Kuliah I Sejarah, Pengertian dan Kontribusi Bioteknologi dalam bidang Pertanian: Konsep sel sebagai produsen dalam Bioteknologi
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Cuplikan GBPP No
Tujuan Instruksional Khusus 1. Mahasiswa mampu menje-laskan sejarah, pengertian, dan kontribusi bioteknologi dalam bidang pertanian. Mahasiswa juga harus mampu menjelaskan konsep sel sebagai produsen dalam persepektif bioteknologi
Pokok Bahasan Sejarah, Pengertian dan Kontribusi Bioteknologi dalam bidang Pertanian: Konsep sel sebagai produsen dalam Bioteknologi
Sub Pokok Bahasan 1. Sejarah Bioteknologi 2. Pengertian Bioteknologi dan ilmu terkait dalam Bioteknologi 3. Kontribusi bioteknologi dalam bidang pertanian 4. Konsep sel sebagai produsen dalam bioteknologi
Est. Daftar Waktu Kepustakaan 15 menit 1, 6, 7 5 menit
60 menit
20 menit
I. Sejarah Bioteknologi
Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum Louis Pasteur •
Minuman beralkohol (Bir, anggur, tuak)
•
Makanan terfermentasi (Keju, yoghurt, tape,tempe, petis, terasi)
Perkembangan Bioteknologi
Jaman Louis Pasteur • Alkohol (Etanol, Butanol, aseton, gliserol) • Asam organik (Asam sitrat, asam asetat) • Pengolahan limbah secara aerob
Perkembangan Bioteknologi
Jaman antibiotika • Antibiotika (Penisilin, tetrasiklin, streptomisin) • Vaksin (Vaksin anti NCD, vaksin anti polio) • Transformasi steroid (DOPA) • Teknologi fermentasi media cair • Teknologi biakan jaringan hewan
Perkembangan Bioteknologi
Jaman pasca antibiotika • Asam amino (Asam glutamat, lisin, aspartame) • Protein sel tunggal • Enzim (amilase, glukosa isomerase, glukosa dehidrogenase) • Teknologi imobilisasi sel dan ensim • Teknologi pengolahan limbah cair anaerob (Biogas) • Polisakarida bakteri (Xanthan, Trehalosa)
Timeline Perkembangan Bioteknologi Seleksi kuda (Babylonia-6000 SM): benih padi :Cina; Gandum, jagung : Eropah dan Amerika Perkembangan ilmu Genetika : Mendel (1822-1884) 1843, Abbe` Napp (1843)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Timeline Perkembangan Bioteknologi Tahun
Kejadian penting
1865
Gen dianggap sebagai faktor partikulat
1900
Penemuan kembali hukum Mendel (Correns, Tschermak, de Vries)
1903
Khromosome adalah unit keturunan
1910
Gen-gen terletak pada kromosom
1913
Kromosome mengandung gen-gen yang tersusun secara linear
1927
Mutasi adalah perubahan physik pada gen
1931
Rekombinasi disebabkan oleh pindah silang
1944
DNA adalah materi genetik
1945
Gen adalah pengkode protein
1953
DNA berbentuk double helix (Watson dan Crick)
1958
Replikasi DNA bersifat semikonservatif
1961
Kode genetik tersusun secara triplet
1972
Kloning DNA ke dalam plasmid vektor
1976
Kloning gen pengendali insulin
Timeline Perkembangan Bioteknologi Tahun 1972 1973 1975 1975 1977 1978 1981 1982 1983 1984 1985 1987 1988 1989 1992
Kejadian Dihasilkannya rekombinan DNA pertama dengan bantuan enzim Ligase, Dihasilkannya organisme transgenik pertama oleh Cohen, et al. Ditemukannya teknik elektrophoresis dengan Agarose Sekuensing dengan metode pemutusan berantai Metode hibridisasi DNA Didirikannya perusahaan yang bergerak dalam teknologi gen: Genentech Diperkenalkannya RFLP (Restriction Fragment Length Polymorphism) 579 gen manusia berhasil dipetakan diperkenalkannya Hibridisasi in-situ Genbank sekuens pertama didirikan Identifikasi pertama penyakit Huntington’s pada kromosom IV Diperkenalkannya Pulsefield Gel Elektroporesis (PFGE) Diperkenalkannya PCR (Polymerase Chain Reaction) Diperkenalkannya YAC (Yeast Artificial Chromosome) Didirikannya proyek pensekuenan genom manusia Peta lengkap pertama genome Hemophilius influenzae Peta tautan lengkap genome manusia pertama
Timeline Perkembangan Bioteknologi Tahun Kejadian 1993 Diperkenalkannya ESTs (Expressed Sequences Tags), Dipublikasikannya peta fisik pertama genome manusia 1995 Genom Haemophilus influenza dan Mycoplasma genitalium lengkap disekuens 1996 Genom Saccharomyces cereviceae (Eukaryot) lengkap disekuens, juga Eschericia coli , Methanococcus fannaschii (Archaeobacteria) lengkap disekuens, Diperkenalkannya teknologi chip 1997 Dipublikasikannya peta fisik genom manusia yang lengkap 1998 Genom C. elegans selesai disekuens 1999 Genom Drosophila melanogaster selesai disekuens 2000 Genom Arabidopsis thaliana selesai disekuens 2000 Genome manusia H.sapiens selesai disekuens 2000 Genom Oriza sativa selesai disekuens 2002 Genom nyamuk Anopheles gambiae dan Plasmodium palcifarum selesai disekuens
2. Pengertian Bioteknologi • Bios : makhluk hidup • Teknos : teknik/metode/prosedur • Logos : ilmu pengetahuan
Definisi CBD (Convention on Biological Diversity) 29 Desember 1993 –Rio de Janeiro: • Bioteknologi adalah teknologi yang mengaplikasikan penggunaan sistem biologis, organisme hidup, atau turunannya untuk membuat atau memodifikasi produk ataupun proses untuk tujuan tertentu. • Interpretasi (luas) mencakup berbagai alat dan teknik yang digunakan dalam berbagai kegiatan produksi material. • Interpretasi (sempit) berkaitan dengan teknik-teknik DNA (Deoxyribonucleic acid) yakni material genetik yang terdapat pada setiap organisme hidup, biologi molekuler dan aplikasi-aplikasi teknik reproduksi.
Pengertian Bioteknologi dan Ilmu Terkait dalam Ilmu Bioteknologi Bidang Kajian pendukung sesuai bidang kajian
Pertanian
Kedokteran Peternakan Farmasi
Biotek nologi
?????????
