KURIKULUM SMA PLUS MUTHAHHARI Tahun Pelajaran 2010 – 2011 Dokumen 1 YAYASAN MUTHAHHARI UNTUK PENCERAHAN PEMIKIRAN ISLAM
SMA PLUS MUTHAHHARI Jl. Kampus II No. 13 – 17 Babakansari Kiaracondong Bandung Telepon / Fax : 0227204780 / 7201698 Email :
[email protected]
LEMBAR PENGESAHAN
Setelah memperhatikan pertimbangan dari Komite Sekolah dan diketahui Dinas Pendidikan Provinsi, dengan ini Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun Pelajaran 2010 – 2011 ditetapkan / disahkan untuk diberlakukan
Bandung, Ketua Komite Sekolah
12 Juli 2010
Kepala Sekolah
Ir. Rohaji Tri
Drs. Dede Anwar Sryana Mengetahui
a/nKepala Dinas Pendidikan
Pengawas
Provinsi Jawa Barat Kepala Bidang Dikmen
Dr. H. Asep Hilman, M.Pd
Dra. Dahlia Olga, M.Pd
NIP. 196301111988041003
NIP. 195712281986032004
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke hadirat Yang Maha Kuasa, berkat karunia dan lindungan Nya , SMA PLUS MUTHAHHARI masih diber kesempatan untuk
membantu dan mendukung program Pemerintah
dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara seperti yang diamanatkan di dalam Undang-undang Dasar 1945.
Salah satu bentuk kontribusi SMA Plus
Muthahhari terhadap dunia pendidikan di Indonesia , tertuang di dalam sebuah Kurikulum yang diberi nama Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun pelajaran 2010-2011. Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun Pelajaran 2010 – 2011 ini disusun dengan tujuan agar semua elemen pendidikan di SMA Plus Muthahhari
mengetahui apa saja yang menjadi arah , tujuan, kebijakan dan program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SMA Plus Muthahhari selama pedidikan kurun waktu tahun pelajaran 2010 – 2011. Kurikulum SMA Plus Muthahhari ini
disusun dengan mengacu kepada
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional dan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi. Di dalam
Peraturan pemenrintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17
dikemukakan bahwa Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah salah satu amanat yang harus dijalankan oleh satuan pendidikan dalam rangka mengimplementasikan kebijakan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) . KTSP ini adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sejak berdirinya sampai sekarang. SMA PLUS MUTHAHHARI selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik kepada siswa , orang tua siswa, dan masyarakat , baik dalam hal pelayanan, kegiatan belajar mengajar maupun prestasi belajar. Seperti pepatah mengatakan ”Tak ada gading yang tak retak ” , begitu juga SMA PLUS MUTHAHHARI. Walau sudah berusaha semaksimal mungkin tapi dalam pelaksanaan dan prestasinya masih banyak yang harus ditingkatkan ,
i
utamanya dalam menentukan dan melaksanakan program-program kegiatan pendidikan yang tertuang di dalam KTSP. Nampaknya dengan perkembangan dunia, khususnys perkembangan dunia komunikasi dan informasi , kegiatankegiatan pendidikan di SMA Plus Muthahhari semuanya harus sudah berbasis IT. Hal ini sesuai dengan kepercayaan yang telah diberikan oleh Direktorat Pendidikan Sekolah Menengah Atas Kementrian Pendidikan Nasional terhadap SMA Plus Muthahhari sebagai Rintisan Sekolah Stansar Nasonal tahun 20072009 dan sebagai Sekolah Model SKM-PBKL-PSB pada tahun pelajarn 20102011 . Berbagai bentuk kepercayaan dan bantuan dari Direktorat PSMA ini seperti pisau bermata dua, di satu sisi kepercayaan ini sangat membanggakan dan membahagiakan karena merupakan satu bentuk apresiasi terhadap keberhasilan pendidikan di SMA Plus Muthahhari. Tetapi di sisi yang lain, apresiasi ini mempunyai konsekuensi terhadap tanggung jawab moral yang diemban oleh seluruh civitas SMA Plus Muthahhari. Peningkatan mutu pendidikan di SMA Plus Muthahhari yang mengarah kepada pemenuhan 8 Standar Nasional Pendidikan , mulai hari ini ke depan akan menjadi perhatian
bagi sekolah lain.
Sejauh mana langkah dan keberhasilannyapun
dalam setiap saat akan selalu dipantau oleh Direktorat PSMA Kementrian Pendidikan Nasional. Artinya segala persiapan, perencanaan, pelaksanaan , dan pengawasan kegiatan, baik dalam bentuk adminsitrasi maupun hasil kegiatan harus benar-benar tertata dengan rapi dan teratur. Untuk memenuhi hal tersebut , tentu sangat dibutuhkan kualitas sumber daya manusia yang berkualitas. Bukan hanya Pimpinan Sekolah dan Pendidik , tetapi juga tenaga kependidikannya. Di dalam penyusunan KTSP ini, tentu saja SMA Plus Muthahhari telah mendapat bimbingan dan bantuan dari semua pihak yang terkait dengan kelangsungan dan kemajuan pedidikan di SMA Plus Muthahhari, khususnya dari Direktorat PSMA kementrian Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Dinas Penddikan Kota Bandung, Stakeholder , Komite Sekolah serta seluruh civitas SMA Plus Muthahhari. Untuk seluruh bimbingan dan bantuan yang telah diberikan kepada SMA Plus Muthahhari, kami mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga. Mudah-mudahan segala bimbingan dan bantuan baik moril maupun materil mendapat balasan yang lebih besar dari Allah SWT, Amien.
ii
Akhirul kata, mudah-mudahan segala program dan kegiatan yang terdapat di dalam Kurikulum SMA Plus Muthahhari ini dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan rencana program kegiatannya masing-masing. Secara khusus, mudah-mudahan Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun 2010 – 2011 membawa berkah untuk semua pihak yang peduli dengan keberhasilan pendidikan di Indonesia. Amien
Wassalam wr wbr
TIM PENYUSUN
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR …………………………………………….
i
DAFTAR ISI ……………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang…………………………………………. 1 B. Landasan…………………………………………. C. Tujuan………………………………………….
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN A. Tujuan Pendidikan Menengah …………………….
BAB III
B. Visi Sekolah
………………………………………..
C. Misi Sekolah
………………………………………..
D. Tujuan Sekolah
………………………………………..
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum ……………………………………. B. Muatan KTSP 1. Mata Pelajaran ……………………………………. 2. Muatan Lokal
……………………………………
3. Kegiatan Pengembangan Diri ……………….. 4. Pengaturan Beban Belajar …………………… 5. Ketuntasan Belajar …………………………….. 6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan…..
iv
7. Kriteria Penjurusan ……………………………… 8. Pendidikan Kecakapan Hidup ……………… 9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
BAB V
PENUTUP
LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang SMA Plus Muthahhari sangat menyadari bahwa Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Pendidikan bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Artinya bahwa SMA Plus Muthahhari mempunyai tugas
untuk
mengembangkan potensi peserta didik secara optimal. Sekolah berfungsi sebagai unit yang mengembangkan kurikulum, silabus, strategi pembelajaran, dan sistem penilaian, yang semuanya tertuang di dalam Kurikulum SMA Plus Muthahhari. Pengembangan Kurikulum SMA Plus muthahhari
yang mengacu kepada Standar
Nasional pendidikan dimaksudkan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar Nasional pendidikan ini terdiri atas : Standar IStandar Kompetensi Lulusan, Standar Proses, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan, dan Standar Penilaian Pendidikan. Dua dari delapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu Standar Isi dan Standar Kompetensi
lulusan merupakan
acuan
utama
bagi
satuan
pendidikan
dalam
mengembangkan kurikulum. Pada tahun 2005, SMA Plus Muthahhari mendapat Block Grant TIK. Melalui bantuan ini , Direktorat berharap SMA Plus Muthahhari mampu meningkatkan kemampuannya dalam bidang TIK. Pada tahun pelajaran 2007 - 2008, SMA Plus Muthahhari dijadikan sebagai salah satu sekolah Rintisan Sekolah Standar Nasional/Rintisan Sekolah Kategori Mandiri. Penunjukan ini didasarkan kepada SMA Plus Muthahhari hampir memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan yang tersirat di dalam Undang-undang No. 20 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah No. 19 tahun 2005 tentang Standar
1
Nasional Pendidikan. Kepercayaan dari Departemen Pendidikan Nasional ini berlangsung 3 tahun sampai tahun pelajarsan 2009 – 2010. Dan pada tahun 2008 – 2009, SMA Plus Muthahhari mendapat Block Grant Sekolah Pusat Sumber Belajar dan Block Grant untuk pengembangan Multi Media. Mengawali tahun 2010 yaitu pada bulan Februari , SMA Plus Muthahhari mendapat kepercayaan dari Pusat Kurikulum Kementrian Pendidikan Nasional untuk melaksanakan workshop Kurikulum Kewirausahaan . Workshop ini dilaksanakan sebagai persiapan akan diberlakukannya Kurikulum Kewirausahaan , yang pelaksanaannya terintegrasi di dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan . Worksop Kewirausahaan ini berlangsung sampai bulan September 2010. Pada awal tahun 2010 juga , SMA Plus Muthahhari juga ditunjuk oleh Direktorat PSMAK sebagai Sekolah yang sudah melaksanakan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. SMA Plus Muthahari dinilai sudah berhasil dalam mendidik murid yang mempunyai karakter dan budaya bangsa Indonesia . Pada bulan Mei 2010, SMA Plus Muthahhari kembali mendapat kepercayaan dari Direktorat PSMAK Kementrian Pendidikan Nasional untuk menjadi Sekolah Model SKM-PBKL-PSB. ( SKM /Sekolah Kategori Mandiri, PBKL / Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal , PSB/Pusat Sumber Belajar ). Implikasi dari penunjukkan sebagai sekolah model ini, pada pelajaran 2010 – 2011 SMA Plus Muthahhari dituntut untuk
lebih meningkatkan lagi kualitas pembelajaran ,
khususnya untuk menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat. Melalui potensi dan karakteristik yang dimiliki oleh SMA Plus Muthahhari seperti tercantum di bawah ini, SMA Plus Muthahhari mempunyai keyakinan bahwa ciitas academika SMA Plus Muthahhari mampu mencapai mutu pendidikan sesuai Standar Nasional Pendidikan. Potensi dan Karakteristik yang dimiliki oleh SMA Plus Muthahhari tersebut adalah : 1. Visi, misi dan tujuan sekolah yang sinergis dengan tujuan pendidikan nasional 2. Dukungan yang baik dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat dan Direktorat PSMA Kementrian Pendidikan Nasional 3. Dukungan yang baik dari Dinas Pendidikan , Komite sekolah , masyarakat dan stakeholder
2
4. Sarana prasarana yang mendukung terlaksananya kondisi lingkungan belajar efektif 5. Jumlah murid yang sangat ideal ( 25 murid per kelas ), 6. Jumlah dan latar belakang guru yang sesuai dengan mata pelajaran yang diampu 7. Corpotare culture yang sinergis dengan tujuan pendidikan nasional 8. Pembiayaan yang memadai 9. Program kegiatan pembelajaran yang mendorong dan mendukung meningkatnya inteligensi, kreativitas dan pengembangan akhlak 10. Beragamnya kecerdasan baik yang dimiliki guru maupun murid 11. Kemampuan TIK sekolah, guru dan murid yang sangat mendukung terlaksananya Kegiatan Belajar Mengajar 12. Sekolah , guru dan murid yang kreatif , inovatif dan sangat terbuka pada pembaharuan terutama pada inovasi pendidikan . Semua potensi di atas sangat berperan pada pencapaian Standar Nasional Pendidikan, dimana untuk sekolah model harus memiliki : 1. Kurikulum sebagai acuan dalam arah , tujuan, kebijakan dan program
kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SMA Plus Muthahhari 2. Kriteria Ketuntasan Minimal ≥ 75 % 3. Prosentase lulusan yang diterima di PTN ≥ 75 % 4. Perencanaan Pembelajaran dan program penilaian yang sesuai dengan Permendiknas 5. Sarana prasarana yang memadai untuk mencapai kualitas pendidikan sesuai SNP 6. Sekolah mempunyai biaya untuk kegiatan operasional, investasi dan pengembangan pendidikan 7. Dukungan internal dan eksternal untuk terlaksananya KBM dan pencapaian mutu pendidikan sesuai SNP 8. Sekolah mempunyai Sistem Informasi Manajemen yang baik Untuk mencapai mutu pendidikan tersebut, Kurikulum SMA Plus Muthahhari, pada sisi kegiatan belajar mengajarnya menekankan kepada beberapa pendekatan, yaitu pendekatan Multiple Intelligences ( Kecerdasan Majemuk ) , pendekatan belajar aktif, penanaman nilai/jiwa kewirausahaan dan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa ).
3
SMA Plus Muthahhari sangat menjunjung tinggi pernyataan ” Potensi Manusia itu tidak terbatas ” . Setiap manusia dianugerahi dengan berbagai macam potensi / kecerdasan” , dan setiap manusia dapat menjadi juara pada kecerdasannya masing-masing jika mendapatkan dorongan, situasi dan kondisi yang memahami keberagaman kecerdasan tersebut. Salah satu pendekatan yang mendorong untuk menumbuhkembangkan beragam potensi pada peserta didik adalah melalui pendekatan belajar aktif. Belajar aktif bertujuan untuk menumbuhkembangkan beragam potensi yang dimiliki peserta didik. Implementasi pendekatan belajar aktif akan mendorong tumbuhkembangnya kreativitas dan semangat kewirausahaan sekaligus mendorong cita-cita pendidikan budaya karakter bangsa di arena pendidikan tanah air. Tujuan ini akan berhasil dicapai jika para pendidik menitikberatkan motivasi belajar dalam peserta didik yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah yang andal Mudah-mudahan melalui Program – program kegiatan yang Kurikulum
tertuang di dalam
Sekolah Model SKM-PBKLPSB ini, SMA Plus Muthahhari
dapat
menjawab harapan semua pihat, utamanya adalah mencapai kualitas pendidikan sesuai / lebih dari Standar Nasional Pendidikan. Amien.
B. Landasan 1. Landasan Hukum Pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB SMA Plus Muthahhari mengacu kepada 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, jo. UU No. 32 Tahun 2004.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 4. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
4
5. Pemerintahan
antara Pemerintah, Pemerintah
Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota 6. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pembiayaan Pendidikan 7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan 8. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi 9. Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan 10. Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007, sebagai Penyempurnaan Permendiknas 11. Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Permendiknas Nomor 22 dan 23 Tahun 2006 12. Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah 13. Permendiknas
Nomor
13
Tahun
2007
tentang
Standar
Kepala
Sekolah/Madrasah 14. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru 15. Permendiknas Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Jabatan 16. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan 17. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan 18. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Pendidikan 19. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses 20. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah 21. Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah
5
22. Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah 23. Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Konselor Sekolah/ Madrasah 24. Permendiknas Nomor 39 Tahun 2009 tentang Beban Kerja Guru 25. Permendiknas Nomor 63 Tahun 2009 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan 26. Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Biaya Operasi 27. Nonpersonalia
Tahun 2009 untuk SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK,
SDLB, SMPLB, dan SMALB 28. Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 423.5 / Kep. 674-Disdik / 2006 tentang Mata pelajaran Bahasa Sunda sebagai mata pelajaran Muayan Lokal di seluruh Jawa Barat 29. Surat Keputusan Walikota Bandung No. Tentang Bahasa Sunda dan Pendidikan 30. Lingkungan Hidup sebagai pelajaran muatan lokal di kota Bandung 31. Rencana Strategis Kemendiknas Tahun 2010-2014
2. Landasan Operasional Landasan operasional pelaksanaan program SMA Model SKM-PBKL-PSB sebagai berikut 1. Kewajiban satuan pendidikan untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Pasal 94, Butir b) paling lambat 7 mencakup 8
(tujuh) Tahun setelah berlakunya Peraturan Pemerintah tersebut (delapan) Standar Nasional Pendidikan yaitu :
a. Standar isi (Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006) meliputi : 1) Kerangka dasar dan struktur kurikulum 2) Beban belajar 3) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 4) Kalender pendidikan
6
5) Lampiran Standar Isi tentang Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) untuk setiap mata pelajaran b. Standar kompetensi lulusan (Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 dan Permendiknas Nomor 48 Tahun 2008) meliputi : 1) Standar Kompetensi Lulusan minimal satuan pendidikan dasar dan menengah 2) Standar Kompetensi Lulusan minimal kelompok mata pelajaran 3) Standar Kompetensi Lulusan minimal mata pelajaran c. Standar Proses (Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007) mencakup : 1) Perencanaan proses pembelajaran 2) Pelaksanaan proses pembelajaran 3) Penilaian hasil pembelajaran 4) Pengawasan proses pembelajaran d.
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan mencakup kualifikasi dan kompetensi
meliputi :
1) Standar Pengawas Sekolah (Permendiknas Nomor 12 Tahun 2007) 2) Standar Kepala Sekolah (Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007) 3) Standar
Kualifikasi
Akademik
dan
Kompetensi
Guru
(Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007) 4) Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 24 Tahun 2008) 5) Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 25 Tahun 2008) 6) Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah (Permendiknas Nomor 26 Tahun 2008) 7) Standar
Kualifikasi
Akademik
dan
Kompetensi
Konselor
(Permendiknas Nomor 27 Tahun 2008) e. Standar Sarana dan Prasarana (Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007) meliputi
antara lain :
1) Satuan pendidikan
7
2) Lahan 3) Bangunan gedung 4) Kelengkapan prasarana dan sarana : ruang kelas, ruang perpustakaan, ruang laboratorium biologi, ruang laboratorium fisika, ruang laboratorium kimia, ruang laboratorium komputer, ruang laboratorium bahasa, ruang pimpinan, ruang guru, ruang tata usaha, tempat beribadah, ruang konseling, ruang UKS, ruang organisasi kesiswaan, jamban, gudang, ruang sirkulasi, tempat bermain/berolahraga. f.
