Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada kita karena Kumpulan Karya Tulis Ilmiah hasil dari Perlombaan Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 dapat terlaksana dengan baik. Karya-karya
tulis
ilmiah
ini
berasal
dari
peserta
dari
Kategori Pelajar, Mahasiswa dan Umum dengan Tema perlombaan yaitu
“Inovasi
Ilmu
Pengetahuan
dan
Teknologi
dalam
Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City).” Perlombaan Karya Tulis Ilmiah ini dilaksanakan untuk memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HAKTEKNAS) ke-20. Dengan adanya kumpulan karya tulis ini dapat dilihat bahwa anak bangsa dalam hal ini pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum yaitu masyarakat Kota Medan mempunyai inovasi dan kreatifitas dalam mebuat sebuah karya tulis untuk pembangunan Kota Medan. Semoga kumpulan karya tulis ilmiah ini dapat dimanfaatkan untuk pembangunan Kota Medan yang kita cintai. Sekian dan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Medan,
Oktober 2015
KEPALA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA MEDAN
Drs. HASAN BASRI, MM PEMBINA UTAMA MUDA NIP. 19580801 198103 1 007,-
i
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
KATA SAMBUTAN Pembangunan
Nasional
Tahun
2005-2025
dilaksanakan
dengan visi untuk mewujudkan Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur. Karenanya kebujakan pemerintah harus diarahkan untuk
membangun
kemandirian
bangsa
dalam
mewujudkan
kehidupan yang sejajar dengan bangsa lain yang telah maju. Kunci yang utama adalah membangun daya saing Nasional agar dapat bertahan dan bersaing di tengah arus globalisasi. Untuk itu diperlukan strategi yang menutamakan penciptaan keunggulan kompetitif melalui penciptaan nilai tambah yang tinggi dalam pengelolaan sumber daya alam. Dengan masih rendahnya kontribusi Iptek terhadap ekonomi ditenggarai oleh 3 (tiga) hal, yaitu masih lemahnya sisi penghasil Iptek, masih lemahnya sektor pengguna Iptek, serta masih lemahnya interaksi antara penghasil dan pengguna Iptek. Karenanya untuk meningkatkan kontribusi Iptek dalam ekonomi diperlukan aliansi strategis antara penghasil dan pengguna Iptek. Untuk itu perlu dibangun
suatu
jaringan
yang
saling
memperkuat
antara
penghasil dan pengguna Iptek sehingga terjadi aliran sumber daya Iptek
secara
optimal.
Paradigma
ini
mengantarkan
pada
pendekatan sitematik yang dikenal sebagai Sistem Inovasi Nasional (SINas). Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke-20, Pemerintah Kota Medan turut serta memberikan kontribusi yang nyata dengan salah satu kegiatan melaksanakan Perlombaan Karya Tulis Ilmiah dari segala lapisan/elemen masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membangkitkan semangat bagi masyarakat Kota Medan
khususnya
generasi
muda
agar
dapat
menuangkan
kreatifitas, inspirasi dan inovasi dalam suatu tulisan Ilmiah, dengan Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam Mewijudkan Medan Sebagai Kota Cerdas (Smart City)”. Pemerintah Kota Medan sangat mengharapkan masukan yang nyata dari masyarakat bagi kemajuan Kota Medan.
ii
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)” Semoga ditahun-tahun mendatang kegiatan perlombaan karya tulis ilmiah ini dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi, dengan
tema
untuk
membangun
Kota
Medan
menjadi
Kota
Metropolitan.
Medan,
Oktober 2015
Plt. WALIKOTA MEDAN
Ir. SYAIFUL BAHRI
iii
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
DAFTAR ISI
Jalanku.go.id, Aplikasi Perbaikan Jalan Menuju Medan Smart City (Nur’afifah Hasbi Nasution )
(1)
Dosen UIN dan Univ. Potensi Utama Potensi Tanaman Akar Wangi (vetiver zizanioides) dalam Fitoremediasi Logam Berat untuk Mewujudkan Medan Cerdas (smart city) (Koko Tampubolon, S.P.)
(8)
Penyuluh Pertanian Pemanfaatan Destilasi Air Minum Tenaga Surya sebagai Sumber Air Bersih Alternatif Menuju Medan Kota Cerdas (Smart City) (Agus Oloan Naibaho)
(30)
Guru SMA 13 Negeri Medan Dari Cash Ke E-Money melalui National Payment
Gateway (NPG) Menghadapi Free Trade Dan Terciptanya Medan Less Cash Society (MlCS) (Julia R.S. Banurea)
(41)
Guru PPG UNIMED ditugaskan di SMA Negeri 5 Medan Kombinasi Inovasi CCTV Ddngan Sistem Electronic
Traffic Law Enforcement(E-TLE) Atau Tilang Elektronik dalam Tertib Lalu Lintas demi Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Hantono, SE, S.Pd, M.Si)
(63)
Dosen UNPRI dan Guru di SMP Methodist 3 Medan Atatis (Air Kita Otomatis), Prototype Gerakan Hemat Listrik dalam Mewujudkan Medan Smart City (Muhammad Fachri Zahari)
(76)
Mahasiswa Institut Teknologi Medan
iv
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)” Optimalisasi Peran Pemerintah Kota Medan Melalui Inovasi Teknologi “Medan Command Center” sebagai Upaya Strategis Mewujudkan Medan Smart City
(Hasnatul Dina) Mahasiswi Universitas Sumatera Utara
(91)
Pengendalian Kontrol PC Jarak Jauh Via Android dengan Memanfaatkan Media Internet untuk Mengoptimalkan Pengawasan/Monitoring Kerja Pegawai di Instansi Pemerintahan (Hermanto)
(104)
Mahasiswa STIP-AP Barangan (Briket Arang Ramah Lingkungan); Solusi Aplikatif Energi Terbarukan dari Limbah Tongkol Jagung (Saipul Sihotang)
(112)
Mahasiswa Universitas Medan Area Penerapan Medan City History (MECIH) Berbasis Android menuju Kota Cerdas (Smart City) (Andiva Liesty Amelia)
(130)
Siswi SMA Harapan I Medan Membangun Kawasan Mantragi (Permainan Tradisonal Berteknologi) untuk Mewujudkan Kota Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City) (Faisal Rais)
(137)
Siswa SMA Negeri 15 Medan Inovasi Pemanfaatan Potensi Pekarangan Rumah sebagai Bank Sayur Organik Menggunakan Metode Tanam Vertikultur di Kota Medan (Fadillah Hamid Damanik)
(147)
Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN
v
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)” Sintesis Zeolit 4A dari Limbah Abu Sekam Padi sebagai Inovasi untuk Menghasilkan Air Bersih di Kota Medan (Sari Dewi Surabina)
(163)
Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN Layanan Platform Laman Redudancy Medan City sebagai Sarana Media Massa Masyarakat Kota Medan (Frenky Wijaya Sitorus)
(181)
Siswa SMA Negeri 5 Medan
vi
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
JALANKU.GO.ID, APLIKASI PERBAIKAN JALAN MENUJU MEDAN SMART CITY
Oleh : Nur’afifah Hasbi Nasution (Dosen UIN dan Universitas Potensi Utama) BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan merupakan kebutuhan utama masyarakat dimana infrastruktur tersebut berperan penting menunjang aktivitas masyarakat. Tidak hanya menjadi akses bagi warga kota, namun juga berpengaruh terhadap distribusi logistik yang keluar masuk kota. Jalan yang baik akan melancarkan distribusi hingga dapat menekan harga komoditi. Selain itu, infrastruktur jalan yang baik juga dapat memuluskan jalan para investor menanamkan modalnya. Lebih lanjut, hal tersebut berdampak pada perkembangan kota yang semakin baik, dimana akan banyak lowongan pekerjaan yang tercipta dan meningkatkan perekonomian warga. Secara khusus dapat pula dibayangkan urgensi jalan yang baik untuk memudahkan jalannya ambulans demi menyelamatkan nyawa orang. Keadaan jalan yang tidak baik dapat diuraikan menjadi beberapa masalah yang ditemui di jalan-jalan Kota Medan. Mulai dari kemacetan, rambu lalu lintas yang tidak tertata, lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, jalan berlubang, jalan sempit, jalan berdebu dan panas, perbaikan jalan, pembangunan drainase, pedagang kaki lima, parkir liar di badan jalan, hingga angkutan kota yang menaik-turunkan
penumpang seenaknya. Masalahmasalah tersebut tentu saja menimbulkan ketidaknyamanan bagi pengguna jalan. Namun warga hanya bisa menggerutu menyikapinya karena tak tahu harus lapor kemana. Penggunaan internet yang semakin luas telah menghadirkan beragam aplikasi sosial media yang menghubungkan masyarakat untuk berinteraksi secara aktif meski tidak saling bertatap muka. Banyak perbincangan yang mengudara, banyak diskusi yang ramai di dunia maya untuk menyelesaikan masalah atau justru menimbulkan masalah. Eksistensi aplikasi sosial media yang semakin menjamur dan melibatkan semakin banyak orang merupakan peluang besar yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan kota. Interaksi dan komunikasi di dunia maya yang dioptimalkan pemanfaatannya merupakan alternatif strategi pembangunan di era modern. Bila dikaitkan dengan perwujudan Medan sebagai kota cerdas (smart city), maka keadaan warga dan pemerintah yang dapat selalu terhubung menjadi hal penting yang perlu dicarikan solusinya. Untuk itu, dibutuhkan aplikasi berbasis internet yang selain berfungsi menghubungkan antar warga kota dan pemerintah, juga 1
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
memudahkan pemerintah mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah warganya dengan bantuan teknologi. Tulisan ini menawarkan penerapan aplikasi jalan.ku.go.id sebagai solusi alternatif bagi perbaikan jalan di Kota Medan sekaligus sebagai langkah mewujudkan Medan Smart City. B. Rumusan Masalah Adapun masalah yang menjadi pembahasan dalam tulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana kondisi dan permasalahan yang ditemukan di jalan-jalan di Kota Medan? 2. Bagaimana pemanfaatan aplikasi jalanku.go.id terhadap perbaikan jalan menuju Medan Smart City? C. Maksud dan Tujuan Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, tulisan ini bertujuan 1. mengurai masalah-masalah yang ditemukan di jalan-jalan di Kota Medan, dan 2. menggambarkan manfaat aplikasi jalanku.go.id sebagai solusi terhadap perbaikan jalan menuju Medan Smart City. D. Kerangka Teori Kota cerdas (smart city) adalah kota yang menggunakan teknologi digital atau teknologi informasi komunikasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik, mengurangi biaya dan konsumsi, dan
menghubungkan antar masyarakat dan pemerintah secara efektif dan aktif (https://en.wikipedia.org/wiki/Smart_ci ty). Senada dengan penjelasan tersebut, Harout Chitilian mendefenisikan smart city sebagai pelayanan yang lebih baik bagi warga kota, standar hidup yang lebih tinggi, pemanfaatan aset yang dimiliki sebagai kota metropolitan untuk menjamin pembangunan kota yang sejalan dengan kebutuhan warga (http://www.slideshare.net/MTLVille/p resentation-2014-2017-montralstategy-smart-and-digital-cityan?related=2). Smart city yang juga biasa disebut digital city erat kaitannya dengan kota berbasis internet. Internet atau interconnected network adalah sebuah sistem komunikasi global yang menghubungkan komputer-komputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia. Dengan memanfaatkan teknologi internet, pembangunan kota akan bisa dipercepat dan ditingkatkan dengan menghubungkan seluruh masyarakat dan pemerintah untuk sama-sama ambil bagian dalam pembangunan kota. Sinergi antara masyarakat dan pemerintah kota dengan bantuan teknologi merupakan inti dari konsep kota cerdas. Gencarnya penggunaan internet belakangan ini telah menghadirkan banyak aplikasi yang semakin memudahkan penggunanya. Mulai dari urusan pribadi hingga urusan publik yang menghubungkan orang-orang seluruh dunia telah banyak tersedia. Aplikasi dengan tujuan-tujuan serupa
2
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
pun bermunculan, memberi alternatif pilihan bagi para pengunjung dunia maya. Tentu ada saja hal negatif yang bisa menimpa penggunanya, namun dengan penggunaan yang bijak, banyak hal baik yang bisa didapatkan dari jaringan penghubung dunia itu. Sebagai media massa, sistem komunikasi yang dihadirkan internet telah mengubah gaya hidup penggunanya. Media tidak sekedar mekanisme yang sederhana untuk menyebarluaskan informasi, tetapi merupakan organisasi yang kompleks dan menjadi suatu institusi sosial yang penting (Hasrullah, 2013:44-45). William L. Rivers, dkk (2003:38) menyebut sistem komunikasi sebagai sebuah institusi yang memiliki kekuatan besar yang mampu membuat institusi lain menjadi lebih kuat. Paul Lazarsfeld dan Robert K. Merton melihat media dapat menghaluskan paksaan sehingga tampak sebagai bujukan. Itulah mengapa kelompokkelompok kuat kian mengandalkan teknik manipulasi melalui media agar bisa mengontrol secara lebih halus (Rivers, 2003:39). Selain itu, sebagai ruang publik, aplikasi sosial media memiliki peran sosial yang lebih besar dari sekedar menciptakan sebuah interaksi. Di ruang publik lah masalah warga kota dapat diutarakan, dimana semua orang berkedudukan sama dan tidak ada perbedaan sosial. Ruang publik juga bersifat demoktratis karena terbuka bagi semua orang dan tidak ada seorangpun boleh menutup akses ke
ruang publik. Oleh karena itu, ruang publik memiliki aturan-aturan yang dibuat oleh para pejabat publik untuk melayani kepentingan publik (Halim, 2008:64-65). Bicara soal pelayanan publik, perbaikan jalan yang dimaksud dalam tulisan ini tidak terbatas pada jalanjalan kota yang merupakan lintas provinsi atau yang padanya terdapat gedung-gedung mewah. Melainkan semua jalan yang ada di Kota Medan hingga menyentuh gang-gang kecil tempat hidup warga kota. Hal tersebut karena perbaikan jalan bukan semata dimaksudkan untuk sekedar memperindah wajah tengah kota. Namun yang lebih penting adalah memberi kenyamanan hidup bagi segenap warga kota. Karena hak atas kota atau hak masyarakat untuk mendapatkan peningkatan kualitas hidup di kotanya berlaku horizontal sesama warga dan berhubungan vertikal dengan pemerintah kota (Verdiansyah, 2006:100). E. Metode Penulisan Tulisan ini terdiri dari 3 bab yang dimulai dengan bab 1 yaitu pendahuluan yang berisi latar belakang dan rumusan masalah terkait jalan-jalan di Kota Medan dan teori-teori seputar smart city dan aplikasi media sosial. Kemudian bab 2 adalah identifikasi dan analisis masalah yang mengulas tentang penerapan aplikasi jalanku.go.id sebagai solusi alternatif bagi perbaikan jalan menuju Medan Smart City. Selanjutnya bab 3 berisi
3
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
penutup yang akan memaparkan kesimpulan tulisan dan kemungkinan penerapan aplikasi jalanku.go.id oleh Pemko Medan.
BAB II. PEMBAHASAN A. Identifikasi Masalah Permasalahan jalan yang ditemui di Kota Medan antara lain adalah kemacetan, rambu lalu lintas yang tidak tertata, lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, jalan berlubang, jalan sempit, jalan berdebu dan panas, perbaikan jalan, pembangunan drainase, pedagang kaki lima, parkir liar di badan jalan, hingga angkutan kota yang menaik-turunkan penumpang seenaknya. Kondisi jalan yang tidak baik tersebut menimbulkan masalahmasalah baru di masyarakat. Mulai dari terganggunya aktivitas warga hingga tingginya harga barang akibat biaya distribusi yang meningkat. Hal lain yang juga menjadi masalah adalah terkait upaya menarik investor untuk berinvestasi di Kota Medan. Tidak adanya media yang mewadahi masyarakat untuk menyampaikan keluhan seputar permasalahan jalan membuat masalahmasalah tersebut tak kunjung selesai. Pada beberapa titik jalan, pemerintah memperbaiki jalan dengan menambal jalan, melebarkan jalan, menanam pohon atau merapikan pedagang kaki lima. Namun selalu ada jalan-jalan yang terlewat dari pandangan pemerintah sehingga tidak tersentuh perbaikan. Di sinilah urgensi media
berbasis internet yang mampu menghubungkan pemerintah dengan warganya secara real time. Lebih lanjut hal tersebut juga akan menjadi modal untuk mewujudkan Medan sebagai kota cerdas. Perwujudan kota cerdas erat kaitannya dengan pemanfaatan internet sebagai media komunikasi antar warga dan pemerintah. Warga dan pemerintah dapat saling memantau dimana keterbukaan tersebut memotivasi semua pihak menjadi lebih baik. Winarso (2005:171) menyebutkan bahwa dengan semakin majunya perkembangan teknologi komunikasi massa dan media massa dengan pesat, media bukan sekedar mengubah atau memperkuat opini, sikap dan perilaku, melainkan telah menjadi salah satu agen sosialisasi dalam menciptakan dan membentuk sikap, nilai, perilaku, dan persepsi kita mengenai realitas sosial. Hal itu mengantarkan penulis pada ide penerapan aplikasi jalanku.go.id untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Medan akan jalan yang baik menuju Medan Smart City. B. Analisis Masalah Sebelum istilah smart city, istilah e-government (electronic government) telah lebih dulu menjadi perbincangan dunia. Kota-kota di Indonesia juga berlomba-lomba melabeli diri sebagai kota yang memiliki pemerintahan berbasis internet. Namun walaupun namanya e-government, sistem pemerintahan yang dijalankan tidak sepenuhnya berbasis internet. E-
4
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
government di Indonesia masih diartikan secara sempit sebagai sebuah sistem di internet (web, alamat email, atau milis) yang hanya sebagai etalase yang memajang data statistik, potensi wisata, dan kekayaan alam suatu daerah, serta „undangan‟ kepada para investor untuk menanamkan modal di daerah bersangkutan (Iskandar, 2009:12). Dalam pemanfaatan internet, Pemerintah Kota Medan telah memiliki website resmi bertajuk www.pemkomedan.go.id yang menyajikan beragam informasi seputar Kota Medan. Website induk milik pemerintah Kota Medan itu juga mewadahi kepentingan instansi di lingkungannya dengan website tersendiri, seperti website yang dimiliki Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan, yakni balitbang.pemkomedan.go.id. Keberadaan website Pemko Medan ini menjadi peluang bagi hadirnya websitewebsite „kecil‟ atau aplikasi-aplikasi pendukung pembangunan kota menuju Medan Smart City. Oleh karena itu, aplikasi jalanku.go.id direncanakan menjadi bagian dari website pemkomedan.go.id dengan tajuk jalanku.pemkomedan.go.id. Sehubungan dengan kemajuan teknologi informasi komunikasi yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat, penerapan teknologi merupakan hal penting yang dapat dijadikan solusi. Banyaknya pengguna smartphone di Kota Medan menjadi peluang bagi suksesnya penerapan aplikasi ini.
Aplikasi ini akan menarik perhatian warga Kota Medan untuk terlibat dalam pembangunan kota. Penggunaannya akan membantu warga mengetahui kondisi jalan sekaligus memberi masukan tentang permasalahan yang mereka temui di jalan untuk kemudian pemerintah menindaklanjutinya dengan perbaikan. C. Penerapan Aplikasi jalanku.go.id Aplikasi jalanku.go.id berfungsi menghimpun data tentang jalan untuk memandu pemerintah dalam mengambil kebijakan. Tugas pemerintah adalah menindaklanjuti info yang ada untuk memastikan kebenarannya dan memperbaiki jalan yang dimaksud. Sementara itu, dengan memasang aplikasi tersebut di smartphone, warga Kota Medan bisa memperoleh dan menyampaikan info tentang jalan. Berdasarkan info yang ada, warga bisa memilih jalan yang paling baik untuk dilaluinya. Progress dari perbaikan jalan pun bisa terus diinfokan dan dipantau hingga benarbenar dibenahi dengan baik. Pada tampilan awal (home) aplikasi ini akan terlihat tulisan “kecamatan” dan “nama jalan”. Pengguna bisa langsung mengetikkan nama jalan yang dimaksud dan mengklik tulisan “cari”. Kemudian akan tampil beberapa foto jalan yang dicari berikut deskripsi yang telah dibuat admin. Untuk memasukkan info jalan berupa foto dan deskripsi singkat, pengguna bisa mengklik tulisan “tambahkan info”. Selanjutnya admin
5
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
akan meletakkan info tersebut pada foto jalan yang bersangkutan dan melengkapi deskripsinya. Pada tahap selanjutnya, aplikasi ini juga akan menampilkan “sketsa jalan” yang bisa diakses untuk mengetahui ikon jalan. Tujuan dari penerapan aplikasi jalanku.go.id adalah menghubungkan antar warga kota dan pemerintah dalam rangka pembenahan jalan-jalan di Kota Medan. Tidak hanya memberi dan menerima informasi tentang kondisi jalan, pada tahap selanjutnya pengguna aplikasi dapat pula mengetahui ikon tiap jalan di Kota Medan. Sebagai proyek berkelanjutan yang berorientasi jangka panjang, aplikasi ini juga bertujuan mempromosikan kekayaan atau aset kota, seperti bangunanbangunan bersejarah dan wisata kuliner. Pemerintah kecamatan dan kelurahan bertugas menindaklanjuti laporan warga tentang jalan-jalan di lingkungannya sekaligus membuat sketsa jalan berisi ikon jalan. Secara tidak langsung, aplikasi ini berfungsi mempromosikan pariwisata di Kota Medan. Hal ini akan menjadi semacam „tour guide‟ bagi warga kota dan pengunjung dari luar kota. Selain itu, aplikasi ini akan meningkatkan kinerja pemerintah karena secara tidak langsung publik dapat memantau kinerja pemerintah kota hingga kecamatan. Berikut adalah beberapa manfaat penerapan aplikasi jalanku.go.id: A. Bagi Warga Kota Medan
1.
Mendapatkan info tentang jalan sehingga bisa memilih jalan yang paling baik 2. Menyampaikan keluhan tentang jalan yang perlu diperbaiki 3. Mengetahui ikon jalan (terutama warga luar Kota Medan) B. Bagi Pemerintah Kota Medan 1. Mendapatkan info tentang jalan yang perlu diperbaiki 2. Memotivasi untuk bekerja lebih baik 3. Membantu mempromosikan pariwisata di Kota Medan
BAB III. PENUTUP Perbaikan jalan merupakan tujuan utama dari tulisan ini dalam rangka mewujudkan Medan Smart City. Permasalahan seputar jalan-jalan di Kota Medan meliputi kemacetan, rambu lalu lintas yang tidak tertata, lampu lalu lintas yang tidak berfungsi, jalan berlubang, jalan sempit, jalan berdebu dan panas, perbaikan jalan, pedagang kaki lima, parkir liar di badan jalan, dan angkutan kota yang menaik-turunkan penumpang seenaknya. Untuk mengatasinya, penulis menawarkan solusi alternatif berupa penerapan aplikasi jalanku.go.id yang akan menjadi langkah besar menuju Medan Smart City. Tidak hanya perbaikan jalan, pengembangan aplikasi ini pun akan menjadi ajang promosi Kota Medan
6
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
untuk memajukan perekonomian warga dan pariwisata kota. Sebagai bagian dari website Pemerintah Kota Medan, ide kreatif ini sangat mengandalkan komitmen pemerintah dalam penerapannya. Dengan memanfaatkan website pemkomedan.go.id yang telah ada, ide pembuatan aplikasi ini akan sangat mudah direalisasikan. Hal tersebut cukup dengan meningkatkan peran praktisi teknologi informasi komunikasi yang dimiliki Pemko Medan atau bila dibutuhkan dapat pula melibatkan pihak swasta. Komitmen penuh pemerintah dalam mengelola aplikasi ini dan keterlibatan aktif masyarakat akan merubah wajah Kota Medan menjadi kota cerdas, dimana warga dan pemerintahnya bersinergi memajukan kota.
DAFTAR PUSTAKA Halim, Deddy Kurniawan, 2008, Psikologi Lingkungan
Perkotaan, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Hasrullah, Dr., M.A., Beragam Perspektif Ilmu Komunikasi, 2013, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Iskandar, 2009, Panduan Lengkap Internet, Penerbit Andi, Yogyakarta. Rivers, William L., Jay W. Jensen and Theodore Peterson, penterj. Haris Munandar dan Dudy Priatna, 2003, Media Massa & Masyarakat Modern, edisi kedua, Prenada Media, Jakarta. Verdiansyah, Chris (ed), 2006, Politik Kota dan Hak Warga Kota; Masalah Keseharian Kota Kita, Penerbit Buku Kompas, Jakarta. Winarso, Heru Puji, 2005, Sosiologi Komunikasi Massa, Prestasi Pustaka, Jakarta. https://en.wikipedia.org/wiki/ Smart_city, diakses 13 Agustus 2015.
7
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
POTENSI TANAMAN AKAR WANGI (Vetiver zizanioides) DALAM FITOREMEDIASI LOGAM BERAT UNTUK MEWUJUDKAN MEDAN CERDAS (SMART CITY) Oleh : Koko Tampubolon, S.P. (Penyuluh Pertanian) PENDAHULUAN Latar Belakang Dari sekian banyak sumber energi, baterai termasuk bagian yang memiliki peranan sangat besar bagi kebutuhan manusia. Baterai merupakan salah satu sumber energi listrik yang sangat diandalkan untuk mengoperasikan peralatan elektronik yang bersifat portabel atau dapat dibawa kemana-mana.Sebuah baterai primer tersusun atas tiga komponen penting, yaitu batang karbon sebagai anoda (kutub positif baterai), seng (Zn) sebagai katoda (kutub negatif baterai) dan pasta sebagai elektrolit (penghantar). Baterai memiliki sifat mengubah energi kimia menjadi energi listrik. Komponen-komponen penting penyusun suatu baterai ternyata memiliki unsur kimia yang dapat membahayakan dan mencemari lingkungan dan termasuk dalam kategori limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun). Baterai bekas merupakan baterai yang sudah tidak digunakan lagi. Baterai mengandung berbagai macam bahan kimia seperti merkuri, mangan, timbal, nikel, lithium, dan kadmium. Merkuri, timbal, nikel, lithium dan kadmium sering ditemukan dalam baterai sekunder,
sedangkan mangan sering ditemukan dalam baterai primer. Jika baterai dibuang sembarangan maka bahan kimia yang terkandung di dalamnya akan mencemari air tanah dan membahayakan kesehatan. Secara umum Banyak dari masyarakat membuang baterai di sembarang tempat tanpa memperhatikan bahaya dan dampak dari limbah baterai tersebut terhadap lingkungan dan diri sendiri. Sangat sulit untuk menyadarkan masyarakat bagaimana cara membuang limbah berbahaya yang tepat. Unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densitas lebih dari 5 gr/cm3 (Fardiaz, 1992). Hg mempunyai densitas 13,55 gr/cm3. Diantara semua unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya, dibandingkan dengan logam berat lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (Fardiaz, 1992 dalam Sudarmaji, dkk., 2006). Di alam, merkuri terdapat dalam bentuk unsur merkuri (Hg0), merkuri monovalen (Hg1+), dan bivalen (Hg2+). Toksisitas merkuri di dalam tanah untuk tanaman sebesar 0,05 ppm (Gosh dan Singh, 2005). Dalam rantai
8
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
makanan, logam berat dapat mengancam kehidupan manusia karena jika terakumulasi di dalam tubuh dapat mengakibatkan kelumpuhan bahkan kematian (Palar, 1994) Diantara semua logam berat, kadmium (Cd) merupakan logam yang lebih mudah diakumulasi oleh tanaman dibandingkan dengan ion logam berat lainnya (Nopriani, 2011). Pengaruh logam berat kadmium terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sudah banyak diteliti. Penelitian yang dilakukan Khatimah (2006) menunjukkan serapan logam kadmium sekitar 0,31 ppm sampai 0,61 ppm pada tanaman tomat akibat penambahan enam macam pupuk organik. Penelitian yang dilakukan Kholidiyah (2010) menunjukkan adanya respon biologis dari tanaman eceng gondok meliputi tingkat nekrosis daun, penurunan panjang akar, berat kering akar, nisbah tajuk akar, berat kering batang, dan kadar klorofil daun akibat adanya akumulasi logam berat Cd dan Pb pada tanaman tersebut. Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Susana dan Suswati (2011) menunjukan gejala klorosis dan kerdil (stunting) pada pemberian dosis kadmium sebesar 32 mg/kg pada sawi hijau dan sawi putih. Tindakan pemulihan perlu dilakukan agar tanah yang tercemar dapat digunakan kembali dengan aman. Banyak teknologi yang digunakan untuk remediasi tanah yang tercemar logam berat. Salah satunya adalah fitoremediasi, yaitu penggunaan tumbuhan untuk menghilangkan
polutan dari tanah atau perairan yang terkontaminasi (Alam, 2009 dalam Triastuti, 2010). Fitoremediasi adalah upaya penggunaan tanaman dan bagianbagiannya untuk dekontaminasi limbah dan masalah-masalah pencemaran lingkungan baik secara ex-situ menggunakan kolam buatan atau reactor maupun in-situ (langsung di lapangan) pada tanah atau daerah yang terkontaminasi limbah (Subroto, 1996 dalam Hardyanti dan Rahayu, 2007). Pada penelitian fitoremediasi di lapangan ada beberapa persyaratan bagi tanaman yang akan digunakan dalam penelitian tersebut. Menurut Youngman, 1999 dalam Sutomo (2009) untuk menentukan tanaman yang dapat digunakan pada penelitian fitoremediasi dipilih tanaman yang mempunyai sifat: Cepat tumbuh, mampu mengkonsumsi air dalam jumlah yang banyak pada waktu yang singkat, mampu meremediasi lebih dari satu polutan, toleransi yang tinggi terhadap polutan. Ada penelitian yang sudah pernah dilakukan menunjukkan kemampuan tanaman akar wangi dalam mengurangi beban pencemar logam berat merkuri. Menurut Triastuti (2010), menyatakan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) mempunyai kemampuan dalam memulihkan tanah tercemar merkuri (Hg2+) pada lahan eks-TPA Keputih, Surabaya dengan cara menyerap dan mengakumulasikan pada bagian
9
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
tanaman. Akumulasi logam merkuri (Hg2+) tertinggi di bagian akar terjadi pada konsentrasi 6 mg/kg sebesar 0,698 mg/kg untuk media 100% tanah tercemar dan 0,822 mg/kg untuk media 90% tanah tercemar + 10% kompos. Nilai laju serapan konsentrasi Hg yang paling tepat pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dalam memulihkan tanah tercemar merkuri ini adalah sebesar 5,08536 g/m2/ tahun pada konsentrasi 10 mg/Hg/kg.
Gambar 1. Tanaman Akar Wangi (Vetiveria zizanioides) (Sumber foto : Koko Tampubolon) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana pengaruh logam berat Cd2+ dan Hg2+ dari baterai bekas terhadap daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan kering akar, berat basah dan kering tajuk, serta pH tanah? 2. Bagaimana kemampuan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) terhadap penyerapan logam berat cadmium (Cd2+) dan merkuri (Hg2+) ?
Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan Tujuan penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui pengaruh logam berat Cd2+ dan Hg2+ dari baterai bekas terhadap daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah dan kering akar, berat basah dan kering tajuk, serta pH tanah 2. Memberikan informasi kepada masyarakat dan pengusaha baterai Kota Medan tentang potensi pemanfaatan akar wangi (Vetiveria zizanioides) sebagai tanaman alternatif dalam meremediasi tanah yang tercemar logam berat cadmium (Cd2+) dan merkuri (Hg2+)
KERANGKA TEORI Sumber Logam Berat Cadmium (Cd2+) Terdapat dua sumber utama kontaminasi logam berat kadmium pada lingkungan yaitu melalui lapisan bumi dan aktivitas manusia (antropogenik) (Nordic, 2003). Secara alami, kadmium merupakan unsur utama fosfat bebatuan dan terdeposit dalam lapisan bumi. Selain merupakan komponen utama dari lapisan kulit bumi, sumber utama kadmium lainnya adalah industri panas bumi, industri bahan bangunan, areal pertambangan, industri logam dan lain-lain (Maanan, 2007; Schutzendubel et al., 2001). Logam berat kadmium sering digunakan sebagai pewarna cat dan
10
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
plastik, sebagai katoda nikel, baterai dan alat elektronik lainnya (Yon et al., 2008) sehingga disimpulkan oleh Ruso et al. (2003) bahwa sumber utama kontaminasi logam berat jenis kadmium adalah daerah industri. Peningkatan produksi atau emisi logam berat kadmium pada lingkungan disebabkan karena tingkat penggunaannya yang luas pada berbagai jenis industri modern seperti elektronik, komunikasi, pembangkit energi dan industri luar angkasa (Ololade dan Ologundudu, 2007). Kadmiun atau Cd dan bentuk garamnya banyak digunakan pada beberapa jenis pabrik untuk proses produksinya. Industri pelapisan logam adalah pabrik yang paling banyak menggunakan kadmium murni sebagai pelapis, begitu juga pabrik yang membuat Ni-Cd bateri. Bentuk garam Cd banyak digunakan dalam proses fotografi, gelas dan campuran perak, produksi foto-elektrik, foto-konduktor, dan fosforus. Kadmium asetat banyak digunakan pada proses industri porselen dan keramik (Fitriyah, 2007). Dampak Logam Berat Cadmium (Cd2+) Menurut penelitian Suryati dan Priyanto, (2003) yang menguji tanaman kayu apu, eceng gondok, dan kayambang dalam eliminasi logam berat kadmium menyatakan bahwa pada hari ke 10 semua tanaman mengalami penambahan berat biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa semua tanaman dapat tumbuh pada
larutan yang mengandung Cd pada konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun mungkin pertumbuhannya terhambat, karena dari literatur Cd yang diketahui dapat terakumulasi dalam berbagai bagian tanaman dapat menurunkan pertumbuhan, menghambat fotosintesis dan karena itu sangat mempengaruhi produksi biomassa. Dari hasil penelitian ini kecepatan pertumbuhan tertinggi sampai hari ke 10 dicapai oleh kayu apu sebesar 186,075%, kedua eceng gondok sebesar 159,427% dan kayambang sebesar 86,577%. Rasio nilai konsentrasi Cd dalam akar/daun pada tanaman eceng gondok yaitu sebesar 36 lebih besar daripada tanaman kayu apu yang nilainya 10. Hal ini berarti eceng gondok lebih banyak mengakumulasi Cd dalam jaringan akarnya sedangkan kayu apu lebih mampu untuk mentranslokasikan Cd dari akar ke daun (Suryati dan Priyanto, 2003). Penyerapan logam kadmium oleh tanaman dapat dipengaruhi oleh pH tanah. Bahan organik dalam tanah dapat menurunkan pH tanah. Jika logam kadmium terdapat dalam jumlah banyak maka pH akan berpengaruh terhadap absorpsi kadmium oleh tanaman. Menurut Lepp (1981) dalam Wiguna et al., (2007) konsentrasi dan pH adalah dua faktor yang mempengaruhi akumulasi kadmium. Pengaturan pH ke arah kisaran masam akan meningkatkan serapan kadmium oleh tanaman. Menurut penelitian Tresnawati, dkk., (2014) yang menguji tanaman
11
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
kentang pada tanah terakumulasi logam berat cadmium menyatakan bahwa adanya logam kadmium yang diserap oleh tanaman kentang dapat menghambat pembentukan klorofil pada daun tanaman kentang. Pembentukan klorofil yang terhambat dapat mempengaruhi biomassa tanaman. Gejala toksisitas kadmium diperlihatkan oleh ukuran daun yang menjadi lebih kecil dan warna daun menjadi kuning yang menunjukkan adanya penghambatan terhadap pembentukkan klorofil. Hal ini sama dengan yang ditunjukkan oleh beberapa peneliti lain, yang menyatakan bahwa konsentrasi Cd yang tinggi biasanya menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun menjadi kecil, keriting/ melipat, pembentukan klorofil terhambat, tepi daun dan uratnya memperlihatkan warna coklat kemerahan. Sumber Logam Berat Merkuri (Hg2+) Logam merkuri (Hg), mempunyai nama kimia hydragyrum yang berarti cair. Logam merkuri dilambangkan dengan Hg. Pada periodika unsur kimia Hg menempati urutan (NA) 80 dan mempunyai bobot atom (BA 200,59). Merkuri telah dikenal manusia sejak manusia mengenal peradapan. Logam ini dihasilkan dari bijih sinabar, HgS, yang mengandung unsur merkuri antara 0,1% - 4%. Merkuri yang telah dilepaskan kemudian dikondensasi, sehingga diperoleh logam cair murni. Logam cair inilah yang kemudian
digunakan oleh manusia untuk bermacam-macam keperluan HgS + O2 Hg + SO2 (Subanri, 2008). Merkuri berwujud cair pada temperatur kamar, mudah menguap (tekanan gas/uapnya adalah 0,0018 mm Hg pada 25°C), terjadi pemuaian secara menyeluruh pada temperatur 396°C, dapat melarutkan berbagai logam untuk membentuk alloy yang disebut juga amalgam (Palar, 1994) Sebagai unsur, merkuri (Hg) berbentuk cair keperakan pada suhu kamar. Merkuri membentuk berbagai persenyawaan baik anorganik (seperti oksida, klorida, dan nitrat) maupun organik. Merkuri dapat menjadi senyawa anorganik melalui oksidasi dan kembali menjadi unsur merkuri (Hg) melalui reduksi. Merkuri anorganik menjadi merkuri organik melalui kerja bakteri anaerobic tertentu dan senyawa ini secara lambat berdegredasi menjadi merkuri anorganik. Merkuri mempunyai titik leleh -38,87 dan titik didih 35,00C. Produksi air raksa diperoleh terutama dari biji sinabar (86,2 % air raksa). Salah satu cara melalui pemanasan biji dengan suhu 8000C dengan menggunakan O2 (Subanri, 2008). Sulfur yang dikombinasi dengan gas O2, melepaskan merkuri sebagai uap air yang mudah terkosentrasi. Sinabar juga dapat dipanaskan dengan kapur dan belerang bercampur kalsium, dan akan melepaskan uap logam merkuri. Hal yang tersebut diatas merupakan cara lain, tetapi merkuri
12
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
umumnya dimurnikan melalui proses destilasi. Bijih merkuri juga ditemukan pada batu dan bercampur dengan bijih lain seperti tembaga, emas, timah, seng dan perak. Toksisitas merkuri inorganik terjadi dalam beberapa bentuk Merkuri metalik (Hg), merkuri merkurous (Hg1+), atau meruri merkuri (Hg2+). Toksisitas dari merkuri inorganik dapat terjadi dari kontak langsung melalui kulit atau saluran gastrointestinal atau melalui uap air merkuri. Uap air merkuri berdifusi melalui alveoli, terionisasi di darah, dan akhirnya disimpan di sistem saraf pusat (Subanri, 2008). Dampak Logam Berat Merkuri (Hg2+) Merkuri, ditulis dengan simbol kimia Hg yang berarti “perak cair” (liquid silver) adalah jenis logam sangat berat yang berbentuk cair pada temperatur kamar, berwarna putihkeperakan, memiliki sifat konduktor listrik yang cukup baik, tetapi sebaliknya memiliki sifat konduktor panas yang kurang baik. Merkuri membeku pada temperatur –38,90C dan mendidih pada temperatur 3570C. Merkuri adalah unsur kimia sangat beracun (toxic), dapat bercampur dengan enzim didalam tubuh manusia menyebabkan hilangnya kemampuan enzim untuk bertindak sebagai katalisator untuk fungsi tubuh yang penting. Logam Hg ini dapat terserap kedalam tubuh melalui saluran pencernaan dan kulit. Karena sifat beracun dan cukup volatil, maka uap
merkuri sangat berbahaya jika terhisap, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Merkuri bersifat racun yang komulatif, dalam arti sejumlah kecil merkuri yang terserap dalam tubuh dalam jangka waktu lama akan menimbulkan bahaya. Bahaya penyakit yang ditimbulkan oleh senyawa merkuri diantaranya adalah kerusakan rambut dan gigi, hilang daya ingat dan terganggunya sistem syaraf (Setiabudi, 2005). Toksisitas merkuri inorganic terjadi dalam beberapa bentuk. Merkuri metalik (Hg), merkuri merkorous (Hg1+), atau merkuri (Hg2+). Merkuri dilingkungan terdapat dalam bentuk ikatan organik dan anorganik. Merkuri anorganik dalam bentuk Hg+ dan garam merkuri (Hg3+). Hg+ dapat menguap dan secara sempurna diserap oleh saluran pernapasan. Melalui saluran pernapasan partikel Hg+ tidak diabsorbsi secara sempurna. Hg anorganik menembus sawar darah otak menuju ke sistem saraf. Racun akibat Hg anorganik biasanya bersumber dari lingkungan kerja. Merkuri organic adalah senyawa merkuri yag terikat dengan satu logam karbon, contohnya metal merkuri. Merkuri anorganik dapat dirubah menjadi merkuri organik dengan bantuan bakteri anorganik, khususnya untuk memproduksi logam merkuri suatu bentuk merkuri yang mudah masuk kedalam sel dalam tubuh (Subanri, 2008).
13
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Fitoremediasi Fitoremediasi adalah pemanfaatan tumbuhan, mikroorganisme untuk meminimalisasi dan mendetoksifikasi bahan pencemar, karena tanaman mempunyai kemampuan menyerap logam-logam berat dan mineral yang tinggi atau sebagai fitoakumulator dan fotochelator (Udiharto, 1992). Konsep pemanfaatan tumbuhan dan mikroorganisme untuk meremediasi tanah terkontaminasi bahan pencemar adalah pengembangan terbaru dalam teknik pengolahan limbah. Fitoremediasi dapat diaplikasikan pada limbah organik maupun anorganik juga unsur logam (As, Cd, Cr, Hg, Pb, Zn, Ni dan Cu) dalam bentuk padat, cair dan gas (Salt et al., 1998 dalam Darliana, 2012). Tanaman yang ideal untuk fitoremediasi harus memiliki produktivitas biomassa yang tinggi, harapan hidup pendek, dan toleransi yang tinggi dan kapasitas akumulasi konsentrasi tinggi dari kontaminan (Raskin et al., 1997; Tlustos et al., 1998). V. zizanioides, sejenis rumput abadi dengan kemampuan adaptasi ekologis yang kuat dan produktivitas biomassa yang besar, mudah untuk mengelola dan dapat tumbuh pada berbagai kondisi tanah yang berbeda, yang membuatnya calon fitoremediator ideal untuk mengendalikan pencemaran lingkungan. Dengan dukungan Bank Dunia, V. zizanioides telah digunakan untuk konservasi tanah dan air di India. Telah dilaporkan bahwa total bobot
kering V.zizanioides tumbuh pada tanah dengan konsentrasi As 250 mg/kg berkurang secara signifikan akibat akumulasi tingginya arsenik dalam bagian-bagian yang berbeda, terutama di daun (Truong dan Baker, 1998). Tanaman akar wangi yang dapat tumbuh pada media dengan kadar Pb hingga 300 ppm biasa digunakan untuk rehabilitasi lahan tercemar logam berat (Triastuti, 2010). Menurut Corseuil & Moreno (2000) dalam Onrizal (2005) mekanisme tumbuhan dalam menghadapi bahan pencemar beracun adalah : 1. Penghindaran (escape) fenologis. Apabila pengaruh yang terjadi pada tanaman musiman, tanaman dapat menyelesaikan siklus hidupnya pada musim yang cocok. 2. Ekslusi, yaitu tanaman dapat mengenal ion yang bersifat toksik dan mencegah penyerapan sehingga tidak mengalami keracunan. 3. Penanggulangan (ameliorasi). Tanaman mengabsorpsi ion tersebut, tetapi berusaha meminimumkan pengaruhnya. Jenisnya meliputi pembentukan khelat (chelation), pengenceran, lokalisasi atau bahkan ekskresi. 4. Toleransi. Tanaman dapat mengembangkan sistem metabolit yang dapat berfungsi pada konsentrasi toksik tertentu dengan bantuan enzim. Mekanisme kerja fitoremediasi terdiri dari beberapa konsep dasar
14
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
yaitu: fitoekstraksi, fitovolatilisasi, fitodegradasi, fitostabilisasi, rhizofiltrasi dan interaksi dengan mikroorganisme pendegradasi polutan (Kelly, 1997 dalam Darliana, 2012). 1. Fitoekstraksi merupakan penyerapan polutan oleh tanaman dari air atau tanah dan kemudian diakumulasi/disimpan didalam tanaman (daun atau batang), tanaman seperti itu disebut dengan hiperakumulator. Setelah polutan terakumulasi, tanaman bisa dipanen dan tanaman tersebut tidak boleh dikonsumsi tetapi harus di musnahkan dengan insinerator kemudian di landfiling. 2. Fitovolatilisasi merupakan proses penyerapan polutan oleh tanaman dan polutan tersebut dirubah menjadi bersifat volatil dan kemudian ditranspirasikan oleh tanaman. Polutan yang di lepaskan oleh tanaman keudara bisa sama seperti bentuk senyawa awal polutan, bisa juga menjadi senyawa yang berbeda dari senyawa awal. 3. Fitodegradasi adalah proses penyerapan polutan oleh tanaman dan kemudian polutan tersebut mengalami metabolisme didalam tanaman. Metabolisme polutan didalam tanaman melibatkan enzim antara lain nitrodictase, laccase, dehalogenase dan nitrilase. 4. Fitostabilisasi merupakan proses yang dilakukan oleh tanaman
5.
untuk mentransformasi polutan didalam tanah menjadi senyawa yang non toksik tanpa menyerap terlebih dahulu polutan tersebut kedalam tubuh tanaman. Hasil transformasi dari polutan tersebut tetap berada didalam tanah. Rhizofiltrasi adalah proses penyerapan polutan oleh tanaman tetapi biasanya konsep dasar ini berlaku apabila medium yang tercemarnya adalah badan perairan.
Gambar 2. Mekanisme Fitoremediasi Tanaman Akar Wangi Akar wangi (V. zizanioides L. atau Andropogon murica) merupakan tanaman perennial berbentuk rumpun dengan perakaran yang rimbun dan tumbuh lurus ke dalam tanah, termasuk golongan rumput dengan tinggi 0,5-1,5 m. Tanaman akar wangi tahan terhadap logam berat, salinitas dan dapat tumbuh pada pH antara 3–11,5 sehingga dapat digunakan untuk merehabilitasi kondisi fisik dan kimia tanah yang rusak. Akarnya menghasilkan minyak esensial fiksatif yang digunakan sebagai bahan untuk sabun, kosmetik dan parfum. Akar juga digunakan untuk keranjang, tikar, kipas angin, layar, tenda, kantong
15
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
sachet, dan kerajinan anyaman lainnya. Rumput vetiveira ditanam sebagai tanaman pagar, digunakan untuk penanaman kontur, seperti pengendalian erosi di perbatasan dan jalan-jalan, untuk reklamasi tanah, pengendalian banjir dan produksi biomassa. Temperatur yang dapat menyebabkan tanaman ini mati berkisar antara -15° C hingga -20°C. Akar siap untuk dipanen setelah 12-24 bulan (Purwani, 2009). Rumput V. zizanioides baik xerophyte atau tumbuhan air tidak terpengaruh oleh kekeringan atau banjir (Greenfield, 1988). Tanaman ini sangat toleran terhadap kekeringan dan banjir, embun beku, panas, pH tanah yang ekstrim, toksisitas Al dan Mn, serta sangat toleran untuk berbagai macam logam seperti As, Cd, Cu, Cr, dan Ni. Pemanfaatan tanaman ini ini cocok untuk stabilisasi, rehabilitasi dan reklamasi tanah sulfat masam dan yang terkontaminasi logam berat (Truong, 1999). Setiap tanaman memiliki perbedaan sensivitas terhadap logam berat dan memperlihatkan kemampuan yang berbeda dalam mengakumulasi logam berat. Kemampuan penyerapan dan akumulasi logam berat oleh tumbuhan dibagi menjadi tiga proses, yaitu: 1. Penyerapan presipitat logam berat oleh akar. Presipitat polutan merkuri (Hg2+) dalam tanah diimobilisasi oleh akar tanaman dengan cara diakumulasi, diadsorpsi pada permukaan akar
dan diendapkan dalam zona akar. Proses inilah yang kemudian disebut fitostabilisasi. 2. Dari akar ini, merkuri (Hg2+) ditranslokasikan menuju ke arah organ-organ lain seperti batang dan daun yang disebut proses fitoekstrasi 3. Lokalisasi logam berat pada bagian jaringan tertentu untuk menjaga agar tidak menghambat metaboolisme tumbuhan tersebut. Pada masing-masing organ, polutan yang diserap segera diuraikan melalui proses metabolisme tumbuhan secara enzimatik. Proses ini disebut fitodegradasi. Enzim yang berperan pada proses ini biasanya adalah dehaloganases, oxygenases, dan reductases (Mangkoedihardjo, 2005). Dalam menyerap logam berat, tumbuhan membentuk suatu enzim reduktase di membran akarnya yang berfungsi mereduksi logam. Dari akar kemudian merkuri (Hg2+) harus diangkat melalui jaringan pengangkut, yaitu xilem dan floem, ke bagian lain tumbuhan. Untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan, logam diikat oleh molekul khelat (molekul pengikat). Setelah itu, merkuri diakumulasikan di seluruh bagian tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) pada bagian akar, batang, dan daun (Gosh dan Singh, 2005). Menurut penelitian Triastuti (2010) yang menguji kemampuan tanaman akar wangi (Vetiveria
16
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
zizanioides) dalam mereduksi kadar merkuri dalam tanah. Untuk meningkatkan potensi tanaman tersebut meremediasi merkuri, maka tanah tempat tumbuh tanaman akan dicampur
dengan kompos. Media tanam yang digunakan adalah tanah murni TPA Keputih, kompos, dan limbah buatan merkuri (Hg2+). Hasil penelitian ini sebagai berikut :
Tabel 1. Akumulasi Logam Berat Merkuri (Hg2+) dalam Tanaman Akar Wangi Hg yang Akumulasi Logam Merkuri (mg Hg/kg) ditambahkan Hari ke-7 Hari ke-14 Hari ke-21 Hari ke-28 (mg/kg) Media 100 % Tanah Tercemar 1 0,085 0,097 0,177 0,282 3 0,521 0,422 0,482 0,499 6 0,844 0,937 1,032 1,037 10 0,933 1,028 1,056 1,145 Media 90 % Tanah Tercemar + 10 % Kompos 1 0,088 0,114 0,192 0,273 3 0,546 0,589 0,597 0,602 6 0,755 0,912 1,166 1,184 10 0,967 1,129 1,202 1,208 1.
2.
3.
Akumulasi logam merkuri (Hg2+) tertinggi di bagian akar terjadi pada konsentrasi 6 mg/kg sebesar 0,698 mg/kg untuk media 100% tanah tercemar dan 0,822 mg/kg untuk media 90% tanah tercemar + 10% kompos. Nilai laju serapan konsentrasi Hg yang paling tepat pada tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dalam memulihkan tanah tercemar merkuri ini adalah sebesar 5,08536 g/m2/ tahun pada konsentrasi 10 mg Hg/kg. Persentase penurunan konsentrasi merkuri (Hg2+) mencapai 55,752 % pada media 100% tanah tercemar dan 65,252% pada media 90% tanah tercemar + 10%
kompos. Penambahan kompos sebagai stimulan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan konsentrasi merkuri (Hg2+) dalam tanah. Menurut penelitian Mirdat, dkk., (2013) bertujuan untuk mengetahui kandungan merkuri dalam tanah di sekitar kawasan tambang emas Poboya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey yang menggambarkan/menguraikan sifat dari suatu keadaan lokasi secara aktual dan mengkaji penyebab dari gejala-gejala tertentu. Hasil penelitian ini sebagai berikut : 1. Penggunaan merkuri (Hg) pada penambangan emas rakyat di
17
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Poboya telah mencemari lingkungan terutama tanah, hal ini ditunjukan oleh kadar merkuri pada semua sampel tanah yang diambil dari lokasi penelitian. 2. Kandungan merkuri Hg yang terdapat pada beberapa sampel yang jauh dari lokasi/pusat penambangan menunjukan kandungan merkurinya rendah. 3. Konsentrasi merkuri (Hg) dalam tanah berkisar 0,57 ppm- 8,19 ppm sedangkan pada limbah berkisar 84,15 ppm sampai 575,16 ppm. Kandungan logam berat merkuri (Hg) dalam tanah di areal kelurahan Poboya sudah melewati ambang yang bisa di toleransi. Beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa teknik remediasi tanah dan air yang tercemar limbah logam berat memerlukan biaya yang mahal, memakan waktu dan bahkan merusak lingkungan. Logam tidak dapat didegradasi, karena itu membersihkannya dengan cara memobilisasi untuk mengurangi atau menghilangkan racun. Beberapa penelitian untuk membersihkan logam pencemar diantaranya dengan menggunakan tanaman hidup sebagai akumulator logam berat dan juga penggunaan mikroorganisme. Dengan adanya penelitian Triastuti (2010) dan Mirdat, dkk., (2013) tersebut dapat dilakukan upayaupaya perbaikan lahan yang tercemar logam berat khususnya logam berat merkuri (Hg2+). Pemanfaatan tanaman akumulator logam berat sebagai
fitoremediator sangat bermanfaat untuk mengurangi toksisitas kontaminan lebih cepat pada konsentrasi kontaminan tinggi. Penyerapan dan akumulasi logam kontaminan tergantung pada sifat dan jenis tanaman, sehingga untuk penggunaannya penting dilakukan seleksi terhadap tanaman yang sesuai. Tanaman yang ideal untuk fitoremediasi adalah harus memiliki produktivitas biomassa yang tinggi, harapan hidup pendek, dan toleransi tinggi terhadap kapasitas akumulasi konsentrasi logam yang tinggi, mudah dikelola, dan dapat tumbuh pada berbagai lokasi. Pemanfaatan vetiver sebagai fitoremediator logam berat mempunyai prospek yang baik, karena disamping mampu mengakumulasi logam pada jaringan tanaman juga mempunyai daya adaptasi yang luas dan mampu tumbuh pada berbagai lokasi.
