KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP FISIOTERAPI

______________________________________________________________________________

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP FISIOTERAPI

LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK SNI ISO/IEC 17024 : 2012

RSUP NASIONAL DR. CIPTO MANGUNKUSUMO JAKARTA 2015

_____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

1

FISIOTERAPI Kode Unit Kompetensi

Unit Kompetensi

Halaman

1.

BKM01/FT-1/2009/Rev-001

Melakukan Pelayanan Fisioterapi Dasar

1

2.

BKM01/FT-2.1/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisoterapi pada peminatan muskuloskeletal

12

3.

BKM01/FT-2.2/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisoterapi pada peminatan pediatri

23

4.

BKM01/FT-2.3/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisoterapi pada peminatan neuromuskuler

34

5.

BKM01/FT-2.4/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan kardiosespirasi

45

6.

BKM01/FT-2.5/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan geriatri

56

7.

BKM01/FT-2.6/2009/Rev-001

Melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan cedera olah raga

66

8.

BKM01/FT-3.1/2009/Rev-001

Melakukan Fisioterapi Dengan Pendekatan NDT (Neuro Development Treatment) Pada Pediatri

77

9.

BKM01/FT-3.2/2009/Rev-001

Melakukan fisioterapi metode khusus dengan PNF (Proprioceptive Neuromuskular Facilitation)

87

10.

BKM01/FT-3.3/2009/Rev-001

Melakukan fisioterapi metode khusus dengan bobath (dewasa)

11.

BKM01/FT-3.4/2009/Rev-001

Melakukan fisioterapi dengan metoda latihan endurance

107

12.

BKM01/FT-3.5/2009/Rev-001

Melakukan fisioterapi pada geriatri secara holistik

117

13.

BKM01/FT-3.6/2009/Rev-001

Melakukan fisioterapi pada cedera olah raga dengan tapping

127

14.

BKM01/FT-4/2009/Rev-001

Melakukan edukasi dan pelatihan

137

15.

BKM01/FT-5/2009/Rev-001

Melakukan ketrampilan manajemen fisioterapi

147

97


1

KODE UNIT

: BKM01/FT-1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisioterapi Dasar

DESKRIPSI UNIT

:Unit kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan tentang pelayanan fisioterapi dasar, mempunyai perilaku yang sesuai dengan standar pelayanan fisioterapi

Elemen kompetensi

Kriteria unjuk kerja

1. Melakukan proses fisioterapi pada pasien pada kasus ringan

1.1 Anamnesis dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 1.2 Pemeriksaan dilakukan sesuai dengan standar pelayanan fisioterapi 1.3 Diagnosis Fisioterapi ditetapkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan 1.4 Teknologi Fisioterapi direncanakan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan 1.5 Teknologi Fisioterapi dilakukan sesuai dengan perencanaan 1.6 Evaluasi dilakukan setelah intervensi fisioterapi 1.7 Hasil proses fisioterapi didokumentasikan dalam rekam medis 2.1 Devinisi masing-masing teknologi alat fisioterapi diketahui oleh fisioterapis 2.2 Tujuan/efek dari teknologi alat fisioterapi diketahui oleh fisioterapis 2.3 Indikasi dan kontraindikasi teknologi alat fisioterapi diketahui oleh fisioterapis 2.4 Teknologi Diathermi dilakukan oleh fisioterapis 2.5 Teknologi Ultrasound dilakukan oleh fisioterapis 2.6 Teknologi TENS dilakukan oleh fisioterapis 2.7 Teknologi Parafin bath dilakukan oleh fisioterapis

2. Melakukan aplikasi teknologi alat fisioterapi

MetodePenilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis Praktek (simulasi) Tertulis, Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis,Praktek (simulasi) Tertulis, praktek (simulasi) Tertulis Praktek (simulasi) Praktek (simulasi Praktek (simulasi) Praktek (simulasi)


1

3. Melakukan teknologi latihan dasar pada pasien dengan kasus ringan

3.1 Latihan Aktif dilakukan oleh Praktek (Simulasi) fisioterapis 3.2 Latihan Pasif dilakukan oleh Praktek (simulasi) fisioterapis 3.3 Latihan Assisted dilakukan oleh Praktek (simulasi) fisioterapis 3.4 Latihan penguatan/ resisted Praktek (simulasi) dilakukan oleh fisioterapis 3.5 Latihan stretching (penguluran Praktek (simulasi) otot) dilakukan oleh fisioterapis

BATASAN VARIABEL 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan proses fisioterapi, melakukan aplikasi teknologi alat fisioterapi dan melakukan teknologi latihan dasar saat melakukan fisioterapi dasar pada kasus ringan 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Formulir assemen  Alat yang dipergunakan sudah terkalibrasi antara lain elektroterapi, aktinoterapi  Alat Tulis Kantor (ATK)  Ruangan ujian dan ruang latihan fisioterapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek , Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

2

2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Pelatihan-pelatihan seperti pelatihan assesmen kasus scoliosis  Pengalaman kerja 1-2 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, intervensi, evaluasi, dokumentasi fisioterapi sesuai Standar Pelayanan Fisioterapi 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanic,tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisioterapi dasar pada pasien kasus ringan dengan : 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

3

(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri


4

2.

3.

4.

5.

Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100.


5

Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

6

pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

7

sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

8

secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

9

mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu) tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang b. Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai dengan proses sertifikasi awal c. Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan d. Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.

C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a.

b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali


10

dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi. 7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.


