Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
KUMBUNG OTOMATIS UNTUK BUDIDAYA JAMUR PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA
1
Cyrilla Indri Parwati1, Catur Iswahyudi2
Jurusan Teknik Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jurusan Teknik Informatika Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Kampus ISTA Jl. Kalisahak No. 28 Kompleks Balapan Yogyakarta Telp 0274-563029, Fax 0274-563847, Email:
[email protected]
2
Abstrak Budidaya jamur saat ini sudah banyak dilakukan karena nilai jualnya dan kandungan gizi yang dimiliki oleh jamur. Sistem budidaya jamur saat ini masih menggunakan kumbung tradisional yang memerlukan tempat yang cukup luas, selain itu juga memerlukan suhu dan temperatur yang harus dijaga oleh petani. Hal ini tidak dapat diterapkan pada industri kecil skala rumah tangga. Penelitian ini bertujuan membuat rancangan kumbung budidaya jamur yang dapat mengatur kondisi suhu dan kelembaban pada media tanam jamur secara otomatis dengan menggunakan sensor kelembaban HS15P dan sensor suhu LM35, sehingga budidaya jamur dapat diterapkan di rumah tangga. Data suhu dan kelembaban kumbung yang akan dibuat disesuaikan dengan data analisis suhu dan kelembaban pada kumbung tradisional petani yang telah berhasil membudidayakan jamur. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan dengan 1 kumbung otomatis dengan ukuran tinggi (120cm), panjang (200cm) dan lebar (50cm) mampu menghasilkan sekitar 3-4 kg jamur merang untuk setiap periode panen ( ± setiap 10 hari), dan dalam satu bulan bisa terjadi 3 kali periode panen, maka untuk 1 kumbung otomatis mampu memberikan hasil senilai Rp 45.000 hingga Rp 60.000 setiap bulan jika harga jamur merang dari petani di Yogyakarta sekitar Rp 15.000/kg. Kata kunci: budidaya jamur, industri rumah tangga, kumbung otomatis. Pendahuluan Industri rumah tangga yang bergerak pada sektor agribisnis terutama budidaya jamur prosentasenya masih relatif sedikit jika dibandingkan dengan yang bergerak pada sektor lain. Selain memiliki potensi keuntungan besar, juga bisa dinikmati oleh sebuah keluarga sebagai konsumsi yang padat gizi sehingga mampu meningkatkan gizi keluarga. Terdapat beberapa alasan dari sedikitnya jumlah masyarakat yang menjalankan bisnis pada sektor budidaya jamur. Adapun alasan pertama yaitu: kurangnya informasi mengenai nilai keuntungan dari budi daya jamur merang, baik informasi mengenai nilai jualnya maupun informasi mengenai kandungan gizi yang dimiliki oleh jamur merang. Alasan kedua yaitu: kurangnya pengetahuan bagaimana cara menjalankan budi daya jamur merang yang baik dan benar agar menghasilkan panen yang maksimal. Dari kedua alasan tersebutlah muncul sebuah gagasan untuk perlu dilakukan analisis kelayakan budidaya jamur menggunakan kumbung otomatis sehingga memberikan hasil yang baik bagi penggunanya. Kumbung otomatis menggunakan suatu pengkondisian suhu dan kelembaban secara otomatis (adaptif) berdasarkan syaratsyarat pembudidayaan yang baik dan benar menurut para pakar yang sudah sangat mengetahui dan berpengalaman dalam hal tersebut, sehingga dapat meningkatkan produksi jamur. Penggunaan teknologi sensor dan perangkat pengendali elektronik yang otomatis, kumbung akan senantiasa menjaga dan mengkondisikan lingkungan pada media tanam agar terkondisi pada nilai suhu dan kelembaban optimal sehingga pertumbuhan jamur bisa baik pada ruang yang relatif sederhana dan bisa ditempatkan dimana saja bahkan di dalam rumah. Permasalahan utama pada penelitian ini adalah bagaimana unjuk kerja sensor suhu dan kelembaban dapat mengatur suatu kondisi keadaan tertentu pada kumbung agar terjaga secara otomatis utnuk budidaya jamur pada skala rumah tangga. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rancang bangun suatu kumbung budidaya jamur pada skala rumah tangga, dalam kumbung akan diatur suhu dan kelembaban secara otomatis sehingga suhu dan kelembaban media tanam jamur di dalam kumbung dapat terjaga dan nantinya menghasilkan panen secara optimal. Agus (2002), budidaya jamur merang selain memiliki potensi keuntungan besar, juga bisa dinikmati oleh sebuah keluarga sebagai konsumsi yang padat gizi sehingga mampu meningkatkan gizi keluarga, karena jamur merupakan salah satu sumber protein, walaupun tidak setinggi protein hewani seperti ikan atau telur, tetapii I-1