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di pekarangan rumah Jl. Jamin Ginting Gang Kamboja No. 16 Padang Bulan, Medan dan Laboratorium Ekologi dan Biologi Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan pada bulan Juni 2014 sampai dengan September 2014. Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah tanaman akar
18
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
wangi (Vetiver zizanioides) sebagai bahan pengamatan, topsoil sebagai media tanam, cadmium dan merkuri dari baterai bekas sebagai perlakuan yang diberikan dan air untuk menyiram media. Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah polybag 5 kg sebagai tempat tanah, timbangan untuk menimbang bahan dan perlakuan, pH meter untuk mengukur pH tanah, oven untuk mengeringkan tanaman dan meteran untuk mengukur parameter, serta alat dan bahan lainnya. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial yang terdiri dari 1 perlakuan yaitu perlakuan logam berat (cadmium dan merkuri) dengan taraf dosis yang berbeda tanpa ulangan. V0 = 0 gram V1 = 0,80 gram V2 = 1,60 gram V3 = 2,40 gram V4 = 3,20 gram Prosedur percobaan yaitu : o Disiapkan polybag ukuran 5 kg sebanyak 5 buah o Disiapkan topsoil dan dimasukkan kedalam polybag o Diukur pH tanah setiap polybag o Ditimbang berat cadmium dan merkuri dari baterai bekas sesuai dosis o Dicampurkan cadmium dan merkuri dengan topsoil o Ditanam tanaman akar wangi ke setiap polybag
o o
Dilakukan pengamatan parameter setiap minggunya. Pada 7 MST dilakukan pengukuran pH tanah awal, daya tumbuh, tinggi tanaman, jumlah daun, berat basah akar, berat kering akar, berat basah tajuk, berat kering tajuk, dan pH tanah akhir.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui daya tumbuh tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Daya Tumbuh Tanaman Akar Wangi Tanggal Tumbuh Tanaman Akar Wangi
Tanggal Tanam
V0
V1
V2
V3
V4
19 Juni 2014
29 Juni 2014
04 Juli 2014
10 Juli 2014
12 Juli 2014
13 Juli 2014
Dari tabel 2 diatas dapat diketahui bahwa daya tumbuh pada perlakuan kontrol (V0) lebih cepat tumbuh dari pada perlakuan dosis lainnya. Semakin tinggi dosis 2+ 2+ pemberian Cd dan Hg yang diberikan maka tanaman akar wangi semakin lama tumbuh. Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui tinggi tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
19
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Perlaku an
Tabel 3. Tinggi Tanaman Akar Wangi (cm) Pengamatan Tinggi Tanaman (cm) Minggu keI II III IV V VI VII (26/0 (03/0 (10/0 (17/0 (24/0 (31/0 (07/08 6) 7) 7) 7) 7) 7) )
V0
-
3,6
17,8
30,3
47,1
67,6
73,4
V1
-
-
12,6
24,0
38,9
49,8
53,6
V2
-
-
0,3
14,1
30,5
42,8
49,7
V3
-
-
-
15,6
29,3
41,5
55,9
V4
-
-
-
7,4
28,6
47,9
60,7
Tot al 239 ,8 178 ,9 137 ,4 142 ,3 144 ,6
Rataa n 34,26 25,56 19,63 20,33 20,66
Dari tabel 3 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa rataan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 34,26 cm sedangkan rataan tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 19,63 cm. Tabel 4. Tabel Anova (Sidik Ragam) Tinggi Tanaman Akar Wangi SK db JK KT F hitung F 5% F 1% tn Perlakuan 4 9605,03 0,51 1,03 2,69 4,02 Galat 30 9346,91 0,49 Total 34 18951,94 Dari tabel 4 diatas dapat diketahui bahwa F hitung < F 5% terima H0, artinya perlakuan yang diberikan tidak ada memberikan perbedaan yang nyata terhadap tinggi tanaman akar wangi. Gambar 3. Grafik Tinggi Tanaman Akar Wangi
Tinggi Tanaman (cm)
Rataan Tinggi Tanaman 36.00 34.00 32.00 30.00 28.00 26.00 24.00 22.00 20.00 18.00 16.00 14.00 12.00 10.00 8.00 6.00 4.00 2.00 0.00
y = -3.243x + 33.817 R² = 0.6947
0
1
2
3 4 Perlakuan
5
6
20
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui jumlah daun tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 5. Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi (Helai) Pengamatan Jumlah Daun (Helai) Minggu kePerlaku Tot Rataa I II III IV V VI VII an n (26/0 (03/0 (10/0 (17/0 (24/0 (31/0 (07/08 al 6) 7) 7) 7) 7) 7) ) V0 3 4 5 6 8 9 35 5,00 V1 4 5 6 7 9 31 4,43 V2 5 6 7 9 27 3,86 V3 5 5 6 8 24 3,43 V4 4 5 6 8 23 3,29 Dari tabel 5 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa rataan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 5 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman terendah terdapat pada perlakuan V4 sebesar 3,29 helai. Tabel 6. Tabel Anova (Sidik Ragam) Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi SK db JK KT F hitung F 5% F 1% tn Perlakuan 4 244,00 0,68 2,10 2,69 4,02 Galat 30 116,00 0,32 Total 34 360,00 Dari tabel 6 diatas dapat diketahui bahwa F hitung < F 5% terima H0, artinya perlakuan yang diberikan tidak ada memberikan perbedaan yang nyata terhadap jumlah daun tanaman akar wangi. Gambar 4. Grafik Jumlah Daun Tanaman Akar Wangi (helai)
helai
Rataan Jumlah Daun 5.50 5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00
y = -0.442x + 5.328 R² = 0.9607
0
1
2
3 Perlakuan
4
5
6
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat basah akar tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
21
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Tabel 7. Berat Basah Akar Tanaman Akar Wangi (gram) Perlakuan Berat Basah Akar (gram) V0 3,37 V1 2,72 V2 4,10 V3 2,74 V4 3,03 Dari tabel 7 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat basah akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar 4,10 gram sedangkan berat basah akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan V1 sebesar 2,72 gram. Gambar 5. Grafik Berat Basah Akar Tanaman Akar Wangi (gram)
(gram)
Berat Basah Akar (gram) 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00
y = -0.066x + 3.39 R² = 0.0333
0
1
2
3 Perlakuan
4
5
6
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat kering akar tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 8. Berat Kering Akar Tanaman Akar Wangi (gram) Perlakuan Berat Kering Akar (gram) V0 1,08 V1 1,01 V2 1,37 V3 0,92 V4 1,06 Dari tabel 8 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat kering akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar 1,37 gram sedangkan berat kering akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan V3 sebesar 0,92 gram.
22
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Gambar 6. Grafik Berat Kering Akar Tanaman Akar Wangi (gram) Berat Kering Akar (gram) 1.60 1.40
y = -0.013x + 1.127 R² = 0.0147
(gram)
1.20 1.00 0.80 0.60 0.40 0.20 0.00 0
1
2
3 Perlakuan
4
5
6
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat basah tajuk tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 9. Berat Basah Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram) Perlakuan Berat Basah Tajuk (gram) V0 3,79 V1 4,66 V2 4,07 V3 4,18 V4 4,57 Dari tabel 9 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat basah tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 4,66 gram sedangkan berat basah tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 3,79 gram. Gambar 7. Grafik Berat Basah Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
(gram)
Berat Basah Tajuk (gram) 5.00 4.50 4.00 3.50 3.00 2.50 2.00 1.50 1.00 0.50 0.00
y = 0.108x + 3.93 R² = 0.2246
0
1
2
3 Perlakuan
4
5
6
23
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui berat kering tajuk tanaman akar wangi pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 10. Berat Kering Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram) Perlakuan Berat Kering Tajuk (gram) V0 0,76 V1 0,88 V2 0,72 V3 0,75 V4 0,83 Dari tabel 10 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat kering tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 0,88 gram sedangkan berat kering tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 0,72 gram. Gambar 8. Grafik Berat Kering Tajuk Tanaman Akar Wangi (gram)
(gram)
Berat Kering Tajuk (gram) 1.00 0.90 0.80 0.70 0.60 0.50 0.40 0.30 0.20 0.10 0.00
y = 0.001x + 0.785 R² = 0.0006
0
1
2
3
4
5
6
Perlakuan
Berdasarkan pengamatan dilapangan diketahui pH tanah awal dan pH tanah akhir pada setiap dosis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 11. pH Tanah Awal dan Akhir Perlakuan pH Tanah Awal pH Tanah Akhir V0 5,49 5,27 V1 5,52 5,13 V2 5,40 5,08 V3 5,58 5,15 V4 5,74 5,39
24
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Dari table 11 diatas dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa pH tanah semua perlakuan mengalami penurunan dan pH tanah tertinggi terdapat pada perlakuan V4 sebesar 5,39 sedangkan pH tanah terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 5,08. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa daya tumbuh pada perlakuan kontrol (V0) lebih cepat tumbuh dari pada perlakuan lainnya. Semakin tinggi dosis pemberian Cd2+ dan Hg2+ yang diberikan maka tanaman akar wangi semakin lama tumbuh. Hal ini disebabkan logam berat kadmium yang terakumulasi dalam berbagai bagian tanaman dapat menghambat pertumbuhan dan menghambat fotosintesis tetapi mengalami penambahan berat biomassa. Hal ini sesuai dengan penelitian Suryati dan Priyanto, (2003) yang menguji tanaman kayu apu, eceng gondok, dan kayambang dalam eliminasi logam berat kadmium menyatakan bahwa pada hari ke 10 semua tanaman mengalami penambahan berat biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa semua tanaman dapat tumbuh pada larutan yang mengandung Cd pada konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun mungkin pertumbuhannya terhambat, karena dari literatur Cd yang diketahui dapat terakumulasi dalam berbagai bagian tanaman dapat menurunkan pertumbuhan, menghambat fotosintesis
dan karena itu sangat mempengaruhi produksi biomassa. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa rataan tinggi tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 34,26 cm sedangkan rataan tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 19,63 cm. Hal ini disebabkan tingkat penyerapan logam berat (Cd2+ dan Hg2+) yang terdapat pada baterai bekas lebih tinggi pada dosis 1,60 g sehingga menghambat fotosintesis dan pertumbuhan tanaman. Hal ini dikarenakan pH tanah awal pada dosis 1,60 g tergolong asam (5,40) dimana pH kisaran masam akan meningkatkan serapan logam berat oleh tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Lepp (1981) dalam Wiguna et al., (2007) konsentrasi dan pH adalah dua faktor yang mempengaruhi akumulasi kadmium. Penyerapan logam kadmium oleh tanaman dapat dipengaruhi oleh pH tanah. Konsentrasi dan pH adalah dua faktor yang mempengaruhi akumulasi kadmium. Pengaturan pH ke arah kisaran masam akan meningkatkan serapan kadmium oleh tanaman. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa rataan jumlah daun tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 5 helai sedangkan rataan jumlah daun tanaman terendah terdapat pada perlakuan V4 sebesar 3,29 helai. Hal ini disebabkan konsentrasi Cd2+ yang
25
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
tinggi pada perlakuan V4 (3,2 g) menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun menjadi kecil, keriting/ melipat, pembentukan klorofil terhambat, tepi daun dan uratnya memperlihatkan warna coklat kemerahan. Hal ini sesuai dengan penelitian Tresnawati, dkk., (2014) yang menguji tanaman kentang pada tanah terakumulasi logam berat cadmium menyatakan bahwa adanya logam kadmium yang diserap oleh tanaman kentang dapat menghambat pembentukan klorofil pada daun tanaman kentang. Pembentukan klorofil yang terhambat dapat mempengaruhi biomassa tanaman. Gejala toksisitas kadmium diperlihatkan oleh ukuran daun yang menjadi lebih kecil dan warna daun menjadi kuning yang menunjukkan adanya penghambatan terhadap pembentukkan klorofil. Hal ini sama dengan yang ditunjukkan oleh beberapa peneliti lain, yang menyatakan bahwa konsentrasi Cd yang tinggi biasanya menyebabkan pertumbuhan terhambat, daun menjadi kecil, keriting/ melipat, pembentukan klorofil terhambat, tepi daun dan uratnya memperlihatkan warna coklat kemerahan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat basah akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar 4,10 gram sedangkan berat basah akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan V1 sebesar 2,72 gram. Berat kering akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar 1,37 gram
sedangkan berat kering akar tanaman terendah terdapat pada perlakuan V3 sebesar 0,92 gram. Hal ini disebabkan logam berat (Cd2+ dan Hg2+) yang berasal dari baterai bekas lebih banyak diserap di bagian akar tanaman pada taraf dosis 1,6 g. Hal ini dikarenakan juga pH tanah awal pada dosis 1,60 g tergolong asam (5,40) dimana pH kisaran masam akan meningkatkan serapan logam berat oleh tanaman. Hal ini sesuai dengan penelitian Triastuti (2010), yang menguji kemampuan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) dalam mereduksi kadar merkuri dalam tanah. Akumulasi logam merkuri (Hg2+) tertinggi di bagian akar terjadi pada konsentrasi 6 mg/kg sebesar 0,698 mg/kg untuk media 100% tanah tercemar dan 0,822 mg/kg untuk media 90% tanah tercemar + 10% kompos. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa berat basah tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 4,66 gram sedangkan berat basah tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan kontrol (V0) sebesar 3,79 gram. Berat kering tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 0,88 gram sedangkan berat kering tajuk tanaman terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 0,72 gram. Hal ini disebabkan logam berat (Cd2+ dan Hg2+) yang berasal dari baterai bekas lebih banyak diserap di bagian tajuk tanaman pada taraf dosis 0,8 g. Hal ini disebabkan logam berat yang terakumulasi dalam
26
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
berbagai bagian tajuk mengalami penambahan berat biomassa. Hal ini sesuai dengan penelitian Suryati dan Priyanto, (2003) yang menguji tanaman kayu apu, eceng gondok, dan kayambang dalam eliminasi logam berat kadmium menyatakan bahwa pada hari ke 10 semua tanaman mengalami penambahan berat biomassa. Hal ini menunjukkan bahwa semua tanaman dapat tumbuh pada larutan yang mengandung Cd pada konsentrasi awal 0,2 ppm, meskipun mungkin pertumbuhannya terhambat, karena dari literatur Cd yang diketahui dapat terakumulasi dalam berbagai bagian tanaman dapat menurunkan pertumbuhan, menghambat fotosintesis dan karena itu sangat mempengaruhi produksi biomassa. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat diketahui pada 7 MST (minggu setelah tanam) bahwa pH tanah semua perlakuan mengalami penurunan dan pH tanah tertinggi terdapat pada perlakuan V4 sebesar 5,39 sedangkan pH tanah terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 5,08. Hal ini disebabkan ion hidrogen (H+) dalam dalam meningkat akibat air hujan. Dengan meningkatnya H+ didalam tanah maka pH tanah semakin masam. Semakin masam tanah maka akan meningkatkan serapan logam berat oleh tanaman. Hal ini sesuai dengan literatur Lepp (1981) dalam Wiguna et al., (2007) konsentrasi dan pH adalah dua faktor yang mempengaruhi akumulasi kadmium. Penyerapan logam kadmium oleh tanaman dapat dipengaruhi oleh
pH tanah. Konsentrasi dan pH adalah dua faktor yang mempengaruhi akumulasi kadmium. Pengaturan pH ke arah kisaran masam akan meningkatkan serapan kadmium oleh tanaman. Penerapan tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) di areal parit permukiman dan areal pabrik baterai di Kota Medan merupakan suatu alternatif cerdas dalam menurunkan kadar logam berat dalam tanah dan air. Dengan demikian maka terjagalah kesehatan lingkungan. Dengan lingkungan sehat maka terciptalah masyarakat yang sehat juga. Sehingga dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dan menciptakan masyarakat Kota Medan yang Cerdas.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Semakin tinggi dosis pemberian logam berat (Cd2+ dan Hg2+) dari baterai bekas yang diberikan maka tanaman akar wangi semakin lama tumbuh. 2. Tinggi tanaman terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 19,63 cm pada 7 MST (minggu setelah tanam). 3. Jumlah daun terendah terdapat pada perlakuan V4 sebesar 3,29 helai pada 7 MST (minggu setelah tanam). 4. Berat basah akar tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V2 sebesar 4,10 gram dan berat kering akar tanaman tertinggi terdapat pada
27
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
5.
6.
perlakuan V2 sebesar 1,37 gram pada 7 MST (minggu setelah tanam). Berat basah tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 4,66 gram dan berat kering tajuk tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan V1 sebesar 0,88 gram pada 7 MST (minggu setelah tanam). pH tanah akhir semua perlakuan mengalami penurunan dan pH tanah terendah terdapat pada perlakuan V2 sebesar 5,08 pada 7 MST (minggu setelah tanam)
Saran Perlu dilakukan penanaman tanaman akar wangi (Vetiveria zizanioides) disetiap parit permukiman dan areal pabrik baterai di Kota Medan agar terjaganya kesehatan lingkungan yang bebas dari logam berat cadmium dan merkuri.
DAFTAR PUSTAKA Darliana, I. 2012. Fitoremediasi Sebagai Teknologi Alternatif Perbaikan Lingkungan. Proposal Universitas Bandung Raya, Bandung Fitriyah, K. R. 2007. Studi Pencemaran Logam Berat Kadmium (Cd), Merkuri (Hg) dan Timbal (Pb) Pada Air Laut, Sedimen dan Kerang Bulu (Anadara antiquata) Di Perairan Pantai Lekok
Pasuruan. Skripsi Universitas Islam Negeri Malang, Malang Ghosh, M., dan S. P. Singh. 2005. A Review on Phytoremediation of Heavy Metal and Utilization of Its By Product. Applied Ecology and Environmental Research. 3 (2) : 1-18 Hardyanti, N dan S. S. Rahayu. 2007. Fitoremediasi Phospat Dengan Pemanfaatan Enceng Gondok (Eichhornia crassipes) (Studi Kasus Pada Limbah Cair Industri Kecil Laundry). Jurnal Presipitasi, vol. 2 (1) : 28-33 Mangkoedihardjo, S. 2005. Fitoteknologi dan Ekotoksikologi dalam Desain Operasi Pengomposan. Seminar Nasional Manajemen Penanganan Limbah Padat dan Cair Berkelanjutan. ITS, 27 September 2005. Mirdat, Y. S. Patadungan, dan Isrun. 2013. Status Logam Berat Merkuri (Hg) Dalam Tanah Pada Kawasan Pengolahan Tambang Emas Di Kelurahan Poboya Kota Palu. Jurnal Agrotekbis vol. 1 (2) : 127-134 Onrizal. 2005. Restorasi Lahan Terkontaminasi Logam Berat. Universitas Sumatera Utara, Medan Ololade, I. A dan Olongundudu, A. 2007. Concentration and Bioavailability of Cadmium by Some Plants. African Journal of Biotechnology, Vol 6 (16) : 1916-1921
28
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Palar,
H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta Puwarni, J. 2009. Remediasi Tanah Dengan Menggunakan Tanaman Akumulator Logam Berat Akar Wangi (Vetiveria zizanioides L.). Balai Penelitian Tanah, Bogor Setiabudi, B. T., 2005. Penyebaran Merkuri Akibat Usaha Pertambangan Emas Di Daerah Sangon, Kabupaten Kulon Progo, D.I. Yogyakarta Subanri. 2008. Kajian Beban Pencemaran Merkuri (Hg) Terhadap Air Sungai Menyuke dan Gangguan Kesehatan Pada Penambang Sebagai Akibat Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Di Kecamtan Menyuke Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Tesis, Universitas Dipenogoro Sudarmaji., J. Mukono, dan Corie. I. P. 2006. Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya Terhadap Kesehatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan, vol. 2 (2) : 129-142 Susana, R., dan Suswati, D. 2011. ” Ketersediaan Cd, Gejala Toksisitas dan Pertumbuhan 3 Spesies Brassicaceae pada Media Gambut yang Dikontaminasi Kadmium (Cd)”. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika, vol. 1 (1) : 9-16 Suryati, T dan B. Priyanto. 2003. Eliminasi Logam Berat
Kadmium Dalam Air Limbah Menggunakan Tanaman Air. Jurnal Teknik Lingkungan P3TL-BPPT, vol. 4 (3) :143147 Sutomo, R. 2009. Reklamasi Lahan Bergaram Secara Fitoremediasi Menggunakan Bunga Matahari. Skripsi Universitas Sumatera Utara, Medan Tresnawati, E., R. Kusdianti dan R. Solihat. 2014. Kandungan Klorofil Dan Biomassa Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Pada Tanah Yang Terakumulasi Logam Berat Cd. Jurnal Formica Online, vol. 1 (1) : 12-19 Triastuti, Y. 2010. Fitoremediasi Tanah Tercemar Merkuri (Hg2+) Menggunakan Tanaman Akar Wangi (Vetiver zizanioides) Pada Lahan Eks-TPA Keputih, Surabaya. Skripsi Institut Teknologi Surabaya Truong P. 1999. Vetiver grass technology for mine rehabilitation. Tech. Bull. No.1999/2. Bangkok, Thailand: Office of the Royal Development Project Board, Bangkok Wiguna., Adin Z dan Hindersah, R. 2007. ”Pengaruh Lumpur Instalasi Pengolahan Air Limbah dan Pupuk Kotoran Sapi Terhadap Pb dan Cd Tanah Serta Akumulasinya pada Biji Jagung Manis”. Jurnal Biologi Vol. 6 (2)
29
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
PEMANFAATAN DESTILASI AIR MINUM TENAGA SURYA SEBAGAI SUMBER AIR BERSIH ALTERNATIF MENUJU MEDAN KOTA CERDAS (SMART CITY) Oleh : Agus Oloan Naibaho (Guru SMA Negeri 13 Mean) PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota Medan dengan sebutan “Bandar Melayu”, adalah kota Metropolitan terbesar nomor tiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Sebagai kota Metropolitan, kota Medan tidak lepas dari pesatnya perkembangan dan pembangunan di segala bidang, seperti perkembangan di bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kebudayaan, ekonomi, serta pemerintahan. Adipura tahun 2014 adalah bukti bahwa pemerintah kota multietnis ini dinilai telah berhasil mengelola Kota Medan menjadi bersih, teduh dan mampu mengatasi segala persoalan-persoalan dalam lingkungan perkotaannya. Demikian juga dengan pembangunan di sektor fisik, baik barang atau jasa yang diikuti oleh kegiatan Perdagangan serta Industri yang berkembang dengan pesat, sehingga dapat diprediksi Kota Medan menjadi Kota Perdagangan (BAPPENAS, 2008). Namun, apakah itu semua benar? Apakah memang Pemerintahan di Kota Medan sudah mampu menjawab dan memenuhi segala kebutuhan warga kota Medan? Apakah pelayanan publik Pemerintah Kota Medan dalam mengatasi persoalan yang meliputi:
Ketersediaan Air Bersih, Jalan, Sungai, Pasar, Rumah Sakit, Sekolah, Terminal, Tempat Pembuangan Sampah, hingga melakukan sosialisasisosialisasi untuk menyadarkan warga Kota Medan agar peduli akan lingkungan sekitar telah dilaksanakan dengan baik? Seiring dengan pembangunan dan perkembangan yang pesat di Kota Medan, maka beragam aktivitas yang dilakukan oleh seluruh warga Kota Medan sangat membutuhkan ketersediaan air bersih dalam mendukung segala kegiatan para warga, maupun program-program pembangunan Kota Medan yang berkelanjutan. Air, adalah sumber kehidupan. Dalam tubuh kita dan dalam beraktifitas, air menjadi komponen penting kehidupan yang memiliki multi manfaat. Sekitar 70% sampai dengan 80% dari berat tubuh kita terdiri dari air dan 71% muka bumi ini diisi oleh air. Namun, persoalannya sekarang adalah bahwa umat manusia dihadapkan pada kondisi kesulitan dalam mendapatkan air bersih untuk dikonsumsi sehari-hari dan diprediksi masalah air bersih menjadi masalah utama dalam kehidupan yang akan datang. Begitu juga dengan kondisi
30
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
yang dialami oleh Pemerintahan Kota Medan, masalah air bersih sekarang sudah menjadi masalah serius yang harus dicari solusinya. Walau Pemko Medan telah memiliki PDAM Tirtanadi, sebagai lembaga resmi dalam penyelenggaraan distribusi air bersih, juga Pemko Medan telah mengendalikan pemanfaatan air bawah tanah dengan Perda Kota Medan Nomor 27 Tahun 2002 Tentang Retribusi Izin Pengelolaan Pengeboran, Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah di Kota Medan, namun tetaplah masalah kebutuhan air bersih masih menjadi masalah pertama dan utama di Kota Medan karena faktanya pengerukan dan pemanfaatan sumber air tanah dengan sumur bor tanpa memperhitungkan daya dukung dan daya tampung lingkungan akan dapat mengubah kondisi hidrolika, memunculkan dampak negatif terhadap kualitas dan kuantitas air bawah tanah dan dampak buruk bagi lingkungan fisik di sekitarnya. Menurut Badan Lingkungan Hidup Kota Medan, dampak buruk dari penggunaan air bawah tanah secara berlebihan, adalah : a. Terjadinya degradasi air tanah, baik kualitas maupun kuantitasnya. b. Menurunnya permukaan air tanah. c. Meningkatkan salinitas air bawah tanah, karena terjadinya peristiwa intrusi air laut. d. Dampak negatif terhadap lingkungan fisik, ditandai dengan gejala amblesan tanah (Land
Subsidence) di sekitar lokasi pengambilan air tanah yang sangat insentif. Yang lebih mengkawatirkan lagi, daerah Utara Kota Medan tepatnya pada daerah Belawan sebahagian besar daerahnya terdiri dari daerah pantai, kemungkinan terjadinya intrusi air laut sangat besar apabila masyarakat sekitar tidak bisa mengendalikan penggunaan air bawah tanah secara efektif dan efisien. Seperti yang sering kita alami dan lihat di berita koran, warga kota Medan disuguhi kenyataan bahwa kondisi air yang diproduksi oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtanadi tergolong kotor dan bau (Media Sumut, 04/03/2015). Oleh karena itu sangat dibutuhkan kreativitas dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi untuk memanfaatkan sumber daya alam lainnya dalam menciptakan sumber air bersih terbarukan sebagai alternatif sumber air yang aman, nyaman dan sehat dikonsumsi oleh seluruh masyarakat Kota Medan khususnya dan Sumatera Utara pada umumnya, sehingga masalah air bersih bisa diatasi oleh Pemerintah Kota Medan maupun seluruh masyarakatnya tanpa harus bergantung pada PDAM Tirtanadi. Sebab, Pemerintah Kota Medan dan seluruh lapisan masyarakat dihadapkan pada kenyataan konsep menuju Kota Cerdas (Smart City) yang sedang digenjot pelaksanaannya oleh Pemerintah Pusat. Kota Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia
31
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
sangat diharapkan mampu menjadi bagian dari Kota Cerdas (Smart City) yang telah dideklarasikan di Kota Bandung, 23 April 2015 dengan tajuk acara Asia Africa Smart City Summit (AASCS) sebagai bagian dari rangkaian acara Peringatan ke – 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA). Pada dasarnya, Kota Cerdas (Smart City) adalah sebuah kota yang sudah tertata rapi, yang cerdas secara ekonomi, lingkungan, pemerintahan, pola hidup, cerdas mobilitas kotanya, dan cerdas masyarakatnya. Melalui Indeks Kota Cerdas Indonesia 2015 dari Kompas bekerjasama dengan ITB, membuat indikator untuk menilai kotakota yang berhasil menerapakan konsep kota cerdas untuk menjawab masalah perkotaan serta mendorong daerah lain menerapkan konsep kota cerdas untuk meningkatkan kualitas hidup warganya (Kompas, 24 Maret 2015), hasilnya Kota Medan belum masuk nominasi dan masih jauh dari harapan Kota Cerdas. Hal ini diakui langsung oleh Sekda Kota Medan, Ir. Syaiful Bahri, M. Si “Kita rencanakan tahun 2020 nanti Medan akan menjadi kota Smart City, yang mana setiap SKPD dalam bekerja sudah sepenuhnya menggunakan teknologi.” Namun, apakah indikator Kota Cerdas (Smart City) hanya pada kecakapan menggunakan teknologi? Tentu tidak, tetapi mampu menciptakan Kota Medan yang ramah lingkungan dan pelayanan publik yang cerdas, mampu menciptakan sumber energi yang
terbarukan untuk kesejahteraan warga Kota Medan. Oleh karena itu, dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis ingin membuat sebuah konsep Inovasi menghasilkan air minum bersih yang sehat, higienis, bersih dan aman untuk diminum dengan memanfaatkan Sinar Matahari (Tenaga Surya) untuk mendukung terwujudnya program Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City). Air hasil penyulingan ini nantinya akan mampu menghasilkan air bersih yang aman dikonsumsi untuk menjawab kebutuhan akan sumber air tanpa harus bergantung kepada Pemerintah lewat PDAM Tirtanadi. Konsep ini dibuat dengan sederhana, dibuat wadah untuk menampung air sumur, air PDAM, air laut, lalu dipanaskan atau dihangatkan dengan memanfaatkan sinar matahari dan uapan air dari hasil pemanasan sinar matahari yang akan menjadi air minum bersih, higienis dan dijamin kesehatannya. Nama hasil Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang penulis sertakan dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City), adalah “Pemanfaatan Destilasi Air Minum Tenaga Surya Sebagai Sumber Air Bersih Alternatif Menuju Medan Kota Cerdas (Smart City)”. B. Rumusan Masalah Dari Latar Belakang yang telah penulis sampaikan di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut : 1. Air bersih di Kota Medan sudah menjadi barang yang mulai langka
32
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dan menjadi komoditas pasar yang mahal harganya. Untuk memperoleh air bersih, warga Kota Medan harus mengeluarkan waktu dan biaya yang mahal. Penyerobotan lahan hutan menjadi kawasan industri atau kawasan pemukiman penduduk, juga kebijakan privatisasi sumber (daya) air untuk kepentingan komersil (dikemas dalam bentuk kemasan) menjadi dasar ide inovatif Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini. 2. Apakah kondisi air sungai di Kota Medan, seperti : Air Sungai Deli, Sungai Belawan, Sungai Badera, Sungai Sikambing, Sungai Putih, Sungai Babura, Sungai SulangSaling, Sungai Kera, dan Sungai Tuntungan masih layak minum? Apakah sungai-sungai di Kota Medan masih layak untuk keperluan masyarakat sekitarnya, khususnya sebagai sarana Air Bersih? Sebab, menurut penelitian yang kami lakukan terhadap air Sungai Deli yang melintas di belakang SMA Negeri 13 Medan, ternyata kualitas air sungai Deli sudah mengalami penurunan kualitas dan sudah tergolong tercemar, walau masih tercemar ringan. 3. Air dari PDAM Tirtanadi sering mengecawakan warga Kota Medan, oleh karena itu sudah saatnya warga Kota Medan mencoba inovasi baru dengan mencoba membuat sumber air bersih yang dapat langsung di minum dengan
menggunakan tenaga sinar matahari (tenaga surya). Air penyulingan ini cocok digunakan langsung oleh masyarakat di daerah pesisir, seperti Belawan yang sudah terkena intrusi air laut karena terjangkau, murah, ramah lingkungan, dan teknologi yang mudah dioperasikan. 4. Apa itu Destilasi?, Seberapa bermanfaatnya Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini bagi masyarakat Kota Medan dan bagi Pemerintah Kota Medan dalam mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)? Mengingat untuk menciptakan alat Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini tidaklah sulit dan tidak membutuhkan biaya yang mahal. Malah dapat diciptakan dari bahanbahan habis pakai (Reuse) dalam pembuatan alat Destilasi ini, karena dapat dibuat dari kayu, aluminium, untuk atap dan dinding terbuat dari kaca atau plastik. C. Maksud dan Tujuan Secara umum Karya Tulis Ilmiah ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui pengertian Destilasi dan manfaat dari Destilasi dengan menggunakan sinar matahari (tenaga surya) untuk menghasilkan air bersih yang sehat dan higienis dan dapat langsung di minum tanpa proses yang lain. 2. Mengetahui konsep Medan menuju Kota Cerdas (Smart City) dan memberikan pemahaman kepada
33
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
seluruh masyarakat Kota Medan juga Pemerintah Kota Medan bahwa untuk mewujudkan Medan Kota Cerdas (Smart City) harus dimulai dari hal-hal yang terkecil, dimana seluruh warga kotanya mampu berkontribusi menciptakan lingkungan yang sehat, ramah dan mampu memecahkan permasahalan mereka sendiri untuk peningkatan kesejahteraan mereka juga. 3. Mengetahui sampai dimana kesiapan Kota Medan menuju Kota Cerdas (Smart City) dan memberikan gambaran umum bahwa ketersediaan Air Bersih adalah salah satu indikator Medan disebut Kota Cerdas. Dengan teknologi yang sederhana, murah, ramah lingkungan, maka Destilasi Air Bersih dengan memanfaatkan Sinar Matahari ini mampu menjadi inovasi dan solusi keterbatasan air bersih yang akan kita hadapi. D. Kerangka Teori Dalam Karya Tulis Ilmiah ini, penulis ingin memaparkan bagaimana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi serta inovasi untuk menghasilkan alat penyulingan yang mampu mengubah air laut menjadi air tawar, air sumur menjadi air siap minum yang higienis, bahkan air dari PDAM Tirtanadi bisa diminum langsung dengan memanfaatkan penguapan oleh panasnya sinar matahari (tenaga surya). Dalam beberapa sumber ilmiah mengatakan bahwa air jenis apapun itu, jika
dilakukan penguapan akan jadi air putih dan sangat higienis, tergantung bersihnya tempat penampungan air hasil penguapan. Hasil penelitian yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa UNY yang menelurkan gagasan untuk dapat menyediakan air minum bagi masyarakat dengan menggunakan Hybrid Energy System, menjadi landasan penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan berusaha menciptakan alat penyulingan air dengan menggunakan tenaga surya untuk menghasilkan air bersih siap minum. Kerangka teori yang penulis buat dalam mendukung Karya Tulis Ilmiah penyulingan air dengan menggunakan sinar matahari (tenaga surya), adalah seperti gambar dibawah ini.
Gambar 1: Kerangka Teori Proses Penguapan Air Menjadi Air Bersih Memanfaatkan Sinar Matahari (Tenaga Surya).
34
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
E. Metode Penulisan Aspek temuan dari suatu penelitian dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi secara umum dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sebagai hasil “menemukan” dan “mengembangkan” (Mukhadis, 2013:70). Hasil penelitian dikelompokkan ke dalam kategori menemukan apabila dari masalah, metode dan hasil penelitian tersebut memenuhi indikator aspek kebaruan dan belum pernah diteliti oleh peneliti lain sebelumnya. Sedangkan hasil penelitian dikatakan mengembangkan apabila temuan tersebut berupa penyempurnaan atau modifikasi dari berbagai hasil penelitian sebelumnya yang berorientasi menghasilkan produk, yang memiliki nilai tambah yang signifikan terhadap produk yang telah ada sebelumnya. Metode penulisan dalam Karya Tulis Ilmiah yang penulis ajukan bersifat Penulisan Deskriptif. Dimana Penulisan Deskriptif adalah suatu metode penulisan yang ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang sudah ada, yang masih berlangsung saat ini atau saat yang lampau dan dikembangkan menjadi metode penulisan yang lengkap mendeskripsikan bagaimana solusi untuk mendapatkan air jernis dan bersih, siap diminum dengan menggunakan sinar matahari (tenaga surya). Penulisan Deskriptif, bisa mendeskripsikan suatu keadaan saja, tetapi bisa juga mendeskripsikan
keadaan dalam tahapan-tahapan perkembangan dari Pemanfaatan Destilasi Air Minum Tenaga Surya Untuk Sumber Air Bersih Alternatif Menuju Medan Kota Cerdas (Smart City).
BAGIAN ISI 2.1. Identifikasi Masalah Menurut Psikologi, Identifikasi merupakan sebuah istilah dikembangkan oleh Sigmund Freud yang artinya, adanya dorongan untuk menjadi identik dengan orang lain. Identifikasi dilakukan oleh seseorang kepada orang lain yang dianggapnya ideal dalam suatu segi, untuk memperoleh sistem norma, sikap dan nilai yang dianggapnya ideal dan masih merupakan kekurangan pada dirinya, sehingga dia perlu untuk mengikuti orang lain. Demikian juga dalam melakukan penulisan Karya Ilmiah ini, penulis mengidentifikasikan bahwa Kota Medan memiliki Sumber Daya Alam yang banyak, sinar matahari yang terik sangat sayang untuk di sia-siakan tanpa dimanfaatkan dengan baik. Oleh karena itu penulis berpikir untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan memanfaatkan sumber sinar matahari untuk mendapatkan air bersih sebagai alternatif sumber air bersih yang siap di minum tanpa harus melalui proses yang lama. Destilasi adalah cara yang mudah untuk menghasilkan air bersih yang digunakan untuk keperluan di minum tanpa harus melakukan proses lebih
35
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
lanjut demi mengatasi krisis air bersih yang mulai kita rasakan sekarang maupun di masa yang akan datang. Sementara, di sisi lain, kita dihadapkan pada permasalahan Medan sebagai kota megametropolitan harus siap bersaing dengan daerah-daerah lain yang sudah sukses menerapkan konsep Kota Cerdas (Smart City), dimana Kota Cerdas dikatakan Cerdas apabila seluruh warga masyarakatnya sudah cerdas ekonomi, cerdas sosial, dan cerdas lingkungan. Kota Cerdas adalah kota yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan performance-nya, mengurangi biaya dan pemakaian konsumsi, serta untuk terlibat lebih aktif dan efektif dengan warganya. Sehingga dalam identifikasi masalah ini, penulis ingin menyampaikan bahwa jika Medan ingin menjadi bagian dari Kota Cerdas (Smart City) maka Pemerintah dan Warga Kota Medan harus saling bahu membahu bekerjasama dan sama-sama bekerja untuk menciptakan Kota Medan yang lebih sehat dan nyaman. Juga harus memiliki tempat tinggal yang layak huni, hemat dalam penggunaan energi serta pengelolaan energi dengan dukungan layanan Teknologi Informasi dan Komunikasi, pengelolaan dan peran Sumber Daya Manusia yang baik. 2.2. Analisis Masalah Kota Medan dengan luas 265,10 km2 adalah kota metropolitan yang membutuhkan banyak inovasi
dengan teknologi untuk dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi. Masalah air bersih sudah menjadi masalah utama di kota Medan, oleh karena itu penulis menyodorkan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai solusi sederhana untuk mengatasi permasalahan Kota Medan akan ketersediaan air bersih dengan menggunakan Destilasi Air Minum Tenaga Surya. Inovasi memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang penulis pelajari dan kembangkan dengan nama Teknologi Rekayasa Siklus Air dengan memanfaatkan Tenaga Surya.
Gambar 2 : Siklus Air Memanfaatkan Panasnya Sinar Matahari, Dasar Ide Memanfaatkan Destilasi Air Minum Memanfaatkan Sinar Matahari. Sumber gambar : http://netsains.net/2013/02/orasiilmiah-rekayasa-siklus-biologi-untuk-kesejahteraanmanusia/
Teknologi rekayasa siklus air ini biasanya digunakan untuk mengubah air laut menjadi air tawar dengan menerapkan teknik Destilasi. Metodenya, air akan diuapkan, kemudian uap akan ditangkap oleh piranti uap lalu disalurkan ke pipa, kemudian ditampung ke tabung besar. Air tersebut sudah menjadi tawar. (sumber : Mahasiswa UNY : 2014).
36
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan-perbedaan titik didih atau titik cair dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Sehingga Destilasi sering juga disebut Penyulingan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Metode ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa suatu larutan, masingmasing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal destilasi atau penyulingan didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap proses, yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair atau padatan.
Gambar 3 : Contoh Penyulingan Air Dengan Tenaga Matahari. Sumber: http://pbmagoes.blogspot.com/2015/08/sumberair-baru-penyulingan-air-tenaga.html
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak menuju area pendingin. Proses pendinginan terjadi karena kita mengalirkan air ke dalam dinding, sehingga uap yang dihasilkan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus hingga menghasilkan air yang banyak yang dapat diminum langsung. Seperti gambar diatas, inti dari penyulingan adalah memanfaatkan panasnya sinar matahari yang ditampung oleh kaca atau plastik tebal yang di buat diatas sebuah wadah yang didalamnya telah di isi oleh air. Hasil penyulingan ini nantinya akan berupa uap dan embun yang akan mengalir lewat pipa saluran hasil penguapan dan ditampung dalam ember atau gelas yang siap untuk di minum. Khususnya di Kota Medan, sinar matahari sangat panas menyengat yang puncaknya pada pukul 12.00 siang sampai dengan pukul 14.00 Wib panas matahari bisa sampai 360C yang apabila dimanfaatkan secara maksimal untuk melakukan Destilasi, maka sangat dipastikan akan mampu menghasilkan air minum yang banyak yang dapat dikonsumsi oleh seluruh masyarkat untuk mengurangi ketergantungan air minum dari galon atau dari PDAM Tirtanadi. 2.3. Data Penunjang Untuk mendukung Karya Tulis Ilmiah Destilasi Air Minum Tenaga
37
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Surya ini, penulis menyertakan datadata pendukung penelitian ini, yaitu : 1. Alat-alat yang dibutuhkan untuk menciptakan wadah atau tempat Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini dapat dibuat dengan menggunakan kayu dan plastik. Namun boleh juga dengan stainless dan kaca, tapi membutuhkan biaya yang lebih mahal untuk membuatnya. Alat-alat yang digunakan adalah: palu, obeng, gunting (cutter), gergaji, bor, penggaris (rule), busur derajat, termometer, stopwatch, refraktometer, turbidimeter, spektrofotometer, pH-meter, dan gelas ukur, dan batu sungai untuk menyerap air. 2. Bahan yang digunakan dalam membuat Wadah Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini, adalah : acrylic (fiberglass) tebal 3 mm, kaca tebal 3 mm, aluminium lembaran, plastik transparan, kayu, paku, baut, styrofoam, selang, pipa, pylox hitam, dan lem sylicon. 3. Bahan yang digunakan dalam proses pengujian alat adalah air laut, air minum kemasan komersil, air sumur, ataupun air bor. 4. Apabila alat ini ingin dapat penghasilkan air dengan volume yang lebih banyak saat matahari memancarkan sinarnya, maka dapat di modifikasi lagi dengan menggunakan Panel Surya (Solar Cell) yang berfungsi untuk menyimpan energi matahari cadangan yang dapat dimanfaatkan
sebagai sumber energi alternatif untuk meningkatkan penyulingan air bersih ini. 5. Menurut sumber data di Yogyakarta, hasil penyulingan air dengan menggunakan alat ini telah sukses dan telah banyak membantu masyarakat dalam penyediaan air bersih di daerah pesisir pantai, melalui pembuatan Rumah Suling Tenaga Hibrid (Ringgid). Komponen yang dibuat meliputi, turbin angin, generator, solar cell, regulator, baterai, pipa dan kolektor surya. Air laut disedot dari laut menggunakan pompa dan disalurkan ke kolektor surya. Radiasi sinar matahari memanaskan kolektor surya yang berisi air laut. Setelah suhu air mencapai 700 – 900 0 C kemudian dialirkan ke bak penampungan air. Bersamaan dengan proses tersebut, panas matahari juga menembus kaca penutup dan mengenai permukaan plat penyerap dalam bak penampungan, maka plat penyerap akan panas, dan energi panas dari plat penyerap akan menjaga air tetap dalam keadaan panas. Air akan menguap dan berkumpul dibawah permukaan kaca / plastik penutup. Karena suhu udara di dalam bak penampungan lebih tinggi dari pada suhu lingkungan, maka terjadi kondensasi yaitu uap berubah menjadi cair dan melekat pada kaca penutup bagian dalam. Cairan tersebut akan mengalir mengikuti kemiringan kaca / plastik
38
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
penutup dan masuk ke dalam pipa, dan mengalir ke tempat penampungan air bersih untuk selanjutnya diproses dengan penyaringan atau penyulingan agar air yang dihasilkan benar-benar bersih dan tidak asam.
PENUTUP 3.1.Kesimpulan Desain alat Destilasi Air Minum Memanfaatkan Tenaga Surya untuk Menghasilkan Sumber Air Minum Bersih alternatif demi Medan menjadi Kota Cerdas (Smart City) ini memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi ini dengan bahan yang terbuat dari stainless, kayu atau aluminium, talang air, kaca, dan batu sungai untuk menyerap air dan memudahkan penguapan dengan memanfaatkan sinar matahari (tenaga surya) yang melimpah ruah di Medan ternyata memiliki tingkat produktivitas yang tinggi dan sangat bermanfaat untuk menghasilkan air bersih yang higienis, bersih dan siap untuk diminum. Air yang dihasilkan alat ini sangatlah bersih, dan tidak asam. Dapat langsung diminum tanpa proses lebih lanjut. Jika masih perlu uji coba, hasil penyulingan air minum bersih dari pemanfaatan tenaga matahari (tenaga surya) ini dapat diperiksa di Laboratorium lebih lanjut, bagaimana hasil air dari penelitian ini. Produktivitas kerja alat Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini pada
penelitian ini dipengaruhi oleh suhu evaporator, suhu kondensor, suhu lingkungan, kelembapan udara, dan jenis kolektor yang digunakan. Alat ini diyakini mampu menjadi solusi yang paling praktis untuk menghadapi permasalahan ketersediaan air bersih yang sudah mulai melanda kota Medan, dan juga sebagai ide cerdas yang dapat diterapkan dan disosialisasikan bagi seluruh warga masyarakat Kota Medan agar mempunyai alat ini yang dapat dijadikan solusi dan salah satu ide inovatif dan kreatif dalam mewujudkan Kota Medan, Kota Cerdas (Smart City) yang sedang kita genjot pelaksanaannya. Dari proses yang sederhana, praktis dan memanfaatkan Energi Matahari (Tenaga Surya) yang tidak habis dan dapat kita manfaatkan, alat Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini seharusnya dapat menjawab persoalanpersoalan yang dihadapi oleh warga masyarakat yang memiliki ekonomi rendah yang tidak dapat membeli air galon (Aqua) yang mahal, juga cocok untuk warga di sekitar Belawan, pesisir pantai yang dilimpahi air laut, dapat melakukan penyulingan dengan alat Destilasi Air Minum Tenaga Surya ini.
DAFTAR PUSTAKA Arie Herlambang, Kelompok Teknologi Pengelolaan Air Bersih dan Limbah Cair. 20012. Pengolahan Air Asin Atau Payau Dengan Sistem
39
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Osmosis Balik. Direktorat Teknologi Lingkungan Kedeputian Bidang Teknologi Informasi, Energi dan Material Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Anhalt, Jorg-Dieter. 2003. The Destillation in The Production Of Goods. Institute de Deselvolvimento Sustentavel de Energias Renovavies, Brazil, Ceara Sudjito dan P. Rahardja. 1993. Prospek aplikasi teknologi destilasi air laut tenaga matahari. Jurnal Ilmu-Ilmu Teknik (Engineering). Vol. 13. No. 2. Hlm. 150 – 155
irawan B. 2001. Penyerapan energi matahari dengan kolektor pelat datar. Jurnal Bisnis dan Teknologi Vol. 9. No. 2. Hlm 314 – 319 http://lipsus.kompas.com/kotacerdas (diakses tanggal 10 Agustus 2015, Pukul 20:00 Wib) tentang Indeks Kota Cerdas 2015 https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_su rya (diakses tanggal 09 Agustus 2015, Pukul 20:00 Wib) tentang pengertian Energi Surya http://nanosmartfilter.com/air-lautmenjadi-air-minum/ (diakses tanggal 12 Agustus 2015) tentang Penyulingan air laut menjadi air minum bersih siap di minum
40
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
DARI CASH KE E-MONEY MELALUI NATIONAL PAYMENT GATEWAY (NPG) MENGHADAPI FREE TRADE DAN TERCIPTANYA MEDAN LESS CASH SOCIETY (MLCS) Oleh : Julia R.S. Banurea Guru Profesi Pendidikan Guru UNIMED ditugaskan di SMAN 5 Medan PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transaksi yang terdapat dalam kehidupan masyarakat tidak lepas dari adanya sistem pembayaran yang berlaku. Pola ini sangat urgent, mengingat alat transaksi pembayaran adalah instrumen yang vital untuk dikelola dengan praktis dan aman. Transaksi dalam pembayaran segala jenis aktivitas ekonomi menyangkut bagaimana sistem pembayaran terjadi. Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang dipakai untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Pembayaran atas segala jenis transaksi di Kota Medan masih didominasi oleh penggunaan alat pembayaran tunai (cash). Sedangkan untuk tranksaksi nontunai masih sedikit. Terdapat sejumlah kelemahan yang terjadi dalam pembayaran transaksi tunai (cash). Sehingga problema akan penggunaaan alat pembayaran tunai merupakan salah satu hal yang krusial untuk dikaji kembali. Ketidakefisienan pengunaan alat pembayaran tunai ini meliputi halhal berikut dibawah ini:
1. Pengadaan dan (handling cash) mahal.
pengelolaan
Gambar 1. Percetakan Uang yang Mahal di Bank Indonesia
2. Inefisiensi dalam waktu pembayaran. Contoh: ketika melakukan pembayaran di SPBU dan loket pembayaran yang relatif lama karena antrian yang panjang.
Gambar 2. Antrian Panjang di SPBU (Jalan Putri Hijau, Medan)
Gambar 3. Antri Membeli Tiket (Loket Kereta Api Medan)
3. Melakukan transaksi dalam jumlah yang besar mengundang resiko:
41
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
pencurian, perampokan pemalsuan uang.
dan
Gambar 4. Pencurian Uang Rp.174.000.000,00
Gambar 5. Polresta Medan Sita Ratusan Lembar Uang Palsu (Jalan Medan-Binjai, Kecamatan Sunggal, Kota Medan)
4. Uang kartal (Kertas dan Uang Logam Mengandung Bakteri)
Gambar 6. Uang Kartal Mengandung Bakteri dari Satu Tangan ke Tangan Lain (Menyebabkan Penyakit)
5. Kesiapan Menghadapi Persaingan Free Trade
Gambar 7. Persaingan Menghadapi Free Trade di AEC Akhir Desember 2015 dalam Lintas Pembayaran yang Praktis
Permasalahan diatas merupakan contoh konkret yang terjadi di Kota Medan. Berdasarkan fenomena tersebut
dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat transaksi tunai berupa uang kas memiliki kelemahan yang cukup banyak. Bahkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang memiliki hak oktroi dalam mencetak uang, memiliki data bahwa mencetak uang kartal berupa uang kertas dan logam memiki ketidakefisienan. Pertama dalam percetakan yang membutuhkan banyak biaya (cost) dan kedua adalah biaya pengelolaan (handling cash) yang mahal. Masyarakat juga merasa bahwa penggunanaa uang kartal (yakni uang kertas dan logam) dalam jumlah yang banyak mengundang aksi pencurian dan perampokan. Ketidakefektivan dan ketidakefisienan tersebut perlu dikelola secara terpadu, agar permasalahan yang dihadapi masyarakat dalam menjalankan aktivitas transaksi seharihari dapat berjalan praktis dan aman. Penulis merangkum sebuah gagasan yang diajukan kepada Pemko Medan agar mau menerapkan ide berupa penggunaan alat transaksi nontunai yang dapat bekerja lebih cepat, aman, serta terhindar dari resiko kejahatan. Penggunaan alat pembayaran tunai (cash) masih banyak digunakan. Sementara bila digunakan alat transaksi pembayaran nontunai maka akan diperoleh keuntungan dari segi efisiensi kepraktisan dan keamanan dalam bertransksi dimanapun dan kapanpun. Pembayaran yang selama ini menggunakan uang kartal (kertas dan logam) sebaiknya di
42
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
alihkan ke e-money atau uang elektronik. Penggunaan uang elektronik sudah ada di Indonesia, akan tetapi penggunaannya masih minim. Dilihat dari kepraktisan dan keamanan penggunaan alat transaksi nontunai seperti e-money akan lebih bermanfaat, sebab perubahan arus globalisasi semakin cepat. Perubahan secara makro maupun mikro dalam aktivitas transaksi di masyarakat sangat signifikan. Dibutuhkan metode yang cepat, tepat dan aman agar permasalahan yang muncul dalam transaksi pembayaran dapat diatasi. Kota Medan adalah salah satu kota metropolitan di Indonesia. Kota Medan merupakan salah satu pintu gerbang arus perdagangan bebas. Kota Medan juga merupakan pusat segala sektor yang dinamis. Tidak dapat dipungkiri bahwa Kota Medan ikut terimbas oleh kemajuan teknologi dan akselerasi di segala bidang. Free trade yang akan dimulai Desember 2015 ini berupa ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) juga merupakan salah satu tantangan yang akan di dihadapi oleh masyarakat Kota Medan. Masyarakat harus siap bersaing dengan negara ASEAN lainnya baik dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan penggunaan teknologi seperti penggunaan alat transaksi pembayaran nontunai seperti e-money. Sehingga transaksi dapat berjalan lancar, aman dan praktis dalam kehidupan sehari-
hari di masyarakat dan dalam menghadapi free trade di Kota Medan. 1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah pengalihan alat transaksi pembayaran tunai (cash) ke nontunai (e-money) dapat mempermudah masyarakat Kota Medan dalam melakukan tranksasi pembayaran di segala jenis aktivitas 2 Bagaimanakah efektivitas dan efisiensi penggunaan e-money dapat menghandel problema masyarakat di bidang alat transaksi pembayaran modern berbasis teknologi. 3 Bagaimanakah Pemko Medan dapat menciptakan Medan less cash society dan membantu berkurangnya peredaran uang tunai (cash) di Kota Medan. 4 Bagaimanakah Pemko Medan melayani masyarakat menggunakan transaksi nontunai e-money sehingga mengetahui perkembangan ilmu dan teknologi yang mempermudah pembayaran dalam transaksi ragam jenis. 5 Bagaimanakah e-money dapat melayani masyarakat Kota Medan menghadapi transaksi permbayaran dan perdagangan dalam free trade 1.3 Maksud dan Tujuan 1. Untuk mempermudah masyarakat Kota Medan dalam melakukan transaksi di berbagai jenis aktivitas kehidupan sehari-hari (contoh: saat berbelanja, membayar tagihan listrik dan telepon, pembayaran di SPBU, pembayaran uang berobat di rumah sakit dan lainnya)
43
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2. Untuk menciptakan efektivitas dan efisienssi pembayaran secara praktis, mudah dan bebas dari tindakan kejahatan. 3. Menciptakan Kota Medan yang less cash society dan membantu pemerintah mengurangi jumlah uang tunai (cash) beredar. 4. Mempermudah masyarakat dalam penguasaan ilmu dan teknologi dalam bertransaksi secara praktis dengan alat pembayaran modern. 5. Membantu masyarakat Kota Medan dalam menghadapi free trade dan dapat bersaing dengan negara
ASEAN lainnya dalam memperlancar transaksi pembayaran dan perdagangan. 1.4 Kerangka Teori 1.4.1 Sistem Pembayaran Sistem pembayaran merupakan tata-cara atau prosedur yang saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak (pembayar) ke pihak lain (penerima dana) yang terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Secara sederhana diilustrasikan dalam gambar berikut.
