CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
695
KONTRIBUSI PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA JURUSAN TEKNIK BANGUNAN SMK N 2 PAYAKUMBUH Deddy Alindra*, Iskandar G. Rani.**, Totoh Andayono*** Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan FT Universitas Negeri Padang Email:
[email protected] Abstract This research started from the high level of rating Unemployment (TPT) graduates Vocational High School (SMK) in Indonesia, especially in West Sumatra. The high level of TPT vocational graduates showed that the failure to achieve the goal of SMK. Students’s Working Readiness to join in the working world are influenced by several factors, one of them is the practical experience outside. At SMK, the practical experience outside are got from the implementation of The Practice of Industrial Work (Prakerin). Based on these symptoms, it can be formulated that the problem in this research is how Prakerin’s experience contributes to the students' working readiness. This research is correlation research, which aims to reveal the Prakerin contribution to the students' working readiness. For that proposed the following hypothesis, experience of The Practice of Industrial Work (Prakerin) contributes students' working readiness in grade XI major in Building Engineering at SMK N 2 Payakumbuh. The populations in this study are the entire students grade XI major in Building Engineering of SMK N 2 Payakumbuh which has carried out as many as 47 people, using Total Sampling technique. Based on data analysis, the results are there is weakness relationship between experience of The Practice of Industrial Work with the Students’s Working Readiness at SMK N 2 Payakumbuh especially grade XI major in building engineering.. The relationship is not significant so the experience of Prakerin have low contribute to the students' workimg readiness major in Building Engineering of SMK N 2 Payakumbuh that is equal to 5.66%. Keywords: Contributions, Practice of Industrial Work, Readiness Work.
*
Alumni Prodi Pend. Teknik Bangunan FT UNP 2015 Dosen Teknik Sipil FT UNP *** Dosen Teknik Sipil FT UNP **
mengelola dirinya sendiri dan sumber daya
Pendahuluan Sumber
daya
(SDM)
alam demi kesejahteraan hidup dan tatanan
merupakan potensi yang terkandung dalam
kehidupan yang seimbang. Menurut Saiful
diri manusia untuk mewujudkan perannya
Munir pada tahun 2014, kualitas SDM
sebagai
Indonesia berada pada posisi ke-121 dari
makhluk
manusia
sosial
yang
akan
Deddy Alindra
696
187 negara. Hal ini menunjukkan bahwa
lulusan SMK lebih siap untuk terjun ke
SDM Indonesia masih harus ditingkatkan
dunia usaha dan dunia industri (DU/DI).
terutama dari segi kualitas.
Selain
Rendahnya kualitas SDM Indonesia, berdampak
pengetahuan
yang
diukur
dengan prestasi belajar, ada faktor lain yang
pada
tingginya
jumlah
mempengaruhi kesiapan seseorang untuk
di
Indonesia.
Menurut
terjun di dunia kerja. Faktor tersebut adalah
Puspyanto, berdasarkan data dari Badan
minat, latar belakang ekonomi, informasi
Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia,
pekerjaan yang di peroleh, ekspektasi
Tingkat
masuk
pengangguran
Pengangguran
Terbuka
(TPT)
dunia
kerja
serta
bimbingan
Indonesia pada Februari 2014 adalah
vaksional dan pengalaman praktek luar
sebesar
(Herminarto
7.147.069.
Angka
tersebut
Sofyan
dalam
Jaenuddin:
mengalami peningkatan pada Agustus 2014
2014). Selain itu untuk terjun ke dunia
menjadi 7.244.905 jiwa. Dengan provinsi
kerja, siswa harus memiliki ciri-ciri: (1)
Sumatera Barat (Sumbar) menyumbang
Mempunyai pertimbangan yang logis dan
sebanyak 150 ribu jiwa penganggur. TPT di
obyektif, (2) memiliki sikap teliti, (3)
Sumatera Barat didominasi oleh lulusan
mampu
SMK. Berdasarkan data dari Sumatera
mempunyai
Barat Dalam Angka penganggur lulusan
untuk bekerja sama dengan orang lain, (5)
SMK pada tahun 2011 sebanyak 18711
mempunyai keberanian untuk menerima
orang, tahun 2012 sebanyak 19837 orang
tanggung jawab secara individual, (6)
dan pada tahun 2013 sebanyak 27837 orang
mempunyai kemampuan untuk beradaptasi
penganggur.
dengan lingkungan, (7) mempunyai ambisi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
untuk
mengendalikan
maju
kemampuan
dan
emosi, dan
berusaha
(4)
kemauan
mengikuti
adalah lembaga penyelenggara pendidikan
perkembangan bidang keahliannya (Agus
formal di jenjang pendidikan menengah
Fitri Yanto dalam Sari: 2012). Siswa SMK
yang mengutamakan keterampilan peserta
juga telah memperoleh keterampilan dan
didik.
