Kriteria Penilaian Hijau Sigit Reliantoro
Penegakan Hukum Lingkungan Kuat (-)
Posisi Indonesia
Faktor Internal -Ketersedian PPNS -Peraturan & Baku Mutu -Perizinan
Penegakan Hukum Lingkungan IDEAL
Policy Tool (spt PROPER) untuk menutup gap ini
Penyusunan Peraturan dan penyediaan SDM mempercepat penegakan hukum lingkungan
Posisi Indonesia tahun 70-80 an
Posisi negara maju tahun 70-80 an
0 Faktor Eksternal
Modifikasi : Nabiel Makarim
-Suap - korupsi -Hakim dan Jaksa yang belum paham lingkungan -Tekanan ekonomi dan politik
Kuat (-)
MENGAPA PROPER DAPAT MENDORONG INOVASI & KEUNGGULAN LINGKUNGAN
REVENUE • Eco design • Eco-sales and marketing • Eco defined new market space
INTANGIBLES U P S I D E
MORE CERTAIN / SHORT TERM
LESS CERTAIN / LONG TERM
COSTS • Eco-Efficiency • Eco-expense reduction • Value chain eco efficiency
• Intagibles value : • Build reputation and trusted brand
RISK D O W N S I D E
• Eco risk control
Daniel C Esty & Andrew S. Winston – Green to Gold (2009) – Perusahaan yang tidak memasukkan aspek lingkungan dalam strategi bisnisnya akan kehilangan kesempatan untuk meraih pangsa pasar yang semakin dipengaruhi oleh faktor lingkungan. – Salah dalam mengelola isu lingkungan akan menciptakan mimpi buruk dalam humas, menghancurkan pasar dan karir eksekutif, dan menghancurkan nilai-nilai perusahaan yang tidak dapat diukur dengan uang. Alasan mendasar untuk memasukkan “faktor lingkungan” kedalam strategi bisnis : – berpotensi untuk meningkatkan keuntungan – management untuk mengurangi biaya dan risiko – meningkatkan nilai dan reputasi – environmental stewardship
BASIC PRINCIPAL OF PROPER CRITERIA X
Community Development
Biodiversity Protection
3 R of Solid Waste
3 R of Hazardous Waste
Water Conservation
Emmision Reduction
= Energy Efficiency
S C O R E
Envromental Management System
S U B
ENVIRONMENTAL EXCELENCES
S C O R E
GOLD Passing Grade
GREEN Passing Grade
Best Practices ; Best Available Technology; Best Corporate Social Responsibility
BEYOND COMPLIANCE AREA
SEA POLLUTION CONTROL REGULATION HAZARDOUS WASTE REGULATION AIR POLLUTION REGULATION WATER POLLUTION REGULATION EIA REGULATION
COMPLY
BLUE
INCOMPLIANCE
RED
NO EFFORT
BLACK
COMPLIANCE TO REGULATIONS
Mekanisme Penilaian Hijau-Emas
Sebaran Nilai Hijau 600
Kuadrant IV
500
Kuadrant I
y = 5,3293x + 121,72 R² = 0,5134
NILAI TOTAL
400
300
200
100
Kuadrant III 0 0
10
Kuadrant II 20
30
40 Nilai DRKPL
50
60
70
80
Kuadrant IV 58 perusahaan
Kuadrant I
91 perusahaan Total = 202
Kuadrant III
144 perusahaan
Kuadrant II
20 perusahaan
DRKPL = 15
Gold Candidates = 40 30 20 10 0 100150200250300350400450500550600
BLUE
GREEN GOLD CANDIDATS
40 30
+ Consistency +
20 10 0 100150200250300350400450500550600
BLUE
GREEN GOLD CANDIDATS
40 30 20
10 0 100150200250300350400450500550600
BLUE
GREEN GOLD CANDIDATS
Non Technical Consideration From PROPER CONSULTATIVE BOARD
Kriteria Hijau - Emas
Kriteria Hijau No
Komponen Penilaian
Nilai
1
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
100
2
Sistem Manajemen Lingkungan
100
3
Pemanfaatan Sumber Daya
4
a. efisiensi energi
100
b. penurunan emisi
100
c. Konservasi Penurunan Beban Pencemaran Air
100
d. 3R Limbah B3
100
e. 3R Limbah Padat
100
f. Keanekaragaman Hayati
100
g. Pengembangan Masyarakat
100
Pengembangan Masyarakat
100
GREEN & GOLD PROPER CRITERIA KEUNGGULAN LINGKUNGAN
INOVASI
ADDITIONALITY OUTPUT
BENCHMARKING HASIL ABSOLUT PROSES/SISTEM
P-D-A-C
Aditionality
Apa itu?
