LAMPIRAN Lampiran 1
Modul Eksperimen Pengaruh pengetahuan Awal Terhadap Ketetaan Ukuran Menggunakan Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin
Lampiran 1a
Handout Prinsip Ilusi Persegi Helmholtz
Lampiran 1b
Foto Alat Ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin
Lampiran 1c
Kuesioner Ketetapan Lebar Tubuh Manekin
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH PENGEAHUAN AWAL TERHADAP KETETAPAN UKURAN MENGGUNAKAN ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN
MODUL EKSPERIMEN Disusun Oleh
Ori Sanri Sidabutar 091301041
DEPARTEMEN PSIKOLOGI UMUM DAN EKSPERIMEN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2014
Universitas Sumatera Utara
I. Pendahuluan Belakangan ini, banyak orang yang menginginkan tubuhnya terlihat lebih ramping, kurus dan proporsional. Berbagai cara dilakukan untuk mendapatkan tubuh ramping atau sekedar terlihat lebih ramping. Menurut Franka (2010) tubuh terlihat lebih ramping tidak hanya bisa didapatkan lewat serangkaian diet dan olahraga, namun bisa juga dengan memilih pakaian yang tepat. Beberapa artikel majalah dan tabloid berpendapat bahwa motif garis-garis pada pakaian dapat mempengaruhi tampilan ukuran tubuh pemakaianya. Femalekompas (2013) dan kawankumagz (2013) mengatakan bahwa garis-garis vertikal yang memanjang akan membuat tubuh terlihat lebih panjang dan ramping, sebaliknya, garis-garis horizontal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar. Hal serupa juga disebutkan Kira (2014), menurutnya garis horizontal sangat cocok untuk wanita bertubuh kurus. Garis ini akan memberikan efek lekuk pada tubuh. Sedangkan baju dengan garis vertikal akan membuat wanita terlihat lebih ramping, karena memberikan tampilan yang memanjang sehingga cocok untuk wanita bertubuh lebar. Huckelbury (2013) juga menyebutkan hal serupa yakni garis-garis vertikal juga memberikan efek memanjangkan tubuh sehingga cocok untuk pria bertubuh pendek dan lebar. Sedangkan garis-garis horizontal cocok untuk pria bertubuh kurus dan tinggi. Berdasarkan artikel-artikel tersebut, dapat disimpulkan bahwa orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal akan dipersepsikan lebih ramping dibanding orang berpakaian motif garis-garis horizontal. Namun, beberapa ilmuwan psikologi menemukan hasil yang berbeda terkait efek motif pakaian garis-garis
1 Universitas Sumatera Utara
2
vertikal dan horizontal pada ukuran objek. Beberapa penelitian psikologi memukan bahwa objek, seperti persegi, tabung, gaun wanita, dan manekin setengah badan manusia dengan motif garis-garis vertikal justru terlihat lebih lebar dibandingkan dengan motif garis-garis horizontal (Thompson, 2008; Thompson & Mikellidou, 2009, 2011). Tubuh terlihat lebih ramping dan tidak sesuai kenyataan merupakan salah satu bentuk penyimpangan persepsi terhadap ukuran atau ilusi ukuran. Ilusi ukuran bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti penambahan fitur di objek ilusi yang membuatnya terlihat berbeda dengan objek semula yang tidak diberi penambahan fitur. Garis-garis vertikal dan horizontal pada pakaian adalah contoh fitur tambahan yang menimbulkan distorsi pada tampilan ukuran tubuh pemakainya sehingga individu yang melihat dapat mempersepsikan ukuran tubuh berbeda dengan kenyataan sebenarnya. Selain fitur tambahan pada objek, ilusi juga dapat dipengaruhi pengetahuan awal individu yang tidak sesuai dengan kenyataan objek persepsi (Gregory, 1997). Peran pengetahuan awal dalam mempersepsi ukuran tubuh dijelaskan dalam proses persepsi. Persepsi merupakan cara manusia menginterpretasi informasi yang dikumpulkan oleh indera. Sebelum mencapai pada tahap persepsi, inividu mengalami sensasi, yakni proses mendeteksi stimulus yang melibatkan kelima indera tersebut dalam lingkungan. Sensasi biasanya dipelajari dengan melihat keberfungsian organ-organ yang dilibatkan dalam sensasi. Setelah informasi mengenai stimulus ditangkap oleh indera, manusia menginterpretasi informasi tersebut (Shefner dan Levine, 1991).