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
kandungannya hampir sebanding dengan protein susu, jagung atau kacang-kacangan dan lebih tinggi dari protein sayur daun, sayuran berumbi atau wortel dan buah-buahan. Hagutami (2001), budidaya jamur merang tidak membutuhkan modal yang besar dan jika memahami prosedur pemeliharaan maka tingkat kegagalannya relatif kecil. Dengan usia panen rata-rata 10 hari semenjak tanam maka dengan pengolahan yang optimal akan cepat menghasilkan keuntungan. Sinaga (2001), sistem budidaya jamur merang sudah sangat lumrah dilakukan dengan metode tradisional yaitu memanfaatkan kumbung-kumbung untuk kapasitas yang relatif besar. Akan tetapi konsep pemakaian kumbung kurang sesuai jika tanpa memperhatikan pengkondisian suhu (temperature) serta kelembaban relatif (relative humidity) yang sangat bervariasi karena pengaruh lingkungan di luar kumbung yang masih ada terlalu besar disebabkan nilai adiabatisnya relatif kurang, disamping itu kumbung yang digunakan juga memakan tempat yang luas. Kesemua hal ini sangat mendukung satu sama lain, sehingga jika ada satu saja yang kurang maka petani jamur merang tersebut bisa terancam gagal atau paling tidak produktivitasnya tidak maksimal. Pada proses budidaya jamur umumnya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu tahap sterilisasi media tanam dari segala macam bakteri dan parasit yang dikenal dengan tahap pasteurisasi dan tahap pemeliharaan atau pembudidayaan jamur pada media tanam. Proses pasteurisasi adalah proses pemanasan kompos atau media untuk tempat tumbuhnya jamur, media kompos dipanaskan dengan keadaan ruang kumbung jamur tertutup rapat. Proses pemeliharaan adalah proses dimana jamur mulai tumbuh dan berkembangbiak, artinya pada masa ini jamur harus benar-benar dirawat dan dijaga. Manfaat budidaya jamur selain ditinjau dari sisi nilai ekonomisnya, juga ditinjau dari manfaat kandungan gizi yang dimilikinya. Dari sisi kesehatan Manfaat yang diperoleh dari budidaya jamur ditinjau dari sisi kesehatan terkait pada nilai kandungan gizinya. Walaupun tidak setinggi protein hewani seperti ikan atau telur, tetapi kandungannya hampir sebanding dengan protein susu, jagung atau kacang-kacangan dan lebih tinggi dari protein sayur daun, sayuran berumbi atau wortel dan buah-buahan. Tabel 1. Perbandingan Nilai Protein Sumber Makanan Jenis Makanan
Protein (%)
Lemak (%)
Karbohidrat (%)
Jamur Agaricus sp.
4.8%
0.2%
3.5%
Jamur Boletus edulis
5.4%
0.4%
5.2%
Jamur Loctarius deliosus
3.0%
0.8%
3.0%
Jamur Cantarellus cibarius
2.6%
0.4%
3.8%
Jamur merang (volvaceae)
1.8%
0.3%
12 - 48%
Bayam
2.2%
0.3%
1.7%
Kentang
2.0%
0.1%
20.9%
Kubis
1.5%
0.1%
4.2%
Daging sapi 21.0% Sumber: http://www.deptan.go.id
5.5%
0.5%
Selain mengandung protein, pada jamur seperti jamur merang juga mengandung beberapa vitamin penting untuk kesehatan. Walaupun tidak mengandung vitamin A, tetapi kandungan ribovlamin, tiamin dan asam nikotinnya cukup tinggi, seperti nampak pada Tabel 2. Demikian juga kandungan kalsium dan fosfornya tinggi, sedangkan kalori dan kolesterolnya rendah sehingga seringkali jamur dikatakan sebagai makanan pelangsing. Namun yang paling penting, jamur merupakan jawaban yang dapat dipertanggungjawabkan bagi masyarakat kekurangan gizi di kawasan negara berkembang seperti Asia dan Afrika. Kandungan protein yang cukup tinggi dari jamur dibandingkan sayuran hijau atau umbi-umbian lebih memungkinkan jamur sebagai penambah protein bagi orang-orang yang kekurangan protein.
