q
> > ! CL
!$ CL
.J
I/l O
'-
-o a
-- h V]
BP
- C l l < "f =
u) 4--^,,,-1
Jr 4 _ . _e J J
' 5c J t..r O
4= x tr
3
k
=
p-
t+
o
65
S8 41
c ): r
jg
xo
z:
\
-+ .-
9..
-r3 C
-=
D
OJ
rr +i
F OJ
/h
(] ==
J
=
o)
L
ii =.
vt
=
=
OJ
{.O O,} :f *
OJ
io{' 6 r o(-
g ; x;
(/l
:5 =o (o s$
tJr
3
oJ
l./|
J
Dnn r.o qr 6' a-
f' E
F; a ts = =g =
d-q1
rD
o =
q .E =.
gs
J
o g
g L'1
!
: t i +=
(o g . + f o r ttc o tn . ' ;6
(!f-fD
? 6 nr q
:t -.{ o J '= ' )
c T=
o- rD z=f O- o) v-.a A ^Jg n
Q-n AJ
-l*-
- .v-J +=
c( n X '
JJ
-i l
(a
6
v
N
\
N s
N
$
$ q O)
c-
OJ
o !
= ir
OJ
r
=.
(r
[]
j
rs
:{
.;
MUATAN LOKAL (MATAPELAJARAN BAHASA INGGRIS) SARAT DENGAN POTENSI LOKAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF POLA PEMBELAJARAN INOVATIF DI SEKOLAH DASAR (SD) Honest Ummi Kaltsum PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta
[email protected] Abstrak Dalam Permendikbud No. 67 Th 2013 tentang kurikulum SD dituliskan bahwa Mata Pelajaran SD/MI terdiri dari dua kelompok, kelompok A dan kelompok B. Kelompok B terdiri dari 1. Seni Budaya Dan Prakarya., 2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, Dan Kesehatan. Selanjutnya dijelaskan bahwa Matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah. Matapelajaran Kelompok B adalah kelompok matapelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah daerah. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan matapelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Permasalahan mendasarnya adalah sudahkan potensi lokal benar-benar disertakan dalam muatan lokal? Tulisan ini mengkaji tentang bagaimana seyogyanya potensi lokal benar-benar disertakan dalam materi matapelajaran muatan lokal. Kata kunci: muatan lokal, potensi lokal, bahasa Inggris Pendahuluan
pengetahuan,
Secara
resmi,
dan
budaya.
untuk
Kemampuan berkomunikasi dalam pengertian
memasukkan pelajaran Bahasa Inggris di SD
yang utuh adalah kemampuan berwacana,
sesuai
yakni
dengan
Pendidikan
kebijakan
teknologi
kebijakan
dan
Departemen
Kebudayaan
Republik
kemampuan
memahami
dan
atau
menghasilkan teks lisan atau tulisan yang
Indonesia (Depdikbud RI) No. 0487/1992, Bab
direalisasikan
VIII yang menyatakan bahwa SD dapat
berbahasa, yaitu mendengarkan, berbicara,
menambahkan
membaca,
mata
pelajaran
dalam
dalam
dan
empat
keterampilan
menulis.
Keempat
kurikulumnya, asalkan pelajaran itu tidak
keterampilan inilah yang digunakan untuk
bertentangan
pendidikan
menanggapi atau menciptakan wacana dalam
nasional. Dalam hal ini, sekolah memiliki
kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu
kewenangan
mata pelajaran bahasa Inggris diarahkan
pelajaran
dengan
untuk
bahasa
tujuan
memasukkan Inggris
mata
berdasarkan
untuk
mengembangkan
keterampilan-
pertimbangan dan kebutuhan situasi. Dalam
keterampilan tersebut agar lulusan mampu
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
berkomunikasi dan berwacana dalam bahasa
Tahun
Inggris
2006
disebutkan
bahwa,
bahasa
Inggris merupakan alat berkomunikasi secara lisan
dan
tulis.
