Lampiran I PEDOMAN WAWANCARA Informan: Kepala Bidang Diseminasi 1. Bagaimana kebijakan dalam penentuan topik dari kemasan yang akan dibuat? 2. Bagaimana kebijakan penentuan ruang lingkup? 3. Bagaimana kebijakan melakukan penelusuran informasi? 4. Bagaimana kebijakan pengumpulan informasi hasil dari penelusuran? 5. Bagaimana kebijakan dalam analisis informasi? 6. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pengemasan informasi? 7. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pemeriksaan atau editting? 8. Bagaimana kebijakan dalam melakukan pencetakkan kemasan?
59 Universitas Sumatera Utara
Lampiran II PEDOMAN WAWANCARA Informan: Staf pengemas informasi 1. Bagaimana saudara melakukan penentuan topik dari kemasan yang akan dibuat? 2. Bagaimana saudara melakukan penentuan ruang lingkup? 3. Bagaimana saudara melakukan penelusuran informasi? 4. Apa yang saudara lakukan dengan hasil penelusuran informasi tersebut? 5. Bagaimana saudara melakukan analisis terhadap informasi? 6. Bagaimana saudara melakukan pengemasan ulang informasi? 7. Bagaimana saudara melakukan pemeriksaan hasil kemas ulang informasi? 8. Selanjutnya, bagaimana mencetak informasi yang telah sesuai diperiksa?
60 Universitas Sumatera Utara
Lampiran III HASIL TRANSKRIP WAWANCARA 1. Hasil Transkrip Wawancara Informan I Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 10.00 WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang kepala Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I1. P: “Selamat pagi pak?” I1: “Selamat pagi mbak..” P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.” I1: “Oh iya mbak, disini kemas ulang informasi ditangani oleh bidang Diseminasi Informasi.” P: “Ada berapa orang yang melakukan kemas ulang disini pak?” I1: “Dalam hal ini ada manajer pengemasan informasi dan tenaga intinya 7 orang” P: “Sejak kapan kemas ulang dilakukan pak? I1: “Sebenarnya sudah sejak lama melakukan kemas ulang informasi sekitar 1980-an kemasan nya itu berupa indeks-indeks majalah. Kalau secara fungsional struktur organisasi sub.bidang jasa kemasan ada sejak tahun 2001. P: “Mengapa kemas ulang dilakukan?
61 Universitas Sumatera Utara
I1: “Karena informasi yang begitu melimpah, guna membantu pemakai informasi dapat menemukan informasi yang sesuai dengan apa yang mereka inginkan. Dan itu semua sejalan dengan visi dan misi PDII LIPI juga.” P: “ Kalau proses pengemasan ulang nya bagaimana pak? I1: “ Prosesnya pertama kami tentukan topik nya, kedua kita tentukan ruang lingkup dengan keywords tertentu, selanjutnya dilakukan penelusuran ke berbagai sumber informasi baik dalam dan luar negeri, baik yang manual atau yang digital. Dan biasanya kami lebih utamakan yang digital. Lalu setelah bahan informasi didapat, hasil penelusuran tersebut di analisis. Kemudian hasil analisis tersebut kita lengkapi dengan gambar grafis, dan selanjutnya proses pengemasan dengan berbagai software corel, design, flipping book. Lalu di dilakukan editing, kalau oke selanjutnya di cetak.” P: “Bagaimana kebijakan dalam menentukan topik pak? I1: “Kebijakan dalam menyeleksi dan menetapkan topik didasarkan pada beberapa hal a. Masuk dalam Bidang Unggulan LIPI (Pangan, obat-obatan, Kelautan, Material Maju, Bioteknologi, Transportasi, dan Industri) b. Memberi dampak yang signifikan terhadap perubahan kearah perbaikan c. Memenuhi kebutuhan pengguna sebagai solusi terhadap suatu permasalahan d. Isunya lagi hangat” P: “Bagaimana kebijakan dalam penentuan ruang lingkup pak?” I1: “Strategi dalam penentuan ruang lingkup dengan kata kunci: a. Mmengutamakan informasi dari dalam negeri berupa artikel jurnal yang kita kelola 62 Universitas Sumatera Utara
b. Memanfaatkan informasi ilmiah lainnya yang kelola oleh lembaga lain di Indonesia melalu jaringan kerjasama c. Memanfaatkan langganaan akses jurnal luar negeri dan akses jurnal luar negeri yang dilanggan oleh instansi lain melalui kerjasama d. Memanfaatkan sarana open akses baik buku maupun jurnal” P: “Bagaimana dengan kebijakan kegiatan penelusuran informasi pak?” I1: “Penentuan lokasi informasi kita sesuaikan dengan bidangnya misalnya bidang kelautan kita akses ke database yang mengelola bidang kelautan misalnya ISJD, IPI, ASFA, PROQUEST, dsb. Jadi akseske sumber informasi kita sesuaikan dengan bidangnya. Cara akses yang dilakukan secara online” P: “Bagaimana kebijakan mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?” I1: “Evaluasi kita lakukan dengan mengadakan survei kepuasan masyarakat pengguna, dan evaluasi pengguna terhadap pemenuhan kebutuhan baik secara manual mengisi form evaluasi bagi yang datang langsung, maupun menggunakan quesioner digital secara online bagi pengunjung online” P: “Kalau kebijakan mengemas informasi bagaimana pak?” I1: “Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak” dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga.” P: “Misalnya pak?”