Teknologi pangan Lingkungan Kehutanan
Industri Nanoteknologi
3. Kontribusi bioteknologi dalam bidang pertanian
Penciptaan Varietas Resisten • Resistensi terhadap Herbisida Tanaman dengan resistensi terhadap herbisida adalah tanaman transgenik pertama yang diusahakan secara komersial, dengan alasan: 1.Relatif mudah untuk menghasilkannya 2.Gulma dapat menyebabkan 10-15% pengurangan hasil 3.Penggunaan herbisida yang tidak saja mahal, akan tetapi juga tidak ramah lingkungan.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Herbisida Total X Herbisida Selektif •Meracun terhadap semua jenis tumbuhan •Cepat terurari di tanah •(Phosphinothricin, Basta=(WP) PPT/10 hari), Glyphosat (Round up (WP)/3-60 hari)
•Aktif pada dosis tertentu terhadap tumbuhan tertentu dengan karakter morfologi dan fisiologi tertentu •Persistensi lama di tanah dan air. •Atrazin, Bromoxynil, 2.4-D
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Penciptaan Tanaman Resistensi terhadap Herbisida Herbisida Basta ® Sumber gen Resisten: gen bar- dan gen pat- diisolasi dari Bakteri tanah Streptomyces hygroscopicus dan S. viridochromogenes Mutan Lucerne (Medicago sativa) gen toleran terhadap Basta Produk: Phosphinothricin-acetyltransferase Fungsi: detoksifikasi melalui proses acetilasi Promotor: 35S-Promotor dari CaMV Tanaman: lucerne, tomat, jagung, padi, gandum dan kedelai
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Glyphosat Enzym Oxidoreduktase (bakteri) dan EPSP-Shynthase (35S-Promotor) dari A. tumifaciens strain CP4 (mutant) Tanaman transgenik yang dihasilkan:
Kapas, kentang, Jagung, kedelai, tembakau dan gandum 1996-1997 (USA): Tanaman transgenik resisten herbisida menurunkan penggunaan herbisida 22-26%. Erosi tanah menurun 90%, peningkatan produksi 5%
Problem : kekuatiran tentang penyebaran gen herbisida resisten, dicoba penggunaan plastida sebagai target untuk pengintegrasian gen asing Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap herbisida
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Serangga Pertimbangan: Penggunaan insektisida yang jelas selain tidak ekonomis juga tidak ramah lingkungan
Menjadikan tanaman resisten terhadap serangga Sumber gen resisten: Bacillus thuringiensis, Bt-toxin , δ-Endotoxin Tanaman: Kapas, kentang, jagung, tomat
European corn borer
Keuntungan: Kapas: penghematan insektisida 3,6 juta liter, produksi 7% meningkat Jagung : 300.000 kg (10%) Western corn rootworm
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Serangga
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Problem: Ada serangga yang resisten terhadap δ_endotoxin,
Strategi lain: Serin-Proteinase-inhibitor (menghambat enzim pencernaan)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Resistensi terhadap Virus Cross protection Coat protein gen ditransfer sebagai pelindung thdp. virus asing
Source: www.apsnet.org Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
R-Gene (-Resistent Gen) Resistensi terhadap Bakteri dan jamur 200 jenis bakteri bersifat pathogen (prokaryot) 8000 jenis jamur bersifat pathogen (Eukaryot) (100.000 jenis nonpathogen) Pathogen
Tanaman Inang
Gejala Penyakit
Bakteri
Agrobacterium tumifaciens
Tumbuhan dikotil
Erwinia amylovora
Apel, peer
Pseodomonas syringae pv. lachrymans
Timun
Bercak daun
Streptomyces scabies
Kentang
Bisul
Xanthomonas oryzae pv. oryzae
Padi
Blast
Ophiostoma novo-ulmi
Ulm
Mati ulm
Phytoptora infestans
Kentang
Busuk umbi
Puccinia graminis
Gandum
Karat hitam
Pembentukan tumor
Jamur
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Kerusakan akibat Jamur dan Bakteri: • Kerusakan morfologis, fisiologis • kontaminasi (mycotoksin) didalam bahan makanan dalam jangka panjang bersifat carcinogenic Kasus Phytoptora infestans Tanaman kentang di USA (1845), kelaparan terparah di dunia sehingga menyebabkan migrasi besar-besaran dari Irlandia ke USA
Strategi: - Chitinase untuk mencerna lapisan chitin dinding sel jamur (spesifik) - α-Thionin terhadap Pseudomonas syringae, dan Fusarium oxysporum Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Strategi - Gen Cholinoxygenase dari bakteri Arthrobacter globiformis menghasilkan Transgenik Arabidopsi thaliana toleran terhadap kadar garam tinggi (Glycinbetain) - Mannitol-Dehydrogenase (E. coli )menyebabkan akumulasi mannitol yang bisa meningkatkan toleransi terhadap kekeringan pada tanaman tembakau - Quicsilberreduktase (bakteri) pada tanaman Liriodendron tulipifera meningkatkan toleransi terhadap logam perak - Gen Metallothionin pada tanaman tembakau meningkatkan resistensi terhadap logam Cadmium
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Toleran terhadap stress lingkungan (abiotic-stress) • Panas, • Dingin, • Kekeringan • Kadar Garam yang tinggi • Kekurangan mineral • Logam berat • Radiasi UV-B
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Gene glutathione dari E. coli berperan dalam chelating untuk mengurangi keracunan pollutant.
Deteksi pollutant
Rumput lapangan golf
Tahan herbisida Tumbuh lambat mengurangi pemangkasan mengurangi polusi Bio Steel Jaring laba-laba adalah protein terkuat Protein penyusu jaring laba-laba diekspresikan di bulu domba Hasilnya utuk membuat baju tahan peluru (Nexia)
Deteksi Ranjau Darat Dibutuhkan oleh Angkatan Darat, Tanpa upaya ini,anak-anak dan penduduk sipil terancam Bantuan Bioteknologi Tanaman (dikembangkan oleh Aresa Biodetection) • Gen yang peka terhadap logam dimasukkan ke dalam tanaman • Apabila akar tanaman menyentuh ranjau darat, Tanaman berubah warna dari hijau menjadi merah
Mendeteksi ranjau darat
Perubahan pada bahan makanan Negara berkembang: kekurangan pangan Negara Maju : Alergi, kualitas bahan makanan, transportasi
Strategi - Gen AGPase (ADP-Glucose-phsoporilase) dari E. coli digunakan untuk meningkatkan kandungan pati pada tanaman kentang Sebaliknya teknik ekspressi antisense Dihasilkan kentang yang menghasilkan amylopketin, tapi tanpa amylosa (penting untuk industri) - Gen Thioesterase dari Umbellularia californica dapat meningkatkan kandungan Laurat pada tanaman Raps, berguna dalam pembuatan margarin
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Perubahan pada bahan makanan Kandungan Protein dan asam amino esensial, vitamin
- Pada tanaman padi dihasilkan tanaman transgenikj yang mampu menghasilkan kadar β-Carotin yang tinggi. Untuk itu empat macam gen pengkode empat macam enzim diintegrasikan: - Phyton-Synthase, Phytoen-Desaturase, ζ-Carotin-Desaturase dan Lycopen-ß-Cyclase.
- Golden Rice
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Rasa dan Daya Simpan •
•
Polygalacturonase dengan teknik antisense dapat diinaktifkan dan daya simpan menjadi lama. Tomat dengan tanda Flavr Savr®.
Bahan baku industri •Poly (3HB) = PHB untuk menghasilkan materi bioplastik. Berhasil dicobakan pada plastida tanaman Arabidopsis thaliana dari gen Ralstonia eutropha
Source: Wikipedia E. coli
Produksi Metabolik Sekunder • Alkaloid : Morphin = Atropin (Papaver somniferum) Taxol untuk kanker dari Taxus brevifolia • Bahan untuk imunisasi: Gen spaA menghasilkan protein yang mampu mencegah karies gigi
proteins such as growth hormones, insulin, blood substitutes, and trypsin inhibitor Promega-3 fatty acid not from fish Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENGANTAR PEMULIAAN TANAMAN
Barnase-Barstar-System ON MALE STERILITY RNase dari Bacillus amyloliquefaciens >< Barstar Tumbuhan Steril (MS)
Tumbuhan Normal TA29
Barnase
TA29
Barnase
TA29
Barstar
Barnase
+
Barstar
Barnase Degradasi RNA di tapetum Tapetum mati Tapetum hidup Pollen tidak terbentuk
Pollen terbentuk normal
Dr. Jamsari-program study pemuliaan tanaman-BDP-FPUA
References: 1. Hayward, et al. (1993). Plant Breeding-principles and prospects. Chapman & Hall. 2. Fehr, W.R. (1987). Prnciples of cultivar development. Macmillan Publishing. Co. New York.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
SELEKSI BERPANDUAN PENANDA
MARKER ASSISTED SELECTION (MAS)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Penanda Morfologis
Catharanthus roseus Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Sistem Penanda AFLP (Amplified Fragment Length Polymorphism)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Sistem Penanda STS (Sequences Tagged Sites) CAPs (Cleavage Amplified Polymorphisms) Mm m fmm mf mmm f f m mmm
V
Mm
MM
mm
Mm
MM
mm
A 400 bp 211 bp 152 bp 104 bp 85 bp
430 bp
20-39 bp
STS
B
104 bp
189 bp
341 bp 361 bp
ASP2-SP6 (M)
400 bp 104 bp
C ASP2-SP6 (m)
85 bp 104 bp
152 bp
20 bp
39 bp
189 bp 400 bp
104 bp
85 bp
CAPs Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Sistem Penanda SNP (Single Nucleotide Polymorphism)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
4. Konsep Sel Sebagai Produsen Peluang pemanfaatan sel sebagai produsen dengan menggunakan potensi bioteknologi Kultur starter protein, aroma buatan, bahan pengawet, Zat perasa, konsentrat
Protein pakan ternak, Asam amino, vitamin silase, Biopestisida, Tanaman resisten, metabolik sekunder
Enzim: untuk mencerna lemak, selulose, protein, pati,
Produksi bahan makanan Produk Pertanian
Konversi bahan mentah Sel Sebagai Produsen
Antibiotika, hormon, enzim, bahan, imunisasi,
Produksi bahan obatobatan Teknik Lingkungan dan Energi alternatif
Bahan baku dalam industri Enzim pencuci, kosmetik, Plastik dan pembungkus ramah lingkungan,
inhibitor, antibodi, vitamin
Degradasi dan perubahan kontaminan berbahaya untuk pembersihan sampah. Biogas,
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Selesai
Tugas • Buatlah essai singkat (1 halaman folio) tentang kemungkinan aplikasi bioteknologi dalam bidang pertanian untuk berbagai macam tujuan. • Thema yang digunakan tidak dibenarkan sama, material kajian harus berbeda. • Tulis dengan kalimat sendiri, bila menggunakan kalima orang lain maka sumber harus dituliskan! • Kumpul tanggal: 29 Agustus 2012, sebelum kuliah dimulai.
