JADWAL MISA Misa Harian: Senin s/d Jumat 06.00 wib
16 Agustus 2015
Tahun VI – No.33
Kuarahkan Mata Hati Pada Mahkota Kehidupan
Hari Sabtu : 17.00 wib Hari Minggu : 06.30 - 09.00 - 17.00 wib Misa Jumat Pertama : 06.00 - 12.00 - 19.30 wib Adorasi Ekaristi : Setiap hari Senin 15.00 s/d 22.00 di Kapel ditutup pukul 22.00 dengan ibadat penutup (completorium) PENYELIDIKAN KANONIK (dengan perjanjian) Hari Senin, 17.00 – 18.30 wib Romo A.S. Gunawan, Pr. Hari Kamis, 17.00 – 18.30 wib Romo Anton Baur, Pr. PELAYANAN MISA REQUIEM DI GEREJA Dapat diselenggarakan pada hari Senin hingga Jumat. Hubungi Sekretariat Paroki. Website: www.parokisanmare.or.id Facebook Group: SanMaRe Kontribusi artikel, pengumuman, iklan:
[email protected]
Hatiku tergelitik untuk membaca selembar kertas itu. Rupanya, kertas itu adalah bagian dari kumpulan pe-er dari keponakan kami, Nicholas. Di sana, tertulis satu paragraf yang berjudul: “Dua puluh tahun dari sekarang.” (Twenty Years from Now). Demikianlah tulis Nicholas: “When I’m twenty-eight years old I will be a priest. I will live in a priesthouse. I will drive in a truck. I will serve Mass at my old school St. Adalbert. My pets would be just two gold fish….”
Pikiranku menerawang jauh… Walaupun baru berusia 8 tahun, Nicholas telah memiliki gambaran yang jelas akan dirinya, dua puluh tahun ke depan. Dalam kesederhanaannya, ia bercita-cita ingin menjadi seorang imam, yang berkarya di sekolahnya yang dulu, yaitu sekolah sederhana yang terletak di pinggiran kota, yang -1-
mayoritas muridnya adalah anak-anak petani. Aku jadi bertanya kepada diriku sendiri, akan bagaimanakah kiranya aku 20 tahun lagi, 50 tahun atau …. setelah aku beralih dari dunia ini? Sebab sebagai seorang murid Kristus, pengharapan kita tidak terbatas pada kehidupan di dunia ini, namun juga pada kehidupan setelahnya. Akankah aku telah memiliki gambaran yang jelas akan apa yang kuharapkan terjadi padaku di masa mendatang, dalam kekekalan?
Perayaan yang kita peringati hari ini, memberikan suatu pencerahan batin bagi kita semua yang mengimani Kristus. Yaitu bahwa kita menantikan saatnya, di mana kita akan dibangkitkan, “hidup kembali dalam persekutuan dengan Kristus” (lih. 1Kor 15:22) dan menerima karunia mahkota kehidupan yang dianugerahkan Allah bagi semua orang yang mengasihi Dia dan setia kepada-Nya sampai mati (lih. Yak 1:12; Why 2:10). Dan tentang hal ini, Allah menentukan urutannya: Kristus sebagai yang sulung, dan sesudah itu mereka yang menjadi milik-Nya (1Kor 15:23). Urutan setelah Kristus tentu dimulai dari orang yang paling sempurna mengasihi Dia, dan yang paling setia kepadaNya sampai mati. Dan orang ini, tidaklah lain dan tidaklah bukan, selain daripada ibu-Nya sendiri yaitu Bunda Maria. Baru setelahnya ia diikuti oleh para murid Kristus yang lain, yang urutan-Nya ditentukan oleh Allah menurut kebijaksanaan dan keadilan-Nya.