63 Universitas Sumatera Utara
I1: “Pengemasan informasi dilakukan sesuai dengan segmentasi penggunanya (penentu kebijakan kemasannya policy brief, peneliti kemasanya analisis informasi hasil research, mahasiswa kemasan informasi abstrak hasil penenlitian per bidang; UKM kemasanya panduan usaha dan teknologi tepat guna. Kemasan tersebut terus dilakukan inovasi media, tampilan dan kemasannya.
P: “Kalau untuk pemeriksaan hasil yang dikemas sesuai atau tidak bagaimana pak? I1: “Kami melakukan editing dengan berbagai software corel, dan design, kemudian evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi. evaluasi ini mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan dan nilai ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan secara langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang datang langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara onlene mengisi quesioner secara online P: “Oh jadi begitu ya pak.. “ I1: “Iya mbk” P: “Terima kasih banyak ya pak” I1: “Sama-sama”
2. Hasil Transkrip Wawancara Informan II Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 12.00 WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I2.
64 Universitas Sumatera Utara
P: “Selamat siang pak?” I2: “Selamat siang mbak..” P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.” I2: “Oh iya , silahkan mbk” P: “Bagaimana proses pengemasan ulang dilakukan?” I2: “Prosesnya mudah, pertama menentukan topik, melakukan penelusuran, melakukan analisis hasil penelusuran, mengemas informasi kemudian menyebarkan kepada pengguna” mudahkan? P: “Emm,, bagaimana cara dalam menentukan topiknya pak?” I2: “Emm,, biasanya diidentifikasi terlebih dahulu kebutuhan penggunanya. Dengan mengumpulkan ide dan masukan dari berbagai kalangan seperti peniliti, ilmuan, karyawan dan lainnya. Hal tersebut agar topik yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan pengguna” P: “Bisa dibilang semua yang bersangkutan ya pak?” I2: “Iya begitu mbk. Karena ini kan kerja sama antar tim yang berasal dari ilmuan,peneliti, pegawai dan pengguna juga harus ikut memberikan ide agar banyak masukan jadi lebih baik” P: “Kalau menentukan ruang lingkup bagaimana pak?” I2: “Menentukan ruang lingkup, emm,, pertama diharuskan membuat kata kunci yang sesuai dengan ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan pencarian nantinya. dalam hal ini membuat kata kunci harus benarbenar baik dengan menggunakan bantuan menggunakan kamus, ensiclopedi atau LCSH dan lain sebagainya. Dan bisa juga menggunakan teknik penelusuran informasi dengan menggunakan Boolean seperti penambahan yes,or,not” 65 Universitas Sumatera Utara
P: “Bagaimana cara melakukan penelusuran informasi nya pak?” I2: “Kalau itu mah mudah mbk, buka aja internet semuanya lengkap. Tapi kami juga memperhatikan sumber informasi yang baik dan benar Seperti ISJD, eLib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan lainnya”. P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?” I2: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.” P: “Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas informasi bagaimana pak?” I2: “Iyaa.. setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang kemudian membuat kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak” P: “Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses pembuatannya pak?” I2: “Kalau mengevaluasi produk ya, biasanya kami melihat topik apa saja yang sedang berkembang dimasyarakat. Gitu si.. biar tetap up to date jadi gak ketinggalan kita nya. Terus kalau evaluasi proses pembuatannya kita tetap ya mengikuti perkembangan teknologi. Jadi yang dulu nya manual sekarang digital. gitu mbak..” P: “Baik pak, terimakasih banyak ya pak..” I2: “Iya mbk., sama-sama..”
