KONTRIBUSI SELF CONCEPT MATEMATIS DAN MATHEMATICS ANXIETY TERHADAP HASIL BELAJAR MAHASISWA Aan Subhan Pamungkas, M.Pd. Jurusan Pendidikan Matematika Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
[email protected] Abstrak Penelitian ini mengkaji hubungan antara self concept dan kecemasan matematika dengan hasil belajar mahasiswa tingkat awal. Penelitian ini didasari oleh sebagian besar mahasiswa awal program studi pendidikan matematika masih merasa cemas ketika berhadapan dengan persoalan matematika dalam mata kuliah kalkulus I, selain itu dilihat dari performa mahasiswa ketika menyelesaikan persoalan matematika timbulnya rasa tidak pecaya diri atas kemampuan yang dimilikinya. Sehingga ketika akan menyelesaikan persoalan mahasiswa selalu bergantung kepada temannya, dengan tujuan memperoleh keyakinan atas jawabannya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, metode ini digunakan untuk melihat seberapa kuat dan seberapa besar pengaruh self concept dan kecemasan matematika dengan hasil belajar mahasiswa. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa program studi pendidikan matematika tahun akademik 2013/2014, sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling sebanyak 88 mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Kalkulus I. Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala self concept matematis dan skala kecemasan matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif antara self concept dan kecemasan terhadap matematika dengan hasil belajar mahasiswa. Kata kunci: Self Concept, Kecemasan Matematika, Hasil Belajar
Selain itu matematika disebut-sebut
PENDAHULUAN Matematika merupakan cara untuk
sebagai ratunya ilmu pengetahuan, hal ini
berpikir dan memecahkan persoalan dalam
dikarenakan konsep yang terkandung di
kehidupan sehari-hari, sehingga matematika
dalam matematika digunakan oleh cabang
dipandang sebagai alat (mathematics as
ilmu lain. Sehingga wajar bila matematika
tool) bagi manusia dalam menghadapi
dijadikan bekal dasar bagi setiap manusia
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi
untuk melatih kemampuan berpikirnya.
dan seni yang semakin pesat ini. Icon
Namun pada sisi lain, banyak mahasiswa
matematika itulah yang mengharuskan
dimanapun
bidang studi matematika diajarkan baik
sebagai ilmu yang sulit dipahami. Sehingga
pada tingkat pendidikan dasar sampai
harapan matematika sebagai alat berpikir
perguruan tinggi. Dalam artian matematika
tidak
memberikan
matematika tidak hanya dirasakan oleh
bekal
sejak
dini
kepada
menganggap
tercapai.
matematika
Kesulitan
manusia untuk memecahkan persoalan yang
mahasiswa
pada
tingkat
dihadapainya.
menengah,
tetapi
pada
terhadap
dasar tingkat
dan awal
perguruan tinggipun terjadi. Sehingga hal
akademik 2012/2013 berada dalam kategori
ini menyebabkan hasil belajar matematika
rendah, dari 108 peserta yang dinyatakan
mahasiswa kurang baik.
lulus pada mata kuliah Kalkulus I hanya
Program
Studi
Pendidikan
50%, sedangkan sisanya tidak lulus. Hal ini
Matematika merupakan salah satu Program
menunjukkan masih banyak mahasiswa
Studi yang ada di FKIP Universitas
yang mengalami kesulitan dan hambatan
Muhammadiyah
dalam mempelajari mata kuliah Kalkulus I.
mempunyai
Tangerang
yang
utama
dalam
Kenyataan tersebut di atas tentu
dan
sangat memprihatinkan bagi semua pihak
tugas
menyelenggarakan pengajaran
dalam
pendidikan bidang
pendidikan
yang
terlibat
dalam
pengelolaan
matematika, di mana output (produk) dari
pendidikan. Pihak yang sangat bertanggung
proses pembelajaran tersebut adalah calon
jawab untuk memperbaiki keadaan tersebut
guru matematika. Untuk menghasilkan guru
di atas adalah dosen matematika khususnya
matematika
dosen yang mengajar mata kuliah Kalkulus
yang
berkualitas
tinggi
diperlukan peningkatan segala komponen
I.
yang
pengkajian secara cermat dan mendalam
ada
di
dalam
Program
Studi
Untuk
itu
perlu
dilakukan
Matematika. Ditinjau dari sumber daya
mengenai
manusia (dosen) secara kuantitas dan
mempengaruhi hasil belajar Kalkulus I
kualitas sudah cukup memenuhi syarat.
mahasiswa dan sekaligus merancang dan
Jumlah dosen Program Studi Matematika
menerapkan
sebanyak
jumlah
permasalahan tersebut di atas. Pada garis
mahasiswa sebanyak 720 orang. Dengan
besarnya faktor yang mempengaruhi hasil
demikian rasio dosen: mahasiswa yaitu
belajar terdiri dari dua bagian besar yaitu
1:30, rasio ini merupakan rasio yang kurang
faktor internal dan faktor eksternal.
