PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KONTRIBUSI KONDISI INTERNAL, KONDISI ANGGOTA, DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI BUNGA TANJUNG LAMPUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi
Disusun oleh : MARIA IKA NOVENTIN ANDRIASARI NIM: 08 1324 013
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2013
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
MOTTO
“Keajaiban adalah bentuk dari kerja keras dan doa” “Apabila kita mengimani: Datanglah Kerajaan-Mu maka semua itu akan digenapi-Nya” “Masa depan tidaklah secara instan mendapatkanya tetapi melalui proses yang panjang dan terus berusaha meraihnya maka akan tercapailah dikemudian hari”
Karya kecil ini kupersembahkan kepada : Tuhan Yesus, Keluargaku tercinta dan Seseorang yang aku cinta
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRAK KONTRIBUSI KONDISI INTERNAL, KONDISI ANGGOTA, DAN KONDISI LINGKUNGAN TERHADAP PEMBERIAN KREDIT DI KOPERASI BUNGA TANJUNG LAMPUNG
Maria Ika Noventin Andriasari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi kondisi internal, kondisi anggota, dan kondisi lingkungan terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survei yang dilaksanakan bulan November 2012. Populasi dari penelitian adalah seluruh karyawan Bunga Tanjung Lampung yang berjumlah 51 karyawan. Sampel diambil dengan teknik purpusive sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner, wawancara, dan dokumentasi. Data yang diperoleh diolah dengan pengujian instrumen terlebih dahulu yaitu uji validitas dan uji reliabilitas, kemudian uji prayarat yaitu uji normalitas, uji linieritas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi. Selanjutnya menggunakan alat analisis regresi berganda dengan melakukan pengujian hipotesis yaitu uji T dan uji F. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa kondisi anggota merupakan variabel yang paling berkontribusi signifikan terhadap pemberian kredit sebesar 47,4% dengan nilai sig 0,001 < 0,05. Kondisi internal berkontribusi signifikan sebesar 31,1% dengan nilai sig 0,025 < 0,05, kondisi lingkungan berkontribusi signifikan sebesar 21,5% dengan nilai sig 0,044 < 0,05 dan 33,9% sisanya dijelaskan oleh variabel yang lain diluar model penelitian.
Kata kunci: Kondisi internal, kondisi anggota, kondisi lingkungan, pemberian kredit
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ABSTRACT THE CONTRIBUTION OF INTERNAL CONDITIONS, THE CONDITION OF MEMBERS, AND ENVIRONMENTAL CONDITIONS ON PROVISION OF CREDIT IN BUNGA TANJUNG LAMPUNG COOPERATION
Maria Ika Noventin Andriasari Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2013 This research aims to determine the contribution of internal conditions, the condition of members, and environmental conditions on the provision of credit in Bunga Tanjung Lampung Cooperation. The research is a survey research which was conducted in November 2012. Populations of the research were 51 employees of Bunga Tanjung Lampung Cooperation. Samples were taken by purposive sampling technique. Data were collected by using questionnaires, interviews, and documentation. The data were analyzed first by using instrument test such as validity test and reliability test, and then were tested by using prerequisite test such as normality test, linearity test, multicollinearity test, heteroscedasticity test, and auto correlation test. Then, a multiple regression analysis such as T test and F test were used to test the hypothesis. The result of tests indicates that the condition of members is a variable that contribute significantly to the provision of credit by 47.7% with sig 0.001 < 0.05. Internal condition contributes significantly by 31.1% with sig 0.025 < 0.05, whereas environment condition contributes significantly by 21.5% with sig 0.044 < 0.05, and the remaining 33.9% is explained out of the model of research.
Keyword: Internal conditions, the condition of members, environment conditions, provision of credit
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala kasih dan janji-Nya begitu nyata, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Kontribusi Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung”. Skripsi ini ditulis dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi. Penulisan Skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis. Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1.
Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.E.,M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 3. Bapak Y.M.V. Mudayen, S.Pd.,M.Sc. selaku dosen pembimbing I yang dengan penuh pengertian dan ketulusan hati memberikan bimbingan, kritik, saran serta motivasi dalam penulisan skripsi ini. 4. Bapak Dr. C. Teguh Dalyono, M.S. selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan, bimbingan dan saran dalam merevisi skripsi ini. 5. Bapak dan Ibu dosen serta staf sekretariat Pendidikan Ekonomi: Mbak Titin atas bantuan dalam mengurusi kepentingan-kepentingan mahasiswa. 6. Koperasi Kredit Bunga Tanjung Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian. 7. Kedua orang tuaku, Bapak Andrikus Subadi Darmo Saputra dan Ibu Christina Sartini tercinta atas segala doa, kasih sayang, perhatian, kesempatan, dan semangat yang diberikan dengan tulus selama ini. 8. Adikku Agustina Dwi Hera Wati terima kasih buat doa dan dukungannya selama ini.
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iii
HALAMAN MOTTO ......................................................................................
iv
PERNYATAAN KESALIAN KARYA ..........................................................
v
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS .......................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................
vii
ABSTRAC ...........................................................................................................
viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................
ix
DAFTAR ISI .....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................
1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................
10
C. Batasan Masalah ..............................................................................
10
D. Tujuan Penelitian .............................................................................
10
E. Manfaat Penelitian ...........................................................................
11
F. Definisi Operasional ........................................................................
12
BAB II LANDASAN TEORI A. Lembaga Keuangan dan Koperasi ...................................................
14
1. Pengertian Lembaga Keuangan .................................................
14
2. Koperasi .....................................................................................
15
a. Pengertian Koperasi .............................................................
15
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
b. Dasar Hukum Koperasi ........................................................
16
c. Jenis-Jenis Koperasi .............................................................
16
d. Standar Persyaratan Calon Peminjam di Koperasi ...............
17
e. Prosedur Peminjaman di Koperasi .......................................
17
B. Pemberian Kredit ............................................................................
19
1. Pengertian Pemberian Kredit ....................................................
19
2. Kebijakan Pokok Perkreditan ...................................................
21
3. Sasaran Kegiatan Perkreditan ...................................................
22
4. Permintaan Kredit .....................................................................
23
5. Manajemen Perkreditan ............................................................
24
a. Pengertian Kredit ................................................................
24
b. Unsur-Unsur Kredit .............................................................
25
c. Tujuan dan Fungsi Kredit ...................................................
26
d. Analisis Kredit ....................................................................
27
e. Penggolongan Kredit ...........................................................
29
f. Kredit Pinjaman Bermasalah ..............................................
29
g. Prosedur Pemberian Kredit .................................................
30
h. Pemberian Putusan Kredit ...................................................
32
i. Pertimbangan dan Penilaian Pemberian Kredit ..................
33
C. Kondisi Internal dan Eksternal Koperasi ........................................
34
1. Kondisi Internal Koperasi .........................................................
34
2. Kondisi Anggota Koperasi ........................................................
36
3. Kondisi Lingkungan Koperasi ...................................................
38
D. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan ..............................................
41
E. Kerangka Penelitian ........................................................................
42
1. Kondisi Internal dengan Pemberian Kredit ...............................
42
2. Kondisi Anggota dengan Pemberian Kredit ..............................
43
3. Kondisi Lingkungan dengan Pemberian Kredit .........................
44
F. Hipotesis ..........................................................................................
45
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ................................................................................
46
B. Subjek dan Objek Penelitian ...........................................................
46
C. Lokasi dan Waktu Penelitian ..........................................................
47
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......................
47
E. Sumber Data dan Teknik Pengambilan Data ..................................
48
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukurannya .....
49
G. Instrumen Penelitian .......................................................................
54
H. Analisis Deskriptif ..........................................................................
55
I. Uji Validitas dan Reliabilitas ..........................................................
67
J. Uji Prayarat .....................................................................................
74
K. Uji Asumsi Klasik ...........................................................................
76
L. Teknik Analisis Data .......................................................................
82
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Sejarah Koperasi Kredit Bunga Tanjung ........................................
88
B. Visi, Misi, dan Tujuan Koperasi Kredit Bunga Tanjung ................
89
C. Organisasi Koperasi Kredit Bunga Tanjung ...................................
90
D. Laporan-Laporan Tahun Buku 2011 ...............................................
97
E. Pola Kebijakan Koperasi Kredit Bunga Tanjung ............................
99
F. Rencana Kerja Koperasi Kredit Bunga Tanjung .............................
104
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Responden .......................................................................
110
1. Deskripsi Data Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..................................................................................... 2. Deskripsi Data Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
110 111
3. Deskripsi Data Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .....................................................................................
112
4. Deskripsi Data Kondisi Internal Koperasi ................................
113
5. Deskripsi Data Kondisi Anggota Koperasi ...............................
117
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. Deskripsi Data Kondisi Lingkungan Koperasi ..........................
122
7. Deskripsi Data Pemberian Kredit ..............................................
126
B. Uji Prasyarat ....................................................................................
130
1. Uji Normalitas ..........................................................................
130
2. Uji Linearitas ............................................................................
132
3. Uji Asumsi Klasik ....................................................................
133
a. Uji Multikolinearitas ............................................................
133
b. Uji Heteroskedastisitas .........................................................
134
c. Uji Autokorelasi ...................................................................
136
4. Analisis Regresi Berganda ........................................................
137
C. Pembahasan ....................................................................................
145
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, PENELITIAN DAN SARAN A. Kesimpulan .....................................................................................
153
B. Keterbatasan Penelitian ..................................................................
154
C. Saran ...............................................................................................
155
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel. III.1. Kisi-kisi Instrumen Pemberian Kredit ...........................................
50
Tabel. III.2. Kisi-kisi Instrumen Kondisi Internal Koperasi ..............................
51
Tabel. III.3. Kisi-kisi Intrumen Kondisi Anggota Koperasi ..............................
52
Tabel. III.4. Kisi-kisi Instrumen Kondisi Lingkungan Koperasi .......................
53
Tabel. III.5. Skala Likert ....................................................................................
55
Tabel. III.6. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Internal ...............................
57
Tabel. III.7. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Anggota ..............................
60
Tabel. III.8. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Lingkungan ........................
63
Tabel. III.9. Interval Rata-Rata Penilaian Pemberian Kredit ..............................
65
Tabel. III.10. Pengujian Validitas Kondisi Internal Koperasi (X1) ...................
68
Tabel. III.11. Pengujian Validitas Kondisi Anggota Koperasi (X2) ..................
69
Tabel. III.12. Pengujian Validitas Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) ............
69
Tabel. III.13. Pengujian Validitas Pemberian Kredit .........................................
70
Tabel. III.14. Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian .................................
71
Tabel. III.15. Hasil Pengujian Reliabilitas ..........................................................
72
Tabel. III.16. Uji Statistik Durbin-Watson d.......................................................
80
Tabel. IV.1. Rencana Kerja Tahun 2012.............................................................
105
Tabel. V.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................
110
Tabel. V.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ................................
111
Tabel. V.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..........
112
Tabel. V.4. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Internal ................................
114
Tabel. V.5. Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Internal (Mean X1) ............
114
Tabel. V.6. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Anggota ...............................
118
Tabel. V.7. Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Anggota (Mean X2) ..........
119
Tabel. V.8. Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Lingkungan ..........................
123
Tabel. V.9. Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Lingkungan (Mean X3) .....
124
Tabel. V.10. Interval Rata-Rata Penilaian Pemberian Kredit ............................
128
Tabel. V.11. Distribusi Frekuensi Kategori Pemberian Kredit (Mean Y) .........
128
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel. V.12. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test .....
131
Tabel. V.13. Hasil Uji Linearitas .......................................................................
132
Tabel. V.14. Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa ......................................
134
Tabel. V.15. Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations ...................................
135
Tabel. V.16. Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb ......................................
136
Tabel. V.17. Hasil Regresi Berganda Coefficientsa ............................................
137
Tabel. V.18. ANOVAb ........................................................................................
143
b
Tabel. V.19. Model Summary ............................................................................
xvi
144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Gambar. II.1.
Bagan Kerangka Penelitian ......................................................
45
Gambar. III.1. Statistik Durbin-Waston d .........................................................
79
Gambar. IV.1. Bagan Daftar Nama Karyawan Koperasi Bunga Tanjung ........
96
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I.
Surat Ijin Penelitian
Lampiran II.
Kuesioner
Lampiran III.
Rekapitulasi Data Responden Variabel X1, X2, X3 dan Y
Lampiran IV.
Uji Validitas Variabel X1, X2, X3, dan Y
Lampiran V.
Uji Reabilitas
Lampiran VI.
Hasil Uji Linearitas Variabel X1, X2, dan X3
xviii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perekonomian perkembangan pesat
Indonesia
di
era
globalisasi
ini
mengalami
diiringi dengan berbagai lembaga keuangan di
Indonesia. Lembaga keuangan telah diakui peranannya dalam melaksanakan pembangunan Indonesia. Namun, di samping itu diantara lembaga-lembaga keuangan juga mengahadapi persaingan yang sengit. Apalagi banyak lembaga-lembaga keuangan yang mengeluarkan berbagai produk dan jasa unggulan. Penerapannya bukan hanya pada perbankan melainkan koperasi, terutama memperhatikan kualitas produk dan layanan jasa. Peran koperasi sangatlah penting dalam menyediakan jasa dan produk tersebut yang sesuai kebutuhan anggota koperasi. Produk yang dimiliki oleh koperasi adalah produk simpanan dan pinjaman. Produk simpanan berupa simpanan saham dan simpanan non saham. Simpanan non saham antara lain simpanan kebutuhan harian, kebutuhan yunior, pendidikan, naik haji, dan lain-lain. Sedangkan produk pinjaman yaitu berupa pinjaman umum, pinjaman investasi, pinjaman usaha, pinjaman pak tani, dan pinjaman mikro.
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2
Koperasi dibangun untuk mensejahterakan anggotanya dan memiliki badan hukum. Koperasi berdasarkan bidang usahanya yaitu salah satunya koperasi simpan pinjam/kredit. Tujuan koperasi simpan pinjam/kredit ini membantu memperbaiki keadaan ekonomi anggota dengan memberikan pinjaman secara mudah, cepat dan bunga yang pantas serta mengelola simpanan-simpanan secara sehat dan bertanggung jawab. Namun, saat ini dari 377 koperasi yang ada, hanya 35% saja yang masih berjalan di provinsi lampung. Oleh sebab itu, perlu adanya perbaikan manajemen, tata kelola, dan iklim usaha sehingga dapat meningkatkan daya saing koperasi dan kinerja koperasi di tengah pertumbuhan ekonomi saat ini. Meningkatnya permintaan kredit dengan berbagai produk yang ditawarkan koperasi membuat masyarakat bersedia menunggu untuk mengajukan permohonan kredit. Berbagai macam kualitas produk dan layanan yang ditawarkan koperasi secara menarik digunakan untuk menjaring calon anggota baru sebanyak-banyaknya. Meningkatnya permintaan kredit dapat membuat koperasi memperoleh pendapatan yang meningkat pula. Namun di sisi lain, peningkatan permintaan kredit dengan berbagai produk yang ditawarkan koperasi ini dapat menyebabkan kerugian bagi pihak koperasi apabila anggota tidak mampu melunasi kredit dari koperasi. Kondisi ini disebut kredit kurang lancar atau non performing loan (NPL) ini yang perlu diantisipasi oleh pihak koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3
Koperasi Bunga Tanjung Lampung mencatat total kenaikan aset tahun 2011 sebesar 66,1% atau Rp. 7.170.558.794 milyar, hal ini melampaui target Koperasi Bunga Tanjung sebesar 35% atau Rp. 3.810.446.756 milyar. Koperasi mencatat saldo pinjaman per 30 Desember 2011 sebesar 76,8% atau Rp. 13.838.248.935 milyar dari total aset. Koperasi juga mengalami kenaikan rasio NPL atau kredit kurang lancar pada tahun 2011 besarnya sekitar 16,3% atau Rp. 2.936.661.534. (Dokumen Koperasi, Bunga Tanjung 2012). Kondisi tersebut
menandakan
bahwa
pertumbuhan
aset
meningkat
dengan
menitikberatkan pada simpanan saham, mobilitas peminjam tinggi dan peningkatan aset tidak menghasilkan tinggi. Berdasarkan data tersebut seiring dengan peningkatan permintaan kredit, pihak koperasi harus mewaspadai dan mengantisipasi potensi peningkatan kredit tidak lancar dan segera mengatasi masalah aset yang tidak menghasilkan. Sebab peningkatan kredit tidak lancar selain merugikan koperasi juga akan berakibat terhadap ekonomi makro yang dapat memicu krisis ekonomi. Belajar dari kasus di Koperasi Kalimantan Timur 2011, di mana telah terjadi kredit macet Rp. 13.000.000.000 yang melibatkan koperasi-koperasi yang dikelola Pemda di Kaltim pada 2011 ini dapat merugikan APBD. Kredit macet yang terjadi di Koperasi Kalimantan Timur disebabkan karena adanya rangkap jabatan pengurus-pengurus koperasi sehingga mengakibatkan rawan terjadi penyimpangan. Bukan hanya itu saja, adanya koperasi-koperasi nakal yang menjalankan fungsinya sebagai rentenir. Banyak koperasi yang menarik
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4
bunga pinjaman ke anggota koperasi sampai 30 % sehingga mereka tidak mampu membayar kredit karena bunganya terlalu tinggi. Pemerintah juga sudah menyalurkan dana dengan total anggaran APBD yang digelontorkan untuk koperasi senilai Rp.20.000.000.000, namun yang kembali ke kas daerah baru Rp.17.000.000.000. Pada akhirnya kegiatan ekonomi menjadi tersendat dan memicu krisis ekonomi. (Koran Kaltim Oktober 2012). Salah satu faktor untuk menilai sehat tidaknya suatu koperasi yang ada di Indonesia yaitu dengan melihat Rasio Kredit Macet (Rasio NPL) atau aset yang tidak menghasilkan, dihitung dari total kredit yang masuk kategori tidak lancar dibagi total kredit yang diberikan. Rasio maksimal yang ditentukan oleh Koperasi dari total semua kredit yaitu 5% berdasarkan standar kehatihatian. Apabila ada koperasi mengalami kredit macet atau aset yang tidak menghasilkan sebesar rasio di atas 5% maka dapat dianggap bahwa terjadi kegagalan dalam pemberian kredit yang efesien dan efektif. Penilaian tingkat kesehatan koperasi berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi Dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 meliputi 7 aspek, yaitu: permodalan, kualitas aktiva produktif, manajemen,
efesiensi,
likuiditas,
kemandirian
dan
pertumbuhan serta jati diri koperasi. Ketujuh aspek tersebut menghasilkan skor masing-masing yang nantinya akan dijumlah secara keseluruhan kemudian dapat ditetapkan predikatnya. Tingkat kesehatan koperasi simpan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5
pinjam/kredit ditetapkan dalam 5 predikat, yaitu: sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat dan sangat tidak sehat. Pemberian kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi dan kondisi lingkungan koperasi. Dalam menentukan pemberian kredit, perusahaan ataupun lembaga keuangan perlu memperhatikan kondisi, baik kondisi internal maupun kondisi eksternalnya. Langkah yang harus dilakukan adalah mengumpulakan data internal dan eksternal. Kondisi internal meliputi menangani masalah pemasaran produk, penyaluran produk, pengembangan produk, kualitas sumberdaya manusia atau karyawan, keuangan dan administrasi, kualitas produk serta menentukan kebijakan. Sedangkan kondisi eksternal meliputi kondisi anggota koperasi dan kondisi lingkungan koperasi. Kondisi anggota koperasi dapat dicari oleh pihak koperasi dengan cara mengidentifikasi keadaan/situasi anggota koperasi, pemanfaatan anggota koperasi, dan intergritas anggota koperasi. Kondisi lingkungan koperasi meliputi sosial ekonomi,
pemerintah,
perkembangan
teknologi,
sektor
pesaing
dan
lingkungan internasional. Pemberian kredit merupakan prosedur memberikan kredit yang layak tidaknya untuk menerima permohonan kredit di koperasi. Apabila dalam pemberian kreditnya kurang tepat, biasanya rasio NPL akan semakin tinggi dikarenakan banyaknya anggota yang menunggak pembayaran kredit. Namun, apabila dalam pemberian kreditnya tepat maka permintaan kredit akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6
meningkat sehingga baik pihak koperasi maupun masyarakat akan memperoleh keuntungan. Oleh karena itu, walaupun resikonya tinggi namun pihak koperasi perlu mengevaluasi dalam pemberian kredit seperti menghadapi kelemahan dalam pengembangan produk/jasa, pengembangan teknologi, pengembangan SDM, dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemberian kredit. Kondisi Internal koperasi adalah di mana keadaan yang terdapat di dalam koperasi biasanya semua aktivitas yang dilakukan oleh pihak koperasi maupun keadaan yang sudah melekat pada koperasi. Kondisi internal yang baik jika semua yang terkait di dalam koperasi itu melaksanakan sesuai dengan prosedur dan peraturan koperasi yang sudah disepakati bersama. Penilaian mengenai berkembang tidaknya suatu koperasi bisa dipengaruhi oleh kondisi internal koperasi yang meliputi keberhasilan menangani manajemennya seperti; manajemen operasional, pemasaran, perencanaan, dan manajemen, pengawasan. Pihak koperasi yang menawarkan kredit/pemberian pinjaman kepada anggota koperasi, juga perlu mengevaluasi dalam pemberian kredit dilihat dari kondisi internalnya, yaitu mengenai manajemen perkreditan yang berdasarkan prinsip kehati-hatian. Hal-hal pokok yang perlu diterapkan dalam pemberian kredit dari segi kondisi internalnya antara lain organisasi atau pejabat yang berhak memberikan kredit, adanya dokumentasi dan administrasi kredit, pengawasan dan pembinaan kredit, penyelesaian masalah kredit, dan adanya proses dan prosedur pemberian kredit seperti mencakup
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7
prakarsa kredit, analisa kredit, rekomendasi kredit, dan pemberian keputusan kredit. Kondisi anggota koperasi adalah suatu keadaan yang melekat pada latar belakang anggota yang akan melakukan kredit. Sebelum permohonan kredit disetujui, pihak koperasi perlu menganalisis kredit, tujuannya yaitu untuk mengetahui keyakinan bahwa yang akan dibiayai dengan kredit tersebut layak atau tidak. Analisis kredit yang baik akan menghasilkan keputusan yang tepat. Di samping itu, pedoman analisis kredit dapat digunakan oleh pihak koperasi dalam meminimalisasi timbulnya masalah kredit. Adapun beberapa kriteria-kriteria dalam memutuskan permohonan kredit anggota koperasi antara lain kelengkapan dokumen-dokumen anggota, informasi hasil interview latar belakang anggota koperasi, analisa keuangan, besarnya rekomendasi plafon dan bersedianya anggota koperasi untuk membanyar biaya-biaya administrasi dan pinjaman bunga. Kondisi lingkungan koperasi adalah suatu keadaan yang letaknya diluar lingkungan koperasi. Dalam menentukan pemberian kredit, sebaiknya juga memperhatikan kondisi lingkungan koperasi karena hal tersebut juga sangat penting untuk menentukan layak tidaknya dalam pemberian kredit. Faktor-faktor yang berpengaruh seperti faktor alam, sosial budaya, perkembangan perekonomian dan persaingan antar koperasi. Permasalahan yang bisa terjadi dari faktor alam seperti bencana alam yang mengakibatkan para anggota koperasi kesulitan dalam dalam membayar kreditnya. Faktor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8
sosial budaya, permasalahan bisa timbul seperti buruknya ikatan hubungan antar sesama manusia karena kepentingan dan keegoisan manusia sendiri serta kebiasaan sifat jelek manusia. Faktor perkembangan perekonomian, jika perekonomiannya terjadi krisis maka pihak koperasi akan sulit memberikan kredit bagi anggota koperasi. Faktor persaingan antar lembaga keuangan, apabila pihak koperasi kurang mempunyai kualitas dalam menarik calon anggota koperasi ataupun produk yang ditawarkan kurang menarik maka calon anggota koperasi akan pindah ke lembaga keuangan lain. Keadaan yang terjadi di Koperasi Bunga Tanjung teridentifikasi bahwa, faktor penyebab terjadinya kredit bermasalah bisa dilihat dari kondisi internal koperasi dan kondisi eksternal koperasi. Identifikasi permasalahan kondisi internal koperasi antara lain: (1) pihak koperasi dalam menganalisis pemberian kredit kurang tepat sehingga tidak dapat memprediksi apa yang terjadi dalam kurun waktu selama jangka waktu kredit; (2) adanya kolusi antara pengurus koperasi yang menangani kredit dengan nasabah, sehingga koperasi memutuskan kredit yang tidak seharusnya diberikan; (4) kelemahan dalam melakukan pembinaan dan pengawasan anggota koperasi. Sedangkan indentifikasi permasalahan kondisi eksternal koperasi antara lain: (1) Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran kepada koperasi, karena nasabah tidak mempunyai kemampuan dalam memenuhi kewajibannya; (2) Anggota koperasi melakukan ekspansi terlalu besar, sehingga dana yang dibutuhkan terlalu besar; (3) Penyelewengan yang dilakukan nasabah dengan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9
menggunakan dana kredit tidak sesuai dengan tujuan; (4) Persaingan antar lembaga keuangan yang berlomba-lomba menawarkan produk-produk yang unggul. Koperasi-koperasi yang ada di Lampung perlu melakukan evaluasi seperti kelayakan keputusan dalam pemberian kreditnya dengan melihat beberapa standar pemberian kredit seperti adanya klasifikasi anggota koperasi yang risiko gagal bayarnya rendah dan meningkatkan nilai-nilai personal karyawan dalam memberikan pelayanan kredit.