3 Bagian Utama I.
Mempelajari keunggulan perusahaan-perusahaan yang sukses dan sustainable menjalankan bisnis di bidangnya. II. Mempelajari bagaimana merumuskan “blue ocean strategy” dan meninggalkan “red ocean strategy” III. Bagaimana mengeksekusi strategy “blue ocean”
Bagaimana Melakukannya ?
Kriteria Hijau - Emas
Kriteria Hijau No
Komponen Penilaian
Nilai
1
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan
100
2
Sistem Manajemen Lingkungan
100
3
Pemanfaatan Sumber Daya
4
a. efisiensi energi
100
b. penurunan emisi
100
c. Konservasi Penurunan Beban Pencemaran Air
100
d. 3R Limbah B3
100
e. 3R Limbah Padat
100
f. Keanekaragaman Hayati
100
g. Pengembangan Masyarakat
100
Pengembangan Masyarakat
100
Kinerja Sawit- Gula- Makanan
KINERJA BEYOND COMPLIANCE PROPER 2012 - 2013 Efisiensi Energi Sawit 35 30 25 20 15 10 5 0
Pelapisan Logam
Kawasan Industri
Migas EP
Tambang
Consumer good & makanan
Migas Distribusi
3R Limbah B3 & Non B3 Kertas, farmasi, kimia, tekstil,…
Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp… Energi
Gula & Karet
Sawit Pelapisan Logam
Kawasan Industri
35 30 25 20 15 10 5 0
Migas EP
Tambang
Migas Distribusi
Consumer good & makanan
Kertas, farmasi, kimia, tekstil, sepatu, kaca, otomotif
Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp Paper, Petro Kimia, Refinery Energi
Gula & Karet
KINERJA BEYOND COMPLIANCE PROPER 2012 - 2013 Penurunan Emisi & Konservasi Air Penurunan Emisi
Keaneka Ragaman Hayati & Pemberdayaan Masyarakat
Konservasi Air Sawit 50 Pelapisan Logam
Sawit 30 Pelapisan Logam
25
Migas EP
15
Kawasan Industri
Migas Distribusi
Kertas, farmasi, kimia, tekstil, sepatu, kaca,… Energi
10 0
5 0
Tambang
20
Tambang
10
Migas EP
30 Kawasan Industri
20
40
Migas Distribusi Consumer good & makanan Kertas, farmasi, kimia, tekstil, sepatu, kaca, otomotif Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp Paper, Petro…
Consumer good & makanan
Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp Paper, Petro Kimia, Refinery Energi
Gula & Karet
Gula & Karet
Keanekaragman Hayati
COMDEV
Perolehan Beyond Compliance 2011- 2012
2010 - 2011 Migas EP Migas Distribusi SAWIT Tambang Batubara Petrokimia Energi PLTP Otomotif Semen Tambang Mineral Kawasan Industri Gula Energi PLTGU Susu Pulp & Paper Kertas karet Consumer Goods Tekstil Sepatu Rokok Pupuk Pengolahan Logam Pelapisan Logam Migas UP Keramik Kayu Lapis Kaca Industri Kimia Farmasi Energi PLTU Aluminium Profile Migas LNG/LPG
22
1
13 9 8 7 4 2 4 3 1 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
10
20
Migas EP Migas Distribusi Sawit Tambang Batubara Energi PLTP Semen Makanan dan Minuman karet Gula Susu Pulp & Paper Farmasi Petrokimia Consumer goods Migas UP Pupuk Industri Kimia Sepatu Pelapisan Logam Migas LNG/LPG Minyak Makan Tambang Mineral Energi PLTGU Pengolahan Logam Otomotif Kawasan Industri Pengolahan Mineral Tekstil Kertas Energi PLTU Kayu Lapis 30
40
2012 - 2013
24
Migas EP
1
19 13 8 2 4 3 3 5 5 4 4 3 3 3 21 2 2 2 2 2 11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0
35
Migas Distribusi
25
Sawit