10
orang,
dengan
faktor-faktor
strategi
yang
suatu
untuk
diduga
mengatasi
ideal (di atas rasio ideal). Ditinjau dari segi
Faktor internal yaitu faktor yang
pendidikannya sudah memenuhi kualitas
berasal dari dalam diri mahasiswa yang
yaitu terdapat 2 orang doktor, dan 23 orang
meliputi (1) faktor fisiologis baik yang
magister.
bersifat bawaan maupun yang diperoleh, (2)
Dilihat dari produk secara internal di
faktor psikologis yang terdiri dari faktor
Program Studi Matematika, rata-rata indeks
intelektual dan non intelektual. Faktor
prestasi mahasiswa mencapai 2,75. Rata-
eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar
rata indeks prestasi tersebut masih dalam
diri mahasiswa, seperti kurikulum, guru,
kategori sedang. Dalam skala sempit,
metode, faktor sosial, faktor budaya, dan
apabila kita perhatikan nilai mahasiswa
faktor lingkungan (Syah, 2012).
dalam mata kuliah Kalkulus I pada tahun
Begitu banyaknya faktor yang telah
fisik, psikologis, sosial, emosional, aspirasi
diidentifikasi yang diduga berpengaruh
dan
terhadap
Sedangkan menurut Atwater (Desmita,
hasil
belajar
mahamahasiswa
prestasi
yang
self
2010:
dirumuskan dan ditetapkan faktor utama
keseluruhan gambaran diri, yang meliputi
yang menjadi bahan kajian pada penelitian
persepsi seseorang tentang diri, perasaan,
ini yaitu pertama, penguasaan konsep dasar
keyakinan,
matematika yang masih lemah, hal ini
berhubungan dengan dirinya.
dan
Menurut
concept
dicapainya.
dalam mata kuliah Kalkulus I, maka
mengakibatkan mahasiswa selalu merasa
163)
telah
merupakan
nilai-nilai
pendapat
di
yang
atas
Self
tegang, cemas ketika akan mengikuti
concept didefinisikan sebagai pandangan
perkulaiah bahkan ketika akan menghadapi
serta sikap sesesorang terhadap dirinya
kuis, UTS dan UAS; Kedua, keyakinan
sendiri. Self concept yang berhubungan
terhadap kemampuan dirinya yang masih
dengan pencapaian seseorang dalam bidang
kurang, hal ini terlihat dari kekurang
akademik disebut dengan self concept
yakinan mahasiswa dalam mengerjakan
akademik.
latihan, tugas dan ujian, serta kurang bisa
mendeskripsikan cerminan diri seseorang
memberikan argument yang tepat terhadap
terhadap
hasil tugas yang dikerjakanannya. Ketiga,
(misalnya, saya suka matematika), serta
belum
community
aspek evaluasi persepsi dirinya (misalnya
antara teman sejawat, learning community
saya pandai matematika). Domain ini
merupakan wadah bagi mahasiswa untuk
cenderung
bertukar pikiran, diskusi dan sharing yang
skolastik, daripada sikap Strein (Tan, dan
berkenaan dengan masalah-masalah dalam
Yates, 2007).
terjalinnya
perkuliahan,
learning
sehingga
dengan
Self
suatu
concept
bidang
berfokus
akademik
studi
pada
tertentu
kompetensi
adanya
Sedangkan Self concept akademik
learning community ini mahasiswa bias
dalam bidang studi matematika disebut self
mengeksiskan dirinya dan berlatih untuk
concept matematis. Self concept matematis
menyampaikan argument dengan percaya
adalah keyakinan, perasaan atau sikap
diri. Dari uraian tersebut, factor yang sangat
seseorang mengenai kemampuannya dalam
mempegaruhi performa mahasiswa adalah
memahami atau melakukan sesuatu dalam
keyakinan terhadap kemampuannya sendiri
situasi
(self concept) dan kecemasan terhadap
(Pamungkas,
matematika yang tinggi.
