i
KUALITAS HIDUP PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI UNIT HEMODIALISIS RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
E
D EN
J S E
IK
ST
L A R
Disusun oleh: MUHAMMAD JAHRI 3208003/PSIK
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA 2015 i
ii
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
ii
iii
INTISARI Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik di Unit Hemodialisis Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Jahri(1) Dwi Kartika Rukmi(2) Muhamat Nofiyanto(3) X + 61 halaman + 16 Tabel + 2 Skema + 8 lampiran Latar Belakang : Gagal ginjal kronik merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irrevelsible dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme, keseimbangan cairan dan elektrolit yang menyebabkan uremia. Hemodialisis merupakan salah satu tindakan pengobatan gagal ginjal. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
Metode : Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sactional terhadap 119 pasien. Pengukuran kualitas hidup menggunakan Kuesioner WHOQoL-BREF. Untuk pengolahan data dan analisis data menggunakan program statistik deskriptif.
S . YAN U P A
ER
L A R
Hasil : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis sebagian besar memiliki kualitas hidup rendah sebanyak 77,3%. Pada dimensi fisik 75,6% memiliki kualitas hidup rendah, pada dimensi psikologi 73,9% memiliki kualitas hidup rendah, pada dimensi sosial 55,5% memiliki kualitas hidup rendah dan pada dimensi lingkungan 53,8% memiliki kualitas hidup tinggi.
P
E
D EN
J S E
IK
ST
Kata kunci : gagal ginjal kronik, hemodialisis, kualitas hidup Daftar Pustaka: 35 (2002-2015). . 1) Mahasiswa Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2) Dosen Prodi. Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3) Dosen Prodi. Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
iii
iv
Bachelor Science of Nursing Program Institute of Health Science of Jenderal Achmad Yani Yogyakarta August, 2015 ABSTRACT Quality of Life Patients with Cronic Renal Failure in Unit Hemodialysis PKU Muhammadiyah General Hospital Yogyakarta. Muhammad Jahri(1) Dwi Kartika Rukmi(2) Muhamat Nofiyanto(3) X+61 page+ 16 Table + 2 Schemes + 8 appendices. Background : Cronic renal failure is progressive renal disfuction and irreversible in which the body failure to maintain electrolite and metabolism balance caused uremia. Hemodialysis is one of treatment methods of Cronic renal Failure.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
Objective : This study aims to discribe how the Quality of life patients with cronic renal failure undergo hemodialysis therapy at the PKU Muhammadiyah General Hospital Yogyakarta.
S . YAN U P A
Methods The study design used is descriptive method with a cross-sactional approach to 119 patients. The quality of life levels is measured using questionnaires WHOQoL-BREF. For the data analysis process uses descriptive statistics program.
ER
P
L A R
E
D EN
Results : The result of this study shows that most of cronic renal failure patients in hemodialysis therapy at the PKU Muhammadiyah Yogyakarta have 77,3%. in low quality of life. In 75,6% physical facet has low quality of life, in 73,9% physicological facet has a low quality of life, in 55,5% social facet has low quality of life and in 53,8% environment facet has high quality of life.
J S E
IK
ST
Keywords: Cronic Renal Failure, Hemodialysis, Quality of Life Bibliography: 35 (2002-2015).
1) Student of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 2) Lecture of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta 3) Lecture of Stikes Jenderal Achmad Yani Yogyakarta
iv
v
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
v
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur bagi Allah SWT, Shalawat dan Salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan dan tauladan kita Nabi Muhammad Rasulullah SAW, keluarga dan para sahabatnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta”. Skripsi ini disusun untuk memberikan gambaran tentang kondisi kehidupan pasien-pasien yang menderita gagal ginjal kronik yang kita ketahui dewasa ini kejadiannya semakin meningkat. Selesainya penyusunan skripsi ini merupakan pengalaman yang berharga dan
N ARTA A A AK
sangat membahagiakan bagi penulis, karena satu lagi langkah dalam perjalanan hidup
ke masa depan telah berhasil penulis lalui, yang semuanya adalah atas berkah dan
K OGY A T IY
rahmat dari Allah SWT. Pada saat berbahagia ini, ucapan terima kasih dan penghargaan yang tinggi penulis sampaikan kepada:
S . YAN U P A
1. Kuswanto Hardjo, dr. M. Kes., selaku Ketua Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian ini.
ER
L A R
2. Dewi Retno Pamungkas, S.Kep.,Ns.,MNG, selaku Ketua Program Studi Ilmu
P
DE N Eselama penyusunan skripsi ini izin dan kemudahan J ESRukmi, M.Kep.,Sp.Kep.MB selaku dosen pembimbing I, yang telah 3. Dwi Kartika K I T S bersedia meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, arahan serta motivasi Keperawatan Stikes Achmad Yani Yogyakarta yang telah memberikan arahan,
dalam proses bimbingan dan penyelesaian skripsi ini. 4. Muhamat Nofiyanto, M.Kep. selaku pembimbing II, dengan baik membimbing, mengarahkan dan memotivasi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini. 5. Miftafu Darussalam M. Kep.,Sp.Kep.MB selaku penguji, yang telah bersedia menguji, memberikan masukan dalam skripsi ini. 6. Kepala Biro Administrasi pembangunan daerah istimewa Yogyakarta beserta jajarannya yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta. vii
viii
7. Kepala Dinas Perizinan Kota Yogyakarta yang telah memngeluarkan surat izin untuk melakukan penelitian di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 8. Direktur utama Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta beserta jajarannya yang sudah mengizinkan untuk melakukan penelitian di Unit Hemodialisis Rumah sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta guna penyusunan skripsi ini. 9. Kedua orang tua dan keluarga besar tercinta yang telah memberikan dukungan, semangat, motivasi serta do’a dalam menyusun skripsi ini. 10. Semua teman-teman mahasiswa keperawatan
yang memberikan semangat dan
dorongan.
N ARTA A A AK
11. Seluruh responden yang telah bersedia untuk bekerja sama dalam proses penelitian ini
K OGY A T IY
Semoga bantuan do’a dan dukungan yang telah diberikan dalam bentuk
apapun menjadi sebuah kebaikan dan amal sholeh serta mendapat balasan yang paling
S . YAN U P A
baik dari Allah SWT.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
ER
L A R
pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa di Stikes Achmad Yani Yogyakarta dan
P
DE N E dari kesempurnaan dan masih membutuhkan pembenahan, skripsi ini masih J jauh ESmengharapkan kepada para pembaca untuk dapat memberikan saran untuk ituK penulis I T danSmasukan yang sifatnya membangun sehingga bisa menjadi koreksi dan perbaikan dapat menambah ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan
dalam penulisan karya tulis selanjutnya.