1
1 1
11
Tambang Batubara
6
Semen
4
Energi PLTP
1 3
3 3
Pupuk
3
Pulp
2
Gula
2
Makanan dan Minuman
2
Energi PLTU 11 Migas UP
2
Consumer Goods 11 Farmasi
2
Susu
2
Energi PLTG
2
Migas LNG/LPG 11 Tambang Mineral 1 Karet 1 Energi PLTGU 1 Kawasan Industri 1 Kertas 1 Peleburan Logam 1 Otomotif 1 Sepatu 1 Petrokimia 1 10
20
30
40 0
10
20
30
40
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL)
KINERJA DRKPL - SAWIT 450
NILAI TOTAL HIJAU EMAS
400 350 300 250 200 150 100
50 0
0
5
10
15 DRKPL
20
25
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL) SML Efisiensi Energi
DRKPL
3R Limbah B3 3R Limbah Padat Non B3
Penurunan Emisi Konservasi Air & Penurunan Beban Pencemaran
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan (DRKPL)
Keaneka Ragaman Hayati Pemberdayaan Masyarakat
Formulir Isian Penilaian Hijau & Emas
Bukti Bukti
Dokumen Ringkasan Kinerja Pengelolaan Lingkungan Total Pemakaian Energi Status
Proses Produksi
Satuan Harus sama
Proses Penunjang
Rasio
addisionialitas
No
Kegiatan Efisiensi Energi
Hasil Absolute Efisiensi Energi
2010
2011
2012
Satuan
2013
1
Hasil Absolut
2 3 4 5
6
Intensitas
Benchmarking
Hasil absolut efisiensi energi dari program Y (BUKAN Pemakaian Energi pada tahun X)
Tim Evaluator hanya akan menilai yang ada di tabel ini. Pastikan konsistensi antara tabel ringkasan ini dengan bukti-bukti
Total Pemakaian Energi
Proses Produksi Proses Penunjang
Status
addisionialitas
Hasil Absolut
Intensitas
Benchmarking
Visual Impact - Made Stick
Hanya untuk memberikan penekanan terjadi penurunan atau kenaikan !!!!!!!!
DRKPL – KEANEKARAGAMAN HAYATI Pendekatan Ekosistem – luasan daerah yang dibina Status Pendekatan Spesies – Jumlah spesies yang dilindungi
addisionialitas
No
1
Hasil Absolut
2 3 4 5 6
Intensitas
Benchmarking
Kegiatan Perlindungan Keanekaragaman hayati
Hasil Absolute
2010
2011
2012
Satuan
2013
DRKPL – PEMBERDAYAAN MASYARAKAT Status
addisionialitas
Hasil Absolut
Intensitas
Benchmarking
Ringkasan Kinerja Efisiensi Energi I. Bukti Status II. Bukti Additionalitas III. Matrik Ringkasan Kinerja Aspek Penilaian Kriteria Memiliki kebijakan tertulis tentang 1. Kebijakan efisiensi energi Energi
Bukti Lampiran ....( Kata Kunci)
2. Struktur dan Tanggung jawab
Lampiran ....( Kata Kunci)
a. Memiliki manager energi yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk melaksanakan management energi. b. Memiliki tim yang bertugas melakukan managemen energy
Lampiran ....( Kata Kunci)
Efisiensi Energi Ringkasan Kinerja Efisiensi Energi
Bukti Kebijakan Energi Bukti Struktur dan Tanggung Jawab Bukti Perencanaan Bukti Audit Energi Bukti Pelatihan/ Kompetensi Bukti Pelaporan
Bukti Benchmarking Bukti Implementasi Program
Nama folder / file di samping hanya untuk penjelasan. Nama folder / file sebenarnya tidak boleh terlalu panjang sehingga corrupted jika dilakukan pengcopi-an. Tim Evaluator hanya akan melihat bukti – bukti pada folder yang relevan dan tidak akan mencari bukti pada folder lainnya. Pastikan bukti-bukti yang disampaikan tersusun secara sistematis di dalam folder yang relevan.
SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
Kriteria Sistem Manajemen Lingkungan
Rentang Pengaruh
EFISIENSI ENERGI
KINERJA BEYOND COMPLIANCE PROPER 2012 - 2013 Efisiensi Energi Sawit 35 Pelapisan Logam
30
Migas EP
25 20 Kawasan Industri
Tambang
15 10 5 0
Migas Distribusi
Consumer good & makanan
Kertas, farmasi, kimia, tekstil, sepatu, kaca, otomotif
Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp Paper, Petro Kimia, Refinery
Energi
Gula & Karet
Kinerja Efisiensi Energi PT. Langgeng Muara Makmur - PKS Bebunga PTPN VII (Persero) Unit Usaha Rejosari PTPN III (Persero) PKS Kebun Torgamba PTPN VII (Persero) Unit Usaha Bekri PTPN III (Persero) PKS Rambutan PT. Inti Indosawit Subur - Ukui II PT. Hindoli A Cargill Company - Mill Sungai Lilin PT. Hindoli A Cargill Company - Mill Tanjung Dalam PT. Smart, Tbk. - PKS Batu Ampar PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona
PT. Astra Agro Lestari UU PT. Perkebunan Lembah Bhakti PT. Sari Aditya Loka 1 PT. Smart, Tbk. - Padang Halaban Mill PT. Sawit Sumbermas Sarana PT. Smart Tbk - PKS Bukit Kapur PT. LETAWA 0
Kebijakan Energi
Struktur & Tanggung Jawab
Perencanaan
5
Audit Energi
10
15
Pelatihan/ Kompetensi
20
Pelaporan
25
Benchmarking
30
35
Implementasi
Efisiensi Energi
No.
KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
2008
TAHUN 2009 2010
SATU BUKTI 2011 AN PERHIT UNGAN
Pendekatan Penilaian
Kebijakan Energi Kebijakan tertulis – siapa yang menandatangani ? • Pimpinan tertinggi di unit bisnis yang di nilai. • Jika merupakan kebijakan korporasi, maka harus ada turunan kebijakan yang spesifik untuk unit bisnis yang dinilai.
– subtansi ? • Secara eksplesit menyebutkan tentang komitmen untuk melakukan efisiensi energi. • Memberikan visi dan arah tentang apa yang akan dituju dan cara untuk mencapai tujuan.
– kapan ditanda tangani ?
Struktur & Tanggung jawab Kriteria PROPER mengharuskan adanya manager energi atau tim untuk melaksanakan manajemen energi. Di Jepang industri yang mengkonsumsi bahan bakar 3000 kl/ tahun atau listrik 12 huta kwh wajib memiliki manajer energi. PP Nomor 70 Tahun 2009 Tentang Konservasi Energi • 6.000 (enam ribu) setara ton minyak per tahun wajib melakukan konservasi energi melalui manajemen energi. • Manajemen energi : 1. 2. 3. 4. 5.
menunjuk manajer energi; menyusun program konservasi energi; melaksanakan audit energi secara berkala; d. melaksanakan rekomendasi hasil audit energi; dan melaporkan pelaksanaan konservasi energi
Perencanaan Perusahaan harus memiliki rencana strategis efisiensi energi. Rencana strategis merupakan proses iteratif : – Perencanaan (prediksi & traget konservasi energi). – Audit energi – Akutansi energi – Program konservasi energi – Data base – Manajemen risiko energi.
Program harus secara jelas menunjukkan siapa yang bertanggung jawab dan bagaimana cara untuk mencapai rekomendasi peluang penghematan energi.
Perencanaan
Pelatihan / kompetensi •
Di dalam tim management energi terdapat staf yang memiliki kualifikasi: – auditor energy. – Training di bidang auditor energi – Back ground pendidikan yang berkaitan dengan auditor energi
Pelaporan No.
KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
KRITERIA PROPER : •
•
•
Menyampaikan data 3 R limbah minimal 3 tahun terakhir. Data 3 R limbah dilengkapi dengan bukti perhitungan atau pengukuran yang dapat menunjukkan telah dicapai . Data efisiensi telah dinormalisasi dengan data produksi
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN 2011
Panduan Audit Energi Kementerian perindustrian : Baseline energi merupakan suatu persamaan linier sederhana yang menggambarkan hubungan tingkat produksi terhadap energi yang dibutuhkan. Adanya Perbaikan/ improvement dapat berpengaruh pada nilai intercept dan slope dari garis baseline energi. • Apabila industri mengganti peralatan dengan yang lebih hemat, maka garis intercept akan turun; • Apabila industri melakukan pola operasi yang efisien, maka sudut garis slope akan turun;
BUKTI PERHITUNGAN
Audit Energi Kriteria PROPER : 1.Telah melaksanakan audit energi, dengan menunjukkan adanya laporan hasil audit yang dilakukan paling lama 3 tahun terakhir. 2.Dapat menunjukkan Laporan Audit Energi, yang di dalamnya terdapat informasi tentang : – – – – –
Tujuan melakukan audit Deskripsi fasilitas yang diaudit Deskripsi status energi saat ini. Potensi efisiensi energi yang dapat dilakukan. Rencana Kerja Energi efisiensi.
