KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMPAKNYA PADA HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMP NEGERI 2 GATAK
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh: BAYU SAPTO NUGROHO A410 090 154
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing tugas skripsi/tugas akhir : Nama
: Prof. Dr. Sutama, M.Pd
NIP
: 1960017199103002
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir: Nama
: Bayu Sapto Nugroho
NIM
: A410090154
Program Studi
: Pendidikan Matematika
Judul Skripsi
: Kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil belajar matematika
Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.
Surakarta, 23 Oktober 2013 Pembimbing
Prof. Dr. Sutama, M.Pd NIP : 1960017199103002
KONTRIBUSI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI DAN DAMAKNYA PADA HASIL BELAJAR MATEMATIKA Bayu Sapto Nugroho, Sutama Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP UMS email :
[email protected] email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk : (1) menganalisis dan menguji kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil belajar matematika, dan (2) menguji kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi (3)menguji kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika. Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Populasi kelas VII sebanyak 94 siswa SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo. Sampel sebanyak 76 siswa dengan menggunakan teknik proposional random sampling. Teknik pengumpulan data dengan angket, dan test. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (path analysis). Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: (1) ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi memberikan sumbangan efektif sebesar 71,3%, kontribusi lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika secara tidak langsung melalui motivasi dengan nilai IE (Indirect Effect) 0,157, tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi dengan nilai IE 0,035. (2) ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dengan α = 0,05, kontribusi lingkungan sekolah terhadap motivasi menghasilkan DE (Direct Effect) sebesar 0,471 > 0,05 dan kontribusi tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi menghasilkan DE (Direct Effect) sebesar 0,200 > 0,05, (3) ada kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika dengan α = 0,05, menghasilkan DE sebesar 0,329> 0,05. Kata kunci : hasil belajar, lingkungan, motivasi, tingkat pendidikan
PENDAHULUAN Matematika merupakan salah satu ilmu yang berperan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Matematika sebagai alat dan sarana pendidikan yang diperlukan untuk mengembangkan cabang – cabang ilmu yang lain. Siswa yang pandai dibidang studi matematika, rata – rata akan baik pula di ilmu pengetahuan yang lainnya. Dengan matematika siswa dilatih mengembangkan kemampuan berfikir logis, deduktif dan terperinci. Berdasarkan ulasan tersebut matematika sangat penting dalam kehidupan seharihari maupun menunjang kemajuan perkembangan teknologi.
1
2
Menguasai cabang ilmu matematika sangatlah penting karena di sekolah terdapat mata pelajaran seperti fisika, kimia, akutansi yang di dalamnya sangat memerlukan perhitingan secara matematis. Hasil belajar matematika Sekolah Menengah Pertama (SMP) masih sangat bervariasi. Dilihat dari hasil ulangan harian peserta didik rata – rata sejumlah 58 siswa, 17 siswa atau 29% memperoleh nilai lebih dari atau sama dengan kriteria kelulusan minimal (KKM) dan sisanya 41 siswa atau 71% peserta didik memperoleh nilai di bawah KKM. Bervariasinya hasil belajar matematika dipengaruhi oleh beberapa faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Pertama, faktor dalam diri sendiri, seperti kesaradan diri dan motivasi. Kedua, faktor lingkungan yang meliputi lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat. Motivasi mempunyai kontribusi yang kuat terhadap keberhasilan anak dalam belajar. Menurut Djamarah (2002: 118) motivasi ialah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak sadar untuk melakukan sesuatu tindakan dengan tujuan tertentu. Kehilangan motivasi dapat menyebabkan orientasi pada tujuan belajar melemah. Aspek motivasi meliputi motif dan harapan. Motif dapat diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu. Harapan dapat diartikan keadaan termotivasi yang positif dalam mencapai tujuan. Indikator motif, (1) adanya hasrat dan keinginan berhasil (2) adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) adanya harapan