Dalam menentukan
pemberian kredit yang tepat akan memberikan beberapa keuntungan baik pihak koperasi maupun masyarakat. Keuntungan yang didapat oleh pihak koperasi yaitu sumber utama pendapatan koperasi bisa berasal dari kredit sedangkan pihak masyarakat sendiri yang berpenghasilan rendah bisa dengan mudah medapatkan pinjaman dari koperasi untuk usaha mereka. Dengan adanya pemasalahan ini maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang pemberian kredit pada koperasi bunga tanjung di Provinsi Lampung dengan judul “Kontribusi Kondisi Internal, Kondisi Anggota dan Kondisi Lingkungan Terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung”.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10
B. Rumusan Masalah 1. Seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung? 2. Seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung? 3. Seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung? 4. Seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Internal Koperasi, Kondisi Anggota Koperasi dan Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung?
C. Batasan Masalah Pemberian kredit dipengaruhi oleh berbagai faktor. Dari berbagai faktor tersebut peneliti hanya meneliti faktor kondisi internal koperasi, faktor kondisi anggota koperasi, dan faktor lingkungan koperasi.
D. Tujuan Penelitian 1. Ingin mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11
2. Ingin mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. 3. Ingin mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. 4. Ingin mengetahui seberapa besar dan signifikan kontribusi Kondisi Internal Koperasi, Kondisi Anggota Koperasi dan Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Koperasi Diharapkan Koperasi-koperasi juga dapat menggunakan data penelitian ini dalam memberikan kredit kepada anggota koperasi yang memiliki kualifikasi risiko gagal bayar kreditnya rendah. Dan sebagai bahan evaluasi tentang pemberian kredit sebagai landasan dalam mengambil langkah untuk memperbaiki kredit macet. 2. Bagi Masyarakat Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi bagi masyarakat yang mengkredit berbagai produk unggulan dari koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12
yaitu dengan lebih berhati-hati dalam melakukan kredit agar tidak merugikan pihak yang terkait dan saling mendapatkan keuntungan. 3. Bagi Penulis Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat memberikan tambahan pengetahuan dan pengalaman dalam hal penelitian khususnya mengenai analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemberian kredit pada Koperasi dengan berbagai produk unggulan. 4. Bagi Peneliti Selanjutnya Peneliti mengharapkan, hasil dari penelitian ini berguna bagi peneliti selanjutnya untuk bahan referensi dalam pengembangan penelitian.
F. Definisi Operasional 1. Pemberian Kredit Pemberian Kredit merupakan keputusan untuk mengucurkan kredit dengan tingkat suku bunga kredit tertentu, jangka waktu kredit tertentu, cara pemasaran tertentu, nilai-nilai personal SDM, sistem informasi dan teknologi, dan tingkat kemampuan bekerjasama dengan pihak luar. 2. Kondisi Internal Koperasi Kondisi internal merupakan gambaran keadaan di dalam koperasi yang berkaitan dengan teknik pengelolaan kredit. Indikator yang diukur meliputi; proses persetujuan kredit, syarat pemberian kredit, proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13
keputusan kredit, kapasitas account officer, peranan manajemen, proses pengendalian kredit, dan proses penagihan kredit. 3. Kondisi Anggota Koperasi Kondisi anggota merupakan latar belakang anggota yang akan memanfaatkan kredit di koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan anggota koperasi (5C), pemanfaatan kredit oleh anggota koperasi, dan integritas anggota koperasi. 4. Kondisi Lingkungan Koperasi Kondisi lingkungan koperasi merupakan gambaran keadaan yang ada di lingkungan sekitar koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan alam, perkembangan perekonomian, persaingan koperasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB II LANDASAN TEORI
A. Lembaga Keuangan dan Koperasi 1. Pengertian Lembaga Keuangan Berdasarkan SK Menku No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan, memberi batasan tentang Lembaga Keuangan, yaitu semua badan yang kegiatannya di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan, kegiatan konsusmsi, serta kegiatan distribusi barang dan jasa. Landasan atau dasar hukum dari lembaga keuangan ini antara lain: a. UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan b. UU No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia c. UU No. 5 Tahun 1962 tentang Perusahaan Daerah d. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian e. UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas f. UU No. 9 Tahun 1995 tentang Usaha Kecil g. SK Menkeu No. 792 Tahun 1990 tentang Lembaga Keuangan h. SK Menkeu Nomor: KEP-38/MK/IV/I/1972
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15
Lembaga keuangan dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu: Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank. Macam-macam Lembaga Keuangan Bank dilihat dari bidang usahanya, yaitu: a. Bank Umum, dapat berupa Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah. b. Bank Prekreditan Rakyat, dapat berupa Perseroan Terbatas, Koperasi, dan Perusahaan Daerah, Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, dan lain-lain. Sedangkan macam-macam Lembaga Keuangan Bukan Bank, yaitu: Lembaga Pembiayaan, Asuransi, Dana Pensiun, Pengadaian, Pasar Modal, dan lain-lain. (Raharjo, 2010:14). 2. Koperasi a. Pengertian Koperasi Berdasarkan etimologis istilah koperasi berasal dari co (bersama) dan operation (pekerjaan) sehingga artinya menjadi bekerja bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut, pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 25 Tahun 1992 tentang koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan. b. Dasar Hukum Koperasi 1) UU No. 25 Tahun 1992 tentang Koperasi. 2) Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1995 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam Oleh Koperasi. 3) Keputusan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 96/KEP/M.KUKM/IX/2004 tentang Pedoman Standar Operasional Manajemen Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. c. Jenis-Jenis Koperasi Jenis-jenis koperasi dari segi bidang usaha, dapat dibedakan atas: 1) Koperasi Konsumsi yaitu koperasi yang usahanya menyediakan barang-barang konsumsi yang dibutuhkan anggotanya. 2) Koperasi Produksi yaitu koperasi yang kegiatan utamanya memproses bahan baku menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dan juga memasarkan barang-barang tersebut. 3) Koperasi Kredit atau Simpan Pinjam yaitu koperasi yang kegiatannya hanya usaha simpan pinjam atau koperasi yang bergerak
memupuk
simpanan
anggota,
untuk
kemudian
dipinjamkan kembali kepada anggota yang membutuhkan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17
d. Standar Persyaratan Calon Peminjam di Koperasi 1) Anggota dan Calon Anggota KSP/USP Koperasi bertempat tinggal di wilayah jangkauan pelayanan KSP/USP Koperasi yang bersangkutan. 2) Mempunyai usaha/penghasilan tetap. 3) Mempunyai simpanan aktif, baik berupa tabungan maupun Simpanan Berjangka dan telah berjalan minimal satu bulan. 4) Tidak memiliki tunggakan (Kredit Bermasalah) dengan Koperasi maupun pihak lain. 5) Tidak pernah tersangkut masalah pidana. 6) Memiliki karakter dan moral baik. 7) Telah mengikuti program pembinaan prapenyaluran pinjaman. 8) Mempertimbangkan jumlah agunan untuk jumlah pinjaman yang berjumlah besar dan berisiko. e. Prosedur Peminjaman di Koperasi Pemberian kredit dalam koperasi simpan pinjam memiliki prosedur yang dapat dipaparkan sebagai berikut: 1) Calon peminjam harus memenuhi syarat menjadi anggota, yaitu: a) Memenuhi syarat dalam point F (Standar Persyaratan Calon Peminjam). b) Memiliki minimal simpanan pokok, wajib, dan sukarela.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18
c) Mengumpulkan pasfoto dan fotocopy identitas diri. 2) Setelah itu calon peminjam harus memenuhi syarat sebagai peminjam, yaitu: a) Minimal 3 bulan menjadi anggota. b) Mengajukan permohonan pinjaman kepada bagian staf kredit. c) Ada tidaknya agunan dapat dilihat dari situasi ekonomi calon peminjam. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh petugas dan calon nasabah pinjaman kredit pada saat pengajuan dan pelayanan permohonan pinjaman, yaitu: 1) Pemohon atau peminjam meminta blangko kepada staf kredit dan mengisi formulir permohonan pinjaman. 2) Staf kredit akan memperhitungkan pinjaman tersebut dengan saldo pinjaman bila masih ada kewajiban dan melakukan analisis kredit. 3) Bila diperlukan akan dilakukan survei oleh tim kredit. 4) Formulir tersebut akan diajukan kepada ketua koperasi untuk mendapatkan persetujuan. 5) Formulir yang telah mendapatkan persetujuan dari ketua koperasi diberikan kepada bandahara koperasi untuk pencairan uang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19
B. Pemberian Kredit 1. Pengertian Pemberian Kredit Pemberian kredit merupakan pengeluaran kredit yang sudah diputuskan oleh lembaga keuangan kepada pihak lain sesuai prosedur yang ditetapkan, berdasarkan persetujuan dan kesepakatan kedua belah pihak dalam jangka waktu tertentu. Pemberian kredit oleh lembaga keuangan sangat berguna apabila kredit diberikan sesuai dengan kebutuhan.
Pemberian kredit melalui koperasi ditunjukan untuk
menerima simpanan dan memberikan pinjaman modal kepada para anggota yang memerlukan modal dengan syarat-syarat yang mudah dan bunga ringan. Pemberian kredit melalui koperasi mempunyai tujuan yang layak dilakukan. Tujuan dari koperasi kredit yaitu membantu kebutuhan kredit para anggota yang sangat memerlukan dengan syarat-syarat tertentu. Tujuan yang lain yaitu mendidik anggota supaya giat menabung secara teratur sehingga membentuk modal sendiri. (Anoraga, 1992:22) Pasal 8 ayat (1) UUD 1945 yang berbunyi: “Dalam memberikan kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, Bank Umum Wajib mempunyai keyakinan berdasarkan analisis yang mendalam atau itikad dan kemampuan serta kesanggupan nasabah/debitur/anggota untuk melunasi utangnya atau mengembalikan pembiayaan dimaksud sesuai dengan yang diperjanjikan. Dalam ketentuan di atas tampak bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20
lembaga keuangan dalam memberikan sangat hati-hati. Oleh karena itu, sesuai dengan penjelasan UU No.7 tahun 1992 tentang perbankan ditegaskan bahwa “Kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan mengandung resiko, sehingga dalam pelaksanaannya bank atau lembaga keuangan harus memperhatikan asas-asas prekreditan yang sehat”. Pemberian kredit dapat dilaksanakan secara konsisten dan berdasarkan asas-asas perkreditan yang sehat, maka setiap bank atau lembaga keuangan diwajibkan membuat suatu kebijakan perkreditan. Pedoman pemberian kredit selalu melaksanakan prinsip kehati-hatian. Dengan tercapainya tujuan dari pemberian kredit, hal itu akan mendukung prinsip-prinsip keputusan pemberian kredit yang sehat yang meliputi berbagai aspek mengenai peminjam, untuk memutuskan apakah layak diberikan kredit atau tidak. Pemberian kredit yang berjalan baik dapat menunjang performa kredit koperasi tersebut. Selanjutnya prinsipprinsip keputusan kredit yang sesuai akan mendukung tercapainya pelaksanaan dan penerapan prinsip 5C yang meliputi karakter, kemampuan, modal, jaminan, dan kondisi ekonomi demi terwujudnya pemberian kredit yang efektif dan efesien. Selain terpenuhi prinsip dan prosedur pemberian kredit, suatu pemberian kredit dapat dikatakan efektif dan efesien apabila kredit tersebut dapat kembali sesuai waktu yang ditetapkan dengan sejumlah bunga yang telah ditentukan. Prioritas
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21
pemberian kredit juga menentukan keefektifan dan keefisienan pemberian kredit, jika kredit yang diberikan benar-benar tepat sasaran dan tepat guna, maka efektivitas dan efesiensi pemberian kredit akan tercapai (Kasmir, 2003). 2. Kebijakan Pokok Perkreditan Kebijakan kredit mencakup prosedur pemberian kredit yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah, dan prosedur penghentian kredit yang telah dihapuskan. Prosedur pemberian kredit yang sehat adalah upaya bank atau lembaga keuangan dalam mengurangi risiko dalam pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan perkreditan, proses pemberian putusan kredit, penyusunan perjanjian kredit, pengawasan kredit dan pembinaan kredit. Dalam penyusunan perencanaan perkreditan tersebut bank atau lembaga
keuangan
melakukan
riset
pasar
dipadukan
dengan
pengalamannya selama memberikan kredit, sehingga diperoleh pedoman pasar
sasaran
yang
dimasuki
(target
market),
kriteria
calon
nasabah/peminjam yang dapat diterima sebagai nasabah/peminjam, kriteria nasabah/peminjam yang dapat dilayani, serta penyusunan besarnya target ekspansi kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22
3. Sasaran Kegiatan Perkreditan Sebagai salah satu unit usaha, proses kegiatan penyaluran kredit bank atau lembaga keuangan merupakan usaha untuk mencapai sasaran kredit itu sendiri yang pada prinsipnya untuk: a. Memenuhi kebutuhan kredit oleh masyarakat yang merupakan tugas bank atau lembaga keuangan. Kebutuhan akan kredit dimasyarakat sangatlah tinggi sehingga sebagai lembaga keuangan harus mampu memberikan bantuan kepada masyarakat terutama dalam bidang penyaluran kredit. b. Menciptakan dan memperkuat hubungan nasabah/peminjam dengan membiayai usaha-usaha yang memenuhi syarat atau kredit. Sehingga hubungan antara lembaga keuangan dan nasabah/peminjam menjadi baik maka kegiatan usaha yang memerlukan bantuan kredit dapat terlaksana dan berkembang pesat. c. Memelihara keamanannya di mana bank atau lembaga keuangan harus menerima kembali nilai ekonominya setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian. Dengan situasi yang aman maka terjalin hubungan yang harmonis antara kedua belah pihak. Bagi pemberi kredit dapat memperoleh kembali dana yang dipinjamkan, sebaliknya bagi nasabah juga dapat mengembalikan dana kredit yang dulu dipinjamkan sesuai dengan ketentuan waktu yang disepakati.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23
4. Permintaan Kredit Kebutuhan akan kredit di berbagai negara sangat tinggi, karena banyak masyarakat yang mempunyai keinginan untuk mendirikan usaha. Bila kita menyempatkan diri melihat kepada cara berusaha atau bekerja, akan ditemukan beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kredit antara lain: a. Perkembangan ekonomi negara dan daerah serta pengaruhnya terhadap dunia usaha. Apabila ekonomi negara itu berkembang, maka ekonomi daerah pengembangan dunia usaha juga berkembang. Situasi ini memungkinkan
adanya
permintaan
kredit
menjadi
naik
dan
mendorong jalannya perkreditan yang sehat, baik dalam pelayanan, penyaluran, maupun pengembaliannya. b. Keadaan atau situasi perdagangan berpengaruh terhadap kehidupan rakyat banyak. Situasi perdagangan pada umunya akan memberikan refleksi daripada kemajuan atau kemunduran ekonomi. Meningkatnya perdagangan mengakibatkan meningkatkannya permintaan akan berbagai jenis barang atau produk maka produsen menjadi meningkat pula. Situasi itu memungkinkan permintaan akan kerdit meningkat dan diiringi dengan pengembalian kredit yang lancar. c. Tingkat kemakmuran manusia yang berpenghasiloan tetap, turut berperan dalam menunjukan kenaikan dan penurunan permintaan akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24
kredit serta kesehatan perkreditan manakala pihak-pihak yang berpenghasilan mempunyai kunci kemakmuran yang cukup tinggi karena kebutuhan konsumtifnya rata-rata terpenuhi. 5. Manajemen Perkreditan a. Pengertian Kredit Dalam bahasa latin, kredit berasal dari kata “credere” yang artinya percaya. Artinya pihak yang memberikan kredit percaya kepada pihak yang menerima kredit, bahwa kredit yang diberikan pasti akan terbayar. Dipihak lain, penerima kredit mendapat kepercayaan dari pihak yang memberikan pinjaman. Beberapa ahli menjelaskan kredit sebagai berikut: 1) Kredit adalah suatu pemberian prestasi yang balas prestasinya (kontra prestasi) akan terjadi pada suatu waktu di hari yang akan datang (Amir dalam Ismail, 2010: 93). 2) In a general sense credit is based on confidence in the Debtors ability to make a money payment at some future time (Rollin dalam Ismail, 2010: 93). 3) Dalam undang-undang perbankan No. 10 Tahun 1998, Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25
peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. a. Unsur-unsur Kredit 1) Kreditur Kreditur merupakan pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada pihak lain yang mendapat pinjaman. 2) Debitur Debitur merupakan pihak yang membutuhkan dana, atau pihak yang mendapat pinjaman dari pihak lain. 3) Kepercayaan Kreditur
memberikan
kepercayaan
kepada
pihak
yang
menerima pinjaman (debitur) bahwa debitur akan memenuhi kewajibannya untuk membayar pinjamannya sesuai dengan jangka waktu tertentu yang diperjanjikan. 4) Perjanjian Perjanjian
merupakan
suatu
kontrak
perjanjian
atau
kesepakatan yang dilakukan antara koperasi (kreditur) dengan pihak pinjaman (debitur). 5) Risiko Risiko adalah kemungkinan kerugian yang akan timbul atas penyaluran kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26
6) Jangka Waktu Jangka waktu merupakan lamanya waktu yang diperlukan oleh debitur untuk membayar pinjamannya kepada kreditur. 7) Balas Jasa Sebagai imbalan atas dana yang disalurkan oleh kreditur, maka debitur akan membayar sejumlah uang tertentu sesuai dengan perjanjian. b. Fungsi dan Tujuan Kredit Fungsi kredit antara lain: 1) Kredit dapat meningkatkan arus tukar menukar barang dan jasa. 2) Kredit merupakan alat yang dipakai untuk memanfaatkan idle fund. 3) Kredit dapat menciptakan alat pembayaran yang baru. 4) Kredit sebagai alat pengendali harga. 5) Kredit dapat mengaktifkan dan meningkatkan manfaat ekonomi yang ada. Tujuan Kredit dapat dikategorikan sebagai berikut (Raharjo, 2010:5):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27
1) Bagi Dunia Usaha (Peminjam Kredit) Untuk memenuhi kebutuhannya akan dana. Dengan kata lain sebagai sumber permodalan dan juga sebagai semangat untuk mencari keuntungan agar kelak dapat mengembalikan uang pokok pinjaman beserta bunganya kepada pemberi kredit. 2) Bagi Pemberi Kredit Mendapatkan beberapa keuntungan dari pemberian kredit kepada nasabah misalnya bunga ats kredit, di samping itu juga membantu pelaku usaha atau masyarakat dalam rangka mendapatkan dana. 3) Bagi Negara Untuk menjalankan roda pembangunan nasional di segala sektor dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 45. c. Analisis Kredit Analisis kredit adalah suatu proses analisis yang dilakukan oleh koperasi untuk menilai suatu permohonan kredit yang telah diajukan oleh calon debitur. Koperasi perlu menganalisis yang mendalam agar terhindar dari kredit macet. Beberapa prinsip dasar
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28
yang perlu dilakukan sebelum memutuskan permohonan kredit calon debitur antara lain: Kriteria kredit yang sehat memiliki 5 prinsip (Ismail, 2010:112), yaitu: 1) Character (kepribadian, watak) Menunjukkan adanya pelanggan untuk secara jujur berusaha untuk memenuhi kewajiban untuk membayar kembali. 2) Capital (modal, kekayaan) Modal yang ada pada peminjam hakekatnya akan mengurangi resiko modal tersebut meliputi barang bergerak serta barang tidak bergerak yang ada dalam perusahaan. 3) Condition (keadaan) Lembaga keuangan harus menilai sampai di mana dan berapa jauh pengaruh dari adanya suatu kebijaksanaan pemerintah di bidang ekonomi terhadap prospek industri di mana perusahaan pemohon kredit termasuk di dalamnya, di sini apakah pelaksanaan usaha dilakukan dalam keadaan baik sehingga dapat berjalan lancar serta menguntungkan. 4) Capacity (kemampuan, kesanggupan) Kemampuan calon nasabah dalam mengembangkan dan kesanggupannya dalam menggunakan fasilitas kredit yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29
diberikan serta mengendalikan usahanya dan mengembalikan pinjamannya. 5) Collateral (jaminan) Menunjukkan jaminan untuk mendapatkan kredit yang diberikan oleh pihak lembaga keuangan. d. Penggolongan Kredit 1) Kredit Performing yang dibedakan menjadi dua kategori yaitu kredit dengan kualitas lancar dan kredit dengan kualitas dalam perhatian khusus. 2) Kredit Non-Performing yang dibedakan menjadi 3 kategori yaitu kredit kurang lancar, kredit diragukan dan kredit macet. e. Kredit Pinjaman Bermasalah Kredit bermasalah merupakan kredit yang telah disalurkan oleh lembaga keuangan, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani oleh lembaga keuangan dan nasabah. Faktor penyebab kredit bermasalah antara lain: 1) Faktor Intern Lembaga Keuangan, biasanya dilakukan oleh pihak dalam lembaga keuangan atau karyawan lembaga keuangan seperti kemampuan dalam menganalisis kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30
2) Faktor Ekstern Lembaga Keuangan, biasanya dilakukan oleh pihak calon debitur dan kondisi lingkungan lembaga keuangan. 6. Prosedur Pemberian Kredit Prosedur dan penilaian kredit oleh lembaga keuangan secara umum antar lembaga keuangan yang satu dengan yang lain tidak jauh berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur dan persyaratan yang ditetapkannya dengan pertimbangan masing-masing. 1) Tahapan prakarsa dan analisa permohonan kredit Tahap ini dilakukan oleh pejabat pemrakarsa kredit, yang meliputi beberapa kegiatan berikut: a) Kegiatan prakarsa permohonan kredit, kegiatan pada tahap ini antara lain adalah penerimaan permohonan kredit dari nasabah atau memprakarsai permohonan kredit, baik utuk permohonan kredit baru, perpanjangan kredit, perubahan jumlah kredit, perubahan syarat kredit, restrukturasi maupun penyelesaian kredit. b) Kegiatan analisa dan evaluasi kredit, dari data dan informasi yang diperoleh pejabat pemrakarsa melakukan analisis dan evaluasi tingkat resiko kredit. c) Perhitungan kebutuhan kredit, perhitungan kebutuhan kredit dimaksudkan untuk mengetahui secara pasti kredit yang benarbenar dibutuhkan oleh pemohon, hal ini dimaksudkan agar tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31
terjadi kelebihan kredit yang penggunaanya di luar usaha atau terjadi kekurangan kredit sehingga usaha tidak berjalan. d) Pembagian resiko kredit, dalam upaya mengurangi risiko kredit yang harus ditanggung, lembaga keuangan membagi risiko tersebut dengan perusahaan asuransi, yaitu dengan melakukan asuransi kredit, asuransi kerugian maupun asuransi jiwa. e) Negosiasi kredit, setelah kegiatan-kegiatan di atas, langkah berikutnya adalah menguji kekuatan, kelemahan, dan identifikasi risiko yang merupakan kesimpulan dari seluruh analisa kredit. 2) Tahapan pemberian rekomendasi kredit Rekomendasi kredit dibuat oleh pejabat perekomendasi kredit berdasarkan analisa/evaluasi yang dibuat oleh pemrakarsa kredit. Dalam memberikan rekomendasi kredit, pejabat perekomendasian dapat meminta kelengkapan data dan analisis lebih lanjut dari pejabat pemarkarsa kredit. Di samping itu juga pejabat perekomendasian kredit dapat melakukan kunjungan ke lapangan. 3) Tahapan pemberian keputusan Tahapan pemutusan kredit hanya dapat dilakukan oleh pejabat pemutus kredit atau komite kredit yang diberikan kewenangan memutuskan kredit dari direksi lembaga keuangan. Sebelum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32
memberikan putusan kredit, pejabat pemutus kredit harus memeriksa dan meneliti kelengkapan paket kredit. 4) Tahapan persetujuan pencairan kredit Pencairan kredit dapat dilakukan setelah instruksi pencairan kredit ditandatangani
oleh
pejabat
yang
berwenang,
yaitu
pejabat
administrasi kredit sebagai pembuat instruksi dan setujui oleh pimpinan unit kerja yang bersangkutan. 7. Pemberian Putusan Kredit Pejabat
pemutus
memeriksa dan
meneliti
paket
kredit.