Materi II.
Struktur Detail dan Fungsi Molekul Genetik: DNA, RNA dan Protein.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright statement: Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku dinegara kesatuan Republik Indonesia.
Sub Pokok Bahasan 1. Struktur detail sel dan organelorganelnya 2. Struktur detail dan fungsi DNA 3. Struktur detail dan fungsi RNA 4. Struktur detail dan fungsi protein
Tujuan Instruksional Mahasiswa mampu menjelaskan struktur detail DNA, RNA, dan Protein
1. Struktur detail sel dan organelorganelnya
1. Struktur detail sel dan organel-organelnya Liver Cell Structure of an animal cel
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Lokasi materi genetik DNA dan RNA (eukaryot)
N
C
N
M
M M
S
Tumbuhan
S
Hewan
Lokasi materi genetik DNA dan RNA (prokaryot/virus)
Bakteri
Virus
Dogma Sentral Materi
Proses
DNA (Gen)
Lokasi Nukleus
Transkripsi
mRNA
Nukleus/Sitoplasma
Translasi
Protein
Nukleus/Sitoplasma /organel lainnnya
2. Struktur detail dan fungsi DNA
2. Struktur detail dan fungsi DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Idiogram kromosom manusia Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Source: Reamon Büttner, S.M.
Analisis FISH dengan berbagai probe Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
STRUKTUR HALUS MATERI GENETIK
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
2. Struktur Halus Materi Genetik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
2. Struktur Halus Materi Genetik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
MATERI GENETIK H H
H O
5‘
Ikatan hidrogen
Timin C
H
H
O
C
3‘
Nukleotid
C
H
H
T
O
A
N
N
H
C
C
Adenin
N
N
C
C
C
O
C
Dioxyribosa
H
H
N
N
C G
C
H
N
C
C
N
N
G
Ikatan hidrogen
H
Citosin
C
H O
C
C N
N
A C
H
H
C
C N
T
C
O Dioxyribosa
Guanin
N
N
C
H
G 3‘
5‘ Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
2. Struktur Halus Materi Genetik
Struktur Double Helix DNA menurut Watson dan Crick Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik 20Å (2,0 nm)
34Å (3,4 nm)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Sekuens DNA 8 genotipe beet gula Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
STRUKTUR HALUS MATERI GENETIK
telomer repetitiv sekuens daerah kaya gen sentromer
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
STRUKTUR HALUS MATERI GENETIK
Panjang rata-rata sebuah gen ~ 1,2 kb < 1 kb = 1000 bp > 32 kb = 10.000 bp
Prokaryot: tidak mengandung intron Eukaryot : Mengandung Intron
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
3. Struktur detail dan fungsi RNA
Ekspresi Genetik Gen A 5‘ 3‘
Exon E
Intron Exon Intron
Exon
P Titik stop
Titik start
5‘ 3‘
Sekuens DNA
Transkripsi m-RNA sementara
Pemisahan intron
m-RNA matang
Nukleus Sitoplasma
Translasi
Protein
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Materi Genetik Pita atas
5‘ ACTGTTGCACCGGTTATATAGCGTAAGTCAGTCTCGA 3‘ TGACAACGTGGCCAATATATCGCATTCAGTCAGAGCT Pita bawah Sintesis mRNA
5‘ ACUGUUGCACCGGUUAUAUAGCGUAAGUCAGUCUCGA 3‘ Sintesis cDNA (Reverse transkriptase)
5‘ACTGTTGCACCGGTTATATAGCGTAAGTCAGTCTCGA 3‘
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
TRANSKRIPSI Coding strand = sense
Template strand = antisense
Transkripsi
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2005-2006
mRNA pada Eukaryot Struktur cap yang terbentuk pada ujung 5‘ mRNA eukaryot O
CH3
C
N
H2N
C
CH
CH N
N C
HN
C
HN C
NH2
C
O
O
N CH2
O
P O
O
P O
O
C
HC O
N
P
CH2
O
N
NH2 C
O
OCH3 HC O O
P
O
N C
HN
CH N
C N
CH2
O
OCH3 O O
P
O
O
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Siklus
min
Transkripsi mulai
RNA polymerase
min
Transkripsi mulai
<1
0
mRNA
ppp
pp p
Modifikasi ujung 5‘ 6
Ribosom memulai translasi
a. Bakteri
RNA polymerase
Ujung 3‘ mRNA dipotong dan dilepaskan
0,5
b. Eukaryot
ppp 20
Degradasi dimulai pada ujung 5‘
Ujung 3‘ dipoliadenilasi
1,5 AAAAAA
ppp
2,0 RNA polymerase berhenti di ujung 3‘
25
mRNA ditransport ke dalam sitoplasma
AAAAAA
ppp 3,0
Degradasi mRNA berlanjut, ribosom menyelesaikan translasi
> 4 >h hr
Ribosom mentranslasi mRNA
ppp
AAAAAA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
tRNA tRNA adalah adapter yang menghubungkan antara mRNA dengan asam amino. Ciri-ciri penting:
1.Setiap satu tRNA mewakili satu jenis asam amino yang berikatan secara kovalen. 2.Mengandung sekuens trinukleotid antikodon berkomplementer dengan kodon yang mencerminakan asam aminonya. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Asam amino
tRNA 5‘
Base-paired stem
Single stranded loop
Anti codon-codon pairing mRNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
NH2 H
C
R
C =O
O Asam amino
5‘
CH2
OH O
tRNA
Base-paired stem
Single stranded loop
Anti codon-codon pairing mRNA
Ujung 3‘ tRNA
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005 Any base A
Invariant
C
Semi invariant
C
Sometimes absent
73
Lengan penerima
Lengan D
17 17:1
16
U*
Pu 13 12
G 20
72
2
71
3
70
4
69
5
68
6
67
7
66
22
Lengan TΨC
Py
Py 10
49
50 51 52
G
27
43
28
42
29
41
30
40
31
39
Py* U 34
59 A* Pu C
T
Ψ
47:16 47:15
26
Antikodon
C
Py
23 Pu 25
A 20:1 20:2
63 62
65 64
9
A
G*
1
Lengan extra
44 45 46 47 47:1
38 Pu 35
36
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005
Modifikasi basa pada tRNA Modifikasi basa yang terjadi pada tRNA mempengaruhi kemampuan „pairing“. O C
O
O
H
C
HN
CH
C
CH N
O
O
O
HN
C
H
HN
C
C
H
C O
N H
Uridine
C
C
Dihydrouridine (D)
CH3 C CH
N
Ribothymidine (T)
O
HN
NH
C
CH N
Pseudouridine (v)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005 NH2
CH3
C
C
C
N
CH
N
CH
C
CH
C
CH
O
O
N
O
N
C
C
N C
C
CH N
N
N
C
HC
C
CH
CH C N
C
O
NH2
HC
CH3
N
5-methylcytidine
3-methylcytidine
Cytidine
N
NH2
NH
N
Adenosine
N
N
Inosine
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
rRNA (ribosomal RNA)
Karakteristik rRNA
Berada dalam ribosom (ribonucleoprotein) Ukuran ribosom ditentukan oleh tingkat pengendapannya, diukur dengan satuan S (Svedbergs). Ribosom bakteri ~70S, sedangkan eukaryot memiliki nilai sedimentasi ~80S.