dan cita-cita mada depan (Uno, 2010:31). Indikator harapan meliputi (1) adanya sasaran untuk berhasil, (2) adanya sasaran mendapatkan prestasi belajar maksimal. (3) mental yang kuat dalam diri siswa. Tingkat pendidikan orang tua mempunyai kontribusi kepada perkembangan dan keberhasilan belajar anak. Semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua akan memacu anak untuk belajar lebih rajin dan ketika anak mengalami kesulitan belajar orang tua dapat memberikan bantuan, sehingga proses belajar di rumah tidak terhenti karena orang tua yang mempunyai pengetahuan tinggi. Menurut Hamdani (2011: 57) di lingkungan keluarga, orang tua dan orang dewasa lainnya perlu membantu anak dalam menghayati dan mengamalkan ajaran islam, setahap demi setahap sesuai dengan masa perkembangan anak – anak. Menurut Nasution (2013) setiap orang yang bertanggung jawab atas suatu keluarga, tugas orang tua melengkapi dan mempersiapkan anak menuju kedewasaan dengan memberikan bimbingan dan
pengarahan yang dapat membantu anak dalam menjalani
kehidupan. Indikator orang tua yang baik antara lain, (1) beragama yang kuat, (2) tanggung
3
jawab, (3) sadar akan pentingnya pendidikan untuk anaknya, (4) dapat menjadi teladan untuk anaknya. Lingkungan sekolah yang baik dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih rajin, Lingkungan sekolah tempat yang paling efektif untuk anak mengembangkan potensi yang dimilikinya. Menurut Yusuf (2005: 54) sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Indikator lingkungan sekolah meliputi: (1) kondisi tempat sekolah (2) staf pengajar, (3) hubungan siswa dengan guru (4) hubungan siswa dengan siswa. Tujuan dari penelitian ini, (1) menguji kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi dan dampaknya pada hasil belajar matematika, (2) menguji kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika siswa. (3) menguji kontribusi tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar matematika siswa. (4) menguji kontribusi lingkungan sekolah terhadap hasil belajar matematika siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian berdasarkan pendekatannya termasuk penelitian kuantitatif korelasional asosiatif. Tempat penelitian di SMP Negeri 2 Gatak Sukoharjo beralamatkan di Jalan Trangsan, Gatak. Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan mulai bulan Mei 2013 sampai dengan bulan September 2013 Populasi penelitian kelas VII sebanyak 94 siswa, sampel penelitian sebanyak 76 siswa ditentukan dengan rumus solvin. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik proposional random sampling. Variabel independen dalam penelitian ini lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua. Motivasi sebagai variabel intervening dan variabel dependen hasil belajar matematika. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket/ kuesioner dan test. Instrumen penelitian diuji dengan uji validitas item angket dan uji reliabilitas. Teknik analisis data menggunakan analisis jalur (Path Analisis), dengan persamaan Y2 = b0+ b1X1 + b2X2 + b3Y1 + e. Sebelum analisis data, dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji multikolinieritas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji autokorelasi.
4
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data hasil belajar matematika diperoleh menggunakan test yang terdiri dari 16 butir soal. Hasil belajar matematika di SMP Negeri 2 gatak cenderung tinggi, dari hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik terendah 30, skor tertinggi 95, mean dan median masing-masing adalah 65,33 dan 70 dan standar deviasi 16,926. Jika skor responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 29 siswa (38,16%) dalam kategori hasil belajar tinggi, 27 siswa (35,53%) dalam kategori hasil belajar sedang, 20 siswa (26,31%) dalam kategori hasil belajar rendah. Hasil belajar matematika merupakan tolak ukur atau patokan yang menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam mengetahui dan memahami suatu materi pelajaran matematika setelah mengalami pengalaman belajar yang dapat diukur melalui tes. Mustamin (2010) banyak faktor yang dapat mempengarugi tinggi rendahnya hasil belajar matematika pada siswa, faktor motivasi dari dalam diri siswa maupun faktor internal yang meliputi lingkungan sekolah. Data Motivasi diperoleh dari nilai angket yang terdiri dari 16 butir pernyataan. Motivasi di SMP Negeri 2 Gatak cenderung mempunya motivasi yang tinggi dalam belajar matematika. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik nilai tertinggi adalah 74 dan nilai terendah 24. Mean dan median masing – masing adalah 56,14 dan 57. Standar deviasi (SD) adalah 8,294. Jika skor responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 42 siswa (55,27%) dalam kategori motivasi tinggi, 30 siswa (39,47%) dalam kategori motivasi sedang, 4 siswa (5,26%) dalam kategori motivasi rendah. Mustafidah (2012) untuk mencapai suatu prestasi belajar yang tinggi, perlu ditingkatkan motivasi belajar dan kedisplinannya dalam ikut berperan dalam kegiatan belajar. Artinya, motivasi dapat membuat siswa tidak berhenti belajar matematika sebelum berhasil menguasainya sehingga mengakibatkan baiknya prestasi belajar matematika. Data tingkat pendidikan orang tua diperoleh dari nilai angket. tingkat pendidikan orang tua siswa SMP cenderung sedang. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik nilai tertinggi adalah 8 dan nilai terendah 3. Mean dan median masing – masing adalah 5,70 dan 5,71. Standar deviasi (SD) adalah 1,479. Jika skor responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 23 siswa (30,26%) dalam kategori tingkat pendidikan orang tua tinggi, 34 siswa (44,73%) dalam kategori tingkat pendidikan orang tua sedang, 19 siswa (25%) dalam kategori tingkat pendidikan orang tua rendah. Rachmawati (2005) tinggi rendahnya pendidikan yang
5
dimiliki orang tua akan berpengaruh terhadap perkembangan anak, orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih tau mengenai kemajuan dan perkembangan anak dalam belajar. Artinya, semakin tinggi pendidikan orang tua semakin baik pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika Data lingkungan sekolah diperoleh dari nilai angket yang terdiri dari 15 butir pernyataan, lingkungan sekolah di SMP cenderung sedang. Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan data diperoleh skor empirik nilai tertinggi 32 dan nilai terendah 15. Mean dan median masing – masing adalah 23,07 dan 24. Standar deviasi (SD) adalah 6,058. Jika skor responden dikelompokkan kedalam kategori distribusi frekuensi diperoleh 5 siswa (6,578%) dalam kategori lingkungan sekolah tinggi, 38 siswa (50%) dalam kategori lingkungan sekolah sedang, 33 siswa (43,421%) dalam kategori lingkungan sekolah sedang. Priatini, dkk (2008) pihak sekolah sebagai lingkungan kedua, perlu menciptakan lingkungan sekolah yang baik dan disiplin, guru hendaknya juga dapat lebih ciptakan hubungan yang harmonis dengan siswa. Artinya, semakin baik lingkungan sekolah semakin maksimal siswa dalam melaksanakan belajar dengan nyaman. Selanjutnya akan dilakukan analisis data dengan mengguakan analisis jalur yang pada sebelumnya dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji multikoliniertitas, uji normalitas, uji homogenitas dan uji autokorelasi. Hasil analisis jalur dapat dilihat pada diagram jalur berikut.
X1
P41 = 0,086
P31 = 0,477 Y1
P43 = 0,329
Y2
P32 = 0,071 X2
P42 = 0,373
Gambar 1.1 Koefisien jalur Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur tersebut maka analisis dapat dilanjutkan dengan dekomposisi korelasi antara variabel eksogen dengan variabel endogen dengan tujuan, untuk mengetahui nilai koefisien pada pola hubungan langsung, Direct
6
Effect (DE) dan hubungan tidak langsung, Indirect Effect (IE). Proses dekomposisi dilakukan pada koefisien jalur yang signifikan saja. Berikut hasil perhitungan. Tabel 1.1. Dekomposisi hubungan Hubungan Variabel X1 dan Y1 X2 dan Y1 X1 dan Y2 X2 dan Y2 Y1 dan Y2
DE 0,477 0,200 0,086 0,373 0,329
IE 0,000 0,000 0,157 0,035 0,000
Total 0,477 0,200 0,243 0,408 0,329
Besarnya koefisien pada pola hubungan langsung DE (Direct Effect) dan IE (Indirect Effect) menunjukkan bahwa nilai DE lebih besar dari nilai IE artinya korelasi variable eksogen secara langsung terhadap variable endogen lebih signigikan daripada melalui variable moderat (motivasi). Tabel 1.2. Sumbangan Efektif Sumbangan Efektif X1 dan Y1 X2 dan Y1 X1 dan Y2 X2 dan Y2 Y1 dan Y2 Jumlah
DE2
IE
Total
0,477 x 0,477 = 0,219 0,200 x 0,200 = 0,040 0,086 x 0,086 = 0,007 0,373 x 0,373 = 0,139 0,329 x 0,329 = 0,108
0,000 0,000 0,157 0,035 0,000 0,190
0,222 0,040 0,164 0,174 0,108 0,713
Berdasarkan hasil perhitungan dekomposisi selanjutnya dilakukan perhitungan sumbangan efektif, dapat disimpulkan bahwa 71,3% dari hasil belajar matematika (Y2) dapat dijelaskan melalui variabel – variabel X. Hal ini menunjukkan bahwa 22,7% dijelaskan oleh variabel – variabel lain diluar variabel yang diteliti dan sebab lain merupakan variasi akibat kesalahan pengukuran.