Berkomunikasi
adalah
pada
tingkat
literasi
tertentu
(Depdiknas, 2006: 3). Berdasarkan Permendiknas Nomor 22
memahami dan mengungkapkan informasi,
Tahun
2006
tentang
Standar
Isi
dan
pikiran, perasaan dan mengembangkan ilmu
Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan, bahasa Inggris
kelompok, kelompok A dan kelompok B.
merupakan salah satu muatan lokal wajib bagi
Kelompok A terdiri dari 1. Pendidikan Agama
semua siswa Sekolah Dasar dari kelas I
dan Budi Pekerti., 2. Pendidikan Pancasila
hingga
Dan
kelas
VI.
Alokasi
waktu
yang
Kewarganegaraan.,
Bahasa
disediakan adalah 2 jam pelajaran. Muatan
Indonesia.,
lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
Pengetahuan Alam., 6. Ilm Pengetahuan
mengembangkan
yang
Sosial. Kelompok B terdiri dari 1. Seni Budaya
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
Dan Prakarya., 2. Pendidikan Jasmani, Olah
daerah, termasuk keunggulan daerah yang
Raga, Dan Kesehatan. Selanjutnya dijelaskan
materinya tidak dapat dikelompokkan ke
bahwa
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Dengan
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang
demikian, muatan lokal berisi pembelajaran
tercantum di dalam struktur kurikulum di atas,
yang memuat aspek sikap, pengetahuan dan
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah
ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk
Dasar/Madrasah
mendapatkan pengetahuan tentang potensi
Pramuka (Wajib), Usaha Kesehatan Sekolah,
dan nilai nilai lokal.
Potensi dan nilai nilai
dan Palang Merah Remaja. Kegiatan ekstra
lokal tersebut diharapkan mampu mendidik
kurikuler seperti Pramuka (terutama), Unit
siswa
dan
Kesehatan Sekolah, Palang Merah Remaja,
melestarikan potensi dan nilai nilai lokal yang
dan yang lainnya adalah dalam rangka
ada dan selanjutnya manumbuhkan rasa
mendukung pembentukan kompetensi sikap
nasionalisme dan cinta tanah air. Rasa
sosial peserta didik, terutamanya adalah sikap
nasionalisme
peduli. Disamping itu juga dapat dipergunakan
untuk
kompetensi
menghargai,
dan
cinta
menjaga
tanah
air
perlu
4.
3.
Matematika.,
Matapelajaran
Seni
Ibtidaiyah
Budaya
antara
dan
lain
sebagai
dampak globalisasi dan modernisasi yang
pembelajaran berbasis pengamatan maupun
tanpa terasa mulai mengikis secara perlahan
dalam
terhadap nilai dan potensi lokal tersebut.
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan
usaha
dalam
Ilmu
ditanamkan di dalam diri siswa mengingat
Dari penjelasan di atas, dapat kita pahami
wadah
5.
penguatan
memperkuat
kompetensi
demikian kegiatan ekstra kurikuler ini dapat
bahwa sejak dulu mata pelajaran bahasa
dirancang
Inggris bukanlah mata pelajaran wajib bagi
kurikuler. Matapelajaran Kelompok A adalah
anak SD. Mata pelajaran bahasa Inggris
kelompok
diposisikan sebagai muatan lokal.
dikembangkan
Pengertian akan muatan lokal sedikit terusik
dengan
adanya
kurikulum
sebagai
pendukung
matapelajaran oleh
yang
pusat.
kegiatan
kontennya
Matapelajaran
Kelompok B yang terdiri atas matapelajaran
2013.
Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan
Dalam Permendikbud No. 67 Th 2013 tentang
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah
kurikulum SD halaman 9 - 10, dituliskan
kelompok
bahwa Mata Pelajaran SD/MI terdiri dari dua
dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi
matapelajaran
yang
kontennya
dengan konten lokal yang dikembangkan oleh
yang
pemerintah daerah. Bahasa Daerah sebagai
keterampilan,
muatan
secara
diintegrasikan ke dalam matapelajaran Seni
Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar
lokal
terintegrasi
dapat
dengan
diajarkan matapelajaran
berkenaan
dengan dan
budaya,
bahasa
muatan
terpisah apabila daerah merasa perlu untuk
olahraga
memisahkannya. Satuan pendidikan dapat
diintegrasikan
menambah jam pelajaran per minggu sesuai
Pendidikan
dengan
Kesehatan (Permendikbud No. 67 Th 2013
satuan
pendidikan
tersebut. Kompetensi Dasar muatan lokal
yang
daerah
Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara
kebutuhan
lokal
seni,
serta ke
berkenaan
dengan
permainan dalam
Jasmani,
daerah
matapelajaran Olahraga
dan
tentang Kurikulum SD halaman 135).
