Universitas GunaDarma, Jakarta Fakultas PascaSarjana Mata Kuliah: International Finance Pengajar: Dr.Ir.Sasmito H.Wibowo,M.Sc. =============================================================== Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment) 1. Manfaat FDI a. Negara yang menerima FDI mempunyai beberapa keuntungan sbb: • Adanya tambahan modal yang merupakan tambahan sumber pemasukan pajak • Transfer teknologi yang sudah dipatenkan • Akses ke manajemen skill • Pembukaan lapangan kerja baru • Akses ke jaringan pasar international dan pengalaman pemasaran • Mengurangi perginya modal dalam negeri ke luar negeri • Penelitian yang serius untuk melakukan FDI dapat membantu mengurangi proyek2 yang tidak feasible • Perbaikan teknik produksi dan praktek bisnis yang lebih baik. • Komitment jangka panjang untuk keberhasilan proyek FDI • Sebagai katalisator kredit pada proyek2 tertentu, sehingga kredit bisa dihindarkan. Sebagian besar FDI masuk ke negara2 maju, terutama Amerika Serikat. Negara2 Eropa dan Jepang menanamkan langsung modal mereka di Amerika dalam berbagai bentuk, baik pembukaan cabang pabrik2 industri maupun dengan membeli perusahaan2 Amerika yang sudah mapan. Di pihak lain, sejak rencana pasar tunggal Eropa dicanangkan, Jepang dan AS juga berlomba-lomba menanamkan modal mereka di Eropa. FDI ke negara sedang berkembang sekitar 15% dari total FDI dunia. Bagian dunia yang kurang aman, tingkat pajak yang relatif tinggi, sistem nilai tukar yang tidak jelas, dan situasi politik yang tidak stabil seperti sebagian besar negara2 di Afrika, sedikit sekali menerima FDI. Oleh Karena itu tidak heran bila banyak pakar dalam negeri dan luar negeri meramalkan Indonesia akan mengalami penurunan FDI bila masalah keamanan tidak dapat segera diselesaikan. b. Negara yang mengeluarkan FDI mempunyai keuntungan: • Meningkatkan penguasaan pasar global • Dapat dimanfaatkan untuk kepentingan non-business (kepentingan politik, budaya, militer, dsb) • Meningkatkan export barang dan jasa • Memperoleh tenaga kerja murah di negara lain • Memindahkan mesin dan peralatan yang sudabbh out-of-date ke negara lain, dan menggunakan mesin teknologi terbaru di dalam negeri c. Proses Pengambilan keputusan untuk melakukan investasi langsung di luar negeri: I. Situasi mancanegara: II. Proses penyelidikan
III. IV. V. VI.
Keputusan untuk menanamkan modal di luar negeri Review dan negoisasi Pembentukan divisi mancanegara
d. ddddf Sebuah perusahaan bisa disebut perusahaan multinational bila sudah melakukan FDI. Berbeda dengan investasi portfolio yang dimaksudkan untuk mencari pendapatan dari selisih harga saham ataupun obligasi, FDI lebih banyak digunakan untuk mengontrol investasi perusahaan. Sehingga investasinya bisa berupa pabrik, peralatan, maupun jasa2 yang berkaitan. Oleh karena itu, FDI memerlukan feasibility study yang lengkap. FDI merupakan salah factor yang banyak dibutuhkan oleh negara yang sedang berkembang untuk meningkatkan pembangunan ekonominya. Di pihak lain, banyak restriksi diterapkan oleh negara penerima investasi luar negeri, dengan maksud untuk melindungi industri atau pengusaha dalam negeri. 2. Teori FDI
Pemerintahan berganti?
Tidak (0,5)
Ya (0,5)
Pemerintah baru radikal?
YA (0,5)
Perusahaan asing diambil alih
Perusahaan asing tidak diambil
alih (0,4) Kompensasi OK (0,2) |
(0,6) |
|
|
Kompensasi tidak memadai (0,3) Tidak ada kompensasi
(0,5)
Pemerintah baru moderat?
