KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
TESIS
Oleh EFRISON NIM 19019
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
ABSTRACT
Efrison. 2014. The Contribution of Communication Climate and Headmaster’s Supervision toward the Teachers’ Work Performance in SD Negeri in Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota Thesis. Graduate Program of Padang State University
Based on the previous survey conducted in the field, it was figured out that the teachers’ work performance in SD Negeri in Kecamatan Suliki was still low. This could be seen from their less seriousness and lack of responsibility in running their duties. This, in turn, could hamper the effort to achieve the learning and educational goals. Further, the communication climate and the headmaster’s supervision were regarded as the factors affecting the teachers’ work performance in SD Negeri Kecamatan Suliki. The hypotheses proposed in this research were: (1) communication climate had a contribution toward the teachers’ work performance, (2) headmaster’s supervision had a contribution toward the teachers’ work performance and (3) communication climate and headmaster’s supervision simultaneously had a contribution toward the teachers’ work performance. The population of the research was all of teachers in SD Negeri in Kecamatan Suliki that consisted of 172 people. By using Stratified Proportional Random Sampling technique and considering the educational level and the work period, 64 teachers were chosen as the sample. The instrument of the research was questionnaire of Likert scale which had been tested its validity and reliability. The data obtained then was analyzed by using correlation and regression techniques. The result of data analysis indicated that: (1) communication climate contributed 25,5% toward the teachers’ work performance, (2) headmaster’s supervision contributed 14,9% toward the teachers’ work performance, and (3) communication climate and headmaster’s supervision simultaneously contributed 32,9% toward the teachers’ work performance. In addition, the result of descriptive analysis revealed that the teachers’ work performance, the communication climate and headmaster’s supervision were in adequate category in which the score of the respective variables were 75,89%, 77,13% and 74,65% of ideal score. This research findings implied that the communication climate and headmaster supervision were two of some factors that could affect the teachers’ work performance.
i
ABSTRAK
Efrison, 2014. Kontribusi Iklim komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.
Berdasarkan pra survey di lapangan tergambar bahwa kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki masih rendah. Ini terlihat dari kurangnya kesungguhan guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran dan pada akhirnya pada tujuan pendidikan. Selanjutnya, peneliti menduga bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah mempengaruhi kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk menguji kebenarannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kontribusi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki . Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: (1) Iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru, (2) Pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru, (3) Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap knerja guru. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Kecamatan Suliki yang berjumlah 172 orang. Sampel penelitian berjumlah 64 orang yang diambil dengan teknik Stratified Proportional Random Sampling, dengan mempertimbangkan strata jenjang pendidikan dan masa kerja. Instrumen penelitian yang digunakan adalah angket model Skala Likert yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Data penelitian dianalisis dengan teknik korelasi dan regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) Iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 25,5%, (2) Pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 14,9%,(3) Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 32,9%. Selanjutnya hasil analisis deskriptif mengungkap bahwa kinerja guru, iklim koumnikasi, dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah masih berada pada kategori cukup dengan tingkat ketercapaian skor masing-masingnya sebesar 75,89%, 77,13%, dan 74,65% dari skor ideal. Temuan di atas mengimplikasikan bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah dua faktor yang memiliki pengaruh terhadap kinerja guru, akan tetapi masih banyak faktor lain yang ikut berpengaruh terhadap kinerja guru yang tidak dikaji dalam penelitian ini.
ii
iv
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Karya tulis saya, tesis dengan judul “Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota”, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik baik di Universitas Negeri Padang maupun di perguruan tinggi lainnya. 2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing. 3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali dikutip secara tertulis dengan jelas dan dicantumkan sebagai acuan di dalam naskah saya dan disebutkan nama pengarangnya, dan dicantumkan pada daftar pustaka. 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan hukum yang berlaku.
Padang, Agustus 2014 Saya yang menyatakan,
Efrison, Nim. 19019
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan atas kehadirat Allah Swt karena atas rahmat dan hidayahNya penulisan tesis ini dapat diselesaikan. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Dalam menyelesaikan tesis ini penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak, dan sudah sepantasnya disampaikan ungkapan rasa terimakasih dan penghargaan kepada:
1. Prof. Dr. H. Rusdinal, M.Pd. dan Prof. Dr. Kasman Rukun, M.Pd. selaku Pembimbing I dan II yang dengan penuh kearifan dan ketulusan hati telah memberikan arahan dan saran dalam penulisan tesis ini. 2. Prof. Dr. Mukhaiyar, Dr. Yahya, M.Pd., dan Dr. Ahmad Sabandi, M.Pd., selaku dosen penguji yang telah memberikan sumbangan pemikiran berupa saran dan kritikan demi kesempurnaan tesis ini. 3. Pimpinan Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang senantiasa memberikan kemudahan demi kelancaran studi penulis dalam perkuliahan sampai selesainya penulisan tesis ini dengan baik. 4. Para dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah membimbing penulis selama perkuliahan, serta segenap karyawan program
Pascasarjana
Universitas
Negeri
Padang
yang
telah
memberikan pelayanan terbaik kepada penulis. 5. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lima Puluh Kota yang telah memberikan izin dalam penelitian ini. 6. Kepala Sekolah dan guru-guru SD Negeri Kecamatan Suliki, yang telah membantu dalam mempermudah pelaksanaan penelitian ini. 7. Kedua
orang tua
tercinta
Ibu
dan
Ayah,
terimakasih
untuk
pengorbanannya yang luar biasa. 8. Teristimewa untuk istriku tercinta (Yulia) dan anak-anakku tersayang (Efdhil Frasyaumi dan Diahwanti Syukriani), yang dengan penuh
vi
vii
kesabaran selalu menyemangati dalam pelaksanaan perkuliahan dan penyelesaian tesis ini. 9. Rekan-rekan
mahasiswa
Program
Pascasarjana
Program
Studi
Administrasi Pendidikan yang telah banyak membantu dalam diskusi untuk penyelesaian tesis ini. Penulisan tesis ini telah dilakukan dengan sebaik-baiknya. Harapan penulis semoga tesis ini bermanfaat.
Padang, Agustus 2014 Penulis,
Efrison, Nim. 19019
DAFTAR ISI
ABSTRACT................................................................................................................ i ABSTRAK.................................................................................................................. ii PERSETUJUAN AKHIR TESIS................................................................................ iii PERSETUJUAN KOMISI UJIAN TESIS.................................................................. iv SURAT PERNYATAAN ........................................................................................... v KATA PENGANTAR ................................................................................................ vi DAFTAR ISI............................................................................................................... viii DAFTAR TABEL....................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah....................................................................................... 5 C. Pembatasan Masalah...................................................................................... 12 D. Rumusan Masalah.......................................................................................... 13 E. Tujuan Penelitian ........................................................................................... 13 F. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 14 BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori .............................................................................................. 16 1. Kinerja Guru............................................................................................ 16 2. Iklim Komunikasi.................................................................................... 24 3. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah ................................................... 32 B. Penelitian yang Relevan................................................................................. 47 C. Kerangka Pemikiran....................................................................................... 49 D. Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 52 BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian .......................................................................................... 53 B. Populasi dan Sampel ...................................................................................... 53
viii
ix
C. Definisi Operasional ..................................................................................... 57 D. Instrumen Penelitian ...................................................................................... 58 E. Pengumpulan Data ......................................................................................... 63 F. Teknik Analisis Data...................................................................................... 63 BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data................................................................................................ 67 B. Pengujian Persyaratan Analisis...................................................................... 73 C. Pengujian Hipotesis ...................................................................................... 77 D. Pembahasan ................................................................................................... 90 E. Keterbatasan Penelitian.................................................................................. 103 BAB V. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan .................................................................................................... 104 B. Implikasi Penelitian ....................................................................................... 106 C. Saran .............................................................................................................. 111 DAFTAR RUJUKAN................................................................................................. 115 LAMPIRAN................................................................................................................ 118
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
1. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Jenjang Pendidikan dan Masa Kerja ..................................................................................................................... 55 2. Hasil Perhitungan Sampel .................................................................................... 56 3. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata ............................................................... 57 4. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ............................................................................. 59 5. Rangkuman Hasil Uji Validitas Instrumen........................................................... 61 6. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen............................................... 62 7. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru............................................................... 67 8. Tingkat Pencapaian Responden Setiap Indikator Kinerja Guru ........................... 68 9. Distribusi Frekuensi Skor Iklim Komunikasi....................................................... 69 10. Tingkat Pencapaian Renspon Setiap Indikator Iklim Komunikasi....................... 70 11. Distribusi Frekuensi Skor Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah ...................... 72 12. Tingkat Pencapaian Respon Setiap Indikator Pelaksanaan Supervisi Kepala sekolah ..................................................................................................... 73 13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas ........................................................................ 74 14. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas .................................... 75 15. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y ..................................... 77 16. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y ..................................... 77 17. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasi dan Kinerja Guru .................................................................................................. 78 18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Iklim Komunikasi dan Kinerja Guru......................................................................................................... 79 19. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru .......................................................................................... 79 20. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah dengan Variabel Kinerja Guru ................................... 81
x
xi
21. Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Variabel Kinerja Guru ................................. 82 22. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala sekolah terhadap Kinerja Guru................................................................ 83 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru .................... 84 24. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru......................................................................................................... 85 25. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap KinerjaGuru ..................... 86 26. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Variabel Kinerja Guru ............ 88 27. Rangkuman Analisis Korelasi Parsial .................................................................. 88
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Halaman
1. Faktor-faktor yang diduga Mempengaruhi Kinerja Guru..................................... 6 2. Kerangka Pemikiran ............................................................................................. 51 3. Histogram Kinerja Guru....................................................................................... 68 4. Histogram Iklim Komunikasi ............................................................................... 70 5. Histogram Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah .............................................. 72 6. Regresi Linier Iklim Komunikasi dan Kinerja Guru ........................................... 80 7. Regresi Linier Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah dan Kinerja Guru ........... 83 8. Regresi Ganda Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru ............................................................................ 87
xii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kuisioner Uji Coba............................................................................................... 118 2. Data Mentah Uji Coba a. Kinerja Guru .................................................................................................. 132 b. Iklim Komunikasi .......................................................................................... 136 c. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah............................................................ 138 3. Hasil Pengolahan Data Uji Coba Instrumen ........................................................ 140 a. Kinerja guru ................................................................................................... 141 b. Iklim komunikasi ........................................................................................... 144 c. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah............................................................ 146 4. Kisi-kisi Instrumen Peneliitian ............................................................................. 148 5. Instrumen Penelitian............................................................................................. 149 6. Data Mentah Variabel Penelitian.......................................................................... 162 7. Rekapitulasi Data Penelitian................................................................................. 172 8. Perhitungan Statistik Dasar dan Frejuensi Masing-masing Variabel ................... 174 9. Uji Normalitas ...................................................................................................... 180 10. Uji Homogenitas................................................................................................... 181 11. Uji Independensi................................................................................................... 182 12. UjiLinieritas.......................................................................................................... 183 13. Pengujian Hipotesis Pertama................................................................................ 184 14. Pengujian Hipotesis Kedua................................................................................... 185 15. Pengujian Hipotesis Ketiga .................................................................................. 186 16. Korelasi Parsial..................................................................................................... 187 17. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat.................................................................................................... 188 18. Surat Permohonan Izin Penelitian dari Pascasarjana............................................ 190 19. Surat Izin Penelitian dari UPT Pendidikan Kecamatan Suliki ............................. 191 20. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian...................................................... 192
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan yang terjadi dalam berbagai bidang saat ini menuntut terjadinya peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia. Hal ini dikarenakan, sumber daya manusia yang berkualitas merupakan modal
utama
dalam
pembangunan
di
segala
bidang
tersebut.
Pengembangan dan peningkatan terhadap kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan melalui pendidikan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam GBHN yaitu: ”…untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, beretos kerja, profesional, bertanggung jawab, produktif, sehat jasmani dan rohani”. Selanjutnya, dalam
Undang - Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa ”Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Artinya, melalui penyelengggaraan pendidikan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa serta menciptakan manusia yang berkualitas. 1
2
Guru memiliki peranan penting dalam penyelenggaraan pendidikan. Sebagai orang yang berada pada garis depan penyelenggaraan proses pembelajaran maka guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam menentukan kesuksesan pembelajaran. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Achmadi (1993:6) menyatakan bahwa betapapun baik dan lengkapnya kurikulum, metode, media, sumber belajar, serta sarana dan prasarana, namun keberhasilan pendidikan di sekolah terletak pada kinerja guru. Artinya, ujung tombak penentu keberhasilan pelaksanaan proses pembelajaran ada pada guru, yang tergambar pada kinerja yang ditampilkannya. Kinerja merupakan sesuatu yang dikerjakan atau produk jasa yang dihasilkan, diberikan, seseorang atau sekelompok orang (Dharma, 2000:27). Artinya, jika mengkaji mengenai kinerja guru berarti erat kaitannya dengan hasil kerja yang ditampilkan oleh guru. Guru dalam rangka memperoleh hasil kerja yang optimal perlu memiliki keterampilan dan
pengetahuan
di
bidangnya.
Selanjutnya,
pengetahuan
dan
keterampilan yang dimiliki ini harus didukung pula oleh komunikasi dan pelaksanaan supervisi. Pemerintah, sebagai penanggung jawab utama penyelenggaraan pendidikan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kinerja guru. Upaya yang dilakukan terhadap peningkatan kinrja guru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Artinya, jika kualitas pembelajaran meningkat maka hasil atau
3
output dari proses pembelajaran juga akan meningkat. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk peningkatan kinerja guru ini diataranya adalah: 1) memberikan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi melalui pemberian beasiswa, dan 2) mengikutsertakan guru dalam kegiatan pendidikan seperti seminar, pendidikan dan latihan, workshop, serta 3) menyediakan wadah bagi para guru
untuk
saling
berkomunikasi/bermusyawarah
membicarakan
permasalahan yang dihadapi dalam melaksanakan tanggungjawabnya melalui Kelompok Kerja Guru (KKG). Namun, upaya yang dilakukan untuk peningkatan kinerja guru ini belumlah menampakkan hasil yang optimal. Ini terlihat dari pengamatan yang penulis lakukan di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota pada tanggal 02 – 14 April 2012. Dari hasil pengamatan terlihat bahwa: 1) masih adanya guru yang belum melengkapi dan menyiapkan perangkat pembelajaran, 2) masih adanya guru yang mempersiapkan perangkat pembelajaran hanya pada saat akan diadakan pengawasan, 3) masih adanya guru yang
masih menggunakan
perencanaan pembelajaran maupun silabus pada tahun sebelumnya tanpa merevisi/menyesuaikan terhadap kurikulum yang berlaku saat ini, 4) masih adanya ditemukannya guru yang tidak memeriksa hasil ulangan harian siswa, 5) masih adanya anggapan dari para guru bahwasanya pekerjaan guru merupakan tugas-tugas rutin untuk memperoleh gaji semata, 6) masih adanya guru yang meninggalkan kelas untuk melakukan kegiatan lainnya
4
seperti makan dikafe atau duduk-duduk di kantor, setelah memberikan tugas kepada siswa, 7) masih adanya guru yang tidak menginformasikan ketidakhadirannya di sekolah kepada manajemen sekolah maupun rekan sesama guru, 9) masih adanya guru yang memberikan materi dengan sistem kejar target saat akan menghadapi ujian, 10) masih adanya guru yang enggan untuk melakukan analisis setelah dikakukannya evaluasi penilaian, sehingga butir soal yang belum dikuasai oleh siswa tidak terlihat, akibatnya indikator-indikator yang belum tercapai sesuai KKM tidak diketahui oleh guru. Uraian fenomena di atas memberikan gambaran bahwa kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota masih rendah dan perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Masih rendahnya kinerja guru yang tergambar dalam fenomena di atas diduga ada kaitannya dengan kurang baiknya iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala. Arni Muhammad (2011:206) menyatakan bahwa iklim komunikasi yang berlangsung dalam sebuah organisasi ikut menentukan baik buruknya hasil kerja (kinerja) yang dimiliki oleh anggota organisasi. Selanjutnya, Sri Banun Muslim (2010:185) menyatakan bahwa kinerja seorang guru ikut dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru. Artinya, tinggi atau rendahnya kinerja guru dipengaruhi oleh iklim konunikasi yang terjadi dalam sekolah dan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Hasil prasurvey yang dilakukan di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota menunjukkan bahwa iklim komunikasi di sekolah
5
tersebut belum berlangsung dengan baik/efektif. Ini terlihat dari ketidak terbukaan antara kepala sekolah dengan guru dalam berkomunikasi, serta ketidakjelasan terhadap informasi yang beredar di sekolah. Selanjutnya, berdasarkan wawancara yang dilakukan terhadap guru-guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota diketahui bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum berlangsung dengan baik. Mereka menyatakan bahwa supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah belum menyentuh seluruh guru-guru yang ada di sekolah. Artinya, masih ada diantara guru-guru yang jarang atau bahkan belum pernah disupervisi. Dengan melihat fenomena di lapangan tersebut, jika kondisi seperti ini dibiarkan berlangsung terus menerus, maka dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap kualitas
output pendidikan SD Negeri di
Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Sehingga peneliti merasa perlu melakukan penelitian tentang faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi kinerja guru dan seberapa besar sumbangan faktor-faktor tersebut terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. B. Identifikasi Masalah Guru memiliki tanggung jawab yang besar dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, seorang guru dituntut untuk mampu
menyelenggarakan
proses
pembelajaran
yang berkualitas.
Terselenggaranya proses pembelajaran yang berkualitas dipengaruhi oleh
6
kinerja guru. Kinerja guru merupakan hasil kerja guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik. Mengingat begitu pentingnya kinerja guru ini, maka perlu dikaji faktor – faktor yang ikut mempengaruhinya. Mitrani dan Dalziel (1995:10) menyatakan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain; tanggung jawab, kebebasan, standar kerja, supervisi, motivasi, komitmen. Selanjutnya, Anoraga (2000:195) mengklasifikasikan faktor tersebut atas faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain kecerdasan emosional, sikap, minat dan persepsi, motivasi kerja, kepribadian, sedangkan faktor eksternal adalah struktur tugas, iklim sekolah, supervisi, kepemimpinan, komunikasi dan sistem imbalan. Merujuk pada uraian pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja guru dipengaruhi oleh faktor: supervisi, motivasi, kecerdasan emosional, sikap, komitmen, iklim sekolah, komunikasi, kepemimpinan dan insentif yang diterima. Lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
Supervisi
Motivasi
Kecerdasan Emosioal
Insentif
Kinerja Guru
Sikap
Kepemimpinan Keala Sekolah
Komitmen Iklim Komunikasi
Gambar 1: Faktor-faktor yang diduga Mempengaruhi Kinerja Guru
7
Supervisi pada dasarnya merupakan suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Supervisi yang dilaksanakan dengan baik akan dapat memperbaiki pelaksanaan tugastugas guru, sehingga .mampu meningkatkan kinerja guru. Fenomena yang terjadi di lapangan, terlihat bahwa pelaksanaan supervisi cenderung mencari-cari kesalahan guru dan tidak mencarikan tindak lanjut pemecahannya. Selain itu, program supervisi, proses pelaksanaan pelaksanaan supervisi, teknik yang digunakan, aspek/materi yang disupervisi kurang sesuai dengan permasalahan yang sedang dihadapi guru. Hal ini menjadi pemicu munculnya perasaan negative dari guru yang merasa bahwa supervisi belum dapat membantu kelancaran pelaksanaan tugas mereka. Seiring dengan itu, hal ini juga menjadi penyebab guru takut/enggan bila disupervisi, karena tidak mau dicari-cari kesalahnya dalam melaksanakan pembelajaran. Motivasi merupakan faktor dapat mempengaruhi kinerja guru, karena motivasi merupakan dorongan dalam diri seseorang untuk mau dan berkeinginan untuk melaksanakan aktivitas dalam rangka mencapai tujuan. Dengan
timbul
motivasi
diri
guru
untuk
melaksanakan
proses
pembelajaran dengan baik, maka guru akan berusaha bagaimana mewujudkan pembelajaran Pakem (Pembelajaran Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) sehingga akan diperoleh hasil belajar yang optimal. Fenomena di lapangan menunjukkan bahwa masih ada sebagian guru yang
8
motivasinya sudah mulai pudar, hal ini terlihat dari kurangnya kesungguhan, keseriusan dan ketekunan mereka dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Kecerdasan
emosional
merupakan
kemampuan
dalam
mengendalikan emosi. Bagi seorang guru kecerdasan emosional sangat diperlukan sekali dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Sebagaimana diketahui, guru akan selalu berhadapan dengan peserta didik, rekan sejawat, kepala sekolah, personil lainnya dan masyarakat. Apabila emosi guru tidak terkendali, maka berdampak pada kinerja mereka terutama pada pelaksanaan proses pembelajaran. Dapat diartikan semakin baik kecerdasan emosional seorang guru tentunya akan semakin mempengaruhi kemampuannya dalam memahami dan mengendalikan emosinya dalam situasi dan kondisi apapun, sehingga tugas dan taggungjawab yang dilakukannya menunjukkan hasil yang lebih baik pula. Namun, di lapangan terlihat bahwa masih ada guru-guru yang kurang mampu mengelola emosi, mengatur suasana hati, memahami peserta didiknya, bahkan cenderung berprasangka tidak baik terhadap masalah yang dihadapi di sekolah, sehingga mengakibatkan tugas guru tidak terlaksana dengan baik. Sikap menurut Mouly (1997:284) adalah pola tingkah laku yang dapat mempengaruhi seseorang melihat sesuatu secara spesifik dengan cara-cara tertentu. Orang yang mempunyai sikap positif terhadap sesuatu pekerjaan tertentu akan memperoleh hasil yang lebih baik dibanding
9
dengan orang yang mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaan yang dilakukan. Guru yang mempunyai sikap positif terhadap tugasnya, akan melaksanakan tugasnya sebagai pendidik dan pengajar dengan lebih baik serta terlihat dari cara melaksanakan tugasnya, yang
berusaha
menampilkan dan memperlihatkan pekerjaannya dengan sempurna. Hal ini akan berpengaruh terhadap kinerja guru tersebut. Begitu juga sebaliknya apabila guru mempunyai sikap negatif terhadap profesinya dia tidak akan melaksanakan tugas-tugasnya dengan baik dan akan dapat menyebabkan rendahnya
kinerja
dari
guru
tersebut.