Tabel 1. Struktur kurikulum 2013 untuk SD adalah sebagai berikut: No
Komponen
I
II
III
IV
V
VI
Budi 4
4
4
4
4
4
Kelompok A 1
Pendidikan
Agama
dan
Pekerti 2
PPKN
5
5
6
5
5
5
3
Bahasa Indonesia
8
9
10 7
7
7
4
Matematika
5
6
6
6
6
6
5
IPA
3
3
3
6
IPS
3
3
3
Kelompok B 7
Seni
Budaya
dan
Prakarya 4
4
4
4
4
4
Pendidikan Jasmani, OR dan Kes. 4
4
4
4
4
4
36
36
(termasuk muatan lokal) 8
(termasuk muatan lokal) Jumlah
30
Membaca Permendikbud No. 67 th 2013
32 34 36
apakah masuk sebagai muatan lokal (seperti
tentang kurikulum SD, membuat posisi mata
bahasa
pelajarn bahasa Inggris menjadi tidak jelas,
Meskipun mata pelajaran bahasa Inggris tida
k disinggung sedikitpun di dalam kurikulum
lokal/bahasa
2013, SD yang sudah menerapkan kurikulum
menyertakan potensi lokal ke dalam materi
2013
pembelajarannya?
bahasa
masih
memasukkan
Inggris
pembelajannnya.
matapelajaran
dalam Masalahnya
muatan adalah
sudahkah matapelajaran kategori B (muatan
Daerah)
atau
ekstra
Inggris)
kurikuler.
benar-benar
Dengan berlatar belakang pemikiran di atas,
tulisan
ini
bermaksud
memberikan
masukan mengenai peluang disertakannya
potensi lokal dalam muatan lokal. Hal ini
dengan materi berupa potensi lokal, terlebih
dirasakan perlu mengingat derasnya laju
matapelajaran
globalisasi
pelajaran bahasa Inggris? Para ahli bahasa
yang
batas-batas
semakin
kebudayaan
mempersempit
Mengapa
sepakat bahwa jika seseorang mempelajari
samping itu, untuk menjaga identitas nasional
bahasa asing (Inggris) tidaklah mungkin tanpa
dan
mempelajari
potensi
ada.
Inggris.
Di
memelihara
yang
bahasa
lokal
serta
budaya
bahasa
tersebut.
kebudayaan bangsa, dari pintu inilah kita
Terlebih lagi, dalam pembelajaran bahasa
dapat memulai memelihara kebudayaan dan
asing
identitas nasional bangsa.
penjelasan
seringkali
tidak
disertai
kebudayaan
dengan
masing-masing
(cross cultural understanding). Hal ini senada Pembahasan
dengan apa yang dikemukakan oleh Sudartini
Muatan Lokal
dalam
Tulisan ini mengupas tentang peluang
http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/d
disertakannya potensi lokal dalam muatan
ownload/1451/1238
lokal
lokal
… yaitu: “This particular study aims at having
untuk
a critical analysis on the practices of foreign
yang
language teaching particularly English which
di
sekolah
merupakan
dasar.
kegiatan
mengembangkan
Muatan
kurikuler
kompetensi
disesuaikan dengan ciri khas dan potensi
commonly
daerah, termasuk keunggulan daerah yang
accompanied
materinya tidak dapat dikelompokkan ke
Hal yang tidak menguntungkan dari hal ini
dalam mata pelajaran yang ada. Substansi
adalah jika seseorang belajar bahasa, maka
muatan lokal ditentukan oleh sekolah. Dengan
identitas kebudayaan dalam dirinya perlahan
demikian, muatan lokal berisi pembelajaran
akan hilang tergantikan dengan pola pikir
yang memuat aspek sikap, pengetahuan dan
kebudayaan bahasa yang dia pelajari dan ini
ketrampilan yang dibutuhkan siswa untuk
dapat menghilangkan identitas kebudayaan
mendapatkan pengetahuan tentang potensi
yang sudah dia miliki. Dengan benar-benar
dan nilai nilai lokal.