Standard AUDIT ENERGI AS/NS 3598-2000 mengatur 3 tingkat audit energi : 1. Audit Tingkat I • desktop Study • melihat apakah penggunaan energi masih rasional atau berlebihan • Frekuensi setiap tahun sebagai review program manajemen energi 2. Audit Tingkat II • survey penggunaan energi • pengkajian awal dari pembiayaan dan penghematan • penyimpangan secara umum sekitar 20 % • 3-5 tahun 3. Audit Tingkat III • analisis detil penggunaan energi secara keseluruhan atau area tertentu • penghematan yang bisa dilaksanakan ketepatan lebih dari 10 % • biaya untuk penghematan energi ketepatan kurang 10 % • frekuensi 3-5 tahun
Sedangkan Pedoman audit energi Kementerian Perindustrian dan SNI 03 - 6196 - 2000 : Prosedur Audit Energi pada Bangunan Gedung membagi audit energi menjadi 2 tingkatan: 1. Audit Energi Awal 2. Audit Energi Rinci Akan dibuat stratifikasi nilai berdasarkan tingkatan audit. Semakin rinci tingkat audit semakin besar nilai.
Energy Review – ISO 50001
Intensitas Pemakaian Energi Indocement Cirebon
Benchmarking
Implementasi
Implementasi Program 1. Keberhasilan efisiensi energi: – – –
Hasil efisiensi energi masuk dalam 25 % terbaik dari seluruh kandidat hijau di Sektor masing-masing. Hasil efisiensi energi berada dalam interval 25 – 75 % percentile dari seluruh kandidat hijau di sector masingmasing. Hasil efisiensi energi berada di bawah percentile 25 % dari seluruh kandidat hijau di sector masing-masing
2. Memperoleh penghargaan dalam bidang efisiensi energi minimal pada tingkat nasional. 3. Menunjukkan bahwa kegiatan efisiensi energi berkontribusi secara signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat. No.
KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN 2011
BUKTI PERHITUNGAN
Dari tabel pelaporan perusahaan
No.
KEGIATAN EFISIENSI ENERGI
Di rekapitulasi hasil efisiensi energi dari seluruh perusahaan untuk per sektor
A
B
PERUSAHAAN C
D
E
Rangking 25 % Terbaik? Rangking 25-75 % ?
Dilakukan rangking berdasarkan keberhasilan efisiensi
Kinerja Efisiensi Energi PT BADAK NGL Total Efisiensi Energi PT. Badak NGL pada tahun 2013 sebesar 142.182.342 Nm3, melalui : • Menciptakan alat pemasang plug (T-plug installer) dan telah memperoleh paten HAKI no. P00201201157 • Proses Derime liquefaction Unit tanpa flaring dan mendapat pengakuan dari Air Products and Chemicals Inc (APCI) yang berhasil meningkatkan efisiensi energy sebesar 3.521.563 Nm3 • Menurunkan Sweep gas di flaring meningkatkan efisiensi energy sebesar 12.500.000 Nm3 • Menurunkan Gas flaring dari proses cool down meningkatkan efisiensi energy sebesar 7.500.000 Nm3 • Menurunkan Sweep gas dari blowdown system meningkatkan efisiensi energy sebesar 39.627.938 Nm3
Chevron Geothermal Darajat, Ltd. Kegiatan ffisiensi energi Chevron Geothermal Darajat, Ltd. dalam bentuk: • Penghematan suplai uap PLTP yang meningkatkan ketersediaan uap sebesar 14,1% dari 462 kg/s menjadi 527 kg/s •
Penghematan listrik sebesar 2.686 Mwh/tahun dengan rasio efisiensi energy 0,026 atau setara dengan penggunaan listrik untuk 250 rumah.
•
Penghematan energy sebesar 2.080.356 Kwh/tahun melalui penggunaan teknologi direct drive fan di menara pendingin.
•
Pengurangan penggunaan uap sebesar ratarata 37.917 ton uap/sumur dengan rasio penghematan sebesar 0,39.