Standar Pengelolaan (Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007) meliputi : 1) Perencanaan program 2) Pelaksanaan rencana kerja 3) Pengawasan dan evaluasi 4) Kepemimpinan sekolah/madrasah 5) Sistem informasi manajemen
g. Standar Pembiayaan (PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 62; PP No. 48 Tahun 2008 tentang pendanaan pendidikan dan Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009) meliputi : 1) Biaya investasi 2) Biaya operasi non personalia 3) Biaya personal h. Standar Penilaian Pendidikan (Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007) mencakup : 1) Prinsip penilaian 2) Teknik dan instrumen penilaian 3) Mekanisme dan prosedur penilaian 4) Penilaian oleh pendidik 5) Penilaian oleh satuan pendidikan 6) Penilaian oleh pemerintah
8
2. Pemetaan sekolah berdasarkan tingkat pemenuhan SNP (Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, Penjelasan Pasal 11 Ayat (2) dan Ayat (3)) : a. Berkaitan kepentingan
dengan untuk
diberlakukannya
SNP,
memetakan
Pemerintah
memiliki
sekolah/madrasah
menjadi
sekolah/madrasah yang sudah atau hampir memenuhi SNP dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi SNP. b. Pemerintah mengkategorikan sekolah/madrasah yang telah memenuhi atau hampir memenuhi SNP ke dalam kategori mandiri, dan sekolah/madrasah yang belum memenuhi SNP ke dalam kategori standar. c. Berbagai upaya ditempuh agar alokasi sumberdaya Pemerintah dan Pemerintah Daerah diprioritaskan untuk membantu sekolah/madrasah yang masih dalam kategori standar untuk bisa meningkatkan diri menuju kategori mandiri. 3. Pelaksanaan PBKL (Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal) (UU No. 20 Tahun 2003, PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 14, PP No. 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, Permendiknas No. 63 Tahun 2009 tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan) : a. Satuan pendidikan berbasis keunggulan local merupakan satuan pendidikan yang telah memenuhi Standar Nasional Pendidikan dan diperkaya dengan keunggulan kompetitif dan/atau komparatif daerah b. Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan dasar dan pendidikan menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis keunggulan local c. Pemerintah kabupaten/kota mengelola dan menyelenggarakan paling sedikit 1 (satu) satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang berbasis keunggulan lokal d. Keunggulan lokal dikembangkan berdasarkan keunggulan kompetitif dan/atau komparatif daerah di bidang seni, pariwisata, pertanian, kelautan, perindustrian, dan bidang lain
9
e. Satuan pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan menjadi berbasis keunggulan lokal harus diperkaya dengan muatan pendidikan kejuruan yang terkait dengan potensi ekonomi, sosial, dan/atau budaya setempat yang merupakan keunggulan kompetitif dan/atau komparatif daerah f.
Pendidikan
berbasis
keunggulan
lokal
adalah
pendidikan
yang
memanfaatkan keunggulan lokal dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dan lain-lain, yang semuanya
bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta
didik g. Kurikulum SMA atau bentuk lain yang sederajat dapat memasukkan pendidikan berbasis keunggulan lokal h. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global dapat merupakan bagian dari semua mata pelajaran dan juga dapat menjadi mata pelajaran muatan lokal i.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat merupakan bagian dari pendidikan kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, pendidikan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, pendidikan kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan kelompok mata pelajaran estetika, atau kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga, dan kesehatan
j.
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dapat diperoleh peserta didik dari satuan pendidikan yang bersangkutan atau dari satuan pendidikan nonformal yang sudah memperoleh akreditasi.
k. Penjaminan mutu pendidikan oleh satuan atau program pendidikan ditujukan untuk memenuhi tiga tingkatan acuan mutu yaitu SPM, SNP dan standar mutu pendidikan di atas SNP. Standar mutu pendidikan di atas SNP dapat berupa standar mutu di atas SNP yang berbasis
10
keunggulan lokal, dan standar mutu di atas SNP yang mengadopsi dan/atau mengadaptasi standar internasional tertentu (Permendiknas No. 63 Tahun 2009, Bab III, Pasal 10) l.
Standar mutu di atas SNP yang berbasis keunggulan lokal dapat dirintis pemenuhannya oleh satuan pendidikan yang telah memenuhi SPM dan sedang dalam proses memenuhi SNP.
4. Pemenuhan sumber belajar berbasis TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi)
untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan
berkelanjutan :
a. Kewajiban satuan pendidikan memiliki buku dan sumber belajar lainnya antar lain jurnal, majalah, artikel, website, dan compact disk (Lampiran Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007, Pasal 42). b. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif,
inspiratif,
menyenangkan,
menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik (PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 19 Ayat 1) c. Sekolah mengelola sistem informasi manajemen yang memadai untuk mendukung administrasi pendidikan yang efektif, efisien dan akuntabel (Lampiran Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan, butir E. Sistem Informasi Manajemen) d. Pengembangan
sistem
pengelolaan
pengetahuan
untuk
mempermudah dalam berbagi informasi dan pengetahuan antar peserta didik dan tenaga kependidikan (Renstra Kemendiknas
11
2010-2014, 4.2.7 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir c) e. Pengembangan pusat sumber belajar berbasis TIK pada pendidikan dasar dan menengah (Renstra Kemendiknas 2010-2014, 4.2.7 Penguatan dan perluasan pemanfaatan TIK di bidang pendidikan, butir d
5. Tugas Ditjen.Mandikdasmen dalam pelaksanaan Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan (Permendiknas Nomor 6 Tahun 2007, Pasal 5, butir b dan c) a. Melakukan bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi pelaksanaan kurikulum yang didasarkan pada Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. b. Melakukan usaha secara nasional agar sarana dan prasarana satuan pendidikan dasar dan menengah dapat mendukung penerapan Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah dan Permendiknas Nomor 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 6. Tugas dan fungsi Direktorat Pembinaan SMA (Permendiknas Nomor 14 Tahun 2005, Pasal 65 dan 66) : a. Tugas : Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, pemberian bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidang pembinaan sekolah menengah atas
12
b. Fungsi : 1). Penyiapan bahan perumusan kebijakan di bidang pembinaan sekolah menengah atas 2). Penyiapan perumusan standar, kriteria, pedoman, dan prosedur bidang pembinaan sekolah menengah atas 3). Pemberian bimbingan teknis, supervisi, dan evaluasi di bidan pembinaan sekolah menengah atas 7.
Peran pemerintah dan pemerintah daerah dalam pengelolaan pendidikan (PP No. 19 Tahun 2005, Pasal 50, butir 2, 4 dan 5) : a. Pemerintah menentukan kebijakan nasional dan standar nasional pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan nasional b. Pemerintah
daerah
provinsi
melakukan
koordinasi
atas
penyelenggaraan
pendidikan, pengembangan tenaga kependidikan,
dan penyediaan
fasilitas
daerah kabupaten/kota untuk
penyelenggaraan
pendidikan
lintas
tingkat pendidikan dasar dan
menengah c. Pemerintah
kabupaten/kota
pendidikan
mengelola
pendidikan
dasar
dan
menengah, serta satuan pendidikan yang berbasis
keunggulan lokal.
C. Tujuan Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun 2010 – 2011 dibuat dengan tujuan agar semua elemen pendidikan di SMA Plus Muthahhari mengetahui apa saja yang menjadi arah , tujuan, kebijakan dan program kegiatan yang akan dilaksanakan oleh SMA Plus Muthahhari selama tahun pelajaran 2010 – 2011. Secara khusus Kurikulum SMA Plus Muthahhari ini digunakan sebagai : 1. Informasi untuk Dinas Pendidikan Pendidikan Provinsi Jawa Barat 2. Informasi untuk Dinas Pendidikan Kota Bandung 3. Informasi untuk Komite Sekolah
13
4. Informasi untuk seluruh stakeholder SMA Plus Muthahhari 5. Informasi untuk seluruh civitas academika SMA Plus Muthahhari 6. Acuan untuk seluruh penanggung jawab program kegiatan didalam melaksanakan kegiatannya selama tahun pelajaran 2010 - 2011
14
BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah SMA Plus Muthahhari sebagai sekolah pendidikan menengah , secara umum mempunyai tujuan pendidikan yang mengacu kepada tujuan umum pendidikan menengah, yaitu : Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
B. Visi Sekolah Visi , misi dan tujuan pendidikan SMA Plus Muthahhari mengacu kepada tujuan pendidikan menengah. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam menentukan visi, misi dan tujuan SMA Plus Muthahhari adalah perkembangan dan tantangan masa depan seperti : perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, globalisasi yang sangat cepat, era reformasi, dan berubahnya kesadaran masyarakat serta orang tua terhadap pendidikan, memicu dan memacu SMA Plus Muthahhari untuk merespon tantangan sekaligus peluang itu. SMA Plus Muthahhari Bandung memiliki citra moral yang menggambarkan profil sekolah yang diinginkan di masa yang akan datang, yang diwujudkan dalam visi sekolah seperti yang tercantum di bawah ini : VISI SMA PLUS MUTHAHHARI : Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang memiliki faidah kompetitif dalam pasar global
15
Visi tersebut di atas mencerminkan cita-cita sekolah yang berorientasi ke depan dengan memperhatikan potensi kekinian, sesuai dengan norma dan harapan masyarakat.
C. Misi Sekolah Untuk mewujudkan visi SMA Plus Muthahhari, maka Sekolah menentukan langkah-langkah strategis yang dinyatakan dalam Misi berikut : MISI SMA PLUS MUTHAHHARI
Misi SMA Plus Muthahhari adalah meningkatkan inteligensi, mengembangkan kreatifitas dan menyempurnakan akhlak 1. Meningkatkan Inteligensia
:
dilakukan melalui metode berpikir kritis berdasarkan Falsafah bahwa manusia memiliki potensi yang tidak terbatas. 2. Mengembangkan Kreativitas
:
dilakukan melalui metode rekreatif ( X-day ) berdasarkan falsafahupaya memaksimalkan dan menggali potensi yang dimiliki murid 3. Menyempurnakan Akhlak : dilakukan melalui pendekatan riyadhah berdasarkan falsafah bahwa manusia memiliki kemampuan ruhani untuk menuju Allah SWT, yang salah satu caranya adalah dengan berkhidmat kepada kaum lemah.
16
D. Tujuan Sekolah Tujuan pendidikan SMA Plus Muthahhari, secara umum dirumuskan dengan mengacu kepada tujuan umum pendidikan , yaitu meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Secara khusus , tujuan sekolah SMA Plus Muthahhari Bandung adalah sesuai dengan Misi yang diembannya , yaitu : Misi z
Meningkatkan Inteligensi
Tujuan Meningkatkan Inteligensi z
Menciptakan komunitas belajar yang efektif
z
Mengatasi hambatan belajar dan melejitkan potensi murid untuk menyerap informasi
z
Meningkatkan
berbagai
macam
kecerdasan
(multiple
intelligences) z
Memacu keterampilan belajar dan memaksimalkan kekuatan otak
z
Membuat proses belajar cepat, ceria dan cocok
z
Mengurangi waktu belajar cepat, ceria dan cocol
z
Meningkatkan kemampuan mengakses informasi dari internet
z
Meningkatkan kemampuan menyimpan dan mengingat kembali informasi
z
Meningkatkan kemampuan mengolah dan menyampaikan informasi melalui internet
z
Menanamkan jiwa dan semangat kewirausahaan
z
Menanamkan rasa cinta terhadap seni dan budaya sunda
z
Meningkatkan kemampuan berbahasa asing
z
Meningkatkan kemampuan dalam mengekspresikan diri dalam karya seni
17
z
Mengembangkan kreativitas
Mengembangkan kreativitas z
menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan kreatif
z
membina dan meningkatkan potensi kreatif
z
meningkatkan kemampuan melahirkan inovasi
z
mengatasi hambatan-hambatan pada proses kreativitas
z
meningkatkan semangat kolaboratif untuk membuat inovasi
z
memberikan kontribusi bagi pemecahan masalah sosial di sekitar sekolah
z
memaksimalkan teknologi informasi untuk melahirkan inovasi
z
Mengembangkan kreativitas dalam memunculkan ide-ide suatu usaha
z
Menunjukkan hasil kreativitas ide usaha dalam sebuah produk .
z
Menunjukkan hasil kreativitas karya seni dalam sebuah pertunjukkan
z
Menyempurnakan akhlak
Menyempurnakan akhlak z
menanamkan sikap toleran, terbuka, kritis, dan nonsektarian
z
menumbuh-kembangkan kecintaan pada ilmu pengetahuan dan kearifan
z
mewujudkan kepribadian yang mengutamakan kesucian diri
z
membentuk kebiasaan memelihara dan memakmurkan lingkungan hidup
z
meningkatkan kecerdasan spiritual
z
menumbuhkan rasa syukur ketika menerima nikmat
z
menumbuhkan kesabaran ketika menerima ujian
z
mengembangkan misi hidup berdasarkan pengabdian kepada Al-Khaliq
z
membina kasih sayang dan kepedulian kepada penderitaan sesama manusia
z
menumbuhkan sikap jujur dalam berbicara dan bertindak
z
mewujudkan sikap demokratis dalam kehidupan sosial politik
z
menanamkan sikap hormat kepada para pemegang otoritas seperti guru, orangtua, dan pemerintah
18
BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum SMA Plus Muthahhari meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun mulai Kelas X sampai dengan Kelas XII. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran. Pengorganisasian kelas-kelas dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelas X merupakan program umum yang diikuti oleh seluruh murid, dan kelas XI dan XII merupakan program penjurusan yang terdiri atas dua program: (1) Program Ilmu Pengetahuan Alam, dan (2) Program Ilmu Pengetahuan Sosial, Kurikulum SMA Plus Muthahhari untuk kelas X, XI dan XII mengacu kepada Permendiknas No 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, yaitu : 1) Kurikulum SMA Kelas X terdiri atas 16 mata pelajaran, kelas XI-XII IPAIPS terdiri atas 13 mata pelajaran, ditambah muatan lokal, dan pengembangan diri seperti tertera pada Tabel Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Jawa Barat termasuk keunggulan daerah. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap murid sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
19
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir murid. 2) Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 45 menit. 3) Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38 minggu.
Tabel Struktur Kurikulum SMA Kelas X ( Permendiknas No 22 Tahun 2006 ) Komponen
Alokasi Waktu Semester 1
Semester 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
5. Matematika
4
4
6. Fisika
2
2
7. Biologi
2
2
8. Kimia
2
2
A. Mata Pelajaran
20
Komponen
Alokasi Waktu Semester 1
Semester 2
9. Sejarah
1
1
10. Geografi
1
1
11. Ekonomi
2
2
12. Sosiologi
2
2
13. Seni Budaya
2
2
14. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
15. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
16. Keterampilan /Bahasa Asing
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
Komponen
38
38
B. Muatan Lokal
21
Tabel Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII program IPA Alokasi Waktu Komponen
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4. Bahasa Inggris
4
4
4
4
5. Matematika
4
4
4
4
6. Fisika
4
4
4
4
7. Kimia
4
4
4
4
8. Biologi
4
4
4
4
9. Sejarah
1
1
1
1
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan
2
2
2
2
2
2
2
2
13. Keterampilan/ Bahasa Asing
2
2
2
2
B. Muatan Lokal
2
2
2
2
C. Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
39
39
39
39
A. Mata Pelajaran
Kesehatan
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
22
Tabel Struktur Kurikulum SMA Kelas XI dan XII program IPS
Alokasi Waktu Kelas XI
Komponen Smt 1
Kelas XII
Smt 2
Smt 1
Smt 2
2
2
A. Mata Pelajaran 1.
Pendidikan Agama
2
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.
Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4.
Bahasa Inggris
4
4
4
4
5.
Matematika
4
4
4
4
6.
Sejarah
3
3
3
3
7.
Geografi
3
3
3
3
8.
Ekonomi
4
4
4
4
9.
Sosiologi
3
3
3
3
10. Seni Budaya
2
2
2
2
11. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
2
2
2
2
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13. Keterampilan/Bahasa Asing
2
2
2
2
2
2
2
2
2*)
2*)
2*)
2*)
39
39
B. Muatan Lokal C. Pengembangan Diri Jumlah
39
2
39
23
Kurikulum SMA Plus Muthahhari : 1). Kurikulum kelas X terdiri atas : a. 16 mata pelajaran yang diajarkan di dalam kelas b. 2 mata pelajaran yang tidak diajarkan di dalam kelas ( Test Out ) , yaitu pelajaran
Sejarah dan PKn . Kedua
dilaksanakan dalam bentuk Test Out
pelajaran
tersebut
dimana murid belajar secara
mandiri. Secara berkala diadakan test out wajib dan penugasan. Test out mandiri dilaksanakan untuk murid yang mampu belajar mandiri tanpa bimbingan guru ). 2). Kurikulum kelas XI dan XII IPA terdiri atas : a. Kelas XI IPA : 13 mata pelajaran dengan 2 mata pelajaran test Out (PKn dan Sejarah ) b. Kelas XII IPA : 12 mata pelajaran dengan 2 mata pelajaran Test Out (PKn dan Sejarah ) c. Kelas XI IPS : 15 mata pelajaran dengan 1 mata pelajaran Test Out (PKn) d. Kelas XII IPS : 14 mata pelajaran dengan 1 mata pelajaran test Out (PKn) 3). Muatan Lokal di SMA Plus Muthahhari terdiri atas 3 mata pelajaran, yaitu yaitu
muatan lokal Jawa Barat ( Bahasa Sunda dan PLH) dan muatan
lokal khas SMA Muthahhari ( Dirasah Islamiyyah ) 4). Pengembangan Diri di SMA Plus Muthahhari dilakukan melalui 2 cara, yaitu melalui kegiatan bimbingan konseling dan ekstrakurikuler ( X-Day setiap hari Rabu )
24
5). Alokasi waktu setiap mata pelajaran adalah 45 menit 6). Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran adalah 39 minggu. 7). Setiap bulan : pada minggu pertama, jam pelajaran bhs. Sunda kelas X dan kelas XI diisi oleh PLH 8). Setiap bulan : pada minggu pertama, jam pelajaran ke-4 kelas X diisi oleh kegiatan Pramuka
B. Muatan KTSP 1. Mata Pelajaran Mata Pelajaran yang ada di SMA Plus Muthahhari untuk kelas X, Xi dan XII dapat dilihat pada table di bawah ini
Daftar Mata Pelajaran
SMA PLUS MUTHAHHARI Tahun Pelajaran 2010 – 2011
No
Mata Pelajaran
KELAS X
KELAS XI
KELAS XI
KELAS XII
KELAS XII
IPA
IPS
IPA
IPS
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1.
Pend. Agama
2.
PKn
TO
TO
TO
TO
TO
TO
TO
TO
TO
TO
3.
Sejarah
TO
TO
TO
TO
2
2
TO
TO
2
2
4.
Bhs. Indonesia
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
5.
Matematika
4
4
6
6
4
4
6
6
4
4
6.
Geografi
-
2
-
-
4
4
-
-
4
4
7.
Fisika
4
4
6
6
-
-
6
6
-
-
8.
Bhs. Inggris
4
4
4
4
4
4
6
6
6
6
9.
Bhs. Inggris Khas
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
10.
Kimia
4
4
4
4
-
-
6
6
-
-
11.
Biologi
4
4
4
4
-
-
4
4
-
-
12.
Sosiologi
2
-
-
-
4
4
-
-
4
4
25
13.
Ekonomi / Ak
2
2
-
-
4
4
-
-
6
6
14.