Universitas Sumatera Utara
3
Persepsi tidak dikontrol oleh stimulus saja, tetapi juga latar belakang pengetahuan mengenai stimulus dan proses logika (Gregory, 1997). Proses ini menjelaskan mengapa banyak orang beranggapan bahwa pakaian bermotif garisgaris vertikal membuat tubuh tampak lebih ramping. Anggapan ini sesuai dengan informasi yang diperoleh masyarakat umum dari majalah, tabloid dan situs online bahwa pakaian bermotif garis-garis vertikal membuat tubuh lebih ramping dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal. Berdasarkan pengetahuan tersebut, mereka akan memandang orang yang berpakaian motif garis-garis vertikal terlihat lebih ramping dibanding motif garis-garis horizontal. Percobaan ini bertujuan melihat pengaruh pengetahuan awal mengenai prinsip ilusi persegi Helmholtz terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manusia. Peneliti akan menggunakan alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin. Alat ukur ini dibuat berdasarkan prinsip ilusi persegi Helmholtz yang mengatakan bahwa sebuah persegi yang diisi dengan garis-garis horizontal akan terlihat lebih tinggi dan sempit dibanding persegi yang diisi dengan garis-garis vertikal (Helmholtz, 1867). Manekin setengah badan digunakan sebagai pengganti persegi dan sebagai representasi tubuh manusia. Pengetahuan awal individu dalam penelitian ini adalah pengetahuan tentang prinsip ilusi persegi Helmholtz.
II. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada pengaruh pengetahuan awal terhadap ketetapan ukuran.
Universitas Sumatera Utara
4
III. Metode 1. Instrumen : a. Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin. b. Handout slides materi ilusi persegi Helmholtz sebagai alat bantu perlakuan pada kelompok eksperimen. c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin sebagai alat bantu untuk mengetahui respon subjek terhadap alat ukur.
2. Spesifikasi Instrumen : a. Spesifikasi alat ukur Perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin: 1) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 97 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin AV). 2) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar piggang 97 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin BH). 3) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin CV). 4) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 92 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin DH).
Universitas Sumatera Utara
5
5) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis vertikal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin EV). 6) Sebuah manekin setengah badan atas dengan lingkar pinggang 87 cm yang dibalut kaos putih bermotif garis-garis horizontal berwarna hitam dengan tebal garis 1,5 cm dan jarak antar garis 4,7 cm (manekin FH). Lampiran 1a b. Handout materi prinsip ilusi persegi Helmholtz. Lampiran 1b c. Kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin. Lampiran 1c
3. Desain Eksperimen Desain eksperimen yang digunakan adalah between subject post test only randomized design dengan skema rancangan sebagai berikut : Tabel 1. Desain Penelitian R X O R O R = Random Assignmen X = Pembekalan Pengetahuan Awal
4. Definisi Operasional a. Perlakuan/Variabel Bebas : Pengetahuan awal adalah informasi mengenai efek pakaian yang bermotif garis-garis vertikal akan membuat tubuh terlihat lebih lebar dibanding pakaian bermotif garis-garis horizontal yang diperoleh individu dari pemaparan materi mengenai prinsip ilusi persegi Helmoltz dan aplikasinya pada pakaian oleh asisten
Universitas Sumatera Utara
6
peneliti menggunakan teknik presentasi dengan bantuan media power point yang dilaksanakan selama 15 menit.
b. Variabel tergantung : Ketetapan ukuran adalah respon individu terhadap lebar manekin setengah badan manusia yang berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam vertikal dibandingkan dengan manekin setengah badan manusia berpakaian kaos putih motif garis-garis hitam horizontal yang diukur dengan menggunakan perangkat Ilusi Persegi Helmholtz dalam Bentuk Manekin.
5. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen a. Krakteristik Subjek : 1) Individu dalam rentang usia 13-19 tahun. 2) Belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi persegi Helmholtz. 3) Bukan mahasiswa psikologi.
b. Teknik Sampling Populasi penelitian ini adalah remaja yang belum pernah memperoleh pengetahuan mengenai ilusi. Teknik pengambilan sampel (sampling) adalah cara yang dilakukan untuk mengambil sejumlah sampel dari populasi dengan menggunakan prosedur tertentus sehingga diperoleh sampel yang dapat mewakili populasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik
Universitas Sumatera Utara
7
incidental sampling. Teknik ini merupakan salah satu teknik nonrandom sampling dimana yang menjadi sampel penelitian adalah individu-individu yang dapat dijumpai peneliti (Hadi, 2000). Teknik ini dipilih karena peneliti tidak dapat memastikan jumlah populasi.
c. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen pada Kelompok Kontrol Pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol dilakukan pada hari pertama. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol 1) Subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual. 2) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin. 3) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian. 4) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan : “Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin. Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 5) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas meja sesuai urutan dalam tabel berikut :
Universitas Sumatera Utara
8
NO
Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin Pasangan manekin yang ditunjukkan Keterangan
1.
Manekin DH dan AV
2.
Manekin AV dan FH
3.
Manekin BH dan AV
4.
Manekin BH dan EV
5.
Manekin CV dan DH
6.
Manekin CV dan BH
7.
Manekin AV dan DH
8.
Manekin FH dan EV
9.
Manekin CV dan FH
10.
Manekin DH dan EV
11.
Manekin AV dan BH
12.
Manekin EV dan FH
13.
Manekin BH dan CV
14.
Manekin FH dan AV
15.
Manekin EV dan DH
16.
Manekin FH dan CV
17.
Manekin EV dan BH
18.
Manekin DH dan CV
6) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.
d. Prosedur Pelaksanaan Eksperimen Pada Kelompok Eksperimen Pelaksanaan eksperimen pada kelompok eksperimen dilakukan pada hari kedua. Berikut adalah prosedur pelaksanaan eksperimen pada kelompok kontrol :
Universitas Sumatera Utara
9
1) Eksperimenter 3 mengumpulkan 16 subjek yang sudah dipilih secara random kedalam ruangan presentasi. 2) Di dalam ruangan presentasi, kelompok subjek diberi perlakuan berupa pembekalan pengetahuan awal mengenai ilusi persegi Helmholtz melalui presentasi materi. Presentasi materi dilakukan sekitar 15 menit. 3) Setelah presentasi, subjek memasuki ruang eksperimen secara individual karena pengukuran dilakukan secara individual. 4) Subjek duduk di bangku yang telah disediakan dan di meja subjek tersedia kertas respon berupa kuesioner ketetapan lebar tubuh manekin. 5) Pengukuran dilakukan dengan menunjukkan pasangan manekin yang diangkat ke atas meja secara bergantian. 6) Eksperimenter 1 bertugas membacakan instruksi kegiatan. Berikut adalah instruksi kegiatan : “Selamat siang, dihadapan anda akan ditampilkan pasangan-pasangan manekin atau patung tubuh manusia. Anda akan diminta memilih jawaban a, b,atau c pada kuesioner yang telah disediakan untuk setiap penampilan pasangan manekin. Jika anda sudah siap, kita akan mulai sekarang”. 7) Eksperimenter 2 bertugas mengangkat pasangan-pasangan manekin keatas meja sesuai urutan dalam tabel berikut :
NO
Tabel Urutan Penampilan Pasangan Manekin Pasangan manekin yang ditunjukkan
1.
Manekin DH dan AV
2.
Manekin AV dan FH
3.
Manekin BH dan AV
4.
Manekin BH dan EV
5.
Manekin CV dan DH
Keterangan
Universitas Sumatera Utara
10
6.
Manekin CV dan BH
7.
Manekin AV dan DH
8.
Manekin FH dan EV
9.
Manekin CV dan FH
10.
Manekin DH dan EV
11.