YA (0,5)
Perusahaan asing diambil alih
Perusahaan asing tidak diambil
alih (0,4)
(0,6)
Kompensasi OK (0,2) |
|
|
|
Kompensasi tidak memadai (0,3) Tidak ada kompensasi
(0,5) Secara teoritis, teori probability / teori kemungkinan yang menjadi inti ilmu statistik, dapat digunakan sebagai alat Bantu penentuan jadi-tidaknya melakukan investasi langsung di luar negeri
Ketidak Sempurnaan Pasar input Kita tahu dalam teori ekonomi klasik, pasar diasumsikan tidak mempunyai halangan apapun. Akibatnya pasar international adalah hanya perdagangan international, sedangkan investasi di luar negeri tidak mempunyai keuntungan apa2. FDI terjadi karena pasar national maupun international yang tidak sempurna. Yaitu pasar nyata yang kita kenal sehari-hari selalu ada distorsinya (monopoly, oligopoly, pajak, macam2 peraturan, subsidi, kuota, pungli,dsb). Dengan kata lain, pasar menurut teori klasik hanya ada dalam impian saja. Pengusaha yang mempunyai informasi lebih banyak dari pengusaha lain mengenai kondisi di negara lain akan berani melakukan FDI. Hipotesa Keseimbangan Pasar Perusahaan melakukan FDI sampai keseimbangan pasar tenaga kerja terjadi, yaitu dari negara yang upah buruhnya mahal ke negara yang upah buruhnya murah. Distorsi Ekonomi oleh Penguasa: Ketika suatu pemerintahan mengenakan tariff, kuota, pajak, dsb yang berbeda dari negara lain, maka perusahaan2 asing terpaksa melakukan FDI supaya terbebas dari distorsi tersebut. Ketidak sempurnaan struktur pasar Perusahaan2 yang bersifat oligopoly dapat mengatur harga dan mengatur halangan bagi perusahaan lain untuk masuk ke pasar. John Dunning (1971) mengatakan bahwa FDI terjadi karena ketidak sempurnaan pasar, sehingga perusahaan melakukan FDI karena: 1. Memanfaatkan potensi pasar yang belum optimal 2. pengamanan bahan baku produksi industri mereka 3. Memanfaatkan keuntungan comparatif yang mereka punyai.
Ozawa dan Kojima (1984) Menambahkan bahwa FDI bisa sukses bila pemerintah ikut mendukung usaha para pengusaha, baik ikut langsung, rencana eksport, maupun memimpin
missi2 investasi di luar negeri. FDI dibidang perbankan yang sekarang mulai marak di Indonesia, seperti adanya City bank, standard charter bank, dsb, termasuk dibelinya BCA oleh investor USA, asal mulanya dan terutama dimaksudkan untuk melayani perusahaan2 asing yang melakukan FDI di Indonesia.
B. Pengelolaan modal jangka panjang. 1. Perbedaan anggaran permodalan international • Perusahaan Multinational (MNC) umumnya menggunakan sistem anggaran standard. • Jika perbedaan sistem anggaran terjadi, umumnya disebabkan perbedaan filosofi dasar perusahaan, peraturan pajak antar negara, praktek akuntansi yang digunakan, dan apresiasi terhadap tingkat inflasi dan resiko. • Kas Diskonto cenderung mulai banyak digunakan. • Gaya dari individual CEO menentukan penggunaan sistem anggaran. • Strategy perusahaan. 2. Pengaruh biaya dalam investasi international Biaya investasi sangat penting untuk diketahui dalam melakukan FDI. Definisi biaya investasi ada bermacam-macam. Contoih definisi yang digunakan. Biaya investasi: a. suatu factor yang digunakan untuk mendiskonto perkiraan aliran kas dimasa datang dari investasi di luar negeri. b. Perkiraan minimum rate of return (tingkat pengembalian minimal) bahwa suatu rencana FDI dapat disetujui oleh perusahaan. c. Perkiraan minimum rate of return sebelum pajak yang dapat dihasilkan untuk membiayai usulan proyek FDI sesudah pajak. Standard penghitungan biaya investasi sbb: k = [ S/(B + S] (ke) + [B/(B + S)] (kd) Dimana: k = rata-rata tertimbang biaya investasi S = Nilai Pasar dari equity perusahaan B= Nilai Pasar dari hutang perusahaan ke = biaya equity kd = biaya hutang setelah dikurangi pajak
3. Struktur Keuangan perusahaan Multinational. Sruktur Keuangan perusahaan diberbagai negara tentu saja berbeda-beda yang disebabkan
tingkat pendapatan, country risk, biaya hutang, fluktuasi nilai tukar, dsb. • Tingkat pendapatan bisa bervariasi. Misalnya saja jika biaya kegiatan perusahaan dalam jangka panjang dibiayai dari hutang, maka semacam holiday tax tak banyak pengaruhnya terhadap total pendapatan. • Jika Country risk suatu negara tinggi, maka sumber equity di negara tujuan tak banyak dapat digunakan karena resikonya tinggi. Akibatnya pendanaan proyek lewat hutang dinegara asal. Dipihak lain, perusahaan yang mau invest di high risk country mungkin lebih banyak menggunakan dananya sendiri karena tak banyak bank yang mau memberi hutangan. • Biaya hutang bervariasi • Fluktuasi nilai tukar dapat berpengaruh terhadap struktur keuangan. Jika mata uang local kuat, pendapatan FDI mungkin menurun, akibatnya struktur hutang mungkin bertambah. Jika mata uang local lemah, pendapatan dapat disimpan di negara local dan hutang yang dibutuhkan lebih sedikit. • Banyak penelitian menunjukkan belum diketemukannya struktur keuangan international yang optimum. Barangkali struktur keuangan internasional lebih banyak ditentukan budaya setempat daripada kecenderungan umum.