Berdasarkan keahliannya dan pengetahuannya, pejabat pemutus dengan melihat
analisis
dan
evaluasi
kredit
yang
dibuat
oleh
pemarkasa/penganalisis kredit serta rekomendasi kredit yang dibuat oleh pejabat perekomendasi mampu memberikan putusan kredit secara akurat. Pemberian putusan kredit tersebut harus dilakukan oleh pejabat pemutus dan harus dilakukan secara tertulis dan dibuktikan dengan memberikan tanda tangan pada formulir putusan kredit. Apabila putusan kredit telah diberikan, selanjutnya paket kredit tersebut
diserahkan
kepada
bagian
administrasi
kredit
untuk
mempersiapkan hal-hal sebagai berikut: a. Memberikan surat penawaran putusan kredit (offering letter) kepada pemohon yang memuat struktur dan tipe kredit serta syarat-syarat dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33
ketentuan kredit yang harus dipenuhi oleh pemohon. Dalam surat penawaran tersebut harus dicantumkan batas waktu kepada pemohon untuk memberikan persetutuan atau penolakan. b. Mempersiapkan dokumen perjanjian kredit sebagai perjanjian pokok. Perjanjian kredit dapat dibuat sesuai risiko kredit menurut judgment pejabat pemutus dengan cara notarill maupun dibawah tangan surat perjanjian. Semua perjanjian kredit harus memuat secara lengkap unsur-unsur janji yang dikehendaki seperti yang tertuang dalam putusan kredit dan memuat agunan yang diberikan dan pengikatnya. c. Mempersiapkan dokumen perjanjian accessoir, yaitu perjanjian ikutan dan
keberadaannya
dimaksudkan
untuk
mendukung/menjamin
perjanjian pokoknya, sehingga jika perjanjian pokok hapus, maka perjanjian accessoirnya juga turut dihapus. d. Mempersiapkan dokumen-dokumen untuk pencairan. Apabila semua dokumen yang telah ditetapkan dalam putusan kredit telah lengkap dan telah diperiksa kesahannya serta memastikan bahwa seluruh aspek yudiris. 8. Pertimbangan dan Penilaian Pemberian Kredit Lembaga keuangan wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai dangan yang diperjanjikan. Maksud dari pasal tersebut bahwa kredit yang diberikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34
oleh
lembaga
keuangan
mengandung
resiko,
sehingga
dalam
pelaksanaanya lembaga keuangan harus memperhatikan asas-asas perkreditan yang sehat. Dalam mengurangi resiko tersebut, jaminan pemberian kredit dalam arti keyakinan atas kemampuan dan kesanggupan debitur untuk melunasi hutangnya sesuai
lembaga keuangan. Untuk memperoleh
keyakinan tersebut, sebelum memberikan kredit, lembaga keuangan harus melakukan penilaian yang seksama terhadap watak, kemampuan, modal, agunan, dan prospek usaha debitur (Suyatno, dkk, 1995).
C. Kondisi Internal dan Eksternal Koperasi Dalam menentukan, perusahaan perlu memperhatikan kondisi baik kondisi internal maupun kondisi eksternal perusahaan. Langkah yang harus dilakukan adalah dengan mengumpulkan data internal dan eksternal. Kondisi Internal memberikan gambaran kekuatan dan kelemahan sedangkan kondisi eksternal memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi perusahaan (Antiningrum, 2003). 1. Kondisi Internal Koperasi Kondisi internal koperasi merupakan gambaran dari keadaan yang mempengaruhi pilihan perusahaan. Kondisi internal meliputi kemampuan organisasi seperti pemasaran dan distribusi, penelitian dan pengembangan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35
manajemen produksi dan operasi. Kemampuan sumber daya manusia atau karyawan perusahaan serta keuangan atau permodalan. Penilaian kondisi internal seperti keuangan yang terdapat pada organisasi/perusahaan; kekuatan dan kemampuan manajemen; serta struktur, moral, dan budaya dari organisasi/perusahaan dapat membantu perusahaan untuk mengenali kekuatan, kelemahan, dan keunggulan kompetitif yang dimilikinya. Suhardjono (2002:244-269) para karyawan lembaga keuangan perlu memiliki pedoman dalam pemberian kredit, antara lain: a. Menerapkan prinsip kehati-hatian dalam perkreditan, tercermin dalam kebijaksanaan pokok perkreditan, tata cara dan prosedur penilaian kualitas kredit, profesionalisme dan integritas pejabat perkreditan. Kebijakan pokok perkreditan mencakup prosedur pemberian kredit yang sehat, prosedur penyelesaian kredit bermasalah, dan prosedur penghentian penagihan kredit yang telah dihapusbukukan. Prosedur pemberian kredit adalah upaya dalam mengurangi risiko dalam pemberian kredit, yang dimulai dengan tahap penyusunan perencanaan perkreditan yaitu dengan kemampuan karyawan lembaga keuangan dalam mendapatkan pasar sasaran seperti kemampuan dalam mengidentifikasi kriteria calon debitur. b. Organisasi perkreditan, dalam mendukung pemberian kredit dan penerapan unsur pengendalian intern mulai dari tahap awal proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36
kegiatan perkreditan, lembaga keuangan dituntut memiliki Komite Kebijakan Prekreditan (KKP) dan Komite Kredit. Penetapan organisasi tersebut dimaksudkan agar masing-masing pejabat kredit mempunyai tugas dan tanggung jawab yang jelas. c. Kebijaksanaan proses persetujuan kredit, karyawan mampu melewati beberapa tahap diantaranya tahap kegiatan prakarsa dan analisis kredit meliputi pejabat mampu mencari informasi selengkapnya, dapat memperhitungkan kebutuhan kredit dan dapat melakukan negosiasi dengan calon debitur. Tahap pemberian rekomendasi kredit, pejabat perekomendasi harus memastikan bahwa ada kebijaksanaan dan prosedur kredit dalam permohonan kredit calon debitur. Tahap pemberian keputusan kredit, pejabat kredit lembaga keuangan mampu memperhatikan batas jangka waktu pemberian kredit. d. Dokumentasi dan administrasi kredit, merupakan bagian penting bagi pengamanan pemberian dan pengembalian kredit. e. Pengawasan dan pembinaan kredit, penerapan unsur pengendalian intern dalam perkreditan dituntut melakukan pengawasan dan pembinaan atas tahap-tahap proses pemberian kredit. 2. Kondisi Anggota Koperasi Kondisi anggota merupakan suatu keadaan yang dapat dinilai layak tidaknya peminjam dalam pemberian kredit. Kelancaran proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37
kredit dan penerapan pemberian kredit yang efektif serta ketersediaan informasi kualitas debitur yang diandalkan dapat dicapai apabila didukung dengan informasi yang utuh dan komperhensif mengenai profil dan kondisi debitur. Dalam proses kredit, informasi mengenai profil dan kondisi calon debitur dapat mendukung percepatan proses analisa dan pengambilan keputusan pemberian kredit. Agar proses kredit dapat berjalan dengan lancar maka perlu menganalisis calon debitur. Adapun tahapan yang harus dilewati oleh calon debitur antara lain: calon debitur menyerahkan dokumen-dokumen yang lengkap mengenai data diri, calon debitur melakukan wawancara untuk kelengkapan informasi yang biasanya penjelasan mengenai latar belakang calon debitur, analisa keuangan, besarnya rekomendasi plafon, bunga pinjaman dan biaya-biaya. Berbagai sumber data pemohon atau calon debitur yang bisa didapat yaitu dengan analisis dan evaluasi kredit. Analisis tersebut dituangkan dengan format yang telah ditetapkan oleh koperasi sesuai kebutuhan calon debitur, sekurang-kurangnya memberikan informasi sebagai berikut: a. Identitas Pemohon yang berisi nama calon debitur, domisili, bentuk usaha, jenis usaha, susunan pengurus, legalitas usaha, dll. b. Tujuan permohonan kredit yang mencakup jumlah kredit, objek yang dibiayai, jangka waktu kredit, dan alasan kebutuhan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38
c. Analisis 5C kredit meliputi character (watak), capacity (kemampuan), capital (modal), condition (kondisi/prospek usaha), dan collateral (agunan). 3. Kondisi Lingkungan Koperasi Kondisi
lingkungan
merupakan
suatu
keadaan
yang
menggambarkan lebih bersifat ancaman dan tantangan di luar. Kondisi lingkungan adalah rangsangan dari kondisi dari luar koperasi yang mempengaruhi koperasi dalam proses tertentu. Dalam menetapkan suatu pemberian kredit, koperasi perlu mengidentifikasi faktor kondisi lingkungan koperasi. Analisis yang lengkap terhadap faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap koperasi dapat digunakan untuk menghasilkan suatu
pemberian kredit dengan pemantauan dan
pengendalian yang memadai agar tujuan perusahaan tercapai (Mulyadi dan Puradiredja, 1998). Lingkungan eksternal dibagi menjadi 2 yaitu lingkungan mikro dan lingkungan makro. Lingkungan eksternal mikro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung terhadap kegiatan manajemen yang terdiri atas penyedia, langganan, para pesaing, lembaga keuangan dan bukan bank dan lain sebagainya. Lingkungan eksternal makro yaitu lingkungan yang mempunyai pengaruh tidak langsung, seperti kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39
perekonomian, perubahan teknologi, politik, sosial, perubahan peraturan pemerintah, perilaku konsumen atau masyarakat dan lain sebagainya. Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment). Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Yang termasuk lingkungan langsung diantaranya:
konsumen,
pemasok,
pesaing,
pemerintah,
lembaga
keuangan, dan Kelompok-kelompok lain. Lingkungan umum meliputi elemen-elemen sebagai berikut: a. Aspek Sosial 1) Demografi Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan
sekaligus
ancaman
bagi
organisasi
bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut.
tergantung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40
2) Gaya hidup Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubahubah. 3) Nilai sosial Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang berbeda-beda. b. Aspek Ekonomi Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada, diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara. c. Aspek Politik Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi. Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41
d. Aspek Teknologi Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik. e. Dimensi Internasional Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka.
D. Kajian Hasil Penelitian Yang Relevan Penelitian empiris yang dilakukan Chandra Dewi, tahun 2009 menunjukkan bahwa strategi pemberian kredit dipengaruhi oleh beberapa faktor. Judul Penelitiannya adalah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Pemberian Kredit Dan Dampaknya Terhadap Non Performing Loan Pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Variabel penelitiannya meliputi: Strategi pemberian kredit, kondisi internal, kondisi calon debitur, kondisi lingkungan dan Non Performing Loan. Tujuannya untuk mengetahui pengaruh konsisi internal, kondisi calon debitur, kondisi lingkungan bank terhadap strategi pemberian kredit dan dampaknya terhadap Non Performing Loan. Hasil Penelitian menunjukkan pertama, kondisi intenal berpengaruh
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42
positif terhadap strategi pemberian kredit pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Kedua, Calon debitur berpengaruh positif terhadap strategi pemberian kredit pada BPR di Provinsi Jawa Tengah. Ketiga, kondisi lingkungan berpengaruh postif terhadap strategi pemberian kredit pada BPR di provinsi Jawa Tengah. Keempat, Strategi pemberian kredit berpengaruh negatif terhadap Non Performing Loan pada BPR di Provinsi Jawa Tengah.
E. Kerangka Penelitian 1. Kontribusi Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit Kondisi internal koperasi diduga berkontribusi terhadap pemberian kredit di koperasi. Kondisi internal koperasi merupakan suatu keadaan yang keberadaannya ada dalam seluruh aktivitas koperasi. Kondisi internal koperasi didalamnya termasuk segala sesuatu yang berkaitan dengan kinerja yang kooperatif dan professional menyangkut kemampuan baik dinilai dari sumber daya manusia maupun semua sistem di suatu lembaga bank. Kondisi internal koperasi berhubungan erat dengan pemberian kredit, sebagaimana perlu kualitas yang baik untuk menentukan pemberian kredit yang tepat. Hal ini disebabkan karena kondisi internal yang berkualitas dapat berpengaruh terhadap rangsangan postif bagi calon-calon anggota baru dalam cara pemberian kredit yang layak dan tepat. Oleh karena itu kondisi internal didalamnya perlu adanya peningkatan kemampuan dalam memberikan kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43
untuk mendapatkan para anggota baru dan kempuan untuk menyelesaikan semua permasalahan yang terjadi di dalam koperasi khususnya apabala terjadi kredit macet. Sehingga semua aktivitas di koperasi dapat berjalan dengan lancar dan bagi pihak koperasi sendiri mendapatkan pula keuntungan dari pendapatan kredit. 2. Kontribusi Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit Kondisi anggota koperasi diduga berkontribusi terhadap Pemberian kredit di koperasi. Kondisi anggota merupakan keadaan di mana terdapat pada semua yang dinilai dari anggota-anggota koperasi. Para karyawan koperasi bagian perkreditan harus cerdas dalam melihat dan menilai keadaan yang dialami anggota baik yang bersifat melekat pada diri anggota maupun situasi yang melingkupi anggota. Kondisi anggota dapat dinyatakan dalam data melalui wawancara dan melihat secara langsung bagaimana keadaan yang sebenarnya dialami anggota serta informasi-informasi yang mendukung lainnya. Apabila karyawan koperasi dapat menganalisis kondisi anggota secara tepat maka dapat meminimalisasi kesalahan dalam pemberian kredit. Kondisi anggota berkontribusi signifikan dalam pemberian kredit, guna meningkatkan akan permintaan kredit dan meminimalisasi kredit macet. Artinya, dengan menilai kondisi anggota yang tepat maka proses pemberian kredit dapat berjalan dengan lancar.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44
3. Kontribusi Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit Kondisi lingkungan koperasi diduga berkontribusi terhadap Pemberian kredit di koperasi. Kondisi lingkungan koperasi merupakan segala situasi yang ada di luar koperasi, biasanya bersifat ancaman, tantangan, maupun peluang. Para karyawan koperasi bagian perkreditan harus cerdas dalam menghadapi ancaman dan tantangan dari luar, sebaiknya tantangan dijadikan motivasi untuk menjadi lebih maju sedangkan peluang adalah hal yang bisa menjadikan keuntungan tersendiri. Kondisi lingkungan koperasi sangat berkontribusi signifikan terhadap pemberian kredit, dikarenakan dengan melihat dan menilai situasi lingkungan koperasi yang baik atau tidaknya akan mempengaruhi cara dalam pemberian kreditnya. Apabila kondisi lingkungan koperasi terlihat baik dan menguntungkan bagi koperasi maka cara pemberian kreditnya akan dimudahkan dan sebaliknya apabila kondisi lingkungan itu terlihat rawan dan kurang menguntungkan bagi pihak koperasi maka cara pemberian kreditnya mengalami kesulitan dalam proses persetujuan kreditnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45
Kondisi Internal Koperasi
Kondisi Calon Anggota Koperasi
Pemberian Kredit
Kondisi Lingkungan Koperasi
Gambar II.1 Bagan Kerangka Penelitian
F. Hipotesis 1.
Kondisi Internal Koperasi berkontribusi signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
2.
Kondisi Anggota Koperasi berkontribusi signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
3.
Kondisi
Lingkungan
Koperasi
berkontribusi
signifikan
terhadap
Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. 4.
Kondisi
Internal,
Kondisi
Anggota,
dan
Kondisi
Lingkungan
berkontribusi signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah survei. Survei merupakan suatu cara yang utama untuk mengumpulkan data primer. Survei akan dilakukan kepada subyek penelitian dengan menyebarkan kuosioner. Penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam menganalisis dan mengambil kasus kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
B. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek penelitian Yang menjadi subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang akan menjadi responden atau memberi informasi yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan yaitu para karyawan pada bagian perkreditan yang bekerja di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. 2. Objek Penelitian Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah variabel-variabel yang akan diteliti yaitu kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi,
46
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47
kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di koperasi yang menawarkan kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung karena sebagian besar masyarakat di sana meminjam dana melalui kredit di koperasi. Permasalahannya di Koperasi Bunga Tanjung Lampung dalam pencairan dananya lama dikarenakan dana simpanan koperasi terbatas dan dananya sudah masuk ke saldo pinjaman. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November – Desember tahun 2012.
D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang sejenis, akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain (Arikunto, 2002). Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya karakteristik yang berlainan. Sesuai dengan masalah yang akan diteliti maka populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian perkreditan dari di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002). Berdasarkan masalah dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48
adalah karyawan bagian perkreditan di Koperasi Bunga Tanjung Lampung yang menawarkan kredit. Populasi yang akan diteliti berjumlah 51 karyawan di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. Sampel yang akan diambil dan diteliti adalah 33 karyawan bagian perkreditan dari di Koperasi Bunga Tanjung Lampung yang menawarkan kredit. Penelitian ini menggunakan teknik sampel Purpusive Sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan tujuan tertentu. Alasan dipilihnya teknik ini karena peneliti akan mengambil sampel dari karyawan bagian perkreditan pada di Koperasi Bunga Tanjung Lampung.
E. Sumber Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Data dan Sumber Data Dalam pengumpulan data digunakan dua macam data yaitu data primer dan data sekunder. a. Data primer merupakan sekumpulan data yang berkaitan langsung dengan objek dan subyek penelitian. Data primer dalam penelitian ini adalah data hasil penelitian kuisoner yang diperoleh dari responden atau karyawan bagian perkreditan pada di Koperasi Bunga Tanjung Lampung yang menawarkan kredit. Data primer ini meliputi data pemberian kredit, kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi, dan kondisi lingkungan koperasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49
b. Data sekunder merupakan sekumpulan data pelengkap luar data primer. Yang termasuk data skunder adalah gambaran umum Koperasi Bunga Tanjung Lampung yang menawarkan kredit, jumlah nasabah, jumlah karyawan, dan organisasi/instansi yang bekerjasama.
2. Teknik Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah: a. Wawancara Wawancara merupakan cara mengumpulkan informasi dengan tanya jawab secara betatap muka dengan responden. b. Kuesioner Kuisioner adalah daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. c. Dokumentasi Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh dari catatan-catatan dan dokumen-dokumen historis.
F. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Pengukurannya 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas (Independent Variable) Variabel bebas adalah variabel yang akan menjelaskan variabel terikat. variabel bebas dalam penelitian ini adalah kondisi internal koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50
(X1), kondisi anggota koperasi (X2), dan kondisi lingkungan koperasi (X3). b. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Variabel terikat adalah yang akan dijelaskan oleh variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pemberian kredit (Y). 2. Definisi Operasional a. Pemberian Kredit Pemberian Kredit merupakan keputusan untuk mengucurkan kredit dengan tingkat suku bunga kredit tertentu, jangka waktu kredit tertentu, cara pemasaran tertentu, nilai-nilai personal SDM, sistem informasi dan teknologi, dan tingkat kemampuan bekerjasama dengan pihak luar. Tabel III.1 Kisi-kisi Instrumen Pemberian Kredit Variabel
1
No. Item 1
1
2
3. Cara Pemasaran Kredit
1
3
-
-
1
4. Nilai-nilai Personal
1
4
-
-
1
5. Informasi dan Komunikasi
1
5
-
-
1
Indikator
Pemberi 1. Tingkat Suku Bunga Kredit an Kredit 2. Jangka Waktu Kredit
(+)
(-) -
No. Item -
Jumlah 1 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51
6. Kerjasama dengan Pihak Luar 7. Alokasi Sumber Daya Manusia
1
6
-
-
1
-
-
1
1
1
b. Kondisi Internal Koperasi Kondisi internal merupakan gambaran keadaan di dalam koperasi yang berkaitan dengan teknik pengelolaan kredit. Indikator yang diukur meliputi; proses persetujuan kredit, syarat pemberian kredit proses keputusan kredit, kapasitas account officer, peranan manajemen, proses pengendalian kredit, dan proses penagihan kredit.
Tabel III.2 Kisi-kisi Instrumen Kondisi Internal Koperasi (+)
No. Item
(-)
No. Item
Jumlah
Kondisi 1. Proses Persetujuan Kredit Internal Koperasi 2. Syarat Pemberian Kredit
2
2&3
1
1
3
1
4
1
5
2
3. Kapasitas account officer
1
6
1
7
2
4. Proses Keputusan Kredit
2
8&9
-
-
2
5. Proses Pengendalian Kredit
1
10
-
-
1
6. Proses Penagihan Kredit
1
11
1
12
2
7. Proses Evaluasi Kredit
2
13 &
-
-
2
Variabel
Indikator
14
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52
c. Kondisi Anggota Koperasi Kondisi anggota merupakan latar belakang anggota yang akan memanfaatkan kredit di koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan anggota koperasi, pemanfaatan kredit oleh anggota koperasi, dan integritas anggota koperasi. Tabel III.3 Kisi-kisi Instrumen Kondisi Anggota Koperasi Variabel
Indikator
(+)
No. Item 1, 3, 4,
(-) 1
No. Jumlah Item 2 5
Kondisi 1. Keadaan Anggota (5C) Anggota Koperasi
4
2. Pemanfaat Kredit oleh Anggota
2
6&8
1
7
3
3. Integritas Anggota
1
9
1
10
2
&5
d. Kondisi Lingkungan Koperasi Kondisi lingkungan koperasi merupakan gambaran keadaan yang ada di lingkungan sekitar koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan alam, perkembangan perekonomian, persaingan koperasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53
Tabel III.4 Kisi-kisi Instrumen Kondisi Lingkungan Koperasi Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi
(+)
No. Item
(-)
1. Faktor Alam
1
1
-
-
1
2. Perkembangan Perekonomian
2
2&3
1
4
3
3. Faktor Persaingan Usaha
1
5
4. Perubahan Tekonologi 5. Perubahan Peraturan Pemerintah
1
6
-
-
1
1
7
-
-
1
Indikator
4. Variabel dan Indikator Pengukuran a. Kondisi Internal Koperasi (X1) Indikator Pengukurannya: 1) Proses Persetujuan Kredit 2) Syarat Pemberian Kredit 3) Kapasitas Account Officer 4) Proses Keputusan Kredit 5) Proses Pengendalian Kredit 6) Proses Penagihan Kredit b. Kondisi Anggota Koperasi (X2) Indikator Pengukurannya:
No. Jumlah Item
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 54
1) Keadaan Anggota Koperasi (5C) 2) Pemanfaatan Kredit Oleh Anggota Koperasi 3) Integritas Anggota Koperasi c. Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) Indikator Pengukurannya: 1) Faktor Alam 2) Perkembangan Perekonomian 3) Faktor Persaingan Usaha 4) Perubahan Teknologi 5) Perubahan Peraturan Pemerintah d. Pemberian Kredit (Y) Indikator Pengukurannya: 1) Tingkat Suku Bunga Kredit 2) Jangka Waktu Kredit 3) Cara Pemasaran Kredit 4) Nilai-Nilai Personal 5) Informasi dan Komunikasi 6) Kerjasama Dengan Pihak Luar
G. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian dan telah teruji validitas atau reliabilitasnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 55
(Sugiyono, 2007). Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang disebarkan kepada responden. Sistem yang digunakan adalah berupa pemberian skor berdasarkan skala Likert. Skala Likert adalah skala yang digunakan dalam kuesioner agar mempermudah responden dalam menjawab pertanyaan, kemudian responden menjawab pertanyaan sesuai dengan kode yang ada dalam kuesioner. Jawaban dari para responden yang tercantum dalam kuesioner bersifat tertutup dan dijamin kerahasiaanya. Skala yang digunakan adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2010): Tabel III.5 Skala Likert No. 1. 2. 3. 4.