Aliran nilai pembayaran
Penjual
Pembeli Aliran barang dan jasa Bagan 1. Alur Sistem Pembayaran secara Sederhana
Dari ilustrasi diatas tampak bahwasanya pada saat pembeli membelajakan uangnya untuk membeli barang ataupun jasa kepada penjual terjadi perpindahan nilai uang dari pembeli kepada penjual karena adanya transaksi jual beli. Menurut UU No.23/1999 tentang Bank Indonesia pasal 1 ayat 6, menyatakan bahwa sistem pembayaran adalah “Sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna
memenuhi suatu kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi ”. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem pembayaran adalah tata-cara atau prosedur yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan mekanisme saling berkaitan dalam pemindahan sejumlah nilai uang (alat pembayaran) dari satu pihak ke pihak lain yang terjadi karena adanya transaksi ekonomi. Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan 44
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
sistem yang kompleks. Kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia.
Gambar 8. Bank Indonesia sebagai Pengatur dan Penjaga Kelancaran Sistem Pembayaran di Indonesia
Dalam menjalankan mandat tersebut, Bank Indonesia mengacu pada empat prinsip kebijakan sistem pembayaran, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses dan perlindungan konsumen.
Aman
Kewajiban
4 Prinsip Kebijakan Sistem
Efisiensi
Kesetaraan Akses
Bagan 2. Prinsip Kebijakan Sistem Pembayaran
Aman berarti segala risiko dalam
Prinsip efisiensi menekankan bahwa
sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit, risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan sistem pembayaran.
penyelanggaran sistem pembayaran harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.
45
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)” Kemudian prinsip kesetaraan akses
yang mengandung arti bahwa Bank Indonesia tidak menginginkan adanya praktek monopoli pada penyelenggaraan suatu sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk. Terakhir adalah kewajiban seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek perlindungan konsumen. Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran diejawantahkan dengan terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang layak edar atau biasa disebut clean money policy. Berikut ini di jelaskan tentang komponen dalam sistem pembayaran
Infrastruktur
adalah sarana fisik yang mendukung operasional sistem pembayaran. Instrumen adalah alat pembayaran baik tunai maupun non-tunai yang disepakati oleh para pengguna dalam melakukan transaksi. Pengguna adalah konsumen yang memanfaatkan sistem pembayaran. 1.4.2 Sistem Pembayaran Tunai Pembayaran tunai atau yang biasa disebut dengan pembayaran cash, merupakan pembayaran atas harga barang atau jasa secara tunai, dimana pihak pembeli menyerahkan uang sebagai bukti pembayaran sebesar harga barang yang dibeli bersamaan dengan surat pesanan. Pembayaran tunai ini biasanya dilakukan dengan menggunakan uang tunai (cash). Instrumen pembayaran tunai adalah uang kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Uang kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil.
Bagan 3. Komponen Sistem Pembayaran
Regulator
berwenang mengatur aturan main, ketentuan, dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen sistem pembayaran. Penyelenggara adalah lembaga yang memastikan penyelesaian akhir dari seluruh transaksi yang terjadi di penggunanya.
Gambar 9. Uang Kertas
46
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Gambar 10. Uang Logam
Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi. Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal. Hal itu belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika kita menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu cukup lama karena antrian yang panjang .Melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti pencurian, perampokan dan pemalsuan uang. 1.4.3 Sistem Pembayaran Nontunai Instrumen yang digunakan berupa alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek, Bilyet Giro, Nota Debet, maupun uang elektronik (emoney). Pembayaran non tunai adalah pembayaran yang dilakukan dengan cara: 1. Bayar dimuka yaitu pembayaran harga sebelum barang diterima atau sebelum barang ada. 2. Bayar dibelakang, yaitu pembayaran yang dilakukan dalam jangka waktu tertentu setelah barang diterima.
3. COD (cash on delivery), dimana pembayaran dilakukan pada waktu barang diserahkan pada pembeli, dan ada pula yang pembayaran dilakukan pada waktu dokumen tiba. Instrumen pembayaran non tunai dapat dibagi atas alat pembayaran non tunai dengan media kertas, seperti cek, bilyet giro, wesel, serta alat pembayaran non tunai dengan media kartu (plastic money) seperti: kartu kredit, kartu debit, kartu ATM, emoney (uang elektronik) dan lainnya. Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui sistem BIRTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Sebagai informasi, sistem BI-RTGS adalah muara seluruh penyelesaian transaksi keuangan di Indonesia. Hampir 95 persen transaksi keuangan nasional bernilai besar dan bersifat urgent seperti transaksi di Pasar Uang AntarBank (PUAB), transaksi di bursa saham, transaksi pemerintah, transaksi valuta asing (valas) serta settlement hasil kliring dilakukan melalui sistem BI-RTGS.
Gambar 11. Kartu Kredit
47
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Gambar 15. Uang Elektronik (E-Money) Gambar 12. Kartu ATM
Gambar 13. Cek
Gambar 14. Bilyet Giro
Keterlibatan fungsi uang hampir menguasai semua segi kehidupan manusia. Pemenuhan kebutuhan serta keinginan manusia tidak bisa lepas dari peranan uang sebagai alat tukar yang kemudian membuat nilai uang itu sendiri lebih besar dibanding nilai nominal yang tertera diatasnya. Alasan inilah yang mungkin menjadi latar belakang maraknya tindak pencurian uang baik itu yang sifatnya konvensional (pencopetan, perampokan nasabah, pembobolan mesin ATM) maupun digital (scamming, carding, freud, telephising). Untuk itu pemerintah maupun lembaga-lembaga keuangan lain melakukan berbagai usaha untuk menghindari terjadinya tindak kriminal tersebut salah satunya adalah dengan menawarkan kemudahan transaksi melalui internet atau biasa kita kenal dengan istilah e-banking. Ebanking adalah:Electronic money is a digital equivalent of cash, stored on an electronic device or remotely at a server. One common type of e-money is the „electronic purse‟, where users store relatively small amounts of money on their payment card or other 48
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
smart card, to use for making small payments. (sumber: http://ec.europa.eu/finance/pa yments/emoney/index_en.htm) 1.4.4 National Payment Gateway (NPG) National payment gateway (NPG) atau gerbang pembayaran nasional adalah sistem di bawah pengelolaan Bank Indonesia yang menyatukan dan mendukung pelayanan nasabah bank-bank nasional, termasuk pelayanan e-commerce. Implementasi dari national payment gateway (NPG) adalah pembayaran baik antar nasabah di dalam negeri maupun dengan nasabah luar negeri melalui ATM, mobile phone, maupun internet di semua bank yang menjadi anggota NPG dapat dilakukan secara real time. Regulasi dalam penggunaan sistem ini diatur oleh Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
Gambar 16. Bank
NPG merupakan salah satu strategi Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam menghadapi krisis global yang berasal dari negara-negara Uni Eropa. Salah satu strategi yang dimaksud yaitu Bank Indonesia akan meningkatkan efisiensi, intermediasi, dan menyiapkan ketahanan perbankan nasional dalam menghadapi persaingan
bebas sehingga bisa meningkatkan daya saing. Upaya meningkatkan daya saing juga dilakukan dengan meningkatkan efisiensi pembayaran. Pemerintah melalui NPG akan menggabungkan pembayaran baik yang nasional maupun luar negeri dimana semua pembayaran baik ATM, mobile phone, maupun internet akan menjadi satu. NPG juga direalisasikan dalam upaya menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada tahun 2015, dimana kegiatan pembayaran antar negara Asia lebih terjangkau. Bank Indonesia akan menunjuk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) sebagai Self Regulatory Organization (SRO) industri pembayaran untuk melakukan kajian. Aturan NPG di Indonesia akan mengikuti aturan secara global dengan melihat bentuk NPG di negara-negara lain seperti Malaysia, Singapura dan Thailand. Pembentukan NPG diharapkan agar transaksi menjadi lebih mudah, aman, dan biaya yang lebih murah. Menurut pejabat ASPI, NPG di Indonesia akan meniru konsep China UnionPay. NPG bisa dijalankan oleh semua perusahaan switching ATM di Indonesia. Ada 3 (tiga) fungsi yang harus dimiliki perusahaan switching, yaitu Pertama, sebagai principal yang bertugas menentukan aturan main seperti standar layanan, model bisnis dan sistem. Kedua, menjalankan fungsi kliring atau pertukaran informasi.
49
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Ketiga, fungsi settlement atau bisa menangani penyelesaian pembayaran. Principal baru akan dibentuk untuk menjalankan NPG ini, kemungkinan di bawah BI atau ASPI. Ada 2 (dua) cara pembentukan principal, pertama melebur semua perusahaan switching menjadi 1 (satu) perusahaan saja seperti Malaysian Electronic Payment System Sdn Bhd.
Kedua, membentuk principal baru tanpa melebur semua perusahaan switching seperti China UnionPay. Cara terakhir inilah yang dipilih. Seperti layaknya Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), principal ini akan menyatukan semua standar yang saat ini dimiliki masingmasing oleh perusahaan switching di Indonesia.
Bagan 4. Payment Gateway Flow
Payment gateway yang sukses harus ada kerjasama antara pihak telekomunikasi dan perbankan. Uang nasabah yang ditempatkan di bank pun harus atas nama pribadi nasabah tersebut, tidak bisa atas nama perusahaan telekomunikasi. Di Indonesia, hal itu bisa dilihat dari
adanya Giro Wajib Minimum (GWM) dan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). 1.4.5 E-Money E-Money atau Uang elektronik (atau uang digital) adalah uang yang digunakan dalam transaksi Internet
50
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dengan cara elektronik. Atau alat pembayaran dalam bentuk elektronik dimana nilai uangnya disimpan dalam media elektronik tertentu. Biasanya, transaksi ini melibatkan penggunaan jaringan komputer (seperti internet dan sistem penyimpanan harga digital). Electronic funds transfer (EFT) adalah sebuah contoh uang elektronik. Menurut Bank Indonesia e-money adalah segala bentuk jenis uang yang dapat diakses secara online dan tersimpan di sebuah server atau kartu chip (microchip di dalam kartu ATM, kartu kredit dan lain sebagainya). Benda yang masuk dalam kategori "uang modern" ini dapat dipergunakan untuk segala macam kebutuhan transaksi termasuk pembayaran, tagihan kartu kredit, pembayaran asuransi hingga penarikan uang secara tunai. Uang elektronik memiliki nilai tersimpan (stored-value) atau prabayar (prepaid) dimana sejumlah nilai uang disimpan dalam suatu media elektronis yang dimiliki seseorang. Nilai uang dalam e-money akan berkurang pada saat konsumen menggunakannya untuk pembayaran. E-money dapat digunakan untuk berbagai macam jenis pembayaran (multi purpose) dan berbeda dengan instrumen single purpose seperti kartu telepon. Uang elektronik merupakan bidang yang menarik dalam kriptografi (lihat, hasil kerja David Chaum), penggunaan uang digital sampai sekarang masih dalam skala-kecil. Satu kesuksesan yang jarang adalah kartu
Octopus Hong Kong, yang dimulai sebagai sistem pembayaran transit dan telah tumbuh menjadi sistem uang kas yang banyak digunakan umum. Sukses lainnya adalah jaringan Interac Kanada, yang pada tahun 2000, telah melewati pembayaran uang tunai dalam bidang retail di Kanada. Kriteria E-Money (Uang Elektronik) Sebagai instrumen pembayaran, uang elektronik memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Diterbitkan atas dasar nilai uang yang disetor terlebih dahulu oleh pemegang kepada penerbit; 2. Nilai uang disimpan secara elektronik dalam suatu media seperti server atau chip; 3. Digunakan sebagai alat pembayaran kepada pedagang yang bukan merupakan penerbit uang elektronik tersebut; dan 4. Nilai uang elektronik yang disetor oleh pemegang dan dikelola oleh penerbit bukan merupakan simpanan sebagaimana dimaksud dalam undang-undang yang mengatur mengenai perbankan. Secara teknis, e-money (uang elektronik) dapat menjadi sebuah mata uang yang independen, seperti e-gold atau seperti Euro sebelum tender legal Eura diperkenalkan pada 2002. Sistem moneter Ripple adalah sebuah projek terdistribusi uang elektronik yang bebas dari mata uang.
51
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Perbedaan dengan APMK Perbedaan mendasar antara emoney (uang elektronik) dengan Alat Pembayaran Menggunakan Kartu (APMK) adalah uang elektronik bersifat prabayar (prepaid) sedangkan APMK bersifat akses. Prabayar / prepaid: Nilai uang telah tercatat dalam instrumen e-money atau sering disebut stored value Dana yang tercatat dalam e-money sepenuhnya berada dalam penguasaan konsumen Pada saat transaksi, perpindahan dana dalam bentuk electronic value dari kartu e-money milik konsumen kepada terminal merchant dapat dilakukan secara off-line, dalam hal verifikasi cukup dilakukan pada level merchant (point of sale) tanpa harus on-line ke komputer issuer
Akses (APMK): Tidak ada pencatatan dana pada instrumen kartu Dana sepenuhnya berada dalam pengelolaan bank sepanjang belum ada otorisasi dari nasabah untuk melakukan pembayaran Pada saat transaksi, instrumen kartu digunakan untuk melakukan akses secara on-line ke komputer issuer untuk mendapatkan otorisasi melakukan pembayaran atas beban rekening nasabah, baik berupa rekening simpanan (kartu debet) maupun rekening pinjaman (kartu kredit). Setelah di-otorisasi oleh issuer, rekening nasabah kemudian akan langsung di debet. Dengan demikian pembayaran menggunakan kartu kredit dan kartu debet mensyaratkan adanya komunikasi on-line ke komputer issuer
Berikut ini adalah contoh dari produk E-Money
Gambar 17. Ragam Produk E-Money di Indonesia
52
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Dengan menggunakan uang elektronik, maka baik konsumen maupun merchant akan semakin dimudahkan karena selain transaksi keuangan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, juga dapat membantu merchant untuk mengatur uang tunai yang tersedia di outletnya. Dengan penggunaan uang elektronik, maka resiko terjadinya tindak kejahatan juga akan semakin kecil karena jumlah uang tunai yang terbatas. Pelaku bisnis keuangan banyak yang telah meluncurkan berbagai macam aplikasi berbasis mobile emoney guna memberikan kemudahan bagi masyarakat saat melakukan transaksi dengan hanya menggunakan perangkat selulernya. Beberapa provider yang telah mengeluarkan aplikasi ini diantaranya adalah Doku Wallet, Paypal, Tmoney, TapCash dari BNI, Mega Cash dari Bank Mega, BRIZZI dari BRI, BBM Money dari Bank Permata, Rekening Ponsel dari CIMB Niaga, Nobu eMoney dari Bank Nobu, Dompetku dari Indosat, XL Tunai dari XL Axiata, Flexy Cash dari Telkom, Skye Card dari Sky Mobile Money, FinChannel dari Finnet Indonesia, MYNT dari Artajasa, Flazz dari BCA dan banyak lagi lainnya. Bank Indonesia memang pada saat ini masih terus mensosialisasikan penggunaan uang elektronik nontunai di masyarakat. Selain memudahkan dalam melakukan setiap transaksi perbankan, penggunaan uang
elektronik untuk transaksi juga dinilai jauh lebih aman daripada dengan menggunakan uang tunai. Manfaat dari e-money di era digital ini sangat kompleks, dimana hampir semua kegiatan bisnis maupun transaksi dapat dilakukan secara online. Dengan menggunakan uang elektronik tentu apa pun jenis transaksi yang dilakukan akan jauh lebih mudah dan cepat. Seperti kartu ATM yang sering kita pergunakan untuk menarik dana tunai atau pun kartu kredit untuk berbelanja, kartu-kartu tersebut merupakan bagian dari produk emoney atau produk uang elektronik yang secara legalitas diakui oleh BI untuk dipergunakan di masyarakat luas. 1.4.6 Free Trade Perdagangan bebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. AFTA yang merupakan akronim dari ASEAN Free Trade Area sejatinya merupakan kesepakatan dari negara – negara di ASEAN untuk membentuk sebuah kawasan bebas perdagangan. Tujuannya agar bisa meningkatkan daya saing ekonomi kawasan ASEAN di dunia. Harapannya, jika AFTA ini sukses, ASEAN bisa menjadi kawasan basis produksi di dunia seperti yang sudah ada sekarang ini yaitu China. Perjanjian perdagangan bebas AFTA dicetuskan ketika terjadi pertemuan tingkat Kepala Negara ASEAN atau SEAN summit ke-4, yang dilakukan pada tahun 1992.
53
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Pada pertemuan itu kemudian para kepala negara mengumumkan akan membentuk sebuah kawasan perdagangan bebas di ASEAN dalam jangka waktu 15 Tahun. Jika dihitung seharusnya akan efektif berjalan secara penuh pada tahun 2007. Namun kenyataanya, AFTA ini akan aktif pada tahun 2015, 22 tahun kemudian.
Gambar 18. MEA Sudah di Depan Kita
ASEAN Free Trade Agreement (AFTA), yang telah dirajut oleh sepuluh negara ASEAN untuk meningkatkan daya saing ekonomi kawasan dan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi dunia melalui ASEAN Economic Community (AEC). Gambarannya adalah AEC akan lebih bicara tentang orang-orangnya, termasuk sumber daya manusia dan layanannya, sedangkan AFTA lebih pada produk-produk dalam kawasan. Mewujudkan AFTA disepakatilah skema Common Effective Preferential Tarif Scheme – CEPT) yakni melalui penurunan tarif hingga menjadi 0-5 persen, penghapusan pembatasan kuantitatif dan hambatan non tarif lainnya.
Gambar 19. Masyarakat Ekonomi Asean
ASEAN Economic Community (AEC) akan dimulai pada tanggal 31 Desember 2015 nanti, yang berarti kita akan segera memasuki pasar tunggal dan basis produksi regional. Penerapan AFTA guna meningkatkan perdagangan antar anggota memiliki persyaratan produk yang harus dipenuhi yaitu: a) Produk yang bersangkutan harus sudah masuk dalam Inclusion List (IL) dari negara eksportir maupun importir.
b) Produk tersebut harus mempunyai program penurunan tarif yang disetujui oleh Dewan AFTA (AFTA Council); c) Produk tersebut harus memenuhi persyaratan kandungan lokal 40%. Suatu produk dianggap berasal dari negara anggota ASEAN apabila paling sedikit 40% dari kandungan bahan didalamnya berasal dari negara anggota ASEAN. AFTA diberlakukan secara penuh untuk negara ASEAN-6 sejak 1 Januari 2002 dengan
54
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
fleksibilitas (terhadap produk-produk tertentu tarifnya masih diperkenankan lebih dari 0-5%). Target tersebut diterapkan untuk negara ASEAN-6 sedangkan untuk negara baru : Vietnam (2006); Laos dan Myanmar (2008); dan Kamboja (2010). Empat pilar dari ASEAN Economic Community yang akan dihadapi oleh masyarakat ASEAN termasuk Indonesia, yaitu:
Bagan 5. 4 Pilar Asean Economic Community (AEC)
Visi dari Masyarakat Ekonomi ASEAN adalah realisasi tujuan akhir dari integrasi ekonomi yang dianut dalam ASEAN Vision 2020 yaitu untuk mengubah ASEAN menjadi daerah dengan perdagangan bebas barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan aliran modal yang lebih bebas. Karateristik utama Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah pasar dan basis produksi tunggal, kawasan ekonomi yang kompetitif, wilayah pembangunan ekonomi yang merata, daerah terintegrasi penuh dalam ekonomi global. 1. 5 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah ini adalah observasi langsung (penelitian secara langsung) di lapangan (Kota Medan) dan telaah pustaka dari berbagai
sumber. Sumber tersebut meliputi media cetak dan elektronik seperti buku, koran, internet, televisi. Pengumpulan data dilakukan secara terpadu dan sistematis serta berisikan penjelasan faktual berupa data-data permasalahan yang terdapat lansung di lapangan. Penulisan dilakukan secara rinci beserta dengan gambar aktual yang berada di masyarakat. Penelitian juga dilakukan berdasarkan pengamatan sehari-hari oleh penulis kepada sejumlah sampel. Penjelasan tentang latar belakang masalah yang yakni mahalnya cost dalam mencetak uang dibutuhkan oleh Bank Indonesia (BI), inefisiensi dalam waktu pembayaran transaksi tertentu. Contoh: ketika melakukan pembayaran di SPBU dan loket pembayaran yang relatif lama karena antrian yang panjang, Melakukan transaksi dalam jumlah yang besar mengundang resiko: pencurian, perampokan dan pemalsuan uang, uang kertas dan logam (kartal) yang mengandung bakteri dan menimbulkan penyakit, kesiapan Kota Medan menghadapi persaingan dalam free trade. Pengelolaan data yang sudah ada tersebut diklasifikasikan ke dalam data matang yang merupakan data yang bersumber dari penelitian dan observasi langsung di lapangan. Berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, dianalisis secara tepat sesuai dengan urutan sistematis dan diuraikan mulai dari pemaparan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, kerangka teori,
55
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
metode penulisan, identifikasi masalah, analisis masalah, data penunjang, kesimpulan dan rekomendasi. Pengumpulan data dan informasi juga diperoleh dari berbagai sumber yang bisa dipercaya dan teruji kebenarannya secara faktual berdasarkan data dilapangan. Permasalahan juga merupakan permasalah yang dialami oleh penulis. Sehingga dapat mengambarkan situasi yang benar-benar rill di lapangan. Serta menganalisis dan menarik kesimpulan dan memberi solusi atau alternatif dalam menghadapinya.
ISI DAN PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka penulis mengidentifikasi beberapa masalah yang dihadapi antara lain sebagai berikut: 1. Ditemukannya kelemahan melakukan transaksi pembayaran tunai yang jumlahnya besar tidak praktis, mudah dan aman/mengundang kejahatan (tidak efisien dan efektif). 2. Belum maksimalnya penciptaan less cash society untuk mengurangi peredaran uang tunai (cash) di Kota Medan. 3. Masyarakat belum maksimal menggunakan alat pembayaran nontunai seperti e-money dalam perkembangan ilmu dan teknologi yang mempermudah pembayaran dalam transaksi segala jenis.
4. Timbulnya penyakit dari uang kertas dan logam akibat perputaran uang dari tangan ke tangan lain. 5. Kesulitan dalam pengembalian uang yang nominalnya kecil/pecahan. 6. Kelemahan dalam menghadapi transaksi permbayaran dan perdagangan dalam free trade seperti ASEAN Economic Community akhir desember 2015 dibanding dengan negara ASEAN lainya. 2.2 Analisis Masalah Berdasarkan data-data dan observasi/penelitian yang dilakukan, maka ditemukan kelemahan-kelemahan yang merupakan sumber permasalahan yakni: 1. Problema yang muncul adalah ditemukannya ketidakefisienan dan ketidakefektivan dalam melakukan transaksi tunai yang jumlahnya besar sehingga setelah dianalisis, pengalihan dari alat transaksi tunai (cash) ke alat transaksi nontunai (emoney) dapat dijadikan solusi yang praktis, mudah dan aman. 2. Fenomena belum masksimalnya penciptaan less cash society untuk mengurangi peredaran uang tunai (cash) di Kota Medan dapat diatasi dengan membuat kebijakan penciptaan uang nontunai (e-money) dan memberikan sosialisasi penggunaan uang tersebut kepada masyarakat. 3. Masalah penarikan uang kas yang beredar, Pemko Medan dapat bekerja sama dengan Bank
56
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
4.
5.
6.
7.
8.
Indonesia, bank komersial agar dapat tercipta Medan less cash society serta adanya kontrol dari seluruh komponen Adanya kerjasama dari seluruh komponen dan instansi terkait dengan pengeluaran e-money, maka permerintah dapat mempermudah akses untuk masyarakat untuk mengetahui dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam transaksi pembayaran. Pemerintah melakukan negosiasi dengan pemeritah pusat, BI dan National Payment Gateway (NPG) sebagai sistem di bawah pengelolaan Bank Indonesia yang menyatukan dan mendukung pelayanan nasabah bank-bank nasional, termasuk pelayanan ecommerce serta pembayaran baik antar nasabah di dalam negeri maupun dengan luar negeri. Adanya penciptaan alat transaksi nontunai (e-money) yang praktis, masyarakat Kota Medan akan mampu bersaing dengan anggota negara ASEAN lainnya dalam melakukan transaksi pembayaran dan perdagangan menghadapi ASEAN Economic Community. Konversi cash ke e-money akan mengurangi penyebaran bakteri pada uang dan proses pengembalian uang pecahan akan sesuai nominalnya. Pengalihan cash ke e-money dapat dijadikan dasar dalam menciptakan keamanan dan kepraktisan dalam
bertransaksi di manapun dan kapanpun sehingga dapat mengurangi tindak kejahatan dan dapat mengefisienkan waktu bagi pengguna. Berdasarkan penelitian yang dilakukan ditemukan permasalahan yang rill di lapangan sehingga penggagas menawarkan alternatif pemecahan berupa pengalihan/konversi dari cash ke e–money sebagai solusi cerdas dalam menciptakan Kota Medan yang mengetahui ilmu dan teknologi dalam bertransaksi dan siap menyongsong perdagangan bebas serta demi terciptanya Medan Less Cash Society.
Bagan 6. Tahapan Program Pengalihan Cash Ke EMoney
57
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2.3 Data Penunjang Data penunjang dalam implementasi dari gagasan tersebut diatas, yakni pengkonversian dari cash ke e-money sebagai alat pembayaran yang paktis dan aman bagi masyarakat Kota Medan adalah meliputi keuntungan yang didapat dari hal-hal berikut ini: Seiring dengan perkembangan zaman, uang tunai mulai semakin berkurang penggunaannya. Pengenalan internet, bank online, kartu debit, dan pembayaran online, dan bisnis internet, uang kertas menjadi sebuah barang masa lalu. Bank-bank sekarang menawarkan jasa di mana customer dapat mentransfer dana, saham yang dibeli, menyumbang ke rencana pensiun mereka (seperti RRSP Kanada) dan menawarkan berbagai variasi jasa lainnya tanpa harus menggunakan uang tunai atau cek. Pelanggan tidak harus menunggu barisan, dan ini menciptakan linkungan yang bebas-repot. Kartu debit dan pembayaran online membuat transfer dana secara langsung dari seorang individu ke account bisnis, tanpa uang kertas. Ini memberikan kepraktisan yang besar bagi banyak orang dan juga bisnis. Penggunaan uang elektronik sebagai alat pembayaran dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Memberikan kemudahan dan kecepatan dalam melakukan transaksi transaksi pembayaran tanpa perlu membawa uang tunai. 2. Tidak lagi menerima uang kembalian dalam bentuk barang (seperti permen) akibat padagang tidak mempunyai uang kembalian bernilai kecil (receh). 3. Sangat applicable untuk transaksi massal yang nilainya kecil namun frekuensinya tinggi, seperti: transportasi, parkir, tol, fast food, dan lainnya. Uang tunai yang selama ini kita pakai sebagai alat pembayaran sebenarnya memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah : 1. Biaya yang besar Pengelolaan uang rupiah meliputi perencanaan, pencetakan, pengeluaran, peredaran, pencabutan dan penarikan, serta pemusnahan oleh BI. Semua itu membutuhkan biaya yang sangat besar. 2. Kerepotan dalam bertransaksi Harus menyediakan uang untuk kembalian Harus antri karena waktu transaksi lama dan tidak bisa sama 3. Tidak tercatat Memberi peluang kepada penggunaan untuk tindakan kriminal (pencurian, perampokan, dan pencucian uang) Perencanaan ekonomi kurang akurat karena ada banyak transaksi yang tidak tercatat (shadow economy). Sebagai alat tukar baru, uang jenis ini memiliki beberapa kelebihan
58
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dibandingkan dengan uang kertas konvensional. Pemerintah mempunyai tujuan mengapa kita disarankan untuk menggunakan e-money (uang elektronik) adalah : 1. Efisiensi transaksi dan cash handling cost Efesiensi yang di maksud adalah berupa kemudahan dalam bertransaksi. Soalnya, jual-beli dengan uang tunai sering ribet apalagi jika berhubungan dengan uang kembali. 2. Meminimalisasi fraud uang palsu E-Money dapat meminimalisasi peredaran uang palsu, juga bisa menekan angka kriminalitas karena kita tidak perlu kemana-mana membawa uang tunai. 3. Aspek kesehatan Dengan kata lain bahwa uang elektronik lebih “sehat”. Ini satu hal yang sering disepelekan dan juga tidak pernah kita sadari kalau banyak bakteri yang tertinggal di uang tunai. Terutama uang yang berbentuk kertas. Sedangkan kalau kita menggunakan uang elektronik, biasanya jarang berpindahpindah tangan. Sejak diresmikan pada 14 Agustus 2014 lalu, Pemerintah lewat Bank Indonesia sedang gencar mensosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT). Definisi dari GNNT adalah gerakan nasional mendorong masyarakat menggunakan sistem pembayaran dan instrumen pembayaran nontunai dalam melakukan transaksi pembayaran.
Adapun salah satu upayanya adalah mendorong masyarakat untuk menggunakan alat transaksi nontunai seperti kartu kredit/debit dan uang elektronik pada saat berbelanja ataupun melakukan transaksi lewat mesin ATM. Program ini diluncurkan karena melihat bahwa transaksi notunai masih rendah di Indonesia. Padahal transaksi non tunai lebih praktis, efisien, mudah, bahkan mendukung perekonomian melalui peningkatan kecepatan peredaran uang (velocity of money). Selain juga lebih aman dan meminimalisir angka kriminalitas karena masyarakat tidak lagi bertransaksi dengan uang tunai dalam beraktivitas sehari-hari.
Gambar 20. Gerakan Nasional Nontunai
59
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
CONTOH PENGAPLIKASIAN DI KOTA MEDAN
Konversi dari Cash ke E-Money
Pemko Medan bekerja sama dengan Bank Indonesia dan bank komersial dan melalui National Payment Gateway untuk menerbitkan penggunaan e-money (melakukan transaksi pembayaran di Kota Medan, nasional dan luar negeri)
Masyarakat Memperoleh sosialisasi langsung dari Pemko Medan maupun dari media cetak ataupun elektronik tentang masalah dan kelemahan pengunaan cash. Keuntungan serta manfaat dari penggunaan dari e-money
Gambar 21, 22, 23:Perampokan akibat banyaknya uang tunai, Pengembalian uang yang membuat rugi dan Antrian panjang yang menghabiskan waktu
Gambar 24, 25, 26: Uang yang mengandung bakteri, Konversi cash ke e-money dalam bertransaksi yang aman dan praktis, Contoh e-money dalam bentuk kartu
Gambar 27,28: Pembayaran e-toll yang praktis, Konsumen menggunakan e-money dalam berbelanja secara aman. Bagan 7. Contoh Implementasi di Kota Medan
60
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan penemuan fenomena dan kelemahan serta hasil analisis, maka dapat disimpulkan bahwa konversi (pengalihan) dari uang tunai (cash) ke alat transaksi nontunai (emoney) adalah program yang tepat sasaran dan mendatangkan banyak manfaat untuk diimplementasikan secara rill di Pemko Medan. Kelemahan-kelemahan dalam bertransaksi tunai (cash) dapat diatasi seefektif dan seefisien mungkin dengan gagasan ini, sehingga seluruh permasalahan dapat diatasi secara terintegrasi.
3. Memvariasikan e- money menjadi ewallet. Perusahaan di Indonesia yang menawarkan jasa e-wallet sudah cukup banyak bermunculan, salah satunya adalah FasaPay yang menawarkan kemudahan dan keamanan serta fee transaksi yang rendah dibanding perusahaan sejenis. 4. Konversi pembayaran transaksi di SPBU dapat di ganti dengan nama e-bbm (nama lain dari e-money untuk bbm, contoh lain adalah e-toll untuk transaksi pembayaran di toll) dan disesuaikan dengan keperluan tanpa mengurangi makna yang sebenarnya dari e-money.
3.2 Rekomendasi 1. Agar Pemko Medan mempertimbangkan gagasan ini sehingga pengalihan dalam dari alat transaksi tunai (cash) ke e-money berjalan aman, efektif dan efisien. Mengkonversi segala jenis aktivitas transaksi yang berhubungan dengan transaksi keuangan menjadi ke pembayaran nontunai e-money, seperti membayar listik dan telepon, membayar bbm di SPBU, membayar biaya rumah sakit, berbelanja, membayar uang kuliah, dan lainya. 2. Agar seluruh kalangan ikut berpartisipasi menggalakkan Medan less cash society (transaksi nontunai) sehingga dapat membantu pemerintah mengendalikan peredaran uang tunai (kertas dan logam).
DAFTAR PUSTAKA Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran (Edisi Revisi). Jakarta: Raja Grafindo Persada. Munadi, Yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Rahardja Prathama dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi. (Edisi Tiga). Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sukirno, Sadono dkk. 2004. Pengantar Bisnis. (Edisi Pertama). Jakarta: Prenada Media. ----------------------------. 2010. Makro Ekonomi. Teori Pengantar. (Edisi Ketiga). Jakarta: Raja Grafindo Persada.
61
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
http://mamatumorang.blogspot.com/20 14/03/alat-pembayarannontunai_19.html http://www.berjibaku.com/2014/12/uan g-elektronik-bank-indonesia-emoneysistem-pembayaran-nontunai-eradigital.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pe mbayaran http://blog.cctvgaruda.com/berbekalrekaman-cctv-pencuri-rp-174jutatertangkap/
62
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
KOMBINASI INOVASI CCTV DENGAN SISTEM ELECTRONIC TRAFFIC LAW ENFORCEMENT (E-TLE) ATAU TILANG ELEKTRONIK DALAM TERTIB LALU LINTAS DEMI MEWUJUDKAN MEDAN SEBAGAI KOTA CERDAS Oleh : Hantono, SE, S.Pd, M.Si (Dosen UNPRI dan Guru di SMP Methodist 3 Medan) PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Lalu lintas di dalam Undangundang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung. Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib dan teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Kegiatan perencanaan lalu lintas meliputi inventarisasi dan evaluasi tingkat pelayanan. Maksud inventarisasi antara lain untuk mengetahui tingkat pelayanan pada setiap ruas jalan dan persimpangan. Maksud tingkat pelayanan dalam ketentuan ini adalah merupakan kemampuan ruas jalan dan persimpangan untuk menampung lalu lintas dengan tetap memperhatikan faktor kecepatan dan keselamatan penetapan tingkat pelayanan yang diinginkan. Dalam menentukan tingkat
pelayanan yang diinginkan dilakukan antara lain dengan memperhatikan : rencana umum jaringan transportasi jalan; peranan, kapasitas, dan karakteristik jalan, kelas jalan, karakteristik lalu lintas, aspek lingkungan, aspek sosial dan ekonomi.penetapan pemecahan permasalahan lalu lintas, penyusunan rencana dan program pelaksanaan perwujudannya. Maksud rencana dan program perwujudan dalam ketentuan ini antara lain meliputi: penentuan tingkat pelayanan yang diinginkan pada setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan aturan-aturan lalu lintas yang akan ditetapkan pada setiap ruas jalan dan persimpangan, usulan pengadaan dan pemasangan serta pemeliharaan rambu rambu lalu lintas marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, dan alat pengendali dan pengaman pemakai jalan; usulan kegiatan atau tindakan baik untuk keperluan penyusunan usulan maupun penyuluhan kepada masyarakat. Untuk mengatasi masalah tersebut, pengadaan CCTV dengan sistem e-tilang adalah solusi yang tepat untuk melakukan penindakan dalam menegakkan tertib lalu lintas. Dari permasalahan yang ada, menurut
63
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
penulis yang paling dibutuhkan sekarang adalah meningkatkan kesadaran tertib lalu lintas masyarakat khusus pengendara kenderaan bermotor di Kota Medan untuk mewujudkan Medan Sebagai Kota Cerdas. Metode ini yang penulis ingin aplikasikan kepada pengendara kenderaan bermotor sehingga nantinya dapat meningkatkan kesadaran pengendara bermotor dalam tertib lalu lintas. I.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah cara untuk mengatasi tertib lalu lintas dengan menggunakan CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik ? 2. Seberapa besar pengaruh CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik bagi pengendera bermotor ? 3. Manfaat apa yang bisa didapatkan dari CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik ? I.3. Tujuan dan Manfaat penulisan 1.3.1. Tujuan Penulisan a. Tujuan Umum Tujuan umum karya ilmiah ini adalah memberikan gambaran mengenai penerapan CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE)
atau tilang elektronik pada pengguna kenderaan bermotor. b. Tujuan Khusus Tujuan khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : 1. Mengetahui cara kerja CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik. 2. Mengetahui pemanfaatan CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik bagi pengendara kenderaan bermotor. 1.3.2 Manfaat Penulisan a. Manfaat Teoritis Karya ilmiah ini diharapkan memiliki manfaat teoritis bagi para pembaca, dengan membaca karya ilmiah ini diharapkan para pembaca mendapatkan pengetahuan tentang CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik dan manfaatnya serta sebagai inspirasi bagi pihak kepolisian untuk mewujudkan tertib lalu lintas. b. Manfaat Praktis Karya ilmiah ini selain diharapkan memiliki manfaat teoritis juga diharapkan dapat memiliki manfaat praktis dalam upaya mengurangi pelanggaran berlalu lintas dan mewujudkan
64
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
keinginan Pemerintah Kota Medan untuk menjadikan Kota Medan Sebagai Kota Cerdas. I.4
jumlah penduduk setiap tahunnya, secara tidak langsung membuat permintaan akan kebutuhan transportasi meningkat.
Landasan Teori Kegiatan berlalu lintas adalah hal I.5 Tinjauan Pustaka yang sangat penting dalam menjalani Diketahui bahwa pelanggaran kehidupan sosial, dimana pemerintah terhadap aturan lalu lintas butuh bagaimana seharusnya kehidupan perhatian banyak oleh segenap lapisan tersebut dilakukan. Sebagai negara masyarakat karena dapat merugikan si hukum, Indonesia mempunyai Undang- pengendara bermotor dan pejalan kaki. undang yang mengatur setiap aspek Data-data statistik yang ada sungguh kehidupan bernegara. mengkhawatirkan. Di sini penulis Lalu lintas di dalam Undang- mengambil contoh data kecelakaan undang No 22 tahun 2009 didefinisikan akibat pelanggaran aturan lalu lintas sebagai gerak Kendaraan dan orang di berdasarkan data yang dimiliki pihak Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang kepolisian, tercatat 1.239 kasus dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Jalan adalah prasarana yang Sumut pada Januari hingga Maret diperuntukkan bagi gerak pindah 2015. Jumlah kecelakaan lalu lintas Kendaraan, orang, dan/atau barang tersebut menimbulkan korban sebanyak yang berupa Jalan dan fasilitas 2.265 orang dengan perincian 360 pendukung.Permasalahan lalu lintas di orang tewas, 516 orang luka berat, dan kota besar salah satunya Kota Medan 1.389 orang luka ringan. cukup memprihatinkan. Pertumbuhan Tabel I Data Jumlah Kecelakaan Lalu Lintas
65
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Data statistik pada tabel 1 menunjukkan angka kecelakaan lalu lintas dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Peningkatan jumlah kecelakaan secara drastis terjadi pada periode 2004-2005 dan periode 20102012. Pada periode 2004-2005 meningkat tajam dari 17.732 kasus pada 2004 menjadi 91.623 kasus pada 2005 atau meningkat 5 kali lipat, sedangkan periode 2010-2012 meningkat tajam dari 66.488 kasus pada 2010 menjadi 109.776 kasus pada 2011 dan 117.949 kasus pada 2012. Namun pada tahun 2013, tingkat kecelakaan mengalami penurunan menjadi 93.578 kasus atau menurun sekitar 21% dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan berdasarkan jumlah korban meninggal dunia terjadi peningkatan tajam pada periode 20102011, yakni meningkat dari 19.873 jiwa menjadi 31.185 jiwa atau meningkat sekitar 36%. Meskipun tingkat kecelakaan periode 2012-1013 mengalami penurunan sekitar 21%, namun tingkat kematian akibat kecelakaan masih tergolong tinggi, yakni sekitar 25% atau sama dengan tahun sebelumnya. 1.6
Metodologi Penulisan Metodologi penulisan yang digunakan penulis sebagai acuan dalam penyusunan pembahasan karya ilmiah ini akan langsung menuju mengenai teknis tentang penerapan CCTV dengan menggunakan sistem Electronic Traffic Law Enforcement
(E-TLE) atau tilang elektronik pengendara kenderaan bermotor.
bagi
PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pelanggaran Lalu Lintas Pelanggaran lalulintas adalah suatu pelanggaran yang dilakukan oleh pengemudi kendaraan yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. Untuk mengatasi pelanggaran lalu lintas, maka dibuatlah suatu peraturan lalu lintas. Pelanggaran lalu lintas tertentu atau yang sering disebut dengan tilang merupakan kasus dalam ruang lingkup hukum pidana yang diatur dalam UU Nomor 14 Tahun 1992 (www. transparansi. or. id, 2009). Pengertian mengenai pelanggran lalu lintasdapat disimak dalam brosur penyuluhan hukumVIII tentang pelaksanaan lalu lintas yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pembinaan Badan Peradilan Umum Departemen Kehakiman edisi 1 Tahun 1993 yangselengkapnya berbunyi: “ Pelanggaran lalu lintas adalah setiap pelanggaran yang dilakukan oleh pemakai jalan baik terhadap rambu-rambu lalulintas maupun dalam cara mengemudi jalan, orang yang menggunakan kendaraan bermotor maupun pejalan kaki”. 2.2 Jenis-Jenis Pelanggaran Lalu Lintas Setiap pengendara kendaraan bermotor, baik mobil maupun sepeda
66
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
motor harus mengikuti peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Semua pengendara motor harus mempelajari dan memahami peraturan lalu-lintas, karena polisi akan memberikan sanksi kepada orangorang yang melanggar peraturan lalulintas di jalan raya (www.organisasi.org). Adapun pelanggaran lalu lintas yang sering dilakukan oleh pengendara kenderaan bermotor yaitu : a. Menerobos Lampu Merah Lampu lalu lintas atau traffic light merupakan sebuah komponen vital pengaturan lalu lintas. Namun ironisnya, pelanggaran terhadap lampu lintas ini justru menempati urutan pertama sebagai jenis pelanggaran yang paling sering dilakukan pengguna kendaraan bermotor. Sedang terburu-buru serta tidak melihat lampu sudah berganti warna, adalah beberapa alasan yang sering terlontar dari si pelanggar. b. Tidak Menggunakan Helm UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan jalan sudah mengatur mengenai kewajiban pengendara untuk penggunaan helm berstandar Nasional Indonesia (SNI). Bahkan dalam UU tersebut dengan jelas tertera pula sanksi jika pengemudi tidak mengenai helm, maka ia bisa dipidana dengan pidana kurungan paling lama satu bulan atau denda paling banyak Rp250.000. Namun, pada
c.
d.
prakteknya, lagi-lagi aturan ini sering diabaikan. Rata-rata beralasan, mereka enggan menggunakan helm karena jarak tempuh yang dekat serta merasa tidak nyaman. Tidak Menyalakan Lampu Kenderaan Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan menyatakan bahwa Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu. Kemudian pada ayat kedua dinyatakan Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari. Pelanggaran sering terjadi, terutama untuk kewajiban menyalakan lampu di siang hari. Rendahnya tingkat kedisiplinan pengguna jalan atau mungkin kurangnya sosialisasi khususnya untuk lampu di siang hari bisa menjadi penyebab seringnya aturan ini dilanggar. Tidak Membawa Surat Kelengkapan Berkendara Aksi tilang yang dilakukan pihak kepolisian juga sering terjadi terhadap pengendara yang tidak membawa surat-surat berkendara seperti Surat Izin Mengemudi (SIM) serta Surat Tanda Nomor
67
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
e.
f.
Kendaraan (STNK). Berbagai operasi yang tengah gencar dilakukan aparat acapkali mendapati pelanggaran semacam itu. Banyak diantara mereka yang belum memiliki SIM karena belum cukup usia, namun memaksakan diri untuk mengendarai sepeda motor. Hal ini tentunya bisa membahayakan keselamatan diri sendiri dan orang lain. Melawan Arus (Contra Flow) Di kota-kota besar seperti Jakarta, para pengendara sepeda motor acapkali bersikap seenaknya di jalanan dengan “melawan arus”. Mereka seolah tutup mata dengan adanya pengendara lain yang berjalan berlawanan arah dengan mereka. Kasus kecelakaan di jalan layang non tol Kampung Melayu-Tanah Abang yang terjadi 27 Januari 2014, tak membuat jera para pengendara motor lainnya. Pada saat itu, seorang pengendara motor nekad untuk melawan arus akibat menghindari razia. Akibatnya, istrinya tewas karena jatuh terpental. Di beberapa titik jalan lainnya di Ibukota, aksi nekad ini juga seringkali terjadi. Melanggar Rambu-Rambu Lalu Lintas Pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas acapkali terjadi. Parkir di bawah rambu dilarang parkir serta berhenti di depan tanda larangan stop sudah menjadi aktivitas yang sering
g.
h.
dilakukan. Padahal menurut ketentuan pasal 287 ayat (1) UU No.22 tahun 2009, jenis pelanggaran tersebut bisa terancam hukuman pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp500.000. Penggunaan Kendaraan yang Tidak Memperhatikan Aspek Keselamatan Saat ini banyak sekali pengendara yang memodifikasikan kendaraannya namun tidak sesuai dengan standar keamanan. Misalnya saja odongodong. Kendaraan ini awalnya adalah minibus. Namun kendaraan ini kemudian dimodifikasi menjadi odongodong yang penggunaannya juga tidak sesuai peruntukan sehingga membahayakan keselamatan. Mengendarai motor dengan muatan lebih juga masuk dalam kategori ini. Banyak peristiwa kecelakaan karena pengemudi memaksakan kendaraannya dijejali dengan jumlah penumpang yang tidak sesuai kapasitas. Tidak Menggunakan Spion Pentingnya kesadaran menggunakan kaca spion saat berkendara seringkali diabaikan. Padahal kaca spion dapat membantu pengemudi untuk memastikan bahwa kondisi saat itu kondusif untuk membelokkan kendaraan. Hal ini juga berguna
68
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
i.
2.3
untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan. Berdasarkan UndangUndang No. 2 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 285 ayat 1, pengendara akan ditilang atau didenda sebesar Rp250.000 jika kendaraannya tidak dilengkapi dengan kaca spion. Berkendara Melewati Trotoar Seyogyanya trotoar merupakan tempat bagi pejalan kaki. Namun nyatanya, hak pejalan kaki juga diserobot oleh para pengendara motor. Dengan tanpa merasa bersalah, mereka mengendarai kendaraannya diatas trotoar sehingga memaksa pejalan kaki untuk mengalah dengan alasan menghindari kemacetan. Untuk mengantispasi hal tersebut, saat ini banyak kampanye yang menyerukan pengembalian trotoar sebagai sarana bagi para pejalan kaki.
Faktor Pelanggaran Lalu Lintas Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya pelanggaran lalu lintas dijalan setiap tahunnya. Faktor tersebut antara lain adanya paradigma berpikir masyarakat instan di zaman modern, mulai lunturnya sensitivitas dalam berkendara, dan minimnya etika berkendara untuk tertib, saling menghormati, saling menghargai, sehingga mengakibatkan semakin tergerusnya rasa kepemilikan akan sesuatu.
Faktor utama penyabab pelanggaran lalu lintas yaitu : a. Faktor Manusia Menurut Suwardjoko (2002: 108) pencatatan data pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan di Indonesia belum cukup lengkap untuk bisa dianalisis guna menemukan sebab musabab kecelakaan lalu lintas sehingga dengan tepat bisa diupayakan penanggulangannya. Penyebab kecelakaan dapat dikelompokan dalam tiga unsur yaitu manusia, jalan, dan kendaraan. Faktor manusia ini ditentukan oleh beberapa indikator yang membentuk sikap dan perilakunya di jalan raya (Ikhsan, 2009:02), diantaranya : - Mental Mental dan perilaku yang membudaya dari pengguna jalan merupakan salah satu faktor utama yang sangat berpengaruh terhadap situasi lalu lintas. Etika, sopan santun, toleransi antar pengguna jalan, kematangan dalam pengendalian emosi serta kepedulian pengguna jalan di jalan raya akan menimbulkan sebuah iteraksi yang dapat mewarnai situasi lalu lintas berupa hasil yang positif seperti terciptanya keamanan,keselamatan dan kelancaran lalu lintas maupun dampak negatif yang dapat menimbulkan kesemrawutan,
69
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
-
kemacetan, pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas, sehingga mentalitas pengguna jalan merupakan suatu hal yang pondamental dalam mewujudkan situasi lalu lintas yang baik. Mental dan perilaku pengguna jalan merupakan suatu cerminan budaya berlalulintas, hal ini tidak dapat dibentuk secara instant oleh suatu lembaga tertentu, baik itu lembaga pendidikan maupun lembaga lainnya, tetapi terbentuk secara berkesinambungan mulai kehidupan sehari-hari dalam keluarga, lingkungan dan situasi lalu lintas yang kasat mata secara keseharian selalu terlihat oleh pengguna jalan sehingga membentuk kultur mentalitas berlalu lintas seseorang. Pengetahuan Dalam menciptakan dan memelihara Keamanan, Keselamatan, Ketertiban serta Kelancaran Lalu lintas, telah dilakukan pengaturan yang disesuaikan dengan perkembangan situasi lalu lintas yang ada dengan mempertimbangkan perkembangan teknologi di bidang transportasi baik yang berhubungan dengan kendaraan, sarana dan prasarana jalan serta dampak lingkungan lainnya dalam
b.
bentuk suatu aturan yang tegas dan jelas serta telah melalui proses sosialisasi secara bertahap sehingga dapat dijadikan pedoman dalam berinteraksi di jalan raya. - Keterampilan Kemampuan dalam mengendalikan(Mengendarai/ Mengemudi) Kendaraan baik kendaraan bermotor maupun kendaraan tidak bermotor di jalan raya akan berpengaruh besar terhadap situasi lalu lintas, keterampilan mengendalikan kendaraan merupakan suatu keharusan yang mutlak demi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaraan lalu lintas baik bagi pengemudi/-pengendara kendaraan tersebut maupun pengguna jalan lainnya.Lisensi terhadap kemampuan dalam mengendalikan kendaraan diwujudkan secara formal melalui Surat Izin Mengemudi yang dikeluarkan oleh SATPAS Polri sesuai dengan peruntukan kendaraan bermotor yang dikemudikan/dikendarai oleh pengguna jalan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 44 tahun 1993 tentang Kendaraan dan Pengemudi Bab VII tentang Pengemudi Faktor Kenderaan
70
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
c.
