KOSAKATA PINJAMAN BAHASA TURKI YANG BERASAL DARI BAHASA ARAB: SEBUAH ANALISIS FONETIS Marlina, Letmiros
Program Studi Arab, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia, Depok, 164876, Indonesia.
E-mail:
[email protected]
Abstrak Kata pinjaman merupakan hasil dari peminjaman kata yang dapat terjadi akibat dari adanya kontak antara penutur satu bahasa dengan bahasa lainnya. Kontak bahasa yang terjadi antara penutur bahasa Arab dengan penutur bahasa Turki pada kekuasaan Islam di Turki telah mempengaruhi bahasa Turki. Salah satu pengaruh yang dapat kita lihat dari kontak bahasa adalah penyerapan kosakata dari bahasa Arab ke kosakata bahasa Turki. Penelitian ini menjelaskan mengenai perubahan fonetis kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab. Melalui penelitian ini penulis menemukan bahwa perubahan bunyi yang terjadi pada bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab dapat dikelompokan menjadi disimilasi, syncope, apocope, penambahan bunyi vokal, dan penyesuaian diftong. Kata kunci: Bahasa Turki; Bahasa Arab; Fonetik; Fonologi
Turkish Loanwords Origin from Arabic: A Phonetic Analysis Abstract Loanwords is the result of borrowing words which can occur as a result of contact between speakers of one language to another. Language contact that occurs between speakers of Arabic to speakers of Turkish during the reign of Islam in Turkey has affected Turkish language. One of the influence of language contact that we can see is borrowing vocabulary from Arabic to Turkish vocabulary. The research explain the change in phonetic. Through this research the author found that the sound changes occur in Turkish loanwords origin from Arabic can be classified into dissimilation, syncope, apocope, addition of the vowels, and diphtong sound adjustment. Keywords: Turkish; Arabic; Phonetic; Phonology
Pendahuluan Bahasa merupakan media yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi. Bunyi merupakan wujud fisik pengantar bahasa yang dengan bunyilah seorang lawan penutur bahasa
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
kemudian dapat dipahami apa yang dikatakan oleh penutur bahasa.1 Setiap bahasa memiliki sistem bunyi yang berbeda-beda dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Bunyi bahasa adalah setiap kesatuan bunyi yang secara fonetis berbeda. Perbedaan bunyi juga dapat menyebabkan perbedaan makna pada suatu bahasa. Proses perubahan bahasa tidak dapat terlihat secara langsung, tetapi dapat kita lihat dengan melakukan penelitian lebih lanjut.2 Suatu bahasa selalu mengalami perkembangan karena bahasa memiliki sifat dinamis. Perkembangan bahasa dapat disebabkan oleh banyak hal, di antaranya karena adanya kontak dengan penutur bahasa lain. Kontak yang terjadi antara penutur suatu bahasa dengan penutur bahasa lain secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi perkembangan bahasa dari kedua belah pihak. Salah satu perkembangan bahasa yang terjadi adalah peminjaman kosakata bahasa asing. Proses peminjaman kosakata asing oleh suatu bahasa terjadi melalui proses yang berbeda-beda yang memungkinkan terjadinya perubahan fonetis.3 Perkembangan bahasa terjadi juga pada perkembangan kosakata dalam bahasa Turki. Bahasa Turki terpengaruh oleh beberapa bahasa yang telah menjalin kontak dengan bahasa Turki. Keadaan ini menyebabkan terjadinya peminjaman kosakata bahasa asing oleh bahasa bahasa Turki. Salah satu bahasa yang pernah melakukan kontak dengan bahasa Turki adalah bahasa Arab. Kontak bahasa terjadi karena adanya kontak antara penutur bahasa Arab dengan penutur bahasa Turki sejak Islam mulai memasuki Turki dan mengalami puncaknya pada masa Pemerintahan Dinasti Turki Usmani di Turki, bahasa Arab mulai diserap oleh bahasa Turki dan ditulis dengan menggunakan huruf Arab. Pengaruh kosakata Arab terhadap bahasa Turki berkembang antara abad abad ke-11 sampai abad ke-19 pada masa periode Islam. Pada masa