sejalan dengan pendapat Gourgey (1982)
yang
melibatkan 2012).
matematika
Pendapat
tersebut
Menurut Hurlock (1978: 6), self-
yang mendefinisikan self concept sebagai
concept merupakan gambaran seseorang
“beliefs, feelings or attitudes regarding
mengenai dirinya sendiri yang meliputi
one’s ability to understand or perform in
situations involving mathematics. The self
kondisi tertentu dengan penyebab yang
as capable or incapable of learning or
berbeda. Pada saat belajar pun kadang
performing in mathematics, rather than the
manusia
subject of mathematics, is the object of
disebabkan
attitude”.
beralasan. Tidak terkecuali pada saat
merasakan oleh
kecemasan
ketakutan
yang
yang
tak
Untuk dapat mencapai hasil yang
belajar matematika, siswa kadang merasa
optimal dibutuhkan suatu self concept yang
tidak nyaman, takut ketika berhadapan
positif. Self concept yang positif ditandai
dengan
dengan (1) Apabila mereka memiliki
matematika.
pengharapan
selalu
merancang tujuan-
pembelajaran
atau
persoalan
Menurut Ashcraf (2002) kecemasan
tujuan yang sesuai dan realistis; (2) Selalu
matematika
memiliki ide yang diberikannya pada
ketegangan, cemas atau ketakutan yang
kehidupannya dan bagaimana seharusnya
mengganggu
dirinya
Sedangkan
Seringkali
seseorang yang memiliki self concept
mahasiswa
negatif ditandai dengan individu bersikap
menghindari situasi dan kondisi dalam
pesimis terhadap kompetisi, keengganannya
penyelesaian
untuk bersaing dengan orang lain dalam
Sedangkan menurut Richardson dan Suin
membuat prestasi (Jalaludin, 1996).
(Anita,
mendekati
dunia.
merupakan
kinerja kecemasan
perasaan
matematika. yang
dialami
mengakibatkan
masalah
2010)
menyatakan
mereka
matematika.
kecemasan
Berdasarkan uraian di atas, bahwa
matematika melibatkan perasaan tegang
concept
yang
dan cemas yang mempengaruhi dengan
menentukan seseorang untuk melakukan
berbagai cara ketika menyelesaikan soal
tindakan negatif atau posisif dan pada saat
matematika dalam kehidupan nyata dan
mengalami kegagalan dalam pencapaian
akademik.
dapat
kecemasan.
mahasiswa terhadap pelajaran matematika
Kecemasan merupakan reaksi yang timbul
di sekolah secara akademik, tapi apapun
pada diri seseorang ketika harapan dan
bentuk permasalahan dalam kehidupan
tujuan yang sudah direncakan tidak sesuai
sehari-hari
dengan target.
angka, maka mahasiswa akan cemas dan
self
merupakan
mengakibatkan
faktor
Kecemasan merupakan wujud dari
dimiliki
suatu
individu
selagi
hanya
keterlibatan
bersentuhan
dengan
tegang.
perpaduan berbagai emosi dan perasaan yang
Tidak
Gejala
kecemasan
matematika
dan
berupa berbagai perasaan gelisah, dan
mempunyai kendali atas proses adaptasi diri
merasa kesulitan bernafas ketika mencoba
seorang manusia. Setiap individu pasti
untuk
pernah merasakan kecemasan pada suatu
matematika Smith (Pleisance, 2010). Ada
menyelesaikan
tugas-tugas
pula
gejala
fisiologis
serta
gejala
2.
psikologis yang dialami oleh mahasiswa yang mengalami kecemasan matematika.
Bagaimanakah
gambaran
hasil
belajar mahasiswa? 3.
Apakah ada hubungan antara self
Gejala fisiologis dapat berupa peningkatan
concept matematis dan kecemasan
denyut jantung, tangan berkeringat, serta
matematika dengan hasil belajar
sakit perut dan sakit kepala ringan. Gejala
mahasiswa?
psikologis
dapat
ditunjukan
dengan
4.