Kendaraan merupakan salah satu faktor utama yang secara langsung terlibat dalam dinamika lalu lintas jalan raya dengan dikendalikan oleh manusia, interaksi antara manusia dan kendaraan dalam satu kesatuan gerak di jalan raya memerlukan penanganan khusus baik terhadap mental, pengetahuan dan keterampilan pengemudi maupun kesiapan (layak jalan) kendaraan tersebut untuk dioperasionalkan di jalan raya. Faktor Jalan Faktor terakhir adalah faktor jalan, hal ini berhubungan dengan kecepatan rencana jalan, pagar pengaman di daerah pegunungan, ada tidaknya media jalan, dan jarak pandang serta kondisi permukaan jalan. Jalan yang rusak atau berlubang sangat membahayakan pemakai jalan terutama pemakai sepeda motor. Hujan juga mempengaruhi kinerja kendaraan seperti jarak pengereman menjadi lebih jauh dan jalan menjadi lebih licin. Selain itu, jarak pandang juga terganggu dengan adanya asap dan kabut, terutama di daerah pegunungan. Hal ini mengakibatkan jarak pandang menjadi lebih pendek. Faktor jalan juga dipertegas oleh pernyataan (Suwardjoko 2002: 144) kondisi jalan dapat menjadi salah satu sebab terjadinya pelanggaran dan kecelakaan lalu
lintas seperti jalan rusak, tikungan jalan yang tajam, tetapi faktor jalan dapat dikurangi dengan rekayasa jalan dengan sedemikian rupa sehingga dapat mempengaruhi tingkah laku para pengguna jalan dan mengurangi atau mencegah tindakan yang membahayakan keselamatan dalam berlalu lintas. 2.4
Sanksi Pelanggaran Lalu Lintas Berdasarkan Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas yang disahkan DPR pada 22 Juni 2009, terdapat beberapa sanksi yang dikenakan bagi pelanggaran lalu lintas, sebagai berikut: Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tidak memiliki SIM dipidana dengan pidana kurungan paling lama 4 bulan atau denda paling banyak Rp 1 juta (Pasal 281). Setiap pengendara kendaraan bermotor yang memiliki SIM namun tak dapat menunjukkannya saat razia dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 288 ayat 2). Setiap pengendara kendaraan bermotor yang tak dipasangi Tanda Nomor Kendaraan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 282).
71
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
-
-
-
-
-
Setiap pengendara sepeda motor yang tak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, lampu utama, lampu rem, klakson, pengukur kecepatan, dan knalpot dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 285 ayat 1). Setiap pengendara mobil yang tak dilengkapi kelayakan kendaraan seperti spion, klakson, lampu utama, lampu mundur, lampu rem, kaca depan, bumper, penghapus kaca dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 285 ayat 2). Setiap pengendara mobil yang tidak dilengkapi dengan perlengkapan berupa ban cadangan, segitiga pengaman, dongkrak, pembuka roda, dan peralatan pertolongan pertama pada kecelakaan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 278). Setiap pengendara yang melanggar rambu lalu lintas dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 1). Setiap pengendara yang melanggar aturan batas kecepatan paling tinggi atau paling rendah dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda
-
-
paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 287 ayat 5). Setiap pengendara yang tak memiliki Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 bulan atau denda paling banyak Rp 500 ribu (Pasal 288 ayat 1). Setiap pengemudi atau penumpang yang duduk di samping pengemudi mobil tak mengenakan sabuk keselamatan dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 bulan atau denda paling banyak Rp 250 ribu (Pasal 289).
2.5
Mengatasi Tertib Lalu Lintas Menggunakan CCTV melalui sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik Tilang elektronik memang hal baru bagi Indonesia dan mudahmudahan Kota Medan sebagai Kota Smart dapat menjadi pelopor dari Sistem tilang elektronik. Namun, bagi negara-negara maju, seperti Singapura, sudah lebih dulu diimplementasikan. Nah. Sekarang sudah sulit mungkir lagi jika melakukan pelanggaran aturan lalu lintas jalan di kawasan yang disebutkan di atas. Semoga semakin memperkecil perilaku melabrak aturan lalu lintas jalan. Maklum, kita semua memahami bahwa pelanggaran aturan lalu lintas jalan bakal membuka potensi kecelakaan lalu lintas jalan.
72
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Untuk mendeteksinya adanya pelanggaran lalu lintas ini maka pihak kepolisian Khususnya di Kota Medan ini harus membangun sistem IT yang lebih baik seperti : Pendataan Kembali untuk pemilik kenderaan bermotor yang bersumber dari buku pemilikan kendaraan bermotor (BPKB) dan pembuatan foto si pemilik sebagai kepemilikan kenderaan yang sudah terdaftar secara lengkap di Pusat Data Khusus Penanganan Sistem Tilang Elektronik agar dapat segera dicari datanya apabila si pengendara melakukan pelanggaran. Dibangunnya sistem data jika kendaraan yang dipakai bukan milik nama yang tertera di buku pemilikan kendaraan bermotor (BPKB). Hal ini perlu dipikirkan, karena bisa saja kenderaan yang digunakan si pengendara bukanlah kenderaan miliknya dan bahkan pinjaman dari pihak keluarga,kerabat atau bisa jadi kenderaan hasil curian. Jadi pada saat si pengendara yang menggunakan bukan kenderaannya bisa terdeteksi di sistem data yang telah dibuat dan datanya ini tidak akan diketahui oleh si pengendara. Dibangunnya sistem data jika kenderaannya dijual dan dilanjutkan dengan pengurusan balik nama.
-
Hal ini harus dilakukan dengan sistem yang lebih baik agar saat sanksi akan diberikan tidak merugikan pemilik kenderaan yang telah menjualnya kepada yang lain. Dibangunnya sistem pembayaran untuk tilang elektronik Dalam hal ini kepolisian bekerjasama dengan pihak perbankan yang ditunjuk sebagai media tempat pembayaran bagi pengendara yang melakukan pelanggaran lalu lintas.
2.6
Mekanisme CCTV dengan sistem Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE) atau tilang elektronik Kamera perekam yang dipasang di setiap traffic light yang selalu mengalami kemacetan yang akan membuat di pengendara mencari kesempatan untuk menerobos rambu lalu lintas dan Kamera ini akan merekam kejadian di sekitar lokasi tersebut. Jika terjadi pelanggaran oleh pengguna jalan, selanjutnya data nomor polisi atau plat nomor kendaraan tersebut akan dicocokan di Pusat Data Khusus Penanganan Sistem Tilang Elektronik. Kamera perekam ini dilengkapi dengan resolusi gambar yang tinggi agar nomor plat dan pengendara terlihat dengan jelas.
73
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Saat pengendara melakukan pelanggaran, kamera perekam akan melakukan perekaman dan operator bagian monitoring akan segera memproses data perekaman sehingga dapat mencetak nama plat, atau identitas lainnya yang telah terhubung dengan sistem data dan pihak berwenang segera memproses pengiriman foto rekaman data pada alamat yang telah ada pada pihak berwenang serta memberikan tilang elektronik kepada si pelanggar tersebut dan nantinya di surat tilang itu, pelanggar akan diarahkan apakah langsung membayar denda melalui bank atau mengikuti sidang di waktu dan tempat sidang yang telah ditentukan dan juga surat tilang yang akan dikirim yakni berupa selembar
kertas berisi foto kendaraan yang melanggar, nama pemilik serta jenis pelanggaran. Di sana tertera pula dimana lokasi kita melanggar, termasuk apa pasal yang dikenakan oleh petugas. Apabila si pemilik tidak menghiraukan atau tidak melakukan pembayaran atas peringatan tilang elektronik ini maka pihak berwenang akan menindaklanjuti STNK akan diblokir. Penulis akan memberikan gambaran mengenai pelanggaran yang terekam oleh CCTV traffic light dan pada traffic light terpasang Electronic Traffic Law Enforcement (E-TLE). Foto yang telah terekam tersebut akan dikirimkan pada alamat sesuai dengan data yang telah ada pada pihak kepolisian.
Data pelanggaran terkirim pada operator electronic traffic law enforcement
ANDA TELAH MELEWATI GARIS PEMBATAS
Sensor akan memberikan peringatan apabila pengendara telah melewati garis pembatas traffic light
74
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pelanggaran lalulintas di Kota Medan masih meningkat. Meningkatnya pelanggaran lalulintas di Kota Medan diduga karena kurangnya kesadaran masyarakat berlalu lintas di jalan. Pelanggaran didominasi tidak lengkapnya administrasi kendaraan dan kelengkapan kendaraan saat berlalulintas, serta rendahnya kesadaran akan keselamatan berlalulintas. 3.2.
Saran Mengingat masih tingginya angka kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Kota Medan, maka hendaknya semua perlu untuk lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas, sebagaimana yang telah diinstruksikan Presiden melalui Instruksi Presiden Nomor 4
tahun 2013, tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan, menginstruksikan kepada semua untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-masing untuk melaksanakan program tersebut.
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No44 Tahun 1993 Tentang Kendaraan Dan Pengemudi Warpani, Suwardjoko P. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Bandung: ITB,2002. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan www. transparansi. or. Id www.organisasi.org
75
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
“ATATIS (Air Kita Otomatis), PROTOTYPE GERAKAN HEMAT LISTRIK DALAM MEWUJUDKAN MEDAN SMART CITY ” Oleh : Muhammad Fachri Zahari (Mahasiswa Institut Teknologi Medan) I. PENDAHULUAN a. Latar Belakang Masalah Merujuk pada berbagai macam masalah lingkungan di era globalisasi ini, masyarakat dituntut untuk berfikir cepat untuk meredam perkembangan masalah-masalah lingkungan tersebut. Hal-hal sederhana dalam mengatasi masalah tersebut dapat dimulai dari elemen terkecil dimasyarakat yaitu rumah tangga, masyarakat tidak dituntut untuk melakukan sesuatu yang bersifat global namun cukup dengan sebuah terobosan yang mampu berkontribusi untuk meredam berbagai masalah Lingkungan dimana hal tersebut sudah sangat membantu. Melakukan penghematan energi, mendaur ulang barang bekas, menggunakan peralatan rumah tangga yang Ecosave dan lainnya adalah salah satu langkah konkrit yang dapat dilakukan berbagai elemen masyarakat untuk mengurai berbagai masalah lingkungan. Dalam menciptakan sebuah Kota Pintar, Pemerintah haruslah menghadirkan berbagai kebijakan yang dapat mengurai berbagai permasalahan lingkungan dengan konsep pintar dan cepat. Penggunaan bermacam Teknologi juga harus dikombinasikan agar tercipta sebuah teknologi yang
bermanfaat dan berdaya guna demi terwujudnya Kota Pintar yang sesungguhnya. Namun selain teknologi, kota Pintar juga dapat diwujudkan dengan berbagai wujud Inovasi Inovasi cemerlang yang kemudian dapat disandingkan dengan Teknologi yang ramah Lingkungan. Krisis Listrik dan sulitnya sumber daya air menjadi beberapa permasalahan yang harus dihapuskan dalam mewujudkan sebuah Kota Pintar. Kedua Hal diatas adalah kebutuhan pokok yang paling dibutuhkan oleh masyarakat perkotaan, namun dalam realisasinya terjadi banyak permasalahan. Seperti beban Listrik yang terlalu besar sehingga pihak pengelola kelistrikan harus melakukan pemadaman Bergilir untuk menstabilkan penggunaan listrik di masyarakat, beberapa daerah yang sulit mendapatkan akses air bersih yang memadai dikarenakan pasokan Air dari PDAM yang sering mati dan lainnya. Sejalan dengan akan diwujudkannya Kota Medan menjadi Kota Pintar dengan berbagai program yang akan terus dicanangkan untuk mengrealisasikan perwujudan itu maka permasalahan permasalahan seperti diatas haruslah terlebih dahulu dituntaskan, karena konsep kota pintar
76
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
bukan hanya sekedar pemakaian teknologi disegala lini kehidupan namun melakukan Inovasi dalam penghematan Listrik dan memaksimalkan ketersediaan sumber air bersih juga dapat dikategorikan sebagai langkah perwujudan kota Pintar. Merujuk kepada beberapa Kota Pintar yang telah tersohor di Dunia seperti Tokyo di Jepang, Seattle di USA dan lainnya, kota – kota ini mampu melakukan penghematan listrik dengan memaksimalkan inovasi yang selaras dengan tujuan kota pintar. Memaksimalkan pemakaian Solar Panel, membangun Sky garden,dan beberapa bentuk inovasi lain adalah sebuah perwujudan nyata dari Kota tersebut untuk mengrealisasikan kota Pintar Sesungguhnya. Oleh sebab itu kota Medan saat ini harus memanfaatkan Inovasi – Inovasi yang mampu memberdayakan penghematan listrik dan juga berguna mengatasi permasalahan ketersediaan air bersih untuk masyarakat dalam menunjang akan terciptanya Kota Pintar di wilayah tersebut. Melihat kecendrungan masyarakat Kota yang saat ini selalu menggunakan Pompa Air untuk mengambil air baik dari dalam sumur maupun pipa PDAM untuk memenuhi kebutuhan air nya setiap hari dimana tindakan ini sangatlah merugikan mereka terutama pelanggan PDAM karena harus mengeluarkan biaya dua kali lipat yaitu biaya Air dan Listrik untuk daya pompanya. Pemakaian pompa yang terus menerus
setiap harinya sangat boros memakan daya Listrik, hal ini dikarenakan ratarata pompa air untuk Rumah Tangga berdaya ± 300 W. Jikalau kita mampu mengurangi pemakaian pompa air maka kita telah berkontribusi dalam penghematan listrik dan juga telah ikut berswadaya dalam mewujudkan Medan Kota Pintar. Penghematan Listrik adalah salah satu bentuk terwujudnya kota Pintar, oleh sebab itu kita membutuhkan Inovasi yang mampu mengurangi pemakaian Pompa Air sehingga permasalahan Ketersediaan air akan teratasi sejalan dengan penghematan listrik yang dilaksanakan. Menggunakan prinsip – prinsip yang bekerja pada pompa air seperti gaya Sentrivulgar, maka yang kita butuhkan pada saat ini adalah sebuah Inovasi berbasis prinsip Gaya sentrivulgar namun tidak menggunakan listrik agar menghemat pemakaian daya listrik. Oleh karena itu penulis telah menemukan sebuah prototype yang akan digunakan sebagai pengganti mesin pompa air dimana mesin ini diberi nama mesin ATATIS (Air Kita Otomatis), prinsip sederhana yang digunakan oleh mesin ini adalah dengan memanfaatkan tenaga tekanan air yang didapatkan dari arus air yang diletakkan lebih tinggi. Dimana air tersebut akan mengalir ke pipa yang lebih rendah dan memberikan tenaga putaran pada baling baling yang kemudian menghasilkan gaya sentrivulgar, dimana gaya ini dapat
77
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
menyedot air dibawah tanah (baik sumur maupun air PDAM ) yang kemudian diteruskan melalui pipa dan dialirkan ke wadah air pertama dan air pada wadah ini akan terus mengalir pada pipa yang akan memberikan tenaga tekanan air untuk memutar baling baling secara rotari. Mesin prototype ini dirancang untuk kebutuhan rumah tangga yang tidak memiliki mobilitas tinggi, namun pada pengembangannya diharapkan mesin ini mampu diberdaya gunakan untuk mobilitas pabrik yang mengunakan banyak Air dalam proses produksinya. Karena tidak menggunakan listrik sama sekali dalam proses kerjanya, maka mesin ini mampu mengurangi beban listrik rumah tangga yang kemudian menjadi mengurangi beban listrik Kota dan Wilayah. Dimana hal tersebut merupakan salah satu bentuk mewujudkan Medan sebagai Kota Pintar. Berdasarkan uraian di atas dan mengingat pada kesesuaian Tema pada Lomba Karya Tulis Ilmiah se – Kota Medan dalam rangka Hari Teknologi Nasional yang diselenggarakan Oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan yaitu “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan Sebagai Kota Cerdas (Smart City)” maka penulis tertarik untuk membahas permasalahan Inovasi hemat Listrik untuk mewujudkan Kota Pintar dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “ATATIS (Air Kita Otomatis)
Prototype Gerakan Hemat Listrik Dalam Mewujudkan Medan Smart City”. b. Rumusan Masalah Untuk dapat mengarahkan dan memudahkan pembahasan yang lebih sistematis, maka penulis mencoba untuk merumuskan masalah yang akan dibahas pada karya tulis ilmiah ini. Adapun rumusan masalahnya yaitu : 1. Permasalahan apa sajakah yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar ? 2. Bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar ? 3. Inovasi apakah yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan dalam mewujudkan Medan Kota Pintar ? 4. Bagaimanakah konsep kerja Inovasi yang harus diciptakan agar mampu mendorong percepatan Medan menuju Kota Pintar? 5. Apakah dengan ATATIS masyarakat dan pemerintah Kota Medan mampu mempercepat terwujudnya Medan Kota Pintar ? c. Maksud dan Tujuan Penelitian Terdapat berbagai macam hal yang melatar belakangi dilakukannya penelitian ini, namun secara ringkas maksud dan tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui permasalahan apa sajakah yang dapat
78
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2.
3.
4.
5.
menghambat terciptanya Medan Kota Pintar. Untuk mengetahui cara – cara untuk mengatasi permasalahan yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar. Untuk mengetahui inovasi apakah yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan dalam mewujudkan Medan Kota Pintar. Untuk mengetahui konsep kerja Inovasi yang harus diciptakan agar mampu mendorong percepatan Medan menuju Kota Pintar. Untuk mengetahui apakah dengan ATATIS masyarakat dan pemerintah Kota Medan mampu mempercepat terwujudnya Medan Kota Pintar.
d. Kerangka Teori 1. Teknologi Teknologi menurut kamus besar bahasa indonesia adalah kemampuan teknik berlandaskan pengetahuan ilmu eksakta yang berdasarkan proses teknis. Sesuai dengan perkembangan zaman dewasa ini masyarakat awam lebih mengenal teknologi dengan arti sebuah penemuan yang diciptakan demi membantu kehidupan manusia. Namun pengertian teknologi menurut Prayitno (2001:95) adalah“ilmu terapan dari rekayasa yang diwujudkan dalam bentuk karya cipta manusia yang didasarkan pada prinsip ilmu pengetahuan dengan seluruh perangkat ide, metode, teknik benda-benda material yang
digunakan dalam waktu dan tempat tertentu maupun untuk memenuhi kebutuhan manusia.” Berdasarkan pengertian diatas, maka masyarakat harus lebih berani menjabarkan teknologi dalam arti yang lebih luas agar penggunaan teknologi dapat lebih bermanfaat baik bagi masyarakat itu sendiri maupun lingkungan sekitarnya. 2.
Inovasi Jikalau kita mendengar kata Inovasi pasti akan selalu terlintas pemikiran bahwasanya ada sesuatu yang baru, memiliki ciri khas tersendiri, dan lainnya. Pada dasaranya inovasi ada karena tuntutan manusia yang haus akan sesuatu hal baru, oleh karena itu kita dituntut untuk selalu menginovasikan apapun agar terlihat lebih menarik dan memiliki ciri khas tersendiri. Menurut Stephen Robins arti dari Inovasi adalah : “Suatu gagasan baru yang diterapkan untuk memprakarsai atau memperbaiki suatu produk atau prose dan jasa.” Pengertian lain dari inovasi juga muncul dalam UU No.18 tahun 2002 adalah : “Kegiatan penelitian, pengembangan, dan/atau perekayasaan yang bertujuan mengembangkan penerapan praktis nilai dan konteks ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan dan
79
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi.” Dalam proses lahirnya sebuah Inovasi haruslah melewati bermacam tahapan yang dimulai dari penelitian, dilanjutkan ke pengembangan dan akhirnya pada penerapan. Penggabungan teknologi, inovasi, dan pola hidup masyarakat yang teratur dapat mewujudkan sebuah cita-cita dalam mencapai Medan kota Pintar. 3.
Kota Pintar Menarik garis besar dari arti Kota Pintar dengan memenggal kata per kata seperti Kota dan Pintar, maka akan terlintas di masyarakat bahwa defenisi dari Kota Pintar itu sendiri adalah sebuah permukiman yang cepat berkembang. Namun pada dasarnya dalam perkembangannya kota pintar sendiri memiliki beberapa aspek antara lain Sumber Daya Manusia, Lingkungan Sosial Budaya, dan model Pembangunan. Beberapa Ahli memiliki pemahaman tersendiri terhadap definisi Kota Pintar, antara lain seperti berikut : Kota Pintar Menurut Kourtit dan Nijkamp (2012) adalah : “ Kota Pintar merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang intensif dari strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosisalekonomi, ekologi, dyaa kompetitif kota.” Sedangkan Ahmad Nurman dalam Buku Manajemen Perkotaan karyanya menuturkan bahwa Smart City adalah :
“Kota Cerdas pada umumnya adalah Kota yang dikembangkan dengan didasarkan pada 3 hal, pertama faktor manusia, kota dengan manusia-manusia yang kreatif dalam pekerjaan, jejaring pengetahuan, lingkungan yang bebas kriminal. Kedua Faktor Teknologi komunikasi dan informasi. Terakhir faktor Kelembagaan, masyarakat Kota (pemerintah, Kalangan Bisnis dan penduduk) yang memahami teknologi Informasi serta membuat keputusan berdasarkan pada teknologi.” Menghadirkan sebuah kota Pintar bukan hanya sekedar meletakan seluruh teknologi masuk kedalam sendi sendi pembangunan, namun pemerintah dan masyarakat juga dituntut untuk merubah pola berpikir dan cara kerja yang mampu mendukung realisasi kota Pintar itu sendiri. e. 1.
Metode Penelitian Jenis Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode Research and Development. Metode ini digunakan sebagai kegiatan menguji teknologi yang sudah ada dan mengembangkannya dengan konsep kehidupan saat ini. Dalam hal ini penelitian dilakukan dengan meneliti data-data yang diperoleh dari literatur kemudian mengembangkannya dalam wujud inovasi baru yang ditujukan dapat
80
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
mempermudah penelitian.
objek
pengguna
2.
Objek Penelitian Objek penelitian pada karya tulis ilmiah ini adalah masyarakat Kota Medan yang merupakan bagian atau elemen utama dalam merujuk dan mewujudkan Medan Smart City. 3.
Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah : - Teknik Observasi, yaitu dengan mengadakan penelitian langsung terhadap perilaku dan pola Hidup masyarakat kota Medan yang selama ini membutuhkan mobilitas tinggi akan kebutuhan Listrik dan Sumber Air Bersih. - Teknik Kualitatit, yaitu dengan mengumpulkan data-data mengenai permasalahan apa sajakah yang muncul terhadap proses mewujudkan Medan sebagai kota Pintar. 4.
Teknik Analisa Data Penelitian Analisis data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif yaitu metode yang mengumpulkan, menyusun, mengelompokkan, menginterpretasikan dan menganalisa data untuk memberi gambaran dan jawaban yang jelas dan akurat dari perumusan masalah.
II. PEMBAHASAN a. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah yang penulis dapatkan sesuai dengan uraian latar belakang masalah yang dapat di identifikasikan antara lain adalah : 1. Permasalahan yang menghambat terciptanya Medan Kota Pintar. 2. Cara mengatasi permasalahan yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar. 3. Inovasi yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan dalam mewujudkan Medan Kota Pintar adalah Inovasi yang mampu mengakomodir permasalahan yang dapat menghambat realisasi Medan Kota Pintar seperti krisis Listrik dan Ketersediaan Sumber Daya Air Bersih yang memadai. 4. Konsep kerja Inovasi yang harus diciptakan agar mampu mendorong percepatan Medan menuju Kota Pintar adalah sebuah Konsep kerja sederhana yang mampu mengurangi beban listrik Kota Medan sekaligus mampu menyediakan ketersediaan air bersih bagi masyarakat. 5. Dengan ATATIS masyarakat dan pemerintah Kota Medan mampu mempercepat terwujudnya Medan Kota Pintar karena Konsep Kerja yang dimiliki oleh ATATIS adalah sebuah mesin Pompa Air yang tidak menggunakan energi listrik, sehingga beban listrik rumah tangga yang selama ini terbeban oleh penggunaan pompa listrik akan berkurang namun kebutuhan akan ketersediaan air tetap terpenuhi.
81
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
b. Analisis Masalah Analisis yang penulis dapatkan dalam permasalahan – permasalahan pada karya tulis ilmiah ini yang sesuai dengan identifikasi masalah yang ada antara lain adalah : 1. Permasalahan yang menghambat terciptanya Medan Kota Pintar antara lain adalah : - Melihat masih banyaknya masyarakat dengan latar pendidikan rendah di daerah pinggiran kota Medan sehingga membuat banyak program program Pemerintah yang membutuhkan sinergi masyarakat tidak berjalan dengan baik. Hal ini terjadi karena kurang pahamnya masyarakat marginal dengan konsep pembangunan yang diinginkan oleh pemerintah, oleh sebab itu pemerintah harus melakukan penyuluhan maupun edukasi terhadap masyarakat mengenai berbagai program kerja yang akan dijalankan untuk mewujudkan Medan Kota Pintar. - Belum terbentuknya pola Lingkungan yang tepat di daerah kota Medan merupakan salah satu permasalahan yang cukup crowded saat ini, seperti penataan daerah Pusat Pasar yang sangat jauh dari Harapan, masih banyaknya permukiman Kumuh di daerah perkotaan, dan daerah daerah pinggiran seperti kampung nelayan belawan yang sangat jauh dari kesan kata daerah Kota. Oleh sebab itu
pemerintah harus melakukan Penataan Wilayah dan perencanaan Ulang dengan metode zoning fungsi lingkungan tersebut, sebagai contoh melakukan pengelompokkan wilayah bisnis, wilayah pendidikan, wilayah tempat tinggal dan sebagainya. Hal ini dibutuhkan untuk membantu pemerintah dalam mengrealisasikan berbagai program kerja dalam menciptakan Medan Kota Pintar. - Faktor kehidupan masyarakat daerah pinggir kota maupun daerah kumuh di perkotaan yang belum menjalani atau menerapkan pola kehidupan yang baik dan benar seperti pemakaian sanitasi yang baik, masyarakat yang sadar kebersihan, dan lainnya. Memadukan konsep hidup modern yang baik dengan nilai – nilai kearifan lokal dalam menjunjung masyarakat Kota yang dapat berbaur sangat dibutuhkan, hal ini menjadi salah satu keseragaman masyarakat dalam memajukan kota. Bila masyarakat sudah dapat memahami konsep hidup yang baik, maka pemerintah dapat bersinergi dengan cepat dalam menampung permasalahan masyarakat serta mencari jalan keluarnya dalam program kerja pemerintah yang dapat dilaksanakan juga oleh masyarakat tersebut. Dan pada
82
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
akhirnya Medan Kota Pintar dapat terwujud dengan dukungan dan sinergi bersama antara masyarakat dan pemerintah. - Dewasa ini masyarakat kota Medan masih banyak yang belum memaksimalkan mobilitas aktifitasnya sehari-hari, hal ini juga dikarenakan faktor-faktor sarana fasilitas umum yang belum banyak disediakan oleh pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya masyarakat yang menghabiskan waktu di jalan saat hendak pergi dan pulang dari tempat kerja, beberapa faktor seperti kemacetan dan jarak antara kantor dan rumah yang jauh menjadi alasan permasalahan ini. Untuk menciptakan konsep mobilitas pintar yang sehat, maka pemerintah haruslah menyediakan angkutan umum kota yang nyaman sehingga masyarakat mau beralih menggunakan angkutan umum sehingga mengurangi jumlah kendaraan di jalan saat jam macet. Selain itu mendirikan hunian vertikal seperti rumah susun yang dekat dengan pusat perkantoran maupun perdagangan dapat menciptakan mobilitas yang baik karena masyarakat dapat tinggal dekat dengan tempat kerja sehingga tidak perlu banyak menghabiskan waktu di jalan.
- Medan sebagai kota yang dikenal mengandalkan perdagangannya dalam sirkulasi ekonomi masih memiliki beberapa kendala seperti persaingan yang kurang sehat, faktor pendukung pergerakan ekonomi yang juga belum tersedia, serta beberapa permasalahan lainnya. Dalam menciptakan kota Pintar, maka kota Medan harus menglahirkan sirkulasi ekonomi yang baik bagi pemerintah, masyarakat ekonomi lemah dan pengusaha sendiri selaku pelaku ekonomi terbesar. Lingkaran daur ulang ekonomi harus dapat berjalan sehingga tidak ada perilaku diskriminan dalam sirkulasi ekonomi di Kota Medan, dengan melakukan halhal tersebut diharapkan perekonomian kota Medan dapat tumbuh maksimal sehingga membantu realisasi Medan Kota Pintar. - Setelah berbagai permasalahan dalam elemen masyarakat telah diselesaikan, maka permasalahan pada intern pemerintahan juga harus diselesaikan. Berbagai masalah seperti kinerja yang masih belum maksimal, tindakan atau respon terhadap suatu permasalahan di masyarakat yang tidak cepat diselesaikan dan berbagai pokok masalah lainnya. Dalam kasus menciptakan Medan Smart City pemerintah menjadi tiang pertama dalam mensukseskannya disusul oleh
83
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
pelaku bisnis, organisasi dan terakhir masyarakat. Maka pemerintah harus menciptakan Good Governance terlebih dahulu sebelum mengeluarkan kebijakan yang berimplementasi terhadap kota Pintar, dimana kebijakan ini nantinya akan berlaku bagi masyarakat serta dampaknya akan mendukung Medan menjadi Smart City. Permasalahan – permasalahan diatas merupakan sebuah intisari dari berbagai permasalahan lainnya, dengan menelaah hal-hal diatas diharapkan masyarakat dan pemerintah mampu bersinergi bersama demi mewujudkan Medan Smart City. 2. Cara mengatasi permasalahan yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar adalah dengan menciptakan berbagai Inovasi dan pemikiran yang mampu mengakomodir permasalahan masyarakat dan pemerintah seperti, peningkatan mutu sumber daya manusia, perbaikan kualitas lingkungan tempat tinggal dan penghijauan, meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan mengurangi kesenjangan sosial antara kaum kota dengan kaum marginal pinggiran, merencanakan sebuah sistem mobilitas yang mampu mengurangi permasahalan masyarakat dalam aktifitas sehariharinya, menrestruktur sistem perekonomian yang lebih baik dalam sirkulasinya sehingga berpihak kepada semua pihak, serta
menciptakan pemerintahan yang baik (good governance) karena jikalau pemerintah sudah berbenah maka masyarakat akan cepat memahami dan melaksanakan berbagai kebijakan pemerintah sebagai bentuk sinergi yang berkelanjutan. 3. Inovasi yang diperlukan dalam mengatasi permasalahan dalam mewujudkan Medan Kota Pintar adalah Inovasi yang mampu mengakomodir berbagai permasalahan diatas, namun dalam ruang lingkup penelitian ini maka akan dirangkum beberapa masalah kedalam suatu pokok utama masalah antara lain seperti pemanfaatan teknologi sebagai inovasi peningkatan mutu Sumber daya manusia, perbaikan lingkungan, peningkatan kualitas hidup, mempermudah mobilitas serta penghematan dalam segi perekonomian. Dalam konteks tersebut beban biaya listrik dan ketersediaan air dapat menjadi rangkuman kecil atas segala permasalahan tersebut, jikalau pemakaian listrik berlebihan maka akan menimbulkan kerusakan lingkungan, biaya listrik yang naik akan berpengaruh terhadap perekonomian, dan berujung pada kualitas hidup yang susah untuk berkembang. Begitu juga dengan ketersediaan air, dapat dibayangkan jikalau masyarakat perkotaan yang memiliki mobilitas tinggi harus terganggu dengan masalah air yang
84
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
susah didapat. Oleh karena itu inovasi yang akan diciptakan adalah sebuah inovasi hemat energi yang mampu menyediakan atau memfasilitasi ketersediaan air masyarakat perkotaan. 4. Konsep kerja Inovasi yang harus diciptakan agar mampu mendorong percepatan Medan menuju Kota Pintar adalah dengan menghadirkan sebuah konsep kerja yang mampu mengakomodir berbagai permasalahan yang telah terjabar diatas. Sebuah konsep sederhana yang mampu membantu masyarakat perkotaan dalam mengatasi permasalahan beban listrik yang memuncak sehingga berdampak terhadap terpuruknya keuangan dan lainnya. Serta mengenai ketersediaan air yang menjadi perhatian utam, karena dengan mobilitas tinggi masyarakat perkotaan membutuhkan sebuah konsep kerja yang mampu menyediakan air 24 jam. Oleh sebab itu secara ringkas konsep kerja yang dibutuhkan adalah konsep kerja yang dapat menghemat listrik dan menyediakan ketersediaan air bagi masyarkaat kota Medan. 5. Dengan ATATIS masyarakat dan pemerintah Kota Medan mampu mempercepat terwujudnya Medan Kota Pintar karena Konsep Kerja yang dimiliki oleh ATATIS sesuai dengan konsep kerja yang mampu atau yang dibutuhkan untuk percepatan realisasi Medan sebagai Kota Pintar. ATATIS adalah sebuah
mesin sederhana yang memanfaatkan daya tekanan air untuk memutar kumparan pada baling-baling sehingga menghasilkan daya sentrivulgar yang mampu menyedot air dari sumber air terdekat untuk ditampung dan dialirkan menuju keran. Tanpa menggunakan listrik maka ATATIS mampu mengurai beban listrik rumah tangga yang akan berdampak pada beban total listrik Kota Medan. Secara ekonomi maka keuangan rumah tangga juga akan berkurang karena mampu mengurangi biaya listrik yang harus dikeluarkan. Walaupun konsep pada ATATIS sangat sederhana, namun dalam proses kerjanya mesin ini mampu mengurai permasalahan pokok pada pengembangan kota Pintar seperti permasalahan lingkungan, pola kehidupan, mobilitas, dan stabilitas perekonomian masyarakat. Penggunaan ATATIS yang sementara ini hanya diperuntukkan untuk konsumen rumah tangga sahaja sudah dapat membantu kontribusi percepatan Medan menjadi kota Pintar. Untuk pengembangan selanjutnya diharapkan masyarakat dan pemerintah mampu menciptakan ATATIS dengan skala penggunaan yang lebih besar seperti Perkantoran maupun Pabrik. Oleh karena itu, dalam proses realisasi penggunaan ATATIS atau dalam tahap produksi ATATIS
85
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
diperlukan kesepakatan bersama antara Pemerintah maupun Masyarakat. Apakah masyarakat akan membuat atau membeli mesin ini secara perseorangan atau akan mendapat bantuan dari pemerintah dalam kendala pengadaaannya, hal ini akan kembali kepada kesanggupan pemerintah dan masyarakat sebagai bentuk sinergi dalam melakukan perwujudan terhadap hadirnya Medan Smart City. c.
Data Penunjang Data penunjang yang akan disajikan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebuah skema kerja maupun proses penggunaan Mesin ATATIS yang masih dalam tahap Prototype atau perancanaan yang belum dilakukan percobaan sehingga kemungkinan diperlukan beberapa perbaikan maupun perubahan jikalau terjadi kegagalan pada mesin ini. Namun penulis memiliki keyakinan mesin ini dapat berjalan sesuai dengan konsep dan perencanaan karena mesin ini hanya menggunakan konsep kerja yang sederhana. Kendala utama dalam melakukan percobaan pada mesin ini
adalah pembuatan baling baling yang akan menjadi turbin penyedot air, dikarenakan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk produksinya. Maka penulis hanya akan menyajikan ilustrasi sistem kerja secara terperinci sehingga memudahkan pembaca dalam memahami prinsip kerja pada Mesin ATATIS ini. Untuk proses penyusunan mesin ini hanya membutuhkan rangkaian pipa air seperti biasa pada permukiman masyarakat umum, yang kemudian disambungkan ke tangki penampung. Namun pada pipa yang mengalirkan air keluar harus dimodifikasi, yaitu dengan meletakkan sebuah turbin rancangan untuk menyedot air. Maka saat air diisi pada tangki penampungan, dan air tersebut keluar melalui pipa pembuangan menuju keran maka tekanan air akan memutar baling-baling turbin secara terus menerus yang akan menyedot air selama 24 jam tanpa mati atau selama air dipakai oleh masyarakat. Berikut bagian-bagian atau komponen yang dibutuhkan dalam memproduksi ATATIS, antara lain adalah :
86
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Tabel 1.1 Nama Komponen ATATIS (Air Kita Otomatis) No.
Nama Komponen
Gambar ( Ilustrasi )
1
Pipa Paralon ½ Inch
2
Tangki Penampungan Air
3
Valve / katup air (jikalau sumber air diambil dari sumur)
4
Baling Baling Khusus ( Yang Dirancang Sendiri, Mesin inilah yang Disebut ATATIS. Mesin ini juga berfungsi sebagai pengganti Pompa Air)
5
Elbow Pipa
6
Keran Air
7
Tabung Pompa Air ( Sumber Data : Google.com )
Komponen – komponen yang telah disebutkan diatas ekmudain dirakit sesuai dengan perencanaan, dimana untuk ukuran dan total penggunaan di sesuaikan dengan kondisi objek pemakai. Untuk sumber air sendiri akan terbagi menjadi dua jenis yaitu sumber
air dari PDAM dan sumber air dari sumur (baik sumur galian maupun Sumur Bor), beberapa kendala nanti akan muncul dalam penggunaan baik pada sumber air PDAM maupun sumber Air sumur. Namun kendala itu bersifat sementara atau hanya terjadi pada awal proses mesin beroperasi, 87
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
untuk selanjutnya mesin akan berjalan normal. Adapun rangkaian komponenkomponen tersebut akan dibentuk seperti gambar Ilustrasi Berikut ini :
Gambar 1.1 Desain ATATIS (Air Kita Otomatis) ( Sumber : Dokumen Pribadi )
Cara mengoperasikan mesin ATATIS : 1. Kita harus mengisi terlebih dahulu Tangki Penampungan dengan air sebanyak mungkin hingga seluruh raung hampa pada pipa sampai dengan ke kran terpenuhi. Proses pengisian harus dilakukan secara manual. 2. Kedua buka kran air yang berada pada instalasi pipa. 3. Saat keran air dibuka dan air keluar disaat itu juga gaya tekanan air pada pipa yang berada dalam ruang turbin akan memutar baling baling pertama yang kemudian gaya tersebut akan diteruskan ke baling baling kedua yang akan berputar lebih cepat dan menarik air dari sumber air.
4. Untuk mengetahui apakah air sudah disedot oleh mesin atau tidak dapat dicek pada tabung kontrol yang terletak dekat dengan turbin kedua. Jikalau air sudah tersedot maka akan keluar air melalui tabung tersebut, kemudian tutup tabung tersebut agar air dialirkan menuju tangki. 5. Setelah air yang ditarik menuju tangki dan akan terus mengisi tangki penampungan maka alat ini sudah bekerja dengan seharusnya. Konsumen tidak perlu melakukan pengisian ulang secara manual ke dalam tangki lagi, karena gaya tekanan air yang terus memutar baling baling akan menarik air selama konsumen menggunakan air atau membuka kran air. Dengan mengoperasikan Mesin ATATIS ini maka konsumen yaitu masyarakat akan menghemat konsumsi listrik yang selama ini digunakan untuk mesin pompa air listrik. Setelah daya konsumsi listrik berkurang maka pengeluaran keuangan pun akan lebih hemat, mobilitas sehari-hari pun akan berjalan lancar demi menciptakan Medan Smart City.
III. PENUTUP a. Kesimpulan Setelah apa yang penulis lakukan dalam penelitian ini, penulis mendapatkan banyak kesimpulan. Dari banyak kesimpulan itu, penulis mencoba untuk menyimpulkannya lagi. Dan hasil dari penyimpulan penulis
88
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
adalah sebagai mana yang tertera di bawah ini : 1. Permasalahan kesiapan Sumber Daya Manusia yang kompetitif, Lingkungan yang belum tertata, pola kehidupan yang belum baik, pergerakan Mobilitas masyarakat yang belum maksimal, Ekonomi yang tidak stabil dan tidak merata, serta Good Governance yang belum tercipta seutuhnya adalah masalah utama yang dapat menghambat realisasi Medan menjadi Kota Pintar dan mampu bersaing dengan KotaKota Besar lainnya di Indonesia. 2. Menghadirkan Inovasi yang mampu mengakomodir berbagai permasalahan masyarakat dan pemerintah sehingga terwujud bentuk sinergi utuh dalam menciptakan Medan Kota Pintar adalah salah satu cara mengatasi permasalahan yang dapat menghambat realisasi terciptanya Medan Smart City. 3. Suatu Inovasi berdaya guna serta mampu menjawab berbagai permasalahan seperti krisis listrik dikarenakan beban daya listrik Kota Medan yang sering berlebih dan kemudian Inovasi tersebut dapat sejalan dalam menyediakan ketersediaan air bersih sebagai suatu komoditi wajib bagi masyarakat. Inovasi tersebut harus berdampak juga terhadap pengaruh ekonomi masyarakat serta kondisi lingkungan, terlebih dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang lebih harmoni. Inovasi seperti
tersebut diataslah yang dibutuhkan dalam menjawab berbagai permasalahan yang dapat menghambat terciptanya Medan Kota Pintar. 4. Konsep kerja sederhana seperti mampu mengurangi beban listrik rumah tangga di masyarakat kemudian berdampak terhadap beban listrik total Kota Medan serta mampu menjamin ketersediaan air bagi masyarakat merupakan konsep kerja yang harus terdapat dalam inovasi yang akan digunakan dalam mengrealisasikan Medan kota Pintar. 5. ATATIS adalah suatu Inovasi yang mampu mengakomodir berbagai masalah yang dapat menghambat percepatan Medan menjadi Kota Pintar karena ATATIS adalah mesin pompa air tanpa listrik yang dapat digunakan oleh masyarakat perkotaan sehingga mampu menolong masyarakat dari segi pengematan listrik dan ketersediaan air dan berdampak juga pada lancarnya mobilitas masyarakat serta keuangan dikarenakan biaya listrik masyarakat berkurang. Halhal merupakan suatu perubahan kecil yang akan berdampak besar pada kota Medan sendiri, dan pokok pemikiran pada penyelesaian masalah tersebut akan berlanjut dalam proses percepatan Medan menjadi Smart City.
89
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
b. Pengembangan Inovasi Melihat dan menelaah akan penelitian yang ada pada karya tulis ilmiah ini, maka penulis telah menyatakan dari awal bahwa desain ATATIS hanyala sebuah Prototype yang harus dikembangkan lagi sebelum digunakan. Dikarenakan keterbatasan dana dalam melakukan percobaan dan memproduksi mesin ini, maka penulis hanya menyajikan ilustrasi sederhana yang dilengkapi dengan berbagai proses sistem kerjanya. Dalam mewujudkan Kota Pintar, pemerintah dan masyarakat harus serius dan turun langsung untuk mempercepat proses realisasinya. Maka dengan itu penggunaan ATATIS ini sangatlah dapat membantu, mengingat Impact nya yang tidak hanya berpengaruh terhadap satu sektor namun pada beberapa sektor yang keseluruhannya mendukung percepatan Medan menjadi Kota Pintar. Oleh Karena itu, besar harapan penulis untuk mengrealisasikan ATATIS dalam bentuk nyata bukan hanya sebagai Prototype. Dukungan besar dari masyarakat dan publikasi
dibutuhkan untuk mewujudkan ATATIS sebagai Inovasi yang mendukung Medan Smart City,begitu juga mengenai pendanaan untuk percobaan mesin ini. Dengan segala kekurangan yang penulis miliki, maka penulis berharap dapat berbagi Ilmu dengan peneliti lainnya dalam proses mewujudkan dan mengembangkan Inovasi ATATIS ini. Untuk Masyarakat yang ramah lingkungan, hemat listrik, dan bermobilitas tinggi, mari kita Hadirkan ATATIS sebagai wujud nyata dan penataan awal Medan sebagai Smart City.
DAFTAR PUSTAKA Dani K. ,Drs., 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Dilengkapi Dengan EYD, Putra Harsa, Surabaya. Prayitno. 2001. Ilmu Teknologi Dasar Dan Penerapannya, Andi, Yogyakarta. S.J. Mc Naughton dan Larry L. Wolf (1996). Lingkungan Hidup Elemen Teratas Manusia. Alih Bahasa Moh. Kurdi. Jakarta.
90
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH KOTA MEDAN MELALUI INOVASI TEKNOLOGI “MEDAN COMMAND CENTER” SEBAGAI UPAYA STRATEGIS MEWUJUDKAN MEDAN SMART CITY Oleh : Hasnatul Dina
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kota Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia dari segi jumlah penduduk. Dari segi ekonomi, total nilai PRDB atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 sebesar 351.136.156 (dalam rupiah), sedangkan
atas dasar harga konstan sebesar 38.576.234,25 (dalam rupiah) dengan kontribusi terbesar datang dari sektor industri (22.07%) disusul pertanian sebesar 21.58%. Struktur perekonomian Kota Medan tahun 2012 secara lengkap dapat dilihat melalui tabel berikut:
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB 2008 - 2012 Atas Dasar Harga Berlaku
Sumber: BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012 (data diolah) Keterangan: *) angka sementara, **) angka sangat sementara
Pertumbuhan perekonomian Kota Medan ke depan akan semakin baik bila diimbangi dengan peningkatan performa kinerja Pemerintah Kota Medan dalam hal pelayanan pada masyarakat. Peningkatan layanan umum yang dilakukan Pemerintah Kota Medan haruslah mencakup dimensi smart economy (ekonomi pintar), smart mobility (mobilitas pintar), smart
environment (lingkungan pintar), smart people (masyarakat pintar), smart life (kehidupan cerdas), dan smart governance (pemerintahan pintar). Keenam dimensi ini merupakan unsur dari smart city. Smart city adalah sebuah konsep kota cerdas untuk membantu masyarakat yang berada didalamnya dengan mengelola sumber daya yang
91
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
ada secara efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart city cenderung mengintegrasikan informasi di dalam kehidupan masyarakat kota. Definisi lain dari smart city adalah kota yang mampu menggunakan SDM, modal sosial, dan infrastruktur telekomunikasi modern untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi, dengan manajemen sumber daya yang bijaksana melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat (Caragliu, A., dkk. dalam Schaffers, 2010:3). Kourtit & Nijkamp (2012) mengungkapkan bahwa smart city telah menjadi landmark dalam perencanaan kota. Smart city merupakan hasil dari pengembangan pengetahuan yang intensif dan strategi kreatif dalam peningkatan kualitas sosial-ekonomi, ekologi, dan daya kompetitif kota. Kemunculan smart city merupakan hasil dari gabungan modal sumber daya manusia (contohnya angkatan kerja terdidik), modal infrastruktur (contohnya fasilitas komunikasi yang berteknologi tinggi), modal sosial (contohnya jaringan komunitas yang terbuka) dan modal entrepreuneurial (contohnya aktifitas bisnis kreatif). Pemerintahan yang kuat dan dapat dipercaya disertai dengan orang-orang yang kreatif dan berpikiran terbuka akan meningkatkan produktifitas lokal
dan mempercepat pertumbuhan ekonomi suatu kota. Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, penulis mendapat gagasan untuk membuat karya tulis ilmiah berjudul OPTIMALISASI PERAN PEMERINTAH KOTA MEDAN MELALUI INOVASI TEKNOLOGI “MEDAN COMMAND CENTER” SEBAGAI UPAYA STRATEGIS MEWUJUDKAN MEDAN SMART CITY. 1.2. Rumusan Masalah Berangkat dari latar belakang diatas dapat dirumuskan masalah yang akan menjadi kajian utama dalam karya tulis ilmiah ini adalah: bagaimana implementasi teknologi Medan Command Center dalam upaya mengoptimalkan peran Pemerintah Kota Medan guna mewujudkan Kota Medan sebagai smart city? 1.3. Maksud dan Tujuan Karya tulis ilmiah ini diharapkan mampu menjadi sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah dalam rangka mewujudkan Kota Medan sebagai smart city. 1.4. Kerangka Teori 1.4.1. Pengertian Smart City Smart city merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan efisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun
92
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
mengantisipasi kejadian yang tak terduga sebelumnya. Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua negara di dunia. Dengan smart city, berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya, secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data dengan mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. 1.4.2. Konsep Smart City a) Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan pada sektor ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, dan lingkungan hidup; b) Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptimalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya; c) Smart city dapat menghubungkan infrastuktur fisik, infrastruktur IT,
infrastruktur sosial, dan infrastruktur bisnis untuk meningkatkan kecerdasan kota; d) Smart city membuat kota lebih efisien dan layak huni; e) Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transportasi yang lebih cerdas, saling berhubungan, dan efisien. 1.4.3. Dimensi Smart City a) Smart Economy, smart economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan. Semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha dan modal. Meningkatnya jumlah pelaku usaha mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Sehingga inovasi-inovasi baru perlu diciptakan untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut; b) Smart Mobility, smart mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan sistem perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan sistem transportasi, pengembangan perumahan dan pemukiman, dan peningkatan konsistensi
93
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
pengendalian pembangunan infrastruktur. Dengan ketersediaan sarana/prasarana transportasi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat; c) Smart Environment, lingkungan pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak, bagi masyarakat. Undang-undang tentang penataan ruang mensyaratkan 30% lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan lingkungan yang pintar; d) Smart People, pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Modal sosial termasuk seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggung jawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses
e)
f)
demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat smart city; Smart Living, berbudaya berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik adalah jaminan atas kualitas budaya, dan/atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas; Smart Governance, kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah good governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsipprinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab, dan berdaya saing. Keberpihakan pemerintah daerah perlu ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah
94
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
tertinggal sehingga wilayahwilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah tertinggal dengan wilayahwilayah pusat kota serta mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya yang ada. 1.4.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Terwujudnya Smart City Banyak faktor yang membuat konsep smart city ini sukses di beberapa negara berkembang. Selain inisiatif yang membuat smart city ini berhasil, faktor lain yang mempengaruhi yaitu : a) Manajemen dan Organisasi, suatu organisasi harus memiliki manajemen yang terstruktur agar organisasi tersebut berjalan baik, seimbang, dan lancar. Dalam hal ini faktor organisasi dan manajemen merupakan faktor yang menentukan kemajuan terciptanya smart city, karena manusia yang membuat tujuan dan manusia pula yang melakukan proses untuk mencapai tujuan; b) Teknologi, sebuah smart city sangat bergantung pada smart computing. Smart computing mengacu pada generasi baru
c)
hardware, software, dan jaringan teknologi yang menyediakan sistem IT yang real-time. Analisis yang baik dan mendalam dapat membantu penduduk membuat keputusan lebih pintar yang diiringi dengan tindakan yang dapat mengoptimalkan proses bisnis. Teknologi informasi merupakan sebuah pendorong utama bagi inisiatif smart city. Proyek pembangunan smart city dengan mengacu pada teknologi informasi dapat mengubah sejumlah peluang yang potensial, mereka dapat meningkatkan manajemen dan fungsi kota. Namun, meskipun banyak manfaat dari teknologi tersebut dampaknya masih belum terlihat jelas, karena terdapat kesenjangan sosial bagi penduduk yang tinggal di pedesaan yang belum mendapatkan fasilitas tersebut. Maka dari itu pemerintah kota harus banyak mempertimbangkan faktor-faktor tertentu ketika mengimplementasikan teknologi informasi yang berkaitan dengan sumber daya, kapasitas, dan halhal yang berkaitan dengan kesenjangan sosial nantinya; Pemerintahan, beberapa kota di negara berkembang sudah memulai proyek pembangunan smart city yang inisiatif. Proyek ini disebut inisiatif smart city untuk melayani warga dan untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Dengan demikian,
95
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
beberapa kota telah merasakan peningkatan kebutuhan pemerintahan untuk mengelola proyek. Dukungan dari pemerintah juga merupakan salah satu faktor yang penting untuk kemajuan smart city. Karena tanpa dukungan pemerintah impian untuk mewujudkan smart city akan sulit untuk diwujudkan; d) Kebijakan, perpindahan dari sebuah kota biasa menjadi smart city memerlukan interaksi komponen teknologi dengan politik dan kelembagaan. Komponen politik mewakili berbagai elemen dan tekanan eksternal, seperti kebijakan politik yang mungkin mempengaruhi ide dari pembuatan smart city. Konteks kebijakan sangat penting bagi pemahaman dari penggunaan sistem informasi. Pemerintah yang inovatif yang ikut serta dalam membangun smart city menekankan perubahan dalam suatu kebijakan; e) Masyarakat, masyarakat dituntut untuk berpartisipasi dalam pengelolaan dan penyelenggaraan kota serta menjadi pengguna kota yang aktif. Masyarakat adalah faktor yang paling menentukan keberhasilan atau kegagalan terciptanya smart city; f) Ekonomi, faktor ekonomi merupakan pendorong utama terwujudnya smart city. Sebuah kota dengan daya saing ekonomi yang tinggi dianggap memiliki
salah satu sifat smart city. Faktor ekonomi termasuk salah satu daya saing inovasi, kewirausahaan, dan produktivitas dari kota tersebut; g) Infrastruktur, infrastruktur memegang peranan penting dalam membuat smart city. Karena smart city dibangun berdasarkan infrastruktur ICT seperti wi-fi dan hot-spot. Pembangunan infrastuktur ICT merupakan hal yang mendasar dalam melakukan pembangunan smart city. Pembangunan infrastruktur tergantung pada beberapa faktor yang terkait untuk kinerja dan ketersediannya; h) Lingkungan, faktor lingkungan dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi kemajuan smart city karena nantinya lingkungan sebuah kota menggunakan teknologi dalam menjalani kelangsungan hidup masyarakatnya. 1.4.5. Contoh Fasilitas Kota Berkonsep Smart City Teknologi modern serta perencanaan kota yang ramah lingkungan telah menghasilkan sejumlah inovasi baru. Banyak kota besar di dunia berusaha meningkatkan keseimbangan secara berkelanjutan, yang akan menjadi daya tarik kota itu sendiri. Berbagai macam inovasi berkembang ke berbagai unsur layanan kota pintar. Berikut adalah contoh dari fasilitas kota dengan konsep smart city: a) Perumahan dan Gedung
96
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Perkantoran, untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam pengoperasian bangunan dan konstruksi, di beberapa kota telah dilakukan perbaikan pada infrastruktur serta sertifikasi bangunan untuk mengurangi penggunaan listrik dan air. Penggunaan teknologi smart metering dan smart building membantu maksimalisasi kontrol penggunaan. Pengaturan kode etik dalam proses pembangunan, standardisasi dan sertifikasi adalah salah satu cara penting untuk menciptakan bangunan yang ramah lingkungan. Banyak kota telah menjalankan program pengawasan kode etik dan standar dalam proses pembangunan dan renovasi gedung. b) Pengelolaan Sumber Daya Alam, dalam hal pasokan dasar sumber daya alam, banyak kota yang bekerja keras untuk mengurangi intensitas karbon dari energi yang digunakan masyarakat serta meningkatkan efektifitas, efisiensi pasokan, dan jaringan distribusi. Berbagai sumber energi terbarukan seperti energi tenaga air, angin, sampah, ombak, matahari, dan panas bumi akan menjadi sumber energi penting. Pada tahun 2010, lebih dari 100 negara telah menetapkan target untuk energi terbarukan, naik dari hanya 55 negara pada tahun 2005. Sampai tahun 2020 penggunaan energi terbarukan ditargetkan sekitar 15%
hingga 25%, tetapi ada beberapa negara sudah melampaui target ini. c) Kesehatan dan Keselamatan, teknologi informasi dan telekomunikasi secara inovatif telah mengubah kemampuan kota untuk menyediakan pelayanan kesehatan jarak jauh kepada masyarakat, terutama masyarakat yang tinggal di panti jompo dan daerah terpencil. Penerapan teknologi modern merupakan bagian terpenting dari proyek ini. Beberapa pasien dilengkapi dengan perangkat yang dapat mengukur tekanan darah dan glukosa darah secara otomatis, menggunakan sebuah televisi settop box yang berfungsi sebagai komputer yang mampu mengupload hasil tes ke Service Center Telecare. Para perawat kemudian menganalisa hasil diagnosa tersebut dan merekomendasikan perawatan yang diperlukan. Salah satu manfaat dari program ini adalah bahwa pasien tidak harus meninggalkan tempat tinggalnya untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dasar. d) Pendidikan dan Budaya, model pelayanan pendidikan pada kota pintar baik negeri maupun swasta diterapkan terutama menggunakan teknologi modern. Termasuk penyediaan fasilitas untuk kegiatan rekreasi dan kebudayaan seperti musik, teater, olahraga dan kegiatan rekreasi lainnya. Tidak kalah pentingnya, pendidikan
97
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dalam konteks kota pintar adalah kebutuhan untuk melibatkan masyarakat dalam proses pendidikan, dimana akan terjadi perubahan perilaku untuk menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan keseluruhan aspek keberlanjutan dan kesehatan lingkungan kota. 1.5. Metode Penulisan 1.5.1. Jenis Penulisan Karya tulis ilmiah ini menggunakan jenis penulisan deskriptif-kualitatif. Dengan jenis penulisan ini, karya tulis ilmiah yang dihasilkan akan dapat memberi gambaran menyeluruh tentang masalah yang diangkat serta gagasan kreatif yang akan dijadikan sebagai solusi inovatif melalui kebijakan yang efektif. 1.5.2. Sumber Data Data-data yang diperlukan dalam penulisan karya tulis ilmiah ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pemikiran tentang konsep smart city dan masalah-masalah yang dialami Pemerintah Kota Medan dalam mengelola daerah. Penulis menggunakan metode library research (studi pustaka) untuk mengumpulkan data-data tersebut. Pengumpulan data melalui metode ini dilakukan dengan membaca dan menelaah literaturliteratur yang berhubungan dengan masalah yang diangkat. Data-data tersebut dijadikan sebagai bahan untuk melengkapi karya tulis ilmiah agar mampu memberi kajian yang lebih
dalam dan objektif. 1.5.3. Analisis Data Pada tahap ini data yang telah dikumpulkan akan diolah dengan teknik deskriptif-kualitatif. Teknik ini digunakan untuk membuat gambaran secara sistematis mengenai masalah yang diangkat berdasarkan sumbersumber data yang relevan. Analisis data dengan teknik ini terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu: a) Reduksi Data, pada tahap ini penulis akan melakukan pemilihan pemusatan perhatian dengan melakukan penyederhanaan, pengabstrakan, dan pentransformasian data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan; b) Penyajian Data, pada tahap ini informasi yang telah terkumpul akan disusun untuk membantu dalam melakukan penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan; c) Penarikan Kesimpulan, dalam tahap ini kategori-kategori data yang telah direduksi akan disajikan untuk menuju pada kesimpulan akhir yang mampu menjawab permasalahan penelitian. (Sugiyono, 2012:247). 1.5.4. Sistematika Penulisan Karya tulis ini terdiri dari tiga bab dan setiap bab memiliki sub pembahasan dengan sistematika sebagai berikut: a) BAB I (PENDAHULUAN), dalam
98
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
bab ini akan diuraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan penulisan, kerangka teori yang digunakan, serta metode penulisan yang dipakai dalam penulisan karya ilmiah. b) BAB II (PEMBAHASAN), bab ini menguraikan hasil kajian dari masalah yang dibahas. Dalam bab ini akan dikemukakan masalah yang telah diidentifikasi, analisis masalah yang telah dilakukan, serta akan ditampilkan pula datadata penunjang yang digunakan. c) BAB III (PENUTUP), dalam bab ini disajikan kesimpulan dari karya ilmiah yang ditulis. Bab ini juga mengemukakan saran atau rekomendasi yang sejalan dengan gagasan atau kebijakan yang diusulkan.