11

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisioterapi Pada Peminatan Muskuloskeletal

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan muskuloskeletal. Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi,dan dokumentasi fisioterapi pada peminatan muskuloskeletal.

Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien muskuloskeletal

2. Melakukan pelayanan fisioterapi pada muskuloskeletal

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Peralatan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan fisioterapi musculoskeletal 1.2.Ruangan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan fisioterapi musculoskeletal 1.3.Pasien disiapkan sebelum melakukan fisioterapi muskuloskeletal 2.1.Anamnesis fisioterapi pada muskuloskeletal dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2.Pemeriksaaan fisioterapi pada muskuloskeletal dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3.Diagnosis fisioterapi pada muskuloskeletal ditetapkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan 2.4.Tindakan fisioterapi pada muskuloskeletal direncanakan sesuai dengan diagnosis yang ditetapkan 2.5.Intervensi fisioterapi pada muskuloskeletal dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6.Evaluasi fisioterapi pada muskuloskeletal dilakukan setelah intervensi 2.7.Hasil fisioterapi pada muskuloskeletal dokumentasi dalam rekam medik

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis

Tertulis Praktek (simulasi)) Praktek (simulasi) Tertulis


12

BATASAN VARIABLE 1.

KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan muskuloskeletal meliputi menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi muskuloskelatal dan pelayanan fisioterapi pada muskuloskeletal

2.

PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi

3.

PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan seperti pelatihan scoliosis dengan hidroterapi  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,teknologi, evaluasi, dokumentasi fisioterapi sesuai Standar Pelayanan Fisioterapi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

13

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanic, tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan peminatan muskuloskeletal

pada pasien di

6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

14

c.

Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

15

seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

16

i.

puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

17

ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

18

2.

3.

4.

5.

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan


19

untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan


20

C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1


C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis b. Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.


21

7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik.


22

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisoterapi Pada Peminatan Pediatri

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan pediatri. Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi dan dokumentasi fisioterapi pada peminatan pediatri.

Elemen kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi pediatri

2. Melakukan pelayanan fisioterapi pada pediatri.

Kriteria unjuk kerja 1.1.Peralatan pelayanan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi pediatri 1.2.Ruangan pelayanan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi pediatri 1.3.Pasien disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi pediatri 2.1 Anamnesis fisioterapi pada pediatri dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2 Pemeriksaaan fisoterapi pada pediatri dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3 Diagnosis fisioterapi pada pediatri ditetapkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan 2.4 Tindakan fisioterapi pada pediatri direncanakan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan 2.5 Intervensi fisioterapi pada pediatri dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6 Evaluasi fisioterapi pada pediatri dilakukan setelah intervensi 2.7 Hasil pelayanan fisioterapi pada pediatri didokumentasi dalam rekam medik

MetodePenilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis Praktek (role play) Tertulis, praktek (role play) Tertulis


23

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan pediatri 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien atau model  Ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  Sarana dan prasarana terapi  ATK 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan-pelatihan fisioterapi di ICU, NICU, Perinatologi  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi fisioterapi sesuai dengan peminatan pediatri. 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus taat dengan pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

24

5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan pada pasien di peminatan pediatri. 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

25

dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

26

4.

Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

27

i.

Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

28

(enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri


29

2.

3.

4.

5.



30

Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g.



31



C. 2


b.

Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.


32



33

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisoterapi Pada Peminatan Neuromuskular

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan neuromuskuler. Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi,dan dokumentasi fisioterapi pada peminataan neuromuskuler.

Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi neuromuskuler

2. Melakukan pelayanan fisioterapi pada neuromuskuler

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1.Peralatan disiapkan sebelum pelayanan fisioterapi neuromuskuler 1.2.Ruangan disiapkan sebelum pelayanan fisioterapi neuromuskuler 1.3.Pasien disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi neuromuskuler

Praktek (simulasi)

2.1.Anamnesis fisioterapi pada neuromuskuler dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2.Pemeriksaaan fisoterapi pada neuromuskuler dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3.Diagnosis fisioterapi pada neuromuskuler ditetapkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan 2.4.Tindakan fisioterapi pada neuromuskuler direncanakan sesuai dengan diagnosis yang ditetapkan 2.5.Intervensi fisioterapi pada neuromuskuler dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6.Evaluasi fisioterapi pada neuromuskuler dilakukan setelah intervensi 2.7.Hasil pelayanan fisioterapi pada neuromuskuler didokumentasi dalam rekam medik

praktek (simulasi)

Praktek (simulasi) Praktek (simulasi)

Praktek (simulasi) Tertulis

Tertulis

Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis


34

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan neuromuskuler meliputi menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi neuromuskuler dan pelayanan fisioterapi pada neuromuskuler 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan penanganan fisioterapi pada stroke akut  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi pada peminatan neuromuskuler


35

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisoterapi pada pasien kasus neuromuscular 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

36

asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

37

4.

5.

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

38

i.

proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

39

menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

40

2.

3.

4.

5.



41




42



C. 2


b.