Maka dari sini, kita mengetahui bahwa perayaan hari ini bukan semata perayaan penghormatan kepada Bunda Maria. Perayaan ini dimaksudkan juga untuk mengarahkan hati kita umat beriman, akan pengharapan yang menanti kita di kehidupan yang akan datang. Kelak, jika kita setia beriman dan hidup dalam kasih seperti Bunda Maria, kitapun akan memperoleh kemuliaan, baik jiwa maupun tubuh kita. Seperti Bunda Maria, kita pun didorong untuk menjaga kemurnian jiwa dan tubuh, sesuai dengan tujuan akhir yang Tuhan kehendaki bagi kita. Paus Pius XII, mengajarkan:
“Dan demikianlah kita dapat berharap bahwa mereka yang merenungkan teladan mulia yang diberikan Bunda Maria kepada kita, dapat menjadi semakin yakin akan nilai kehidupan manusia yang dicurahkan untuk melaksanakan kehendak Allah Bapa dan untuk membawa kebaikan kepada sesama…. di dalam cara yang agung ini, semua orang dapat dengan jelas melihat kepada tujuan akhir yang demikian luhur, yang ditentukan bagi tubuh dan jiwa kita. Akhirnya, adalah harapan kami bahwa kepercayaan akan pengangkatan tubuh Maria ke Surga akan membuat kepercayaan kita akan kebangkitan tubuh kita sendiri menjadi lebih kuat dan menjadikannya menjadi lebih berdaya guna” (Munificentissimus Deus, 42).
Saat kita memadahkan Magnificat hari ini, biarlah perkataan sabda Allah ini meresap di batin kita. Biarlah kita mengucapkannya dengan segenap hati, bersama dengan Bunda Maria: “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamat-ku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya. Sesungguhnya, mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia, karena yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan besar kepadaku dan nama-Nya adalah kudus…..”
Semoga Tuhan membantu kita untuk setia kepada-Nya sampai akhir, supaya kita dapat pada akhirnya, memperoleh mahkota kehidupan, seperti yang dijanjikan-Nya. Bunda Maria, Bunda umat beriman, doakanlah kami! Sumber: http://www.katolisitas.org/16242/kuarahkan-mata-hati-pada-mahkota-kehidupan
-2-
Kolom ini diasuh oleh Romo Anton Baur Pr.
BAPA GEREJA
* Paulus dari Tarsus * (bagian 2)
Saudari-saudara, Pada seri Bapa Gereja kali ini ini kita akan mengenali beberapa pokok refleksi dan permenungan Santo Paulus. Ada dua pandangan yang menjadi refleksi pokok Gereja Katolik, yakni terkait dengan “pembenaran” dalam Kristus dan identitas Kristiani. “Pembenaran” mungkin menjadi istilah yang agak asing di telinga kita. Tetapi, istilah ini terkait erat dengan refleksi iman Paulus yang membantu kita untuk memahami nilai paling pokok dan tak tergantikan dari iman. Paulus mengatakan, “Karena kami yakin, manusia dibenarkan karena iman, dan bukan karena ia melakukan hukum Taurat” (Rm 3:28; bdk Gal 2:16). Kata “dibenarkan” berarti dibuat menjadi benar. Kita diterima oleh keadilan belaskasih Allah untuk masuk ke dalam persekutuan dengan-Nya dan konsekuensinya mampu untuk menjalin relasi yang jauh lebih murni dengan semua saudara kita. Paulus mengatakan juga bahwa keadaan hidup kita tidak tergantung pada karya baik kita, melainkan melulu pada rahmat Allah, “oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus” (Rm 3:24). Kini, kita yang dibenarkan di hadapan Allah, memiliki identitas baru, yakni sebagai anak-anak Allah. Inilah yang menjadi identitas Kristiani. Paulus merefleksikan bahwa identitas Kristiani terdiri atas dua unsur: tidak mencari diri sendiri, melainkan menerima diri dari Kristus dan memberikan diri dengan Kristus dan berperan serta dalam peristiwa Kristus hingga serupa dengan-Nya dan mengambil bagian dalam kematian dan kehidupan-Nya. Paulus juga mengatakan bahwa tidak cukup untu kberkat abahwa orang-orang Kristen adalah orang-orang yang telah dibaptis; baginya juga sangatlah penting untuk mengatakan bahwa mereka orang-orang Kristen ada “dalam Kristus Yesus” (Rm 8:1.2.39; 12:5; 16:3.7.10; 1 Kor 1:2.3) Jadi, dari refleksi pokok Paulus ini, kita yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibenarkan oleh-Nya berkat sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya. Kita diingatkan bahwa pembaptisan mengantar kita pada identitas Kristiani. Artinya, kita semua diajak untuk menghayati hidup bersama dengan Kristus setiap harinya dalam pengalaman suka dan duka. Yang kita imani dan yakini bersama adalah bahwa segala perbuatan baik kita adalah buah rahmat Allah yang melimpah. Dan, kita berbuat baik karena kita telah menerima rahmat dan janji keselamatan dari Allah, bukan karena demi keselamatan (Tit 3:4-8).** -3-
Para anggota Dewan Paroki Pleno, mari kita kobarkan kembali semangat pelayanan kita
“Gerejaku, Rumahku, Tanggungjawabku” dalam REKOLEKSI DEWAN PAROKI PLENO yang diadakan di Wisma Samadi, Klender, Jakarta Timur pada Minggu, 20 September 2015, pukul 09.00 sampai selesai.