66 Universitas Sumatera Utara
3. Hasil Transkrip Wawancara III Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 14.00 WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I3. P: “Selamat siang pak?” I3: “Siang mbak.. ada yang bisa saya bantu mbk?” P: “Begini pak saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.” I3: “Oh iya, boleh silahkan mbak..” P: “Kalau boleh tau bagaimana proses pengemasan ulang informasi dilakukan pak?” I3: “Kalau proses nya itu sama macem tahapannya yak kan, nah kebetulan saya dibagian penelusurannya mbk, jadi saya hanya bisa jawab sedikit yang secara umum saja. Pertama itu menentukan kebutuhan apa yang dibutuhkan pengguna, kemudian melakukan penelusuran, lalu hasil penelusuran nya itu biasanya sama yang lebih senior disaring mana yang lebih cocok. Jika sudah sesuai, langsung deh dibawa ke pengolahan atau tim pengemasnya. Di cek, diedit dengan menggunkan berbagai software biar tampilannya bagus. Nah dicetak deh sesuai dengan kebutuhan.” P: “Bagaimana cara menentukan strategi dalam mencari informasi pak?”
67 Universitas Sumatera Utara
I3: “menentukan ruang lingkup, emm,, pertama menentukan ruang lingkup dengan kata kunci diharuskan membuat kata kunci yang sesuai dengan ruang lingkup agar tidak terjadi perluasan pencarian nantinya. dalam hal ini membuat kata kunci harus benar-benar baik dengan menggunakan bantuan menggunakan kamus, ensiclopedi atau LCSH dan lain sebagainya. Dan bisa juga menggunakan teknik penelusuran informasi dengan menggunakan Boolean seperti penambahan yes,or,not” P: “Bagaimana dengan cara penelusuran informasi pak?” I3: “Kalau itu biasanya dari database lokal maupun asing mbak Seperti ISJD, eLib, Science Direct, Asfa, Proquest, Portal Garuda dan lainnya”. Dan biasanya yang lokal lebih bagus si hasilnya mbk. P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?” I3: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.” P: “Setelah dianalisis kemudian pengemasan kan pak, kalau mengemas informasi bagaimana pak?” I3: “Benar.. kalau pengemasan ada juga kita pake aplikasi yang udah save, jadi sewaktu tim kita dibutuhin ini bantuan, dokumen yang mau dikemas tinggal di scan aja, di in design, pilih tamplate, biasa sesuai dengan topik, kalau sudah sesuai bentuk cover oke udah selesai.karena kan tinggal masukkan aja htmlnya langsung interaktif.” P: “Terakhir bagaimana mencetak kemasan informasi yang akan dibuat pak?” I3: “Ada evaluasi produk yang telah dibuat karena produk yang telah dibuat
harus
disesuaikan
dengan
keadaan
sekarang
karena 68
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan ada informasi yang lebih baru lagi. Kalau Proses pembuatannya juga harus dievaluasi misalnya dulu pohon industri dibuat dalam bentuk cetak ke mudian menjadi bentuk CD interaktif. pada
intinya
prosesnya
selalu
bekembang
sesuai
dengan
perkembangan teknologi yang terjadi” P: “Terimakasih banyak pak atas informasi dan waktunya” I3: “Sama-sama mbak..” 4. Hasil Transkrip Wawancara IV Wawancara ini diambil pada tanggal 12 April 2016, pukul 15.00 WIB. Bertempat di PDII-LIPI, tepatnya di ruang Diseminasi Informasi. kondisi wawancara dilakukan dengan santai, dikarenakan informan sedang tidak menjalankan aktivitas apapun. Topik yang akan ditanyakan kepada informan adalah mengenai bagaimana proses kemas ulang informasi. berikut adalah hasil wawancara penulis disimbolkan dengan P dan informan disimbolkan dengan I4. P: “Selamat siang pak?” I4: “Selamat siang mbak..” P: “Saya mahasiswa USU, saya sedang mengadakan penelitian di sini pak, ada yang ingin saya tanyakan mengenai kemas ulang informasi.” I4: “Oh iya , silahkan mbk” P: “Bagaimana pak proses pengemasan ulang dilakukan?” I4: “Proses atau prosedur pengemasan nya secara umum, pertama ditentukan dulu topiknya, membuat kata kunci untuk selanjutnya melakukan penelusuran, setelah itu hasil penelusuran tersebut dianalisis dengan dilengkapi desain grafis, lalu baru lah dilakukan pengemasan informasi. udah gitu aja mbak.. simpel nggak ribet kan?”jadi misalnya kita contohin pohon industry ya. Pertama tentukan topik, biasanya yang 69 Universitas Sumatera Utara
