Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016
KUALITAS PELAYANAN DAN KEPUASAN BERKUNJUNG DI TAMAN OBJEK WISATA SITU PATENGGANG Siti Fatimah1, Oda I. B. Hariyanto2 STP ARS Internasional,
[email protected] 2 STP ARS Internasional,
[email protected]
1
ABSTRACT Situ Patenggang or Situ Patengan is a lake located in South Bandung nature tourist attraction, Jawa Barat, Indonesia, Ciwidey, to be exact. Located 1600 metres above see level, this lake has a really exotic view. Situ Patenggang has a beautiful natural view as well, because of the tea garden surrounding it. The managers should give their best service to make the customers satisfied. This research’s population is the visitor of Situ Patenggang Tourist Attraction Park, with a sample of 30 respondents and the technique used was nonprobability sampling. Data collection method was by using questionnaire given to 100 visitors of Situ Patenggang Tourist Attraction Park and documentation method. The result shows that service quality affects the satisfactory of 47.9% visitors of Situ Patenggang Tourist Attraction Park while the rest, which is 52.1%, was affected by other variables which was not investigated in this research. According to the result of the research done in Situ Patenggang Tourist Attraction Park, it can be seen from the score and mean categorization in the research result’s statistics data regarding the service quality of Situ Patenggang Tourist Attraction Park can be categorized as well enough, with the percentage of 52.1% at the score range of 4069. Whereas according to the score and mean categorization in the research result’s statistics data regarding the customer satisfactory of Situ Patenggang Tourist Attraction Park can be categorized as not good, with the percentage of 52% at the score range of 2080. Therefore, the service quality really takes effect to the satisfaction in visiting, if the service quality is good then the customers will be pleasant and satisfied of their visit. Keywords: Service Quality, Satisfaction, Tourist Attraction. ABSTRAK Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan , Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik. Situ patenggang juga memiliki pemandangan alam yang asri, karena disekitarnya terdapat hamparan kebun teh. Pengelola harus dapat memberikan kualitas pelayanan terbaik untuk menciptakan suatu kepuasan konsumen. Populasi penelitian ini adalah pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang, dengan sampel sebanyak 30 responden dan teknik pengambilannya dengan Nonprobability sampling. Metode pengumpulan data dengan angket (kuesioner) yang dibagikan kepada 100 pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang disamping metode dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang sebesar 47,9%, sedangkan sisanya, yaitu 52,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di taman objek wisata Situ Patenggang, terlihat dari pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kualitas pelayanan ke ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan cukup baik, dengan persentase 52,1% berada pada rentang ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
41
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 skor 4069. Sedangkan berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kepuasan pengunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan tidak baik, dengan persentase 52% berada pada rentang skor 2080. Maka kualitas pelayanan sangat berpengaruh terhadap kepuasan berkunjung, jika kualitas pelayanan baik maka muncul rasa nyaman dan puas dari wisatawan atas kunjungannya. Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Kepuasan, Obyek Wisata PENDAHULUAN Taman objek wisata Situ Patenggang adalah salah satu danau yang berada di Ciwidey-Rancabali Kabupaten Bandung Selatan yang memiliki daya tarik wisata yang menarik selain Situ Cileunca dan Situ Cisanti yang berada di pangalengan Kabupaten Bandung, di lokasi taman objek wisata Situ patenggang terdapat mitos legenda tentang pertemuan Ki Santang dan Dewi Rengganis di Batu Cinta yang berada di tengah danau Situ Patenggang. berdasarkan data yang diperoleh di taman objek wisata Situ Patenggang ada beberapa hal yang kurang menunjang harapan wisatawan yang berkunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang, diantaranya : tidak terdapat pemandu yang menjelaskan sejarah taman objek wisata Situ Patenggang, kurangnya papan informasi, fasilitas yang kurang terawat, dan kurangnya kegiatan yang dilakukan pengunjung di taman objek wisata Situ Patenggang. Oleh karena itu peneliti memfokuskan penelitian di objek wisata Situ Patenggang dengan lebih membahas tentang Kualitas Pelayanan yang terdapat di taman objek wisata Situ Patenggang. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap kepuasan di objek wisata Situ Patenggang. 2. Mengukur tingkat kepuasan wisatawan setelah berkunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang. 3. Mengetahui pengaruh dari Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan pengunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang.