Fenomena
dilapangan
menggambarkan masih adanya guru yang memiliki sikap negatif terhadap profesinya. Ini dapat dilihat dari sikap yang mereka tampilkan yang tidak menunjukkan layak perilaku seorang guru seperti cara berpakaian, berbicara serta bergaul dengan lingkungan. Selanjutnya faktor yang diduga mempengaruhi kinerja guru adalah komitmen. Komitmen merupakan kesungguhan dari dalam hati untuk melaksanakan
tugas
dengan
sebaik-baiknya.
Seorang
guru
yang
mempunyai komitmen yang tinggi akan melaksanakan tugas dan pekerjaannya dengan penuh rasa tanggung jawab, tanpa rasa keterpaksaan dan loyalitas tinggi sehingga akan berdampak pada meningkatnya kinerja mereka. Kenyataan yang ditemui di lapangan terlihat mahwa masih adanya guru yang kurang memiliki rasa tanggung jawab guru dalam melaksanakan tugas. Ini terlihat dari ketidakseriusan guru dalam mempersiapkan perangkat pembelajaran.
10
Iklim komunikasi diduga mempengaruhi kinerja guru. Komunikasi merupakan salah satu aspek yang sangat esensial bagi kelancaran tugastugas di sekolah. Tanpa komunikasi yang baik antara guru dengan kepala sekolah, sesama guru, guru dengan pegawai tata usaha, guru dengan siswa, guru dengan orang tua siswa, tujuan pendidikan tidak akan tercapai sebagaimana yang diharapkan. Iklim komunikasi yang kondusif dapat menjalin hubungan yang akrab dan kerjasama yang harmonis di sekolah sehingga pekerjaan dapat terlaksana dengan baik. Iklim komunikasi yang kondusif akan menimbulkan semangat guru dalam bekerja, sehingga mampu
meningkatkan
kinerja
mereka.
Sebaliknya,
jika
kondisi
lapangan/sekolah menggambarkan iklim komunikasi yang kurang kondusif maka dapat menyebabkan menurunnya semangat mereka untuk bekerja, sehingga kinerjanya pun menurun. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa jika iklim komunikasi terwujud dengan baik maka guru dapat melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya dengan baik, sehingga mampu menciptakan kinerja yang baik pula. Namun, kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa iklim komunikasi belum berlangsung dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari ketidakterbukaan antara guru dengan sesamanya, antara guru dan kepala sekolah dalam mengemukakan permasalahan, selain itu hal ini juga terlihat dari adanya rasa curiga mencurigai diantara sesame guru. Faktor kepemimpinan kepala sekolah juga memiliki pengaruh terhadap kinerja yang dimiliki guru. Artinya sebagai seorang pimpinan,
11
kepala sekolah berperan mengendalikan kegiatan yang ada di sekolah termasuk mengendalikan guru-guru. Pengendalian yang dilakukan oleh kepala sekolah terhadap guru dapat berupa pemberian perhatian, arahan, bimbingan, dan petunjuk yang jelas serta pembinaan mengenai pelaksanaan tugas mereka sebagai guru. Jika kepala sekolah mampu memberikan arahan dan pembinaan yang baik terhadap guru maka guru pun juga akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik sehingga kinerjanya meningkat. Namun, fenomena yang tampak di lapangan menunjukkan bahwa kepala sekolah terkesan kurang peduli terhadap guru. Hal ini terungkap dari pernyataan yang disampaikan guru bahwa mereka merasa kurang mendapatkan perhatian dan penghargaan dari kepala sekolah. Selain itu guru juga merasa bahwa kepala sekolah kurang peduli terhadap permasalahan atau kendala yang dihadapi guru dalam melaksanakan tugas. Insentif yang diterima atau yang diberikan kepada guru akan dapat memberikan semangat kepada guru dalam bekerja. Pada hakikatnya, insentif yang diterima guru disesuaikan dengan beban pekerjaan yang dilakukannya. Insentif yang diberikan kepada guru dapat berupa materil maupun non materil. Insentif yang diberikan kepada guru bertujuan untuk menghargai dan memacu mereka untuk lebih giat lagi dalam bekerja. Artinya jika guru giat dalam bekerja maka kinerjanya pun akan meningkat. Namun, fenomena yang ditemukan di lapangan menggambarkan bahwa masih ada guru yang tidak menerima insentif dalam melaksanakan
12
pekerjaannya, misal masih adanya guru yang melaksanakan kegiatan di luar sekolah yang tidak diberikan uang transportasi padahal dananya ada. Selain itu, masih adanya guru yang merasa hasil kerjanya tidak memperoleh imbalan berupa insentif non materil dari kepala sekolah dan rekan kerja. Jika hal ini dibiarkan berlangsung maka dikhawatirkan akan menurunkan gairah kerja guru yang nantinya akan berdampak pada menurunnya kinerja guru. C. Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, ternyata banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Untuk memperoleh ruang lingkup penelitian yang jelas maka faktor yang diteliti dibatasi pada dua faktor saja yaitu Iklim Komunikasi dan pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah. Pemilihan kedua faktor ini didasarkan karena fenomena yang terjadi dilapangan menunjukkan bahwa kedua faktor ini merupakan faktor yang dominan bermasalah di lapangan dan diduga berkontribusi cukup dominan terhadap kinerja guru. Berdasarkan paparan di atas maka yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah kontribusi Iklim Komunikasi dan pelaksanaan supervisi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota.
13
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Iklim Komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota? 2. Apakah pelaksanaan supervisi berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota? 3. Apakah Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi secara bersamasama berkontribusi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota?
E. Tujuan Penelitian Sejalan dengan rumusan masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian ini mengungkapkan: 1. Kontribusi iklim komunikasi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. 2. Kontribusi pelaksanaan supervisi terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. 3. Kontribusi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi secara bersama-sama terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota.
14
F.
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, baik secara teoritis maupun secara praktis.
1. Teoritis a. Penelitian ini dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya bidang kajian pengembangan ilmu yang relevan dengan penelitian ini, yaitu upaya meningkatkan kinerja guru. b. Penelitian ini dapat memperkuat teori-teori yang telah banyak dikemukakan oleh para ahli yang berkaitan dengan kinerja guru, efektifitas komunikasii, dan supervisi. 2. Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi: a. Guru, sebagai umpan balik dalam melaksanakan tugasnya untuk dapat meningkatkan kinerjanya sebagai guru secara professional. b. Kepala SD Negeri sebagai masukan untuk meningkatan efektifitas komunikasinya dan pelaksanaan supervisi dalam rangka peningkatan kinerja guru. c. Pengawas SD Negeri di Unit Pelayanan Teknis Pendidikan (UPTD) Kecamatan Suliki, sebagai bahan pertimbangan dalam mencari alternatif yang lebih sempurna untuk meningkatkan kinerja guru. d. Peneliti, yang merupakan sarana untuk mempertajam pengetahuan peneliti, serta persyaratan untuk mendapatkan gelar master pendidikan.
15
e. Peneliti lainnya, sebagai perbandingan dan sumber data untuk mengambil informasi dalam menyelesaikan sebuah penelitian di bidang yang sama dan sebagai masukan bahan referensi untuk meneliti di penelitian selanjutnya.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Kinerja Guru a. Pengertian Kinerja Guru Banyak ahli yang mengemukakan pengertian mengenai kinerja. Mukhtar dan Iskandar (2009:128) menyatakan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang berarti hasil kerja yang yang bersifat konkret, dapat diamati dan dapat di ukur. Selanjutnya, Soejoedi (2000:45) menyatakan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan pekerjaannya.
Heidjrachman dan Hasan (2001:86) ikut
mempertegas bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja. Sahertian (2004:76) mengemukakan bahwa kinerja biasanya dikaitkan
dengan
jabaran
tugas
yang
menyangkut
pengetahuan,
keterampilan dan ciri khas dari perilaku kerja seseorang. Ia menegaskan bahwa seseorang yang memiliki kinerja yang tinggi akan mampu menggunakan semua sumber daya yang ada dalam organisasi secara efektif dan efisien. Selanjutnya, Fatah (2006:19) menyatakan bahwa kinerja sama dengan pretasi kerja atau penampilan kerja, yang dapat diartikan sebagai ungkapan kemampuan yang didasari oleh pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menghasilkan sesuatu. Dari uraian pendapat
16
17
diatas dapat dimaknai bahwa pada dasarnya kinerja pada dasarnya adalah hasil kerja atau prestasi kerja yang didasarkan pada adanya pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam mewujudkannya. Selanjutnya, jika dikaitkan dengan guru maka dapat dimaknai bahwa yang dimaksud dengan kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai oleh guru secara keseluruhan dengan menggunakan kemampuannya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara optimal. b. Pentingnya Kinerja Guru Sekolah sebagai wadah terjadinya proses pendidikan membutuhkan guru-guru yang memiliki kinerja yang tinggi. Dengan adanya kinerja yang tinggi atau baik dari guru maka dapat membantu terwujudnya tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan. Sebaliknya, tanpa adanya kinerja yang baik dari guru maka akan dapat menghambat kelancaran pencapaian tujuan pendidikan. Artinya, kinerja guru memiliki kedudukan penting dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan. Pentingnya kedudukan kinerja ini juga dinyatakan oleh Mukhtar dan Iskandar (2009:128) yang menyatakan bahwa guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya. Artinya, kinerja guru menjadi penentu berhasil atau tidaknya proses pendidikan yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya, Tuckman (2000:106) yang menyatakan bahwa kinerja pegawai (guru) penting untuk menandai manifestasi pengetahuan, pemahaman, ide, konsep, keterampilan dan sebagainya yang dapat diamati untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Artinya, melalui kinerja yang
18
dimiliki oleh guru maka akan terlihat sejauhmana tingkat pengetahuan dan pemahaman serta keterampilan mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Seiring dengan itu, Sastrohadiwiryo (2005:231) menyatakan bahwa orang yang mempunyai kinerja yang baik tidak saja mampu dalam bekerja tetapi juga mempunyai kemampuan untuk berinteraksi dengan sesamanya di dalam oragnisasi. Artinya kinerja memiliki hubungan dengan kemampuan anggota organisasi untuk berinterkasi. Uraian pendapat yang dikemukakan di atas memberikan gambaran bahwa pada dasarnya kinerja guru memiliki kedudukan penting dalam mewujudkan terselenggaranya proses pembelajaran yang baik, yang nantinya akan menghasilkan lulusan atau outcomes yang baik pula. Dengan kata lain jika guru memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugasnya maka akan terselenggaralah proses pembelajaran yang berkualitas. c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru. Sahertian (2004:77) menyatakan bahwa kinerja seorang guru dipengaruhi oleh tingkah laku dan kemampuan mereka. Artinya, jika guru memiliki kemampuan yang baik dalam memahami dan melaksanakan tugasnya maka akan terwujud pulalah kinerja guru yang baik, dan begitu sebaliknya. Steers (2001:103) menyatakan bahwa kinerja seorang pegawai (guru) dipengaruhi oleh kemampuan, motivasi, sikap, minat, komunikasi, serta penerimaan orang tersebut terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung
19
jawabnya. Seiring dengan itu, Anoraga (2000:195) mengklasifikasikan bahwa ada dua yang mempengaruhi kinerja seorang guru yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal antara lain kecerdasan emosional, sikap, minat dan persepsi, motivasi kerja, kepribadian, sedangkan faktor eksternal adalah struktur tugas, iklim sekolah, supervisi, kepemimpinan, komunikasi dan sistem imbalan. Dari uraian yang dikemukakan di atas terlihat bahwa pada dasarnya banyak faktor yang mempengaruhi kinerja seorang guru, diantaranya adalah iklim komunikasi dan supervisi. d. Tugas Guru Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, maka dapat dijelaskan bahwa tugas guru mencakup kegiatan pokok, yaitu: merencanakan pembelajaran, 2) melaksanakan pembelajaran, 3) menilai hasil pembelajaran, 4) membimbing dan melatih peserta didik, dan 5) melaksanakan tugas tambahan. Selanjutnya, Kunandar (2011:101) menyatakan bahwa tugas guru adalah: menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran,
melakukan
penilaian
terhadap
hasil
pembelajaran, serta melakukan tindak lanjut. Pasal 28 ayat 3 butir (a) pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Thaun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan menjelaskan bahwa ada lima kemampuan kerja yang harus ditampilkan oleh guru yaitu pemahaman terhadap peserta didik, menyusun rencana
pembalajaran,
melaksanakan
pembelajaran,
melaksanakan
evaluasi pembelajaran, serta mengembangkan peserta didik dan diri
20
sendiri.. Uraian mengenai tugas guru ini merupakan gambaran dari kinerja mereka sebagai seorang pendidik. Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas maka maka yang akan dijadikan indikator dari variabel kinerja guru dalam penelitian ini adalah 1) menyusun perangkat pembelajaran, 2) melaksanakan proses pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, 4) mengembangkan profesi guru. Berikut ini akan diuraikan masing-masing dari indikator tersebut: 1. Menyusun Perangkat Pembelajaran Menyusun perangkat pembelajaran merupakan langkah awal yang harus dilakukan guru sebelum mmenelenggarakan proses pembelajaran. Menurut Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 20 dinyatakan bahwa perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar. Menyusun perangkat pembelajaran merupakan pekerjaan penting yang harus dilakukan oleh guru. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Saud (2009:51) yang menyatakan
bahwa
kemampuan merencanakan program pembelajaran/menyusun perangkat pembelajaran bagi guru sama dengan kemampuan mendesain bangunan bagi seorang arsitek. Artinya ia (arsitek) tidak hanya bisa membuat gambar yang baik dan bernilai estetis tetapi juga harus mengetahui
21
makna dan tujuan dari desain bangunan yang dibuatnya. Demikian pula halnya dengan guru dalam merencanakan pembelajaran. Dimana dalam perencanaan pembelajaran tersebut guru haruslah mengerti dan memahami arti dan tujuan dari perencanaan pembelajaran, serta menguasai secara teoritis dan praktis unsur-unsur yang terdapat di dalamnya. 2. Melaksanakan Proses Pembelajaran Melaksanakan pembelajaran adalah tugas pokok guru dalam menjalankan tugasnya. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik. Menurut PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Pendidikan Nasional hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah; 1) kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional, 2) memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar, 3) kegiatan pembelajaran
22
harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran, 4) kegiatan pembelajaran
minimal
mengandung
dua
unsur
penciri
yang
mencerminkan pengelolaan pengalaman belajar siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi. 3. Melaksanakan Evaluasi Evaluasi merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Menurut PP Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan hal yang perlu diperhatikan dalam evaluasi adalah; 1) evaluasi diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi, 2) evaluasi menggunakan acuan kriteria berdasarkan apa yang bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya, 3) sistem yang direncanakan adalah sistem evaluasi yang berkelanjutan, 4) hasil evaluasi dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, 5) sistem evaluasi harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Selanjutnya, prosedur yang harus dilalui oleh guru dalam melaksanakan evaluasi hasil belajar menurut Sudijono (2001:78) sebagai berikut:
23
a) Menyusun rencana evaluasi hasil belajar, yang mencakup kegiatan: (1) merumuskan tujuan, (2) menetapkan aspek-aspek atau ranahranah yang akan dievaluasi, (3) memilih dan menentukan teknik evaluasi yang akan digunakan, (4) menyusun instrumen penilaian, (5) menentukan standar atau tolok ukur dan, (6) menentukan frekuensi kegiatan evaluasi. b) Menghimpun data, meliputi kegiatan melaksanakan pengukuran dengan menyelenggarakan tes hasil belajar, atau dengan teknis non tes. c) Melakukan verifikasi data, yaitu menyaring data yang masuk agar diperoleh data yang benar-benar akurat. d) Mengolah dan menganalisis data. e) Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan terhadap hasil analisis data. Hasil interpretasi tersebut merupakan kesimpulan hasil evaluasi yang mengacu kepada tujuan evaluasi itu sendiri. f) Tindak lanjut hasil evaluasi, dari kesimpulan hasil evaluasi, guru dapat mengambil keputusan atau merumuskan kebijakan yang dipandang perlu sebagai tindak lanjut dari kegiatan evaluasi. Tindak lanjut disini bisa berupa pengayaan atau perbaikan.
4. Mengembangkan Profesi Guru Pengembangan terhadap profesi guru merupakan suatu kegiatan yang harus dilakukan oleh seorang guru. Pengembangan
24
terhadap profesi guru ini dapat dilakukan oleh guru dengan menambah ilmu pengetahuan dari berbagai sumber seperti melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengikuti kegiatan pendidikan (seminar pendidikan, workshop, serta diklat), dan memperbanyak referensi bacaan mengenai kependidikan. Selanjutnya, pengembangan diri guru ini dapat pula dilakukan melalui kegiatan supervisi. Dimana kegiatan supervisi yang dilakukan bertujuan untuk membina guru supaya mampu melaksanakan tugasnya secara lebih berkualitas.
2. Iklim Komunikasi a. Pengertian Iklim Komunikasi Iklim komunikasi merupakan dua padanan kata yang berasal dari kata iklim dan komunikasi. Untuk memahami arti dari iklim komunikasi ini maka terlebih dahulu perlu djelaskan arti dari masing-masing kata iklim dan komunikasi. Dalam kamus besar bahasa Indonesia (2007:269) dikemukakan bahwa iklim adalah kondisi atau suasana dalam jangka waktu yang agak lama. Abizar (2000:211) menyatakan bahwa iklim didasarkan pada keberbagian persepsi
anggota-anggota organisasi
mengenai kesenangan dalam berhubungan satu sama lain dalam organisasi, dengan demikian dapat dikatakan iklim merupakan suasana yang mencerminkan gaya hidup suatu organisasi. Selanjutnya De Wine (2000:201)
mengemukakan
iklim
sebagai
konsep
sistem
yang
mencerminkan keseluruhan gaya hidup suatu organisasi. Seiring dengan
25
itu, Bloom (Gistituati, 2009:44) menyatakan bahwa iklim adalah pengaruh dan rangsangan dari luar yang meliputi pengaruh fisik, sosial, dan intelektual yang mempengaruhi tingkah laku. Dapat dimaknai bahwa iklim merupakan persepsi bersama (orang-orang yang ada dalam organisasi) mengenai kondisi lingkungan yang berpengaruh terhadap perilaku mereka. Sedangkan pengertian komunikasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:587) adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Selanjutnya Muhammad (2011:4) mendefinisikan komunikasi sebagai pertukaran pesan verbal maupun non verbal antara si pengirim pesan dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Handoko (20001:272) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari seseorang ke orang lain. Selanjutnya, Handoko (2001:272) mengaskan bahwa pemindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar kata-kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, serta intonasi. Hal senada juga dikemukakan oleh Rogers (Cangara, 2010:20) menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pengalihan suatu ide dari seseorang kepada satu orang atau lebih dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Lewis (Effendy, 2006:9) juga mengemukakan bahwa komunikasi adalah saling berbaginya pesan, ide atau sikap dalam struktur organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa komunikasi merupakan proses pertukaran informasi atau pesan verbal maupun non
26
verbal antara pihak pengirim dengan pihak si penerima untuk mengubah tingkah laku. Selanjutnya pengertian iklim komunikasi dikemukakan antara lain oleh Wayne Pace R dan Don F Foules (2005:67) ”The climate of the communication in an organization is a composite of evaluation and reaction to certain activities that take place in an organization”. Artinya, bahwa iklim komunikasi merupakan perpaduan penilaian dan reaksi terhadap berbagai kegiatan tertentu yang ada dalam organisasi. Denis (Muhammad, 2011:86) bahwa iklim komunikasi sebagai kualitas pengalaman yang bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi dalam organisasi. Dapat dimaknai bahwa iklim komunikasi merupakan persepsi dari anggota organisasi menyangkut proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Selanjutnya, Reding (Abizar, 2000:212) menyatakan bahwa iklim adalah respon yang ditunjukkan oleh anggota organisasi terhadap arus komunikasi
internal
organisasi.