I-2
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
Tabel 2. Kandungan Gizi Pada Jamur Merang Kandungan Gizi
Komposisi Berat Segar/100 gr
Kandungan Air
93.3%
Lemak
0.3%
Protein
1.8%
Abu
1.2%
Kalsium
30 mg/g
Fosfat
37 mg/g
Zat Besi
0.9 mg/g
Tiamin (Vit. B)
0.03 mg/g
Ribovlamin (Vit. B12)
0.01 mg/g
Niasin
1.7 mg/g
Vitamin C
1.7 mg/g
Kalori 24 mg/g Sumber: http://www.deptan.go.id Dari sisi ekonomis Budidaya jamur terutama jamur merang tidak membutuhkan modal yang besar dan jika memahami prosedur pemeliharaan maka tingkat kegagalannya relatif kecil. Dengan usia panen rata-rata 10 hari semenjak tanam maka dengan pengolahan yang optimal akan cepat menghasilkan keuntungan. Pada bulan Mei 2013 harga jamur merang dari petani di Yogyakarta sekitar 15.000/kg. Jika dengan 1 kumbung dengan skala kecil (50cm x 50cm) mampu menghasilkan sekitar 1 kg untuk setiap periode panen, dan dalam satu bulan bisa terjadi 3 kali periode panen, maka untuk 1 kumbung mampu memberikan hasil senilai 45.000/bulan. Jika terdapat lebih dari 1 kumbung atau dimensi kumbung diperbesar tentu akan menghasilkan nilai yang berlipat pula. Agar kumbung bisa dikendalikan kondisi lingkungannya, maka dibutuhkan perangkat elektronis yang akan mengatur kerja dari sistem pengkondisi yang digunakan, misalnya pemanasan-pendinginan-pengembunan. Sensor terdiri dari sensor suhu dan sensor kelembaban. Sensor suhu akan mengukur suhu ruang dalam kumbung dan data hasil pengukuran oleh sensor akan dikirim menuju unit pengendali utama untuk diolah lebih lanjut dalam menentukan aksi berikutnya. Sensor kelembaban akan mengukur tingkat kandungan air dalam udara baik nilai absolutnya maupun nilai relatifnya. Adapun penjelasan tentang kedua sensor tersebut adalah sebagai berikut: a. Sensor Suhu Sensor suhu yang digunakan yaitu IC LM35 sebagai sensor suhu yang teliti dan terkemas dalam bentuk Integrated Circuit (IC), dimana output tegangan keluaran sangat linear bersamaan dengan perubahan suhu. Sensor ini berfungsi sebagai pengubah dari besaran fisis suhu ke besaran tegangan yang memiliki koefisien kaa k a nt e r j a dik e na i ka nt e g a ng a ns e be s a r1 0mV. sebesar 10 mV/0C yang berarti bahwa kenaikan suhu 10 Cma b . Se n s o rKe l e mba ba n Se n s o rRelative Humidity HS1 5Pa d a l a hs e ns o rke l e mb a ba nr e l a t i f .Pa d ada s a r ny ac a r ake r j ada r is e ns o ri ni a da l a hme nd e t e ks ib e s a r ny ak e l e mb a b a nr e l a t i fud a r ad i s e k i t a rs e ns o rt e r s e b ut ,y a ngme ng ha s i l ka npe r u ba ha n ni l a ii mpe d a ns is e ns o r .Se ma k i nb e s a rt i ng ka tk e l e mba b a nr e l a t i fma k as e ma k i nk e c i lp ul ani l a ii mpe d a ns i s e ns o r .Kur v ap e r b a ndi ng a na nt a r ab e s a r ny ap e r ub a h a nr e s i t a ns ida nb e s a r ny ape r ub a ha nke l e mb a ba nr e l a t i f unt uks e ns o rHS15 P.(Wasito, 2004).
Gambar 1. Bentuk IC LM 35 I-3
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
Gambar 2. Bentuk Relative Humidity HS15P Metode Penelitian Da l a mr a n c a nga ns i s t e my a nga k a nd i l a k uk a nme r up a k a ndi s a i nlow cost y a ngb e r o r i e nt a s ip a dadi s a i n s e de r ha nat a p ime mi l i k it i ng k a tk e a k ur a s i a nt i n g g iy a ngda pa tme ng uk u rda nme nge n da l i k a ns uhuda nk e l e mba ba n s e c a r ao t o ma t i s .