KAJIAN LITERATUR Handayani (2010) menyatakan secara umum penelitian ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan.Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh villa agrowisata kebun teh Pagilaran secara umum sudah baik. Hal ini dapat ditunjukkan dari banyaknya tanggapan kepuasan yang tinggi dari responden terhadap kondisi dari masing-masing variabel penelitian. Dari hasil tersebut selanjutnya diperoleh bahwa variabel kualitas pelayanan dalam kelima dimensinya memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dikarenakan bahwa dengan pemberian pelayanan yang berkualitas, maka hal tersebut akan menciptakan kepuasan dalam diri konsumen. Prasetyo (2009) menyatakan hasil penelitian, variabel berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung. Artinya semakin dilengkapinya variabel tangibles (bukti langsung) seperti penambahan fasilitas masjid, perluasan tempat parkir, kerapian pekerja akan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung TRP. Kartini Kab. Rembang. Variabel Reliability (Kehandalan) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung. Hal ini berarti, semakin ditingkatkan variabel reliability seperti memberikan perhatian serius kepada pengunjung dan ketepatan pelayanan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung TRP Kartini Kab. Rembang. Variabel Responsiveness (Ketanggapan) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung, dapat diartikan peningkatan terhadap variabel responsiveness seeprti lebih memberikan informasi mengenai TRP Kartini, pengaturan pembelian tiket
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
42
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 agar pengunjung tidak menunggu terlalu lama dapat meningkatkan kepuasan pengujung TRP Kartini Kab. Rembang. Variabel Assurance (Jaminan) bepengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung. Hal ini berarti dengan semakin lengkapnya variabel assurance dengan meningkatkan kemampuan karyawan serta kesopanan karyawan akan dapat meningkatkan kepuasan pengunjung TRP Kartini Kab. Rembang. Variabel Emphaty (Empati) berpengaruh positif terhadap kepuasan pengunjung, berarti semakin ditingkatkannya variabel emphaty dengan tindakan cepat dalam mengatasi keluhan, memahami kebutuhan pengunjung dapat meningkatkan kepuasan pengunjung TRP Kartini Kab. Rembang. Secara simultan tangibles (bukti langsung), reliability (kehandalan), responsiveness (ketanggapan), assurance (jaminan) dan emphaty (empati) berpengaruh positif kepuasan pengunjung. Artinya jika pihak pengelola meninngkatkan semua aspek kualitas pelayanan secara bersama-sama hal ini dapat meningkatkan kepuasan pengunjung TRP Kartini Kab. Rembang. Gusneli (2016) menyatakan Hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa fasilitas wisata mempengaruhi kepuasan pengunjung ke objek wisata Air Terjun Bayang Sani sebesar 7,3%, sedangkan 92,7% diduga dipengaruhi oleh faktor lain yang dapat mempengaruhi kepuasan pengunjung seperti harga, lokasi, daya tarik dan citra. Dalam hal ini bisa kita lihat fasilitas wisata di objek wisata Air Terjun Bayang Sani belum maksimal, sehingga perlu diperhatikan lagi. Walaupun sudah dikategorikan baik, petugas objek wisata perlu memperhatikan lebih lanjut. Apabila fasilitas wisata dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung otomatis objek wisata tersebut ramai dikunjungi wisatawan. Dapat disimpulkan penelitian terdahulu yang meneliti tentang pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan berkunjung di objek wisata dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
memang berpengaruh terhadap kepuasan berkunjung wisatawan yang melakukan kunjungan ke objek wisata. Jika berpengaruh positif dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan menigkat maka kepuasan berkunjung pun ikut meningkat, begitupun sebaliknya jika kualitas pelayanan menurut maka akan berpengaruh negatif dengan terjadinya kepuasan berkunjung pun menurun. Kajian Teroritis Menurut WTO, dalam Ismayanti (2010) “Tourism is the activities of persons traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes”. Atau dapat diartikan pariwisata adalah aktifitas - aktifitas dari orang - orang yang bepergian menuju dan tinggal ditempat luar lingkungan biasa mereka untuk tidak lebih dari satu tahun berurutan untuk bersenang - senang, bisnis dan tujuan lainnya. Sunaryo (2013) menjelaskan bahwa “Wisatawan adalah seseorang atau sekelompok orang yang melakukan kegiatan perjalanan.” Tjiptono (2004) menyatakan bahwa “Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan (exellence) yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan” Kotler (2011) menyatakan bahwa “ pelayanan adalah setiap tindakan atau perbuatan yang dapat di tawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain,yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesautu. “ Parasuraman (1985) terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas layanan, yaitu pelayanan yang diharapan (expected-service) dan pelayanan yang diterima oleh pengguna (perceived service). Apabila pelayanan yang diterima atau yang dirasakan (perceived service) sesuai dengan pelayanan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika pelayanan yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualias layanan dipersepsikan