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005
Struktur 30S subunit Kaya RNA Kaya Protein S11
S7 S13 S19 S9 S1 S14 S10
S3
S20
Ujung 3‘
S18 S6 S21 S15 S17 S2 S16 S12 S8
Ujung 5‘
Domain protein
Domain pusat rRNA
Domain 3‘ rRNA
Domain 5‘ rRNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
rRNA (ribosomal RNA)
• Pada sub unit kecil (30S) bakteri, terdapat jenis 16S rRNA & 21 protein. Sedangkan unit besarnya (50S) mengandung 23S rRNA dan 5S rRNA serta 31 protein. • Pada eukaryot: terdapat 18S rRNA dan 28S rRNA serta protein yang lebih banyak.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
rRNA (ribosomal RNA) Ribosom
rRNA
Protein
Bakteri 50S
70S
23S = 2904 basa
Masa= 2,5 x
106 D
66% RNA
5S = 120 basa 21
30S
16 S = 1542 basa
Mamalia 60S
80S
28S = 4718 basa
Masa= 4,2 x 106 D 60% RNA 40S
31
49
5,8S = 120 basa 5S = 120 basa 18S = 1874 basa
33
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Fungsi rRNA dalam sintesis protein • Ujung 3‘ rRNA berinteraksi secara langsung dengan mRNA pada tahap inisiasi • Daerah spesifik 16S rRNA berinteraksi secara langsung dengan derah antikodon tRNA
• Interaksi subunit melibatkan baik 16S dan 23S rRNA, meskipun belum jelas apakah interaksi terjadi secara langsung antara RNA-RNA atau RNA-protein. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
4. Struktur detail dan fungsi protein
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PROTEIN Komponen esensial untuk organisme hidup Jenis protein: Protein sederhana : hidrolisis menghasilkan hanya asam amino Protein majemuk : hidrolisis menghasilkan asam amino dan senyawa lain (organik –non organik = gugus prostetik)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Klasifikasi protein sederhana Nama Albumin Globulin
Glutelin Gliadin (Promalin) Histon
Protamin
Sifat Kelarutan Larut dalam air, dapat diendapkan oleh garam dengan kadar tinggi Tidak larut dalam air murni, larut dalam garam encer, tetapi tidak larut dalam larutan garam ¼ atau ½ jenuh. Tidak larut dalam larutan netral, tapi larut dalam larutan basa atau asam encer Tidak larut dalam air atau etanol absolute, tapi larut dalam etanol 70-80% Larut dalam air, tidak larut dalam larutan amonia encer, histon bersifat basa
Larut dalam air dan bersifat basa (lebih basa dari histon), dan berupa protein kecil. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Klasifikasi Protein Majemuk Berdasar Gugus Prostetiknya Nama Nukleoprotein Glikoprotein Phospoprotein Lipoprotein Khromoprotein Flavoprotein
Gugus Prostetik Asam Nukleat Karbohidrat Phospat Lipid Zat Warna (pigmen) Flavin nukleotida
Flavoprotein sering dimasukkan kedalam kelas khromoprotein, karena flavin juga berwarna
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Asam Amino sebagai Molekul Dasar Protein
H R
C
COOH
NH2
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Asam Amino
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005
Simbol-simbol untuk asam-asam amino penyusun protein No. 1. 2. 3. 4.
Asam amino Alanin Arginin Asparagin Asam aspartat
Simbol 3 huruf Ala Arg Asn Asp
Simbol 1 huruf A R N D
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Asn + Asp Sistein Glutamin Asam Glutamat Gln + Glu Glisin
Asx Cys Gln Glu Glx Gly
B C Q E Z G
11. 12. 13. 14. 15. 16.
Histidin Isoleusin Leusin Lisin Methionin Phenilalanin
His Ile Leu Lys Met Phe
H I L K M F
17. 18. 19. 20. 21. 22.
Prolin Serin Threonin Tirosin Valin Triptophan
Pro Ser Thr Tyr Val Tri
P S T Y V
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Struktur Kimia Senyawa Poplipeptida
Ujung N/N terminal
Ujung C/C terminal
H2N– AA1—AA2—AA3—AA4—AAn-2—AAn-1—AAn--- COO
g N (amino)
Ujung C (kar
Klasifikasi protein berdasar fungsi biologisnya Golongan
Fungsi Biologis
1. Enzim
Mengkatalisis reaksi-reaksi biokimia, misalnya ribonuklease, tripsin, amilase, dll.
2. Protein cadangan
Disimpan sebagai bahan cadangan , misalnya gliadin, dalam gandum, zein dalam jagung, ovalbumin dalam putih telu
3. Protein transpor
Mentransfor zat-zat atau unsur tertentu, seperti hemoglobin untuk O2, albumin serum untuk asam lemak dll.
4. Protein kontraktil
Untuk kontraksi jaringan-jaringan tertentu misalnya miosin untuk kontraksi otot, dinein untuk kontraksi cilia dan flagellata
5. Protein pelindung dalam darah mamalia
Melindungi tubuh terhadap agen-agen asing, seperti zat antibodi, fibrinogen dll.
6. Toksin
Racun-racun yang berasal dari hewan atau tumbuhan, seperti risin (racun dalam beras), racun ular, dll.
7. Hormon
Senyawa yang berfungsi sebagai pengatur proses hidup dalam tubuh, seperti insulin, hormon pertumbuahan, dll.
8. Protein struktur
Protein penyusun struktur sel, jaringan dan tubuh organisme, seperti glikprotein untuk dinding sel, keratin untuk rambut, bulu, skleretin untuk bagian luar serangga , dll. Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Sintesis Protein = Expressi Gen Dua Proses Utama: 1.Transkripsi : proses menghasilkan RNA pita tunggal yang identik dengan salah satu pita dari pita ganda DNA.
2.Translasi : proses perubahan sekuen asam nukleat RNA kedalam sekuens asam amino penyusun protein.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
BIOLOGI MOLEKULER. Smester Genap 2004-2005 Basa pertama
Basa kedua
U U C A G
UUU UUC UUA UUG CUU CUC CUA CUG AUU AUC AUA AUG GUU GUC GUA GUG
Phe Leu
Leu
Ile
Met Val
C UCU UCC UCA UCG CCU CCC CCA CCG ACU ACC ACA ACG GCU GCC GCA GCG
Ser
Pro
Thr
Ala
A UAU UAC UAA UAG
Tyr
CAU CAC CAA CAG
His
AAU AAC AAA AAG
Asn
GAU GAC
Asp
STOP
Gln
Lys
Glu
G UGU UGC UGA UGG
Cys
CGU CGC CGA CGG
Arg
AGU AGC AGA AGG
Ser
GGU GGC GGA GGG
STOP Trp
Arg
Gly
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Daftar asam amino, simbol 3 dan 1 huruf serta karakteristik masing-masingnya. Asam amino Alanin Arginin Asparagin Asam aspartat Asn + Asp Sistein Glutamin Asam Glutamat Gln + Glu Glisin Histidin Isoleusin Leusin Lisin Methionin Phenilalanin Prolin Serin Threonin Tirosin Valin Triptophan Asam amino tidak spesifik
Simbol 3 huruf
Simbol 1 huruf
Ala Arg Asn Asp Asx Cys Gln Glu Glx Gly His Ile Leu Lys Met Phe Pro Ser Thr Tyr Val Tri
A R N D B C Q E Z G H I L K M F P S T Y V W X
Karakteristik berdasar gugus R hidropobik Basa Netral Asam Asam Netral Asam Basa Hidropobik Hidropobik Basa Hidropobik Hirdopobik Hidropobik Netral Netral Netral-Hidropobik Hidropobik Hidropobik
Struktur Protein Struktur primer, yakni struktur protein berdasarkan sekuen asam amino penyusunnya. GFP-Sekuens (238) • MSKGEELFTGVVPILVELDGDVNGHKFSVSGEGEGDATYGKLTLKFIC TTGKLPVPWPTLVTTFSYGVQCFSRYPDHMKQHDFFKSAMPEGYVQ ERTIFFKDDGNYKTRAEVKFEGDTLVNRIELKGIDFKEDGNILGHKLEY NYNSHNVYIMADKQKNGIKVNFKIRHNIEDGSVQLADHYQQNTPIG DGPVLLPDNHYLSTQSALSKDPNEKRDHMVLLEFVTAAGITHGMDE LYK
Struktur sekunder • Struktur yang terbentuk oleh adanya ikatan hidrogen antara rantai utama peptida.
Struktur tertier Struktur tiga dimensi dari molekul protein tunggal. Struktur tiga dimensi akan ditentukan oleh interaksi hidrofobik non spesifik antara struktur α-heliks dengan struktur pita-β membentuk struktur globular.