Manekin AV dan BH
12.
Manekin EV dan FH
13.
Manekin BH dan CV
14.
Manekin FH dan AV
15.
Manekin EV dan DH
16.
Manekin FH dan CV
17.
Manekin EV dan BH
18.
Manekin DH dan CV
8) Setelah pengukuran selesai, subjek meninggalkan ruang eksperimen dan berlanjut ke subjek berikutnya. Pengukuran berlangsung sekitar 5 menit untuk setiap subjek.
IV. Pengolahan Data 1. Data Penelitian Respon setiap subjek terhadap setiap aitem pertanyaan atau penampilan manekin dituliskan dalam tabel berikut: Tabel Respon Kelompok Kontrol Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst . .. .. 18 1 2 dst... 15
Universitas Sumatera Utara
11
Tabel Respon Kelompok Eksperimen Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, atau C pada Setiap Aitem/Penampilan Manekin No Nama Urutan Penampilan Pasangan Manekin 1 2 3 4 5 6 7 8 9 dst . .. .. 18 1 2 dst … 15
Untuk mengetahuai kategori jawaban subjek, berikut adalah tabel kategorisasi berdasarkan pilihan jawaban subjek untuk setiap nomor aitem/urutan tampilan pasangan manekin. Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C Kategori Size Constancy Nomor Aitem Tepat Tidak tepat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
B A C A C B A C A A C C A B B B B C
A dan C B dan C A dan B B dan C A dan B A dan C B dan C A dan B B dan C B dan C A dan B A danB B dan C A dan C A dan C A dan C A dan C A dan B
Universitas Sumatera Utara
12
Data yang dicatat dalam tabel respon kelompok kontrol dan eksperimen diatas kemudian diubah menjadi tabel data frekuensi masing-masing kategori, yakni tepat dan tidak tepat. Kategori tepat adalah ketetapan ukuran sesuai kenyatan ukuran manekin. Kategori tidak tepat adalah ketetapan ukuran yang mengalami penyimpangan atau tidak sesuai kenyataan ukuran manekin. Kategorisasi respon dibuat berdasarkan Tabel Kategorisasi Berdasarkan Pilihan Jawaban A, B, dan C. Berikut adalah tabel frekuensi masing-masing kategori pada kelompok kontrol dan eksperimen: Tabel Frekuensi Kelompok Kontrol No
Nama
Kategori Size constancy Tepat Tidak tepat
1 2 3 4 dst…. 15 Jumlah
Tabel Frekuensi Kelompok Eksperimen No
Nama
Kategori Size constancy Tepat
Tidak tepat
1 2 3 4 dst…. 16 Jumlah
Universitas Sumatera Utara
13
Data dari tabel frekuensi diatas kemudian diolah untuk mengetahui apakah pengetahuan awal subjek mengenai ilusi persegi Helmholtz memiliki pengaruh terhadap ketetapan ukuran, khususnya lebar tubuh manekin. Uji statistik yang digunakan dalam pengolahan data adalah uji chi square dengan tabel kontingensi 2 x 2 sebagai berikut : Tabel Kontingensi Pengetahuan Awal dan Ketetapan Ukuran Tepat Tidak tepat Total Tidak Ada Pengetahuan Awal A C A+C Ada Pengetahuan Awal B D B+D Total A+B C+D N
Data kemudian diolah dengan rumus sebagai berikut : p = (A + B)! (C + D)! (A + C )! (B + D )! N! A! B! C! D!
Universitas Sumatera Utara
14
FOTO ALAT UKUR PERANGKAT ILUSI PERSEGI HELMHOLTZ DALAM BENTUK MANEKIN Manekin AV
Manekin BH
Manekin CV
Manekin DH
Manekin EV
Manekin FH
Universitas Sumatera Utara
15
Dengan hormat, Dalam rangka memenuhi persyaratan skripsi di Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara, saya membutuhkan sejumlah data yang dapat diperoleh dari adanya partisipasi Anda dalam mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini. Dalam kuesioner ini tidak ada pilihan jawaban benar atau salah. Anda harus menjawab setiap pertanyaan dalam kuesioner ini sesuai dengan pandangan Anda sehubungan dengan objek yang akan ditampilkan dihadapan Anda. Saya mengharapkan Anda menjawab pertanyaan dengan hati-hati agar tidak ada pertanyaan yang terlewatkan. Kesediaan Anda untuk mengikuti serangkaian kegiatan dan mengisi kuesioner ini merupakan suatu kontribusi yang sangat berharga untuk keberhasilan penelitian ini. Untuk itu, saya menucapkan terima kasih atas partisipasi Anda.
