CONTOH-CONTOH PANITAHAN
Kurai Limo Jorong BAHAN LATIHAN “MANITAH” D ALAM R ANGKA U NTUK M ELESTARIKAN T RADISI P ANITAHAN K URAI
Disusun kembali dari bahan-bahan tertulis yang ada oleh: M. A. Dani Jakarta
Kata Pengantar Pemikiran untuk menyusun buku ini bermula pada salah satu pertemuan Arisan Keluarga Tarok Dipo dalam bulan Oktober 1996 di Jakarta. Penyusun menghadiri pertemuan tersebut sebagai Urang Sumando. Pada waktu itu sebuah buku berjudul “Panitahan Kurai” diperlihatkan oleh Ketua Pengurus Ikatan Keluarga Tarok Dipo. Buku tersebut berupa fotokopi hasil ketikan yang disusun oleh Bapak M. Dt. Mangkuto Sutan, Panganak, Mandiangin, Bukittinggi. Menurut penuturan Bapak Dt. Mangkuto Sutan dalam buku tersebut, beliau mempelajari panitahan dari orang tua-tua di Kurai sejak tahun 1961, yaitu: Inyiak Kali Basa (Kuriman, Mandiangin), Inyiak Datuak Tumbijo (Tabek Tuo, Guguk Panjang) dan Inyiak Datuak Pucuak (Manggis, Koto Salayan). Lima tahun kemudian (1965) beliau (sebagai Urang Sumando di Kayu Kubu Panorama) ditunjuk oleh para Ninik Mamak dan Alim Ulama serta masyarakat Kubu Panorama sebagai Pengurus Mesjid Kayu Kubu Panorama sampai tahun 1972. Setelah itu atas kesepakatan bersama antara masyarakat Puhun Mandiangin dan masyarakat Puhun Guguak Panjang, berdirilah Mesjid Nurul Huda di Panganak, Mandiangin dan beliau (sebagai Mamak Rumah di Panganak) harus pula menerima amanah dari para Ninik Mamak, Alim Ulama dan masyarakat di Panganak untuk menjadi Pengurus Mesjid Nurul Huda tersebut. Selama menjadi Pengurus Mesjid, Baik di Kayu Kubu maupun di Panganak, beliau selalu mendampingi para Ninik Mamak, Alim Ulama dan masyarakat untuk menghadiri acara-acara kematian, perkawinan dan acara-acara adat lainnya, sehingga mendapat kesempatan yang lebih banyak untuk memperhatikan cara-cara persembahan dan panitahan yang lazim dilakukan. Beliau kemudian menuliskannya dan akhirnya dapat menyelesaikannya pada akhir bulan Januari 1980. Merasa tertarik, buku tersebut saya pinjam. Isinya terutama berupa contoh-contoh panitahan yang disusun dalam bentuk “skenario”. Langsung timbul pemikiran bahwa bilamana tradisi panitahan ingin dilestarikan oleh generasi penerus, maka cara yang paling efektif adalah dengan mengadakan latihan-latihan dengan menggunakan bahan-bahan tertulis seperti ini. Saya dan teman-teman saya yang segenerasi tidak ada yang bisa “manitah”, apalagi generasi setelah saya, terutama tidak lain disebabkan tidak adanya bahan/contoh tertulis untuk latihan. Namun setelah melihat secara sepintas keseluruhan isi buku, saya menemukan beberapa kesalahan ketik, maklum diketiknya belum menggunakan komputer seperti sekarang ini. Bahkan setelah saya baca halaman demi halaman ternyata ada halaman-halaman yang salah letak/susunannya sehingga saya khawatir akan membingungkan bagi mereka yang menggunakan. Oleh karena itu sejak bulan November 1996, seluruh bahan-bahan yang ada dalam buku tersebut saya susun kembali, sambil mengadakan perbaikan seperlunya dan tetap mengusahakan agar isinya dan terutama maksud yang terkandung didalamnya tidak berubah. Bahan-bahan yang terdapat dalam kata pengantar saya susun menjadi Bab tersendiri berjudul “Adat-istiadat Kurai Limo Jorong”. Format panitahan juga saya rubah, dengan maksud agar lebih mudah digunakan, yaitu dalam bentuk 2 kolom, kolom yang satu untuk pihak yang menyampaikan panitahan dan kolom yang lain untuk pihak yang menjawab panitahan. Disamping itu setiap babak panitahan diberi nomor urut untuk memudahkan menyebut/menunjuk suatu babak pada waktu latihan. Penyusunan buku ini sangat tergantung pada kesempatan/waktu yang ada dalam kesibukan sehari-hari, sehingga walaupun saya lakukan dengan komputer akan tetapi baru selesai dalam waktu yang lama. Saya merasa salut kepada Bapak Dt. Mangkuto Sutan yang semula menyusunnya hanya dengan menggunakan mesin tik biasa. Disamping bahan tertulis “Panitahan Kurai” saya juga mendapat fotokopi bahan tertulis lainnya dari Kakanda Awaluddin Dt. Rajomudo dalam bulan Agustus 1997 yang juga berupa ketikan berjudul “Tambo Kurai Limo Jorong dan Jabatan Pusako Kepenghuluan”. Bahan-bahan di dalamnya kemudian saya gunakan terutama untuk melengkapi Bab 01 tentang Adat-istiadat Kurai Limo Jorong. Demikianlah buku ini saya susun kembali semata-mata dengan maksud agar latihan-latihan dapat diselenggarakan dengan mudah, karena tinggal memilih salah satu judul panitahan yang ada dalam buku ini untuk digunakan dan kemudian masing-masing peserta melakukan latihan dengan membaca babak demi babak sesuai peranannya masing-masing. Lama-lama, setelah beberapa kali latihan, diharapkan panitahan akan hapal dengan sendirinya. Pertemuan-pertemuan tidak resmi seperti acara arisan keluarga, adalah saat yang tepat dan perlu dibiasakan untuk dijadikan ajang tempat latihan, terutama untuk generasi penerus yang ingin berperan serta melestarikan tradisi Panitahan Kurai. Terima kasih saya ucapkan kepada Bapak Aziz St. Pangulu selaku Ketua Ikatan Keluarga Tarok Dipo di Jakarta dan sekitarnya yang telah bersedia meminjamkan buku “Panitahan Kurai”. Juga terima kasih kepada Kakanda Awaluddin Dt. Rajomudo yang telah memberikan fotokopi ketikan “Tambo Kurai Limo Jorong dan Jabatan Pusako Kepenghuluan” sehingga bab tentang Adat-istiadat Kurai Limo Jorong terasa menjadi lebih lengkap. Segala tegur sapa, terutama untuk perbaikan isi buku ini, sangat diharapkan dari segala pihak.
Jakarta, Januari 1998 Penyusun
2
Panitahan Kurai
Daftar isi Kata Pengantar . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2 Daftar isi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Bab 01. - Adat-istiadat Kurai Lima Jorong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 Kekuasaan Secara Adat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 Tambo (sejarah) Kurai Lima Jorong . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8 Pucuak Nan Balimo . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 11 Panghulu Pucuak Nan Sambilan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Panghulu Pucuak Nan Duobaleh . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 12 Acara Adat Mendirikan Panghulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 13 Daftar Niniak Mamak . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 14 Bab 02. - Menjemput Jenazah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 Babak-01: Panitahan dimulai oleh St. Nagari (Pihak Bapak) kepada St. Asa (Pihak Anak) bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Pihak Bapak kepada Pihak Anak. . . . . 16 Babak-02: Sutan Asa kemudian bermufakat dulu dengan dengan Penghulu dari Pihak Anak, yaitu Dt. Pangka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16 Babak-03: Setelah itu panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari, yaitu bahwa Pihak Bapak telah dapat mengemukakan keinginannya kepada Pihak Anak. Kemudian St Nagari menyampaikan bahwa Pihak Bapak berkeinginan untuk membawa jenazah almarhum ke rumah ransanak-nya (Pihak Bapak). Untuk dapat menjawab permintaan tersebut St. Asa minta waktu lagi untuk memusyawarahkannya terlebih dahulu secara interen di Pihak Anak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 17 Babak-04: Sutan Asa lalu bermufakat dengan istri dan anak-anak almarhum dan kemudian menyampaikan hasilnya kepada Penghulu dari Pihak Anak yaitu Dt. Pangka. . . . 18 Babak-05: Dt. Pangka kemudian meminta pendapat Ninik Mamak / Alim Ulama. Untuk itu Dt Pangka menujukan panitahan kepada Dt.Nagari agar supaya Dt. Nagari kemudian memusyawarahkannya dengan Niniak Mamak / Alim Ulama yang hadir. . . . . . . . 18 Babak-06: Dt. Nagari bermusyawarah dengan Ninik Mamak dan Alim Ulama yang hadir. Hasilnya adalah bahwa keputusannya diserahkan kepada Penghulu dari Pihak Anak, yaitu Dt. Pangka sendiri. Selanjutnya Panitahan dikembalikan kepada Dt. Pangka. . . . . . . 19 Babak-07: Oleh Dt. Pangka panitahan dikembalikan kepada St. Asa, yaitu tentang jawaban terhadap permintaan dari Pihak Bapak, bahwa permintaan Pihak Bapak tersebut tidak dapat dipenuhi karena kewajiban Pihak Anak untuk menyelesaikan jenazah almarhum (“bujua Anak”) adalah sama dengan kewajiban Pihak Bapak (“bujua Bapak”), sehingga Pihak Anak memohon kepada Pihak Bapak agar jenazah almarhum diselesaikan oleh Pihak Anak saja. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 19 Babak-08: Setelah itu panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari untuk meneruskan jawaban atas permintaan/keinginan dari Pihak Bapak membawa jenazah almarhum ke rumah Pihak Bapak. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 20 Babak-09: St. Nagari kemudian bermufakat dengan Ninik Mamak dari Pihak Bapak. Dengan keputusan “lah di dalam adaik” (bahwa permintaan Pihak Anak untuk menyelesaikan jenazah almarhum dapat diterima) St Nagari lalu mengembalikan panitahan kepada Sutan Asa dengan menyampaikan satu permintaan lagi yaitu agar pelaksanaan pemakaman (“tanam”) mohon dapat diserahkan kepada Pihak Bapak. . . . . . . . . 21 Babak-10: Oleh St. Asa dimusyawarahkan lagi dengan Pihak Anak, kemudian diteruskan lagi kepada penghulunya (Dt. Basa). Dijawab oleh Dt. Basa bahwa akan dimintakan lagi terlebih dahulu pendapat dari Ninik Mamak / Alim Ulama. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 21 Babak-11: Dt. Pangka kemudian meneruskan panitahan kepada Dt. Nagari agar dimusyawarahkan dengan Niniak Mamak dan Alim Ulama yang hadir. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22 Babak-12: Maka oleh Dt. Nagari dimusyawarahkan dengan sesama Ninik Mamak Alim Ulama. Diperoleh kesepakatan bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat dimana jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. Kesepakatan tersebut oleh Dt. Nagari kemudian diteruskan kepada Dt. Pangka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 22 Babak-13: Panitahan kemudian dikembalikan lagi oleh Dt. Pangka kepada St. Asa untuk menyampaikan kesepakatan bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23 Babak-14: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari untuk menyampaikan jawaban dari permintaaan Bapak yang ke-dua yaitu bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 24 Bab 03. - Ameh Kampuang (Mengisi Adat) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25
Panitahan Kurai
3
Babak-01: Babak-02: Babak-03:
Babak-04: Babak-05: Babak-06: Babak-07: Babak-08: Babak-09:
Babak-10: Babak-11:
St. Asa dari Pihak Si Pangka membuka panitahan kepada St. Nagari dari Pihak Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 St. Nagari kemudian meneruskan panitahan kepada Niniak Mamak Nagari, yaitu Dt. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 25 Oleh Inyiak Dt. Nagari kemudian dibawa bermufakat dengan sesama Niniak Mamak, Alim Ulama, dalam hal ini kepada Inyiak Dt. Pucuak, dengan keputusan “alah di dalam adaik”. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26 Setelah itu panitahan dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. . . . . . . . . 27 Selanjutnya oleh St. Nagari panitahan dikembalikan kepada St. Asa, dan St. Asa kemudian menyampaikan maksud panitahan yaitu “mengisi adat”. . . . . . . . . . . . 27 Maka oleh St. Nagari kemudian dibawa pula bermufakat dengan Niniak Mamak / Alim Ulama, dalam hal ini kepada Dt. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 28 Setelah itu dibawa pula bermufakat oleh Dt. Nagari kepada Alim Ulama, dalam hal ini Tuanku Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 29 Tuanku Nagari kemudian bermufakat dengan sesama Alim Ulama dan setelah itu panitahan dikembalikan kepada Dt. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Inyiak Dt. Nagari kemudian meneruskan panitahan kepada Dt. Pucuak dan diperoleh jawaban bahwa maksud panitahan yaitu permintaan dari “nan pokok sarato jo nan pangka” disepakati “sudah di dalam adaik”. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 30 Panitahan selanjutnya dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. . . . . . . . 31 Kemudian berdiri dua orang cerdik-pandai. Orang pertama menyalami Ninik Mamak satu persatu dan orang ke-dua memberikan uang ala kadarnya dengan urutan secara adat yaitu “ bajanjang naiak, batanggo turun” sesuai kedudukan masing-masing Ninik Mamak. Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah acara “mengisi adat” ini. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 31
Bab 04. - Manatiang Kapan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 Babak-01: Panitahan dimulai oleh Pihak Anak (St. Nagari) dengan terlebih dahulu memberi hormat (dengan cara mengangguk) kepada Ninik Mamak Pihak Bapak (Dt. Pangka). . . . 33 Babak-02: Kemudian St. Nagari menyampaikan panitahan kepada St. Asa (pihak sipangkalan). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 Babak-03: Sebelum menjawab panitahan dari St. Nagari, terlebih dahulu St. Asa memberi hormat (dengan cara mengangguk) kepada penghulu, ninik mamak, alim ulama nagari atau tamu. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 33 Babak-04: St. Asa lalu menjawab panitahan yang disampaikan oleh St. Asa. . . . . . . . . . . . 34 Babak-05: Setelah itu oleh St.Asa dibawa bermufakat dengan ninik mamak sipangkalan (Dt. Pangka). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 35 Babak-06: Kemudian oleh Dt. Pangka dibawa lagi bermufakat dengan penghulu, ninik mamak dan alim ulama (Dt. Dusun). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 36 Babak-07: Oleh Dt. Dusun kemudian dibawa lagi bermufakat dengan penghulu yang lebih tinggi (Dt. Kampung). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 37 Babak-08: Dt. Kampung kemudian bermufakat lagi dengan alim ulama nagari (Tuanku Nagari). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38 Babak-09: Tuanku Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama alim ulama. Keputusannya disampaikan kepada Dt. Kampung. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 38 Babak-10: Oleh Dt. Kampung panitahan diteruskan kepada Dt. Nagari (yang tertinggi kedudukannya menurut adat) untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . . . . . 39 Babak-11: Setelah itu panitahan dikembalikan oleh Dt. Kampung kepada Dt. Dusun. . . . . . . 40 Babak-12: Selanjutnya Dt. Dusun mengembalikan panitahan kepada Dt. Pangka. . . . . . . . . 40 Babak-13: Dt. Pangka menyerahkan kain kapan yang telah disediakan oleh anak cucu almarhum untuk penyelenggaraan mayat. Uang yang disediakan (dibungkus dengan sapu tangan) oleh anak cucu almarhum, misalnya Rp.4.500,- diambil sekadarnya, misalnya Rp.500,-, oleh Dt. Pangka. Kemudian Dt. Pangka melanjutkan panitahan kepada St. Asa untuk mengembalikan sisa uang kepada anak cucu almarhum. . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41 Babak-14: Akhirnya panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari, dan selesailah panitahan “manatiang kapan” ini. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 41 Bab 05. - Meminta Maaf Selesai Pemakaman . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 Babak-01: Pihak “kapalo koto nan pangka” (St. Asa) sebelum memulai panitahan dengan terlebih dahulu memberi hormat kepada ninik-mamak/alim-ulama Pihak Nagari yang hadir di pemakaman. Kemudian St. Asa menyampaikan permitaan kepada Nagari melalui St. Nagari agar memaafkan segala kesalahan almarhum. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 Babak-02: St. Nagari juga tidak langsung menjawab, akan tetapi seperti yang dilakukan oleh St. Asa, dia harus memberi hormat terlebih dahulu kepada Ninik Mamak Alim Ulama dari pihak Nan Pangka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 43 Babak-03: Maka St. Nagari bermufakat dengan meneruskan panitahan kepada alim-ulama. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 Babak-04: Selanjutnya pihak Alim Uama (Tuanku Nagari) bermufakat dengan Ninik Mamak. Dijawab oleh Ninik Mamak bahwa jawabannya diserahkan kepada kesepakatan para
4
Panitahan Kurai
Babak-05:
Babak-06: Babak-07: Babak-08: Babak-09: Babak-10: Babak-11: Babak-12:
Alim Ulama. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 45 MakaTuanku Nagari menyampaikan harapan dari para ahli-waris kepada ninikmamak/alim-ulama dan semua yang hadir: “Assalaamu’alaikum warah matullaahi wabarakaatuh! Salam nan disampaikan pado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan hadir, bahwasonyo pado hari ko lah bapulang karahmatullah urang tuo kito. Harapan ahli waris, kok ado sakironyo kasalahan almarhum samaso hayaik, ahli waris minta ridho jo maaf. Baa di kito?”. Dijawab oleh hadirin: “Kito bari maaf dan kito mintakan pulo maaf kapado ahli waris!”. Selanjutnya Tuanku Nagari mengembalikan panitahan kepada Sutan Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 46 St. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . . 47 St. Asa bermufakat dengan pihak ahli-waris (St. Warih). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 48 Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . 48 St. Nagari kemudian bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tuanku Nagari). . . . 49 Tuanku Nagari kemudian bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . 50 Tuanku Nagari selanjutnya mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . 51 Sutan Nagari akhirnya mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan akhirnya acara ditutup dengan pembacaan do’a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 52
Bab 06. - Tahlil di Hari Ke-tujuh / Mendirikan Penghulu . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 Babak-01: Seorang cerdik-pandai (St. Nagari) diutus untuk menuntut kepada “karajo nan bapokok, silang nan bapangka” (St. Asa) agar “dibari jo panitahan” (memulai pembicaraan). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 53 Babak-02: Maka dibawalah bermufakat oleh St. Asa kepada Dt. Pangka. . . . . . . . . . . . . . . 54 Babak-03: Dt. Pangka kemudian bermufakat dengan Dt. Pucuak Pangka. . . . . . . . . . . . . . . 55 Babak-04: Kemudian panitahan dikembalikan oleh Dt. Pangka kepada St. Asa. . . . . . . . . . . 55 Babak-05: Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . 56 Babak-06: St. Asa sebagai “kapalo koto nan pangka” berdiri dan kemudian menyampaikan panitahan kepada St. Nagari sebagai “kapalo koto nagari”. Sebelumnya St. Asa terlebih dahulu memberi hormat kepada ninik-mamak/alim-ulama nagari. . . . . . . . . . . . . 56 Babak-07: St. Nagari kemudian juga memberi hormat terlebih dahulu kepada ninik-mamak/alimulama dari “nan pangka”, kemudian baru menjawab panitahan St. Asa . . . . . . . . 57 Babak-08: St. Nagari bermufakat dengan pihak ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . . . . . . . . 58 Babak-09: Dt. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan Dt. Pucuak Nagari. . . . . . . . . . . . . 59 Babak-10: Dt. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . 60 Babak-11: Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . 60 Babak-12: St. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan pihak ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 62 Babak-13: Dt. Nagari kemudian bermufakat dengan pihak alim-ulama (Taanku Nagari). . . . 63 Babak-14: Tuanku Nagari selanjutnya bermufakat dengan sesama alim-ulama dan setelah itu beliau mengembalikan panitahan kepada Dt. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Babak-15: Oleh Dt. Nagari panitahan diteruskan kepada Dt. Pucuak Nagari untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 64 Babak-16: Kemudian Dt. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . 65 Babak-17: Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . 66 Babak-18: St. Asa kemudian bermufakat dengan ninik-mamak pihak “nan pangka” (Dt. Pangka). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 67 Babak-19: Dt. Pangka bermufakat lagi dengan Dt. Pucuak Pangka. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 68 Babak-20: Kemudian Dt. Pangka mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . 68 Babak-21: Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . 69 Babak-22: Maka berdirilah salah seorang cerdik-pandai bersama Dt. Asa menyalami ninik-mamak secara berjenjang naik bertangga turun. Setelah itu Dt. Asa dipersilahakan ke tempat duduknya menurut adat. Selanjutnya panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari untuk mengajukan satu permintaan lagi yaitu untuk mengganti gelar beberapa orang. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 70 Babak-23: St. Nagari kemudian bermufakat dengan ninik-mamak nagari yaitu Dt. Nagari. . . 71 Babak-24: Dt. Nagari selanjutnya bermufakat untuk mengambil keputusan dengan penghulu pucuk nagari yaitu Dt. Pucuak Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 72 Babak-25: Dt. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . 72 Babak-26: St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa untuk meminta pejelasan tentang permintaan yang kedua (siapa-siapa yang akan diganti gelarnya). . . . . . . . . . . . 73 Babak-27: St. Asa kemudian meminta kepada Pihak Nagari agar gelar atau gelar pengganti yang telah diberikan tersebut “dihimbaukan di labuah nan golong dipasa nan rami”. . . 74 Babak-28: St. Nagari selanjutnya bermufakat terlebih dahulu dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 74 Babak-29: Dt. Nagari kemudian bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tuanku Nagari. . . . 75 Babak-30: Tuanku Nagari selanjutnya bermusyawarah dengan sesama alim-ulama kemudian mengembalikan panitahan kepada Dt. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Babak-31: Dt. Nagari kemudian bermusyawarah dengan Dt. Pucuak Nagari untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 76 Panitahan Kurai
5
Babak-32:
Babak-33:
Salah seorang alim-ulama/cerdik-pandai kemudian mengumumkan kepada semua yang hadir: “Assalaamu’alaikum w.w.! Salam nan disampaikan kapado niniak mamak, alim ulama, sarato nan hadir di tangah rumah, bahwa pado hari iko kito alah dapek datang basamo mintak mahari pangangkatan Angku Datuak Asa. Karano biaso manuruik undang, kok ketek lah banamo, kok gadang lah bagala, nan bagala bakisa gala, baparmintaan nan pangka sarato nan pokok kapado kito basamo supayo mahimbauan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Baa dikito duh ?”. Dijawab oleh hadirin: “Samo mailimukan malah kitoh !” Selanjutnya panitahan dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77 St. Nagari selanjutnya mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan berakhirlah panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 77