II. PEMBAHASAN 2.1. Menuju Medan Smart City Melalui Inovasi Teknologi Command Center Kompleksitas permasalahan pembangunan yang dihadapi Kota Medan saat ini menuntut kehadiran sistem perkotaan yang lebih mumpuni. Apalagi di zaman serba digital saat ini. Kemampuan pengawasan dari pihak Pemerintah Kota Medan perlu di upgrade. Salah satunya dengan adanya pengawasan kota secara real-time dan mampu memecahkan masalah secara efektif dan efisien. Konsep tersebut dapat
diwujudkan melalui inovasi teknologi command center. Command center adalah bagian dari upaya menuju Medan Smart City. Medan sebagai kota cerdas tentunya menuntut pengawasan yang tidak melulu harus dilakukan secara manual. Apalagi di zaman serba canggih saat ini, penggunaan mesin komputer beserta alat-alat pendukungnya bisa diberdayakan untuk fungsi monitoring di Kota Medan. Terdapat dua fungsi utama command center ini, yaitu menyempurnakan pelayanan publik keluar, dan mempermudah pelayanan ke dalam yakni manajemen pengambilan keputusan cepat. Untuk pelayanan publik, seluruh pelayanan publik di Kota Medan dapat diakses dengan mudah melalui teknologi yang canggih. Dengan teknologi ini pelayanan publik Kota Medan dapat dilakukan secara on-line. Manfaat dari adanya command center ini, dari mengurus KTP, mengecek perizinan, hingga memonitor kemacetan atau banjir bisa dilakukan pengawasan dan penyebaran informasi secara real-time. Command center akan menjadi pusat data informasi dari seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Kota Medan. Untuk memperoleh gambaran konkrit dari command center dapat dengan membayangkan adegan di filmfilm Hollywood dimana pengawasan kota cukup hanya dengan menatap layar komputer dan pengoperasiannya dilakukan oleh ahli-ahli teknologi komputer. Sementara untuk mengakses info kota, user atau masyarakat cukup
99
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
menggunakan komputer atau gadget yang terintegrasi ke internet. Dalam command center tersebut terdapat banyak aplikasi yang bisa memonitor keadaan Kota Medan. Didalamnya ada data cuaca, peta, video feed, special vehicles location, video analysis, dan sebagainya. Contoh spesifiknya adalah penggunaan closed circuit television (CCTV) di jalan-jalan yang ada di Kota Medan, lewat pengawasan kamera tersebut bisa diketahui pelanggaran lalu lintas yang terjadi dan terekam oleh CCTV. Satuan polisi lalu lintas yang mengawasi situasi lalu lintas di sejumlah titik di Kota Medan yang rawan pelanggaran lalu lintas, kriminalitas, dan bencana melalui layar yang terpasang di ruang pusat kendali (command center) dapat langsung memberi teguran melalui pengeras suara yang dipasang di sekitar lokasi tersebut. Dibutuhkan sejumlah CCTV analitik untuk membangun command center tersebut. Selain CCTV, digunakan pula sejumlah global positioning system (GPS) yang akan dipasang di mobil pemadam kebakaran, ambulans, bus sekolah, dan mobil pengangkut sampah. Selain memantau kondisi di lapangan melalui layar monitor, Walikota Medan juga bisa mengakses data di Medan Command Center yang juga difungsikan sebagai bank data Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Medan. Walikota, Wakil Walikota, dan Sekretaris Daerah Kota Medan dapat
melakukan rapat di ruang command center untuk melihat permasalahan dan mencari informasi yang dibutuhkan secara langsung, kemudian mengambil keputusan secara cepat sehingga masyarakat Kota Medan bisa terlayani dengan baik. Pemantauan oleh sejumlah CCTV canggih di Medan Command Center didukung oleh sistem yang disebut Intelligent Operations Center (IOC), yang memudahkan operator dalam mengawasi kondisi kota. IOC adalah sebuah sistem yang secara otomatis akan memberi notifikasi apabila melihat terjadi pelanggaran. Misalnya, ada pedagang kaki lima di daerah terlarang, IOC dapat memberi notifikasi secara otomatis sehingga operator tidak harus memelototi terus CCTV. Pada layar akan muncul allert berwarna merah bertuliskan „ADA PKL‟. Setelah muncul notifikasi, SKPD terkait akan menindaklanjuti untuk menyelesaikan masalah yang terjadi. Sistem juga akan didukung dengan GPS Tracking yang dipasang di mobilmobil operasional Pemerintah Kota Medan, sehingga dapat dipantau apakah mereka sudah bergerak ke lokasi, kapan mereka bergerak, dan apakah dari laporan itu petugas bergerak terlalu lama atau tidak. Melalui metode ini juga bisa dilihat track record petugas. Software GPS Tracking dirancang sedemikian rupa sehingga bisa diakses oleh seluruh lapisan mayarakat. Command center akan dikelola oleh beberapa orang
100
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
operator. Tugas operator adalah memantau situasi dan kondisi Kota Medan, tidak hanya melalui CCTV tapi juga social media. Di era smartphone ini, tentunya masyarakat sudah terbiasa melaporkan setiap kejadian yang dialami atau ditemui setiap harinya. Dengan mention ke akun Twitter Medan Command Center, Pemerintah Kota Medan dapat mengetahui apa saja kejadian dan keluhan yang dialami warga. Pemerintah Kota Medan juga bisa melihat keluhan apa yang paling banyak di setiap kecamatan. Pegawai di SKPD terkait juga ikut memantau kondisi kota seperti anggota kepolisian,
petugas pemadam kebakaran, dan dinas perhubungan. Kedepannya, Pemerintah Kota Medan juga dapat membuat fasilitas command center di setiap kecamatan. Camat-camat bisa memantau di layar kemudian mengkoneksikannya ke CCTV yang ada di wilayahnya sehingga membuat keputusan jadi cepat. Inilah konsep desentralisasi dalam smart city. Melalui inovasi teknologi command center nantinya masyarakat bisa mengakses layanan publik cukup melalui telepon selular tidak perlu datang ke tempat pengaduan masyarakat.
OPPORTUNITIES WEAKNESS STRENGTHS
2.2. Analisis SWOT Analisis SWOT Medan Command Center
Pengawasan kota dapat dilakukan secara real-time.
Menghemat dana blusukan
Mempermudah masyarakat mengakses layanan publik
Dapat menjadi pusat data informasi bagi SKPD Kota Medan
Diperlukan dana yang besar untuk membangun jaringan sebuah command center
Kota Medan merupakan daerah yang memiliki angka PDRB tertinggi di Sumatera Utara
Jumlah pengguna seluler, pc, internet, dan pelanggan broadband internet di Kota Medan cukup tinggi
101
THREAT
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Pembangunan command center dapat dilakukan bertahap
III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan dan Saran Teknologi memegang peranan penting dalam mewujudkan kota cerdas. Penulis percaya bahwa teknologi dapat membantu kita semua untuk membangun pemerintahan yang lebih baik. Teknologi dapat membantu pemerintah untuk berinteraksi dengan masyarakatnya tanpa batas. Teknologi juga dapat membantu pemerintah mengontrol jalannya birokrasi. Negara-negara berkembang melakukan investasi besar-besaran pada bidang research and development sehingga Kota Medan harus mulai melakukan investasi serius pada bidang pengembangan teknologi. Dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satunya melalui pemanfaatan teknologi Medan Command Center, Kota Medan siap menjadi smart city.
DAFTAR PUSTAKA A. Mohammad BS. 2012. Cara Jembrana menjadi Digital City. Diunggah di http://chinmi.wordpress.com/2010/ 07/13/cara-jembrana-menjadidigital-city tanggal 5 Juli 2010. Badan Pusat Statistik Sumatera Utara.
Nilai dan Kontribusi Sektor dalam PDRB 2008 - 2012 Atas Dasar Harga Berlaku. Diakses pada 10 Agustus 2015 pukul 14:00WIB Cahiya. 2013. Empat Kota Pintar di Dunia. Diunggah di http://cahiya.com/empat-kotapintar-di-dunia-bagian-1/ tanggal 14 Pebruari 2013. Deakin M (2007). "From City of Bits to E-topia: Taking the Thesis on Digitally-Inclusive Regeneration Full Circle". Journal of Urban Technology 14 (3): 131–143 Florida R.L.(2009). "Class and WellBeing". Retrieved 17 March 2009,7:38am EDT. Hollands, R. G (2008). "Will The Real Smart City Please Stand Up?". City 12 (3): 303–320. Miles, M. B. dan Huberman, M. 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. Jakarta: UI Press. Moleong, Lexy J. 2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosda karya. Nijkamp. P (2008). "E pluribus unum". 102
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Research Memorandum, Faculty of Economics (Amsterdam: VU University Amsterdam). Paskaleva, K (25 January 2009). "Enabling the Smart City: The Progress of E-city Governance in Europe". International Journal of Innovation and Regional Development.
Rachmatunisa. 2012. Smart City di Indonesia? Bukan mengawang-awang. Detikinet. Diunggah tanggal 20 Nopember 2012. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA.
103
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
“PENGENDALIAN KONTROL PC JARAK JAUH VIA ANDROID DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA INTERNET UNTUK MENGOPTIMALKAN PENGAWASAN/ MONITORING KERJA PEGAWAI DI INSTANSI PEMERINTAHAN” Oleh : Hermanto (Mahasiswa STIP-AP)
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pada masa sekarang, model sistem pengendali jarak jauh tidak asing lagi, karena model sistem sekarang sudah melakukan proses penyempitan ruang. Maksudnya tidak ada batas waktu dan jarak lagi antara daerah yang satu dengan daerah yang lainnya. Dengan konsep inilah sistem jarak jauh juga terjadi untuk mempermudah kehidupan sehari-hari. Konsep pengendalian ini paling banyak beredar pada saat ditemukan remote control. Model pengendalian ini dari awal berbatas pada cakupan ruang yang terbatas karena media yang dipakai masih menggunakan kabel yang sangat panjang, sampai sekarang prosesnya sudah jauh berkembang, karena tidak lagi berbatas ruang yang sempit tapi sudah mencakupi areal dunia dengan fasiltas internet. Sehingga model pengendali ini sudah sangat memudahkan kerja dan kinerja manusia dalam proses pengontrolan, adapun cakupan yang dibahas dalam karya tulis ini adalah pengontrolan PC via android. Dimana perkembangan android pada masa sekarang sudah berkembang pesat. Sudah hampir
semua handphone dan smart phone pada sekarang ini berbasis android. Pengendali kontrol jarak jauh juga dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pengawasan kerja seorang pimpinan kepada pegawai atau bawahannya. Sebagai contoh seorang Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dari suatu tempat atau daerah ingin melihat pekerjaan pegawainya yang menggunakan komputer atau PC, cukup tinggal mencek PC atau android dari daerah tempat Kepala SKPD berada. Dengan hal tersebut pegawai yang kurang serius dan tidak profesional dalam bekerja, misalnya bermain facebook saat bekerja, menonton youtube, bermain game dan lain sebagainya dapat dimonitoring atau dikontrol. Berdasarkan uraian diatas dan mengingat akan kesesuaian tema pada lomba karya tulis ilmiah se-Kota Medan dalam rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kota Medan yaitu “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan Sebagai Kota Cerdas (Smart City)” maka penulis
104
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
tertarik untuk memecahkan permasalahan pengawasan atau monitoring kerja pegawai dalam bentuk Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Pengendalian Kontrol PC Jarak Jauh Via Android Dengan Memanfaatkan Media Internet Untuk Mengoptimalkan Pengawasan/ Monitoring Kerja Pegawai di Instansi Pemerintahan”. B. RUMUSAN MASALAH Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam tulisan ini, yaitu : 1. Bagaimana cara mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet untuk mengoptimalkan pengawasan/monitoring kerja pegawai di instansi pemerintahan ? 2. Aplikasi apa yang dipakai untuk mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet internet untuk mengoptimalkan pengawasan/monitoring kerja pegawai di instansi pemerintahan ? 3. Apa kelebihan mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet? C. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari tulisan ini adalah : 1. Untuk mengetahui cara mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet guna mengoptimalkan
pengawasan/monitoring kerja pegawai di instansi pemerintahan. 2. Untuk mengetahui Aplikasi yang dipakai untuk mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet guna mengoptimalkan pengawasan/monitoring kerja pegawai di instansi pemerintahan. 3. Untuk mengetahui kelebihan mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan menggunakan media internet. D. KERANGKA TEORITIS 1. Kontrol PC (Remote PC) Meremote PC (mengendalikan PC jarak jauh) sering dianggap melakukan tindakan illegal. Karena banyak disalah gunakan untuk proses pencurian data dan sebagainya yang sering disebut dengan istilah cracker. Cracker sebenarnya berbeda dengan hacker, karena cracker sifatya cenderung lebih merusak sistem target apabila terdapat kelemahan pada sistem tersebut. (Wiharsono Kurniawan, 2007). Gambaran umum dari bentuk model hubungan kontrol pc jarak jauh seperti bentuk gambar di bawah ini.
Gambar 1 : Model hubungan kontrol PC jarak jauh
Hal yang lazim digunakan untuk remote pc (kontrol pc jarak jauh)
105
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
adalah sebagai berikut : (Yoga Nurjaman, dkk, 2012) a. Mengendalikan komputer lain dari lokasi yang diremote, misalkan untuk mengakses software yang ada di divisi atau dibagian lain di perusahaan oleh pengguna teknical support perusahaan di ruang kerjanya. b. Mematikan komputer jarak jauh. c. Menghidupkan ulang komputer/restart dari jarak jauh. d. Mengawasi penggunaan komputer dari jarak jauh. e. Mengawasi penggunaan program berjalan / internet dari jarak jauh. f. Pemeliharaan (maintenance) komputer dari jarak jauh. g. Sharing resource dari jarak jauh. Ada beberapa jenis software atau aplikasi yang sering digunakan untuk
meremote atau melakukan kontrol jarak jauh pada PC, diantaranya adalah : Teamviewer Radmin Anyplace Control Remote Computer Access GoToMyPC LogMeIn 2.
Android Android adalah sebuah sistem operasi yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar (smartphone) dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak.
Perkembangan android dari awal hingga sekarang ini sudah mencapai 19 kali, yaitu : 1. Android 1.0 6. Android 2.0.1 Eclair 2. Android 1.1 7. Android 2.1 Eclair 3. Android 1.5 Cupcake 8. Android 2.2–2.2.3 Froyo 4. Android 1.6 Donut 9. Android 2.3–2.3.2 Gingerbread 5. Android 2.0 Eclair 10. Android 2.3.3–2.3.7 Gingerbread 11. 12. 13. 14. 15.
Android 3.0 Honeycomb Android 3.1 Honeycomb Android 3.2 Honeycomb Android 4.0–4.0.2 Ice Cream Sandwich Android 4.0.3–4.0.4 Ice Cream Sandwich
16. 17. 18. 19.
Android 4.1 Jelly Bean Android 4.2 Jelly Bean Android 4.3 Jelly Bean Android 4.4 KitKat
106
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Android mempunyai beberapa keunggulan diantaranya : a. User Friendly Kita dengan sangat mudah mengoprasikan komputer hanya dengan belajar beberapa hari bahkan beberapa jam saja, dan ini juga melekat pada Android yang berjalan pada Smartphone. b. Notifications Kita dengan sangat mudah mendapatkan notifikasi dari smartphone android dengan mengatur beberapa akun Email, SMS , Voice Dial, Update dan lain sebagainya. c. Tampilan Dari segi tampilan, Android tidak kalah bagusnya dari iOs milik Apple, karena memang dari awal android hampir mengusung teknologi iOs, hanya saja ini versi murahnya. d. Aplikasi Untuk Aplikasi disajikan jutaan pilihan aplikasi yang menarik dari yang gratis hingga berbayar, dan bisa didownloadnya di Google Play. 3.
Internet Penggunan internet sungguh tak asing lagi dikalangan masyarakat, baik yang menggunakan internet untuk proses pencarian informasi, bertukar data, main games, sampai proses jual beli. Sehingga media internet ini sudah sangant mewabah, terutama dikalangan remaja. Menurut Wiharsono (2007), internet adalah gabungan dari berbagai
LAN dan WAN yang berada di seluruh jaringan komputer di dunia, sehingga terbentuk jaringan skala yang lebih luas dan global. Nia Sutisna (2008), mengartikan Internet adalah kumpulan luas jaringan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia. Sehingga dapat disimpulkan bahwasanya Internet adalah gabungan dari berbagai macam model jaringan di seluruh dunia, sehingga antara device yang satu dengan yang lain bisa saling terhubung. Model jaringan ini ada yang bersifat LAN, MAN, WAN, dan Intranet, atau sering yang disebut dengan topologi jaringan. 4.
Proses Instalasi Software Remote Access Untuk karya tulis ilmiah ini penulis menggunaka software atau aplikasi Teamviewer untuk melakukan pengendalian kontrol jarak jauh. Berikut cara installasi aplikasi Teamviewer pada PC dan Android : a. Cara Install di PC/Komputer 1. Download aplikasi Teamviewer, kemudian lanjutkan dengan menginstal unduhan Teamviewer tersebut. 2. Pada How do you want to procced ?, pilih Basic installation. Pada How do you want to use Teamviewer pilih Personal/Non-commercial use. Kemudian klik Accept – next.
107
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
agar Password tersebut dapat digunakan untuk seterusnya.
Gambar 2: Tampilan saat Setup.exe dijalankan
3. Tunggu sampai proses instalasi TeamViewer selesai.
Gambar 5 : Tampilan untuk Password agar tidak berubah-ubah
merubah
b.
Cara Install di Android 1. Install aplikasi TeamViewer dari Play Store. 2. Tunggu proses download dan install sampai selesai. Berbeda dengan versi PC, untuk Android tidak ada opsi yang harus dipilih saat melakukan proses instalasi tetapi saat pertama kali dijalankan akan terlihat tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 3 : Tampilan proses instalasi
4. Setelah instalasi selesai maka TeamViewer sudah siap untuk digunakan, perhatikan YourID dan Password. Gambar 6 : Tampilan saat instalasi TeamViewer di android.
3.
Gambar 4 : Tampilan setelah proses instalasi selesai
5. Pada saat komputer anda direstart ulang kembali maka Password TeamViewer akan berubahubah, untuk itu klik Personal Password dan buat Password
c.
Pilih Next, beberapa kali sampai terlihat tombol Done lalu pilih dan TeamViewer di Android sudah siap digunakan. Cara Penggunaan Aplikasi TeamViewer Untuk mengontrol PC dari Android, kita hanya perlu masukan ID TeamViewer PC yang akan dikontrol kemudian pilih Remote Control, setelah terhubung masukan Password TeamViewer
108
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
PC yang dikontrol untuk bisa mengakses PC tersebut. Jika sukses maka kita akan melihat tampilan seperti dibawah ini.
Gambar 7: Tampilan saat PC di Remote dengan Android
E. METODE PENULISAN Untuk metodologi penulisan, penulis mengawali dengan mengidentifikasi masalah yang terjadi, yakni mengendalikan PC dari jarak jauh via android dengan media internet sampai pada proses pengujian software, dimana dari tulisan ini, penulis melakukan pengujian dengan software TeamViewer.
II. ISI DAN PEMBAHASAN A. IDENTIFIKASI MASALAH Pengawasan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam mencapai suatu tujuan instansi/perusahaan. Tanpa pengawasan yang optimal, tujuan instansi/perusahaan tidak akan tercapai sesuai dengan yang diharapkan karena masih banyak pegawai yang bekerja kurang serius dan tidak profesional. Ketidak seriusan dan kurang profesionalnya pegawai dalam pekerjaan masih sering terlihat diwaktu
mereka bermain facebook saat jam kerja, bermain game atau melihat youtube saat jam kerja. Hal itu tentu saja dapat mengganggu kinerja pegawai terutama yang bekerja menggunakan komputer atau laptop sehingga tujuan instansi/perusahaan tidak tercapai secara optimal. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat dan menjamurnya smartphone yang berbasis android, penulis ingin memanfaatkan hal tersebut untuk mengoptimalkan pengawasan kerja pegawai di instansi pemerintahan khususnya kepada pegawai yang bekerja dengan menggunakan komputer agar kepala SKPD/pimpinan instansi dapat memonitoring pekerjaan yang dilakukan pegawainya sehingga pegawai yang bekerja kurang serius dapat di kontrol dan dapat ditindaklanjuti. B. ANALISIS MASALAH Berdasarkan pemaparan masalah di atas, penulis bermaksud memberikan saran dan masukan kepada Pemerintah Kota Medan untuk memanfaatkan media internet dengan cara mengendalikan PC dari jarak jauh via android agar Kepala SKPD atau Kepala Bidang dapat melakukan pengawasan atau monitoring pegawai/stafnya secara optimal. Kelebihan cara mengendalikan PC dari jarak jauh dengan media internet tidak memerlukan biaya yang begitu besar dibanding dengan memasang CCTV pada setiap ruangan
109
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
untuk mengawasi atau memonitoring para pegawai. Cara kerja kontrol PC dari jarak jauh dengan media internet yaitu orang yang mengendalikan PC akan dapat melihat tampilan PC Pegawai yang di remot atau dikendalikan, sehingga apa yang dikerjakan para pegawai menggunakan komputer/PC dapat terlihat oleh pimpinan, apakah dia bekerja atau bermain game, bermain facebook, menonton youtube dan lain sebagainya. Mengingat sudah banyaknya orang yang menggunakan smartphone yang berbasis android, hal itu tentu saja lebih memudahkan pimpinan untuk memonitoring pegawainya dari mana saja, misalnya di rumah sehingga pegawai yang tidak bekerja secara serius dapat diketahui dan ditindak atau diberikan peringatan.
III. PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian dari pembahasan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut : 1. Cara mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan media internet dapat dilakukan dengan menggunakan software Remote Access. Dengan Remote Access, PC yang digunakan pegawai untuk bekerja akan dapat dikendalikan dengan android atau PC yang dimiliki pimpinan, sehingga apa yang dikerjakan pegawai tersebut dapat terlihat oleh pimpinan.
2. Salah satu aplikasi Remote Access untuk mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan media internet adalah TeamViewer. 3. Kelebihan mengendalikan kontrol PC jarak jauh via android dengan media internet yaitu tidak memerlukan biaya yang terlalu besar karena kita menggunakan jaringan internet, seperti Wi-Fi maupun paket data yang terdapat di Smartphone android. Aplikasi TeamViewer juga dapat di download secara gratis di internet maupun di Play Store Smartphone android. Cara melakukan pengendalian juga relatif mudah karena dapat dilakukan dimana saja dengan syarat Smartphone terhubung dengan internet. B. SARAN Dalam kesempatan ini penulis menawarkan pemanfaatan media internet dan Smartphone android untuk melakukan pengawasan/monitoring kerja pegawai khususnya pegawai yang menggunakan komputer/PC. Ide kreatif ini sangat sederhana dalam pelaksanaannya dan sangat mungkin untuk diterapkan. Biaya murah karena aplikasi dapat di download secara gratis melalui internet dan Play Store di android. Pengawasan/monitoring juga dapat dilakukan dimana saja dengan syarat terhubung dengan internet.
110
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
DAFTAR PUSTAKA Kurniawan, Wiharsono, Jaringan Komputer. 2007. Yogyakarta : Penerbit Andi. Nurjaman, Yoga. Pengembangan Sistem Remote Access Jaringan Berbasis Client Server. 2012.
Jurnal Algoritma, Sekolah Tinggi Teknologi Garut, ISSN : 23027339 Vol. 09 No. 07. Tittel, Ed. 2004. Computer Networking. Jakarta : Erlangga. http//www.google.com
111
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
BARANGAN (BRIKET ARANG RAMAH LINGKUNGAN); SOLUSI APLIKATIF ENERGI TERBARUKAN DARI LIMBAH TONGKOL JAGUNG) Oleh : Saipul Sihotang (Mahasiswa Universitas Medan Area) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Medan merupakan ibu kota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini merupakan kota metropolitan terbesar di luar Pulau Jawa dan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Pada tahun 2012, kota ini memiliki luas daratan 71.680,68 km2 dan berpenduduk sebanyak 2.122.804 jiwa. Kota medan berada pada ketinggian 2,5 sampai 40 meter di atas permukaan laut. Secara geografis kota Medan terletak pada koordinat 3° 30'-3° 43' Lintang Utara dan 98° 35'-98° 44' Bujur Timur. Kota ini merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata penangkaran orangutan di Bukit Lawang, serta kawasan Danau Toba (Sumatera Utara dalam Angka, 2013). Kondisi perekonomian kota medan provinsi Sumatera Utara bisa dikatakan cukup baik, tetapi masih banyak terdapat rumah tangga yang tergolong miskin. Hal ini dapat dilihat dari persentase jumlah rumah tangga yang miskin yang ada. Pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 1,77
juta atau 13,90 persen, angka ini menurun pada tahun 2008 menjadi 1,61 juta jiwa atau 12,55 persen dan pada tahun 2012 jumlah rumah tangga miskin Sumatera Utara menjadi 1,38 juta jiwa atau 10,41 persen. Penurunan persentase kemiskinan disebabkan karena adanya aksi nyata dari pemerintah dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan atau yang disebut Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) bagi masyarakat mengingat tingkat pendidikan yang dimiliki berbeda yaitu SD, SMP, SMEA/SMA/SMK, dan Sarjana (Sumatera Utara dalam Angka, 2013). Jagung merupakan salah satu komoditi unggulan provinsi Sumatera Utara, dimana produksi jagung dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2012, provinsi Sumatera Utara memproduksi jagung sebesar 1.347.718 ton dengan hasil sampingan berupa kulit, batang, daun, dan tongkol jagung yang tidak termanfaatkan sekitar 20-30% atau sebanyak 162.206,43 ton pertahun (Sumatera Utara dalam Angka, 2013). Dari pengamatan lapangan ditemukan bahwa hasil sampingan berupa kulit, batang, daun, dan tongkol jagung belum termanfaatkan dengan baik dan dibuang atau dibakar, sementara daun
112
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dan batang dijadikan sebagai pakan ternak. Diketahui bahwa dari tongkol jagung terkandung sangat kaya akan karbohidrat yang dapat digunakan atau diolah menjadi produk yang lebih berdayaguna. Dengan pemanfaatan teknologi, limbah tongkol jagung dapat dikembangkan menjadi suatu produk yang lebih bernilai ekonomi, diantaranya dijadikan sebagai briket arang dan bahan baku pembuatan arang aktif (Ishak, 2012; Haris, 2012; Rizal et al, 2014). Briket arang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar minyak dan gas dalam kegiatan industri dan rumah tangga. Briket arang merupakan bentuk energi terbarukan dari biomassa yang berasal dari tumbuhan atau tanaman yang saat ini sangat banyak tersedia di lingkungan. Dilain pihak, Indonesia sebagai negara agraris banyak menghasilkan limbah pertanian yang kurang termanfaatkan. Limbah pertanian yang merupakan biomassa tersebut merupakan sumber energi alternatif yang melimpah dengan kandungan energi yang relatif besar. Limbah pertanian tersebut dapat diolah menjadi suatu bahan bakar padat buatan atau bahan bakar alternatif yang disebut briket arang. Hampir di seluruh wilayah Indonesia terdapat lahan pertanian jagung, karena tanaman ini dapat tumbuh di seluruh wilayah Indonesia baik dataran tinggi maupun rendah termasuk di Provinsi Sumatera Utara (Isa, 2012).
Arang aktif (bahan briket arang) merupakan bahan yang banyak digunakan di industri farmasi sebagai bahan absorben dan sebagai bahan pemucat (bleaching) di depot-depot pengisian air mineral. Arang aktif dapat dibuat dari arang hasil pembakaran biomassa dari tanaman seperti tempurung kelapa, kayu, sekam padi, serbuk kayu gergaji, dan tongkol jagung. Ditinjau dari sisi ekonomi arang aktif dapat dijadikan menjadi suatu usaha menambah pendapatan ekonomi keluarga. Dengan memperhatikan prospek briket arang yang cukup cerah yang benilai ekonomi yang cukup tinggi dari limbah tongkol jagung maka sangatlah perlu dilakukan kegiatan tentang pemanfaatan limbah tongkol jagung menjadi briket pengganti bahan bakar minyak dan gas. Dari setiap 6 kg limbah tongkol jagung diperoleh produk briket sebanyak 1 kg yang sudah siap dipasarkan. Dari data badan pusat statistik, produksi jagung dari tahun ketahun terus mengalami fluktuasi tetapi limbah kurang dimanfaatkan. Kendala utama disebabkan karena belum diketahuinya teknologi pembuatan briket dan tidak adanya informasi mengenai pengolahan briket dari pemerintah setempat. Dengan pemanfaatan limbah tongkol jagung menjadi sumber energi alternatif bahan bakar pengganti minyak dan gas diharapkan masyarakat yang termasuk berada pada garis kemiskinan sangat terbantu (Sihotang, 2015).
113
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Dalam rangka meningkatkan pendapatan kota medan melalui pengolahan limbah jagung menjadi briket arang. Kegiatan ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan pedoman dalam program transfer ilmu dan teknologi berbasis masyarakat dengan menerapkan teknologi pengolahan limbah jagung menjadi briket arang dengan metode pirolisis (pengarangan), pencetakan briket dan pengemasan. Kegiatan ini dapat dijadikan sebagai wirausaha baru berbasis ekonomi kreatif bagi kelompok tani jagung di kota Medan. Dengan adanya kegiatan tersebut, pembuatan briket jagung diharapkan dapat memecahkan permasalahan limbah jagung yang jumlahnya sangat banyak pada saat panen raya. Dengan dikuasai cara pengolahan limbah jagung serta tersedianya alat cetak manual yang diberikan kepada kelompok tani diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan menumbuhkan industri rumah tangga dengan bahan baku limbah jagung sehingga memberikan kesempatan kerja baru bagi masyarakat. Dengan termanfaatkannya limbah tongkol jagung menjadi produk yang dapat dijual (briket arang) diharapkan berkurangnya limbah yang tidak termanfaatkan serta kerusakan lingkungan dapat dicegah yaitu berkurangnya penebangan pohon di hutan dimana kayunya digunakan sebagai bahan bakar. Padahal briket arang limbah tongkol jagung memiliki banyak kelebihan dibandingkan kayu,
minyak, dan gas, diantaranya: sebagai bahan bakar alternatif yang berkualitas, dapat dimanfaatkan dengan teknologi sederhana, nyala api dapat bertahan 2-3 jam, aman, cocok untuk pedagang (jagung, sate, mie balap), biaya murah, alat yang digunakan untuk pembuatan briket sangat sederhana, tidak menimbulkan polusi, hemat energi dan kita telah berpartisipasi dalam penyelamatan Bumi. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang sangat spesifik yaitu tingginya jumlah limbah jagung karena tertumpuknya limbah di ladang-ladang, tempat penggilingan, dan dihalaman rumah. Limbah tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal. Disamping itu ilmu pengetahuan dan keterampilan kelompok tani dalam rangka pengolahan limbah jagung menjadi briket arang masih tergolong rendah dan tidak adanya informasi tentang peralatan cetak briket. Selain itu, ketergantungan masyarakat pada penggunaan bahan bakar minyak dan gas semakin tinggi, disisi lain makin langka dan menipisnya persediaan bahan bakar minyak dan gas. 1.3 Tujuan Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam karya ilmiah dapat diuraikan sebagai berikut; 1. Model dan teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan dan diterapkan oleh petani dalam pemanfaatan tongkol jagung menjadi briket arang.
114
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2. Dihasilkan briket arang yang dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak dan gas untuk keperluan rumah tangga. 3. Terbangunnya industri briket limbah jagung dimana kelompok tani merupakan ujung tombak industri tersebut. Pusat industri briket dapat digunakan sebagai lokasi pendidikan, pelatihan, sumber informasi, dan distribusi teknologi pembriketan limbah tongkol jagung. 1.4 Manfaat Bagi khalayak masyarakat pada umumnya dan lebih khusus para petani jagung diharapkan kegiatan ini dapat dirasakan langsung dan dapat berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam membuat briket arang dan dapat menambah penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan. Selanjutnya bagi pemerintah daerah dan instansi terkait kegiatan ini merupakan bentuk pembinaan secara tidak langsung dapat meringankan beban tugas dan fungsinya dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat petani khususnya petani jagung. Bagi pelaksana kegiatan ini berguna bagi pengembangan ilmu terapan di masyarakat.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ketersediaan Bahan Baku Limbah Tongkol Jagung Jagung merupakan kebutuhan yang cukup penting bagi kehidupan manusia dan merupakan komoditi tanaman pangan kedua setelah padi. Akhir-akhir ini tanaman jagung semakin meningkat penggunaannya, sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan seperti pembuatan pupuk kompos, kayu bakar, turus (lanjaran), bahan kertas, dan sayur (Aziz, 2014). Kepala Dinas Pertanian Sumatera Utara (2013) mengatakan produksi jagung Sumut mencapai 1.183.011 ton dan menjadi peringkat lima nasional atau memberi kontribusi sebesar 6,39 persen nasional. Limbah jagung berupa jerami, tongkol, dan klobot jagung merupakan limbah pertanaman jagung yang jumlahnya cukup banyak. Sebanyak 20-30% dari setiap 100 kg jagung yang dihasilkan adalah limbah jagung. Limbah ini belum dimanfaatkan secara optimal diperkirakan dengan jumlah limbah jagung yang sangat banyak akan berdampak pada pencemaran lingkungan. Pemanfatan limbah jagung sebagai sumber energi alternatif berupa briket arang disamping memberikan keuntungan secara finansial, juga akan membantu di dalam pelestarian lingkungan. Sebagai biomassa lignoselulosik, limbah jagung dapat dibuat briket arang dengan proses yang
115
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
relatif sederhana. Di samping itu sumber energi biomassa mempunyai keuntungan pemanfaatan antara lain: dapat dimanfaatkan secara lestari karena sifatnya yang renewable resources, tidak mengandung unsur sulfur yang menyebabkan polusi udara pada pengunaan bahan bakar fosil, dan meningkatkan efisiensi pemanfaatan limbah pertanian (Isa, 2012; Aziz, 2014). 2.2 Briket Arang Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang nama lain dari briket arang adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi panas untuk bahan bakar, tetapi kurang efisien. Nilai bakar biomassa hanya sekitar 3000 kal, sedangkan bioarang mampu menghasilkan 5000 kal (Seran, 1990; Isa, 2012). Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan meggunakan pemanasan tanpa adanya oksigen. Proses ini atau disebut juga proses karbonasi atau yaitu proses untuk memperoleh karbon atau arang, disebut juga ”High Temperature carbonization” pada suhu 4500C – 5000C. Dalam proses pirolisis dihasilkan gas-gas, seperti CO, CO2, CH4, H2, dan hidrokarbon ringan. Jenis
gas yang dihasilkan bermacam-macam tergantung dari bahan baku. Salah satu contoh pada pirolisis dengan bahan baku batubara menghasilkan gas seperti CO, CO2, NOx, dan SOx. Yang dalam jumlah besar, gas-gas tersebut dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses pirolisis dipengaruhi faktor-faktor antara lain: ukuran dan distribusi partikel, suhu, ketinggian tumpukan bahan, dan kadar air (Isa, 2012). Briket bioarang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa (konvensional), antara lain: a. Panas yang dihasilkan oleh briket bioarang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori (Soeyanto, 1982). b. Briket bioarang bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau, sehingga bagi masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di kotakota dengan ventilasi perumahannya kurang mencukupi, sangat praktis menggunakan briket bioarang. c. Setelah briket bioarang terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan pengipasan atau diberi udara. d. Teknologi pembuatan briket bioarang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia lain kecuali yang terdapat dalam bahan briket itu sendiri. e. Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang ada dibentuk sesuai kebutuhan (Soeyanto, 1982). Oleh karena itu perlu dikembangkan pembuatan briket
116
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
bioarang dalam upaya pemanfaatan limbah tongkol jagung. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan penelitian untuk menghasilkan briket bioarang yang berkualitas baik, ramah lingkungan, dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan manfaatkan limbah tongkol jagung menjadi briket bioarang, maka diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, memberikan alternatif sumber bahan bakar yang dapat diperbarui dan bermanfaat untuk masyarakat.
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sifat Briket Arang Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat briket arang adalah berat jenis bahan bakar atau berat jenis serbuk arang, kehalusan serbuk, suhu karbonisasi, dan tekanan pada saat dilakukan pencetakan. Selain itu, pencampuran formula dengan briket juga mempengaruhi sifat briket (Erikson 2011). Adapun faktor- faktor yang perlu diperhatikan dalam pembuatan briket atara lain: 1. Bahan baku Briket dapat dibuat dari bermacam–macam bahan baku, seperti ampas tebu, sekam padi, serbuk gergaji kayu, dan bahan limbah pertanian. Bahan utama yang terdapat bahan baku adalah selulosa. Semakin tinggi kandungan selulosa maka semakin baik kualitas briket, briket yang mengandung zat terbuang terlalu tinggi cenderung mengeluarkan asap dan bau tidak sedap.
2.
Bahan perekat Untuk merekatkan partikelpartikel zat bahan baku pada proses pembuatan briket maka diperlukan zat perekat sehingga dihasilkan briket yang kompak. Bahan perekat dapat dibedakan atas 3 jenis: A. Perekat organik Perekat organik yang termaksud jenis ini adalah sodium silika, magnesium, semen dan sulfit. Kerugian dari pengunaan perekat ini adalah sifatnya meninggalkan abu sekam pembakaran. B. Bahan perekat tumbuh-tumbuhan Jumlah bahan perekat yang dibutuhkan untuk jenis ini jauh lebih sedikit bila dibandingkan dengan perekat hidrokarbon. Kerugian yang dapat ditimbul-kan adalah arang cetak (briket) yang dihasilkan kurang tahan kelembaban. c. Hidrokarbon dengan berat molekul besar Bahan perekat jenis ini seringkali dipergunakan sebagai bahan perekat untuk pembuatan arang cetak batu bara. Dengan pemakaian bahan perekat maka tekanan akan jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan briket tanpa memakai perekat (Josep dan Hislop dalam Noldi, 2009). Dengan adanya penggunaan bahan perekat maka ikatan antar partikel semakin kuat, butiran-butiran arang akan saling mengikat yang menyebabkan air terikat pada pori-pori arang (Komarayati dan Gusmailian dalam Noldi, 2009).
117
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Penggunaan bahan perekat dimaksudkan untuk menahan air dan mem-bentuk tekstur yang padat atau mengikat dua substrat yang direkatkan. Dengan adanya bahan perekat maka susunan partikel makin baik, teratur dan lebih padat sehingga dalam proses pengempaan keteguhan tekanan briket arang akan semakin baik. Dalam penggunaan bahan perekat harus memperhatikan faktor ekonomi maupun nonekonominya (Silalahi dalam Noldi, 2009). 2.4 Syarat dan Kriteria Briket yang Baik Syarat briket yang baik menurut Nursyiwan dan Nuryeti dalam Erikson (2011) adalah briket yang permukaannya halus dan tidak meninggalkan bekas hitam ditangan. Selain itu, sebagai bahan bakar, briket juga harus memenuhi kriteria sebagai berikut: mudah dinyalakan, tidak mengeluarkan asap, emisi gas hasil pembakaran tidak mengandung racun, kedap air dan hasil pembakaran tidak berjamur bila disimpan pada waktu lama, dan menunjukkan upaya laju pembakaran (waktu, laju pembakaran, dan suhu pembakaran) yang baik. Briket adalah bahan bakar padat yang dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif yang mempunyai bentuk tertentu. Kandungan air pada pembriket-an antara (10-20)% berat. Pemilihan proses pembriketan tentunya mengacu pada segmen pasar agar memperoleh nilai ekonomi, teknis
lingkungan yang optimal. Pembriketan bertujuan untuk memperoleh suata bahan bakar yang berkualiatas yang dapat digunakan untuk semua sektor sebagai sumber energi pengganti minyak dan gas (Isa, 2012).
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemecahan Masalah 1. Identifikasi Masalah Berdasarkan hasil uraian latar belakang dan pengamatan lapangan teridentifikasi masalah sebagai berikut; Produksi jagung di provinsi Sumatera Utara dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan. 1. Limbah tongkol jagung yang dihasilkan tidak dimanfaatkan dan hanya dibakar sehingga dapat menimbulkan permasalahan lingkungan. 2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pemanfaatan limbah tongkol jagung untuk dibuat menjadi bahan yang lebih bernilai ekonomi. 3. Ketergantungan masyarakat pada penggunaan bahan bakar minyak dan gas semakin tinggi, disisi lain makin langka dan menipisnya persediaan bahan bakar minyak dan gas. 4. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pembuatan briket arang. 2. Analisis Kebutuhan Pertanaman jagung merupakan komoditi utama provinsi Sumatera Utara. Pada tahun 2013 produksi jagung Sumatera Utara menduduki
118
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
peringkat 5 nasional. Berdasarkan hasil pengamatan, limbah hasil pertanaman jagung dibuang begitu saja, dibakar, atau dibiarkan menumpuk tanpa ada pengolahan yang lebih lanjut atau dimanfaatkan sedikit saja yakni sebagai pakan ternak. Sebesar 20-30% limbah yang dihasilkan apabila dibiarkan menumpuk akan menyebabkan pencemaran lingkungan. Analisis kebutuhan yang ingin dicapai meliputi; 1. Pengetahuan tentang limbah tongkol jagung dan keterampilan 6.
2.
3.
4. 5.
pengolahannya menjadi briket arang. Model dan teknologi tepat guna yang dapat dikembangkan dan diterapkan dalam pembuatan briket arang. Pengetahuan pengemasan, pelabelan, teknik pemasaran dan pembukuan sederhana. Pengetahuan publikasi dan promosi produk melalui media sosial Pendampingan mulai dari awal sampai ahir kegiatan Program.
3.2 Penyusunan Program Berikut adalah bagan aliran rencana kegiatan yang dilakukan: Penyuluhan dan Pelatihan Pemanfaatan Limbah Jagung Kepada Kelompok Tani Mitra : Peningkatan pengetahuan Praktek
Motivasi dan Keterampilan
Alat Bantu : 1. Poster yang terdiri dari Prospek jagung 2. Poster Potensi Limbah Jagung 3. Poster Pembuatan Briket dan Manfaat Briket sebagai Bahan bakar Alternatif
Bimbingan Pengarahan/ Pelatihan pada Mitra Kelompok tani
Evaluasi dan Monitoring Perkembangan Hasil dari Metode yang diterapkan
119
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
3.3 Pelaksanaan Program Metode pendekatan pada program yang akan dilaksanakan adalah:
1. Desk study dan Survey Desk study adalah menelusuri dan mengevaluasi data sekunder dan studi yang terkait selanjutnya dilakukan survey lapangan untuk memperoleh data kondisi kelimpahan bahan baku. Untuk melengkapi data yang dibutuhkan, maka dilakukan pendokumentasian ketersediaan bahan baku, kondisi pertanaman jagung, dan limbahnya dilakukan pengambilan foto/gambar. Disamping itu juga dilakukan wawancara langsung kepada petani jagung dan petugas penyuluhan pertanian. 2. Pelatihan dan Pendampingan Petani Kegiatan yang dilakukan adalah pelatihan petani yang meliputi: 1. Penyuluhan atau sosialisai merupakan cara yang paling tepat dalam memberikan pengetahuan kepada masyarakat untuk memantapkan pelaksanaan kegiatan dan hasil penyuluhan. Materi pelatihan tentang metoda sederhana cara pembuatan briket arang dan dibagikan kepada peserta sebelum pelaksanaan penyuluhan berlangsung juga membuat poster pembuatan briket dan manfaat briket sebagai bahan bakar alternatif. 2. Pelatihan
Memperagakan atau mempercontohkan bagaimana cara pembuatan briket sekaligus mendesain pengemasan briket serta strategi pemasaran sekaligus memfasilitasi dibentuknya unit wirausaha produksi briket yang dikelolah oleh kelompok tani. 3. Bimbingan dan Pembinaan Petani yang telah mulai menerapkan teknologi ini akan dibimbing dengan pembinaan yang akan dilakukan secara periodik melalui koordinasi dengan ketua kelompok tani. 4. Diskusi dan Konsultasi Pada saat sosilisasi/penyuluhan dan pembinaan selalu diadakan diskusi dan konsultasi untuk memantapkan kegiatan Program yang akan dilaksanakan. 5. Evaluasi dan Monitoring Memantapkan kegiatan Program pada kelompok tani dan keberlanjutan Program kepada kelompok masyarakat Desa Binaan. 3.4 Pelaksanaan a. Peserta sekitar 20 orang, berasal dari 1 kelompok tani b. Pelatihan dibagi dalam 5 tahap yaitu penjelasan teori, latihan, aplikasi, demonstrasi pembuatan arang tongkol jagung, pembuatan briket, pengemasan dan pelabelan. c. Penjelasan teori akan diberikan oleh 2 orang instruktur. Teori menyangkut: 1. Bahan dan peralatan yang digunakan. 2. Metode pembuatan briket dengan metode karbonasi (pengarangan). 3.
120
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Penghalusan arang, pengayakan, pencampuran bahan briket, pencetakan, pengeringan, pengemasan briket (arang) serta pelabelan. 4. Uji daya bakar briket dan 5. pengujian penggunakan briket. d. Praktek pembuatan briket selanjutnya dilakukan oleh masingmasing kelompok. Setiap kelompok dibagi menjadi 4 kelompok kecil (beranggotan 5 orang) yang dibagi kedalam kegiatan untuk membuat briket karbonasi, penghalusan, pencetakan, dan pengemasan serta pelabelan. Adapun prosedur pelaksanaan pembuatan briket adalah sebagai berikut : a. Persiapan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan adalah dalam kondisi kadar air sebaiknya kurang dari 15ºC, jika tongkol masih basah sebaiknya dikeringkan terlebih dahulu. b. Pengarangan/karbonisasi Proses karbonisasi merupakan suatu proses dimana bahan dipanaskan dalam ruangan tanpa kontak dengan oksigen. Pada umumnya suhu yang digunakan sekitar 200-400ºC. Dengan proses karbonisasi zat-zat terbang yang terkandung dalam briket tersebut diturunkan serendah mungkin sehingga produk tersebut tidak berbau dan
berasap. Pengarangan dilakukan dengan tunggu pembakaran. c. Penggilingan dan Penyaringan Penggilingan diperlukan untuk menghancurkan bahan–bahan berukuran besar seperti tongkol jagung selanjutnya bahan digiling. Setelah itu dilakukan penyaringan 20-80 mesh yang berfungsi untuk menyeragamkan bahan. d. Pencampuran dengan bahan perekat Bahan perekat yang biasa digunakan adalah tepung tapioka. Perbandingan antara bahan perekat tapioka dengan air adalah 1:3 atau 1:10. e. Pengempaan Pengempaan dilakukan untuk membantu proses pengikatan dan pengisian ruang-ruang yang kosong dilakukan baik dengan alat sederhana seperti alat pencetak dari paralon maupun kempa dengan sistem hidrolik. f. Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan menjemur briket arang selama sehari atau dioven pada suhu 40-60ºC. Setelah pengeringan briket arang siap untuk dikemas dan digunakan. Pengemasan diperlukan untuk menjaga agar beriket tetap kering dan terhindar dari jamur. Briket arang dapat digunakan dengan menggunakan tungku atau kompor briket yang kini telah dijual bebas di pasaran.
121
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Tahapan Pembuatan Briket arang limbah jagung
Lem kanji
Pencetakan Briket arang
Pengeringan selama 12 jam
Gambar 3.1. Tahapan Pembuatan Briket limbah jagung
g.