itu, bahasa Arab tidak hanya menjadi bahasa pemerintahan tetapi juga menjadi bahasa agama. Sejak runtuhnya kekhalifahan Turki Usmani, Turki menjadi sebuah negara yang berbentuk republik dengan Mustafa Kemal Attaturk sebagai pemimpinnya. Mustafa Kemal kemudian melakukan berbagai perubahan dalam berbagai bidang, termasuk bahasa.4 Perbandingan antara dua bahasa atau lebih tidak dapat dihindari karena perkenalan dengan suatu bahasa atau lebih. Hal ini selalu menarik perhatian orang untuk mengetahui seperti apa kesamaan antara berbagai aspek dari bahasa tersebut. Seperti penulis, misalnya,
1
Kushartati, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder (peny.), Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 2005. hlm 32. 2 Leonard Bloomfield. Language, (I. Soetikno, penerjemah) PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 1995. hlm 336. 3 Sarah Thomason dalam Raymond Hickey. The Handbook of Language Contact. Blackwell Publishing, Britania Raya. 2010. hlm 32. 4 Lewis, Bernard. The Emergence of Modern Turkey, Oxford University press, Britania Raya. 1961. hlm. 270.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
yang sedang mempelajari dua bahasa yang berbeda rumpun tetapi memiliki kemiripan dalam kosakata, yaitu bahasa Arab dan bahasa Turki. Contohnya sebagai berikut: 1) Kitap [kitap] mirip dengan kosakata [ كتابkitāb]
‘buku’
2) Kahve [kahve] mirip dengan kosakata [ قهىةqahwah]
‘kopi’
Penulis menemukan adanya kemiripan dalam segi bunyi antara kosakata bahasa Arab dan bahasa Turki dari kedua contoh di atas. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai bagaiamana perubahan fonetis kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab. Berdasarkan latar pokok permasalahan di atas, masalah yang akan penulis bahas dalam skripsi ini adalah mengenai bagaimana perubahan fonetis kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab. Dari pembahasan latar pokok permasalahan dan perumusan masalah, ada beberapa hal yang menjadi tujuan penelitian dalam skripsi ini, yaitu: a. Menjelaskan proses peminjaman kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab b. Menjelaskan perubahan fonetis yang terjadi pada pembentukan kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab.
Tinjauan Teoritis Perubahan yang paling mudah dilihat dalam perubahan bahasa adalah perubahan pengucapan dan kosakata. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori mengenai jenisjenis perubahan bunyi yang dipaparkan oleh Crystal (1997) dan Chaer (1994): 1. Asimilasi dan Disimilasi. Asimilasi merupakan jenis perubahan yang paling penting.5 Dalam perubahan jenis ini, sebuah bunyi terpengaruh oleh pengucapan bunyi lain yang berada di dekatnya. Hal ini kemudian menyebabkan bunyi tersebut memiliki ciri yang sama dengan bunyi yang telah mempengaruhinya.6 Contohnya kata noctem ‘malam’ dalam bahasa Latin yang berubah menjadi notte dalam bahasa Italia. Pada kata noctem, bunyi [c] kemudian berubah menjadi bunyi [t] pada kata notte karena terpengaruh oleh bunyi [t] yang berada setelah bunyi [c] pada kata noctem.
5
David Crystal, The Cambridge Encyclopedia of Language, Cambridge University Press, Cambridge. 1997. hlm 330. 6 Abdul Chaer, Linguistik Umum, Rineka Cipta, Jakarta. 1994. hlm 132.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
Berbeda dengan asimilasi, disimilasi merupakan jenis perubahan bunyi yang terjadi karena sebuah bunyi menjauh dari cara pengucapan bunyi di dekatnya. Contohnya kata tartuffeln ‘kentang’ dalam bahasa Jerman berubah menjadi kartoffel pada abad ke-17. Pada kata tartuffeln, bunyi [t] kemudian berubah menjadi bunyi [k] pada kata kartoffel. 2. Merger dan Split Merger atau penggabungan merupakan jenis perubahan bunyi yang terjadi ketika dua bunyi digabungkan menjadi satu. Contohnya, perubahan diftong /e:/ dan /ᴂ/ pada bahasa Inggris lama berubah menjadi /i:/ pada bahasa Inggris modern, seperti pada kata sweet [swi:t].