(2002)
pengalaman terjun langsung ke dunia kerja
penyelenggaraan pendidikan di SMK dapat
dengan program praktek kerja lapangan
diandalkan untuk menghasilkan tamatan
atau praktek kerja industri (Prakerin).
yang
Pelaksanaan Prakerin
Menurut
bermutu
Soenaryo
tinggi,
yang
memiliki
kemampuan produktif sehingga menjadi
dapat
membantu
siswa untuk mengenal dunia kerja.
aset bangsa. Berbekal pengetahuan sesuai
Di SMK, Prakerin dilaksanakan atas
dengan bidang keahliannya, seharusnya
dasar ketentuan yang tertuang dalam PP No
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015 39
tahun
1992
masyarakat
tentang
dalam
peran
serta
penyelenggaraan
peserta Prakerin baik dari pihak sekolah maupun DU/DI.
pendidikan nasional dan Kepmendikbud No.
0490/U/1992
SMK N 2 Payakumbuh sebagai salah
tujuan
satu sekolah kejuruan di bidang teknologi
penyelenggaraan PSG pada SMK. Prakerin
dan industri, menerapkan kegiatan Prakerin
sebagai model penyelengaraan pendidikan
kepada siswa kelas XI semester genap dan
profesional, memadukan antara pendidikan
sebagian pada kelas XII semester ganjil
di sekolah dan penguasaan keahlian atau
pada semua bidang keahlian. Menurut
keterampilan yang diperoleh langsung dari
pedoman pelaksanaan Prakerin SMK N 2
dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat
Payakumbuh kegiatan ini bertujuan untuk
keahlian yang cukup profesional sesuai
membekali siswa dengan pengetahuan dan
dengan
pengalaman di dunia kerja dan siswa siap
program
diharapkan
dalam
tentang
697
keahlian profil
dan
yang
kemampuan
untuk terjun ke dunia kerja.
lulusan SMK.
Namun setelah melakukan Prakerin
Prakerin juga diharapkan mampu menumbuhkan
mental
dan
keberanian
pada semester genap Januari-Juni 2014, pihak sekolah memberikan angket kepada
siswa untuk berpartisipasi di dunia kerja.
siswa
Hal ini sejalan dengan manfaat prakerin
keinginan mereka setelah menyelesaikan
yang dikemukakan oleh Hamalik dalam
pendidikan di SMK. Dari hasil penyebaran
Jeckson (2014) yaitu, Prakerin adalah untuk
angket pada tahun ajaran 2014/2015,
mendekatkan dan menjembatani penyiapan
diperoleh informasi bahwa hanya 41%
peserta untuk terjun ke bidang tugasnya
siswa Jurusan Teknik Bangunan yang
setelah
menempuh
tersebut. lulusan
Setelah SMK
kelas
XII
untuk
mengetahui
program
keahlian
menyatakan siap untuk terjun langsung di
mengikuti
Prakerin,
dunia kerja. Berdasarkan uraian di atas
diharapkan
untuk
ingin dilihat besar kontribusi pengalaman
memasuki dunia kerja sesuai dengan visi
Prakerin terhadap kesiapan siswa SMK
sekolah kejuruan. Pelaksanaan Prakerin
memasuki
seharusnya
menyelesaikan pendidikannya selama 3
membantu
siap
siswa
dalam
menumbuhkan sikap kesiapan kerja dalam
dunia
kerja
setelah
tahun.