Struktur quartener • Struktur yang terdiri dari beberapa macam sub unit ikatan polipeptida ataupun protein. Structure of human hemoglobin, source: Wikipedia
Struktur Protein
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Dasar-Dasar Teknik Analisis Molekuler
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bioteknologi Tanaman
2.1. Isolasi DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
2.1. Isolasi DNA Tujuan : Membebaskan molekul DNA didalam sel tanpa merusak keutuhan molekul DNA, (protein histon, inti sel, dinding sel). Hal Penting yang harus dipertimbangkan 1. Keutuhan ukuran molekul DNA 2. Efektifitas isolasi 3. Kemurnian DNA hasil isolasi
4. Praktis dan ekonomis
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Langkah-Langkah Isolasi 1. Pemecahan sel dari jaringan: cara: Mekanis , dengan menggerus jaringan (akar, daun, batang dll) kimiawi , dengan menggunakan enzim spt. sellulase, pektinase, dan lain-lain. Pemurnian dilakukan dengan cara lisis menggunakan deterjen spt: SDS = Sodium Duodecyl Sulfonat
CTAB = Hexadecyltrimethyl ammonium bromide
2. Deproteinase: cara : Proteinase K, Phenol yang dilanjutkan dengan mengendapkannya dengan Chloroform dan isoamylalkohol
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
3. Pemanenan DNA: Cara: Kromatografi adsorpsi, Kromatografi pertukaran ion, Presipitasi dengan, isopropanol ataupun alkohol
Isolasi juga dapat dilakukan dengan Kit Isolasi tetapi harganya mahal Kontrol Kualitas: Cara : Teknik elektrophoresis standar menggunakan gel agarose
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Contoh hasil analisis kualitas DNA dengan elektrophoresis standar 25 50 1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11 12 13 14 15
Sumber DNA Genomik asparagus, dokumentasi Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
2.3. Elektroporesis
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Electrophoresis:
Proses pemisahan molekul-molekul dengan menggunakan arus listrik Bedakan dengan : Electrophoration Diperkenalkan tahun 1973 bersamaan dengan penemuan agarose (Sambrook, et al. 1973)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Prinsip:
DNA bermuatan negatif, karena itu mengalir dari negatif menuju positif Molekul besar bermigrasi lambat, molekul kecil bermigrasi cepat
Power Supply
Horizontal electrophoresis
Vertical electrophoresis
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Gambar Bak Elektrophoresis
Sumber: Bio Rad (Jerman)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Faktor penentu laju migrasi
1. Berat molekul, 2. Konsentrasi gel, 3. Bentuk konformasi dari molekul DNA, 4. dan kekuatan arus listrik 1. Berat molekul,
Semakin berat semakin lambat
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
2. Konsentrasi gel, Kisaran daya pisah molekul DNA pada berbagai konsentrasi gel agarose
Konsentrasi agarose (% [w/v])
Kisaran molekul DNA dalam bentuk linear yang efisien untuk dipisahkan (kb)
0,3
5,0 - 60,0
0,6
1,0 - 20,0
0,7
0,8 - 10,0
0,9
0,5 - 7,0
1,2
0,1 - 6,0
1,5
0,2 - 3,0
2,0
0,1 - 2,0
Methaphore gel untuk molekul DNA berukuran kecil < 0,3 kb Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
polyaccrylamid gel (PAGE). Acrylamid dan Methylenbisacrylamid untuk memisahkan dengan resolusi beberapa basa
Kisaran efektif pemisahan molekul DNA pada berbagai konsentrasi PAGE Konsentrasi PAGE [%(w/v)]
Kisaran molekul DNA yang efisien untuk dipisahkan (bp)
Xylen Xyanol
Bromophenol Blue
3,5
1000 - 2000
460
100
5,0
80 - 500
260
65
8,0
60 - 400
160
45
12,0
40 - 200
70
20
15,0
25 - 150
60
15
20,0
6 - 100
45
12
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
M 123 4 5
Contoh Penggunaan PAGE
300 bp
200 bp
100 bp
Sumber: Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Pengatur arah arus
Power Supply
-
Pompa pendingin
-
120°°
+
+ +
PFGE (Pulse Field Gel Elektrophoresis).
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Penentuan besar ukuran insert 20 klon BAC terpilih yang dirunning dengan menggunakan PFGE setelah dilakukan pemotongan enzim NotI M 1 2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 M
145.0 kb 97.0 kb 48.5 kb 23.1 kb
6.5 kb
Sumber: Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
SELESAI
Bioteknologi Tanaman
2.3. Enzim Restriksi
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bioteknologi Tanaman
2.2. Enzim Restriksi Pengamatan terhadap bakteri yang mampu menghalangi pertumbuhan bakteriophage, disebut nuklease , memotong = restriksi, internal = endonuklease Aktifitas: Memutuskan ikatan rantai phospodiester pada ujung 5‘ rantai DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
3 Macam golongan, restriksi endonuklease type I, II dan III Type I dan III melakukan proses metilasi dan restriksi pada DNA yang sama Type II proses metilasi dan restriksi pada DNA yang berbeda Dalam keperluan rekayasa genetika enzym restriksi type II banyak digunakan Memotong DNA menurut urutan sisi pengenalan (recognition site), bedakan
dengan cutting site (titik pemotongan)
Jenisnya bermacam-macam: dari mulai 4-8 (tetra nukleotide-oktanukleotide) Contoh: 4: AfaI ; GT AC ; 37°C ; Rhodopseudomonas sphaeroides; 65°C-15 menit 6: Eco RI; G AATTC; 37°C; Escherichia coli H709C; 60°C-15 menit 8; Not I; GC GGCCGC; 37°C; Nocardia otitidis-caviarum; ekstraksi phenol
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Contoh titik potong enzim restriksi endonuklease C T G A T G A A T T C C G T G A C T A C T T A A G G C A
EcoRI
A
Ujung kohesif Cohesive end
C T G A T G G A C T A C T T A A
A A T T C C G T G G C A
G A T G A T G A A T T C C G T C T A C T A C T T A A G G C A
B
Ujung tumpul
G A T GA T G A A C T A C T A C T T
MseI
T T C C G T A A G G C A
Blunt end
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Analogi Pemotongan Enzim Restriksi Enzim A 1
2
3
4
5
Enzim B 6
7
8
9
10
11
A 20,0 11,5 11,0
7,0 3,0 2,5 1,0
12
13
14
15
16
B AB
17
18
19
20 21 22 23
24 25 26
27
28
Bioteknologi Tanaman
Contoh dalam praktek hasil restriksi DNA M V
1 2 3
4 5
6 7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 M
12 kb 6 kb
3 kb
2 kb 1,6 kb
DNA BAC dipotong dengan EcoRI dan HindIII, sumber Jamsari Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Frekuensi pemotongan = 4n 4 = jumlah total macam basa nitrogen (CGAT) N = jumlah sisi pengenal spesifik Contoh :
EcoRI, hexanukleotid , maka enzim tersebut memotong DNA setiap: 46 basa = 4096
Maka apabila panjang DNA = 10 kb = 10.000, akan terpotong menjadi sekitar 2 atau 3 fragmen jika dipotong dengan EcoRI,
Jika dipotong dengan MseI akan menghasilkan 38-40 fragment
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Transfer Asam Nukleat Southern Transfer (DNA) Northern Transfer (RNA) Western Transfer (Protein)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Transfer Asam Nukleat Southern Transfer (DNA) diperkenalkan oleh Edward Southern (1977)
Pemberat Tumpukan kertas penghisap
Membran selulosa
Bahan penghisap larutan alkali Bak berisi larutan alkali
Gel tempat DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Hibridisasi Asam Nukleat Hibridisasi : Penyatuan molekul DNA asing dengan sekuens DNA (probe) yang sudah diketahui identitasnya Syarat : ada homologi antara molekul DNA asing dengan probe yang kita miliki (70-100%) Sumber Probe: 1. Pustaka DNA genomik anonym yang dipilih. 2. Pustaka cDNA 3. DNA yang dihasilkan dari luar inti sel (sitoplasma)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Hibridisasi Asam Nukleat Langkah-langkah Proses Hibridisasi
Hibridisasi dengan Probe
Restriksi
Agarose gel
Nylon membran
Röntgen Film
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
Hibridisasi Asam Nukleat Gambar hasil autoradiogram jumlah kopi ujung Klon BAC yang dihibridisasi dengan DNA genomik tanaman asparagus,
Sumber, Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Selesai
Bioteknologi Tanaman
KULIAH V PCR, Sekuensing
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Bioteknologi Tanaman
PCR (Polymerase Chain Reaction) Reaksi Berantai Polymerase
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR PCR : Reaksi amplifikasi/penggandaan molekul DNA secara invitro dengan menggunakan bantuan enzim Taq-Polymerase Prinsip Kerja Mesin PCR: menyediakan kondisi reaksi optimal untuk terjadinya denaturasi ds-DNA, pengikatan primer (annealing), dan ekstensi primer dengan menggunakan molekul dNTPs bebas melalui bantuan enzim Taq-Polymerase.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR Ditemukan oleh: Kary Mullis pada tahun 1984-5 (USA)
Gambar: T-Gradient PCR produksi BiometraGmbh.-Jerman
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR Taq-Polymerase ditemukan oleh: David Gelfant dan Susanne Stoffel Diisolasi dari bakteri Thermus aquaticus.