Selanjutnya,
Abizar
(2000:211)
menyatakan bahwa iklim komunikasi yang ada dalam sebuah organisasi, pada dasarnya ikut dipengaruhi oleh kondisi atau suasana organisasi itu sendiri. Artinya, jika suasana yang berlangsung dalam organisasi menyenangkan maka secara langsung akan berpengaruh positif terhadap iklim komunikasi yang terjadi di dalam organisasi. Lebih jelasnya, Abizar (2000:211) menyatakan iklim komunikasi adalah persepsi-persepsi anggota
27
organisasi mengenai proses komunikasi yang terjadi di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap tingkah laku dari anggota organisasi. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan iklim komunikasi adalah persepsi guru mengenai proses penyampaian pesan dan hubungan pesan dengan berbagai bentuk kegiatan yang terjadi di sekolah. b. Pentingnya Iklim Komunikasi Blumenstock (Wayne Pace R, 2005:99) menyatakan bahwa pentingnya iklim komunikasi dalam sebuah organisasi adalah karena iklim komunikasi dapat mempengaruhi cara hidup anggota organisasi, dengan siapa mereka berbicara, siapa yang mereka sukai, bagaimana perasaan mereka, bagaimana kegiatan kerja mereka, bagaimana perkembangan mereka menyesuaikan diri dengan organisasi. Selanjutnya, Redding (Muhammad, 2011:85) menyatakan bahwa iklim komunikasi merupakan faktor yang jauh lebih penting daripada keterampilan atau teknik-teknik komunikasi dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif. Ini dikarenakan, iklim komunikasi dapat mempengaruhi cara hidup anggota organisasi. Selanjuntynya, GM Goldhaber (Cangara, 2010:30) menyatakan bahwa iklim komunikasi merupakan faktor yang krusial dalam sebuah organisasi, karena berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Semakin kondusif dan harmonis iklim komunikasi yang terjadi pada suatu organisasi maka akan semakin memberikan pengaruh positif bagi setiap
28
anggotanya
dalam
bekerja,
sehingga
memungkinkan
anggota
melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka. Selanjuntya, De Wine (2000:31) menegaskan bahwa iklim komunikasi pada dasarnya berpengaruh terhadap performance kerja seorang pegawai (guru), yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja dan pencapaian tujuan organisasi (sekolah) yang optimal. Artinya, jika disuatu sekolah berlangsung iklim komunikasi yang kondusif, maka akan dapat membantu meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa iklim komunikasi memiliki kedudukan yang sangat penting dalam organisasi, karena melalui iklim komunikasi yang kondusif dapat mendukung kelancaran guru dalam melaksanakan tugas mereka. Artinya, jika guru melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan lancar maka akan bermuara pada terwujudnya kinerja guru yang baik. c. Dimensi Iklim Komunikasi . Goldhaber (Muhammad, 2011:85) ada lima dimensi penting dari iklim komunikasi yaitu: (1) ”supportiveness”, atau bawahan mengamati bahwa hubungan komunikasi mereka dengan atasan membantu mereka membangun dan menjaga
perasaan diri berharga dan penting, (2)
partisipasi membuat keputusan, (3)
kepercayaan, dapat dipercaya dan
dapat menyimpan rahasia, (4) keterbukaan dan keterus-terangan, dan (5)
29
tujuan
kinerja
yang
tinggi,
pada
tingkat
mana
tujuan
kinerja
dikomunikasikan dengan jelas kepada anggota organisasi. Senada dengan pendapat di atas, Denis (Muhammad, 2011:86) menyatakan bahwa ada empat dimensi iklim komunikasi yaitu: (1) supportiveness,
(2)
partisipasi
dalam
pembuatan
keputusan,
(3)
keterbukaan dan keterus-terangan, dan (4) tujuan penampilan yang tinggi. Seiring dengan itu, Reding (Abizar, 2000:212) mengidentifikasi bahwa ada lima dimensi dari iklim komunikasi, yaitu: 1) support, 2) pengambilan keputusan yang partisipatif, 3) penuh kepercayaan, mempercayai, dipercayai dan percaya diri, 4) keterbukaan dan terus terang, serta 5) penekanan pada tujuan perbuatan yang tinggi. Selanjutnya, Muhammad (2011:86) menyatakan bahwa untuk melihat dimensi dari iklim komunikasi itu dapat diamati dari pokok persoalan utama dari iklim komunikasi. Adapun pokok persoalan utama dari iklim komuniasi adalah: 1. Persepsi mengenai sumber komunikasi dan hubungannya dalam organisasi yaitu; a) apakah anggota organisasi merasa puas dengan atasan, teman bekerja sama dan bawahan sebagai sumber informasi, b) berapa pentingnya sumber-sumber itu, c) apakah sumber-sumber tersebut dapat dipercaya, dan d) apakah sumber-sumber tersebut terbuka terhadap komunikasi. 2. Persepsi mengenai tersedianya informasi bagi anggota organisasi antara lain: a) apakah jumlah informasi yang diterima cocok atau tepat dengan topik-topik yang penting dari sumber informasi , b) apakah informasi itu berguna, c) apakah balikan informasi dikirim kepada sumber yang tepat. 3. Persepsi mengenai organisasi itu sendiri misalnya: a) berapa banyak anggota yang terlibat dalam pembuatan keputusan yang mempengaruhi mereka, b) apakah tujuan dan objektif dipahami, c) apakah orang diberi sokongan dan dihargai, d) apakah sistem terbuka terhadap input dari
30
anggotanya. Selanjutnya, Robert dan O’Reily (Cangara, 2010:36) menyatakan bahwa ada beberapa dimensi dari iklim komunikasi yang dapat dijadikan sebagai alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat keefektifan dari iklim komunikasi dalam sebuah organisasi. Adapun dimensi yang dimaksud diantaranya adalah: 1) keinginan untuk berinteraksi dengan sesama di dalam organisasi, 2) pengarahan yang diberikan oleh atasan, 3) kepuasan terhadap arus informasi yang ada dalam organisasi. Dapat dimaknai bahwa untuk melihat tingkat keefektifan iklim komunikasi dari sebuah oorganisasi dapat dilihat melalui dimensi-dimensi dari iklim komunikasi itu sendiri. Merujuk pada uraian yang telah dikemukakan di atas, maka indikator yang digunakan untuk mengukur iklim komunikasi ini adalah: 1) saling percaya, 2) saling menghargai, 3) keterbukaan, dan 4) rasa persaudaraan. Berikut ini akan dijelask maksud dari masing-masing indikator tersebut; 1. Saling percaya Maksud dari saling percaya dalam penelitian ini adalah bahwasanya guru dalam melaksanakan tugasnya haruslah meyakini bahwa apa yang disampaikan oleh rekan kerja maupun kepala sekolah adalah benar. Ini merujuk dari arti percaya yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) yang dinyatakan sebagai sikap meyakini bahwa sesuatu itu memang benar.
31
2. Saling menghargai Adapun yang dimaksud dengan saling menghargai dalam penelitian ini adalah adanya rasa hormat menghormati diantara sesama personil sekolah. Ini berangkat dari arti kata menghargai yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) yang dinyatakan sebagai sikap menghormati atau mengindahkan satu sama lain. Artinya, guru dalam melaksanakan pekerjaannya haruslah saling mengindahkan satu sama lainnya. 3. Keterbukaan Keterbukaan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah bahwasanya antara sesame personil sekolah seperti guru dengan sesame guru, dan guru dengan kepala sekolah hendakya tidak bersikap tertutup atau tidak menutup diri terhadap masing-masing pihak. Ini berangkat dari makna sikap terbuka yang termuat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (kbbi.web.id) yang diyatakan sebagai sikap tidak tertutup atau tidak adanya rahasia antara pihak-pihak tersebut. 4. Rasa persaudaraan Adapun maksud adari rasa persaudaraan dalam penelitian ini adalah bahwa guru hendaknya harus memiliki kedekatan diantara sesame mereka. Hal ini merujuk pada pengertian dari persaudaraan itu sendiri. Kamus
Besar
Bahasa
Indonesia
(kbbi.web.id)
mengartikan
persaudaraan sebagai hubungan yang dekat layaknya berhubungan dengan saudara atau kerabat sendiri.
32
3. Pelaksanaan Supervisi a. Pengertian Supervisi Secara terminologi, supervisi terdiri dari dua padanan kata yaitu “super” dan “vision” , super artinya atas, lebih; sedangkan vision artinya lihat, tilik, awasi. Dari kedua arti kata tersebut terkandung makna bahwa, supervisi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk melihat atau mengawasi sesuatu hal. Kegiatan dupervisi dilakukan oleh seorang supervisor yang mempunyai kedudukan atau posisi lebih dari orang disupervisi. Adapun tugas dari supervisor adalah melihat, menilik atau mengawasi orang-orang yang disupervisi. Di sekolah, kepala sekolah memiliki peranan sebagai seorang supervisor. Artinya, sebagai seorang supervisor kepala sekolah bertugas melaksanakan kegiatan supervisi terhadap guru dan seluruh personil sekolah. Adams dan Dickey (Sahertian, 2000:17) menyatakan supervisi adalah program yang berencana untuk memperbaiki pembelajaran. Selanjutnya,
Boardman (Sahertian, 2000:17) memberikan pengertian
bahwa supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pembelajaran. Uraian kedua pendapat tersebut mengandung makna bahwa supervisi bertujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran.
33
Selanjutnya, Mukhtar dan Iskandar (2009:40) mengemukakan bahwa istilah supervisi berarti mengamati, mengawasi, atau membimbing dan menstimulir kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh orang lain dengan maksud untuk mengadakan perbaikan. Sergiovanni (Purwanto, 2009:76) menyatakan bahwa supervision as the direction and critical evaluation of instruction. Artinya, supervisi merupakan proses pengarahan dan penilaian terhadap penyelenggaraan pembelajaran. Seiring dengan itu Wiles (Sahertian, 2000:18) menyatakan bahwa supervisi merupakan bantuan yang diberikan untuk memperbaiki situasi belajar mengajar yang lebih baik. Sahertian (2004:19) menyatakan bahwa supervisi adalah: Usaha menstimulir, mengkoordinir dan membimbing pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individu maupun secara kolektif, agar lebih mengerti dan efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran, dengan demikian mereka dapat menstimulir dan membimbing pertumbuhan tiap murid secara kontinu, sehingga mereka mampu dan lebih cakap berpartisipasi dalam masyarakat yang berdemokrasi modern.
Pendapat yang dikemukakan di atas mengandung makna bahwa supervisi bertujuan untuk membimbing pertumbuhan guru sehingga mereka dapat mewujudkan fungsi dari pengajaran secara lebih baik. Senada dengan pendapat tersebut, Purwanto (2009:76), menjelaskan bahwa supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka secara efektif. Selanjutnya, Sagala (2009:195) menyatakan supervisi sebagai bantuan dan bimbingan atau tuntunan
34
kearah situasi pendidikan yang lebih baik kepada guru-guru dalam melaksanakan tugas profesionalnya di bidang instruksional sebagai bagian dari peningkatan mutu pembelajaran sehingga guru tersebut dapat membantu memecahkan kesulitan belajar siswa yang mengacu pada kurikulum yang berlaku. Artinya, supervisi merupakan kegiatan yang dapat
dilakukan
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan
kualitas
pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa supervisi adalah proses pemberian bimbingan dan bantuan kepada guru untuk meningkatkan kemampuannya dalam melaksanakan proses pembelajaran agar situasi belajar menjadi lebih baik. Di sekolah, kepala sekolah merupakan salah satu orang yang berperan sebagai supervisor atau orang yang akan memberikan supervisi kepada guru-guru. Selanjutnya adapun yang dimaksud dengan pelaksanaan supervisi adalah proses pemberian bimbingan dan bantuan yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar situasi belajar menjadi lebih baik. b. Tujuan Supervisi Arikunto (2004:40) menyatakan bahwa tujuan dari supervisi dapat dibedakan atas dua yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum supervisi menunjuk pada makna bahwa supervisi memberikan bantuan teknis dan pembimbingan kepada guru dan staf sekolah yang lain. Sedangkan tujuan khusus diarahkan pada kinerja dari komponen-
35
komponen supervisi yang tidak lain adalah peserta didik, guru, dan staf lain, materi kurikulum, sarana prasarana, pengelolaan, serta lingkungan dan situasi umum. Sahertian
(2000:19)
menyatakan
“tujuan
supervisi
adalah
memberikan layanan dan bantuan untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas”. Selanjutnya Sahertian (2000:19) menegaskan
bahwa
tujuan
dari
supervisi
bukan
saja
untuk
mengembangkan situasi belajar mengajar saja tetapi juga untuk pengembangan potensi kualitas guru. selanjutnya, Oliva (Sahertian, 2000:19) menyatakan bahwa sasaran supervisi pendidikan adalah mengembangkan kurikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah, meningkatkan proses belajar-mengajar di sekolah dan mengembangkan seluruh staf yang ada di sekolah. di sekolah. Merujuk pada uraian yang dikemukakakn di atas tergambar bahwa supervisi yang dilakukan terhadap guru bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dilakukanya. Dengan meningkatnya kualitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru, maka ini menggambarkan bahwa kinerja yang dimiliki guru juga meningkat. c. Prinsip-Prinsip Supervisi Sebagaimana yang telah
dikemukakan
di
atas,
supervisi
merupakan kegiatan pembinaan yang dilakukan untuk perbaikan situasi pendidikan pada umumnya dan peningkatan mutu kegiatan proses pembelajaran
pada khususnya.
Artinya, supervisi bertujuan untuk
36
memperbaiki kualitas pembelajaran. Dalam pelaksanaan supervisi ini, seorang supervisor hendaknya harus mengetahui, memahami serta menerapkan prinsip-prinsip dari supervisi. Ini dikarenakan, prinsip dari supervisi merupakan pedoman yang akan dijadikan sebagai pegangan dan arah dalam melaksanakan supervisi. Depdiknas (Muslim, 2009:45) menyatkan bahwa prinsip-prinsipdari supervisi adalah sebagai berikut: a. Supervisi hendaknya mulai dari hal-hal yang positif b. Hubungan antara pembina (supervisor) dengan guru hendaknya didasarkan atas hubungan kerabat kerja c. Supervisi hendaknya didasarkan atas pandangan yang obyektif d. Supervisi hendaknya didasarkan pada tindakan yang manusiawi dan menghargai hak-hak asasi manusia e. Supervisi hendaknya mendorong pengembangan potensi, inisiatif, dan kreativitas guru f. Supervisi yang dilakukan hendaknya sesuai dengan kebutuhan masing-masing guru g. Supervisi hendaknya dilakukan secara terus-menerus dan berkesinambungan serta tidak mengganggu jam belajar efektif Selanjutnya, Purwanto (2004:117) juga mengemukakan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan supervisi yaitu: a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu bahwa dari para supervisor seyogyanya dapat memberikan motivasi kepada pihak-pihak yang disupervisi sehingga tumbuh dorongan atau motivasi untuk bekerja lebih giat dan mencapai hasil yang lebih baik. b. Supervisi hendaknya didasarkan pada keadaan dan kenyataan yang sesuai dengan sebenar-benarnya terjadi sehingga kegiatan supervisi dapat terlaksana dengan realistis dan mudah c. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana, tidak terlalu kaku an muluk tetapi sewajarnya.
37
d. Supervisi hendaknya dapat memberikan rasa aman kepada pihak-pihak yang disupervisi, bukan sebaliknya menumbuhkan rasa tercekam, takut, was-was, dan sebagainya sebagaimana perasaan tidak menentu. e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional antara pihak yang mensupervisi dengan yang disupervisi, bukan didasarkan atas hubungan pribadi. f. Supervisi hendaknya didasarkan pada jenis kemampuan kesanggupan, serta kondisi dan sikap pihak yang disupervisi agar tidak menimbulkan rasa stres pada pihak yang disupervisi. g. Supervisi tidak dilaksanakan dalam situasi mendesak (yang timbul dari sikap otoriter supervisor) sehingga berdampak pada rasa gelisah, yang selanjutnya mungkin justru menumbuhkan sikap jengkel, apalagi berdampak pada sikap antipati dari pihak yang di supervisi h. Supervisi bukanlah inspeksi atau pemeriksaan sehingga tidak tepatlah jika supervisor bertindak mencari-cari kesalahan dari guru. i. Supervisi adalah sebuah kegiatan yang hasilnya memerlukan proses yang kadang-kadang tidak sederhana. Oleh karena itu tidak pantaslah supervisor mengharapkan hasilnya terlalu cepat. j. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif dan kooperatif. Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang negative, dengan cara mengantisipasi bakal terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan. Korektif berarti memperbaiki kesalahankesalahan yang telah diperbuat untuk memperoleh sesuatu yang tidak mengulang kejadian lama. Kooperatif berarti berusaha melakukan dan mengatasi secara bersama-sama ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Dari kedua uraian pendapat yang dikemukakan di atas terkandung makna bahwa supervisi yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) hendaknya dilakukan secara berkesinambungan karena ia merupakan sebuah proses. Selanjutnya, juga terkandung makna bahwa supervisi bukanlah kegiatan inspeksi, oleh karena itu hendaknya tidak dilakukan
38
untuk mencari-cari kesalahan guru, melainkan untuk memperbaiki kesalahan dan kelemahan guru dalam melaksanakan tugasnya. d. Teknik Supervisi Rivai (2000:818) menyatakan bahwa teknik supervisi jika dilihat dari jumlah orang yang dihadapi, terdiri dari dua yaitu teknik individual dan teknik kelompok. Sedangkan, dilihat dari lansung tidaknya supervisor menghadapi orang yang disupervisi, maka teknik supervisi dapat pula dibedakan atas teknik langsung dan teknik tidak langsung. Berikut ini akan diuraikan mengenai teknik supervisi dilihat dari jumlah orang yang dihadapi oleh supervisor: 1) Teknik individual (individual technique) Sahertian (2000:52) menyatakan bahwa teknik individual adalah teknik yang dilaksanakan untuk seorang guru secara individual. Teknik ini dapat berupa; a) kunjungan kelas, b) observasi kelas, c) percakapan pribadi, d) saling mengunjungi kelas, e) menilai diri sendiri. Secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Kunjungan kelas yaitu supervisor langsung datang ke kelas untuk memperoleh data mengenai keadaan sebenarnya. b) Observasi
kelas.
Supervisor
mengobservasi
situasi
belajar
mengajar yang dilakukan guru. c) Percakapan pribadi. Supervisor berbicara dengan guru secara individual, membicarakan masalah-masalah yang dihadapi guru.
39
d) Saling mengunjungi kelas. Terutama dilakukan untuk belajar pada teman dengan mengamati secara langsung guru lain yang sudah baik proses pembelajarannya. e) Menilai diri sendiri. Agar menggunakan format penilaian diri untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan sendiri dalam mengajar. 2) Teknik kelompok (group technique) Teknik kelompok menurut Sahertian (2000:52) adalah “teknikteknik yang dilakukan untuk melayani lebih dari satu orang”. Teknik kelompok ini dapat berupa; a) pertemuan atau rapat guru, b) diskusi antar sesama guru, demonstrasi mengajar, pelatihan-pelatihan, berbagi pengalaman antar sesame (sharing), diskusi panel, dan seminar. a) Pertemuan atau rapat (meetings). Berbagai hal dapat dijadikan bahan dalam rapat-rapat yang diadakan dalam rangka kegiatan supervisi seperti hal-hal yang berhubungan dengan pelaksanaan dan pengembangan kurikulum. b) Diskusi kelompok (group discussions) Kelompok–kelompok diskusi seperti KKG, supervisor dapat memberi-kan pengarahan, nasehat ataupun saran-saran yang diperlukan saat diskusi. c) Demonstrasi mengajar. Menurut Yahya (2011:80), demonstrasi mengajar adalah satu upaya supervisor membantu guru yang di supervisi dengan
40
menunjukan kepada guru bagaimana mengajar yang baik. Dengan demonstrasi mengajar supervisor mempraktikkan penggunaan metode-metode mengajar yang tepat, atau metode mengajar yang baru atau penggunaan alat-alat bantu mengajar, penggunaan alatalat evaluasi dan sebagainya. d) Pelatihan-pelatihan (inservice-training) Teknik supervisi kelompok yang dilakukan melalui pelatihanpelatihan telah banyak dilakukan, misalkan pelatihan untuk guru bidang studi tertentu, pelatihan tentang metodologi pembelajaran, serta pelatihan penggunaan media pembelajaran dan lain sebagainya. e) Berbagi pengalaman (sharing of experience) Yahya (2011:68) menyatakan berbagi pengalaman adalah suatu teknik pertemuan dimana guru saling memberi dan menerima, saling dengar satu dengan yang lainnya. Misalnya guru yang baru mengikuti pelatihan menyampaikan pengalaman pada rekanrekannya di sekolah, sehingga teman-teman guru yang tidak ikut pelatihan juga mendapat pengetahuan yang baru. f) Diskusi panel. Menurut Yahya (2011:70), diskusi panel dalam bentuk forum diskusi adalah suatu bentuk diskusi yang dipentaskan dihadapan sejumlah partisipan atau pendengar. Dalam diskusi tersebut suatu
41
masalah dihadapkan kepada sejumlah ahli (panelis) yang memiliki keahlian dibidang masalah yang sedang didiskusikan. g) Seminar Menurut Yahya (2011:72), seminar adalah suatu rangkaian kajian yang diikuti oleh suatu kelompok pertemuan ilmiah untuk mendiskusikan, membahas, dan memperdebatkan suatu masalah yang berhubungan dengan suatu topik. Baik teoritis maupun praktis dibawah pimpinan seorang ketua sidang dan disajikan kepada audiens. Dalam seminar ini dapat dilakukan bagaimana upaya meningkatkan kreativitas guru dalam kegiatan pembelajaran, bagaimana membantu guru memahami standar isi, membantu guru menyusun silabus yang mengacu pada standar isi, menyusun rencana pembelajaran dan sebagainya. e. Pendekatan Supervsi Dalam melaksanakan proses supervisi terhadap guru, kepala sekolah sebagai seorang supervisor selalu berhadapan dengan guru yang memiliki karakteristik yang berbeda-beda satu sama lainnya. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari faktor usia, dan kematangan, pengalaman kerja, motivasi maupun kemampuan guru. Untuk itu, supervisor/kepala sekolah harus menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakteristik guru yang berbeda-beda tersebut. Glickman (Muslim, 2009:77), menyatakan ada tiga pendekatan yang dapat diterapkan dalam melakukan kegiatan
42
supervisi,
yatu
pendekatan
direktif,
pendekatan
kolaboratif,
dan
pendekatan nondirektif. Berikut uaraiannya:. 1) Pendekatan Direktif (Directive Control Interpersonal Approach) Pendekatan direktif (Directive Control Interpersonal Approach) ini dalam pelasanaannya supervisor mengarahkan guru terhadap apa yang akan dilakukan, menstandarisasi waktu dan kriteria dari hasil yang
diharapkan,
memberi
penguatan,
kemudian
supervisor
bertanggung jawab terhadap keputusan. Supervisor secara jelas menentukan tindakan-tindakan yang akan diikuti oleh guru. 2) Pendekatan kolaboratif (Collaborative Interpersonal Approach.) Pada
pendekatan
kolaboratif
(Collaborative
Interpersonal
Approach), supervisor menggunakan tindakan secara tak langsung untuk mengerti apa yang jadi perhatian guru, kemudian berpartisipasi dalam diskusi dengan mempresentasikan ide guru, pemecahan masalah dengan meminta semua kelompok untuk mengusulkan tindakantindakan
yang
mungkin
dan
kemudian
bernegosiasi
untuk
mendapatkan arah tindakan baik untuk guru maupun supervisor, kontrol seluruh keputusan ditanggung bersama (guru dan supervisor). 3) Pendekatan nondirektif (Nondirective Interpersonal Approach) Pendekatan non direktif (Nondirective Interpersonal Approach) ini supervisor mendengarkan guru, menjelaskan apa yang disampaikan guru, mendorong guru untuk berbicara mengenai apa yang jadi
43
perhatian dan merefleksikan dengan memverifikasi persepsi guru. Pada pendekatan ini guru berperan sebagai pemegang kontrol. Selanjutnya, Sutjipto (Syahril dan Ilyas, 2009:231) menyatakan bahwa dalam rangka penerapan beberapa teknik supervisi, seorang supervisor dapat mempedomani beberapa pendekatan yaitu: 1) pendekatan humanistik, 2) pendekatan kompetensi, 3) pendekatan klinis, dan 4) pendekatan professional. Pendekatan humanistik adalah
pelaksanaan
supervisi didasarkan pada asumsi bahwa guru mengalami pertumbuhan secara terus menerus, karena itu supervisor bertugas membimbing guru. Selanjutnya, yang dimaksud dengan pendekatan kompetensi adalah pelaksanaan supervisi yang didasarkan pada asumsi bahwa supervisi bertujuan membentuk kompetensi minimal yang harus dikuasai guru. sedamgkan yang dimaksud dengan pendekatan klinis adalah bahwa guru diasumsikan akan tumbuh dan berkembang dalam jabatannya melalui proses belajar, oleh karena itu supervisor perlu membantu guru secara tatap muka dan individual. Pendekatan professional adalah bahwa pelaksanaan supervisi dilaksanakan dengan asumsi bahwa tugas utama guru adalah mengajar, karena itu kegiatan supervisi selalu diarahkan pada hal-hal yang menyangkut tugas mengajar tersebut. Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas dapat dimaknai bahwa
dalam
pelaksanaan
supervisi,
seorang
supervisor
dapat
menggunakan pendekatan supervisi yang harus disesuaikan dengan permasalahan dan kebutuhan guru yang disupervisi.