Computerized
-
-
-
-
2
2
-
-
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
-
-
-
-
Accounting 15.
Komputer & Internet
16.
Pend. Seni Budaya
17.
Pend. Jasmani Dn
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
18.
Life Skill / BK
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
19.
PLH / Pramuka
2
2
2
2
2
2
-
-
-
-
20.
Bhs. Sunda
2
2
2
2
2
2
-
-
-
-
21.
Bhs. Arab
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
Jumlah
44
44
44
44
44
44
44
44
44
44
2. Muatan Lokal Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah Jawa Barat. Substansi muatan lokal ditentukan oleh sekolah , tidak terbatas pada mata pelajaran keterampilan. Muatan lokal merupakan mata pelajaran. Muatan Lokal dari Dinas Provinsi Jawa Barat adalah Bahasa Sunda dan Pendidikan Lingkungan Hidup. Kedua pelajaran ini wajib dilaksanakan oleh seluruh SMA yang ada di wilayah Jawa Barat. Di SMA Plus Muthahhari pelajaran bahasa sunda secara regular diberikan kepada murid kelas X dan kelas XI. Sedangkan Pendidikan Lingkungan Hidup diberikan kepada murid kelas X dan XI pada minggu pertama setiap bulan ( menggunakan pelajaran bahasa sunda ). Muatan Lokal yang merupakan keunggulan lokal SMA Plus berupa Kurikulum khas yayasan yaitu Dirasah Islamiyah
26
Beberapa alasan Dirasah Islamiyyah dijadikan sebagai mata pelajaran muatan lokal di SMA Plus Muthahhari adalah karena SMA Plus Muthahhari mempunyai : 1. Visi dan Misi yang berorientasi kepada peningkatan inteligensi , kreativitas dan pembinaan akhlak 2. Sumber Daya Manusia / Guru Dirasah Islamiyyah yang cukup banyak dan memadai 3. Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah ( Mesjid dan masyarakat yang mendukung dan dapat bekerja sama dalam kegiatan-kegiatan Dirasah Islamiyyah ) 4 Biaya yang cukup untuk membiayai kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah 5. Program kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah yang dapat meningkatkan inteligensi, kreativitas dan pembinaan akhlak 6. Komite Sekolah yang mendukung dan dapat bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah 7. Historis agama islam. SMA Plus Muthahhari berasal dari sebuah pesantren yang membimbing santri untuk belajar pada waktu liburan. 8. Misi yang sinergis dengan motto Kota Bandung yaitu Bandung sebagai Kota Agamis
27
Dirasah Islamiyah Program Dirasah diberikan secara paket ( ada 5 paket ), yang diberikan selama satu minggu penuh dari pagi sampai sore hari. Tiap tingkat kelas memperoleh 2 paket kecuali kelas XII hanya satu paket. Paket-paket tersebut adalah sbb: 1. Basic Islam / dasar-dasar Islam Membahas tentang tata cara ibadah ritual seperti wudhu, mandi, tayamum, shalat wajib dan shalat sunnah, wirid, haji, do’a-do’a, marhaban, tahlilan dan pengurusan jenazah. 2. Ulumul Qur’an Membahas pengantar Ulum Al-Quran, wahyu. Nuzulul Qur’an, pengumpulan mushaf Al-Quran, rasm Ustmani, surat, ayat, nasikh mansukh, I’jaz Al-Quran, tafsir, mufasir dan karyanya 3. Ulumul Hadits Membahas pengantar ulumul hadits, sejarah perkembangan tadwin Al-hadits, ilmu riwayat, ilmu sosial, jenis haditss, ilmu matan, kitab hadits dan bimbingan hadits. 4. Ushul Fiqh Membahas pengantar Ushul Fiqh, sejarah perkembangan ilmu ushul fiqh, hukum syari’at, hukum wahd’i, hakim, Al-Quran, AsSunnah, metode istinbath, dilalah, kedudukan lafadz dari segi syumuliyah dan mengenal kadiah ushuliyah.
28
5. Fiqh Muqaran Membahas pengantar Fiqh Muqaran, tarikh tasyri’, lima madzhab ( Hanafi, Hambali, Syafi’i, Maliki dan Ja’fari), kajian tentang thararah, wudhu dan tayamum, shalat, zakat, puasa dan haji menurut lima madzhab. 6. Tarikh Islam Membahas tentang sejarah Nabi Muhammad SAW Pada Tabel di bawah ini tercantum SK dan KD pelajaran muatan lokal
Tabel SK dan KD Bahasa Sunda Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas X 1. Mampu menyimak untuk memahami dan menanggapi
1.1. Menyimak bahasa dan isi siaran radio/televisi
wacana lisan yang berupa pidato dan siaran radio/televisi.
1.2. Menyimak bahasa dan isi pidato (biantara)
2. Mampu berbicara untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginan dalam
2.1. Bercerita (ngadongeng) 2.2. Berbicara untuk menceritakan
menceritakan pengalaman, berpidato, bercerita, bercakapcakap dan berdiskusi kelompok.
pengalaman 2.3. Diskusi kelompok
29
2.4. Bercakap-cakap dalam berbagai situasi
3. Mampu membaca untuk memahami dan menanggapi
3.1. Membaca sejarah lokal cerita babad
wacana yang berupa sejalah lokal/cerita babad, puisi, dan
3.2. Membaca puisi
berita dari surat
3.3. Membaca berita (warta) dari
kabar/majalah/media berupa
surat
sejarah lokal / cerita
kabar/majalah/media elektronik
elektronik
4. Mampu menulis untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, dan keinginan dalam bentuk terjemahan, menggunakan aksara Sunda, serta menulis
4.1. Menulis beragam surat 4.2. Menerjemahkan dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa Sunda atau sebaliknya
biografi.
5. Mampu membaca, memahami, dan menanggapi
5.1. Membaca wacana biografi
berbagai wacana tulis yang berupa bahasan, biografi, novel, dan laporan jurnalistik.
30
6. Mampu mengungkapkan
6.1. Berpidato (biantara)
pikiran, perasaan, dan keinginan secara lisan dalam menceritakan pengalaman, berpidato, bercerita (ngadongeng), berdiskusi kelompok, dan berbicara dalam pergaulan. 7.1. Membaca apresiasi cerita pendek 7. Mampu membaca, memahami, dan menanggapi berbagai wacana tulis yang berupa sejarah lokal/babad, puisi, cerita pendek (carita pondok) dan berita (warta)
Kelas XI
1. Mampu menyimak untuk 1.1. Menyimak rumpaka kawih / memahami
dan
tembang secara langsung atau
menanggapi wacana yang
melalui media kaset / radio /
berupa
rumpaka
lagu
televisi
kawih/
tembang
dan 1.2. Mendengarkan carita wayang
cerita wayang
secara langsung atau melalui media kaset / radio / televisi
2. Mampu berbicara untuk mengungkapkan pikiran, 2.1. Menyampaikan berita ( warta ),
31
perasaan, dan keinginan
pengumuman ( beware ), atau
dalam
pesan ( talatah )
menyampaikan
berita / pengumuman / 2.2. Bercerita ( ngadongeng ) pesan,
bercerita, 2.3. Memimpin acara rapat
memimpin
rapat, 2.4. Mewawancara tokoh
berwawancara,
dan 2.5. Bermain peran ( ngaragakeun )
bermain peran 3. Mampu membaca untuk dan 3.1. Membaca biografi
memahami
menanggapi bacaan yang 3.2. Membaca novel berupa biografi, novel, 3.3. Membaca laporan jurnalistik laporan
jurnalistik
perjalanan, dan bahasan
perjaanan ( lalampahan ) 3.4. Membaca bahasan
4. Mampu menulis untuk mengungkapkan pikiran, 4.1. Menulis carita pondok perasaan, dan keinginan 4.2. Menulis laporan kegiatan dalam
bentuk
pondok, kegiatan,
carita 4.3. Menulis resensi buku laporan
dan
resensi
buku
32
Tabel SK dan KD Pendidikan Lingkungan Hidup Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
Kelas X 1. Memahami konsep dasa Lingkungan Hidup
1.1. Menjelaskan pendidikan lingkungan hidup sebagai ilmu yang mengkaji lingkungan 1.2. Membandingkan unsur-unsur lingkungan hidup yang mencakup lingkungan alami, lingkungan binaan dan lingkungan social 1.3. Membandingkan kondisi lingkungan
2. Mencintai konsep Lingkungan Hidup
baik lokal maupun global pada masa kini
3. Menerapkan konsep lingkungan hidup
2.1. Mencintai keberadaan Lingkungan Hidup yang tertata dengan baik
4. Menganalisis kondisi Ketertiban, Kebersihan dan
3.1. Membiasakan diri menata lingkungan hidup sesuai dengan kondisi
Keindahan dalam
tertentu
Lingkungan Hidup
3.2. Memelihara lingkungan hidup disesuaikan dengan kondisi
33
tertentu 4.1. Menyusun Nilai dan Norma Ketertiban, kebersihan dan keindahan yang berlaku dalam Lingkungan Hidup 4.2. Member arti pentingnya pelaksanaan ketertiban, kebersihan dan keindahan 4.3. Menyusun cara-cara penerapan 5. Menilai Ketertiban, Kebersihan dan
tentang Ketertiban, Kebersihan dan
Keindahan
keindahan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
6. Melakukan Ketertiban, Kebersihan dan
4.4. Menyusun akibat-akibat adanya
keindahan
pelanggaran Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan 5.1. Mencintai Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan berdasarkan etika Lingkungan 6.1. Memelihara Ketertiban, Kebersihan
34
dan Keindahan dalam Lingkungan Hidup 6.2. Membiasakan diri dalam aktivitas Ketertiban, Kebersihan dan keindahan
Kelas XI 7. Memahami Pembibitan ,
7.1. Menjelaskan proses pembinitan,
Penanaman,
penanaman, pemeliharaan dan
Pemeliharaan
pengawasan
dan Pengawasan dalam Lingkungan Hidup
7.2.
Membandingkan
proses
Pelaksanaan Pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan 7.3. Menyimpulkan proses pelaksan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan 8. Mencintai pekerjaan
8.1. Menyenagi pelaksanaan program
pembibitan, penanaman,
pembibitan, penanaman,
pemeliharaan dan
pemeliharaan dan pengawasan
pengawasan dalam Lingkungan Hidup
8.2. Mencintai hasil program pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan
35
pengawasan 9. Menerapkan pembibitan, penanaman,
9.1. Melakukan pembibitan,
pemeliharaan
penanaman,
dan pengawasan dalam
pemeliharaan dan pengawasan
Lingkungan Hidup
dalam Lingkungan Hidup 9.2. Membiasakan diri untuk melakukan pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pengawasan di tempat masing-masing
Tabel SK –KD Dirasah Islamiyyah Paket Basic Islam, Kelas X Standar Kompetensi 1. Memahami Furu’udin
Kompetensi Dasar 1.1 Mengidentifikasi jenis-jenis furu’udin 1.2 Memahami tata cara pelaksanaan jenis-jenis furu’udin
2. Mempraktikkan jenis-
2.1 Mengurus Jenazah
jenis furu’udin
2.2 Melaksanakan Haji dan Umroh 2.3 Mempraktikkan thaharah 2.4 Mempraktikkan sholat sunnah
36
Paket Ulum Al-Quran, Kelas X Standar Kompetensi 1. Memahami Ulumul Quran
Kompetensi Dasar 1.1 Mendeskripsikan sejarah Tadwinul Quran 1.2 Mengkomunikasikan hasil studi literatur sejarah Tadwinul Quran 1.3 Mendeskripsikan materi MakkiyyahMadaniyyah dan Nasikh-Mansukh 1.4 Membedakan Makkiyyah-Madaniyyah dan Nasikh Mansukh 1.5 Mendefinisikan Asbabun Nuzul
2. Mempraktekkan
2.1 Mendeskripsikan materi Qira’at
Tanda Baca Al Quran
2.2 Membedakan Qira’at yang benar dan syah 2.3 Mendefinisikan Tanda baca 2.4 Mempraktekkan membaca Al fadhul Qur’an
3. Mendeskripsikan Tafsir dan Ta’wil
3.1 Mendeskripsikan materi Tafsir Dan ta’wil 3.2 Membedakan Tafsir dan Ta’wil
4. Memahami Fadhilah 4.1 Mendeskripsikan materi Fadhilah alAl Quran
Qur’an 4.2 Mencari Doa Dalam Al-Qur’an
37
Spiritual Camp, Kelas X Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan
1.1 Melaksanakan sholat fardhu
ibadah ritual
1.2 Melaksanakan sholat sunnah
2. Mencintai
2.1 Mengenal sifat-sifat Rasulullah
Rasulullah
2.2 Meneladani sifat-sifat Rasulullah 2.3 Mengekspresikan kecintaan kepada Rasulullah
3. Mencintai orangtua
3.1 Menghormati orangtua 3.2 Menghargai orangtua 3.3 Melaksanakan ibadah ritual sebagai hadiah untuk orangtua
4. Mencintai
4.1 Mengenal mustadh’affin
mustadh’affin
4.2 Menumbuhkan rasa empati 4.3 Memberikan bantuan kepada kaum dhuafa
38
Ushul Fiqih, Kelas XI Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Mendeskripsikan
1.1 Menjelaskan materi pembagian hukum
materi Pembagian
1.2 Membedakan hukum Taklifi dan
hukum 2. Mendeskripsikan
wadh’i 2.1 Mendeskripsikan materi Ushul
Ushul Amaliyyah
Amaliyyah 2.2 Mendeskripsikan materi Hujjiyatul Qoth’i
3. Mendeskripsikan
3.1 Mendeskripsikan materi Alfadh
materi Alfadh 4. Mendeskripsikan
4.1 Menjelaskan Qawaid Fiqhiyyah I
Qawaid Fiqhiyyah I
4.2 Mengkomunikasikan setiap kaidah
5. Mendeskripsikan
5.1. Menjelaskan Qawaid Fiqhiyyah II
Qawaid Fiqhiyyah II
5.2 Mengkomunikasikan setiap kaidah
Ulumul Hadist, Kelas XI Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami Ulumul
1.1 Menjelaskan pengertian Ulumul Hadits
Hadist
1.2 Membandingkan antara Sunnah, Hadits Matan, Sanad Rawi 1.3 Menjelaskan ciri-ciri, perbedaan dan manfaat makkiyah-madaniyah 1.4 Mendeskripsikan pengertian dan manfaat asbabunnuzul 1.5 Mengkomunikasikan asbabunnuzul tentang ayat-ayat Ahlul Bait
39
Spiritual Work Camp, Kelas XII Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Melaksanakan
1.1 Melaksanakan sholat fardhu
ibadah ritual
1.2 Melaksanakan sholat sunnah
2. Mencintai orangtua
2.1 Menghormati orangtua
3. Mencintai
3.1 Menumbuhkan rasa empati
mustadh’affin
Fiqih Muqarran, Kelas XII Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami mazhab- 1.1 Mendeskripsikan sejarah fikih mazhab Fikih
1.2 Mengenal Imam-imam Mazhab 1.3 Menjelaskan sebab-sebab ikhtilaf 2.1 Menjelaskan karakteristik Paradigma
2. Memahami paradigma fikih
Fikih 2.2. Menjelaskan Karakteristik Paradigma Akhlak
3. Memahami akhlak
3.1 Mendeskripsikan Akhlak dalam Al Quran 3.2 Mendeskripsikan Akhlak dalam Assunnah 3.3 Mengkomunikasikan hasil studi literatur mengenai perbedaan mazhab
40
Tarikh Islam, Kelas XII Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar
1. Memahami studi
1.1 Mendeskripsikan Tarikh Islam
kritis tarikh Islam
1.2 Mendeskripsikan materi Sejarah sebagai Dasar Agama 1.3 Mendeskripsikan materi Hakikat sejarah Nabi saw
3. Kegiatan Pengembangan Diri Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari isi kurikulum sekolah dalam rangka pembentukan watak dan kepribadian murid. Kegiatan pengembangan diri ini dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri berupa pelayanan BK difasilitasi/ dilaksanakan oleh guru BK/ konselor dan atau tenaga kependidikan lain sesuai dengan kemampuan dan kewenangannya. Pengembangan diri yang dilakukan dalam bentuk kegiatan pelayanan konseling dapat mengembangkan kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari murid. Tujuan kegiatan layanan konseling adalah untuk memfasilitasi peserta didik berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pembentukan karier. Dalam implementasinya, ditemukan beberapa kendala dan masukan dalam penyelenggaraan kegiatan pengembangan diri yang dilaksanakan oleh sekolah antara lain: 1. Sekolah telah melaksanakan program pengembangan diri, namun belum semuanya menyusun program/panduan pelaksanaan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Standar Pengelolaan. 2. Pemanfaatan guru BK dalam pengembangan diri di sejumlah sekolah belum optimal.
41
3. Pada umumnya pelaksanaan layanan konseling di sekolah masih terbatas
pada hal-hal yang berkaitan dengan masalah individual
di bidang sosial, belum mengarah pada Layanan Akademik yang terstruktur. 4. Belum semua sekolah mampu mengembangkan penilaian program pengembangan diri, sehingga penilaian seringkali hanya dilakukan berdasarkan intuisi saja. 5. Masih terdapat guru BK yang menganggap bahwa pengembangan diri adalah mata pelajaran, sehingga harus ada SK, KD, silabus dan wajib masuk kelas.
Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,
minat, kondisi dan perkembangan peserta didik, dengan
memperhatikan kondisi sekolah Ruang lingkup pengembangan diri terdiri dari : Kegiatan terprogram dan tidak terprogram. 1. Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta
didik
sesuai
dengan
kebutuhan
dan
kondisi
pribadinya.Pelayanan konseling, meliputi pengembangan : a. kehidupan pribadi b. kemampuan sosial c. Kemampua Belajar d. Wawasan dan perencanaan karir 2. Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh Guru dan tenaga kependidikan di sekolah yang diikuti oleh semua peserta didik seperti: kegiatan rutin, spontan dan keteladanan.
¾ Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera, senam, ibadah khusus keagamaan bersama, keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri.
42
¾ Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran).
¾ Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku seharihari seperti:
berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin
membaca, memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
Tujuan Khusus a.
Membantu memandirikan peserta didik untuk mengembangkan potensi, bakat, minat serta keunikan diri bagi kebahagiaan hidupnya
b.