Alternatif Jawaban Sering (SL) Selalu (SR) Jarang (JR) Tidak Pernah (TP)
Pernyataan Positif Skor 4 Skor 3 Skor 2 Skor 1
Pernyataan Negatif Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4
H. Analisis Deskriptif 1. Deskripsi Data tentang Kondisi Internal Kondisi internal merupakan gambaran keadaan di dalam koperasi yang berkaitan dengan teknik pengelolaan kredit. Indikator yang diukur meliputi; proses persetujuan kredit, syarat pemberian kredit, proses keputusan kredit, kapasitas account officer, peranan manajemen, proses pengendalian kredit, dan proses penagihan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 56
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx = jumlah skor N = jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk mengetahui penilaian kondisi internal terhadap pemberian kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval dibawah ini: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 27-16 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi internal adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 57
Tabel III.6 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Internal Interval Skor Kategori 23,3 – 27 3 Kondisi internal mendukung 19,5 – 23,2 2 Kondisi internal cukup mendukung 16 -19,4 1 Kondisi internal tidak mendukung
Kategori kondisi internal dapat digolongkan menjadi tiga : a. Kondisi Internal Mendukung Kondisi
Internal
mendukung dapat
dilihat apabila karyawan
memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit cepat, tepat dan mudah sesuai dengan prosedur koperasi. Karyawan memberikan syarat pemberian kredit jelas dan mudah serta proses keputusan kredit cepat dan tepat sasaran. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya maksimal. Koperasi
bunga
berkualitas.
tanjung memiliki
Karyawan
bunga
peranan
tanjung
manajemen
melaksanakan
yang proses
pengendalian kredit yang bertangungjawab dan menjalankan proses penagihan kredit secara maksimal. b. Kondisi Internal Cukup mendukung Kondisi Internal cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam memproses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 58
persetujuan kredit, waktunya kurang cepat dan cukup rumit. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit kurang jelas dan cukup rumit serta proses keputusan kredit kurang cepat dan kurang tepat sasaran. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer dan peranan manajemen yang kinerjanya kurang maksimal dan kurang berkualitas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit kurang bertangungjawab dan proses penagihan kredit kurang maksimal. c. Kondisi Internal Tidak Mendukung Kondisi Internal tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit lambat dan sangat rumit. Karyawan memberikan syarat pemberian kredit tidak jelas dan sangat rumit serta proses keputusan kredit lambat dan tidak tepat sasaran. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya tidak maksimal dan peranan manajemen tidak berkualitas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit tidak bertangungjawab dan proses penagihan kredit tidak maksimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 59
2. Deskripsi Data Tentang Kondisi Anggota Kondisi anggota merupakan latar belakang anggota yang akan memanfaatkan kredit di koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan anggota koperasi (5C), pemanfaatan kredit oleh anggota koperasi, dan integritas anggota koperasi. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅ = rata-rata (mean)
Σx = jumlah skor N = jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk
mengetahui
penilaian
kondisi
anggota
terhadap
pemberian kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini : Interval = Skor tertinggi- skor terendah Kategori = 26 - 15 3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 60
= 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi anggota adalah: Tabel III.7 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Anggota Interval Skor Kategori 22,3 – 26 3 Kondisi anggota mendukung 18,5 – 22,2 2 Kondisi anggota cukup Mendukung 15 – 18,4 1 Kondisi anggota tidak mendukung Kategori kondisi anggota dapat digolongkan menjadi tiga : a. Kondisi Anggota Mendukung Kondisi anggota mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi yaitu anggota koperasi memiliki watak dan kepribadian jujur dan bertanggung jawab. Modal anggota mencukupi, kondisi anggota sehat, kemampuan dan kesanggupan anggota tinggi, serta ada jaminan dari anggota. Anggota dalam pemanfaatan kredit sesuai dengan tujuan awal dan integritas anggota baik. b. Kondisi Anggota Cukup Mendukung Kondisi anggota cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi yaitu anggota koperasi kurang memiliki
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 61
watak dan kepribadian jujur dan bertanggung jawab. Modal anggota terbatas,
kondisi
anggota
kurang
sehat,
kurang
mempunyai
kemampuan dan kesanggupan pengembalian kredit, jaminan dari anggota kurang mencukupi. Anggota dalam pemanfaatan kredit sedikit menyimpang dari tujuan awal dan integritas anggota kurang baik. c. Kondisi Anggota Tidak Mendukung Kondisi anggota tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi yaitu anggota koperasi memiliki watak dan kepribadian buruk, modal anggota tidak mencukupi, kondisi anggota tidak sehat, kemampuan dan kesanggupan anggota rendah, serta tidak ada jaminan dari anggota. Anggota dalam pemanfaatan kredit tidak pada tujuan awal dan integritas anggota buruk.
3. Deskripsi Data Tentang Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan koperasi merupakan gambaran keadaan yang ada di lingkungan sekitar koperasi. Indikator yang diukur meliputi; keadaan alam, perkembangan perekonomian, persaingan koperasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan pemerintah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 62
Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx = jumlah skor N = jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk
mengetahui
penilaian
kondisi
lingkungan
terhadap
pemberian kredit dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini dengan dasar Skala Likert: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 24 - 13 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi lingkungan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 63
Tabel III.8 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Lingkungan Interval Skor Kategori 20,3 – 24 3 Kondisi lingkungan mendukung 16,5 – 20,2 2 Kondisi lingkungan cukup mendukung 13 – 16,4 1 Kondisi Lingkungan tidak mendukung
Kategori Kondisi Lingkungan dapat digolongkan menjadi tiga : a. Kondisi Lingkungan Mendukung Kondisi lingkungan yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan pembayaran
bahwa kredit,
keadaan
alam
perkembangan
yang
mendukung
perekonomian
naik
dalam pesat,
persaingan koperasi sangat ketat, perubahan teknologi semakin berkembang dan peraturan pemerintah yang mendukung. b. Kondisi Lingkungan Cukup Mendukung Kondisi lingkungan yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan alam yang cukup mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian cukup naik, persaingan koperasi cukup ketat, perubahan teknologi cukup berkembang dan peraturan pemerintah yang cukup mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 64
c. Kondisi Lingkungan Tidak Mendukung Kondisi lingkungan yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan alam tidak mendukung dalam pembayaran
kredit,
perkembangan
perekonomian
tidak
naik,
persaingan koperasi tidak mendukung, perubahan teknologi tidak berkembang dan peraturan pemerintah yang tidak mendukung.
4. Deskripsi Data Tentang Pemberian Kredit Pemberian Kredit merupakan keputusan untuk mengucurkan kredit dengan tingkat suku bunga kredit tertentu, jangka waktu kredit tertentu, cara pemasaran tertentu, nilai-nilai personal SDM, sistem informasi dan teknologi, dan tingkat kemampuan bekerjasama dengan pihak luar. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx = jumlah skor
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 65
N = jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk
mengetahui
penilaian
pemberian
kredit,
dapat
ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 28-17 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian pemberian kredit adalah: Tabel III.9 Interval Rata-Rata Penilaian Pemberian Kredit Interval Skor Kategori 24,3 – 28 3 Pemberian kredit tepat/layak 20,5 – 24,2 2 Pemberian kredit ragu-ragu 17 – 20,4 1 Pemberian kredit tidak tepat/layak
Kategori kepuasan kerja guru dapat digolongkan menjadi tiga : a. Pemberian Kredit Tepat/Layak Pemberian kredit yang tepat/layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit yang kecil/sedikit, pemberian Jangka waktu kredit longgar, pemasaran kredit di koperasi selalu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 66
inofatif dan kreatif, nilai-nilai personal SDM, baik karyawan maupun anggota bermutu. Karyawan mempunyai kemampuan yang baik dalam mengaplikasikan
informasi
dan
teknologi,
serta
kemampuan
bekerjasama dengan pihak luar. b. Pemberian Kredit Ragu-ragu Pemberian kredit yang ragu-ragu dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit yang cukup tinggi, pemberian Jangka waktu kredit terbatas, pemasaran kredit di koperasi terkadang inofatif dan kreatif, nilai-nilai personal SDM cukup baik, kemampuan karyawan cukup baik dalam mengaplikasikan informasi dan teknologi, serta kemampuan karyawan cukup baik dalam bekerjasama dengan pihak luar. c. Pemberian Kredit Tidak Tepat/Layak Pemberian kredit yang tidak tepat/layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban kuesioner. Hal ini menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit tinggi/besar, pemberian Jangka waktu kredit sedikit, pemasaran kredit di koperasi tidak pernah inofatif dan kreatif, nilai-nilai personal SDM buruk, kemampuan karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 67
buruk
dalam
mengaplikasikan
informasi
dan
teknologi,
serta
kemampuan karyawan buruk dalam bekerjasama dengan pihak luar.
I. Uji Validitas dan Reliabilitas 1.Uji Validitas Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur tersebut benar-benar mengukur apa yang diukur. Validitas suatu instrumen penelitian dapat diketahui dengan cara menganalisis butir kuesioner, skorskor jawaban responden yang ada pada butir pertanyaan dikorelasikan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi Product Moment (Arikunto, 2002). Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut : ( √[ Keterangan: rxy
) ( (
) ][
)(
) (
= Koefisien korelasi Product Moment
X
=Skor dari setiap item pertanyaan
Y
= Skor sub total dari semua item
N
= Jumlah sampel
Pengujian
) ]
tingkat
validitas
kuesioner
dilakukan
dengan
menggunakan teknik korelasi product moment dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05. Apabila nilai r hitung (output hasil olahan SPSS 17.0 for
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 68
windows) yang diperoleh lebih besar dari r tabel, menunjukkan bahwa alat pengukur tersebut valid. Pengujian validitas menggunakan 33 responden untuk jumlah responden (n) = 32 dan besarnya df dapat dihitung 32-2 = 30 dengan df=30 dan alpha = 0,05 didapat r tabel = 0,361 (Ghozali, 2007). Dengan demikian jika suatu r hitung > r tabel = 0,361 maka item pernyataan dinyatakan valid. Hasil uji validitas adalah sebagai berikut:
1)
Variabel Kondisi Internal Koperasi (X1)
Tabel III.10 Pengujian Validitas Kondisi Internal Koperasi (X1) No.
Butir r hitung Pernyataan 1 X1_P1 0,386 2 X1_P2 0,421 3 X1_P4 0,398 4 X1_P6 0,583 5 X1_P7 0,624 6 X1_P11 0,490 7 X1_P12 0,518 8 X1_P13 0,394 9 X1_P14 0,495 Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
t hitung
Status
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Variabel Kondisi Internal Koperasi (X1) dari 14 item peryataan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05 adalah 9 item dan 5 item lainya kurang dari 0,05. Jadi ke 9 item pernyataan tersebut dinyatakan valid dan ke 5 item peryataan lainya dinyatakan tidak valid sehingga harus dibuang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 69
2)
Variabel Kondisi Anggota Koperasi (X2) Tabel III.11 Pengujian Validitas Kondisi Anggota Koperasi (X2)
No.
Butir r hitung Pernyataan 1 X2_P2 0,712 2 X2_P3 0,475 3 X2_P4 0,605 4 X2_P5 0,611 5 X2_P6 0,498 6 X2_P7 0,629 7 X2_P8 0,529 8 X2_P9 0,405 9 X2_P10 0,569 Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
t hitung
Status
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Variabel Kondisi Anggota (X2) dari 10 item peryataan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05 adalah 9 item dan 1 item lainya kurang dari 0,05. Jadi ke 9 item pernyataan tersebut dinyatakan valid dan ke 1 item peryataan lainya dinyatakan tidak valid sehingga harus dibuang.
3)
Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) Tabel III.12 Pengujian Validitas Kondisi Lingkungan Koperasi (X3)
No.
Butir r hitung Pernyataan 1 X2_P1 0,374 2 X2_P2 0,399 3 X2_P3 0,608 4 X2_P4 0,472 5 X2_P5 0,497 6 X2_P7 0,538 Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
t hitung
Status
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 70
Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) dari 7 item peryataan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05 adalah 6 item dan 1 item lainya kurang dari 0,05. Jadi ke 6 item pernyataan tersebut dinyatakan valid dan ke 1 item peryataan lainya dinyatakan tidak valid sehingga harus dibuang.
4)
Variabel Pemberian Kredit (Y) Tabel III.13 Pengujian Validitas Pemberian Kredit
No.
Butir r hitung Pernyataan 1 Y_P1 0,497 2 Y_P2 0,579 3 Y_P3 0,566 4 Y_P4 0,427 5 Y_P5 0,477 6 Y_P6 0,380 7 Y_P7 0,428 Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
t hitung
Status
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Variabel Pemberian Kredit (Y) dari 7 item peryataan yang nilai signifikansi lebih dari 0,05. Jadi ke 7 item pernyataan tersebut dinyatakan valid semua sehingga dapat diteliti.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat peraga dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 71
Pengukuran reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini menggunakan metode Alpha. Pertanyaan akan diuji reliabilitasnya apabila nilai r alpha > r tabel. Sebuah kuesioner dikatakan reliabel atau tidak dengan melihat besarnya nilai alpha, caranya yaitu dengan membandingkan nilai rhitung dengan rtabel. Kuesioner dikatakan reliabel apabila rhitung > rtabel, sedangkan kuesioner dinyatakan tidak reliabel apabila rhitung ≤ rtabel (Hastono, 2001).Alpha memiliki rumus sebagai berikut : 2 k b rII = 1 2 t k 1
Keterangan: rII
= Reliabilitas instrument
σt2
= Variabel total
σb2
= Jumlah varian butir
k
= Banyaknya butir pertanyaan
Uji reliabilitas instrument dilakukan dengan melihat Cronbach’s Alpha pada masing-masing variabel. Apabila nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 maka butir-butir pernyataan tersebut dinyatakan reliabel, dan sebaliknya. Tabel III.14 Tingkat Keterandalan Instrumen Penelitian No. 1 2 3 4 5
Koefisien Alpha 0,800 - 1,00 0,600 - 0,799 0,400 - 0,599 0,200 - 0,399 0,0 < 0,199
Tingkat Keterandalan Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 72
Tabel III.15 Hasil Pengujian Reliabilitas Variabel
Nilai r hitung
Nilai r tabel
Kondisi Internal 0,786 0,6 Koperasi (X1) Kondisi 0,832 0,6 Anggota (X2) Kondisi Lingkungan 0,722 0,6 (X3) Pemberian 0,749 0,6 Kredit (Y) Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
Keterangan
Tingkat Keterandalan
Reliabel
Tinggi
Reliabel
Sangat Tinggi
Reliabel
Tinggi
Reliabel
Tinggi
1) Uji Reliabilitas Variabel Kondisi Internal Koperasi Berdasarkan hasil dari tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa dari 9 butir pernyataan pada variabel kondisi internal koperasi diperoleh nilai
sebesar 0,786. Pengambilan kesimpulan
dilakukan dengan membandingkan nilai, bila
dan
.
Dengan jumlah data (n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
>
(0,786 > 0,6). Ini berarti
bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel kondisi internal koperasi dapat dikatakan andal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 73
2) Uji Reliabilitas Kondisi Anggota Koperasi Pada variabel Kondisi Anggota diperoleh nilai
sebesar 0,832.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai, bila
dan
. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30
responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
>
(0,832 > 0,6). Ini berarti bahwa butir-butir
pernyataan pada variabel kondisi anggota dapat dikatakan andal. 3) Uji Reliabilitas Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi Pada variabel Kondisi Lingkungan Koperasi diperoleh nilai sebesar
0,722.
Pengambilan
membandingkan nilai, bila
kesimpulan dan
dilakukan
dengan
. Dengan jumlah data
(n) sebanyak 30 responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
>
(0,722 > 0,6). Ini berarti
bahwa butir-butir pertanyaan pada variabel kondisi lingkungan koperasi dapat dikatakan andal. 4) Uji Reliabilitas Variabel Pemberian Kredit Pada variabel pemberian kredit diperoleh nilai
sebesar 0,749.
Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan membandingkan nilai, bila
dan
. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 74
responden dan derajat keyakinan sebesar 0,6 sehingga dapat dikatakan penelitian ini reliabel. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
>
(0,749> 0,6). Ini berarti bahwa butir-butir
pertanyaan pada variabel pemberian kredit dapat dikatakan andal.
J. Uji Prasyarat 1.Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring berdistribusi normal, sehingga analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Dalam uji normalitas ini digunakan rumus uji satu sampel dari Kolmogorov-Smirnov, yaitu tingkat kesesuaian antara distribusi harga satu sampel (skor observasi) dan distribusi teoritisnya. Uji ini menetapkan suatu titik di mana teoritis dan yang terobservasi mempunyai perbedaan terbesar, artinya distribusi sampling yang diamati benar-benar merupakan observasi suatu sampel random dari distribusi teoritis (Ghozali, 2002). Alat statistik untuk pengujian normalitas data penelitian ini adalah tes Kolmogorov-Smirnov. Adapun rumus uji Kolmogorov-Smirnov untuk normalitas sebagai berikut (Ghozali, 2002):
D maksimum Fo X S n X Keterangan:
D
= Deviasi maksimum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 75
F0
= Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang ditentukan
S n X = Distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi Kriteria penerimaan: a. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 diterima. b. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov lebih kecil dari nilai probabilitas (ρ = 0,05) maka H0 ditolak. Dengan kata lain bila probabilitas () yang diperoleh melalui perhitungan lebih besar dari taraf signifikan 5%, berarti sebaran data variabel normal. Apabila probabilitas () yang diperoleh melalui perhitungan lebih kecil dari taraf 5% berarti sebaran data variabel tidak normal. 2. Uji Linieritas Uji linieritas dimaksudkan untuk mengetahui linier tidaknya suatu hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Pengujian linieritas dilakukan dengan menggunakan rumus (Sudjana, 1996): 2
FS S
TG 2 G
Kriteria pengujian linieritas yaitu dengan membandingkan nilai Fhitung dengan Ftabel. Distribusi Fhitung menggunakan derajat kebebasan pembilang = (k-2) dan derajat kebebasan penyebut = (n-k). apabila diperoleh Fhitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 76
lebih kecil daripada Ftabel, maka hubungan kedua variabel tersebut dikatakan linier.
K. Uji Asumsi Klasik 1. Multikolinearitas Uji multikolinieritas adalah masalah yang timbul berkaitan dengan adanya hubungan linier di antara variabel-variabel bebas (Sumodiningrat, 2004:282). Masalah ini tidak akan terjadi pada hubungan nir-linier di antara variabel-variabel bebas. Cara untuk mendeteksi adanya multikolinearitas salah satunya dengan Variance Inflation Factor dan Tolerance, jika terdapat sejumlah k variabel independen tidak termasuk konstanta di dalam sebuah model, maka varian dari koefisien regresi parsial dapat ditulis sebagai berikut (Widarjono, 2009):
( )
R2j merupakan R2 yang diperoleh dari regresi auxiliary antara variabel independen dengan variabel independen sisanya (k-1), sedangkan VIF adalah Variance Inflation Factor. Ketika R2j mendekati satu atau dengan kata lain kolinieritas antar variabel independen maka VIF akan naik dan mendekati tak terhingga jika nilainya R2j= 1. VIF
dapat
digunakan
untuk
mendeteksi
masalah
multikolinearitas dalam model regresi berganda. Jika nilai VIF semakin
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 77
membesar maka diduga ada multikolinearitas, sedangkan jika nilai VIF melebihi angka 10 maka dikatakan ada multikolinearitas karena nilai R2j melebihi dari 0,90. Selain VIF juga digunakan nilai tolerance untuk mendeteksi multikolinearitas dalam model regresi berganda, nilai tolerance (TOL) dapat dicari menggunakan rumus (Widarjono, 2009): TOL = (1 - R2j) Jika R2j= 0 berarti tidak ada kolinearitas antara variabel independen, maka nilai TOL = 1 dan sebaliknya jika R2j= 1 berarti ada kolinearitas antar variabel independen maka nilai TOL = 0. 2. Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas adalah suatu keadaan di mana nilai residualnya tidak konstan untuk semua nilai variabel bebas (Supranto. J, 2004:51). Dalam penelitian ini untuk mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan teknik White dengan mengembangkan sebuah metode yang tidak memerlukan asumsi tentang adanya normalitas pada variabel gangguan. Langkah-langkah untuk uji metode White sebagai berikut (Widarjono, 2009): a. Estimasi persamaan dan dapatkan residualnya (êi) b. Lakukan regresi auxiliary pada persamaan sehingga mendapatkan nilai koefisien determinasi (R2):
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 78
1) Regrasi auxiliary tanpa perkalian antar variabel independen (no cross terms) 2) Regresi auxiliary dengan perkalian antar variabel independen (cross terms) c. Hipotesis nol dalam uji White adalah tidak ada heterokedastisitas, uji White didasarkan pada jumlah sampel (n) dikalikan dengan R2 yang akan mengikuti distribusi chi-squares dengan degree of freedom sebanyak variabel independen tidak termasuk kosntanta dalam regresi auxiliary. Nilai hitung chi-squares (X2) dapat dicari dengan rumus:
d. Jika nilai chi-square hitung (n.R2) lebih besar dari nilai X2 kritis dengan derajat kepercayaan tertentu () maka ada heterokedastisitas dan sebaliknya jika chi-squares hitung lebih kecil dari nilai X2 kritis menunjukkan tidak adanya heterokedastisitas. 3. Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan berdasarkan data time serie/cross section. Autokorelasi muncul karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya, masalah ini sering ditemukan apabila kita menggunakan data runtut waktu. Hal ini disebabkan karena gangguan pada seorang individu atau kelompok cenderung mempengaruhi gangguan pada individu atau
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 79
kelompok yang sama pada periode berikutnya, masalah autokorelasirelatif jarang terjadi karena gangguan pada observasi yang berbeda berasal dari individu atau kelompok yang berbeda (Kuncoro, 2007). Cara untuk mendeteksi masalah autokorelasi, salah satunya menggunakan uji Durbin-Watson (d2). Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi, maka Durbin-Watson mengembangkan distribusi probabilitas yang berbeda. Uji statistik Durbin-Watson tersebut didasarkan dari residual metode OLS (Widarjono, 2009): Durbin-Watson telah berhasil mengembangkan uji statistik yang disebut uji statistik d, sehingga berhasil menurunkan nilai kritis batas bawah (dL) dan batas atas (dU) sehingga jika nilai d terletak di luar nilai kritis maka ada tidaknya autokorelasi baik positif atau negatif dapat diketahui. Penentuan ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat dengan jelas dalam tabel 3.1 atau dengan menggunakan gambar 3.2 (Widarjono, 2009).