Gambar 3. Blok Diagram Elektronik Pengendali Sistem Kumbung Ad a p unpe r a n c a nga nk umb ungo t o ma t i sme mi l i k is p e s i f i ka s ir a nc a ng a na da l a hs e b a g a ibe r i k ut : a ) Se ns o rs uhuI CLM35da ns e n s o rRelative Humidity HS1 5P,k e duas e ns o ri nia ka nbe k e r j ame ng e n da l i ka ns uhu da nk e l e mba b a nr e l a t i fda l a mr ua ng k umb un g ,s e hi ngg ame di at a n a mj a murdida l a mk umb ungt e r j a ga p e ngko n di s i a nl i ng k u ng a n ny ada np a dama s ap a ne na ka nme nd a p a t k a nha s i ls e c a r ao p t i ma l . b ) Me n gg un a k a np e n a mp i lLCD16x 2 . c ) Me n gg un a k a np e ng e nda l imi k r o ko nt r o l e rATMe ga85 35L. d) Ak t ua t o rbe r f ung s is e b a ga ime di ap e ngk o ndi s ir u a ngi n k uba t o r . Hasil dan Pembahasan Pa dad a s a r ny as i s t e mk umb u ngo t oma t i st e r b u a td a r ib a ha na d i a b a t i s ,s e hi ng gad i h a r a pka nko ndi s idil u a r k umb u ngt i d a kb i s ame mpe ng a r uhiko ndi s idida l a mk umb u ngs e hi ng g as uhuda nk e l e mb a b a ny a ngd i b u t u hka n j a mu run t u kt u mb uhs e c a r aop t i ma lb i s adi k e n da l i k a ns e pe nuhny ao l e hs i s t e me l e k t r o n i sy a ngs uda hdi pa s a ngpa da k umb u ng .Di me ns ida r ik umb ung( t i ng g i ×p a nj a ng ×l e ba ra da l a h1 20c m×2 00c m×50c m)de ng a n3b ua hr a kme d i a t a n a m.
Gambar 4. Bentuk Rangka Kumbung Fun g s ik umb ungd i l e ng ka p ide ng a ns i s t e me l e k t r o ni sunt ukme ng a t u rs e c a r ao t oma t i ss uhuda nk e l e mba b a n y a ngt e r j a didida l a mk umb u ng .Da t as u huda nk e l e mb a ba nk umb ungy a nga k a nd i b ua tdi s e s ua i ka nde nga nd a t a a na l i s i ss uh uda nk e l e mb a b a np a dak umb ungt r a di s i o na lpe t a niy a ngt e l a hb e r ha s i lme mb u di da y a k a nj a mur ,d a t a p e ng uk ur a ndi p e r o l e hda l a m3k e l ompokwa k t uda l a ms i k l u sh a r i a ny a i t up a g i s i a ngs o r e .
I 4
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
Ag a rk umb u ngb i s adi k e d a l i ka nko n di s il i ng k ung a nny a ,ma kadi b ut uh k a npe r a ngk a te l e k t r o ni sy a nga k a n me ng a t urk e r j ada r is i s t e mp e ngko ndi s iy a ngdi g una k a n,mi s a lpe ma na s a npe ndi ng i n a npe ng e mb una n.Ad a p un p i r a n t ie l e k t r o ni sp a dak umb ungt e r s u s unme nj a d ib e b e r a p aba g i a n,y a i t us e ns o rs uhuda ns e n s o rke l e mb a b a n. Se ns o rs uh ua ka nme ng u k urs u hur ua ngda l a mk umb ungda nda t aha s i lp e ng uk ur a no l e hs e ns o ra k a ndi k i r i m me nu j u uni tp e ng e nda l iut a mau nt ukd i o l a hl e b i hl a nj u tda l a m me ne nt uka na k s ib e r i k ut ny a .Se ns o rk e l e mba b a na ka n me ng uk urt i ng k a tka n dung a na i rda l a muda r ab a i kni l a ia b s o l ut ny ama up unni l a ir e l a t i f ny a .