-4-
Mengapa Bunda Maria disebut Ratu Surga? Gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan gelar Bunda Maria yang lainnya, yaitu bahwa Bunda Maria adalah Bunda Kristus yang adalah Sang Raja di atas segala raja di bumi ini (Why 1:5). 1. KITAB SUCI MENGAJARKAN BAHWA PARA KUDUS DI SURGA AKAN MENERIMA MAHKOTA KEHIDUPAN, TERLEBIH BUNDA MARIA YANG ADALAH ORANG KUDUS YANG TERBESAR. Rasul Paulus mengajarkan bahwa Tuhan memberikan mahkota kebenaran kepada orang- orang yang telah mengakhiri pertandingan dalam kehidupan ini dengan baik dengan memelihara iman (lih 2 Tim 4:8). Jika ini berlaku untuk Rasul Paulus, hal ini pastilah lebih lagi berlaku untuk Bunda Maria, yang ketaatan imannya terus terpelihara sejak mengandung Tuhan Yesus sampai mendampingi-Nya di kaki salib-Nya. Kesetiaan Bunda Maria yang bertahan sampai akhir, mendatangkan mahkota kehidupan yang dijanjikan Tuhan (lih. Yak 1:12, 1 Pet 5:4, Why 2:10). Janji mahkota kehidupan bagi orang beriman ini digenapi secara istimewa dalam diri Bunda Maria, seorang yang sungguh beriman dan telah lebih dahulu dipilih Allah untuk melahirkan Kristus Putera-Nya. Di dalam Maria dipenuhi janji Tuhan yang memberikan, “kerajaan yang mulia dan mahkota yang indah dari tangan Tuhan” kepada orang-orang yang benar (Keb 5:16). 2. SABDA TUHAN MENGGAMBARKAN BUNDA MARIA SEBAGAI PEREMPUAN YANG BERMAHKOTA DUA BELAS BINTANG Kitab Wahyu 12 menyebutkan penglihatan Rasul Yohanes akan surga di mana terlihat Sang Tabut Perjanjian, yaitu seorang perempuan yang berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya dan bermahkotakan dua belas bintang” (lih. Why 11: 19- Why 12: 1). Tanda besar di langit itu, yaitu perempuan tersebut, adalah Bunda Maria, sebab Anak laki- laki yang dilahirkannya dan yang akan menggembalakan semua bangsa itu adalah Kristus. 3. DALAM KITAB SUCI, DISEBUTKAN BAHWA RATU KERAJAAN YANG DUDUK DI SEBELAH KANAN RAJA ADALAH BUNDA SANG RAJA Dalam Perjanjian Lama, ratu kerajaan bukanlah istri sang raja, namun adalah ibu sang raja, yang disebut geḇiyrāh (ibu suri). Sebab di masa itu raja dapat mempunyai lebih dari satu istri, sedang ia hanya mempunyai satu ibu. Geḇiyrāh ini dihormati bersama raja (lih. Yer 13:18), dan namanya dicantumkan bersama dengan setiap raja Yehuda (1 Raj 14:21, 15:9-10, 22:42; 2 Raj 12:2; 14:2; 15:2; 15:33; dst), yang merupakan keturunan Raja Daud. Dalam kitab Raja- raja yang pertama, dikatakan bahwa Ratu Batsyeba menghadap Raja Salomo dan Raja memberikan tempat duduk/ tahta kepada bundanya di sebelah kanan-Nya (lih. 1 Raj 2:19). Kitab Mazmur juga mengisahkan adanya permaisuri yang berpakaian emas, berada di sebelah kanan sang Raja, yang