Bab 07. - Batimbang Tando (Tukar Cincin) . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 Babak-01: Panitahan dimulai oleh “kapalo koto nagari” (St. Nagari) kepada “kapalo koto sipangkalan” (St. Asa). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 79 Babak-02: St. Asa meneruskan panitahan kepada mamak-rumah (St. Kayo). . . . . . . . . . . . 80 Babak-03: St. Kayo kemudian menyampaikan panitahan kepada Dt. Pangka untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 81 Babak-04: Setelah itu St. Kayo mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . . . 82 Babak-05: Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . 82 Babak-06: St. Asa kemudian bermufakat dengan penghulu pihak “nan pangka” (Dt. Pangka). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83 Babak-07: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 83 Babak-08: St. Nagari memberikan cincin atau kain kepada St. Asa dan St Asa juga memberikan cincin atau kain kepada St. Nagari sebagai tukarannya. Setelah itu masing-masing meneruskan cincin atau kain tersebut kepada ninik-mamak masing-masing. Selanjutnya St. Nagari melanjutkan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 84 Babak-09: St. Asa bermufakat bersama-sama dengan keluarga pihak laki-laki dan keluarga pihak perempuan dan diperoleh keputusan untuk melaksanakan pernikahan dalam waktu 3 bulan lagi. Keputusan tersebut disampaikan dengan panitahan oleh St. Asa kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 85 Babak-10: St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . . . . . . . . . . . . . 85 Babak-11: Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 86 Bab 08. - Mempersilahkan Makan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87 Babak-01: Panitahan dimulai oleh pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” (St. Asa) kepada pihak nagari (St. Nagari). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 87 Babak-02: St. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan ninik-mamak/alim-ulama nagari (Tuanku Nagari). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 88 Babak-03: Oleh Tuanku Nagari kemudian dimusyawarahkan dengan sesama alim-ulama, selanjutnya disampaikan kepada ninik-mamak untuk mengambil keputusan. . . . 88 Babak-04: Panitahan selanjutnya dikembalikan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 89 Babak-05: Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 90 Bab 09. - Mohon Pamit untuk Pulang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 Babak-01: Panitahan dimulai oleh “kapalo koto nagari” (St. Nagari) kepada “kapalo koto nan pangka” (St. Asa). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 92 Babak-02: Oleh St. Asa dimufakatkan dulu dengan “urang sumando”, sesudah itu panitahan disampaikan kepada “mamak rumah” (St. Pangka). . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 93 Babak-03: St. Pangka kemudian bermufakat dengan penghulu (Dt. Pangka) untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 94 Babak-04: Selanjutnya oleh St. Pangka panitahan dikembalikan kepada St. Asa. . . . . . . . . 94 Babak-05: St. Asa kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . 95 Babak-06: St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak/alim-ulama (Tuanku Nagari). . . . . . 96 Babak-07: Tuanku Nagari bermusyawarah dengan sesama alim-ulama, kemudian panitahan disampaikan kepada ninik-mamak (Dt. Nagari) untuk mengambil keputusan. . . . 97 Babak-08: Tuanku Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . 98 Babak-09: St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 98 Babak-10: St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka). . . . . . . . . . . 99 Babak-11: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 100 Bab 10. - “Tukuak-tambah”: Pamitan Setelah Mengantar Marapulai . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101 Babak-01: St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101 Babak-02: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 101 Babak-03: St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). . . . . . . . . . . . . 102 Babak-04: Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah
6
Panitahan Kurai
panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 103 Bab 11. - “Tukuak-tambah”: Pamitan Khusus Setelah Ta’ziah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104 Babak-01: St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104 Babak-02: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 104 Babak-03: St. Nagari bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tk. Nagari). . . . . . . . . . . . . . 105 Babak-04: Tk. Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama ulama dan hasilnya kemudian disampaikan kepada ninik mamak untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . 106 Babak-05: Tk. Nagari menyampaikan permintaan untuk datang takziah pada malam ke-dua: “Assalamu’alaikum, w.w.! Salam nan disampaikan kapado niniak mamak, alim ulama, sarato kito basamo. Samaso di hari nan cako alah baparmintaan kito kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih. Nan jadi buah jo bari di karajo nan bapokok sialng nan bapangka tu kini, sapanjang parmintaan kito basamo alah babari di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah babari, baparmintaan juo karajo nan bapokok silang nan bapangka limpahan kamurahan kito basamo untuk datang ratik di malam nan ka-duo. Baa di kito duh ?” Dijawab oleh hadirin: “Insya Allah.” Selanjutnya Tk. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106 Babak-06: Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 106 Bab 12. - “Tukuak-tambah”: Permintaan Berdoa Sebelum Pamit . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108 Babak-01: St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108 Babak-02: St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 108 Babak-03: St. Nagari bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tk. Nagari). . . . . . . . . . . . . . 109 Babak-04: Tk. Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama ulama dan hasilnya kemudian disampaikan kepada ninik mamak untuk mengambil keputusan. . . . . . . . . . . . . 110 Babak-05: Selanjutnya Tk. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari . . . . . . . . 110 Babak-06: Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 110 DAFTAR NINIK MAMAK / PENGHULU DI KURAI LIMO JORONG . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 112
***
Panitahan Kurai
7
Bab 01. - Adat-istiadat Kurai Lima Jorong Kekuasaan Secara Adat Kekuasaan secara adat di Kurai Limo Jorong berdasarkan azas bajanjang naiak, batanggo turun, ka ateh bapucuak bulek, ka bawah baurek tunggang. Begitu pulalah kedudukan Penghulu Adat, Niniak Mamak menurut adat. Bajanjang naiak artinya: kemenakan barajo (beraja) kepada mamak (paman), mamak beraja kepada Niniak Mamak, Niniak Mamak beraja kepada Mufakat, mufakat beraja kepada Kebenaran (yang semata-mata datangnya dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala). Batanggo turun artinya: Kebenaran itu datangnya semata-mata dari Allah, dari Allah turun ke Rasul, dari rasul turun ke Alim Ulama (Niniak Mamak), dari Alim Ulama turun ke Mamak dan dari Mamak turun ke Kemenakan. Berdasarkan azas tersebut maka seorang Kemenakan harus patuh kepada nasehat yang benar dari Mamaknya, seorang Mamak harus mematuhi nasehat yang benar dari Niniak Mamak (Alim Ulama), seorang Niniak Mamak (Alim Ulama) harus patuh kepada Allah dan RasulNya yaitu atas segala perintah dan laranganNya yang hakiki yang tercantum dalam Al-Quran dan Hadist. Kekuasaan yang paling rendah menurut adat adalah kekuasaan seorang laki-laki di rumah ransanak-nya (rumah suaudaranya yang perempuan) sebagai Mamak. Menurut kebudayaan asli Minangkabau, khususnya kebudayaan asli Kurai, seorang laki-laki berdomisili di dua tempat, yaitu di “rumah anak” dan di “rumah ransanak”. Kalau dia sedang tidak ada di tempatnya mencari nafkah atau di warung kopi tempat dia biasa berkumpul-kumpul dengan teman-temannya, mungkin dia sedang berada di rumah ransanaknya atau kalau sudah malam di rumah anaknya. “Rumah anak”, menurut kebudayaan asli Kurai, adalah rumah tempat tempat tinggal istri dan anakanaknya atau rumah tempat seorang laki-laki pulang setelah mencari nafkah. Pada jaman dahulu masyarakat Kurai pada umumnya adalah petani. Pagi subuh sudah berangkat ke sawah yang sudah ada sejak turun temurun. Di sawah dia adalah seorang “buruh tani” karena secara adat yang menguasai sawah dan segala hasil pertanian yang diperoleh dari sawah itu adalah saudaranya yang perempuan (ransanaknya). Sebagai buruh tani dia akan memperoleh sebagian dari hasil pertanian untuk dibawa pulang ke rumah anak-nya. Ada anekdot, bahwa seorang laki-laki Minang tidak pernah bertemu dengan anak-anaknya. Pagi-pagi sekali sebelum anak-anaknya bangun, dia sudah berangkat. Dia baru pulang pada malam hari setelah semua anak-anaknya sudah tidur. Sampai akhirnya setelah besar, anak-anaknya sendiri yang datang menemuinya. Anak-anaknya kemudian bingung karena Bapaknya bertanya: “Kalian ini siapa ...?”. “Rumah ransanak” adalah rumah asal tempat setiap laki-laki dilahirkan. Setelah dia akil-balig, menurut kebudayaan asli Kurai, seorang anak laki-laki tidak boleh lagi tidur di rumah itu pada malam hari. Biasanya dia kemudian tidur di Surau (langgar/mushalla) bersama-sama teman-temannya yang sebaya, sampai dia menikah. Secara adat dia disebut Mamak di rumah itu. Saudaranya yang perempuan tetap tinggal dirumah itu dan disebut ransanak dari laki-laki tersebut. Kalau sudah menikah, suaminya ikut tinggal di situ dan disebut Urang Sumando dari laki-laki tersebut. Sedangkan laki-laki tersebut disebut Mamak Rumah oleh suami dari saudaranya yang perempuan (ransanaknya). Itulah sebabnya pada jaman dahulu banyak berdiri “Rumah Gadang”, yaitu rumah besar dengan arsitektur khas Minangkabau. Mula-mula dibangun sebuah Rumah Gadang terdiri dari beberapa kamar tidur untuk menampung semua anak-anak yang perempuan sampai menikah dan beranak-pinak di situ. Kemudian bila pada generasi yang berikutnya ada lagi beberapa orang anak perempuan, maka adalah menjadi kewajiban Mamak Rumah (dari generasi tersebut) untuk membangun lagi sebuah Rumah Gadang yang baru dan kemudian memindahkan ransanaknya (atau semua ransanak-ransanaknya karena bisa lebih dari 1 orang) beserta semua kemenakan-kemenakannya ke sana. Seorang laki-laki sebagai Mamak mempunyai kekuasaan mutlak secara adat di rumah ransanak-nya. Disamping itu, dia juga mungkin berfungsi sebagai “buruh tani” di sawah yang hak pengelolaannya secara adat dipegang oleh saudara-saudaranya yang perempuan. Sebagai Mamak dia mempunyai wewenang secara adat untuk membuat keputusan-keputusan yang menyangkut masalah adat. Akan tetapi sebagai buruh tani dia harus tunduk kepada ketentuan yang ditetapkan oleh saudaranya yang perempuan tentang pembagian hasil pertanian. Sebaliknya, seorang laki-laki sebagai Sumando tidak mempunyai kekuasaan apa-apa secara adat di rumah anak-nya. Kalau dia sakit, istri dan anak-anaknyalah yang merawatnya di situ. Kalaupun sampai dirawat di Rumah Sakit dan akhirnya meninggal di sana, biasanya lalu jenazahnya dibujurkan (disemayamkan) di Rumah Anak-nya, sampai semua ransanaknya datang dan disebut bujua (bujur).
Tambo (sejarah) Kurai Lima Jorong
8
Panitahan Kurai
Berdasarkan penuturan Dt. Saribasa yang bersumber pula dari Dt. Mangulak Basa dan kemudian ditulis oleh Dt. Rangkayo Tuo, disebutkan bahwa yang mula-mula datang untuk bermukim di Kurai Limo Jorong adalah dua rombongan yang datang dari Pariangan Padang Panjang. Kedua rombongan itu yang berjumlah kurang aso saratuih (+100) orang, mula-mula menuju Tanjung Alam dalam Nagari Sungai Tarap, sesudah itu terus menuju ke suatu tempat yang bernama Padang Kurai. Disini rombongan itu kemudian terbagi dua, yaitu Rombongan Pertama menuju ke Tanjung Lasi dan Rombongan Kedua menuju ke Biaro Gadang. Rombongan pertama, yang dikepalai oleh Bandaharo nan Bangkah, dari Tanjung Lasi terus ke Kubang Putih, kemudian terus ke hilir, berhenti di suatu tempat yang dinamai Gurun Lawik (daerah Kubu Tinggi sekarang dalam Jorong Tigo Baleh). Selanjutnya perjalanan diteruskan melalui Babeloan berbelok ke Puhun (Barat) dan sampailah di suatu tempat yang kemudian diputuskan untuk bermukim di situ. Tempat itu oleh Bandaharo nan Bangkah dinamai Koto Jolong (Pakan Labuah sekarang, dalam Jorong Tigo Baleh). Rombongan yang datang dari arah Mudik (Selatan) ini adalah rombongan yang pertama yang sampai di Kurai Limo Jorong. Rombongan kedua dipimpin oleh Rajo Bagombak gelar Yang Pituan Bagonjong. Ibunda Yang Pituan Bagonjong bernama Puti Ganggo Hati dan adiknya bernama Puti Gumala Ratna Dewi juga ikut dalam rombongan. Dari Biaro Gadang, yaitu dari arah Ujung (Timur), rombongan ini kemudian menuju ke suatu tempat yang dinamai Pautan Kudo (daerah persawahan di Parit Putus sekarang ini dan menjadi pusaka turun temurun Yang Dipituan Bagonjong), yaitu tempat dimana Yang Pituan Bagonjong menambatkan kudanya untuk beristirahat terlebih dahulu. Kemudian perjalanan diteruskan menuju ke suatu tempat yang dinamai Koto Katiak dan akhirnya sampai juga di Koto Jolong. Setelah kedua rombongan berkumpul kembali maka terasa tempat permukiman tidak mencukupi untuk semua anggota rombongan, sehingga perlu diadakan musyawarah untuk bermufakat tentang pengembangannya. Dicapailah kata mufakat untuk membuat sebuah perkampungan lagi di sebelah Hilir (Utara) yang kemudian diberi nama Gobah Balai Banyak (Balai Banyak sekarang, dalam Jorong Tigo Baleh). Perkampungan ini dibatasi parit di sebelah Ujung (Timur) yang dinamai Parit Tarantang (Parik Antang sekarang, dalam Jorong Tigo Baleh) dan parit di sebelah Puhun (Barat) yang dinamai Parit Tuo (Tambuo sekarang). Setelah beberapa lama kemudian diadakan lagi mufakat untuk memilih dan mengangkat beberapa orang menjadi Tuo-tuo yang akan mengurus kedua rombongan itu sehari-harinya. Hasil mufakat menetapkan sejumlah 13 orang yang disebut Pangka Tuo, yaitu 6 orang untuk ditempatkan di Hilir (Utara) dan 7 orang untuk ditempatkan di sebelah Mudik (Selatan) dan masing-masingnya diberi gelar Datuak. Semua Pangka Tuo tersebut adalah saadaik salimbago (berada dalam satu kelembagaan) yang disebut Panghulu Nan Tigo Baleh. Dari nama kelembagaan tersebut maka daerah pemukiman itu kemudian diberi nama Tigo Baleh (Tiga Belas). Adapun 6 orang S S S S S S
Pangka Tuo yang di Hilir (Urang Nan Anam) adalah: Dt. Gunung Ameh / Dt. Indo Kayo Dt. Mangkudun Dt. Panduko Sati Dt. Sikampuang Dt. Mangulak Basa Dt. Sari Basa
Sedangkan 7 orang Pangka Tuo yang di Mudiak (Urang Nan Tujuah) adalah: S Dt. Rangkayo Basa S Dt. Nan Adua S Dt. Mantiko Basa / Dt. Kapalo Koto S Dt. Asa Dahulu S Dt. Maruhun S Dt. Pado Batuah S Dt. Dunia Basa Sebutan Urang Nan Anam dan Urang Nan Tujuah sampai sekarang masih tetap dipakai untuk menunjukan keutamaan gelar kepenghuluan yang bersangkutan sebagai gelar pusaka yang diwarisi dari Tuo-tuo yang mulamula datang bermukim di Kurai Limo Jorong, terutama dalam mengatur posisi duduk dalam pertemuan adat (Lihat “Acara Adat Mendirikan Penghulu”). Sesuai ketentuan di ranah Minang pada umumnya, perkawinan diperbolehkan antar suku, sedangkan kesukuan ditentukan berdasarkan garis keturunan ibu. Jumlah suku seluruhnya ada 9 suku yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Panitahan Kurai
Suku Guci Suku Pisang Suku Sikumbang Suku Jambak Suku Tanjuang Suku Salayan Suku Simabua
9
8. 9.
Suku Koto Suku Malayu
Dari hasil perkawinan antar suku tersebut, para pemukim di Tigo Baleh mempunyai keturunan yang makin lama makin banyak. Pemukiman yang semula hanya di dua tempat, yaitu Pakan Labuah dan Balai Banyak, meluas mulai dari daerah Parak Congkak, Ikua Labuah sampai ke Kapalo Koto. Akhirnya dalam Kerapatan Adat yang diadakan di Parak Congkak diputuskan untuk memindahkan sebagian pemukim menyeberangi parit Tambuo ke sebelah Puhun (Barat), untuk membuka tempat-tempat pemukiman baru. Seluruh daerah pemukiman, termasuk Tigo Baleh, kemudian diberi nama Kurai dan dibagi menjadi 5 bagian, masing-masing disebut Jorong atau Nagari (sehingga disebut juga Kurai Limo Jorong). Kelima jorong tersebut masing-masing kemudian diberi nama: 1. 2. 3. 4. 5.
Jorong Mandiangin Jorong Guguk Panjang Jorong Koto Salayan Jorong Tigo Baleh Jorong Aur Birugo
Dalam Kerapatan Adat tersebut juga diputuskan bahwa tatkala sebagian dari Panghulu nan Tigo Baleh akan meninggalkan Tigo Baleh maka kelembagaan tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu Panghulu nan Tigo Baleh di Dalam dan Panghulu nan Tigo Baleh di Lua. Panghulu Nan Tigo Baleh di Dalam adalah sebagian aggota Panghulu nan Tigo Baleh yang tetap tinggal di Tigo Baleh ditambah dengan beberapa orang Tuo-tuo sebagai penghulu yang baru, semuanya berjumlah 14 orang. Sedangkan Panghulu Tigo Baleh di Luar adalah sebagian anggota Panghulu nan Tigo Baleh yang meninggalkan Tigo Baleh, ditambah dengan beberapa orang Tuo-tuo sebagai penghulu yang baru yang ikut pindah ke jorong-jorong yang lainnya, semuanya berjumlah 12 orang (Lihat “Daftar Ninik Mamak / Penghulu Kurai Limo Jorong”). Selanjutnya dalam setiap Jorong diangkat masing-masing 4 orang Pangka Tuo Nagari yang secara kelembagaannya seluruhnya disebut Panghulu nan Duopuluah sebagai berikut: 1.
2.
3.
4.
5.
Jorong Mandiangin Dt. Malako Basa Dt. Dadok Putiah Dt. Majo Labiah Dt. Barbangso
suku suku suku suku
Jorong -
Koto Salayan Dt. Nan Basa Dt. Kampuang Dalam Dt. Kuniang Dt. Nan Gamuak
suku Pisang suku Koto suku Guci suku Salayan
Jorong -
Guguak Panjang Dt. Nagari Labiah Dt. Pangulu Basa Dt. Majo Sati Dt. Subaliak Langik
suku suku suku suku
Jambak Jambak Tanjuang Guci
Jorong -
Aur Birugo Dt. Majo Nan Sati Dt. Sunguik Ameh Dt. Tan Ameh Dt. Malayau Basa
suku suku suku suku
Guci Pisang Jambak Simabua
Jorong Tigo Baleh Dt. Mangkudun Dt. Indo Kayo Labiah Dt. Rangkayo Basa Dt. Nan Adua
Pisang Pisang Sikumbang Tanjuang
suku Guci suku Pisang suku Sikumbang suku Koto
Selang beberapa lama kemudian terbentuklah secara mufakat Penghulu nan Duo Puluah Anam, yaitu suatu lembaga yang akan menjalankan adat di Kurai Limo Jorong. Lembaga ini terdiri dari 26 orang penghulu, yaitu:
10
“Penghulu nan Balimo” atau sekarang disebut Pucuak Nan Balimo
Panitahan Kurai
“Manti nan Sambilan” atau sekarang disebut Panghulu nan Sambilan “Dubalang nan Duo Baleh” atau sekarang disebut Panghulu nan Duo Baleh
Disamping itu ada lagi yang disebut “Pangka Tuo Nan Saratuih”, yaitu Niniak Mamak yang di masingmasing jorong berfungsi sebagai Pangka Tuo Kubu, Pangka Tuo Hindu, Pangka Tuo Kampuang dan Pangka Tuo Banda. Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu berkuasa di tempatnya (kubu) masing-masing. Pangka Tuo Kubu yang tertinggi adalah Dt. Samiak dan Dt. Balai. Pangka Tuo Kampuang berkuasa di kampung masing-masing, bekerja sama dengan Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu. Dt. Panduko Sati (Tanjuang) adalah Pangka Tuo Kampuang yang tertinggi di Kurai. Pangka Tuo Banda adalah terutama berfungsi di daerah persawahan, yaitu diangkat untuk mengatur secara teknis pembagian air ke sawah-sawah. Pangka Tuo Nagari yang berkuasa penuh di Jorong (nagari) masing-masing dibantu serta bekerjasama dengan Pangka Tuo Kampuang, Pangka Tuo Kubu dan Pangka Tuo Hindu. Dalam kerjasama tersebut dipimpin oleh Penghulu Pucuak yang ada dalam Jorong yang bersangkutan. Dengan demikian maka tingkatan kepenghuluan di Kurai Limo Jorong adalah sebagi berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Penghulu Pucuak Nan Balimo Penghulu Pucuak nan Sambilan Penghulu Pucuak nan Duo Baleh Empat penghulu yang dianggap termasuk Nan Duo Baleh atau Nan Duo Puluah Anam. Ninik Mamak Pangka Tuo Nagari Ninik Mamak Pangka Tuo Kampuang Ninik Mamak Pangka Tuo Kubu Ninik Mamak Pangka Tuo Hindu
Pangka Tuo Banda tidak termasuk dalam tingkatan kepenghuluan karena penghulu ini hanya mempunyai tugas dan kewajiban khusus menyangkut teknis pengairan dan tidak mempunyai wewenang dan tanggung jawab dari segi adat. Semuanya itu disebut Niniak Mamak nan Balingka Aua yang dengan Panghulu nan Duo Puluah Anam merupakan Pucuak Bulek Urek Tunggang dalam Lembaga Kerapatan Adat Kurai Limo Jorong. Semua penghulu disebut nan gadang basa batuah. Yang menggadangkan adalah bako dan anak pusako, yang membasakan adalah nagari dan yang menuahkan adalah anak kamanakan.
Pucuak Nan Balimo Pucuak nan Balimo adalah pimpinan adat tertinggi di Kurai Limo Jorong yang aggotanya terdiri dari: -
Dt. Dt. Dt. Dt. Dt.
Bandaharo Yang Pituan Sati Rajo Mantari Rajo Endah
suku Guci suku Pisang suku Sikumbang suku Jambak suku Tanjuang
Pucuak Bulek nan Balimo diketuai oleh Dt. Bandaharo. Setiap keputusan yang telah dimufakati oleh Penghulu Pucuak nan Sembilan serta Penghulu Pucuak nan Duo Baleh mula-mula dihantarkan kepada Dt. Rajo Endah, kemudian diteruskan kepada Dt. Rajo Mantari, selanjutnya kepada Dt. Sati dan kemudian kepada Dt. Yang Pituan sebelum akhirnya kepada Dt. Bandaharo untuk diputuskan secara bulat, sarupo pisang gadang, dibukak kulik tampak isi, lalu dimakan habih-habih. Dt. Bandaharo disebut pusek jalo pumpunan ikan, mamacik kato nan bulek. Juga dikenal sebagai nan basawah gadang. Dt. Yang Pituan, dikenal sebagai nan batabuah larangan karena tugasnya untuk mengumpulkan / memanggil seluruh ninik-mamak / penghulu Kurai Limo Jorong untuk hadir dalam suatu acara adat, dibantu oleh Dt. Panghulu Sati dan Dt. Panghulu Basa. Dt. Sati, dikenal sebagai nan bapadang puhun atau bapadi sakapuak hampo, baameh sapuro lancuang dan tetap di Campago, Mandiangin, sehingga disebut juga gadang sabingkah tanah di Mandiangin.
Panitahan Kurai
11
Dt. Rajo Mantari, dikenal sebagai nan baguguak panjang dan dikatakan gadang sabingkah tanah di Guguak Panjang. Dt. Rajo Endah, dikenal sebagai nan babonjo baru (di daerah Tarok).
Panghulu Pucuak Nan Sambilan Panghulu Pucuak nan Sambilan berfungsi untuk membulatkan keputusan hasil mufakat Panghulu nan Duo Baleh, bulek sarupo Inti, sebelum dihantarkan kepada Pucuak Bulek nan Balimo. Yang termasuk Panghulu nan Sambilan adalah: -
Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt.
Pangulu Sati Maharajo Batuah Kayo Sinaro Putiah Nan Baranam Bagindo Basa Rajo Mulia
suku Tanjuang suku Guci suku Sikumbang suku Jambak suku Simabua suku Pisang suku Salayan suku Koto suku Pisang
Dt. Pangulu Sati adalah pimpinan adat Panghulu nan Sambilan. Dt. Maharajo menguatkan pimpinan adat, memimpin penyelesaian masalah-masalah adat dibantu oleh Dt. Batuah dan Dt. Kayo. Dt. Panghulu Sati, Dt. Maharajo, Dt. Batuah dan Dt. Kayo disebut manti atau Basa Ampek Balai, yang berfungsi untuk mengambil keputusan menurut adat. Dt. Sinaro bersama-sama Dt. Putiah mengambil keputusan menurut adat, salangkah indak lalu, satapak indak suruik, maampang tuhua mamakok mati dan buliah suruik lalu. Dt. Nan Baranam dikenal bataratak bakoto asiang. Dt. Bagindo Basa dikenal baparik bakoto dalam. Dt. Rajo Mulia dikenal sebagai nan bungsu dari nan sambilan.