7
Hasil penelitian menunjukkan ada kontribusi lingkungan sekolah, tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi. Sumbangan efektif dari semua variable memberikan kontribusi sebesar 71,3% terhadap hasil belajar matematika, artinya seorang siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik apabila memiliki lingkungan sekolah yang baik, orang tua yang berpendidikan tinggi, sehingga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini didukung oleh Udiyono (2011) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua, kondisi lingkungan dan motivasi belajar terhadap hasil belajar sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan orang tua, kondisi lingkungan yang baik maka semakin tinggi pula motivasi belajar yang mempengaruhi pada hasil belajar. Hasil penelitian ini dimaknai, bahwa keluarga dan lingkungan menjadi sumber perlakuan yang akan mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi anak yang berdampak pada hasil belajar. Ada kontribusi lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi. Hasil perhitungan variable lingkungan sekolah dengan taraf signifikansi α = 0,05 menghasilkan DE (Direct Effect) sebesar 0,477 > 0,05 dan tingkat pendidikan orang tua dengan taraf signifikansi α = 0,05 menghasilkan DE sebesar 0,200 > 0,05. Artinya seorang siswa akan mempunyai motivasi yang yang baik apabila memiliki orang tua yang berpendidikan tinggi, lingkungan sekolah yang baik. Dukungan dari pendidikan formal orang tua sangat penting dalam mempertahankan kepercayaan diri siswa dan keinginan berprestasi. Hal ini didukung penelitian dari Elmirawati, dkk (2013) bahwa dukungan pendidikan formal orang tua di SMAN 1 Singingi Hilir tergolong tinggi, dukungan dirumah merupakan bagian penting bagi keberhasilan siswa di sekolah. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa anak akan lebih termotivasi untuk belajar jika orang tua mereka seseorang yang berpendidikan tinggi dan bisa membantu saat belajar sehingga menimbulkan rasa ingin atau bisa lebih dari orang tuanya. Hasil penelitian menunjukkan motivasi berpengaruh terhadap hasil belajar matematika. Kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika (α=0,05) berpengaruh langsung terhadap hasil belajar matematika dengan nilai DE sebesar 0,329 > 0,05. Hal ini didukung oleh penelitian Andartari, dkk (2012) menyatakan bahwa motivasi mempunyai pengaruh yang positif terhadap hasil belajar siswa. Temuan menunjukkan bahwa faktorfaktor sosial dan pribadi dapat mempengaruhi motivasi anak yang signifikan. Hamdu dan Agustina (2011) menyatakan bahwa motivasi belajar dengan prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan. Setelah dikorelasikan menunjukkan interprestasi tingkat
8
reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar terhadap prestasi belajar siswa kelas IV SDN Tarumanagara Tawang Tasikmalaya adalah sebesar 48,1%. Motivasi dapat juga bersumber dari luar diri siswa. Penelitian Biesinger (2008), dkk yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh motivasi terhadap hasil belajar oleh sebab itu, guru harus terus mencoba memotivasi siswa agar tidak jenuh saat belajar matematika. Adedeji Tella (2007) menyatakan bahwa pentingnya motivasi terhadap prestasi memiliki implikasi bahwa guru harus mencoba sebanyak mungkin agar prestasi mereka meningkat. Penelitian Keke T. Aritonang (2008) menyatakan bahwa Faktor yang paling utama yang menentukan apakah siswa akan berminat dan termotivasi untuk belajar adalah faktor dari guru sendiri. Guru sebagai fasilitator harus mampu memilih dan mengolah metode, strategi dan motif mengajar yang dapat meningkatkan minat dan motivasi belajar para siswa dan guru terlibat langsung dalam proses belajar-mengajar. Artinya semakin tinggi motivasi siswa semakin tinggi pula hasil belajar yang akan dicapai. Tingkat pendidikan orang tua mempunyai kontribusi