kita buat yang trend atau sesuai dengan permintaan, kemudian menelusur informasi keberbagai sumber, lalu hasilnya dianalisis. Lalu semua yang berkaitan akan dibuat detail gambar dan bagannya. Karena sekarang menciptakan yang interaktif jadi kita masukkan linknya, waktu diklik langsung menuju ke sumber aslinya dia.” P: “Oh iya pak, bagaimana cara menetapkan topiknya?” I4: “dalam menentukan topik, diharuskan mengidentifikasi kebutuhan pengguna terlebih dahulu. Mengidentifikasi kebutuhan pengguna dengan mengumpulkan berbagai masukan dan ide yang berasal dari pengguna itu sendiri atau ilmuan, karyawan dan manajemen puncak/pengambil keputusan” P: “Kalau ide dan masukan dari semua pihak sudah bagaimana pak?” I4: “kalau sudah topik nya di tetapkan, di tentukan ruang lingkup dengan kata kunci..” P: “Bagaimana dengan menentukan ruang lingkup dengan kata kunci pak?” I4: “Kalau dalam menentukan ruang lingkup dengan kata kunci, atau cara , siasat yak kan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tentu saja ada teknik nya. Yaitu teknik penelusuran informasi. bisa dengan menggunakan Boolean, membuat kata kunci yang tepat. Bisa pakai thesaurus, ddc dan lainnya. P: “Bagaimana dengan melakukan penelusuran informasi pak?” I4: “Kalau itu biasanya sesuai bidang ya. Kalau pertanian, perikanan, kelautan ada dia database yang telah dilanggan. Jadi selain database lokal maupun asing, koleksi-koleksi di perpustakaan PDII-LIPI sendiri juga lengkap jadi digunakan terlebih dahulu yang lokal, kalau tidak ditemukan baru cari dari database luar.” P: “Bagaimana mengevaluasi informasi yang telah ditemukan pak?” 70 Universitas Sumatera Utara
I4: “Informasi yang telah dikumpulkan kemudian dianalisis, dianalisis dengan melengkapi gambar grafis. Biasanya dilakukan penyortiran informasi, membuang yang tidak perlu dan menyimpan yang memang dibutuhkan. Dan simpan pada tempat penyimpanan pribadi.” P: “Selanjutnya pengemasan informasi nya bagaimna pak?” I4: “Ya setelah semua terlaksana dengan baik, mulai dari menentukan topik sampai hasil analisis, lalu dilakukan kemas ulang. Kebijakan yang dibuat dalam pengelolaan kemasan informasi yang inovatif. Kemas ulang dilakukan dengan menggunakan berbagai software corel, design, flipbook dan lainnya. Jika sudah diedit dan sudah sesuai, maka selanjutnya dicetak” dan upaya inovasi pembuatan kemasan informasi dilakukan melalui penyelenggaraan pelatihan desain grafis dan multimedia bagi petugas kemasan informasi serta penguatan promosi dan legalitas produk kemas ulang informasi lembaga.” P: “Terakhir bagaimana mengevaluasi produk yang telah dibuat dan proses pembuatannya pak?” I4: “Kami melakukan evaluasi pemanfaatan kemas ualng informasi. evaluasi ini mencakup pemanfaatan produk, kesesuaian topik kemasan dan nilai ekonomi bagi lembaga. Kebijakan evaluasi produk dilakukan secara langsung kepada pemustaka yang memesan produk baik yang datang langsung menggunakan quesioner tercetak, maupun yang secara online mengisi quesioner secara online” P: “Baik lah kalau begitu pak,makasih banyak ya pak..” I4: “Sudah cukup?” I4: “Baik mbk sama-sama” P: “Sudah pak, terima kasih ya pak..”
71 Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN III. SURAT IZIN PENELITIAN
72 Universitas Sumatera Utara
Lampiran – IV DOKUMENTASI
73 Universitas Sumatera Utara
Lampiran IV.1 contoh paket kemasan informasi di PDII Dibawah ini beberapa contoh paket kemasan informasi PDII dalam format tercetak.
Gambar 1. Paket Informasi Teknologi Paket informasi bertujuan memudahkan pengguna dalam memanfaatkan sumber informs siap pakai
Gambar 2. Info Baru Info baru dibuat agar pengguna mengetahui informasi yang actual
Gambar 3.Pohon Industri Pohon industi dibuat agar memberikan informasi tentang produk yang dihasilkan dari suatu komoditas.