Berapa besar pengaruh self concept
perasaan tidak berdaya atau butuh bantuan,
matematis
khawatir, aib, dan perasaan tidak mampu
matematika dengan hasil belajar
dalam bekerja dengan matematika.
mahasiswa?
Untuk dapat mengatasi hal tersebut salah
satu
solusinya
adalah
dengan
dan
kecemasan
Untuk menjaga agar penelitian ini focus pada masalah yang akan diteliti, maka
memberikan treatment dan pengajaran yang
peneliti membatasi hal-hal berikut:
membuat mahasiswa nyaman di kelas
1.
Subjek
penelitian
ini
adalah
ketika belajar matematika. selain solusi
mahasiswa semester awal Program
tersebut, solusi lain adalah meningkatkan
Studi Pendidikan Matematika UMT
tingkat kepercayaan diri mahasiswa dengan
yang
cara memberikan tauladan baik dari dosen
Kalkulus I.
maupun dari teman sejawatnya, serta
2.
mengampu
mata
kuliah
Hasil belajar yang diukur adalah
memberikan pemahaman akan manfaat
hasil belajar kalkulus I pada domain
belajar matematika bagi dirinya sendiri dan
kognitif.
bagi kehidupannya kelak bersaing didunia kerja.
METODE PENELITIAN Berdasarkan latar belakang yang
Metode
yang
digunakan
dalam
diuraikan di atas, maka rumusan masalah
penelitian ini adalah metode survey dengan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
teknik korelasi yaitu mencari hubungan
1.
antara
Bagaimanakah
gambaran
self
self-concept
dan
kecemasan
concept matematis dan kecemasan
matematika
matematika mahasiswa?
matematika mahasiswa. Berikut merupakan
dengan
hasil
belajar
desain penelitian yang akan dilakukan:
X1 = Variabel Self concept Matematis
hal ini divalidasi oleh dosen Kalkulus I dan
X2 = Variabel Kecemasan Matematika
Evaluasi Proses dan Hasil Pembelajaran
Y = Hasil Belajar Mahamahasiswa
matematika, sehingga tes ini sudah layak
Populasi penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Semester I Program Studi
digunakan untuk mengukur hasil belajar. 2.
Skala self concept matematis
Pendidikan Matematika yang mengontrak
Skala ini digunakan untuk mengukur
mata kuliah Kalkulus I semester ganjil
skala self concept mahasiswa. Skala self
tahun
Sampel
concept matematis ini memuat pernyataan-
penelitian ditentukan berdasarkan random
pernyataan menyangkut keyakinan terhadap
sampling. Tujuan dilakukan pengambilan
kemampuan diri dan sikap mengenai
sampel dengan teknik ini adalah agar
kemampuan
penelitian dapat dilaksanakan secara efektif
matematis diadaptasi dari skala self concept
dan efisien terutama dalam hal pengawasan,
matematis
kondisi subyek penelitian, waktu penelitian
Gourgey (1982), dari 27 item pernyataan
yang ditetapkan, kondisi tempat penelitian
yang ada diadaptasi berdasarkan kondisi
serta prosedur perijinan. Berdasarkan teknik
subyek penelitian ini sebanyak 23 item
tersebut sampel dipilih 3 kelas secara acak
pernyataan yang terdiri dari 11 item
dari 6 kelas yang ada, jumlah mahasiswa
favourable dan 12 item unfavourable.
yang dijadikan sampel dalam penelitian
Disebut favourabel jika item pernyataan
berjumlah 88.
mendukung sikap
akademik
2013/2014.
Instrument yang akan digunakan
pernyataan
diri.
yang
positif,
Skala
self
concept
dikembangkan
oleh
obyek atau
berupa
sebaliknya
disebut
untuk mengukur variable-variabel dalam
unfavourable jika item pernyataan tidak
penelitian ini adalah:
mendukung sikap
1.
Tes hasil belajar
pernyataan negatif.
Tes ini digunakan untuk mengukur
3.
obyek atau
berupa
Skala kecemasan matematika
hasil belajar mahasiswa. Tes hasil belajar
Skala ini digunakan untuk mengukur
yang digunakan berupa tes hasil belajar,
skala kecemasan matematika mahasiwa.
tes ini dibuat dalam bentuk uraian. Tes hasil
Kecemasan
belajar ini sudah divalidasi oleh ahli dalam
Anxiety) yang dimaksud dalam penelitian
matematika
(Mathematics
ini adalah perasaan tegang, cemas, serta
Dari hasil analisis data diperoleh
takut yang dialami mahasiswa dalam
hasil seperti pada table berikut ini.
memanipulasi angka dan menyelesaikan masalah sehari-hari
matematika dan
dalam
Table 4.2 Uji Signifikansi Regresi
kehidupan
akademik.