Menunjang pendidikan peserta didik dalam mengembangkan: 1)
Kreativitas
2)
Kompetensi dan kebiasaan dalam kehidupan
3)
Kemampuan kehidupan keagamaan
4)
Kemampuan sosial
5)
Kemampuan belajar
6)
Wawasan dan perencanaan karir
7)
Kemampuan pemecahan masalah
Pengembangan Diri Layanan Konseling di SMA Plus Muthahhari SMA Plus Muthahhari mempunyai Visi : Mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang memiliki faidah kompetitif dalam pasar global
Visi Bimbingan dan konseling SMA Plus Muthahhari sinergis dengan visi tersebut di atas, yaitu Mendukung pencapaian Visi SMA Plus Muthahhari
43
dengan Program Bimbingan dan Konseling yang berorientasi Sekolah Berbasis Akhlak. Sedangkan Misi Bimbingan dan Konseling SMA Plus Muthahhari adalah : 1. Pelayanan Bimbingan dan Konseling untuk mengembangkan intelegensia, kreativitas, dan akhlak. 2. Membuat Proses Bimbingan & Konseling yang membekali peserta didik dengan kecakapan hidup (life skill )
Kegiatan Pengembangan Diri Layanan Konseling A. Identifikasi dan Pemetaan Potensi Peserta Didik Dalam menentukan berbagai pilihan kegiatan pengembangan diri baik akademis maupun non akademis, kami memperhatikan dua aspek sebagai berikut : 1. Daya dukung dan potensi peserta didik 2. Minat dan bakat peserta didik Dalam upaya mendapatkan data
potensi peserta didik guru
Bimbingan dan Konseling melakukan beberapa upaya. Pertama-tama sejak masa orientasi siswa yang dikenal dengan AL Training kami melakukan Tes Kemampuan Dasar. Hasil dari Tes ini kemudian dijadikan dasar Intake Sekolah sekaligus bahan dasar untuk menempatkan anak di kelas, dengan format penyebaran secara merata secara jumlah. Baik jumlah laki-laki dan perempuan maupun kemampuan akademik siswa. Sehingga diharapkan seluruh kelas memiliki komposisi yang berimbang. Dalam kegiatan AL Training juga dilakukan pengisian kuesioner Modalitas Belajar dan Multiple Intelligences. Data yang ada bisa dijadikan bahan bagi para wali kelas dan guru untuk memahami kondisi siswa sehingga diharapkan bisa memudahkan guru maupun wali kelas dalam melakukan penanganan di kelas.
44
Adapun data lain yang dihimpun oleh guru Bimbingan dan konseling adalah jumlah nilai SKHUN peserta didik serta data lain yang berkenaan dengan potensi jasmani, sosial,emosional, moral spiritual dan seni. B. Jenis Kegiatan A. Layanan Bimbingan dan Konseling 1) Layanan Orientasi Salah satu layanan orientasi diberikan pada awal tahun pelajaran yaitu dalam bentuk kegiatan Accelerated Learning Training (ALT). Sekolah memberikan kewenangan untuk mengelola kegiatan orientasi murid ini dengan memasukkan materi yang akan memberikan gambaran kepada siswa tentang belajar
di
SMA
Plus
Muthahhari.
Dimulai
dari
memperkenalkan teknologi pendidikan berbasis otak, membaca cepat, modallitas belajar, kecerdasan majemuk, pengenalan organisasimulai dari OSIS,MPK sampai klub. Pada kesempatan ini juga disampaikan tentang macam-macam kurikulum yang ada di Muthahhari, mulai dari kurikulum diknas, kurikulum Yayasan dan kurikulum Murid. Pada hari terakhir murid juga diperkenalkan pada lingkungan sekitar sekolah perlu diketahui oleh siswa. Untuk mempererat kebersamaan dan menjalin kekompakan diadakan kegiatan outdoor. Adapun kegiatannya games yang mencerminkan delapan kecerdasan (sesuai pendapat howard Gardner). 2) Layanan Informasi Layanan informasi ini diberikan baik dalam bentuk individual maupun kelompok. Di dalam kelas maupun diluar kelas. 3) Layanan Penempatan dan Penyaluran Penempatan dan penyaluran di kelas dibuat mengacu pada sistem keseimbangan. Jumlah laki-laki dan perempuan di kelas
45
diusahakan dalam jumlah yang seimbang pada setiap kelas. Demikian juga jumlah anak dengan nilai akademis yang besar maupun yang kecil ddistribusikan secara seimbang pada setiap kelas. Untuk penjurusan. Pada prinsipnya setiap anak diberi kebebasan memilih jurusan apakah IPA, IPS maupun BAHASA sesuai dengan minat mereka. Sebelumnya di dalam kelas mereka diberikan pengarahan tentang tujuan masingmasing jurusan, kesempatan belajar, cara belajar maupun jenis pekerjaan yang mungkin akan di geluti kelak dikemudian hari lengkap dengan segala konsekuensi yang harus dan akan mereka hadapi. 4) Layanan Penguasaan Konten Guru pembimbing (konselor) berasal dari latar belakang Bimbingan dan Konseling, serta psikologi sehingga dianggap mampu menguasai konten materi maupun bentuk-bentuk layanan yang akan dan harus diberikan kepada siswa. 5) Layanan Bimbingan Kelompok Tematik Layanan diberikan dalam kelas, dilluar kelas maupun di ruang Bimbingan dan Konseling esuai dengan tema yang dibahas dan diperlukan oleh siswa. 6) Layanan Konseling Kelompok Layanan diberikan dalam kelas, diluar kelas ataupun di ruang Bimbingan dan Konseling sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa maupun sekolah. 7) Layanan Bimbingan Individual Murid dipanggil secara secara khusus/datang sendiri ke ruang Bimbingan dan Konseling untuk mendapatkan bimbingan dari konselor.
46
8) Layanan Konseling Individual Murid dipanggil secara khusus/datang sendiri ke ruang Bimbingan
dan
Konseling,
untukmendapatkan
layanan
konseling dari konselor. Pada dasarnya setiap siswa berhak mendapatkan layanan dari guru Bimbingan dan konseling. Apakah diminta ataupun tidak diminta oleh siswa. 9) Layanan Konsultasi Murid dipanggil secara khusus/datang sendiri ke ruang Bimbingan dan Konseling, untuk mendapatkan layanan konsultasi dari guru Bimbingan dankonseling. 10). Layanan Mediasi Layanan yang diberikan oleh guru Bimbingan dan Konseling pada siswa yang memerlukan bantuan mediasi. Misalnya pada anak-anak asrama yang bermasalah dengan pembina asrama dalam hal ini konselor bisa jadi mediator. Atau siswa dengan siswa dan atau siswa dengan guru, disini juga guru Bimbingan dan Konseling/konselor bisa menjadi mediator agar semuanya menjadi lebih baik lagi hubungannya. B. Kegiatan Pembiasaan, yang terdiri dari : 1) Kegiatan Rutinitas : a. Membaca Al-Qur’an pada jam pertama sebelum mulai pembelajaran. b. Membersihkan kelas sebelum dan sesudah belajar. c. Berdoa sebelum dan sesudah belajar d. Shalat Zhuhur berjamaah dan kuliah tujuh menit (kultum) secara bergiliran. 2) Kegiatan Spontan : a. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya. b. Membiasakan berpakaian rapi dan sopan.
47
c. Membiasakan mengatasi konflik dengan teman secara baikbaik. 3) Kegiatan Terprogram : a. Melaksanakan kegiatan Pekan Kreatifitas & Seni (Resital) b. Mengikuti perlombaan-perlombaan seni dan olahraga c. Gelar Seni / Perpisahan Kelas XII 4) Kegiatan Keteladanan : a. Memberikan contoh berpakaian rapi. b. Memberikan contoh memuji hasil kerja peserta didik yang baik. c. Memberikan contoh memberi bantuan pada teman yang mengalami kesulitan. d. Memberikan contoh untuk tidak merokok. e. Memberikan contoh hidup sederhana. f. Memberikan contoh untuk bersikap hormat kepada guru. C. Kegiatan Pembinaan Minat dan Bakat Peserta Didik : a. Kegiatan Akademik, terdiri dari : 1. Belajar tambahan baik secara mandiri maupun dikelola oleh sekolah.Belajar
tambahan mandiri adalah belajar
tambahan yang dilakukan atas kemauan siswa
sendiri,
sedangkan belajar tambahan yang dikelola adalah belajar tambahan yang
diwajibkan oleh sekolah. Untuk kelas
satu yang tinggal di asrama ada belajar malam dan tambahan belajar agama di pagi hari. Sedangkan untuk kelas tiga ada pelajaran tambahan yang dikenal dengan program Intensif. Sedangkan bagi
peserta
didik
yang
akan dan sedang mengikuti olimpiade, sekolah menunjuk
48
guru mata pelajaran yang bersangkutan untuk memberikan bimbingan. 2. Belajar Kelompok, baik belajar kelomppok secara mandiri maupun ditugaskan
oleh guru mata pelajaran. Belajar
kelompok mandiri adalah belajar kelompok yang biasa dilakukan dalam bentuk tutor sebaya. Sedangkan kbelajar kelompok peserta didik. b. Kegiatan Non Akademik, terdiri dari: 1. Latihan Dasar Kepemimpinan (OSIS) Latihan Dasar kepemimpinan ini diberikan untuk para pengurus organisasi yang ada di sekolah. Biasanya dilakukan pada awal tahun pembelajaran. Disini siswa diberi teori maupun praktek berorganisasi,mulai dari belajar membuat schedule, proposal maupun surat menyurat yang benar. 2. Pramuka Pramuka dilakukan setiap hari sabtu. Dan di penghujung kegiatan diselenggarakan kemping dibawah pengawasan pembimbing dan pembina pramuka atas seijin dan sepengetahuan sekolah 3. Paskibra (Pasukan Pengibar Bendera) Biasanya latihan secara intensif menjelang upacara. Untuk setiap kali upacaara Bendera anggota Paskibra bertanggung jawab pada kelancaran acara. 4. Kesenian: Tari, Paduan Suara, Teater, Perkusi, Gitar, Seni Rupa, Desain
Grafis. Kegiatan seni ini biasanya di
asah dan diorganisir dalam kegiatan X day, dengan pengelolaan khusus di bawah koordinasi X day.
49
5. Olahraga (Futsal/ Sepak Bola, Basket, BuluTangkis, Tenis Meja, Bela
Diri. Kegiatan Olah raga
inipun berada dalam wilayah koordinasi X day 6. Computer Club 7. MAT (Mothahhari Adventure Team) Pada saat-saat tertentu MAT pergi ke tempat-tempat tertentu untuk berkemah ataupun sekedar menjelajah daerah-daerah terpencil dengan tujuan menjadi sahabat alam. 8. MRT (Mothahhari Rescue Team) Club ini akan sangat dibutuhkan pada setiap kegiatan, terutama kegiatan outdoor. MRT ini adalah tim kesehatan sekolah. Merekalah yang akan mengurusi anak-anak yang kesehatannya terganggu pada saat kegiatan sekolah (terutama outdoor). Bila kasusnya berat mereka juga yang membawa
ke
rumah
sakit
dengan
disertai
guru
pembina/pembimbing kegiatan. 9. Film Muter dan Broadcast club Club ini adalah para pecinta film. Mereka menyaksikan berbagai macam film yang sedang banyak dibicarakan. Untuk diamati dan dipelajari. Dari film-film yang ditonton itu kemudian belajar membuat film sederhana. 10. Cermin Ide Disini siswa dengan segudang ide berkumpul mengasah fikiran dan menampilkan berbagai karya. Mulai dari sekedar kumpul-kumpul sampai menampilkan berbagai kreativias dan aktivitas.
50
Personil Kegiatan Pengembangan Diri Layanan Konseling a)
Drs. Cucu Sutisna
: Kelas X dan XII
b)
Rini Rahmawati, S.Psi
: Kelas XI
Monitoring Pelaksanaan 1) Monitoring Mingguan dilakukan oleh Wakasek Kemuridan dan Kurikulum 2) Monitoring Bulanan dilakukan oleh Wakasek Kemuridan dan Kurikulum 3) Monitoring Tengah Semester oleh Kepala Sekolah 4) Monitoring Akhir Semester oleh Kepala Sekolah 5) Monitoring Insidental oleh Pengawas Dinas Pendidikan
Pelaporan Dilakukan setiap : bulanan, tri wulan, akhir semester dan tahunan Laporan disampaikan kepada Kepala Sekolah, Kurikulum, Orang Tua, Komite Sekolah Pengembangan Diri Melalui Kegiatan Ekstrakurikuler di SMA Plus Muthahhari Kegiatan pengembangan diri merupakan kegiatan pendidikan di luar mata pelajaran sebagai bagian integral dari isi kurikulum sekolah. Kegiatan pengembangan
diri
merupakan
upaya
pembentukan
watak
dan
kepribadian peserta didik yang dilakukan melalui kegiatan layanan konseling dan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan wadah yang disediakan oleh satuan pendidikan untuk menyalurkan minat, bakat, hobi, kepribadian
dan
kreativitas siswa dapat pula dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi talenta peserta didik. Fungsi kegiatan ekstrakurikuler terdiri dari : pengembangan, sosial, rekreasi, persiapan karier yang dalam pelaksanaanya harus memenuhi
51
beberapa
prinsip
yaitu:
individual,
pilihan,
keterlibatan
aktif,
menyenangkan, etos kerja, kemanfaatan sosial.
Ruang lingkup pengembangan diri terdiri dari : Kegiatan terprogram dan tidak terprogram. a.
Kegiatan terprogram direncanakan secara khusus dan diikuti oleh peserta didik sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pribadinya. Ekstra kurikuler, meliputi kegiatan: 1) Program akademis (OSN) 2) Olahraga (O2SN) 3) Seni dan Budaya (FLS2N) 4) Keagamaan 5) kepramukaan 6) latihan kepemimpinan 7) ilmiah remaja 8) palang merah remaja 9) pecinta alam 10) jurnalistik 11) teater
b.
Kegiatan tidak terprogram dilaksanakan secara langsung oleh pendidik dan tenaga kependidikan di sekolah/madrasah yang diikuti oleh semua peserta didik seperti: rutin, spontan dan keteladanan. 1) Rutin, yaitu kegiatan yang dilakukan terjadwal, seperti: upacara bendera,
senam,
ibadah
khusus
keagamaan
bersama,
keberaturan, pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. 2) Spontan, adalah kegiatan tidak terjadwal dalam kejadian khusus seperti: pembentukan perilaku memberi salam, membuang sampah pada tempatnya, antri, mengatasi silang pendapat (pertengkaran). 3) Keteladanan, adalah kegiatan dalam bentuk perilaku sehari-hari seperti: berpakaian rapi, berbahasa yang baik, rajin membaca,
52
memuji kebaikan dan atau keberhasilan orang lain, datang tepat waktu.
Di SMA Plus Muthahhari sistem kurikulum terdiri dari tiga bagian, yakni : 1) Kurikulum Pemerintah (DIKNAS); 2) Kurikulum Yayasan (Dirasah Islam); dan 3) Kurikulum Murid (X-day). Jadi, X-day termasuk kegiatan ekstrakurikuler. Semua murid kelas X dan XI harus mengikuti kegiatan X-day. Begitupun nilai dari semua bidang kegiatan X-day akan dimasukkan ke dalam Nilai Raport murid. Ide X-day muncul dari Bapak Dr. Jalaluddin Rakhmat sendiri. Konon berdasarkan pengamatan di sekolah-sekolah Amerika, kurikulum ‘wajib’ tidak terlalu banyak seperti di Indonesia. Di beberapa negara maju, murid-murid dibiasakan untuk banyak memilih apa yang ingin mereka pelajari, lalu mereka ‘dimintai tanggung jawab’ atas minat yang telah dipilihnya. Bahwa kecerdasan manusia – apalagi setelah munculnya teori “multiple intelegencies” – belum banyak terlayani di dunia sekolah. X-day diharapkan menjawabnya. Walaupun merupakan kegiatan intra kurikuler, pada pelaksanaannya murid dibebaskan dari seragam sekolah. Dengan kata lain, boleh mengenakan pakaian bebas namun tetap mengikuti norma-norma yang berlaku di sekolah. Hal ini untuk memberikan kesan bahwa hari X-day memang ‘milik’ murid dan mereka mengalami fun-learning. X-day dikoordinir oleh seorang koordinator yang dibantu oleh
3
orang wakil koordinator bidang (seni, bahasa, dan olah raga). Mereka membawahi beberapa orang guru yang dikontrak selama 1 semester untuk bidang seni dan olah raga, serta 1 tahun untuk
bidang bahasa,
berdasarkan mata pelajaran/kelas yang diminati/dipilih oleh muridmurid
melalui angket pada awal semester.
Struktur Team X-day :
53
Kepala Sekolah
Wakasek Bidang Kurikulum
Koordinator X-day
Ass. Koordinator Seni
Ass. Koordinator Bahasa
Ass. Koordinator OR
Guru-Guru Seni
Guru-Guru Bahasa
Guru-Guru Olahraga
Tujuan Tujuan X-day adalah sebagai berikut : a. Mengembangkan Kreativitas (sesuai dengan program sekolah sebagai
Model PBKL).
b. Membina Life Skill dan Prestasi murid (untuk menjadi para Juara). c. Membantu murid dalam mengeksporasi minat dan bakatnya. d. Melatih daya apresiasi. e. Memupuk jiwa kewirausahaan. f. Menerapkan Metode Pendekatan Multiple Intelligences dan funlearning. g. Membentuk Klub-Klub.
54
Jenis Kegiatan X-day telah dilaksanakan sejak Tahun Ajaran 1996-1997. Saat ini dilaksanakan setiap
hari Rabu, mulai pukul 09:10-16.00. Jenis
kegiatan X-day meliputi : No
Bidang
Waktu
Seni
09:10-10:30
2.
Bahasa
10.50-12.10
3.
Olah Raga
13.00-16.00
1.
Setiap murid wajib mengikuti kegiatan X-day dan memilih bidangbidang (seni, bahasa, dan olah raga) yang diminatinya dengan cara mengisi angket X-day pada awal semester. Ketentuannya adalah : Setiap ada 15 orang pemilih, maka akan disahkan oleh Koordinator Xday sebagai satu kelas minat, yang terdiri dari gabungan kelas X dan XI dengan minat yang sama.
KEGIATAN X-DAY Kegiatan X-day diatur dalam sebuah mekanisme sebagai beikut :
55
Demo X-day Demo X-day merupakan pengenalan kegiatan X-day, meliputi bidangbidang yang telah dipilih pada semester-semester sebelumnya, dan melibatkan guru-guru yang pernah dan akan (menawarkan diri untuk) mengajar di kegiatan X-day. Pada tahun ini X-day telah mengadakan demo untuk siswa baru Kelas X Tahun Ajaran 2010-2011 (Angkatan ke-19) pada hari Rabu tanggal 14 Juli 2010 dalam rangkaian kegiatan training Accelerated Learning (semacam MOS). Ketika demo, bidang-bidang yang ditampilkan terdiri dari: a. Seni
:Gitar; Paduan Suara; Seni Rupa; Tari;
Teater;
Perkusi. b. Bahasa
: Jerman; Jepang; Perancis; dan Korea.