mengacu kepada Kristus (lih. Mzm 45:10), yang tahtanya tetap untuk selama- lamanya (Mzm 45:7; lih. Luk 1:32-33). Dengan demikian gelar Bunda Maria sebagai Ratu Surga berhubungan dengan perannya yang istimewa dalam sejarah keselamatan, yaitu sebagai Bunda yang melahirkan Kristus Sang Raja Penyelamat umat manusia (lih. Luk 1:31-32). Maka gelar ‘Ratu Surga’ (gebirah) yang mengacu kepada Bunda Maria tidak sama dengan istilah ratu surga (meleḵeṯ:) yang disebut dalam Yer 7:18, 44:17. Sebab, gebirah mengacu kepada ibu sang raja dari keturunan Yehuda, sedangkan meleḵeṯ: mengacu kepada dewi kesuburan bangsa-bangsa Semit, yaitu Astoret atau Astarte. Untuk penjelasan lebih lengkap: http://www.katolisitas.org/7295/mengapa-bunda-maria-disebut-ratu-surga
-5-
JADWAL LITURGI MINGGU BIASA XXI, 23 Agustus
Bacaan: Yos. 24:1-2a,15-17,18b; Mzm. 34:2-3,1617,18-19,20-21,22-23; Ul:9a; Ef. 5:21-32; Yoh. 6:60-69 Saran Lagu: PS 257, 384, 366, 368, 369, 539, 650, 652, 654, 857, 956
MINGGU BIASA XXII, 30 Agustus
Bacaan: Ul. 4:1-2,6-8; Mzm. 15:2-3a,3cd-4ab,5;Ul:1a; Yak. 1:17-18,21b-22,27; Mrk. 7:1-8,14-15,21-23 Saran Lagu: PS 257, 337, 370, 371, 647, 655, 670, 685, 848, 956
Misa HUT Kemerdekaan, Senin, 17 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: OMK Putra/i Altar: Catarina Jennifer Juwana, Petrus Jason Bhaskara, Gabriela Liviana, Laurentius Melvin Pratama, Maria Kiara Anindita, Paulus Winton Fernandes Tambunan, Fransisca Mariana Rasendrya Z., Robertus Darren Radyan, Ignathius Rahardianto Patiung, Vincentius Kevin Anggoro R. M. Prodiakon: Alfonsus Haryanto, Thomas Erwin Kurniawan, Yohanes Budi Purwanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu Wibowo Sabtu, 22 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: WILAYAH 2 Lektor: Maria Stella K / Anastasia Agnes
Sabtu, 29 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: PDKK Lektor: Mahendra / B. Diana Proditasari
Putra/i Altar: Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita P. K., Maria Fransiska Chelsea Novelia P. G., Seraphine Archangela Girlani O., Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan, Shannon Wijaya, Yohanes Purba Sangga B., T. Avilla Revabelle M. Prodiakon: Felicianus Purnawan S., Fransiskus P. Narendra, Heribertus Darno, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono
Putra/i Altar: Graciella Antonius Putri, Alexander Andi, Christopher Rizal, Bernadette Claudia Kartikasari Sutandi, Joety Johannes Aaron Bongku, Jonathan Stevandhy, Kevin Stevandhy, Jessica Nadia Agustin, Michael Rama Aviandri Santoso, Margaretha Velicia Prodiakon: Yadi Djuhandi, Ping Julianto Widjaja, Willem Dagi, Yuliana Yelly, Agnes A. Sayan Rampisela, Albertus Sugianto Supriadi, Wahid Gunawan, Saras Damai Susetyo