Skala
ini
diadaptasi dari Yuliana (2012) dengan jumlah item pernyataan sebanyak 15 item.
HASIL PENELITIAN DAN
Sum of Squares
Model 1
Regre ssion
4349.130
2
Resid ual
4822.313
85
Total
9171.443
87
PEMBAHASAN 1.
Mean Square
Df
F
Sig.
38.33 2174.565 .000a 0 56.733
Berdasarkan hasil uji signifikansi di
Hasil Penelitian
atas, diperoleh nilai F hitung sebesar 38,330
Berikut ini uraian hasil penelitian.
dan Sig yaitu 0,000 kurang dari 0,05.
Berikut gambaran hasil belajar, self concept
Berarti ada hubungan yang signifikan
matematis dan kecemasan matematika.
antara
Tabel 4.1 Gambaran Umum Hasil Belajar, Self Concept Matematis dan Kecemasan Matematika Variabel
N
Max
Min
Mean
Hasil Belajar Self Concept Kecemasan
88
87
53
60,34
Std. Dev 10,23
88
85
45
69,48
10,34
88
54
33
46,42
5,71
self
matematika
dengan
dan
kecemasan
hasil
belajar
mahasiswa. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan “apakah ada hubungan antara
self
matematika
concept dengan
dan
kecemasan
hasil
belajar
mahasiswa” diterima. Setelah data diketahui positif dan signifikan,
Berdasarkan table di atas, didapat
concept
selanjutnya
dilihat
apakah
terdapat hubungan atau tidak antar ketiga
informasi bahwa rata-rata hasil belajar
variable
mahasiswa sebesar 60,34 termasuk ke
rangkuman uji korelasi antar variable.
dalam kategori cukup dengan deviasi
Table 4.3 Analisis korelasi Variable Besarnya Keterangan korelasi Self concept 0,689 Positif, kuat dan kecemasan >< hasil belajar
standar 10,23. Adapun untuk self concept matematis
mahamahasiswa
memperoleh
raata-rata sebesar 69,48 dengan deviasi standar 10,34, rataan tersebut termasuk kedalam kategori cukup. Sedangkan skor
tersebut.
Berikut
adalah
kecemasan matematika memperoleh rataan skor sebesar 46,42 dengan standar deviasi 5,71, termasuk kedalam kategori kecemsan tinggi.
Berdasarkan table di atas, dapat dilihat bahwa hubungan antara self concept dan kecemasan terhadap hasil belajar
sebesar 0,689. Artinya hubungan kedua
Berdasarkan hasil penelitian di atas,
varibael positif dan tergolong kategori
didapat
tinggi. Untuk melihat seberapa besar
matematis mahasiswa masih tergolong
pengaruh self concept dan kecemasan
cukup, artinya mahasiswa pada masa awal
matematika
belajar
kuliah belum menunjukkan rasa percaya
mahamahasiswa, maka harus dilakukan
diri dan keyakinan yang penuh atas
perhitungan koefisien determinasi. Berikut
kemampuannya dirinya.
adalah
dengan
table
hasil
perhitungan
koefisien
determinasi.
R
1
Adjusted R Square
R Square
.689
rata-rata
self
concept
Dari kedua factor itulah jelas bahwa hasil belajar mahasiswa masih belum menunjukkan hasil yang optimal. Rata-rata
Table 4.6 Perhitungan koefisien determinasi Model
bahwa
a
.474
Std. Error of the Estimate
.462
7.53214
hasil belajar mahasiswa tergolong kedalam kategori cukup. Hal ini jelas belum sesuai dengan harapan, karena apabilia dilihat dari urutan mata kuliahnya yaitu pada semester
Berdasarkan table di atas, koefisien determinasinya adalah = 0,474 x 100% = 47,4%. Hal ini memberikan gambaran bahwa
kontribusi
kecemasan
self
concept
matematika
dan
terhadap
matematika sebesar 47,4%. Selebihnya sebesar 52,60% dipengaruhi oleh variable lain. 2.