44
f. Materi Supervisi Agar tujuan dari supervisi yang diberikan tercapai dengan baik, maka dalam pemberian supervisi perlu diperhatikan materi apa yang akan diberikan pada guru-guru. Bila materi yang diberikan tepat tentu akan berdampak baik pada proses belajar mengajar. Soetopo (Yahya, 2011:30) menyatakan bahwa materi supervisi hendaknya mencakup; 1) bimbingan kepada guru-guru dalam memilih dan mengorganisir bahan pelajaran, 2) membantu guru menyesuaikan pembelajaran dengan perbedaan individual, 3) membantu guru dalam membina bimbingan belajar peserta didik, baik berupa program perbaikan maupun pengayaan, 4) membina aktivitas dan pelayanan guru-guru, termasuk dalam melengkapi masalah secara individual. Selanjutnya, Sahertian (2000:130) juga menyatakan batasan-batasan yang akan dibahas dalam hal supervisi adalah; 1) Masalah-masalah umum yang dihadapi dalam tugas mengajar dan mendidik yang mencakup; a. Membantu guru dalam menterjemahkan kurikulum dari pusat ke dalam bahasa belajar-mengajar. b. Membantu guru dalam meningkatkan program belajar mengajar seperti membantu dalam merancang program belajar mengajar, membantu
dalam
melaksanakan
proses
belajar
mengajar,
membantu dalam menilai proses dan hasil belajar mengajar.
45
2) Masalah-masalah khusus yang dihadapi guru yang mencakup; a. Membantu guru dalam menghadapi kesulitan dalam mengajarkan tiap mata pelajaran. b. Membantu guru dalam memecahkan masalah-maslah pribadi (personal problem) yang berpengaruh terhadap kualitas kerja. c. Membantu guru dalam menghadapi masalah khusus di tiap tingkat mulai dari SD sampai SMU. Misalnya, kesulitan dalam menguasai konsep bidang studi yang diajarkan, bahasa buku yang kurang dimengerti dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa materi supervisi tidak hanya terbatas pada bidang pembelajaran saja tetapi juga mencakup masalah guru di luar pembelajaran seperti masalah pribadi yang dapat menganggu kelancaran pelaksanaan tugasnya. g. Proses Supervisi Yahya (2011:131) menyatakan bahwa terdapat tiga tahapan dari pelaksanaan supervisi. Pertama tahap pertemuan awal (pre conference), kedua tahap observasi dan ketiga tahap pertemuan balikan. Berikut akan diuraikan masing-masing tahap dari pelaksanaan proses supervisi: 1) Tahap Pertemuan Awal Pertemuan awal ini dilakukan sebelum melaksanakan observasi kelas sehingga banyak juga para ahli supervisi yang menyebutnya dengan istilah tahap pertemuan sebelum observasi (preobservation conference). Adapun tujuan utama pertemuan awal ini adalah untuk
46
mengembangkan kerangka kerja observasi kelas yang dilakukan oleh supervisor dan guru. Hasil akhir pertemuan awal ini adalah kesepakatan (contract) kerja antara supervisor dan guru. Tujuan ini bisa dicapai apabila dalam pertemuan awal ini tercipta kerjasama dan hubungan kemanusiaan serta komunikasi yang baik antara supervisor dengan guru. Yahya (2011:132) mengemukakan ada delapan kegiatan yang dilaksanakan dalam pertemuan awal ini, yaitu (1) menciptakan suasana yang akrab dan terbuka, (2) mengidentifikasi aspek-aspek yang akan dikembangkan guru dalam pengajaran. (3) menerjemahkan perhatian guru ke dalam tingkah laku yang bisa diamati, (4) mengidentifikasi prosedur untuk memperbaiki pengajaran guru, (5) membantu guru memperbaiki tujuannya sendiri (6) menetapkan waktu observasi kelas, (7) menyeleksi instrumen observasi kelas, dan (8) memperjelas konteks pengajaran dengan melihat data yang akan direkam. 2) Tahap Observasi Pembelajaran Yahya(2011:132) menyatakan bahwa tahap kedua dalam proses supervisi adalah tahap observasi mengajar secara sistematis dan obyektif. Perhatian observasi ini ditujukan pada guru dalam bertindak dan kegiatan-kegiatan kelas sebagai hasil dari tindakan guru. Sehubungan dengan teknik ini, supervisor dapat mengambil data melalui rekaman video dan instrumen supervisi. Rekaman video digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama proses
47
pembelajaran berlangsung sedangkan instrumen digunakan untuk melihat dan menilai perangkat pembelajaran yang digunakan. 3) Tahap Pertemuan Balikan Menurut Yahya (2011:138), tahap ketiga dalam proses supervisi adalah tahap pertemuan balikan. Pertemuan balikan dilakukan segera setelah melaksanakan observasi pengajaran, dengan terlebih dahulu dilakukan analisis terhadap hasil observasi. Tujuan utama pertemuan balikan ini adalah untuk menindaklanjuti apa saja yang dilihat oleh supervisor sebagai observer terhadap proses pembelajaran. Pembicaraan dalam pertemuan balikan ini adalah ditekankan pada identifikasi dan analisis persamaan dan perbedaan antara perilaku guru dan peserta didik yang direncanakan dan perilaku aktual guru dan peserta didik, serta membuat keputusan tentang apa dan bagaimana yang seharusnya akan dilakukan sehubungan dengan perbedaan yang ada. Merujuk pada uraian yang dikemukakan di atas maka yang akan dijadikan sebagai indikator dari variabel pelaksanaan supervisi ini adalah: 1) teknik supervisi, 2) pendekatan supervisi, dan materi supervisi, serta 4) proses supervisi. B. Penelitian yang Relevan Berikut ini dikemukakan beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan variabel yang akan diteliti.
48
1. Hamzah Husmen (2008) dalam penelitiannya tentang Kontribusi pelaksanaan supervisi dan disiplin kerja terhadap kinerja guru Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Agam Timur. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru sebesar 13,9 %, disiplin kerja berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 28,2 %. 2. Mardiati (2010) dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi Komitmen Kerja dan Iklim Komunikasi terhadap Kinerja Guru SMP Negeri di Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa Komitmen Kerja berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 22,3%, sedangkan Iklim Komunikasi berkontribusi sebesar 16,8% terhadap kinerja guru SMP Negeri di Kecamatan Kinali Pasaman Barat. 3. Yenderi (2011), dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi Motivasi Kerja dan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Batang Kapas”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru SD Neger di Kecamatan Batang Kapas sebesar 6,4%, sementara motivasi kerja memberikan kontibusi sebesar 17 % terhadap kinerja guru. 4. Irdaningsih (2012) dalam penelitiannya yang berjudul “Kontribusi Iklim Komunikasi dan Kecerdasan Emosional terhadap Kinerja Guru SMP Negeri Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa iklim komunikasi di SMP Negeri Kecamatan Sungai Pagu Kabupaten Solok Selatan memberikan kontribusi
49
terhadap kinerja guru sebesar 16,9 %, sedangkan kecerdasan emosional guru berkontribusi terhadap kinerja guru sebesar 20,2 %. C. Kerangka Pemikiran 1. Kontribusi Iklim Komunikasi terhadap Kinerja Guru Iklim komunikasi menentukan alur komunikasi antara seseorang dengan orang lain dalam suatu organisasi, dan ikut mempengaruhi cara seseorang untuk berhubungan satu sama lainnya. Iklim komunikasi yang baik akan melancarkan aktivitas atau pekerjaan seseorang sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara optimal. Aktivitas pekerjaan yang dilakukan dengan baik akan cenderung memberikan hasil kerja berkualitas. Hasil pekerjaan yang berkualitas yang didasari oleh iklim komunikasi yang kondusif ini akan meningkatkan kinerja seseorang. Iklim komunikasi yang kondusif dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan tugas yang diembannya. Pernyataan di atas didukung secara teoritis oleh pendapat Goldhaber (Cangara, 2010:31) yang menjelaskan bahwa penciptaan iklim komunikasi akan dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Cooper dan Wood (Muhammad, 2011:88) juga menyatakan bahwa ketika anggota organisasi berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, maka kepuasan anggota organisasi akan meningkat sehingga akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka. Berdasarkan uraian di atas diduga bahwa iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru. Semakin baik iklim komunikasi
50
maka akan semakin baik/tinggi pula kinerja guru, dan begitu pula sebaliknya. 2. Kontribusi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Supervisi adalah proses pemberian bantuan pada guru untuk meningkatkan
kemampuan
profesionalnya.
Apabila
supervisi
dilaksanakan dengan baik dan secara kontinu, tentu lambat laun akan dapat meningkatkan kemampuan profesional guru dalam melaksanakan pembelajaran. Jika kemampuan guru tidak meningkat tentu akan berdampak pada kinerja guru. Hal ini sesuai dengan pendapat Griffin dan Moorhead (1986:102) yang menyatakan bahwa kinerja seseorang ditentukan oleh kemampuannya. Ini berarti apabila kemampuan profesional guru baik maka kinerja guru juga baik. Hal ini dibuktikan oleh Hamzah Husmen dalam penelitian tentang pelaksanaan supervisi dan disiplin kerja memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kinerja guru MTsN Kabupaten Agam Wilayah Timur. Dari uraian di atas menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi yang terencana, terpola dan terprogram serta berkelanjutan diduga akan memberikan kontribusi terhadap kinerja guru. 3. Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi oleh Kepala Sekolah secara bersama-sama terhadap Kinerja Guru. Iklim komunikasi yang kondusif yang terjalin antara guru dan sesamanya, serta antara guru dan personil sekolah lainnya memiliki hubungan yang erat untuk peningkatan kinerja guru. De Wine (2000:34),
51
menegaskan bahwa iklim komunikasi yang kondusif dan berlangsung harmonis akan berpengaruh terhadap kinerja. Selanjutnya, apabila iklim komunikasi yang kondusif ini didukung oleh pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah melalui supervisi, maka diduga akan berdampak lebih baik terhadap peningkatan kinerja guru. Anoraga (2000:195) menyatakan bahwa kinerja yang dimiliki oleh seorang guru ikut dipengaruhi oleh supervisi yang diberikan terhadap mereka. Artinya, jika guru sering menerima proses supervisi maka akan berdampak pada peningkatan kemapuannya yang akhirnya akan bermuara pada peningkatan kinerja mereka. Dari uraian di atas terlihat bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama diyakini berkontribusi terhadap kinerja guru. Secara
sistematis
kerangka
pemikiran dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut: rx1y Iklim Komunikasi (X1)
Rx1x2y
Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) rx2y Gambar 2. Kerangka Pemikiran
Kinerja Guru (Y)
52
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teoretis dan kerangka pemikiran, dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1. Iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru. 2. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru. 3. Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan jenis penelitian korelasional karena penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Variabel penelitian ini dibedakan atas dua kelompok yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah, sedangkan variabel terikat adalah kinerja guru. Dengan demikian penelitian ini mengungkapkan besarnya kontribusi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru. B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten 50 Kota yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) tahun ajaran 2011/2012 dengan jumlah populasi 172 orang. Penetapan guru yang berstatus PNS sebagai populai ini dilakukan didasarkan pada pemikiran bahwa guru tersebut dianggap sudah mempunyai pengalaman dan kewenangan mengajar sebagai guru. 2. Sampel Mengingat jumlah populasi cukup besar maka perlu dilakukan penarikan sampel. Pengambilan sampel ini akan dilakukan dengan
53
54
menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Melalui teknik ini diharapkan akan diperoleh sampel sesuai dengan proporsi dari setiap kelompok dalam strata populasi. Besarnya sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Cochran (1977). Pengambilan sampel dilakukan melalui empat tahap yaitu 1) mengidentifikasi dan mengelompokkan populasi berdasarkan strata, 2) menghitung masing-masing populasi masing-masing strta, 3) menentukan ukuran sampel , dan 4) menentukan subjek yang akan dijadikan responden. a. Identifikasi Populasi Berdasarkan Strata Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kabupaten 50 Kota, strata populasi terdiri dari: 1) jenjang pendidikan sarjana dan non sarjana dan 2) masa kerja yang terdiri dari masa kerja ≤ 15 tahun dan > 15 tahun. Kedua strata ini di pertimbangkan dalam pengambilan sampel dengan alasan, masa kerja memberikan pengaruh terhadap kinerja seseorang dikarenakan masa kerja yang panjang memberikan pemahaman yang lebih terhadap pelaksanaan tugas yang dilakukan. Sedangkan strata pendidikan yang berbeda memberikan pengetahuan dan ketrampilan yang berbeda dalam pelaksanaan tugas guru. Dengan kata lain pendidikan dan masakerja diduga ikut berpengaruh terhadap kinerja guru. Gambaran data berdasarkan strata disajikan dalam Tabel 1.
55
Tabel 1. Sebaran Populasi Berdasarkan Strata Jenjang Pendidikan dan Masa Kerja
Masa Kerja
Gugus
≥S1
<S1
Total
7 5 6 4 5 11 2 5 2 6 2 8 63
12 18 5 8 9 10 12 5 6 10 8 6 109
19 23 11 12 14 21 14 10 8 16 10 14 172
< 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15
Gugus I Gugus II Gugus III Gugus IV Gugus V Gugus VI Jumlah
Sumber data : UPT Pendidikan Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. b. Proporsi Masing-Masing Strata Besarnya proporsi untuk masing-masing strata berikut ini : 1. Untuk strata jenjang pendidikan adalah : > S1 :
63
p1 = 63/172
= 0,37
< S1 :
109
q1 = 109/172 = 0,63
2. Untuk strata masa kerja adalah: >15th :
96
p2 = 96/172
= 0,56
≤ 15th ;
76
q2 = 76/172
= 0,44
c. Menentukan Besarnya Sampel Besarnya sampel ditentukan dengan mengunakan rumus Cochran (1977) sebagai berikut:
56
n0 =
2.
2
dan dikoreksi dengan rumus
keterangan:
n = 1+
no
= jumlah sampel yang dikoreksi
n
= besar sampel tahap kedua
N
= jumlah populasi penelitian
t
= besarnya z sesuai dengan taraf siknifikasi = 0,05
z
= 1,96
p
= besarnya proporsi klasifikasi
q
= 1-p
d
= besarnya kekeliruan sampel dalam hal ini adalh 10% Hasil perhitungan sampel dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini : Tabel 2. Hasil Perhitungan Sampel No 1 2
Klasifikasi strata Jenjang pendidikan
p 0,37
q 0,63
N0 88
N 56
Masa kerja
0,56
0,44
96
*62
Keterangan: *Jumlah Sampel yang dipilih Pada tabel 2 terlihat bahwa harga yang terbesar adalah 62 pada strata masa kerja. Angka 62 inilah yang digunakan untuk menentukan besarnya sampel yang diambil adalah 62/172 x 100% = 36,04% = 36 %.
57
d. Menentukan subjek yang akan dijadikan responden Besarnya sampel = 36% dari populasi. Persentase inilah yang digunakan untuk menetapkan anggota sampel pada masing-masing strata dari populasi. Penyebaran anggota sampel dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Penyebaran Sampel Berdasarkan Strata.
Gugus Gugus I Gugus II Gugus III Gugus IV Gugus V Gugus VI Jumlah
Masa Kerja < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15 < 15 > 15
S1 P 7 5 6 4 5 11 2 5 2 6 2 8 63
So S 3 2 2 2 2 4 1 2 1 2 1 3 25
P 12 18 5 8 9 10 12 5 6 10 8 6 109
Total S 4 6 2 3 3 4 4 2 2 4 3 2 39
P 19 23 11 12 14 21 14 10 8 16 10 14 172
S 7 8 4 5 5 8 5 4 3 6 4 5 64
Jadi sampel penelitian ini adalah 64 orang guru sebagai responden yang ditetapkan secara acak dengan sistem undian. Hal ini dilakukan untuk memberi peluang yang sama bagi semua anggota populasi yang sama pada strata untuk menjadi anggota sampel. C. Definisi Operasional 1. Kinerja Guru (Y) Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai oleh guru secara keseluruhan dengan menggunakan kemampuannya untuk mencapai tujuan yang telah
58
ditetapkan secara optimal. Adapun indikator dari variabel kinerja guru ini adalah: 1) menyusun perangkat pembelajaran, 2) melaksanakan proses pembelajaran, 3) melaksanakan evaluasi, 4) mengembangkan profesi guru. 2. Iklim Komunikasi (X1) Iklim Komunikasi adalah proses penyampaian pesan dan hubungan pesan dengan berbagai bentuk kegiatan yang terjadi di sekolah. Adapun indikator yang digunakan untuk mengukur iklim komunikasi ini adalah: 1) saling percaya, 2) saling menghargai, 3) keterbukaan, dan 4) rasa persaudaraan. 3. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah pemberian bimbingan dan bantuan yang dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran agar situasi belajar menjadi lebih baik. Selanjutnya, indikator dari variabel pelaksanaan supervisi ini adalah: 1) teknik supervisi, 2) pendekatan supervisi, dan 3) materi supervisi, serta 4) proses supervisi.
D. Instrumen Penelitian Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data ketiga variabel penelitian ini adalah angket model skala likert dengan lima alternatif jawaban yaitu: selalu (SL), sering (SR), kadang-kadang (KD), jarang (JR), dan tidak pernah (TP).
59
Penyusunan instrumen pada masing-masing variabel dilakukan dengan langkah-langkah
sebagai
berikut:
1)
pembuatan
kisi-kisi
instrumen
berdasarkan indikator variabel, 2) menyusun butir-butir pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan indikator, 3) melakukan analisis rasional untuk melihat kesesuaian dengan indikator serta ketepatan penyusunan angket dari segi bahasa dan aspek yang di ukur. Kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada Tabel 4 berikut: Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No 1
Variabel Penelitian Kinerja Guru (Y)
Jumlah 2 Iklim Komunikasi (X1)
Jumlah 3 Pelaksanaa Supervisi Kepala Sekolah (X2) Jumlah
Indikator 1. Menyusun perangkat pembelajaran 2. Melaksanakan proses pembelajaran 3. Melaksanakan evaluasi 4. Mengembangkan profesi guru 1. 2. 3. 4.
1. 2. 3. 4.