Sedangkan Split
atau pemisahan
merupakan jenis perubahan bunyi yang terjadi ketika satu bunyi berubah menjadi dua bunyi. Contohnya, konsonan /s/ yang pada bahasa Inggris lama direalisasikan menjadi bunyi [z] ketika berada di antara bunyi bersuara seperti pada kata thousand [thu:send]. Pada bahasa Inggris modern /z/ berpisah dari /s/ dan menjadi fonem tersendiri. 3. Loss Loss atau pelesapan merupakan jenis perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah bunyi menghilang dari bahasa. Contohnya, pada bahasa Inggris lama terdapat bunyi frikatif velar [x] yang merupakan salah satu varian dari /h/ seperti dalam kata eahta (eight), tetapi bunyi ini hilang pada masa awal bahasa Inggris modern. 4. Haplology Haplology merupakan jenis perubahan bunyi yang terjadi ketika sebuah bunyi hilang sebagai akibat dari asimilasi dengan bunyi sekitarnya. Contohnya, dalam bahasa Inggris modern kata England pada awalnya adalah Englalond dalam bahasa Inggris lama. Bunyi [o] pada kata Englalond menghilang dan kemudian kata tersebut berubah menjadi England. 5. Metatesis dan Epentesis Metatesis merupakan perubahan bunyi dengan perubahan letak bunyi. Contohnya, dalam bahasa Anglo-Saxon kata ðridda kemudian berubah menjadi kata third
dalam bahasa Inggris. Sedangkan epentesis merupakan perubahan
bunyi dengan penambahan bunyi vokal atau konsonan di tengah kata. Contohnya, kata ofn dalam bahasa Islandia lama kemudian berubah menjadi ofen dalam bahasa Inggris lama dan kemudian menjadi oven dalam bahasa Inggris modern.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
6. Syncope dan Apocope Syncope merupakan perubahan bunyi dengan hilangnya bunyi yang terletak di tengah kata. Contohnya, domina ‘nyonya’ dalam bahasa Latin berubah menjadi kata donna dalam bahasa Italia. Bunyi [m] pada kata domina menghilang dan kata tersebut kemudian berubah menjadi kata donna. Sedangkan apocope merupakan perubahan bunyi dengan hilangnya bunyi yang terletak di akhir kata. Contohnya, kata helpe dalam bahasa Inggris lama berubah menjadi kata help dalam bahasa Inggris modern. Bunyi [e] yang terdapat di akhir kata helpe menghilang dan kata tersebut kemudian berubah menjadi kata help. 7. Prothesis Prothesis merupakan perubahan bunyi dengan penambahan bunyi vokal atau konsonan pada awal kata. Contohnya, schola ‘sekolah’ dalam bahasa Latin berubah menjadi escuela dalam bahasa Spanyol. Bunyi [e] pada kata escuela pada awalnya tidak terdapat pada kata schola. 8. Umlaut dan Ablaut Umlaut merupakan perubahan bunyi vokal menjadi bunyi vokal yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena vokal yang ada setelahnya merupakan vokal yang lebih tinggi. Contohnya, bunyi [a] yang terdapat pada kata handje ‘tangan’ dalam bahasa Belanda memiliki kualitas yang lebih tinggi daripada bunyi [a] yang terdapat pada kata hand dalam bahasa Inggris. Sedangkan amlaut merupakan perubahan bunyi yang terjadi bukan karena bunyi vokal setelahnya lebih tinggi, tetapi perubahan yang terjadi menandakan berbagai fungsi gramatikal. Misalnya sebagai penanda perubahan bentuk singular menjadi plural. Bentuk perubahannya pun bermacam-macam, yaitu pemanjangan, pemendekan, dan penghilangan vokal.7
Metode Penelitian Penulis
menggunakan
metode
studi
kepustakaan
dengan
dekriptif
analisis
menggunakan pendekatan fonetis. Literatur diperoleh dari Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Korpus data yang akan digunakan dalam skripsi ini adalah kata-kata pinjaman bahasa Turki laras agama yang berasal dari bahasa Arab. Kata pinjaman tersebut bukan 7
Abdul Chaer, Op.Cit., 136.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
merupakan nama tempat, nama diri, atau singkatan. Korpus utama dalam penelitian ini diperoleh melalui pengumpulan data yang bersumber dari Turkish Pocket Dictionary (Berlitz, 2008) dan Dictionary of Turkic Languages (Kurtuluş Öztopçu, 1996). Selain itu, penulis juga menggunakan kamus bahasa Arab untuk melihat pelafalan kosakata bahasa Turki tersebut dalam bahasa Arab. Data-data yang ada selanjutnya diseleksi dan diklasifikasi untuk memudahkan penelitian. Penulis membatasi korpus data pada laras agama karena bahasa Arab juga mempunyai peran sebagai bahasa agama. Seperti yang telah dikemukakan oleh Versteegh (2010) bahwa bahasa Arab adalah bahasa yang merupakan gerbang agama Islam. Meski orang mempelajari Islam menggunakan bahasanya sendiri, para pengajar mengenalkan berbagai kosakata bahasa Arab dalam proses pengajarannya. Hal ini kemudian menyebabkan terjadinya penyerapan kosakata bahasa Arab ke dalam bahasa lain.8 Pertama-tama, penulis mencari kosakata laras agama dalam kamus bahasa Turki. Kemudian, penulis mengklasifikasikan mana saja kosakata yang berasal dari bahasa Arab dan mana saja yang bukan berasal dari bahasa Arab dengan cara melihat kemiripan bunyinya. Dalam proses ini penulis menggunakan bantuan kamus untuk mencari padanan kata dari kata tersebut dalam bahasa Arab. Kemudian, penulis melakukan perbandingan fonem demi fonem dari tiap kata. Tiap fonem yang terdapat dalam posisi yang sama dimasukkan dalam suatu perangkat korespondensi.