Pembahasan
semester awal Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Tangerang diperoleh bahwa self concept dan
kecemasan
matematika
mempunyai hubungan yang positif dan signifikan dengan hasil belajar matematika. Hal ini berarti bahwa tinggi rendahnya self concept
matematis
dan
kecemasan
matematika mempengaruhi hasil belajar mahasiwa walaupun kontribusinya tidak begitu besar.
memahami mata kuliah lain pada rumpun yang sama. Berdasarkan
hasil
analisis
data,
didapat bahwa kontribusi variable self concept
matematis
matematika
hanya
dipengaruhi
oleh
dan
kecemasan
47,4%. factor
Selebihnya
lain.
Seperti
kemampuan awal mahasiswa, motivasi baik
Hasil penelitian terhadap mahasiswa
matematis
1 dan merupakan mata kuliah dasar untuk
itu dari dirinya sendiri, keluarga dan lingkungan.
Di
kematangan
usia
samping dimana
itu
factor
mahasiswa
semester awal termasuk dalam rentang remaja. Individu dengan rentang usia remaja lebih bisa mengembangkan self conceptnya sehingga mereka lebih mampu mengevaluasi berbagai macam tekanan, tantangan yang ada di sekitar mereka. Dengan self concept yang mulai berkembang tersebut, remaja lebih mampu menilai
hal-hal
apa
sajakah
yang
menunjukkan keberhasilan atau kegagalan
Directions
akademis.
Sehingga
pada
waktu
Science. 11.
menghadapi
UTS
UAS,
mereka
dan
in
Psychological
merasakan cemas yang berlebihan karena
Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan
mereka telah mengetahui konsekuensi dan
Peserta Didik; Panduan Bagi
dampak apa yang akan diterima apabila
Orang Tua dan Guru dalam
mereka gagal dalam menghadapi UTS dan
Memahami Psikologi Anak Usia
UAS.
SD, SMP, dan SMA. Bandung: Remaja Rosdakarya.
SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang
Gourgey, A. F. (1982). Development of a
telah dilakukan pada mahasiswa semester
Scale for the Measurement of
awal
Self-Concept
Program
Studi
Pendidikan
in
Matematika Universitas Muhammadiyah
New
Tangerang, maka dapat diambil kesimpulan
Educational
bahwa ada hubungan yang positif dan
Information Center.
Mathematics.
York
University: Resources
signifikan antara self concept matematis dan kecemasan matematika dengan hasil
Hurlock,
E.
B.
(1978).
Development
belajar mahasiswa. Artinya, self concept
Psychology. Edisi 4. New Delhi:
matematis
Tata Mc Graw Hill.
dan
kecemasan
matematika
dapat digunakan untuk memprediksikan Jalaludin,
tingkat hasil belahjar mahasiswa.
Rahmat.
1996.
Psikologi
Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
DAFTAR PUSTAKA Anita, I. W. (2011). Pengaruh Kecemasan (Mathematics Anxiety) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah dan Koneksi Matematis Siswa SMP. UPI Bandung. Tesis. Tidak Diterbitkan.
Cognitive
Eksplorasi
Educational,
and
Consequences”.
Untuk
Mengembangkan
Kemampuan
Berpikir Logis dan Self concept Matematis Mahasiswa Sekolah Menengah
Ashcraft, M.H. (2002). “Math Anxiety: Personal,
Pamungkas, A. S. (2012). Pembelajaran
Pertama.
Tesis
Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.
Plaisance,
D.V.
(2009).
“Mathematics
Anxiety of Preservice Elementary Teachers After Completing a Problem
Solving
Louisiana
Course”.
Association
of
Teachers (LATM) Journal, 5, (1).
Syah, Muhibbin. 2012. Psikologi Belajar. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Tan, J. B dan Yates, S. M. (2007). A Rasch Analysis of The Academic Self concept
Questionnaire.
International Education Journal, 2007, 8(2), pp. 470-484. [Online]. Tersedia: http://ehlt.flinders.edu.au/joyce/pa per.pdf. [8 November 2012].
Yuliana. (2012). Pengaruh Pendekatan Differentiated Terhadap Pemahaman,
Instruction
(DI)
Kemampuan Penalaran,
dan
Kecemasan Matematika (Math Anxiety) Mahasiswa SMK. Tesis Pendidikan Matematika Sekolah Pascasarjana UPI Bandung. Tidak diterbitkan.