Panghulu Pucuak Nan Duobaleh Panghulu Pucuak nan Duo Baleh berfungsi untuk merumuskan keputusan hasil mufakat Panghulu nan Sambilan, mamicak-micak sarupo Pinyaram, sebelum dihantarkan kepada Panghulu Pucuak nan Sambilan. Yang termasuk Panghulu nan Duo Baleh adalah: -
Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt. Dt.
Malaka Pangulu Basa Simajo Nan Panjang Rangkayo Nan Basa Garang Bagindo Tan Muhamad Nan Angek Panjang Lidah nan Labiah Palimo Bajau Tumbaliak
suku Guci suku Sikumbang suku Tanjuang suku Jambak suku Koto suku Pisang suku Salayan suku Pisang suku Simabua suku Pisang suku Tanjuang suku Guci
Dt. Malaka, Dt. Panghulu Basa, Dt. Rangkayo Basa dan Dt. Simajo nan Panjang juga disebut Basa Ampek Balai. Dt. Bagindo, dalam acara Mendirikan Penghulu adalah penghulu yang pertama menerima bagian daging dan tidak seperti untuk penghulu yang lainnya daging tersebut dicincang terlebih dahulu. Dt. Bagindo juga berfungsi menyelesaikan perselisihan yang terjadi di antara penghulu-penghulu di Kurai Limo Jorong. Disamping itu setiap kali mengadakan pertemuan antara penghulu-penghulu, untuk acara apapun, Dt. Bagindo juga berfungsi menyediakan makanan/minuman. Untuk itu Dt. Bagindo mempunyai sawah paduan yaitu sawah yang hasilnya oleh
12
Panitahan Kurai
Dt. Bagindo digunakan untuk membiayai penyelenggaraan setiap pertemuan tersebut. Dt. Bagindo dibantu oleh Dt. Putiah dan Dt. Rajo Mulia. Dt. Simarajo Nan Panjang pada masa dahulu adalah penghulu yang jabatannya menguasai semua kubukubu di Kurai Limo Jorong dan menjagainya. Dt. Nan Angek dan Dt. Putiah disebut urang Pisang ampek rumah. Dt. Panghulu Basa dan Dt. Batuah disebut bagobah di Balai Banyak. Dt. Garang dan Dt. Bagindo Basa baparik Koto Dalam. Dt. Tan Muhamad disebut babingkah tanah dan adalah panghulu yang bungsu di antara Panghulu Nan Duo Baleh. Termasuk juga dalam Panghulu Nan Duo Baleh adalah Dt. Batuduang Putiah (Pisang), Dt. Nan Laweh (Pisang), Dt. Asa Basa (Jambak) dan Dt Majo Basa (Jambak). Kalau ada acara meresmikan Pangka Tuo Banda secara adat, maka ke-empat penghulu ini bekerjasama satu sama lain menjadi cancang mahandehan, lompek basitumpu. Yang tertinggi atau sebagai pimpinan dalam kerjasama di antara ke-empat penghulu ini, adalah Dt. Batuduang Putih.
Acara Adat Mendirikan Panghulu Acara adat mendirikan penghulu adalah acara adat dalam rangka “mengukuhkan” pemakaian gelar pusaka oleh seseorang yang sebelumnya telah dicalonkan menjadi seorang Penghulu/Ninik mamak sehingga untuk selanjutnya penghulu yang bersangkutan berwenang dan bertanggung-jawab melaksanakan tugas dan kewajibannya dalam menjalankan adat sesuai menurut tingkatannya di Kurai Limo Jorong. Umumnya acara adat mendirikan penghulu diadakan dalam bentuk sebuah perhelatan di sebuah Rumah Gadang yang sekurang-kurangnya berukuran tigo ruang. Rumah Gadang yang digunakan tersebut batirai balangiklangik, batabia bapaka, badulang badalamak, bacerek bacarano, baaguang batalempong, bamarawa bagaba-gaba, bapayuang-panji bapaga-jendela. Setiap rumah gadang terdiri dari tigo ririk dan tempat duduk para penghulu diatur oleh juaro sesuai menurut kategori masing-masing penghulu sebagai Panghulu Nan Tigo Baleh (lihat Daftar Niniak Mamak / Penghulu di Kurai Limo Jorong), yaitu: <
Ririk Satu, yaitu di sebelah biliak (ruang tidur) adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Anam.
<
Ririk Duo, yaitu sebelah pintu ke kanan adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Tujuah.
<
Ririk Tigo, yaitu di ruang tengah adalah tempat duduk yang disediakan untuk Ninik Mamak yang termasuk Panghulu Nan Anam & Nan Tujuah.
Tergantung tingkatan gelar pusaka yang akan dikukuhkan, acara perhelatan adat Mendirikan Penghulu dibedakan atas: <
Mendirikan Panghulu Pucuak Nan Balimo dan atau Panghulu Pucuak Nan Sambilan Acara ini diselenggarakan dengan memotong satu ekor kerbau dan satu ekor sapi. Daging kerbau untuk dibagi-bagikan kepada seluruh Ninik Mamak di Kurai Limo Jorong, sedangkan daging sapi untuk dimasak dan kemudian dimakan habis.
<
Mendirikan Panghulu Nan Duo Baleh Acara ini diselenggarakan dengan memotong satu ekor Sapi untuk dimasak dan kemudian dimakan habis.
<
Mendirikan Panghulu Urek Tunggang Acara ini diselenggarakan cukup dengan menyediakan kepala kerbau untuk dimasak dan kemudian dimakan habis.
Dilihat dari sifat dan latar belakang diadakannya, acara mendirikan Panghulu dapat dibedakan lagi sebagai berikut:
Panitahan Kurai
13
9
Patah Tumbuah, Hilang Baganti Diadakan karena penghulu yang memakai gelar pusaka yang bersangkutan telah meninggal dunia. Patah tumbuah artinya dari yang patah itu tumbuh penggantinya, yaitu dari kapalo ka bahu, dari mamak ka kamanakan artinya calon penggantinya adalah generasi langsung dalam garis keturunan ibu. Hilang Baganti artinya bila tidak ada lagi generasi yang berikutnya secara langsung dari garis keturunan ibu atau disebut sudah punah, maka dicarikan penggantinya yang sagagang atau yang yang basabalahan gagang dari penghulu yang meninggal. Gelar pusaka yang bersangkutan dipakaikan kepada calon penggantinya pada waktu memandikan jenazah dan acara Mendirikan Penghulu dilkasanakan pada waktu “tanah pemakaman masih merah”. Acara ini dilaksanakan menurut adat disebut sasukek hanguih, sarandam basah, artinya “perhelatan sekali habis”.
9
Hiduik Bakarilahan, Mati Batungkek Budi Diadakan karena penghulu yang memakai gelar pusaka yang bersangkutan, oleh karena sesuatu hal perlu diganti atau dipindahkan gelarnya kepada orang lain. Hiduik bakarilahan artinya penghulu yang bersangkutan sudah tidak kuasa lagi memikul tugas dan tanggung-jawab menjalankan adat, bukik nan didaki alah tinggi, lurah nan dituruni alah dalam. Acara perhelatannya menurut adat balapiak basah badaun cabiak (seperti perhelatan menyempurnakan penghulu). Yang dimaksud mati batungkek budi adalah dari mamak ke kemenakan atau ke cucu dan seterusnya dari garis keturunan ibu. Acara perhelatannya sama dengan acara perhelatan patah tumbuh hilang baganti.
9
Gadang Balega, Pusako Basalin Yang dikatakan gadang balega yaitu kalau seorang penghulu telah sempurna menurut adat (telah “berhelat”), kalau dia meninggal maka gelar pusakanya dipakaikan kepada legarannya. Yang dikatakan pusako basalain yaitu kalau seorang penghulu meninggal maka harta pusaka peninggalannya jatuh kepada warisnya menurut adat. Acara perhelatannya menurut adat cukup sesuai rukun dan syaratnya seperti perhelatan menyempurnakan penghulu.
9
Gadang Samparono, Tungkek Badiri Yaitu bilamana seorang penghulu pucuak telah sempurna menurut adat (telah “berhelat”), maka didirikan tungkek sebagai pengganti. Kalau penghulu yang bersangkutan meninggal maka tungkek tersebut dipakaikan kepada legarannya. Acara perhelatannya sama seperti perhelatan gadang balega pusako basalin.
9
Lamah Bapandano, Condong Bapanungkek Yaitu bilamana seorang penghulu, oleh karena sesuatu hal, tidak dapat menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai penghulu, maka penghulu yang bersangkutan boleh mewakilkannya kepada kemenakan atau cucunya, akan tetapi wewenang dan tanggung jawab adat tetap dipegang oleh penghulu yang bersangkutan. Acaranya boleh dengan perhelatan besar atau kecil asal balapiak basah badaun cabiak.
9
Mambangkik Batang Tarandam Yaitu memakaikan gelar pusaka yang sudah lama tidak dipakai. Perhelatannya boleh besar atau kecil atau cukup dengan bertahlil saja.
Daftar Niniak Mamak Daftar Niniak Mamak / Penghulu di Kurai Limo Jorong selengkapnya, tingkat kepenghuluannya serta jorongnya sebagaimana yang tertera dalam buku “Sejarah Kurai” yang disusun oleh H. Muhammad Hajrat Dt. Saidi Marajo adalah seperti pada daftar yang terdapat pada bagian akhir buku ini. Daftar ini telah dilengkapi dengan bahan-bahan yang diambil dari dari bahan tertulis “Tambo Kurai Limo Jorong dan Jabatan Pusako Kepenghuluan”, yaitu dengan menambahkan beberapa kolom tambahan sebagai berikut:
14
Kolom (5) dan (6) tentang kategori masing-masing Penghulu/Ninik Mamak sebagai Panghulu Nan Tigo Baleh.
Panitahan Kurai
C
Kolom (5) menyatakan apakah Ninik Mamak yang bersangkutan termasuk Panghulu Nan Anam atau Panghulu Nan Tujuah atau termasuk kedua-duanya.
C
Kolom (6) menyatakan apakah Penghulu/Ninik Mamak yang bersangkutan termasuk Panghulu Nan Tigo Baleh di Dalam atau Panghulu Nan Tigo Baleh di Luar.
Kolom (7) menyatakan Penghulu/Ninik Mamak yang bersangkutan Urek Tunggang dari Penghulu/Ninik Mamak yang mana.
Kolom (8) menyatakan Penghulu/Ninik Mamak yang lainnya yang menjadi Tungkek dari Ninik Mamak yang bersangkutan.
Berbeda dengan daftar aslinya yang dikelompokkan menurut suku, urutan Penghulu/Ninik Mamak dalam daftar ini sengaja disusun menurut urutan abjad dari semua gelar Penghulu/Ninik Mamak yang ada dengan maksud untuk memudahkan mencarinya.
***
Panitahan Kurai
15
Bab 02. - Menjemput Jenazah Dalam acara adat menjemput jenazah (“bujua”) ini Panitahan berlangsung dalam 14 Babak dan dilakukan antara Pihak Bapak1 ) dengan Pihak Anak2 ) yang melibatkan 4 orang sebagai berikut: St. Nagari St. Asa Dt. Pangka Dt. Nagari Babak-01:
: : : :
Mewakili Pihak Bapak Mewakili Pihak Anak Penghulu dari Pihak Anak Ninik Mamak / Alim Ulama Nagari
Panitahan dimulai oleh St. Nagari (Pihak Bapak) kepada St. Asa (Pihak Anak) bahwa ada sesuatu yang ingin disampaikan oleh Pihak Bapak kepada Pihak Anak. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito pado hari nan bak kini, kok lailah nan taragak takana di Pihak Bapak kapado Pihak Anak, alah buliah bana dikatangahkan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito pado hari nan bak kini, kok lailah nan taragak takana di Pihak Bapak kapado Pihak Anak, alah buliah bana dikatangahkan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyolah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan !
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah bamupakaik.
Babak-02:
Sutan Asa kemudian bermufakat dulu dengan dengan Penghulu dari Pihak Anak, yaitu Dt. Pangka. St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok imbau alah kalampauan, kok maasah alah kadangaran dorongnoh, nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikkan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan
1 ) Yaitu orang-orang yang secara adat berada di bawah kekuasaan alm arhum sebagai Mam ak dan penghulu-penghulu lainnya dari ransanaknya..
2
16
) Yaitu istri dan anak-anak alm arhum , Mam ak-rum ahnya dan penghulu-penghulu lain dari pihak anak/istrinya.
Panitahan Kurai
Manitahlah, Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, karano lah itu bana nan katangah di Pihak Bapak, rasonoh lah di dalam adaik.
Alah sampai buah panitahan Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Ado pun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari cako, karano alah itu bana nan katangah di Pihak Bapak tu kini, rasonoh lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyolah.
Iyolah tan kato alah di dalam adaik, hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-03:
Setelah itu panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari, yaitu bahwa Pihak Bapak telah dapat mengemukakan keinginannya kepada Pihak Anak. Kemudian St Nagari menyampaikan bahwa Pihak Bapak berkeinginan untuk membawa jenazah almarhum ke rumah ransanak-nya (Pihak Bapak). Untuk dapat menjawab permintaan tersebut St. Asa minta waktu lagi untuk memusyawarahkannya terlebih dahulu secara interen di Pihak Anak. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan ka Hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sabanyak bana nan katangah di Sutan alah di dalam adaik. Alah bananoh, katangahanlah! Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato samupakaik, sabanyak bana nan katangah di Sutan alah di dalam adaik. Alah bananoh, katangahanlah!. Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, iyonoh lai nan taragak takana di Pihak Bapak. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa tibonoh di Pihak Anak tu kini, kok sakik alah bagiloi, kok mati alah balapeh, tantangan dari pado bujua, lah nak mambao Pihak Bapak ka mudiak, sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyonoh lai nan taragak takana di Pihak Bapak tu kini. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa tibonoh di Pihak Anak tu kini, kok sakik alah bagiloi, kok mati alah balapeh, tantangan bujua, lah nak mambao Pihak Bapak ka mudiak. Kan baitu nana panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan pangulu nan
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
17
bapangka, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuik nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan. Laikoh di dalam adaik ? Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana buah panitahan Sutan. Kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah Hambo.
Tan kato Sutan kamananti, Hambo bao malah bamupakaik. Babak-04:
Sutan Asa lalu bermufakat dengan istri dan anak-anak almarhum dan kemudian menyampaikan hasilnya kepada Penghulu dari Pihak Anak yaitu Dt. Pangka. St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, samaso di hari nan cako iyonoh lai nan taragak takana di Pihak Bapak, karano lah sampai ajalullah urang tuo kito, baa tibonoh di Pihak Anak tu kini, kok sakik alah bagiloi, kok mati alah balapeh. Tantangan dari pado bujua alah nak mambao Pihak Bapak ka mudiak. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah, Nyiak !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah, Nyiak !
Aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyonoh lai nan taragak takana di Pihak Bapak kapado Pihak Anak. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa tibonoh di Pihak Anak tu kini, kok sakik alah bagiloi, kok mati alah balapeh. Tantangan dari pado bujua lah nak mambao Pihak Bapak ka mudiak. Buah panitahan taranta kapado Sutan alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh, ikolah nan Sutan japuikan jo pasambahan kapado hambo. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano duduak di hadapan Niniak Mamak Sagaji Guru, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah bamupakaik.
Babak-05:
Dt. Pangka kemudian meminta pendapat Ninik Mamak / Alim Ulama. Untuk itu Dt Pangka menujukan panitahan kepada Dt.Nagari agar supaya Dt. Nagari kemudian memusyawarahkannya dengan Niniak Mamak / Alim Ulama yang hadir. Dt. Pangka
Dt. Nagari
Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Manitahlah !
Karano bisiak alah kadangaran, kok imbau alah
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
18
Panitahan Kurai
kalampauan, kok maasah alah kadangaran dorongnoh. Nan kabarinoh, ikolah nan hambo paiyoan jo Angku Dt. Nagari. Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, karano lai di hadapan Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun sarato Alim Ulama tu kini, hambo paiyoan nan kabarinoh, mananti Inyiak buah panitahan, lai koh di dalam Adaik ?
Alah sampai panitahan Dt. Nagari ?
Manitahlah !
Tan kato Angku Datuak kamampaiyoan, mananti malah hambo. Babak-06:
Dt. Nagari bermusyawarah dengan Ninik Mamak dan Alim Ulama yang hadir. Hasilnya adalah bahwa keputusannya diserahkan kepada Penghulu dari Pihak Anak, yaitu Dt. Pangka sendiri. Selanjutnya Panitahan dikembalikan kepada Dt. Pangka. Dt. Nagari
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado Inyiak bak kini nanko, karano samaso dihari nan cako alah Hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik, dima pambarian nan pangka sarato karajo nan bapakok alah sabari jo Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun sarato Alim Ulama. Sakianlah pasambahan hambo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Angku Dt. Nagari?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Angku Datuak, kok diulang itu juo nan kadisabuik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah ka iyo noh. Babak-07:
Oleh Dt. Pangka panitahan dikembalikan kepada St. Asa, yaitu tentang jawaban terhadap permintaan dari Pihak Bapak, bahwa permintaan Pihak Bapak tersebut tidak dapat dipenuhi karena kewajiban Pihak Anak untuk menyelesaikan jenazah almarhum (“bujua Anak”) adalah sama dengan kewajiban Pihak Bapak (“bujua Bapak”), sehingga Pihak Anak memohon kepada Pihak Bapak agar jenazah almarhum diselesaikan oleh Pihak Anak saja. Dt. Pangka
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Panitahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Ado pun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso dihari cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Karano Bapak jo Anak indak bacarai lari, bujua Anak bujua Bapak, tantangan dari pado bujua, baparmintaanlah Anak kapado Bapak tu kini, aratinoh supayo di sikolah disamparonoan. Sakian pasambahan hambo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo nan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato
Panitahan Kurai
19
nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Karano Anak jo Bapak indak bacarai lari, bujua Anak bujua Bapak, tantangan dari pado bujua, baparmintaan Anak kapado Bapak, aratinoh supayo disamparonoan di siko sajo. Kan baitu bana buah panitahan Inyiak ? Iyolah.
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh.
Hambo kambalikan malah.
Babak-08:
Setelah itu panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari untuk meneruskan jawaban atas permintaan/keinginan dari Pihak Bapak membawa jenazah almarhum ke rumah Pihak Bapak. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Panitahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di Sutan kapado Hambo. Baa di hambo tu kini lah dipakaikan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sabanyak bana nan katangah di Bapak alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano Bapak jo Anak indak bacarai lari, bujua Anak bujua Bapak, tantangan dari pado bujua baparmintaan Anak kapado Bapak, aratinoh supayo disamparonoan di siko sajo. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Ado pun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sabanyak bana nan katangah di Bapak tu kini lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano Anak jo Bapak indak bacarai lari, tantangan dari pado bujua baparmintaan Anak kapado Bapak, aratinoh supayo disamparonoan di siko sajo. Kan baitu bana buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, diambiak kato jo mupakaik, dijapuik-an nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo nan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuik-an nan kabarinoh, mananti hambo sakiro-kiro laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
20
Panitahan Kurai
Babak-09:
St. Nagari kemudian bermufakat dengan Ninik Mamak dari Pihak Bapak. Dengan keputusan “lah di dalam adaik” (bahwa permintaan Pihak Anak untuk menyelesaikan jenazah almarhum dapat diterima) St Nagari lalu mengembalikan panitahan kepada Sutan Asa dengan menyampaikan satu permintaan lagi yaitu agar pelaksanaan pemakaman (“tanam”) mohon dapat diserahkan kepada Pihak Bapak. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan dari Anak tu kini alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak Bapak buliah ciek nak duo, baparmintaan juo Bapak kapado Anak. Tantangan dari pado tanam, nak kamambao Bapak ka mudiak. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan Anak tantangan dari pado bujua alah di dalam adaik, karano kandak Bapak buliah ciek nak duo, baparmintaan juo Bapak kapado Anak. tantangan dari pado tanam, nak mambao Bapak ka mudiak. Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguah pun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai kok di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato sutan kamananti, hambo bao malah bamupakaik.
Babak-10:
Oleh St. Asa dimusyawarahkan lagi dengan Pihak Anak, kemudian diteruskan lagi kepada penghulunya (Dt. Basa). Dijawab oleh Dt. Basa bahwa akan dimintakan lagi terlebih dahulu pendapat dari Ninik Mamak / Alim Ulama. St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Panitahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah baparmintaan Anak kapado Bapak. Tantangan dari pado bujua, baa di Bapak tu kini, kok kandak buliah, kok pintak balaku, lah di dalam adaik, lah mambari Bapak kandak Anak. Tapi sungguahpun lah mambari tu kini, karano kandak Bapak buliah ciek nak duo. Baparmintaan juo Bapak ka Anak. Tantangan dari pado tanam, nak mambao juo Bapak ka mudiak. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan jo
Alah sampai buah panitahan Sutan.
Panitahan Kurai
21
pasambahan kapado Inyiak. Manitahlah, Nyiak !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan Sutan samaso di hari nan cako, karano lah baparmintaan Anak kapado Bapak. Tantangan dari pado bujua, baa tibonoh di Bapak, kok kandak buliah pintak balaku alah di dalam adaik, alah mambari Bapak ka Anak. Tapi sungguahpun alah mambari, kandak Bapak buliah ciek nak duo, baparmintaan juo Bapak kapado Anak, tantangan dari pado tanam, nak mambao juo Bapak ka mudiak. Buah panitahan taranta kapado Sutan alah bajawab, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan Sutan japuikan jo pasambahan kapado hambo. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, karano duduak di hadapan Niniak Mamak sarato Alim Ulama tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Ado pun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lai pulo nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, karano duduak di hadapan Niniak Mamak sarato Alim Ulama tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti hambo buah panitahan, laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyolah.
Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo. Babak-11:
Dt. Pangka kemudian meneruskan panitahan kepada Dt. Nagari agar dimusyawarahkan dengan Niniak Mamak dan Alim Ulama yang hadir. Dt. Pangka
Dt. Nagari
Angku Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Manitahlah !
Karano bisiak lah kadangaran, himbau alah kalampauan. Nan kabarinoh nan hambo japuikan ka Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, karano lai di hadapan Niniak Mamak sarato Alim Ulama tu kini, hambo paiyoan sapatah duo, mananti Inyiak buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Tan kato Angku Datuak kamambao jo mupakaik alah di dalam adaik.
Tan kato lah di dalam adaik, hambo bao malah bamupakaik.
Babak-12:
Maka oleh Dt. Nagari dimusyawarahkan dengan sesama Ninik Mamak Alim Ulama. Diperoleh kesepakatan bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat dimana jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. Kesepakatan tersebut oleh Dt. Nagari kemudian diteruskan kepada Dt. Pangka. Dt. Nagari
22
Dt. Pangka
Panitahan Kurai
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Angku Datuak bak hari nanko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari di Niniak Mamak sarato Alim Ulama tu kini, kok bana sahati jo Inyiak, karano Bapak jo Anak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak di situ tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak, alah di dalam adaik. Sakian pasambahan hambo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Datuak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Bapak tu kini, kok bana sahati jo hambo, alah di dalam adaik, karano Bapak jo Anak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak disitu tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak. Kan baitu buah panitahan Angku Datuak ?
Iyo lah.
Buah panitahan Angku Datuak alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh.
Hambo kambalikan malah.
Babak-13:
Panitahan kemudian dikembalikan lagi oleh Dt. Pangka kepada St. Asa untuk menyampaikan kesepakatan bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. Dt. Pangka
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Panitahan tibo pado Sutan.
Manitahlah, Nyiak !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan Bapak ka Anak tu kini, karano Anak jo Bapak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak disitu tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Bapak tu kini, karano Bapak jo Anak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak disitu tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Panitahan Kurai
23
Iyolah.
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh.
Hambo kambalikan malah.