Medan, Desember 2014
Hormat saya, Ori Sanri Sidabutar
Universitas Sumatera Utara
16
Petunjuk Berilah tanda silang pada salah satu pilihan jawaban a, b, atau c yang sesuai dengan pandangan Anda terhadap pasangan-pasangan manekin yang akan ditampilkan dihadapan Anda.
Pertanyaan 1. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 2. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 3. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 4. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 5. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar
Universitas Sumatera Utara
17
6. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 7. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 8. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 9. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 10. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 11. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar
Universitas Sumatera Utara
18
12. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 13. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 14. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 15. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 16. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar 17. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar
Universitas Sumatera Utara
19
18. Manakah diantara kedua manekin sebelah kanan atau kiri anda yang terlihat lebih lebar? a. Manekin kanan b. Manekin kiri c. Kedua manekin terlihat sama lebar
Nama : Usia
:
Universitas Sumatera Utara
20
Universitas Sumatera Utara
21
Universitas Sumatera Utara
22
Universitas Sumatera Utara
23
LAMPIRAN 2 HASIL UJI RELIABILITAS ALAT UKUR Scale Statistics Mean
Variance
10.77
Std. Deviation
7.978
N of Items
2.825
18
Case Processing Summary N Valid Cases
Excludeda Total
% 30
100.0
0
.0
30
100.0
a. Listwise deletion based on all variabels in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha .539
N of Items 18
Universitas Sumatera Utara
24
LAMPIRAN 3 TABEL RESPON KELOMPOK KONTROL
No
Respon Berdasarkan Urutan Penampilan Pasangan Manekin
Nama 1
2
3
4
1 Evander
B
A
A
2 Rindam
A
A
3 Ericho
B
4 Ferdinan
5
8
9
10 11
12
13
14
15 16 17 18
A C
B A C
C
C
C
C
A
A
C
C
B
C
A
A C
B A C
C
C
B
A
A
B
C
B
B
C
A
C
A B
B C
C
C
C
C
C
A
B
C
B
B
C
C
A
A
A C
B C
C
C
C
C
C
A
B
C
C
B
A
5 Fajar
B
A
A
A A B A A A
A
A
A
A
B
B
B
B
A
6 Hardonas
A
A
A
A C
B A C
C
A
B
C
A
B
C
B
B
C
7 Budianson
A
B
A
A B
B A B
B
B
A
B
A
B
A
B
B
A
8 Brata
C
C
A
A C
B B
C
B
A
B
C
A
B
C
A
B
B
9 Boris
B
A
C
A C
B A C
C
C
C
C
A
A
C
C
B
C
10 Sabila
B
B
C
B
B A B
A
A
B
B
A
B
C
B
B
C
11 Eidy
C
A
A
A B
B A A A
A
B
A
A
B
B
C
B
A
12 Rizky
C
A
A
C
C C
13 Husni
B
A
A
A C
14 Muammar
B
A
15 Kartika
A
A
B
C
6
7
B
C
C
C
B
C
B
C
C
C
C
B A C
A
C
C
C
A
B
C
C
B
C
C
A A B A A A