Yogyakarta,
Penulis
viii
2015
ix
DAFTAR ISI Hal HALAMAN JUDUL .............................................................................. HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................... INTISARI ............................................................................................... ABSTRACT ........................................................................................... KATA PENGANTAR ........................................................................... DAFTAR ISI ........................................................................................... DAFTAR TABEL .................................................................................. DAFTAR SKEMA ................................................................................. DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... BAB I
i ii iii iv v vii viii ix x
PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................... B. Rumusan Masalah .............................................................. C. Tujuan Penelitian ............................................................... D. Manfaat Penelitian ............................................................. E. Keaslian Penelitian .............................................................
1 5 5 5 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Hidup .................................................................. 1. Definisi Kualitas Hidup ............................................. 2. Dimensi-Dimensi Kualitas Hidup ............................. 3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup B. Gagal Ginjal Kronik .......................................................... 1. Definisi ...................................................................... 2. Klasifikasi gagal ginjal .............................................. 3. Patofisiologi ............................................................... 4. Stadium gagal ginjal .................................................. C. Hemodialisis ...................................................................... 1. Definisi hemodialisis ................................................. 2. Prinsip-prinsip yang mendasari hemodialisis ............ 3. Manfaat Hemodialisis ................................................ 4. Dampak hemodialisis ................................................. D. Kerangka Teori .................................................................. E. Kerangka Konsep .............................................................. F. Pertanyaan Penelitian ........................................................
10 10 11 18 20 20 20 21 25 26 26 26 27 28 31 32 32
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ...............................................................
33
AN
A YAK K A OG
T ANI Y S U .Y
RP
PE
LA
A
R DE
N
E J S
E K I T
S
ix
A
T AR
x
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................ C. Populasi dan Sampel Penelitian ........................................ D. Variabel Penelitian ............................................................ E. Definisi Operasional .......................................................... F. Alat dan Motode Pengumpulan Data ................................ G. Validitas dan Reliabilitas .................................................. H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .............................. I. Etika Penelitian ................................................................. J. Tahapan Penelitian ............................................................ BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN A. Hasil Penelitian .................................................................. B. Pembahasan ...................................................................... BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ....................................................................... B. Saran .................................................................................
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
45 50 60 61
N ARTA A A AK
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
P
33 33 34 34 36 39 41 41 43
x
xi
DAFTAR TABEL
Hal Tabel 1.1 Keaslian Penelitian.................................................................
6
Tabel 2.1 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik ............................................
21
Tabel 3.1 Definisi Operasional .............................................................
34
Tabel 3.2 Perhitungan Skor Kualitas Hidup ..........................................
36
Tabel 3.3 Nilai Tertinggi, Terendah dan Range Skore ..........................
36
Tabel 3.4 Metode Transformed Kualitas Hidup ....................................
37
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Umur .................................................
46
N ARTA A A AK
Tabel 4.2 Distribusi karakteristik Jenis Kelamin ...................................
46
Tabel 4.3 Distribusi Karakteristik Pekerjaan .........................................
47
Tabel 4.4 Distribusi Karakteristik Pendidikan .......................................
K OGY A T IY
47
Tabel 4.5 Distribusi Karakteristik Lama Hemodialisis ...........................
48
Tabel 4.6 Distribusi Kualitas Hidup Dimensi Fisik ................................
48
Tabel 4.7 Distribusi Kualitas Hidup Dimensi Psikologi .........................
49
RP
US
AN
.Y A L Sosial ............................. Tabel 4.8 Distribusi Kualitas Hidup Dimensi A ER Dimensi Lingkungan .................... Tabel 4.9 Distribusi Kualitas Hidup D N Hidup 4 Dimensi ................................... EKualitas Tabel 4.10 Distribusi J ES K I ST
PE
xi
49 50 50
xii
DAFTAR SKEMA Hal Skema 2.1 Kerangka Teori .....................................................................
31
Skema 2.2 Kerangka Konsep ................................................................
32
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
xii
xiii
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden Lampiran 2. Informed Consent Lampiran 3. Kuesioner Penelitian Lampiran 4. Surat izin penelitian dari kota yogyakarta Lampiran 5 Surat izin penelitian dari RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Lampiran 6 Surat penyataan Selesai Penelitian Dari RSU PKU Muhammadiyah Yogyakarta Lampiran 7 Hasil Rekapitulasi Kuesioner
N ARTA A A AK
Lampiran 8 Hasil Analisis SPSS 21
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P
L A R
E
D EN
J S E
IK
ST
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pemerintah menyelenggarakan berbagai upaya kesehatan dengan menghimpun seluruh potensi yang dimiliki oleh bangsa untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua unsur utama yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Salah satu upaya kesehatan masyarakat yang dapat dilakukan adalah pengendalian penyakit tidak menular dengan cara
N ARTA A A AK
mengembangkan dan memperkuat program pencegahan pengendalian faktor resiko penyakit tidak menular. Berbagai jenis penyakit tidak menular seperti
K OGY A T IY
penyakit kardiovaskuler, hipertensi, diabetes melitus dan penyakit ginjal
S . YAN U P A
kronik, penyakit-penyakit tersebut sudah menggantikan penyakit menular (commicable disease) sebagai masalah kesehatan masyarakat utama (Maris
ER
dan Maryanti, 2013).
P
L A R
DE N E 60% (31,7 juta) dari kematian di seluruh dunia dan 43% sebesar hampir J S Epenyakit beban global. Laporan kesehatan dunia tahun 2001 menyebutkan K I STbahwa 60% kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular dan merupakan Pada tahun 1998, penyakit tidak menular mempunyai konstribusi
46% dari jumlah beban penyakit global. Tahun 2008 penyakit tidak menular di dunia sebesar 63%. Tahun 2010 penyakit tidak menular berjumlah 73% dari jumlah kematian dan 60% dari jumlah beban penyakit global, 75% kematian karena penyakit tidak menular terjadi di negara yang sedang berkembang. Kematian akibat penyakit tidak menular diperkirakan akan terus meningkat diseluruh dunia dengan peningkatan terbesar akan terjadi di negara-negara miskin pada tahun 2030 (Irianto, 2014). 1
2
Penyakit gagal ginjal merupakan salah satu contoh penyakit tidak menular pada manusia. Gagal ginjal merupakan penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal yang dapat terjadi secara kronis (Bare & smeltzer (2002); Sandra, dkk (2012)). Angka kejadian gagal ginjal di Indonesia , berdasarkan data laporan dari Indinesian Renal Registry (IRR) (2011) , bahwa penderita gagal ginjal yang termasuk pasien aktif dan pasien baru di Indonesia pada tahun 2007 adalah 6.862 orang pasien, sedangkan pada tahun 2011 meningkat menjadi 15.353 orang pasien yang terdiri dari pasien aktif dan pasien baru.