Gambar 4. Panduan Usaha 74 Universitas Sumatera Utara
Panduan usaha dibuat agar membantu usaha kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya
Gambar 5. Tinjauan Literatur Tinjauan literature dibuat agar literatur yang sudah ada yang berkaitan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
Gambar 6. Fokus Informasi Fokus informasi dibuat agar memantau perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sementara itu, contoh tampilan paket kemasan informasi elektronik PDII sebagai berikut:
Gambar 7. Pohon Industri Elektronik Sumber: PDII
75 Universitas Sumatera Utara
Terkait dengan penamaan paket kemasan informasi PDII di atas, kemungkinan dapat saja berubah, berkurang atau bertambah sewaktuwaktu sesuai perkembangan atau inovasi yang dilakukan oleh pihak yang bersangkutan.
Gambar 8: Proses pembuatan flipping book
76 Universitas Sumatera Utara
Gambar 9: Proses pembuatan template cover CD
Gambar 10: Mesin Cetak cover CD
Gambar 11: contoh Paket informasi terbaru dalam format CD/DVD
77 Universitas Sumatera Utara
Gambar 12: Ruang Audiovisual dan koleksi CD/DVD
Gambar 13: Ruangan Meja Informasi PDII-LIPI
78 Universitas Sumatera Utara
Lampiran IV.2 PDII-LIPI 1. Sejarah PDII Cikal bakal Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah tidak lepas dari bedirinya Majelis Ilmu Pengetahuan Indonesia (MIPI) Tahun 1956. MIPI memiliki Bagian Dokumentasi yang memiliki tugas utama untuk menyediakan informasi tentang kegiatan penelitian baik di Indonesia maupun di luar negeri, serta menyebarkan informasi tersebut ke lembagalembaga penelitian. Dari Bagian Dokumentasi MIPI inilah Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) berawal. Bagian Dokumentasi MIPI ini selanjutnya berubah nama menjadi Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) di tahun 1965 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Research Nasional No. 107/M/Kpts/Str/65. PDIN memiliki tugas untuk memberika layanan informasi IPTEK kepada masyarakat pada umumnya dan secara khusus kepada masyarakat. Pusat Dokumentasi Ilmiah Nasional (PDIN) berubah nama menjadi Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) pada tahun 1987. Perubahan nama ini seiring dengan perubahan nama-nama lembaga penelitian yang ada di bawah naungan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) beserta struktur organisasinya. Perubahan struktur organisasi terjadi kembali pada tahun 2001, dengan terbitnya Surat Keputusan
Menteri
Pendayagunaan
Aparatur
Negara
No.
138/M.PAN/5/2001 tanggal 31 Mei 2001 tentang Restrukturisasi. Penerbitan surat ini selanjutnya diikuti dengan terbitnya Surat Keputusan
79 Universitas Sumatera Utara
Kepala LIPI No. 1151/M/2001 tanggal 5 juni 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI. Pada tahun 2014, melalui Surat Keputusan Kepala LIPI No. 1 tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja LIPI, struktur organisasi PDII-LIPI berubah kembali menjadi seperti sekarang. Dalam struktur organisasi yang baru, PDII LIPI terdiri dari empat eselon tiga yakni, satu Bagian Tata Usaha dan tiga Bidang, yaitu Bidang Dokumentasi, Bidang Diseminasi Informasi, dan Bidang Sarana Akses Informasi. serta kelompok Jabatan Fungsional.
80 Universitas Sumatera Utara
berikut gambar organisasi PDII LIPI tahun 2014-sekarang.
Pusat dokumentasi dan informasi ilmiah
Bagian Tata Usaha
Subbag. Kepegawaian
Bidang Dokumentasi
Subbag. Keuangan
Subbag. Umum
Bidang Sarana Akses Informasi
Bidang Diseminasi Informasi
Subbid. Alih Media dan Preservasi
Kelompok Jabatan Fungsional
Subbid. Pangkalan data dan Teknologi Gambar IV.2 Struktur Organisasi PDII-LIPI tahun 2014-sekarang Sumber: PDII-LIPI
81 Universitas Sumatera Utara
2. Visi dan Misi Adapun Visi dan Misi dari PDII-LIPI yaitu: 2.1 Visi Menjadi lembaga ilmu pengetahuan yang berada dalam peringkat kelompok terbaik dunia dalam mengahasilkan IPTEK guna meningkatkan kualitas SDM dan daya saing perekonomian nasional.