Hasil Penelitian Pada bagian sebelumnya telah dipaparkan mengenai teori yang digaunakan dalam penelitian ini. Kemudian, penulis akan memaparkan hasil penelitian. Dari kamus Berlitz (Singapura, 2008) dan Öztopçu (London, 1999) penulis memperoleh 94 kosakata
yang
merupakan kosakata laras agama. Dari 94 kata tersebut penulis mendapat 68 (63,92%) kosakata yang berasal dari bahasa Arab. Kemudian, penulis mendapatkan 66 (62,04%) kosakata yang mengalami perubahan fonetis. Penulis mengklasifikasikan dan menganalisis kata pinjaman tersebut dalam ketegori peminjaman kata dengan penyesuaian bunyi konsonan dan peminjaman kata dengan penyesuaian bunyi vokal. Dari kedua kategori tersebut, penulis menemukan bahwa perubahan fonetis yang terjadi pada kata pinjaman bahasa Turki yang
8
Kees Versteegh dalam Raymond Hickey. Op.Cit., hlm 643.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
berasal dari bahasa Arab adalah disimilasi, syncope, apocope, penambahan bunyi vokal, dan penyesuaian bunyi diftong.
Pembahasan Peminjaman kosakata melalui penyesuaian konsonan dalam hal ini merupakan penyesuaian kosonan bahasa Arab dengan konsonan yang ada dalam sistem fonologi bahasa Turki. Berikut ini merupakan macam-macam penyesuaian konsonan yang terjadi: a.
Disimilasi Disimilasi pada konsonan yang terjadi pada data yang diperoleh penulis kemudian penulis kelompokkan berdasarkan perubahan daerah artikulasi, cara artikulasi, dan posisi pita suara. Pertaman, Kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami disimilasi dengan perubahan cara artikulasi dan daerah artikulasi. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi [‘] menjadi bunyi [?] (tiga kata) dan disimilasi bunyi [h] menjadi bunyi [t] (12 kata). Contoh disimilasi bunyi [‘] menjadi bunyi [?]: (9) دعاء
[du‘ā?]
dua
[dua]
‘doa’
Contoh disimilasi bunyi [h] menjadi bunyi [t]: (3) آيت
[?āyah]
ayet
[ayet]
‘ayat’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi dengan cara perubahan cara artikulasi dan daerah artikulasi, yaitu: a. Bunyi faringal frikatif bersuara [‘] menjadi glotal hambat tak bersuara [?] di tengah kata; b. Bunyi glotal frikatif bersuara [h] berubah menjadi bunyi dental hambat tak bersuara [t] di akhir kata.