PENURUNAN EMISI
KINERJA BEYOND COMPLIANCE PROPER 2012 - 2013 Penurunan Emisi & Konservasi Air Penurunan Emisi
Konservasi Air
Sawit 30 Pelapisan Logam
25
Migas EP
20 15
Kawasan Industri
Tambang
10 5
0
Consumer good & makanan
Migas Distribusi
Kertas, farmasi, kimia, tekstil, sepatu, kaca,…
Pupuk, Semen, Energi PLTU, Pulp Paper,… Energi
Gula & Karet
Kinerja Penurunan Emisi PTPN III (Persero) PKS Sungai Silau LA PTPN III (Persero) PKS Rambutan PTPN III (Persero) PKS Kebun Torgamba PTPN III (Persero) Kebun Aek Torop PT. Langgeng Muara Makmur - PKS Bebunga PTPN III (Persero) PMKS Sei Baruhur PT. Astra Agro Lestari UU PT. Perkebunan Lembah Bhakti PT. Leidong West Indonesia PT. Kintap Jaya Watindo PTPN VII (Persero) Unit Usaha Rejosari PT. Smart, Tbk. - PKS Batu Ampar PT. Sinar Kencana Inti Perkasa - PKS Sungai Kupang PT. Tunggal Perkasa Plantation PTPN VII (Persero) Unit Usaha Betung PT. Eka Dura Indonesia PTPN VII (Persero) Unit Usaha Bekri PT. Hindoli A Cargill Company - Mill Tanjung Dalam PT. Sari Aditya Loka 2 PT. Gunung Sejahtera Puti Pesona PT. Smart, Tbk. - Padang Halaban Mill PT. Hindoli A Cargill Company - Mill Sungai Lilin PT. Sari Lembah Subur 1 - PKS Ukui PT. Indotruba Tengah PT. Smart, Tbk. - PKS Tanah Laut PT. Gunung Sejahtera Ibu Pertiwi PT. Gunung Sejahtera Dua Indah PT. Smart Tbk - PKS Bukit Kapur PT. Pasang Kayu PT. Inti Indosawit Subur - Ukui II PT. Sawit Sumbermas Sarana PT. Sari Aditya Loka 1 PT. LETAWA 0 Kebijakan
Struktur & Tgng Jawab
Perencanaan
2 Inventarisasi
4
6
Pelatihan/ Kompetensi
8 Pelaporan
10 Benchmarking
12 Implementasi
14
No.
KEGIATAN PENGURANGAN EMISI
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN 2011
BUKTI PERHITUNGAN
Kinerja Penurunan Emisi PT. Badak NGL: Total penurunan emisi PT. Badak NGL sebesar 361.620 ton CO2 melalui: • Proses Derime liquefaction Unit tanpa flaring dan mendapat pengakuan dari Air Products and Chemicals Inc (APCI) yang berhasil menurunkan emisi sebesar 9.017 ton CO2 • Menurunkan Sweep gas di flaring yang berhasil menurunkan emisi sebesar 29.547 ton CO2 • Menurunkan Gas flaring dari proses cool down yang berhasil menurunkan emisi sebesar ton CO2 • Menurunkan Sweep gas dari blowdown system meningkatkan efisiensi energy sebesar 39.627.938 Nm3
Chevron Geothermal Darajat, Ltd.
• Merupakan pelopor dalam penentuan factor emisi nasional sektor pembangkit listrik Jawa – Madura – Bali, dengan hasil reduksi karbon 717.391 CO2 ton/tahun • Total CERs (Certified Emission Reduction) sebesar 9.222.113 ton CO2 eq yang disahkan oleh UNFCCC hingga Juni 2013 atau 41% dari total penurunan emisi nasional
Pengurangan Beban Pencemaran & Konservasi Air
No.
No.