diri siswa. Kemampuan yang diperoleh setelah pelaksanaan Prakerin tersebut, dapat diwujudkan dengan pemberian nilai kepada
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode
Deddy Alindra
698
Tabel 1. Jumlah Populasi Berdasarkan Program Keahlian No
Program Keahlian
Jumlah
1
Teknik Konstruksi Kayu
20
2
Teknik Geomatika
27
Jumlah
47
Jadi jumlah sampel yang digunakan
mengenai kedua variabel dalam penelitian
sama dengan jumlah populasi siswa kelas
ini. Uji persyaratan analisis yang dimaksud
XI jurusan Teknik Bangunan SMK N 2
adalah (1) Uji nermalitas yang bertujuan
Payakumbuh. Alat pengumpul data dalam
untuk memeriksa apakah data berasal dari
penelitian ini adalah kuisioner. Sebelum
populasi yang berdistribusi normal, dan (2)
kuisioner disebarkan kepada responden,
Uji linearitas regresi yang bertujuan untuk
maka terlebih dahulu membuat kisi-kisi
memeriksa apakah kedua variabel memiliki
instrument, selanjutnya membuat rancangan
hubungan yang linier. Selain kedua uji
instrument melakukan
berupa uji
kuisioner,
dan
tersebut, terdapat persyaratan lain yang
kuisioner
yang
harus dipenuhi yaitu data harus berasal dari
coba
berujuan untuk memperoleh kuesioner yang sahih dan handal.
Setelah
Uji coba kuisioner diterapkan kepada 30
sampel yang terpilih secara acak.
siswa
kelas
XII
Jurusan
Bangunan
SMK
N
2
deskripsi
data
dan
uji
persyaratan analisis terpenuhi selanjutnya
Teknik
melakukan pengujian hipotesis. Analisis uji
Payakumbuh,
hipotesis yang digunakan adalah analisis
selanjutnya melakukan uji validitas dan
korelasi dengan teknik korelasi Product
reliabilitas instrumen. Sehingga diperoleh
Moment.
butir-butir instrumen yang akan digunakan
melihat hubungan (searah) antara variabel
dalam kuisioner penelitian.
X dengan variabel Y. Berdasarkan nilai
Analisin ini bertujuan untuk
Teknik analisis data pada penelitian
korelasi yang diperoleh sebesar r, dapat
ini menggunakan analisis korelasi. Sebelum
ditentukan besar hubungan atau sumbangan
melakukan analisis korelasi, diperlukan
variabel bebas (X) terhadap variabel terikat
deskripsi data hasil penelitian dan Uji
(Y). Besar sumbangan tersebut dikenal
persyaratan
dengan istilah koefisien determinasi yang
bertujuan
analisis. untuk
Deskripsi
menggali
data
informasi
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
699
Tabel 2. Deskripsi Data Nilai Statistics Statistics Pengalaman Prakerin N
Valid Missing
Mean Median Mode Std. Deviation Variance Skewness Kurtosis Range Minimum Maximum Sum
Kesiapan Kerja 47
47
0 8.3330 8.3500 8.00 .37698 .142 .062 .714 1.90 7.34 9.24
0 112.91 113 116 7.306 53.384 -.181 -.313 31 97 128
391.65
5307
diperoleh dengan rumus yang terdapat
normal dan memiliki hubungan yang linear.
dalam buku Riduwan (2012: 81).
Kedua persyaratan tersebut akan dibuktikan
Keterangan :
=
x 100 %
dengan melakukan uji normalitas dan linearitas regresi. Dalam penelitian ini uji normalitas menggunakan statistik uji Kolmogorov-
KP = Nilai Koefisien diterminan
Simirnov (Uji K-S). Berdasarkan analisis r
= Nilai Koefisien korelasi
diperoleh
variabel
kerja berturut-turut adalah 0,832 dan 0,930.
1. Hasil Dalam
penelitian
ini
pengalaman
praktek kerja industri dilihat dari nilai yang diperoleh siswa SMK N 2 Payakumbuh setelah melaksanakan Prakerin. Sedangkan kesiapan
kerja
diperoleh
dari
penyebaran kuisioner. Deskripsi data pada
Sebelum analisis korelasi, terlebih data
harus
memenuhi
Karena nilai signifikan kedua variabel lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan kedua data variabel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Selanjutnya dilakukan uji linearitas regresi, terlihat bahwa nilai signifikannya sebesar 0,874. Karena nilai signifikannya
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2.
dahulu
signifikan
pengalaman Prakerin dan variabel kesiapan
Hasil dan Pembahasan
data
nilai
dua
persyaratan yakni data harus berdistribusi
lebih
dari
0,05
maka
diperoleh kesimpulan bahwa hubungan antara kedua variabel membentuk garis linear.