Babak-14:
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari untuk menyampaikan jawaban dari permintaaan Bapak yang ke-dua yaitu bahwa seyogyanyalah Pihak Bapak yang menetapkan tempat jenazah akan dimakamkan untuk kemudian Pihak Anak yang melaksanakan pemakamannya. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Bapak ka Anak tu kini, karano Anak jo Bapak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak disitu tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Bapak ka Anak tu kini, karano Anak jo Bapak indak bacarai lari, sarupo pinang dibalah duo, sarupo kuku jo dagiang, dima tanam Bapak disitu tanam Anak, tunjuaklah di Bapak, mananam Anak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Tan kato kandak lah samo buliah, pintak lah samo balaku. Kok ilimu samo diamakan, ko pituah samo dipakaikan.
Tan kato ilimu samo diamakan, pituah samo dipakaikan, maagakih panitahan lah elok kito parantikan.
Kok bana sahati jo Sutan, rasonoh lah kaiyonoh.
***
24
Panitahan Kurai
Bab 03. - Ameh Kampuang (Mengisi Adat) Kalau seorang Penghulu (niniak mamak) meninggal, maka saudara-saudaranya yang laki-laki dan perempuan serta kemenakan-kemenakannya (anak-anak dari saudaranya yang perempuan) yang selanjutnya disebut Si Pangka harus “mengisi adat” kepada Penghulu dan Niniak Mamak Nagari yang selanjutnya disebut Nagari. Acara Adat ini dilaksanakan di halaman “rumah ransanak” dari almarhum dengan cara berdiri. Panitahan yang berlangsung dalam 11 babak ini melibatkan 5 orang yaitu: St. Asa St. Nagari Dt. Nagari Dt. Pucuak Tuanku Nagari Babak-01:
: : : : :
Pihak almarhum (si pangka) Pihak Nagari Niniak Mamak Nagari Niniak Mamak yang lain Alim Ulama Nagari
St. Asa dari Pihak Si Pangka membuka panitahan kepada St. Nagari dari Pihak Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, lah bakarapatan pulo Niniak Mamak Alim Ulama di tangah medan, kok lailah nan taragak takana di nan karajo bapakok, silang nan bapangka Urang Guci nan salabuah gadang, alah kok bana dikatangahkan. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, lah bakarapatan pulo Niniak Mamak Alim Ulama di tangah medan, kok lailah nan taragak jo takana di karajo nan bapokok sarato silang nan bapangka, Urang Guci nan salabuah gadang, alah kok bana dikatangahkan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai dihadapan Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato Panghulu nan saadaik Ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan.
Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan ka mananti, Hambo bao malah bamupakaik.
Babak-02:
St. Nagari kemudian meneruskan panitahan kepada Niniak Mamak Nagari, yaitu Dt. Nagari. St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adaik barundiang jo Inyiak, bari maaf.
Pado Allah.
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado
Aalah sampai buah panitahan Sutan?
Panitahan Kurai
25
Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso dihari nan cako lah datang ulak di nan pangka sarato nan bapokok. Nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, baa di ateh nantun, lah bakarapatan pulo Niniak Mamak Alim Ulama ka tangah medan, kok lai lah nan taragak takana di nan pangka sarato nan bapokok, alah kok bana dikatangahkan. Buah panitahan taranta kapado Hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh, ikolah nan Hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Manitahlah, Nyiak !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah ti bo ulak di nan pangka sarato di nan pokok. Nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, lah bakarapatan pulo Niniak Mamak sarato Alim Ulama ka tangah medan, kok lailah nan taragak takana di nan pangka sarato nan pokok, alah kok bana dikatangahkan. Buah panitahan taranta kapado Sutan alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah bana nan Sutan japuikan kapado Hambo. Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan Niniak Mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan nan kabarino, lai koh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah Hambo.
-
Babak-03:
Oleh Inyiak Dt. Nagari kemudian dibawa bermufakat dengan sesama Niniak Mamak, Alim Ulama, dalam hal ini kepada Inyiak Dt. Pucuak, dengan keputusan “alah di dalam adaik”. Dt. Nagari
Dt. Pucuak
Inyiak Dt. Pucuak !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado Inyiak nan bak hari nangko, bak ibaraik bisiak alah kadangaran, kok maasah alah kadangaran dorongnoh, nan kabarinoh Hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Angku Dt. Nagari?
Manitahlah, Nyiak !
Tapi indak Hambo ulang bana buah panitahan Angku Datuak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, rasonoh alah di dalam adaik. Sakian pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak Datuak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan nan katangah di nan pangka sarato jo nan pokok tu kini, kok bana sahati jo Hambo sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, rasonoh alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyolah.
26
Panitahan Kurai
Hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka Hambo kambalikan ka siasanoh. Babak-04:
Rasonoh alah ka iyonoh.
Setelah itu panitahan dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adapun sambah jo titah nan Hambo kambalikan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok alah di dalam adaik, alah bananoh, katangahkanlah. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok alah di dalam adaik, alah bananoh, katangahkanlah, kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyolah.
Hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka Hambo kambalikan ka siasanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh. Babak-05:
Selanjutnya oleh St. Nagari panitahan dikembalikan kepada St. Asa, dan St. Asa kemudian menyampaikan maksud panitahan yaitu “mengisi adat”. St. Nagari
St. Asa
St. Asa ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo kambalikan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado Niniak Mamak Alim Ulama nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok alah di dalam adaik, alah babanoh, katangahkanlah. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado Niniak Mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di baliau tu kini, sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, alah di dalam adaik, katangahkanlah, kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi
Panitahan Kurai
27
sungguahpun lah di dalam adaik, iyomoh lai nan taragak takana di nan pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato Urang Nan Tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, karano biaso manuruik adaik, cupak tatagak suri tauladan kain, cupak tatagak nak maisi, ragi takambang nak maniru, kok limbago nak manuang, kok adaik nak maisi, kok ilimu nak maamakan, kok pituah nak mamakaikan, kapado Niniak Mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab nan bakarapatan di tangah medan. Sakian pasambahan tibo pado sutan. Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo digampali, nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyomoh lai nan taragak takana di nan pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato Urang Nan Tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, karano biaso manuruik adaik, cupak tatagak suri tauladan kain, cupak tatagak nak maisi, ragi takambang nak maniru, kok limbago nak manuang, kok adaik nak maisi, kok ilimu nak maamakan, kok pituah nak mamakaikan, kapado Niniak Mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguah pun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato baiyo, di elok jalan bamuah, karano lai di hadapan Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun sarato panghulu nan saadaik ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik lah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, Hambo bao malah jo mupakaik. Babak-06:
Maka oleh St. Nagari kemudian dibawa pula bermufakat dengan Niniak Mamak / Alim Ulama, dalam hal ini kepada Dt. Nagari. St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah manuntuik kapalo koto nagari kapado kapalo koto nan pangka. Nan manjadi buah jo bari lah di kapalo koto nan pangka tu kini, iyomoh lai nan taragak takana. Nan taragak takana tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, karano biaso manuruik adaik, cupak tatagak suri tauladan kain, cupak tatagak nak maisi, ragi takambang nak maniru, kok limbago nak manuang, kok adaik nak mamakai, kok ilimu nak
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
28
Panitahan Kurai
maamakan, kok pituah nak mamakaikan, kapado Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab. Buah panitahan taranta kapado Hambo lah bajawab. Maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan Hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Manitahlah Nyiak !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano samaso di hari nan cako lah manuntuik kapalo koto nagari kapado kapalo koto nan pangka. Nan manjadi buah jo bari lah di kapalo koto nan pangka tu kini, iyomoh lai nan taragak takana. Nan taragak takana tu kini, karano lah sampai ajalullah Inyiak Dt. Pangka, karano biaso manuruik adaik, cupak tatagak suri tauladan kain, cupak tatagak nak maisi, ragi takambang nak maniru, kok limbago nak manuang, kok adaik nak mamakai, kok ilimu nak maamakan, kok pituah nak mamakaikan, kapado Niniak Mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab. Buah panitahan taranta kapado Hambo lah bajawab. Maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan Sutan japuikan jo pasambahan kapado Hambo. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyolah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano duduak di hadapan Niniak Mamak sagaji guru, sarato panghulu nan sahadaik, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, manantimaah Hambo. Babak-07:
Setelah itu dibawa pula bermufakat oleh Dt. Nagari kepada Alim Ulama, dalam hal ini Tuanku Nagari. Dt. Nagari
Tuanku Nagari
Tuanku Nagari ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Karano bisiak lah kadangaran, kok imbau lah kalampauan, kok maasah lah kadangaran dorongnoh, karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo pinang dibalah duo, nan kabarinoh Hambo paiyoan jo Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Adopun adaik sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano bisiak lah kadangaran, kok imbau lah kalampauan, kok maasah lah kadangaran dorongnoh, karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo pinang dibalah duo, nan kabarinoh Hambo paiyoan jo Tuanku. Kan baitu bana buah panitahan Inyiak Dt. Nagari ?
Iyolah.
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano duduak di hadapan alim ulama nan sakitab tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Inyiak nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Panitahan Kurai
29
Tapi indak Hambo ulang panjang buah panitahan Tuanku, tan kato Tuanku ka mambao kato jo mupakaik lah di dalam adaik. Babak-08:
Tan kato lah di dalam adaik, Hambo bao malah jo mupakaik.
Tuanku Nagari kemudian bermufakat dengan sesama Alim Ulama dan setelah itu panitahan dikembalikan kepada Dt. Nagari. Tuanku Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo kambalikan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado alim ulama nan hadir di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, lah sabari jo alim ulama nan sakitab. Sakian pasambahan tibo pado Inyiak !
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado alim ulama nan hadir di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, lah sabari jo alim ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Tuanku ?
Iyolah.
Karano lah itu nan manjadi buah jo bari di alim ulama tu kini, dikambalikan malah bana tu kapado niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tan kato Inyiak kamangambalikan tu kini, rasonoh lah manuruik adaik. Babak-09:
Inyiak Dt. Nagari kemudian meneruskan panitahan kepada Dt. Pucuak dan diperoleh jawaban bahwa maksud panitahan yaitu permintaan dari “nan pokok sarato jo nan pangka” disepakati “sudah di dalam adaik”. Dt. Nagari
Dt. Pucuak
Inyiak Dt. Pucuak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, kok bisiak lah kadangaran, kok imbau lah kalampauan. Nan kabarinoh nan Hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan angku Dt. Nagari ?
Manitahlah !
Tapi indak Hambo ulang bana panitahan angku Datuak, karano lah itu nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, kok sahati jo angku Datuak sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, rasonoh lah di dalam adaik.
30
Panitahan Kurai
Alah sampai buah panitahan Inyiak Dt. Pucuak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titak nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjdi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, rasonoh lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyolah.
Hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka Hambo kambalikan ka siasanoh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-10:
Panitahan selanjutnya dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari ?
Manitahlah, Nyiak ?
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah Hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Sakian pasambahan ti bo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyolah.
Hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka Hambo kambalikan ka siasanoh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Hambo kambalian malah.
Babak-11:
Kemudian berdiri dua orang cerdik-pandai. Orang pertama menyalami Ninik Mamak satu persatu dan orang ke-dua memberikan uang ala kadarnya dengan urutan secara adat yaitu “ bajanjang naiak, batanggo turun” sesuai kedudukan masing-masing Ninik Mamak. Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah acara “mengisi adat” ini. St. Nagari
St. Asa
St. Asa ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan Hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah Hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, dapeklah
Panitahan Kurai
31
kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyolah.
Tan kato lah di dalam adaik tu kini, baa tibonoh di nan pangka, kok ilimu diamaan, kok pituah dipakaikan. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tan kato ilimu kabaamaan, pituah kabapakaikan, maagakih buah panitahan alah elok kito parantian ?
Karano di Sutan lah takana, kok di ambo lah takiro, kok bana sahati jo Sutan, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
32
Panitahan Kurai
Bab 04. - Manatiang Kapan Di Kurai Limo Jorong, kalau seorang penghulu / Ninik Mamam meninggal dunia, maka anak cucu atau anak pusako memberikan kain kapan atau uang kepada pihak sipangkalan (Pihak Bapak). Panitahan ini dilakukan secara berdiri di halaman rumah ransanak almarhum. Kalau sekiranya dilaksanakan di halaman rumah anak, maka penghulu di Pihak Bapak harus meminta izin kepada penghulu Pihak Anak untuk memakai medan (tempat). Panitahan yang terdiri dari 14 babak ini melibatkan 7 orang, yaitu: St. Nagari St. Asa Dt. Nagari Dt. Pangka Dt. Dusun Dt. Kampuang Tuanku Nagari Babak-01:
: : : : : : :
Pihak Anak Pihak Nan Pangka Penghulu Pihak Anak Penghulu Pihak Nan Pangka Penghulu Pihak Nan Pangka yang lebih tinggi Penghulu Pihak Nan Pangka yang lebih tinggi lagi Alim Ulama
Panitahan dimulai oleh Pihak Anak (St. Nagari) dengan terlebih dahulu memberi hormat (dengan cara mengangguk) kepada Ninik Mamak Pihak Bapak (Dt. Pangka). St. Nagari
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka!
Manitahlah!
Jo sambah dipintak.
Pado Allah.
Babak-02:
Kemudian St. Nagari menyampaikan panitahan kepada St. Asa (pihak sipangkalan). St. Nagari
St. Asa
St. Asa
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Sungguahpun Sutan nan disambah mak sarapeklah panghulu nan pangka sarato nan pokok, nan bakarapatan ditangah medan tampaik hambo menyambahkan sambah. Indak diatok dibilang gala, sado indak kataatok tabilang, jo sambah sajo hambo muliakan. Bukan toh hambo bak raso kamalinteh kamalampaui daripado niniak mamak, alim ulama, sarato anak pusako nan bakarapatan di tangah medan. Sungguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaiak untuak manibokan panitahan pado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan?
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado sutan bak kini nangko, karano biaso hiduik di ateh dunia, sagalo duo dijadikan Allah. Babadan sakik, banyawo mati. Tumbuah sakik ngilu paniang dimintakan tawa jo jampi. Tawa nan indak manawai, ubek pun indak merubahkan. Kini singkek tapintak di urang tuo kito, di hari nan sahari nangko alah bapulang ka rahmatullah yang amat baik. Badirilah korong jo kampuang, ipa jo bisan, maantakan siriah jo pinang. Badiri pulo anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Adopun nan sapanjang adaik tu kini suatu kain atau pitih, iyo bana pintak ditarimo nan sapanjang adaik. Sakian pasambahan tibo kapado Sutan!
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah! Babak-03:
Sebelum menjawab panitahan dari St. Nagari, terlebih dahulu St. Asa memberi hormat (dengan cara mengangguk) kepada penghulu, ninik mamak, alim ulama nagari atau tamu. St. Asa
Inyiak hambo Dt. Nagari.
Panitahan Kurai
Dt. Nagari Manitahlah!
33
Jo sambah dipintak.
Pado Allah. St. Asa
Dt. Kampuang
Inyiak hambo Dt. Kampuang.
Manitahlah!
Jo sambah dipintak.
Pado Allah. St. Asa
Dt. Dusun
Inyiak hambo Dt. Dusun.
Manitahlah!
Jo sambah dipintak.
Pado Allah. St. Asa
Inyiak hambo Tuanku Nagari.
Tuanku Nagari Manitahlah!
Bari maaf. Babak-04:
St. Asa lalu menjawab panitahan yang disampaikan oleh St. Asa. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Adopun Sutan nan disambah, mak sarapeklah niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab sarato anak pusako nan bakarapatan di tangah medan, tampek hambo manyambahkan sambah. Indak diatok dibilang gala, sado indak kataatok tabilang, jo sambah sajo dimuliakan. Bukan toh hambo bak raso kamalinteh kamalampaui dari pado niniak mamak sarato nagari, sarato anak pusako nan bakarapatan di tangah medan. Sungguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaik untuk manjawab buah panitahan Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah!
Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano biaso hiduik di ateh dunia, sagalo duo dijadikan Allah. Babadan sakik, banyawo mati. Tumbuah sakik ngilu paniang dimintakan tawa jo jampi. Tawa nan indak manawai, ubek pun indak merubahkan. Kini singkek tapintak di urang tuo kito, di hari nan sahari nangko alah bapulang ka rahmatullah yang amat baik. Badirilah korong jo kampuang, ipa jo bisan, maantakan siriah jo pinang. Badiri pulo anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Adopun nan sapanjang adaik tu kini suatu kain atau pitih. Iyo bana pintak ditarimo nan sapanjang adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo....lah!
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kurang siang basiangan, kok kurang tarang batarangan. Dari pado anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik, iyo bana mintak ditarangan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan!
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, kurang siang basiangan, kok kurang tarang batarangan. Dari pado anak cucu nan manatiangkan
34
Panitahan Kurai
nan sapanjang adaik, iyo bana mintak ditarangan. Kan baitu buah panitahan Sutan? Iyo....lah!
Tan kato Sutan manuntuik tarang, sipaik manarangan malah hambo.
Tan kato Sutan kamanarangan, sipaik mandanga malah kami.
St. Asa!
Manitahlah!
Nan partamo anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik, anak Sutan Sulaiman di rumah urang Guci di Lurah. Nan kaduo anak Sutan Saripado di rumah urang Salayan di ateh, nan katigo ...... Sutan Asa!
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo kapado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan hambo tibokan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nangko, Sutan manuntuik tarang anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik, baa di hambo alah batarangan. Jumlah nan sabanyak tacurai tapapahan, iyo bana pintak ditarimo nan sapanjang adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di sutan samaso di hari nan cako, karano hambo manuntuik tarang tantang anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik. Baa di Sutan alah batarangan. Jumlah nan sabanyak tacurai tapapahan, iyo bana pintak ditarimo nan sapanjang adaik. Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyo..... lah!
Buah panitahan Sutan alah sapanjang adaik. Tapi sungguahpun alah sapanjang adaik, karano biaso pulo manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan panghulu sarato nan pangka, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Sakian panitahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan cako sajo digampali, nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano biaso pulo manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan panghulu sarato nan pangka, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyo ... lah!
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, rasonoh alah di dalam adaik.
Karano alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik. Babak-05:
Setelah itu oleh St.Asa dibawa bermufakat dengan ninik mamak sipangkalan (Dt. Pangka). St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka.
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak!
Manitahlah!
Adaik barundiang jo Inyiak. Bari maaf.
Pado Allah.
Panitahan Kurai
35
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa di ateh nantun alah badiri pulo anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Buah panitahan nan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih manarimo nan sapanjang adaik, iko bana nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah Nyiak!
Aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa di ateh nantun alah badiri pulo anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Buah panitahan nan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih manarimo nan sapanjang adaik, iko bana nan hambo japuikkan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyo ... lah!
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan. Lai koh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan cako sajo nan di amba gadang di anjuang tinggi. Nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan. Lai koh di dalam adaik? Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyo ... lah!
Tan kato Inyiak ka mambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-06:
Kemudian oleh Dt. Pangka dibawa lagi bermufakat dengan penghulu, ninik mamak dan alim ulama (Dt. Dusun). Dt. Pangka
Dt. Dusun
Angku Dt. Dusun!
Manitahlah!
Sambah tibo pado angku Datuak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Angku Datuak nan bak kini nangko, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito di hari nan bak kini, baa di ateh nantun alah badiri pulo anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini taranta kapado nan pangka. Baa tibonoh di panghulu nan pangka tu kini, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, karano adaik ko niniak mamak nan mampunyoi, lah nak bakato baiyo bajalan bamuah jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab. Ikolah bana nan hambo kambalikan kapado Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan cako sajo digampali. Nan manjadi buah panitahan Inyiak samaso di hari nan cako, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito di hari nan bak kini, baa di ateh nantun alah badiri pulo
36
Panitahan Kurai
anak cucu manatiangkan nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini taranta kapado nan pangka. Baa tibonoh di panghulu nan pangka tu kini, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, karano adaik ko niniak mamak nan mampunyoi, lah nak bakato baiyo bajalan bamuah jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab. Ikolah bana nan hambo kambalikan kapado Angku Datuak. Kan baitu buah panitahan Inyiak? Iyo ... lah!
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, alim ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Inyiak nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak?
Manitahlah!
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Angku Datuak, ko diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Angku Datuak kamambao jo mupakaik, rasonoh alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-07:
Oleh Dt. Dusun kemudian dibawa lagi bermufakat dengan penghulu yang lebih tinggi (Dt. Kampung). Dt. Dusun
Dt. Kampuang
Inyiak Dt. Kampuang!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano lah tumbuah nan bak cando iko kini, tan kato alah sampai ajalullah urang tuo kito di hari nan sahari nangko, baa di ateh nantun, alah badiri pulo anak cucu manatiang nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini lah taranta kapado panghulu nan pangka. Baa tibo noh di panghulu nan pangka tu kini, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, nak bakato baiyo, bajalan bamuah, jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab. Nan kabarinoh kapado nan pangka, ikolah nan dipamuahkan jo inyiak Dt. Kampuang.
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak.
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Dt. Dusun samaso di hari nan cako, karano lah tumbuah nan bak cando iko kini, tan kato alah sampai ajalullah urang tuo kito di hari nan sahari nangko, baa di ateh nantun, alah badiri pulo anak cucu manatiang nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini lah taranta kapado panghulu nan pangka. Baa tibo noh di panghulu nan pangka tu kini, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, nak bakato baiyo, bajalan bamuah, jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab. Nan kabarinoh kapado nan pangka, ikolah nan dipamuahkan jo inyiak Dt. Kampuang. Kan baitu buah panitahan Dt. Dusun?
Iyo ... lah!
Buah panitahan Angku Datuak alah di dalam adaik. Sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak bajanjang naik batanggo turun sarato alim ulama tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Angku Datuak buah panitahan, lai koh di dalam adaik?
Panitahan Kurai
37
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Angku Datuak, kok di ulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak ka mambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Angku Datuak kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-08:
Dt. Kampung kemudian bermufakat lagi dengan alim ulama nagari (Tuanku Nagari). Dt. Kampuang
Tuanku Nagari
Tuanku Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Tuanku!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Tuanku nan bak kini nangko, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok bak ibaraik maasah lah tadanga dorongnoh. Karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo kuku jo dagiang, sarupo pinang di balah duo, nan kabarinoh dijapuikkan kapado Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, adaik sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok maasah lah tadanga dorongnoh. Karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo kuku jo dagiang, sarupo pinang di balah duo, nan kabarinoh dipaiyokan jo Tuanku. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyo ... lah!
Buah panitahan Inyiak alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan alim ulama sarato guru-guru tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Inyiak buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Tuanku?
Manitahlah!
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Tuanku, kok di ulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Tuanku kamambao jo mupakaik, rasonoh alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, dibao malah jo mupakaik.
Babak-09:
Tuanku Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama alim ulama. Keputusannya disampaikan kepada Dt. Kampung. Tuanku Nagari
Dt. Kampuang
Inyiak Dt. Kampuang!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, kapado alim ulama sarato guru-guru nan hadir di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama sarato guru-guru tu kini, dima pambarian, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, alah sabari jo ulama nan sakitab. Sakian parsambahan tibo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di ajuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, kapado alim ulama sarato guru-guru nan hadir di tangah medan,
38
Panitahan Kurai
dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama sarato guru-guru tu kini, dima pambarian, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan saadaik, alah sabari jo ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Tuanku? Iyo ... lah!
Tan kato alah itu nan manjadi buah jo bari di alim ulama tu kini, hambo kambalikan malah bana itu kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaik.
Rasonoh lah kaiyoonoh. Babak-10:
Oleh Dt. Kampung panitahan diteruskan kepada Dt. Nagari (yang tertinggi kedudukannya menurut adat) untuk mengambil keputusan. Dt. Kampuang
Inyiak Dt. Nagari!
Dt. Nagari Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa di ateh nantun, lah badiri pulo anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini alah taranta kapado panghulu nan pangka. Baa tibonoh di panghulu nan pangka, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, karano adaik inyiak mamak nan mampunyoi, nak bakato baiyo bajalan bamuah jo panghulu nan saadaik, alim ulama nan sakitab. Nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka, ikolah nan hambo paiyokan jo Inyiak Dt. Nagari. Sakianlah pasambahan tibo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan angku Dt. Kampuang?