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
43
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 sebagai kualitas yang ideal. Sebaliknya jika kualitas layanan yang diterima lebih rendah dari pada pelayanan yang diharapkan, maka kualitas layanan dipersepsikan buruk. Dengan demikian, baik tidaknya kualitas layanan tergantung pada kemampuan penyelengara pelayanan dalam memenuhi harapan konsumennya secara konsisten. Menurut supranto, (2011) menjelaskan Kualitas pelayanan adalah sesuatu yang komplek terdiri dari lima unsur yaitu Fisik atau wujud (Tangibel), Kehandalan (Reliabilitas), Tanggapan (Responsiveness) ,Kepastian (Assurance) dan Empati (Empathy). Buruknya kualitas jasa yang diberikan penyedia jasa kepada pelanggan telah disadari mengakibatkan banyaknya kerugian yang dialami oleh perusahaan. Mereka yang kecewa tidak hanya meninggalkan jasa layanan, tetapi juga akan menceritakan keburukan jasa yang diterima kepada orang lain. Berdasarkan definisi diatas kualitas pelayanan adalah tingkat unggulan dalam hal pelayanan yang diberikan kepada pengunjung. Meliputi : kualitas dalam hal pemanduan (guide) khusus yang bisa menjelaskan legenda asli Situ Patenggang agar pengunjung bisa mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan harapan pengunjung, lahan parkir dengan kapasitas lebih luas menjadikan pengunjung nyaman untuk menyimpan kendaraannya, dan fasilitas yang dapat menunjang keamanan dan kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Situ Patenggang. Daryanto (2014) Menyatakan kepuasan konsumen adalah keadaan yang dicapai bila produk sesuai dengan kebutuhan atau harapan konsumen dan bebas dari kekurangan. Kepuasan konsumen juga dapat diidentifikasikan pula sebagai suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi. Menurut Zulian Yamit (2013) Kepuasan pelanggan adalah hasil (outcome) yang dirasakan atas penggunaan produk dan
jasa, sama atau melebihi harapan yang diinginkan. Kepuasan pelanggan tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja atau hasil yang di rasakan dengan harapannya (Supranto:2011). Berdasarkan definisi diatas kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap rasa puas pada suatau produk dan jasa yang dapat meningkatkan rasa senang dan ingin kembali menggunakan produk atau jasa tersebut. Seperti kepuasan dalam hal kenyamanan dan terpenuhinya kebutuhan dan keinginan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Situ Patenggang. METODE PENELITIAN Menurut darmawan (2013) mengungkapkan bahwa “metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data dan informasi mengenai berbagai hal yang berkaitan dengan masalah yang diteliti”. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2014) mengemukakan bahwa, “metode penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan antara variabel yang satu dengan yang lain”. Menurut Darmawan (2013), “Penelitian Kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui.” Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pedoman kuesioner, pedoman wawancara terstruktur, pedoman observasi dan untuk dokumentasi menggunakan camera digital. 1. Kuesioner Sugiyono (2013) menjelaskan bahwa Kueseioner adalah tehnik pnegumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
44
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 untuk diwajibkan. Dalam penelitian kali ini yang menjadi responden adalah wisatawan yang datang berkunjung ke objek wisata Situ Patenggang. 2. Wawancara Sugiyono (2013) mengemukakan bahwa Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahulian untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Pada penelitian ini, wawancara dilakukan dengan Pengelola objek wisata Situ Patenggang. 3. Observasi Sugiyono (2013) menyatakan bahwa Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Obyek yang diteliti yaitu objek wisata Situ Patenggang khususnya mengenai kualitas pelayanan yang terdapat di objek wisata Situ Patenggang. 4. Studi Literatur Teknik pengumpulan data juga dilakukan dengan studi literatur yaitu pengumpulan data sekunder dengan cara mempelajari buku guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori - teori yang berkaitan dengan variabel (x) dan variabel (y). Teknik Pengujian Data Teknik pengujian data menggunakan uji validitas Menurut Sugiyono (2013) validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kevalidan dari suatu instrumen adalah rumus Korelasi