N ARTA A A AK
Pasien gagal ginjal kronis memiliki dua jenis pilihan untuk mengatasi masalah
yang
ada,
yaitu;
dialisis
jangka
panjang
(dialisis
K OGY A T IY
peritoneal/hemodialisis) dan transplantasi ginjal. Tindakan yang paling sering
dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal kronik adalah terapi hemodialisis
S . YAN U P A
(Lukman dkk, 2013).
Hemodialisis (HD) adalah suatu prosedur dimana darah dikeluarkan
ER
L A R
dari tubuh penderita dan beredar dalam sebuah mesin di luar tubuh yang
P
DE N E ginjal yang tersisa, rata-rata penderita gagal ginjal kronis banyaknya J fungsi ES terapi hemodialisa tiga kali dalam seminggu, sedangkan lama menjalani K I STpelaksanaan terapi hemodialisis paling sedikit tiga sampai empat jam setiap disebut dialiser. Frekuensi tindakan hemodialisis bervariasi tergantung
kali tindakan terapi. (Supriyadi dkk, 2011). Bagi penderita gagal ginjal kronik, hemodialisis akan mencegah kematian. Namun demikian, hemodialisis tidak menyembuhkan atau memulihkan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya aktivitas metabolik atau endokrin yang dilaksanakan ginjal dan dampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap kualitas hidup pasien (Bare dan Smeltzer, 2002).
3
Supriyadi dkk, (2011) dan Rizky dkk, (2012) menyatakan bahwa proses hemodialisis yang lama pada pasien gagal ginjal kronik umumnya akan menimbulkan stres fisik, pasien akan merasakan kelelahan, sakit kepala, dan keluar keringat dingin akibat tekanan darah yang menurun. Selain faktor hemodialisis
tersebut,
faktor
patofisiologis
gagal
ginjal
kronik
itu
mengakibatkan terjadinya penurunan fungsi ginjal dalam proses eritropoesis yang dapat menyebabkan anemia, terjadinya hipertensi dan edema sehingga hal tersebut juga akan mempengaruhi keadaan psikologis, gangguan proses berfikir dan konsentrasi serta
gangguan dalam hubungan sosial. Semua
kondisi tersebut akan menyebabkan menurunnya kualitas hidup baik dari segi
N ARTA A A AK
fisik, mental dan sosial.
Kualitas hidup pasien gagal ginjal adalah kondisi dimana pasien
K OGY A T IY
meskipun degan penyakit yang dideritanya dapat tetap merasa nyaman secara
fisik, psikologis, sosial, maupun spiritual serta secara optimal memanfaatkan
S . YAN U P A
hidupnya untuk kebahagiaan dirinya maupun orang lain (Butar dan Cholina, 2012). Kualitas hidup yang dirasakan pasien gagal ginjal kronik merupakan
ER
L A R
ukuran yang penting untuk melihat outcome dari terapi hemodialisis (Putri
P
DE N E kualitas hidup terlihat jelas pada pasien pada kelompok Penurunan J S telah menjalani hemodialisis dalam waktu yang lama yaitu lebih Eyang pasien K I STdari satu tahun. Kelompok pasien ini mengeluh banyak permasalahan yang dkk, 2014).
terkait dengan kesempatan beraktivitas, beban biaya yang dikeluarkan, beban pembatasan konsumsi cairan, dan bahkan pelayanan yang diberikan oleh petugas kesehatan (Suryaningsih dkk, 2013). Jumlah pasien aktif yang menjalani Hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta sebanyak 170 pasien dengan ratarata 60 pasien per hari. Jadwal pasien ada yang tiga kali seminggu dan ada juga yang dua kali seminggu. Pasien yang baru menjalani hemodialisis satu tahun sedangkan yang paling lama menjalani hemodialisis adalah sepuluh
4
tahun. Pasien yang paling banyak menjalani hemodialisis dua kali setiap minggu dan paling sedikit satu kali seminggu. Berdasarkan hasil wawancara dengan 2 orang pasien yang sedang menjalani terapi hemodialisa. Pertama dari segi fisik kemampuan untuk beraktivitas sebagai seorang polisis menurun yang sebelum sakit bisa beraktivitas setiap hari namun setelah menjalani hemodialisis menurun menjadi 3 hari dalam seminggu karena harus menjalani terapi hemodialisis sesuai jadwal. Pasien membutuhkan terapi hemodialisis 2 kali perminggu dengan durasi 4 jam setiap kali menjalani hemodialisis. Kemampuan untuk melakukan aktivitas tidak bisa maksimal karena mudah lelah, dan sering
N ARTA A A AK
mengalami gangguan susah tidur. Kedua dari segi psikologis: pasien terkadang merasa sedih karena merasa membebani keluarga karena biaya
K OGY A T IY
terapi hemodialisis yang mahal. Kemampuan untuk berkonsentrasi menurun apa lagi setelah selesai menjalani Hemodialisis. Sering merasa putus asa
S . YAN U P A
karena tau penyakitnya tidak bisa disembuhkan. Ketiga dari segi sosial: kemampuan untuk membina hubungan dengan orang lain baik, seluruh teman
ER
L A R
teman kerja memberikan dukungan terhadap sakit yang di derita, memberikan
P
DE N Enyaman pada saat berada di rumah maupun berada di tempat pasien merasa J S ELingkungan kerja. tempat tinggal bersih karena istri pasien selalu menjaga K I T S kebersihan lingkungan rumah, untuk memperoleh informasi sekarang mudah semangat untuk menjalani Hemodialisis. Yang keempat dari segi lingkungan:
karena teknologinya sudah canggih di rumah ada televisi. Dua kali seminggu pasien pergi rekreasi dengan keluarga. Berdasarkan penjelasan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tentang gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
5
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimana
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik
di unit hemodialisis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta?” C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta. 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit
N ARTA A A AK
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada dimensi fisik.
b. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit
K OGY A T IY
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada dimensi psikologi
c. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah sakit
S . YAN U P A
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada dimensi sosial
d. Mengetahui kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di Rumah Sakit
ER
L A R
PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada dimensi lingkungan
P
E
D EN
J S EHarapan
D. Manfaat Penelitian
IK STbermanfaat bagi semua pihak meliputi: 1.
peneliti bahwa dengan penelitian ini nantinya akan
Manfaat secara teoretis Penelitian ini dapat memberikan informasi yang dapat digunakan sebagai tambahan data untuk pengembangan ilmu keperawatan medikal bedah khususnya mengenai kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis.