Saling percaya Saling menghargai Keterbukaan Rasa persaudaraan
Teknik supervisi Pendekatan supervisi Materi Suprvisi Proses supervisi
No. Butir 1 – 19
Jml. Butir 19
20 – 40
21
41 – 53 54 – 66
13 13
1 – 10 11 – 20 21 – 27 28 – 42
66 10 10 7 15
1–8 9 – 14 15 – 29 30 – 40
42 8 6 15 11 40
Sebelum angket dapat dipakai sebagai alat ukur dalam penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Prosedur pelaksanaan penguji-cobaan sebagai berikut:
60
1. Responden uji coba Instrumen penelitian ini diujicobakan kepada responden di luar sampel, namun masih dalam populasi penelitian (Guru SD Negeri Kec. Suliki), yaitu sebanyak 50 orang. Alasan memilih responden ujicoba sebanyak 50 orang adalah jumlah ini dianggap sudah memenuhi syarat uji coba karena diambil secara acak. 2. Pelaksanaan uji coba Uji coba instrumen ini dilaksanakan di SD Negeri Kec. Suliki. Teknis pelaksanaannya adalah dengan memberikan instrumen tersebut kepada guruguru yang terpilih sebagai responden uji coba yang berjumlah 50 orang. 3. Analisis Data Uji Coba Data hasil uji coba dianalisis untuk mengetahui kesahihan (validitas) dan kehandalan (reliable) instrumen, dengan menggunakan komputer program SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for windows versi 18.00. a. Pemeriksaan Kesahihan Instrumen (validitas) Uji validitas dilakukan dengan menggunakan analisis butir, yaitu dengan cara mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Analisis butir ini menggunakan alat bantu program SPSS Versi 18.00. Selanjutnya, dari hasil analisis diperoleh butir yang sahih untuk variabel kinerja guru (Y) sebanyak 50 butir, dengan 16 butir yang gugur yaitu butir nomor 4, 5, 8, 13, 15, 19, 22, 25, 28, 29, 35, 36, 43, 49, 55, dan 61. Untuk variabel iklim komunikasi (X1) diperoleh butir yang sahih
61
sebanyak 41 dengan 1 butir yang gugur, yaitu butir nomor 37. Sedangkan, variabel untuk variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa keseluruhan butir dinyatakan sahih yaitu sebanyak 40 butir. Keseluruhan butir dikatakan gugur karena memperoleh corrected item-total correlation lebih kecil dari rtabel = 0,361. Hasil secara rinci dapat dilihat pada Tabel 5 berikut dan pada Lampiran 3. Tabel 5. Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Instrumen
No
1
Variabel Penelitian
Kinerja Guru (Y)
Jumlah 2 Iklim Komunikasi (X1) Jumlah 3 Pelaksanaa Supervisi Kepala Sekolah (X2) Jumlah
Indikator
1. Menyusun perangkat pembelajaran 2. Melaksanakan proses pembelajaran 3. Melaksanakan evaluasi 4. Mengembangkan profesi guru
No. Urut Butir Non Valid
Jml. Butir Non Valid
1 – 19
19
6
1 – 13
13
20 – 40
21
6
14 – 28
15
41 – 53
13
2
29 – 39
11
54 – 66
13 66 10 10 7 15 42 8 6 15 11
2 16 1 1 -
40 – 50
11 50 10 10 7 14 41 8 6 15 11
40
-
1. 2. 3. 4.
Saling percaya Saling menghargai Keterbukaan Rasa persaudaraan
1 – 10 11 – 20 21 – 27 28 – 42
1. 2. 3. 4.
Teknik supervisi Pendekatan supervisi Materi Supervisi Proses supervisi
1–8 9 – 14 15 – 29 30 – 40
Jml. No. Urut Butir Butir Gugur Valid
1 – 10 11 – 20 21 – 27 28 – 41 1–8 9 – 14 15 – 29 30 – 40
Berdasarkan hasil analisis pada Tabel 5 di atas disimpulkan bahwa butir yang gugur dibuang dan tidak ikut dalam instrumen
Jml. Butir Valid
40
62
penelitian, sebab butir yang valid dianggap telah dapat mewakili indikator yang akan diukur. b. Uji Keterandalan (Reliabilitas) Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan teknik alpha cronbach. Menurut Sugiyono (2005:150) kriteria pengujian analisis ini adalah jika nilai koefisien korelasi (ralpha) lebih besar dan sama dengan nilai rtabel pada taraf signifikansi ( = 0.05), maka instrumen dinyatakan reliabel (handal). Sementara, jika nilai koefisien korelasi (ralpha) lebih kecil dari nilai rtabel pada taraf signifikansi ( = 0.05), maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Hasil analisis reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 6 berikut. Tabel 6. Rangkuman Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen No
Variabel
Rtt
rtabel
Ket
1.
Kinerja Guru (Y)
0,956
0,478
Handal
2.
Iklim Komunikasi (X1)
0,969
0,478
Handal
3.
Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2)
0,965
0,478
Handal
Pada Tabel 6 di atas terlihat bahwa ketiga instrumen penelitian reliabel (handal) dan dapat digunakan sebagai alat pengumpul data penelitian.
63
E. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan membagikan angket penelitian secara langsung kepada responden di SD Kecamatan Suliki Kabupaten 50 Kota yang terpilih menjadi sampel penelitian dan mengumpulkan kembali setelah diisi. F. Teknik Analisis Data Data penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan teknik regresi dan korelasi. Analisis dilakukan dengan bantuan program SPSS for windows versi 18.00. berikut langkah-langkah analisis tersebut: 1. Analisis Deskriptif. Analisis deskriptif bertujuan untuk mengetahui kecendrungan distribusi frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel. Tingkat ketercapaian responden pada masing-masing variabel akan diketahui melalui rumus:
Skor rata-rata TP =
x 100% Skor maksimun ideal
Tingkat ketercapaian masing-masing variabel berguna untuk menggambarkan pencapaian responden secara kualitatif pada masingmasing variabel. Adapun kriteria yang digunakan untuk melihat tingkat
64
pencapaian responden digunakan klasifikasi Sudjana (2009) seperti berikut ini. Rentang Kategori Ketercapaian Variabel % 1 2 3 4 5
Rentang Persentase 90-100% 80-89% 65-79% 55-64% 0-54%
Kategori Sangat baik Baik Cukup Kurang baik Tidak baik
2. Pengujian Persyaratan Analisis Analisis data dalam penelitian ini menggunakan statistik sebagai alat untuk menganalisis korelasi dan regresi sederhana dan ganda. Untuk dapat menggunakan analisis korelasi dan regresi terdapat persyaratan yang harus dipenuhi. Sudjana (2009) menyatakan persyaratan tersebut diantaranya: (1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak; (2) data berasal dari populasi yang berdistribusi normal; (3) kelompok populasi mempunyai varians yang homogen; (4) independensi antara variabel bebas dan (5) linearitas. Berikut penjelasan mengenai persyaratan korelasi dan regresi. a. Data bersumber dari sampel yang diperoleh secara acak. Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih sampel dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling.
65
b. Pengujian normalitas Pengujian normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi
berdistribusi
normal
atau
tidak.pengujian
normalitas
dilakukan dengan teknik uji kolmogorov Smirnov-Z atau tes K-S c. Pengujian homogenitas Pengujian homogenitas ini dilakukan untuk melihat apakah data kelompok populasi memiliki variasi yang homogen atau tidak. Pengujian homogenitas menggunakan teknik chi kuadrat ( X2). d. Uji linearitas Pengujian persyaratan uji linearitas garis X1 dengan Y dan X2 dengan Y dilakukan untuk mendapatkan model persamaan regresi Ŷ = a + bx 1 dan Ŷ = a + bx 2. e. Pengujian independensi variabel bebas Pengujian independensi dimaksudkan untuk melihat apakah variabel bebas tidak mempunyai hubungan yang signifikan. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product moment. 3. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi dibantu progam SPSS for windows versi 18.0. teknik yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah: a. Untuk menguji hipotesis 1 dan 2 digunakan teknik korelasi dan regresi sederhana.
66
b. Untuk menguji hipotesis 3 digunakan teknik korelasi dan regresi ganda. c. Untuk mengetahui korelasi salah satu variabel bebas (X1 dan X2) dengan varibel terikat (Y) dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya (X1 dan X2), dan untuk mengetahui korelasi efektif secara murni dari sebuah variabel bebas (X1 dan X2), maka digunakan teknik korelasi parsial.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data Data penelitian ini terdiri dari tiga variabel yaitu data kinerja guru (Y), data iklim komunikasi (X1), dan data pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2). Data tersebut dideskripsikan berikut ini. 1. Kinerja Guru (Y) Angket variabel kinerja guru
terdiri dari 50 butir,
maka skor
minimum adalah 50 dan skor maksimum 250. Dari jawaban responden, diperoleh skor terendah adalah 160 dan skor tertinggi adalah 224. Hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar 189,73, modus (mode) sebesar 160,00,
median sebesar 190,00 dan simpangan baku
(standard deviation) sebesar 18,554. Gambaran distribusi frekuensi skor kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Kinerja Guru Kelas Interval 220 – 229 210 – 219 200 – 209 190 – 199 180 – 189 170 – 179 160 – 169 Jumlah
fo
%fo
fk
%fk
3 8 11 11 10 8 13
4,69 12,50 17,19 17,19 15,63 12,50 20,31
3 11 22 33 43 51 64
4,69 17,19 34,38 51,56 67,19 79,69 100,00
64
100
67
68
Pada Tabel 7 kelihatan bahwa 15,63% dari skor kinerja guru berada pada kelas interval skor rata-rata; 51,56% skor kinerja guru berada di atas kelas interval skor rata-rata; dan 32,81% berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor kinerja guru berada di atas kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya untuk gambaran histogram variabel kinerja guru dapat dilihat pada Gambar 3 berikut. 15
13 11
f r e k u e n s i
12
9
11
10
8
8
6 3
3
0 164,5 174,5 184,5 194,5 204,5 214,5 224,5
skor tengah kelas interval
Gambar 3. Histogram Kinerja Guru Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap indikator kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 8. Tabel 8. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Kinerja Guru No Indikator Skor Skor Rata%Tingkat Kategori Ideal Rata Pencapaian 1 Menyusun perangkat 65 51,16 78,70 Cukup pembelajaran 2 Melaksanakan proses 75 57,92 77,23 Cukup pembelajaran 3 Melaksanakan evaluasi 55 40,67 73,95 Cukup 4 Mengembangkan profesi 55 39,98 72,70 Cukup guru Keseluruhan respon kinerja guru 250 189,73 75,89 Cukup
69
Pada Tabel 8 kelihatan bahwa tingkat capaian rata-rata secara umum adalah 75,89%. Tingkat capaian ini berada pada kategori cukup. Ini berarti bahwa secara umum dapat dikatakan kinerja guru SD di Kecamatan Suliki dilihat dari aspek menyusun perangkat pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, melaksanakan evaluasi, dan mengembangkan profesi guru masih cukup, dan perlu untuk ditingkatkan ke arah yang lebih baik. Tingkat capaian masing-masing indikator sama, yaitu cukup. 2. Iklim Komunikasi (X1) Angket variabel iklim komunikasi terdiri dari 41 butir. Maka skor minimum adalah 41 dan skor maksimum 205. Dari jawaban responden, diperoleh skor terendah adalah 122 dan skor tertinggi adalah 184. Hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar 158,11, modus (mode) sebesar 154,00,
median sebesar 160,00 dan simpangan baku
(standard deviation) sebesar 16,784. Selisih skor rata-rata, modus, dan median tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor variabel iklim komunikasi cenderung normal. Gambaran distribusi frekuensi skor iklim komunikasi, dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Distribusi Frekuensi Skor Iklim Komunikasi (X1) Kelas Interval fo %fo fk %fk 176 - 184 167 - 175 158 - 166 149 - 157 140 - 148 131 - 139 122 - 130 Jumlah
9 14 12 12 6 5 6 64
14,06 21,88 18,75 18,75 9,38 7,81 9,38 100
9 23 35 47 53 58 64
14,06 35,94 54,69 73,44 82,81 90,63 100,00
70
Pada Tabel 9 kelihatan bahwa 18,75% dari skor iklim komunikasi berada pada kelas interval skor rata-rata; 35,94% skor iklim komunikasi di atas kelas interval skor rata-rata; dan 45,32% berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor iklim komunikasi berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya untuk gambaran histogram variabel iklim komunikasi dapat dilihat pada Gambar 4. 14
15 12
f r e k u e n s i
12
12 9
9 6
6 5
6
3
0 126
135
144
153
162
171
180
skor tengah kelas interval
Gambar 4. Histogram Iklim Komunikasi Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap indikator iklim komunikasi pada dapat dilihat pada Tabel 10.
Tabel 10. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Iklim Komunikasi No Indikator Skor Skor Rata- %Tingkat Kategori Ideal Rata Pencapaian 1 Saling percaya 50 37,84 75,69 Cukup 2 Saling menghargai 50 39,05 78,09 Cukup 3 Keterbukaan 35 26,38 75,36 Cukup
71
Sambungan: Tabel 10. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Iklim Komunikasi No
Indikator
Skor Skor RataIdeal Rata 4 Rasa persaudaraan 70 54,84 Keseluruhan respon 205 158,11 iklim komunikasi
%Tingkat Pencapaian 78,35 77,13
Kategori Cukup Cukup
Pada Tabel 10 kelihatan bahwa tingkat capaian rata-rata secara umum adalah 77,13%. Tingkat capaian ini berada pada kategori cukup. Ini berarti bahwa secara umum dapat dikatakan iklim komunikasi yang ada di SD di Kecamatan Suliki dilihat dari aspek rasa saling percaya, rasa saling menghargai, keterbukaan, dan
rasa persaudaraan masih cukup dalam
pelaksanaannya. Analisis perindikator juga memperlihatkan bahwa tingkat capaian semua indikator sama, yaitu berada pada kategori cukup.
3. Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah
(X2)
Angket variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah terdiri dari 40 butir. Maka skor minimum adalah 40 dan skor maksimum 200. Dari jawaban responden, diperoleh skor terendah adalah 116 dan skor tertinggi adalah 173. Hasil pengolahan data diperoleh skor rata-rata (mean ) sebesar 149,30, modus (mode) sebesar 142,00
median sebesar 151,50 dan
simpangan baku (standard deviation) sebesar 15,250. Selisih skor ratarata, modus, dan median tidak melebihi satu simpangan baku. Ini berarti bahwa distribusi frekuensi skor variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah
cenderung
normal.
Gambaran
distribusi
frekuensi
pelaksanaan supervisi kepala sekolah, dapat dilihat pada Tabel 11.
skor
72
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Kelas Interval 170 - 178 161 - 169 152 - 160 143 - 151 134 - 142 125 - 133 116 - 124 Jumlah
fo 5 11 16 10 10 7 5 64
%fo 7,81 17,19 25 15,63 15,63 10,94 7,81 100
fk 5 16 32 42 52 59 64
%fk 7,81 25,00 50,00 65,63 81,25 92,19 100
Pada Tabel 11 terlihat bahwa 15,63% dari skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah berada pada kelas interval skor rata-rata; 50,00% skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah berada di atas kelas interval skor rata-rata; dan 34,38% berada di bawah kelas interval skor rata-rata. Ini berarti bahwa sebagian besar skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah berada di atas kelas interval skor rata-rata. Selanjutnya untuk gambaran histogram skor variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilihat pada Gambar 5. 18
f r e k u e n s i
16
15
12
10
9
11
10
7 5
5
6
3
0 120
129
138
147
156
165
174
skor tengah kelas interval
Gambar 5. Histogram Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah sekolah
73
Selanjutnya hasil analisis tingkat pencapaian responden untuk setiap indikator pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12. Tingkat Pencapaian Respon untuk setiap Indikator Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah No Indikator Skor Skor Rata- %Tingkat Kategori Ideal Rata Pencapaian 1 Teknik supervisi 40 31,50 78,75 Cukup 2 Pendekatan supervisi 30 22,19 73,96 Cukup 3 Materi supervisi 75 54,34 77,63 Cukup 4 Proses supervisi 55 41,27 75,03 Cukup Keseluruhan respon pelaksanaan 200 149,30 74,65 Cukup supervisi kepala sekolah Pada Tabel 13 kelihatan bahwa secara umum tingkat pencapaian skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah 74,65% kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota dilihat dari aspek teknik supervisi, pendekatan supervisi, dan materi supervisi, serta proses supervisi masih cukup dalam pelaksanaannya. Tingkat capaian masingmasing indikator sama, yaitu cukup.
B. Pengujian Persyaratan Analisis Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik korelasi dan regresi. Penggunaan teknik ini hanya dapat dilakukan apabila memenuhi beberapa persyaratan seperti yang dikemukakan Sudjana (1992:284). Persyaratan itu adalah: 1) data bersumber dari sampel yang dipilih secara acak, 2) data berdistribusi normal, 3) data bersifat homogen, 4) data antar variabel bebas bersifat independen, dan 5) garis regresi bersifat linier.
74
1. Data Bersumber dari Sampel yang Diperoleh secara Acak Prosedur pengambilan sampel secara acak dilakukan sewaktu memilih sampel dengan menggunakan teknik Stratified Proportional Random Sampling. Dengan demikian syarat pertama telah terpenuhi. 2. Uji Normalitas Pengujian normalitas terhadap skor variabel kinerja guru (Y), iklim komunikasi (X1) dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) dilakukan dengan menggunakan teknik Kolmogorov Smirnov-Z (Program SPSS Versi 18.00). Data dapat dikatakan berdistribusi normal jika K-S mempunyai taraf signifikansi (Asymp. Sig) > 0,05, sebaliknya jika taraf signifikansinya (Asymp. Sig) <
0,05, maka data tidak berdistribusi
normal. Hasil pemeriksaan dapat dilihat pada Tabel 13 dan pada Lampiran 9. Tabel 13. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
Uji K-S
Kolmogorov-Smirnov Z
Kinerja Guru (Y) 0,789 0,562
Iklim Komunikasi (X1) 0,848 0,469
Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) 0,916 0,371
Pada Tabel 13 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi masing-masing variabel ternyata lebih besar dari alpha 0,05. Dengan demikian persyaratan kedua yaitu normalitas data sudah terpenuhi.
75
3. Uji Homogenitas Pengujian homogenitas data dilakukan dengan menggunakan uji Chi Kuadrat ( 2). Kriteria yang digunakan adalah jika 2 hitung dengan p > 0,05, maka varian kelompok adalah homogen. Hasil analisis menunjukkan 2 variabel kinerja guru bernilai 7,719 sedangkan 2 untuk variabel iklim komunikasi bernilai 16,781 dan
2 untuk
pelaksanaan supervisi kepala sekolah bernilai 17,375 dengan nilai p ketiga variabel = 1,000 > α = 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa varians kelompok adalah homogen. Dengan demikian persyaratan homogenitas untuk analisis regresi terpenuhi. 4. Uji Independensi Variabel Bebas (X1) dengan (X2) Uji persyaratan lain yang perlu dipenuhi untuk analisis korelasi dan regresi adalah uji independensi antar variabel bebas, yaitu untuk memastikan tidak terjadi pembauran (kontaminasi) dalam kontribusi masing-masing
variabel
bebas
terhadap
variabel
terikat.
Untuk
mengetahui independensi variabel bebas ini dilakukan dengan teknik korelasi dengan program bantuan SPSS (Versi 18.00). Hasil analisis korelasi antar variabel bebas dapat dilihat pada Tabel 14 (Lampiran 11) berikut: Tabel 14. Rangkuman Analisis Kemandirian antar Variabel Bebas Korelasi X1 dengan X2
r1,2 0,241
p 0,055
76
Hasil perhitungan pada Tabel 14 menunjukkan bahwa koefisien korelasi variabel X1 dengan X2 (rx1x2) adalah sebesar 0,241 dengan p = 0,055 > α = 0,05. Ini berarti bahwa variabel iklim komunikasi tidak berkorelasi secara siginifikan dengan variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah atau dengan kata lain kedua variabel saling independen. Dengan demikian persyaratan independensi variabel sudah terpenuhi. 5. Uji Linearitas Persyaratan terakhir adalah pengujian garis regresi variabel bebas dengan variabel terikat. Pengujian garis regresi ini dilakukan untuk melihat apakah data variabel iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah cenderung membentuk garis linier terhadap variabel kinerja guru. Keputusan tentang linier atau tidaknya garis regresi diuji dengan uji F dengan taraf signifikansi 0,05. Jika nilai signfikansi F lebih besar dari alpha 0,05, maka hal ini berarti garis regresi linier, tetapi jika nilai signifikansi F lebih kecil dari alpha 0,05 berarti garis regresi tidak linier. Untuk mengetahui apakah persamaan regresi linier atau tidak, maka dicari terlebih dahulu persamaan regresi antara kinerja guru (Y) dengan iklim komunikasi (X1), dan kinerja guru (Y) dengan pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2). Model persamaan regresi yang digunakan adalah Ŷ = a+bX 1 dan Ŷ = a+bX2. Hasil uji linieritas antara X1dan X2 terhadap Y disajikan pada Tabel 15 dan 16 atau lampiran 12.