terhadap hasil belajar matematika secara tidak langsung melalui motivasi. Hasil perhitungan variabel tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar secara tidak langsung melalui motivasi menghasilkan IE sebesar 0,035. Artinya seorang siswa akan memperoleh hasil belajar yang baik apabila memiliki orang tua berpendidikan tinggi yang bisa membantu anak dalam belajar sehingga berpengaruh pada motivasi belajar siswa. Hal ini didukung dari hasil penelitian Teti Sofia Yanti dan Icih Sukarsih (2004) menyatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua khususnya ibu sangat erat hubungnannya dengan prestasi anak dalam pelajaran matematika, karena itu dengan tingkat pendidikan yang tinggi orang tua dapat memberikan bantuan jika anaknya mendapat kesulitan dalam pelajaran matematika diluar sekolah. Tinggi rendahnya tingkat pendidikan orang tua memberikan kontribusi terhadap hasil belajar yang dicapai anak. Hal ini didukung dari hasil penelitian Wiwik Sulistianingsih (2005) mengemukakan adanya perbedaan kesiapan bersekolah anatara anak yang orang tuanya berpendidikan tinggi dan menengah. Orang tua yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih positif sikap dan perlakuannya terhadap anak. Hasil penelitian ini dapat dimaknai, bahwa orang tua yang berpendidikan tinggi akan lebih bertanggung jawab dan menyadari pentingnya pendidikan untuk anaknya. Lingkungan sekolah mempunyai kontribusi secara tidak langsung terhadap hasil belajar melalui motivasi. Hasil perhitungan variabel lingkungan sekolah terhadap hasil
9
belajar secara tidak langsung melalui motivasi menghasilkan IE sebesar 0,157, hal ini di dukung penelitan Porajouw (2013) menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan lingkungan sekolah terhadap hasil belajar siswa SMK Negeri 3 Tondano. SIMPULAN Ada kontribusi secara tidak langsung lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap hasil belajar melalui motivasi. Lingkungan sekolah berpengaruh secara tidak langsung terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi dengan nilai IE = 0,157. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh secara tidak langsung terhadap hasil belajar matematika melalui motivasi dengan IE = 0,035. Ada kontribusi secara langsung lingkungan sekolah dan tingkat pendidikan orang tua terhadap motivasi (α=0,05). Lingkungan sekolah berpengaruh langsung terhadap motivasi dengan nilai DE = 0,477. Tingkat pendidikan orang tua berpengaruh langsung terhadap motivasi dengan nilai DE = 0,200. Ada kontribusi motivasi terhadap hasil belajar matematika (α=0,05). Motivasi berpengaruh langsung terhadap hasil belajar matematika dengan nilai DE = 0,329. Berdasarkan kesimpulan tersebut, dapat disarankan bagi siswa, guru, orang tua dan peneliti yang akan datang. Bagi siswa sebaiknya jagalah lingkungan sekolah dengan baik dan rajin belajar. Bagi guru sebaiknya manfaatkanlah fasilitas yang ada dan terus memotivasi siswa dalam belajar agar siswa tetap semangat menjalini pembelajaran. Bagi orang tua sebaiknya membantu anak pada waku belajar di rumah dan ciptakan suasana yang tenang di dalam rumah. Bagi peneliti yang akan datang diharapkan dapat mengembangkan hasil penelitian dengan variabel lain. Puji syukur alhamdulillah kehadirat Allah Subkhanahu wa Ta’ala yang telah melimpahkan nikmat, sehingga peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Terima kasih dan penghargaan kepada yang terhormat Prof. Dr. Sutama, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang telah memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis. Terima kasih kepada yang terhormat Dekan FKIP UMS beserta Stafnya dan Ketua Jurusan Pendidikan Matematika beserta Staftnya yang telah memberikan ijin penelitian. Selain itu, terima kasih kepada keluarga dan sahabat yang selalu memberikan semangat, doa untuk menyelesaikan penelitian ini.