Product Moment dengan nilai valid sebesar 0,361. Siregar (2013) uji reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukuran yang sama pula. uji reliabilitas dapat dilakukan dengan cara tes ulang (retest), yaitu dengan cara penggunaan instrumen penelitian tersebut terhadap subjek yang sama, dilakukan dalam waktu yang berlainan. Instrumen penelitian yang telah diuji validitas sebelumnya, dibagikan lagi seminggu kemudian kepada 20 subjek yang sama. Untuk uji coba ini diambil dari bagian populasi yang tidak menjadi sampel dalam penelitian atau yang setingkat dengan populasi penelitian. Hasil penelitian pertama dikorelasikan dengan hasil penelitian kedua untuk memperoleh koefisien korelasinya (r) yaitu koefisien reliabilitas test ulang dengan statistik korelasi (product moment) menggunakan SPSS versi 17.0. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan koefisien Cronbach Alpha, yaitu koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baiknya item butir dalam suatu kumpulan secara positif berkorelasi satu sama lain (Noor, 2014). Adapun kehandalan (reliabilitas) tersebut ditentukan oleh kriteria sebagai berikut: a. Jika koefisien Cronbach Alpha>0,50, maka hal ini menunjukkan kehandalan (reliabilitas) instrumen. b. Jika koefisien Cronbach Alpha<0,50, maka hal ini menunjukkan kurang handalnya instrumen. PEMBAHASAN Populasi Populasi dimaksudkan seluruh objek, orang yang diperoleh dari jumlah kunjungan ke taman objek wisata Situ Patenggang. Jumlah nya sebesar 1880 setiap harinya, data tersebut diambil berdasarkan jumlah total pengunjung yang datang pada hari dimana kuesioner
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
45
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 di bagikan oleh peneliti di taman objek wisata Situ Patenggang. Sampel Sampel yang peneliti lakukan, peneliti menyebarkan 100 angket kuesioner dan dari hasil menyebar peneliti mengambil 30 dari 100 hasil jawaban pengunjung untuk di uji validitas dan reliabilitas. Hasil Penelitian Deskriptif Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di taman objek wisata Situ Patenggang, terlihat dari pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kualitas pelayanan ke ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan cukup baik, dengan persentase 52,1% berada pada rentang skor 4069. Dalam hal ini bisa kita lihat kualitas pelayanan di taman objek wisata Situ Patenggang masih belum maksimal, sehingga perlu diperhatikan lagi. Apabila kualitas pelayanan dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung otomatis objek wisata tersebut ramai dikunjungi pengunjung. Selanjutnya berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kepuasan pengunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan tidak baik, dengan persentase 52% berada pada rentang skor 2080. Jika kepuasan pengunjung terpenuhi akan menciptakan perasaan puas atas kinerja yang dirasakan setelah membandingkan antara harapan sebelumnya dengan hasil yang dirasakan setelah pemakaiannya. Hasil Penelitian Verifikatif Dari hasil penelitian analisis verifikatif maka dapat dihubungkan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan berkunjung sebesar 47,9%, sedangkan sisanya, yaitu 52,1% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Jika kualitas pelayanan meningkat maka kepuasan berkunjung pun meningkat, begitu pun sebaliknya jika kualitas pelayanan menurun maka kepuasan berkunjung menurun pula.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Secara keseluruhan penilaian yang diberikan pengunjung terhadap kualitas pelayanan di taman objek wisata Situ Patenggang tergolong pada kategori cukup baik, yang berarti kualitas pelayanan yang terdapat di taman objek situ patenggang butuh perhatian dan perkembangan agar kualitas pelayanan lebih baik dari sekarang. 2. kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan terhadap rasa puas pada suatu produk dan jasa yang dapat meningkatkan rasa senang dan ingin kembali menggunakan produk atau jasa tersebut. Jika kepuasan pengunjung maka akan menciptakan perasaan puas atas kinerja yang dirasakan setelah membandingkan antara harapan sebelumnya dengan hasil yang dirasakan setelah pemakaiannya. Secara keseluruhan penilaian yang diberikan pengunjung terhadap kepuasan berkunjung di taman objek wisata Situ Patenggang tergolong pada kategori tidak baik. 3. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa kualitas pelayanan mempengaruhi kepuasan pengunjung taman objek wisata Situ Patenggang sebesar 47,9%, sedangkan sisanya, yaitu 52,1% dipengaruhi oleh variabelvariabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di taman objek wisata Situ Patenggang, terlihat dari pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kualitas pelayanan ke ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan cukup baik, dengan persentase 52,1% berada pada rentang skor 4069. Dalam hal ini bisa di lihat kualitas pelayanan di taman objek wisata Situ Patenggang masih belum maksimal, sehingga