Prasyarat: 1. DNA Template, DNA yang akan diamplifikasi 2. Primer (Oligonukleotida), (8-35 basa nukleotid) (spesifik, arbitrary). 3. Enzim Taq-Polymerase, untuk mensintesis (memperpanjang rantai DNA dengan kecepatan 150 nukleotid/detik. 4. dNTPs (dCTP, dGTP, dTTP, dATP), baik yang mixed atau single 5. MgCl2
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR
Siklus 3
Siklus 2
5‘
3‘
3‘
5‘
Primer / Oligonukleotid
Templet
5‘
3‘
3‘
5‘
Siklus 1
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR Suhu Annealing Tm = ((G+C) x 4°C) + ((A + T) x 2°C). Contoh:
CATAAGTCTGATACTTGCTG dimana: jumlah basa C = 4, G = 4, A = 5, T = 7,
maka besarnya Tm adalah: Tm = ((4+4)x4) + ((5+7)x2) = 32 + 24 = 56°C
suhu annealing sekitar 54-58°C Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR Primer yang ideal : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Memiliki panjang sekitar 15-35 nukleotid Memiliki titik didih yang relatif tinggi Sekuens primer hanya hadir satu kali pada templet DNA Tidak berkomplementer dengan primer pasangannya Tidak membentuk struktur sekunder dengan primer pasangannya Memiliki proporsi GC dan AT yang seimbang Primer pasangannya memiliki titik didih yang relatif sama
Oligos V. 3.0 Universitas di Helsinki, Finlandia (Kalendar, 2002 )
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
PCR Jumlah perbanyakan molekul DNA sintetis
X = 2n Dimana: X = Jumlah molekul yang dihasilkan setelah n siklus n = Jumlah siklus yang digunakan Contoh :
Jika n = 30, maka jumlah molekul yang dihasilkan adalah:
1.024.000.000 Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Sekuensing Teknik identifikasi urutan nukleotida-nukleotida dari susunan DNA
Diperkenalkan pada tahun 70-an oleh Maxam dan Gilbert, kemudian disusul oleh Sanger et al (Nobel, 80-an)
Teknik Maxam dan Gilbert disamping sangat complicated juga banyak menggunakan bahan kimia yang toxic, karena itu teknik dari Sanger dianggap lebih efisien dan berkembang sampai saat ini
Prinsip Sekuensing Metode Sanger Chain termination method • Menggunakan ddNTPs sebagai DNA chain terminator • Komponen yang dibutuhkan: 1. single-stranded DNA template, 2. DNA primer, 3. DNA polymerase, 4. radioactively or fluorescently labeled nucleotides 5. modified nucleotides that terminate DNA strand elongation (ddNTPs)
Semi Automated Sekuensing 5‘ TGCATTGAATATGACGTTGACTAGCTAACGTTTAACTA 3‘ 3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ +
TGCATTG
5‘ TGCATTGAATATGACGTTGACTAGCTAACGTTTAACTA 3‘ 3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ TGCATTG + Polymerase; dA, dC, dG, dT, ddT 3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ TGCATTGAAT 3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ TGCATTGAATAT 3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ TGCATTGAATAAGACGT … dst …
3‘ ACGTAACTTATACTGCAACTGATCGATTGCAAATTGAT 5‘ TGCATTGAATATGACGTTGACTAGCTAACGTTTAACT
Full Automated Sequencing (Dye-Terminator Sequencing)
Sumber: Charoen Phokphand
Perbandingan penampilan antara sekuensing manual dengan sekuensing automatis
Sumber: Charoen Phokphand
Contoh data sekuens dan elektrophoregram utk kontrol kualitas Tampilan Elektrophoregram dari sekuenser automatis
A
B
Megabace1000 produced by Amersham &MolecularDynamic.
Automated Sequencer • ABI Prism 3100-Avant Genetic Analyzer (Applied Biosystems, USA). • 4-Capillary Systems
Beckmann Coulter-Ge XP System
Sekuensing Elektrophoregram hasil pembacaan Megabace yang diolah dengan software DNAstar. DNA template berasal beet gula
Sumber: Jamsari
Sekuens Analisis Gen databank (Genbank), DNA databank
http:// www.ncbi. http:// www.embl-heidelberg.de. http:// www.ebi.ac.uk. http:// www.expasy.org. BLAST (Basic Local Alignment Search Tool). BLASTn, BLASTp
Sekuens Analisis Asp12-SP6 ATTGATTCCTGATCTCTGGACGAAACCTGCGTTGTTGCTGTTTAACGGGTTTTACATCCGGATCGATGTTGAGACGGTGCA TGGCCACCTTCGGGTCAAGGCCAGACATATCTTCATAATTCCAAGCGAAGACATCTATATATTCTCGGATGAGAGATATAA GGTCTTCCTTCTCGGATGATGATAGGTCTTCAGCTATAAAGATAGGCTTGGGATCAGATTCATCTCCCATGTTGACCTGAA TTACTTTATCTTCAGTGGGTGGTTCGCGTTGTTCGAATCGCATATCCCATAAAGTGTTAAGACGTTTGATCCAAGGATCGT TGGGTGACTCGATTAACTCTTCGTCACCCCCTGCATCTTCATCAGGATGACTAGTTGAAACCATGTTCACAGTCAAATCTT TAAAGAAAGGTCCGACACTGACGTCGGATTCCCAAGAAGAGGTTCCGGACGAATGATCCTGACGCAGATAATTACTGGTT TCATTTTCTGAGGCAGGGGGAGTTGTGACATAACCTAAGCCCCTTCCGGTTTTTTGATAATAATCCGGAGGTTTTCCTTCA GGGGTTAGAGACATCCGGATTGGGGTTCGTCTACCTTTTCCGAAGTTCAGACCATGTTTCTCATTAAAGTTATACCCCATT TGGCTTTATTAAGTATATAGAATTGGGTTCGTGATAATGGAATTGGGGAACTCCGTCGTCTTCCTCTGAACTTCCTCGT Query= user-submitted sequence (726 letters)Database: PlantDNA 1,993,818 sequences; 1,842,947,813 total letters Score Sequences producing significant alignments: (bits) E-Value gi|17638710|gb|BH452999.1|BH452999 BOGBG11TR BOGB Brassica oler... 42 0.27gi|16282742|gb|BI945182.1|BI945182 sb30h05.y1 Gm-c1009 Glycine ... 38 4.1gi|19927330|gb|AAAA01003021.1| Oryza sativa (indica cultivar-gr... 38 4.1gi|19930894|gb|AAAA01006584.1| Oryza sativa (indica cultivar-gr... 38 4.1gi|17643069|gb|BH457358.1|BH457358 BOGXJ15TR BOGX Brassica oler... 38 4.1gi|19893587|gb|BH794948.1|BH794948 ME_MBa0003L17r Manihot escul... 38
SELESAI
Pengantar Bioteknologi Pertanian
SISTEM VEKTOR – INANG
Plasmid
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
SISTEM VEKTOR - INANG
? VEKTOR: Media untuk dan memperbanyak dan mentransformasi fragmen DNA
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG PERSYARATAN SUATU VEKTOR: 1. REPLIKASI AUTONOM DALAM INANG 2. BERPENANDA UNTUK SELEKSI 3. BERPOSISI KLONING TUNGGAL 4. BERBERAT MOLEKUL KECIL 5. MEMILIKI BEBERAPA KOPI PADA SETIAP SEL
6. TIDAK BERKONJUGASI Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG JENIS VEKTOR: 1. PLASMID 2. FAG (FAG M13) 3. KOSMID 4. P1- (PAC) (Plasmide artificial chrom.) 5. BAC (Bacterial artificial chromosome)
6. YAC (Yeast Artificial Chromosome) Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG KAPASITAS TAMPUNG BEBERAPA VEKTOR Vektor
Inang
Kapasitas kloning
Plasmid
Escherichia coli
~ 5000 bp
Plasmid
Saccharomyces cerevisiae
~ 5000 bp
Plasmid
Bacillus subtilis
~ 5000 bp
-Phage
Escherichia coli
9 – 23 kb
Cosmid
Escherichia coli
30 – 48 kb
P1-(PAC)
Escherichia coli
85 – 110 kb
BAC
Escherichia coli
30 – 350 kb
YAC
Saccharomyces cerevisiae
50 kb – 2 Mb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG PLASMID: DNA EKSTRAKROMOSOMAL BERBENTUK SIRKULAR TERTUTUP, BERPITA GANDA, UKURAN 1 – 200 kb.