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Datuak samaso di hari nan cako, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, baa di ateh nantun, lah badiri pulo anak cucu nan manatiangkan nan sapanjang adaik. Nan sapanjang adaik tu kini alah taranta kapado panghulu nan pangka. Baa tibonoh di panghulu nan pangka, maagakih manarimo nan sapanjang adaik, karano adaik inyiak mamak nan mampunyoi, nak bakato baiyo bajalan bamuah jo panghulu nan saadaik, alim ulama nan sakitab. Nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka, ikolah nan hambo paiyokan jo Inyiak Dt. Nagari. Kan baitu buah panitahan Angku Dt. Kampuang?
Iyo ... lah!
Tan kato lah itu nan manjadi parmintaan di panghulu nan pangka tu kini, kok bana sahati jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaik, ulama nan sakitab, bilolah ambiak panghulu nan pangka, alah saambiak jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama di tangah medan. Sakianlah pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako. Karano lah itu nan manjadi parmintaan di panghulu nan pangka tu kini, kok bana sahati alim ulama nan sakitab nan bakarapatan di tangah medan, bilolah ambiak di panghulu nan pangka, alah saambiak jo niniak mamak
Iyo ... lah!
Panitahan Kurai
39
nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama dan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Inyiak? Tan kato lah itu nan manjadi buah jo bari Inyiak tu kini, hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana ka hambo kambalikan kaasanoh? Babak-11:
Rasonoh lah kaiyoonoh.
Setelah itu panitahan dikembalikan oleh Dt. Kampung kepada Dt. Dusun. Dt. Kampuang
Dt. Dusun
Angku Dt. Dusun.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Angku Datuak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo barilah di niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab, kok bana sahati jo Angku Datuak, bilolah ambiak panghulu nan pangka alah saambiak jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab. Sakianlah parsambahan tibo kapado Angku Dt. Dusun.
Alah sampai buah panitahan Inyiak.
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak Dt. Kampuang samaso di hari nan cako, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab. Dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari di niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab, kok bana sahati jo Angku Datuak, bilolah ambiak panghulu nan pangka alah saambiak jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak, ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Inyiak Dt. Kampuang?
Iyo ... lah!
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaiak. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana ka hambo kambalikan ka asanoh.
Rasonoh lah kaiyoonoh. Babak-12:
Selanjutnya Dt. Dusun mengembalikan panitahan kepada Dt. Pangka. Dt. Dusun
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo barilah di niniak mamak nan bajanjang naiak batangga turun, sarato panghulu nan saadaiak alim ulama nan sakitab, bilolah ambiak panghulu nan pangka tu kini, alah saambiak jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak?
40
Panitahan Kurai
sarato panghulu nan saadaiak alim ulama nan sakitab. Sakianlah pasambahan tibo pado Inyiak. Manitahlah!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo nan di amba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Datuak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo barilah di niniak mamak nan bajanjang naiak batangga turun, sarato panghulu nan saadaiak alim ulama nan sakitab, bilolah ambiak panghulu nan pangka tu kini, alah saambiak jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan saadaiak alim ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Angku Datuak?
Iyo ... lah!
Tan kato lah itu nan manjadi buah jo bari di niniak mamak nan bajanjang naiak batangga turun, sarato panghulu nan saadaiak alim ulama nan sakitab, baa tibonoh di panghulu nan pangka, kok ilimu baamaan, kok pituah bapakaikan.
Tan kato ilimu kabaamaan, pituah kabapakaikan, maagakih buah panitahan kito baduo lah elok diparantian?
Rasonoh lah kaiyoonoh.
Babak-13:
Dt. Pangka menyerahkan kain kapan yang telah disediakan oleh anak cucu almarhum untuk penyelenggaraan mayat. Uang yang disediakan (dibungkus dengan sapu tangan) oleh anak cucu almarhum, misalnya Rp.4.500,- diambil sekadarnya, misalnya Rp.500,-, oleh Dt. Pangka. Kemudian Dt. Pangka melanjutkan panitahan kepada St. Asa untuk mengembalikan sisa uang kepada anak cucu almarhum. Dt. Pangka
St. Asa
St. Asa!
Manitahlah Nyiak!
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah kapado niniak mamak sarato alim ulama, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, Nan sapanjang adaik alah batarimo, maagakih dari pado labiahno, ikolah nan ka Sutan kambalikan jo pasambahan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah kapado niniak mamak sarato alim ulama, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, Nan sapanjang adaik alah batarimo, maagakih dari pado labiahno, ikolah nan ka Sutan kambalikan jo pasambahan. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyo ... lah!
Tan kato alah batarimo sapanjang adaik, nan salabiahno ambo kambalian malah jo pasambahan.
Tan kato Sutan kamangambalian alah di dalam adaik. Babak-14:
Akhirnya panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari, dan selesailah panitahan “manatiang kapan” ini. St. Asa
St. Nagari! Panitahan Kurai
St. Nagari Manitahlah!
41
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratino, bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah kamudian kato basicapek, alah capek sajo hambo mangambalikan panitahan kapado Sutan. Adopun samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini lah dipakaikan nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo di elok jalan nan bamuah, alah dijapuikkan nan kabarinoh kapado panghulu sarato nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan sapanjang adaik alah batarimo, maagakih nan salabiahnoh, ikolah nan hambo kambalikan jo pasambahan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah kamudian kato basicapek, alah capek sajo hambo mangambalikan panitahan kapado Sutan. Adopun samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini lah dipakaikan nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo di elok jalan nan bamuah, alah dijapuikkan nan kabarinoh kapado panghulu sarato nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan sapanjang adaik alah batarimo, maagakih nan salabiahnoh, ikolah nan hambo kambalikan jo pasambahan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo ... lah!
Tan kato alah batarimo nan sapanjang adaik, maagakih nan salabiahno, manarimo malah kami anak pusako.
Tan kato manarimo anak pusako dari pado labiahno, maagakih buah panitahan lah elok kito parantikan?
Karano di Sutan alah takana, kok di hambo alah takiro. Kok bana sahati jo Sutan, kok iyo di sinan kito pandaman.
Samo baranti malah kito. ***
42
Panitahan Kurai
Bab 05. - Meminta Maaf Selesai Pemakaman Panitahan ini dilakukan oleh “kapalo koto nan pangka” (pihak ahli-waris) setelah dengan menujukannya kepada “kapalo koto nagari” (pihak Ninik-mamak/Alim-ulama dan semua yang hadir), setelah selesai memakamkan jenazah seorang penghulu. Panitahan yang terdiri dari 12 babak ini melibatkan 7 orang sebagai berikut: St. Asa St. Nagari Tuanku Asa Tuanku Nagari Dt. Asa Dt. Nagari St. Warih Babak-01:
: : : : : : :
Kapalo Koto Nan Pangka Kapalo Koto Nagari Alim Ulama Pihak Nan Pangka Alim Ulama Pihak Nagari Penghulu Pihak Nan Pangka Penghulu Pihak Nagari Ahli Waris
Pihak “kapalo koto nan pangka” (St. Asa) sebelum memulai panitahan dengan terlebih dahulu memberi hormat kepada ninik-mamak/alim-ulama Pihak Nagari yang hadir di pemakaman. Kemudian St. Asa menyampaikan permitaan kepada Nagari melalui St. Nagari agar memaafkan segala kesalahan almarhum. St. Asa
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari!
Manitahlah!
Jo sambah dipintak!
Pado Allah! St. Asa
Tuanku Nagari
Intiak Tuanku Nagari!
Manitahlah!
Bari maaf!
Pado Allah! St. Asa
St. Nagari
St. Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Adopun Sutan nan disambah, nak sarapeklah Niniak Mamak Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan tampaik ambo manyampaikan sambah, sado indak kataatok dibilang gala, jo pasambahan sajo dimuliakan. Bukan toh ambo bak raso kamalinteh, kamalampaui dari panghulu nan pangka sarato ahli waris nan bakarapatan di tangah medan, sunggguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaik untuk manibokan pasambahan kapado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan?
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Sakianlah panitahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah! Babak-02:
Panitahan Kurai
St. Nagari juga tidak langsung menjawab, akan tetapi seperti yang dilakukan oleh St. Asa, dia harus memberi hormat terlebih dahulu kepada Ninik Mamak Alim Ulama dari pihak Nan Pangka.
43
St. Nagari
Dt. Asa
Inyiak hambo Dt. Asa!
Manitahlah!
Jo sambah dipintak!
Pado Allah! St. Nagari
Tuanku. Asa
Inyiak hambo Tuanku Asa!
Manitahlah!
Bari maaf!
Pado Allah! St. Nagari
St. Asa
St. Asa!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Adopun Sutan nan disambah, nak sarapeklah Niniak Mamak Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan tampaik ambo manyampaikan sambah, sado indak kataatok dibilang gala, jo pasambahan sajo dimuliakan. Bukan toh ambo bak raso kamalinteh, kamalampaui dari panghulu nan pangka sarato ahli waris nan bakarapatan di tangah medan, sunggguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaik untuk manibokan pasambahan kapado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan?
Manitahlah!
Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu bana panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah. Diambiak kato jo mupakaik, dijapuikkan nan kabarinoh kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Lah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cakoh, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lai pulo nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah. Diambiak kato jo mupakaik, dijapuikkan nan kabarinoh kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Kan baitu bana panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti hambo bao malah jo mupakaik.
44
Panitahan Kurai
Babak-03:
Maka St. Nagari bermufakat dengan meneruskan panitahan kepada alim-ulama. St. Nagari
Tuanku Nagari
Inyiak Tuanku Nagari!
Manitahlah!
Adaik barundiang jo Inyiak, hambo tagak, Inyiak duduak, bari maaf!
Pado Allah!
Adopun adaik sambah manyambah pado Allah dikambalikan. Sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, karano lah tibo ulak di nan pangka sarato ahli waris. Adopun nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta pado hambo lah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato ahli waris, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan pado Inyiak!
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah, Nyiak!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan Sutan di hari nan cako, karano lah tibo ulak di nan pangka sarato ahli waris. Adopun nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta pado hambo lah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato ahli waris, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan pado Inyiak! Kan baitu bana buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Dibao kato jo mupakaik kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Lah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang bana itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah mupakaik.
Babak-04:
Selanjutnya pihak Alim Uama (Tuanku Nagari) bermufakat dengan Ninik Mamak. Dijawab oleh Ninik Mamak bahwa jawabannya diserahkan kepada kesepakatan para Alim Ulama. Tuanku Nagari
Dt. Nagari
Angku Datuak Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Angku Datuak!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado
Lah sampai buah panitahan Tuanku!
Panitahan Kurai
45
Angku Datuak bak kini nangko, karano alah tibo ulak di nan pangka sarato ahli waris. Adopun nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta pado hambo lah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato ahli waris, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan pado Inyiak! Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku di hari nan cako, karano alah tibo ulak di nan pangka sarato ahli waris. Adopun nan manjadi ulak tu kini, karano lah sampai ajalullah urang tuo kito, karano lai pulo nan haruih di adat nan lazim di kitabullah, salah pado Allah mintak tobaik, salah kapado niniak mamak sarato nagari minta maaf. Kok lailah kasalahan baliau samaso lai hayaik, langkah kaki, kakok tangan, utang piutang, sado nan kamambarekih baliau pulang ka kampuang akhirat, nan pangka sarato ahli waris minta ridho jo maaf kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta pado hambo lah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato ahli waris, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan pado Inyiak! Kan baitu buah panitahan Tuanku?
Iyo...lah!
Buah panitahan Tuanku alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, bilo lah basuaraik guru-guru/Tuanku tu kini lah itu nan kabarinoh. Sakian pasambahan tibo pado Tuanku.
Lah sampai buah panitahan Inyiak Datuak!
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak Datuak samaso di hari nan cako, bilolah basuaraik guru-guru/Tuanku tu kini, rasonoh lah itu nan kabarinoh. Kan baitu buah panitahan Inyiak!
Iyo...lah!
Tan kato itu nan manjadi buah jo bari di Inyiak, ilimu baamakan, pituah bapakaikan di kami guru-guru.
Tan kato ilimu lai kabaamakan, pituah kabapakaikan, alah manuruik adaik.
Babak-05:
MakaTuanku Nagari menyampaikan harapan dari para ahli-waris kepada ninik-mamak/alim-ulama dan semua yang hadir: “Assalaamu’alaikum warah matullaahi wabarakaatuh! Salam nan disampaikan pado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan hadir, bahwasonyo pado hari ko lah bapulang karahmatullah urang tuo kito. Harapan ahli waris, kok ado sakironyo kasalahan almarhum samaso hayaik, ahli waris minta ridho jo maaf. Baa di kito?”. Dijawab oleh hadirin: “Kito bari maaf dan kito mintakan pulo maaf kapado ahli waris!”. Selanjutnya Tuanku Nagari mengembalikan panitahan kepada Sutan Nagari. Tuanku Nagari
St. Nagari
St. Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo kambalikan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan
Lah sampai buah panitahan Inyiak!
46
Panitahan Kurai
samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato ahli waris, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, itulah nan kabarinoh kapado Sutan. Manitahlah!
Tapi indak diulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik, hujan bapuhuh, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka siasanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh! Babak-06:
St. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Asa. St. Nagari
St. Asa
Sutan Asa!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cakoh, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek. Lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan pado Sutan. Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan pado Sutan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado Inyiak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato ahli waris, lah babari maaf di Inyiak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Tapi sungguahpun alah babari maaf, karano lai pulo nan manuruik undang manimbang samo barek, kok mauji samo merah, baa di Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, dimintakan pulo ridho jo maaf kapado nan pangka sarato ahli waris. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Lah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cakoh, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek. Lah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan! Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cakoh, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado Inyiak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato ahli waris, lah babari maaf di Inyiak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Tapi sungguahpun alah babari maaf, karano lai pulo nan manuruik undang manimbang samo barek, kok mauji samo merah, baa di Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, dimintakan pulo ridho jo maaf kapado nan pangka sarato ahli waris. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, di bao kato jo mupakaik, dijapuikkan nan kabarinoh kapado nan pangka sarato ahli waris, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Lah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi indak diulang panjang buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan
Tan kato lah di dalam adaik, hambo bao malah mupakaik.
Panitahan Kurai
47
kamambao jo mupakaik, lah di dalam adaik. Babak-07:
St. Asa bermufakat dengan pihak ahli-waris (St. Warih). St. Asa
St. Warih
St. Warih!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan ditibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah baparmintaan kito kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan tantangan dari pado maaf. Nan manjadi buah jo bari di baliau tu kini, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan. Baa nan parmintaan Inyiak Mamak sagaji guru sarato Nagari babari maaf pulo di nan pangka sarato ahli waris. Baa nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan pado Sutan.
Lah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi indak hambo ulang panjang buah panitahan Sutan, tan kato parmintaan nan pangka sarato ahli waris lah babari maaf di Inyiak Mamak sagaji guru sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, baa nan parmintaan Inyiak Mamak sagaji Guru sarato Nagari lah babari maaf pulo di nan pangka sarato ahli waris. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Karano lah babari maaf Inyiak Mamak sagaji Guru sarato Nagari, hujan nan bapuhun, paneh nan barasa, lah itu bana nan hambo kambalikan kaasanoh.
Rasonoh lah kaiyonoh.
Babak-08:
Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. nagari
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan kepado Sutan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako, lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado Nan Pangka sarato Si Warih, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Inyiak Mamak sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, lah babari maaf pulo di Nan Pangka sarato Si Warih. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan smaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado Nan Pangka sarato Si Warih, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan Inyiak Mamak sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan, lah babari maaf pulo di Nan Pangka sarato Si Warih. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kandak lah samo buliah, pintak lah samo balaku, basanang hati malah Inyiak Mamak sagaji Guru sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
48
Panitahan Kurai
Pasambahan juo tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan majadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak lah samo buliah, pintak lah samo balaku, basanang hati malah Inyiak Mamak sagaji Guru sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak nan pangka sarato siwarih buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Sakin pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai panitahan Sutan?
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, alah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano lai pula nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Dibao kato jo mupakaik karano lai di hadapan Niniak Mamak sarato Alim Ulama, mananti Sutan nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Tapi indak diulang panjang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-09:
St. Nagari kemudian bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tuanku Nagari). St. Nagari
Tk. Nagari
Inyiak Tuanku Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak!
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako, tantangan dari pado maaf lah samo dibari di nan pangka sarato si warih. Tapi limbak di ateh nantun, karano kandak nan pangka sarato si warih buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato si warih, ikolah nan hambo japuikan jo
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Panitahan Kurai
49
pasambahan kapado Inyiak. Manitahlah Nyiak...!
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, tantangan dari pado maaf lah samo dibari di nan pangka sarato si warih. Tapi limbak di ateh nantun, karano kandak nan pangka sarato si warih buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato si warih, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah.
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguah pun alah di dalam adaik, karano lai pula nan manuruik adaik, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Dibao kato jo mupakaik kapado Niniak Mamak sarato Alim Ulama sarato nagari nan bakarapatn di tangah medan, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Lah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi indak diulang panjang buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-10:
Tuanku Nagari kemudian bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). Tk. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan nan hambo tibokan pado Inyiak bak kini nangko, maaf baru nan bakasudahan. Baa di ateh nantun, karano kandak nan pangka sarato si warih buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Karano adaik jo sarak indak bacarai, nan kabarinoh kapado nan pangka sarato si warih. Ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak Datuak.
Alah sampai panitahan Tuanku?
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di ajuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku,karano samaso di hari nan cako maaf baru nan bakasudahan. Baa di ateh nantun, karano kandak nan pangka sarato si warih buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano hari lah rambang patang, kok papan lah katimbunan, kok pancang lah tatagak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di nan pangka sarato si warih bakandak doa talakin panjang sarato doa katatapan kapado Niniak Mamak, Alim Ulama sarato Nagari nan bakarapatan di tangah medan. Karano adaik jo sarak indak bacarai, nan
50
Panitahan Kurai
kabarinoh kapado nan pangka sarato si warih. Ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak Datuak. Kan baitu buah panitahan Tuanku? Iyoo...lah!
Tan kato lah itu nan manjadi kandak di nan pangka sarato si warih, bilo alah mambari Tuanku tu kini, lah sabari jo niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun sarato panghulu nan saadaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Tuanku.
Lah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu nan manjadi kandak di nan pangka sarato si warih, bilo alah mambari Tuanku tu kini, lah sabari jo niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun sarato panghulu nan saadaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyoo...lah!
Tan kato lah sabari parmintaan nan pangka sarato si warih jo niniak mamak, panghulu nan saadaik, hujan nan papuhun, paneh nan barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asanoh.
Kok bana sahati jo Tuanku, rasonoh lah kaiyo noh.
Hambo kambalikan malah. Babak-11:
Tuanku Nagari selanjutnya mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Tuanku Nagari
St. Nagari
St. Nagari ...!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato si warih, lah kamambari niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Sakianlah pasambahan tibo pado sutan.
Alah sampai buah panitahan Intiak Tuanku?
Manitahlah!
Pasambahan juo tibo pado Inyiak!
Manitahlah!
Tapi aratinoh, adaik sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan, adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato si warih, lah kamambari niniak mamak, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyoo...lah!
Tan kato lah kamambari niniak mamak, alim ulama sarato nagari tu kini, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Indak diulang panjang bana buah panitahan Sutan, tan kato Sutan kamangambalikan ka asa noh, iyo lah manuruik adaik.
Hambo kambalikan malah.
Babak-12: Panitahan Kurai
Sutan Nagari akhirnya mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan akhirnya acara ditutup
51
dengan pembacaan do’a. St. Nagari
St. Asa
St. Asa!
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan!
Manitahlah!
Tapi bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan kapado Sutan.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato si warih, lah ka mambari niniak mamak, panghulu sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Lah sampai panitahan Sutan?
Manitahlah.
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan kapado Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, alim ulama sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato si warih, lah ka mambari niniak mamak, panghulu sarato nagari nan bakarapatan di tangah medan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Karano kandak lah kabuliah, pintak lah kabalaku, basanang hati malah nan pangka sarato si warih.
Lah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak lah kabuliah, pintak lah kabalaku, basanang hati malah nan pangka sarato si warih. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah!
Tan kato lah basanang hati nan pangka sarato si warih, maagakih buah panitahan lah elok kito parantikan.
Karano di Sutan lah takana, kok di hambo lah takiro, kok bana sahati jo Sutan, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
52
Panitahan Kurai
Bab 06. - Tahlil di Hari Ke-tujuh / Mendirikan Penghulu Panitahan ini dilakukan pada hari ke-tujuh setelah wafatnya penghulu dari Pihak Nan Pangka. Dalam kesempatan tahlilan pada hari yang ke-tujuh tersebut biasanya Pihak Nan Pangka memberitahukan kepada ninikmamak/alim-ulama nagari nama calon yang telah disepakati oleh anggota kaum untuk melanjutkan memakai gelar penghulu menggantikan almarhum. Panitahan yang terdiridari 33 babak ini melibatkan 7 orang, yaitu: St. Nagari St. Asa Dt. Nagari Dt. Pangka Dt. Pucuak Pangka Dt. Pucuak Nagari Tuanku Nagari Babak-01:
: : : : : : :
Kapalo Koto Nagari Kapalo Koto Nan Pangka Panghulu Pihak Nagari Panghulu Pihak Nan Pangka Panghulu Pucuak Pihak Nan Pangka Panghulu Pucuak Pihak Nagari Alim Ulama Nagari
Seorang cerdik-pandai (St. Nagari) diutus untuk menuntut kepada “karajo nan bapokok, silang nan bapangka” (St. Asa) agar “dibari jo panitahan” (memulai pembicaraan). St. Nagari
St. Asa
St. Asa!
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano alah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati, tabilang di mato, di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Di urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan batujuah, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, lah mintak dibari jo panitahan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati, tabilang di mato, di karajo nan bapokok silang nan bapangka, di urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan batujuah, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, lah mintak dibari jo panitahan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano duduak di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok tu kini, kok dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dijapuikan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok, mananti Sutah buah panitahan, lai koh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano duduak di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok tu kini, kok dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dijapuikan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok, mananti Sutah buah panitahan, lai koh di dalam adaik? Kan baitu buah Panitahan Sutan?
Iyo...lah.
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, rasonoh lah
Karano lah di dalam adaik, hambo bao malah jo
Panitahan Kurai
53
di dalam adaik. Babak-02:
mupakaik. Maka dibawalah bermufakat oleh St. Asa kepada Dt. Pangka. St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka.
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah.
Adaik barundiang jo Inyiak, bari maaf.
Pado Allah.
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak bak kini nangko, karano alah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati, tabilang di mato, di karajo nan bapokok silang nan bapangka, di urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan batujuah, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, lah mintak dibari jo panitahan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh, kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Sakian panitahan tibo pado Inyiak.
Alah sampai panitahan Sutan?
Manitahlah, Nyiak.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato alim ulama di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati, tabilang di mato, di karajo nan bapokok silang nan bapangka, di urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan batujuah, niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, lah mintak dibari jo panitahan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh, kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyo...lah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan batujuah, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano duduak di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan batujuah, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik? Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyoo...lah.
Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
54
Panitahan Kurai
Babak-03:
Dt. Pangka kemudian bermufakat dengan Dt. Pucuak Pangka. Dt. Pangka
Dt.Pucuak Pangka
Inyiak Dt. Pucuak Pangka.
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Angku Dt. Pangka?
Manitahlah.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Dt. Pangka samaso di hari nan cako, karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak. Kan baitu buah panitahan Angku Datuak?
Iyoo...lah.
Buah panitahan Angku Datuak alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, kok bana sahati jo Angku Datuak, kok ilimu baamakan, kok pituah dipakaikan, lah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Angku Datuak?
Alah sampai buah panitahan Inyiak Dt. Pucuak?
Manitahlah.
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, kok bana sahati jo Angku Datuak, kok ilimu baamakan, kok pituah dipakaikan, lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyoo...lah.
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Karano hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah kaiyo noh.
Babak-04:
Kemudian panitahan dikembalikan oleh Dt. Pangka kepada St. Asa. Dt. Pangka
St. Asa
St. Asa!
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, alah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah.
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang di anjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, alah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Panitahan Kurai
55
Iyoo...lah.
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh. Babak-05:
Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari.