Minggu, 23 Agustus, pukul 06.30 Koor dan Tatib: WILAYAH 4 Lektor: Dewi Rajasa / Maria Conipra
Minggu, 30 Agustus, pukul 06.30 Koor dan Tatib: Sta. Regina Lektor: Carin Faradina / Yasinta Dhyaning
Putra/i Altar: Gabriela Liviana, Adrian Alfa Sebastian Kullit, Elisabeth Anggitasari Hartawan, Mikael Josafat, Florentina Harly Kusnadi, Debritto Maurizt Angara Sitorus, Anselmus Abimayung Prayudi, Antonius Rangga Hapsoro W, Theresia Aurora Rosarian Adliana, Gabriella Putri Prodiakon: Yohanes Soeryanto S., Agustinus Fadjar AS, Bambang Tedjo Nugroho, Haryono Widarta, Daniel Bala Batti, Yohannes Pudjiastoto
Putra/i Altar: Catherine Inez Maharani P., Caroline Susan Mahadewi Gadis Amara, Agata Anjani Cita P. K., Maria Fransiska Chelsea Novelia P. G., Seraphine Archangela Girlani O., Kevin Bagas K., Irenne Yudia Hagaina Tarigan, Shannon Wijaya, Yohanes Purba Sangga B., T. Avilla Revabelle M. Prodiakon: Irwan Wijaya, Agustono Widjaja, Helfina M. Tisnakusuma, Indri Prijatmodjo, Marcus B. Samosir, Maryono Suwargo
Minggu, 23 Agustus, pukul 09.00 Koor dan Tatib: PS. SanMaRe Lektor: Henrica Nugraheni / Cicilia Nina
Minggu, 30 Agustus, pukul 09.00 Koor dan Tatib: St. Yohanes de Brito Lektor: Maria Agustine Tri Mardikowati / Maria
Putra/i Altar: -6-
Benedict Matthew Sukieche,
Bernadette Sri Mardyaningrum
Immanuel Xestopongiamura, Brigitta Stephanie, Yohanna Emarina, Margaretha Yosillia Paskalova, Tomas Ginta, Peter Bradley, Helena Keren Imanuela, Fransiska Wahyuni Novita Kristiyani Br.M, Estherania N Prodiakon: Hartawan Makmur, Heru Santosa, Georgino Godong, Temmy Royani, Paul August Liqui, Soetojo Dharmadi, Tjhong Vincentius, Gatot Kusumo Atmojo, Bayu Rajasa, Arden Andreas Barus, Fifi Amaliawaty, Florentina Ratna Supeni H., Grace Theresia Supit, I. Y. Supriyanto, Saly Listiyadhi, Ingewati Kusuma, Heru Yuniriyanto, Didi Hartanto, Veronika Kani, Yosep Yendi, Hadi Susanto, Lily Irene Tantra
Putra/i Altar: Patricia Dias Riandari, Jonathan Mark, Maria Kiara Anindita, Josephine Marie Yohana, Andreas Widiatmoko Prabowo, Ignatius Prayogo, Dylan Alexander Christanto, Katarina Sari Kusuma Dewi Mursito, Kristina Irmadani Darwin, Elisabeth Novadiana Kurniasavitri T Prodiakon: R. Ponidjan, Hesti P., Yasinta Fatmawati, Yustinus F. Irjayanto, Agnes Bertha Tabarani, Alfonsus Haryanto, Anna Retno Hapsari, C. Marianto, Josz Juswanto, F. X. Andri, Probel Gultom, Johanes Sumardi, Cynthia Catharina, Prima Widi H., Ronald C. Sampayan, Thomas Erwin K., Y. Budi Purwanto, Yustinus T. Mudjihardjo, Agustinus Darmawan, Metty Suprapti, Antonius E. Nelwan, Agung Wahyu W.