6
2. Manfaat secara praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: a. Institusi Rumah Sakit Hasil penelitian ini diharapkan rumah sakit
mengetahui
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis, sehingga rumah sakit dapat merencanakan peningkatan kualitas pelayanan lebih optimal dengan cara memberikan pendidikan kesehatan kepada pasien hemodialisis. b. Peneliti lain Sebagai bahan masukan atau data awal bagi peneliti
N ARTA A A AK
selanjutnya khususnya bidang keperawatan, penelitian mengenai
K OGY A T IY
kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.
S . YAN U P A
E. Keaslian Penelitian
Berdasarkan peninjauan berbagai sumber pustaka, peneliti menemukan
ER
L A R
beberapa hasil penelitian yang terkait dengan penelitian yang dilakukan yaitu:
P
E
ND EJudul
J S E
Peneliti
Metode
Hasil
Perbedaan
IK ST
dan persamaan
Nur dan
Hubungan
Obsevasional
Cintari (2012)
asupan zat gizi dengan
penelitian
dengan
dan status gizi rancangan
menunjukkan
penelitian
dengan
ada hubungan adalah
cross sectional
Dari
hasil Persamaan
ini
sama-
kualitas hidup
yang bermakna sama meneliti
penderita gagal
anatar
ginjal kronik
gizi
setatus tentang kualitas hidup
7
Peneliti
Judul
Metode
Hasil
Perbedaan dan persamaan
yang menjalani
berdasarkan
hemodialisis di
LLA
RSUD
kualitas hidup Perbedaannya
Dr.M.
Yunus
penederita
dengan gagal ginja.
penderita gagal adalah metode ginjal keronik penelitian, HD
rutin teknik
dengan
nilai pengambilan
N ARTA A A AK
(p<0,005) dan sampel, jumlah tidak
ada sampel.
K OGY A T IY hubungan yang
US
RP
PE
. A L
bermakna
AN
antara
Y
A ER
D EN
J S E
setatus
gizi berdasarkan IMT
dengan
kualitas hidup
IK ST
dengan
nilai
(p>0,005).
Rizky, dkk
Hubungan
Obsevasional
hasil dari
Persamaan
(2013)
Antara
analitik dengan penelitian ini
dengan
Adequasi
pendekatan
didapatkan
penelitian ini
Hemodialisis
cross sectional
hasil dengan
adalah sama-
dan Tingkat
perhitungan
sama menetili
Kualitas Hidup
statistik
tentang
pasien di
dengan uji
kualitas hidup.
8
Peneliti
Judul
Metode
Hasil
Perbedaan dan persamaan
RSUD Ulin
Kolmogrov-
Perbedaanya
Banjarmasin
Semirnov nilai
adalah lokasi,
p=0,147 (p<=
analisis data
0,050), yang
yang
berarti bahwa
digunakan,
tidak terdapat
variabel bebas,
hubungan
intrumen yang
N ARTA A A AK
antara
digunakan.
adekuasi
K OGY A T IY hemodialisis
US
(2014)
D N E J SBimbingan
S
E K I T
N ARSUD Y Ulin .
P AL A R E ER
P
Suratih, dkk
dan kualitas
Pengaruh
hidup pasien
Banjarmasin.
Quasi
Hasil
Persamaan
eksperimental
penelitian ini
dengan
Spiritual
dengan post
menunjukkan
penelitian ini
Islami
test dalam satu
ada perbedaan
adalah sama-
Terhadap
kelompok
antara kualitas
sama meneliti
Kualitas Hidup
(two group
hidup pasien
tentang
Pasien
posttest only
hemodialisis di kualitas hidup,
Hemodialisis
design).
unit
Intrumen yang
Di RSUD
hemodialisis
digunakan.
Kabupaten
RSUD di
Perbedaannya
Semarang
wilayah
adalah lokasi,
9
Peneliti
Judul
Metode
Hasil
Perbedaan dan persamaan
kabupaten
metode yang
semarang
digunakan.
yang tidak dan yang diberikan bimbingan spiritual islam dengan nilai p
N ARTA A A AK
volue sebesar 0,036< α
K OGY A T IY (0,05).
S . YAN U P A
ER
P ST
IK
J S E
D EN
E
L A R
45
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 1. Gambaran umum lokasi penelitian Rumah sakit umum PKU Muahammadiyah yogyakarta yang terletak di Jln. KH. Achmad Dahlan no.20 merupakan Rumah sakit Tipe C yang mempunyai pelayanan rawat jalan maupun rawat inap, pelayanan rawat jalan diberikan di poliklinik, IGD, serta unit hemodialisis. Pelayanan hemodialisis yang di layani selama 12 jam setiap hari dengan 3 shif kecuali hari minggu
N ARTA A A AK
libur.
Penelitian ini dilakukan di ruang Hemodialisis yang memiliki 25 mesin
K OGY A T IY
hemodialisis. Unit hemodialisis merupakan salah satu pelayanan rawat jalan yang
S . YAN U P A
mampu melayani rata-rata 55 orang pasien setiap hari. Jumlah pasien yang di layani selama satu bulan berjumlah 180an. Ruang hemodialisis terbagi menjadi 3
ER
bilik, bilik depan terdapat 11 mesin hemodialisis, bilik tengah terdapat 6 mesih
P
L A R
hemodialisis, bilik belakang terdapat 8 unit mesin hemodialisis. Aktivitas pasien
E
D EN
gagal ginjal kronik di unit hemodialisis PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah
J S E
membuat program arisan bersama.
IK
ST
2. Analisis hasil penelitian Penelitian yang sudah dilakukan di RSU PKU Muhammadiyah
Yogyakarta pada tanggal 10-30 Juli 2015 meliputi analisis Univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian yaitu menggambarkan karakteristik pasien yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, lama menjalani hemodialisis; Kualitas hidup yang meliputi Dimensi Fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial dan dimensi
45
46
lingkungan dari pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
a. Deskripsi distribusi frekuensi karakteristik pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada tahun 2015 1) Umur Tabel 4.1 Distribusi statistik pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RS PKU Muhamadiah berdasarkan karakteristik umur pasien. Karakteristik
N
N ARTA A A AK
Minimum Maximum Mean
Std.