Gambar 5. Realisasi Piranti Elektronis Unt u kp e ngk o ndi s i a nr ua ngk umb ungme ng g una k a np e r a ng ka tp e ma na sy a ngbe r g unaunt ukme na i k ka ns uhu o me di at a n a m kompo sj i k as uhup a dakomp o sj a t uhp a dani l a ik r i t i s( <2 8 C) ,s e da ng k a npe r a ng k a tpe ndi ng i na t a u p e ng e r i ngb e r f ung s iu nt ukme ndi ng i nk a na t a ume ng e r i ngka nu da r ap a dar ua ngk umb ungj i k as uhuny ame l e b i h ini l a i na t a uk e l e mb a b a nny ame l e b i h in i l a ik r i t i s( >90%) . k r i t i s( >30oC)da Pe r a ng k a tp e nge mb una ndi g u na k a nun t u kme na i kk a nn i l a ik e l e mb a ba nr e l a t i f( RH)da r ir ua n gk umb u ngj i k a t e r j a dip e nu r u na n ni l a ik a n dung a na i rdiuda r aa k i b a tp e ng a r u hs uhu.Up a y a pe ng e mb una nd e nga nc a r a p e ny e mpr o t a np a r t i k e la i rdida l a mr ua ngk umb u ngs e c a r ame r a t a .
Gambar 6. Unit Pendinginan dan Pengeringan Udara
Gambar 7. Unit Pengembunan Kumbung Penyemprotan Ha s i ly a ngdi p e r o l e hd a r ipe n e l i t i a ny a ngs u da hdi l a k uka nda pa tdi l i h a tde n g a nme mb a n di ngka na nt a r ad a t a ha s i lp e ng uk ur a np a dak umb u ngpe t a nit e r ha da pda t aha s i lp e ng u k ur a npa dak umb ungb ua t a n.Ad a p und a t a d a t a p e r ba nd i n g a nny aa da l a hs e b a ga ib e r i k ut : Tabel 3. Nilai Perbandingan Suhu Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Buatan Dengan Suhu Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Petani TEMPERATUR UDARA (ºC) Suhu Kelayakan RATA-RATA Waktu (ºC) Kumbung Buatan Kumbung Petani Pagi 28. 36 29 . 0 6 2832 Siang 32. 30 34 . 1 3 2832 Sore 31. 98 31 . 1 4 2832 Malam 28. 71 29 . 1 2 2832
I 5
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
Gambar 8. Grafik Nilai Perbandingan Suhu Rata-Rata Terhadap Waktu
∑ data terukur ∑ sampel data
•
Ra t a r a t ada t ap e ng uk ur a n=
•
Suhur a t a r a t ada r ik umb ungj a murb ua t a n(C)=
•
121.35 = 30.34 4 123.45 = 30.86 Suhur a t a r a t ada r ik umb ungj a murp e t a ni(C)= 4 Tabel 4. Nilai Perbandingan Kelembaban Relatif Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Buatan Dengan Kelembaban Relatif Rata-Rata Dalam Kumbung Jamur Petani KELEMBABAN UDARA RATA-RATA RH kelayakan (%RH) Waktu (%) Kumbung Buatan Kumbung Petani Pagi 82 . 02 67 . 7 8 8090 Siang 80 . 06 79 . 7 2 8090 Sore 81 . 15 65 . 3 0 8090 Malam 82 . 74 67 . 9 5 8090
Gambar 9. Grafik Nilai Perbandingan Kelembaban Relatif Rata-Rata Terhadap Waktu • • •
Ra t a r a t ada t ap e ng uk ur a n=
∑ data terukur ∑ sampel data
325.97 = 81.49 4 280.75 = 70.19 RH% r a t a r a t ad a r ik umb u ngj a murp e t a n i(C)= 4 RH% r a t a r a t ad a r ik umb u ngj a murb ua t a n(C)=
I 6
Simposium Nasional RAPI XII - 2013 FT UMS
ISSN 1412-9612