43



44

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.4/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisoterapi Pada Peminatan Kardiorespirasi

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan kardiopulmonal. Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi,evaluasi,dan dokumentasi fisioterapi pada peminatan kardiorespirasi. Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi kardiorespirasi

2. Melakukan pelayanan fisioterapi pada kardiorespirasi

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Peralatan pelayanan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi kardiorespirasi 1.2.Ruangan pelayanan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi kardiorespirasi 1.3.Pasien disiapkan sebelum melakukan pelayanan fisioterapi kardiorespirasi 2.1.Anamnesis fisioterapi pada kardiorespirasi dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2.Pemeriksaaan fisoterapi pada kardiorespirasi dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3.Diagnosis fisioterapi pada kardiorespirasi ditetapkan setelah dilakukan anamnesis dan pemeriksaan 2.4.Tindakan fisioterapi pada kardiorespirasi direncanakan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan 2.5.Intervensi fisioterapi pada kardiorespirasi dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6.Evaluasi fisioterapi pada kardiorespirasi dilakukan setelah intervensi 2.7.Hasil pelayanan fisioterapi pada kardiorespirasi didokumentasi dalam rekam medik

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi)

Praktek (simulasi) praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis



45

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan kardiopulmonal meliputi menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi kardiopulmonal dan pelayanan fisioterapi pada kardiopulmonal 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan seperti penanganan fisioterapi pada kasus Asthma Bronchiale  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi pada peminatan kardiorespirasi


46

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisoterapi pada pasien kasus kardiopulmonal 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

47

asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2.

3.

Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan


48

bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

49

i.

proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

50

menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

51

2.

3.

4.

5.



52




53



C. 2



54



55

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan

Pelayanan Fisoterapi Pada Peminatan Geriatri

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan geriatri Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dan dokumentasi fisioterapi peminatan geriatri. Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien geriatri

2. Melakukan fisioterapi pada geriatri

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Peralatan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan fisioterapi geriatric 1.2.Ruangan fisioterapi disiapkan sebelum melakukan fisioterapi geriatri 1.3.Pasien disiapkan sebelum melakukan fisioterapi geriatri 2.1.Anamnesis fisioterapi pada geriatri dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2.Pemeriksaaan fisioterapi geriatri dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3.Diagnosis fisioterapi geriatri ditetapkan setelah anamnesis dan pemeriksaan 2.4.Tindakan fisioterapi pada geriatri direncanakan sesuai dengan diagnosis yang ditetapkan 2.5.Intervensi fisioterapi geriatri dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6.Evaluasi fisioterapi pada geriatri dilakukan setelah intervensi 2.7.Hasil fisioterapi geriatri didokumentasi dalam rekam medik

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis Praktek (simuilasi) Praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan geriatri meliputi menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi geriatri dan pelayanan fisioterapi pada geriatri


56

2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan penanganan fisioterapi pada kasus geriatri  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi pada peminatan geriatri 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanic, tanggung dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan geriatri.

pasien dipeminatan


57

6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

58

e.

f.

diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa


59

menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

60

Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

61

permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

62

3.

4.

5.

diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi


63

ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1

PERLUASAN SERTIFIKASI a. Pemohon dapat mengajukan permohonan sertifikasi perluasan dengan ketentuan minimal paling sedikit dalam jangka 1 (satu) tahun setelah sertifikat terakhir dikeluarkan oleh LSP Bidang Keteknisian Medik dan pengajuan perluasan dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan sertifikasi ulang


64

b. c. d.

C. 2

Pengajuan perluasan skema sertifikasi tahapannya sesuai dengan proses sertifikasi awal Permohonan perluasan sertifikasi harus melampirkan logbook ruang lingkup perluasan sertifikasi yang diajukan Pembiayaan perluasan skema sertifikasi dibebankan diluar sertifikasi ulang apabila pengajuan permohonannya bersamaan.


b.


7. MASA BERLAKU DAN PEMANTAUAN SERTIFIKASI TENAGA KESEHATAN Periode (masa berlaku) sertifikat Tenaga Kesehatan adalah 3 (tiga) tahun. Setelah periode tersebut, Tenaga Kesehatan diharuskan melakukan sertifikasi ulang kepada LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring bertujuan untuk mengawasi dan memastikan bahwa pelaksanaan uji kompetensi telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh LSP BIDANG KETEKNISIAN MEDIK. Monitoring terhadap Tenaga Kesehatan dilakukan setiap setahun sekali tenaga kesehatan melaporkan kegiatan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi yang dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

65

KODE UNIT

: BKM01/FT-2.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Pelayanan Fisoterapi Pada Peminatan Cedera Olah Raga

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap pada peminatan cedera olah raga. Dimana fisioterapis harus dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi evaluasi,dan dokumentasi fisioterapi pada peminatan cedera olah raga. Elemen Kompetensi 1. Menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi cedera olah raga

2. Melakukan pelayanan fisioterapi pada cedera olah raga

Kriteria Unjuk Kerja

Metode Penilaian

1.1.Peralatan disiapkan sebelum pelayanan fisioterapi cedera olah raga 1.2.Ruangan disiapkan sebelum pelayanan fisioterapi cedera olah raga 1.3.Pasien disiapkan sebelum pelayanan fisioterapi cedera olah raga

Praktek (simulasi)

2.1.Anamnesis fisioterapi pada cedera olah raga dilakukan sesuai dengan keluhan pasien 2.2.Pemeriksaaan fisoterapi pada cedera olah raga dilakukan sesuai dengan prosedur 2.3.Diagnosis fisioterapi pada cedera olah raga ditetapkan setelah dilakukan anamnesa dan pemeriksaan 2.4.Tindakan fisioterapi pada cedera olah raga direncanakan sesuai dengan diagnosa yang ditetapkan 2.5.Intervensi fisioterapi pada cedera olah raga dilakukan sesuai dengan perencanaan 2.6.Evaluasi fisioterapi pada cedera olah raga dilakukan setelah intervensi 2.7.Hasil pelayanan fisioterapi pada cedera olah raga didokumentasi dalam rekam medik

Praktek (simulasi)

Praktek (simulasi) Praktek (simulasi)

Praktek (role play) Tertulis

Tertulis Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis


66

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABEL Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi pada peminatan cedera olah raga meliputi menyiapkan peralatan, ruangan, pasien kondisi cedera olah raga dan melakukan pelayanan fisioterapi pada cedera olah raga 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level 1  Pelatihan penanganan fisioterapi pada kasus ACL  Pengalaman kerja > 2 tahun  Sehat jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi pada peminatan cedera olah raga


67

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab, sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisioterapi pada pasien kasus cedera olahraga 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

68


69

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

70

i.

Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

71

ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

72

2.

3.

4.

5.



73

Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. g.



74



C. 2


b.



75



76

KODE UNIT

: BKM01/FT-3.1/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Fisioterapi Dengan Pendekatan NDT (Neuro Development Treatment) Pada Pediatri

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada pediatri dengan Pendekatan Neuro Development Treatment (NDT) pada pediatri Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi dengan Pendekatan NDT (anak) pada pasien pediatri

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Kelainan pada pediatri diidentifikasi sesuai dengan keluhan pasien 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasien pediatri disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Intervensi dengan Pendekatan NDT pada pediatri direncanakan 1.5.Intervensi dengan Pendekatan NDT pada pediatri dilakukan 1.6.Hasil intervensi dengan pendekatan NDT pada pediatri dievaluasi 1.7.Hasil intervensi dengan Pendekatan NDT pada pediatri didokumentasikan dalam rekam medik

Metode Penilaian Praktek (role play) Praktek (role play) Praktek (role play) Tertulis Praktek Praktek (role play) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda yang mendukung dalam pelayanan fisioterapi pada pediatri dengan pendekatan NDT pada anak. 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

77

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnyha (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti Pelatihan Bobath (anak)  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi sesuai dengan Pendekatan NDT pada anak 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanik,tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman pelayanan fisioterapi dengan Pendekatan NDT pediatri dengan kriteria 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

78

Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

79

menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

80

tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

81

B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

82

e.

f.



83

5.

menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi.

g.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

84

i.

sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan



C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis


85

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.



86

KODE UNIT

: BKM01/FT-3.2/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Fisioterapi Metode Khusus Dengan Konsep PNF (Proprioceptive Neuromuscular Facilitation)

DESKRIPSI UNIT : Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada muskuloskeletal/neuromuskular dengan Konsep PNF Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi dengan Konsep PNF pada muskuloskeletal/ neuromuskular

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Kelainan pada muskuloskeletal/neuromuskular diidentifikasi sesuai dengan keluhan pasien 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasien muskuloskeletal / neuromuskular disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Terapi dengan Konsep PNF pada muskuloskeletal/ neuromuskular direncanakan untuk intervensi fisioterapi 1.5.Terapi Konsep PNF pada muskuloskeletal/ neuromuskular dilakukan sesuai prosedure 1.6.Hasil terapi dengan Konsep PNF padamuskuloskeletal/ neuromuskular dievaluasi 1.7.Hasil terapi dengan Konsep PNF pada musculoskeletal /neuromuskular didokumentasikan dalam rekam medik

Metode Penilaian Praktek (simulasi)



BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda yang mendukung dalam fisioterapi pada muskuloskeletal/ neuromuskular dengan Konsep PNF. 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi


87

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  lulus level sebelumnya (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti Pelatihan PNF  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dapat melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis,teknologi, evaluasi, dokumentasi fisioterapi sesuai standar pelayanan fisioterapi 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti prosedur pasien safety dan proper body mechanic, tanggung jawab dan sopan santun (kode etik fisioterapi). 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan peminatan muskuloskeletal/neuromuskular.

pada pasien di

6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

88

ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

89

e.

f.

Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang


90

pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

91

mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan B. SERTIFIKASI ULANG a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ulang ke LSP Bidang Keteknisian Medik paling lambat minimal 90 (sembilan puluh) hari kerja sebelum masa sertifikat kompetensi habis dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi, formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: sertifikat kompetensi lama, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, bukti pengiriman logbook setiap 1 (satu) tahun sekali yang dikirimkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik selama sertifikat kompetensi berlaku dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

92


93

4.

5.

g.

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang


94

Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan C. PERLUASAN, PENGURANGAN PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI C.1



95

C. 2




96

KODE UNIT

: BKM01/FT-3.3/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan isioterapi metode khusus dengan konsep bobath (dewasa)

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada pasien neuromuskular dengan Konsep Bobath (dewasa)

Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi dengan Konsep Bobath pada neuromuskular

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Kelainan pada neuromuskular diidentifikasi sesuai dengan keluhan pasien 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasien neuromuskular disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Terapi dengan Konsep Bobath pada neuromuskular direncanakan untuk intervensi fisioterapi 1.5.Terapi Konsep Bobath pada neuromuskular dilakukan sesuai SOP 1.6.Hasil terapi dengan Konsep Bobath pada neuromuskular dievaluasi 1.7.Hasil terapi dengan Konsep Bobath pada neuromuskular didokumentasikan dalam rekam medik.