Autokorelasi Positif
O
Ragu-Ragu
Tidak Ada
Ragu-Ragu
Autokorelasi
dL
dU2
Autokorelasi Negatif
4 - dU
4 - dL
Gambar III.1. Statistik Durbin-Watson d
4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 80
Tabel III.16 Uji Statistik Durbin-Watson d Nilai Statistik d
Hasil
0 < d < dL
Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi positif
d L ≤ d ≤ dU
Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan
dU ≤ d ≤ 4 – dU 4 – dU ≤ d ≤ 4 – dL 4 – dL ≤ d ≤ 4
Menerima hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/ negatif Daerah keragu-raguan; tidak ada keputusan Menolak hipotesis nol; ada autokorelasi negatif
Alternatif lain untuk mendeteksi masalah autokorelasi selain uji Durbin-Watson adalah uji Lagrange Multiplier (LM) yang dikembangkan oleh Breusch-Godfrey. Langkah-langkah untuk menguji LM adalah sebagai berikut (Widarjono, 2009): a. Estimasi persamaan Yt = β0 + β1Xt + et dengan metode OLS dan kita dapatkan residualnya. b. Melakukan regresi residual êt dengan variabel independen Xt (jika ada lebih dari satu variabel independen maka kita harus masukkan semua variabel independen) dan lag dari residual et-1, et-2, ..., et-p. Langkah kedua ini dapat ditulis sebagai berikut: êt =0 + 1 Xt + 1êt-1 + 2êt-2 + ... + pêt-p + Vt Kemudian dapatkan R2 dari regresi persamaan tersebut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 81
c. Jika sampel adalah besar, maka menurut Breusch-Godfrey maka model dalam persamaan êt =0 + 1 Xt + 1êt-1 + 2êt-2 + ... + pêt-p + Vt akan mengikuti distribusi Chi-Squares dengan df sebanyak p yaitu panjangnya kelambanan residual dalam persamaan tersebut. Nilai hitung statistik ChiSquares dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: (n – p) R2 = X2p Jika (n – p) R2 yang merupakan Chi-Squares (X) hitung lebih besar dari nilai kritis Chi-Squares (X) pada derajat kepercayaan tertentu (), maka menolak hipotesis nol (Ho). Hal ini berarti paling tidak ada satu dalam persamaan
êt =1êt-1+ 2êt-2 + ... + pêt-p + Vtsecara statistik
signifikan tidak sama dengan nol. Ini menunjukkan adanya masalah autokorelasi dalam model. Sebaliknya jika nilai Chi-Squares hitung lebih kecil dari nilai kritisnya maka kita menerima hipotesis nol. Artinya model tidak mengandung unsur autokorelasi karena semua nilai sama dengan nol. Penentuan tidak adanya masalah autokorelasi juga bisa dilihat dari nilai probabilitas Chi-Squares (X). Jika nilai probabilitas lebih besar dari nilai yang dipilih maka kita menerima Ho yang berarti tidak ada autokorelasi. Sebaliknya jika nilai probabilitas lebih kecil dari nilai yang dipilih maka kita menolak Ho yang berarti ada masalah autokorelasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 82
Kelemahan uji LM yang dikembangkan oleh Breusch-Godfrey adalah menentukan panjangnya kelambanan (p) untuk variabel residual. Keputusan ada tidaknya masalah autokorelasi sangat tergantung dari kelambanan yang dipilih, untuk memilih panjangnya lag residual yang tepat bisa menggunakan kriteria yang dikemukakan oleh Akaike dan Schwarz. Berdasarkan kriteria tersebut, panjangnya lag yang dipilih adalah ketika nilai kriteria Akaike dan Schwarz paling kecil. Caranya kita melakukan regresi persamaan êt =0 + 1Xt + 1êt-1+ 2êt-2 + ... + pêt-p + Vtberkali-kali dengan diawali lag residual 1, kemudian dengan lag residual 2 dan seterusnya. Hasil dari regresi tiap lag ini kita akan mendapatkan nilai Akaike dan Schwarz, kemudian kita cari nilai absolut yang paling kecil.
L. Teknik Analisis Data Analisis regresi adalah suatu analisis yang mengukur kontribusi signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis Regresi digunakan untuk memprediksi seberapa jauh perubahan nilai variabel independen dimanipulasi/dirubah-rubah atau dinaik turunkan (Sugiyono 2007 : 275). Manfaat analisis regresi adalah untuk membuat keputusan apakah naik atau menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 83
1. Analisis Regresi Berganda Untuk menganalisis bagaimanakah kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi dan kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit digunakan metode Regresi Ganda, metode ini dipakai karena jumlah variabel independenya lebih dari satu variabel. Persamaan umu regresi ganda dengan tiga prediktor adalah: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e Keterangan: Y
= Pemberian Kredit
a
= Konstanta
b
= Koefisien Prediktor
X1
= Kondisi Internal Koperasi
X2
= Kondisi Anggota Koperasi
X3
= Kondisi Lingkungan Koperasi
e
= Variabel pengganggu (standard error) Untuk menguji koefisien korelasi digunakan rumus korelasi tiga
prediktor, yaitu sebagai berikut:
b1∑X1Y + b2∑X2Y + b3 ∑X3 Y Ry (1,2,3) =
∑Y² Keterangan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 84
Ry (1,2,3) = Koefisien korelasi antara Pemberian Kredit (Y) dengan Kondisi Internal Koperasi (X1), Kondisi Anggota Koperasi(X2), dan Kondisi Lingkungan Koperasi(X3). b (1, 2, 3)
= Koefisien Prediktor X1, X2, X3
X1
= Kondisi Internal Koperasi
X2
= Kondisi Anggota Koperasi
X3
= Kondisi Lingkungan Koperasi
Y
= Pemberian Kredit
2. Uji Model (Uji F) Uji F digunakan untuk menguji apakah model variabel X1, X2, X3 (Kondisi Internal Koperasi, Kondisi Anggota Koperasi, dan Kondisi Lingkungan Koperasi) dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (Pemberian Kredit). Langkah-langkah yang digunakan dalam uji ini (Santoso, 2000) adalah sebagai berikut : a. Menentukan formulasi Ho dan Ha Ho = Model X1, X2, X3 (Kondisi Internal Koperasi, Kondisi Anggota Koperasi, Kondisi Lingkungan Koperasi) tidak dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (Pemberian Kredit)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 85
Ha = Model X1, X2, X3 (Kondisi Internal Koperasi, Kondisi Anggota Koperasi, Kondisi Lingkungan Koperasi) dapat digunakan untuk mengukur variabel Y (Pemberian Kredit) 1) Taraf nyata α = 95 persen. 2) Derajat kebebasan F tabel (α , k, n-k -1). 3) Di mana, α = 0,05. 4) k = Jumlah variabel bebas. 5) n = Jumlah sampel. b. Menentukan kriteria pengujian. Ho diterima apabila F hitung < F tabel. Ho ditolak apabila F hitung > F tabel. 3. Uji Hipotesis (Uji t-test) Uji T-test merupakan statistik parametris yang dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif yang datanya berupa interval atau rasio (Sugiyono, 2007 : 95). Rumus T-test adalah sebagai berikut :
Keterangan : t = Nilai t yang dihitung, selanjutnya disebut t hitung X= Rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 86
µo= Nilai yang dihipotesiskan S = Simpangan baku n = Jumlah anggota sampel Hipotesis : a. Ho = tidak ada kontribusi signifikan kondisi internal koperasi terhadap pemberian kredit Ha = ada kontribusi signifikan kondisi internal koperasi terhadap pemberian kredit b. Ho = tidak ada kontribusi signifikan kondisi anggota koperasi terhadap pemberian kredit Ha = ada kontribusi signifikan kondisi anggota koperasi terhadap pemberian kredit c. Ho = tidak ada kontribusi signifikan kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit Ha = ada kontribusi signifikan kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit d. Ho = tidak ada kontribusi signifikan variabel kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi, kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 87
Ha = ada kontribusi signifikan variabel kondisi internal koperasi, kondisi anggota koperasi, kondisi lingkungan koperasi terhadap pemberian kredit Kriteria : t hitung < t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak t hitung > t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Koperasi Kredit Bunga Tanjung Koperasi dibangun dan dikembangkan dalam bingkai paradigma ekonomi kerakyatan: dari, oleh dan untuk anggota yang merupakan penerapan dan nilai demokrasi. Koperasi sebagai sarana pemberdayaan ekonomi rakyat yang terbukti mampu menterjemahkan konsep demokrasi ekonomi rakyat. Koperasi adalah kumpulan orang-orang yang saling percaya dan ingin mengusahakan kesejahteraan dalam kebersamaan. Oleh sebab itu, ukuran kesejahteraan bukan semata-mata dari kemajuan aspek ekonomi saja melainkan adanya keseimbangan dengan kesejahteraan sosial, peningkatan budaya dan kesehatan lingkungan. Koperasi kredit Bunga Tanjung berdiri pada tanggal 11 April 1989 dengan pengakuan legalitas dari Departemen Koperasi, Pengusaha Kecil dan Menengah, Kabupaten Lampung Tengah dengan Badan Hukum No: 374/BH/KDK.7.2/VII/1999 tanggal 16 Juli 1999. Apabila dihitung-hitung, selama ini Koperasi kredit Bunga Tanjung sudah berjalan dan beroperasi selama 23 tahun. Koperasi kredit Bunga Tanjung sekarang ini memiliki 1 kantor pusat dan 4 cabang kantor yang letak daerahnya berbeda. Kantor pusat koperasi kredit bunga tanjung tepatnya terletak di
88
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 89
desa Payung Batu Kec. Pubian Lampung Tengah. Sedangkan 4 kantor cabangnya terletak di sendang agung, srimulyo, kalirejo dan roworejo. Koperasi Bunga Tanjung menganut dan menetapkan nilai-nilai dan prinsipprinsip
koperasi
yaitu
menerapkan
rasa
menghargai
keragaman
anggota,
memprioritaskan pelayanan dan memberdayakan anggota, memperkuat solidaritas, antar anggota dan masyarakat luas, serta membantu mewujudkan pembangunan usaha-usaha yang ramah lingkungan demi tercapainya tujuan masyarakat yang damai dan sejahtera. Selain itu, Koperasi kredit Bunga Tanjung juga sebagai sarana pengembangan finansial dan pengembangan diri para anggota. Koperasi kredit Bunga Tanjung dikelola sesuai dengan AD/ART dengan nilai dan prinsip koperasi serta mempertimbangkan usulan-usulan dalam RAT yang dihadiri oleh pengurus, pengawas, karyawan dan perwakilan anggota koperasi.
B. Visi, Misi dan Tujuan Koperasi Kredit Bunga Tanjung 1. Visi Lembaga keuangan berbasis anggota yang terpercaya, aman dan mampu bersaing berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai koperasi kredit.
2. Misi Membangun kualitas anggota sebagai sumber daya melalui pendidikan yang dapat menumbuhkan sikap mandiri, inofatif serta memberikan pelayanan keuangan yang ramah, cepat dan teliti.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 90
3. Tujuan Koperasi Bunga Tanjung a. Mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka menggalang terlaksananya masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Menciptakan sumber kredit dari dan untuk anggota dengan bunga yang relatif murah. c. Mengembangkan sikap hidup hemat dalam penggunaan uang dengan cara bijaksana dan terencana.
C. Organisasi Koperasi Kredit Bunga Tanjung 1. Keanggotaan Berdasarkan laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas tahun buku 2011, jumlah anggota Koperasi Kredit Bunga Tanjung tahun 2011 mencapai 2.301 yang tersebar dibeberapa kabupaten antara lain Lampung Tengah, Pringsewu, Pesawaran, dan Bandar Lampung. Koperasi merupakan kenggotaan yang sukarela dan terbuka. Sedangkan, anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa, maka untuk menunjang operasional Koperasi Kredit Bunga Tanjung diperlukan beberapa ketentuan sebagai berikut: a. Persyaratan Menjadi Anggota 1) Warga Negara Indonesia dan bertempat tinggal di provinsi Lampung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 91
2) Berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah sampai dengan 69 tahun. 3) Mempunyai penghasilan atau mempunyai usaha produktif 4) Wajib mengikuti program pendidikan calon anggota 5) Menerima, memahami, taat pada anggaran dasar dan anggaran rumah tangga, serta pola kebijakan yang berlaku. 6) Mengisi surat permohonan menjadi anggota yang disediakan Koperasi Kredit Bunga Tanjung dengan dilampiri foto copy identitas diri. 7) Bersedia membayar: a) Uang Pangkal
Rp 10.000
b) Uang Sumbangan Gedung
Rp. 30.000
c) Uang Pendidikan
Rp. 25.000
d) Iuran Sosial dan Kesehatan
Rp. 25.000 pertahun
e) Simpanan Pokok
Rp. 100.000
f) Simpanan Wajib
Rp. 120.000 pertahun
g) Simpanan Sukarela Anggota
Rp. 40.000 minimal
TOTAL
Rp. 350. 000
b. Manfaat Menjadi Anggota 1) Anggota menjadi pemilik saham yang mempunyai hak dan kewajiban yang diatur dalam AD/ART.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 92
2) Anggota dapat menyimpan untuk investasi masa depan sambil membantu sesama anggota yang membutuhkan. 3) Anggota dapat meminjam dana dengan mudah dan cepat. 4) Anggota mendaptkan manfaat pendidikan dan pelatihan. 5) Anggota dapat bergabung dengan organisasi koperasi yang lebih luas seperti puskopdit, inkopdit dan kopdit tingkat internasional. 6) Anggota mendapatkan Deperma, Solkes, dan Solduta. c. Lain-lain 1) Anggota
berhenti
apabila
anggota
meninggal
dunia,
mengundurkan diri, dan diberhentikan. 2) Simpanan pokok bagi anggota lama akan dilakukan penyesuaian sesuai ketentuan yang berlaku saat ini. 3) Bagi anggota yang tidak melaksanakan kewajibanya yaitu menyetor simpanan wajib 6 bulan berturut-turut maka status keanggotaannya akan digolongkan menjadi anggota pasif. 4) Anggota pasif hanya berhak menerima balas jasa simpanan sebesar 50% dari deviden yang seharusnya diterima.
2. Kepengurusan Keperasi Kredit Bunga Tanjung dikelola sesui dengan AD/ART dengan menerapkan
nilai
dan
prinsip
koperasi
serta
mempertimbangkan
pendapat/usulan dalam RAT. Adapun tugas pengurus koperasi yaitu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 93
merumuskan pola kebijakan yang mengatur produk dan pelayanan bagi anggota. Pola kebijakan ini memuat aturan-aturan mengenai hak dan kewajiban anggota yang meliputi pendidikan dan pelatihan keanggotaan, simpanan pinjaman, serta pelayanan lainnya. Berikut ini adalah daftar susunan nama pengurus: a. Ketua
: Ant Suparnen
b. Wakil Ketua
: Supriono S.Pd
c. Sekretaris
: Yohanes Suyatno S.Pd
d. Bendahara
: C. Sarmi S.Pd
e. Anggota
: R. Wahyu Ponco Wiyantoro S.Pd
3. Kepengawasan Pengawas melaksanakan tugas dan kewajibannya yaitu membuat dan menyampaikan laporan-laporan kepengawasan selama periode tertentu pada RAT (Rapat Anggota Tahunan). Laporan yang disampaikan oleh pengawas berkaitan dengan pengawasan dan pemeriksaan kinerja dan hasil kerja pengurus. Selain itu, pengawas juga melaporkan kondisi pertumbuhan Koperasi Kredit Bunga Tanjung melalui beberapa aspek. Metode atau teknik yang digunakan oleh Badan Pengawasan yaitu: pengamatan/observasi, pemeriksaan, wawancara, dan perbandingan. Sedangkan materi pengawasan yaitu pada: aspek hukum dan organisasi, aspek usaha/keuangan, aspek manajemen, aspek permodalan, dan rasio pertumbuhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 94
dan perkembangan keuangan dan penilaian kesehatan. Berikut ini daftar nama pelaksana pengawasan pada Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah: a. Ketua
: Y. Sri Rohadi
b. Sekretaris
: L. Utoyo
c. Anggota
: M. Pramono S.Pd
4. Manajemen Manager koperasi bertugas mengelola kegiatan operasional Usaha Simpan Pinjam. Seorang manajer dibantu oleh para staf dan kolektor. Manajer juga menerapkan pembagian bidang kerja/tugas bagi para staf. Kegiatan yang dilaksanakan oleh pihak manajemen antara lain: pelayanan anggota koperasi, pelayanan simpanan, pelayanan pinjaman, pelayanan transfer uang, audit internal, membuat laporan keuangan, analisa kredit, pembukuan dan persiapan dokumen, dan evaluasi kredit. Berikut ini adalah daftar nama dan jabatan dari manajemen: a. Manajer
: Heri Warsanto S.Pd
b. Kabag Keuangan
: Puji Rahayu A.Md
c. Kabag Kredit Kantor Pusat
: C. Indah Antriani
d. Staf Kredit Kantor Pusat
: F. Sales Widodo : Hendri Purwoko : Muksin Dwiyanto
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 95
: Gigin Andriyas e. Kepala TP Kalirejo
: V. Jhoni A.Md
f. Kasir TP Kalirejo
: Ristiana A.Md
g. Staf Kredit TP Kalirejo
: F. Sri Handono : Salamah : M. Eko Stiyanto : Doni Saputra
h. Kepala TP Sendang Agung
: D. Hengu Arpanto
i. Staf Kredit TP Sendang Agung
: Y. Deo Heri Krismanto : Taukit : Bejo
j. Kepala TP Roworejo Staf Kredit TP Roworejo
: Y. Indaryanto : Agustinus Mardikun : Andi
k. Kepala TP Srimulyo
: Suli Ibadi
Kasir
: Marlina A.Md
Staf Kredit TP Srimulyo
: Ayu Rahayu : Nyono Saputra
l. Kasir 1
: Sriyanto
m. Kasir 2
: Andreas Deni Wiyono A.Md
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 96
5. Bagan Daftar Nama Karyawan Koperasi Kredit Bunga Tanjung PENGURUS
Ketua: Suparnen
Wakil Ketua: Supriono
Bendahara: Sarmi
Sekretaris: Yohanes
Anggota: Wiyantoro
PENGAWAS
Ketua: Rohadi
Anggota: Pramono
Sekretaris: Utoyo MANAJEMEN Ketua: Heri K. TP Kalirejo: Jhoni
K. TP Sendang Agung: Hengu
K. TP Roworejo: Indaryanto
Staf Kredit
Bagian Keuangan
Utoyo Karyawan Anggota Koperasi Gambar. IV.1 Bagan Daftar Nama Organisasi Koperasi Bunga Tanjung Sumber: Dokumen Koperasi, Bunga Tanjung 2012
K. TP Srimulyo: Suli
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 97
D. Laporan-Laporan Tahun Buku 2011 Laporan ini merupakan temuan fakta dalam melaksanakan kegiatan berkoperasi selama 1 tahun. Tahun 2011 adalah tahun dengan lonjakan keuangan yang cukup tinggi disebabkan karena tingkat pendapatan yang membaik., kesadaran untuk menyimpan tingggi, dan kepercayaan masyarakat kepada Koperasi Kredit Bunga Tanjung sudah tumbuh. Berikut ini adalah laporan kegiatan di setiap aspek yaitu: 1. Aspek Hukum dan Organisasi a. Koperasi Kredit Bunga Tanjung memilki kelengkapan Organisasi yaitu Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, Pola Kebijakan, Surat Keputusan Pengurus, dan Surat Perjanjian. b. Pengurus Koperasi Kredit Bunga Tanjung bekerja sesuai dengan peranan dan poljak yang telah disepakati pada RAT. c. Pelaksanaan peningkatan sumber daya manusia bagi pengurus dan anggota yaitu program pendidikan.
2. Aspek Keuangan a. Total kenaikan aset tahun ini sebesar 66,1% atau Rp. 7.170.558.794, hal ini melampaui target Koperasi Kredit Bunga Tanjung sebesar 35% atau Rp. 3.810.446.756 berdasarkan standar kehati-hatian. b. Aset tidak menghasilkan sebesar 16,3% atau Rp. 2.936.661.534 menurut standar kehati-hatian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 98
c. Total operasional sebesar 7,1% atau Rp. 1.031.512.101, dari total aset dan menurut standar kehati-hatian sebesar 3-5% dari total asset. d. Saldo pinjaman beredar per 31 Desember 2011 sebesar 76,8% dari total aset atau Rp. 13.838.248.935.
3. Aspek Managemen a. Roling karyawan beserta staf sudah berjalan. b. Fasilitas kantor tentang kebutuhan IT sudah memenuhi kebutuhan dan perkembangan teknologi saat ini. c. Pembagian kerja sudah sesuai dengan skillnya atau bidangnya masingmasing. d. Badan pengawas tidak menemukan penyalahgunaan wewenang dan jabatan. e. Penanganan kelalaian pinjaman telah dilakukan secara maksimal. f. Program pendidikan bagi anggota dan seluruh karyawan Koperasi Kredit Bunga Tanjung sudah terselenggarakan guna menigkatkan sumber daya manusia. g. Pencairan pinjaman sudah dianalisis dengan teliti untuk menghindari kredit macet.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 99
4. Aspek Permodalan a. Modal Lembaga Koperasi Kredit Bunga Tanjung saat ini 9,2% atau Rp.1.661.343.785 dari total aset, sedangkan tahun lalu 5,9%, idealnya 10%. b. Simpanan saham saat ini mencapai 32,4% atau Rp.5.840.960.751 menurut standar kehati-hatian, idealnya 10-20%. c. Jumlah simpanan non saham tahun 2011 sebesar 43,9% dari total asset atau Rp.7.914.698.465, idealnya adalah 70-80%. d. Total pendapatan per 31 Desember 2011 sebesar Rp.3.457.919.761. e. SHU tahun ini mencapai Rp.1.522.870.369, target tahun 2011 sebesar Rp.1.217.688.780.
E. Pola Kebijakan Koperasi Kredit Bunga Tanjung 1. Kebijakan Permodalan Dalam rangka menambah modal atau dana operasional Koperasi Kredit Bunga Tanjung agar dapat memenuhi kebutuhan pelayanan simpanan dan pinjaman anggota, maka pengurus menyusun pola kebijakan permodalan atau simpanan. Jenis-jenis Simpanan a. Simpanan Saham 1) Simpanan pokok, dibayar satu kali ketika masuk menjadi anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 100
2) Simpanan Wajib, dibayar setiap bulan yang besarnya ditentukan oleh RAT. 3) Simpanan Sukarela, dibayar secara sukarela. b. Simpanan Non Saham 1) Sibuhar adalah simpanan kebutuhan harian yang dapat diambil sewaktu-waktu oleh anggota koperasi. 2) Sibuhar Yunior adalah dikhusukan untuk anak-anak, supaya bisa terlatih untuk menabung. 3) Sipendik adalah simpanan yang direncanakan untuk pendidikan. 4) Sinaji adalah simpanan naik haji yang administrasinya tidak dikenai setiap bulannya. 5) Siharta adalah simpanan yang dimaksudkan agar anggota dapat memiliki dana di hari tua, berupa simpanan hari tua. 6) Sisuka adalah simpanan dengan sistem kontrak jangka waktu dan bunga menyesuaikan pasar. 7) Sipitung adalah simpanan dengan sistem kontrak. 8) Sidapin adalah simpanan dari hasil penyesuaian tabungan akibat akan mengajukan pinjaman.