Minggu, 23 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: WILAYAH 5 Lektor: Adriana. P / Yohana Apsari Tantiana Putra/i Altar: Franscisca Vannia R., Ivana Permata Ariesta, Felicia Safira Rahardjo, Fransiskus Arya Kusuma Aji, Margareta Sheren Angela Asroyo, Vincentius Laurens Nestya Pradhana, Vincentius Kevin Anggoro R. M., Catarina Jennifer Juwana, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti, Laurentia Judith Vanessa R. Prodiakon: Hendrawan Thiodorus, Yoseph
Minggu, 30 Agustus, pukul 17.00 Koor dan Tatib: OMK Lektor: Boyke Indrasakti Aveanti / Maria F.
Martahan Sitorus, George Pangemanan, Ferry Kodrat, Gunawan Gunarso, Didik Wiryawan AP, Floribertus Rismantoro, Gregorius Suyanto Utomo, Joannes Suharno, Lucas Hanifa N.
Kristiono Putra/i Altar: Gregorius Rio Alfrian, Nicholas Yabes Condi, Maria Lilian Dharmautama, Gabriel Kineta, Agatha Velline Lumy, Timothy Luke Lumy, Alleandra Luwina Nugroho, Fransciscus Xaverio Anggara Nugroho, Clara Lourdessa Oryza Emmanuella, Efrem Kriste Prana Pangasta Mukti Prodiakon: Felicianus Purnawan S., Fransiskus P. Narendra, Heribertus Darno, Agus Munandar, Esther Meinelsa Manurung, Rinto Setiono, Royandi Ernestus DP, Gunawan Wibowo, Yohanes Soeryanto S., Bambang Tedjo Nugroho
PERAYAAN EKARISTI SYUKUR HUT KE-70 REPUBLIK INDONESIA SENIN, 17 AGUSTUS 2015 JAM 17.00
-7-
PENGUMUMAN 1.
PDKK mengundang bapak/ibu untuk mendengarkan firman Tuhan pada hari Kamis, 20 Agustus di Aula SanMaRe yang akan dibawakan oleh Ibu Esther Kandaw. Dimohon kehadiran umat.
2.
Misa HUT Perkawinan bulan Agustus akan diadakan pada hari Sabtu, 29 Agustus pukul 17.00. Bagi pasutri/keluarga yang merayakan dapat mendaftar di sekretariat paroki atau seksi Kerasulan Keluarga di lingkungan masing-masing.
3.
Akan saling menerimakan Sakramen Pernikahan Pengumuman ke I • Yosef Edward Jaya Hadi dari Lingk. Sta. Beatrix dengan Koe Kartika dari Jakarta Barat Pengumuman ke II : • Fransiscus Bambang Suharso dari Lingk. Thomas Rasul dengan Yacinta Sulistya Taty Raharjo dari St. Laurensius – Alam Sutra, Tangerang • Birgita Asdewi Arifin dari Lingk. Sta Theresia dengan Christian Rubbitsani Suhendra dari Bernadet – Cileduk, Tangerang Barangsiapa mengetahui adanya halangan untuk perkawinan tersebut, wajib memberitahu Pastor Kepala Paroki.
FESTIVAL MEMASAK dan ACARA MAKAN BERSAMA Dalam rangka Lustrum I Paroki SanMaRe, WKRI mengadakan festival/lomba memasak serta acara makan bersama Bapak Uskup, para Romo serta umat, pada acara syukuran dan puncak perayaan: hari MINGGU, 23 Agustus 2015 setelah misa pukul 09.00 di sekitar Aula. Setiap lingkungan diminta berpartisipasi memasak jenis makanan sesuai yang telah diinformasikan. Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi: Ibu Sustiadji 0813 254 4999, atau Ibu Yati 0812 943 9074
IKLAN BARIS – Wahana bagi umat yang ingin mengiklankan informasi lowongan pekerjaan atau mencari pekerjaan. Materi iklan diserahkan ke sekretariat paroki setiap hari kerja atau email ke:
[email protected] -8-