Kedua, kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami disimilasi dengan cara perubahan daerah artikulasi tanpa perubahan cara artikulasi. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi [ṭ] menjadi bunyi [t]
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
(dua kata), disimilasi bunyi [j] menjadi bunyi [ç] (satu kata), disimilasi bunyi [q] menjadi bunyi [k] (lima kata), disimilasi bunyi [x] menjadi bunyi [h] (tiga kata), dan disimilasi bunyi [ḥ] menjadi bunyi [h] (tiga kata). Contoh disimilasi bunyi [ṭ] menjadi bunyi [t]: (25) افطار
[?ifṭār]
iftar
‘buka puasa’
[iftar]
Contoh disimilasi bunyi [j] menjadi bunyi [ç]: (42) [ المعزاجal-mi‘rāj]
miraç [miraʤ]
‘mi’raj’
Contoh disimilasi bunyi [q] menjadi bunyi [k]: (32) قبلت
[qiblah]
kıble
[kıble]
‘kiblat’
Contoh disimilasi bunyi [x] menjadi bunyi [h]: (21) [ خطبتxutbah]
hutbe [hutbe]
‘khutbah’
Contoh disimilasi bunyi [ḥ] menjadi bunyi [h]: (41) [ محزبmiḥrab]
mihrap [mihrap]
‘mihrab’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi dengan cara perubahan daerah artikulasi tanpa perubahan cara artikulasi, yaitu: a. Bunyi dental velarisasi hambat tak bersuara [ṭ] menjadi bunyi dental alveolar hambat tak bersuara [t] di tengah kata; b. Bunyi alveopalatal frikatif bersuara [j] berubah menjadi bunyi postalveolar frikatif tak bersuara [ç] di akhir kata; c. Bunyi uvular hambat tak beraspirasi tak bersuara [q] menjadi bunyi velar hambat tak berapirasi tak bersuara [k] di awal kata dan di tengah kata; d. Bunyi velar frikatif tak bersuara [x] menjadi glotal frikatif tak bersuara [h] di awal kata, tengah kata, dan akhir kata; e. Bunyi faringal frikatif tak bersuara [ḥ] menjadi bunyi glotal frikatif tak bersuara [h] di awal kata dan tengah kata.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
Ketiga, kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami dengan cara perubahan posisi pita suara. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi [b] menjadi bunyi [p] (tiga kata) dan disimilasi bunyi [d] menjadi bunyi [t] (empat kata). Contoh disimilasi bunyi [b] menjadi bunyi [p]: (40) [ مذهةmaðhab]
mezhep [mezhep]
‘ajaran’
Contoh disimilasi bunyi [d] menjadi bunyi [t]: (36) [ مسجدmasjid]
mescit [mesʤid]
‘masjid’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi dengan cara perubahan posisi pita suara, yaitu: a. Bunyi bilabial hambat bersuara [b] berubah menjadi bunyi bilabial hambat tak bersuara [p] di akhir kata; b. Bunyi dental hambat bersuara [d] berubah menjadi bunyi dental hambat tak bersuara [t] di akhir kata.
b.
Syncope Selain mengalami disimilasi, pada kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab juga terjadi syncope. Kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami syncope pada konsonan [n] (satu kata), [‘] (satu kata), [f] (satu kata), dan [ṣ] (satu kata). Contoh syncope bunyi [n]: (24) ?[ انجيلinjīl]
icil
[iʤil] ‘injil’
miraç [miraʧ]
Contoh syncope bunyi [‘]: (42) [ المعزاجal-mi‘rāj]
‘mi’raj’
Contoh syncope bunyi [f]: (30) [ كفّارةkaffārah]
kefaret [keɸaret]
‘taubat’
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
Contoh syncope bunyi [ṣ]: (58) صة ّ [ تعta‘aṣṣub]
taasup [taasup]
‘kefanatikan’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi syncope, yaitu: a. Syncope bunyi dental nasal [n]; b. Syncope bunyi faringal frikatif bersuara [‘]; c. Syncope bunyi labiodental frikatif tak bersuara [f]; d. Syncope bunyi velarisasi frikatif tak bersuara [ṣ].
c.
Apocope Pada kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab juga terjadi apocope. Kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami apocope pada konsonan [ḥ] (satu kata), [h] (tiga kata), [‘] (satu kata), [?] (dua kata), dan [j] (satu kata). Contoh apocope bunyi [ḥ]: (61) [ تزاويحtarāwīḥ]
teravi [teraɷi]
‘tarawih’
Contoh apocope bunyi [h]: (21) [ خطبتxutbah]
‘khutbah’
hutbe [hutbe]
Contoh apocope bunyi [‘]: (4) جامع
[jāmi‘]
cami
[ʤami]
‘masjid’
Contoh apocope bunyi [?]: (65) ‘[ علماءulamā?]
ulema [ulema]
‘ulama-ulama’
hac
‘berhaji’
Contoh apocope bunyi [j]: (15) حج
[ḥajj]
[haʤ]
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa pada kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi apocope, yaitu:
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
a. Apocope bunyi faringal frikatif tak bersuara [ḥ]; b. Apocope bunyi glotal frikatif tak bersuara [h]; c. Apocope bunyi faringal frikatif bersuara [‘]; d. Apocope bunyi glotal hambat tak bersuara [?]; e. Apocope bunyi alveopalatal frikatif bersuara [j].