Metode Penilaian Praktek (role play) Praktek (simulasi) Praktek (role play) Tertulis

Praktek (role play) Praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda yang mendukung dalam pelayanan fisioterapi pada neuromuskular dengan Konsep Bobath (dewasa) 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan

tentang

Standar


97

 

Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnyha (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti Pelatihan PNF  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi sesuai dengan metode khusus PNF 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab, sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan dengan intervensi konsep Bobath pada pasien kasus neuromuscular dewasa dengan kriteria 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

98


99

e.

f.



100


101


102


103

g.

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang


104



C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI


105

a.

b.




106

KODE UNIT JUDUL UNIT DESKRIPSI UNIT

: BKM01/FT-3.4/2009/Rev-001 : Melakukan Fisioterapi Dengan Metoda Latihan Endurance

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki

pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada pasien kardiorespirasi dengan metode endurance

Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi pada gangguan kardiorespirasi dengan metoda endurance

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Gangguan pada fungsi kardiorespirasi diidentifikasi 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasen disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Metoda latihan endurance direncanakan 1.5.Metode latihan endurance dilakukan 1.6.Hasil terapi pada gangguan kardiorespirasi dievaluasi 1.7.Hasil terapi latihan endurance didokumentasikan

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda latihan endurance yang mendukung dalam pelayanan fisioterapi pada gangguan kardiorespirasi 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Ruangan, kursi, O2  formulir asesmen  alat ukur vital sign seperti tensi meter, stopwatch, saturasi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi


107

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek.Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnyha (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti Exercise Programe For Cardiorespiratory Fitness  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun  Sehat jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi sesuai dengan metode latihan endurance pada kasusu gangguan kardiorespirasi 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab, sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisioterapi dengan metode latihan endurance pada gangguan kardiorespirasi dengan kriteria 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

108


109


110


111


112

e.

f.



113

5.


g.


114

i.




C. 2


Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak


115

b.

dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.



116

KODE UNIT

: BKM01/FT-3.5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Fisioterapi Pada Geriatri Secara Holistik

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada pasien geriatri

Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi pada geriatri secara holistik

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Kelainan-kelainan pada geriatri diidentifikasi 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasen disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Terapi holistik pada geriatri direncanakan 1.5.Terapi holistik pada geriatri dilakukan sesuai dengan SOP 1.6.Hasil terapi holistik pada geriatri dievaluasi 1.7.Hasil terapi holistik pada geriatri didokumentasikan

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda yang mendukung dalam pelayanan fisioterapi pada geriatri secara holistik 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi


117

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek, Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnyha (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi sesuai dengan metode khusus geriatri secara holistik 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab, sopan santun (kode etik fisioterapi). 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan pelayanan fisioterapi konsep holistik pada pasien geriatri dengan kriteria. 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

118

yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

119

dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

120

orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

121


122

e.

f.



123

5.


g.


124

i.




C. 2

PENGURANGAN, PEMBEKUAN DAN PENCABUTAN SERTIFIKASI a. Tenaga Kesehatan yang telah disertifikasi dapat dikenakan pengurangan dan pencabutan sertifikasi apabila : 1. Dari hasil surveilan menunjukkan bahwa kesesuaian kompetensi terhadap skema kompetensi yang diacu tidak dapat dipertahankan dan ketidaksesuaian yang terjadi tidak dapat diatasi dalam jangka waktu yang ditentukan. 2. Atas keinginan sendiri secara tertulis


125

b.

Apabila tidak ada perbaikan yang dipenuhi selama 3 (tiga) bulan dari ditemukannya dan atau dilaporkannya ketidaksesuaian kompetensi dengan sertifikasi kompetensi yang telah diperolehnya maka Kepala Bidang Keteknisian Medik dapat menetapkan pembekuan sertifikat, dan apabila hasil dari keputusan tidak termasuk dalam moral hazard dan ada perbaikan dengan melampirkan bukti minimal 3 (tiga) bulan dari dibekukannya sertifikat tersebut, dapat diusulkan kembali dengan hasil penilaian sesuai sertifikat sebelumnya tetap ataupun berkurang sertifikasinya sesuai dengan penilaian asesmen dan apabila hasil keputusan terkandung moral hazard yang bersangkutan ditetapkan pencabutan sertifikasi dan tidak dapat mengusulkan kembali dengan ruang lingkup sertifikasi tersebut dan yang bersangkutan tidak boleh menggunakan semua acuan berkenaan dengan status sertifikasi.



126

KODE UNIT

: BKM01/FT-3.6/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Fisioterapi Pada Cedera Olah Raga Dengan Tapping

DESKRIPSI UNIT

:Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk melakukan fisioterapi pada pasien cedera olah raga dengan tapping

Elemen Kompetensi 1. Melakukan fisioterapi dengan Tapping pada cedera olah raga

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Cedera olah raga diidentifikasi sesuai dengan keluhan pasien 1.2.Ruangan disiapkan sesuai dengan prinsip sanitasi dan hygiene 1.3.Pasien disiapkan sesuai kondisinya 1.4.Terapi dengan tapping pada cedera olah raga direncanakan 1.5.Terapi dengan tapping pada cedera olah raga dilakukan sesuai dengan SOP 1.6.Hasil terapi dengan tapping pada cedera olah raga dievaluasi 1.7.Hasil terapi dengan tapping pada cedera olah raga didokumentasikan

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis Praktek (simulasi) praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk melakukan pelayanan fisioterapi dengan metoda khusus yaitu metoda yang mendukung dalam pelayanan fisioterapi pada cedera olah raga dengan tapping 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Pasien dan ruangan yang digunakan untuk uji kompetensi  Formulir asesmen  ATK  Sarana dan prasarana terapi 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