Pengemasan dan pelabelan Pengemasan diperlukan untuk menjaga agar briket tetap kering dan terhindar dari jamur. Briket dapat digunakan dengan mengunakan tungku atau kompor briket yang kini telah dijual bebas dipasaran. Label briket dan kemasan briket tongkol jagung produksi kelompok tani dan tahapan pengemasan dapat dilihat pada gambar 3.2
Gambar 3.2. Kemasan Briket arang
A
B
122
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
C
D
Gambar 3.3. Tahapan pengemasan briket arang. Keterangan; A. Penimbangan briket. B. Penutupan/sealing kemasan briket. C dan D. Tumpukan kemasan briket.
3.5 Monitoring dan Evaluasi Keberadaan dan peran mitra kelompok tani jagung sangat menentukan dalam memenuhi kebutuhan jagung di Sumatera Utara. Sumatera Utara merupakan salah satu sentra pertanaman jagung di Indonesia. Namun demikian petani secara signifikan belum mendapatkan keuntungan yang maksimal karena limbah belum termanfaatkan dengan maksimal. Evaluasi dan monitoring diperlukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan yang meliputi tingkat kekurangan dan proses keberlanjutan kelompok mitra dalam pembuatan briket arang. Dalam hal ini melibatkan Tim peneliti (Mahasiswa dan dosen) dan partisipasi petani sebagai mitra dalam penerapan metode pengelohan limbah jagung menjadi briket dan keberlanjutan wirausaha briket arang. Adapun aspek monitoring
dan evaluasi adalah memantau perkembangan kegiatan, kendala yang dihadapi, dan mencari solusi yang efektif guna memaksimalkan kinerja dan produksi briket arang.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Kegiatan Dari kegiatan tersebut dihasilkan briket arang tongkol jagung pengganti minyak dan gas. Briket arang tongkol jagung hasil karbonasi dihaluskan kemudian dicampur dengan lem perekat yang dibuat dari tepung kanji dengan perbandingan: 1 : 3 dan ukuran 3 cm x 10 cm dan diameter 2,5-4 cm menggunakan alat cetak manual. Briket arang dijemur selama 12 jam di bawah sinar matahari (Gambar 4.1). Briket kering dikemas setiap 1 kg dalam plastik kemasan dan diberi label. Hasil akhir diperoleh briket tongkol jagung yang siap dipasarkan (Gambar 4.2).
123
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Gambar 4.1. Briket arang (Foto : Sumber Pribadi)
Gambar 4.2. Kemasan briket arang
4.2 Pembahasan Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Berdasarkan hasil penelitian Isa (2012), bahwa briket arang tongkol jagung dikatakan berkualitas apabila memenuhi persyaratan pengukuran sifat fisika dan kimia briket arang, diantaranya; kadar air, kadar abu, dekomposisi volatil, kadar karbon terikat, kerapatan, dan nilai kalor. 1. Kadar air Kadar air dapat berpengaruh pada kualitas briket arang, semakin rendah kadar air semakin tinggi nilai kalor dan daya pembakarannya. Arang mempunyai kemamapuan menyerap air
yang sangat besar dari udara disekelilingnya. Kemamapuan menyerap air dipengaruhi oleh luas permukaan dan pori-pori arang dan dipengaruhi oleh kadar karbon terikat yang terdapat pada briket tersebut. Dengan demikian semakin kecil kadar karbon terikat pada briket arang, kemampuan briket arang menyerap air dari udara sekililingnya semakin besar (Earl,1974 dalam Rustini, 2004 ). Dalam penelitian Isa (2012) nilai kadar air rata-rata dalam briket arang tongkol jagung adalah 6,66 % yaitu kombinasi tepung arang dan perekat 1:3 dan 1:4, harga ini memperlihatkan bahwa kandungan air dalam briket arang tongkol lebih rendah briket impor (6-8)%, briket Jepang (6-8)%
124
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dan lebih tinggi dari briket USA (6)%, dan briket Inggris (3-4)%. Kandungan air berhubungan dengan penyalaan awal bahan bakar, makin tinggi air makin sulit penyalaan bahan bakar tersebut, karena diperlukan energi untuk menguapkan air dari bahan bakar. Untuk itu untuk menguapkan air dari briket arang maka perlu dilakukan teknik pengeringan 9-12 jam dalam sehari, sehingga selain mengurangi kadar air juga mengurangi retakan-retakan pada briket. 2.
Kadar Abu Kadar abu merupakan bagian tersisa dari proses pembakaran yang sudah tidak memiliki unsur karbon lagi. Unsur utama abu adalah silika dan pengaruhnya kurang baik terhadap nilai kalor yang dihasilkan. Semakin tinggi kadar abu maka semakin rendak kualitas briket Karena kandungan abu yang tinggi dapat menurunkan nilai kalor briket arang. Kadar abu rata terendah sebesar 3,11%, diperoleh dengan perbandingan varuiasi 1 : 4 sedangkan kadar abu tertinggi sebesar 3,50% dengan perbandingan perbandingan 2 : 3. Kandungan kadar abu dalam briket arang tongkol jagung tertinggi adalah (3,50) %, nilai kandungan ash (kadar abu) rata-rata ini lebih rendah dari standar Briket Komersial yaitu (5,26)%, dan rendah dengan Briket Impor (5-6) % dan Briket Jepang (57)%, tetapi lebih rendah dari Briket USA (16)% dan Briket Inggris (8-10)
%. Semakin banyak perekat maka kandungan abu semakain tinggi dan memilik kalor yang rendah. 3.
Dekomposisi Senyawa Volatile Senyawa volatile adalah zat yang dapat menguap sebagai hasil dekomposisi senyawa–senyawa didalam arang selain air. Kandungan kadar zat menguap yang tinggi didalam briket arang akan menimbulkan asap yang lebih banyak pada saat briket dinyalakan, hal ini disebabkan oleh adanya reaksi antara karbon monoksida (CO) (Hendra dan Pari, 2002., Rustini, 2004). Kandungan rata-rata dekomposisi senyawa volatile dalam briket tongkol jagung adalah 54,96% (nilai rata-rata pada setiap bahan) berat, kandungan dekomposisi senyawa volatil ini melebihi standar Briket Komersial, Briket Impor, Briket Inggris, dan Briket USA. Semakin tinggi kandungan dekomposisi senyawa volatile pada briket maka briket tersebut akan semakin mudah untuk terbakar dan menyala (Samsul, 2004 dalam Erikson 2011). Dekomposisi senyawa volatil dalam bahan bakar berfungsi untuk menstabilkan nyala dan percepatan pembakaran arang. Kadar dekomposisi senayawa volatil tertinggi sebesar 64,85 % diperoleh pada briket arang dengan perbandingan perbandingan perekat sagu dan bubuk arang tongkol jagung (1 : 3). sedangkan kadar dekomposisi senyawa volatil terendah sebesar
125
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
44,72% diperoleh pada briket dengan perbandingan dengan perbandingan pereket sagu dan bubuk arang tongkol jagung (2: 3) (Isa, 2012). Penambahan perbandingan antara sagu dan arang tongkol jagung 1:3 maka briket tongkol jagung mengalami dekomposisi senyawa volatile dengan rata penguapan tertinggi 64,85 % ini pengaruhi campuran perekat sagu maka kadar dekomposisi senayawa volatile ditentukan oleh kesempurnaan proses karbonasi. Kadar dekomposisi senyawa volatile yang tertinggi disebabkan tidak sempurnanya proses karbonasi. Kadar dekomposisi senyawa volatil dipengaruhi oleh suhu dan waktu pengarangan, semakin besar suhu dan waktu maka semakin banyak dekomposisi senyawa volatile yang terbuang selama proses pengarangan sehingga kandungan dekomposisi senyawa volatil akan semakin kecil (Gafar et al., 1999 dalam Rustini, 2004 ). Menurut Hendra dalam Erikson (2011), tinggi rendahnya dekomposisi senyawa volatil yang dihasilkan dipengaruhi oleh jenis bahan baku, sehingga perbedaan jenis bahan baku berpengaruh nyala pada nilai dekomposisi senyawa volatil tiap briket arang. 4.
Kadar Karbon Terikat Kandungan karbon terikat pada briket arang dipengaruhi oleh nilai kadar abu dan kadar dekomposisi senyawa volatil. Kadar karbon terikat akan bernilai tinggi apabila nilai kadar
abu dan kadar dekomposisi senyawa volatil rendah. Briket yang baik memiliki kadar karbon tinggi. Kandungan karbon terikat ratarata briket tongkol jagung dengan perekat sagu adalah 34,18 %, harga ini menunjukkan bahwa nilai kabon terikat briket tongkol jagung berada dibawah standar briket komersial, briket impor, briket jepang, briket inggris, briket USA, dan SNI. 5.
Nilai Kalor (HV) Nilai kalor menjadi parameter mutu paling penting bagi briket arang sebagai bahan bakar sehingga nilai kalor sangat menentukan kualitas briket arang. Semakin tinggi nilai kalor bakar briket arang, semakin tinggi pula kualitas briket yang dihasilkan. Perbandingan perekat sangat berpengaruh terhadap nilai kalor. Isa (2012) mengatakan bahwa perbandingan 1:3 memilik nilai kalor tertinggi yaitu 6757 kal/gram. Parameter pengujian nilai kalor ini di sebabkan penggunaaan bahan perekat yang digunakan dalam menghasilkan briket arang yang berkualitas baik. Semakin banyak perekat maka semakin banyak abu yang di hasilkan, nilai kalor sangat dipengaruhi oleh kadar abu briket arang. Semakin rendah kadar abu briket arang maka akan meningkatkan nilai kalor bakar briket arang yang dihasilkan. Nilai kalor untuk perbandingan 1:3 dengan nilai 6757 kal/gram dan perbandingan 1:4 dengan nilai 6150 kal/gram nilanya lebih tinggi dari
126
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
standar nilai briket SNI, dan standar nilai impor, lebih tinggi dengan standar nilai kalor briket Inggris, standar nilai kalor briket Jepang dan nilai kalor briket Amerika (Isa, 2012). Nurhayati (1974) dalam Erikson (2011) nilai kalor dipengaruhi oleh kadar air dan kadar abu briket arang, semakin tinggi kadar abu dan kadar air briket arang maka akan menurunkan nilai kalor bahan briket arang yang dihasilkan. 6.
Uji Kerapatan briket Kerapatan berpengaruh terhadap kualitas briket arang, briket arang dengan kerapatan yang tinggi dapat meningkatakan nilai kalor bakar briket arang. Besar kecilnya kerapatan dipengaruhi oleh ukuran dan kehomogenan arang penyusun briket arang tersebut. Semakin tinggi keseragaman ukuran serbuk arang maka akan menghasilkan briket arang dengan kerapatan dengan keteguhan yang semakin tinggi pula (Nurhayati, 1983 dalam Rustini, 2004 ). Kombinasi bahan perekat dengan tepung sangatlah berpengaruh terhadap kualitas briket arang yang baik. Uji kerapatan briket arang yang dilakukan oleh Isa (2012), kerapatan terendah sebesar 0,55 g/cm3 diperoleh pada briket dengan perbandingan perekat 2 : 5 sedangkan kerapatan tertinggi sebesar 0,63 g/cm3 dengan perbandingan 1 : 3 semakin banyak perekat yang digunakan maka semakin baik kerapat briket, tetapi tergantung tekstur dari
sampel yang digunakan, tongkol jangung memiliki bahan tekstur kerapatan yang rendah maka pengunakan petekat yang baik sesuai berat sampel yang digunakan. Uji kerapatan briket tongkol jagung lebih tinggi dengan kerapatan rata-rata sebesar 0,57 g/cm3 dari standar briket kemersial dengan kerpatan 0,4 g/cm3, standar briket impor dengan kerapat 0,53 g / cm3 , tapi lebih rendah dari mutu standar briket jepang dengan kerapat 1- 1,2 g/cm3 dan inggris dengan kerapat 1,01,2 g/cm3 (Isa, 2012). Menurut Adan (1998) dalam Noldi, (2009), jumlah perekat yang digunakan dalam pembuatan briket arang 10% dari berat arang yang digunakan dalam pembuatan beriket tersebut.
V. PENUTUP 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa: 1. Limbah tongkol jagung dapat dibuat menjadi briket arang. Briket bioarang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa (konvensional), antara lain: a. Panas yang dihasilkan oleh briket bioarang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori (Soeyanto, 1982).
127
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2. Briket bioarang bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau, sehingga bagi masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di kota-kota dengan ventilasi perumahannya kurang mencukupi, sangat praktis menggunakan briket bioarang. c. Setelah briket bioarang terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan pengipasan atau diberi udara. d. Teknologi pembuatan briket bioarang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia lain kecuali yang terdapat dalam bahan briket itu sendiri. e. Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang ada dibentuk sesuai kebutuhan (Soeyanto, 1982). 3. Briket arang yang dibuat dari limbah tongkol jagung dapat digunakan sebagai energi alternatif pengganti bahan bakar minyak dan gas. Kalor yang dihasilkan dari briket arang cukup tinggi berkisar 2912 kal/gram – 6757 kal/gram (Isa, 2012). 4. Dengan termanfaatkannya limbah tongkol jagung menjadi produk berupa briket arang diharapkan terbangunnya wirausaha baru sehingga dapat menambah penghasilan. 5.2 Saran 1. Diharapkan program kegiatan berupa transfer ilmu dalam pengolahan limbah jagung ini dapat diterapkan mengingat produksi jagung dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan.
2. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai pengolahan limbah jagung menjadi briket arang tanpa karbonasi, selain itu perlu adanya berupa dukungan dari pemerintah setempat dalam hal pemanfaatan biomassa yang dianggap selama ini limbah menjadi produk yang lebih berdayaguna.
DAFTAR PUSTAKA Aziz, Rizal, dkk. 2014. Pelatihan Pembuatan Arang Aktif Pada Masyarakat Di Desa Simolap Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Tanah Karo. Laporan IbM UMA. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2007. Sumatera Utara Dalam Angka 2007. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2010. Sumatera Utara Dalam Angka 2010. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara. 2012. Sumatera Utara Dalam Angka 2012. Erikson, Sinurat. 2011. Studi Pemanfaatan Briket Kulit Jamu Mente dan Tongkol Jagung Sebagai Bahan Bakar Alternatif. Tugas Akhir Fakultas Teknik Universitas Hasanudin. Hendra dan Pari, G, 2002, Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan
128
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Kayu. Makalah M.K. Falsafah Sains, Program Pascasarjana IPB, Bogor. Isa, Ishak. 2007. Pelatihan Pembuatan Arang Aktif Pada Masyarakat Di Desa Batulayar Kecamatan Bongomeme Kabupaten Gorontalo. Laporan PPM UNG Laporan Tahunan 2010. Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara. Makasar. Mursalim, W. A. 2014. Pemanfaatan Kulit kakao sebagai briket arang, Laporan Penerapan Ipteks Lembaga Pengapdian Pada Masyarakat. Universitas Hasanuddin.
Noldi, N. 2009. Uji Komposisi Bahan Pembuat Briket Biorang Tempurung Kelapa dan Serbuk Kayu Terhadap Mutu yang Dihasilkan. Skripsi Pertanian Fakultas pertanian Universitas Sumatera Utara. Sumatera Utara. Rustini, 2004. Pembutan Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Kayu Pinus Dengan Penambahan Tempurung Kelapa, Skripsi, Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor. Soeyanto, T. 1982. Cara Membuat Sampah jadi Arang dan Kompos.Yudhistira; Jakarta
129
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
PENERAPAN MEDAN CITY HISTORY (MECIH) BERBASIS ANDROID MENUJU KOTA CERDAS (SMART CITY) Oleh : Andiva Liesty Amelia (Siswi SMA Harapan I Medan) I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Medan didirikan oleh Guru Patimpus Sembiring Pelawi pada tahun 1590. John Anderson, orang Eropa pertama yang mengunjungi Deli pada tahun 1833 menemukan sebuah kampung yang bernama Medan. Kampung ini berpenduduk 200 orang dan seorang pemimpin bernama Tuanku Pulau Berayan sudah sejak beberapa tahun bermukim disana untuk menarik pajak dari sampan-sampan pengangkut lada yang menuruni sungai. Pada tahun 1886, Medan secara resmi memperoleh status sebagai kota, dan tahun berikutnya menjadi ibukota Karesidenan Sumatera Timur sekaligus ibukota Kesultanan Deli. Tahun 1909, Medan menjadi kota yang penting di luar Jawa, terutama setelah pemerintah kolonial membuka perusahaan perkebunan secara besar-besaran. Dewan kota yang pertama terdiri dari 12 anggota orang Eropa, dua orang bumiputra, dan seorang Tionghoa (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Me dan). Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 terdapat dua gelombang migrasi besar ke Medan. Gelombang pertama berupa kedatangan orang Tionghoa dan Jawa sebagai kuli kontrak perkebunan. Tetapi setelah
tahun 1880 perusahaan perkebunan berhenti mendatangkan orang Tionghoa, karena sebagian besar dari mereka lari meninggalkan kebun dan sering melakukan kerusuhan. Perusahaan kemudian sepenuhnya mendatangkan orang Jawa sebagai kuli perkebunan. Orang-orang Tionghoa bekas buruh perkebunan kemudian didorong untuk mengembangkan sektor perdagangan. Gelombang kedua ialah kedatangan orang Minangkabau, Mandailing dan Aceh. Mereka datang ke Medan bukan untuk bekerja sebagai buruh perkebunan, tetapi untuk berdagang, menjadi guru dan ulama. Sejak tahun 1950, Medan telah beberapa kali melakukan perluasan areal, dari 1.853 ha menjadi 26.510 ha pada tahun 1974. Dengan demikian dalam tempo 25 tahun setelah penyerahan kedaulatan, kota Medan telah bertambah luas hampir delapan belas kali lipat. (https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Me dan). Sejarah di atas merupakan bagian yang sangat penting terutama bagi Kota Medan. Namun saat ini banyak tempat bersejarah di Kota Medan yang dilupakan. Padahal, tempat bersejarah ini bisa menjadi bahan pembelajaran untuk anak-anak muda asli ataupun pendatang karena keberadaanya mulai
130
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
berkurang. Apalagi bagi pendatang atau wisatawan akan kesulitan mencari jejak-jejaknya karena kesulitan informasi tentang peninggalan sejarah terutama pada bangunan-bangunannya. Begitu pula, fasilitas di internet juga kurang memberikan referensi tempat bersejarah yang dapat kita kunjungi jika datang ke Kota Medan secara mudah. Hal ini menunjukan bahwa tingkat kecerdasan suatu kota masih rendah. Untuk itu, penulis akan mengkaji bagaimana menerapkan suatu aplikasi di yang terhubung di internet yang berisi khusus sejarah kota medan sehingga menjadi daya tarik sendiri bagi masyarakat Kota Medan dan bagi pendatang. Aplikasi yang diinternet yang disebut dengan Medan City History (Mecih) bersitem Android menuju kota cerdas (smart city) sesuai konsep yang ada. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam karya tulis ini yaitu bagaimana penerapan Medan City History (Mecih) Berbasis Android menuju kota cerdas (smart city). C. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan karya tulis ini yaitu: 1. Untuk mengetahui sejarah kota medan yang terhubung dengan internet menuju kota cerdas 2. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Medan City History
(Mecih) Berbasis Android menuju kota cerdas D. Manfaat Penulisan Sedangkan manfaat yang akan diperoleh dari penulisan karya tulis ini adalah: 1. Untuk menambah pengetahuan tentang sejarah kota medan yang terhubung dengan internet menuju kota cerdas 2. Untuk meningkatkan pengetahuan tentang penerapan Mecih Berbasis Android menuju kota cerdas 3. Sebagai bahan kebijakan bagi pemerintah dan pihak terkait sebagai upaya untuk mencapai kota cerdas (smart city) E. Kerangka Teori 1. Aplikasi Medan City History (Mecih) Berbasis Android Aplikasi software memiliki sifat yang mudah dan cepat untuk dipergunakan pada gawai, smartphone atau laptop. Peran yang sangat penting bagi suatu kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, masyarakat bisa mendapatkannya melalui google playstore dengan cara mengunduhnya. Dengan demikian aplikasi ini bisa bermanfaat bagi masyarakat yang ingin mencari refrensi tertentu. Peran aplikasi ini juga bisa membantu agar lebih mudah masyarakat, pelajar, mahasiswa atau wisatawan. Sistem kerja aplikasi ini berupa mengupload, memperbaharui, dan informasi tentang kesejarahan suatu kota. Keunggulan aplikasi yaitu masyarakat dapat
131
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
mengakses dimana, kapan dan siapapun dapat melakukannya. Sehingga memudahkan untuk mencari informasi yang dibutuhkan. 2. Kota Cerdas (Smart City) Kota Cerdas (Smart city) merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tek terduga sebelumnya. Sedangkan konsep smart city yaitu: a. Kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi, penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup; b. Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara,
pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung; c. Dapat menghubungkan infrastuktur fisik, IT,social, dan bisnis infras truktur untuk meningkatkan kecerdasan kota; d. Membuat kota lebih efisien dan layak huni; e. Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, k esehatan, keselamatan umum, tran sporti yang lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien. Sedangkan ada 6 dimensi smart city, yaitu Smart Economy (cerdas ekonimi), Smart Mobility (cerdas transportasi dan pembangunan), Smart Environment (lingkungan), Smart People (kreativitas dan modal), Smart Living (kualitas hidup), Smart Governance (pemberdayaan dan partisipasi). Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka teorinya seperti bagan dibawah ini:
KOTA MEDAN
SEJARAH
MEDAN CITY HISTORY (MECIH) BERBASIS ANDOID
MASYARAKAT KOTA MEDAN
MASYARAKAT PENDATANG
KOTA CERDAS (SMART CITY) Gambar 1. Bagan Penerapan Mecih menuju Kota Cerdas
132
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Kota Medan sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara memiliki letak yang strategis dan sebagai kota terbesar ke 3 di Indonesia. Begitu pula dengan sejarah perkembangan masa lalu sampai saat ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kemajuan Kota Medan saat ini. Untuk melihat secara lengkap maka masyarakat Kota Medan ataupun pendatang dapat memanfaatkan aplikasi di internet yang bebasis android untuk melihat sejarah Kota Medan yang dikenal dengan Mecih (Medan City History). Dengan adanya Mecih Berbasis Android maka masyarakat diajak untuk menjadi cerdas dimanapun dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi. F. Metode Penulisan Metode penulisan ini berdasarkan literatur kepustakaan dari buku, jurnal, internet. Sedangkan untuk menguraikan penulisan ini dengan analisis deskripsi untuk menjelaskan masalah dan pemecahannya. Penyusunan karya tulis ini pada bulan Agustus 2015.
II. PEMBAHASAN A. Medan City History (Mecih) Berbasis Android Tempat-tempat dan bangunan bersejarah yang memiliki cerita yang berbeda setiap tempatnya. Namun kita tidak mengetahuinya dan tidak tau dari sumber mana kita mendapatkan informasinya. Internet dapa memberikan informasi lengkap
mengenai tempat bersejarah namun terkadang informasi yang dibutuhkan sulit untuk memperolehnya. Sulit apabila kita tidak dapat menemukannya di internet karena kita sangat bergantung pada informasi melalui internet. Contoh dari tempat bersejarah yang belum banyak mengetahuinya adalah Kota Cina di Kecamatan Medan Marelan yang memiliki sejarah awal perkembangan Kota Medan. Keberadaan Kota Cina tersebut kurang mendapat perhatian dari masyarakat termasuk Pemerintah Kota sebagai bagian penting dari perkembangan Kota Medan. Selain itu jauh dari informasi, maka masyarakat banyak yang tidak mengetahui secara persis dimana lokasi dan sejarah perjalanan dan perkembangan Kota Cina Medan Marelan tersebut. Apalagi saat ini banyak masyarakat sudah banyak menggunakan smartphone atau gawai yang dapat dibawah kemana saja oleh masyarakat Kota Medan atau pendatang yang mengunjungi kota ini. Oleh karena itu dibutuhkan suatu media dan alat bantu bagi masyarakat untuk mempermudah mendapatkan informasi secara cepat dan akurat. Apalagi ketersediaan fasilitas internet akan dapat membantu mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat yang cepat dan akurat tentang tempat bersejarah sehingga mendapatkan informasi maka diwujudkan melalui Medan City
133
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
History (Mecih) Berbasis Android. Ide untuk membuat aplikasi yang memberikan informasi lengkap mengenai tempat dan bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan. Dengan basis yang sederhana dan mudah digunakan seperti aplikasiaplikasi lainnya. Aplikasi ini memiliki fitur daftar atau sign in. Namun, pembaca yang tidak mendaftar pun dapat membaca. Hanya saja para tamu atau guest tidak mendapat keuntungan
yang dimiliki para pengguna yang mendaftar seperti memberi komentar pada suatu artikel, menambah artikel dan mendownload suatu artikel pada aplikasi tersebut. Untuk membuat aplikasi ini, kita dapat menggunakan pembuat aplikasi untuk pemula seperti Android Apps Maker. Karena sudah disediakan template untuk e-book app, kita dapat dengan mudah membuat aplikasi ini.
Mesjid Raya Medan SELAMAT DATANG DI MECIH
Kantor Pos Medan
Sumber www.initempatwisata.com
Gambar 2. Ilustrasi Mecih Berbasis Android
Basis simple, mudah digunakan dan dimengerti, sistem menambah atau mengupload artikel seperti Blog, setiap artikel dilengkapi dengan gambar serta informasi mengenai tempat bersejarah dan aplikasi yang mudah diunduh. Mecih menjadi teman penuh ilmu yang dapat dibaca kapan saja dan dimana saja. Apalagi bagi yang belum pernah datang ke Kota Medan. Aplikasi Miceh Berbasis Android ini dapat membantu pelajar, mahasiswa, masyarakat untuk
mengenal daerah Kota Medan dari segi sejarahnya. Dengan adanya aplikasi ini memungkinkan kota Medan untuk dikenal lebih luas dan menjadi kota cerdas karena informasinya dapat diakses melalui aplikasi berbasis internet/android yang murah, mudah dan cepat. B. Penerapan Mecih Berbasis Android Menuju Kota Cerdas Aplikasi Mecih Berbasis Android ini dapat terwujud dan menjadi bagian
134
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
perting dari pertumbuhan dan perkembangan Kota Medan sebagai Kota Cerdas ialah dengan meningkatkan partisipasi masyarakat dan kualitas hidup masyarakatnya. Seperti pada 6 konsep kota cerdas bahwa masyarakat juga harus memanfaatkan teknologi dan informasi untuk membantu kehidupan sehariharinya. Maka Mecih sebagai media ini akan memberikan sumbangsi untuk ikut serta dalam mencerdaskan masyarakat di Kota Medan. Aplikasi Mecih Berbasis Android menuju Kota Cerdas ini memiliki keunggulan jika diterapkan antara lain: 1. Aplikasi ini lebih mudah untuk diakses melalui smartphone atau gawai dibandingkan pelayanan pada website yang selama ini ada karena dapat diakses jika dapat terhubung di internet ataupun tidak terhubung 2. Mecih dapat diakses dimanapun dan kapanpun untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan guru/dosen kepada siswa/mahasiswa 3. Mecih dapat diperbaharui secara sistem dan isinya sehingga menjadi daya tarik sendiri 4. Mecih menjadi bagian penting dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat untuk menjadi masyarakat yang cerdas dalam mendapatkan informasi yang cepat dan akurat Sedangkan kelemahannya dari aplikasi ini yaitu:
1. Hanya dapat digunakan di smartphone/gawai saja yang memiliki sistem android 2. Membutuhkan pihak yang mengelola aplikasi secara profesional untuk memperbaharui sistem dan isinya secara kontiniu Sebagai media teknologi dan informasi, maka keberadaan mecih berbasis android akan menjadikan bagian penting dan tidak terpisahkan untuk menunjang kehidupan masyarakatnya untuk berkehidupan cerdas terhadap perkembangan informasi yang dibutuhkan secara cepat dan akurat. Selain itu akan memperkenalkan pentingnya mengenalkan sejarah dan perkembangan kotanya sendiri sebagai tempat tinggal dan juga bagian dari promosi untuk kepentingan bersama seperti meningkatkan perkenomian, kesejahteraan dan hidup sesuai dengan lingkungan yang nyaman dan bersih.
III. PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan uraian pada Bab I dan II di atas, maka disimpulankan antara lain: 1. Sejarah perkembangan dan pertumbuhan Kota Medan dari masa lalu sampai saat ini harus diketahui oleh masyarakat secara luas karena sejarah menjadi dasar untuk berubah menjadi lebih baik 2. Penerapan Medan City History (Mecih) Berbasis Android memiliki
135
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
beberapa keunggulan namun juga tidak terlepas dari kekuranganya 3. Mecih Berbasis Android dapat mendukung Kota Medan sebagai Kota Cerdas (smart city) sesuai beberapa konsep smart city yang ada B. Saran Berdasarkan uraian di atas, maka saran dari penulisan karya ini yaitu: 1. Pemerintah Kota Medan atau Pihak Swasta dapat mewujudkan Aplikasi Mecih Berbasis Android untuk kepentingan dan kemajuan bersama 2. Adanya pihak yang mengelola bangunan bersejarah dan dokumen kesejarahan Kota Medan secara prosfesional untuk mendukung terciptanya Kota Cerdas yang diharapkan masyarakat secara luas
DAFTAR PUSTAKA Ambary, H. Muarif, 1984. Further Notes On Classification Of Ceramics From The Excavation Of Kota Cina, dalam Studies On Ceramics, Jakarta: Pusat
Penelitian Arkeologi Nasional, hal. 63–72 Bungin, Burhan. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. Kartodirijo, Sartono. 1975. Sejarah Nasional. Jakarta: Depdikbud Milner, A. C., dkk., 1978. A Note On Aru And Kota Cina. Indonesia, October, 26 Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 Soekmono, R. 1985. Sejarah Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta: Kanisius www.balitbang.pemkomedan.go.id www.pemkomedan.go.id Blog Komunitas Anak Negeri Pemerhati Sejarah dan Sosial, https://ipie3.wordpress.com/2010/01/24 /bangunan-tua-miliki-nilaiekonomis-bisa-jadi-wisatabudaya-kembali-ke-badanwarisan-sumatra/ http://id.wikipedia.org/istana-maimun
136
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
MEMBANGUN KAWASAN MANTRAGI (PERMAINAN TRADISONAL BERTEKNOLOGI) UNTUK MEWUJUDKAN KOTA MEDAN SEBAGAI KOTA CERDAS (SMART CITY) Oleh : Faisal Rais (Siswa SMA Negeri 15 Medan) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sekarang banyak anak-anak yang tidak mengenal lagi permainan tradisional asal Indonesia, padahal Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki suku, budaya, dan adat istiadat yang beragam terutama permainan tradisionalnya. Anak-anak jaman sekarang lebih mengenal permainan modern seperti permainan di komputer, handphone, gawai maupun games di playstation. Ditinjau dari segi kesehatan, permainan teknologi tersebut dapat merusak penglihatan anak, apalagi anak terkadang sampai berjam-jam untuk berada di depan komputer memainkan permaianan tersebut. Berbeda dengan permainan tradisional justru lebih menyehatkan dan membina kerukunan dengan teman-teman sebaya disekelilingnya. Begitu pula di Kota Medan seperti di taman-tamannya terdapat alat-alat olahraga modern dari besi/metal saja. Sampai sekarang kita belum melihat peralatan permainan tradisional yang ada di kawasan teretntu di kota Medan. Padahal tentunya peralatan permainan tersebut bisa menjadikan cara memperkenalkan permainan khas indonesia kepada anak-
anak dan jelas memberikan manfaat lebih besar terhadap perkembangan dan kecerdasan anak-anak. Begitu pula, Kota-kota besar di Indonesia seperti Surabaya, Bandung, Semarang, Surakarta, saat ini sudah mencapai indikator sebagai kota cerdas (smart city). Namun berbeda dengan Kota Medan sebagai Ibu Kota Propinsi Sumatera Utara yang merupakan kota besar ke 3 di Indonesia belum mencapai indikator smart city dari pendidikan, lingkungan, ekonomi, kualitas kehidupan, partisipasi masyarakat dan lain-lainnya. Untuk itulah, penulis ini mengkaji bagaimana upaya pembangunan kawasan Permainan Tradisional (Petra) menjadikan Kota Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City). Karena dengan meningkatkan kecerdasan anak-anak dengan permainan tradisional berteknologi akan dapat meningkatkan kualitas masyarakat Kota Medan dan kualitas kehidupan sehari-harinya. 1.2. Perumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah yaitu Bagaimana upaya pembangunan kawasan Permainan Tradisional Berteknologi (mantragi) untuk
137
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
mewujudkan Kota Medan sebagai kota cerdas. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : a. Untuk menjelaskan permainanan tradisional berteknologi b. Untuk menguraikan bagaimana pembangunan kawasan permainan tradisional berteknologi (mantragi) untuk mewujudkan Kota Medan sebagai kota cerdas (smart city) 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : a. Bagi peneliti untuk meningkatkan pengetahuan tentang pembangunan kawasan permainan tradisional berteknologi Kota Medan sebagai kota cerdas b. Bagi masyarakat untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab melestarikan permainan tradisional berteknologi untuk mewujudkan kota cerdas c. Bagi Pemerintah, sebagai landasan dalam pengambilan keputusan untuk pembangunan kawasan permainan tradisional berteknologi untuk mewujudkan Kota Medan menjadi kota cerdas
II. KAJIAN PUSTAKA 2.1. Permainan Tradisional Permainan adalah aktivitas rekreasi dengan bersenang-senang, mengisi
sebuah tujuan waktu
luang, atau berolahraga ringan. Permainan biasanya dilakukan sendiri atau bersama-sama (kelompok). Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009; 26) menuturkan bahwa permainan ada dua pengertian Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan tanpa mencai menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai dengan pencarian menangkalah. Permainan dapat membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik ,intelektual, sosial, moral dan emosional. Kata Tradisional berasal dari kata tradisi yang secara etimologis istilah ini berasal dari kata latin „‟traditum‟‟ yang artinya diteruskan (transmitted) dari masa lalu ke masa sekarang. Menurut KBBI, Tradisional adalah sikap dan cara berpikir serta bertindak yang selalu berpegangan teguh pada norma dan adat kebiasaan yang ada secara turun-temurun. Permainan tradisional adalah permainan yang dimainkan oleh anakanak jaman dahulu yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Kebanyakan permainan
138
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
ini dilakukan dengan cara kelompok. Kehidupan masyarakat di masa lalu telah mengarahkan dan menuntun mereka pada kegiatan sosial dan kebersamaan yang tinggi. Terlebih kebudayaan Indonesia pada umumnya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan. Hal ini yang kemudian mendorong terciptanya jenis permainan tradisional. Sayangnya perkembangan jaman khususnya perkembangan teknologi yang semakin pesat membuat jenis permainan ini perlahan mulai menghilang. Berbagai Jenis permainan tradisional yang ada di Indonesia Permainan Tradisional dari Jogjakarta Gobag Sodor, Petak Umpet/ Delikan, Ingkling, Neker/ Kelereng, Benthik, Dakon, Enggrang, Bekhel, Cublak-cublak Suweng Permainan Tradisional dari Jawa Barat (Sunda ): Ngadu Muncang, Congklak, Bebentengan, Sunda Manda, Patok Lele Permainan Tradisional dari Sulawesi: Maqgalaceng, Allogo, Ceklen, Lompat Tali, Lari Tampurung, Paka-paka Dusu, Kokotrek, Tali Tanah, Kanikir, Benteng-benteng, Paka-paka sembunyi, Cenge-cenge, Dodorobe Permainan Tradisional dari Kalimantan: Bateweh, Sepak Sawut, Balogo, Bagasing, Isutan Jarat, Batungkau Permainan Tradisional dari Papua: Kayu Malele, Patah Kaleng,
Inkaropianik, Tok Asya, Gulat Bob Permainan Tradisional dari Sumatera: Gala Hambek, Iye-iye, Taratintin, Piccek Baju, Terompa galuak Permainan Tradisional dari Bali: Meong-meongan, Colek Nadi, Metajog 2.2. Kota Cerdas (Smart City) Kota Cerdas (Smart city) merupakan sebuah konsep kota cerdas yang dapat membantu masyarakat mengelola sumber daya yang ada dengan effisien dan memberikan informasi yang tepat kepada masyarakat atau lembaga dalam melakukan kegiatannya atau pun mengantisipasi kejadian yang tidak terduga sebelumnya. Smart city merupakan sebuah impian dari hampir semua Negara di dunia. Berbagai macam data dan informasi yang berada di setiap sudut kota dapat dikumpulkan melalui sensor yang terpasang di setiap sudut kota, dianalisis dengan aplikasi cerdas, selanjutnya disajikan sesuai dengan kebutuhan pengguna melalui aplikasi yang dapat diakses oleh berbagai jenis gadget. Melalui gadgetnya,secara interaktif pengguna juga dapat menjadi sumber data, mereka mengirim informasi ke pusat data untuk dikonsumsi oleh pengguna yang lain. Sedangkan Konsep smart city yaitu: a. Sebuah kota berkinerja baik dengan berpandangan ke dalam ekonomi,
139
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
b.
c.
d. e.
a.
penduduk, pemerintahan, mobilitas, lingkungan hidup Sebuah kota yang mengontrol dan mengintegrasi semua infrastruktur termasuk jalan, jembatan, terowongan, rel, kereta bawah tanah, bandara, pelabuhan, komunikasi, air, listrik, dan pengelolaan gedung. Dengan begitu dapat mengoptomalkan sumber daya yang dimilikinya serta merencanakan pencegahannya. Kegiatan pemeliharaan dan keamanan dipercayakan kepada penduduknya. Dapat menghubungkan infrastuktur fisik, IT, social, dan bisnis infrastruktur untuk meningkatkan kecerdasan kota. Membuat kota lebih efisien dan layak huni Penggunaan smart computing untuk membuat smart city dan fasilitasnya meliputi pendidikan, kesehatan, keselamatan umum, transporti yang lebih cerdas, saling berhubungan dan efisien. Ada 6 dimensi smart city, yaitu Smart Economy Smart Economy atau ekonomi cerdas mencakup inovasi dan persaingan, jika semakin banyak inovasi-inovasi baru yang dikembangkan maka akan menambah peluang usaha baru dan meningkatkan persaingan pasar usaha/modal. Meningkatnya jumlah pelaku usaha mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Sehingga inovasi-inovasi
baru perlu diciptakan untuk mempertahankan eksistensi bisnis pelaku usaha tersebut. b. Smart Mobility Smart mobility termasuk pada transportasi dan pembangunan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur diwujudkan melalui penguatan system perencanaan infrastruktur kota, pengembangan aliran sungai, peningkatan kualitas dan kuantitas air bersih, pengembangan system transportasi, pengembangan perumahan dan permukiman, dan peningkatan konsistensi pengendalian pembangunan infrastruktur. Dengan ketersediaan sarana/prasarana transportasi dan infrastruktur yang memadai akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. c. Smart Environment (lingkungan) Lingkungan pintar berarti lingkungan yang bisa memberikan kenyamanan, keberlanjutan sumber daya, keindahan fisik maupun non fisik, visual maupun tidak,bagi masyarakat dan public. Menurut undang-undang tentang penataan ruang, mensyaratkan 30 % lahan perkotaan harus difungsikan untuk ruang terbuka hijau baik privat maupun public. Lingkungan yang bersih tertata merupakan contoh dari penerapan lingkungan yang pintar.
140
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
d. Smart People (kreativitas dan modal) Pembangunan senantiasa membutuhkan modal, baik modal ekonomi (economic capital), modal manusia (human capital) maupun modal sosial (social capital). Kemudahan akses modal dan pelatihan-pelatihan bagi UMKM dapat meningkatkan kemampuan dan ketrampilan mereka dalam mengembangkan usahanya. Modal sosial termasuk seperti kepercayaan, gotong royong, toleransi, penghargaan, saling memberi dan saling menerima serta kolaborasi sosial memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berbagai mekanisme seperti meningkatnya rasa tanggungjawab terhadap kepentingan publik, meluasnya partisipasi dalam proses demokrasi, menguatnya keserasian masyarakat dan menurunnya tingkat kejahatan. Tata nilai ini perlu dipertahankan dalam kehidupan sosial masyarakat smart city. e. Smart Living (kualitas hidup) Berbudaya, berarti bahwa manusia memiliki kualitas hidup yang terukur (budaya). Kualitas hidup tersebut bersifat dinamis, dalam artian selalu berusaha memperbaiki dirinya sendiri. Pencapaian budaya pada manusia, secara langsung maupun tidak langsung merupakan hasil dari pendidikan. Maka kualitas pendidikan yang baik
adalah jaminan atas kualitas budaya, dan atau budaya yang berkualitas merupakan hasil dari pendidikan yang berkualitas. f. Smart Governance (pemberdayaan dan partisipasi) Kunci utama keberhasilan penyelengaraan pemerintahan adalah Good Governance. Yaitu paradigma, sistem dan proses penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan yang mengindahkan prinsip-prinsip supremasi hukum, kemanusiaan, keadilan, demokrasi, partisipasi, transparansi, profesionalitas, dan akuntabilitas ditambah dengan komitmen terhadap tegaknya nilai dan prinsip “desentralisasi, daya guna, hasil guna, pemerintahan yang bersih, bertanggung jawab, dan berdaya saing”. Keberpihakan pemerintah daerah perlu ditingkatkan untuk mengembangkan wilayah-wilayah tertinggal sehingga wilayah-wilayah tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara lebih cepat dan dapat mengejar ketinggalan pembangunan. Hal yang dapat dilakukan adalah membangun wilayah-wilayah tertinggal melalui peningkatan produktivitas dan pemberdayaan masyarakat, meningkatkan keterkaitan antara wilayah tertinggal dengan wilayahwilayah pusat kota serta mengelola dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya yang ada.
141
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2.3. Kota Medan Kota Medan sebagai Ibu kota Propinsi Sumatera Utara dengan koordinat 3°35′LU 98°40′BT, luasny 265,10 km2 (10,240 mil²), berpenduduk 3.418.645 jiwa dan kepadatannya 8.008/km2 (20,740/sq mi). Sedangkan suku yang tinggal di Kota medan yaitu, Melayu, Batak, Jawa, Tionghoa, Aceh, Mandaling, Minangkabau, Tamil, Karo dengan semua agama ada seperti Islam, Protestan, Budha, Katolik, Hindu. Kota Medan merupakan pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata penangkaran orangutan di Bukit Lawang, serta kawasan Danau Toba (www.id.wikipedia.co.id) Taman merupakan sebuah areal yang berisikan komponen material keras dan lunak yang saling mendukung satu sama lainnya yang sengaja direncanakan dan dibuat oleh manusia dalam kegunaannyasebagai tempat penyegar dalam dan luar ruangan. Taman dapat dibagi dalam taman alami dan taman buatan.Taman yang sering dijumpai adalah taman rumah tinggal, taman lingkungan, taman bermain, taman rekreasi, taman kota dan taman botani. Penataan taman menyangkut penyesuaian dengan ruang di sekitarnya, seperti : Taman rumah tinggal, Taman perkantoran, Taman lingkungan pemukiman, Taman kota, Taman sekolah, Taman Kawasan industri, Taman Wisata/
Banyak taman khususnya di kota medan yang berada di pusat-pusat kota sebagai tempat rekreasi dan bermain anak-anak, contohnya yaitu: Taman Ahmad Yani, Taman Gajah Madan, Taman Makam Pahlawan, Taman Teladan Medan, Taman Beringin, dan lain-lain.
III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli-Agustus 2015 di Kota Medan. 3.2. Teknik Pengumpulan Data Jenis sumber data dalam penelitian ini berdasarkan data primer sekunder. Data primer di peroleh dari pengolahan data sekunder sehingga menjadi ide gagasan yang dituangkan. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dari berbagai sumber bacaan buku, jurnal, internet dan lain-lain. 3.3. Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan ekploratif dari berbagai sumber yang diolah menjadi ide gagasan yang menjadi konsep baru.
IV. PEMBAHASAN 4.1. Permainan Tradisional Berteknologi (Mantragi) Permainan Tradisional Berteknologi (Mantragi) yang dapat dilaksanakan di Kota Medan dengan berbagai perubahan. Di bawah ini akan diurakan beberapa permaian mantragi yang dapat dilaksanakan yaitu:
142
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
a. Engrang Perimanan engrang hampir semua ada di semua daerah sebagai permainan tradisional. Jika Kota Medan melakukan perubahan dalam alat dan bahan engrang dengan penambahan waktu/arloji sebagai alat hitung pada engrangnya.
digunakan alat dan bahan yang ramah terhadap anak-anak. Selain itu juga congklak dapat diletakan dimanapun karena mudah untuk memainkannya. Oleh karena itu konsep mantragi pada congklak dapat menghitung jumlah secara otomatis bahan yang dimasukan ke lubang-lubang yang ada.
Gambar. Bermain congklak berbahan kayu
Gambar. Anak-anak bermain engrang
Bahan pembuatan engrang dapat dimodifikasi dengan berbahan metal baja atau aluminium sehingga ringan untuk digunakan. Selama ini bahan pembuatannya dari bambu. Untuk itu dengan berbahan metal baja atau alumunium akan bisa diterapkan dengan memasangkan alat penghitung kecepatan dan hentakan yang dilakukan oleh setiap penggunanya. b. Trompa Begitu pula dengan permainan trompa yang dapat dilakukan secara berkelompok sama juga dapat dibuat berbahan metal dan alumunium dan dipasang waktu berbentuk arloji untuk menghitung kecepatan berjalannya c. Congklak Congklak merupakan permainan yang dapat dilakukan untuk mencari lawan. Oleh karena itu
d. Engklek Engklek sebagai permainanan tradisional yang membuat emosi dan kemampuan otot yang harus digunakan setiap gerakan. Oleh karena itu setiap garis dalam permainan engklek dapat dimuat melalui sensor dalam konsep mantragi. Jadi setiap koin yang dilemparkan maka akan berbunyi jika mengenai garis pada arena engklek itu. Ini dapat dibuat secara digital pada halaman pada suatu taman
Gambar. Bermain engklek di tanah
e. Lompat Tali Permainan lompat tali dapat dibuat dari berbahan plastik bercampur karet dan diletakan sensor sehingga jika mengenai badan salah seorang
143
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
pemain maka akan berbunyi. Inilah konsep mandaragi pada permainan lompat tali sehingga semakin baik dalam pengukuran kena atau tidaknya mengenai badan pemain. Selama ini permainan menggunakan rangkaian karet yang diikat satu sama lainnya.
Gambar. Bermain Lompat Tali
Dengan mantragi anak-anak akan lebih menyenangkan dan berteknologi sehingga filosofi permainan seperti nama, manfaat permainan ini, asalnya, bagaimana cara memainkannya dan apa manfaatnya secara langsung. 4.2. Membudayakan Mantragi Membudayakan mantragi dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain: a. Media Pendidikan Guru sangat berperan dalam memperkenalkan dan mengajak siswa/siswi tentang mantragi yang ada di Indonesia, selain itu sekolah juga menyediakan peralatan yang mendukung proses pengenalan dan pelestarian madragi bagi siswasiswinya .
Melalui cara ini kemungkinan besar bisa berhasil dengan cara mengajak bergabung melalui grup seperti grup Pecinta mantragi, dan grup grup lainnya. Cara tersebut akan memungkinkan banyaknya anggota yang bergabung dari berbagai nusantara yang ingin melestarikan mantragi. Grup juga bisa dibuat melalui media sosial seperti, Facebook, BBM, Line, dan lain-lain. Cara lainnya juga bisa seperti membuat blog yang berhubungan tentang mantragi sehingga masyarakat umum bisa mengetahui informasi dan sosialisasi tentang mantragi dan ikut melestarikannya sebagai bagian dari upaya menjaga keberadaan permainan tradisional. c. Perlombaan mantragi Melakukan perlombaan mantragi maka semakin banyak pembinaanpembinaan kepada peserta yang akan mengikuti perlombaan ini. Dengan demikian akan semakin populer dan mengalahkan permainan modern yang banyak merusak generasi anak-anak karena bersifat individual. Untuk itu perlombaan secara berkesinambungan harus tetap berjalan dan berjenjang dari berbagai tingkat dan usia. Maka mandaragi akan semakin baik untuk dikembangkan.
b. Melalui Media Jejaring Sosial dan Internet
144
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
4.4. Membangun Kawasan Permainanan Tradisional Berteknologi (Mantragi ) Membangun kawasan Mantragi dapat dianalisis dari berbagai sumber daya yang dimiliki oleh Kota Medan misalnya dari Sumber daya manusia, modal, ketersediaan lahan. Untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang mampu mengelola, menciptakan ideide baru yang dimodifikasi untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat. Sedangkan untuk modal dapat diperoleh dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) dengan bersinergi dengan swasta untuk pembangunan kawasan mantragi. Kawasan mantragi membutuhkan modal yang besar terutama pengadaan alat dan bahan pembuatan mantragi. Selain itu juga untuk biaya operasional pengelolaannya serta pengadaan lahan untuk lokasi kawasan tersebut. Sedangkan untuk lahan dapat diperoleh dari tanah yang dimiliki pemerintah daerah seperti pemberdayaan taman yang sudah ada atau peralihan dari lahan-lahan kosong yang belum dikelola oleh milik pemerintah Kota Medan.
Gambar. Taman Gajah Mada yang dapat dimanfaatkan untuk kawasan Mantragi
Dengan memanfaatkan lokasi tersebut kita bisa membuat lokasi yang nantinya dapat berfungsi sebagai
pelestarian Mantragi, di tempat itulah kita bisa memperkenalkan Mantragi kepada pengunjung ataupun masyarakat sekitar tentang Petra yang ada di Indonesia. Peralatan peralatan tentu merupakan hal yang penting, peralatan mandaragi pun jauh lebih murah daripada peralatan Permainan Modern. Selain itu peralatan mandaragi tersebutlah yang memungkinkan masyarakat ingin tahu apa namanya,asal dan cara memainkannya, dengan menyediakan berbagai macam Peralatan mantragi di lokasi tertentu. Dengan demikian membangun kawasan mantragi dapat mewujudkan Kota Medan menjadi kota cerdas sehingga akan layak bagi masyarakatnya menikmati kehidupan di Kota Medan.
V. PENUTUP 5.1. Kesimpulan a. Permainan tradisional berteknologi (mantragi) di Kota Medan akan memberikan pengaruh pada kecerdasan bagi masyarakat yang menggunakannya. Mantragi dapat dilaksanakan di beberapa kawasan Kota Medan dengan berbagai perubahan. Mantragi yang dapat dimodifikasi seperti engrang, trompa, congklak, engklek, lompat tali. b. Menbudayakan mandragi dapat dilakukan melalui bidang pendidikan, media jejaring sosial
145
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dan internet, serta melalui perlombaan mantragi c. Membangun kawasan di beberapa lokasi di Kota Medan harus didukung ketersediaan sumber daya manusia, modal, dan lahan yang akan digunakan sehingga akan dapat mewujudkan Kota Medan sebagai kota cerdas (smart city) 5.2. Saran a. Pemerintah Kota Medan dapat mewujudkan kawasan Mantragi untuk pembangunan masyarakat yang cerdas dan bermartabat b. Masyarakat juga harus berperan aktif dalam melaksanakan Mantragi di lingkungannya c. Pihak swasta untuk membantu dalam pengelolaan dan pengadaan Mantragi bagi masyarakat Kota Medan
DAFTAR PUSTAKA Bungin, Burhan. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana. M. Nazir. 2003. Metode Penelitian. Jakarta, Ghalia Indonesia, cet.ke-5. Hal 27 Mestika zed. 2008. Metodo Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 13 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Medan Tahun 2011-2031 http://balitbang.pemkomedan.go.id http://pemkomedan.go.id http://kamusbahasaindonesia.org/ http://smartcityindonesia.blogspot.com/ https://id.m.wikipedia.org http:/Belajarpsikolog.com/metodepermainan-dalam-pembelajaran/ http:/Visiuniversal.blogspot.com/ http://Kamusbahasaindonesia.org/ www.berjibaku.com http:/antoksoesanto.blogspot.com/ http:/daniarwikan.blogspt.com/
146
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
“INOVASI PEMANFAATAN POTENS I PEK ARANG AN RUMAH SEBAGAI BANK SAYUR ORGANIK MENGGUNAK AN METODE TANAM VERTIKULTUR DI KOTA MEDAN” Oleh : Fadillah Hamid Damanik (Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pekarangan adalah sebidang tanah disekitar rumah yang dikelilingi pagar bila dimanfaatkan secara maksimal dapat berperan sebagai pemberi keindahan dan keasrian, sekaligus taman hidup dan warung hidup yang memudahkan kita memperoleh beberapa kebutuhan sehari-hari dan bumbu dapur yang masih segar. Jika dimanfaatkan secara maksimal dapat meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu keluarg. Potensi pekarangan rumah sesungguhnya dapat jauh lebih besar dari itu, bergantung pada kemampuan dalam menatanya dan kemampuan dalam memilih jenis tumbuhan yang fungsional serta sesuai jika di tanam di area pekarangan rumah. (Suharti, 2012). Pekarangan dapat diberdayakan untuk berbagai komoditas tanaman ataupun yang lainnya. Budaya memanfaatkan pekarangan sebenarnya telah lama dilakukan oleh beberapa masyarakat, sehingga masih banyak yang belum memahami konsep dan penataannya, terutama di peKota an seperti Kota Medan, sehingga perlu digalakkan kembali mengingat kondisi saat ini kurang mendapat perhatian
Indonesia memiliki kekayaan aneka sumber daya alam yang berlimpah. Dari sumber daya tersebut tersedia sumber daya pangan yang beraneka ragam sesuai dengan potensi wilayahnya, baik sebagai sumber karbohidrat, lemak, protein, vitamin, maupun mineral. Sumber daya pangan tersebut antara lain berasal dari kelompok tanaman padi-padian, umbiumbian, kacang-kacangan, sayuran, hingga buah. Namun dengan kekayaan tersebut Masyarakat Indonesia masih mengalami kekurangan serat, Konsumsi serat masyarakat Sumut tergolong rendah dan secara keseluruhan hanya 5,5 persen warga Sumatera Utara usia diatas 10 tahun yang mengonsumsi buah dan sayur sesuai dengan anjuran WHO (Waspada, 2012). Berdasarkan hasil Survey Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) tahun 2011 dan Triwulan I tahun 2012, bahwa selama tahun 2011-2012 terjadi penurunan kuantitas konsumsi energi sebesar 99 kkal/kapita/hari (dari 1952 kkal/kap/hari menjadi 1853 kkal/kap/hari). Penurunan hampir diseluruh kelompok pangan kecuali kelompok minyak dan lemak. Proporsi penurunan konsumsi terbesar tahun
147
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2012 terhadap tahun 2011 terdapat pada komoditas beras (2,3%), terigu (1,3%) dan umbi-umbian (0,6 %). Penurunan konsumsi energi selama tahun 2011-2012, menyebabkan penurunan kualitas konsumsi (skor PPH) sebesar 1,9 poin (dari 77,3 menjadi 75,4). (Mentan RI, 2013) Untuk meningkatkan kuantitas konsumsi sayuran masyarakat, dapat dilakukan dengan membudidayakan sayuran organik berbasis pekarangan rumah. Dengan memanfaatkan Peekarangan sebagai Bank Sayuran, di samping nilai estetika, hasil penen sayur organik ini juga dapat digunakan sebagai konsumsi yang baik dan bergizi. Sayuran organik itu sendiri adalah sayuran yang proses pembudidayaannya memenuhi kaidah pertanian organik, diantaranya tidak menggunakan pestisida sintetis, pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh dan rekayasa genetika melainkan hanya menggunakan pupuk kandang atau kompos sehingga sangat mengandalkan kualitas tanah yang baik (Maftu‟ah, 2005). Agar pekarangan tersebut tetap memberikan nilai estetika meskipun ditanam dengan sayuran organik, kita dapat membuat tataan yang indah, seperti dengan menggunakan metode tanam vertikal-horizontal. Metode tanam vertikal (vertikultur) merupakan upaya pemanfaatan ruang ke arah vertikal (Nitisapto, 1993). Selain menghasilkan tataan yang indah, juga berperan untuk memaksimalkan pemanfaatan pekarangan, terlebih jika luas pekarangan relatif sempit.