Deviation
Umur pasien
119
K OGY A T IY 24
76
48,88
13,532
S . YAN U P A
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa usia termuda yang menjalani terapi
ER
hemodialisis adalah 24 tahun dan usia tertua adalah 76 tahun, rata-rata usia
L A R
pasien di unit HD di RS PKU Muhammadiyah adalah 48,88 tahun.
P
J S E
IK
ST
E
D EN
2) Jenis kelamin
Tabel 4.2
Distribusi frekuensi pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah berdasarkan karakteristik jenis kelamin Jenis kelamin
Frekuensi
Persen (%)
Laki-laki
64
53,8%
Perempuan
55
46,2%
Total
119
100,0%
Tabel 4.2 menujukkan bahwa, 64 orang (53,8 %) pasien berjenis kelamin laki-laki,
47
3) Pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi frekuensi pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta berdasarkan Karakteristik Pekerjaan Pekerjaan
Frekuensi
Persen (%)
Tidak bekerja
60
50,4 %
Bekerja
59
49,6 %
Total
119
100,0 %
N ARTA A A AK
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa 60 orang (50,4%) adalah tidak bekerja.
K OGY A T IY
4) Pendidikan
Tabel 4.4
S . YAN U P A
Distribusi frekuensi pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis RS
ER
PKU Muhammadiyah berdasarkan karakteristik pendidikan.
P
Pendidikan
DE
N ESD J S
IKE
ST
LFrekuensi A R
SMP
SMA Perguruan Tinggi Total
Persen (%)
31 27
26,1% 22,7%
46 15
38,7% 12,6%
119
100,0%
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa 46 orang (38,7%) adalah berpendidikan SMA.
48
5) Lama menjalani hemodialisis Tabel 4.5 Distribusi deskriptif statistik pasien gagal ginjal di unit hemodialisis RS PKU Muhammadiyah berdasarkan karakteristik lama hemodialisis Lama HD
N
Minimum
Maximum
Ratarata
Lama
119
3
120
37,39
hemodialisis
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pasien baru yang menjalani
N ARTA A A AK
hemodialisis selama 3 bulan dan yang paling lama menjalani terapi
hemodialisis adalah 10 tahun (120 bulan). Rata-rata pasien menjalani HD selama 37,39 bulan.
b. Deskriptif
K OGY A T IY
S . YAN U P A
variabel kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit
hemodialisis di Rumah sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta
ER
pada tahun 2015.
P
E
D EN
1) Dimensi fisik
L A R
IK ST
J S E
Tabel 4.6
Distribusi frekuensi penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis, berdasarkan kualitas hidup pada dimensi fisik. Dimensi fisik Kualitas Hidup Rendah Kualitas Hidup Tinggi Total
Frekuensi 90 29 119
Persen (%) 75,6% 24,4% 100,0%
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 119 responden 90 orang (75,6%) adalah kualitas hidup rendah.
49
2) Dimensi psikologi Tabel 4.7 Distribusi frekuensi penderita gagal ginjal kronik di unit hemodialisis, berdasarkan kualitas hidup pada dimensi psikologi Dimensi psikologi
Frekuensi
Persen (%)
Kualitas Hidup Rendah
88
73,9%
Kualitas Hidup Tinggi
31
26,1%
N ARTA A A AK
Total
119
100,0%
Tabel 4.7 menujukkan bahwa dari 119 responden 88 orang
K OGY A T IY
(73,9%) adalah kualitas hidup rendah.
S . YAN U P A
ER
3) Dimensi sosial
P
E D N Distribusi E frekuensi penderita gagal ginjal kronik di unit hemodialisis, J berdasarkan kualitas hidup pada dimensi sosial ES
IK
ST
L A R
Tabel 4.8
Dimensi sosial
Frekuensi
Persen (%)
Kualitas Hidup Rendah Kualitas Hidup Tinggi Total
66
55,5%
53 119
44,5% 100,0%
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 119 responden 66 orang (55,5%) adalah kualitas hidup rendah.
50
4) Dimensi lingkungan Tabel 4.9 Distribusi frekuensi penderita gagal ginjal kronik di unit hemodialisis, berdasarkan kualitas hidup pada dimensi lingkungan. Dimensi lingkungan
Frekuensi
Persen (%)
Kualitas Hidup Rendah Kualitas Hidup Tinggi
55 64
46,2% 53,8%
Total
119
100,0%
N ARTA A A AK
Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 119 responden 64 orang (53,8%) adalah kualitas hidup tinggi.
K OGY A T IY
5) Kualitas hidup secara keseluruhan (4 Dimensi)
S . YAN U P A
Tabel 4.10 Distribusi frekuensi penderita gagal ginjal kronik di unit hemodialisis,
ER
P
berdasarkan kualitas hidup secara keseluruhan.
L A R
Kualitas hidup
E Rendah DHidup Kualitas N E Hidup Tinggi J Kualitas S
IKE
ST
Total
Frekuensi
Persen (%)
92
77,3%
27
22,7%
119
100,0%
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 119 responden sebanyak 92 orang (77,3%) adalah memiliki kualitas hidup rendah. B. Pembahasan Berdasarkan hasil pengumpulan data penelitian yang sudah disajikan sebelumnya diatas maka dapat dibahas berdasarkan hasil penelitian. 1. Karakteristik pasien
51
Karakteristik pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan dan lama menjalani hemodialisis. a. Umur Dari hasil penelitian ini renponden yang berumur paling muda adalah 24 tahun sedangkan responden yang berumur paling tua adalah 76 tahun. Dimana rata-rata umur pasien 48,88 tahun. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa fungsi renal akan berubah bersamaan dengan pertambahan usia. Sesudah usia 40
N ARTA A A AK
tahun akan terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus secara progresif hingga mencapai usia 70 tahun, kurang lebih 50% dari
K OGY A T IY
normalnya. Fungsi tubulus, yang termasuk kemampuan reabsorpsi
dan pemekatan, juga berkurang bersamaan dengan peningkatan
S . YAN U P A
usia. Meskipun fungsi renal masih adekuat meskipun ada perubahan, cadangan renal akan menurun dan dapat mengurangi
ER
P
L A R
kemampuan ginjal untuk bereaksi secara efektif terhadap
DE N E 2000). Suddarth, J S
S
E b. K I T
perubahan fisiologik yang drastis atau mendadak ( Brunner dan
Jenis kelamin
Dari hasil penelitian ini bahwa pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta, jenis kelamin laki-laki lebih banyak yaitu 64 orang (53,8%) bila dibandingkan dengan jumlah perempuan yang berjumlah 55 orang (46,2%). Hasil yang serupa juga dinyatakan oleh Cahyu (2011) dalam penelitiannya di Rumah Sakit Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto bahwa lebih banyak laki-laki yang menjalani hemodialisis berjumlah 58,4% bila dibandingkan dengan pasien perempuan yang berjumlah 41,6%.