127

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Unit ini dapat dinilai pada lingkungan tempat bekerja dengan metode yang sesuai misalnya dengan uji tulis dan praktek. Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnyha (level 1 dan level 2)  Pelatihan seperti Pelatihan neuromuscular/muskuloskeletal Kinesiotapping  Pengalaman kerja 3 tahun ≤ dan ≤ 6 tahun  Sehat jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari penatalaksanaan fisioterapi  Dalam melakukan anamnesis, pemeriksaan, diagnosis, perencanaan, intervensi, evaluasi, dokumentasi, fisioterapi sesuai dengan metode khusus Tapping 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Harus mengikuti pasien safety dan proper body mechanik, tanggung jawab, sopan santun (kode etik fisioterapi) 5. ASPEK KRITIS Mempunyai pengalaman dalam melakukan intervensi khusus dengan tapping pada pasien kasus cedera olah raga. 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

128

yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. Pemohon akan diberikan informasi syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik ditandatangani oleh pemohon dan pemberi informasi b. Staf Administrasi 2.1 melakukan verifikasi kelengkapan dokumen permohonan paling lama 3 (tiga) hari kerja dari permohonan masuk, apabila dokumen sudah lengkap staf administrasi 2.1, menyerahkan dokumen kelengkapan dan data pendukung ke Koordinator Pengembangan Profesi Dan Okupasi untuk dilakukan analisis konflik ketidakberpihakkan sesuai dengan ruang lingkup sertifikasi kompetensi menggunakan formulir penilaian konflik ketidakberpihakan yang ditandatangani oleh Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi serta Kepala LSP Bidang Keteknisian Medik dengan proses paling lama 6 (enam) hari kerja setelah administrasi 2.1 menyerahkan dokumen pemohon yang lengkap ke Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi. Apabila dokumen tidak lengkap, dokumen pemohon dikembalikan ke pemohon untuk dilengkapi dan respon time pelayanan permohonan diperhitungkan kembali pada saat dokumen pemohon dikembalikan dan lengkap. Prosedur penilaian konflik ketidakberpihakkan dijelaskan lebih lanjut didalam prosedur ketidakberpihakkan. c. Dokumen pada poin a dan b setelah lengkap dan benar diserahkan kembali ke administrasi 2.1 untuk penentuan dan dibuatkan jadwal asesmen kompetensi. Jadwal asesmen ditandatangani oleh Staf administrasi 2.1 dan Koordinator Pengembangan Profesi dan Okupasi, dikeluarkan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung poin a dan b dilakukan. Pelaksanaan uji kompetensi dilakukan setelah 15 (lima belas) hari kerja dari dikeluarkannya jadwal d. Staf administrasi 2.1 menyerahkan dokumen poin a, b, c ke staf administrasi 2.2 untuk dibuatkan konsep surat tugas asesor yang akan diusulkan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik. Konsep surat tugas diparaf oleh Koordinator Pengembangan profesi dan okupasi dan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1. Surat tugas asesor diproses dan dikeluarkan paling lama 3 (tiga) hari kerja. e. Dokumen a-d, diserahkan ke koordinator 1.1 untuk diinventarisir dan diserahkan ke asesor yang terkait. Dokumen ini diterima paling lambat 7 (tujuh) hari kerja setelah surat tugas dikeluarkan. f. Asesor melakukan penilaian asesmen kompetensi yang disesuaikan dengan metode penilaian asesemen berdasarkan skema kompetensi sampai dikeluarkannya rekomendasi paling lama prosesnya berlangsung 20 (dua puluh) hari kerja dari proses penilaian asesmen mulai _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

129

dilaksanakan. Penilaian uji tulis dinilai jumlah benar soal yang diujikan menggunakan formulir perangkat asesmen pertanyaan tertulis dan lembar jawaban, sedangkan uji praktek dinilai pada tingkat kemampuan dari tingkat penilaian kompetensi 1 sampai dengan 5 dengan menggunakan formulir perangkat asesmen praktek, yaitu : 1. Penilaian 1 Tahu (Knowledge) yaitu Tingkatan Kemampuan seseorang untuk mengetahui dan mengingat tentang sesuatu pekerjaan, tetapi tidak bisa menjelaskan kepada orang lain tentang apa yang diketahuinya tersebut. Pengetahuannya hanya tahu untuk diri sendiri 2. Penilaian 2 Mengerti (Understand) adalah Kemampuan untuk menerjemahkan atau menginterpretasikan informasi. Pada level ini, seseorang sudah tahu tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut, akan tetapi belum bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 3. Penilaian 3 Bisa (Application) adalah Kemampuan untuk mengaplikasikan informasi yang telah diketahui dan dipahaminya. Pada level ini, seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu apa yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik 4. Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain 5. Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