Potensi dan nilai nilai
menyertakan muatan lokal diharapkan nilai
lokal tersebut diharapkan mampu mendidik
nilai lokal daerah tetap terjaga kelestariannya.
siswa
Hal
untuk
menghargai,
menjaga
dan
melestarikan potensi dan nilai nilai lokal yang
yang
pay
less
attention
intercultural
sama
on
the
communication”.
dikemukakan
oleh
Padmanugraha (2010: 6) yaitu
ada dan selanjutnya menumbuhkan rasa
We have to employ our local wisdom in
nasionalisme dan cinta tanah air.
a creative way. For example, it will be
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, muatan
lokal
dimaksudkan
great Javanese writer writes in English
untuk
and employ some Javanese terms or
mengembangkan potensi dan keunggulan
philosophies or exploring Javanese
daerah. Berdasarkan tulisan ini, seyogyanya
cultural values so that they will be read
matapelajaran kategori B benar-benar sarat
by the more general reader. By doing
this, I believe positively in the future of
2. Berfungsi untuk pengembangan sumber
Javanese culture and it will give great
daya manusia.
contribution all over the world since we
3.
have
kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
enough
“adiluhung”
cultural
Berfungsi
untuk
pengembangan
values. Otherwise, Javanese culture
4. Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan,
will be „lost‟ in these global cultures.
sastra dan pantangan. 5.
Nilai-nilai Lokal
Bermakna
sosial
misalnya
upacara
integrasi komunal/kerabat.
Nilai-nilai lokal di sini sama maknanya
6. Bermakna sosial, misalnya pada upacara
dengan kearifan lokal atau local wisdom.
daur pertanian.
Local wisdom terdiri dari dua kata yaitu:
7. Bermakna etika dan moral.
wisdom and local. Dalam kamus Inggris-
8.
Indonesia, local bermakna setempat dan
ngangkuk merana dan kekuasaan patron
Bermakna
politik,
misalnya
upacara
wisdom berarti kearifan, kebijaksanan (John
Kearifan
lokal
mengandung
banyak
M Echols and Hassan Syadily). Secara umum
keteladanan
dan
kebijaksanaan
hidup.
maka local wisdom (kearifan setempat) dapat
Pentingnya kearifaan lokal dalam pendidikan
dipahami sebagai gagasan-gagasan setempat
kita secara luas adalah bagian dari upaya
(local)
meningkatkan
yang
bersifat
bijaksana,
penuh
ketahanan
nasional
kita
kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan
sebagai sebuah bangsa. Kearifan lokal (local
diikuti oleh anggota masyarakatnya. Kearifan
wisdom) pertama kali diperkenalkan oleh
lokal terbentuk sebagai keunggulan budaya
Quarititch
masyarakat
kondisi
Setiyadi, kearifan lokal dijelaskan sebagai
geografis dalam arti luas. Kearifan lokal
berikut: It is an ability of certain culture to keep
merupakan produk budaya masa lalu yang
influence of foreign culture when they contact
patut
dijadikan
each other (Rosidi, 2010: 1) dalam Setiyadi
pegangan hidup. Meskipun bernilai lokal tetapi
(2013: 294). Masih di dalam Setiyadi, Ahimsa
nilai yang terkandung di dalamnya dianggap
Putra mengemukakan bahwa kearifan lokal
sangat
(http://filsafat.ugm.ac.id).
bisa ditemukan secara tersirat di dalam
Keberadaan kearifan lokal ini bukan tanpa
bahasa dan sastra (lisan dan tertulis) dari
fungsi.
banyak
suatu masyarakat. Kearifan lokal mencakup
fungsinya. Seperti yang diruliskan Sartini
berbagai pengetahuan, sudut pandang, nilai
(2006)
dan
setempat
secara
universal.
Kearifan
maupun
terus-menerus
lokal
di
sangat
dalam
Wales
kebiasaan
(1948-1949).
sebuah
Di
dalam
komunitas
yang
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/1323090
berasal dari warisan leluhur dan apa yang
73 bahwa fungsi kearifan lokal adalah sebagai
dilakukan komunitas tersebut sekarang ini.
berikut:
Kearifan
1. Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian
sebuah komunitas yang terakumulasi yang
sumber daya alam.
lokal
berkaitan
dengan
budaya
dapat
berupa
abstrak
dan
kongkret
(Mungmachon, 2012: 176-178).