B
A
B
A
B
B
B
B
C
A
A B
C
B
C
A
B
C
C
B
C
B A A C
Universitas Sumatera Utara
25
LAMPIRAN 4 TABEL RESPON KELOMPOK EKSPERIMEN
No
Respon Berdasarkan Urutan Penampilan Pasangan Manekin
Nama 1
2
3
4
5
1 Fauzi
B
A
C
A C
2 Stefano
B
A
C
3 Reymond
B
A
A A C
4 Jan
B
A
C
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
B A C
C
A
C
C
A
B
C
C
B
C
A A B A B
C
A
B
A
A
B
B
B
B
C
B A C
C
A
C
A
A
B
B
C
B
C
B A B
C
A
C
C
A
B
B
C
B
C
5 Reynaldo
B
A
A A A B A B
A
A
A
A
A
B
B
B
B
A
6 Ivan
B
A
A A B
C
C
B
A
A
B
B
B
B
C
7 Jhon
B
A
A B
A B
B
A
A
A
B
A
B
A
B
8 Ryzki
B
A
B
A C
C A C
C
B
C
C
C
C
C
C
A
C
9 Kasmas
B
A
A A C
B A C
C
C
C
C
A
B
C
C
B
C
10 David
B
A
B
B
B A B
A
B
A
A
A
B
B
B
B
B
11 Rendi
B
A
A A B
B A B
B
A
C
C
A
B
B
B
B
A
12 Rikki
B
B
A A B
B C
B
C
C
C
C
A
B
B
B
B
C
13 Pasaribu
B
A
C
A C
B A B
A
B
A
C
B
B
C
B
B
A
14 Bastian
B
A
C
B
A B A A B
C
C
A
A
B
A
B
B
C
15 Hari
B
A
C
A C
B A B
A
C
C
C
A
B
B
B
B
B
16 Immanuel B
A
C
A B
B A B
A
C
A
A
A
B
A
B
B
C
A C
B
6
7
B A C
A B B
Universitas Sumatera Utara
26
LAMPIRAN 5 TABEL FREKUENSI RESPON KETETAPAN UKURAN KELOMPOK KONTROL (TIDAK ADA PENGETAHUAN AWAL)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Nama Evander Rindam Ericho Ferdinan Fajar Hardonas Budianson Brata Boris Sabila Eidy Rizky Husni Muammar Kartika Jumlah
Kategori Size constancy Tepat Tidak tepat 12 6 11 7 13 5 10 8 12 6 13 5 7 11 9 9 13 5 11 7 10 8 5 13 14 4 13 5 9 9 162 108
Universitas Sumatera Utara
27
LAMPIRAN 6 TABEL FREKUENSI RESPON KATEGORI KETETAPAN UKURAN KELOMPOK EKSPERIMEN (ADA PENGETAHUAN AWAL)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Nama Fauzi Stefano Reymond Jan Reynaldo Ivan Jhon Ryzki Kasmas David Rendi Rikki Pasaribu Bastian Hari Immanuel Jumlah
Kategori Size constancy Tepat 15 13 14 15 12 12 6 9 12 10 13 11 12 11 15 12 192
Tidak tepat 3 5 4 3 6 6 12 9 5 8 5 7 6 7 3 6 95
Universitas Sumatera Utara
28
LAMPIRAN 7 HASIL UJI STATISTIKA LAMPIRAN 7a NILAI EXPECTED COUNT Case Processing Summary Cases Valid N PengetahuanAwal * KetetapanUkuran
557
Percent 100.0%
Missing N
Total
Percent 0
N
0.0%
557
Percent 100.0%
PengetahuanAwal * KetetapanUkuran Crosstabulation KetetapanUkuran Tepat Count Ada PengetahuanAwal Tidak Ada
Total
Expected Count Count Expected Count Count Expected Count
Total
Tidak Tepat
162
108
270
171.6
98.4
270.0
192
95
287
182.4
104.6
287.0
354
203
557
354.0
203.0
557.0
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 98.40.
Universitas Sumatera Utara
29
LAMPIRAN 7b HASIL UJI HIPOTESIS Chi-Square Tests Value Pearson ChiSquare Continuity Correctionb Likelihood Ratio Fisher's Exact Test N of Valid Cases
df
Asymp. Sig. (2-sided)
2.859a
1
.091
2.569
1
.109
2.860
1
.091
Exact Sig. (2sided)
.095
Exact Sig. (1-sided)
.054
557
b. Computed only for a 2x2 table
Universitas Sumatera Utara