2.2 Misi
a. Menciptakan “great science” (ilmu pengetahuan berdampak penting) dan
invensi
yang
dapat
mendorong
inovasi
dalam
rangka
meningkatkan daya sain perekonomian nasional b. Mendorong peningkatan pemanfaatan pengetahuan dalam proses penciptaan good govermance dalam rangka memantapkan NKRI c. Turut serta dalam proses pencerahan kehidupan masyarakat dan kebudayaan berdasarkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan kaidah etika keilmuan d. Memperkuat peran Indonesia (yang didukung ilmu pengetahuan) dalam pergaulan internasional e. Memperkuat infrakstruktur kelembagaan ( penguatan manajemen dan sistem)
82 Universitas Sumatera Utara
3. Tujuan Sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, tujuan yang akan dicapai PDII adalah menjadi pusat repository nasional dan penyedia informasi terdepan bidang sains dan teknologi. 4. Sumber Daya Manusia Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) LIPI pada tahun 2014 di dukung oleh 119 (seratus Sembilan belas) orang Pegawai Negeri Sipil yang terdiri atas pejabat struktural eselon II sebanyak 1 orang dengan pendidikan S2, pejabat structural eselon III sebanyak 4 orang dengan pendidikan S3, S2, dan S1. Pejabat eselon IV sebanyak 5 orang dengan tingkat pendidikan S2 dan S1. Usia dari seluruh pegawai PDII berkisar pada 25-60 tahun, diantaranya sedang dalam tugas/izin belajar di dalam negeri. Pusat Dokumentasi dan Informasi Ilmiah (PDII) memiliki pegawai dengan jabatan fungsional peneliti sebanyak 10 orang, terdiri dari Peneliti Madya sebaanyak 4 (empat) orang, Peneliti Muda sebanyak 2 (dua) orang, Peneliti Pertama sebanyak 4 (empat) orang. Selain jabatan peneliti, PDII juga memiliki pegawai dengan jabatan fungsional lain yaitu jabatan pustakawan, jabatan fungsional arsiparis, jabatan fungsional pranata computer, jabatan fungsional analisis kepegawaian, jabatan fungsional pranata humas, dan jabatan fungsional perencana. Jumlah pegawai dengan jabatan fungsional tersebut yakni pustakawan sebanyak 27 orang, arsiparis sebanyak 15 orang, pranata computer sebanyak 3 orang, kepegawaian sebanyak 2 orang, pranata humas sebanyak 2 orang, dan 1 orang perencana, sedangkan lainnya sebanyak 50 orang masih menduduki pada jabata fungsional umum dan secara terus menerus akan diusulkan pada jabata fungsional tertentu. 5. Produk Kemasan Informasi PDII Dari hasil pengumpulan data menunjukan saat ini ada 13 jenis produk kemasan informasi yang telah dibuat oleh PDII-LIPI, yaitu: Paket Informasi Teknologi, Info Ristek, Info Haki, Informasi Kilat, Buletin Abstrak, Database suatu bidang, Pohon Industri, Panduan Usaha, Tinjauan Literatur, Fokus Informasi Indonesia, Paket Penawaran Teknologi, Seri Info TTG, dan film animasi.
83 Universitas Sumatera Utara
5.1 Jenis produk berdasarkan bidang ilmu 1. Paket Informasi Teknologi merupakan kumpulan informasi ilmiah mengenai perkembangan teknologi suatu bidang tertentu. Paket ini memuat
informasi
terseleksi
mengenai
ide-ide
baru
untuk
dikembangkan yang bersumber dari buku, laporan penelitian,majalah, paten, hasil seminar, standar, dll. PDII telah berhasil memenuhi pesanan Paket Informasi Teknologi Industri (PITT) dari berbagai kalangan UKM dan peneliti sejak tahun 1987. Dengan memesan paket ini, pengguna tidak perlu membuang waktu untuk menelusur dan menyeleksi informasi yang dibutuhkan. 2. Info Ristek memuat informasi mengenai topik/permasalahan yang perlu mendapat perhatian untuk membantu pengambil kebijakan mencari solusinya. 3. Info
Haki
merupakan
mensosialisasikan
informasi
masalah
HaKi
yang
dimaksudkan
dikalangan
para
untuk peneliti,