10
DAFTAR PUSTAKA Adedeji Tella. 2007. The impac of motivation on student’s academic achievement and learning outcomes in mathematics. Eurasia Journal of Mathematics: Vol 3. No 2, 149-156. Andartari, Susanti, dkk. 2012. Pengaruh Kemampuan itelektual dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa SMA Labschool Rawamangun. Jurnal Pendidikan Ekonomi dan Bisnis: Vol 1. No 1, Januari 2012. Aritonang, Keke. 2008. Minat dan Motivasi dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Penabur: Vol 7. No 10, Juni 2008. Biesinger, Kevin D, dkk. 2008. The Impact of Block Scheduling on Student Motivation and Classroom Practice in Mathematics. ProQuest : Vol 92. No 3: 191 – 208, September 2008. Brown, Spears. 2011. Adolescent Girls’ Experiences and Gender-Related Beliefs in Relation to Their Motivation in Math/Science and English. Springer Science+Business Media: Vol 10. No 41: 268-282. Juli 2011. Djamarah, Syaiful. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Elmirawati, Daharnis, dkk. 2013. Hubungan antara aspirasi siswa dan dukungan orang tua dengan motivasi belajar dan implikasinya terhadap bimbingan konseling. Konselor: Vol 2. No 1: 107-117. Hamdani. 2011. Dasar – dasar Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia. Hamdu, Ghulam, Agustina. 2011. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Penelitian Pendidikan: Vol 12. No 1, April 2011. Jonas, Meigelien. 2013. Hubungan Gaya Dan Lingkungan Dengan Hasil Belajar TIK Siswa Kelas XI Ilmu Alam Di SMA Negeri 2 Tahuna. Engineering Education Journals UNIMA : Vol 1. No 1. Mustafidah, Hindayati, Aryanto. 2012. Sistem Inferensi Fuzzy untuk Memprediksi Prestasi Belajar Mahasiswa Berdasarkan Nilai Ujian Nasional, Tes Potensi Akademik, dan Motivasi Belajar. JUITA: Vol 2. No 1, Mei 2012. Mustamin, Hasmiah. 2010 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan asesmen Kinerja. Lentera Pendidikan: Vol 13, No 1, Juni 2010. Porajou, Renaldi. 2013 .Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Pergaulan Terhadap Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 3 Tondano. Engineering Education Journals UNIMA: Priatini, Woro, dkk, 2008 Pengaruh Tipe Pengasuhan, Lingkungan Sekolah dan Peran Teman Sebaya Terhadap Kecerdasan Emosional Remaja. Jurnal Ilmu Keluarga dan Konsumen: Vol 1. No 1:43.
11
Rachmawati, Endang Triatmi. 2005. Hubungan tingkat pendidikan orang tua terhadap prestasi belajar matematika. Jurnal Penelitian dan Pendidikan (JPP): Vol 12. No 1,. Sulistyaningsih, Wiwik. 2005. Kesiapan Bersekolah Ditinjau dari Jenis Pendidikan Pra Sekolah Anak dan Tingkap Tendidikan Orang Tua. Psikologia: Vol 1: 206-212. Thamrin, Nasution. 2013 “Orang Tua” .http://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_tua# selection_footer, diakses pada tanggal 10 Maret 2013. Udiyono. 2011. Pengaruh motivasi orang tua, kondisi lingkungan dan disiplin belajar terhadap prestasi akademik mahasiswa pendidikan matematika. Magistra: No. 75 Th. XXIII Maret 2011. Uno, Hamzah. 2008. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara. Wang, Siang Kwei. 2007. The effects of a web-based learning environment on student motivation in a high school earth science course. ProQuest: Vol 55. No 24: 169 – 192, April 2007. Yanti, Sukarsih. 2006. Hubungan Antara Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Dalam Mata Pelajaran Matematika di Kecamatan Cicadas Kota Bandung. MIMBAR: Vol 22, April-Juni 2006.