Selain peminjaman dengan penyesuaian konsonan, terjadi pula peminjaman dengan penyesuaian vokal bahasa Arab dengan vokal yang terdapat dalam bahasa Turki. Berdasarkan data yang diperoleh, penulis mengklasifikasikan peminjaman kata dengan penyesuaian vokal menjadi tiga, yaitu: a. Disimilasi Disimilasi pada vokal yang terjadi pada data yang diperoleh penulis kemudian penulis kelompokkan berdasarkan perubahan posisi lidah, perubahan bentuk mulut, dan perubahan posisi lidah serta bentuk mulut. Pertama, kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami disimilasi dengan perubahan berdasarkan posisi lidah. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi bunyi [ī] menjadi bunyi [i] (17 kata), disimilasi bunyi [ū] menjadi bunyi [u] (tiga kata), dan disimilasi bunyi [i] menjadi bunyi [e] (satu kata). Contoh disimilasi bunyi [ī] menjadi bunyi [i]: (8) دين
[dīn]
din
‘agama’
[din]
Contoh disimilasi [ū] menjadi bunyi [u]: (57) [ سىرةsūrah]
sure
[sure]
‘surat’
Contoh disimilasi [i] menjadi bunyi [e]: (37) [ ملكmalik]
melek [melek]
‘malaikat’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi berdasarkan perubahan posisi lidah, yaitu: a. Bunyi depan tak bulat, tinggi, tertutup [ī] menjadi bunyi depan tak bulat, tinggi, terbuka [i] di awal kata, tengah kata, dan di akhir kata;
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
b. Bunyi belakang, bulat, tinggi, tertutup [ū] menjadi bunyi belakang, bulat, tinggi, terbuka [u] di tengah kata. c. Bunyi depan, tinggi, tak bulat, dan terbuka [i] menjadi bunyi depan, rendah, tak bulat, dan terbuka [e] di tengah kata.
Kedua, kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami disimilasi dengan perubahan bunyi vokal berdasarkan perubahan bentuk mulut. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi [i] menjadi bunyi [ı] (dua kata), disimilasi bunyi [ā] menjadi bunyi [a] (28 kata), disimilasi bunyi [u] menjadi bunyi [ü] (tiga kata), dan disimilasi bunyi [i] menjadi bunyi [u] (satu kata). Contoh disimilasi bunyi [i] menjadi bunyi [ı]: (33) [ قيامتqiyāmah]
kıyamet [kıyamet]
‘kiamat’
Contoh disimilasi bunyi [ā] menjadi bunyi [a]: (68) سكاة
[zakāh]
zekat [zekat]
‘zakat’
Contoh disimilasi bunyi [u] menjadi bunyi [ü]: (55) سنّت
[sunnah]
sünnet
[sünnet]
‘sunah’
Contoh disimilasi bunyi [i] menjadi bunyi [u]: (11) ?[ أستغفزهللاastagfirullah] Estağfurullah [estaafurullah] ‘Astagfirullah’ Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi berdasarkan perubahan bentuk mulut, yaitu: a. Bunyi tinggi, depan, tak bulat, dan terbuka [i] menjadi bunyi tinggi, belakang, tak bulat, dan terbuka [ı] di tengah kata; b. Bunyi bunyi rendah, tengah, tak bulat, terbuka [ā] menjadi bunyi rendah, belakang, tak bulat, terbuka [a] di awal kata, tengah kata, dan akhir kata; c. Bunyi tinggi, belakang, bulat, dan terbuka [u] menjadi bunyi tinggi, depan, bulat, dan terbuka [ü] di tengah kata.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
d. Bunyi depan, tinggi, tak bulat, dan terbuka [i] menjadi bunyi belakang, tinggi, bulat, dan terbuka [u] di tengah kata.