77
Tabel 15. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X1 terhadap Y Sumber
Jumlah Kuadrat
dk
RJK
Deviasi
9545,250
45
212,117
Dalam Kelompok
6608,250
17
388,721
Total
F
p
0,546
0,947
62 Pada Tabel 15 kelihatan bahwa harga F = 0,546 dengan p = 0,947
(p > 0,05). Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier. Tabel 16. Rangkuman Hasil Analisis Uji Linieritas X2 terhadap Y Sumber Deviasi Dalam Kelompok Total
Jumlah Kuadrat
dk
RJK
11661,395
40
291,535
6800,083
22
309,095
F
p
0,943
0,576
62 Pada Tabel 16 kelihatan bahwa harga F = 0,943 dengan p = 0,576 >
0,05. Ini berarti bahwa persamaan regresinya linier. C. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan teknik korelasi dan regresi sederhana serta regresi ganda. Teknik korelasi dan regresi sederhana digunakan untuk pengujian hipotesis 1 dan 2, sedangkan untuk hipotesis 3 digunakan teknik korelasi dan regresi ganda. Selanjutnya untuk mengetahui korelasi salah satu variabel bebas iklim komunikasi (X1) dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) dengan varibel terikat kinerja guru (Y) dengan mengontrol salah satu variabel bebas lainnya (X1 dan X2), dan untuk mengetahui korelasi efektif secara murni dari sebuah variabel bebas (X1 dan X2), maka digunakan teknik korelasi parsial. Berikut uraiannya:
78
1. Hipotesis Pertama Hipotesis pertama yang diuji dalam penelitian ini adalah “iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru”. Untuk mengetahui kontribusi iklim komunikasi terhadap kinerja guru digunakan analisis korelasi sederhana. Sesuai dengan hasil perhitungan diperoleh koefisien korelasi iklim komunikasi dengan kinerja guru adalah sebesar 0,505. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 17 (Lampiran 13). Tabel 17. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasi (X1) dan Kinerja Guru (Y) Korelasi ry1
Koefisien Korelasi (r) 0,505
Koefisien Determinasi (r2) 0,255
0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 17 menunjukkan bahwa koefisien korelasi (ry1 ) = 0,505 dengan = 0,001 < 0,01. Ini berarti bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara iklim komunikasi dengan kinerja guru. Besarnya koefisien determinasi (r2) sebesar 0,255. Ini berarti besarnya kontribusi iklim komunikasi terhadap kinerja guru adalah 25,5%. Angka 25,5% ini diperoleh dengan menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini Usman (2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai kontribusi sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP = r2 x 100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,255x100% = 25,5%. Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara iklim komunikasi dan kinerja guru, dilakukan analisis regresi sederhana. Sesuai
79
dengan hasil analisis diperoleh persamaan regresi Ŷ = 101,434 + 0,558 X1. Persamaan ini kemudian diuji keberartiannya. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 18 (Lampiran 13) berikut: Tabel 18. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Variabel Iklim Komunikasi (X1) dan Kinerja guru (Y)
Sumber Regresi Residu Total
Jumlah Kuadrat (JK) 5534,985 16153,500 21688,484
dk 1 62 63
Rata-rata Jumlah Kuadrat (RJK) 5534,985 260,540
F hitung 21,244
0,001
Hasil perhitungan Tabel 18 di atas menunjukkan bahwa F
hitung
=
21,244 dengan = 0,001 < 0,01. Ini berarti persamaan adalah signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 19. Tabel 19. Rangkuman Hasil Uji Koefisien Regresi Iklim Komunikasi (X1) terhadap Kinerja Guru (Y) Sumber Konstanta Iklim komunikasi
Koefisien
t
Sig.
101,434
5,266
0,001
0,558
4,609
0,001
Pada Tabel 19 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 4,609 dan taraf signifikansi 0,001. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,558 signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru.
80
Persamaan regresi Ŷ = 101,434 + 0,558 X1 menjelaskan bahwa setiap peningkatan iklim komunikasi sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja guru sebesar 0,558 skala. Sementara nilai kinerja guru sudah ada sebesar 101,434 skala tanpa iklim komunikasi. Sebagai contoh, seorang guru memiliki skor iklim komunikasi sebesar 100 skala, maka kinerja guru selanjutnya dapat diprediksi sebesar 101,434 + 0,558 x 100 = 157,234. Untuk lebih jelasnya contoh ini dapat dijelaskan secara grafis pada grafis melalui Gambar 6.
Kinerja Guru (Y)
180 160 140 120 100
Ŷ = 101,434 + 0,558 X1
80 60 40 20 0 0
20
40 60 80 Iklim Komunikasi (X1)
100
120
Gambar 6. Regresi Linier Iklim Komunikasi (X1) dan Kinerja Guru (Y) Setelah menelaah hasil analisis di atas, dapat diyakini bahwa hipotesis penelitian yang menyatakan ”iklim komunikasi berkontribusi terhadap kinerja guru” dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%.
81
Selanjutnya, dapat diinterpretasikan bahwa faktor iklim komunikasi memiliki daya prediksi yang sangat signifikan terhadap kinerja guru. Besarnya kontribusi iklim komunikasi terhadap kinerja guru SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota adalah sebesar 25,5%. 2. Hipotesis Kedua Hipotesis kedua yang diuji dalam penelitian ini adalah pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru. Dalam menguji hipotesis ini terlebih dahulu dilakukan analisis korelasi dan kemudian dilakukan analisis regresi sederhana. Hasil analisis korelasi skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan skor Kinerja guru dapat dilihat pada Tabel 20 dan Lampiran 14. Tabel 20. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Skor Variabel Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) dengan Variabel Kinerja Guru (Y)
Korelasi (ry2)
Koefisien Korelasi (r) 0,386
Koefisien Determinasi (r2) 0,149
p 0,002
Hasil perhitungan pada Tabel 20 memperlihatkan bahwa harga koefisien korelasi antara variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah dengan variabel kinerja guru adalah sebesar 0,386 dengan p = 0,002 < α = 0,01 dan koefisien determinasi sebesar 0,149. Ini berarti besarnya kontribusi pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru adalah 14,9%. Angka 14,9% ini diperoleh dengan menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini Usman (2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai
82
kontribusi sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP = r2 x 100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,149x100% = 14,9% Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah mempunyai hubungan yang signifikan dengan kinerja guru. Untuk mengetahui bentuk hubungan tersebut apakah bersifat prediktif atau tidak dilakukan analisis regresi. Hasil perhitungan analisis regresi diperoleh persamaan regresi Ŷ = 119,668 + 0,469 X 2.. Persamaan ini kemudian diuji keberartiannya dengan uji F. Rangkuman hasil analisis untuk pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21.
Sumber Regresi Residu Total
Rangkuman Hasil Uji Keberartian Persamaan Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Variabel Kinerja Guru (Y) Jumlah Kuadrat
dk
3227,006 18461,479 21688,484
1 62 63
Rata-Rata Kuadrat 3227,006 297,766
Fhitung
Sig.
10,837
0,002
Pada Tabel 21 kelihatan bahwa harga Fhitung sebesar 10,837 dengan nilai p = 0,002 < α = 0,01. Ini berarti bahwa persamaan regresi Ŷ = 119,668+ 0,469 X2 signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 22.
83
Tabel 22. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 119,668 5,594 0,001 Pelaksanaan supervisi 0,469 3,292 0,002 kepala sekolah Pada Tabel 22 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi 3,292 dan taraf signifikansi 0,002. Ini berarti bahwa koefisien regresi = 0,469 signifikan dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Daya prediksi model regresi yang ditemukan di atas ditentukan oleh koefisien arah sebesar 0,469. Ini berarti bahwa setiap peningkatan pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap peningkatan kinerja guru sebesar 0,469. Sementara nilai kinerja guru sudah ada sebesar 119,668 skala tanpa pelaksanaan supervisi kepala sekolah . Sebagai contoh, misalkan seorang guru memiliki skor pelaksanaan supervisi kepala sekolah senilai 100 skala, maka kinerja guru selanjutnya dapat diprediksi sebesar 119,668 + 0,469 x 100 = 166,568. Contoh ini dapat dijelaskan secara grafis melalui Gambar 7.
Kinerja Guru (Y)
180 160 140 120
Ŷ = 119,668+ 0,469 X2
100 80 60 40 20 0 0
20
40 60 80 100 120 Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2)
Gambar 7. Regresi Linier Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) dan Kinerja Guru (Y)
84
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan di atas semuanya sangat signifikan maka hipotesis yang menyatakan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi terhadap kinerja guru, dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Adapun besarnya kontribusi pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru 14,9%. 3. Hipotesis Ketiga Hipotesis ketiga yang diuji dalam penelitian ini adalah “iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersamasama berkontribusi terhadap kinerja guru”. Untuk menguji hipotesis ini dilakukan dengan analisis korelasi ganda. Setelah dianalisis diperoleh koefisien korelasi ganda iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru sebesar 0,574. Hasil perhitungan dapat dilihat pada Tabel 23 (Lampiran 15) berikut. Tabel 23. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Antara Variabel Iklim Komunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) Korelasi Ry1.2
Koefisien Korelasi (R) 0,574
Koefisien Determinasi (R2) 0,329
0,001
Hasil perhitungan pada Tabel 23 menunjukkan bahwa koefisien korelasi
(Ry1.2) = 0,574 dengan = 0,001 < 0,01, dan koefisien
determinasi sebesar 0,329. Ini berarti besarnya kontribusi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah 32,9%. Angka 32,9% ini diperoleh dengan menerapkan rumus yang dikemukakan oleh Husaini Usman (2010:34) yang menyatakan bahwa besarnya nilai
85
kontribusi sebuah variabel bebas terhadap variabel terikat dapat diketahui dengan cara melakukan perhitungan dengan menggunakan rumus berikut ini KP = r2 x 100%, dapat dihitung bahwa KP = 0,329x100% = 32,9%. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang sangat signifikan antara iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama dengan kinerja guru. Untuk mengetahui bentuk hubungan prediktif atau tidak antara iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersamasama
terhadap kinerja guru, dilakukan analisis regresi ganda dan
didapatkan persamaan regresi Ŷ = 62,311 + 0,484 X1 + 0,341 X2. Persamaan tersebut perlu diuji keberartiannya. Rangkuman hasil analisis pengujian keberartian persamaan dapat dilihat pada Tabel 24 (Lampiran 15) berikut. Tabel 24. Rangkuman Hasil Analisis Regresi Antara Variabel Iklim Komunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) Sumber JK dk RJK F hitung 0,001 Regresi 7140,634 2 3570,317 14,971 Residu 14547,851 61 238,489 Total 21688,484 63 Pada Tabel 24 menunjukkan bahwa F
hitung
= 14,971 dengan =
0,001 < 0,01. Ini berarti persamaan regresi Ŷ = 62,311 + 0,484X1 + 0,341X2 sangat signifikan dalam taraf kepercayaan 99% dan dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Selanjutnya dilakukan uji keberartian koefisien regresi. Rangkuman hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 25.
86
Tabel 25. Rangkuman Hasil untuk Uji Koefisien Regresi Iklim Komunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y) Sumber Koefisien t Sig. Konstanta 62,311 2,617 0,011 Iklim komunikasi 0,484 4,051 0,001 Pelaksanaan supervisi 0,341 2,595 0,002 kepala sekolah Pada Tabel 25 kelihatan bahwa harga t koefisien regresi iklim komunikasi adalah 4,051 dan taraf siginifikansinya adalah 0,001, sedangkan t koefisien regresi pelaksanaan supervisi kepala sekolah adalah 2,595 dan taraf signifikansinya 0,002. Ini berarti bahwa koefisien regresi 0,484 dan 0,341 signifikan dan dapat digunakan
untuk memprediksi
kinerja guru. Model persamaan regresi Ŷ = 62,311 + 0,484 X1 + 0,341 X2 menjelaskan bahwa koefisien arah X1 sebesar 0,484 dan koefisien arah X2 sebesar 0,341. Ini berarti bahwa setiap peningkatan iklim komunikasi (X1) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan nilai kinerja guru (Y) sebesar 0,484 skala, dan peningkatan pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) sebesar 1 skala akan berkontribusi terhadap penambahan nilai kinerja guru (Y) sebesar 0,341. Sebelumnya nilai kinerja guru sudah ada sebesar konstanta yaitu 62,311 skala tanpa pengaruh dari kedua prediktor tersebut. Sebagai contoh, misalkan seorang guru diketahui skor penilaian untuk iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah masing-masingnya sebesar 100 skala, maka nilai kinerja guru dapat diprediksi sebesar 62,311 + 0,484 x 100 + 0,341 x 100 = 144,811. Contoh ini dapat dijelaskan melalui grafis yang ada pada Gambar 8.
87
160 140 KInerja Guru (Y)
120 100 80 60
Ŷ = 62,311 + 0,484 X1 + 0,341 X2
40 20 0 0
20
40
60
80
100
120
IKlim Komunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi (X2)
Gambar 8. Regresi Ganda Iklim Komunikasi (X1) dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah (X2) terhadap Kinerja Guru (Y)
Berdasarkan hasil pengujian di atas dapat disimpulkan bahwa hipotesis ketiga yang berbunyi iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama berkontribusi terhadap kinerja guru dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. Besarnya kontribusi yaitu 32,9%. Sedangkan 67,1% ditentukan oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini. Selanjutnya, untuk mengetahui besarnya Kontribusi Relatif (KR) dan Kontribusi Efektif (KE) masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 26 (Lampiran 17).
88
Tabel 26. Kontribusi Relatif dan Kontribusi Efektif Iklim Komunikasi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Kontribusi Kontribusi Variabel Relatif (KR%) Efektif (KE%) Iklim komunikasi (X1) 63,12 20,77 Pelaksanaan supervisi kepala 36,88 12,13 sekolah (X2) Total 100,00 32,90 Berdasarkan Tabel 26 dapat dijelaskan bahwa besarnya kontribusi efektif variabel iklim komunikasi (X1) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 20,77%. Sedangkan kontribusi efektif variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) terhadap kinerja guru (Y) sebesar 12,13%. Besarnya Kontribusi efektif dari masing-masing variabel bebas dipengaruhi oleh interaksi antara variabel bebas lainnya. Guna mengetahui Kontribusi efektif secara murni dari masing-masing variabel bebas, dilakukan analisis korelasi Parsial. Rangkuman hasil analisis korelasi Parsial dapat dilihat pada Tabel 27 dan Lampiran 16. Tabel 27. Rangkuman Hasil Analisis Korelasi Parsial Koefisien Koefisien Korelasi Parsial Korelasi (r) Determinasi (r2) r1.y-2 0,460 0,212 r2.y-1 0,315 0,099
0,001 0,012
Tabel 27 di atas memperlihatkan bahwa hubungan iklim komunikasi dengan kinerja guru saat pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam keadaan konstan = 0,460 dan koefisien determinasinya = 0,212 dengan = 0,001 < 0,01. Ini berarti variabel iklim komunikasi memberikan kontribusi sebesar 21,2% terhadap kinerja guru apabila variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam keadaan konstan. Sebaliknya,
89
pelaksanaan supervisi kepala sekolah memiliki hubungan dengan kinerja guru sebesar 0,315 disaat iklim komunikasi dalam keadaan konstan, dengan koefisien determinasi sebesar 0,099 dan = 0,012 < 0,05. Ini berarti pelaksanaan supervisi kepala sekolah memberikan kontribusi sebesar 9,9% terhadap kinerja guru saat iklim komunikasi dikontrol. Kontribusi
iklim
komunikasi
terhadap
kinerja
guru
ketika
pelaksanaan supervisi kepala sekolah dalam keadaan konstan adalah 21,2%, sedangkan kontribusi efektif iklim komunikasi terhadap kinerja guru ketika iklim komunikasi tidak dalam keadaan konstan adalah 20,77%. Hal ini menggambarkan kontaminasi variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap iklim komunikasi sebesar 0,43%. Kontribusi pelaksanaan supervisi kepala sekolah terhadap kinerja guru ketika iklim komunikasi dalam keadaan konstan adalah 9,9%, sedangkan kontribusi efektif
ketika iklim komunikasi tidak dalam
keadaan konstan adalah 12,13%. Hal ini menggambarkan terjadinya kontaminasi variabel iklim komunikasi terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 2,23%. Terjadinya kontaminasi ini disebabkan karena pada saat dilakukan korelasi antara variabel iklim komunikasi (X1) dengan variabel kinerja guru (Y), variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) tidak dikontrol. Demikian juga sebaliknya pada saat dilakukan korelasi antara pelaksanaan supervisi kepala sekolah (X2) dengan variabel kinerja guru (Y), variabel iklim komunikasi (X1) juga tidak dikontrol, sehingga
90
variabel-variabel yang tidak dikontrol tersebut ikut mempengaruhi variabel lainnya. Sedangkan kontaminasi variabel lain pada masing-masing variabel bebas (X1 dan X2) adalah 2,23% - 0,43% = 1,8%. Hal ini menunjukkan besaran kontribusi variabel lain terhadap X1 dan X2 di saat memprediksi. Dengan demikian terjadi kontaminasi bersama sebesar 1,8% yang mungkin disebabkan oleh adanya faktor lain. Atas dasar perhitungan-perhitungan di atas, maka ketiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima dalam taraf kepercayaan 99%. D. Pembahasan Berdasarkan pada hasil analisis data dan tingkat pencapaian respon guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota terhadap variabel-variabel yang diukur, maka dapat dijelaskan bahwa tingkat pencapaian respon guru terhadap variabel kinerja guru, iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah berada pada kategori cukup (75,89%, 77,13%, dan 74,65% dari skor ideal). Temuan penelitian ini berbeda dengan hasil pengamatan awal yang peneliti lakukan. Pengamatan awal menemukan bahwa kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota terlihat masih rendah. Perbedaan temuan penelitian dengan temuan pengamatan awal terjadi karena hasil pengukuran yang dilakukan berdasarkan pengamatan saja atau tanpa instrumen yang valid dan reliabel tidak cukup kuat untuk dijadikan dasar dalam melakukan generalisasi,
91
sehingga perlu dilakukan penelitian yang sistematis sesuai dengan prosedur, untuk mendapatkan pembuktian dan kebenaran secara empiris. Hasil analisis data dan pengujian hipotesis menunjukkan bahwa ketiga hipotesis yang diuji dalam penelitian ini dapat diterima. Hasil analisis data menunjukkan bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki pengaruh atau peranan yang berarti untuk meningkatkan kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Untuk lebih jelasnya, berikut ini akan dibahas mengenai temuan penelitian secara rinci. 1. Kontribusi Iklim Komunikasi terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Suliki Dari hasil penelitian ditemukan bahwa variabel iklim komunikasi berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru sebesar 25,5%. Ini berarti bahwa iklim komunikasi bisa digunakan sebagai alat untuk memprediksi kinerja guru. Dengan kata lain, kinerja guru dapat ditentukan oleh iklim komunikasi sebesar 25,5%. Semakin baik iklim komunikasi, maka semakin baik kinerja guru. Temuan ini mendukung teori yang telah dikemukakan oleh Richard M.
Steers
(2000:103)
yang
menyatakan
bahwa
faktor
yang
mempengaruhi kinerja guru salah satunya adalah iklim komunikasi. Selanjutnya, Goldhaber (2010:31) juga menyatakan bahwa iklim komunikasi merupakan faktor yang krusial dalam sebuah organisasi
92
(sekolah), karena berpengaruh terhadap pencapaian tujuan organisasi. Semakin kondusif dan harmonis iklim komunikasi yang terjadi pada suatu organisasi maka akan semakin memberikan pengaruh positif bagi setiap anggotanya dalam bekerja, sehingga memungkinkan anggota melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya dan akan berdampak pada peningkatan kinerja mereka. Selain itu, temuan penelitian ini juga mendukung temuan penelitian yang telah dilakukan oleh Mardiati (2010) di SMP Negeri Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat tentang kontribusi iklim komunikasi terhadap kinerja guru. Dari temuan ini dapat dimaknai bahwa faktor iklim komunikasi memiliki daya prediksi yang signifikan terhadap peningkatan kinerja guru. Lebih lanjut, De Wine (2000:34) juga menegaskan bahwa iklim komunikasi akan berpengaruh terhadap kinerja guru, yang pada akhirnya akan meningkatkan produktivitas kerja dan pencapaian tujuan sekolah yang optimal. Penelitian ini pun menunjukkan bahwa iklim komunikasi yang harmonis sangat penting bagi masyarakat sekolah, karena iklim komunikasi
yang
kondusif
sangat
mendukung
kelancaran
bagi
pelaksanaan tugas guru dalam mengajar maupun berkomunikasi dengan sesama guru dan pimpinan sekolah. Artinya, bila guru telah merasakan iklim komunikasi yang kondusif dan harmonis, maka guru akan dapat melaksanakan tugasnya secara optimal, terbuka, rileks sehingga proses pembelajaran akan berjalan baik. Dengan demikian, dapat dimaknai bahwa kinerja guru dapat ditingkatkan dengan meningkatkan iklim
93
komunikasi. Semakin baik iklim komunikasi maka akan semakin baik pula kinerja guru. Selanjutnya, jika dilihat dari hasil deskripsi data tentang kinerja guru, memperlihatkan bahwa kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki masih berada pada kategori cukup. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki dalam hal menyusun perangkat pembelajaran,
melaksanakan
proses
pembelajaran,
melaksanakan
evaluasi, dan mengembangkan profesi guru masih berada pada kategori cukup dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu, hal ini perlu ditingkatkan ke arah yang baik karena kinerja guru sangat penting dalam pencapaian kualitas pendidikan. Peningkatan terhadap kinerja guru ini dapat dilakukan melalui perbaikan terhadap indikator yang terendah dari kinerja itu sendiri. Hasil analisis menunjukkan bahwa pengembangan profesi dan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru merupakan dua indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Artinya, perlu dilakukan perbaikan dalam hal pengembangan profesi guru dan pelaksanaan evaluasi. Adapun upaya yang dapat dilakukan oleh guru untuk mengembangkan profesinya adalah dengan cara berusaha menambah wawasan dan pengetahuan yang dimilikinya. Penambahan terhadap wawasan dan pengetahuan ini dapat dilakukan oleh guru dengan cara mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan, seperti mengikuti seminar, diklat, maupun workshop serta terlibat aktif dalam kegiatan MGMP juga dapat membantu guru untuk mengembangkan profesinya. Selanjutnya,
94
upaya berikutnya yang dapat dilakukan untuk mengembangkan profesi guru ini dapat pula dilakukan oleh kepala sekolah selaku pimpinan di sekolah. Kepala sekolah dapat membantu untuk mengembangkan profesi guru dengan cara memberikan kesempatan atau izin kepada guru (dukungan) untuk mengikuti kegiatan-kegiatan pendidikan. Kesempatan atau izin yang diberikan oleh kepala sekolah memiliki arti yang penting bagi guru, sebab tanpa adanya pemberian kesempatan atau izin oleh kepala sekolah maka guru tidak dapat melakukan pengembangan diri atau profesi. Ini dikarenakan, berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan masih terlihat bahwa masih adanya kepala sekolah yang menghalang-halangi guru untuk mengikuti kegiatan pendidikan atau bahkan menghalangi guru untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Dengan demikian dapat dimaknai bahwa pengembangan profesi guru akan dapat berlangsung dengan baik apabila guru memiliki kesungguhan
dalam
dirinya
untuk
mengembangkan
profesinya.