Selain itu, dengan diintegrasikannya nilainilai lokal dalam pembelajaran di Sekolah Dasar
diharapkan
siswa
akan
memiliki
Integrasi Nilai-Nilai Lokal Dalam Muatan
pemahaman tentang nilai lokalnya sendiri,
Lokal
sehingga menimbulkan kecintaan terhadap
Nilai-nilai
lokal
yang
ada
dapat
budayanya sendiri.
dimanfaatkan untuk pembelajaran di Sekolah
Proses integrasi nilai-nilai lokal dalam
Dasar. Mengapa demikian? Wisnuaji dan
pembelajaran di Sekolah dasar ini bisa
Jafar (2013: 11) menjelaskan sebagai berikut:
dilakukan untuk semua bidang studi termasuk
It is the source of knowledge growing
bahasa Inggris. Dalam mengintegrasikan nilai-
dynamically and transmitted by a
nilai lokal dalam pembelajaran di Sekolah
certain population and integrated with
Dasar tentunya guru harus menyesuaikan
their understanding of the natural and
dengan tingkat perkembangan anak Sekolah
cultural surroundings. It is the basis for
Dasar,
a decision on the policy of the local
pelajaran
level in various areas including health,
pembelajaran
agriculture,
natural
muatan lokal sarat dengan nilai-nilai lokal ini
rural
diharapkan nilai nasionalisme siswa terhadap
resource
education, management
and
community activities.
disesuaikan
dengan
yang
disampaikan,
yang
materi/mata metode
digunakan.
Melalui
budaya lokalnya akan dapat ditumbuhkan.
Dalam hal ini, Meliono menyatakan bahwa:
Sementara
itu,
salah
satu
pendekatan
Education is one of the appropriate
pembelajaran yang dapat dipakai, seperti apa
media that is accurate and effective to
yang
create a young generation who is able
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/1323090
to generate an inquiring mind, wise,
73 “The insertion of local culture in the
open-minded,
constructive
practice of English Langunge teaching can be
attitude. The systemic education which
in the forms of selecting materials containing
contains
complimentary
the local culture norms and valueas and also
subsystems, distributed to the regions
giving additional explanation on any foreign
in the Indonesian archipelago, and to
cultural norms found in the process of
the different level of state and private
teaching and learning English.”
and
the
ditulis
oleh
Sudartini
di
dalam
educational institutions. It is, therefore,
Salah satu contoh nilai lokal adalah cerita
the state education has to hold a clear
rakyat. Melalui cerita rakyat, nilai-nilai lokal
objective in order to reach a precise
tersebut diwariskan secara turun temurun
and ideal goal. In a cultural paradigm,
melalui
education should include pluralism and
Berbagai cerita rakyat khas kedaerahan yang
multiculturalism. It has become an
hidup ditengah-tengah masyarakat menjadi
urgent need requiring planning.
alat penyampai pesan-pesan moral di suatu
budaya
tutur
atau
tradisi
lisan.
kelompok masyarakat. Sebut
saja cerita
nyata, sifat iri, dengki, tamak, dan perilaku
“Malin Kundang” dari Sumatera Barat, “Lutung
tipu-menipu selalu ada dalam masyarakat.
Kasarung” dari Jawa Barat, “Timun Emas”
Nilai-nilai kebaikan yang terkandung dalam
dari Jawa Tengah, “Batu Menangis” dari
cerita
Kalimantan Barat, “Rara Jonggrang” dari
keyakinan
Yogyakarta. Dalam setiap cerita tersebut
terungkap dan sifat-sifat tidak terpuji akan
terkandung
dapat
membawa
untuk
(http://utsurabaya.files.wordpress.com/2013/0
nilai-nilai
digunakan
lokal
sebagai
yang
sarana
mengantarkan masyarakat menuju kehidupan yang mulia dan bermartabat.