Ketiga, kosakata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab yang mengalami dengan cara perubahan posisi lidah dan bentuk mulut. Disimilasi yang terjadi adalah disimilasi bunyi [a] menjadi bunyi [e] (28 kata). Contoh disimilasi bunyi [a] menjadi bunyi [e]: (62) [ تسبيحtasbīh]
tespih
[tespih]
‘tasbih’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi disimilasi berdasarkan perubahan posisi lidah dan bentuk mulut, yaitu bunyi tengah, sedang, tak bulat, dan terbuka [a] menjadi bunyi depan, rendah, tak bulat, dan terbuka [e] di awal kata, tengah kata, dan akhir kata.
b. Penambahan bunyi vokal Pada kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi penambahan bunyi vokal di akhir kata. Kosakata dalam bahasa Turki dengan penambahan vokal. Penambahan bunyi tinggi, belakang, tak bulat, dan tertutup [ı] di akhir kata. Contoh penambahan bunyi vokal: (16) [ حاجḥajj]
hacı
[haʤı] ‘haji’
c. Penyesuaian diftong Pada kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terdapat penyesuaian diftong yang terjadi pada awal kata dan tengah kata. Penyesuaian tersebut adalah penyesuaian bunyi [au] menjadi [ev] (tiga kata) dan penyesuaian bunyi [ai] menjadi bunyi [ey] (dua kata). Contoh penyesuaian bunyi [au] menjadi [ev]: (63) [ تىراةtaurāh]
tevrat [teɷrat]
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
‘taurat’
Contoh penyesuaian bunyi [ai] menjadi bunyi [ey]: (51) شيخ
[ʃaikh]
şeyh
[ʃeyh]
‘syekh’
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa dalam kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab terjadi penyesuaian diftong, yaitu: a. Bunyi [au] menjadi [ev] di awal kata dan tengah kata; b. Bunyi [ai] menjadi [ey] di tengah kata.
Kesimpulan Adanya persamaan dan perbedaan dalam sistem fonetik bahasa Arab dan bahasa Turki berpengaruh terhadap peminjaman kosakata bahasa Arab ke dalam bahasa Turki. Persamaan dan perbedaan tersebut menyebabkan pemerolehan ke- mendapat 68 (63,92%) kosakata yang berasal dari bahasa Arab. Kemudian, penulis mendapatkan 66 (62,04%) kosakata yang mengalami perubahan fonetis dengan terjadinya disimilasi, epentesis, syncope, apocope, penambahan vokal, dan penyesuaian diftong. Dalam proses peminjaman kata bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab, bunyibunyi konsonan dan vokal bahasa Arab mengalami disimilasi karena bunyi tertentu pada kosakata dalam bahasa Arab tidak terdapat dalam sistem fonologi bahasa Turki. Pada bunyi konsonan, disimilasin yang terjadi dapat diklasifikasikan berdasarkan perubahan daerah artikulasinya, cara artikulasi, dan posisi pita suara. Sedangkan, pada bunyi vokal disimilasi yang terjadi dapat diklasifikasikan berdasarkan perubahan posisi lidah, bentuk mulut, dan posisi lidah serta bentuk mulut. Perubahan yang juga terjadi dalam kosakata bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab adalah syncope dan apocope dengan tejarjadinya pelesapan satu bunyi konsonan. Selain itu, pada bunyi vokal juga terjadi penambahan vokal dan bunyi diftong mengalami penyesuaian dalam kata pinjaman bahasa Turki yang berasal dari bahasa Arab. Meskipun secara fonetis kosakata pinjaman bahasa Turki laras agama yang berasal dari bahasa Arab mengalami berbagai macam perubahan, akan tetapi dari segi makna hampir tidak terjadi perubahan makna. Setelah melakukan penelitian ini, terbukti bahwa kontak bahasa yang telah terjadi antara penutur bahasa Arab dengan penutur bahasa Turki telah mempengaruhi bahasa Turki. Bahasa Arab mempengaruhi bahasa Turki dengan adanya kosakata pinjaman bahasa Arab
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
dalam kosakata bahasa Turki. Meski demikian, bahasa Turki tidak mempengaruhi bahasa Arab.
Saran Penulis berharap penelitian mengenai bidang fonetik fonologi lebih digiatkan oleh mahasiswa Program Studi Arab. Begitu pula dengan penelitian mengenai bahasa yang telah mengalami kontak bahasa dengan bahasa Arab seperti bahasa Turki ini. Penelitian yang telah penulis lakukan hanya sebagian kecil dari usaha penulis dalam pengembangan penelitian mengenai bahasa Turki. Penulis menyarankan agar penelitian mengenai bahasa Turki dapat dikembangkan, tidak hanya dalam bidang fonetik fonologi, tetapi dapat juga dalam bidang morfologi atau semantis. Penelitian ini tak luput juga dari ketidaksempurnaan, karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perkembangan penelitian mengenai bahasa Turki, bahasa Arab, bidang fonetik fonologi, maupun linguistik komparatif di Indonesia.