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo kambalikan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini lah dijapuikkan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah!
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini lah dijapuikkan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyoo...lah!
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, tan kato ilimu ka baamakan, pituah ka bapakaikan, maagakih panitahan lah elok kito parantian.
Rasonoh lah ka iyo noh.
Samo baranti malah kito.
Babak-06:
St. Asa sebagai “kapalo koto nan pangka” berdiri dan kemudian menyampaikan panitahan kepada St. Nagari sebagai “kapalo koto nagari”. Sebelumnya St. Asa terlebih dahulu memberi hormat kepada ninik-mamak/alim-ulama nagari. St. Asa
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak hambo Dt. Pucuak Nagari !
Manitahlah
Jo sambah dipintak.
Pado Allah. St. Asa
Dt. Nagari
Inyiak hambo Dt. Nagari !
Manitahlah.
Jo sambah hambo pintak.
Pado Allah.
St. Asa
56
Tuanku Nagari Panitahan Kurai
Inyiak hambo Tuanku Nagari !
Manitahlah.
Bari maaf... St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah.
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah.
Adopun Sutan nan disambah, mak sarapeklah niniak mamak nan bajanjang naiak, batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, sado nan bakarapatan di tangah rumah tampaik hambo manyambahkan sambah. Indak diatok dibilang gala, sado nan indak kataatok tabilang, jo sambah sajo hambo muliakan. Bukan toh hambo bak raso kamalinteh, kamalampau dari panghulu nan pangka sarato nan pokok. Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan tujuah. Sungguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaik untuk manibokan pasambahan pado Sutan. Lai koh sambah pado Sutan ?
Manitahlah.
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Sakianlah panitahan tibo pado Sutan.
Alah sampai panitahan Sutan?
Manitahlah ! Babak-07:
St. Nagari kemudian juga memberi hormat terlebih dahulu kepada ninik-mamak/alim-ulama dari “nan pangka”, kemudian baru menjawab panitahan St. Asa . St. Nagari
Dt. Pucuak Pangka
Inyiak hambo Dt. Pucuak Pangka !
Manitahlah !
Jo sambah dipintak.
Pado Allah. St. Nagari
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Jo sambah hambo pintak.
Pado Allah.
St. Nagari Inyiak hambo Tuanku Asa.
Tuanku Asa Manitahlah.
Bari maaf. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Sungguahpun Sutan nan disambah, mak sarapeklah panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, sado nan bakarapatan di tangah rumah tampaik hambo manyambahkan sambah. Indak diatok dibilang gala, sado nan indak kataatok tabilang, jo sambah sajo hambo muliakan. Bukan toh hambo bak raso kamalinteh, kamalampau dari panghulu nan
Manitahlah !
Panitahan Kurai
57
pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan tujuah. Sungguahpun di hambo tabiknoh sambah, lah izin kato jo mupakaik untuk manibokan pasambahan pado Sutan. Lai koh sambah pado Sutan ? Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Kan baitu buah Panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai dihadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, kamanjapuikan nan kabarinoh, manananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah bamupakaik. Babak-08:
St. Nagari bermufakat dengan pihak ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak hambo Dt. Nagari !
Manitahlah!
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak bak kini nangko, karano lah tibo ulak di nan pangka sarato di nan pokok, nan manjadi ulak tu kini karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Buah panitahan nan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah, Nyiak !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Buah panitahan nan taranta kapado Sutan alah bajawab, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan kadijapuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi
58
Panitahan Kurai
sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik ? Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah bamupakaik.
Babak-09:
Dt. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan Dt. Pucuak Nagari. Dt. Nagari
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak hambo Dt. Pucuak Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Di adaik bakato nan baiyo, di adaik bajalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan hambo paiyokan jo Inyiak.
Alah sampai buah panitahan angku Dt. Nagari.
Manitahlah.
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Datuak samaso di hari nan cako, karano lah bakarapatan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab di tangah rumah, kok lailah nan taragak takana di hati tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, alah koh bana dikatangahkan. Di adaik bakato nan baiyo, di adaik bajalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan hambo paiyokan jo Inyiak. Kan baitu buah panitahan Angku Datuak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Angku Datuak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lah itu parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak, kok iyolah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak, kok iyolah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso
Rasonoh lah ka iyo noh.
Panitahan Kurai
59
manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa. Lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh. Babak-10:
Dt. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari.
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok, lah di dalam adaik, alah bana noh dikatangahkan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo nan diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik, sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok, lah di dalam adaik, alah bana noh dikatangahkan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, hujan bapuhuh paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamangambalikan ka si asa noh, raso noh lah manuruik adaik.
Tan kato lah manuruik adaik, hambo kambalikan malah.
Babak-11:
Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan kapado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah alah di dalam adaik, alah bananoh dikatangahkan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
60
Panitahan Kurai
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek. Alah capek sajo hambo manjawab panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah alah di dalam adaik, alah bananoh dikatangahkan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah.
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, iyo moh lai nan taragak takana di hati, nan tabilang di mato, di panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Asa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyo moh lai nan taragak di hati nan tabilang di mato di karajo nan bapokok, silang nan bapangka, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Basa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
61
nan bamuah. Karano lai di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok diambiak kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Karano lai di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok diambiak kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik? Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Babak-12:
St. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan pihak ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak hambo Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, iyomoh lai nan taragak takana di hati tabilang di mato di nan pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Basa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, ikolah bana nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyomoh lai nan taragak takana di hati tabilang di mato di nan pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan
62
Panitahan Kurai
salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Basa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, ikolah bana nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato baiyo, di adaik jalan nan bamuah. Karano duduak di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, panghulu nan sahadaik sarato alim ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-13:
Dt. Nagari kemudian bermufakat dengan pihak alim-ulama (Taanku Nagari). Dt. Nagari
Tk. Nagari
Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Tuanku nan bak kini nangko, karano bisiaklah kadangaran, kok imbau lah kalampauan, kok ibaraik maasah alah tadanga dorongnoh. Karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo kuku jo dagiang, sarupo pinang dibalah duo, nan kabarinoh, ikolah nan dipaiyokan jo Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan, adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano bisiaklah kadangaran, kok imbau lah kalampauan, kok ibaraik maasah alah tadanga dorongnoh. Karano adaik jo sarak indak bacarai, sarupo kuku jo dagiang, sarupo pinang dibalah duo, nan kabarinoh, ikolah nan dipaiyokan jo Tuanku. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan alim ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Inyiak nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana panitahan Tuanku, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Panitahan Kurai
63
Tuanku kamambao jo mupakaik, rasonoh alah di dalam adaik. Babak-14:
Tuanku Nagari selanjutnya bermufakat dengan sesama alim-ulama dan setelah itu beliau mengembalikan panitahan kepada Dt. Nagari. Tk. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan. Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado alim ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, alah sabari jo alim ulama nan sakitab. Sakianlah pasambahan tibo pado Inyiak !
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah kapado alim ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, alah sabari jo alim ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Tuanku !
Iyoo...lah !
Buah panitahan Tuanku tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, dikambalikan malah bana tu kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun sarato panghulu nan sahadaik.
Tan kato Inyiak kamangambalikan kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, rasonoh alah di dalam adaik. Babak-15:
Oleh Dt. Nagari panitahan diteruskan kepada Dt. Pucuak Nagari untuk mengambil keputusan. Dt. Nagari
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak Dt. Pucuak Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, iyomoh lai nan taragak takana di hati tabilang di mato di nan pangka sarato nan pokok, urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Basa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan
Alah sampai buah panitahan Angku Dt. Nagari ?
64
Panitahan Kurai
gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan kabarinoh ikolah nan dijapuikkan kapado Inyiak Dt. Pucuak Nagari. Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi, adopun nan manjadi buah panitahan di Angku Datuak samaso di hari nan cako, iyomoh lai nan taragak takana di hati tabilang di mato di nan pangka sarato nan pokok, Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Nan taragak takana tu kini, karano alah sampai ajalullah Inyiak Dt. Asa. Samaso di tanah nan sirah rumpuik nan lambang, alun dapek kato nan satipak, bana nan sasuai, paham nan saukua di Urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, nan kamamakai gala Dt. Basa. Mako dicarilah hari nan baik, kutiko nan elok, lah tibo di hari nan manujuah bak kini. Kok aia lah bulek ka pambuluah, kok kato lah bulek kamupakaik. Karano biaso manuruik undang, mati gajah maninggakan gadiang, mati anau maninggakan kabun jo hutan, mati niniak mamak maninggakan adaik jo pusako. Karano alah sampai ajalullah Dt. Asa, patah tumbuah hilang baganti, nan kamamakai gala Dt. Asa si Udin St. Suleman. Si Udin St. Sulemanlah nan bagala Dt. Asa. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan kabarinoh ikolah nan dijapuikkan kapado Inyiak Dt. Pucuak Nagari. Kan baitu buah panitahan Angku Datuak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Angku Datuak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lah itu parmintaan nan katangah di nanpangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, kok bana sahati jo Angku Datuak sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, rasonoh lah di dalam adaik. Sakian pasambahan tibo pado Angku Datuak !
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, kok bana sahati jo Angku Datuak sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, rasonoh lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak Datuak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh !
Babak-16:
Kemudian Dt. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Panitahan Kurai
65
Tapi sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah, alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano hujan bapuhun paneh barasa. Lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-17:
Selanjutnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan pado Sutan. Lai koh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso dihari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah, alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan !
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah, alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
66
Panitahan Kurai
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kandak alah buliah, pintak alah balaku, basanang hati malah nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan !
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak alah buliah, pintak alah balaku, basanang hati malah nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang, sarato urang nan tujuah. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano niniak mamak harok nan kabuliah, cameh nan kakahilangan, kok rasok aia lah kapambuluah, kok rasok minyak lah kakuali, iyo bana lah nak bapacik-pacikan tangan sarato baesok-esokan jo Angku Dt. Asa, kok duduak nak sahamparan, kok tagak nak sapambatang jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan !
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano niniak mamak harok nan kabuliah, cameh nan kakahilangan, kok rasok aia lah kapambuluah, kok rasok minyak lah kakuali, iyo bana lah nak bapacik-pacikan tangan sarato baesok-esokan jo Angku Dt. Asa, kok duduak nak sahamparan, kok tagak nak sapambatang jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano lai di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuan, kok dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-18:
St. Asa kemudian bermufakat dengan ninik-mamak pihak “nan pangka” (Dt. Pangka). St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka. !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah lalu parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab. Nan manjadi parmintaan di baliau
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
67
tu kini harok nan kabuliah, cameh nan kakahilangan, kok rasok aia lah kapambuluah, kok rasok minyak lah kakuali, iyo bana lah nak bapacik-pacikan tangan sarato baesok-esokan jo Angku Dt. Asa, kok duduak nan sahamparan, kok tagak nan sapambatang jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak ! Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano duduak di hadapan panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang sarato urang nan tujuah, kok dibao kato jo mupakaik, mananti sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-19:
Dt. Pangka bermufakat lagi dengan Dt. Pucuak Pangka. Dt. Pangka
Dt. Pucuak Pangka
Inyiak Dt. Pucuak Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak bak kini nangko, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok ibaraik maasah lah tadanga dorongnoh. Nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan dipaiyokan jo Inyiak.
Alah sampai panitahan Angku Dt. Pangka.
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Angku Datuak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano lah itu nan manjadi parmintaan di niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, kok bana sahati jo Angku Datuak rasonoh lah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Angku Datuak!
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak Dt. Pucuak Pangka samaso di hari nan cako, karano lah itu nan manjadi parmintaan di niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, kok bana sahati jo Angku Datuak rasonoh lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano hujan bapuhuh paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-20:
Kemudian Dt. Pangka mengembalikan panitahan kepada St. Asa. Dt. Pangka
68
St. Asa Panitahan Kurai
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hujan bapuhun paneh barasa, lah itu nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-21:
Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini, lah dipakaikan manuruik undang, diadaik kato baiyo, dielok jalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan tujuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado panghulu nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek, urek tunggang sarato urang nan tujuah, dapeklah kato nan saiyo
Panitahan Kurai
69
kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, panghulu nan nasahadaik ulama nan sakitab, kok rasok aia lah ka pambuluah, kok rasok minyak lah ka kuali, lah di dalam adaik. Kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kandak lah ka buliah, kok pintak lah kabalaku, basanang hati malah niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan !
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak lah ka buliah, kok pintak lah kabalaku, basanang hati malah niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Tan kato kabasanang hati niniak mamak nan bajanjang naiak batanggu turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-22:
Maka berdirilah salah seorang cerdik-pandai bersama Dt. Asa menyalami ninik-mamak secara berjenjang naik bertangga turun. Setelah itu Dt. Asa dipersilahakan ke tempat duduknya menurut adat. Selanjutnya panitahan dikembalikan oleh St. Asa kepada St. Nagari untuk mengajukan satu permintaan lagi yaitu untuk mengganti gelar beberapa orang. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun samabah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano caliak jauh balayangan, caliak dakek batukiakkan. Tantangan Angku Dt. Asa tu kini, kok duduak lah sahamparan, kok tagak lah sapambatangan, lah bapacik-pacikan tangan jo baesok-esokan jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, iko bana nan hambo kambalikan kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano caliak jauh balayangan, caliak dakek batukiakkan. Tantangan Angku Dt. Asa tu kini, kok duduak lah sahamparan, kok tagak lah sapambatangan, lah bapacik-pacikan tangan jo baesok-esokan jo niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, iko bana nan hambo kambalikan kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turu, sarato panghulu
70
Panitahan Kurai
nan sahadaik ulama nan sakitab. Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turu, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik, tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano ketek lah banamo, kok gadang lah diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, ikolah bana nan hambo tibokan kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Karano ketek lah banamo, kok gadang lah diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, ikolah bana nan hambo tibokan kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano lai di hadapan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Karano Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-23:
St. Nagari kemudian bermufakat dengan ninik-mamak nagari yaitu Dt. Nagari. St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano lah lalu pulo parmintaan dari pado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi parmintaan tu kini, karano ketek lah banamo, kok gadang diagiah gala, kok bagala nak bakisa gala. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah lalu pulo parmintaan dari pado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi parmintaan tu kini, karano ketek lah banamo, kok gadang diagiah gala, kok bagala nak bakisa gala. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan
Panitahan Kurai
71
bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyoo...lah !
Buah panitahan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik, tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-24:
Dt. Nagari selanjutnya bermufakat untuk mengambil keputusan dengan penghulu pucuk nagari yaitu Dt. Pucuak Nagari. Dt. Nagari
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak Dt. Pucuak Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, nan kabarinoh hambo japuikan kapado Inyiak Dt. Pucuak Nagari !
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Angku Datuak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano lah itu parmintaan nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak, alah di dalam adaik. Kok lai tukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Angku Datuak.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan cako sajo di amba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak alah di dalam adaik. Kok lai tukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Angku Datuak. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Karano lah di dalam adaik tu kini, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-25:
Dt. Nagari kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaiak. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kurang siang basiangi, kurang tarang batarangan. Tantangan ketek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala bakisa gala, iko bana dikambalikan kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
72
Panitahan Kurai
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan maajadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano samaso di hari nan cako alah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo kabulatan kato nan samupakaiak. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano kurang siang basiangi, kurang tarang batarangan. Tantangan ketek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala bakisa gala, iko bana dikambalikan kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asanoh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-26:
St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa untuk meminta pejelasan tentang permintaan yang kedua (siapa-siapa yang akan diganti gelarnya). St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan kapado Sutan, laikoh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kurang siang bak hari, kurang tarang bak bulan. Tantangan nan ketek lah banamo, nan gadang baagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, iyo bana mintak ditarangkan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawab panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah di bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nan pangka sarato nan pokok lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun lah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kurang siang bak hari, kurang tarang bak bulan. Tantangan nan ketek lah banamo, nan gadang baagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, iyo bana mintak ditarangkan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
73
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik, tapi sungguahpun lah di dalam adaik, tan kato Sutan manuntuik tarang, sipaik manarang malah hambo.
Tan kato Sutan kamanarangan, sipaik mandanga malah kami.
Nan partamu nan ketek banamo nan gadang diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala. 1. Pakiah Muncak, bagala Tuanku Asa. 2. St. Kayo, bagala Angku Rajo. 3. Si Udin, bagala St. Mudo. 4. Si Amin, bagala Malin Duano.
Babak-27:
St. Asa kemudian meminta kepada Pihak Nagari agar gelar atau gelar pengganti yang telah diberikan tersebut “dihimbaukan di labuah nan golong dipasa nan rami”. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo juo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako Sutan manuntuik tarang tantangan nan katek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, baa di hambo alah batarangan. Iyo bana mintak dihimbaukan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano hambo manuntuik tarang tantangan nan ketek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala, baa di Sutan alah batarangan sabanyak tacurai tapapahan. Iyo bana mintak dihimbaukan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai di hadapan niniak mamak nan bajanjang naik batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab, kok hambo bao jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaiak.
Babak-28:
St. Nagari selanjutnya bermufakat terlebih dahulu dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah manuntuik niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab kapado karajo nan bapakok silang nan bapangka tantangan nan ketek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala. Baa tibonoh di nan pangka sarato nan pokok tu kini, kurang
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
74
Panitahan Kurai
siang lah basiangan, kurang tarang lah batarangan sabanyak tacurai tapapahan. Iyo bana nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah baparmintaan kapado niniak mamak sarato ulama jo nagari nan bakarapatan di tangah rumah untuk mahimbaukan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah manuntuik niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik ulama nan sakitab kapado karajo nan bapakok silang nan bapangka tantangan nan ketek lah banamo, nan gadang diagiah gala, nan bagala nak bakisa gala. Baa tibonoh di nan pangka sarato nan pokok tu kini, kurang siang lah basiangan, kurang tarang lah batarangan sabanyak tacurai tapapahan. Iyo bana nan pangka sarato nan pokok urang Guci nan salabuah gadang, pucuak bulek urek tunggang, sarato urang nan tujuah baparmintaan kapado niniak mamak sarato ulama jo nagari nan bakarapatan di tangah rumah untuk mahimbaukan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado nan pangka sarato nan pokok, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan panghulu nan sahadaik, ulama nan sakitab, sarato nagari nan bakarapatan di tangah rumah, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan jo panitahan, lai koh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-29:
Dt. Nagari kemudian bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tuanku Nagari. Dt. Nagari
Tk. Nagari
Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Tuanku nan bak kini nangko, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, nan kabarinoh ikolah nan dipaiyokan jo Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano lai di hadapan alim ulama nan satandiang duduak, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Inyiak nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik? Sakianlah pasambahan tibo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku?
Manitahlah !
Panitahan Kurai
75
Tapi sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano lai di hadapan alim ulama nan satandiang duduak, kok dibao kato jo mupakakik, mananti Inyiak nan kabarinoh, laikoh di dalam adaik? Kan baitu buah panitahan Tuanku?
Iyooo...lah!
Tan kato Tuanku ka mambao jo mupakaik, lah di dalam adaik.
Karano alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-30:
Tuanku Nagari selanjutnya bermusyawarah mengembalikan panitahan kepada Dt. Nagari.
dengan
Tk. Nagari
sesama
alim-ulama
kemudian
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, alah sabari jo alim ulama nan sakitab. Sakianlah pasambahan tibo pado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali, adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Nan manjadi buah jo bari lah di alim ulama tu kini, dima pambarian niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun, sarato panghulu nan sahadaik, alah sabari jo alim ulama nan sakitab. Kan baitu buah panitahan Tuanku?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Tuanku tu alah di dalam adaik, karano lah itu bana nan manjadi buah jo bari di alim ulama tu kini, dikambalikan malah bana tu kapado niniak mamak nan bajanjang naiak batanggo turun.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-31:
Dt. Nagari kemudian bermusyawarah dengan Dt. Pucuak Nagari untuk mengambil keputusan. Dt. Nagari
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak Dt. Pucuak Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok ibaraik maasah lah tadanga dorongnoh. Nan kabarinoh hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Angku Datuak ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Angku Datuak, kok diulang bana itu juo nan kadisabuik. Karano lah itu parmintaan di nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak sarato panghulu nan sahadaik, bilolah basuaraik alim ulama tu kini, rasonoh lah di dalam adaik.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
76
Panitahan Kurai
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo dihamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan di nan pangka sarato nan pokok, kok bana sahati jo Angku Datuak sarato panghulu nan sahadaik, bilolah basuaraik alim ulama tu kini, rasonoh lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Tan kato lah itu nan manjadi buah jo bari di Inyiak, dikambalikan malah bana tu kapado alim-ulama/guruguru/cadiak-pandai. Babak-32:
Salah seorang alim-ulama/cerdik-pandai kemudian mengumumkan kepada semua yang hadir: “Assalaamu’alaikum w.w.! Salam nan disampaikan kapado niniak mamak, alim ulama, sarato nan hadir di tangah rumah, bahwa pado hari iko kito alah dapek datang basamo mintak mahari pangangkatan Angku Datuak Asa. Karano biaso manuruik undang, kok ketek lah banamo, kok gadang lah bagala, nan bagala bakisa gala, baparmintaan nan pangka sarato nan pokok kapado kito basamo supayo mahimbauan di labuah nan golong, di pasa nan rami. Baa dikito duh ?”. Dijawab oleh hadirin: “Samo mailimukan malah kitoh !” Selanjutnya panitahan dikembalikan oleh Dt. Nagari kepada St. Nagari. Dt. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, ikolah nan kabarinoh kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang panjang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-33:
St. Nagari selanjutnya mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan berakhirlah panitahan.
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo mangambalikan pasambahan kapado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok maasah lah tadanga dorongnoh, itulah nan kabarinoh kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawab buah panitahan Sutan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan pangka sarato nan pokok, kok bisiak lah kadangaran,
Panitahan Kurai
77
kok himbau lah kalampauan, kok maasah lah tadanga dorongnoh, itulah nan kabarinoh kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan St. Nagari. Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah nan pangka sarato nan pokok.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah nan pangka sarato nan pokok. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato lah basanang hati nan pangka sarato nan pokok, kok balaia alah sampai ka pulau, kok bajalan alah sampai ka bateh. Maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Karano di Sutan lah takana, kok di hambo alah takiro, kok iyo di sinan kito parantian.
Samo baranti malah kito.