52
Pasien laki-laki yang lebih banyak bila dibandingkan dengan pasien perempuan kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal. Pembentukan batu renal lebih banyak diderita oleh laki-laki karena saluran kemih pada laki-laki lebih panjang sehingga pengendapan zat pembentuk batu lebih banyak daripada perempuan. Pembesaran prostat pada laki-laki dapat menyebabkan terjadinya obstruksi dan infeksi yang dapat berkembang menjadi gagal ginjal. Laki-laki juga
lebih
banyak
mempunyai
kebiasaan
yang
dapat
mempengaruhi kesehatan seperti merokok, minum kopi, alkohol, dan minuman suplemen yang dapat memicu terjadinya penyakit
N ARTA A A AK
sistemik yang dapat menyebabkan penurunan fungsi ginjal dan
berdampak terhadap kualitas hidupnya (Brunner dan Suddarth
K OGY A T IY
2002).
S . YAN U P A
c. Pekerjaan
Hasil penelitian yang dilakukan bahwa pasien hemodialisis yang
ER
P
L A R
tidak bekerja sebanyak 29,4% dan yang memiliki pekerjaan dan
DE N E lebih banyak dari pada pasien yang tidak bekerja. Butar bekerja J S
S
E K I T
mendapatkan penghasilan adalah sebanyak 70,6% jadi pasien yang
dan Cholina (2012) menyatakan dalam penelitiannya bahwa berbagai jenis pekerjaan akan berpengaruh pada frekuensi dan distribusi penyakit. Hal ini disebabkan karena sebagian hidupnya dihabiskan di tempat kerja dengan suasana lingkungan yang berbeda. Gagal ginjal bisa terjadi karena faktor pekerjaan yang tanpa disadari menuntun ke arah gaya hidup yang tidak sehat. Stres,
kelelahan,
konsumsi
mengandung pengawet
minuman
suplemen,
makanan
serta kurangnya minum air putih bisa
menjadi faktor pemicu terjadinya gagal ginjal.
53
d. Pendidikan Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan peneliti, bahwa tingkat pendidikan SD berjumlah 26,1%, pendidikan SMP berjumlah 22,7%, pendidikan SMA berjumlah 38,7%
dan
pendidikan perguruan tinggi berjumlah 12,6%. jadi hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang paling banyak adalah pendidikan SMA dan yang paling sedikit adalah lulusan perguruan tinggi. Secara teori semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan semakin meningkat kualitas hidupnya,
N ARTA A A AK
hal ini dimungkinkan karena pendidikan merupakan faktor penting sebagai dasar untuk dapat mengerti tentang penyakit dan
K OGY A T IY
pengelolaannya, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang (Kamaludin dan Rahayu, 2009).
S . YAN U P A
e. Lama menjalani hemodialisis
Lama menjalani terapi hemodialisis merupakan rentang
ER
P
waktu
L menjalani A R
pasien
hemodialisis.
Hasil
penelitian
DE N E yang menjalani terapi hemodialisis di Rumah Sakit Umum kronik J S
S
E K I T
menunjukkkan bahwa nilai median data lama pasien gagal ginjal
PKU Muhammadiyah Yogyakarta adalah 37,39 bulan, yang terlama adalah 120 bulan dan yang terbaru adalah 3 bulan. Hal ini tidak berbeda jauh dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryarinilsih (2010) yang mengemukakan bahwa rata-rata lama menjalani hemodialisis adalah 29 bulan, yang terlama adalah 168 bulan dan yang terbaru adalah 4 bulan. Rentang waktu lama menjalani hemodialisis pada pasien gagal ginja kronik sangat berpengaruh terhadap keadaan dan kondisi pasien baik fisik maupun psikisnya, perasaan takut adalah ungkapan emosi dari pasien yang paling sering diungkapkan.
54
Pasien sering merasa takut akan masa depan yang akan dihadapi dan perasaan marah yang berhubungan dengan pertanyaan mengapa hal tersebut terjadi pada dirinya. Ketakutan dan keputusasaan juga kerap datang karena pasien harus bergantung dengan alat hemodialisis seumur hidupnya. (Cahyu, 2011).
2. Kualitas hidup Kualitas hidup adalah suatu keadadan dimana sesorang dalam kedaan sakit, masih tetap merasa nyaman baik secara fisik, psikologis, sosial serta psiritual dan seseorang dapat memanfaatkan hidupnya
N ARTA A A AK
secara optimal untuk kebahagiaan dirinya maupun untuk orang lain.
Hasil penelitian pada dimensi fisik menujukkan bahwa 90
K OGY A T IY
orang (75,6%) berada pada kualitas hidup rendah. Penelitian yang
dilakukan oleh Supriyadi dkk (2012) mengatakan bahwa pasien gagal
S . YAN U P A
ginjal kronik menjalani dialisis akan sangat terganggu aktivitasnya baik untuk bekerja maupun bergaul, juga kesulitan dalam tidur karena
ER
L A R
rasa sakit yang dirasakan. Disamping itu berbagai keluhan fisik
P
DE N yangJE menyertai yang tidak sama antara satu pasien dengan pasien S E lainnya. Hal ini sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa pasien
dikeluhkan pasien tergantung dari tingkat keparahan dan komplikasi
IK
ST
gagal ginjal kronik akan merasakan rasa tidak nyaman, sesak, oedema, nyeri dada, rasa mual, atau bahkan muntah, serta kram otot yang mengakibatkan nyeri hebat (Brunner dan Suddarth, 2002). Hasil penelitian pada dimensi psikologis menunjukkan bahwa 88 orang (73,9%) berada pada kualitas hidup rendah. Hal
ini
menunjukkan bahwa pasien gagal ginjal kronik sebagian besar memiliki gangguan pada psikologi. Pada dimmesi psikologis kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik menjalani HD sebagian besar merasa cemas setiap akan dilakukan tindakan (Supriyadi dkk (2012).
55
Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik pada dimensi sosial tergantung pada dukungan sosial yang diperoleh oleh responden baik dukungan emosional dari keluarga dan kelompok sosial dilingkunga responden. Hasil penelitian pada dimensi sosial menujukkan bahwa 66 orang (55,5%) berada pada kualitas hidup rendah. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan responden untuk melakukan hubungan sosial masih rendah, dalam penelitian Supriyadi dkk (2012) menunjukkan bahwa adanya ketidak puasan responden dalam aktivitas seksual, terutama pada responden laki-laki sebanyak 73,3 % dan wanita 26,7%.