56
c. Olah Raga
: Tenis Meja; Futsal; Bola Basket; Bulu Tangkis; Bela Diri : Maen Po, Pencak Silat, dan
Wu Shu; dan
Senam Pernafasan : Taichi
dan Yoga.
Angket X-day Setelah Demo, siswa baru diberikan Angket X-day untuk memilih bidang menurut minat mereka. Sementara kelas XI, telah memilih kelas minat pada pagi harinya. Contoh Angket X-day : Angket X-day SMA Plus Muthahhari
Nama Lengkap Kelas
: ………………………………………
: …………
A. SENI : 1.
GITAR
2.
PADUAN SUARA
Pilihanku
3.
ANGKLUNG
No. :
4.
SENI RUPA
5.
TARI
6.
TEATER
7.
PERKUSI
8.
……………
B. BAHASA : 1.
JERMAN
Pilihanku
2.
JEPANG
No. :
3.
PERANCIS
57
Dari Angket terlihat ada daftar yang kosong, dimaksudkan apabila ada kelas minat lain yang diinginkan murid. Angket dipilih secara demokratis dan pihak sekolah akan memfasilitasi keingin siswa sesuai dengan kemampuan dan aturan yang berlaku. 1. Sortir Data
Dari hasil Angket X-day yang dibagikan, akhirnya terpilih kelas minat sebagai berikut: No 1.
2.
3.
Bidang / Kelas Minat
Jumlah Peminat
A. Seni 1. Gitar
49 murid
2. Paduan Suara
15 murid
3. Seni Rupa
20 murid
4. Tari
11 murid
5. Teater
13 murid
6. Perkusi
41 murid
B. Bahasa 1. Jerman
67 murid
2. Jepang
37 murid
3. Perancis
25 murid
4. Korea
19 murid
C. Olah Raga 1. Futsal
34 murid
2. Bola Basket
24 murid
3. Bulutangkis
49 murid
4. Wu Shu
19 murid
5. Yoga dan Tai Chi
22 murid
58
2. Pengajar / Guru X-day Sebagaimana dijelaskan dalam pendahuluan, bahwa Pengajar / Guru X-day terdiri dari satu Koordinator, 3 Asisten Kordinator (Bidang Seni, Bahasa, dan Olah Raga), dan para guru/pengajar X-day yang dikontrak selama satu semester untuk Bidang Seni dan Olah Raga, selama satu tahun untuk Bidang Bahasa. Hal ini dilakukan karena kelas yang ada adalah kelas minat murid (yang setiap semester bisa berubah). Di bawah ini adalah Daftar Pengajar / Guru yang mengelola atau mengajar X – Day SMA Plus Muthahhari Tahun pelajaran 2010 2011 Daftar Guru X – Day SMA Plus Muthahhari Tahun pelajaran 2010 - 2011
No
Nama Guru
Jabatan / Mata pelajaran
1.
Rachmat Herawan, S.Sn
Koordinator X-Day
2.
Sutikno
Ass. Bidang Seni
3.
Erni Komarasaei, S.Pd
Ass. Bidang Bahasa
4.
Dra. Farida Andriani
Ass. Bidang Olah Raga
5.
Sutikno
Gitar
6.
Nur Alamsyah Mirza
Gitar
7.
Rizky Hamdani, S.Sn
Perkusi
8.
Rachmat Herawan, S.Sn
Perkusi
9.
Erwin Edi Sanjaya
Paduan Suara / Angklung
10.
Andi Dwi Cahyono, S.Sn
Seni Rupa
11.
Ranti Puspitasari, S.Sn
Tari
12.
Budi Darmawan, S.Pd, M.Art
Teater
13.
Ratna Iswari, A.Md
Bhs. Jepang
14.
Anggun Widiyani, S.Pd
Bhs. Jepang
59
15.
Khadijah Khasbullah, S.Pd
Bhs. Jerman
16.
Nur’aeni, S.Pd
Bhs. jerman
17.
Elizabeth Florata Daeng, S.Pd
Bhs. Jerman
18.
Rika Rafika, S.Pd
Bhs. Jerman
19.
Erni Komarasari, S.Pd
Bhs. Perancis
20.
Siti Kurnia, A,Md
Bhs. Perancis
21.
Siti Hasanah, A.Md
Bhs. Korea
22.
Dra. Farida Andriani
Bulutangkis
23.
Asep Suharna
Bulutangkis
24.
Hikmat Aliyubnu
Bulutangkis
25.
Andi Permana
Basket
26.
Darmani Marina
Futsal
27.
Zaenal Abidin
Futsal
28.
Sofianti
Yoga
29.
Rizky Hamdani, S.Sn
Wu Shu
3. Skedul Kegiatan X-day Tahun Ajaran 2010-2011 Skedul Kegiatan X-day disesuaikan dengan Kalender Akademis SMA Plus Muthahhari Tahun Ajaran 2010-2011, sebagai berikut :
60
Skedul Kegiatan X-day SMA Plus Muthahhari Tahun Pelajaran 2010-2011 No
Program Kerja
Waktu Kegiatan
Keterangan
SEMESTER GANJIL 1
Demo dan Pemilihan Angket Xday
2
Sortir Data dan Pembagian Kelas Minat
14 Juli 2010
Dalam Kegiatan AL (MOS)
14-20 Juli 2010
Oleh Koord. X-day
Oleh Koord. X-day
3
Pembentukan Team Guru X-day
15-20 Juli 2010
4
Kegiatan Belajar Mengajar X-day
21 Juli – 24 November
Semester Ganjil
2010
5
Pembelajaran di luar: 1.
Semua Kelas Bidang Oktober 2010
Seni
6
2.
Kelas Bahasa Jepang
3.
Kelas Bahasa Jerman
4.
Kelas Futsal
1.
Ke Pasar Seni ITB
2.
Ke Hanamasa
3.
Ke Resto ala Jerman
4.
Tanding Persahabatan
AKBARI / Pengambilan Nilai
27 November s/d 1
Dalam rangkaian EXPO SMA
Raport Semester Ganjil
Desember 2010
Plus Muthahhari
SEMESTER GENAP 7
Demo dan Pemilihan Angket Xday Sem. Genap, Bidang Seni dan
12 Januari 2011
Hari Rabu Pertama
12-18 Januari 2011
Oleh Koord. X-day
13-18 Januari 2011
Oleh Koord. X-day
OR *) 8
Sortir Data dan Pembagian Kelas Minat Bidang Seni dan OR
9
Pembentukan Team Guru X-day
61
10
11
12
Kegiatan Belajar Mengajar X-day
19 Januari s/d 25 Mei
Semester Genap
2011
Pembelajaran di luar: 1.
Kelas Korea
2.
Kelas Perancis
Maret 2011
Ke Resto ala Korea
2.
Ke CCF
Pembelajaran di luar: 1.
Kelas Pekusi
2.
Kelas Bulu Tangkis
3.
Apresiasi Kelas Bidang
April 2011
AKBARI / Pengambilan Nilai Raport Semester Genap
1. Pentas di STSI 2. Tanding Persahabatan 3. Saung Angklung Udjo
Seni 14
1.
30 Mei 2011
Di Lingkungan Sekolah
Catatan : Pemilihan Kelas Minat untuk Bidang Bahasa berlaku selama SatuTahun (2 Semester)
Pengaturan Beban Belajar Di dalam Panduan Penyusunan KTSP , Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh murid untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. Semua itu dimaksudkan untuk mencapai standar kompetensi lulusan dengan memperhatikan tingkat perkembangan murid. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara murid dengan guru. Beban belajar kegiatan tatap muka per jam pembelajaran di SMA Plus Muthahhari berlangsung selama 45 menit. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik.
62
Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik. Beban belajar
penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak
terstruktur maksimum 60% jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang bersangkutan.
Beban Belajar di SMA Plus Muthahhari seperti yang tercantum di bawah ini :
Kelas
Satu jam
Jumlah jam
Minggu
Waktu
Jumlah
tatap
pembelajaran
efektif
pembelajaran
jam per
muka
per minggu
per tahun
per tahun
tahun
( menit )
ajaran
( a. 60 menit )
X
45
44
36
71280 menit
1188jam
XI
45
44
36
71280 menit
1188 jam
45
44
36
71280 menit
1188 jam
IPS XII IPS XII IPA
Jumlah jam pelajaran per minggu di SMA Plus Muthahhari melebihi ketentuan dalam panduan. Hal ini disebabkan jam belajar dan jumlah mata pelajaran yang di ajarkan di SMA Plus Muthahhari lebih banyak
63
yaitu 44 jam per minggu. Di dalam panduan disarankan 38 – 42 per minggu ( rasionalisasi 4 jampelajaran tambahan per minggu ). SMA Plus Muthahhari belajar mulai jam 07.20 – 14.30, dalam satu hari mata pelajaran yang diajarkan berjumlah 4 mata pelajaran. Waktu pembelajaran per jam tatap mukanya selama 45 menit. Jumlah hari belajar efektif di SMA Plus Muthahhari dapat dilihat pada table di bawah ini : Tabel Jumlah Hari Belajar Efektif SMA Plus Muthahhari Tahun Pelajaran 2010 – 2011 SEMESTER 1 No
Bulan
Jumlah Hari
Jumlah Hari
Jumlah
Jumkah
Minggu
Hari Libur
Hari Efektif
1.
Juli
31
4
9
18
2.
Agustus
31
5
4
22
3.
September
30
4
16
10
4.
Oktober
31
5
-
26
5.
November
30
4
1
25
6.
Desember
31
4
7
20
Jumlah
184
26
37
121
Jumlah Minggu
17,3
Efektif
= 17
64
SEMESTER 2 No
Bulan
Jumlah Hari
Jumlah Hari
Jumlah
Jumkah
Minggu
Hari Libur
Hari Efektif
1.
Januari
31
5
7
19
2.
Februari
28
4
2
22
3.
Maret
31
4
1
26
4.
April
30
4
1
25
5.
Mei
31
5
1
25
6.
Juni
30
4
5
21
Jumlah
181
26
17
138
Jumlah Minggu
19,7
Efektif
= 19
Pelaksanaan kegiatan Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur
(KMTT) di SMA Plus Muthahhari
menjadi
kewenanga guru mata pelajaran. Sekolah berkewajiban mengawasi pelaksanaan kegiatan tersebut. Penugasan Terstruktur (PT) dan Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur (KMTT) dilaksanakan di luar jam tatap muka, dengan memperhitungkan waktu dan kompleksitas
tugas. Setiap guru mata pelajaran memberi
Penugasan Terstruktur tidak boleh lebih dari 60% jumlah jam tatap muka, masing-masing maksimal harus dapat dilaksanakan selama 60% x 90 menit = 54 menit. Selama ini pelaksanaan PT dan KMTT berjalan dengan baik.
65
Untuk
murid yang mampu belajar mandiri dan memiliki potensi
kecerdasan dan bakat istimewa, maka SMA Plus Muthahhari memfasilitasinya melalui pelajaran Test Out (TO). Test Out ini dilaksanakan dengan harapan setiap murid di Sekolah manapun mempunyai kemampuan yang berbeda, ada yang dapat mengikuti pelajaran dengan cepat ada juga yang lambat, untuk murid yang mempunyai kemampuan cepat sekolah memfasilitasi agar dapat menyelesaikan pelajaran dengan cepat pula ( Accelerated Learning) bagi murid yang mempunyai kemampuan lambat dapat termotifasi agar dapat menguasai materi dengan baik supaya bisa mengikuti Test Out , hal ini akan mempermudah bagi murid untuk menyelesaikan pelajaran lebih cepat. Test ini merupakan salah satu jenis test untuk murid yang diselenggarakan oleh sekolah ataupun guru mata pelajaran dengan waktu pelaksanakan di luar jam tatap muka Tujuan Test Out 1. Mempecepat
proses
pembelajaran
siswa
yang
memiliki
kemampuan daya saing yang tinggi 2. Menjembatani siswa yang memiliki kemampuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan lainnya untuk dapat memperoleh pelayanan pembelajaran yang lebih cepat dari target kurikulum mata pelajaran masing-masing 3. Memotivasi siswa yang memiliki kemampuan dalam tingkatan reletif lebih rendah untuk terpacu belajar Macam – macam Test Out Test Out terdiri dari dua macam a. Test Out Wajib, Test Out ini wajib diikuti oleh seluruh siswa SMA PLUS MUTHAHHARI , adapun mata pelajaran yang termasuk Test Out wajib antara lain :
66
No
Mata Pelajaran
Kelas
1
Kewarganegaraan
X, XI IPS, Drs.Ahmad XI
Pengajar
Semester I dan II
IPA, Kosasih,S.Pd.I
XII IPA , Drs.Panca Setia P XII IPS 2
Sejarah
X, XI IPA, Drs.Ahmad XII IPA
Kosasih, S.Pd.I
I dan II
3
Geografi
X
Drs.Panca Setia P
II
4
Sosiologi
X
Dra.Efi S
I
b. Test Out Mandiri, Test Out ini dikuti diikuti oleh seluruh pelajaran, bagi siswa yang sudah mengusasai materi tertentu dapat meminta Test Out kepada guru mata pelajarannya, siswa yang sudah siap untuk Test Out harap mendaftarkan kepada guru 3 hari sebelumnya, adapun waktu pelaksanaan ditentukan oleh guru yang bersangkutan Penilaian Test Out ¾ Murid yang mengikuti Test Out mandiri dapat dinyatakan lulus apabilah sudah mencapai nilai 75. Bagi siswa yang tidak tuntas mengikuti lagi tatap muka dikelas seperti biasa sampai materi atau kompetensi dasar berikut. Tapi bagi murid sudah tuntas dalam Test Out, maka siswa boleh meminta materi berikutnya kepada guru yang bersangkutan. ¾ Murid yang mengikuti Test Out wajib dapat diyatakan tuntas apabila mencapai nilai minimal 75 dan apabila belum mencapai nilai 75 murid dapat
mengikuti remedial Test Out kemudian
dilakukan Test Out berikutnya sampai siswa mencapai nilai minimal 75
67
Sistem Pembelajaran Test Out ¾ System Test Out Mandiri dilakukan di kelas ( KBM seperti biasa ) , Murid wajib mempuyai buku pegangan dan silabus , dan
ada
rekomendasi
dari
guru
mata
pelajaran
yang
bersangkutan. Sebelum Test Out mandiri dilakukan, siswa harus lapor kepada guru yang bersangkutan, kemudian guru tersebut menyerahkan soal Test Out kepada Panitia beserta rekomendasi siswa yang akan mengikuti Test Out. ¾ System Test Out wajib, dilakukan dua bulan satu kali pada minggu ke empat, siswa wajib mempunyai buku pegangan
(
BuKu Paket ) , Sebelum Test Out siswa diberi tugas mengumpulkan laporan ( Rangkuman dalam bentuk makalah) yang berkenaan dengan materi yang akan di Test Out kan. Mekanisme pelaksanaan Test Out di SMA pLus Muthahhari adalah sbb : 1. Murid lapor kepada guru mata pelajaran 2. Guru mata pelajaran berkoordinasi dengan Koordinator Test Out 3. Untuk test out mandiri dibawah 5 orang, langsung ditangani oleh guru mata pelajaran. Jika lebih dari 5 orang, maka dilaksanakan oleh Koordinator test out, sesuai waktu yang telah disepakati. 4. Test out wajib, dilaksanakan ketika mid semester dan ulangan umum
68
Waktu dan Tempat pelaksanaan Test Out Waktu
:
Setiap hari Jumat dan sabtu minggu keempat
Jam
:
15.00 – selesai
Tempat
:
Gedung SMA Plus Muthahhari
Jadwal
:
akan ditentukan sesuai jadwal terlampir.
JADWAL TEST OUT WAJIB Hari /
Waktu
Mata Pelajaran
Jumat,
15.00 – 16.00
Geografi
Sabtu,
16.30 – 17.30
Sejarah
Jumat,
15.00 – 16.00
Kewarganegaraan
Sabtu,
16.30 – 17.30
Sosiologi
Pengawas
Tanggal
Test Out ini dilaksanakan tiap dua bulan satu kali tiap minggu ke empat
Penyerahan nilai Setiap guru yang pelajarannya di Test Outkan
diharap menyerahkan
nilainya kepada panitia Test Out. Kemudian dari panitia akan diserahkan hasil laporannya kepada Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
Kepanitian Test Out 1. Penanggung Jawab umum : Kepala Sekolah 2. Penanggung jawab pelaksana : Bidang Kurikulum 3. Ketua Sekretaris
: Drs. Ahmad Kosasih, M.Pdi : Drs. Panca Setia P.