130

orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen awal minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi g. Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang Keteknisian Medik pada hari yang sama pada pelaksanaan kegiatan asesmen dilakukan. h. Asesor menyerahkan dokumen penilaian asesmen kompetensi ke Bidang Keteknisian Medik melalui staf administrasi 1.1 paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja dari pelaksanaan asesmen untuk ditindaklanjuti dalam proses keputusan sertifikasi yang dirumuskan oleh 3 (tiga) koordinator Bidang Keteknisian Medik dan hasil rumusan diajukan ke Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditetapkan keputusan sertifikasi yang diujikan. Proses ini dilakukan selama 7 (tujuh) hari kerja setelah berkas penilaian asesmen dan rekomendasi asesor diterima. i. Keputusan dinyatakan asesi kompeten diajukan untuk dikeluarkannya sertifikat kompetensi dengan ruang lingkup yang diajukan paling lambat sertifikat terbit 7 (tujuh) hari setelah keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik dikeluarkan. Apabila asesi dinyatakan tidak kompeten, dikeluarkan surat pernyataan keputusan paling lambat 7 (tujuh) hari setelah ada keputusan Kepala Bidang Keteknisian Medik untuk ditindaklanjuti perbaikan kompetensi melalui pelatihan ataupun bimbingan dengan ruang lingkup kompetensi yang diujikan dan dapat mengajukan kembali paling lambat 90 (sembilan puluh) hari kerja setelah surat keputusan dikeluarkan dan tidak dikenakan biaya. Apabila dalam 90 (sembilan puluh) hari kerja tidak ada perbaikan dan pengajuan kembali diputuskan bahwa asesi tersebut tidak kompeten dan jika permohonan diajukan kembali pemohon dikenakan biaya permohonan sesuai dengan standar pembiayaan LSP Bidang Keteknisian Medik yang ditetapkan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

131


132

e.

f.



133

5.


g.


134

i.




C. 2




135

b.




136

KODE UNIT

: BKM01/Ft-4/2009/Rev-001

Judul Unit

: Melakukan Edukasi Dan Pelatihan

DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini dilaksanakan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap tentang melakukan edukasi dan pelatihan tentang fisioterapi Elemen Kompetensi 1. Melakukan edukasi dan penyuluhan pada masyarakat

2. Melakukan pelatihan untuk teman sejawat

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Problem dan potensi fisioterapi untuk edukasi dan penyuluhan pada masyarakat diidentifikasi 1.2.Program fisioterapi untuk edukasi dan penyuluhan pada masyarakat direncanakan 1.3.Program fisioterapi untuk edukasi dan penyuluhan pada masyarakat disusun 1.4.Program fisioterapi untuk edukasi dan penyuluhan pada masyarakat dilaksanakan 1.5.Evaluasi hasil edukasi dan penyuluhan pada masyarakat dilakukan 1.6.Hasil edukasi dan penyuluhan didokumentasikan dalam buku laporan 2.1.Bahan pelatihan untuk teman sejawat disiapkan 2.2.Sarana dan prasarana pelatihan untuk teman sejawat disiapkan 2.3.Pelatihan untuk teman sejawat dilaksanakan sesuai prosedur 2.4.Hasil pelatihan untuk teman sejawat dievaluasi dan didokumentasikan

Metode Penilaian Tertulis Tertulis Tertulis Praktek (simulasi) Tertulis Tertulis Tertulis, praktek (simulasi) Tertulis, praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk mampu melakukan edukasi dan penyuluhan untuk masyarakat dan pelatihan untuk teman sejawat 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Proporsal edukasi dan penyuluhan untuk masyarakat dan proposal pelatihan untuk teman sejawat  Menentukan peserta (masyarakat dan teman sejawat) dan pembicara  Menyiapkan ruangan, sarana (ATK) dan prasarana pelatihan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

137

3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Uji kompetensi ini dapat dilakukan ditempat kerja atau ditempat uji kompetensi dengan cara uji tulis dan praktek Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus level sebelumnya (level 1, level 2 dan level 3)  Pelatihan-pelatihan fisioterapi seperti pelatihan akreditasi tentang  penyelenggaraan pelatihan, deteksi dini  Pengalaman kerja 6 tahun ≤ dan ≤ 9 tahun  Sehat jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN Sintesis ilmu fisioterapi tentang RBM (Rehabilitasi Bersumber Masyarakat)

daya

4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Kompetensi diuji didalam lingkungan yang aman dan nyaman. Pengujian harus sesuai dengan standar profesi fisioterapi 5. ASPEK KRITIS Mengetahui prosedur pembuatan proporsal dan teknis edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat serta pelatihan pada tema. 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

138


139

e.

f.



140


141


142


143

4.

5.

g.

yang diketahuinya dan ia bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik Penilaian 4 Analisis (Analysis) adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, akan tetapi ia belum bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian 5 Sintesa adalah Kemampuan untuk memahami informasi ketingkat analisis dan bisa menjelaskan bagaimana semua itu bisa bekerja secara bersamaan. Pada level ini seseorang sudah memahami tentang suatu pekerjaan tertentu dan bisa menjelaskan kepada orang lain tentang segala sesuatu dari apa yang diketahuinya tersebut dan bisa melakukan pekerjaan tersebut dengan baik dan ia bisa menganalisis serta mengatasi segala permasalahan yang muncul yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut, serta bisa memberikan pelatihan tentang pekerjaan atau keahlian dari pekerjaannya tersebut kepada orang lain Penilaian uji tulis dinilai sebesar 40% dari jumlah poin yang benar dibagi dari jumlah seluruh soal uji tulis yang ada dikali 100 dan untuk uji praktek dinilai 60% dari jumlah penilaian yang ada dibagi jumlah standar nilai minimal pencapaian kompetensi dikali 100. Standar pencapaian pada asesmen ulang periode kedua minimal penilaian kompetensinya 3 (tiga) pada setiap kriteria unjuk kerja skema kompetensi, sertifikasi ulang periode ketiga - keempat minimal penilaian pencapaian kompetensinya 4 (empat) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi dan sedangkan sertifikasi ulang periode kelima sampai seterusnya minimal penilaian pencapaian kompetensinya 5 (lima) pada kriteria unjuk kerja skema kompetensi.