Deddy Alindra
700
Setelah kedua persyaratan terpenuhi,
2. Pembahasan
selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis.
Hasil dari penilitian ini adalah tidak
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
terdapat hubungan yang signifikan antara
menggunakan statistik uji korelasi Product
pengalaman Prakerin dengan kesiapan kerja
Moment.
korelasi
siswa SMK N 2 Payakumbuh. Karena tidak
terlihat bahwa nilai korelasinya adalah
adanya hubungan yang signifikan dengan
sebesar
Berdasarkan
analisis
= 0,238. Karena nilai korelasi
nilai
korelasi
sebesar
0,238,
maka
berada pada rentang 0,200 sampai 0,3999,
kontribusi pengalaman Prakerin siswa SMK
maka antara pengalaman Prakerin dengan
N 2 Payakumbuh Jurusan Teknik Bangunan
kesiapan
2
terhadap kesiapan kerjanya sangat lemah.
Payakumbuh Jurusan Teknik Bangunan
Berdasarkan hasil penelitian ini kontribusi
memiliki hubungan yang rendah.
dari pengalaman Prakerin terhadap kesiapan
kerja
siswa
SMK
N
Dari hasil analisis diperoleh nilai
kerja siswa hanya sebesar 5,66%. Hal ini
signifikan Pearson Correlation sebesar
bertentangan dengan teori sebelumnya yang
0,108 lebih besar dari 0,05. Selain itu, juga
menyatakan bahwa pengalaman Prakerin
terlihat nilai korelasi (rhitung) sebesar 0,238
memiliki kontribusi terhadap kesiapan kerja
lebih kecil dari 0,288 (rtabel). Hal ini berarti
siswa SMK.
bahwa tidak terdapat hubungan antara
Lemahhnya kontribusi pengalaman
pengalaman Prakerin terhadap kesiapan
Prakerin terhadap kesiapan kerja siswa bisa
kerja siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK
disebabkan
oleh
N 2 Payakumbuh.
pelaksanaan
Prakerin
belum di
sempurnanya SMK
N
2
Berdasarkan nilai korelasi (r) sebesar
Payakumbuh. Berdasarkan hasil wawancara
0,238, maka besar sumbangan pengalaman
terhadap beberapa siswa Jurusan Teknik
Prakerin terhadap kesiapan kerja siswa
Bangunan SMK N 2 Payakumbuh yang
Jurusan Teknik Bangunan SMK N 2
telah
Payakumbuh adalah:
terungkap bahwa pelaksanaan Prakerin
KP
mengikuti
kegiatan
Prakerin,
= 0,2382 x 100%
belum
= 5,66%
mengungkapkan bahwa selama mengikuti
sesuai
harapan.
Siswa
diperoleh
Prakerin, sebagian besar pekerjaan tidak
koefisien
determinasi sebesar 5,66%,
menuntut mereka untuk mengaplikasikan
sedangkan
94,44%
keahlian dan teori yang telah diperoleh
Dari
hasil
variabel-variabel.
perhitungan
dipengaruhi
oleh
selama di sekolah. Selain itu pelaksanaan Prakerin belum sepenuhnya memberikan
CIVED ISSN 2302-3341 Vol. 3, Nomor 3, September 2015
701
gambaran kepada siswa tentang dunia kerja.
kepribadian
siswa
Hal ini bisa membuat minat siswa untuk
tingkah
bekerja jadi berkurang dan berdampak pada
kemampuan, dan tanggung jawab selama
kesiapan kerja siswa menurun.
pelaksanaan Prakerin), serta
laku,
(disiplin,
kerja
kerajinan,
sama,
keaktifan,
kompetensi
Selain hilangnya minat siswa untuk
khusus yaitu penilaian kompetensi yang
bekerja, penurunan kesiapan kerja siswa
didapat oleh siswa selama pelaksanaan
juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya
prakerin di industri atau perusahaan sesuai
perencanaan karir. Jika tidak memiliki
dengan program keahlian atau jurusan di
perencannan karir, lulusan SMK tidak akan
sekolah. Penilaian pengalaman Prakerin
matang
antara
siswa berdasarkan kompetensi tersebut
bekerja.
belum sepenuhnya menceriminkan konsep
dalam
melanjutkan
memutuskan
pendidikan
atau
Sehingga berdampak pada kesiapan kerja
pengalaman.