Berdasarkan hasil survey lapangan yang dilakukan di sekitaran kota Medan, dapat disimpulkan bahwa itu belum ada pemanfaatan pekarangan rumah secara maksimal, yakni pekarangan mereka hanya didominasi oleh tanaman hias. Bahkan pekarangan di beberapa rumah masih terlihat kosong. Dari hasil wawancara dengan salah seorang warga masyarakat Kota , dikatakan bahwa mereka tidak paham bagaimana cara memanfaatkan potensi pekarangan yang ada secara maksimal, padahal jika mereka mengetahui metode/cara pemanfaatannya mereka akan melakukannya. Pada kesempatan itu beliau juga menyampaikan harapan beliau pribadi, bahwa suatu saat nanti akan ada tim yang mensosialisasikan cara pemanfaatan pekarangan tersebut sehingga pekarangan rumah di Kota ini termanfaatkan secara maksimal disamping memberikan nilai estetika layaknya seperti yang mereka saksikan di perkotaan. Disamping potensi pekarangan yang belum termanfaatkan, di Kota Medan ini juga terdapat limbah kelapa (Cocos nucifera) berupa sabut kelapa, yang dapat dijadikan sebagai media tanam. Adapun bagian sabut yang akan digunakan dalam membuat media tanam ini adalah serbuk halus sabut atau dikenal dengan istilah coco peat. Berdasarkan Observasi bahwa Kota Singgalima dapat menghasilkan 80.000 butir kelapa/Bulan. Penjual hasil bumi dari Kota ini umumnya menjual kelapa dalam bentuk batok kelapa dan isinya, sedang sabut kelapa dikupas dan
148
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
ditinggalkan ditempat-tempat di mana kelapa di turunkan. Dari asumsi perhitungan rata-rata produksi buah kelapa tersebut, mengacu pada laporan BPP-AISKI bahwa Coco peat sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah (Anonim 2, 2013). Ihsan (2013) menyatakan bahwa kandungan hara yang terkandung dalam cocopeat diantaranya adalah kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan natrium. Karena budidaya sayuran organik ini membutuhkan tanah dengan kualitas baik, maka kami akan memanfaatkan coco peat sabut kelapa ini sebagai pelengkap tanah untuk media tanam. Berdasarkan analisis tersebut, penulis merasa pentingnya melakukan pengkajian mengenai inovasi pemanfaatan potensi pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran organik dengan memanfaatkan serbuk halus sabut kelapa (coco peat) sebagai pelengkap media tanam menggunakan metode penanaman vertikal (vertikultur) dan horizontal. 1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah : a. Bagaimana memanfaatkan pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran organik dengan model vertikal dan horizontal sebagai sumber sayuran ? b. Bagaimana memanfaatkan serbuk halus sabut (coco peat) sebagai pelengkap media tanam efektif
inovasi pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran? c. Bagaimana cara pengolahan pupuk cair organik sebagai sumber nutrisi bagi budidaya sayuran? 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan a. Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran organik dengan model vertikal dan horizontal sebagai sumber sayuran b. Untuk mengetahui bagaimana cara memanfaatkan serbuk halus sabut (coco peat) sebagai media tanam efektif inovasi pekarangan rumah untuk membudidayakan sayuran c. Untuk mengetahui bagaimana cara pengolahan pupuk cair organik sebagai sumber nutrisi bagi budidaya sayuran. 1.4 Kajian Teoritis 1.4.1 Pemanfaatan Lahan Perkarangan Rumah Menurut Soetomo (2008: 168) tujuan pembangunan adalah peningkatan kesejahteraan atau peningkatan taraf hidup masyarakat.Kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat akan meningkat apabila semakin banyak kebutuhan dapat dipenuhi dan akhirnya mampu meningkatkan dan memperbaiki kondisi rakyat kearah yang lebih baik. Dalam hal ini masyarakat dituntut agar dapat memanfaatkan potensi-potensi yang ada di sekitar mereka untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka sendiri, minimal berkaitan dengan
149
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
kebutuhan pokok mereka sehari-hari. Salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh masyarakat dalam memanfaatkan potensi Kota tersebut adalah memanfaatkan lahan-lahan yang dimiliki secara optimal guna memperoleh hasil yang cukup baik secara kualitas maupun kuantitas, lahan-lahan tersebut adalah lahan pekarangan. Sajogyo (1994) mendefinisikan perkarangan sebagai sebidang tanah disekitar rumah yang masih bisa diusahakan secara sambilan. Pengertian lain tentang perkarangan dikemukakan oleh Novitasari (2011) yang melihat perkarangan sebagai tata guna lahan yang merupakan sistem produksi bahan pangan tambahan dalam skala kecil untuk dan oleh anggota keluarga rumah tangga dan merupakan ekosistem tajuk berlapis. Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menghasilkan bahan pangan, pekarangan memegang peranan yang penting dan dapat menciptakan pekarangan yang rindang. Oleh karena itu pekarangan dapat dijadikan sebagai lumbung hidup, apotik hidup, warung hidup, dan pagar hidup (Soetomo. 2008). Berdasarakan UU No.7 Tahun 1996 tentang Pangan, dinyatakan bahwa, “ketahanan pangan adalah terpenuhinya pangan bagi setiap rumah tangga yang tercermin dari ketersediaan pangan yang cukup baik jumlah, mutu, aman, merata dan terjangkau”. Berdasarkan hal tersebut setiap anggota masyarakat di kota
maupun di Kota dapat membantu mewujudkan ketahanan pangan antara lain melalui pemanfaatan pekarangan dengan tanaman sayuran. 1.4.2 Sayuran Organik Sayur organik adalah hasil pertanian khususnya sayuran yang memenuhi kaidah kaidah pertanian organik, diantaranya tidak menggunakan pestisida sintetis, pupuk kimia sintetis, zat pengatur tumbuh, dan rekayasa genetika melainkan hanya menggunakan pupuk kandang atau kompos sehingga sangat mengandalkan kualitas tanah yang baik (Maftu‟ah, 2005). Sistem pertanian organik didefinisikan sebagai kegiatan usahatani secara menyeluruh sejak proses produksi (prapanen) sampai proses pengolahan hasil (pascapanen) yang bersifat ramah lingkungan dan dikelola secara alami (tanpa penggunaan bahan kimia sintetis dan rekayasa genetika), sehingga menghasilkan produk yang sehat dan bergizi (SNI No. 01-6729-, 2002). Sayur organik memiliki beberapa manfaat antara lain menjadikan tubuh lebih sehat karena sayur organik mengandung 40% antioksidan yang sangat baik bagi tubuh. Selain itu, dengan mengkonsumsi sayur organik akan menjadikan tubuh terhindar dari berbagai macam penyakit, seperti kolesterol, kanker, diabetes, stroke, dan lain sebagainya (Prapanca, 2005).
150
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1.4.3 Penggunaan Pupuk Organik dan Pestisida Organik Pemupukan bertujuan untuk menambah unsure hara yang dibutuhkan oleh tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal (Salikin, 2003). Penggunaan pupuk kimia secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak efektif. Kurang efektifnya peranan pupuk kimia dikarenakan tanah pertanian yang sudah jenuh oleh residu sisa bahan kimia. Astiningrum (2005) menyatakan bahwa pemakaian pupuk kimia secara berlebihan dapat menyebabkan residu yang berasal dari zat pembawa (carier) pupuk nitrogen tertinggal dalam tanah sehingga akan menurunkan kualitas dan kuantitas hasil pertanian. Menurut Sutanto (2006) pemakaian pupuk kimia yang terus menerus menyebabkan ekosistem biologi tanah menjadi tidak seimbang, sehingga tujuan pemupukan untuk mencukupkan unsur hara di dalam tanah tidak tercapai. Potensi genetis tanaman pun tidak dapat dicapai mendekati maksimal. Selama ini petani cenderung menggunakan pupuk anorganik secara terus menerus. Pemakaian pupuk anorganik yang relatif tinggi dan terusmenerus dapat menyebabkan dampak negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan pertanian. Kondisi ersebut menimbulkan pemikiran untuk kembali menggunakan bahan organik sebagai
sumber pupuk organik. Penggunaan pupuk organik mampu menjaga keseimbangan lahan dan meningkatkan produktivitas lahan serta mengurangi dampak lingkungan tanah. Pupuk organic merupakan hasil dekomposisi bahan-bahan organik yang diurai (dirombak) oleh mikroba, yang hasil akhirnya dapat menyediakan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pupuk organik sangat penting artinya sebagai penyangga sifat fisik, kimia, dan biologi tanah sehingga dapat meningkatkan efisiensi pupuk dan produktivitas lahan (I Nyoman.2012). Pestisida adalah substansi kimia dan bahan lain yang digunakan untuk mengendalikan berbagai hama. Bagi petani jenis hama yaitu tungau, tumbuhan pengganggu, penyakit tanaman yang disebabkan oleh fungi (jamur), bakteria, dan virus, nematoda (cacing yang merusak akar), siput, tikus, burung dan hewan lain yang dianggap merugikan (Djojosumarto, 2008). Penggunaan pestisida sintetik perlu diatur agar tidak digunakan sebagai satu-satunya alternatif pengendalian hama. Pemakaian bahan nabati merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi masalah hama. Insektisida nabati yang dibuat dari bahan alami akan mudah terurai dan tidak mencemari lingkungan, serta relatif aman bagi manusia dan ternak (Kardinan, 1999 cit. Supriyatin dan Marwoto, 2000). Pestisida organik (nabati) merupakan produk alam dari tumbuhan
151
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
seperti daun, bunga, buah, biji, kulit, dan batang yang mempunyai kelompok metabolit sekunder atau senyawa bioaktif (Anonim, 1994). Beberapa tanaman telah diketahui mengandung bahan-bahan kimia yang dapat membunuh, menarik, atau menolak serangga. Beberapa tumbuhan menghasilkan racun, ada juga yang mengandung senyawa-senyawa kompleks yang dapat mengganggu siklus pertumbuhan serangga, sistem pencernaan, atau mengubah perilaku serangga (Supriyatin dan Marwoto, 2000). Utami (2003) melaporkan bahwa ekstrak daun dan batang C.odorata bersifat toksik terhadap Spodoptera litura. Pada konsentrasi tertinggi (100 %) kematian larva S. litura pada masing-masing ekstrak mencapai 92,5 dan 75 %. 1.4.4 Metode Menanam Secara Vertikal (Vertikultur) Vertikultur adalah istilah Indonesia yang diambil dari istilah verticulture dalam bahasa Inggris. Istilah ini berasal dari dua kata yaitu vertical dan culture. Makna vertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan secara vertikal dan bertingkat. Sistem ini sangat cocok diterapkan khususnya bagi para petani atau pengusaha yang memiliki lahan sempit. Vertikultur dapat pula diterapkan pada bangunan-bangunan bertingkat, perumahan umum, atau bahkan pada pemukiman di daerah padat yang tidak punya halaman sama sekali. Dengan metode vertikultur ini,
kita dapat memanfaatkan lahan semaksimal mungkin (Widarto, 1997). Ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari teknik vertikultur, adapun kelebihannya diantaranya sebagai berikut : a) populasi tanaman per satuan luas lebih banyak karena tanaman disusun ke atas dengan tingkat kerapatan yang dapat diatur sesuai keperluan, b) media tanam yang disterilisasi meminimalkan resiko serangan hama dan penyakit sehingga mengurangi biaya untuk pengendalian hama dan penyakit, c) kehilangan pupuk oleh guyuran air hujan dapat dikurangi karena jumlah media tanam yang sudah ditentukan hanya berada di sekitar perakaran tanaman di dalam wadah terbatas, d) perlakuan penyiangan gulma sangat berkurang atau bahkan tidak ada sama sekali karena sedikit media tanam terbuka yang memungkinkan media tanam tersebut ditumbuhi gulma, e) berbagai bahan di sekitar rumah seperti karung bekas, batang bambu, pipa paralon, dan bekas air mineral dapat dimanfaatkan sebagai wadah budidaya vertikultur, f) tempat dibangunnya bangunan vertikultur menampilkan nilai estetika, atau dapat dikataka sebagai tanaman hias, g) bangunan vertikultur dapat dipindah-tempatkan ke tempat yang diinginkan, terutama untuk vertikultur dengan konstruksi yang dapat dipindah-pindahkan. Di samping kelebihannya, budidaya vertikultur pun memiliki beberapa kelemahan diantaranya : a) investasi biaya awal yang diperlukan cukup tinggi karena
152
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
harus membuat struktur bangunan khusus dan penyiapan media tanama, b) oleh karena jarak tanamnya rapat, tercipta suatu kondisi kelembaban udara yang tinggi. Hal ini menyebabkan tanaman rentan terhadap serangan penyakit akibat cendawan (Andoko, 2004). 1.4.5 Pemanfaatan Sabut Kelapa Sebagai Media Tanam Tanaman kelapa disebut juga tanaman serbaguna, karena dari akar sampai ke daun kelapa bermanfaat, demikian juga dengan buahnya. Buah adalah bagian utama dari tanaman kelapa yang berperan sebagai bahan baku industri. Buah kelapa terdiri dari beberapa komponen yaitu sabut kelapa, tempurung kelapa, daging buah kelapa, dan air kelapa. Daging buah adalah komponen utama, sedangkan air, tempurung, dan sabut sebagai hasil samping (by product ) dari buah kelapa. Buah kelapa mempunyai diameter 15 – 20 cm berwarna hijau, coklat, atau kuning (Mahmud Zainal, 2005). Limbah sabut kelapa merupakan sisa buah kelapa yang sudah tidak terpakai yaitu bagian terluar buah kelapa yang membungkus tempurung kelapa. Ketebalan sabut kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri atas lapisan terluar (exocarpium) dan lapisan dalam (endocarpium). Satu butir buah kelapa menghasilkan 0,4 kg sabut yang mengandung 30 % serat. Dengan komposisi kimia sabut kelapa terdiri atas selulosa, lignin,
pyroligneous acid, gas, arang, ter, tannin, dan potassium (Rindengan et al., 1995). Menurut Prawoso, 2001: kandungan unsur hara dan air dalam sabut kelapa adalah sebagai berikut: air 53,83%, N: 0,28% ppm, P:0 ppm, K: 6,726 ppm, Ca: 140 ppm, Mg: 170 ppm. Cocopeat adalah serbuk halus sabut kelapa yang dihasilkan dari proses penghancuran sabut kelapa. Dalam proses penghancuran sabut dihasilkan serat yang lebih dikenal dengan nama fiber, serta serbuk halus yang dikenal dengan cocopeat. Serbuk tersebut sangat bagus digunakan sebagai media tanam karena dapat menyerap air dan menggemburkan tanah (Anonim 2, 2013). Ihsan (2013) menyatakan bahwa kandungan hara yang terkandung dalam cocopeat yaitu unsur hara makro dan mikro yang dibutuhkan tanaman diantaranya adalah kalium, fosfor, kalsium, magnesium dan natrium. Cocopeat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta menetralkan kemasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga cocopeat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman dan media tanaman rumah kaca (Anonim 2, 2013). Keunggulan cocopeat sebagai media tanam antara lain yaitu : dapat menyimpan air yang mengandung unsur hara, sifat cocopeat yang senang menampung air dalam pori-pori menguntungkan karena akan menyimpan pupuk cair sehingga frekuensi pemupukan dapat dikurangi
153
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dan di dalam cocopeat juga terkandung unsur hara dari alam yang sangat dibutuhkan tanaman, daya serap air tinggi, menggemburkan tanah dengan pH netral, dan menunjang pertumbuhan akar dengan cepat sehingga baik untuk pembibitan (Anonim 3, 2013). Kekurangan cocopeat adalah banyak mengandung tanin. Zat tanin diketahui sebagai zat yang menghambat pertumbuhan tanaman. Untuk menghilangkan zat tanin yang berlebihan maka bisa dilakukan dengan cara merendam cocopeat di dalam air bersih selama beberapa jam, lalu diaduk sampai air berbusa putih. Selanjutnya buang air rendaman dan diganti dengan air bersih yang baru, hal ini dilakukan beberapa kali sampai busa tidak keluar lagi (Anonim 4, 2013). 1.4.6 Pembuatan Pupuk air dari Sampah Rumah Tangga Sampah adalah sisa-sisa bahan yang telah mengalami perlakuan, telah diambil bagian utamanya, telah mengalami pengolahan, dan sudah tidak bermanfaat, dari segi ekonomi sudah tidak ada harganya lagi dan dari segi lingkungan dapat menyebabkan pencemaran atau gangguan kelestarian alam (Amurwaraharja, 2006). Sumber sampah yang terbanyak berasal dari pemukiman dan pasar tradisional. Sampah pasar khususnya, seperti pasar sayur mayur, pasar buah, atau pasar ikan, jenisnya relatif seragam, sebagian besar (95 %) berupa sampah organik, sehingga lebih mudah ditangani.
Sampah yang berasal dari pemukiman umumnya sangat beragam, tetapi secara umum minimal 75 % terdiri dari sampah organik dan sisanya anorganik (Sudradjat, 2006). 1.5 Metode Penulisan 1.5.1 Pendekatan Penulisan Kegiatan penulisan ini ditujukan untuk mengikuti kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Kota Medan dalam Rangka Hari Peringatan Teknologi Nasional 2015 yang dibuat dalam bentuk tulisan paper/makalah, berupa kajian literatur. 1.5.2 Sumber Penulisan Sumber literatur dari karya tulis ini di ambil dari beberapa sumber, berupa artikel, jurnal penelitian, buku– buku, dan sumber lainnya yang mendukung tema dan judul makalah ini. 1.5.3 Sasaran Penulisan Penulisan ini ditujukan kepada beberapa objek pembaca, terutama kepada pemerintah kota medan sebagai stakeholder dalam pembangunan masyarakat, kepada komunitas peduli lingkungan, dan masyarakat secara umum, sehingga terbangun sinergi agar lebih terampil dan mampu mengelola dan memanfaatkan limbah untuk lingkungan yang lebih baik. 1.5.4 Tahapan penulisan 1. Pengumpulan data. Dalam tahapan ini, penulis mengumpulkan data tentang limbah
154
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
abu sekam padi, kemudian kerusakan lingkungan karena zat dari deterjen, dan bagaimana pengelolaan limbah sekam padi sebagai zat pembangun deterjen yang ekonomis, dan ramah lingkungan. 2. Analisis Data Analisis data yang dilakukan bagaiman proses link and match antara adanya limbah abu sekam dan limbah deterjen sintesis yang memberikan kerusakan pada lingkungan hidup, dengan pengolahan limbah abu sekam sebagai deterjen yang ramah lingkungan, dan memiliki nilai tambah secara kimia, ekosistedan ekonomis.
II. PEMBAHASAN 2.1. Identifikasi Masalah 2.1.1. Pekarangan Kota Medan Kota Medan berada pada garis lintang 3°58'18.95"U dan garis bujur 98°24'56.98"T (sumber: google earth). Terletak di sebelah Barat Laut kota Medan dengan jarak ± 80 km (2 jam perjalanan dengan mobil), ± 35 km dari kota Stabat, dan ± 10 km dari jalan raya lintas sumatera menuju Aceh dan tidak ada akses angkutan peKota an, hanya dapat ditempuh dengan tumpangan sepeda motor (ojek) dan atau dengan kenderaan pribadi. Kota Medan berada di wilayah kecamatan Gebang kabupaten Langkat, berbatasan langsung dengan Kota Pulau Banyak Kecamatan Tanjung Pura di sebelah Timur, Kota Dogang Kecamatan Gebang di sebelah Selatan, Kota Pasar Rawa/Kelurahan Pekan Gebang
Kecamatan Gebang di sebelah Barat, dan Kota Kwala Gebang Kecamatan Gebang di sebelah Utara. Kota ini memiliki luas wilayah 2.525 Ha dengan jumlah penduduk 2630 jiwa. Kota Medan mempunyai potensi alam yang beragam seperti Kelapa, Kelapa Sawit , Cokelat, Karet, Pertambakan Udang, Peternakan (kambing, lembu, ayam, itik). Bahkan sebagian besar luas wilayahnya merupakan lahan perkebunan dan hutan rakyat. Luas wilayah yang dimiliki oleh satu rumah rata-rata 2.400m2. Dari luas 2.400m2 itu, 80m2 merupakan area pekarangan yang tidak dimanfaatkan.
Gambar 1. Pekarangan Rumah yang tidak termanfaatkan
2.1.2.
Rendahnya Konsumsi Serat Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Puslitbang Kesehatan RI menunjukkan bahwa konsumsi serat masyarakat Indonesia rata-rata hanya 10,5 gram perhari. Angka tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan standar minimal konsumsi serat yang dianjurkan oleh Badan POM RI sebesar 30 gram perharinya. “Sumber makanan berserat sebenarnya sangat mudah didapatkan di Medan, bahkan hampir disetiap daerah di Indonesia,” Demikian diungkapkan Divisi Gastro Entero Hepatologi RSUP
155
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
H. Adam Malik Medan Masrul Lubis SP. Menurutnya, sumber makanan kaya serat seperti sayur mayur, buahbuahan, kacang-kacangan serta sumber makanan alternatif seperti olahan gandum merupakan sumber makanan berserat yang dapat diperoleh di Indonesia. (dnaberita.com, 2012). Rendahnya konsumsi didorong oleh beberapa faktor penyebabnya, salah satunya adalah sulitnya mendapatkan sayuran yang masih baik, yang sering disebut dengan sayuran Organik. Hal ini sangat disayangkan karena seharusnya budaya konsumsi sayuran dan serat harus dimiliki oleh masyarakat. Antioksidan dalam sayur dan buah bekerja dengan cara mengikat lalu menghancurkan radikal bebas dan mampu melindungi tubuh dari reaksi oksidatif yang menghasilkan racun. (Ida Ayu, 2010). 2.2. Analisis Masalah 2.2.1. Sabut Kelapa Sebagai Pelengkap Media Tanam Sesuai dengan data yang telah tertera di bagian pendahuluan, bahwa di Kota ini dihasilkan ± 80.000 butir kelapa perbulannya dengan luas total kebun ± 500 ha terdiri dari pertanian kelapa rakyat. Penjual hasil bumi dari Kota ini umumnya menjual kelapa dalam bentuk batok kelapa dan isinya, sedang sabut kelapa dikupas dan ditinggalkan ditempat-tempat di mana kelapa di turunkan. Dalam hal ini, sabut kelapa sama sekali tdak dimanfaatkan. Padahal sabut kelapa dapat diberdayagunakan, salah satunya
dengan menjadikan serbuk sabut kelapa sebagai pelengkap media tanam. Jika diuraikan, sabut kelapa terdiri dari serat sabut (dikenal dengan istilah coco fiber) dan serbuk halus sabut (coco peat). Seperti yang tertera pada bagian pendahuluan, bahwa dari satu buah sabut kelapa dapat dihasilkan 0,39 kg coco peat. Dan dari hasil panen yang diperkirakan mencapai 80.000 butir per bulannya, maka dapat diperhitungkan banyaknya coco peat yang dihasilkan perbulannya yakni mencapai 31.200 kg (31,2 ton). Jumlah coco peat yang dibutuhkan per potnya adalah 0,5 kg. Karena dalam satu pekarangan rumah menggunakan 300 buah pot, sementara per potnya dibutuhkan coco peat sebanyak 0,5 kg, maka total coco peat yang diperlukan untuk satu pekarangan adalah 150 kg. Dibandingkan dengan jumlah coco peat yang dihasilkan per bulannya (31,2 ton), maka jumlah pekarangan yang memungkinkan untuk diaplikasikannya kebun sayur organik ini adalah mencapai 208 pekarangan. 2.2.2.
Analisis Sampah Plastik Sesuai dengan data yang telah tertera dalam pendahuluan, bahwa terdapat sebanyak 208 KA di Kota ini. Setiap harinya setiap rumah tangga menghasilkan sampah plastik kategori kemasan dan kantong plastik sebanyak ± 20 kemasan dan kantong plastik. Maka setiap harinya terdapat 4160 kemasan dan kantong plastik yang dihasilkan Kota tersebut. Pemanfaatan sampah plastik tersebut tidak sebanding
156
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dengan jumlah sampah plastik yang dihasilkan, yang merupakan limbah anorganik yang sulit terurai. Maka, dapat dilakukan pemanfaatan sampah plastik di Kota ini menjadi wadah tanam (pot) dalam inovasi pembuatan bank sayur. 2.3. Data Penunjang 2.3.1. Pemanfaatan Limbah Organik Rumah Tangga Sesuai dengan data yang telah tertera dalam analisis sebelumnya, bahwa akan ada 208 pekarangan yang dijadikan kebun sayur organik di Kota ini. Setiap harinya setiap rumah tangga akan menghasilkan sampah organik yang dapat berupa sisa makanan, kulit buah ataupun bagian sayuran yang tidak digunakan. Jika diakumulasikan untuk satu Kota , akan terdapat banyak sekali limbah organik rumah tangga yang dihasilkan di Kota ini. Padahal limbah organik rumah tangga ini dapat dioptimalkan pemanfaatannya dengan menjadikannya sebagai pupuk cair yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan sayuran dalam inovasi pembuatan bank sayur. Dalam pembuatan pupuk cair dari limbah organik rumah tangga, bahan yang di perlukan adalah Biang Bakteri atau EM 4 (1/2 liter), limbah organik rumah tangga , air (10 liter) lebih baik menggunakan air tanah, gula Pasir (1/2 kg), ember/ tong dilengkapi keran di bagian bawah dan Karung Goni Plastik. Dengan prosedur pembuatan : menenmpatkan karung goni pada ember atau tong;
memasukkan air yang sudah dilarutkan dengan gula; memasukkan biang bakteri; membuang sampah organik ke dalam ember atau tong, dan menutup tong atau ember dengan rapat. Setelah 3 – 7 hari, dan larutan sudah beraroma asam, pupuk cair dapat digunakan. Pemberian pupuk cair dapat dilakukan dengan dosis 100 ml per tanaman, dengan konsentrasi pupuk cair 50 %. 2.3.2. Inovasi Pekarangan Sebagai Bank Sayur Organik Kota Medan berada di ketinggian 2-4 mdpl atau dapat dikatan berada di daerah pesisir, sehingga pada saat musim kemarau Kota ini mengalami kekeringan dan kekurangan air sehingga menjadi salah satu faktor terhambatnya potensi Kota ini. Berkaitan dengan itu, maka adalah merupakan suatu langkah yang bijak jika lahan pekarangan rumah yang ada dapat dimanfaatkan untuk berkebun sayur organik dengan metode tanam vertikultur dan horizontal. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan area pekarangan dalam menampung jumlah tanaman yang akan di tanam serta untuk menghindari penggunaan tanah pekarangan sebagai media tanam mengingat kondisi tanah yang kering sehingga tidak baik bagi perkembangan tumbuhan. Untuk itu, budidaya sayuran tersebut akan menggunakan wadah tanam, sehingga media tanam dapat diolah sendiri dan bukan berasal dari tanah pekarangan. Dalam hal ini akan dilakukan pengolahan pupuk cair organik yang
157
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
berasal dari limbah organik rumah tangga sebagai sumber nutrisi bagi sayuran, dan pengolahan media tanam dengan menggunakan tekstur tanah yang sesuai dipadu dengan serbuk halus sabut kelapa (coco peat). Tujuannya untuk mendapatkan sayuran dengan kualitas yang baik sehingga berdampak positif bagi kesehatan. Rata-rata rumah di Kota Medan memiliki lahan pekarangan seluas 80m2, dapat diambil lahan seluas 25m2 sebagai area kebun sayur organik, dan lahan seluas 55m2 lagi dapat digunakan untuk kepentingan lainnya seperti lahan untuk budidaya tanaman hias, sehingga fungsi dasar pekarangan dalam aspek estetika masih dapat diperoleh. Dari luas pekarangan sebesar 25m2 itu, diperkirakan dapat menampung wadah media tanam sebanyak 300 buah jika ditanam secara vertikal-horizontal (sebanyak tiga tangga) dengan jarak antar polybag sejauh 0,5m, dan bobot media tanam sebesar 2 kg per polybag (terdiri dari 1,5 kg tanah dan 0,5 kg coco peat). Proses pengambilan coco peat sendiri dikondisionalkan, dapat dilakukan secara manual atau dengan menggunakan alat jika dana memadai. Untuk wadah tanam, digunakan limbah plastik rumah tangga, seperti plastik detergen. Dengan demikian, disamping memaksimalkan potensi pekarangan rumah, juga dapat memanfaatkan limbah rumah tangga baik organik maupun anorganik sehingga berkontribusi dalam perbaikan kualitas lingkungan dan memperkecil dampak pencemaran limbah.
2.3.3. Analisis Metode Tanam Vertikulture Vertikultur adalah sistem tanam di dalam pot yang disusun/dirakit horisontal dan vertikal atau bertingkat pada lahan terbatas atau halaman rumah. Untuk media tanam vertikultur ini gunakan campuran tanah, dengan pembantu dari sabut kelapa. Pupuk dan pestisida yang biasa digunakan bahan dan pola organik. Kelebihan sistem pertanian vertikultur:
Gambar 2. Skema Penanaman vertikular
1. efisiensi penggunaan lahan karena yang ditanam jumlahnya lebih banyak dibandingkan sistem konvensional, 2. penghematan pemakaian pupuk dan pestisida, 3. kemungkinan tumbuhnya rumput dan gulma lebih kecil, 4. dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman diletakkan dalam wadah tertentu, 5. mempermudah monitoring tanaman, dan 6. adanya atap plastik memberikan keuntungan (a) mencegah kerusakan karena hujan, (b) menghemat biaya penyiraman karena atap plastik
158
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
mengurangi penguapan. (Yenisbar dan Wayan, 2012) Dengan Konsep Penanaman ini, akan mampu memanfaatkan pekarangan rumah yang minimalis sebagai sumber penghasil sayuran organik. Konsep ini memanfaatkan limbah plastik sebagai tempat penanaman sayuran organik, sehingga bermanfaat dari sisi lingkungan mengurangi sampah plastik yang ada di daerah Kota Medan. Dalam aplikasinya, beberapa bibit sayuran organik akan dipersiapkan terlebih dahulu, kemudian ketika memasuki usia tanam benih tersebut di masukkan ke wadah tanam plastik bekas, dengan memanfaatkan sabut kelapa sebagai pelengkap media tanam. Dalam Inovasi ini akan digunakan sabut sebagai pembantu dalam media tanam sayuran organik, disamping itu prinsip dalam sayuran organik yang berbasis pupuk organik juga.
Gambar 3. Pemanfaatan Limbah Botol
Tahapan dalam proses aplikasi ide dalam inovasi pekarangan sebagai bank sayur ada beberapa tahapan, sebagai berikut :
Pembuatan Instalasi Vertikultur Membuat instalasi vertikultur hidroponik untuk ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan bahan yang tersedia, alat dan bahan primer yang diperlukan diantaranya: Plastik Detergen, Paku 2 inch, Kawat dan Tali, Pompa air 125 W, Broti, Sabut Kelapa, Papan, Bibit tanaman, Pupuk Organik, Meteran. Pertama-tama menyiapkan plastik bekas (seperti plastik detergen) untuk wadah tanam, diberikan pori-pori di bagian samping dan bawah, agar jika mendapat kelebihan pasokan air dapat dikeluarkan melalui pori yang ada. Selanjutnya memasukkan media tanam ke dalam wadah yang telah dibuat dan kemudian diletak pada rak tanam (rak tanam dibuat sebanyak tiga tingkatan) Persiapan Bibit Sayuran Organik Bibit yang digunakan adalah bibit jenis tanaman yang memiliki perakaran yang dangkal dan memiliki berat yang relatif ringan yang telah cukup umur setelah semai dengan ukuran dan tinggi yang seragam, merupakan sayuran organik bayam, sawi dan sebagainya. Penanaman Penanaman dilakukan serempak untuk mendapat pertumbuhan tanaman yang seragam. Penanaman pada teknik vertikultur disesuaikan dengan lubang tanam yang telah dibuat. Benih yang telah diseleksi diambil dan dimasukan pada lubang bangunan vertikultur yang telah disiapkan berukuran ½ inci. Pemeliharaan Pemeliharaan tanaman dimulai dengan dilakukannya penyulaman bibit
159
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
yang tumbuhnya terlambat atau mati. Penyulaman dilakukan pada umur 5 hari setelah tanam sampai 7 hari setelah tanam. Penyulaman ini dilakukan agar mendapatkan keseragaman tumbuh tanaman. Pemeliharaan selanjutnya yaitu pemupukan dan penyiraman dengan pupuk organik sebagai nutrisi tanaman. Selain itu, dilanjutkan dengan pengendalian hama dan penyakit sebagai langkah untuk melindungi keberlangsungan pertumbuhan tanaman. Pengendalian hama dan penyakit dapat dilakukan dengan cara mekanis yaitu dengan membuang hama atau tanaman yang terkena penyakit.
III. KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan uraian bagian pendahuluan terkait perlunya inovasi pemanfaatan potensi pekaranngan di Kota Sangga lima dipadu hasil analisis dan sintesis, maka ditemukanlah salah satu hal yang berpotensi untuk membangun Kota ini, yakni dengan memanfaatkan seluruh potensi Kota berkaitan dengan kegiatan mamaksimalkan pemanfaatan lahan pekarangan, dengan tujuan akhir akan memberikan dampak yang positif bagi kualitas lingkungan di Kota ini. Dalam hal ini, kegiatan yang akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan itu sendiri adalah digunakannya lahan pekarangan secara maksimal, dimanfaatkannya sabut
kelapa, dan limbah organik maupun anorganik rumah tangga. Adapun cara memanfaatkan pekarangan secara maksimal berdasarkan ide ini adalah dengan memanfaatkan lahan pekarangan seluas 25m2 ini sebagai kebun sayur organik menggunakan metode tanam vertikultur. Gambaran mengenai instalasi vertikulturnya adalah dengan membuat rak bertingkat. Pada rak inilah pot yang sudah diisi media tanam akan di tempatkan dengan jarak antar pot 0,5m (ke arah samping/horizontal dan untuk jarak antar tingkatan dapat dikondisionalkan. Yang terpenting, semua sayuran dapat mendapat suplai cahaya matahari yang cukup. Adapun tanaman yang akan dibudidayakan adalah jenis tumbuhan yang memiliki perakaran relatif pendek (seperti sawi, seledri, bawang, dll). Sayuran ini akan tumbuh secara alami/tanpa pestisida dan tanpa pemberian pupuk anorganik. Untuk itu, diperlukan pengolahan pupuk sendiri. Dalam hal ini akan dimanfaatkan limbah organik rumah tangga yang akan diolah menjadi pupuk organik. Sebagai konsekuensi tidak diberikannya pestisida, maka pemilik sayur harus rajin melakuan pembuangan daun yang rusak (jika tidak, dikhawatirkan akan memberikan pengaruh buruk bagi sayuran lain baik dalam satu pot maupun ke pot lain). Karena merupakan sayuran organik yang hanya mengandalkan pupuk buatan sendiri, maka perlu diperhatikan kualitas media tanam yang dapat
160
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
melengkapi nutrisi bagi sayuran. Dalam hal ini, akan dimanfaatkan serbuk sabut kelapa yang diketahui berdasarkan riset terdahulu bahwa serbuk sabut ini mengandung nutrisi yang baik bagi perkenmbangan tumbuhan. 1.2. Saran Berdasarkan jumlah sabut kelapa yang terkumpul setiap bulannya, maka lahan pekarangan yang akan dijadikan kebun sayur seluas 25m2, hanya mungkin dilakukan pada 208 pekarangan untuk tahap pemula. Ini berkaitan dengan kemampuan sabut untuk memenuhi kebutuhan akan media tanam. 208 pekarangan ini nantinya akan menjadi model pekarangan di Kota Sangga lima ini. Harapannya, lingkungan yang nantinya menjadi model pekarangan ini dapat memberikan pengaruh yang baik bagi warga masyarakat Kota Sangga lima itu sendiri, maupun Kota tetangga (dalam arti wrga masyarakat setempat akan melakukan hal yang sama pada pekarangannya, sedangkan warga masyarakat Kota lain dapat mencontoh Kota ini disesuaikan dengan potensi Kota nya masing-masing). Akhirnya out put dari program ini adalah terciptanya kualitas lingkungan yang baik secara global.
DAFTAR PUSTAKA Agus Andoko, 2004. Budidaya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik. Jakarta : Penebar Swadaya,
Andoko, A. (2004). Budi Daya Cabai Merah Secara Vertikultur Organik. Cetakan I. Jakarta:Penebar swadaya: 1-3,5. Anonim 1. 1994. Pedoman Pengenalan Pestisida Botani. Departemen Pertanian. Dirjen Perkebunan. Direktorat Bina Perlindungan Tanaman Perkebunan. 27p. Anonim 2.2013.Cocopeat (Serbuk Sabut Kelapa) Balok Ukuran Skala Rumah Tangga. http://produkkelapa.wordpress.com. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2014. Anonim 3. 2013. Cocopeat untuk Media Talampot (Tanaman Dalam Pot). http:// agrolink. wordpress.com. Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013. Anonim 4. 2013. Tentang Cocopeat. http://agroklinik.wordpress.com/mediatanam/cocopeat- Diakses pada tanggal 8 Oktober 2013. Astiningrum, M. 2005. Manajemen Persampahan. Majalah Ilmiah Dinamika Universitas Tidar Magelang 15 Agustus 2005. Magelang 8 hal. Djojosumarto, P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya, , Jakarta. Agromedia pustaka Ida Ayu Eka. 2010. Manfaat Buah-Buahan dan Sayur-sayuran. Poltekes Depkes RI Ihsan, M. 2013. Manfaat Serbuk Cocopeat / Serbuk Sabut Kelapa .http://ceritanurmanadi.
161
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
wordpress.com. Diakses pada tanggal 23 Oktober 2013. Liferdi Lukman. 2012. Balai Penelitian Tanaman Sayuran. Lembang Bandung Mahmud Zainal, Yulius Ferry. 2005. Prospek Pengolahan Hasil Samping Buah Kelapa.Bogor: Perspektiv Marwoto. 1992.Masalah Pengendalian Hama Kedelai di Tingkat Petani. Risalah Lokakarya Pengendalian Hama Terpadu Tanaman Kedelai. Balai Penelitian Tanaman Pangan. Malang. 183p Maftu‟ah, E. 2005. Potensi Makrofauna Tanah Sebagai Bioindikator Kualitas Tanah Gambut. http://biosciantiae.tripod.com diakses tanggal 8 Oktober 2014. Nyoman, I. 2012. Aplikasi Jenis Pupuk Organik pada Tanaman Padi Sistem Pertanian Organik. E-Jurnal Agroekoteknologi Tropika ISSN: 2301-6515 Vol. 1, No. 2. Prapanca. 2005. Bertanam Sayuran Organik di Kebun, pot dan Polibag.Jakarta: Penebar Swadaya.
Salikin, K. A. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta. . Penerbit Kanisius. Saifudin Sarief, 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung : . Pustaka Buana Soetomo. 2008. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Supriyatin dan Marwoto. 2000. Efektivitas Beberapa Bahan Nabati terhadap Hama Perusak Daun Kedelai. PPTP. Malang.458p. Sutanto, R. 2006. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Yogyakarta.Penerbit Kanisius. Utami, N.R. 2003. Uji Toksisitas Ekstrak Daun dan Batang C. odorata terhadap S. litura Skripsi Fak. PN. UGM (tidak dipublikasikan). Widarto, L. 1997. Vertikultur Bercocok Tanam secara Bertingkat. Jakarta. Penebar Swadaya Zulkarnain, 2009. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta : Bumi Aksara
162
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
“SINTESIS ZEOLIT 4A DARI LIMBAH ABU SEKAM PADI SEBAGAI INOVASI UNTUK MENGHASILKAN AIR BERSIH DI KOTA MEDAN” Oleh : Sari Dewi Surabina (Siswi Madrasah Aliyah Laboratorium UIN) I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi hidup manusia adalah sumber daya air. Air merupakan kebutuhan pokok manusia sehari-hari, sehingga dapat dikatakan manusia tidak dapat hidup tanpa air. Oleh karena itu perlu dipelihara kualitasnya agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya. Diperkirakan dari tahun ke tahun kebutuhan akan air semakin meningkat, bukan hanya disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk akan tetapi disebabkan oleh kebutuhan per kapita yang meningkat sesuai dengan perkembangan pola hidup manusia (Mahida, U.N. 1986). Pencemaran air yang disebabkan oleh komponen – komponen anorganik dan organik yang berasal dari kegiatan manusia seperti industri maupun buangan domestik diantaranya berbagai logam berat berbahaya. Beberapa logam tersebut banyak digunakan dalam berbagai keperluan, karena diproduksi secara rutin dalam skala industri. Penggunaan logam – logam berat tersebut ternyata langsung maupun tidak langsung telah mencemari lingkungan melebihi batas yang berbahaya jika ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam lingkungan,
karena logam tersebut mempunyai sifat merusak tubuh makhluk hidup. Logam – logam tersebut diketahui dapat mengumpul di dalam tubuh suatu organisme dan tetap tinggal dalam tubuh untuk jangka waktu yang lama sebagai racun yang terakumulasi. Telah diketahui bahwa persediaan air dari berbagai sumber air sangat terbatas dengan distribusi yang tidak merata, sehingga perlu dicari upaya-upaya untuk mengatasi kelangkaan air bagi generasi yang akan datang. Kelangkaan air akan merangsang pemanfaatan air dari berbagai sumber air (Hefni dalam Fakhreni, 2003). Sumur telah lama digunakan sebagai sumber air untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan industri kecil, menengah dan besar. Penggunaan sumur merupakan suatu alternatif bagi daerah yang tidak mendapat pelayanan atau tidak terjangkau pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Pada air yang kelihatan jernih, misalnya yang berasal dari sumur biasa, sumur pompa, sumber mata air dan sebagainya di dalamnya kemungkinan besar mengandung mikroorganisme seperti kelompok bakteri besi yang mampu mengoksidasi senyawa fero menjadi feri, akibatnya air sering berubah warnanya kalau
163
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
disimpan lama yaitu warna kehitaman, kecoklat-coklatan dan sebagainya. Kehadiran unsur besi (Fe) dalam air bersih menyebabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah (karat) dalam air akibat oksidasi oleh oksigen terlarut dan dapat merupakan racum bagi manusia. Demikian juga kehadiran unsur nikel (Ni) pada dosis yang rendah sudah merupakan racun pada manusia sehingga perlu pembatasan yang ketat. Banyak cara dan metode yang digunakan pada pengolahan air sumur agar dapat digunakan sebagai air minum dalam kehidupan sehari–hari, dimana dengan cara menambahkan adsorben yang berfungsi untuk menurunkan beberapa kadar parameter air. Adsorben yang digunakan adalah arang aktif, dan zeolit 4A yang memiliki kandungan karbon yang cukup tinggi sehingga dapat menyerap atau mengikat zat– zat pencemar yang terdapat dalam air sumur. Tempurung kelapa, cangkang kelapa sawit, dan abu sekam padi memiliki potensi sebagai bahan baku dari arang aktif, dimana mempunyai daya adsorpsi yang tinggi terhadap bahan yang berbentuk larutan atau uap (Ari Budiono, 2008). Batubara muda (lignit) memiliki kandungan karbon, kadar air dan mineral anorganik yang tinggi namun memiliki energi yang rendah, sehingga pemanfaatannya sebagai sumber energi menjadi tidak menguntungkan. Salah satu pemanfaatan batubara muda (lignit) adalah sebagai adsorben arang aktif pada pengolahan limbah cair.
Adsorben dari batubara muda ini mampu menyerap logam besi (Fe) dan logam arsen (As) sekitar 92,08% (Damris, M. 2003). Konsumsi zeolit di dunia semakin meningkat setiap tahunnya, misalkan pada tahun 2007 mencapai 300.000 ton/tahun. Sedangkan negara besar seperti Amerika kebutuhan perkapitanya mencapai 0,4 kg per tahun dan Jepang berkisar 0,2 kg per tahun (Chand dkk, 2005). Hal ini berdampak pada harga zeolit yang semakin kompetitif. Di pasaran dalam negeri harga zeolit antara Rp 6.500/kg sampai Rp 15.000/kg tergantung pada kualitasnya (Pari,2002). Bahkan di pasaran internasional zeolit dengan bilangan iodine lebih besar 1.000 m2/gram dapat mencapai 20 dolar Amerika per kilonya (Suzuki,2007). Zeolit mempunyai sifat dehidrasi (melepaskan molekul H20) apabila dipanaskan. Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata. Disini molekul H2O seolah-olah mempunyai posisi yang spesifik dan dapat dikeluarkan secara reversibel. Sifat zeolit sebagai adsorben dan penyaring molekul, dimungkinkan karena struktur zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul yang berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya. Selain itu kristal zeolit yang telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi. (Rini Pujiarti, 2005).
164
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana kondisi pencemaran air yang ada di kota medan ? 2. Bagaimana pengolahan limbah sekam padi menjadi zeolit 4A ? 3. Bagaimana cara kerja zeolit sebagai adsorben untuk menjernihkan air ? 1.3 Maksud dan Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui kondisi pencemaran air di kota medan 2. Untuk mengetahui cara pengolahan limbah sekam padi menjadi zeolit 4A 3. Untuk mengetahui cara kerja zeolit untuk menjernihkan air 1.4 Kerangka Teori 1.4.1 Sekam Padi Diluar sekali biji beras diliputi oleh kulit padi yang disebut dengan sekam. Sekam merupakan 20% dari berat seluruh butir, nama ilmiahnya adalah erpicarp. Dibawah epicarp ada lapisan kulit dalam yang disebut dengan pericarp, terdiri atas 2-3 lapis sel-sel dan lapisan ini dibatasi oleh aleuron. Bagian dalam biji disebut dengan endosperm yang merupakan bagian terbesar dari seluruh biji yaitu sekitar 80%. Pada bagian pangkal biji melekat lembaga, yaitu bakal benih tanaman. Limbah ini juga sangat kaya akan protein, lemak dan berbagai vitamin (Hendrio, 2011). Padi memiliki bagian terluar yang disebut dengan sekam. Sekam padi merupakan bahan alami yang banyak mengandung lignoselulosa. Bahkan selulosa terdiri dari serat-serat
selulosa yang diselaputi oleh matrik yang disebut lignin, bahan ligniselulosa yang menebabkan timbulnya sifat kuat dan kaku. Sekam padi memiliki massa jenis rata-rata 0,67 – 0,74 g/cm3. Adanya kandungan silika yang tinggi menunjukkan bahwa lapisan luar dari sekam menghasilakan kekerasan ± 5,5 = 6,5 skala mohs.
Gambar 1. Sekam Padi
Sekam padi merupakan lapisan keras yang membungkus kariopsis butir gabah, terdiri atas dua belahan yang disebut dengan lemma dan palea yang saling bertautan (Aina, 2007:2). Pada proses penggilingan gabah, sekam akan terpisah dari butiran beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari proses penggilingan gabah akan menghasilkan 16,3 – 28% sekam. Dari proses penggilingan padi biasanya diperoleh sekam sekitar 20-30%, dedak antara 8-12 %, dan beras giling antara 50-63,5% dari bobot awal gabah. Sekam dengan persentase tinggi tersebut dapat menimbulkan problem lingkungan. 1.4.2 Abu Sekam Padi Pembakaran sekam padi pada suhu dibawah 5000C, dapat berubah menjadi abu yang merupakan sumber silica dalam bentuk amorf. Sesuai dengan sifat senyawa silikat, perubahan suhu dapat mengakibatkan perubahan bentuk senyawa silikatnya. Untuk hasil pembakaran yang dilakukan pada suhu 165
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
<5000C selama ± 5 jam dihasilkan ± 20% abu dari berat sekam yang dibakar dan mengandung silika (SiO2) sebagai komponen utamanya sekitar 96,6% (Astriningsih dan Wijayanti 1998 dalam Supriyanto, 2002). (Na2O)m(SiO2)x adalah polimer silikat dalam bentuk amorf. Bentuk ini dapat berfungsi sebagai penukar kation yang aktif sehingga dapat juga digunakan untuk memurnikan komponenkomponen logam antara lain yang terkandung dalam air limbah industri logam. Proses pertukaran ionnya dapat dilihat pada reaksi sebagai berikut : (Na2O)m(SiO2)x + Cu2+ → (CuO)m(SiO2)n + Na+ Proses regenerasi dapat dilakukan karena ada endapan dan isisnya : (CuO)m(SiO2)n + 2 NaCl → (Na2O)m(SiO2)n + CuCl2 1.4.3 Kandungan Kimia Sekam Padi Sifat kimia yang unik tentang sekam padi ialah kandungan silika selulosa yang ada pada sekam padi amat berbeda-beda dengan hasil sampingan tumbuhan lainnya. Kandungan silika yang tinggi tidak akan terurai walaupun melalui pembakaran sempurnat (Beagle, 1978 dalam Rahmatunisa, 2009). Pembakaran yang sempurna akan menghasilkan abu sekam padi putih. Komponen utama sekam padi adalah selulosa, hemiselulosa dan lignin. Sekitar 20% dari bobot padi adalah sekam padi dan kurang dari 15% dari komposisi sekam adalah abu sekam yang selalu dihasilkan setiap
kali sekam dibakar (Hara, 1986 dalam Ummah,2010). Menurut Sarkawi (2003: 136) sekam padi terdiri dari 3444% selulosa, 25-30% lignin, 15-39% abu dan 8-15% air. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Komponen Air Protein Lemak Nitrogen Serat Kasar Abu Pentosa Selulosa Lignin
Jumlah (% berat kering) 0,00 – 11,00 1,75 – 6,39 0,38 – 3,50 25,80 – 37,84 31,30 – 49.92 14,50 – 29,09 19,80 – 26,00 31,20 – 42,20 19,20 – 32,88
Sumber : Soenadjo, Karakteristik Sekam Padi, 1991 ; 2010
1.4.4 Konversi Sekam Padi Menjadi Zeolit Zeolit pada dasarnya merupakan padatan aluminium silikat yang memiliki struktur berpori. Zeolit alam biasanya terbentuk dari batu dan abu gunung berapi yang bereaksi dengan logam alkali tanah pada air tanah. Zeolit murni hampir tidak dapat ditemukan di alam. Biasanya terdapat pengotor seperti logam natrium dan kalsium. Zeolit memiliki beberapa aplikasi industrial, yaitu : - Pertukaran ion : Penukaran ion Na+/K+/Ca2+ - Adsorpsi pengotor gas : Adsorpsi reversibel air tanpa ada perubahan sifat fisik dan kimia dari zeolit itu sendiri. Metode yang umum digunakan dalam untuk sintesis zeolit dari sekam padi adalah hydrothermal alkali treatment yaitu memanaskan campuran abu dengan larutan alkali (KOH, NaOH, dst) dalam variasi waktu reksi,
166
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
suhu, dan tekanan tertentu. (Sutarti, dkk 1994) 1.4.5 Zeolit Mineral zeolit sudah diketahui sejak tahun 1755 oleh seorang ahli mineralogi. Nama zeolit sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu zeo (mendidih) dan lithos (batuan). Jadi zeolit artinya batuan yang mendidih dan mengeluarkan uap jika dipanaskan. Meskipun demikian, penggunaan zeolit untuk industri dimulai tahun 1940 dan 1973. Tahun 1940 adalah penggunaan mineral zeolit sintesis, sedangkan tahun 1973 adalah permulaan penggunaan mineral zeolit alam. Dikarenakan mineral zeolit akan sulit dipisahkan dari batuan induknya maka ini menjadi alasan dibuatnya zeolit sintesis. Mineral zeolit sintesis yang dibuat tidak dapat persis sama dengan mineral zeolit alam, walaupun zeolit sintesis mempunyai sifat fisik yang jauh lebih baik. Pada tahun tersebut merupakan titik awal penggunaan nyata bagi mineral zeolit alam untuk keperluan berbagai industri. Diharapkan dengan adanya berbagai penelitian mengenai zeolit alam diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah. Zeolit didefenisikan sebagai kristal alumina silika yang mempunyai struktur kerangka tiga dimensi yang terbentuk dari tetrahedral silika dan alumina dengan rongga-rongga tiga dimensi yang didalamnya terisi ion-ion logam penyeimbang muatan kerangka zeolit dan molekul air yang dapat bergerak bebas. Kandungan air yang
terperangkap dalam rongga tersebut akan terselubungi molekul air, yang sifatnya labil atau mudah terlepas. Sifat umum zeolit antara lain mempunyai susunan kristal yang agak lunak, berat jenis 2-2,4 berwarna kebiru-biruan, putih dan coklat (Eddy.H.R.,2007). Secara umum rumus kimia zeolit dituliskan sebagai berikut : Mx/n {(AlO2)x(SiO2)y} ZH2O Mx/n = kation bervalensi n yang berada di luar kerangka zeolit {} = kerangka zeolit aluminasilika ZH2O = air kristal di luar kerangka zeolit Rasio Si/Al (y/x) di dalam kerangka zeolit menentukan struktur dan sifat-sifat zeolit. Sebagai contoh di dalam zeolit A yang memiliki rasio molar Si/Al = 1, maka setiap atom Si terikat dengan 4 atom Al melalui atom oksigen, begitu sebaliknya. Aturan Lowenstein (yang menolak hubungan Al-O-Al) mengemukakan bahwa secara umum di dalam zeolit A terdapat rasio Si/Al sama dengan 1, tetapi dimungkinkan rasio lebih tinggi atau Si/Al ≥ 1 (Putra, 2009) 1.4.6 Zeolit 4A Zeolit A adalah zeolit sintesis yang memiliki muatan penukar kationnya adalah Na, untuk memperoleh zeolit A diperlukan perbandingan Na2SiO3/NaAlO2 – 1:2. Perbandingan oksidasi Si dan Oksida Al dalam bahan dasar serata suhu reaksi akan mempengaruhi jenis zeolit yang dihasilakan.