***
78
Panitahan Kurai
Bab 07. - Batimbang Tando (Tukar Cincin) Bila seorang anak perempuan sudah dewasa, ibu-bapaknya menyampaikan hal tersebut kepada mamaknya untuk mencarikan “urang sumando”. Setelah ditemukan dan dapat persesuaian maka keluarga anak yang perempuan datang bersama-sama ke rumah “calon sumando”. Setelah selesai minum dan makan, maka pihak keluarga anak yang perempuan menyampaikan maksud kedatangan dengan panitahan kepada pihak keluarga anak yang laik-laki. Panitahan yang terdiri dari 11 babak ini melibatkan 5 orang sebagai berikut: St. Nagari St. Asa St. Kayo Dt. Pangka Dt. Nagari Babak-01:
: : : : :
Kapalo Koto Nagari kapalo Koto Nan Pangka Mamak Rumah Penghulu Pihak Nan Pangka Penghulu Pihak Nagari
Panitahan dimulai oleh “kapalo koto nagari” (St. Nagari) kepada “kapalo koto sipangkalan” (St. Asa). St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano jauh lah bajalang, kok dakek lah baturuik, kok janjang lah batingkek, kok bandua lah batapuak, lapiak takambang lah baduduakih, kok minum jo makan alah pulo sakiro-kiro, kok lailah nan taragak takana di niniak mamak sarato kami nan datang dari mudiak, alahkoh bana dikatangahkan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano jauh lah bajalang, kok dakek lah baturuik, kok janjang lah batingkek, kok bandua lah batapuak, lapiak takambang lah baduduakih, kok minum jo makan alah pulo sakiro-kiro, kok lailah nan taragak takana di niniak mamak sarato kami nan datang dari mudiak, alahkoh bana dikatangahkan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu lah di dalam adaik, tapi sungguahpun lah di dalam adaik, nak buliah sakali mampaiyokan jo karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, alah bananoh, katangahkanlah! Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, nak buliah sakali mampaiyokan jo karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, alah bananoh, katangahkanlah! Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, iyo moh lai nan taragak takana di niniak mamak sarato kami nan datang dari mudiak dilapeh Inyiak Dt. Nagari. Nan taragak takana tu kini karano samaso di medan nan bapaneh, alah baansua juo jo hetongan antaro mamak
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
79
nan di mudiak jo nan di hilia, yaitu kamaambiak si Bidin anak St. Karunia, anak kamanakan Inyiak Dt. Pangka, kamanjadi junjungan si Upiak anak si Sabai, anak kamanakan Inyiak Dt. Nagari. Karano lah tibo di medan nan bapalinduang bak kini nangko, iyobana lah nak mampaarek kato dahulu, ibaraik kayu nan taserak nak mangampuangan, lah takampuang nak mangabek. Sakialah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, iyo moh lai nan taragak takana di niniak mamak sarato kami nan datang dari mudiak dilapeh Inyiak Dt. Nagari. Nan taragak takana tu kini karano samaso di medan nan bapaneh, alah baansua juo jo hetongan antaro mamak nan di mudiak jo nan di hilia, yaitu kamaambiak si Bidin anak St. Karunia, anak kamanakan Inyiak Dt. Pangka, kamanjadi junjungan si Upiak anak si Sabai, anak kamanakan Inyiak Dt. Nagari. Karano lah tibo di medan nan bapalinduang bak kini nangko, iyobana lah nak mampaarek kato d a h u l u , i b a r aik kayu nan taserak nak mangampuangan, lah takampuang nak mangabek. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, kok dbiao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok, silang nan bapangka, mananti Sutan buah panitahan laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo nan digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako karano lai pulo nan manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok, silang nan bapangka, mananti Sutan buah panitahan laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-02:
St. Asa meneruskan panitahan kepada mamak-rumah (St. Kayo). St. Asa
St. Kayo
St. Kayo !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah manuntuik kapalo koto nan pangka kapado kapalo koto nagari. Nan manjadi buah jo bari di niniak mamak nan datang dari mudiak, iyo moh lai nan taragak takana di hati, nan tabilang di mato. Nan taragak takana tu kini, baliau dilapeh Inyiak Dt. Nagari, yaitu kamaambiak si Bidin anak St. Karunia, anak kamanakan Inyiak Dt. Pangka, kamanjadi junjungan si Upiak anak si Sabai, anak kamanakan Inyiak Dt. Nagari. Karano lah tibo di medan nan bapalinduang bak kini nangko, ibaraik kayu nan taserak nak mangampuangan, lah takampuang nak mangabek. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
80
Panitahan Kurai
kabarinoh ikolah nan hambo paiyokan jo Sutan. Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah manuntuik kapalo koto nan pangka kapado kapalo koto nagari. Nan manjadi buah jo bari di niniak mamak nan datang dari mudiak, iyo moh lai nan taragak takana di hati, nan tabilang di mato. Nan taragak takana tu kini, baliau dilapeh Inyiak Dt. Nagari, yaitu kamaambiak si Bidin anak St. Karunia, anak kamanakan Inyiak Dt. Pangka, kamanjadi junjungan si Upiak anak si Sabai, anak kamanakan Inyiak Dt. Nagari. Karano lah tibo di medan nan bapalinduang bak kini nangko, ibaraik kayu nan taserak nak mangampuangan, lah takampuang nak mangabek. Di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah, nan kabarinoh ikolah nan hambo paiyokan jo Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai di dhadapan karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang bana itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-03:
St. Kayo kemudian menyampaikan panitahan kepada Dt. Pangka untuk mengambil keputusan. St. Kayo
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak bak kini nangko, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah kadangaran dorongnoh, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan ka disabuik. Karano lah itu parmintaan nan katangah di niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok bana sahati jo Sutan lah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo dihamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan nan katangah di niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok bana sahati jo Sutan lah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Tan kato lah di dalam adaik, hujan bapuhuh paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh.
Panitahan Kurai
81
Babak-04:
Setelah itu St. Kayo mengembalikan panitahan kepada St. Asa. St. Kayo
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di niniak mamak sarto dunsanak nan datang dari mudiak, alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Ado pun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di niniak mamak sarto dunsanak nan datang dari mudiak, alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh. Babak-05:
Selanjutnya St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapek kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nianiak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Ado pun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di nianiak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, putiah kapeh caliak ka banang, putiah hati caliak ka kaadaan. Kok batali buliah diirik, kok batampuak buliah dijinjiang. Sakianlah
82
Panitahan Kurai
pasambahan tibo pado Sutan. Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, putiah kapeh caliak ka banang, putiah hati caliak ka kaadaan. Kok batali buliah diirik, kok batampuak buliah dijinjiang. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo manuruik undang, di adaik kato nan baiyo, di elok jalan nan bamuah. Kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, alah di dalam adaik.
Karano alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik. Babak-06:
St. Asa kemudian bermufakat dengan penghulu pihak “nan pangka” (Dt. Pangka). St. Asa
Dt. Pangka
Inyiak Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, kok bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok ilimu samo diamakan, kok pituah samo dipakaikan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo dihamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok ilimu samo diamakan, kok pituah samo dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah kaiyonoh.
Babak-07:
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St. Asa
Panitahan Kurai
St. Nagari
83
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah katao nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok ilimu samo diamakan, kok pituah samo dipakaikan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah katao nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan nan katangah di niniak mamak sarato dunsanak nan datang dari mudiak, kok ilimu samo diamakan, kok pituah samo dipakaikan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato ilimu samo diamakan, pituah samo dipakaikan, basanang hati malah kami.
Babak-08:
St. Nagari memberikan cincin atau kain kepada St. Asa dan St Asa juga memberikan cincin atau kain kepada St. Nagari sebagai tukarannya. Setelah itu masing-masing meneruskan cincin atau kain tersebut kepada ninik-mamak masing-masing. Selanjutnya St. Nagari melanjutkan panitahan kepada St. Asa. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano putiah kapeh lah samo bacaliak kabanang, kok putiah hati lah samo bacaliak ka kaadaan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano putiah kapeh lah samo bacaliak kabanang, kok putiah hati lah samo bacaliak ka kaadaan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato itu nan manjadi buah panitahan Sutan, basanang hati malah kito.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano bak ibaraik kayu alah bakabek, maagakih janji nan dikarang, padang nan diukua, bilo kadilangsuangkan, ikolah bana nan hambo sampaikan pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano bak ibaraik kayu alah bakabek, maagakih janji nan dikarang, padang nan diukua, bilo kadilangsuangkan, ikolah bana nan hambo sampaikan pado Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
84
Panitahan Kurai
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguah pun alah di dalam adaik, karano biaso pulo manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, lai koh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik, karano Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-09:
St. Asa bermufakat bersama-sama dengan keluarga pihak laki-laki dan keluarga pihak perempuan dan diperoleh keputusan untuk melaksanakan pernikahan dalam waktu 3 bulan lagi. Keputusan tersebut disampaikan dengan panitahan oleh St. Asa kepada St. Nagari. St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Tantang hari kadilangsuangan tigo bulan lai, yaitu pado bulan Syafar. Sakianlah panitahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Tantang hari kadilangsuangan tigo bulan lai, yaitu pado bulan Syafar. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-10:
St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak lah kadangaran. Kok himbau lah kalampauan, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak!
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, rasonoh alah di dalam adaik.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Panitahan Kurai
85
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, rasonoh alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karana biaso manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-11:
Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sabanyak bana nan katangah di Sutan alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato alah di dalam adaik, maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Karano disutan alah takana, kok di hambo alah takiro, kok nan dicari alah basuo, nan dijapuik alah tabao, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
86
Panitahan Kurai
Bab 08. - Mempersilahkan Makan Setelah makanan selesai dihidangkan, maka pihak tuan rumah meminta dengan panitahan kepada Ninikmamak/Alim-ulama dan semua yang hadir untuk menyantap hidangan yang telah disediakan. Panitahan yang terdiri dari 5 babak ini melibatkan 4 orang, yaitu: St. Asa St. Nagari Tuanku Nagari Dt. Pucuak Nagari
Babak-01:
: : : :
Pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” Pihak Nagari Pihak Ulama Nagari Panghulu Pucuak Nagari
Panitahan dimulai oleh pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” (St. Asa) kepada pihak nagari (St. Nagari). St. Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pada Sutan nan bak kini nangko, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan.
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan majadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik undang, dielok kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, dijapuikan nan kabarinoh kahadapan niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lai pulo nan manuruik undang, dielok kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, dijapuikan nan kabarinoh kahadapan niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik, tan kato
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao m alah jo
Panitahan Kurai
87
Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo. Babak-02:
mupakaik.
St. Nagari bermufakat terlebih dahulu dengan ninik-mamak/alim-ulama nagari (Tuanku Nagari). St. Nagari
Tuanku Nagari
Inyiak hambo Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pada Inyiak.
Manitahlah !
Adaik barundian pado Inyiak. Bari maaf !
Pado Allah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano lah tibo ulak di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi ulak tu kini, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi artinoh adaik sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah tibo ulak di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi ulak tu kini, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan nan kabarinoh, lai koh di dalam adaik ? Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru tu kini, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan nan kabarinoh, lai koh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Tan kato Inyiak kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-03:
88
Oleh Tuanku Nagari kemudian dimusyawarahkan dengan sesama alim-ulama, selanjutnya disampaikan kepada ninik-mamak untuk mengambil keputusan. Panitahan Kurai
Tuanku Nagari
Dt. Pucuak Nagari
Inyiak Datuak Pucuak Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Ado pun nan manjadi sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano lah tibo ulak di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi ulak tu kini, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Tuanku.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Tuanku samaso di hari nan cako, karano lah tibo ulak di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Nan manjadi ulak tu kini, karano dicaliak jauh dilayangkan, di caliak ampia ditukiakkan, kok jamba alah talatak, kok kumbuak alah tabatua, kok galeh alah taiisi. Bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di karajo nan bapokok silang nan bapangka jamba nan talatak mintak di santap, galeh nan baisi mintak diminum di niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Karano lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, kok bana sahati jo Tuanku, alah di dalam adaik.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan majadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, kok bana sahati jo Tuanku, alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka asa noh.
Rasonoh lah kaiyo noh.
Babak-04:
Panitahan selanjutnya dikembalikan kepada St. Nagari. Tk. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Panitahan Kurai
89
cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Tan kato alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh. Babak-05:
Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo, baa di hambo tu kini alah dipakaikan nan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Alah kamailimuan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, tapi basaratoan jo karajo nan bapokok silang nan bapangka. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di hambo kapado Sutan, baa di Sutan tu kini alah dipakaikan nan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, lah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Alah kamailimuan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, tapi basaratoan jo karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah karajo nan bapokok silang nan
90
Panitahan Kurai
bapangka. Tan kato lah basanang hati karajo nan bapokok silang nan bapangka, maagakih buah panitahan alah elok kito parantian.
Karano di Sutan alah takana, kok di hambo alh takiro, rasonoh lah ka iyo noh.
Samo baranti malah kito.
***
Panitahan Kurai
91
Bab 09. - Mohon Pamit untuk Pulang Panitahan ini disampaikan oleh pihak “nagari” (tamu) kepada pihak “sipangkalan” (tuan rumah) setelah semua urusan/pembicaraan pada hari yang bersangkutan selesai dan pihak tamu bermaksud akan pamit untuk pulang ke rumah masing-masing. Panitahan yang terdiri dari 11 babak ini melibatkan 6 orang, yaitu: St. Nagari St. Asa St. Pangka Dt. Pangka Dt. Nagari Tuanku Nagari Babak-01:
: : : : : :
Kapalo Koto Nagari Kapalo Koto Nan Pangka Mamak rumah Penghulu Pihak Nan Pangka Penghulu Pihak Nagari Alim Ulama Nagari
Panitahan dimulai oleh “kapalo koto nagari” (St. Nagari) kepada “kapalo koto nan pangka” (St. Asa). St, Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano nan dimukasuik alah sampai, nan diama alah pacah, kok minum jo makan alah pulo samparono. Baa di ateh nantun, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano nan dimukasuik alah sampai, nan diama alah pacah, kok minum jo makan alah pulo samparono. Baa di ateh nantun, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah didalam adaik, karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, karano duduak di hadapan karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, karano duduak di hadapan karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ? Kan
Iyooo...lah !
92
Panitahan Kurai
baitu buah panitahan Sutan ? Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo. Babak-02:
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Oleh St. Asa dimufakatkan dulu dengan “urang sumando”, sesudah itu panitahan disampaikan kepada “mamak rumah” (St. Pangka). St, Asa
St. Pangka
Mamak St. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Mamak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Mamak nan bak kini nangko, karano alah tibo ulak di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah. Nan manjadi ulak tu kini, karano nan dimukasuik alah sampai, nan diama alah pacah, kok minum jo makan alah pulo samparono. Baa di ateh nantun, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Buah panitahan nan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, ikolah nan hambo paiyokan jo Mamak. Sakian pasambahan tibo pado Mamak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah tibo ulak di niak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah. Nan manjadi ulak tu kini, karano nan dimukasuik alah sampai, nan diama alah pacah, kok minum jo makan alah pulo samparono. Baa di ateh nantun, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Buah panitahan nan taranta kapado hambo alah bajawab, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, ikolah nan hambo paiyokan jo Mamak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso juo manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Mamak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Mamak samaso di hari nan cako, karano biaso juo manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Mamak ?
Iyooo...lah !
Tan kato Mamak kamambao jo mupakaik, alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Panitahan Kurai
93
Babak-03:
St. Pangka kemudian bermufakat dengan penghulu (Dt. Pangka) untuk mengambil keputusan. St, Pangka
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pansambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adaik barundiang jo Inyiak, bari maaf !
Pado Allah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, himbau alah kalampauan, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah bana nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang, dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano bisiak alah kadangaran, himbau alah kalampauan, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah bana nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, rasonoh alah di dalam adaik, tapi kok lai katukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tap aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, rasonoh alah di dalam adaik, tapi kok lai katukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Karano hujan bapuhun, paneh barasa, alah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh
Babak-04:
Selanjutnya oleh St. Pangka panitahan dikembalikan kepada St. Asa. St, Pangka
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah Mak!
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan, alah di dalam adaik. Tapi kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Sutan. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Mamak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Mamak.
Manitahlah !
Tapai artinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali.
94
Panitahan Kurai
Adopun nan manjadi buah panitahan di Mamak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan, alah di dalam adaik. Tapi kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan kapado Sutan. Kan baitu buah panitahan Mamak ? Iyooo...lah !
Karano hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyo noh. Babak-05:
St. Asa kemudian mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St, Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek. Lah capek sajo hambo mangambalikan panitahan pado Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan ?
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo. Baa di hambo tu kini, alah dipakaikan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Kok lailah kilaf-kilafat, tantangan jamba nan talatak, karano juaro tangannoh ciek sabalah, kok nan di ateh takabawahan, kok nan di tangah takatapian, kok duduak indak pado tampaiknoh, karajo nan bapokok silang nan bapangka mamintak redho jo maaf kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh bak undang-undang kato cako, adaik dahulu kato basitinah, kamudian kato basicapek, lah capek sajo hambo manjawek buah panitahan Sutan. Laikoh sambah tibo pado Sutan?
Manitahlah !
Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di hambo kapado Sutan. Baa di Sutan tu kini, alah dipakaikan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Kok
Panitahan Kurai
95
lailah kilaf-kilafat, tantangan jamba nan talatak, karano juaro tangannoh ciek sabalah, kok nan di ateh takabawahan, kok nan di tangah takatapian, kok duduak indak pado tampaiknoh, karajo nan bapokok silang nan bapangka mamintak redho jo maaf kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, alah di dalam adaik.
Tan kato alah di dalam adaik, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-06:
St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak/alim-ulama (Tuanku Nagari). St, Nagari
Tk. Nagari
Inyiak Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah tibo ulak di niniak mamak sagaji guru kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, mintak dilapeh jo hati an suci, jo muluik nan manih. Baa tibonoh di karajo nan bapokok silang nan bapangka tu kini, sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah, alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Kok lailah kilaf-kilafat, tantangan jamba nan talatak, karano juaro tangannoh ciek sabalah, kok nan di ateh takabawahan, kok nan di tangah takatapian, kok duduak indak pado tampaiknoh, karajo nan bapokok silang nan bapangka mamintak redho jo maaf kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah Nyiak !
Tapi aratinoh adaik sambah manyambah kapado Allah kito kambalikan. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah tibo ulak di niniak mamak sagaji guru kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, mintak dilapeh jo hati an suci, jo muluik nan manih. Baa tibonoh di karajo nan bapokok silang nan bapangka tu kini, sapanjang parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan bakarapatan di tangah rumah, alah di dalam adaik.
96
Panitahan Kurai
Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano kandak nan pangka buliah ciek nak duo, buliah duo nak tigo. Kok lailah kilaf-kilafat, tantangan jamba nan talatak, karano juaro tangannoh ciek sabalah, kok nan di ateh takabawahan, kok nan di tangah takatapian, kok duduak indak pado tampaiknoh, karajo nan bapokok silang nan bapangka mamintak redho jo maaf kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan bakarapatan di tangah rumah. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab. Maagakih nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak. Kan baitu buah panitahan Sutan ? Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguah alah di dalam adaik, karano lai pulo nan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok kato nan bamuah. Karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Inyiak kamambao kato jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-07:
Tuanku Nagari bermusyawarah dengan sesama alim-ulama, kemudian panitahan disampaikan kepada ninik-mamak (Dt. Nagari) untuk mengambil keputusan. Tk, Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak Datuak nan bak kini nangko, ibaraik bisiak lah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh. Maagakih nan kabarinoh, ikolah nan hambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak diulang bana buah panitahan Tuanku, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, kok bana sahati jo Tuanku, iyolah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang nak samo barek, mauji nak samo merah. Ikolah bana nan hambo kambalikan kapado Tuanku. Sakian pasambahan tibo pado Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, kok bana sahati jo Tuanku, iyolah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang nak samo barek, mauji nak samo merah. Ikolah bana nan hambo kambalikan kapado Tuanku. Kan baitu buah panitahan Inyiak?
Iyooo...lah !
Tan kato alah di dalam adaik, hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan hambo kambalikan ka si asa
Rasonoh lah kaiyo noh.
Panitahan Kurai
97
noh. Babak-08:
Tuanku Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Tk, Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah Nyiak !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang nak samo barek, mauji nak samo merah, baa di niniak mamak sagaji guru tu kini, sarato nan aduk adang di tangah rumah, dimintak pulo redho jo maaf kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Sakianlah panitahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang nak samo barek, mauji nak samo merah, baa di niniak mamak sagaji guru tu kini, sarato nan aduk adang di tangah rumah, dimintak pulo redho jo maaf kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Raso noh lah ka iyo noh. Babak-09:
St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa. St, Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah taranta buah panitahan di Sutan kapado hambo. Baa di hambo tu kini, alah dipakaikan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok, silang nan bapangka alah di dalam adaik, alah dibari maaf di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
98
Panitahan Kurai
nak samo barek, mauji nak samo merah, baa di niniak mamak sagaji guru tu kini, sarato nan aduk adang di tangah rumah, dimintak pulo redho jo maaf kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah dipakaikan manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok, silang nan bapangka alah di dalam adaik, alah dibari maaf di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso manuruik undang, kok dagang batimbalan, manimbang nak samo barek, mauji nak samo merah, baa di niniak mamak sagaji guru tu kini, sarato nan aduk adang di tangah rumah, dimintak pulo redho jo maaf kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano biaso pulo manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, dielok jalan nan bamuah, kok diabo kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan ka mananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-10:
St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka). St, Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, rasonoh alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato
Iyoo...lah !
Panitahan Kurai
99
lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, rasonoh alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Inyiak ? Tan kato alah babari maaf di karajo nan bapokok, silang nan bapangka, hujan bapuhuh paneh barasa, alah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh. Babak-11:
Raso noh lah ka iyo noh.
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St, Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Tan kato alah dibari maaf tu kini, karano kandak alah samo buliah, pintak alah samo balaku, basanang hati malah niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah.
Karano lah basanang hati niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah. Balaia alah sampai ka pulau, bajalan alah sampai ka bateh, maagakih buah panitahan alah elok kito parantian.
Karano di Sutan alah takana, kok di hambo alah takiro, kok golek alah tibo di nan data, kok bana sahati jo Sutan, kok iyolah di sinan kito parantian.
Samo baranti malah kito.
***
100
Panitahan Kurai
Bab 10. - “Tukuak-tambah”: Pamitan Setelah Mengantar Marapulai Pesta perkawinan (“baralek”) biasanya dilaksanakan di rumah pengantin perempuan dan untuk itu maka pengantin laki-laki (marapulai) diantar beramai-ramai oleh ninik-mamak/alim ulama pihak pengantin laki-laki ke rumah pengantin perempuan. Pada waktu pamitan akan pulang, pihak pengantin perempuan berbasa-basi kepada tamu-tamunya untuk menginap saja karena hari sudah malam. Untuk itu oleh pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” (Dt. Asa), pada babak Bab 09.10: setelah mengatakan “Tan kato alah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka”, menambah lagi dengan “ Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.” sehingga panitahan pada babak tersebut (dalam bab ini adalah babak 01) dan seterusnya sampai selesai menjadi sebagai berikut:
Babak-01:
St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa St, Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhun paneh barasa, alah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Raso noh lah ka iyo noh.
Babak-02:
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St, Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Panitahan Kurai
101
hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hari lah laruik, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak di karajo nan bapokok silang nan bapangka nak manahani niniak mamak sagaji guru bamalam di siko. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parminta-an di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hari lah laruik, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak di karajo nan bapokok silang nan bapangka nak manahani niniak mamak sagaji guru bamalam di siko. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-03:
St. Nagari bermufakat dengan ninik-mamak nagari (Dt. Nagari). St. Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh, sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak!
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, rasonoh alah di dalam adaik.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano bisiaklah kadangaran, kok himbau lah kalampauan,
Iyooo...lah !
102
Panitahan Kurai
rasonoh alah di dalam adaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ? Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karana biaso manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Babak-04:
Rasonoh lah ka iyonoh.
Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako lah hambo bao bakato baiyo, bajalan bamuah, alah hambo japuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah mambari niniak mamak sagaji guru manuruik adaik. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano alah dibao bakato baiyo, bajalan bamuah, alah hambo japuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, alah mambari niniak mamak sagaji guru manuruik adaik. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah karajo nan bapokok silang nan bapangka.
Tan kato alah basanang hati karajo nan bapokok silang nan bapangka, karano balaia alah sampai ka pulau, bajalan alah sampai ka bateh, maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Karano disutan alah takana, kok di hambo alah takiro, kok nan dicari alah basuo, nan dijapuik alah tabao, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
Panitahan Kurai
103
Bab 11. - “Tukuak-tambah”: Pamitan Khusus Setelah Ta’ziah Setelah selesai ta’ziah/tahlilan pada malam hari biasanya tuan rumah minta kepada hadirin untuk melanjutkannya pada malam kedua. Untuk itu oleh pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” (Dt. Asa), pada Bab 09.10: setelah mengatakan “Tan kato alah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka”, menambah lagi dengan “Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.” sehingga panitahan pada babak tersebut (dalam bab ini adalah babak 01) dan seterusnya sampai selesai menjadi sebagai berikut: Babak-01:
St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa St, Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhuh paneh barasa, alah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Raso noh lah ka iyo noh.
Babak-02:
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St, Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
104
Panitahan Kurai
mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano ratik samalam baru, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak di karajo nan bapokok silang nan bapangka, maagakih ratik malam kaduo, maharok juo karajo nan bapokok silang nan bapangka kapado niniak mamak sagaji guru. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano ratik samalam baru, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak di karajo nan bapokok silang nan bapangka, maagakih ratik malam kaduo, maharok juo karajo nan bapokok silang nan bapangka kapado niniak mamak sagaji guru. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru, kok dibao kato jo mupakaik, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-03:
St. Nagari bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tk. Nagari). St. Nagari
Tk. Nagari
Inyiak Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak!