2. Kebijakan Pinjaman Pinjaman adalah bentuk pelayanan koperasi yang bertujuan membantu kesejahteraan anggota sekaligus sebagai cara menyalurkan dana bagi anggota
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 101
koperasi. Selain itu, meningkatkan volume pelayanan pinjaman dan menjamin pelayanan pinjaman yang lebih baik dan aman guna pemenuhan kebutuhan anggota Koperasi Kredit Bunga Tanjung. a. Ketentuan umum yang harus diterapkan saat anggota mengajukan pinjaman antara lain: 1) Masa keaktifan sebagi anggota minimal 3 bulan, 2) Telah melunasi simpanan wajib sampai dengan bulan pada saat mengajukan pinjaman. 3) Mengisi formulir permohonan pinjaman secara lengkap 4) Pinjaman yang berusia > 70 tahun tidak dilindungi Daperma.
b. Jenis-jenis dan Persyaratan Pinjaman 1) Pinjaman Umum (Reguler) a) Pinjaman pertama maksimal 2 x simpanan (SP, SW, SS, dan sidapin) dan 50% disimpan pada SS. b) Keterlambatan angsuran didenda 6% c) Provisi 1% dari pencairan pinjaman d) CKP 1% dari pencairan pinjaman e) Di notariskan dan materai menyesuakan f) Menyimpan di SS atau sidapin minimal 3% dari pencairan pinjaman
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 102
g) Jangka waktu minimal 36 bulan dan dilindungi Daperma sampai dengan 100 juta 2) Pinjaman Investasi a) Wajib disimpan maksimal 155 dari jumlah pinjaman yang dikabulkan b) Plafon maksimal Rp.150.000.000 dan bunga pinjaman 2% c) Jasa pelayanan 2% , CKP 1%, dan materai menyesuaikan. d) Jangka waktu maksimal 5 tahun e) Perjanjian kredit dan pengikat jaminan dicatatkan di Notaris f) Pinjaman dilindungi Daperma sampai dengan Rp. 100.000.000 3) Pinjaman Usaha a) Besar pinjaman maksimal Rp. 300.000.000 b) Tingkat suku bunga 1,6%, jasa pelayanan pinjaman 2%, CKP 1% c) Jangka waktu minimal 2 tahun maksimal 5 tahun d) Ada rencana pengguna dana dan pencairannya dilakukan bertahap e) Wajib disimpan maksimal 10% sesuai pencairan f) Tanah dan kebun dijadikan jaminan dan perjanjian kredit dicatatkan di notaris serta pinjaman sampai 100 juta dilindungi Daperma 4) Pinjaman Pak Tani a) Besar pinjaman 5 x (SP, SW, SS, dan disesuaikan luas lahan) b) Provisi 1%, CKP 1% dan batas waktu 5 bulan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 103
c) Bunga pinjaman 2% dan pinjaman sampai 100 juta dilindungi Daperma 5) Pinjaman Mikro a) Pinjaman
diberikan
kepada
anggota
yang
menghasilkan
pendapatan setiap hari atau seminggu sekali b) Simpanan minimal 10%, dan jangka waktu 12 minggu c) CKP 1%, keterlambatan dikenai denda 5 ribu per paket dan pinjaman sampai 100 juta dilindungi Daperma
c. Prosedur Keputusan Pemberian Pinjaman 1) Surat permohonan yang masuk diterima dan diteliti kelengkapannya oleh petugas pelayanan. 2) Surat permohonan tersebut diserahkan ke kantor Unit simpan pinjam atau manajer untuk dilakukan analisis pinjaman. 3) Pinjaman sampai dengan Rp. 20.000.000 diputuskan oleh staf kredit 4) Pinjaman sampai dengan Rp. 50.000.000 diputuskan oleh kabag kredit 5) Pinjaman sampai dengan Rp. 100.000.000 diputuskan oleh manajer 6) Pinjaman diatas Rp. 100.000.000 diputuskan oleh manajer dengan persetujuan pengurus. 7) Pinjaman yang telah disetujui atau ditunda akan diberitahukan paling lambat 1 minggu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 104
F. Rencana Kerja Koperasi Kredit Bunga Tanjung 1. Rencana Kerja Tahun 2011-2015 Koperasi Kredit Bunga Tanjung menyusun rencana ke depan dengan program yang strategis yaitu: a. Keanggotaan Koperasi Kredit Bunga Tanjung lebih ditingkatkan dalam kuantitas dan kualitasnya yaitu dengan adanya program pendidikan anggota. b. Diproyeksikan setiap anggota Koperasi Kredit 5 tahun kedepan memiliki simpanan anggota minimal Rp. 4.000.000/anggota. c. Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) dilakukan dengan membina semua karyawan yang bekerja di Koperasi dengan memanfaatkan pendidikan yang diselenggarakan oleh Puskopdit Caraka Utama. d. Teknologi dan Informasi yang terus berkembang akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan kepada anggota dengan melengkapi alat manual dan komputerisasi. e. Pembukaan Tempat Pelayanan Anggota (TPA) baru sebagai sarana pengembangan koperasi. f. Peningkatan modal koperasi yang berasal dari simpanan anggota.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 105
2. Rencana Kerja Tahun 2012
Tabel IV.1 Rencana Kerja Tahun 2012
Rencana Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Rapat pengurus, pengawas dan manajemen
Menyampaikan laporan keuangan dan pinjaman serta evaluasi
Jan-Des 2012
Rapat Anggota Tahunan
Menyampaikan laporan kinerja koperasi selama tahun 2012 pada anggota Membuat rencana kegiatan dan RAPB 2013
Pelaksana
Kegiatan Rapat
Rapat rencana Anggaran Pendapatan dan Biaya Evaluasi SOM dan SOP
Menyempurnakan SOM dan SOP yang sudah ada
(Rapat Bulanan) Jan-Maret 2012
Pengurus, Pengawas, dan Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 106
Rencana Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Pelaksana
Kegiatan Pelayanan Pelayanan Anggota
Pemenuhan kebutuhan anggota akan simpan pinjam
Pelayanan Simpanan
Memperkuat pelayanan simpanan sehingga kepercayaan anggota meningkat (swadaya)
Pelayanan Pinjaman
Pinjaman pada anggota dapat terlayani dengan baik sesuai poljak
Pelayanan Transefer Uang
Kebutuhan anggota akan kemudahan menstransfer uang terpenuhi
Jan-Des 2012
Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 107
Rencana Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Pelaksana
Pendidikan dan Pengembangan Pendidikan/Pelatihan
Melakukan pendidikan bagi
Jan-Des 2012
Tim Pendidikan
anggota Pendidikan/Pelatihan
Mengadakan pendidikan bagi pengurus, pengawas, manajemen
Pengembangan Wilayah
Membuka dan mengembangkan
Tim Pendidikan
wilayah baru serta membuka TP
dan Manajemen
baru Monitoring dan Audit Audit Intenal
Melakukan audit agar permasalahan segera terdeteksi
Monitoring TP dan Tenaga Lapangan
Mengetahui kinerja TP dan tenaga lapangan
Jan-Des 2012
Pengawas dan Manajemen Pengurus, Pengawas, dan Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 108
Rencana Kegiatan
Tujuan Kegiatan
Jadwal Kegiatan
Pelaksana
Kegiatan Administratif Laporan keuangan
Memberikan laporan keuangan terkini secara tepat dan akurat
Analisa Kredit
Jan-Des 2012
Bendahara dan Manajemen
Melakukan kajian atas kelayakan permohonan
Pembukuan dan
Dokumen tersimpan dengan baik,
pengarsipan
aman, rapi, dan cepat jika
dokumen
dibutuhkan
Sumber: Dokumen Koperasi, Bunga Tanjung 2012
Sekretaris dan Manajemen
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012 di Koperasi Kredit Bunga Tanjung, Lampung Tengah. Responden yang diteliti adalah semua karyawan yang bekerja di bagian kredit. Berikut jumlah karyawan di beberapa tempat koperasi adalah di kantor pusat terdapat 16 karyawan, TP Kalirejo terdapat 6 karyawan, TP Sendang Agung terdapat 4 karyawan, TP Roworejo terdapat 3 karyawan dan TP Srimulyo terdapat 4 karyawan. Jadi total karyawan yang bekerja di bagian kredit Bunga Tanjung adalah 33 karyawan. Penelitian ini dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada responden. Jumlah sampel penelitian adalah sebanyak 33 responden. Penelitian ini digunakan untuk mengetahui kontribusi Kondisi Internal Koperasi (X1), Kondisi Anggota Koperasi (X2), dan Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) terhadap Pemberian Kredit di Bunga Tanjung. Berdasarkan kuesioner yang disebar, dapat dilakukan analisis kuantitatif yang terdiri dari karakteristik responden meliputi jenis kelamin, jabatan, dan pendidikan terakhir. Serta analisis kuantitatif yang terdiri dari uji validitas instrumen, uji reliabilitas instrumen, uji prasayarat, uji asumsi klasik, dan uji analisis regresi berganda.
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 110
A. Deskripsi Responden Berdasarkan kuesioner yang disebar, diperolah data mengenai beberapa karakteristik antara lain: jenis kelamin, jabatan, dan pendidikan terakhir yang dapat dilihat dalam tabel di bawah ini. 1. Deskripsi Data Tentang Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Frequency Percent Valid Percent Valid Laki-laki
Cumulative Percent
26
78.8
78.8
78.8
7
21.2
21.2
100.0
Total 33 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012
100.0
Perempuan
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari karyawan Koperasi
sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yaitu terdapat 26
karyawan dengan persentase sebesar 78,8% sedangkan karyawan yang berjenis kelamin wanita ada 7 karyawan dengan persentase sebesar 21,2%. Maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan bagian kredit yang bekerja di Koperasi Bunga Tanjung berjenis kelamin laki-laki. Hal itu dikarenakan bahwa karyawan laki-laki lebih mempunyai kemampuan dalam menangani pekerjaan bagian kredit. Didukung juga dengan temuan lapangan yang memperlihatkan bahwa karyawan laki-laki dalam memutuskan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 111
pemberian kredit, menganalisis kredit, dan penanggihan kredit lebih cepat dan tegas. 2. Deskripsi Data Tentang Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan
Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan Frequency Percent Valid Percent Valid Manajer
1
3.0
3.0
3.0
23
69.7
69.7
72.7
Bagian Keuangan
2
6.1
6.1
78.8
Kasir
3
9.1
9.1
87.9
Kepala Cabang
4
12.1
12.1
100.0
33
100.0
100.0
Staf Kredit
S u
Cumulative Percent
Total
Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari karyawan Koperasi
sebagian besar jabatan di bagian staf
yaitu terdapat 23 orang
dengan persentase sebesar 69,7%, 1 orang menjabat sebagai manajer dengan presentase 3,0 %, di bagian keuangan ada 2 orang dengan presentase 6,1%, di bagian kasir ada 3 orang dengan presentase 9,1% dan Kepala Cabang ada 4 orang dengen presentase 12,1%. Kepala cabang dengan jumlah 4 orang ditempatkan ke 4 daerah yaitu Kalirejo, Sendang Agung, Roworejo, dan Srimulyo yang dipimpin oleh 1 orang manajer.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 112
3. Deskripsi Data Tentang Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Frequency Percent Valid Percent Valid SMA
Cumulative Percent
16
48.5
48.5
48.5
D3
10
30.3
30.3
78.8
S1
7
21.2
21.2
100.0
33
100.0
100.0
Total
Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012 Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa dari karyawan Koperasi berdasarkan pendidikan terakhir SMA ada 16 orang dengan persentase sebesar 48,5%, D3 ada 10 orang dengan persentase 30,3%, S1 ada 7 orang dengan persentase sebesar 21,2%. Karyawan yang pendidikan terakhirnya SMA yaitu bekerja di bagian kasir dan beberapa staf kredit karena di Koperasi Bunga Tanjung dalam memilih karyawannya bukan hanya lulusannya namun
skillnya. Selanjutnya karyawan
yang pendidikan
terakhirnya D3 yaitu bekerja di bagian staf kredit. Sedangkan karyawan yang pendidikan terakhirnya S1 yaitu bekerja pada bagian manajer, bagian keuangan, dan staf kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 113
4. Deskripsi Data Tentang Kondisi Internal Koperasi Kondisi internal merupakan gambaran keadaan di dalam koperasi yang berkaitan dengan teknik pengelolaan kredit. Pengukuran kondisi internal adalah dengan kemampuan dalam memproses persetujuan kredit, memberikan syarat pemberian kredit proses keputusan kredit, kapasitas account officer, peranan manajemen, kemampuan dalam proses pengendalian kredit, dan kemampuan dalam proses penagihan kredit. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx
= jumlah skor
N
= jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk mengetahui penilaian kondisi internal terhadap pemberian
kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval dibawah ini: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 114
= 27-16 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi internal adalah: Tabel V.4 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Internal Interval Skor Kategori 23,3 – 27 3 Kondisi internal mendukung 19,5 – 23,2 2 Kondisi internal cukup mendukung 16 -19,4 1 Kondisi internal tidak mendukung
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Kondisi Internal dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut: Tabel V.5 Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Internal (Mean X1) Frequency Valid Tidak Mendukung
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
9
27.3
27.3
27.3
Cukup Mendukung
11
33.3
33.3
60.6
Mendukung
13
39.4
39.4
100.0
100.0
100.0
Total 33 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012
Kategori Kondisi Internal Koperasi dapat digolongkan menjadi tiga : 1) Kondisi Internal Koperasi Mendukung Kondisi Internal Koperasi yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 115
kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 13 responden atau 39,4%. Berdasarkan data dan temuan lapangan menunjukkan bahwa adanya kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit dilaksanakan secara cepat, tepat dan mudah sesuai dengan prosedur koperasi. Didukung juga, karyawan koperasi masih memberikan toleransi untuk kasus tertentu dengan alasan anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit jelas dan mudah, bukan hanya penjelasan secara verbal namun pihak koperasi juga menyediakan buku panduan persyaratan pinjaman serta pengambilan keputusan cepat. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya maksimal dilihat dari hasil maintenance setelah kredit cair yang berhasil, dibuktikan adanya jumlah kredit yang selalu dibayar oleh anggota. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen yang berkualitas, dibuktikan dengan pemberian keputusan kredit yang teliti, cepat, dan tepat sasaran sesuai dengan informasi dan data yang akurat. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit yang bertangungjawab didukung dengan memberikan kredit sesuai kebutuhan dan kemampuan kredit. Karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit secara maksimal, didukung dengan target penagihan kredit tercapai dan mampu mengatasi kredit yang bermasalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 116
2) Kondisi Internal Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Internal Koperasi cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 11 responden atau 33,3%. Berdasarkan data dan temuan lapangan yang dikategorikan netral menunjukkan
kemungkinan
bahwa
kemampuan
karyawan
dalam
memproses persetujuan kredit, waktunya kurang cepat dan cukup rumit. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit kurang jelas dan cukup rumit dan pengambilan keputusan yang cukup lama. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya kurang maksimal. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen yang kurang berkualitas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit
kurang
bertangungjawab.
Dan
karyawan
bunga
tanjung
menjalankan proses penagihan kredit kurang maksimal. 3) Kondisi Internal Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Internal Koperasi yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan
penilaian
yang rendah terhadap jawaban
pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 9 responden atau 27,3%. Berdasarkan data dan temuan lapangan yang dikategorikan tidak mendukung menunjukkan kemungkinan bahwa kemampuan karyawan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 117
dalam memproses persetujuan kredit lambat dan sangat rumit. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit tidak jelas dan sangat rumit. Kemampuan karyawan dalam pengambilan keputusan lama. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya tidak maksimal karena kemungkinan sering melakukan kesalahan dalam memasukan atau mengeluarkan manajemen
dana. tidak
Koperasi berkualitas,
bunga
tanjung
memiliki
peranan
kemungkinan
karena
adanya
penyalahgunaan wewenang/tugas. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit tidak bertangung jawab, kemungkinan karena pemberian kredit tidak tepat sasaran. Karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit tidak maksimal, kemungkinan karena target penagihan kredit tidak tercapai.
5. Deskripsi Data Tentang Kondisi Anggota Koperasi Kondisi anggota koperasi lebih difokuskan pada latar belakang anggota yaitu memberikan gambaran peluang dan ancaman bagi koperasi. Pengukuran kondisi anggota adalah keadaan anggota (5C), pemanfaatan kredit oleh anggota, dan integritas anggota. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 118
̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx
= jumlah skor
N
= jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk mengetahui penilaian kondisi anggota terhadap pemberian
kredit, dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini : Interval = Skor tertinggi- skor terendah Kategori = 26 - 15 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi anggota adalah: Tabel V.6 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Anggota Interval Skor Kategori 22,3 – 26 3 Kondisi anggota mendukung 18,5 – 22,2 2 Kondisi anggota cukup Mendukung 15 – 18,4 1 Kondisi anggota tidak mendukung
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Kondisi Anggota dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 119
Tabel V.7 Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Anggota (Mean X2) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak Mendukung
5
15.2
15.2
15.2
Cukup Mendukung
12
36.4
36.4
51.5
Mendukung
16
48.5
48.5
100.0
Total 33 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012
100.0
Kategori Kondisi Anggota menjadi tiga antara lain : 1) Kondisi Anggota Koperasi Mendukung Kondisi Anggota yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 16 responden atau 48,5%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, sebagian besar anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang baik yaitu jujur dan bertanggungjawab dalam membayar kembali kreditnya ditunjukkan dengan data pembayaran angsuran tepat waktu walaupun hanya membayar bunganya. Modal anggota mencukupi artinya anggota mempunyai saldo simpanan yang cukup untuk pengajuan kredit sebesar 10% dari pinjamannya. Kondisi anggota sehat artinya kondisi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 120
usahanya berjalan/berkembang, didukung dengan identitas usahanya baik berupa tani, pedagang, ataupun UKM. Kemampuan dan kesanggupan anggota tinggi artinya anggota mampu menggunakan fasilitas kredit dan sanggup menerima resiko dan mengembalikan pinjamannya. Jaminan dari anggota
artinya
anggota
mau
menunjukkan
jaminannya
untuk
mendapatkan kredit baik berupa surat tanah, kendaraan, dan barang berharga lainnya. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit sesuai dengan tujuan awal dan mempunyai alasan yang tepat untuk kebutuhan kredit. Integritas anggota baik artinya anggota bertanggungjawab dalam menyelesaikan kreditnya dan bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi. 2) Kondisi Anggota Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Anggota yang cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori sedang yaitu sebesar 12 responden atau 36,4%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, kemugkinan sebagian kecil anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang buruk yaitu kurang jujur dan kurang bertanggungjawab dalam membayar kembali kreditnya. Modal anggota kurang mencukupi karena saldo simpanan anggota sedikit. Kondisi anggota kurang sehat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 121
ditunjukkan dengan naik turunya ekonomi anggota. Kemampuan dan kesanggupan anggota cukup rendah artinya anggota belum memanfaatkan fasilitas secara maksimal, kurang sanggup menerima resiko dan jaminan dari anggota bermasalah. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit kurang sesuai dengan tujuan awal. Integritas anggota kurang baik, misalnya keterlambatan dalam pembayaran kredit. 3) Kondisi Anggota Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Anggota yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori tidak mendukung yaitu sebesar 5 responden atau 15,2%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, kemungkinan sebagian besar anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang buruk artinya ketidak adanya kejujuran dan pertangungjawaban dalam pembayaran kreditnya. Modal anggota tidak mencukupi artinya anggota sama sekali tidak mempunyai saldo simpanan. Kondisi anggota tidak sehat artinya kondisi usahanya mengalami krisis ekonomi. Kemampuan dan kesanggupan anggota rendah artinya anggota tidak bisa memanfaatkan fasilitas dan tidak sanggup menerima resiko dan tidak mampu mengembalikan pinjamannya serta tidak memiliki jaminan yang jelas. Anggota koperasi dalam pemanfaatan kredit tidak pada tujuan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 122
awal dan kebutuhannya tidak logis. Integritas anggota buruk artinya pertanggungjawaban dalam menyelesaikan kreditnya dan pemenuhan kewajibannya buruk, misalnya anggota kabur ke luar kota dan membawa agunan kredit sehingga keberadaanya sulit dilacak.
6. Deskripsi Data Tentang Kondisi Lingkungan Koperasi Kondisi lingkungan koperasi yaitu gambaran keadaan yang ada di lingkungan koperasi. Pengukuran kondisi lingkungan adalah keadaan alam, perkembangan perekonomian, persaingan koperasi, perubahan teknologi, dan perubahan peraturan pemerintah. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx
= jumlah skor
N
= jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 123
Untuk mengetahui penilaian kondisi lingkungan terhadap pemberian kredit dapat ditunjukkan dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah ini dengan dasar Skala Likert: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 24 - 13 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian kondisi lingkungan adalah: Tabel V.8 Interval Rata-Rata Penilaian Kondisi Lingkungan Interval Skor Kategori 20,3 – 24 3 Kondisi lingkungan mendukung 16,5 – 20,2 2 Kondisi lingkungan cukup mendukung 13 – 16,4 1 Kondisi Lingkungan tidak mendukung Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Kondisi Lingkungan Koperasi dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 124
Tabel V.9 Distribusi Frekuensi Kategori Kondisi Lingkungan (Mean X3) Cumulative Frequency Percent Valid Percent Percent Valid Tidak Mendukung
6
18.2
18.2
18.2
Cukup Mendukung
12
36.4
36.4
54.5
Mendukung
15
45.5
45.5
100.0
Total 33 100.0 Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012
100.0
Kategori penilaian kelompok kondisi lingkungan koperasi dapat digolongkan menjadi tiga antara lain : 1) Kondisi Lingkungan Koperasi Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 15 responden atau 45,5%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam yang mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian naik pesat karena sebagian besar masyarakat disekitar koperasi mengajukan kredit usaha. Persaingan koperasi sangat ketat karena jumlah pesaing sangat banyak. Apalagi banyak lembaga keuangan seperti bank menawarkan produk yang menarik namun bagi pihak koperasi, situasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 125
tersebut dijadikan tantangan dengan memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik. Perubahan teknologi semakin berkembang sehingga baik karyawan maupun anggota semakin modern dan canggih. Dan
perubahan
peraturan
pemerintah
yang
mendukung
seperti
dikeluarkanya kebijakan-kebijakan yang menguntungkan kesejahteraan berkoperasi. 2) Kondisi Lingkungan Koperasi Cukup Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang cukup mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 12 responden atau 36,4%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam kuarang mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian mengalami naik turun. Persaingan koperasi sedikit ketat karena jumlah pesaing cukup banyak, misalnya disana ada beberapa koperasi yang didirikan dan perubahan teknologi sudah mulai berkembang serta perubahan peraturan pemerintah kurang yang mendukung seperti dikeluarkanya kebijakan-kebijakan yang mempersulit jalannya koperasi. 3) Kondisi Lingkungan Koperasi Tidak Mendukung Kondisi Lingkungan Koperasi yang tidak mendukung dapat dilihat apabila karyawan memberikan
penilaian
yang rendah terhadap jawaban
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 126
pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori mendukung yaitu sebesar 6 responden atau 18,2%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya keadaan alam yang tidak mendukung dalam pembayaran kredit misalnya kredit yang diberikan kepada petani dan mengalami gagal panen akibat cuaca maka
pembayaran
kredit
akan
tersendat
pula.
Perkembangan
perekonomian memungkinkan mengalami krisis global, akibatnya kondisi ekonomi mengalami kelesuan, banyak usaha anggota bangkrut sehingga dalam pembayaran kredit tersendat. Persaingan koperasi sangat ketat karena jumlah pesaing sangat banyak akibatnya koperasi mengalami jatuh bangun berlomba-lomba menarik anggota-anggota baru. Perubahan teknologi belum tersalurkan, disebabkan karena kemungkinan koperasi bunga tanjung belum mempunyai dana yang cukup untuk kebutuhan teknologi. Dan perubahan peraturan pemerintah tidak mendukung disebabkan setiap perubahan peraturan pemerintah karyawan tidak siap menerima kebijakan tersebut.