Pelaksanaan uji tulis diawasi pelaksanaannya oleh Tim Pengawas serta tim monitoring dan pelaksanaan uji praktek diawasi oleh tim monitoring. Laporan tim pengawas dan tim monitoring dilaporkan ke LSP Bidang


144




145

C. 2




146

KODE UNIT

: BKM01/FT-5/2009/Rev-001

JUDUL UNIT

: Melakukan Ketrampilan Manajemen Fisioterapi

DESKRIPSI UNIT

: Unit Kompetensi ini dilakukan oleh fisioterapis yang memiliki pengetahuan, ketrampilan dan perilaku tentang manajemen fisioterapi

Elemen Kompetensi 1. Menyusun rencana kerja 2. Melaksanakan rencana aktifitas kerja 3. Memodifikasi aktifitas rencana kerja

4. Mengevaluasi pelaksanaan aktifitas kerja

Kriteria Unjuk Kerja 1.1.Aktifitas kerja diidentifikasi pada tiap-tiap area kerja 1.2.Rencana aktifitas kerja disusun sesuai dengan jumlah fisioterapis 2.1.Sarana dan prasarana disiapkan sesuai tugas tiap-tiap area kerja 2.2.Rencana aktifitas kerja dilaksanakan 3.1.Modifikasi aktifitas rencana kerja ditentukan 3.2.Time table disusun sesuai urutan waktu 3.3.Modifikasi aktifitas rencana kerja dilaksanakan 4.1 Hasil pelaksanaan aktifitas kerja dievaluasi 4.2 Pelaksanaan aktifitas kerja didokumentasikan dalam buku laporan

Metode Penilaian Praktek (simulasi) Tertulis, praktek (simulasi) Tertulis Praktek Tertulis, praktek (simulasi) Tertulis, praktek (simulasi) Praktek (simulasi) Tertulis,praktek (simulasi) Praktek

BATASAN VARIABLE 1. KONTEKS VARIABLE Unit ini berlaku untuk mampu membuat rencana kerja, melaksanakan rencana aktifitas kerja, memodifikasi aktifitas rencana kerja, mengevaluasi pelaksanaan aktifitas kerja 2. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN  Ruangan dan ATK 3. PERATURAN YANG DIPERLUKAN  Kepmenkes RI Nomor : 517/Menkes/SK/VI/2008 tentang Standar Pelayanan Fisioterapi di Sarana kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 778/Menkes/SK/VIII/2008 tentang Pedoman Pelayanan Fisioterapi di Sarana Kesehatan  Kepmenkes RI Nomor : 376/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi Fisioterapi


147

PANDUAN PENILAIAN 1. PROSEDUR PENILAIAN Uji kompetensi ini dapat dilakukan ditempat kerja atau ditempat uji kompetensi dengan cara uji tulis dan praktek, Penilaian kompetensi terdiri dari penilaian uji tulis 40% dan uji praktek 60%. Uji tulis berupa pilihan ganda dan atau essay sedangkan uji praktek menggunakan acuan kriteria unjuk kerja dari elemen kompetensi dengan menggunakan metode tertentu. Standar penilaian kesesuaian kompetensi minimal mencapai nilai 70 dari uji tulis dan uji praktek. 2. PERSYARATAN KOMPETENSI  Lulus pendidikan D3 Fisioterapi  Lulus uji kompetensi level sebelumnya (level 1 , level 2, level 3 dan level 4)  Pelatihan yang terkait dengan managerial seperti Pelatihan Penyusunan  Standar Pelayanan Fisioterapi di Rumah Sakit  Pengalaman kerja ≥ 10 tahun  Sehat Jasmani 3. PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN YANG DIPERLUKAN  Sintesis ilmu fisioterapi yang mendasari manajemen fisioterapi 4. SIKAP KERJA YANG DIPERLUKAN Kompetensi diuji didalam lingkungan yang aman nyaman Pengujian harus sesuai dengan standar profesi fisioterapi 5. ASPEK KRITIS Mengetahui prosedur manajemen fisioterapi 6. TAHAPAN SERTIFIKASI A. SERTIFIKASI AWAL a. Pemohon mengajukan permohonan sertifikasi ke LSP Bidang Keteknisian Medik dengan mengisi secara lengkap dan benar formulir permohonan sertifikasi kompetensi,formulir skema sertifikasi, formulir persetujuan asesmen, formulir penilaian mandiri serta syarat dan ketentuan LSP Bidang Keteknisian Medik yang telah dipahami dan ditandatangani pemohon. Dokumen permohonan wajib melampirkan: fotocopy ijazah, fotocopy KTP, logbook ruang lingkup kompetensi yang diajukan selama minimal 3 (tiga) bulan terakhir, Foto 4x6 sebanyak 2 lembar berlatar belakang berwarna merah, sertifikat pelatihan dengan ruang lingkup kompetensi yang diajukan, surat keterangan bekerja bagi yang sudah bekerja dan bukti pembayaran permohonan sertifikasi. _____________________________________________________________________________________ Skema Sertifikasi Fisioterapi – LSP Bidang Keteknisian Medik

148


149


150


151


152

e.

f.



153

5.


g.


154

i.




C. 2




155

b.




156

KUMPULAN SKEMA SERTIFIKASI RUANG LINGKUP FISIOTERAPI

Recommend Documents