Selanjutnya, pengembangan profesi guru ini pun akan menjadi lebih baik lagi jika kesungguhan yang dimiliki oleh guru didukung oleh kesempatan atau izin yang diberikan oleh kepala sekolah. Seperti yang telah dinyatakan di atas bahwa peningkatan terhadap kinerja guru ini dapat pula dilakukan dengan cara memperbaiki pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Pelaksanaan evaluasi merupakan tugas dan tanggung jawab seorang guru. Seorang guru dapat melaksanakan proses evaluasi dengan baik jika di dalam dirinya tertanam
95
sebuah kesadaran dan keyakinan bahwa evaluasi yang dilakukannya adalah sebuah amanah atau tanggung jawab. Artinya, jika guru sudah memiliki keyakinan bahwa evaluasi yang dilakukannya itu adalah sebuah amanah maka ia akan melakukannya dengan sebaik-baiknya. Selanjutnya, upaya berikutnya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan evaluasi yang dilaksanakan oleh guru supaya menjadi baik adalah dengan cara melakukan pengawasan terhadap setiap kegiatan evaluasi yang dilakukan guru. Pengawasan ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah selaku pimpinan. Artinya, kepala sekolah memiliki andil untuk meningkatkan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru. Ini dikarenakan, secara ilmu psikologis diketahui bahwa kecenderungan seseorang akan menampilkan perilaku kerja yang baik apabila di dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut ia diawasi dengan seksama. Selanjutnya, selain melalui pengawasana, kepala sekolah juga dapat meningkatkan pelaksanaan evaluasi yang dilakukan oleh guru supaya menjadi lebih baik melalui penegakan aturan dan pemberian sanksi yang tegas bagi guru yang tidak melaksanakan evaluasi. Ini berangkat dari pengamatan yang dilakukan di lapangan menemukan bahwa masih adanya guru yang tidak melalukan evaluasi dengan baik dikarenakan selama ini mereka tidak mendapatkan teguran atau bahkan sanksi dari kepala sekolah terhadap kelalaian yang mereka lakukan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jika kepala sekolah dapat melakukan pengawasan dengan seksama terhadap guru dan didukung pula oleh penegakan aturan dan sanksi yang
96
tegas bagi guru yang melanggar maka akan dapat memperbaiki atau meningkatkan proses evaluasi yang dilakukan oleh guru. Selanjutnya, peningkatan kinerja guru ini berdasarkan hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan meningkatkan iklim komunikasi (X1). Sebagaimana dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa iklim komunikasi dalam hal saling percaya, saling menghargai, keterbukaan, dan rasa persaudaraan dalam pelaksanaannya masih cukup. Ini berarti bahwa secara umum iklim komunikasi yang terjadi di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota masih perlu ditingkatkan ke arah yang lebih baik lagi karena iklim komunikasi dapat digunakan untuk memprediksi kinerja guru. Peningkatan terhadap iklim komunikasi ini dapat dilakukan dengan memperbaiki indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rasa saling percaya dan keterbukaan merupakan dua dari empat indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Oleh karena itu, maka perlu melakukan sebuah upaya agar rasa percaya dan keterbukaan yang berlangsung di SD Kecamatan Suliki dapat berjalan dengan baik. Adapun salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan yang terjadi antara guru dengan personil sekolah lainnya adalah dengan cara menumbuhkan sikap keterbukaan. Selanjutnya, untuk menumbuhkan sikap keterbukaan ini dapat pula dilakukan dengan cara membiasakan diri untuk selalu berkata dan bersikap jujur. Diharapkan dengan adanya kejujuran antara sesama guru dengan personil sekolah
97
lainnya, maka rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik. Artinya, jika rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik, ini berarti iklim komunikasi yang ada di SD Negeri Kecamatan Suliki pun akan menjadi baik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jika iklim komunikasi sudah baik maka secara langsung kinerja guru SD Negeri kecamatan Suliki pun akan berlangsung dengan baik pula. Ini dikarenakan hasil penelitian menunjukkan bahwa iklim komunikasi berkontribusi terhadap peningkatakan kinerja guru. 2. Kontribusi Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Suliki Hasil penelitian ini juga menemukan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi secara signifikan terhadap kinerja guru (Y) sebesar 14,9% pada SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini berarti bahwa Pelaksanaan supervisi kepala sekolah bisa digunakan sebagai alat untuk memprediksi kinerja guru. Dengan kata lain, kinerja guru bisa ditentukan oleh pelaksanaan supervisi kepala sekolah sebesar 14,9%. Semakin baik pelaksanaan supervisi kepala sekolah, maka semakin baik pula kinerja guru. Temuan ini mendukung teori yang dikemukakan oleh Sri Banun Muslim (2010:185) yang menyatakan bahwa kegiatan supervisi memiliki hubungan yang erat dengan kinerja guru. Selanjutnya Sri Banun Muslim (2010:185) menegaskan bahwa peningkatan kinerja guru dapat dilakukan melalui kegiatan supervisi. Hal ini juga sejalan dengan temuan penelitian
98
yang telah dilakukan oleh Hamzah Husmen (2008) di Madrasah Tsanawiyah Negeri Kabupaten Agam Timur tentang kontribusi pelaksanaan supervisi terhadap kinerja guru. Dari pendapat ini dapat dimaknai bahwa pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah memiliki daya prediksi yang signifikan terhadap peningkatan kinerja guru. Dengan kata lain, kinerja guru dapat ditingkatkan dengan meningkatkan pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Semakin baik Pelaksanaan supervisi kepala sekolah maka akan semakin baik pula kinerja guru. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terlihat bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota masih berada pada kategori cukup dengan tingkat capaian sebesar 74,65% dari skor ideal. Sedangkan apabila dilihat dari masing-masing indikator penelitian terlihat bahwa skor tingkat capaian indikator yang tertinggi (78,75% dari skor ideal) kategori cukup adalah pada teknik supervisi. Selanjutnya skor tingkat capaian indikator yang terendah adalah pendekatan supervisi (73,96% dari skor ideal) kategori cukup. Ternyata dari keempat indikator pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang dianalisis diketahui bahwa semua indikator masih berada pada kategori cukup.
Ini berarti perlu dilakukan peningkatan pelaksanaan
supervisi kepala sekolah ke arah yang lebih baik, sebab jika pelaksanaan supervisi kepala sekolah baik maka kinerja guru pun akan menjadi baik pula.
99
Adapun upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi kepala sekolah ini dapat dilakukan dengan berupaya memperbaiki indikator dari pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang tingkat capaian responnya terendah. Hasil analisis menunjukkan bahwa pendekatan supervisi merupakan indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Oleh karena itu pendekatan supervisi merupakan sasaran utama yang harus diperbaiki agar pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat berlangsung dengan baik. Perbaikan atau peningkatan terhadap pendekatan supervisi ini dapat dilakukan oleh kepala sekolah selaku supervisor yang akan melaksanakan proses supervisi. Kepala sekolah dapat meningkatkan pendekatan supervisi menjadi lebih baik lagi dengan cara menerapkan pendekatan supervisi yang
variatif
dalam
setiap
pelaksanaan
proses
supervisi
yang
dilakukannya. Ini dikarenakan, berdasarkan temuan di lapangan diketahui bahwa kepala sekolah selaku supervisor dalam melaksanakan proses supervisi cenderung hanya menggunakan pendekatan supervisi yang sama terhadap guru yang berbeda dengan permasalahannya yang tentu berbeda pula. Dengan kata lain, kepala sekolah dalam melaksanakan proses supervisi cenderung hanya menggunakan satu pendekatan saja. Padahal menurut
Glickman
(Muslim,
2010:77)
jika
seorang
supervisor
menginginkan proses supervisi yang dilakukannya dapat mencapai sasaran yang diinginkan maka seorang supervisor tidak hanya harus mampu menggunakan teknik supervisi saja, melainkan juga harus mampu
100
menggunakan pendekatan supervisi yang tepat sesuai dengan karakter guru dan permasalahan yang akan dibantu untuk mengatasinya. Selanjutnya, Glickman (Muslim, 2010:77) juga menegaskan bahwa supervisor bisa memilih dari tiga pendekatan supervisi yang ada yaitu pendekatan direktif, pendekatan kolaboratif, dan pendekatan non direktif. Diharapkan dalam memilih pendekatan supervisi ini kepala sekolah dapat melakukannya dengan tepat, sebab jika terjadi ketidaktepatan dalam memilih dan menggunakan pendekatan maka akan berakibat pada tidak berhasilnya proses supervisi mencapai sasaran yang diinginkan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa perbaikan/peningkatan yang dilakukan terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah dapat pula memperbaiki meningkatkan kinerja guru. Selanjutnya, jika dibandingkan besarnya kontribusi masing-masing variabel bebas (iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah) dalam penelitian ini maka terlihat bahwa iklim komunikasi memberikan kontribusi lebih besar yaitu sebesar 25,5% dibandingkan variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah yaitu sebesar 14,9%. Besarnya kontribusi yang diberikan oleh iklim komunikasi dalam memprediksi kinerja guru diduga karena iklim komunikasi merupakan faktor yang secara langsung memiliki keterkaitan dengan diri guru dalam kehidupan sehari-harinya di sekolah sehingga memiliki pengaruh yang lebih besar bagi guru dalam menampilkan kinerja yang lebih baik. Selain itu, besarnya kontribusi dari iklim komunikasi ini dapat juga dikarenakan
101
komunikasi merupakan alat bagi guru untuk berinteraksi/bersosialisasi. Dengan kata lain, jika iklim komunikasi yang berlangsung tidak kondusif tentu akan menganggu interaksi atau hubungan sosial antara guru dengan sesama personil sekolah lainnya. Dengan demikian dapat dipahami bahwa, jika semakin baik/kondusif iklim komunikasi yang berlangsung diantara sesama guru dengan personil sekolah lainnya maka akan semakin baik pula kinerja mereka. Sedangkan untuk variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah merupakan faktor yang berasal dari luar diri individu, sehingga tidak terlalu memberikan pengaruh yang besar terhadap kinerja guru. 3. Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah Secara Bersama-sama terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Suliki Hasil analisis data penelitian ini menunjukkan bahwa variabel iklim komunikasi dan variabel Pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama memberikan kontribusi terhadap variabel kinerja guru. Besaran kontribusi kedua variabel secara besama-sama terhadap kinerja guru sebesar 32,9%, sisanya sebesar 67,1% merupakan sumbangan variabel lain yang mempengaruhi kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota yang tidak dikaji dalam penelitian ini. Dilihat dari persamaan regresi saat variabel X1 dan X2 secara bersama-sama memprediksi Y, diperoleh Ŷ = 62,311 + 0,484 X1 + 0,341 X2. Ini berarti bahwa saat X1 dan X2 belum berpengaruh terhadap Y, maka nilai Y sudah ada sebesar 62,311. Dan saat X1 dan X2 secara
102
bersama-sama memberikan pengaruh satu satuan maka nilai Y akan berubah sebesar 62,311 + 0,484 (satu satuan) + 0,341 (satu satuan). Analisis data menunjukkan bahwa secara signifikan kinerja guru dipengaruhi oleh iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah, baik secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah merupakan dua faktor yang sangat penting karena dapat mempengaruhi kinerja guru yang dimiliki oleh guru. Iklim komunikasi yang kondusif dan didukung oleh pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang baik, akan dapat lebih meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik. Dengan demikian, untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan berupaya meningkatkan iklim komunikasi agar kondusif dan berusaha melaksanakan pelaksanaan supervisi kepala sekolah agar lebih baik, sehingga diharapkan kinerja guru akan semakin baik. Ini sejalan dengan pendapat De Wine (2000:34) yang menyatakan bahwa iklim komunikasi berpengaruh terhadap kinerja guru. Ini berarti baik/buruknya iklim komunikasi yang berlangsung di suatu organisasi (sekolah) ikut mempengaruhi baik buruknya kinerja guru mereka. Selanjutnya Yahya (2010:29) menyatakan bahwa bahwa supervisi yang dilakukan oleh supervisor (kepala sekolah) salah satunya bertujuan untuk meningkatkan mutu kinerja guru agar menjadi lebih baik lagi. Artinya, jika iklim komunikasi yang terjadi di sekolah berlangsung kondusif dan
103
didukung pula oleh pelaksanaan supervisi oleh kepala sekolah yang efektif maka akan dapat meningkatkan kinerja guru menjadi lebih baik. E. Keterbatasan Penelitian Pelaksanaan
penelitian
ini
telah
diusahakan
dengan
teliti
berdasarkan metode dan prosedur yang sesuai dengan jenis penelitian ini. Namun kesempurnaan hasilnya merupakan suatu hal yang tidak mudah untuk diwujudkan. Inilah hasil terbaik untuk saat ini, walaupun dengan keterbatasan dan kelemahan yang ditemui selama proses penelitian. Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan dan kelemahan yang tidak dapat dihindari, meskipun telah menggunakan instrumen yang dirancang sebaik mungkin, bahkan telah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas. Kemungkinan adanya kecemasan yang dimiliki responden bahwa pengisian instrumen penelitian akan berpengaruh pada kondisi mereka jika menjawab sesuai dengan keadaan yang sebenarnya merupakan salah satu keterbatasan penelitian. Meskipun dari awal peneliti telah menginformasikan bahwa data yang diberikan benar-benar hanya akan digunakan untuk penelitian ini dan tidak berpengaruh sama sekali pada kondisi mereka. Keterbatasan lainnya adalah adanya kemungkinan ketika instrumen penelitian dibagikan, responden dalam keadaan sibuk bekerja sehingga tidak dapat membaca instrumen penelitian dengan teliti yang mengakibatkan jawaban yang diberikan kurang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis pada BAB IV maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Iklim komunikasi memberikan kontribusi sebesar 25,5% terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki. Ini berarti bahwa untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan dengan menciptakan iklim komunikasi yang kondusif. Hal ini mengisyaratkan bahwa iklim komunikasi merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam peningkatan kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Selanjutnya hasil analisis deskripsi data menunjukkan bahwa iklim komunikasi yang terjalin antara guru dengan sesama personil SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota masih berada pada kategori cukup, dengan ketercapaian skor sebesar 77,13% dari skor ideal. 2. Pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi sebesar 14,9% terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Ini berarti dengan adanya pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang efektif, maka kinerja guru cenderung akan meningkat. Hal ini mengisyaratkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah merupakan faktor yang sangat penting dan perlu diperhatikan dalam peningkatan
104
105
kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Selanjutnya hasil analisis deskripsi data variabel pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Limapuluh Kota secara umum diketahui masih berada pada kategori cukup dengan skor 74,65% dari skor ideal. Selanjutnya dilihat dari tingkat capaian perindikatornya, diketahui bahwa semua indikator masih berada pada kategori cukup. 3. Iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah secara bersama-sama memberikan kontribusi yang berarti (32,9%) terhadap kinerja guru SD Negeri di Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Hal ini menggambarkan bahwa bila iklim komunikasi berlangsung kondusif dan didukung pula oleh pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang efektif maka kinerja guru cenderung meningkat. Ini mengisyaratkan bahwa untuk meningkatkan kinerja guru yang baik dan ideal, sebaiknya dilakukan melalui penciptaan iklim komunikasi komunikasi yang kondusif dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah yang efektif. Dilihat dari hasil analisis deskripsi data variabel kinerja guru SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota diketahui berada pada kategori cukup dengan tingkat capaian skor sebesar 75,89% dari skor ideal. Selanjutnya dilihat dari tingkat capaian perindikatornya, diketahui bahwa semua indikator masih berada pada kategori cukup.
106
B.
Implikasi Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Ini berarti bahwa kinerja guru dapat ditingkatkan menjadi lebih baik melalui peningkatan terhadap iklim komunikasi serta pelaksanaan supervisi yang dilakukan oleh kepala sekolah. Dari hasil penelitian terlihat bahwa kinerja guru, dan iklim komunikasi serta pelaksanaan supervisi kepala sekolah di SD Negeri Kecamatan Suliki Kabupaten Limapuluh Kota masih berada pada kategori cukup dalam pelaksanaannya. Oleh karena itu faktor utama yang perlu menjadi perhatian kepala sekolah dan pihak yang terkait dalam meningkatkan kinerja guru adalah melakukan peningkatan terhadap iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi ke arah yang lebih baik. Berikut ini akan diuraikan mengenai upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan masing-masing iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah; 1. Peningkatan Iklim komunikasi Merujuk pada hasil penelitian yang telah diuraikan sebelumnya dapat diketahui bahwa peningkatan terhadap iklim komunikasi berpengaruh pada peningkatan kinerja guru. Oleh karena itu perlu dilakukan berbagai upaya untuk meningkatkan iklim komunikasi. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rasa saling percaya dan keterbukaan merupakan dua dari empat indikator yang tingkat capaian
107
responnya terendah. Oleh karena itu, maka perlu melakukan sebuah upaya agar rasa percaya dan keterbukaan yang terjalin antara guru dengan sesama personil sekolah lainnya yang berlangsung di SD Negeri Kecamatan Suliki dapat berjalan dengan baik. Adapun salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan yang terjadi antara guru dengan personil sekolah lainnya adalah dengan cara menumbuhkan sikap keterbukaan. Diharapkan dengan adanya keterbukaan dalam berkomunikasi diantara sesama guru dengan personil sekolah lainnya maka kepercayaan akan terbangun dengan sendirinya. Hal ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Abizar (1989:212) yang menyatakan bahwa sebuah kepercayaan akan terbangun dengan baik jika diantara dua belah pihak yang berhubungan saling menjunjung tinggi keterbukaan. Selanjutnya, untuk menumbuhkan sikap keterbukaan dapat pula dilakukan dengan cara membiasakan diri untuk selalu berkata dan bersikap jujur. Diharapkan dengan adanya kejujuran antara sesama guru dengan personil sekolah lainnya, maka rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik. Artinya, jika rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik, ini berarti iklim komunikasi yang ada di SD Negeri Kecamatan Suliki pun akan menjadi baik. Dengan demikian jika iklim komunikasi baik maka kinerja guru pun akan menjadi baik.
108
2. Peningkatan terhadap Pelaksanaan supervisi kepala sekolah Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa kinerja guru juga ikut dipengaruhi oleh pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Artinya, peningkatan yang dilakukan terhadap pelaksanaan supervisi akan berpengaruh terhadap kinerja guru. Dengan kata lain untuk meningkatkan kinerja guru dapat dilakukan melalui peningkatan terhadap pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Kepala sekolah dapat meningkatkan pelaksanaan supervisi dengan cara menyusun program supervisi secara kontinu. Ini berdasarkan pengamatan yang dilakukan di lapangan diketahui bahwa massih ada diantara kepala skolah yang belum menyusun program supervisi dengan baik. Padahal penyusunan program supervisi merupakan sesuatu hal yang sangat penting. Ha ini diperkuat oleh Muslim (2010:134) yang menyatakan bahwa program supervisi yang dirancang oleh supervisor ikut menentukan keefektifan pelaksanaan dari supervisi karena program supervisi berfungsi sebagai pedoman bagi supervisor dalam melaksanakan supervisi. Selain menyusun program
supervisi,
kepala
sekolah
juga
dapat
meningkatkan
pelaksanaan supervisi dengan cara memperhatikan prinsip dari supervisi. Salah satu prinsip dari supervisi adalah supervisi yang dilakukan haruslah memberikan rasa aman bagi guru. Artinya, kepala sekolah selaku supervisor hendaknya mampu memberikan perasaan aman dan nyaman kepada guru yang disupervisi. Perasaan aman ini
109
dapat dimunculkan dengan cara tidak menghakimi guru yang melakukan kesalahan dalam melaksanakan tugasnya, melainkan berusaha memberikan bimbingan atau pembinaan yang baik kepada mereka. Diharapkan dengan adanya pembinaan ini dapat membantu mereka (guru) untuk meningkatkan kemampuannya, sehingga jika kemampuan mereka meningkat maka kinerja pun akan mengalami peningkatan.