N ARTA A A AK
Hasil penelitian
pada dimensi lingkungan menunjukkan
bahwa 64 orang (53,8%) adalah berada pada kualitas hidup tinggi. Hal
K OGY A T IY
ini menunjukkan bahwa sebagian besar pasien gagal ginjal kronik
pada dimensi lingkungan meliuti: keselamatan dan keamanan fisik,
S . YAN U P A
polusi, suara dan sumber keuangan, peluang untuk mendapatkan informasi, transportasi berada kualitas tinggi.
ER
Hasil penelitian
L A R
Supriyadi dkk (2012) mengatakan bahwa 60 % pasien yang benjalani
P
DE N EHasil penelitian
terapi hemodialisis menggunakan asuransi kesehatan.
J S E pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis setelah di gambungkan
secara keseluruhan tentang kualitas hidup
IK
ST
dari keempat sekor dimensi tersebut, maka hasil yang di peroleh adalah bahwa kualitas hidup rendah 92 orang (77.3%) sedangkan kualitas hidup tinggi 27 orang (22,7%). Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh sofiana (2011) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa 45 orang (47,4%) berada pada kualitas hidup kurang sedangkan 50 orang (52,6%) beada pada kualitas hidup baik.
56
C. Keterbatasan Penelitian Keterbatasan dalam penelitian ini adalah bahwa adanya penolakan sebagai responden dari pasien gagal ginjal kronik untuk ikut serta dalam penelitian ini, petanyaan yang diajugan terlalu banyak dan terlalu susah untuk di mengerti, waktu yang dimiliki untuk pasien bisa ikut serta dalam penelitian ini sedikit.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P ST
IK
J S E
D EN
E
L A R
57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Hasil penelitian gambaran kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta dapat di simpulkan sebagai berikut: 1. Berdasarkan kualitas hidup, sebagian besar pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di Rumah Sakit Umum PKU Muhammadiyah Yogyakarta kualitas hidup berada pada tingkat kualitas hidup rendah sebanyak 92 orang (77,3%).
N ARTA A A AK
2. Kualitas hidup pada dimensi fisik pasien gagal ginjal kronik di unit
hemodialisis di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah yogyakarta
K OGY A T IY
sebagian besar berada pada kualitas hidup rendah yaitu 75,6%.
S . YAN U P A
3. Kualitas hidup pada dimensi psikologis pasien gagal ginjal kronik di unit
hemodialisis di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah
ER
L A R
yogyakarta sebagian besar berada pada kualitas hidup rendah yaitu
P
E D N 4. Kualitas E hidup pada dimensi sosial pasien gagal ginjal kronik di unit J hemodialisis di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah yogyakarta ES K I T sebagian besar berada pada kualitas hidup rendah yaitu 55,5%. 73,9%.
S
5. Kualitas hidup pada dimensi lingkungan pasien gagal ginjal kronik di unit hemodialisis di rumah sakit umum PKU Muhammadiyah yogyakarta sebagian besar berada pada kualitas hidup tinggi yaitu 53,8%.
57
58
B. Saran 1. Rumah sakit Sebaiknya rumah sakit meningkatkan kualitas pelayanan seperti memberikan informasi terutama tentang terapi hemodialisis dan pengkajian terhadap keempat dimensi kualitas hidup yaitu dimensi fisik, dimensi psikologis, dimensi sosial dan dimensi lingkungan, kemudian merencanakan tindakan pendidikan kesehatan
yang
diberikan kepada pasien gagal ginjal kronik untuk meningkatkan kualitas hidupnya. 2. Peneliti lain
N ARTA A A AK
Diharapkan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti tentang kualitas
hidup pasien dari keempat dimensi dengan metode penelitian secara
K OGY A T IY
kualitatif / wawancara sehingga kondisi dan pengalaman pasien dari ke empat dimensi tersebut dapat terkaji lebih luas lagi. Sehingga
S . YAN U P A
diharapkan kedepannya masalah kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik bisa lebih baik lagi.
ER
P ST
IK
J S E
D EN
E
L A R
59
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto S. (2013) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan praktis. Reneka Cipta, Jakarta. Badriah (2007) hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kecemasan pasien hemodialisis di RS Zainoel abidin Banda Aceh. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Brunner & Suddarth (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah. EGC : Jakarta Butar & Cholina (2012). Karakteristik Pasien Dan Kualtas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Terapi Hemodialisa. Journal keperawatan klinis vol 4. No. 1 2012. Diakses November 21.2014 ˂http://jurnal.usu.ac.id/index.php/jkk/article/view/1058/641>
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
Hery. W.S., Indriati C.K., Havidz A., Johansen H. (2015). Riset Kualitatif dan Aplikasi Penelitian Ilmu Keperawatan. Analisis Data Dengan Pendekatan Fenomenologi, Colaizzi dan Perangkat Lunak N Vivo.Trans Info Media. Jakarta Timur.
S . YAN U P A
ER
P
L A R
Hidayati T.,Heripurnomo K., dan Suhardi (2008) Hubungan Antara Hipertensi, Merokok Dan Minuman Suplemen Energi Dan Kejadian Penyakit Ginjal Kronik. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 24, No. 2, Juni 2008. Diakses, Januari 2015.
E
D EN
J S E
IK ST ˂http://download.portalgaruda.org/article.php?article=146762&val=5017 >
Husna.C., (2010) Gagal Ginjal Kronis Dan Penanganannya : Literatur Review. Jurnal Keperawatan Vol. 3, No. 2, September 2010. Diakses November 2014. ˂http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/FIKkeS/article/view/353/38921NOVE MBER 2014 > Indonesian Renal Registry, (2011) 4thReport Of Indonesian Renal Registry. Diakses, Desember2014.˂http://www.pernefriinasn.org/Laporan/4th%20Annual%20 Report%20Of%20IRR%202011.pdf. >
60
Irianto.K., (2014) Epidemiologi Penyakit Menular & Tidak Menular Panduan Klinis, ALFABETA. Jakarta. Juni (2010), Keperawatan kardiovaskular, salemba medika, jakarta; Kamaluddin R. dan Rahayu E. (2009) Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Asupan Cairan Pada pasien Gagal Ginjal Kronik Dengan hemodialisis di RSUD Prof.Dr.Margono Soekarjo Purwokerto. Jurnal keperawatan Soedirman volume 4 No.1 maret 2009. Diakses 21 november 2014.