Seksi-Seksi : a. Pengumpulan soal
: Yusi Yusriani, S.Pd.
b. Pengumpulan nilai
: Arnaldi Akbar, S.Pd.
c. Perbanyakan soal d. Pelaksanaan test out
: Evi Sofiani, S.Pd. : Team panitia
69
5. Ketuntasan Belajar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dibuat dengan tujuan untuk mengetahui berapa banyak murid-murid yang tuntas di dalam setiap mata pelajaran. Melalui KKM ini, guru-guru dapat membimbing murid untuk sampai kepada KKM yang sudah ditentukan. Mekanisme dan Prosedur Penentuan KKM Penentuan KKM di SMA Plus Muthahhari dilaksanakan berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 Tentang
Guru Bab I Ketentuan Umum Pasal 1). Guru – guru SMA Plus Muthahhari
menyusun KKM mata
pelajarannya
masing-masing
dengan
memperhatikan ketentuan di bawah ini : 1. Penilaian beracuan kriteria , dimana penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian kompetensi yang ditetapkan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir B.8); 2. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) adalah kriteria ketuntasan belajar (KKB) yang ditentukan oleh satuan pendidikan (Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 Lampiran butir A.10); 3. KKM ditetapkan pada awal tahun pelajaran. 4. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 100 (angka 100% merupakan kriteria ideal). 5. Kriteria ketuntasan minimal (KKM) berfungsi secagai acuan bagi:
70
a. guru dalam menilai kompetensi peserta didik sesuai kompetensi dasar mata pelajaran yang diikuti; b. peserta didik dalam menyiapkan diri mengikuti penilaian mata pelajaran 6. Penetapan KKM merupakan kegiatan pengambilan keputusan yang dapat dilakukan melalui metode kualitatif dan atau kuantitatif. 7. Metode kualitatif dapat dilakukan melalui professional judgement oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan akademik dan pengalaman pendidik mengajar mata pelajaran di sekolahnya. Metode ini dilakukan dengan cara memberikan justifikasi terhadap indikator pencapaian yang terdapat pada kompetensi dasar dengan memperhatikan kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa dengan hasil tinggi, sedang, dan rendah; 8. Metode kuantitatif dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar setiap indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atau skala/rentang yang telah ditetapkan (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan
Minimal,
Direktorat
Pembinaan Sekolah Menengah Atas); 9. Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan/kerumitan setiap indikator, kompetensi dasar dan standar kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik. Sebagai contoh, suatu indikator dikatakan memiliki tingkat kompleksitas tinggi apabila dalam pencapaiannya perlu didukung oleh komponen dengan sejumlah kondisi sebagai berikut:
71
a. Pendidik 1) memahami dengan benar kompetensi yang harus dibelajarkan pada peserta didik; 2) kreatif dan inovatif dengan metode
pembelajaran
yang
bervariasi;
3)
menguasai
pengetahuan dan kemampuan sesuai bidang yang diajarkan. b. Peserta didik1) kemampuan penalaran tinggi; 2) cakap/terampil menerapkan konsep; 3) cermat, kreatif, dan inovatif dalam penyelesaian
tugas/pekerjaan;
c. Waktu Memerlukan waktu yang cukup lama untuk memahami materi
tersebut
sehingga
dalam
proses
pembelajarannya
memerlukan pengulangan. Jika suatu indikator hanya meliputi sebagian dari kondisi tersebut di atas, maka dapat dinyatakan memiliki kompleksitas sedang dan apabila tidak memerlukan kondisi
tersebut
indikator
dapat
dinyatakan
memiliki
kompleksitas rendah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III); 10. Daya dukung adalah segala sumber daya dan potensi yang dapat mendukung penyelenggaraan pembelajaran seperti sarana dan prasarana meliputi perpustakaan, laboratorium, dan alat/bahan untuk proses pembelajaran, ketersediaan tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, manajemen
sekolah,
dan
kepedulian
stakeholders sekolah (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal, Dit. P-SMA BAB III); 11. Kemampuan (intake) rata-rata peserta didik atau kompetensi awal
peserta didik yang dapat dimanfaatkan dalam mencapai
kompetensi dasar (KD) dan Standar Kompetensi (SK) yang telah ditetapkan dalam jangka waktu `tertentu.
72
a. Untuk kelas X, kemampuan rata-rata peserta didik dapat didasarkan pada hasil seleksi pada saat penerimaan peserta didik baru, nilai ujian nasional, rapor SMP, tes seleksi masuk atau psikotes; b. penetapan intake di kelas XI dan XII berdasarkan kemampuan peserta
didik
di
mempertimbangkan
kelas
sebelumnya
keterkaitan
antara
dengan indikator
selalu dengan
indikator sebelumnya yang telah dicapai oleh peserta didik. (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas, BAB III, Butir C.3); 12. Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap peserta didik setelah
menyelesaikan penilaian pada setiap indikator dan
KD untuk memperoleh
data tingkat pencapaian peserta didik
terhadap KKM yang telah ditetapkan.
Hasil analisis tersebut
dijadikan acuan bagi guru untuk melaksanakan
program
tindak lanjut berupa: a. pembelajaran remedial dan atau pengayaan, b. perbaikan metode/strategi pembelajaran, c. pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya (Panduan Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal. Dit PSMA, BAB IV); Pelaksanaan penentuan KKM di SMA Plus Muthahhari : 1. KKM ditentukan pada awal tahun pelajaran 2. Nilai ketuntasan belajar untuk aspek kompetensi pengetahuan dan Praktik dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dengan rentang 0 100 (angka 100% merupakan kriteria ideal). 3. Penentuan KKM dilakukan melalui analisis ketuntasan belajar
73
minimal pada setiap indikator dengan memperhatikan tingkat kompleksitas, daya dukung, dan intake siswa untuk mencapai ketuntasan kompetensi dasar setiap indikator, KD, dan SK dengan menggunakan poin/skor atauskala/rentang yang telah ditetapkan 4. Intake kelas X di SMA Plus Muthahhari ditentukan dengan mempertimbangkan nilai Ujian Nasional dan hasil test matematika dasar ketika pelaksanaan Al Training ( awal masuk ). 5. Intake kelas XI dan XII diambil berdasarkan kemampuan murid di kelas sebelumnya 6. Guru melakukan analisis pencapaian KKM setiap murid setelah menyelesaikan penilaian pada setiap indikator dan KD untuk memperoleh
data tingkat pencapaian murid terhadap KKM yang
telah ditetapkan. Hasil analisis tersebut dijadikan acuan untuk melaksanakan
program tindak
lanjut berupa:
a. pembelajaran remedial dan atau pengayaan, b. perbaikan metode/strategi pembelajaran, c. pertimbangan dalam penetapan KKM tahun berikutnya Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) SMA Plus pelajaran
Muthahhari
Tahun
2010 – 2011 dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
DAFTAR KRITERIA KETUNTASAN MINIMAL (KKM) SMA PLUS MUTHAHHARI Tahun Pelajaran 2010– 2011 No
Mata Pelajaran
Kelas X
XI IPA
XI IPS
XII IPA
XII IPS
1.
Pend. Agama
75
75
75
75
75
2,
PKn
75
75
75
75
75
74
3.
Sejarah
75
75
75
75
75
4.
Bhs. Indonesia
75
75
75
75
75
5.
Bhs. Inggris
75
75
75
75
75
6.
Bhs. Inggris Khas
75
75
75
75
75
7.
Matematika
75
75
75
75
75
8.
Kimia
75
75
-
75
-
9.
Biologi
75
75
-
75
-
10.
Fisika
75
75
-
70
-
11.
Ekonomi
75
-
75
-
75
12.
Sosiologi
75
-
75
-
75
13.
Geografi
75
-
75
-
75
14.
Penjaskes
75
75
75
75
75
15.
TIK
75
75
75
75
75
16.
CA
-
-
75
-
75
17.
Dirasah Islamiyyah
75
75
75
75
75
18.
Bhs. Arab
75
75
75
75
75
19.
Pend. Seni
75
75
75
-
-
20.
Bhs. Sunda
75
75
75
-
-
21.
PLH
75
75
75
-
-
Rata-rata Kelas
75
75
75
75
75
Rata-rata Sekolah
75
75
6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan Kelas Kriteri kenaikan kelas di SMA Plus Muthahhari mengacu kepada kriteria kenaikan kelas
sesuai dengan SK Dirjen Mandikdasmen No
12/C/kep/TU/2008 yaitu : 1. Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran atau semester genap 2. Kenaikan kelas didasarkan pada penilaian hasil belajar pada semester
genap dengan pertimbangan seluruh SK/KD yang
belum tuntas pada
semester ganjil
harus
dituntaskan
sampai mencapai KKM yang ditetapkan, sebelum akhir semester genap. Hal ini sesuai dengan prinsip mastery learning ( belajar tuntas ), dimana peserta yang ditetapkan, maka yang bersangkutan harus mengikuti
pembelajaran remidi
bersangkutan mampu mencapai KKM
sampai yang
yang
dimaksud.
3. Peserta didik dinyatakan tidak naik kelas XI, jika yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga) mata pelajaran 4. Peserta didik dinyatakan tidak naik ke kelas XII, jika yang bersangkutan tidak mencapai ketuntasan belajar minimal, lebih dari 3 (tiga)
mata
pelajaran yang
ciri khas program, atau
yang
ketuntasan belajar minimal pada
bukan mata pelajaran bersangkutan tidak mencapai salah satu atau lebih mata
pelajaran ciri khas program. Kriteria Kenaikan kelas di SMA Plus Muthahhari, secara umum mengacu kepada kriteria kenaikan di atas, tetapi jika ada peserta didik yang tidak mencapai KKM nya lebih dari 3 mata pelajaran, maka kepada peserta
76
didik tersebut masih diberi kesempatan untuk memperbaikinya dalam waktu 2 minggu , sejak tanggal kenaikan kelas Pelaksanaan hasil belajar Murid di SMA Plus Muthahhari Langkah pertama pada pelaksanaan hasil belajar murid adalah setiap guru mata pelajaran menentukan KKM masing-masing mata pelajaran, selanjutnya melaksanakan kegiatan seperti yang tercantum di bawah ini : 1. Ulangan Harian dilaksanakan oleh masing-masing guru mata pelajaran, biasanya dilakukan setelah pembelajaran I – 2 KD ( sesuai dengan
rencana penilaian masing-masing guru mata pelajaran )
2. Ulangan Tengah Semester dilaksanakan pada tengah semester 1 dan 2, yaitu minggu ke 1-2 bulan Oktober 2010 dan April 2011 3. Ulangan akhir semester dilaksanakan pada akhir semester 1 , yaitu pertengahan bulan Desember 2010 4. Ulangan kenaikan kelas dilaksanakan pada akhir semester 2, yaitu pada
pertengahan bulan Juni 2011
Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar murid Mekanisme dan prosedur pelaporan hasil belajar murid di SMA Pus Muthahhari adalah sbb : 1. Menentukan KKM setiap mata pelajaran 2. Mengkoordinasikan ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas. 3. Menentukan kriteria kenaikan kelas. 4. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran estetika dan kelompok mata pelajaran pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan melalui rapat
guru dengan mempertimbangkan hasil penilaian
dari masing-masing
guru mata pelajaran
77
5. Menentukan nilai akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia
dan kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan
kepribadian dilakukan
melalui
rapat
mempertimbangkan hasil penilaian guru mata
guru pelajaran
dengan dan
nilai
hasil ujian sekolah 6. Menyelenggarakan ujian sekolah dan menentukan kelulusan murid dari ujian sekolah sesuai dengan POS Ujian Sekolah/Ujian Nasional 7. Melaporkan hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester kepada orang tua/wali murid dalam bentuk buku laporan pendidikan. 8. Melaporkan pencapaian hasil belajar kepada dinas pendidikan 9. Menentukan kelulusan murid melalui rapat guru 11. Menerbitkan Surat Keterangan Hasil Ujian Nasional (SKHUN) 12. Menerbitkan ijazah setiap murid yang lulus Ujian Sekolah
Pelaksanaan program Remedial dan Pengayaan Program Remedial diberikan kepada murid yang belum tuntas. Program Remedial di SMA Plus Muthahhari dilaksanakan dalam 2 cara, yaitu oleh : 1. Guru mata pelajaran, setelah pelaksanaan ulangan harian 2. Dikoordinir ole sekolah, setelah pelaksanaan ulangan umum semester 1 dan ulangan umum semester 2 Pelaksanaan program Pengayaan Program Pengayaan diberikan kepada murid yang mempunyai kemampuan / hasil belajar yang jauh lebih besar dari nilai KKM mata pelajaran. Kegiatan ini berfungsi untuk menambah/meningkatkan wawasan dan kemampuan murid yang mempunyai kecerdasan di atas KKM. Kegiatan Pengayaan diberikan oleh masing-masing guru mata pelajaran, waktu pelaksanaan nya menjadi kewenangan masing-masing guru mata
78
pelajaran.
Kelulusan Murid SMA Plus Muthahhari dinyatakan LULUS, jika memenuhi standar / kriteria kelulusan Ujian Nasional di bawah ini : 1. Memiliki nilai rata-rata minimal 5,75 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,25 untuk paling banyak dua mata pelajaran , dan minimal 4,50 untuk mata pelajaran lainnya ( mengikuti kriteria Kementrian Pendidikan Nasional ) 2. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran 3. Lulus Ujian Sekolah : memiliki nilai minimal 6,5 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan 4. Membuat sebuah Karya Ilmiah yang harus dipertanggungjawabkan di depan 3 Guru Penguji 5. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran : a. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, Indikator penilaiannya : 1. rajin melaksanakan ibadah 2. rajin mengikuti kegiatan keagamaan 3. jujur dalam perkataan dan perbuatan 4. mematuhi aturan sekolah 5. hormat terhadap pendidik
79
6. tertib ketika mengikuti pelajaran di kelas atau di tempat lain 7. hafal 26 surat juz amma Hasil penilaian akhir terdiri atas 2 aspek, dengan nilai baik : 1. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku 2. hasil ulangan dan atau penugasan
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian Indikator penilaiannya : 1. menunjukka kemauan belajar 2. ulet tidak mudah menyerah 3. mematuhi aturan sosial 4. tidak mudah dipengaruhi oleh hal yang negatif 5. berani bertanya dan menyampaikan pendapat 6. kerja sama dengan teman dalam hal yang positif Hasil penilaian akhir terdiri atas 2 aspek, dengan nilai baik : 1. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku 2. hasil ulangan dan atau penugasan c. kelompok mata pelajaran estetika Indikator penilaiannya : 1. apresiasi seni 2. kreasi seni
80
Hasil penilaian akhir terdiri atas 2 aspek, dengan nilai baik : 1. hasil pengamatan terhadap beberapa observasi 2. hasil ulangan dan atau penugasan d. kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan Indikator penilaiannya : 1. aktivitas dalam kegiatan olah raga 2. kebiasaan hidup sehat dan bersih 3. tidak merokok 4. tidak menggunakan narkoba 5. disiplin waktu 6. terampil melakukan gerak olah raga Hasil penilaian akhir terdiri atas 2 aspek, dengan nilai baik : 1. hasil pengamatan terhadap perkembangan perilaku 2. hasil ulangan dan atau penugasan Pelaksanaan ujian nasional tahun pelajaran 2010 – 2011 diperkirakan dilangsungkan pada minggu ketiga bulan Maret ( sesuai dengan kalender akademis Disdik Provinsi dan Disdik Kota Bandung. Sedangkan pelaksanaan Ujian Sekolah diperkirakan pada minggu kedua bulan April. Pada prinsipnya pelaksanaan Ujian Nasional dan Ujian Sekolah sesuai dengan POS yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan. Pada tahun pelajaran 2010 – 2011 ini, SMA Plus Muthahari kembali menargetkan kelulusan murid sebanyak 100% ( insya Allah berhasil ).
81
Beberapa program sekolah dalam mencapai angka kelulusan 100% tersebut dan untuk meningkatkan kualitas lulusan adalah mengadakan : 1. Program Pemantapan yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2010 sampai bulan Maret 2011( setiap hari Senin, Selasa dan Kamis ) 2. Try Out untuk mata pelajaran SNMPTN ( di semester 1 sebanyak 2 kali ) 3. Pra Ujian Nasional , dilaksanakan pada semester 2 sebanyak 5 kali 4. Program Intensif khusus mata pelajaran Ujian Nasional mulai bulan Februari 2011 sampai menjelang Ujian Nasional. 5. Pra Ujian Sekolah dilaksanakan sesudah Ujian Nasional 6. Karya Tulis Ilmiah. Mulai buan Oktober sampai bulan Desember 2010, setiap murid kelas XII harus membuat sebuah Karya Tulis Ilmiah dibawah bimbingan seorang Guru yang ditunjuk oleh Sekolah. Pada bulan Januari 2011 dilakukan Ujian Karya Ilmiah, dimana setiap murid harus mempertanggungjawabkan karya tulisnya dihadapan 3 orang Guru penguji, selama 60 menit. 7. Kegiatan-kegiatan outdoor untuk menambah wawasan / pengetahuan, meningkatkan empati dan mengasah kecerdasan majemuk murid 8. Secara khusus melaksanakan kegiatan ritual keagamaan , untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT dan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW SAW dan keluarganya yang suci. Program pasca ujian nasional sebagai antisipasi bagi murid yang belum lulus ujian dilakukan melalui pembahasan soal-soal Ujian Nasional yang diberikan secara klasikal dan individual ( khusus untuk murid-murid yang diperkirakan tidak lulus pada ujian utama ), diberikan sampai pengumuman kelulusan dan setelah pengumuman kelulusan ( khusus untuk yang tidak lulus )
82
7. Kriteria Penjurusan Penjurusan Di SMA Plus Muthahhari hanya ada 2 jurusan, yaitu jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Penjurusan dilakukan di semester 2 kelas X, dan pelaksanaan penjurusan di semester 1 kelas XI. Kriteria Penjurusan murid kelas XI dan kelas XII sesuai dengan SK Dirjen Mandikdasmen No. 12/C/Kep/TU/2008 : 1. Waktu penentuan dan pelaksanaan penjurusan a. Penentuan penjurusan bagi peserta didik untuk program IPA, IPS dan Bahasa dilakukan mulai akhir semester 2 kelas X b. Pelaksanaan KBM sesuai program jurusan, dimulai pada semester 3 kelas XI Kriteria Penjurusan Program Penentuan
penjurusan
program
dilakukan
dengan
mempertimbangkan potensi minat dan kebutuhan peserta didik, yang harus dibuktikan dengan hasil prestasi akademik yang sesuai dengan kriteria nilai yang ditetapkan oleh sekolah.. Jika terjadi perbedaan antara potensi/minat dengan nilai akdemik seorang peserta didik, maka guru harus mengkaji dan melakukan perbaikan dalam memberikan layanan belajar kepada yang bersangkutan. a. Potensi dan Minat Peserta Didik Dilakukan dengan kuesioner/angket, wawancara atau cara lain untuk mendetekdi potensi, minat dan bakat. b. Nilai Akademik Peserta didik yang naik ke kelas XI dan akan mengambil program tertentu yaitu : IPA atau IPS atau bahasa, boleh memiliki nilai yang tidak tuntas paling banyak 3 mata pelajaran pada mata pelajaran-mata pelajaran yang bukan menjadi ciri khas program tersebut.
83
c. Bagi peserta didik yang memenuhi persyaratan untuk masuk ke semua program diberi kesempatan untuk pindah jurusan jika ia tidak cocok pada program semula atau tidak sesuai dengan kemampuan dan kemajuan belajarnya. d. Batas waktu untuk pindah program ditentukan oleh sekolah paling lambat satu bulan. Kriteria Penjurusan di SMA Plus Muthahhari mengacu kepada kriteria di atas, tetapi ada sedikit penambahan, yaitu : 1. Nilai rata-rata masing-masing program minimal 6,50 2. Mendapat rekomendasi dari Guru Mata Pelajaran 3. Mendapat persetujuan dari orang tua Penelusuran Bakat dan Minat dilakukan oleh Guru BK melalui Angket dan hasil wawancara. Pengisian angket dilakukan 2 kali , sedangkan wawancara dilakukan selama kegiatan belajar di kelas X Penelusuran Prestasi belajar dilakukan oleh guru BK dan seluruh guru mata pelajaran kelas X di semster 1 dan semester 2. Jadi mekanisme dan proses pelaksanaan penjurusan di SMA Plus Muthahhari adalah : 1. Sosialisasi penjurusan IPA, IPS dan Bahasa dilakukan selama pembelajaran di semester 1 dan semester 2 oleh Guru BK , Wks. Kurikulum , guru mata pelajaran dan wali kelas 2. Penilaian prestasi belajar selama pembelajaran dilakukan oleh masing-masing guru mata pelajaran dan wali kelas, dengan tembusan ke guru BK 3. Angket pemilihan jurusan dilaksanakan pada pertengahan semester 1-2 dan akhir semester 1-2 4. Kegiatan wawancara sesuai pemilihan program dilakukan oleh guru BK dan
wali kelas sesuai dengan jadwal kegiatan
guru BK dan wali kelas
84
5. Pada akhir semester 2, guru BK dan wali kelas melakukan pendataan secara menyeluruh terhadap bakat, minat dan hasil prestasi belajar murid kelas X, dilengkapi dengan hasil rekomendasi dari masing-masing guru mata pelajaran 6. Hasil pendataan kemudian dianalisa, jika ada jetidaksesuaian antara minat dan pemilihan jurusan, maka dilakukan wawancara terhadap murid ybs , perlu termasuk orang tuanya ( jika diperlukan ) 7. Hasil penelusuran bakat, minat dan prestasi dibahas dalam rapat kenaikan kelas, untuk menentukan dan mensosialisasikan murid sesuai dengan jurusannya .
