basmallah doa mula dalam Islam Kalimah basmallah doa mula dalam Islam Insan hidup sebagai makhluk menyembah pada Tuhan Insan hidup sebagai makhluk menyembah pada Tuhan Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia Empat belas bulan purnama Kami bermain bersama-sama Empat belas bulan purnama Kami bermain bersama-sama Takbir, tasbih, tahlil, tahmid Hanya pada Allah Takbir, tasbih, tahlil, tahmid Hanya pada Allah Dialah Tuhan yang ahad Diturun-Nya syariat Dialah Tuhan yang ahad Diturun-Nya syariat Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia
Universitas Sumatera Utara
Bismillah mula-mula Di dalam alam amat mulia Empat belas bulan purnama Kami bermain bersama-sama Empat belas bulan purnama Kami bermain bersama-sama (Sumber: lagu hadrah Melayu Sumatera Utara
g. Selimut Putih Selimut Putih Bila Izrail datang memanggil, Jasad terbujur di pembaringan, Seluruh tubuh akan menggigil, Sekujur badan kan kedinginan. Janganlah suka disanjug-sanjung, Engkau digelar manusia agung, Sadarlah diri tahu diuntung, Tiba saatnya keranda diusung.
Bila masanya insyaflah diri, Selimut putih pembalut badan, Tinggallah semua yang dikasihi, Berbaktilah hidup sebelum mati. (Sumber: lagu nasyid ciptaan Haji Ahmad Baqi dari Sumatera Utara, notasi dan aransemen oleh Muhammad Takari).
h. Lancang Kuning
Universitas Sumatera Utara
Lancang kuning lancang kuning belayar malam belayar malam Lancang kuning lancang kuning belayar malam belayar malam Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam Haluan menuju haluan menuju ke laut dalam Lancang kuning belayar malam Lancang kuning belayar malam Lancang kuning lancang kuning menentang badai hai menentang badai Lancang kuning lancang kuning menentang badai hai menentang badai Tali kemudi tali kemudi berpilin tiga Tali kemudi tali kemudi berpilin tiga Lancang kuning belayar malam Lancang kuning belayar malam Kalau nakhoda kalau nakhoda kuranglah faham hai kuranglah faham Kalau nakhoda kalau nakhoda kuranglah faham hai kuranglah faham Alamatlah kapal alamatlah kapal akan tenggelam Alamatlah kapal alamatlah kapal akan tenggelam Lancang kuning belayar malam Lancang kuning belayar malam (Sumber: lagu zapin Melayu Riau dan Sumatera Utara, separti yang dinyanyikan Syaiful Amri tahun 2006 kepada Muhammad Takari, 2006)
i. Bunga Tanjung Bungalah tanjung putih berseri Dipakai oleh dipakailah oleh tuan puteri
Universitas Sumatera Utara
Hiasan sanggul kanan dan kiri Menambalah cantik menambalah cantik dipandang berseri Bungalah tanjung kembang tak jadi Jatuhlah berserak jatuhlah berserak di tengah laman Hancur hati karena budi Budilah sedikit budilah sedikit jadi kenangan Bungalah tanjung kembang tak jadi (Sumber: penyanyi Khairuddin, Belawan, Sumatera Utara ) j. Laksmana Mati Dibunuh Sayang Laksmana mati dibunuh (Laksmanalah sayang) Mati ditikam Radin Amperi Sayang Laksmana mati dibunuh (Laksmana sayang) Matilah ditembak Raden Pangeran Mujurlah kilat menjadi suluh (Laksmana sayang) Barulah tampak tanah daratan Mujurlah kilat menjadilah suluh (Laksmana sayang) Barulah tampak tanah daratan k. Tudung Saji Satu ditutuh dua ditebang, Satu ditutuh dua ditebang,
Universitas Sumatera Utara
Tinggalnya sedahan (o sayang) Sampirannyalah di kain Tinggal (lah nya) sedahan (sayang) Sampirannyalah kain, Tempatlah jatuh lagi dikenang, Tempatlah jatuh lagi dikenang, Konon (nya lah) pula (sayang), Tempat (lah nya) lagi main, Konon (lah nya lah) pula (lah sayang) Tempat (lah nya) lagi main.
l. Mak Inang Pulau Kampai Mak Inang Pulau Kampai Pulaulah Pandan jauh di tengah (sayang), Pulaulah Pandan jauh di tengah, Sebalik pulau (lah dua) Angsalah Dua, Sebalik Pulau Angsa Dua, Hancur badan dikandung tanah (sayang), Hancurlah badan dikandung tanah, Budinya baik (juga) dikenang juga, Budi yang baik dikenang juga (dst.)
m. Tanjung Katung Tanjung Katung airnya biru (nyawa), Tempat hendak mencucilah muka, Tanjung Katung airnya biru (sayang), Tempat hendak (ah muka) mencuci muka, Lagi sekampung hatiku rindu, Konon (ah pula) mata jauh di mata, Lagi sekampung hatiku rindu (nyawa), Kononlah (konon mata) jauh di mata. Satu, dua, tiga dan empat, Limanya, enam setengah, tujuh setengah (sayang),
Universitas Sumatera Utara
Satu, dua, tiga dan empat, Lima, enam setengah, tujuh setengah Satu dua boleh ku dapat, Manalah sama dengan adinda, Satu dua boleh ku dapat (sayang), Manalah sama dengan adinda. Tengku Khayat ke Tanjung Pandan, Pergi memutus membawa gambir, Selagi hayat dikandung badan, Tidaklah putus (kami) harapan kami, Selagi hayat dikandung badan (tuan), Tidaklah putus (kami) harapan kami. Teks lagu Tanjung Katung di atas terdiri dari tiga bait (sanza) pantun asas, yaitu separti berikut.
n. Mega Mendung Mendung si mega mendung, Mendung datang dari utara, Mendunglah datang mendung datang dari utara, Mendung si mega mendung, Mendung datang dari utara, Mendunglah datang mendung datang dari utara, Termenung jangan adik termenung, Kalau termenung rosak binasa, Termenung jangan adik termenung, Kalau termenung rosak binasa,
Universitas Sumatera Utara