N ARTA A A AK
Lukman N., Kanine E., dan Wowiling F. (2013) Hubungan Tindakan Hemodialisa dengan Tingkat Depresi Klien Penyakit Ginjal Kronik Di BLU RSUP Prof.DR.R.D.Kandou Manado, Ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1 Nomor 1. Agustus 2013.
K OGY A T IY
S . YAN U P A
Maris.V.N & Maryanti.S, (2013) Gambaran Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa. Jurnal Psikologi Volume 11 Nomor 1, Juni 2013. Diakses, Januari 2015.
ER
L
˂http%3A%2F%2Fdigilib.esaunggul.ac.id%2Fpublic%2FUEUJournal4423158468 RA
P
E
D EN
SM.pdf&ei=sTJVMrhKIrw8gWknIHAAg&usg=AFQjCNHz6PHlLC6GvanatwS8s
J> S E
f4_8aotxQ.
IK
ST
Muttaqin (2009) Asuhan Keperawatan Klien Kardiovaskular, salemba medika, Jakarta.
Dengan
Gangguan
Sistem
Muttaqin dan Kumala, (2011). Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Perkemihan, salemba medika, jakarta. Notoatmodjo S. (2012) Metodologi Penelitian Kesehatan, Rineka Citra. Jakarta. Nursalam,(2006) Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Perkemihan, salemba medika , jakarta ,edisi pertama. Rizky.A.A.R., Rudiansyah M., dan Triawanti (2013) Hubungan Antara Adekuasi Hemodialisis Dan Kualitas Hidup Pasien Di RSUD Ulin Banjarmasin:
61
Tinjauan Terhadap Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang Menjalani hemodialisis Rutin, Berkala Kedokteran Vol.9 No.2 September 2013. Diakses, Februari 2015. ˂http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org%2Farticle.php%3Farticle%3 D96013%26val%3D5073&ei=UbLPVO6eHdPW8gXAzoGYCg&usg=AFQj CNGdBxnLlD4Vj6jl2qM7oqVh5Op0ow. > Sandra, Wan Nishfa Dewi, Yulia Irvani Dewi (2012). Gambaran Stres Pada Pasien Gagal Ginjal Terminal Yang Menjalani Terapi Hemodialisa di Rumah Sakit Umum Daerah Arifin Achmad Pekanbaru. Jurnal Ners Indonesia, Vol, 2, No. 2, Maret 2012. Soewadi (2007). Gangguan Psikiatrik Pada Penderita Gagal Ginjal. Yogyakarta
N ARTA A A AK
Sugiyono (2013) Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan Research and development (R&D). ALFABETA. Bandung.
K OGY A T IY
Sulistini R., Yetti K., Hariyati T.S., (2012) Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Fatigue Pada Pasien Yang Menjalani Hemodialisis. Jurnal keperawatan indonesia, volume 15, no 2. Juli 2012.
S . YAN U P A
Sunaryo (2004). Psikologi Untuk Keperawatan.EGC. Jakarta.
ER
L A R
Supriyadi, Wagiyo & Sekar, (2011) Tingkat Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Terapi Hemodialisis. Journal Kesehatan Masyarakat .di akses november 21. 2014. ˂http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas/article/view/1760/1955>
P
E
D EN
J S E
IK
ST
Suratih. K., Suranah, dan Riyanto (2014) Pengaruh Bimbingan Spiritual Islami Terhadap Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis Di RSUD Kabupaten Semarang. Prosiding Konferensi Nasional II PPNI Jawa Tengah 2014. Diakses Februari 2015. Suryaningsih M.S., Kanine E., dan Wowiling F. (2013) Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Depresi Pada Pasien penyakit Ginjal Kronik Di Ruang Hemodialisa BLU RSUP Prof.Dr.R.D. Kandou Manado, Ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013. Diakses November 2014. ˂http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/article/viewFile/2244/1801>
62
Suryarinilsih (2010) Hubungan penambahan Berat Badan Antara Dua Waktu Dialisis dengan Kualitas Hidup Pasien Hemodialisis di Rumah Sakit Dr. M. Djamil Padang. Tesis tidak dipublikasi. Diakses 22 agustus 2015.
20Yosi%2520Suryarinilsih.pdf>
Umar H., (2012) Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis. Rajawali Pers. Jakarta Wahida.N.M., Tasa M., Sukriyadi. (2013) Pengaruh Hemodialisis Terhadap Kadar Ureum Dan Kreatinin Darah Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis Di Ruang Hemodialisis (HD) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo makassar. Journal volume 2 Nomor 1 Tahun 2013. ISSN: 2302-1721. Diakses, Februari 2015.
N ARTA A A AK
˂http://library.stikesnh.ac.id/files/disk1/4/elibrary%20stikes%20nani%20hasanuddi n--nurwahidam-176-1-artikel9.pdf> GY
K O A T IY
S . YAN U P A
WHO, (2004) The World Health Organization Quality Of Life (WHOQOL)-BREF. Diakses Agustus 2014.
R ERA E P ND
˂http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqol.pdf > L Wijaya. A. (2008) Kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisis dan mengalami depresi. Tesis. tidak di publikasikan
E J S
E K I T
Young.S. (2009). A Nephrology Nursing Perspective. The Cannt Journal JanuaryMarch 2009. Volume 19. Jan 5. < http://www.proquest.umi.com/pqdweb?index>
S
Yuliati A., Baroya N., dan Ririanty M. (2014) The Different Of Quality Of Life Among The Elderly Who Living at Community And Social services. E-Jurnal Pustaka Kesehatan, Vol.2 (No. 1) Januari 2014. Diakses Februari 2015. ˂http%3A%2F%2Fjurnal.unej.ac.id%2Findex.php%2FJPK%2Farticle%2Fd ownload%2F601%2F429&ei=aWjxVM2DLNGTuATp14CAAw&usg=AFQ jCNGNe2Q2MHp64fUYr5Zt_wx1ZAv8TA>
63
Yuliaw (2009) Hubungan Karakteristik Individu Dengan Kualitas Hidup Dimensi Fisik Pasien Gagal Ginjal Kronik di Rs Dr.Kariadi Semarang. Journal. Diaksess dari <www.digilib.unimus.ac.id/files/disk1//106/jtpunimus-gdl-annyyuliaw5289-2-pdf.> Zuyana L. Dan Adriani (2013) Perbedaan Asupan Makanan Dan Status Gizi Antara Pasien Hemodialisis Adekuat Dan Inadekual Penyakit Ginjal Kronik. Media Gizi Indonesia volume 9. No.1 Januari-Juni 2013. Diakses 30 januari 2015.
N ARTA A A AK
K OGY A T IY
S . YAN U P A
ER
P ST
IK
J S E
D EN
E
L A R