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
46
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 perlu diperhatikan lagi. Apabila kualitas pelayanan dapat memberikan kepuasan kepada pengunjung maka objek wisata tersebut ramai dikunjungi pengunjung. Selanjutnya berdasarkan pengkategorian skor dan nilai rata-rata pada statistik data hasil penelitian tentang kepuasan pengunjung ke taman objek wisata Situ Patenggang secara keseluruhan dikategorikan tidak baik, dengan persentase 52% berada pada rentang skor 2080. Jadi baik buruk kualitas pelayanan sangat berpengaruh penting terhadap kepuasan pengunjung/konsumen, oleh karena itu pihak pengelola jasa harus mampu memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan pengunjung agar pengunjung merasa senang dan puas dalam kunjungan nya dan akan kembali berkunjung untuk kesekian kalinya. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan diatas maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut : 1. Bagi pengelola taman objek wisata diharapkan mampu memperhatikan kualitas pelayanan yang terdapat di taman objek wisata, seperti : : tidak terdapat pemandu yang menjelaskan sejarah taman objek wisata Situ Patenggang, kurangnya papan informasi, toilet yang kurang terawat, lahan parkir kurang memadai, dan perahu yang umumnya kurang layak pakai. Adapun kegiatan agrowisata dimunculkan dalam variasi produk wisata di Situ Patenggang sehingga pengunjung dapat merasakan kenyamanan dan kepuasan selama berada di taman objek wisata Situ Patenggang. Pengembangan dan penambahan fasilitas wisata sangat diharapkan oleh wisatawan, agar lebih banyak kegiatan yang bisa dilakukan oleh wisatawan yang berkunjung.
2. Kepuasana berkunjung wisatawan sangat penting untuk kemajuan objek wisata, sehingga pengelola dan karyawan objek taman wisata Situ Patenggang berusaha agar memenuhi apa yang diinginkan pengunjung dalam hal toilet yang bersih dan terawat, adanya guide dan papan informasi agar pengunjung mengetahui tentang sejarah danau Situ Patenggang, lahan parkir yang luas, dan keamanan dalam berperahu yang membuat pengunjung ingin kembali melakukan kunjungan ke Situ Patenggang. 3. Dari hasil penelitian diketahui adanya pengaruh positif dari variable kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan pengunjung di Taman Wisata Situ Patenggang sebesar 47,9%, dengan demikian pengelola harus meningkatkan kepuasan berkunjung dengan mengembangkan dan menambah fasilitas yang terdapat di objek wisata dan meningkatkan pula pelayanan terhadap wisatawan yang berkunjung. Diharapkan penelitian ini menjadi bahan untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan, serta menjadi informasi yang memadai khususnya bagi pihak terkait dan menjadi bahan pembelajaran. Untuk peneliti lain dapat meneliti tentang kualitas pelayanan, kepuasan berkunjung, fasilitas wisata. REFERENSI Darmawan. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Daryanto (2011). Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung : PT.Sarana Tutorial Nurani Sejahtera. Gusneli. (2016). Pengaruh Fasilitas Wisata Terhadap Kepuasan Pengunjung Ke Objek Wisata Air Terjun Bayang Sani.
ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
47
Pariwisata, Vol. III No. 1 April 2016 Handayani, R. (2010). Analisis Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Konsumen Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh Pagilaran. Universitas Diponegoro Semarang. Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata. Jakarta:Grasindo Kotler, P. Dan Keller, K. (2011). Maeketing Management, 14th Edition, Prentice Hall, New Jersey. Noor, Juliansyah. (2014). Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta: Grasindo.
Supranto. (2011). Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan. Jakarta : Rineka Cipta. Tjiptono, F. (2004). Strategi Pemasaran, Edisi II. Yogyakarta: Penerbit Andi. Yamit, Z. (2013). Manajemen Kualitas Produk & Jasa, Cetakan ke-6, Yogjakarta BIODATA PENULIS Siti Fatimah adalah alumni jurusan manajemen pariwisata dari Sekolah Tinggi ARS Internasional Bandung. Telah lulus kuliah pada tahun 2016.
Parasuraman, A., Zeihaml, V. A., & Berry, L. L. (1985). A conceptual model of service quality and its implications for future research. Jurnal of Marketing, 49, 41-50. Prasetyo, Dwi. (2009). Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pengunjung Pada Obyek Wisata Taman Rekreasi Pantai Kartini.Rembang. Siregar, S. (2013). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta. PT. Bumi Aksara Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta. _______. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung : Alfabeta. Sunaryo, B. (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata konsep dan aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: GAVA MEDIA. ISSN: 2355-6587, e-ISSN: 2528-2220 http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp
48