industriawan, dan praktisi hokum agar dapat mengikuti dan mengetahui hal yang berkaitan dengan Hak atas Kekayaan Intelektual, seperti: hak paten, hak cipta, dan merk. Info HaKI disajikan dalam bentuk artikel yang diterbitkan setiap 3 bulan. 4. Informasi Kilat/Info Baru merupakan informasi yang memuat daftar isi dari suatu majalah ilmiah luar negeri yang terbaru berdasarkan permintaan pengguna/pelanggan. Pengguna yang ingin memperoleh
84 Universitas Sumatera Utara
informasi full text-nya dapat memesan dengan cara memilih dari daftar isi majalah ilmiah yang dilanggan oleh PDII. 5. Buletin Astrak merupakan abstrak artikel dari majalah ilmiah luar negeri yang dipilih sesuai dengan frekuensi terbit majalah yang dipilih. Dan ini diberikan kepada pelanggan Buletin Abstrak. 6. Database suatu bidang memuat kumpulan bibliogarfi dan abstrak hasil penelusuran literature dari beberapa topic dalam suatu bidang. Sumber informasi yang digunakan antara lain: Koleksi perpustakaan PDII-LIPI, CD-ROM, Internet, Chemical Abstrak dan informasi lainnya. Karena dalam bentuk database sehingga dapat ditelusur dengan menggunakan indeks pengarang, kata kunci, dll. 7. Pohon
Industri
merupakan
kemasan
informasi
yang
disusun
berdasarkan fungsi dan manfaat suatu komoditas yang bernilai ekonomis. Kemasan ini bertujuan memberikan gambaran tentang jenisjenis produk yang dibuat untuk merangsang pengusaha melakukan dan mengembangkan diversifikasi produk yang bernilai ekonomis. 8. Panduan Teknis Usaha (Panduan Usaha) merupakan petunjuk praktis untuk mengembangkan atau mendirikan suatu usaha dalam skala rumah tangga, industry kecil dan menengah. Dengan adanya informasi ini diharapkan masyarakat dapat mencoba melakukannya sendiri. Informasi yang tercantum didalamnya, yaitu: bahan baku, peralatan biaya, dan informasi lain yang terkait.
85 Universitas Sumatera Utara
9. Tinjauan Literatur merupakan kemasan informasi berupa kumpulan refrensi yang dikutip dalam satu topik untuk informasi tertentu. 10. Fokus Informasi Indonesia merupakan kemasan informasi yang terdiri atas abstrak terbitan jurnal/majalah ilmiah Indonesia terbaru dlam bidang ilmu tertentu. 11. Paket Penawaran Teknologi merupakan upaya untuk memberikan wawasan bagi usaha kecil maupun menengah dan Pem-Kab/Pem-Kot dalam mengembangkan produk melalui teknologi yang telah dikembangkan oleh Lembaga Penelitian Indonesia. Disajikan dalam bentuk informasi yang mencakup tingkat pengembangan produk, uraian singkat, keuntungan ekonomis dan teknologi. 12. Seri Info TTG merupakan isi daftar tulisaan mengenai teknologi sederhana dalam berbagai bidang usaha yang dikumpulkan dari majalah, buku, kliping, Koran, standar dan paten. 13. Film Animasi merupakan kemasan informasi berupa multimedia (audio-visual) interaktif yang berisi informasi kegiatan penelitian. 5.2 Bentuk Paket Berdasarkan hasil pengumpulan data bentuk paket kemasan yang tersedia di PDII yaitu: kemasan tercetak dan elektronik. 1. Paket Kemasan Tercetak Ada 33 paket kemasan informasi tercetak PDII-LIPI, yaitu: analisis informasi paten bidang pangan UKM, kemasan informasi, panduan teknis usaha, pohon industry.
86 Universitas Sumatera Utara
Tabel V.1 Paket Kemasan Informasi PDII Format tercetak No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 2.
Judul kemasan Analisis Informasi Paten Bidang Pangan UKM: Aneka Produk Pangan Kemasan Informasi: Bahan Alami sebagai Bioetanol Kemasan Informasi: Kelapa Sawit Produk dan Manfaatnya Kemasan Informasi: Produk Olahan dari Rumput Laut Panduan Teknis Usaha: Arang Aktif Panduan Teknis Usaha: Budidaya Murbei Panduan Teknis Usaha: Genteng Panduan Teknis Usaha: Gula Semut Panduan Teknis Usaha: Jem Jambu Mete Panduan Teknis Usaha: Kecap Air Kelapa Panduan Teknis Usaha: Keripik Bongol Pisang Panduan Teknis Usaha: Manisan Jambu Mete Panduan Teknis Usaha: Nata De Coco Panduan Teknis Usaha: Pati Garut Panduan Teknis Usaha: Pindang Bandeng Duri Lunak Panduan Teknis Usaha: Pupuk Bokashi Panduan Teknis Usaha: Sabun Krim Deterjen Panduan Teknis Usaha: Santan Pasta (Krem) Panduan Teknis Usaha: Sirih Instan Panduan Teknis Usaha: Tepung Cacing Panduan Teknis Usaha: Tepung Ikan Panduan Teknis Usaha: Tepung Tapioka Pohon Industri Hasil Samping Produk Sapi Pohon Industri Ikan Pohon Industri Jarak Pagar Pohon Industri Kelapa Pohon Industri Kemiri Pohon Industri Lamun Pohon Industri Nanas Pohon Industri Pinang Pohon Industri Rumput Laut Pohon Industri Singkong Pohon Industri Teknologi Nano Paket Kemasan Elektronik