KROMOSOMAL DNA
PLASMID
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG
Kendali replikasi plasmid - Kontrol ketat (stringed control)
- Kontrol longgar (relaxed control) (10-200 kopi)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG Eco RI
Kpn I Sma I Bam HI Xba I Sal I Hind III MCS = Multicloning Site
P O Z lac
Km®
pBin19 10 kb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG KLONING DALAM PLASMID Bam HI Eco RI
Bam HI
Bam HI
Kpn I Sma I Bam HI Xba I Sal I Hind III MCS = Multicloning Site
DNA Asing P O Z lac
Km®
pBin19 10 kb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG DNA Asing
Km®
DNA Ligase
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG
DNA Asing
Km®
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG PENYUSUNAN PUSTAKA DNA
1
Km®
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12
A B C D E F G H Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG ISOLASI DNA PLASMID
+
CENTRIFUSE
Tris, Buffer EDTA NaOH dan SDS
PELLET
Km®
CENTRIFUSE
Km® Km®
Km®
Km®
Km®
Km®
Km®
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Bioteknologi Tanaman
SISTEM VEKTOR - INANG Analisis DNA Plasmid dan insersi
Sumber: Jamsari
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENAMPILAN DNA PLASMID STLH DIISOLASI
Bioteknologi Tanaman
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENYISIPAN GEN/FRAGMEN DNA ASING KEDALAM SEL SUATU ORGANISME
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Copyright Statement:
Dengan ini dinyatakan, bahwa seluruh material (teks, gambar, grafik dan seluruh alat bantu penjelas lainnya) bahan kuliah dalam format .ppt sebagaimana tercantum disini memiliki hak eksklusif intelektual bagi penyusun. Penggunaan diluar untuk keperluan pembelajaran sebagaimana disepakati dalam pemberian material harus mendapatkan izin tertulis dari penyusun dan pelanggaran dalam hal ini akan dikenakan sanksi hukum sebagaimana berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
TRANSFORMASI GENETIK
?
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
Beberapa Tanaman Budidaya Transgenik. Buah
Sayuran
Butiran
Tanaman lain
Bunga2an
Apel
Kol Bunga
Jagung
Kapas
Krisantemum
Pisang
Brokolli
Padi
Luzerne
Kalankoa
Peer
Chikori
Gandum
Raps
Pelargonia
Strawberry
Timun
Lada
Petunia
Kiwi
Kentang
Kol liar
Mawar
Melon
Wortel
Kedelai
Jeruk
Kol
Bg Matahari
Pepaya
Selada
Tembakau
Plum
Oliv
Tebu
Anggur
Asparagus
Beet gula
Ubi Jalar Tomat Zucchini
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Penyisipan gen/fragmen DNA Asing • Transformasi genetik • Bisa berupa Gen fungsional ataupun Fragmen struktural.
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK METODE TRANSFORMASI 1. Transformasi dengan Agrobacterium tumifaciens 2. Transformasi dengan Biolistik 3. Transformasi dengan fusi protoplasma
4. Transformasi dengan mikroinjeksi 5. Transformasi dengan elektrophorasi (Electrophoration) 6. Transformasi dengan chemical (heat shock)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK 1. Transformasi dengan Agrobacterium tumifaciens
Agrobacterium tumifaciens
adalah bakteri tanah penyebab tumor pada tanaman dikotiledon. Pertama ditemukan tahun 1907, dilanjutkan dengan penemuan plasmidnya yang berukuran 200-800 kb.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK Plasmid mengandung gen penyebab tumor sehingga disebut dengan Tumour inducing-plasmid (Ti-Plasmid) tms
tmr nos
T-DNA = DNA transfer noc = katabolisme Nopalin
T-DNA
nos = sinthesis Nopalin
LB
tmr = sintesis Sitokinin
RB
tms = sintesis Auxin noc vir
Ti-Plasmid
vir = daerah virulen ori = asal replikasi LB = batas kiri
tra
RB = batas kanan
ori Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman Kromosom dalam inti sel tumbuhan Agrobacterium
Pelukaan Sel tumbuhan
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor
Infeksi pada sel tumbuhan dan transfer T-DNA
Tumor T-DNA didalam kromosom inti sel
Agrobacterium di dalam tumor Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman LB
RB
1 T-DNA LB
RB
2 T-DNA
virD2 LB
RB
3 virD2
virE2
virD2 LB
RB
4
Komplek T-DNA-Protein Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK LB
T2 Gen P2
T1 SMG P1 RB
T-DNA dimodifikasi
LB
vir
Ti-Plasmid tanpa T-DNA
A.t. ori
RB
E. coli - plasmid dengan T-DNA
E.c. ori
Kan®
SKEMA SISTEM VEKTOR BINER Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI GENETIK TRANSFORMASI BIOLISTIK = PARTIKEL BOMBARDEMEN = MIKROPROJEKTIL
KELEBIHAN: 1. TIDAK MEMERLUKAN PENGHILANGAN DINDING SEL 2. TEORITIS SETIAP SEL ATAU JARINGAN BISA DITRANSFORMASI 3. CARA TRANSFORMASI TIDAK SEKOMPLEKS A. TUMIFACIENS 4. VEKTOR YANG DIPERLUKAN UNTUK TRANSFORMASI SEDERHANA 5. DAPAT MENGAKOMODASI LEBIH DARI 10 GEN SEKALIGUS PADA PLASMID YANG BERBEDA 6. METODENYA DAPAT DITERAPKAN PADA SETIAP ORGANISME DAN GENOTIP Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK Hind III Eco RI
Sma I
T
Plasmid untuk transformasi biolistik
P
Amp® = gen resistensi ampicilin Amp®
SMG
= Gen penanda untuk tumbuhan
P
= promotor
T
= terminator
SMG
E.c. ori
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK
KAMAR TEKANAN
PEMEGANG MAKRO
DNA BERLAPIS PARTIKEL EMAS
CAWAN PETRI DGN JARINGAN TANAMAN
BIORAD
PRINSIP ALAT TRANSFORMASI BIOLISTIK Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
TRANSFORMASI BIOLISTIK
KELEMAHAN: 1. EFISIENSI RENDAH (0,05%) 2. TIDAK SETIAP DNA YG DITRANSF. STABIL TERINTEGRASI DIDALAM INTISEL 3. KEBANYAKAN HARUS MENGGUNAKAN JARINGAN MERISTEM
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
Transf. potongan daun dgn A. tumifaciens Potongan daun dengan A. tumifaciens dikokultivasi 1-2 hari Potongan daun dicuci Perlakuan antibiotik untuk mematikan Bakteri dan menseleksi sel-sel transformant 2-4 minggu Transfer potongan daun ke medium regenerasi dan seleksi (pembentukan kalus dan tunas) 6-10 minggu Potongan daun diletakkan pada medium tanpa phytohormon untuk pembentukan akar 4-6 minggu Regenerasi tanaman transgenik
Transformasi kalus dengan biolistik
Embrio/Kallus diinisiasi dan dikultivasi
8-12 minggu Transformasi biolistik
Pertumbuhan kallus tanpa seleksi 4 hari
Pertumbuhan kallus dengan media seleksi 8-12 minggu Regenerasi dan seleksi lanjutan 8-12 minggu Regenerasi tanaman transgenik
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
3. Transformasi Dengan Fusi Protoplasma LANGKAH PERTAMA: MEMBEBASKAN PROTOPLASMA DARI DINDING SEL (ENZIMATIS) :
UTAMA PEKTINASE DAN CELLULASE PROTOPLASMA DIPELIHARA DALAM MEDIUM: ISO-OSMOSIS VEKTOR TRANSFORMASI = BIOLISTIK METODE : PEG (POLYETHYLENGLYKOL) ELECTROPHORATION
PROBLEM: REGENERASI TRANSFORMANT Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER NH2
1. SELEKSI DOMINAN:
CH2
ANTIBIOTIK KELAS AMINOGLYCOSID:
O
OH
Kanamycin dari Streptomyces kanamyceticus HO
HO
Gentamycin dari Micromonospora purpurea Neomycin dari Streptomyces fradiae
HO
O NH2
Streptomycin dari Streptomyces griseus CH2O O O
NH2
HO NH2 OH STRUKTUR FORMULA KANAMYCIN Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
3. Transformasi Dengan Fusi Protoplasma LANGKAH PERTAMA: MEMBEBASKAN PROTOPLASMA DARI DINDING SEL (ENZIMATIS) :
UTAMA PEKTINASE DAN CELLULASE PROTOPLASMA DIPELIHARA DALAM MEDIUM: ISO-OSMOSIS Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
VEKTOR TRANSFORMASI = BIOLISTIK METODE : PEG (POLYETHYLENGLYKOL) ELECTROPHORATION
PROBLEM: REGENERASI TRANSFORMAN
Mikroinjeksi Injeksi materi genetik yang mengandung gen baru kedalam sel resipien. Mekanisme ilmiah mikroinjeksi belum difahami secara baik, terutama bagaimana gen yang diinjeksikan dapat menemukan sel inangnya dan beintegrasi dalam struktur genom mereka.