Mutasi Sekolah Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan : 1. Sekolah memfasilitasi peserta didik yang akan pindah ke sekolah lain 2. Untuk pelaksanaan pindah sekolah ( masuk atau keluar) lintas Provinsi dan Kabupaten/Kota disesuaikan dengan peraturan yang berlaku pada
masing- masing Dinas Pendidikan Provinsi
dan Kabupaten/Kota. 3. Sekolah dapat menentukan persyaratan pindah/mutasi peserta didik sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah, antara lain mencakup
hal-hal :
a. Menyesuaikan bentuk laporan hasil belajar dar sekolah asal sesuai dengan bentuk raport yang digunakan di sekolah tujuan b. Melakukan tes atau program matrikulasi bagi Murid pindahan Secara umum persyaratan mutasi di SMA Plus Muthahhari mengacu kepada BSNP. Ada sedikit tambahan untuk persyaratan , yaitu : a. Murid yang akan pindah dari SMA Plus Muthahhari diwajibkan untuk :
85
1. Mengajukan permohonan pindah dalam format khusus yang disediakan oleh sekolah 2. Menjelaskan alasan pindah dan menyebutkan sekolah yang sudah siap menerima kepindahannya 3. Semua administrasi yang terkait dengan mutasi Murid akan dilaporkan ke Dinas Pendidikan Kota Bandung, apalaji jika kepindahannya lintas provinsi. 4. Murid yang bersangkutan telah menyelesaikan seluruh persyaratan yang terkait
dengan mutasi sekolah ( Mis.
Kelengkapan nilai raport ) b. Mekanisme Murid yang akan pindah ke SMA Plus Muthahhari : 1. SMA Plus Muthahhari hanya menerima pindahan murid untuk kelas X dan Kelas XI 2. Untuk kelas XI, hanya menerima mutasi murid di semester 1 saja 3 Murid yang akan mutasi ke SMA Plus Muthahhari harus melengkapi syarat-syarat administrasi yang terkait dengan mutasi yaitu : a. Syarat pendaftaran sama dengan pendaftaran murid baru b. Membawa surat keterangan pindah dari sekolah asal c. Jika berasal dari luar kota /provinsi harus ada legalisasi dari Dinas Pendidikan setempat
8. Pendidikan Kecakapan Hidup Pendidikan kecakapan hidup mencakup kecakapan pribadi, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan/atau kecakapan vokasional. Pendidikan kecakpan hidup merupakan bagian integral dari pendidikan semua mata pelajaran dan /atau berupa paket/modul yang direncanakan secara khusus. Program pendidikan kecakapan hidup yang dikembangkan di SMA mengacu pada dua dimensi, yaitu kecakapan hidup yang bersifat generik
86
(generic life skill) dan kecakapan hidup spesifik (specific life skill). Dimensi generik meliputi kecakapan akademik, kesadaran diri, kecakapan berpikir dan bernalar, serta kecakapan bekerja sama. Semua kecakapan ini dapat dikembangkan pada berbagai mata pelajaran. Sedangkan dimensi spesifik, yaitu kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, berupa kecakapan vokasional. Kecakapan akademik terkait dengan konten akademik mata pelajaran tertentu, misalnya fisika, biologi, geografi dan lain-lain. Sedangkan kecakapan vokasional terkait dengan kejuruan tertentu, seperti tata boga, tata busana, grafika dan lainlain. Tujuan pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup memiliki tiga dimensi (Hari : 2005), yaitu : 1. Tujuan pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan dan pemilikan
kecakapan proses (methodolodycal objectives)
2. Tujuan pembelajaran yang berorientasi
pada penguasaan dan
pemilikan konsep keilmuaan ( content objectives) 3. Tujuan pembelajaran yang berorientasi pada kecakapan penerapan konsep keilmuan (life skill objectives) Pendidikan Kecakapan Hidup di SMA Plus Muthahhari diberikan dalam 2 cara, yaitu : a. Kecakapan hidup yang bersifat generik, yang kecakapan akademik, kesadaran diri, kecakapan berpikir dan bernalar, serta kecakapan bekerja sama dikembangkan pada semua mata pelajaran. b. Diberikan pelajaran kecakapan hidup secara khusus, untuk setiap kelas setiap minggu 2 jam pelajaran
( pelajaran Life Skill )
Pelajaran Life Skill SMA Plus Muthahhari, secara khusus membekali murid supaya memiliki :
87
1. Sikap dan kebiasaan yang baiik serta keterampilan belajar yang efektif dengan menggunakan sumber belajar yang bervariasi 2. Self Awareness ( mengetahui kondisi diri sendiri, kesukaan, sumber daya dan
intuisi
Self
management
(mampu
mengelola kondisi,impuls dan sumber dalam diri sendiri 3. Social awareness (memiliki kesadaran terhadap perasaan, kebutuhan dan kepentingan orang lain 4. Relationship management 5. Tertanamnya sikap pantang menyerah dalam menghadapi tantangan hidup 6. Mencapai kematangan dalam kkesadaran sebagai makhluk spiritual 7. Memiliki orientasi yang produktif tentang kesuksesan hidup. 8. Menncapai kematangan dalam membangun konsep baru tentang kesuksesan khususnya mencari peluang dan mengelola keuangan 9. Mampu menyusun rencana karir masa depan
9. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Keunggulan lokal merupakan ciri khas daerah yang mencakup aspek ekonomi, budaya, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi dan dikembangkan dari potensi daerah. Potensi daerah adalah potensi sumber daya spesifik yang dimiliki suatu daerah yang merupakan bagian dari ruang lingkup perencanaan pembangunan wilayah tersebut. PBKL merupakan usaha sadar yang terencana melalui penggalian dan pemanfaatan potensi daerah setempat secara arif dalam upaya mewujudkan suasana
belajar
dan
proses
pembelajaran,
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
agar
peserta
didik
aktif
keahlian, pengetahuan dan
sikap dalam upaya ikut serta membangun bangsa dan negara. Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek
88
ekonomi, budaya, bahasa, teknologi informasi dan komunikasi, ekologi, dll, yang semuanya bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik. Berdasarkan pengertian tersebut maka dapat disimpulkan PBKL di SMA adalah pendidikan/program pembelajaran yang diselenggarakan pada SMA sesuai dengan kebutuhan daerah, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya alam, sumber daya manusia, geografis, budaya, historis dan potensi daerah lainnya yang bermanfaat dalam proses pengembangan kompetensi sesuai dengan potensi, bakat dan minat peserta didik. Implementasi PBKL di sekolah dapat dikategorikan sebagai sebuah inovasi pendidikan. Inovasi pendidikan adalah inovasi dalam pendidikan untuk memecahkan masalah pendidikan. Inovasi pendidikan merupakan suatu ide, barang, metode yang dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang baru bagi seseorang atau kelompok baik berupa hasil invensi atau diskoveri, yang dipakai untuk memecahkan masalah pendidikan . Tahapan Program Implementasi PBKL di sekolah dibagi menjadi 8 tahap yaitu: a. Tahap Inventarisasi Keunggulan Lokal b. Tahap Analisis c. Tahap Penentuan Tema Keunggulan Lokal d. Tahap Penentuan Jenis Keunggulan Lokal e. Tahap Inventarisasi Kompetensi f.
Tahap Penjabaran Kompetensi
g. Tahap Strategi Implementasi h. Tahap Analisis Kesiapan i.
Tahap Implementasi PBKL
Pendidikan Berbasis Keunggulan (PBKL) di SMA Plus Muthahhari Program PBKL di SMA Plus Muthahhari semuanya mengacu kepada visi dan misi SMA Plus Muthahhari , yaitu meningkatkan inteligensi, kreativitas dan menyempurnakan akhlak. Tema PBKL SMA Plus Muthahhari adalah : Sekolah Berbasis Akhlak
89
Adapun tujuan program PBKL SMA Plus Muthahhari adalah : 1. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan, sosial, dan budaya daerah tempat peserta didik berada; 2. Memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan mengenai lingkungan daerah yang berguna bagi siswa itu sendiri dan masyarakat; 3. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerah, serta melestarikan dan mengembangkan nilainilai luhur budaya daerah dalam rangka menunjang pembangunan nasional; 4. Menciptakan lingkungan belajar yang produktif dan efektif 5. Membina dan meningkatkan potensi kreatif murid untuk menyerap informasi 6. Meningkatkan berbagai macam kecerdasan (multiple intelligences) 7. Menanamkan sikap toleran, terbuka, kritis, dan nonsektarian sehingga mampu menyikapi perbedaan 8. Menanamkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan agama dan kearifan 9. Mampu mengenal Islam secara umum guna mewujudkan kepribadian yang mengutamakan kesucian diri
A. Manfaat PBKL Manfaat PBKL untuk Murid: 1. Memberikan rasa percaya diri agar peserta didik memiliki kompetensi tertentu dan berbeda dengan kompetensi peserta didik dari sekolah lain; 2. Memberi bekal pengetahuan yang mendalam akan agama sehingga memiliki
sikap
kritis,
mampu
menyikapi
perbedaan
serta
memecahkan masalah berdasarkan ilmu; 3. Memahami nilai-nilai budaya daerah sehingga akan membentuk karakter yang baik pada setiap peserta didik.
90
Manfaat PBKL untuk Sekolah 1. Terciptanya kebersamaan pada warga sekolah karena memiliki komitmen yang sama untuk mengusung “Tema PBKL”; 2. Terbentuknya iklim dan budaya sekolah yang kondusif; 3. Terwujudnya suasana belajar mengajar yang kondusif; 4. Memiliki nilai jual kepada masyarakat. Alur dan langkah kegiatan PBKL di SMA Plus Muthahhari adalah sbb : 1. Sosialisasi Program PBKL 2. Penyusunan Tim Pengembang PBKL dan Tugas Pokoknya 3. Membuat Inventarisasi dan Analisis Kondisi Sekolah Dari hasil inventarisasi dan analisis kondisi sekolah, maka diputuskan bahwa PBKL di SMA Plus Muthahhari adalah : 1. Dirasah islamiyyah 2. Seni Sunda 3. X – Day Beberapa alasan yang mendukung pemilihan jenis PBKL di atas adalah : 1. Visi dan Misi yang berorientasi kepada peningkatan inteligensi , kreativitas dan pembinaan akhlak 2. Sumber Daya Manusia : Guru Dirasah Islamiyyah, X – Day dan guru seni sunda yang cukup banyak dan memadai 3. Sarana dan prasarana yang menunjang kegiatan pembelajaran 4 Biaya yang cukup untuk membiayai kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah, Seni Sunda dan X- Day 5. Program kegiatan pembelajaran Dirasah Islamiyyah, Seni Sunda dan X- Day yang dapat meningkatkan inteligensi, kreativitas dan pembinaan akhlak 6. Komite Sekolah yang mendukung dan dapat bekerja sama dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Dirasah
Islamiyyah, Seni
Sunda dan X- Day
91
7. Historis agama islam. SMA Plus Muthahhari berasal dari sebuah pesantren
yang membimbing santri untuk
belajar pada waktu
liburan. 8. Misi yang sinergis dengan motto Kota Bandung yaitu Bandung sebagai
Kota Agamis
B. Pelaksanaan Program PBKL SMA Plus Muthahhari Implementasi PBKL di SMA Plus Muthahhari melalui dua cara , yaitu : 1. Mulok : a. Dirasah Islamiyah ( dalam bentuk Paket –paket keilmuan ) Standar Kompetensi Dirasah islamiyyah yang masuk ke dalam PBKL adalah : 1. Memahami Furu’udin 2. Mempraktikan jenis-jenis Furu’udin 3. Melaksanakan ibadah ritual 4. Mencintai Rasulullah 5. Mencintai orang tua 6. Mencintai Mustdh’affin b. Seni Sunda pada pelajaran bahasa sunda Seni Sunda yang ditanamkan di PBKL SMA Plus Muthahhari adalah z Menanamkan rasa cinta terhadap seni dan budaya sunda z Meningkatkan kemampuan dalam mengekspresikan diri dalam karya seni z Menunjukkan hasil kreativitas karya seni dalam sebuah pertunjukkan
2.
Ekstrakurkuler ( X – Day )
Program X-Day merupakan sebuah program yang berupaya untuk menemukan dan mengembangkan potensi murid di SMA Plus Muthahhari. Kegiatan X-day diadakan satu hari khusus ketika murid-
92
murid memepelajari
hal-hal
maupun yayasan. Sering disebut
“diluar”
kurikulum
pemerintah
sebagai kurikulum murid.
Kegiatan X-day meliputi: 1. Bahasa ( Jerman, Perancis, Korea, Jepang, ) 2. Seni ( Perkusi, Padus, Gitar, Tari, Teater, Rupa) 3. Olah Raga ( Basket, Futsal , Badminton, Taichi, Wu shu, ) Club merupakan organisasi siswa dengan bidang yang khusus dan bersifat pilihan yang tidak wajib. Club di SMA Plus Muthahhari terdiri atas: 1. Cermin Ide (Andi Permana) 2. Teater Timbang (Budi Darmawan) 3. MAT (Richie) 4. M Rescue Team/UKS (Mulyadi) 5. Mading (Budi Darmawan) 6. Paskibra (Esti Dwi P.Oetami) 7. Filmuther (M. Benny Wardhana) 8. Club Computer (Dadan Fardian) 9. KIR (Rika W. Sukmana)
Upaya SMA Plus Muthahhari Menuju Pendidikan Berwawasan Global Pendidikan berwawasan global merupakan suatu proses pendidikan yang dirancang untuk mempersiapkan anak didik dengan kemampuan dasar intelektual dan tanggung jawab guna memasuki kehidupan yang bersifat kompetitif dan dengan derajat saling menggantungkan antar bangsa yang sangat tinggi. Pendidikan harus mengkhaitkan proses pendidikan yang berlangsung di sekolah dengan nilai-nilai yang selalu berubah di masyarakat global. Dengan demikian, sekolah harus memiliki orientasi nilai, di mana masyarakat tersebut harus selalu dikaji dalam kaitannya dengan
masyarakat
dunia.
93
Implikasi dari pendidikan berwawasan global menurut perfektif reformasi tidak hanya bersifat perombakan kurikulum, tetapi juga merombak sistem, struktur dan proses pendidikan. Pendidikan dengan kebijakan dasar sebagai kebijakan sosial tidak lagi cocok bagi pendidikan berwawasan global. Pendidikan berwawasan global harus merupakan kombinasi antara kebijakan yang mendasarkan pada mekanisme pasar. Maka dari itu, sistem dan struktur pendidikan harus bersifat terbuka, sebagaimana layaknya kegiatan yang memiliki fungsi ekonomis Kebijakan pendidikan yang berada di antara kebijakan sosial dan mekanisme pasar, memiliki arti bahwa pendidikan tidak semata-mata di tata dan diatur dengan menggunakan perangkat aturan sebagaimana yang berlaku sekarang ini, serba seragam, rinci dan instruktif. Tetapi pendidikan juga di atur layaknya suatu Mall, adanya kebebasan pemilik toko untuk menentukan barang apa yang akan dijual, bagaimana akan dijual dan dengan harga berapa barang akan dijual. Pemerintah tidak perlu mengatur segala sesuatu dengan rinci. Visi SMA Plus Muthahhari sudah sangat berpikir jauh ke masa depan, yaitu mempersiapkan kompetitif dalam Beberapa pendidikan
upaya
Sumber Daya Manusia yang memiliki faidah
Pasar Global. SMA
Plus
Muthahhari
dalam
rangka
menuju
berwawasan global antara lain :
1. Sistem Sekolah Berdasarkan TIK Era globalisasi identik dengan teknologi informasi. Ibarat pisau bermata dua, bila tak digunakan dengan baik, ia dapat mendatangkan keburukan. Agar warga sekolah tak tertinggal dengan arus perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat itu, mereka dikondisikan untuk sedapat mungkin memanfaatkannya antara lain dengan pembelajaran yang terintegrasi, pemanfaatan situs sekolah, pembelajaran berbasiskan
94
internet, sistem informasi yang terhubung dengan gateway, pemantauan kegiatan di luar dan di dalam sekolah, dan sebagainya. 2. Aktif dalam kegiatan pembelajaran global Di dunia ini sekarang sudah banyak organisasi dibentuk dengan tujuan yang sama: membekali anak didik untuk cakap dalam era pendidikan global. Mereka mengadakan berbagai kerjasama yang menumbuhkan wawasan dan kepedulian lingkungan global. Sekolah harus terdaftar sebagai anggota keluarga besar dunia ini, dan aktif mengikuti kegiatannya, atau mengusulkan kegiatan-kegiatan alternatif. Organisasiorganisasi itu misalnya I-Earn, Global Learning, Global Education Network, Global School.Net dan sebagainya. Isu-isu yang diangkat meliputi Global Warming, Isu-isu timur tengah, global climate changing, Eco-awareness, dan sebagainya. Melalui ragam kerjasama dapat dibuat berbagai proyek bersama antara berbagai siswa, guru, dan sekolah di seluruh dunia. Kegiatan yang sudah dilaksanakan di SMA Plus Muthahhari adalah memfasilitasi murid-murid untuk mempelajari berbagai bahasa dan budaya Negara lain yang ingin dipelajarinya ( Bahasa Jerman, Korea, Jepang dan perancis ) dan mengadakan observasi langsung ke tempattempat yang menggunakan berbagai bahasa di atas, untuk melatih kemampuan berbahasa murid-murid ( praktik berbicara ). 3. Twinning Program dengan Sekolah luar negeri Mirip seperti poin nomor dua, program ini adalah upaya untuk menjalin kerja kemitraan. Sekolah sedapat mungkin mengikat kerjasama sister school atau twinning program dengan banyak sekolah di luar negeri. Bila poin nomor dua bersifat global, maka twinning program lebih bersifat intensif dan mengikat erat dua sekolah di dua tempat yang berbeda.
