i
KUALITAS MAKANAN SELINGAN PAGI ANAK PRASEKOLAH PADA PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD) BOUGENVIL KOTA BEKASI
ULFA APRILILA
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013
ii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Kualitas Makanan Selingan Pagi Anak Prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bougenvil Kota Bekasi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2013
Ulfa Aprilila NIM I14104040
iii
ABSTRACT ULFA APRILILA. Quality of brunch of preschoolers in PAUD Bougenvil Bekasi city. Under Direction of Budi Setiawan and Leily Amalia. Quality of food can be identified from (1) the contribution of the energy content and protein of food to RDA, and (2) diversity/variety of food. The purpose of this study was to analyze the quality of provision and consumption of meal box or snack of preschool children. This study used a case study design. A total of 42 children studied purposively. Data were collected by direct interview using questionnaires and 2x24 hour recall method. Nutrition contribution of meal box to RDA were 14% of energy, 21% of protein, 17% of vitamin A, 9% of vitamin C, 22% of iron (Fe), and 21% of calcium (Ca). Nutrition contribution of snack to RDA were 13% of energy, 8% of protein, 2% of vitamin C, 9% of iron (Fe), and 10% of calcium (Ca). There were no significant corelation between maternal nutrition knowledge in behavior terms of providing meal box or snack and nutritional knowledge with attitude (p>0.05). There were significant corelation between behavior terms of providing meal box or snack with attitude (p<0.05),and significant corelation between the level of adequacy of energy and protein with nutrition status (p<0.05). No significant corelation between the level of maternal education and nutritional status sample (p>0.05). There were no significant corelation between socio-economic families, education of respondents, the nutritional status of a sample with an interlude diet quality (p>0.05). Conclusion: Quality of brunch (meal box or snack) samples are generally not qualified as yet to meet the energy contribution of 150-200 kcal and 4.0-5.0 grams of protein (10-13% RDA), as well as the diversity of sources which include energy substances, substances builders, and regulating substances. Keyword: meal box, snack, quality of food
iv
RINGKASAN ULFA APRILILA. Kualitas Makanan Selingan Pagi Anak Prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bougenvil Kota Bekasi. Dibimbing oleh BUDI SETIAWAN dan LEILY AMALIA. Tahun-tahun prasekolah adalah masa untuk memperkenalkan dan mendorong anak untuk mengonsumsi beragam makanan bergizi karena paparan makanan yang sehat membantu anak untuk membangun kebiasaan makan mereka hingga mereka dewasa (Laura & Jennifer 2006). Semakin baik konsumsi dan kualitas makanan yang diberikan, maka pertumbuhan dan perkembangan anak akan semakin baik. Kualitas makanan dinilai berdasarkan prinsip gizi seimbang yang merupakan aplikasi dari Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS). Prinsip gizi seimbang yang dijadikan dasar penilaian yaitu 1) kandungan energi dan protein makanan berdasarkan AKG dan 2) keragaman pangan/variasi makanan (Soekirman et al 2008). Tujuan umum dari penulisan skripsi ini adalah menganalisis kualitas makanan selingan pagi anak prasekolah pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bougenvil Kota Bekasi. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini (1) menganalisis karakteristik sampel (2) menganalisis sosial ekonomi keluarga sampel (3) menganalisis kualitas makanan selingan pagi (makanan bekal atau makanan jajanan) (4) menganalisis kebiasaan membawa makanan bekal atau makanan jajanan (5) menganalisis asupan, dan tingkat kecukupan energi dan zat gizi makanan sehari sampel (6) menganalisis hubungan pengetahuan, sikap dan perilaku gizi ibu (7) menganalisis hubungan pendidikan ibu, tingkat kecukupan energi dan protein sampel dengan status gizi sampel (8) menganalisis hubungan pendidikan dan sosial ekonomi keluarga sampel dengan kualitas makanan selingan pagi (makanan bekal dan jajanan) sampel. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (case study). Lokasi penelitian di PAUD Bougenvil Kota Bekasi. Pemilihan tempat dilakukan secara purposive dengan pertimbangan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bougenvil Kota Bekasi menganut sistem subsidi silang sehingga terdapat sosial ekonomi keluarga menengah keatas dan menengah kebawah yang menyekolahkan anaknya di sana. Penelitian dilakukan sejak bulan OktoberNovember 2012. Secara keseluruhan jumlah sampel yang diambil sebanyak 42 murid. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer terdiri dari 1) karakteristik sampel (jenis kelamin dan umur), 2) status gizi, 3) karakteristik responden dan keluarga sempel (besar keluarga, pendapatan keluarga, umur responden, tingkat pendidikan responden dan jenis pekerjaan responden), 4) pengetahuan gizi responden (definisi zat gizi, jenis dan sumber zat gizi, serta akibat kekurangan dan kelebihan zat gizi) 5) sikap gizi responden (pemberian makanan utama, pemberian makanan bekal atau makanan jajanan), 6) perilaku gizi (pemberian makanan utama, pemberian makanan bekal atau makanan jajanan), 7) kebiasaan membawa makanan selingan pagi (jenis makanan yang dibawa kesekolah), dan 8) konsumsi pangan sehari (berat dan jenis pangan yang dikonsumsi), 9) makanan bekal atau makanan jajanan (berat dan jenis makanan yang dibawa). Data sekunder yang digunakan adalah gambaran umum PAUD Bougenvil Kota Bekasi. Data yang dikumpulkan, diolah, dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial menggunakan program Microsoft Excel 2007 dan program SPSS 16.0 for windows. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara deskriptif diantaranya 1) karakteristik sampel, 2) karakteristik responden dan keluarga
v
sempel, 3) pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi responden 4) kualitas makanan selingan (makanan bekal atau makanan jajanan), 5) kebisaan membawa makanan bekal atau makanan jajanan, dan 6) komsumsi pangan sehari. Data yang dikumpulkan diolah dan dianalisis secara inferensial diantaranya 1) menganalisis hubungan pengetahuan, sikap, dan perilaku gizi ibu, 2) menganalisis hubungan pendidikan responden, tingkat kecukupan energi dan protein dengan status gizi sampel, 3) menganalisis hubungan pendidikan responden dan sosial ekonomi keluarga sampel dengan kualitas makanan selingan (makan bekal atau makanan jajanan). Sampel dalam penelitian ini adalah anak laki-laki dan perempuan berusia 4-5 tahun. Sampel umumnya berjenis kelamin perempuan (60%). Pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai responden menggunakan kuesioner. Responden adalah ibu sampel, berjumlah 42 orang dengan rentang usia 20-40 tahun dengan pendidikan pada umumnya lulusan SMA/sederajat. Sebanyak (81%) responden bekerja sebagai ibu rumah tangga. Keluarga sampel sebagian besar (67%) merupakan keluarga kecil (≤ 4 orang). Status ekonomi keluarga umumnya (57%) tergolong dalam ekonomi menengah keatas (>2GK) dengan pendapatan > Rp 456.802,00/kap/bulan, hampir miskin (1-2GK) sebesar 17% dengan pedapatan antara Rp 228.401,00-456.802,00/kap/bulan, miskin (<1GK) sebesar 26% dengan pedapatan antara