Kesimpulan Da l a mp e r a nc a ng a nda np e mb ua t a npe r a ng ka tr e ka y a s at e k no l og ii nid a p a tb e r s i f a tba r ua t a ume mp e r b a i k i y a ng s uda ha da b e r da s a r ka np e l a k s a n a a np e r a nc a nga ns e l a ma p r o s e sp e ne l i t i a n,s e h i n g gadi da p a tbe b e r a pa k e s i mp ul a ny a ngb i s adi g un a k a ns e b a g a ip e r t i mba nga np e nge mb a ng a n ny ak ede p a n ,y a i t ua nt a r al a i n: a ) Te l a hda pa tdi ha s i l k a ns ua t ua l a tb e r up ak umb ungo t o ma t i sunt ukb u di da y aj a murp a dai ndu s t r ir uma ht a ngga de n g a np e ng uk u rs uh ud a nk e l e mb a ba nu da r ame ngg u na ka ns i s t e me l e k t r o ni kbe r ba s i smi k r o ko nt r o l e r . b ) Pa dape n g uk ur a ns uhuu da r adi t e muka na da ny ani l a ir a t a r a t ak e s a l a ha ns e be s a r1. 04% u nt uks uhuda nni l a i r a t a r a t ake s a l a ha ns e b e s a r0. 04% unt ukk e l e mb a ba n.Suhur a t a r a t ada r ia l a ti n idi wa k t up a g i ,s i a ng ,s o r e ,da n a nk e l e mb a b a nr a t a r a t a ny aa da l a h81 . 4 9%.De n g a nde mi k i a na l a ti n is e s u a id e ng a n ma l a ma da l a h3 0. 3 4oC d j a ngk a ua nke l a y a k a ndi ka r e na k a ns uda hs e s u a ide ng a ns uhud a nk e l e mb a ba ny a ngt e r j a dip a damod e lk umb ung j a murt r a di s i o na lmi l i kpa r ape t a nij a mur . c ) Ha s i lp a ne ny a ngdi p e r o l e hd a r ik umb ungo t oma t i sha s i lp e ne l i t i a nde ng a ndi me ns i( t i ng g i ×p a nj a ng ×l e b a r a da l a h1 20c m×200c m×50c m)de n ga n3b ua hr a kme di at a na m me n c a pa is e k i t a r10 1 2kgj a murme r a ngunt uk s e t i a ppe r i o depa n e n( ±s e t i a p10ha r i ) ,d a nda l a ms a t ub ul a nb i s at e r j a d i3k a l ip e r i o dep a n e n,ma k aunt uk1 k umb ungo t oma t i sma mp ume mbe r i k a nha s i ls e ni l a iRp45 0. 000h i n g g aRp540 . 0 00s e t i a pb ul a nj i k aha r ga j a murme r a ngda r ip e t a n idiYo gy a ka r t as e k i t a rRp15. 000 / k g . Daftar Pustaka Ag us ,G. T. K. ,A.Di a n a wa t i ,E. S.I r a wa n,& K.Mi h a r j a .( 2 002 ) .Budidaya Jamur Konsumsi. J a ka r t a :Ag r ome d i a Pus t a ka . Ha g ut a mi( 2001 ) . Budidaya Jamur Merang. Ci a nj u r :Ya p e nt r aHa g ut a ni . Si na g a .( 2001 ) . Jamur Merang dan Budidayanya. J a k a r t a :Pe ne b a rSua da y a . S,Wa s i t o .( 2 004 ) .Vademekum Elektronika. J a k a r t a :Pe n e r bi tPT.Gr a me di aPus t a k aUt a ma . ht t p : / / www. de p t a n. g o . i d( d i a k s e sp a dat a n gg a l3J u ni20 1 3)
Cy r i l l aI n dr iPa r wa t i ,S. T. ,M. T,l a h i rd iBa nt ult a ng g a l18Ma r e t197 4,me nj a dis t a fp e nga j a rt e t a pdiJ ur us a n Te k n i kI nd us t r iI ns t i t utSa i ns& Te k no l o g iAKPRI NDYo gy a ka r t a ,l u l u sp e ndi di k a nS1d a r iJ ur us a nTe k n i kKi mi a UPNYog y a k a r t at a h un199 8d a nl u l u sp e ndi di k a nS2d a r iJ u r us a nTe k ni kI n dus t r iI TSSur a ba y at a hu n2001 ,a l a ma t k a nt o rKa mp usI STA J l .Ka l i s a ha kNo .2 8Komp l e k sBa l a pa nYo gy a ka r t a ,( Ema i l :c i n dr i p a r wa t i @y a h oo . c om) . J udulp e ne l i t i a nt e r a k h i r( 201 3)y a i t u“ Kumb u ngo t oma t i sunt ukb udi da y aj a mu rpa dai n dus t r ir uma ht a ng g a ”y a ng di da na io l e hDi k t ip a dap r og r a mDo s e nPe mul a .
I 7