Cindelaras bahwa
dapat kebenaran
memperteguh pasti
akan
kehancuran
1/barokah.pdf) Cerita rakyat seperti tersebut di atas dapat
Dalam tulisan ini dicoba untuk digali nilai-
dijadikan salah satu bagian dari materi
nilai lokal masyarakat suku Jawa melalui
muatan lokal. Dengan menyuguhkan cerita
cerita rakyat. Misalnya cerita Cindelaras.
rakyat sarat dengan pendidikan karakter di
Sinopsis cerita sebagai berikut:
dalam pembelajaran, diharapkan peserta didik
Tokoh cerita Cindelaras yang hidup
tidak hanya mengerti potensi budaya yang
dalam pengasingan di hutan bersama
dimiliki daerahnya yang salah satunya berupa
ibunya menjalani hidup dengan sabar
berita
setelah dibuang oleh ayahnya sendiri
pendidikan karakter secara tersirat.
rakyat,
tetapi
juga
mendapatkan
Raden Putra, pada akhirnya bisa menemukan kembali ayahnya dan
Penutup
hidup
Simpulan
bahagia.
Dikisahkan
bahwa
Raden Putra adalah Raja Kerajaan Jenggala,
memiliki
dan
negative dan globalisasi tidaklah salah. Hanya
seorang selir. Karena sifat iri dan
saja bagaimana cara kita secara cerdas
dengki, selir itu bersekongkol dengan
mampu mengantisispasi dampak negatif yang
tabib
muncul. Salah satu cara mengantisispasi
istana
permaisuri
Globalisasi memiliki dampak positif dan
untuk
menyingkirkan
permaisuri dan anaknya Cindelaras.
dampak
Namun,
pendidikan
dengan
keteguhan,
akhirnya
terungkap. akhirnya
kesabaran
Selir
yang
mendapatkan
dan
tercela
seperti
globalisasi
adalah
dari
melalui
ranah pintu
kebenaran
matapelajaran kategori B atau muatan lokal
culas
yakni
itu
hukuman
dibuang ke hutan. Sifat-sifat
negatif
dengan
mengoptimalkan
materi
matapelajaran kategori B (salah satunya bahasa Inggris) dengan potensi lokal. Dengan
itu
akan
demikian jika seorang anak belajar bahasa
mencelakakan diri sendiri. Adapun
asing (Inggris), identitas kebangsaannya tetap
kebaikan dan
terjaga.
kebenaran akan berujung pada kebahagiaan dan kemuliaan. Dalam kehidupan
Saran
2. Terus berupaya menggali potensi lokal
Setelah mengupas tulisan di atas, dapat
yang masih tersembunyi untuk bisa
dimunculkan beberapa saran yang terkait
dimunculkan dalam ranah pendidikan
dengan matapelajaran kategori B yakni:
melalui pintu matapelajaran kategori B
1. Mengoptimalkan materi matapelajaran tersebut dengan potensi lokal yang
sehingga
identitas
kebudayaan
bangsa tetap terpelihara.
ada
DAFTAR PUSTAKA Meliono, I. 2011. Understanding the Nusantara Thought and Local Wisdom as an Aspect of the Indonesian Education. TAWARIKH: International Journal for Historical Studies.
Mungmachon, R. 2012. Knowledge and Local Wisdom: Community Treasure International Journal of Humanities and Social Science Vol. 2 No. 13; July 2012 Padmanugraha. 2010. Common Sense Outlook on Local Wisdom and Identity: A Contemporary Javanese Native’s Experience. Presented in International Conference on “Local Wisdom for Character Building” on May 29, 2010
Setiyadi, D.B.P. 2013. Discourse Analysis Of Serat Kalatidha: Javanese Cognition System And Local Wisdom. Asian Journal Of Social Sciences & Humanities. Vol.2 No. 4 November 2013 ISSN 2186 8484 Wisnuaji dan Jafar. 2013. Local Wisdom-Based Trisakti Mmqs Curriculum. A paper presented at International Cooperation for Education about Standardization (ICES) taking place 12-14 June 2013 at ETSI, Sophia Antipolis, France
Sudartini, S. Inserting Local Culture In English Language Teaching To Promote Character Education. http://journal.uny.ac.id/index.php/jpka/article/download/1451/1238
Widuroyekti. Kearifan Lokal Dalam Sastra Lisan Sebagai Materi Pembelajaran Karakter Di Sekolah Dasar. http://utsurabaya.files.wordpress.com/2013/01/barokah.pdf
Wuryandari, W. Integrasi Nilai-Nilai Kearifan Lokal Dalam Pembelajran Untuk Menanamkan Nasionalisme Di Sekolah Dasar. http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/132309073