7. Deskripsi Data Tentang Pemberian Kredit Pemberian Kredit merupakan keputusan untuk mengucurkan kredit dengan tingkat suku bunga kredit tertentu, jangka waktu kredit tertentu, cara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 127
pemasaran tertentu, nilai-nilai personal SDM, sistem informasi dan teknologi, dan tingkat kemampuan bekerjasama dengan pihak luar. Dalam penelitian ini, peneliti menghitung skor rata-rata (Mean) untuk setiap item pertanyaan. Analisis dilakukan pada masing-masing item pertanyaan. Rumus yang digunakan adalah: ̅=
Keterangan: ̅
= rata-rata (mean)
Σx
= jumlah skor
N
= jumlah responden (Sumber: Partino, 2009: 60) Untuk mengetahui penilaian pemberian kredit, dapat ditunjukkan
dengan memasukkan nilai rata-rata yang diperoleh dengan interval di bawah: Interval = Skor tertinggi – skor terendah Kategori = 28-17 3 = 3,7 Jadi interval untuk menilai rata-rata penilaian pemberian kredit adalah:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 128
Tabel V.10 Interval Rata-Rata Penilaian Pemberian Kredit Interval Skor Kategori 24,3 – 28 3 Pemberian kredit tepat/layak 20,5 – 24,2 2 Pemberian kredit ragu-ragu 17 – 20,4 1 Pemberian kredit tidak tepat/layak Hasil perhitungan menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan penilaian variabel Pemberian Kredit dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
Tabel V.11 Distribusi Frekuensi Kategori Pemberian Kredit (Mean Y) Frequency Percent Valid Percent Valid Tidak Tepat/Layak
Cumulative Percent
1
3.0
3.0
3.0
Ragu-ragu
14
42.4
42.4
45.5
Tepat/Layak
18
54.5
54.5
100.0
Total
33
100.0
100.0
Sumber Data: SPSS 17.0 diolah tahun 2012
Kategori penilaian Pemberian Kredit dapat digolongkan menjadi tiga antara lain : 1) Pemberian Kredit Tepat/Layak Pemberian Kredit yang layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang tinggi terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 18
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 129
responden atau 54,5%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit
yang kecil/sedikit
dibandingkan bank, misalnya tingkat suku bunga pinjaman usaha di koperasi hanya 1,6%. Pemberian Jangka waktu kredit longgar, misalnya pinjaman usaha minimal 2 tahun maksimal 5 tahun. Pemasaran kredit di koperasi selalu inofatif dan kreatif sesuai dengan target pemasaran kredit. Nilai-nilai personal SDM, baik karyawan maupun anggota bermutu karena adanya pelatihan pendidikan bagi mereka. Karyawan mempunyai kemampuan yang baik dalam mengaplikasikan informasi dan teknologi, serta kemampuan bekerjasama dengan pihak luar terjalin dengan lancar dan baik. 2) Pemberian Kredit Ragu-ragu Pemberian Kredit yang ragu-ragu dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang sedang terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 14 responden atau 42,4%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya pemberian tingkat suku bunga kredit lumayan tinggi, sama saja dengan bank atau lembaga lain. Pemberian Jangka waktu kredit terbatas. Pemasaran kredit di koperasi terkadang inofatif dan kreatif dan nilai-nilai personal SDM, cukup baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 130
Karyawan
mempunyai
kemampuan
yang
cukup
baik
dalam
mengaplikasikan informasi dan teknologi, serta kemampuan bekerjasama dengan pihak luar terjalin dengan cukup lancar dan baik. 3) Pemberian Kredit Yang Tidak Layak Pemberian Kredit yang tidak layak dapat dilihat apabila karyawan memberikan penilaian yang rendah terhadap jawaban pernyataan kuesioner. Hal ini juga dapat dilihat dari frekuensi yang menjawab kategori layak yaitu sebesar 1 responden atau 3,0%. Berdasarkan data dan temuan lapangan di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa penjelasan dari penilaian bahwa adanya kemungkinan pemberian tingkat suku bunga kredit tinggi. Pemberian Jangka waktu kredit sedikit, pemasaran kredit di koperasi tidak pernah inofatif dan kreatif, Nilai-nilai personal SDM buruk, kemampuan mengaplikasikan informasi dan teknologi buruk, dan kemampuan bekerjasama dengan pihak luar tidak terjalin dengan baik.
B. Uji Prasayarat 1. Uji Normalitas Persamaan regresi yang baik seharusnya berdistribusi normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi normal atau tidak. Ada berbagai cara untuk mengetahui sebuah persamaan regresi berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnov dengan tingkat kepercayaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 131
5% atau 0,05. Jika signifikansi > 0,05 maka regresi yang digunakan memiliki data residual yang berdistribusi normal. Output dari hasil olah data menggunakan SPSS adalah sebagai berikut:
Tabel V.12 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test X1 (Kondisi Internal) N Normal Parametersa,,b
Mean Std. Deviation Most Extreme Absolute Differences Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
33 20.88 3.180 .215 .215 -.110 1.235 .095
Y X2 (Kondisi X3 (Kondisi (Pemberian Anggota) Lingkungan) Kredit) 33 20.76 3.052 .143 .143 -.100 .824 .505
33 18.12 2.522 .166 .103 -.166 .952 .324
Dari output di atas, dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Asymp. Sig. (2-tailed) Kondisi Internal Koperasi (X1) sebesar 0,095, Kondisi Anggota Koperasi (X2) sebesar 0,505, Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) sebesar 0,324 dan Pemberian Kredit (Y) sebesar 0,555. Karena signifikansi > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa residual terdistribusi normal.
33 23.21 3.370 .138 .138 -.129 .794 .555
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 132
2. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel yang akan dikenai prosedur analisis statistik menunjukkan hubungan yang linier atau tidak. Hasil uji linearias dapat dilihat dari output berikut : Tabel V.13 Hasil Uji Linearitas No.
Variabel
Nilai F
Sig
1
Kondisi Internal dengan Pemberian Kredit
0,769
0,000
2
Kondisi Anggota dengan Pemberian Kredit
0,797
0,000
3
Kondisi Lingkungan dengan Pemberian Kredit
1,569
0,021
Kesimpulan Linear Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 Linear Karena nilai signifikan 0,000 < 0,05 Linear Karena nilai signifikan 0,021 < 0,05
Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012 Pada hasil output ANOVA tabel pertama diketahui bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi internal koperasi dengan pemberian kredit dinyatakan linier. Hasil output ANOVA tabel kedua dapat diketahui bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,000. Karena nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi anggota dengan pemberian kredit dinyatakan linier. Sedangkan hasil output ANOVA tabel yang ketiga
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 133
menunjukkan bahwa nilai signifikansi Linearity sebesar 0,021. Karena nilai signifikansi 0,021 < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa hubungan antara variabel kondisi lingkungan koperasi dengan pemberian kredit dinyatakan linier.
3. Uji Asumsi Klasik Uji Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui kontribusi satu atau lebih variabel bebas terhadap variabel terikat. Model regresi yang baik adalah model regresi yang terbebas dari masalah heteroskedastisitas, masalah multikolinearitas dan masalah autokorelasi. Oleh karena itu, pengujian asumsi klasik diperlukan untuk mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah memenuhi persyaratan BLUE (best linear unbiased estimator) yakni tidak terdapat heteroskedastistas, tidak terdapat multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. a. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah keadaan di mana dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna (Priyatno 2010 : 62). Model regresi yang baik mensyaratkan tidak ada masalah multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas, dilakukan dengan melihat nilai tolerance dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 134
VIF. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika tolerance lebih dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi masalah multikolinearitas. Tabel V.14 Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B
1 (Constant)
Std. Error
T
Collinearity Statistics
Sig.
Beta
Tolerance
VIF
-1.049
3.282
-.320
.752
X1_Kondisi_Internal
.348
.147
.329 2.362
.025
.548
1.826
X2_Kondisi_Anggota
.553
.149
.501 3.726
.001
.586
1.707
.227 2.110
.044
.915
1.093
X3_Kondisi_Lingkun .303 .144 gan a. Dependent Variable: Y Pemberian_Kredit Sumber Data SPSS 17.0 Tahun 2012
Berdasarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance dari ketiga variabel Kondisi Internal (0,548), Kondisi Anggota (0,586) dan Kondisi Lingkungan Koperasi (0,915) lebih besar dari 0,1 sedangkan nilai VIF variabel Kondisi Internal 1,826, Kondisi Anggota 1,707 dan Kondisi Lingkungan Koperasi 1,093 ketiga nilai VIF < 10 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah multikolinearitas. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas
adalah
keadaan
di
mana
terjadinya
ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Syarat model regresi yang baik adalah tidak ada masalah heteroskedastisitas. Untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 135
mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan metode Spearman. Metode pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas dengan metode Spearman adalah jika signifikansi antara variabel independen dengan residual > 0,01 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas, tetapi jika nilai signifikansi < 0,01 maka terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil output adalah sebagai berikut: Tabel V.15 Hasil Uji Heteroskedastisitas Correlations X1_Kon X2_Kon X3_Kon Unstandar disi_Inter disi_Ang disi_Ling dized nal gota kungan Residual 1.000
.676**
.335
.031
.
.000
.056
.864
33
33
33
33
**
1.000
.169
.010
.000
.
.348
.958
33
33
33
33
.335
.169
1.000
-.080
.056
.348
.
.658
33
33
33
33
Correlation Coefficient
.031
.010
-.080
1.000
Sig. (2-tailed)
.864
.958
.658
.
N 33 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Sumber Data SPSS 17.0 diolah Tahun 2012
33
33
33
Spearm X1_Kondisi_Internal an's rho
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
X2_Kondisi_Anggota
Correlation Coefficient Sig. (2-tailed) N
X3_Kondisi_Lingkunga Correlation n Coefficient Sig. (2-tailed) N Unstandardized Residual
.676
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 136
Dari output di atas dapat diketahui bahwa nilai signifikansi variabel Kondisi Internal Koperasi (X1) sebesar 0,864, Kondisi Anggota (X2) sebesar 0,958 dan Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) sebesar 0,658 nilai ketiganya > 0,01 maka dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. c. Uji Autokorelasi Autokorelasi adalah keadaan di mana terjadinya korelasi residual untuk pengamatan satu dengan pengamatan yang lain yang disusun menurut runtun waktu. Dalam penelitian ini uji autokorelasi menggunakan metode Durbin Watson. Cara mendeteksi masalah autokorelasi dengan metode Durbin Watson: 1) dU < DW < 4-dU maka Ho diterima (tidak terjadi autokorelasi) 2) DW < dL atau DW > 4-dL maka Ho ditolak (terjadi autokorelasi) 3) dL < DW
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .832a .693 .661 1.963 a. Predictors: (Constant), X3_Kondisi_Lingkungan, X2_Kondisi_Anggota, X1_Kondisi_Internal b. Dependent Variable: Y_ Pemberian_Kredit Sumber Data SPSS 17.0 diolah Tahun 2012
DurbinWatson 1.697
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 137
Dari hasil output di atas dapat diketahui bahwa nilai DW sebesar 1,697. Dengan melihat tabel Durbin Watson pada signifikansi 0,05, dengan n= 33 (jumlah data) dan k= 3 (jumlah variabel), didapat dL = 1,26 dan dU = 1,65. Jadi dapat dihitung nilai 4-dU = 2,35 dan 4-dL = 2,74. dU < DW < 4-dU = 1,65 < 1,697 < 2,35 Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima (tidak terjadi autokorelasi).
4. Analisis Regresi Berganda
Tabel V.17 Hasil Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Model 1
(Constant)
B
Std. Error -1.049
3.282
X1_Kondisi_Inter nal
.348
.147
X2_Kondisi_Angg ota
.553
X3_Kondisi_Ling .303 kungan Dependent Variable: Y_Pemberian_Kredit
Beta
T
Sig.
-.320
.752
.329
2.362
.025
.149
.501
3.726
.001
.144
.227
2.110
.044
Sumber Data SPSS 17.0 diolah Tahun 2012
Jumlah total nilai Beta seluruh variabel: 0,329 + 0,501 + 0,227 = 1,057
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 138
a. Kondisi Internal Koperasi Rumusan hipotesis Ho = Kondisi Internal Koperasi tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Ha = Kondisi Internal Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Internal Koperasi sebesar 0,329 yang artinya bahwa Kondisi Internal Koperasi berkontribusi terhadap Pemberian Kredit sebesar (0,329 : 1,057) x 100% = 31,1%. Sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom Sig (ρ). Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,362, sedangkan nilai ttabel pada df = n-k = 33 – 3 = 30 sebesar 1,697. Hal ini berarti nilai thitung > ttabel (2,362 > 1,697) dan dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Internal Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Untuk menguji signifikansinya dapat juga dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,025 yang berarti nilai ini berada di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 139
dibawah taraf signifikan 5% (0,05), oleh karena Sig < 0,05 (0,025 < 0,05) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Internal Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa, Kondisi Internal Koperasi memberikan kontribusi sebesar 31,1% terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan hasil analisis signifikasinya, bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Internal Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Kredit Bunga Tanjung. b. Kondisi Anggota Koperasi Rumusan hipotesis Ho = Kondisi Anggota tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Ha = Kondisi Anggota berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Anggota sebesar 0,501 yang artinya bahwa Kondisi Anggota berkontribusi terhadap Pemberian Kredit sebesar (0,501 : 1,057)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 140
x 100% = 47,4 %. Sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom Sig (ρ). Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 3,726, sedangkan nilai ttabel pada df = n-k = 30 sebesar 1,697. Hal ini berarti nilai thitung > ttabel (3,726 > 1,697 dan dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Anggota Koperasi berkontribusi signifikan terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,001 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5% (0,05), oleh karena Sig < 0,05 (0,001 < 0,05) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Anggota Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa, Kondisi Anggota memberikan kontribusi sebesar 47,4 % terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan hasil analisis signifikasinya, bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Anggota berkontribusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 141
secara signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Kredit Bunga Tanjung. c. Kondisi Lingkungan Koperasi Rumusan hipotesis Ho = Kondisi Lingkungan Koperasi tidak berkontribusi secara signifikansi terhadap Pemberian Kredit. Ha = Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikansi terhadap
Pemberian Kredit.
Kolom Standardized Coefficient menunjukkan Nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Lingkungan Koperasi sebesar 0,227 yang artinya bahwa Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi terhadap Pemberian Kredit sebesar (0,227 : 1,057) x 100% = 21,5 %. Sedangkan untuk menguji apakah kontribusi tersebut signifikan atau tidak dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel atau dengan melihat kolom Sig (ρ). Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai thitung sebesar 2,110, sedangkan nilai ttabel pada df = n-k = 30 sebesar 1,697. Hal ini berarti nilai thitung > ttabel (2,110 > 1,697) dan dapat diartikan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 142
Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,044 yang berarti nilai ini berada di atas taraf signifikan 5% (0,05), oleh karena Sig < 0,05 (0,044 < 0,05) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa, Kondisi Lingkungan Koperasi memberikan kontribusi sebesar 21,5 % terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan hasil analisis signifikasinya, bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Kredit Bunga Tanjung. d. Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersama-sama. Rumusan hipotesis: Ho =
Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan
Koperasi secara bersama-sama tidak berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 143
Ha =
Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan
Koperasi secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Tabel V.18 ANOVAb Sum of Squares
Model 1
Df
Mean Square
Regression
251.777
3
83.926
Residual
111.738
29
3.853
F 21.782
Sig. .000a
Total 363.515 32 a. Predictors: (Constant), X3_Kondisi_Lingkungan, X2_Kondisi_Anggota, X1_Kondisi_Internal b. Dependent Variable: Y_Pemberian_Kredit Sumber Data SPSS 17.0 diolah Tahun 2012 Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga Fhitung sebesar 21,782, sementara Ftabel pada df (3;29) sebesar 2,93 sehingga kriteria pengujian hipotesisnya Fhitung > Ftabel yaitu 21,782 > 2,93 maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan demikian hipotesis keempat yang menyatakan Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Sedangkan untuk menguji signifikansinya dapat dilihat dari kolom Sig. Probabilitas ditunjukkan dengan nilai 0,000 yang berarti nilai ini berada di bawah taraf signifikan 5% (0,05), oleh karena Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) maka dapat dikatakan Ho ditolak dan Ha diterima yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 144
artinya Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Berdasarkan análisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa dari ketiga variabel independen yaitu kondisi internal koperasi (X1), kondisi anggota koperasi (X2) dan kondisi lingkungan koperasi (X3) yang memberi kontribusi terbesar dan signifikan terhadap pemberian kredit adalah variabel anggota koperasi. Tabel V.19 Model Summaryb Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .832a .693 .661 1.963 a. Predictors: (Constant), X3_Kondisi_Lingkungan, X2_Kondisi_Anggota, X1_Kondisi_Internal b. Dependent Variable: Y_Pemberian_Kredit
DurbinWatson 1.697
Hasil perhitungan yang dilakukan dengan berdasarkan program SPSS menunjukkan bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,661. Hal ini berarti Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersama-sama berkontribusi sebesar 66,1% terhadap Pemberian Kredit, sedangkan variabel lain di luar model berkontribusi sebesar 33,9%.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 145
C. Pembahasan 1. Kontribusi Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan antara variabel Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit. Hal ini ditunjukan dengan nilai thitung > ttabel yaitu
2,362 > 1,697, serta nilai
signifikansinya (probabilitas) lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,025 < 0,05. kontribusi dari variabel Kondisi Internal Koperasi terhadap Pemberian Kredit merujuk pada nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Internal Koperasi sebesar 0,329 yang artinya kontribusi variabel Kondisi Internal Koperasi terhadap variabel Pemberian Kredit sebesar (0,329 : 1,057) x 100% = 31,1%. Kesimpulanya analisis deskripsi dari jawaban responden mengenai frekuensi Kondisi Internal dari karyawan Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah mendukung dengan jumlah 13 responden atau 39,4%, dari total semua responden. Sedangkan analisis deskripsi mengenai Pemberian Kredit dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah layak dan tepat dengan jumlah 18 responden atau 54,5% dari total semua responden. Dengan demikian, frekuensi kondisi internal yang mendukung juga memberikan pemberian kredit yang tepat/layak dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung. Analisis deskripsi yang menjelaskan jawaban karyawan mengenai Kondisi Internal yang mendukung adanya kemampuan karyawan dalam memproses persetujuan kredit dilaksanakan secara cepat, tepat dan mudah sesuai dengan prosedur koperasi. Didukung juga, karyawan koperasi masih
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 146
memberikan toleransi untuk kasus tertentu dengan alasan anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa. Karyawan dalam memberikan syarat pemberian kredit jelas dan mudah, bukan hanya penjelasan secara verbal namun pihak koperasi juga menyediakan buku panduan persyaratan pinjaman. Koperasi bunga tanjung memiliki account officer yang kinerjanya maksimal dilihat dari hasil maintenance setelah kredit cair yang berhasil, dibuktikan adanya jumlah kredit yang selalu dibayar oleh anggota. Koperasi bunga tanjung memiliki peranan manajemen yang berkualitas, dibuktikan dengan pemberian keputusan kredit yang teliti, cepat, dan tepat sasaran sesuai dengan informasi dan data yang akurat. Karyawan bunga tanjung melaksanakan proses pengendalian kredit yang bertangungjawab didukung dengan memberikan kredit sesuai kebutuhan dan kemampuan kredit. Karyawan bunga tanjung menjalankan proses penagihan kredit secara maksimal, didukung dengan target penagihan kredit tercapai dan mampu mengatasi kredit yang bermasalah. Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil wawancara di Koperasi Bunga Tanjung menunjukkan bahwa karyawan bagian staf kredit dalam memproses permohonan kredit/pinjaman dilaksanakan secara detail dan penuh kehati-hatian. Hal pertama, yang dilaksanakan oleh karyawan yaitu pihak staf kredit memberikan penjelasan/arahan secara detail mengenai syarat-syarat pinjaman/kredit
kepada
anggota
yang
mengajukan
permohonan
pinjaman/kredit. Kedua, pihak staf kredit memberikan form permohonan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 147
pinjaman/kredit untuk di isi oleh anggota. Ketiga, setelah formnya di isi, pihak staf kredit menganalisis kredit dengan cara mewawancarai pihak peminjam/anggota. Keempat, staf kredit juga melakukan survei secara langsung ke tempat anggota yang akan meminjam. Kelima, apabila analisis kredit yang dilakukan tepat dan sesuai prosedur maka keputusan pemberian kredit akan segera terealisasikan. Selain kemampuan karyawan yang handal dalam menganalisis proses pemberian kredit, karyawan juga dapat memanfaatkan
fasilitas
kantor
seperti
penggunaan
komputer
untuk
mempercepat proses pemberian kredit. Manajer juga telah menerapkan pembagian kerja sesuai dengan skillnya sehingga mempercepat pula proses pemberian kredit. Hal demikian dapat disimpulkan bahwa, kondisi internal koperasi memberikan berkontribusi dalam pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung. 2. Kontribusi Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan antara variabel Kondisi Anggota dengan Pemberian Kredit. Hal ini ditunjukan dengan nilai thitung
> ttabel
yaitu 3,726 > 1,697, serta nilai
signifikansinya lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,001 < 0,05. Kontribusi dari variabel Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit merujuk pada nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Anggota Koperasi sebesar 0,501 yang artinya kontribusi variabel Kondisi Anggota Koperasi terhadap variabel Pemberian Kredit sebesar (0,501 : 1,057) x 100% = 47,4 %.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 148
Kesimpulanya analisis deskripsi dari jawaban responden mengenai frekuensi Kondisi Anggota dari Karyawan Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah mendukung dengan jumlah 16 responden atau 48,5%, dari total semua responden. Sedangkan analisis deskripsi mengenai Pemberian Kredit dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah layak dengan jumlah 18 responden atau 54,5% dari total semua responden. Dengan demikian, frekuensi kondisi anggota yang mendukung juga memberikan pemberian kredit yang tepat/layak dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung. Analisis deskripsi yang menjelaskan jawaban karyawan mengenai Kondisi Anggota yang mendukung adalah penilaian keadaan dan latar belakang anggota koperasi, sebagian besar anggotanya memiliki watak dan kepribadian yang baik yaitu jujur dan bertanggungjawab dalam membayar kembali kreditnya ditunjukkan dengan data pembayaran angsuran tepat waktu walaupun hanya membayar bunganya. Modal anggota mencukupi artinya anggota mempunyai saldo simpanan yang cukup untuk pengajuan kredit sebesar 10% dari pinjamannya. Kondisi anggota sehat artinya kondisi usahanya berjalan/berkembang, didukung dengan identitas usahanya baik berupa tani, pedagang, ataupun UKM. Kemampuan dan kesanggupan anggota tinggi artinya anggota mampu menggunakan fasilitas kredit dan sanggup menerima resiko dan mengembalikan pinjamannya. Jaminan dari anggota artinya anggota mau menunjukkan jaminannya untuk mendapatkan kredit baik berupa surat tanah, kendaraan, dan barang berharga lainnya. Anggota koperasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 149
dalam pemanfaatan kredit sesuai dengan tujuan awal dan mempunyai alasan yang tepat untuk kebutuhan kredit. Integritas anggota baik artinya anggota bertanggungjawab dalam menyelesaikan kreditnya dan bersedia memenuhi kewajiban sebagai anggota koperasi. Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil wawancara dari karyawan bagian staf kredit di Koperasi Bunga Tanjung ditemukan penjelasan bahwa yang paling penting adalah mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan latar belakang anggota seperti asal usul, sifat anggota, dan kemampuan anggota. Selain itu, kebutuhan anggota akan pinjaman yang bertujuan
untuk
membantu
kesejahteraan
anggota.
Data-data
yang
berhubungan dengan anggota sangatlah penting karena data itu sebagai bahan pertimbangan dalam memproses pemberian kredit. Di koperasi bunga tanjung juga menerapkan pola kebijakan pinjaman. Pola kebijakannya menjelaskan bahwa anggota koperasi yang boleh meminjam jika masa keaktifannya menjadi anggota minimal 3 bulan, anggota harus melunasi simpanan wajib dan di buku tabungan harus ada nominal saldonya. Besar tidaknya uang yang akan dipinjam oleh anggota koperasi itu tergantung dengan besar kecilnya saldo tabunganya. Hal itu dapat disimpulkan bahwa data-data mengenai kondisi anggota memberikan kontribusi sangat penting dalam mempercepat proses pemberian kredit secara tepat dan layak sesuai dengan prosedur.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 150
3.