95
Yang sudah dilakukan oleh SMA Plus Muthahhari adalah membantu murid-murid yang akan kuliah di Jerman. Antara lain dalam hal informasi kuliah di Negara Jerman dan bimbingan intensif bahasa jerman ( dibimbing oleh salah seorang guru Bahasa jerman di SMA Muthahhari, yang secara pribadi sudah menjalin kemitraan dengan Universitas Munster di kota Munster. Sampai hari ini SMA Plus Muthahhari mempunyai komunitas sendiri di Negara Jerman. Setiap angkatan selalu ada perwakilan untuk melanjutkan studi di Negara Jerman. Negara lain yang diminati oleh murid-murid untuk melanjutkan studinya adalah Malaysia dan Australia. 4. Mengintegrasikan wawasan global dalam Pembelajaran Dalam membuat silabus – RPP, guru memasukan wawasan global ini ke dalam pembelajaran. Misalnya ketika guru Fisika menjelaskan gelombang, ia bisa memulainya dengan menumbuhkan rasa ingin tahu murid dengan bertanya: adakah yang tahu apa yang dimaksud dengan Mexican Wave? Gelombang Meksiko? Jenis gelombang seperti itu tidak ada dalam Fisika. Gelombang Meksiko adalah sebutan bagi perilaku penonton sepak bola yang mengangkat tangannya ke atas dan ke bawah. Tradisi dukungan seperti itu dimulai pada Piala Dunia Meksiko 1986. Karena itulah ia disebut “Mexican Wave”. Dengan cara seperti ini, pada saat yang sama, guru telah memasukkan unsur pengetahuan dan keterlibatan global pada pembelajaran siswanya.
96
BAB IV
KALENDER PENDIDIKAN
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan mengikuti kalender pendidikan pada setiap tahun ajaran. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.
A. Alokasi Waktu SMA Plus Muthahhari membuat sendiri Kalender Pendidikan, dengan mengacu kepada BSNP, yaitu : 1. Permulaan tahun pelajaran adalah bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya. 2. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari libur khusus. 3. Pemerintah Pusat/Provinsi/Kabupaten/Kota menetapkan hari libur serentak untuk satuan-satuan pendidikan. Kalender pendidikan disusun berdasarkan alokasi waktu sebagaimana tercantum di dalam Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan sekolah
97
Tabel. Alokasi Waktu pada Kalender Pendidikan No. Kegiatan
Alokasi Waktu
1
36 minggu x 7 hari Dingunakan
Minggu efektif
= 312 hari
Keterangan
kegiatan
untuk
pembelajaran
efektif pada 1 tahun ajaran 2.
Jeda tengah semester
2 minggu = 14 hari
Satu
minggu
setiap
semester 3.
Jeda antar semester
2 minggu = 14 hari
Antara semester I dan II
4.
Libur
3 minggu = 21 hari
Digunakan
akhir
tahun
pelajaran
untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran
5.
Hari libur keagamaan
12 hari
Isro Mi’raj, Iedul Fitri, Iedul adha, Tahun Baru Islam,
Natal,
Imlek,
Hari
Nyepi,
Maulid, Hari
Paskah,
Hari
Wafat Kristus, Waisak 6
Hari
libur 2 hari
umum/nasional 7.
17 Agustus dan Tahun Baru 2010
Hari libur khusus
3 hari
Sebelum iedul fitri ( 3 hari )
8.
Kegiatan
khusus
sekolah/madrasah
38 hari
AL
training,
Al
outdoor, Basic Islam, Pesantren
Ramadhan,
98
SWC, , Pramuka, LnC, Akbari, General,
Studium Expo,
Fiqh
Muqaran, Tarikh Islam, Observasi
Rumpun,
Ulum Bhs. Sunda, Asysyuraa, Pramuka, Try Out, Pra UN,
1. Permulaan Tahun Ajaran Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran . Biasanya permulaan tahun pelajaran ini dimulai pada minggu ketiga bulan Juli. Pada tahun pelajaran 2010 – 2011 pembelajaran dimulai pada hari Senin tanggal 12 Juli 2010. Di SMA Plus Muthahhari, untuk kelas X , tiga hari pertama digunakan untuk Masa Orientasi Murid. Biasanya beberapa Murid kelas XI membantu sekolah untuk menjadi Panitia MOS. Murid kelas XI yang tidak menjadi Panitia dan murid kelas XII belajar sesuai jadwal. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri. 2. Waktu Belajar Waktu belajar di SMA Plus Muthahhari menggunakan sistem semester yaitu terdiri atas semester 1 ( Juli – Desember ) dan semester 2 ( Januari – Juni )
99
3. Kegiatan Tengah Semester Kegiatan Tengah Semester direncanakan selama 7 hari, diisi dengan kegiatan Ulangan Mid Semester. Ulangan Mid Semester dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil kegiatan belajar mengajar selama 3 bulan
4. Libur Sekolah Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus. Waktu libur di SMA Plus Muthahhari, pada umumnya mengikuti kalender pendidikan yang dibuat oleh Dinas Pendidikan Kota Bandung. Hari Libur Sekolah
No
Tanggal
Jenis Hari Libur
1.
9 – 11 Agustus 2010
Libur Awal Ramadhan
2.
17 Agustus 2010
Kemerdekaan RI
3.
1 – 19 September 2010
Libur Iedul Fitri 1431 H
4.
10 – 11 September 2010
Iedul Fitri 1431 H
5.
17 November 2010
Iedul Adha 1431 H ( hari Rabu )
6.
7 Desember 2010`
Tahun Baru 1432 H
100
7.
25 Desember 2010
Hari Natal
8.
27 Desember 2010 – 8
Libur Semester 1
Januari 2011
9.
1 Januari 2011
Tahun Baru 2011
10. 3 Februari 2011
Tahun Baru Imlek 2562
11. 15 Februari 2011
Maulid Nabi Muhammad SAW
12. 5 Maret 2011
Hari Raya Nyepi
13. 22 April 2011
Wafat Isa Al Masih
14. 17 Mei 2011
Hari Raya Waisak 2555
15. 2 Juni 2011
Kenaikan Isa Al Masih
16. 29 Juni 2011
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
17. 27 Juni – 9 Juli 2011
Libur semester 2
Kalender pendidikan Jadwal Kegiatan / Kalender Pendidikan SMA Plus Muthahhari Tahun pelajaran 2010 – 2011, dapat dilihat pada Tabel di bawah ini :
101
KALENDER AKADEMIS
SMA PLUS MUTHAHHARI Tahun Pelajaran 2010– 2011
No
TANGGAL
KEGIATAN
SEMESTER 1 1.
Lokakarya, Persiapan KBM Tahun 2010 – 1 – 3 Juli 2010
2011 Draft 1 KTSP
2.
Hari pertama Kegiatan Belajar Mengajar Smt 1 Tahun 2010 – 2011 ( Semua murid ikut Upacara ) 12 Juli 2010
Kls X : Pembukaan AL Training Kls XI : Pembagian dan penjurusan Kelas Kls XII : Pembagian Kelas
3.
4.
12 – 17 Juli 2010
11-13 Juli 2010
5.
AL Training (Pengenalan Lingkungan Sekolah ) untuk kelas X Test Kemampuan Dasar Murid Baru kelas X ( Intake ) Kls XI dan XII 1. Mengerjakan soal Mat - Bio– Ind
14 Juli 2010
2. Perwalian: Pembentukan Struktur Organisasi Kls 3. Mengisi Angket Belajar
102
6.
17 Juli 2010
Kegiatan AL Outdoor ( kelas X )
7.
17 – 20 Juli 2010
Lokakarya Draft 2 KTSP
8.
19 Juli 2010
Kegiatan dengan Kepolisian, WALHI dan Sosialisasi TATIB Sekolah Kelas X, XI dan XII
9.
29 Juli – 3 Agustus 2010
Basic Islam ( kelas X )
10.
29 Juli – 3 Agustus 2010
Ulumul Hadits kelas XI
11.
5 – 8 Agustus 2010
SWC kelas XII
12.
9 – 11 Agustus 2010
Libur Awal Ramadhan
13.
12 Agustus – 31 Agustus 2010
KBM Reguler dan Pesantren Ramadhan
14.
17 Agustus 2010
Kemerdekaan RI
15.
16 – 21 Agustus 2010
Fiqh Muqaran kelas XII dan Tarikh Islam
16.
1 – 19 September 2010
Libur Iedul Fitri 1431 H
17.
10 – 11 September 2010
Iedul Fitri 1431 H
18.
20 September 2010
Hari pertama masuk setelah Iedul Fitri
19.
Uji Kompetensi Bhs. Inggris dan TIK 21 – 30 September 2010 Kelas X, XI dan XII
20.
21 September 2010
Mulai kegiatan Pemantapan kelas XII
21.
24 September 2010
Pengarahan Karya Ilmiah kelas XII
22.
4 – 9 Oktober 2010
Mid semester 1
23.
13 – 16 Oktober 2010
Observasi Rumpun
24.
22 – 23 Oktober 2010
Try Out ke-1 kelas XII ( jam pemantapan )
103
25.
25 Oktober – 20 Desember 2010
Bimbingan Karya Ilmiah
26.
17 November 2010
Iedul Adha 1431 H ( hari Rabu )
27.
18 November 2010
Perkiraan pelaksanaan Qurban
28.
22 – 23 November 2010
Try Out ke-2 kelas XII ( jam reguler )
29.
Expo : Kewirausahaan , open house 26 - 30 November 2010
Resital Seni , Festival Bahasa Ulangan Umum Seni Sunda - PLH
30.
2 – 4 Desember 2010
Pra Ujian Nasional ke-1 ( jam reguler )
31.
7 Desember 2010`
Tahun Baru 1432 H
32.
6 – 14 Desember 2010
Ulum semester 1
33.
15 Desember 2010 ( malam )
Peringatan Asy-Syura
34.
15 – 21 Desember 2010
Remedial Nilai
35.
24 Desember 2010
Pembagian Raport Semester 1
36.
25 Desember 2010
Hari Natal
37.
27 Desember 2010 – 8 Januari 2011
Libur Semester 1
SEMESTER 2 1.
1 Januari 2011
Tahun Baru 2011
2.
10 Januari 2011
Hari Pertama Masuk Semester 2
3.
11 – 31 Januari 2011
Ujian Karya Ilmiah
104
4.
24 – 25 – 27 Januari 2011
Pra Ujian Nasional ke-2 ( jam pemantapan )
5.
3 Februari 2011
Tahun Baru Imlek 2562
6.
15 Februari 2011
Maulid Nabi Muhammad SAW
7.
7-8-10 Februari 2011
Pra Ujian Nasional Ke-3 ( jam pemantapan )
8.
24 – 26 Februari 2011
Pra Ujian Nasional Ke-4 ( jam reguler )
9.
28 Februari – 4 Maret 2011
Ulumul Quran kelas X, Ushul Fiqh kelas XI
10.
5 Maret 2011
Hari Raya Nyepi
11.
7-8-10 Maret 2011
Pra Ujian Nasional Ke-5 ( jam pemantapan )
12.
15 – 16 - 17 Maret 2011
Pra Ujian Nasional Ke-6 ( jam regular )
13.
21 – 25 Maret 2011
Perkiraan Ujian Nasional / Kegiatan SWC kelas XI
14.
4 – 8 April 2011
Perkiraan Ujian Sekolah
15.
2 – 9 April 2011
Mid Semester 2
16.
22 April 2011
Wafat Isa Al Masih
17.
2 – 6 Mei 2011
Perkiraan Ujian Ulangan
18.
17 Mei 2011
Hari Raya Waisak 2555
19.
23 – 26 Mei 2011
Spiritual Camp kelas X
20.
30 Mei 2011
AKBARI
21.
Ulangan Umum Seni Sunda, 1 Juni 2011 Pameran Kewirausahaan, Pameran PLH
22.
2 Juni 2011
Kenaikan Isa Al Masih
105
23.
8 – 15 Juni 2011
Ulangan Umum Semester 2
24.
16 – 21 Juni 2011
Remedial Nilai
25.
23 Juni 2011
LnC
26.
26 Juni 2011 (Minggu )
Pembagian Raport ( titimangsa 24 Juni )
27.
27 Juni – 9 Juli 2011
Libur semester 2
28.
29 Juni 2011
Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW
29.
11 Juli 2011
Tahun Pelajaran 2011 - 2012
KALENDER PENDIDIKAN SMA PLUS MUTHAHHARI Tahun Pelajaran 2010 – 2011
Juli 2010 M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
M
S
S
R
K
J
S
4
5
6
7
8
9
10
1
2
3
4
5
6
7
11
12
13
14
15
16
17
8
9
10
11
12
13
14
18
19
20
21
22
23
24
15
16
17
18
19
20
21
25
26
27
28
29
30
31
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
AGUSTUS 2010
106
NOVEMBER 2010
SEPTEMBER 2010 M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
M
S
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
6
5
6
7
8
9
10
11
7
8
9
10
11
12
13
12
13
14
15
16
17
18
14
15
16
17
18
19
20
19
20
21
22
23
24
25
21
22
23
24
25
26
27
26
27
28
29
30
28
29
30
K
J
S
Oktober 2010 M
S
S
DESEMBER 2010 R
K
J
S 1
2
M
S
S
R 1
2
3
4
3
4
5
6
7
8
9
5
6
7
8
9
10
11
10
11
12
13
14
15
16
12
13
14
15
16
17
18
17
18
19
20
21
22
23
19
20
21
22
23
24
25
24
25
26
27
28
29
30
26
27
28
29
30
31
31
107
MARET 2011
JANUARI 2011 M
S
S
R
K
J
S
M
S
1
S
R
K
J
S
1
2
3
4
5
2
3
4
5
6
7
8
6
7
8
9
10
11
12
9
10
11
12
13
14
15
13
14
15
16
17
18
19
16
17
18
19
20
21
22
20
21
22
23
24
25
26
23
24
25
26
27
28
29
27
28
29
30
31
30
31
S
R
K
J
S
April 2011 M
FEBRUARI 2011 M
S
S
R
K
J
S
S
1
2
1
2
3
4
5
3
4
5
6
7
8
9
6
7
8
9
10
11
12
10
11
12
13
14
15
16
13
14
15
16
17
18
19
17
18
19
20
21
22
23
20
21
22
23
24
25
26
24
25
26
27
28
29
30
27
28
108
JUNI 2011 Mei 2011 M
S
S
R
K
J
S
M
S
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
5
6
15
16
17
18
19
20
21
12
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
S
R
K
J
S
1
2
3
4
7
8
9
10
11
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
109
Jumlah Hari Efektif Belajar SMA Plus Muthahhari Tahun Pelajaran 2010 – 2011
SEMESTER 1 No
Bulan
Jumlah
Jumlah Hari
Jumlah Hari
Jumkah Hari
Hari
Minggu
Libur
Efektif
1.
Juli
31
4
9
18
2.
Agustus
31
5
4
22
3.
September
30
4
16
10
4.
Oktober
31
5
-
26
5.
November
30
4
1
25
6.
Desember
31
4
7
20
Jumlah
184
26
37
121
Jumlah 17,3
Minggu Efektif
= 17
SEMESTER 2 No
Bulan
Jumlah
Jumlah Hari
Jumlah
Jumkah Hari
Hari
Minggu
Hari Libur
Efektif
1.
Januari
31
5
7
19
2.
Februari
28
4
2
22
3.
Maret
31
4
1
26
4.
April
30
4
1
25
5.
Mei
31
5
1
25
6.
Juni
30
4
5
21
Jumlah
181
26
17
138
Jumlah Minggu
19,7
Efektif
= 19
110
6. Jam Belajar Kegiatan pembelajaran di SMA Plus Muthahhari dilaksanakan selama 6 hari ( Senin – Sabtu ) dari pukul 07.20 – 14.30
B. Penetapan Kalender Pendidikan Kalender Pendidikan dibuat di awal tahun pelajaran, sebagai hasil Lokakarya Guru . Kalender Pendidikan ini selanjutnya dimusyawarahkan dengan Sekolah. Setelah terjadi kesepakatan/disetujui, maka Kalender
Komite
Pendidikan ini
ditanda tangani oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite
Sekolah,
kemudian
ditetapkan untuk dilaksanakan/dijadikan sebagai acuan
pelaksanaan kegiatan
di SMA Plus Muthahhari Selanjutnya Kalender Pendidikan ini disosialisasikan kepada Orang Tua Murid dan ditempel di tiap kelas agar seluruh Murid mengetahui segala kegiatan yang ada di SMA Plus Muthahhari
111
BAB V
PENUTUP Kurikulum SMA Plus Muthahhari Tahun pelajaran 2010 – 2011 adalah salah satu amanat
yang
harus
dilaksanakan
oleh
sekolah
dalam
rangka
mengimplementasikan kebijakan pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP) sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17. Dalam melaksanakan , mengembangkan dan mengimplementasikan Kurikulum ini , SMA Plus Muthahhari membutuhkan dukungan yang optimal dari seluruh pemangku kepentingan ( stakeholders) pendidikan. Dukungan yang optimal diyakini akan lahir dari sinergi dan kolaborasi semua unsur terkait, mulai Tingkat Pusat, Dinas Provinsi Jawa Barat , Dinas Pendidikan kota Bandung , Komite Sekolah dan masyarakat yang peduli terhadap kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya di SMA Plus Muthahhari. Sampai Tahun pelajaran 2009 – 2010, Alhamdulillah SMA Plus Muthahhari sudah mendapatkan dukungan dan bantuan yang sangat besar dari semua pihak terkait. Mudah-mudahan untuk tahun pelajaran 2010 – 2011 ini,
SMA Plus
Muthahhari juga masih dan akan terus mendapatkan bantuan dan dukungan yang optimal. Untuk itu, pada kesempatan ini SMA Plus Muthahhari mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang selama ini telah membantu , baik secara moral maupun materil. Mudah-mudahan semua kebaikan yang telah diberikan kepada SMA Plus Muthahhari mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT, Amien.
112
Akhirul kata, semoga dalam melaksanakan Kurikulum Pendidikan Tahun Pelajaran 2010 – 2011 ini, seluruh civitas SMA Plus Muthahhari dalam setiap langkahnya selalu mendapat lindungan dari Allah SWT, sehingga pada akhirnya SMA Plus Muthahhari dapat menghasilkan kualitas pendidikan sesuai dengan diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 16 dan 17. Amien…. Insya Allah.
113
LAMPIRAN : DOKUMEN 1 SILABUS MATA PELAJARAN SILABUS MULOK : BHS. SUNDA, PLH, DIRASAH ISLAMIYYAH
114