Kegiatan Efisiensi Pemakaian Air
Kegiatan Penurunan Beban Pencemaran
2008
TAHUN 2009 2010
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN
BUKTI PERHITUNGAN
SATUAN
BUKTI PERHITUNGAN
2011
2011
Kinerja Pengurangan Beban Pencemaran & Konservasi Air PT. Jawa Power Total konservasi air melalui program reuse air sebesar 1.245.692 m3 sejak 2009 hingga 2013 melalui upaya : • Penggunaan kembali air buangan dari MCWP Jacket Oil Cooler untuk dikembalikan ke Service Water tank dan selanjutnya digunakan sebagai air service (Program Reuse 1) • Penggunaan kembali air keluaran IPAL (WWTP) untuk kebutuhan air di area pembuangan abu (Ash Disposal Area). (Program Reuse 2) • Penggunaan kembali air keluaran IPAL (WWTP) untuk SSCC make up water. (Program Reuse 3) • Penggunaan kembali air buangan dari sampling panel sebagai air umpan desalinasi RO. (Program Reuse 4) • Penggunaan kembali air buangan dari SSCC sump untuk kebutuhan air Chain Spray. (Program Reuse 5) • Penggunaan kembali air buangan dari proses rinsing saat regenerasi Mixed Bed Polisher menjadi air service dan air umpan untuk diproses menjadi air Demin. (Program Reuse 6) • Mengoptimalkan program Recycle air hasil olahan IPAL untuk penangkap debu (dust suppression) di area penimbunan batubara. (Program Reuse 7) Keberhasilan program konservasi air berhasil menurunkan beban pencemaran TSS sebesar 5092 Kg dan TDS sebesar 383.123 kg
3 R Limbah B3 Jenis Limbah
6
satuan Limbah Yang Dihasilkan 2009 2010
Implementasi program (Pengurangan) Jenis limbah Dominan
Non Dominan
2009
2011
Limbah yang dikelola 2009 2010
2010
2011
2011
Limbah Yang belum dikelola 2009 2010 2011
Satuan
Metode 3R
Pelaporan No.
KEGIATAN Pemanfaatan Limbah
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN 2011
KRITERIA PROPER : • • •
Menyampaikan data 3 R limbah minimal 3 tahun terakhir. Data 3 R limbah dilengkapi dengan bukti perhitungan atau pengukuran yang dapat menunjukkan telah dicapai . Data efisiensi telah dinormalisasi dengan data produksi
BUKTI PERHITUNGAN
Pelaporan No.
KEGIATAN Pemanfaatan Limbah
2008
TAHUN 2009 2010
SATUAN 2011
KRITERIA PROPER : • • •
Menyampaikan data 3 R limbah minimal 3 tahun terakhir. Data 3 R limbah dilengkapi dengan bukti perhitungan atau pengukuran yang dapat menunjukkan telah dicapai . Data efisiensi telah dinormalisasi dengan data produksi
BUKTI PERHITUNGAN
LAMA Belum di nilai
BARU 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Ruang lingkup penilaian ditentukan Kebijakan Keanekaragaman Hayati Struktur & Tanggung jawab Perencanaan Pelatihan / kompetensi Pelaporan Implementasi Program Kontribusi terhadap Comdev
13 item penilaian
Perlindungan Keanekaragaman Hayati
Status Biodiversity •
110
100
• 90
80
• 70 19901991199219931994199519961997199819992000200120022003200420052006200720082009
Memiliki sistem informasi yang dapat mengumpulkan dan mengevaluasi status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola Memiliki data tentang status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola minimal selama 2 tahun terakhir Memiliki publikasi yang disampaikan kepada publik atau instansi pemerintah yang relevan tentang status dan kecenderungan sumber daya keanekaragaman hayati dan sumber daya biologis yang dikelola minimal diterbitkan 2 tahun terakhir
BUKAN JUMLAH POHON YANG DITANAM
Biodiversity Project Work Breakdown Activity Bats Survey
Social & Culture Assessment
Botanist survey Produce forest cover map base on satellite image
Bird survey Mammal survey
Biodiversity Assessment Report
Invertebra te Survey Speology & Karst
Prof. DR. Emil Salim
Develop conservation plan for NK Island
Assessment
Stakeholder consultation (on going process) will be finalized at the end of project May 2010 – May 2011
Final Conservation Plan & Stakeholder agreements Develop Management plan for conservation green belt at HOLCIM SIPD area
June 2011
Contoh Rencana Strategis Priority High
Medium
Targets
Actions Needed &
Monitoring/indicator
Community involvement
External support
Detail Activities
Low 1. Establishing conservation area
Map of Conservation zone & Conservation zone on delineated on field
yes
yes
1
- map of caves - map of green belt - map of bufferzone Identify all important - map of existing spring conservation area within - map of river system the IUP and mapped all - map of mining plan identify area in which - map of current revegetation alligning with the mining based on revegetation year plan - map of biodiversity distribution - map of all combination themes above