Daftar Referensi Bakalla, MH. (1990). Bakalla, M. H. 1990. Arabic Culture: Through Its Language and Literature (Penerjemah: Males Sutiasumarga). Jakarta: PT Hardjuna Dwitunggal.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
Badri, Ibrahim. (1982). Ilm al-Lughah al-Mubarmaj. Riyadh: Ja:mi’ah Malik Su’ud Berlitz. (2008). Turkish Pocket Dictionary. Singapura: Berlitz Publishing. Bloomfield, Leonard. (1995). Language (I. Soetikno, penerjemah). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Crystal, David. (1997). The Cambridge Encyclopedia of Language. Cambridge: Cambridge University Press Doğan, Bekir Orhan. (2007). Modern Turkish. Istanbul: Beşir Kitabevi Göksel, Aslı dan Celia Kerslake. (2005). Turkish: A Comperhensive Grammar. London dan New York : Routledge: Taylor and Francis Group Hazırlayan. (2001). Turkish-English Dictionary. Istanbul: Doğan Opnet Hetzron, Robert. (1997). The Semitic Language. London and New York: Routledge Hickey, Raymond. (2010). The Handbook of Language Contact. Britania Raya: Blackwell Publishing. Hidayatullah. (2006). Kata Pinjaman Bahasa Arab yang Berasal dari Bahasa Inggris. Skripsi, Program Sarjana Universitas Indonesia, Depok. Holes, Clive. (2004). Modern Arabic: Structure, Functions, and Varieties. Washington, D.C: Georgetown University Press Johanson, Lars dan Eva Agnes Csato. (1998). The Turkic Languages. London dan New York : Routledge: Taylor and Francis Group. Katzner, Kenneth. (1995). The Languages of The World. London dan New York: Routledge Keraf, Gorys. (1990). Linguistik Bandingan Tipologis. Jakarta: Gramedia Kushartati, Untung Yuwono, dan Multamia RMT Lauder (peny.). (2005). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Kridalaksana. (2001). Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Lewis, Geoffrey. (1999). Turkish Language Reform: A Catastrophic Success. Oxford: Oxford University press Lewis, Bernard. (1961). The Emergence of Modern Turkey. Britania Raya: Oxford University press. Letmiros. (2000). Problema Mahasiswa dalam Pengucapan Bahasa Arab. Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Lyons, John. (1995). Introduction to Theorical Linguistics (I. Soetikno, penerjemah). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Mengü, Güven. (2009). Comparative Frequency Analysis of [ai] Dhiptongization in English and Borrowed Word Which Have Arabic Origin in Turkish: A Case Study, Millî Folklor, Vol. l 21, Isu 84, 139-150.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015
Öztopçu, Kurtuluş. (1999). Dictionary of The Turkic Languages. London: Routledge Taylor and Francis Grup Pereltsvaig, Asya. (2012). Languages of The World: An Introduction. Cambridge: Cambridge University Press Sarah, Grey Thomason dan Terrence Kaufman. (1988). Language Contact, Creolization, and Genetic Linguistics. Berkeley. University of California Press Stachowski, Marek. (2012). On The Consonant Adaptation of Arabic (and Some Persian) Loanwords in an Ottoman Turkish Dictionary by Arcangelo Carradori (1650), Studia Linguistica Universitatis lagellonica Cracoviensis 129 Suplementum, 317-325. Versteegh, Kees. The Arabic Language. (1997). Edinburgh: Edinburgh University Press Wahbah, Majdi. (1984). Mu’jam al-Muştalaha:ᵵ al- ʕarabiyyah fii al-Luģah wa al-Aðzab. Beirut: Maktabah Lubna:n Wehr, Hans. (1976). A Dictionary of Modern Written Arabic. Ed. J. Milton Cowan. New York: Spoken Language Services, Inc Zimmer, Karl. (1985). Arabic Loanwords and Turkish Phonological Structure, International Journal of American Linguistics Vol. 51. No. 4, Oktober, 623-625.
Kosakata pinjaman..., Marlina, FIB, 2015