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, mananti Sutan buah panitahan, laikoh dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik,
Iyooo...lah !
Panitahan Kurai
105
dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, mananti Sutan buah panitahan, laikoh dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Inyiak ? Tan kato Inyiak ka mambao kato jo mupakaik, mananti malah hambo. Babak-04:
Tan kato Sutan ka mananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Tk. Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama ulama dan hasilnya kemudian disampaikan kepada ninik mamak untuk mengambil keputusan. Tk.Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, ibaraik bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan ambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Tuanku, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, kok bana sahati jo Tuanku, bilo lah basuaraik alim ulama tu kini, rasonoh alah di dalam adaik. Sakian pasambahan tibo pado Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh indak hambo ulang bana buah panitahan Inyiak, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu nan manjadi buah jo bari di niniak mamak tu kini, kok ilimu diamakan, kok pituah dipakaikan malah di kami alim ulama. Babak-05:
Tk. Nagari menyampaikan permintaan untuk datang takziah pada malam ke-dua: “Assalamu’alaikum, w.w.! Salam nan disampaikan kapado niniak mamak, alim ulama, sarato kito basamo. Samaso di hari nan cako alah baparmintaan kito kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka mintak dilapeh jo hati nan suci, jo muluik nan manih. Nan jadi buah jo bari di karajo nan bapokok sialng nan bapangka tu kini, sapanjang parmintaan kito basamo alah babari di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah babari, baparmintaan juo karajo nan bapokok silang nan bapangka limpahan kamurahan kito basamo untuk datang ratik di malam nan ka-duo. Baa di kito duh ?” Dijawab oleh hadirin: “Insya Allah.” Selanjutnya Tk. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. Tk. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah Nyiak!
Tapi aratinoh, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok maasah lah kadangaran dorongnoh. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karana biaso manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-06:
Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. St. Nagari
106
St. Asa
Panitahan Kurai
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh. Ikolah bana nan hambo kambalikan pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh. Ikolah bana nan hambo kambalikan pado Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah karajo nan bapokok silang nan bapangka.
Tan kato alah basanang hati karajo nan bapokok silang nan bapangka, karano balaia alah sampai ka pulau, bajalan alah sampai ka bateh, maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Karano disutan alah takana, kok di hambo alah takiro, kok nan dicari alah basuo, nan dijapuik alah tabao, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
Panitahan Kurai
107
Bab 12. - “Tukuak-tambah”: Permintaan Berdoa Sebelum Pamit Sebelum melepas para ninik-mamak/alim-ulama, biasanya tuan rumah (“karajo nan bapokok silang nan bapangka”) memohon agar membacakan/memimpin doa terlebih dahulu sebelum pamitan pulang. Untuk itu oleh pihak “karajo nan bapokok silang nan bapangka” (Dt. Asa), pada Bab 09.10: setelah mengatakan “Tan kato alah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka”, menambah lagi dengan “Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.” sehingga panitahan pada babak tersebut (dalam bab ini adalah babak 01) dan seterusnya sampai selesai menjadi sebagai berikut: Babak-01:
St. Asa bermufakat dengan penghulu dari tuan rumah (Dt. Pangka) dan Dt. Pangka menyerahkan “tukuak tambah”nya kepada St. Asa St, Asa
Dt. Pangka
Inyiak hambo Dt. Pangka !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak !
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan kapado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, maagakih nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, ikolah nan hambo japuikan jo pasambahan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, tan kato lah itu parmintaan niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, kok bana sahati jo Sutan alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Kok lai ka tukuak tambahnoh, bana basarahan ka Sutan. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyoo...lah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik, tapi sungguahpun alah di dalam adaik, hujan bapuhuh paneh barasa, alah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Raso noh lah ka iyo noh.
Babak-02:
St. Asa mengembalikan panitahan kepada St. Nagari. St, Asa
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo kambalikan kapado Sutan nan bak kini nangko, karano samaso di hari nan cako alah hambo bao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
108
Panitahan Kurai
nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hari baiak bulan baiak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak di karajo nan bapokok silang nan bapangka bakahandak doa salamaik kapado niniak mamak sagaji guru, srato nan aduak adang di tangah rumah. Sakianlah pasambahan tibo pado Sutan. Manitahlah !
Pasambahan juo tibo pado Sutan.
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano lah dibao bakato baiyo bajalan bamuah, alah dijapuikan nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, sarato panghulu nan pangka, dapeklah kato nan saiyo, kabulatan kato nan samupakaik. Sapanjang parmintaan di niniak mamak sagaji guru, sarato nan aduak adang di tangah rumah, alah di dalam adaik, alah dibari maaf pulo di karajo nan bapokok silang nan bapangka. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano hari baiak bulan baiak, bulek nan sagiliang, pipia nan satapiak, karajo nan bapokok silang nan bapangka bakahandak doa salamaik kapado niniak mamak sagaji guru sarato nan aduak adang di tangah rumah. Kan baitu buah panitahan Sutan ?
Iyooo...lah !
Buah panitahan Sutan tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karano duduak di hadapan niniak mamak sagaji guru, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh, mananti Sutan buah panitahan, laikoh di dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato Sutan kamambao jo mupakaik, mananti malah hambo.
Tan kato Sutan kamananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Babak-03:
St. Nagari bermufakat dengan alim-ulama nagari (Tk. Nagari). St. Nagari
Tk. Nagari
Inyiak Tuanku Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan. Buah panitahan taranta kapado hambo alah bajawab, nan kabarinoh ikolah nan hambo japuikan kapado Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah Nyiak!
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Sutan, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, di elok kato nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, mananti Sutan buah panitahan, laikoh dalam adaik ?
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo diamba gadang dianjuang tinggi. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, karano biaso manuruik undang, diadaik kato nan baiyo, di elok
Iyooo...lah !
Panitahan Kurai
109
kato nan bamuah, kok dibao kato jo mupakaik, dijapuikan nan kabarinoh kapado niniak mamak sagaji guru, mananti Sutan buah panitahan, laikoh dalam adaik ? Kan baitu buah panitahan Inyiak ? Tan kato Inyiak ka mambao kato jo mupakaik, mananti malah hambo. Babak-04:
Tan kato Sutan ka mananti, hambo bao malah jo mupakaik.
Tk. Nagari kemudian bermusyawarah dengan sesama ulama dan hasilnya kemudian disampaikan kepada ninik mamak untuk mengambil keputusan. Tk.Nagari
Dt. Nagari
Inyiak Dt. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Inyiak.
Manitahlah !
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Inyiak nan bak kini nangko, ibaraik bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh, nan kabarinoh kapado karajo nan bapokok silang nan bapangka, ikolah nan ambo japuikan ka Inyiak.
Alah sampai buah panitahan Tuanku ?
Manitahlah !
Tapi indak hambo ulang bana buah panitahan Tuanku, kok diulang itu juo nan kadisabuik. Tan kato lah itu parmintaan karajo nan bapokok silang nan bapangka, apabilo lah mambari alim ulama tu kini, alah sabari jo niniak mamak sarato panghulu nan sahadaik. Sakian pasambahan tibo pado Tuanku.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Inyiak samaso di hari nan cako, apabilo lah mambari alim ulama tu kini, alah sabari jo niniak mamak sarato panghulu nan sahadaik. Kan baitu buah panitahan Inyiak ?
Iyooo...lah!
Hujan bapuhun, paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh.
Babak-05:
Selanjutnya Tk. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Nagari Tk. Nagari
St. Nagari
St. Nagari !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah Nyiak!
Tapi aratinoh, karano bisiak lah kadangaran, kok himbau lah kalampauan, kok maasah lah kadangaran dorongnoh. Sakian pasambahan tibo pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Inyiak ?
Manitahlah !
Buah panitahan Inyiak tu alah di dalam adaik. Tapi sungguahpun alah di dalam adaik, karana biaso manuruik undang, hujan bapuhun paneh barasa, lah itu bana nan ka hambo kambalikan ka si asa noh.
Rasonoh lah ka iyonoh. Babak-06:
Akhirnya St. Nagari mengembalikan panitahan kepada St. Asa dan selesailah panitahan. St. Nagari
St. Asa
St. Asa !
Manitahlah !
Pasambahan tibo pado Sutan.
Manitahlah !
110
Panitahan Kurai
Adopun sambah jo titah nan hambo tibokan pado Sutan nan bak kini nangko, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh. Ikolah bana nan hambo kambalikan pado Sutan.
Alah sampai buah panitahan Sutan ?
Manitahlah !
Tapi aratinoh sambah jo titah nan cako sajo digampali. Adopun nan manjadi buah panitahan di Sutan samaso di hari nan cako, karano bisiak alah kadangaran, kok himbau alah kalampauan, kok maasah alah tadanga dorongnoh. Ikolah bana nan hambo kambalikan pado Sutan. Kan baitu buah panitahan Sutan?
Iyooo...lah !
Karano kandak lah buliah, pintak lah balaku, basanang hati malah karajo nan bapokok silang nan bapangka.
Tan kato alah basanang hati karajo nan bapokok silang nan bapangka, karano balaia alah sampai ka pulau, bajalan alah sampai ka bateh, maagakih buah panitahan lah elok kito parantian.
Karano disutan alah takana, kok di hambo alah takiro, kok nan dicari alah basuo, nan dijapuik alah tabao, rasonoh lah kaiyonoh.
Samo baranti malah kito.
***
Panitahan Kurai
111
DAFTAR NINIK MAMAK / PENGHULU DI KURAI LIMO JORONG
112
Panitahan Kurai
Nama Penghulu (1)
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Alam Basa
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Kayo
Dt.
Asa Basa
Jambak
Pangka Tuo Banda
Mandiangin
Dt. Kayo
Dt.
Asa Basa
Koto
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Asa Dahulu
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt.
Badaharo
Guci
Pucuak Nan 5
Tigo Baleh
Dt.
Badiak Gadang
Koto
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Bagindo
Pisang
Pucuak Nan 12
Mandiangin
Dt.
Bagindo Basa
Koto
Pucuak Nan 9
Koto Salayan
Dt.
Bagindo Kali
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt.
Bagindo Sati
Pisang
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Balai Banyak
Tanjuang
Pangka Tuo Kubu
Tigo Baleh
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Barbangso
Tanjuang
Pangka Tuo Nagari
Mandiangin
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Pangulu Basa
Dt.
Basa
Tanjuang
Pangka Tuo Kubu
Koto Salayan
Dt. Palimo Bajau
Dt.
Basa Balimo
Jambak
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Rajo Mantari
Dt.
Basudu
Guci
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Maharajo
Dt.
Batuah
Sikumbang
Pucuak Nan 9
Koto Salayan
Dt.
Batuduang Ameh
Pisang
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Batuduang Putiah
Pisang
Pangka Tuo Banda
Aur Birugo
Dt.
Batujuah
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Nan Labiah
Dt.
Bungsu
Simabua
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Panjang Lidah
Dt.
Dadok Putiah
Pisang
Pangka Tuo Nagari
Mandiangin
Dt. Yang Pituan
Dt.
Diateh
Tanjuang
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Dikoto
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Sati
Dt.
Dunia Basa
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt.
Garang
Koto
Pucuak Nan 12
Mandiangin
Dt.
Garang
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Guno Basa
Salayan
Pangka Tuo
Mandiangin
Panitahan Kurai
Dt. Pangulu Sati Nan 6
Di dalam
Dt. Nan Sajatino
Nan 6 & Nan 7
Di Luar
Dt. Maruhun Basa
Di Luar Dt. Nan Labiah
Nan 6 & Nan 7
Di dalam
Dt. Panjang Sati
Dt. Panjang Lidah Di Luar
113
Nama Penghulu (1)
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Gunuang Basa
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Putiah
Dt.
Gunuang Kayo
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Rajo Mantari
Dt.
Gunuang Kayo
Koto
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Gunung Basa
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Indo Kayo Labiah
Pisang
Pangka Tuo Nagari
Tigo Baleh
Dt. Yang Pituan
Dt.
Kampuang Basa Nan Hitam
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Yang Pituan
Dt.
Kampuang Basa Nan Putiah
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Koto Salayan
Dt. Putiah
Dt.
Kampuang Dalam
Guci
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Maharajo
Dt.
Kampuang Dalam
Koto
Pangka Tuo Nagari
Koto Salayan
Dt.
Kapalo Koto
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt.
Kayo
Jambak
Pucuak Nan 9
Guguak Panjang
Dt.
Kuniang
Guci
Pangka Tuo Nagari
Koto Salayan
Dt. Malaka
Dt.
Kuniang
Simabua
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Sinaro
Dt.
Labuah Basa
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Lakuang Basa
Koto
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Lelo Ameh
Jambak
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Kayo
Dt.
Lelo Rajo
Jambak
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Kayo
Dt.
Lenggang Basa
Koto
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Maharajo
Guci
Pucuak Nan 9
Guguak Panjang
Dt.
Mahukun
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Malaka
Dt.
Majo Basa
Jambak
Pangka Tuo Banda
Aur Birugo
Dt. Rky. Basa
Dt.
Majo Basa
Salayan
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Majo Indo
Jambak
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Kayo
Dt.
Majo Indo
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Nan Labiah
Dt.
Majo Labiah
Sikumbang
Pangka Tuo Nagari
Mandiangin
Dt. Sati
Dt.
Majo Nan Sati
Guci
Pangka Tuo Nagari
Aur Birugo
Dt. Bandaharo
Dt.
Majo Sati
Tanjuang
Pangka Tuo Nagari
Guguak Panjang
Dt.
Malaka
Guci
Pucuak Nan 12
Tigo Baleh
114
Dt. Putiah Nan 7
Di dalam
Dt. Rky Nan Gadang
Di dalam
Dt. Bajangguik
Dt. Rajo Endah Nan 6 & Nan 7
Panitahan Kurai
Di dalam
Dt. Bajangguik
Nama Penghulu (1)
Suku
Jabatan
(2)
(3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Malako
Jambak
Dt.
Malako Basa
Dt.
Malako Kayo
Dt.
Malano Basa
Koto
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Malayau Basa
Simabua
Pangka Tuo Nagari
Aur Birugo
Dt.
Malenggang Basa
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Malenggang Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Pangulu Basa
Dt.
Mangkudun
Guci
Pangka Tuo Nagari
Tigo Baleh
Dt. Bandaharo
Dt.
Mangkudun
Koto
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Mangkudun
Salayan
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Mangkuto Basa
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt.
Mangkuto Kayo
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Mangulak Basa
Salayan
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt.
Maninjun
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Nan Angek
Dt.
Mantari Basa
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt. Rajo Mulia
Dt.
Mantiko Basa
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt. Putiah
Dt.
Maruhun
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Bandaharo
Dt.
Maruhun
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt. Rajo Mantari
Dt.
Mudo
Koto
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Nagari Basa
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Nagari Labiah
Jambak
Pangka Tuo Nagari
Guguak Panjang
Dt. Rajo Mantari
Dt.
Nan Adia
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Bagindo
Dt.
Nan Adua
Koto
Pangka Tuo Nagari
Tigo Baleh
Dt.
Nan Aluih
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt.
Nan Angek
Pisang
Pucuak Nan 12
Aur Birugo
Dt.
Nan Barampek
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt.
Nan Baranam
Salayan
Pucuak nan 9
Tigo Baleh
Dt.
Nan Basa
Koto
Pangka Tuo
Aur Birugo
Panitahan Kurai
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Kayo
Pisang
Pangka Tuo Nagari
Mandiangin
Dt. Yang Pituan
Malayu
-
Mandiangin Dt. Sinaro
Dt. Panjang Lidah
Dt. Pangulu Sati Nan 7
Di dalam
Dt. Mangat Dt. Kayo
Di dalam
115
Nama Penghulu (1)
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Nan Basa
Pisang
Pangka Tuo Nagari
Dt.
Nan Biluah
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Nan Gamuak
Salayan
Pangka Tuo Nagari
Koto Salayan
Dt.
Nan Labiah
Pisang
Pucuak Nan 12
Mandiangin
Dt.
Nan Laweh
Pisang
Pangka Tuo Banda
Mandiangin
Dt.
Nan Panjang
Sikumbang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Batuah
Dt.
Nan Rambai
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Bandaharo
Dt.
Nan Rambai
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Nan Rayau
Guci
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Nan Sabatang
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt.
Nan Saribu
Sikumbang
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Nan Sati
Sikumbang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt.
Nan Tacelak
Pisang
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Pado Api
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Panghulu Basa
Dt.
Pado Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Panghulu Basa
Dt.
Pado Batuah
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt. Malaka
Dt.
Paduko Alam
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Kayo
Dt.
Paduko Basa
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Rajo Mantari
Dt.
Paduko Kayo
Jambak
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Paduko Majo Lelo
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Kayo
Dt.
Paduko Sati
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Palang Gagah
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Palimo
Salayan
Pangka Tuo
Aur Birugo
Dt.
Palimo
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt.
Palimo Bajau
Tanjuang
Pucuak Nan 12
Guguak Panjang
Dt.
Palito Basa
Salayan
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Pandak
Guci
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt.
Pandam Basa
Koto
Pangka Tuo
Mandiangin
116
Koto Salayan
Dt. Yang Pituan
Nan 7
Di Luar
Dt. Mudo
Dt. Yang Pituan Dt. Batuah
Dt. Panjang Lidah Nan 6 & Nan 7
Di Luar
Dt. Dunia Basa Dt. Bandaharo
Panitahan Kurai
Nama Penghulu (1) Dt.
Panduko Rajo
Dt. Dt.
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Salayan
Pangka Tuo
Koto Salayan
Panduko Sati
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Rajo Mantari
Pangeran
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Putiah
Dt.
Pangulu Basa
Jambak
Pangka Tuo Nagari
Guguak Panjang
Dt.
Pangulu Basa
Sikumbang
Pucuak Nan 12
Koto Salayan
Nan 6 & Nan 7
Di dalam
Dt. Mantari Sati
Dt.
Pangulu Sati
Tanjuang
Pucuak Nan 9
Tigo Baleh
Nan 6
Di dalam
Dt. Arang Batuah
Dt.
Panjang Lidah
Simabua
Pucuak Nan 12
Aur Birugo
Nan 7
Di Luar
Dt. Palino Marajo
Dt.
Putiah
Pisang
Pucuak Nan 9
Tigo Baleh
Nan 7
Di dalam
Dt.
Rajo
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt.
Rajo Api
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Putiah
Dt.
Rajo Basa
Guci
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt. Malaka
Dt.
Rajo Dilangik
Salayan
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Rajo Endah
Tanjuang
Pucuak Nan 5
Guguak Panjang
Dt.
Rajo Malano
Koto
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt. Putiah
Dt.
Rajo Malano
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Rajo Mulia
Dt.
Rajo Malenggang
Koto
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt.
Rajo Malintang
Pisang
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Nan Angek
Dt.
Rajo Mangkuto
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Panjang Lidah
Dt.
Rajo Mantari
Jambak
Pucuak Nan 5
Guguak Panjang
Nan 6 & Nan 7
Di Luar
Dt. Nan Labiah
Dt.
Rajo Mulia
Pisang
Pucuak Nan 9
Koto Salayan
Nan 6
Di Luar
Dt. Manindih
Dt.
Rajo Nan Basa
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt.
Rajo Nan Basa
Sikumbang
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Rajo Pangulu
Pisang
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt.
Rajo Sakampuang
Jambak
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt.
Rajo Sikampuang
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt.
Rangkayo Basa
Jambak
Pucuak Nan 12
Guguak Panjang
Dt.
Rangkayo Basa
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Rajo Mulia
Dt.
Rangkayo Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Nagari
Tigo Baleh
Dt. Sati
Panitahan Kurai
Dt. Kayo
Dt. Nan Rambai Dt. Rajo Mulia
Nan 6
Di Luar
Dt. Pangulu Mudo
Dt. Sinaro
Dt. Malaka Nan 7
Di dalam
117
Dt. Bungsu
Nama Penghulu (1)
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Rangkayo Basa
Tanjuang
Pangka Tuo Hindu
Mandiangin
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Rangkayo Batuah
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Guguak Panjang
Dt. Batuah
Dt.
Rangkayo Labiah
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Nan Labiah
Dt.
Rangkayo Tuo
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Tigo Baleh
Dt. Sati
Dt.
Rumah Panjang
Tanjuang
Pangka Tuo Kubu
Koto Salayan
Dt. Palimo Bajau
Dt.
Saidi
Simabua
Pangka Tuo kampuang
Guguak Panjang
Dt. Panjang Lidah
Dt.
Salubuak Agam
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Simajo Nan Panjang
Dt.
Samiak
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Tigo Baleh
Dt. Batuah
Dt.
Sampono Basa
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt. Bagindo
Dt.
Sampono Basa
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Sinaro
Dt.
Sampono Kayo
Koto
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Sampono Labiah
Salayan
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Sampono Marajo
Tanjuang
Pangka Tuo Kubu
Koto Salayan
Dt.
Sampono Sati
Sikumbang
Pangka Tuo Hindu
Mandiangin
Dt. Sati
Dt.
Sampono Tuo
Sikumbang
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt. Sati
Dt.
Sari Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Kampuang
Tigo Baleh
Dt. Pangulu Basa
Dt.
Sarumpun Basa
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt.
Sati
Sikumbang
Pucuak Nan 5
Dt.
Silubuak
Salayan
Pangka Tuo
Tigo Baleh
Dt.
Simajo Nan Panjang
Tanjuang
Pucuak Nan 12
Aur Birugo
Dt.
Sinaro
Simabua
Pucuak Nan 9
Tigo Baleh
Dt.
Subaliak Langik
Guci
Pangka Tuo Nagari
Guguak Panjang
Dt.
Sunguik Ameh
Pisang
Pangka Tuo Nagari
Aur Birugo
Dt. Nan Labiah
Dt.
Sutan Nagari
Guci
Pangka Tuo Hindu
Tigo Baleh
Dt. Bandaharo
Dt.
Tan Ameh
Jambak
Pangka Tuo Nagari
Aur Birugo
Dt. Rky. Basa
Dt.
Tan Kabasaran
Jambak
Pangka Tuo Kubu
Aur Birugo
Dt. Rky. Basa
Dt.
Tan Mangedan
Guci
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Malaka
Dt.
Tan Mangedan
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Aur Birugo
Dt. Putiah
118
Dt. Pangulu Sati
Dt. Kayo Nan 6 & Nan 7
Di Luar
Dt. Rajo Intan Dt. Pado Labiah
Nan 7
Di dalam
Dt. Rky. Mulia Dt. Malaka
Panitahan Kurai
Nama Penghulu (1)
Suku (2)
Jabatan (3)
Jorong
Panghulu Nan Tigo Baleh
(4)
(5)
Urek Tunggang dari
Tungkek
(7)
(8)
(6)
Dt.
Tan Mangindo
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Guguak Panjang
Dt.
Tan Marajo
Pisang
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt.
Tan Muhamad
Salayan
Pucuak Nan 12
Koto Salayan
Dt.
Tanah Basa
Pisang
Pangka Tuo Kampung
Guguak Panjang
Dt. Bagindo
Dt.
Tandan Basa
Sikumbang
Pangka Tuo Kubu
Mandiangin
Dt. Batuah
Dt.
Tanjuang Basa
Tanjuang
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt. Pangulu Sati
Dt.
Tinggi
Jambak
Pangka Tuo Kampuang
Mandiangin
Dt. Kayo
Dt.
Tinggi
Tanjuang
Pangka Tuo
Mandiangin
Dt.
Tumangguang
Koto
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Tumangguang Putiah
Koto
Pangka Tuo
Aur Birugo
Dt.
Tumbaliak
Guci
Pucuak Nan 12
Guguak Panjang
Dt.
Tunaro
Koto
Pangka Tuo
Guguak Panjang
Dt.
Tunaro
Simabua
Pangka Tuo Kampuang
Koto Salayan
Dt.
Tungkek Ameh
Pisang
Pangka Tuo
Koto Salayan
Dt.
Yang Pituan
Pisang
Pucuak Nan 5
Koto Salayan
Panitahan Kurai
Dt. Rajo Endah Dt. Nan Labiah Nan 6 & Nan 7
Nan 6
Di Luar
Di Luar
Dt. Maranggo Basa Dt. Sinaro
Nan 6
Di dalam
119
Dt. Majolelo