Mikroinjeksi • Pada sel-sel berukuran besar seperti tumbuhan dan hewan, mikroinjeksi dapat dilakukan menggunakan jarum mikro yang sangat halus.
Transformasi dengan Microinjeksi
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER NH2
1. SELEKSI DOMINAN:
CH2
ANTIBIOTIK KELAS AMINOGLYCOSID:
O
OH
Kanamycin dari Streptomyces kanamyceticus HO
HO
Gentamycin dari Micromonospora purpurea Neomycin dari Streptomyces fradiae
HO
O NH2
Streptomycin dari Streptomyces griseus CH2O O O
NH2
HO NH2 OH STRUKTUR FORMULA KANAMYCIN Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER
SELEKSI DOMINAN: • RESISTEN GEN dengan promotor dan terminator tanaman: • Neomycin-Phosphotransferase (nptII-gen) • Hygromycin-B-Phosphotransferase
• 3-Enolpyruvylshikimat-5-Phosphatsynthase (EPSPSynthase)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER SISTEM REPORTER (INDIKATOR): luciferase, green fluorescent protein (GFP) Cahaya (562 nm)
O2 + Luciferin
Lalat api-Luciferase
ATP
Oxyluciferin
+ CO2
AMP + PP1
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
SISTEM SELEKSI DAN REPORTER SISTEM REPORTER (INDIKATOR): β-D-Glucuronidase Cl COOH HO O OH
Br O N H
HO
COOH OH HO O OH + HO
5-Brom-4-Chlor-3-indolyl-β-D-Glucuronid (X-GlcA)
β-Glucuronidase
OH
Cl
Cl Br Oksidasi udara
N H
O
O
Cl
Br
Br N N H H Bahan pewarna indigo
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Ekspressi GUS
Sumber: Abdullah, et al., 2005. Immature embryo: A useful tool for oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) genetic transformation studies. Electronic Journal of Biotechnology (28): 24-34.
Analisis Reporter
Fluorescent protein for marker
Plasmid
REGENERASI SEL-SEL TRANSFORMANT TEKNIK KULTUR JARINGAN (KULTUR IN-VITRO) POTENSI: • SIFAT TOTIPOTENSI SEL TUMBUHAN • KOMPOSISI MEDIA BERSIFAT GENOTYPE SPESIFIK • PHYTOHORMON BERSIFAT SPESIFIK; CYTOKININ-TUNAS AUXIN – KALLUS DAN AKAR • VARIASI SOMAKLONAL
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
REGENERASI SEL-SEL TRANSFORMANT
REGENERASI KALLUS TANAMAN TEMBAKAU MEMBENTUK TUNAS DAN DAUN SUMBER KEMPKEN DAN KEMPKEN
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENGUJIAN ADANYA PERUBAHAN GENETIS MANFAAT: 1. MEMBEDAKAN ANTARA TRANSFORMANT DARI MUTANT 2. FIHAK BERWENANG DALAM PENANGANAN MATERIAL/PRODUK TRANSGENIK DNA dng. XhoI dipotong TL
T1
T2
T3
Pengujian dengan hibridisasi
T4 6,6 kb 4,4 kb
Probe untuk hibridisasi adalah DNA vektor yang digunakan dalam transformasi TL = TIPE LIAR T1-T2 = Transformant 1-2
2,0 kb
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
Dasar-Dasar Bioteknologi Untuk Pemuliaan Tanaman
PENGUJIAN ADANYA PERUBAHAN GENETIS Pengujian dengan PCR
- 828 bp
- 266 bp
Pengujian jagung transgenik dengan menggunakan primer spesifik yang didesain dari gen amp®, herbisida resisten (bar), 35Sbar (promotor untuk herbisida resisten, cry1A (gen dari Bt-resisten), ivr1 (gen invertase)
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
PENGUJIAN ADANYA PERUBAHAN GENETIS METHODE LAIN: EKSPRESSI REPORTER GEN ( GUS; β-Glucuronidase)
GMO Soya Test-Kit
TM :
Strategic Diagnostic Inc & Monsanto Co.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
EKSPRESSI GEN YANG DITRANFORMASI EKSPRESSI GEN 1. EKTOPIK : BEREKSPRESSI PADA SETIAP SEL 2. SPESIFIK SEL/JARINGAN: HANYA PADA SEL/ JARINGAN TERTENTU EKTOPIK : MENGGUNAKAN PROMOTOR KONSTITUTIF 35S-Promotor DIISOLASI DARI Cauliflower Mosaik Virus-Kol Bunga (CaMV): COCOK UNTUK EKSPRESSI: GEN MARKER DAN REPORTER TIDAK COCOK UNTUK EKSPRESSI GEN-GEN DALAM FUNGSI METABOLIK
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
EKSPRESSI GEN-GEN YANG DITRANFORMASI EKSPRESSI SPESIFIK SEL/JARINGAN Tipe sel atau jaringan
Nama gen/promotor
Tumbuhan
Jaringan phloem daun dan akar
Asus 1
Arabidopsis thaliana
Bunga dan ujung akar
CHS15
Kacang-kacangan
Meristem
Cyc07
Arabidopsis thaliana
Phloem
Fragment dari RTBV
Padi
Pollen
PLAT4912
Tembakau
Biji
Puroindolin-b
Gandum
Sel pada tapetum
TA29
Tembakau
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
EKSPRESSI GEN YANG DITRANFORMASI Protein Transport: Signal sequences atau Adress sequences Fungsi: Melokalisasi protein yang sudah dibentuk Ribosom pada tempat yang semestinya.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
EKSPRESSI GEN YANG DITRANFORMASI PENGARUH EKSPRESSI-RNA ANTISENSE
RNA-ANTISENSE: RNA MOLEKUL YANG BERKOMPLEMENTER DNG. SEKUENS TRANSKRIP SUATU GEN
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
STABILITAS TANAMAN TRANSGENIK INAKTIFASI GEN ASING SEBAGAI SUATU BENTUK MEKANISME PERTAHANAN SEL TANAMAN MEKANISME: 1. METILASI. •
Terjadi pada atom 5 dari basa Cytosin dengan urutan
kebanyakan CpG (p = C, G, A, T). •
banyak ditemukan pada transformasi biolistik
•
umumnya terjadi pada cluster gen (gen yang
menggerombol) cis-inactivation (cluster, tempat yang sama), trans-inactivation tempat yang jauh Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
EKSPRESSI GEN YANG DITRANFORMASI 2.Co-suppressi Terjadi akibat penurunan jumlah RNA hasil transkripsi, yang disebabkan oleh peningkatan laju degradasi RNA bukan karena aktifitas transkripsi yang menurun.
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA
SELESAI
Dr. Jamsari, Prog. Studi Pemuliaan Tanaman Jurusan BDP-FPUA