Kontribusi Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan antara variabel Kondisi Lingkugan terhadap Pemberian Kredit. Hal ini ditunjukan dengan nilai thitung > ttabel yaitu 2,110 > 1,697, serta nilai signifikansinya (probabilitas) lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,044 < 0,05. kontribusi dari variabel Kondisi Anggota Koperasi terhadap Pemberian Kredit merujuk pada nilai Beta (β) pada variabel Kondisi Anggota Koperasi sebesar 0,227 yang artinya kontribusi variabel Kondisi Anggota Koperasi terhadap variabel Pemberian Kredit sebesar (0,227 : 1,057) x 100% = 21,5 %. Kesimpulanya analisis deskripsi dari jawaban responden mengenai Kondisi Lingkugan Koperasi dari Karyawan Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah mendukung dengan jumlah 15 responden atau 45,5%, dari total semua responden. Sedangkan analisis deskripsi mengenai Pemberian Kredit dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung adalah layak dengan jumlah 18 responden atau 54,5% dari total semua responden. Dengan demikian, frekuensi kondisi lingkungan koperasi yang mendukung juga memberikan pemberian kredit yang layak dari Koperasi Kredit Bunga Tanjung. Analisis deskripsi yang menjelaskan jawaban karyawan mengenai Kondisi Lingkungan yang mendukung adalah penilaian bahwa adanya keadaan alam yang mendukung dalam pembayaran kredit, perkembangan perekonomian naik pesat karena sebagian besar masyarakat disekitar koperasi mengajukan kredit usaha. Persaingan koperasi sangat ketat karena jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 151
pesaing sangat banyak. Apalagi banyak lembaga keuangan seperti bank menawarkan produk yang menarik namun bagi pihak koperasi, situasi tersebut dijadikan tantangan dengan memberikan produk yang berkualitas dan pelayanan yang baik. Perubahan teknologi semakin berkembang sehingga baik karyawan maupun anggota semakin modern dan canggih. Dan perubahan peraturan pemerintah yang mendukung seperti dikeluarkanya kebijakankebijakan yang menguntungkan kesejahteraan berkoperasi. Berdasarkan pengamatan langsung dan hasil wawancara dari karyawan bagian staf kredit di Koperasi Bunga Tanjung ditemukan penjelasan bahwa perubahan ekonomi yang dialami oleh sebagian besar masyarakat di sekitar lingkungan koperasi semakin meningkat. Yang didukung juga dengan adanya berbagai macam usaha-usaha yang dijalankan, bukan hanya pertanian dan perdagangan melainkan usaha batu bata, restoran, dan lain-lain. Hal itu, memperlihatkan perkembangan ekonomi masyarakat semakin meningkat dan antar koperasi semakin berlomba-lomba untuk menarik calon anggota-anggota baru. Selama ini, koperasi bunga tanjung juga semakin memberikan pelayanan yang baik dengan memberikan proses pinjaman/kredit yang mudah, tepat dan layak sesuai dengan prosedur. Maka dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan koperasi juga memberikan kontribusi dalam pemberian kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 152
4. Kontribusi Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada kontribusi yang signifikan antara variabel Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi terhadap Pemberian Kredit. Hal ini ditunjukan dengan nilai Fhitung sebesar 21,782 lebih besar dari Ftabel pada df (3;29) sebesar 2,93 serta nilai sig (probabilitas) sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersama-sama berkontribusi secara signifikan terhadap Pemberian Kredit. Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersama-sama berkontribusi terhadap Pemberian Kredit merujuk pada nilai adjusted R square sebesar 0,661. Hal ini berarti Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersamasama berkontribusi sebesar 66,1% terhadap Pemberian Kredit, sedangkan variabel lain di luar model berkontribusi sebesar 33,9%. Dari analisis di atas dapat disimpulkan bahwa variabel Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan Koperasi secara bersamasama berkontribusi terhadap Pemberian Kredit. Pemberian Kredit yang layak akan meningkat karena frekuensi Kondisi Internal Koperasi yang mendukung, frekuensi Kondisi Anggota yang mendukung, dan Kondisi Lingkungan Koperasi yang mendukung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan pembahasan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan: 1. Kondisi internal koperasi memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung sebesar 31,1% dengan nilai sig 0,025 < 0,05. Hasil data yang menunjukkan kondisi internal mendukung maka pemberian kredit akan tepat dan layak. 2. Kondisi anggota koperasi memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung sebesar 47,4 % dengan nilai sig 0,001 < 0,05. Hasil data yang menunjukkan kondisi anggota mendukung maka pemberian kredit akan tepat dan layak. 3. Kondisi lingkungan koperasi memberikan kontribusi secara signifikan terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung sebesar 21,5% dan nilai sig 0,044 < 0,05. Hasil data yang menunjukkan kondisi lingkungan mendukung maka pemberian kredit akan tepat dan layak. 4. Kondisi internal, kondisi anggota dan kondisi lingkungan secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 66,1% sedangkan sisanya diberikan oleh
153
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 154
variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. Hasil data yang menunjukkan kondisi internal mendukung, kondisi anggota mendukung, dan kondisi lingkungan mendukung secara bersama-sama maka pemberian kredit akan tepat dan layak.
B. Keterbatasan Penelitian Penulis menyadari bahwa dalam melaksanakan penelitian ini penulis masih memiliki banyak kelemahan dan keterbatasan. Adapun keterbatasan tersebut adalah : 1. Data yang diperoleh dari hasil jawaban kuesioner masih terbatas, mengingat masih banyak karyawan yang merasa enggan untuk memberikan jawaban atas pertanyaan terbuka karena berkaitan dengan data internal koperasi disebabkan karena semua data yang berhubungan dengan anggota itu dirahasiakan. 2. Data yang diperoleh dari hasil penilaian karyawan mengenai variabel kondisi anggota kurang lengkap karena data anggota bisa berubah yaitu data anggota yang tertulis di koperasi bisa saja tidak sesuai dengan data anggota dalam kenyataannya. 3. Ada faktor-faktor lain yang diduga berkontribusi terhadap pemberian kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung misalnya faktor permintaan kredit. Karena keterbatasan, penulis hanya meneliti dari faktor kondisi internal, kondisi anggota dan kondisi lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 155
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan oleh penulis antara lain : 1. Hasil pengujian pertama menunjukkan bahwa kondisi internal berkontribusi signifikan terhadap pemberian kredit. Oleh karena itu, peneliti menyarankan agar karyawan koperasi bunga tanjung lebih ditingkatkan kualitas sumber daya manusianya seperti mengadakan pelatihan, seminar dan studi banding antar koperasi atau lembaga keuangan lainnya. 2. Hasil pengujian kedua menunjukkan bahwa kondisi anggota berkontribusi yang paling signifikan terhadap pemberian kredit. Oleh karena itu, prosedur pemberian kredit harus berhati-hati dan teliti mempertimbangkan kondisi anggota untuk mengurangi resiko kredit macet. 3. Hasil pengujian ketiga menunjukkan bahwa kondisi lingkungan berkontribusi signifikan yang paling kecil dibandingkan dengan kedua variabel lainnya. Peneliti melihat ada banyak koperasi kredit di Kabupaten Lampung Tengah. Koperasi-koperasi itu menawarkan berbagai produk kredit yang menarik. Sebaiknya Koperasi Bunga Tanjung lebih berhati-hati menawarkan produk kredit dan disarankan memilih produk kredit yang benar-benar berkualitas dan tepat sasaran. 4. Data yang berhubungan dengan data internal di lembaga keuangan sulit didapatkan. Sebaiknya, bagi peneliti yang akan melakukan penelitian di lembaga keuangan tidak cukup dengan kuesioner melainkan magang di
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 156
tempat koperasi, wawancara, pengamatan langsung dan studi pustaka. Supaya data yang diperoleh lengkap dan akurat. 5. Data yang diperoleh dari hasil penilaian karyawan mengenai variabel kondisi anggota kurang lengkap. Sebaiknya, bagi peneliti yang akan melakukan penelitian mengenai variabel kondisi anggota yang menjadi subyek penelitian adalah
anggota
koperasi
karena
anggota
sendiri
yang
mengetahui
keadaaannya. 6. Saran penulis kepada peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti pada topik yang hampir sama, agar memasukan variabel yang diduga berkontribusi terhadap pemberian kredit tetapi belum dimasukkan dalam penelitian ini seperti variabel permintaan kredit.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Panji.dkk. 1992. Dinamika Koperasi. Jakarta: Rineka Cipta. Antiningrum, Sri. 2003. “Analisis Internal Eksternal Untuk Strategi Bersaing (Studi Pada PT. Sampurna Kuningan Juwana di Pati)”. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Muhamadiyah Surakarta. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta: Rineka Cipta. Effendi, Ihsan. 2008. Sekilas Subprime Mortgage. Mandiri Vol.3, No.1 Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Semarang: Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam. 2007. Manajemen Risiko Perbankan. Semarang: Universitas Diponegoro. Hariyani, Iswi. 2010. Restrukturisasi dan Penghapusan Kredit Macet. Jakarta: Gramedia. Hastono, S.P. 2001. Analisis Data. Jakarta: Universitas Indonesia. Husein, Umar. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan ke-6. Jkarta: PT. Raja Grafindo Persada. Ismail. 2010. Manajemen Perbankan dari Teori Menuju Aplikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kasmir. 2003. Manajemen Perbankan Edisi Keempat. Jakarta : PT. Raja Grafindo. Koperasi Kredit Bunga Tanjung. 2012. Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pengawas Tahun Buku 2011. Lampung: Kopdit Bunga Tanjung Kuncoro, Mudrajad. 2007. Metode Kuantitatif Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Lubis, Irsyad.2010. Bank dan Lembaga Keuangan. Medan: USU Press. Mulyadi dan Kanaka Puradiredja. 1998. Auditing Edisi Kelima. Jakarta: Selemba Empat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Mayer, A.D. 1991. “What is Stratefy’s Distinctive Competence?” Jurnal of Management 17, no. 4: 821-833. Partino, Idrus. 2009. Statistik Deskriptif. Yogyakarta: Safiria Insaria Press. Priyatno, Duwi. 2010. Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Analisis Data Penelitian Dengan SPSS. Yogyakarta: Gava Media. Raharjo, Handri. 2010. Cara Pintar Memilih & Mengajukan Kredit. Yogyakarta: Pustaka Yustisia. Sudjana, 1996. Teknik Regresi dan Korelasi. Bandung: Tarsito. Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Suhardjono, Mudrajad Kuncoro. 2002. Manajemen Perbankan Teori dan Aplikasi Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE. Sumodiningrat, Gunawan. 2004. Ekonometrika Pengantar. Yogyakarta: BPFE. Supranto, J. 2004. Ekonometri. Jakarta: Ghalia Indonesia. Supriyono, Maryanto. 2011. Buku Pintar Perbankan. Yogyakarta: Andi. Susilo. 2007. Siasat Sukses Kredit Bank. Yogyakarta: PINUS. Sutojo, Siswanto. 1995. Analisa Kredit Perbankan. Jakarta: Pustaka Binaman Pressindo. Suyatno, Thomas. Dkk. 1995. Dasar-Dasar Perkreditan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Widarjono, Agus 2009. Ekonometrika, Pengantar dan Aplikasinya. Yogyakarta: Ekonesia.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN I SURAT IJIN PENELITIAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN II KUESIONER
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KUESIONER
Saya mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Dalam hal ini saya sedang mengadakan penelitian Tugas Akhir. Kuesioner ini dibuat semata-mata untuk maksud penelitian dengan judul “Kontribusi Kondisi Internal, Kondisi Anggota, dan Kondisi Lingkungan terhadap Pemberian Kredit di Koperasi Bunga Tanjung Lampung” dan bukan untuk maksud evaluasi atau penilaian. Semua informasi yang diperoleh akan disimpan kerahasiaannya. Dalam mengerjakan kuesioner ini dibutuhkan sedikit waktu Anda, setidaknya 7 – 10 menit, jadi atas bantuan, kesediaan waktu, dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Data Umum Responden Nama Koperasi
:
Petunjuk Pengisian Pada bagian ini Bapak/Ibu diminta untuk memberikan pendapat atas pertanyaanpertayaan yang ada dengan cara memberi tanda (√) pada pilihan jawaban yang Anda kehendaki. SL
= Selalu
SR
= Sering
J
= Jarang
TP
= Tidak Pernah
Terima kasih atas bantuan Bapak/Ibu/Saudara/i sekalian.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Daftar Pernyataan I.
Kondisi Internal Koperasi
No. Pernyataan 1. Saya tidak pernah memberikan proses persetujuan kredit di koperasi dengan banyak toleransi. 2. Saya selama bekerja disini, pernah mengikuti prosedur yang ada dalam pemberian kredit. 3. Saya memeriksa dan meneliti kelengkapan paket kredit. 4. Saya tidak pernah mendengar banyak keluhan dari nasabah tentang syarat pemberian kredit di koperasi. 5. Saya memberikan persyaratan kredit sangat rumit. 6. Saya memberikan kemampuan secara professional pada bagian Account Officer di koperasi. 7. Saya pernah melakukan kesalahan dalam memasukan dana dari anggota. 8. Saya dengan hati-hati memberikan pengambilan keputusan kredit sesuai informasi dan data yang akurat. 9. Saya memberikan keputusan kredit dalam waktu yang cepat. 10. Saya pernah waspada dalam proses pengendalian kredit di koperasi. 11. Saya selama bekerja di koperasi dalam memberikan target penagihan kredit pernah tercapai. 12. Saya tidak pernah memberikan jangka waktu kredit sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kredit. 13. Saya pernah melaksanakan kegiatan evaluasi kredit untuk meminimalisasi tingkat resiko kredit. 14. Saya pernah mengatasi adanya kredit yang bermasalah.
SL
SR
JR
TP
SL
SR
JR
TP
II. Kondisi Anggota Koperasi No. Pernyataan 1. Saya selama bekerja di koperasi, menilai bahwa banyak anggota yang jujur untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
membayar kembali kreditnya. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa tidak banyak anggota yang capitalnya mencukupi. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa banyak kondisi usaha anggota yang berkembang. Saya selama bekerja di koperasi, menilai bahwa banyak anggota yang mempunyai kemampuan dalam menggunakan fasilitas kredit. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa banyak anggota yang memberikan jaminan. Saya selama bekerja di koperasi, menilai kredit yang diberikan dari koperasi dimanfaatkan oleh anggota sesuai dengan tujuan awal pemberian kredit. Saya selama bekerja di koperasi, anggota di koperasi selalu membayar angsuran kreditnya kurang tepat waktu. Saya selama bekerja di koperasi, menemukan banyak anggota yang mempunyai alasan yang tepat untuk kebutuhan kreditnya. Saya selama bekerja di koperasi, menilai bahwa banyak anggota yang jujur dalam pengisian dokumen-dokumen secara lengkap. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa banyak anggota yang keberatan akan bunga pinjaman tinggi dan biaya-biaya administrasi.
III. Kondisi Lingkungan Koperasi No. Pernyataan 1. Saya selama bekerja di koperasi, melihat kondisi alam di Yogyakarta tidak banyak memberikan gangguan pada pembayaran kredit. 2. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa perkembangan perekonomian khususnya di koperasi naik pesat. 3. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa banyak kondisi usaha anggota yang berkembang. 4. Saya selama bekerja di koperasi, melihat
SL
SR
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5.
6.
7.
bahwa di Indonesia saat terjadi inflasi selalu berdampak buruk bagi koperasi. Saya selama bekerja di koperasi, memantau bahwa jumlah pesaing (lembaga-lembaga pendanaan yang lain) sangat banyak di Yogyakarta. Saya selama bekerja di koperasi, melihat bahwa perkembangan teknologi semakin canggih sehingga menuntut kita untuk menguasai. Saya selama bekerja di koperasi, melihat adapun perubahan kebijakan pemerintah mengenai koperasi selalu diperbaharui sehingga kita selalu siap pada segala perubahan.
IV. Pemberian Kredit No. Pernyataan 1. Sampai saat ini, tidak terdapat banyak keluhan dari anggota tentang tingkat suku bunga kredit di koperasi tempat Anda bekerja selama ini. 2. Sampai saat ini, tidak terdapat banyak keluhan dari anggota tentang jangka waktu pengembalian kredit di koperasi tempat Anda bekerja. 3. Sampai saat ini, target pemasaran kredit di koperasi tempat Anda bekerja selalu tercapai. 4. Pekerjaan dari karyawan di koperasi tempat Anda bekerja selama ini selalu mencapai hasil yang maksimal. 5. Sampai saat ini, tidak terdapat banyak masalah dengan sistem informasi dan komunikasi yang ada di koperasi tempat Anda bekerja. 6. Kerjasama yang telah dijalin koperasi tempat Anda bekerja dengan pihak luar tidak menemui hambatan yang berarti. 7. Saya melihat bahwa karyawan-karyawan yang dimiliki oleh perusahaan dialokasikan kurang sesuai dengan bidangya.
SL
SR
☺Terima Kasih☺
JR
TP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN III REKAPITULASI DATA RESPONDEN VARIABEL X1, X2, X3, dan Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rekapitulasi Data Responden Kondisi Internal Koperasi (X1) Responden P 1 1 2 2 2 3 1 4 2 5 2 6 2 7 2 8 2 9 2 10 2 11 1 12 1 13 2 14 4 15 1 16 2 17 1 18 1 19 1 20 2 21 2 22 2 23 1 24 2 25 4 26 2 27 1 28 3 29 1 30 1 31 2 32 2 33 3
P2 3 3 2 3 4 1 4 1 3 2 2 2 1 3 4 3 2 4 2 3 2 2 4 3 2 2 3 4 3 2 1 2 2
P3 2 3 4 3 4 2 4 2 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 2 4 4 4 4
P4 2 2 2 1 2 4 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 4 3 2 2 1 2 1 1 2 4 3
P5 3 3 3 2 2 2 2 1 3 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 3 2 4 1 1 2 2 2 1 4 2
P6 3 4 2 2 4 2 3 3 2 4 2 3 2 2 4 2 2 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 2 1 2 2
P7 3 3 2 3 3 4 1 4 4 4 4 3 2 2 3 3 4 1 3 4 2 3 1 3 4 2 3 2 2 2 2 4 4
P8 3 4 2 2 2 3 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 3 2 2 3 4 2 2 4 2 2 4 1 1 2 3 2
P9 4 3 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2
Jumlah 25 27 20 19 24 22 20 19 24 20 17 18 18 20 22 20 20 18 20 24 21 19 20 23 27 19 18 25 16 17 16 27 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rekapitulasi Data Responden Kondisi Anggota (X2) Responden P1 1 3 2 3 3 4 4 2 5 2 6 2 7 3 8 1 9 2 10 3 11 2 12 2 13 2 14 3 15 2 16 2 17 2 18 1 19 3 20 3 21 2 22 2 23 2 24 3 25 2 26 3 27 3 28 2 29 2 30 3 31 2 32 2 33 2
P2 2 3 3 2 2 1 3 2 2 1 1 2 1 2 2 3 2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 2 2 2 2 4 3 4
P3 4 3 2 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 2 3 1 4 3 3 2 2 3 3 2 2 3 2 1 1 4 1
P4 4 3 3 2 2 2 2 1 3 2 3 1 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 2 2 4 1 2 2
P5 1 3 2 2 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 2 3 2 3 3 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 2
P6 2 2 3 2 2 2 2 3 3 2 2 4 1 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2
P7 4 2 2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3
P8 2 4 4 3 3 4 4 2 4 2 2 2 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 2 2 2 2 2
P9 2 3 2 3 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1
Jumlah 25 26 25 20 20 19 24 18 25 17 18 18 17 22 19 22 20 15 24 26 21 20 21 23 21 17 19 22 17 20 19 26 19
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rekapitulasi Data Responden Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
P1 4 2 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4
P2 3 3 2 3 4 4 2 4 2 4 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4
P3 4 2 4 4 4 4 4 3 4 3 2 2 3 4 4 2 4 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 4 2 2 2 4 4
P4 3 2 4 2 3 2 2 2 2 1 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 4 3 2 2 2 3 2
P5 4 4 4 2 4 2 3 2 3 2 1 4 3 4 4 2 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 2 2 2 3 2
P6 2 2 3 4 2 4 2 4 2 2 4 2 2 4 4 4 1 2 2 3 4 3 2 2 4 4 2 2 3 2 4 2 4
Jumlah 20 15 21 18 21 20 17 18 16 15 17 17 16 20 24 20 13 15 16 20 21 19 20 14 20 21 18 19 15 17 16 19 20
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Rekapitulasi Data Responden Pemberian Kredit (Y) Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
P1 4 4 4 3 3 2 4 2 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 4 4 4 2 3 3 4 3 2 4 2 2 3 4 2
P2 4 4 3 2 2 4 4 3 4 2 2 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 3 2 2 2 2 4 2
P3 4 4 4 2 4 4 2 1 4 2 2 2 2 4 4 3 2 2 4 2 2 2 4 4 3 2 2 2 2 2 1 2 2
P4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4
P5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 2 4 4 2 3 4 4 4
P6 2 4 4 3 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 2 4 3 4 4
P7 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
Jumlah 26 28 26 20 25 24 23 19 27 20 20 21 19 23 28 26 19 21 29 26 22 24 27 25 27 20 20 24 17 19 21 28 22
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN IV UJI VALIDITAS VARIABEL XI, X2, X3, dan Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Uji Validitas Variabel Kondisi Internal Koperasi (X1) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X1_P1
34.00
31.375
.386
.775
X1_P2
33.36
30.551
.421
.772
X1_P3
33.64
31.864
.263
.787
X1_P4
33.00
31.750
.398
.774
X1_P5
33.70
32.530
.224
.789
X1_P6
34.03
28.780
.583
.756
X1_P7
34.12
28.985
.624
.753
X1_P8
33.85
31.883
.302
.782
X1_P9
33.82
32.903
.203
.790
X1_P10
33.30
31.530
.352
.778
X1_P11
33.09
30.023
.490
.765
X1_P12
33.21
30.797
.518
.765
X1_P13
33.48
31.195
.394
.774
X1_P14
34.15
29.695
.495
.765
2. Uji Validitas Variabel Kondisi Anggota (X2) Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
X2_P1
23.00
25.937
.292
.843
X2_P2
23.15
24.133
.712
.801
X2_P3
23.42
24.377
.475
.823
X2_P4
22.94
24.934
.605
.811
X2_P5
23.15
24.008
.611
.808
X2_P6
23.33
24.479
.498
.820
X2_P7
23.36
23.676
.629
.806
X2_P8
23.33
24.667
.529
.816
X2_P9
22.45
26.006
.405
.828
X2_P10
23.39
24.934
.569
.813
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Uji Validitas Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi (X3)
Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
X3_P1
16.52
8.883
.374
.706
X3_P2
17.09
7.523
.399
.702
X3_P3
17.00
6.937
.608
.641
X3_P4
17.97
7.843
.472
.680
X3_P5
17.67
7.167
.497
.673
X3_P6
16.97
8.905
.193
.742
X3_P7
17.52
7.820
.538
.668
4. Uji Validitas Variabel Pemberian Kredit (Y) Item-Total Statistics Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
Y_P1
18.64
7.051
.497
.712
Y_P2
18.70
6.530
.579
.691
Y_P3
19.24
6.314
.566
.694
Y_P4
17.82
7.716
.427
.728
Y_P5
17.88
7.735
.477
.722
Y_P6
18.64
6.676
.380
.752
Y_P7
17.82
7.903
.428
.730
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN V UJI REABILITASVARIABEL X1, X2, X3, dan Y
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Uji Reabilitas Variabel Kondisi Internal Koperasi (X1) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.786
14
2. Uji Reabilitas Variabel Kondisi Anggota (X2) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.832
10
3. Uji Reabilitas Variabel Kondisi Lingkungan Koperasi (X3) Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
.722
7
4. Uji Reabilitas Variabel Kondisi Pemberian Kredit (Y) Reliability Statistics Cronbach's Alpha .749
N of Items 7
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN VI UJI LINEARITAS VARIABEL X1, X2, dan X3
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Hasil Uji Linearitas Kondisi Internal (X1) ANOVA Table Sig. Y_Pemberian_Kredi Between Groups t*
(Combined)
.005
Linearity
.000
Deviation from Linearity
.645
X1_Kondisi_Internal
Within Groups Total
2. Hasil Uji Linearitas Kondisi Anggota (X2) ANOVA Table Sig. Y_Pemberian_Kredi Between Groups t*
(Combined)
.002
Linearity
.000
Deviation from Linearity
.623
X2_Kondisi_Calon_ Debitur Within Groups Total
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Hasil Uji Linearitas Kondisi Lingkungan (X3) ANOVA Table Sig. Y_Pemberian_Kredi Between Groups t*
(Combined)
.077
Linearity
.021
Deviation from Linearity
.189
X3_Kondisi_Lingku ngan Within Groups Total