167
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Zeolit A terasuk dalam kategori zeolit kadar Si rendah atau kaya Al, mempunyai pori-pori, komposisi dan saluran rongga optimum sehingga mempunyai nilai ekonomi tinggi, karena sangat efektif dipakai untuk perusahaan dan pemurnian dengan kapasitas besar. Volume pori-pori dapat mencapai 0,5 cm3/ cm3 volume zeolit. Kadar maksimum Al dalam zeolit dicapai bila perbandingan Si/Al mendekati 1 dan keadaan ini menyeyebabkan daya penukar ion zeolit maksimum (Sutari, M. Dkk,1994). Penggunaan STPP pada deterjen sabun cuci sebagai builder diketahui sebagai salah satu sumber utama pengendapan fosfat didalam air (Rhatt, 1995) Siklus fosfat melepaskan kalsium dan magnesium ke air dengan tujuan pelarutan, pengemulsian, pelarutannya ramah terhadap lingkungan dan berperan sebagai surfaktan. Karena STPP berdampak membahayakan lingkungan, maka zeolit A digunakan sebagai alternatif builder deterjen untuk mengganti STPP. Dibandingkan dengan fosfat, zeolit A dapat ditambahkan untuk mencegah pembentukan kelarutan garam anorganik yang sangat sedikit, ini adalah faktor utama dalam pembentukan lapisan kotor pada bahan tekstil (Chemistry Information Centre, 2008) 1.4.7 Adsorben Limbah. Aplikasi zeolit untuk pertukaran ion dihasilkan dari konversi abu sekam
menjadi arang aktif, dan disintesis menjadi zeolit. Penggunaan utama dari zeolit sebagai penukar ion adalah untuk pelunakan air dalam industri deterjen dan penggunaan pengganti fosfat. Zeolit mampu menggantikan peran fosfat sebagai pembentuk (builders) dalam detergen. Penggunaan zeolit sebagai pembentuk memiliki beberapa keunggulan antara lain: (1) zeolit menurunkan ongkos produksi detergen (low cost), (2) menurunkan kesadahan air, dan (3) menghilangkan logamlogam berat seperti besi, mangan, dan tembaga. Selektivitas zeolit A untuk Ca2+ menghasilkan keuntungan yang unik. Zeolit alam penggunaannya cukup baik untuk membersihkan radioisotop Cs+ dan Sr2+ dengan pertukaran ion dari aliran limbah radioaktif. 1.5. Metode Penulisan 1.5.1 Pendekatan Penulisan Kegiatan penulisan ini ditujukan untuk mengikuti kompetisi Lomba Karya Tulis Ilmiah Kota Medan dalam Rangka Hari Peringatan Teknologi Nasional 2015 yang dibuat dalam bentuk tulisan paper/makalah, berupa kajian literatur. 1.5.2 Sumber Penulisan Sumber literatur dari karya tulis ini di ambil dari beberapa sumber, berupa artikel, jurnal penelitian, buku– buku, dan sumber lainnya yang mendukung tema dan judul makalah ini.
168
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1.5.3 Sasaran Penulisan Penulisan ini ditujukan kepada beberapa objek pembaca, terutama kepada pemerintah kota medan sebagai stakeholder dalam pembangunan masyarakat, kepada komunitas peduli lingkungan, dan masyarakat secara umum, sehingga terbangun sinergi agar lebih terampil dan mampu mengelola dan memanfaatkan limbah untuk lingkungan yang lebih baik. 1.5.4 Tahapan penulisan 3. Pengumpulan data. Dalam tahapan ini, penulis mengumpulkan data tentang limbah abu sekam padi, kemudian kerusakan lingkungan karena zat dari deterjen, dan bagaimana pengelolaan limbah sekam padi sebagai zat pembangun deterjen yang ekonomis, dan ramah lingkungan. 4. Analisis Data Analisis data yang dilakukan bagaiman proses link and match antara adanya limbah abu sekam dan limbah deterjen sintesis yang memberikan kerusakan pada lingkungan hidup, dengan pengolahan limbah abu sekam sebagai deterjen yang ramah lingkungan, dan memiliki nilai tambah secara kimia, ekosistedan ekonomis.
II. PEMBAHASAN 4.1. Identifikasi Masalah 2.1.1 Pencemaran Lingkungan Masalah Pencemaran lingkungan bukanlah masalah yang baru. Meskipun sudah banyak himbauan dan larangan
untuk tidak mencemari lingkungan, pada aplikasinya pencemaran masih saja terus berlanjut tanpa ada hukuman yang jelas dari pemerintah. Salah satu pencemaran yang terjadi adalah pencemaran air, dan salah satu faktor yang serius adalah limbah deterjen. Sesuai dengan Abel (1989) sumber utama pencemaran bahan organik adalah sampah domestik dan sisa olahan industri. Air selokan dan badan air yang tercemar dan melimpas ke daratan menyebabkan pencemaran yang terjadi di perairan juga berdampak pada pencemaran di daratan. Penggunaan deterjen, limbah rumah tangga, dan industri secara intensif akan berdampak pada pencemaran lingkungan perairan. (Anonimus, 2004). Pencemaran air merupakan suatu perubahan keadaan tempat penampungan air yang mengakibatkan menurunnya kualitas air sehingga air tidak dapat dipergunakan lagi sesuai peruntukannya. Perubahan ini diakibatkan oleh aktivitas manusia. Salah satu penyebab pencemaran air adalah aktivitas manusia yang kemudian menciptakan limbah (sampah) pemukiman atau limbah rumah tangga. Limbah pemukiman mengandung limbah domestik berupa sampah organik dan sampah anorganik serta deterjen. Sampah organik adalah sampah yang dapat diuraikan atau dibusukkan oleh bakteri seperti sisa sayuran, buah-buahan, dan daundaunan. Sedangkan sampah anorganik seperti kertas, plastik, gelas atau kaca,
169
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
kain, kayu-kayuan, logam, karet, dan kulit. Sampah anorganik ini tidak dapat diuraikan oleh bakteri. Selain sampah organik dan anorganik, deterjen merupakan limbah pemukiman yang paling potensial mencemari air. Padahal saat ini hampir setiap rumah tangga menggunakan deterjen. Dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah pemukiman mendatangkan akibat atau dampak diantaranya: Berkurangnya jumlah oksigen terlarut di dalam air karena sebagian besar oksigen digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusukan sampah. Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang menghasilkan oksigen. Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan meracuni berbagai organisme air. Penggunaan deterjen secara besarbesaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada air sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan eceng gondok. Pertumbuhan ganggang dan eceng gondok yang tidak terkendali menyebabkan permukaan air danau atau sungai tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya proses fotosintesis. Tumbuhan air (eceng gondok dan ganggang) yang mati membawa akibat proses pembusukan tumbuhan ini akan menghabiskan persediaan oksigen.
Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan. Selain diakibatkan oleh limbah pemukiman (rumah tangga) sumber atau penyebab pencemaran air juga disebabkan oleh limbah pertanian, limbah industri, dan di beberapa tempat tertentu diakibatkan oleh limbah pertambangan. Untuk menangani limbah pemukiman itu perlu kesadaran dari semua lapisan masyarakat untuk berlaku bijak dengan limbah rumah tangga yang dihasilkannya. Perubahan gaya hidup dan pola pikir tentang sampah, dan tidak membuang sampai terutama di sungai dan tempat penampungan air sungai dan danau perlu dilakukan oleh semua pihak untuk mengurangi dampak pencemaran air yang disebabkan oleh limbah rumah tangga 9pemukiman). Dan semua itu hanya bisa diwujudkan dengan tindakan kecil sebagai awal memulai dari diri sendiri. 2.1.2 Pencemaran Lingkungan Akibat Sekam Padi Sekam padi dapat dihasilakn dari limbah gabah, yang mencapai 20% dari bobot padi adalah sekam padi (Hara,1996:98 dalam Ummah, 2010) dan sekitar 15% berat abu akan diperoleh dari total berat sekam padi yang dibakar (Ummah, 2010). Abu sekam padi merupakan bahan buangan dari padi yang mempunyai sifat khusus yaitu mengandung senyawa kimia yang dapat bersifat pozolan, yaitu mengandung silika (SiO2) (Herina, 2005 ; Ummah, 2010). Nilai paling
170
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
umum kandungan silika dari abu sekam adalah 94-96% (Houston, 1972:33). Wen-Hwei (1998) dalam jaya (2002) menyebutkan bahwa kandungan kimia yang terdapat pada abu sekam padi adalah SiO2, K2O, Na2O, CaO, MgO, Fe2O3, P2O3, dan SO3. Persentase sekam jika kita konversi dengan jumlah produksi padi di Indonesia 83,67 ton padi pada tahun 2009 (BPS, 2009 dalam Pristiwi, 2011) maka ada 16,73 ton sekam yang dihasilkan. Tingginya produksi sekam tersebut memberikan dampak negatif tersendiri bagi lingkungan, juga bagi kesehatan manusia, sehingga butuh pengolahan yang lebih efektif untuk meningkatkan nilai ekonomisnya sekaligus mengurangi pencemaran lingkungan akibatnya. 4.2. Analisis Masalah 2.2.1 Abu sekam menjadi zeolit Deterjen merupakan senyawa kimia yang sangat dekat dengan masyarakat, pada umumnya digunakan untuk membersihkan pakaian, juga alat-alat kebutuhan rumah tangga dan industri. Menurut Nida (2010) penggunaan deterjen meningkat sejalan dengan gross domestic product (GDP) setiap tahun, artinya semakin meningkat pendapatan masyarakat, maka penggunaan deterjennya juga akan semakin meningkat. Seiring dengan meningkatnya penggunaan deterjen, akan mengakibatkan masalah dalam penanganan limbahnya. Apabila proses degradasi tidak berjalan dengan baik, maka akan terjadinya akumulasi
surfaktan di permukaan dan badan peraian, sehingga menimbulkan pendangkalan peraian, dan mengakibatkan terhambatnya oksigen kedalamnya. Deterjen dibuat dari bahan kimia yang bersifat keras dan lunak. KerasIunaknya deterjen tergantung pada pH, gugus fungsi bahan kimia penyusun deterjen dan panjang rantai gugus alkil. Deterjen pHnya sangat basa (9,5 - 12), bersifat korosif, iritasi pada kulit. Semakin panjang dan bercabang rantai surfaktan, akan semakin keras deterjen tersebut, sedangkan dari jenis gugus fungsinya, gugus fungsi sulfonat lebih keras dibandingkan gugus karboksilat. Bila deterjen tidak terdegradasi secara sempurna di perairan dan masuk kedalam jaringan tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh yang bersifat toksik. Masalah yang timbul di masyarakat bila terjadi kontak langsung deterjen dengan kulit misalnya, kulit terasa kering, melepuh, timbulnya eksim kulit semacam bintik-bintik gatal berair di telapak tangan maupun kaki. Untuk mengatasi hal terse but konsumen diharapkan menghindari kontak langsung antara kulit dan deterjen, bila hal ini tidak dapat dihindari maka bagian yang berkontak harus cepat-cepat dibilas dengan air bersih dan dikeringkan. Selain itu konsumen dapat memilih deterjen lunak (deterjen cair) yang mempunyai dampak iritasi lebih kecil, yaitu deterjen dengan rantai surfaktannya
171
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
lebih pendek dari deterjen bubuk, tetapi daya pembersih deterjen lunak lebih rendah dari deterjen bubuk. Di bidang lingkungan, masalah yang timbul adalah terjadinya eutrofikasi di petairan karena penggunaan deterjen dengan kandungan fosfat tinggi (digunakan untuk mencegah terjadinya calcareous, endapan putih calsium). Usaha-usaha yang dikembang kan untuk mengurangi terjadinya blooming algae yang disebabkan penggunaan fosfat tinggi, adalah dengan mencari senyawa pengganti yang mempunyai fungsi yang sama. Alternatif yang bisa dikembangkan adalah senyawa sintesis berbasis abu sekam padi, sebagai zat builder pada deterjen untuk meminimalisir dampak negatif yang diakibatkan deterjen pada umumnya. 4.3. Data Penunjang 2.3.1 Sintesis Zeolit 4A dari Sekam Padi Cara pengolahan sekam padi menjadi zeolit bahan pembangun deterjen ramah lingkungan, 1. Sekam padi dicuci dengan air, kemudian dikeringkan dibawah sinar matahari, kemudian setelah kering disanggrai sampai menjadi abu. 2. Abu sekam padi ditambahkan dengan air, soda api (NaOH) dan aluminium (Al2O3) kemudian dipanaskan sampai mendidih selama 2,5 jam, sehingga terbentuk Zeolit 4A sebagai bahan pembangun deterjen berhasil dibuat.
2.3.2 Sifat dan Karatkeristik Zeolit dalam pengelolaan limbah air Karena sifat-sifat yang dimiliki oleh zeolit, maka mineral ini dapat dimanfaatkan dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang industri yaitu sebagai bahan yang dapat digunakan untuk membantu pengolahan limbah pabrik. Masalah limbah industri semakin meresahkan masyarakat, sehingga banyak dilakukan usahausaha untuk mengatasi pencemaran limbah ini, baik itu dengan mengurangi volume limbah yang terbuang ataupun dengan mendaur ulang kembali limbah tersebut. Zeolit sintetis adalah suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat fisik dan kimia yang sama dengan zeolit alam. Zeolit ini dibuat dari bahan lain dengan proses sintetis. Karena secara umum zeolit mampu menyerap, menukar ion dan menjadi katalis, membuat zeolit sintetis ini dapat dikembangkan untuk keperluan alternatif pengolah limbah. Prinsip operasi penukaran ion : Tipe pertukaran ion dilakukan dalam kondisi isotermis. Kondisi isotermis dari empat ion univalen yaitu Ag+, K+, Li+, dan Ca2+, menunjukkan variasi dalam kisaran selekti_tas yaitu dari selekti_tas tinggi untuk Ag+ hingga ke rendah untuk Li+, untuk ion seperti K+, nilainya berkisar dari negatif hingga positif. Dalam kasus lain seperti Ca2+, isotermis tidaklah menghilangkan batas teoritis dari substitusi yang lengkap pada tingkat yang paling rendah. Tipe isotermis ini
172
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
dijumpai pada zeolit Y untuk kation yang jarang. Operasi pertukaran ion dapat dilakukan dalam kondisi setimbang. Keseimbangan antara larutan dengan zeolit dinyatakan ZaB (Z)zb + ZbA (S)zb → ZaB (S)zb + ZbA (Z)za. Prinsip operasi penyerapan dan penyaringan ion. Unsur-unsur kimia yang memiliki diameter kinetik yang terlalu besar membuat unsur-unsur kimia ini tidak dapat melewati poripori zeolit, sehingga secara efektif unsur-unsur ini tersaring, hal ini kemudian digunakan sebagai separasi molekul berdasarkan atas ukuran dan bentuk. A_nitas dari masing-masing jenis molekul yang dapat tertangkap dalam ronga-rongga yang ada dalam zeolit bergantung pada lingkup elektroniknya. Medan elektrostatik yang kuat yang ada di dalam ronggarongga zeolit menghasilkan interaksi yang sangat kuat dengan molekul polar seperti air. Molekul nonpolar juga dapat diserap dengan kuat berkaitan dengan tenaga polarisasi dari medan listrik yang ada. Sehingga separasi dapat dilakukan oleh zeolit. 2.3.3. Zeolit dalam pengelolaan limbah Limbah adalah segala sesuatu yang merupakan sisa hasil buangan dari suatu kegiatan/produksi yang sudah tidak terpakai lagi. Limbah menurut jenisnya dapat digolongkan menjadi 3 macam yaitu limbah padat, cair dan gas. Komposisi limbah pada umumnya terdiri dari dua komponen utama yaitu
anorganik dan organik. Komposisi limbah organik, dapat berupa sampah padat yang terdiri dari daun-daun kering, sampah rumah tangga, yang biasanya dihasilkan oleh daerah pemukiman. Sedangkan yang anorganik seperti gelas, plastik dan lain-lain untuk daerah pemukiman lebih sedikit dijumpai. Metode pengolahan limbah dengan zeolit : Berdasarkan PP. 18/1999, kategori pengelolaan limbah adalah Penghasil, Pengumpul, Pengangkut, Pengawas, Pengolah, Penimbun, dan Pemanfaat. Untuk pengelolaan limbah yang berbahaya, ada tahapan yang harus dilakukan yaitu penyiapan fasilitas pengelolaan dan pembuangan limbah beracun, penandatanganan surat pernyataan bagi industri penghasil limbah, clean up program, emergency response, ekspor limbah beracun dan pencegahan impor ilegal limbah beracun. Zeolit juga dapat digunakan untuk mendapatkan gas methan yang murni dari limbah yang berupa sampah yang membusuk ataupun limbah dari suatu peternakan. Gas methan yang kering tersebut kemudian dialirkan melalui tabungtabung yang berisi bubuk mineral zeolit kering, biasanya yang dipakai adalah zeolit jenis kabasit ataupun erionit, ke dalam tabung tersebut gas CO2 akan terserap dan terikat oleh zeolit sehingga akan dihasilkan gas methan yang murni (Harjanto, 1987). Contoh lain adalah penggunaan mineral klinoptilolit, mineral ini digunakan untuk menyerap ion radioaktif dari suatu reaktor atom
173
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
misalnya 90Sr dan 137Cs, pertamatama klinoptilolit digerus hingga mencapai ukuran butir 20-59 mesh, air buangan yang berasal dari reaktor atom dialirkan melalui tabung-tabung yang berisi bubuk mineral zeolit, apabila ionion radioaktif yang terperangkap tersebut tidak akan dipergunakan lagi maka tabung-tabungnya dibuang atau ditanam di suatu tempat yang aman (Harjanto, 1987). Zeolit sintetis sebagai bahan pengolahan limbah. Hasil produksi industri berupa gas berbahaya seperti gas yang mengandung logam berat, H2S, juga gas methan, digunakan zeolit, karena dapat menyerap molekul polar baik dalam fase cair maupun fase gas. Sedangkan pada pengolahan limbah padat hanya limbah padat tertentu saja yang dapat diolah oleh zeolit. Pengolahan oleh zeolit ini hanya mengurangi volume bahan berbahaya yang terdapat pada limbah padat, tidak menghilangkan limbah padat tersebut. Salah satu contoh penggunaan zeolit sintetis yang akan dibahas adalah penggunaan zeolit sintetis yang digunakan memindahkan sulfur dioksida dari gas sisa. Kapasitas adsorpsi terhadap : sulfur dioksida (SO2) zeolit sintetis jenis zeolit Y berlaku pada suhu 25 hingga 2000C dan kandungan sulfur dioksida dengan konsentrasi terkandung 0,92 hingga 5,04 %. Proses adsorpsi muncul dalam tingkat perpindahan yang tinggi tapi proses ini membutuhkan volume yang besar dari adsorben dan pemakaian energi yang tinggi untuk regenerasi dari
proses ini. Masalah ini dapat diatasi dengan menggunakan materi penyerap dengan kemampuan kapasitas adsorpsi SO2 yang tinggi. Dalam proses adsorpsi SO2, sebelumnya telah diuji kemampuan adsorpsi yang tinggi dari zeolit alam maupun zeolit sintetis, yang memiliki akti_tas yang paling tinggi tenyata zeolit sintetis, kemudian dalam proses ini digunakan zeolit sintetis. Metode yang digunakan adalah dengan mencampur zeolit sintetis dengan alumina atau bentonit yang kemudian digunakan sebagai adsorben. Penyerapan SO2 berlangsung dalam suatu reaktor yang menggunakan zeolit sintetis sekitar 2-3 gr (dengan diameter ukuran butir >5cm). Gas pengisi mensintesis campuran dari nitrogen dan sulfur diokasida (SO2). Sebelumnya zeolit sintetis diaktivasi dengan pemanasan, selama satu jam pada suhu 120 _C, kemudian setelah itu selama satu jam pada suhu 400 _C dalam arus nitrogen. Temperatur adsorpsi yang berlangsung berkisar antara 20 { 200 _C. Desorpsi SO2 berlangsung dalam kondisi termal (400 _C) dalam arus nitrogen dan kuantitas adsorben dari sulfur diokasida berlangsung dalam titrasi iodometrik. Regenerasi adsorben berlangsung pada suhu 400 _C selama 30 menit. Gas residu suatu industri yang mengandung SO2 memiliki temperatur yang relatif lebih tinggi dengan lingkungan. Sehingga perlu diperhatikan penurunan adsorpsi dari zeolit yang digunakan. Zeolit sintetis Y yang digunakan adalah zeolit sintetis
174
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
YHNa dan zeolit sintetis YH. Zeolit menjaga nilai kapasitas adsorpsi dalam kisaran temperatur 75{100 _C tetapi apabila temperaturnya naik maka nilai kapasitas adsorpsinya menjadi nol. Nilai kapasitas adsorpsi yang tinggi pada temperatur yang rendah merupakan hasil dari physicaladsorption dan chemisorption, bentukan dalam kondisi ini menjadi dominan. Kandungan sulfur dioksida dalam gas residu nilainya uktuatif bergantung ada sumber emisinya. Zeolit YH dan zeolit YHNa tidak teralterasi secara signi_kan, setelah 20 kali siklus adsorpsi-desorpsi-regenerasi berlangsung pada kondisi eksperimen yang identik yaitu pada suhu 25 _C, 1,82 SO2 dalam N2, aliran gas 131 ml/min. Jadi zeolit sintetis jenis YHNa memiliki sifat yang baik dalam menyerap SO2. Nilai ekonomis dari zeolit sintetis. Secara umum zeolit baik itu zeolit alam maupun zeolit sintetis memiliki nilai ekonomi yang bisa dikatakan tinggi, hal ini mengingat dari mineral zeolit ini jika diolah lebih lanjut akan dapat dimanfaatkan secara optimum. Contoh penggunaan mineral zeolit secara umum adalah sebagai berikut: bahan bangunan dan ornamen, bahan puzolan dan semen portlandpuzolan, bahan agregat ringan, bahan pengembang dan pengisi, bahan pembuat tapal gigi, dll. Seperti halnya zeolit alam, zeolit sintetis seperti zeolit A, zeolit K-C, zeolit _, zeolite _, zeolit ZK, dll. juga dapat dioptimalkan
penggunaannya. Zeolit jenis ini dapat digunakan antara lain: sebagai bahan semen puzolan, dan semen portlandpuzolan, bahan agregat ringan, bahan pengembang dan pengisi, bahan penambal gigi. 2.3.4. Zeolit sebagai adsorben limbah Karbon berpori atau lebih dikenal dengan nama karbon aktif, dapat dikonversi menjadi senyawa zeolit, dan digunakan sebagai adsorben untuk menghilangkan warna, pengolahan limbah, pemurnian air. Zeolit akan membentuk amorf yang sebagian besar terdiri dari bahan– bahan yang mengandung karbon atau dari arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas permukaan Zeolit berkisar antara 300 – 3500 m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan Zeolit mempunyai sifat sebagai adsorben. Zeolit dapat mengasorpsi gas dan senyawa – senyawa kimia tertentu atau sifat adsorpsinya selektif, tergantung pada besar atau volume pori – pori dan luas permukaan. Zeolit yang merupakan adsorben adalah suatu padatan berpori, yang sebagian besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing – masing berikatan secara kovalen. Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non polar. Selain komposisi dan polaritas, struktur pori juga merupakan faktor yang penting diperhatikan. Struktur pori berhubungan dengan luas permukaan, semakin kecil pori – pori
175
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
arang aktif, mengakibatkan luas permukaan semakin besar. Dengan demikian kecepatan adsorpsi bertambah. Untuk meningkatkan kecepatan adsorpsi, dianjurkan menggunakan Zeolityang telah dihaluskan (Diana Puspita,2008). Karena susunan atom-atom yang tidak teratur, sifat-sifat fisik Zeolitberbeda dari bentuk grafit dan intan. Partikel Zeolitsangat kecil, dengan diameter antara 10-300 nm, dan kerapan kira-kira 1,8 mg/m3 (Tony Blythe, 2005). Komponen-komponen lain diluar dari Zeolitadalah oksigen, hidrogen dan sulfur. Dasar pembuatan arang aktif adalah pengubahan senyawa hidrokarbon menjadi karbon dan hidrogen, melalui proses pembakaran dalam udara sedikit yang digunakan untuk proses dekomposisi hidrokarbon itu sendiri menjadi karbon dan hidrogen. Setelah proses dekomposisi akan terbentuk partikel dengan bobot molekul rendah yang berfungsi sebagai inti. Inti dapat membesar sambil melepaskan hidrogen dan akhirnya akan terbentuk partikel karbon yang padat (Ando.J., 1982). Hanya dengan 1 g arang aktif akan didapatkan suatu
material yang memiliki luas permukaan sekitar 500 m2. Dengan luas permukaan yang sangat besar, arang aktif memiliki kemampuan menyerap zat-zat yang terkandung dalam air dan sangat efektif dalam menyerap zat terlarut dalam air baik organik maupun anorganik (Kusnaedi, 2010). Beberapa keuntungan arang aktif dibandingkan dengan adsorbenadsorben lain yaitu: 1. Penyerapan yang dilakukan untuk proses pemisahan dan pemurnian umumnya tanpa terlebih dahulu melakukan penghilangan kelembapan. 2. Karena luasnya untuk mencapai permukaan bagian dalam dapat menyerap dengan banyak molekul non polar dan menyerap dengan lemah molekulmolekul polar organik. 3. Panas adsorpsi atau kekuatan ikatan, pada arang aktif lebih rendah dibandingkan penyerap yang lain karena kekuatan Vander Waals merupakan kekuatan utama dalam adsorpsi. Sehingga pelepasan molekul– molekul yang terserap relatif lebih
176
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Air Bersih
Sumber Air Bersih (Kota Medan)
Daerah yang sudah terlayani PAM, tapi jaringan perpipaan kurang baik, debit sering macet/terbatas & tidak menggunakan PAM
Daerah yang belum terlayani PAM. Sangat membutuhkan air bersih untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Menggunakan Air Sumur
Tanpa Pengolahan Penjernihan
Dengan pengolahan penjernihan
Status Standar Mutu Air tidak baik
Status Standar Mutu Air baik (mengacu terhadap standar mutu air minum yang berlaku)
Baik dan Aman bagi Kesehatan dan lingkungan
Berdampak buruk bagi Kesehatan, dan Lingkungan
Sakit Kulit, Muntaber, Typhus, Diare, pertumbuhan nyamuk, lingkungan rusak
Badan sehat , lingkungan sehat dan bisa melaksanakan aktivitas dengan
Gambar Skema Kerangka Berfikir
177
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
III. PENUTUP 3.1. KESIMPULAN 3.1.1. Inti Gagasan Gagasan Pengolahan abu sekam padi sebagai zeolit ini pada dasarnya meliputi perbaikan lingkungan akibat limbah yang dihasilkan oleh industri, limbah rumah tangga dan lainnya. Dengan pengolahan abu sekam menjadi zeolit, maka akan membantu mangatasi masalah air bersih berbasis zeolit dari limbah tandan abu sekam padi. Penerapan teknologi drum bekas sebagai tungku pembakaran awal dan sintesis, penyusunan kebijakan pemerintah kota Medan yang akan dapat menunjang keberhasilan gagasan ini, dan pencitraan akan potensi yang dimiliki oleh tandan kosong kelapa sawit. 3.1.2. Teknik Implementasi Langkah-langkah implementasi untuk mewujudkan gagasan arang aktif berbasis tandan kosaong kelapa sawit adalah 1. Melakukan pendekatan secara gradual (bertahap) kepada Pemko dan masyarakat. 2. Sosialisasi fungsi dan kegunaan arang aktif sebagai penjernih air sumur. 3. Sosialisasi pembuatan zeolit dari limbah abu sekam padi. 4. Penanaman kepercayaan kepada masyarakat (trust) bakal menjadi lebih baik jika dilakukan pengolahan limbah tandan kosong kelapa sawit.
5. Melakukan mekanisme koordinasi dengan Pemko 6. Melakukan Pemetaan daerah potensial dalam melaksanakan gagasan ini. 7. Mobilisasi warga untuk melaksanakan program yang di sepakati bersama 8. Melakukan mekanisme evaluasi secara periodik dan profesional. 3.1.3. Prediksi Hasil Gagasan pengolahan tandan kosong kelapa sawit sebagai penjernih air secara ekologi sangat menguntungkan perkebunan dan masyarakat sekitarnya, dimana dapat membantu kehidupan sehari-hari masyarakat untuk menghasilkan air bersih. Setiap harinya dihasilkan tandan kosong sejumlah 22% perton (158,4 ton) dan cangkang sebanyak 7% perton. Jika limbah tersebut tidak diolah akan mengakibatkan pengaruh buruk bagi lingkungan. Sementara jika dilakukan penerapan gagasan pengolahan tandan kosong kelapa sawit sebagai arang aktif, dengan satu drum bekas yang mampu menampung limbah tandan kosong kelapa sawit sebanyak 100 kg. menghasilkan 10 kg arang aktif yang setiap 1 kg arang aktif mampu menjernihkan air sebanyak 20 liter. jika dilakukan penjualan ke daerah yang membutuhkan maka harga nilai jual setiap kilonya Rp 6.500 sampai 15.000 tergantung kualitasnya. Keberhasilan gagasan ini nantinya ditentukan oleh seberapa banyak penggunaan arang aktif dirumah masyrakat sebagai
178
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
penjernih air dan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Jika gagasan ini diterapkan secara massive dan konsisten di seluruh penjuru Indonesia, maka bukan tidak mungkin Indonesia menjadi penghasil arang aktif dengan tingkat keberhasilan yang tinggi. 3.2. Saran 1. Makalah ini merupakan kajian strategis dan analisis dari study literatur dan merupakan buah pemikiran bersifat prediksi dan estimasi program 2. Pelaksanaan dari gagasan ini membutuhkan tahap yang panjang, dan sejatinya sebuah proses perbaikan butuh waktu yang relatif lama 3. Mohon saran dan masukan jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam tulisan ini
DAFTAR PUSTAKA Ari, J. (1982). Hasil Destilasi Kering Jenis Kayu Indonesia. Jakarta: Laporan BPHH/FPRI. Budiono, A. (2008). Pengaruh Aktifasi Arang Tempurung Kelapa Dengan Asam Sulfat dan Asam Fosfat Untuk Adsorpsi Fenol. Bandung: Universitas Diponegoro. Blythe,T. (2005). Commercial Manufacture Of Carbon Black. Second Edition. New York : Cambridge University Press. Chand, Bansal Roop dan Meenakshi Goyal. (2005). Activated Carbon.
United States of America: Lewis Publisher. Damris, M. (2003). Studi Pembuatan dan Karakterisasi Adsorben Kombinasi Arang Aktif dari Batubara Muda (Lignit) dengan Fe-Oksida Sebagai Adsorben Spesi Anion Arsenat dan Netral Arsenit. Medan: Universitas Sumatera Utara. Eddy, H.R. Potensi dan Pemanfaatan Zeolit di Provinsi Jawa Barat, dan Banten; 2007. http.dim.esdm.go.id, Makalah dan Buletin. Fakhreni. (2011). Skripsi Pengaruh Penambahan Arang Aktif Tempurung Kelapa Dan Arang Aktif Batubara Terhadap Logam Besi (Fe) dan Nikel (Ni) pada Air Sumur Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom. Medan: Universitas Sumatera Utara. Islam, M dan Dahlan I. (2000). Productivity And Nutritive Values Of Different Fractions Ofoil Palm (Elaeis Guineensis) From Asian Australasian Journal Of Animal Sciences. Malaysia: Department of Animal Science Universiti Putra Malaysia Kirk Othmer. (1992). Encyclopedia Of Chemical Technology 2nd Edition Vol 4. New York: John Willy and Sons. Mahida,U.N. (1986). Pencemaran Air dan Pemanfaaatan Limbah Industri. Jakarta: UGM- Press.
179
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Muladi S. (2001). Pemanfaatan Abaca (Batang Pisang Hutan), Tandan Kosong Sawit, Eceng Gondok dan Batang Kenaf sebagai Bahan Baku Industri Kertas Uang, Kertas Koran, Tisue, Karton, Kardus, Papan Partikel dan MDF. Samarinda: Lembaga Penelitian Universitas Mulawarman. Pari, Gustan. (2002). Teknologi Alternatif Pemanfaatan Limbah Industri Pengolahan Kayu. Bogor: Insitut Pertanian Bogor. Soenardjo, Karakteristik Sekam Padi, 1991. : http//scribd.com/doc/48595259/B AB1-5, 1991:2010 Pujiarti, R. (2005). Mutu Arang Aktif dari Limbah Kayu Mahoni Sebagai Bahan Penjernih Air. Jakarta:
Suzuki, D. (2008). Penurunan Konsentrasi Intensitas Warna Limbah Cair Batik Menggunakan Arang Aktif Sebagai Adsorben. Yogyakarta: UGM-Press. Rahmalia, Winda, et al. (2011). Pemanfaatan Potensi Tandan Kosong Kelapa Sawit (Elais Guineensis Jacq) Sebagai Bahan Dasar C-Aktif Untuk Adsorpsi Logam Perak Dalam Larutan. Pontianak: Universitas Tanjungpura Rosita, N., Erawati, T., Moegihardjo, M., 2004, Pengaruh Perbedaan Metode Aktivasi Terhadap Efektivitas Zeolit sebagai Adsorben, Majalah Farmasi Airlangga, 4 No. 1, 20-25. Sutati dan Salim S. (1994). Petunjuk Pembuatan Arang Aktif. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan.
180
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
“LAYANAN PLATFORM LAMAN REDUDANCY MEDAN CITY SEBAGAI SARANA MEDIA MASSA MASYARAKAT KOTA MEDAN” Oleh : Frenky Wijaya Sitorus (Siswa SMA Negeri 5 Medan) I. PENDAHULUAN 5.1 Latar Belakang Masalah Kondisi sosial masyarakat di Kota Medan terhadap Ilmu pengetahuan dan Teknologi secara makro memang dikatakan berkembang di antara kota-kota yang ada di Indonesia. Sosialisasi peduli terhadap lingkungan Iptek pun masih kalah dari kota-kota tetangga seperti Jakarta dan Bandung. Masyarakat yang tinggal di kota Medan masih ada yang tidak mengenal kemajuan zaman pada bidang teknologi dan masih mempunyai banyak kelemahan yang harus diwaspadai, seperti tidak mau tahu akan teknologi dan hambatan klasik dalam perdagangan. Produk ilmu pengetahuan dan teknologi Kota Medan masih di bawah Jakarta dan Bandung, di atas Papua dan Sulawesi dan sejajar dengan Padang serta Palembang di kawasan kota di Indonesia. Gagal teknologi (gaptek) menjadi permasalahan utama dalam masyarakat. Sinyal dalam kondisi yang kurang baik bahkan tidak layak pakai, suplai listrik kurang memadai dan penggunaan teknologi informasi masih terbatas di wilayah kota Medan. Karya tulis ilmiah ini berisi ide berupa penggunaan teknologi berbasis media massa melalui pendirian Layanan Platform Laman Redudancy
Medan City di Kota Medan. Hal ini disebabkan oleh faktor platform media massa yang belum semaksimal mungkin digunakan oleh masyarakat luas di Kota Medan. Sementara bila dikaji lebih mendalam lagi, platform media massa memiliki manfaat yang sangat tinggi dalam mempermudah aktivitas masyarakat mengembangkan pengetahuan akan teknologi. Gagasan ini dirangkum penulis melalui penggunanan Laman Redudancy Medan City, yakni website kerangkapan data tentang seputar Kota Medan. Terdiri dari informasi budaya, sosial, dan pendidikan, kuliner, dan lain-lain. Laman Redudancy Medan City ini merupakan tempat dimana disediakan layanan akan pengetahuan dan teknologi yang menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan browsing secara tepat. 1.2 Rumusan Masalah Apakah dengan penggunaan Teknologi media massa melalui pendirian Laman Redudancy Medan City di Kota Medan dapat meningkatkan pengetahuan masayarakat akan bermacam informasi yang ada di Kota”? 1.5 Maksud dan Tujuan 1. Untuk mengetahui peningkatan pengetahuan masyarakat di Kota
181
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Medan melalui pengenalan Laman Redudancy Medan City. 2. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat Kota Medan tentang beragam informasi yang diperoleh dari Laman Redudancy Medan City. 1.6 Kerangka Teori 1.4.1 Pengertian Media Massa Media massa adalah wadah atau tempat informasi umum yang ada di masyarakat. Media massa mampu memberikan pengetahuan yang update, yang terjadi di sekeliling kita sehingga masyarakat dapat lebih mudah dan lebih cerdas dalam mengetahui informasi atau peristiwa yang terjadi di masyarkat. Ilmu pengetahuan akan mendatangkan kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses sebagai kota cerdas di pemko Medan yang mampu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda untuk menciptakan peluang. Laman Redudancy Medan City merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui : 1. Pengembangan teknologi baru 2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru 3. Perbaikan Produk barang dan jasa yang ada 4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.
5. Pendidikan lebih maju 1.4.2 Informasi dalam Platform Laman Redudancy Medan City Dengan pendirian website khusus seluruh informasi dari kota Medan. Masyarakat Kota Medan akan mengenal lingkungan sekitarnya dan sosialisasi berjalan dengan lancar dan baik. Serta dalam bidang kompetensi, masyarakat di Kota Medan berlombalomba untuk produk yang dijual secara online dalam bidang kewirausahaan, dan dengan faktor tersebut dapat menambah penghasilan Kota Medan jadi lebih baik dan menjadi kota yang cerdas. Sebagai contoh; kita mengenal seseorang yang menemukan microsoft yang bernama Bill Gates, lahir dari orang tua kaya raya, perusahaan mereka didirikan memperoleh kesuksesan atas jerih payah mereka sendiri, bukan merupakan warisan dari orang tua. Jika faktor tersebut dapat dimiliki, optimis dan boleh berharap bahwa impian kota medan sebagai kota yang cerdas dan maju akan dapat menjadi kenyataan.
Gambar 1. Kelompok Pelajar yang Tidak Kenal Tekonologi
182
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
1.4.3 Teknologi berbasis Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Gambar 2 dan 3 . Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
b. Karakteristik Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Gambar 4. Bill Gatess
Gambar 5. Nama Website
• Sistem pendidikan Para guru dan murid yang ada di Kota Medan dalam transaksi melalui internet tidak harus bertemu muka satu sama
lainnya. Guru tidak hanya mengajar dari sekolah tapi supaya mencerdaskan kehidupan generasi muda khusunya Kota Medan. Pelajar sepanjang mengenai tugas yang sulit atau tidak dimengerti dapat juga menggunaka internet. • Produk seni dan budaya Produk-produk seni dan budaya yang berasal dari Kota Medan bisa dimuat di halaman tersebut, dengan seperti itu di kalangan muda bisa juga mempelajarinya sebagai contoh tari tortor dengan baik bahwasannya itu merupakan identitas budaya mereka adalah seperti yang lainnya Danau Toba keindahan alam Samosir, budaya batak. Semua kalangan bisa mengetahui di halaman tersebut melalui internet juga meliputi barangbarang kebutuhan hidup lainnya. Manfaat Menggunakan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City Manfaat dari Layanan Platform Laman Redudancy Medan City akan dijelaskan sebagai berikut : 1. Semua yang mencakup aspek informasi yang berkaitan dengan ekinonomi Sumatera Utara khususnya Kota Medan akan terlihat disana dan dapat menjangkau masyarakat-masyarakat Kota Medan kapan pun dan dimana pun juga. 2. Keuntungan lainnya adalah pendidikan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City. Pada semua kalangan yang melakukan browsing secara online
183
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
di internet akan mengalami kemajuan dalam menjadikan generasi muda yang cerdas. 3. Layanan Platform Laman Redudancy Medan City memfasilitasi layanan publik, seperti perawatan kesehatan dan pemerataan layanan sosial yang dilaksanakan pemerintah dengan biaya yang lebih rendah, dengan kualitas yang lebih baik. Layanan perawatan kesehatan, misalnya, bisa menajangkau pasien di daerah pedesaan. 1.4.4 Layanan Platform Redudancy Medan City
Laman
Gambar 6. Laman internet
Layanan Platform Laman Redudancy Medan City adalah usaha yang mengembangkan informasi dengan mengandalkan kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi yang berada di Kota Medan, Tahapan yang dilakukan untuk menjalankan teknologi, dari persiapan sampai dengan menjalankan informasi yang jelas, yang membedakan hanya pada kompetensi bidang teknologi/seni yang akan digeluti, seharusnya sudah menjadi kompetensi tim pendiri.
Visi dan Misi Sebelum melakukan sesuatu, susun dulu konsepnya, dari misi, visi, tujuan, sasaran. Baru kemudian berbicara mengenai rencana teknis. Begitu pula di Layanan Platform Laman Redudancy Medan City ini. Visi, misi dan tujuan inilah yang akan memberikan informasi seputar medan yang cerdas. 1.5 Metode Penulisan Metode yang digunakan dalam menyusun karya ilmiah ini adalah observasi langsung di lapangan dan telaah pustaka dari berbagai sumber diantaranya adalah dari media cetak dan elektronik seperti buku, koran, internet, televisi. Pengumpulan data dilakukan secara terpadu dan sistematis serta berisikan penjelasan faktual berupa data-data permasalahan yang terdapat langsung di lapangan. Penulisan dilakukan secara rinci beserta dengan gambar aktual yang berada di masyarakat. Mulai dari penjelasan kompetensi dan sosialisasi dalam masyarakaat, kondisi pengetahuan masyarakat yang rendah pengetahuan mengenai teknologi, serta dampak dan solusi atau gagasan serta saran yang ditawarkan. Pengelolaan data yang sudah ada tersebut diklasifikasikan ke dalam data matang yang merupakan data yang bersumber dari penelitian dan observasi langsung dilapangan.
184
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Dari data-data yang telah dikumpulkan, dianalisis secara tepat sesuai dengan urutan sistematis dan diuraikan mulai dari pemaparan latar belakang masalah, rumusan masalah, maksud dan tujuan, kerangka teori, metode penulisan, identifikasi masalah, analisis masalah, data penunjang, kesimpulan dan rekomendasi Pengumpulan data dan informasi juga diperoleh dari berbagai sumber yang bisa dipercaya dan teruji kebenarannya secara faktual. Setelah dilakukan analisis dari gagasan atau ide tersebut, maka diperoleh kesimpulan kemungkinan diterapkannya gagasan sebagai solusi atau jalan keluar adalah tepat.
II. ISI DAN PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas, maka penulis mengindentifikasi beberapa masalah yang dihadapi antara lain sebagai berikut: Apakah dengan implementasi Teknologi media massa melalui pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City dapat meningkatkan pengetahuan akan seluruh informasi pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lainya pada Masyarakat di Kota Medan”? 2.2 Analisis Masalah Berdasarkan data-data dan observasi yang dilakukan, maka
ditemukan kelemahan-kelemahan yang merupakan titik sumber permasalahan yakni: Rendahnya pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi terbaru. Dari penemuan kelemahan tersebut maka penggagas menawarkan solusi berupa program implementasi Teknologi Media Massa Melalui Pendirian Layanan Platform laman redudancy medan city sebagai alternatif dan solusi dan menangani probelmatika tersebut. Penciptaan gagasan tersebut adalah disebabkan oleh faktor keterbatasan penggunaan terknologi sebagai alat yang dapat digunakan sebagai media informasi yang cepat dan menjangkau dunia. Pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City tersebut disebabkan oleh minimnya pengusaan teknologi oleh masyarakat secara keseluruhan di Kota Medan. Akan tetapi dengan adanya pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City sebagai pusat layanan masyarakat yakni di Kota Medan, maka masyarakat dapat mengembangkan Kota Medan sebagai kota yang cerdas. Pengusaan teknologi tersebut sangat urgen, mengingat kelemahan modal yang biasa dihadapi masyarakat dalam kehidupan sehari-hari sebagai tempat untuk memberikan informasi yang ada. Dibutuhkan dana yang cukup tinggi dalam Layanan Platform Laman Redudancy Medan City yang
185
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
ditetapkan sebagai tempat informasi seluruhnya tentang Kota Medan. Sehingga, jika individu dalam masyarakat kekurangan dana dalam pemberian informasi, penjangkauan wilayah, dan ketepatan waktu, maka akan menyebabkan berkurangnya tingkat pendapatan dan perluasan pangsa pasar serta informasi dari masyarakat. Penulis mengajukan ide ini, disebabkan oleh faktor Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi yang belum semaksimal mungkin digunakan oleh masyarakat luas. Sementara bila dikaji lebih mendalam lagi, Layanan Platform Laman Redudancy Medan City memiliki manfaat yang sangat tinggi dalam mempermudah dan meningkatakan pendapatan dalam usaha Kota Medan. Melalui pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City , yakni tempat para pelaku mengembangkan informasi yang update dengan mengandalkan kemampuan dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. Layanan Platform Laman Redudancy Medan City ini merupakan tempat dimana disediakan layanan akan pengetahuan teknologi yang menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan aktivitas secara tepat.
Penyediaan pekerja-pekerja yang ditugaskan oleh pemerintah daerah baik kabupaten atau kota untuk mempermudah pelaksanaan bagi Layanan Platform laman redudancy medan city baik setiap kalangan, baik kalangan muda, orang tua, usahawan dan siapa saja yang yang ingin memberikan informasi secara konkret, memperdagangkan atau memperluas pangsa pasar. Pada Layanan Platform Laman Redudancy Medan City, pemerintah menyediakan orang-orang yang berkualifikasi dibidang tekonologi agar dapat mempermudah masyarakat dan orang-orang yang ingin bertanya seputar Kota Medan yang menjangkau seluruh daerah baik kota maupun secara umum. Dalam pelaksanaan gagasan tersebut pemerintah sebaiknya melakukan sosialisasi melalui pengenalan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City baik secara langsung maupun tidak langsung. Berikut dipaparkan analisis kerja dalam pelaksanaan gagasan tersebut melalui prosedur yang dibentuk secara sistematis untuk mempermudah cara kerja atau strategi dalam program implementasi Teknologi Media Massa Melalui Pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City dan Kota Medan sebagai alternatif dan solusi dan menangani problematika
186
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Bagan 1. Bagan Proses Sosialisasi Program sosialisasi Teknologi Media Massa Melalui Pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City di Kota Medan dapat Meningkatkan pengetahuan akan informasi di Kota Medan.
Pendirian Layanan Platform Laman Redudancy Medan City di kota Medan
Perekrutan pekerja sebagai pemberi layanan (tutorial) kemudahan kepada masyarakat pengguna Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Kota Medan sosialis asi Lokasi
1. Pengenalan
dan
sosialisasi teknologi 1. Masyarakat 2. Semua
Layanan kalangan
yang ingin informasi
tentang Kota Meda
Sasaran
Laman
Platform Redudancy
Medan City untuk meningkatkan pengetahuan.
187
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
2.3 Data Penunjang Penggunaan teknologi Media Massa melalui pendirian Layanan Platform
Laman Redudancy Medan memiliki data pendukung, yakni:
City
Tabel 1. Manfaat Layanan Platform Laman Redudancy Medan City Manfaat Bagi Pemerintah Manfaat Bagi Masyarakat Melebarkan jangkauan (global reach) Memungkinkan informasi apapun Pengurangan biaya operasi Peningkatan kualitas hidup Perbaikan Penambahan
rantai jam
pasokan Dapat menolong masyarakat yang kurang mampu buka: always Kemudahan mendapatkan layanan umum
Kustomisasi Dapat meningkatkan pendidikan yang maju Model bisnis baru Spesialisasi semua Kesehatan Kecepatan time-to-city Biaya komunikasi/koordinasi lebih rendah Efisiensi pengadaan Meningkatkan hubungan dengan masyarakat Informasi yang up-to-date Tidak harus membayar pajak/biaya usaha fisik Tabel 2. Aplikasi Pendukung Media Massa E-mail dan Messaging Pelaporan informasi dari klien dan enterprise Content Management Systems Sistem pembayaran domestik dan internasional Dokumen, spreadsheet, database Newsgroup Akunting dan sistem keuangan On-line Shopping Informasi pengiriman dan Online Banking/internet Banking pemesanan Product Digital/Non Digital Conferencing
188
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
Bagan 2. Bagan Proses Pelaksanaan Pemerintah Kota Medan
Pelatihan dan sosialisasi Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Mendapatkan pengetahuan bagaimana cara melakukan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City
Menerapkan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City untuk mengetahui berbagai informasi di Kota Medan sehingga dapat mengembangkan setiap aspek yang ingin dibina di kehidupan-sehariIII. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan permasalahan yang dipaparkan beserta analisis, maka dapat disimpulkan bahwa program “Layanan Platform Laman Redudancy Medan City sebagai Sarana Media Massa Masyarakat Kota Medan” adalah salah satu alternatif dalam mengembangkan pengetahuan akan informasi pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik, sosial, budaya, teknologi dan lainnya di masyarakat Kota Medan 3.2 Rekomendasi Saran dari penulis ialah agar pemerintah Kota Medan mempertimbangkan gagasan ini, karena dengan pembuatan Layanan Platform Laman Redudancy Medan City,
masyarakat mengetahui beragam informasi yag ter-update yang berkaitan dengan Kota Medan tentang informasi pendidikan, ekonomi, kesehatan, politik, sosial, budaya, teknologi dan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Sanya. 2010. Tik. Jakarta: Gramedia. Tini. Rangkuman Pengetahuan Umum Lengkap (RPUL). Jakarta: Gramedia. www.ciputraentrepreneurship.com450 × 282Search by image http://id.wikipedia.org/wiki/media_sosi al http://nindyastuti52.wordpress.com/201 5/01/28/manfaat-internet-bagipengguna-bisnis-online/
189
Kumpulan Karya Tulis Ilmiah Pada Lomba Karya Tulis Ilmiah Tahun 2015 Tema “Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Dalam Mewujudkan Medan sebagai Kota Cerdas (Smart City)”
http://rudyandriyana94.multiply.com/jo urnal/item/31?&show_interstitial =1&u=%2Fjournal%2Fitem http://teddywirawan.wordpress.com/20 14/08/31/faktor-penyebabkeberhasilan-dan-kegagalanmediamassa/ lemah/HOME
http://www.pelitaonline.com/read/ekon omi-dan bisnis/nasional/17/397/perkemba ngan-budaya-medan-masihsangat-
190