siswa yang menurun. Hal ini sesuai dengan pernyataan Agus Fitri Yanto dalam Sari (2012)
bahwa
hal
yang
mampu
menyebabkan rendahnya kesiapan kerja yang
dimiliki
siswa
yaitu
Kesimpulan dan Saran
kurang
Dari
hasil
penelitian
dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang lemah antara pengalaman Prakerin dengan
matangnya perencanaan karir. Berdasarkan paparan teori dan uraian di atas, terlihat bahwa lemahnya kontribusi Prakerin terhadap kesiapan kerja siswa Jurusan Teknik Bangunan SMK N 2 Payakumbuh disebabkan karena banyaknya faktor lain mampu mempengaruhi kesiapan kerja siswa bukan merupakan variabel
kesiapan
kerja
siswa
SMK
N
2
Payakumbuh khususnya kelas XI Jurusan Teknik Bangunan, hubungan tersebut tidak signifikan (0,238) sehingga pengalaman Prakerin berkontribusi yang lemah terhadap kesiapan kerja siswa yaitu sebesar 5,66%. Berdasarkan
kesimpulan
yang
penelitian. Selain itu, dalam penelitian ini
diperoleh, maka dapat diajukan saran
pengalaman Prakerin dicerminkan melalui
sebagai berikut:
nilai Prakerin siswa yang diperoleh dari
1. Bagi pengelola prakerin di SMK N 2
penilaian selama mengikuti Prakerin dan
Payakumbuh, agar menjadikan hasil
penulisan laporan akhir Prakerin.
penelitian ini sebagai bahan masukan
Penilaian Prakerin
dalam melaksanakan kegiatan Prakerin
yang meliputi
kompetensi umum dan kompetensi khusus. Kompetensi
umum
yaitu
penilaian
di masa mendatang..
Deddy Alindra
702
2. Bagi guru SMK N 2 Payakumbuh sebaiknya juga mempertimbangkan hal lain dalam menumbuhkan kesiapan kerja siswa seperti minat, keinginan serta perencanaan karir siswa. 3. Bagi
peneliti
berikutnya
agar
memperluas kajian tentang faktor lain yang
memilki
kontribusi
terhadap
kesiapan kerja siswa.
Catatan: Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan dosen Pembimbing I.Drs. Iskandar G. Rani, M.Pd. Pembimbing II. Totoh Andayono, S.T.,M.T.
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik. 2012. Sumatera Barat dalam Angka 2011. Padang : BPS Sumatera Barat. , 2013. Sumatera Barat dalam Angka 2012. Padang : BPS Sumatera Barat. , 2014. Sumatera Barat dalam Angka 2013. Padang : BPS Sumatera Barat. Jaenuddin. 2014. Kontribusi Motivasi Kerja dan Minat Kejuruan Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII SMK Negeri 1 Batam. Tesis UNP. Padang: Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang.
Jeckson. 2014. Kontribusi Pengalaman Praktek Kerja Industri Dan Kemampuan Berkomunikasi Terhadap Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Smk Yapema Gadingrejo Lampung . Tesis UNP. Padang : Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang. Saiful, Munir. 2014. Kualitas SDM Rendah, Indonesia Perlu Revolusi Mental. http://nasional.sindonews.com/read/8 70546/15/kualitas-sdm-rendahindonesia-perlu-revolusi-melntal1401963993 diakses tanggal 8 juli 2015. Puspyanto, Amarda. 2015. Hubungan antara Efikasi Diri dan Berfikir Kritis pada Siswa. http://www.springuconsultant.com/be ta2/index.php/kumpulanartikel/artikel-edu/item/64-artikelpendidikan-08 diakses pada 20 Februari 2015. Sari, Ratna. 2012. “ Peran Praktek Industri dalam Menunjang Kesiapan Memasuki Dunia Kerja Siswa Kelas XI Program Keahlian Busana SMK Karya Rini Yogyakarta”. Skripsi Fakultas Teknik UNY Soenaryo. 2002. Sejarah Sekolah Menengah Kejuruan di Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Tim Kelompok Kerja Prakerin. 2013. Buku Panduan dan Jurnal Praktek Kerja Industri (Prakerin) SMK N 2 Payakumbuh. Payakumbuh : SMK N 2 Payakumbuh