Involve the Nusakambangan Conservation Forum members on IUP's inter departemen team on regular monitoring
yes
2
Install sign boards to mark - Number of GPS point recorded the conservation zone by - Number of boundary marking using the GPS and ang location in the field recorded. - Number of sign board installed
Community participation during the boundary indentification (as a guide/porter) and installation
Delineate the conservation zone:
Maitaining existing level of biodiversity on conservation area. : use AMDAL monitoring
yes
1
Identify and map different - Number of vegetation type vegetation type of the - Map of vegetation type in the conservation zone conserv zone
community participation as a guide/porter
yes
2
Based on different vegetation types, develop Number and location of developed community participation as a representative 2km transect guide/porter transect systems for biodiversity monitoring
yes
3
Collecting regular six monthly wildlife data along the established transects
community participation as a guide/porter
yes
Involve on Nusakambangan conservation forum's regular meeting & thematic discussion
yes
- Report of quarterly biodiversity monitoring
To develop protection system to secure the whole conservation area - Minutes of meeting of coordination meeting - Patrol report
Cost estimation
Sistem Pelaporan Targets 1. Establishing conservation area
Action
Target Projection in First Semester Year 2012
Total Precentage
PIC
Remarks
Status
Remarks
Identify all important conservation area within the IUP and map all Map of Conservation zone inside identify area in which alligning with IUP is available the mining plan
Quarry
This is a basic requirement to conduct another activities of BAP
80%
Map of Conservation zone in IUP area is available in several contour map with several biodiversity finding
1,90%
Install signboards to mark the conservation zone by using the GPS and recorded.
Some signboard installed as mark in the field
Quarry
50%
Some signboards was installed and outer boundary of IUP is marked in line with join patrol activity
1,19%
Identify and map different vegetation type of the conservation zone
Vegetation type map inside IUP based on data of FFI study is available
Based on different vegetation types, develop representative 2km transect systems for biodiversity monitoring
TOR and new agreement with third party to inventory and identify biodiversity in conservation zone is available
Collecting regular six monthly Data of wildlife along transect wildlife data along the established available transects
To maintain protection system to secure the whole conservation area inside IUP
Formal collaboration with BKSDA (Polhut) to monitor IUP area from illegal activities is initiated
EQS
Refer to map of vegetation type in NK island (HCVF report of FFI p:21)
50%
Map of vegetation type is available and being sorted where included to conservation zone
1,19%
EQS
Biodiversity inventory in conservation zone should be conducted before its monitoring. Data of FFI present biodiversity in the whole NK island not Holcim conservation zone
30%
TOR for biodiversity inventory in conservation zone being prepared by CEC
0,71%
Not executed yet
0,00%
Join patrol between Forest Guard (Polhut BKSDA) and Holcim staffs in conservation area inside IUP was conducted
2,38%
EQS
Comrel/NKE (LO)
100%
Biodiversity Project
No.
Legend
Classification
Area (ha)
%
1
Riparian Forest
10
0.1
2
Water
39
0.3
3
Shrub Land
67
0.5
4
Quarry Holcim
79
0.6
5
Settlement
90
0.7
6
Mangrove Forest
1,313
10.7
7
Agriculture
2,601
21.2
8
Secondary Forest
3,075
25.0
9
Logged Forest
5,015
40.8
12,290
100.0
Total
Interpretation Map of Nusakambangan Island
Baseline & Monitoring
Statur Keanekaragaman Hayati Diversitas Fauna Hutan Sekunder (SIPD)
Diversitas Fauna Hutan Primer 9 8
6
7
5
6
a. Pohon
5
b. Anak pohon
4
c. Semak
3 2
d. Herba
1
e. Tukulan
4
a. Pohon
3
b. Anak pohon
2
c. Semak
1
d. Herba e. Tukulan
0
0 Feb
Agt 2009
Feb
Sep 2010
Mar
Feb
Agst
Agt 2009
2011
Diversitas Fauna Quarry 8 5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
b. Anak Pohon c. Semak d. Herba
e. Tukulan Agt 2009
Feb
Sep 2010
Mar
Agst 2011
Sep 2010
Mar
Agst 2011
Diversitas Fauna limus Buntu a. Pohon
Feb
Feb
5 4,5 4 3,5 3 2,5 2 1,5 1 0,5 0
a. Pohon b. Anak pohon c. Semak
d. Herba e. Tukulan
Feb
Agt 2009
Feb
Sep 2010
Mar
Agst 2011
Publikasi
Sekedar Ide