Adapun paket kemasan elektronik yang telah dibuat PDII lebih banyak dari kemasan tercetak. Dari hasil pengumpulan data Paket kemasan elektronik PDII yaitu: CD ROM Katalog Perpustakaan PDII, CD ROM Multimedia Pohon Industry, CD ROM Multimedia Panduan
87 Universitas Sumatera Utara
Usaha, Fokus informasi Indonesia, HIV/AIDS:Kumpulan artikel jurnal asing, Indonesiana: Kumpulan artikel, Indonesiana: kumpulan tesis dan disertasi,
Info
Ristek,
IPTEK
Nano
di
Indonesia,
Kasus
kepustakawanan kita, Kebijakan pangan dan kearifan lokal, Kelapa sawit, Paket Informasi Khusus, Paket Informasi Panduan Usaha, Paket Informasi Teknologi Industri, Paket Informasi Teknologi Pengelolaan Sumber
Daya
Perairan
(DAS),
Paket
Informasi
Teknologi
Penghematan Energi, Paket Informasi Teknologi lainnya. Tabel V.2 Paket Kemasan Informasi PDII Format Elektronik No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27.
Judul Kemasan CD ROM Katalog Perpustakaan PDII CD ROM Multimedia Pohon Industri CD ROM Multimedia Panduan Usaha Fokus Informasi Indonesia HIV/AIDS: Kumpulan Artikel Jurnal Asing Indonesiana: Kumpulan Artikel Indonesiana: Kumpulan Tesis/Disertasi Info Ristek IPTEK Nano di Indonesia Kasus Kepustakawanan Kita Kebijakan Pangan dan Kearifan Lokal Kelapa Sawit: Produk dan Manfaatnya Paket Informasi Khusus: Manajemen Perubahan Paket Informasi Khusus: Budaya Aceh Paket Informasi Khusus: Desentralisasi Asimetris Paket Informasi Khusus: HIV/AIDS Paket Informasi Khusus: Konferensi Asia Afrika Paket Informasi Panduan Usaha Paket Informasi Teknologi Indutri: Minyak Kelapa Sawit Paket Informasi Teknologi Pengelolaan Sumber Daya Perairan DAS Paket Informasi Teknologi Penghematan Energi Paket Informasi Teknologi: Batu Bara Paket Informasi Teknologi: Buah Naga Paket Informasi Teknologi: Energi Terbarukan Paket Informasi Teknologi: Erupsi Paket Informasi Teknologi: Gheotermal Paket Informasi Teknologi: Hotikultural 88 Universitas Sumatera Utara
28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61.
Paket Informasi Teknologi: Jamu Paket Informasi Teknologi: Manggis Paket Informasi Teknologi: Mesin Pertanian Paket Informasi Teknologi: Mikroba pada Pengolahan Limbah Paket Informasi Teknologi: Pendidikan Anak Tunanetra Paket Informasi Teknologi: Pengawet Makanan Alami Paket Informasi Teknologi: Perikanan Paket Informasi Teknologi: Perubahan Iklim Paket Informasi Teknologi: Peternakan Paket Informasi Teknologi: Sagu Paket Informasi Teknologi: Sirsak Paket Informasi Teknologi: Stem Cell Paket Informasi Teknologi: Tanaman Pangan Paket Informasi Teknologi: Vitamin C Paket Informasi Teknologi: Limbah Batik Paket Informasi Teknologi: Batok Kelapa Paket Kemasan Informasi Kekurangan Gizi pada Anak Paket Informasi Padi Toleran terhadap Penyakit Bias PITI: Fototerapi untuk Kasus Bayi Kuning PITI: Fuel Cells PITI: Multilayer Printed Circuit Boards PITI: Pemurnian Logam Silikon PITI: Thermal Reduction Processes For Magnesium Production Pohon Industri Pinang TTG: Ketahanan Pangan dan Kesehatan TTG: Membangun UKM dan IKM Daerah TTG: Pengolahan Air dan Sanitasi TTG: Pengolahan Sabut Kelapa TTG: Pengolahan Pangan TTG: TTG Ristek Seri Mencerdaskan Bangsa Pohon Industri Singkong TTG: CD ROM Ristek Seri Warintek Pohon Industri Manggis Pohon Industri Karet
89 Universitas Sumatera Utara