Upaya
berikutnya
yang
dapat
dilakukan
untuk
meningkatkan keefektifan dari pelaksanaan supervisi ini adalah dengan cara melaksanakan proses supervisi terhadap seluruh guru tanpa memandang anak tiri dan anak emas. Artinya, kepala sekolah sebagai seorang supervisor haruslah berlaku/bersikap adil bagi seluruh guru dalam melaksanakan proses supervisi. Ini dikarenakan, berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan terkesan bahwa proses supervisi baru dilakukan terhadap orang-orang tertentu. Dengan kata lain, proses supervisi yag dilakukan hendaknya menyentuh seluruh guru. Diharapkan dengan meratanya proses supervisi yang dilakukan terhadap guru maka seluruh guru merasa terbantu untuk bangkit dari permasalahn yang dihadapinya, sehingga kinerja guru dapat pula meningkat. Selain itu, kepala sekolah dalam melaksanakan proses supervisi hendaknya dapat menggunakan pendekatan supervisi yang tepat/variatif. Artinya, dalam pelaksanaan supervisi hendaknya kepala sekolah tidak hanya menerapkan pendekatan supervisi yang cenderung monoton,
melainkan
harus
disesuaikan
dengan
keadaan
dan
110
permasalahan yang dihadapi oleh guru. Ini dikarenakan berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa pendekatan supervisi merupakan indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Selanjutnya, temuan dilapangan juga menunjukkan bahwa kepala sekolah selaku supervisor dalam melaksanakan proses supervisi cenderung hanya menggunakan pendekatan yang sama terhadap seluruh guru yang disupervisi. Padahal apabila seorang supervisor menginginkan kegiatan supervisi yang dilakukannya dapat mencapai sasaran maka ia haruslah mampu menggunakan/menerapkan pendekatan supervisi yang tepat. Ini sejalan dengan pendapat Glickman (Sri Banun Muslim, 2010:77)
yang
menyatakan
bahwa
jika
seorang
supervisor
menginginkan proses supervisi yang dilakukannya dapat mencapai sasaran yang diinginkan maka seorang supervisor tidak hanya harus mampu menggunakan teknik supervisi saja, melainkan juga harus mampu menggunakan pendekatan supervisi yang tepat, sesuai dengan karakter
guru
dan
permasalahan
yang
akan
dibantu
untuk
mengatasinya. Diharapkan dalam memilih pendekatan supervisi ini seorang kepala sekolah dapat melakukannya dengan tepat, sebab jika terjadi ketidaktepatan dalam memilih dan menggunakan pendekatan supervisi maka akan berakibat pada tidak berhasilnya proses supervisi dalam mencapai sasaran yang diinginkan. Pada dasarnya peningkatan terhadap pelaksanaan supervisi supaya menjadi lebih efektif tidak hanya dapat dilakukan oleh kepala
111
sekolah saja, akan tetapi dapat pula dilakukan oleh guru selakuorang yang disupervisi. Guru sebagai orang yang disupervisi hendaknya berlaku jujur terhadap supervisor. Artinya, ketika proses supervisi berlangsung seorang guru hendaknya terbuka kepada kepala sekolah dalam membicarakan permasalahan yang dihapainya, tanpa berusaha untuk menutupi permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran. C. Saran Dari temuan penelitian ini diajukan beberapa saran sebagai berikut: 1. Untuk meningkatkan iklim komunikasi dapat dilakukan melalui indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa rasa saling percaya dan keterbukaan merupakan dua dari empat indikator yang tingkat capaian responnya terendah. Oleh karena itu, maka perlu melakukan sebuah upaya agar rasa percaya dan keterbukaan yang berlangsung di SD Negeri Kecamatan Suliki dapat berjalan dengan baik. Adapun salah satu bentuk upaya yang dapat dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepercayaan yang terjadi antara guru dengan personil sekolah lainnya adalah dengan cara menumbuhkan sikap keterbukaan. Diharapkan dengan adanya keterbukaan yang terjadi diantara sesama guru dengan personil sekolah lainnya maka akan dapat menumbuhkan rasa saling percaya diantara mereka. Selanjutnya, untuk menumbuhkan sikap keterbukaan ini dapat pula dilakukan dengan cara membiasakan diri untuk selalu berkata dan bersikap jujur. Diharapkan dengan adanya kejujuran
112
antara sesama guru dengan personil sekolah lainnya, maka rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik. Artinya, jika rasa percaya dan keterbukaan dapat tumbuh dengan baik, ini berarti iklim komunikasi yang ada di SD Negeri Kecamatan Suliki pun akan menjadi baik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa jika iklim komunikasi sudah baik maka secara langsung kinerja guru SD Negeri kecamatan Suliki pun akan berlangsung dengan baik pula. Ini dikarenakan hasil penelitian menunjukkan
bahwa
iklim
komunikasi
berkontribusi
terhadap
peningkatakan kinerja guru. 2. Untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi kepala sekolah pada dasarnya dapat dilakukan oleh guru dan kepala sekolah sebagai supervisor. Upaya yang dapat dilakukan oleh guru adalah dengan senantiasa untuk berlaku dan berkata jujur pada saat proses supervisi berlangsung. Ini dikarenakan kenyataan yang terjadi di lapangan banyak diantara para guru yang tidak jujur pada saat proses supervisi berlangsung karena mereka takut untuk disalahkan. Selanjutnya kepada kepala sekolah hendaknya dalam melakukan proses supervisi harus mampu memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru. Ini dikarenakan kenyataan yang ada di lapangan menunjukkan bahwa proses supervisi yang dilakukan cenderung tidak memberikan rasa aman dan nyaman bagi guru karena mereka merasa bahwa supervisi yang diberikan bukannya membantu mereka untuk bangkit dari permasalahn tetapi menambah permasalahan mereka. Ini diperlihatkan oleh sikap kepala sekolah yang cenderung hanya mencari-
113
cari kesalahan guru tanpa memberikan solusi terhadap permalahan yang dihadapi oleh guru. Artinya, proses supervisi yang terjadi dilapangan baru terhenti pada proses inspeksi atau mencari-cari kesalahan guru tanpa melakukan tindak lanjut terhadap hasil penilaian yang dilakukan terhadap guru. Selanjutnya kepala sekolah juga dapat meningkatkan kinerja guru dengan cara memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan diri, serta memberikan perhatian kepada guru-guru dalam melaksanakan pekerjaannya. Dapat dimaknai bahwa jika pelaksanaan supervisi kepala sekolah meningkat maka kinerja guru pun akan meningkat. Ini dikarenakan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan supervisi kepala sekolah berkontribusi signifikan terhadap kinerja guru. 3. Selanjutnya, secara umum peningkatan terhadap kinerja guru ini dapat pula dilakukan oleh Dinas Pendidikan selaku lembaga yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan pendidikan agar dapat melakukan pembinaan terhadap kinerja guru. Dinas pendidikan diharapkan secara terus menerus (continuous professional development) dapat melakukan pembinaan terhadap kinerja guru ini melalui wadah guru yang sudah ada seperti Kelompok Kerja Guru (KKG). Selain itu diharapkan Dinas Pendidikan dapat membuat kebijakan mengenai peningkatan kinerja guru ke arah yang lebih baik. 4. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada faktor lain yang ikut berkontribusi terhadap kinerja guru selain iklim komunikasi dan pelaksanaan supervisi kepala sekolah. Bagi peneliti selanjutnya disarankan
114
untuk menggali lebih dalam faktor-faktor yang belum diteliti pada penelitian ini.
DAFTAR RUJUKAN
Abizar, 2000. Komunikasi Organsasi. Jakarta: P2LPTK Achmadi, Zainal Arifin. 1993. Pendidikan Akan Gagal Tanpa Guru yang Berkualitas. Jakarta: Republika. Anoraga, Pandji. 2000. Psikologi Kerja. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. 2004. Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Cangara, Hafied. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada De Wine Sue and Frank Bi, 2000. Employee Communication and Role Stress: Impalement or Sabotage of Organizational Damage. (Terjemahan: Agus Darma). Dharma, Agus. 2000. Manajemen Prestasi Kerja. Bandung: Sinar Baru. Effendy, Onong Uchjana. 2006. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Fatah, Nanang. 2006. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Gistituati, Nurhizah. 2009. Manajemen Pendidikan Landasan Teori dan Perkembangannya. Padang: UNP Press. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya manusia. Yogjakarta: BPFE. Heidjrachman dan Hasan, Suad. 2001. Manajemen Personalia. Yogyakarta: BPFE. Kunandar. 2011. Guru Profesional. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Mitrani dan Dalziel. 1995. Manajemen Sumber Daya Manusia Berdasarkan Kompetensi. Jakarta: Intermasa.
115
116
Mouly. G. 1997. Psychology of Effective Teaching. New York: Holt, Rinehart Adwinston Inc. Muhammad, Arni. 2011. Komunikasi Organisasi. Jakarta: Bumi Aksara. Mukhtar dan Iskandar. 2009. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada Press. Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. Muslim, Sri Banun. 2009. Supervisi Pendidikan Meningkatkan Kualitas Profesionalisme Guru. Bandung: Alfabeta. Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sinar Grafika. Pemerintah Republik Indonesia. 2005. Undang-Undang No 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sinar Grafika. Purwanto M, Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset. Rivai, Veithzal. 2009. Eduction Management. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Sa’ud, Udin Syaefudin. 2009. Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2009. Supervisi Pembelajaran Dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sahertian, Piet A. 2004. Profil Pendidik Profesional. Yogyakarta: Andi Offset. Sahertian, Piet A..2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan dalam Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta. Sastrohadiwiryo, Bejo Siswanto. 2005. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia, Pendekatan Administratif dan Operasional. Jakarta: Bumi Aksara. Soejoedi. 2000. Analisa Manajemen Modern. Jakarta: Gunung Agung. Steers, Richard M. 2001. Efektivitas Organisasi. Terjemahan oleh Tim Erlangga. Jakarta: Erlangga.
117
Sutisna, Oteng. 2000. Administrasi Pendidikan Dasar Teori untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa. Syahril dan Ilyas, Asmidir. 2009. Profesi Kependidikan. Padang. UNP Press. Tuckman. BW. 2000. Measuring Educationla Outcomes. Alih Bahasa oleh Agus Efendi Jakarta: Ghalia Persada. Wayne Pace R dan Don F Foules. Komunikasi Organisasi (Terjemahan Deddy Mulyana, 2005). Bandung: Remaja Rosdakarya. Yahya. 2011. Supervisi Pendidikan. Padang: UNP Press.
118
Lampiran 1:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN UJICOBA
Oleh EFRISON NIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
119
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131
Telp. (0751) 7051147
No : Istimewa Lamp : Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SD Kecamatan Suliki Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/i selalu dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas seharihari, Amin Ya Rabbal Alamin. Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i bahwa saya bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul ” Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi saya pada Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir, secara jujur dan apa adanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapun yang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawaban tersebut tidak ada hubungannya dengan karier. Bahkan informasi atau jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untuk pengkajian yang lebih mendalam tentang kinerja guru di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Demikianlah harapan saya, atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
dan
Padang,
partisipasi
Januari 2014
EFRISON Peneliti
yang
120
A. Identitas Responden Berilah jawaban di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda (X) pada pilihan yang tersedia. 1. Nama Sekolah dan Gugus ..................................................../ Gugus .......................................... 2. Jenjang Pendidikan a. ≥ S1 b. < S1 3. Masa Kerja a. ≤ 15 tahun b. > 15 tahun B. Petunjuk Pengisian Kuesioner Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan Kinerja Guru, Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Alternatif jawaban disediakan dalam bentuk skala kontinum menyatakan intensitas prilaku/aktivitas sebagai berikut: SL = Selalu SP = Sangat Paham SR = Sering P = Paham KD= Kadang-kadang KP = Kurang Paham JR = Jarang TP = Tidak Paham TP = Tidak pernah STP = Sangat Tidak Paha SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Contoh Pengisian Angket: No 1
PERNYATAAN Saya melakukan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM
KEMUNGKINAN JAWABAN SL SR KD JR TP X
121
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i memberi tanda silang pada kolom (TP) berarti Bapak/Ibu/Sdr/i menyatakan bahwa Bapak/Ibuk/Sdr/i tidak pernah melakukan remedial terhadap siswa yang belum mencapai KKM. Jika Bapak/Ibu/Sdr/i ingin merubah jawaban, contohnya dari (TP) menjadi (SL), maka berilah tanda garis dua ( = ) pada jawaban tanda silang yang dianggap salah tersebut dan untuk pilihan kedua diberi tanda silang ( X ). Demikianlah petunjuk pengisian angket ini, atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan terima kasih.
122
INSTRUMEN KINERJA GURU (Y) NO
PERNYATAAN
1. 1.
Menyusun Perangkat Pembelajaran Saya menyusun program pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu setiap SK/KD diawal tahun pelajaran Saya menyusun silabus pembelajaran berdasarkan SK dan KD di awal tahun pelajaran Saya membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan standar proses sebelum melaksanakan Proses Pembelajaran Saya merumuskan tujuan pembelajaran da lam RPP berdasarkan SK/KD yang akan dicapai Saya merumuskan tujuan pembelajaran me muat gambaran proses dan hasil yang akan dicapai peserta didik. Saya menyusun bahan ajar secara runut, logis, dan kontekstual Saya menyusun bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan perkemba ngan ilmu pengetahuan. Saya menyusun bahan bahan ajar dari berba gai sumber yang bervariasi Saya merancang strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan indikator Saya merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan tingkat perkembangan peserta didik. Saya memilih sumber belajar sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran Saya memilih media pembelajaran sesuai dengan materi dan metode pembelajaran Saya merencanakan memulai pembelajaran dengan efektif melaui kegitan apersepsi Saya mencantumkan langkah-langkah pembe lajaran dalam kegiatan inti yang menggam bar kan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi secara terpadu. Saya membuat skenario pembelajaran secara rinci dalam RPP Saya merumuskan LKS dalam Rencana
2.
3.
4.
5.
6. 7.
8. 9.
10.
11. 12. 13. 14.
15. 16.
ALTERNATIF JAWABAN SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
123
Pelaksanaan Pembelajaran. 17.
18. 19.
2. 20.
21.
22. 23.
24. 25. 26.
27. 28. 29.
30. 31. 32. 33.
Saya merancang alat evaluasi untuk mengu kur pencapaian Indikator Pencapaian kompetensi Saya merancang strategi penilaian untuk megukur kemajuan hasil belajar siswa Saya merancang kegiatan tindak lanjut hasil evaluasi dalam bentuk kegiatan analisis prog ram remedi dan pengayaan. Melaksanakan proses pembelajaran Saya melakukan kegiatan apersepsi sebelum memulai proses pembelajaran.
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Saya memulai pembelajaran setelah siswa duduk dengan tenang dan menanyakan kesiapan untuk melaksanakan proses pembe lajaran Saya menyampaikan kompetensi yang harus dimiliki siswa setelah proses pembelajaran Saya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah selesai pembelaja ran Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran Saya melaksanakan pembelajaran dengan memperhatikan skenario pembelajaran Saya melaksanakan langkah-langkah kegiatan inti yang menggambarkan kegiatan eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi secara terpadu. Saya menyajikan pelajaran dengan strateri pembelajaran yang bervariasi Saya menggunakan bermacam metode dalam proses pembelajaran Saya berusaha mengganti metode pembelaja ran yang lain, bila metode pembalajaran yang dipakai kurang cocok, Saya menyajikan materi pelajaran secara sistimatis sesuai dengan bahan ajar. Saya memanfaatkan berbagai sumber yang relevandengan materi pelajaran Saya menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran. Saya menggunakan LKS dalam kegiatan
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
124
34.
35. 36. 37. 38.
39. 40. 3. 41. 42. 43.
44.
45. 46. 47.
48. 49. 50. 51.
proses pembelajaran Saya memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari
SL
SR
KD
JR
TP
Saya berusaha mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran Saya berusaha menggunakan bahasa yang benar dalam pembelajaran Saya menasehati siswa yang melakukan aktifitas di luar kegiatan pembelajaran Saya memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari agar siswa lebih memahami materi pembelajaran Saya memberi tugas tertentu kepada siswa untuk mendalami materi pelajaran Saya memanfaat waktu sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia Melaksanakan Evaluasi Saya menyusun kisi-kisi soal terlebih dahu lu sebelum menyusun butir soal. Saya merumuskan tujuan evaluasi pada waktu merencanakan evaluasi Saya memilih alat evaluasi yang sesuai dengan materi dan kompetensi yang akan dicapai
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Saya menyusun alat evaluasi dengan tidak berpedoman kepada cara penyusunan yang baik Saya melakukan penilaian proses pada saat pembelajaran Saya menyesuaikan jenis tes yang digunakan dengan materi yang akan diujikan Saya melakukan evaluasi sebagai alat peni laian untuk menguji penguasaan komptensi yang diharapkan Saya mengkoreksi ulangan yang dikerjakan oleh siswa Saya menganalisis hasil tes siswa Saya memberikan hasil tes siswa setelah dikoreksi Hasil evaluasi saya gunakan untuk tindak lanjut
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL SL
SR SR
KD KD
JR JR
TP TP
SL
SR
KD
JR
TP
125
52. 53.
Saya melakukan program perbaikan terhadap siswa yang belum mencapai KKM Saya melakukan pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi nilai di atas KKM
4. 54.
Mengembangkan Profesi Guru Saya melakukan pengembangan kompetensi untuk memenuhi tugas utama selaku guru
55.
Saya melakukan kegiatan pengembangan diri dalam bentuk seminar Saya mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan sekolah dalam upaya meningkatkan wawasan kependidikan, Saya bersedia mengikuti pelatihan walaupun hari libur. Saya berperan aktif sebagai narasumber dalam kegiatan KKG Saya tetap mengikuti kegiatan KKG untuk meningkatkan kemampuan tugas Saya bersedia membeli referensi terbaru untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, meskipun harus mengeluarkan biaya sendiri Saya membuat bahan ajar berupa buku / modul sesuai dengan kompetensi dasar. Saya berusaha memperoleh informasi terbaru yang berkaitan dengan profesi saya. Saya bersedia mengikuti pelatihan penguasaan ITC secara mandiri . Saya telah memanfaatkan teknologi ITC dalam penyajian materi pelajaran Saya telah menciptakan alat peraga edukasi sebagai karya inovatif Saya telah memanfaatkan internet dalam mencari informasi terbaru tentang inovasi pendidikan
56.
57. 58. 59. 60.
61. 62. 63. 64. 65. 66.
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
126
IKLIM KOMUNIKASI (X1) ALTERNATIF JAWABAN
PERNYATAAN 1. Saling Percaya 1 Kepala sekolah percaya terhadap informasi yang disampaikan guru tentang kemajuan siswa. 2 Guru percaya terhadap laporan yang disampaikan kepala sekolah mengenai pembelian sarana pendidikan. 3 Jika guru menyampaikan alasan ketidakhadirannya, kepala sekolah percaya terhadap alasan tersebut 4 Sesama guru saling mempercayai informasi yang diberikan temannya. 5 Kepala sekolah percaya bahwa laporan penilaian siswa yang diberikan kepada nya sudah objektif. 6 Guru percaya bahwa laporan keuangan sekolah yang disampaikan kepada guru sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 7 Kami percaya bahwa pesan yang disampaikan siswa adalah benar. 8 Semua guru percaya kepada kepala sekolah akan memperhatikan karirnya. 9 Kepala sekolah tidak cepat percaya atas laporan siswa tentang prilaku guru yang kurang bertanggung jawab. 10 Jika ada teman yang tidak datang mengajar, saya sampaikan kepada piket/kepala sekolah untuk ditindak lanjuti 2. Saling Menghargai 11 Guru yang berprestasi diumumkan kepala sekolah di waktu pertemuan resmi. 12 Kepala sekolah tidak mau menyampaikan informasi yang kurang baik tentang seorang guru di waktu rapat. 13 Guru tidak mau membicarakan kelemahan kepala sekolah kepada teman sejawatnya. 14 Kepala sekolah tidak mau memarahi guru di depan umum ketika ada kesalahan yang dilakukan guru. 15 Jika kepala sekolah menyampaikan pendapatnya dalam rapat, guru mendengarkan
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
127
dengan baik. 16 17 18
19
20
3. 21 22 23 24 25 26 27
Kami sesama guru saling menghargai pendapat teman lain. Kami sesama guru salang memberkan informa si terbaru tentang pendidikan Kepala sekolah tidak mau mencapuri urusan pribadi guru kecuali guru yang bersangkutan minta tolong. Ketua komite memberikan wewenang sepenuh nya kepada kepala sekolah untuk mengelola keuangan sekolah.
Sesama guru tidak mau mengambil alih peker jaan temannya yang diberikan kepala sekolah kecuali yang bersangkutan minta tolong. Keterbukaan Kepala sekolah menerima dengan baik ide-ide yang disampaikan guru untuk perbaikan PBM. Kepala sekolah meminta pendapat guru untuk ba han menyusun RKS/RKAS dan program kerja sekolah. Kepala sekolah melaporkan penggunaan keuangan kepada majelis guru setiap akhir tahun. Panitia penerimaan siswa baru melaporkan keadaan siswa yang diterima setelah selesai kegiatan. Jika guru mengeritik pendapat kepala sekolah, kepala sekolah menerimanya dengan baik. Jika bapak / ibu dikeritik oleh teman guru lain, bapak / ibu merasa tersinggung. Saya dan teman-teman guru lainnya saling berbagi pengalaman dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
4. Rasa Persaudaraan 28 Kepala Sekolah menanggapi informasi yang saya 29 30 31 32 33
sampaikan dengan rasa kekeluargaan Antara saya dan kepala sekolah telah terjalin komunikasi yang inter aktif Informasi yang saya sampaikan dapat diterima oleh Kepala Sekolah Saya berusaha untuk membuka diri untuk berinteraksi dengan Kepala Sekolah Saya berdiskusi dulu dengan atasan sebelum mengerjakan tugas yang telah diberikan Kepala Seekolah merasa berterima kasih dengan informasi yang saya sampaikan
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
128
34 35
36 37 38 39 40
41 42
Saya suka dengan cara penyampaian informasi yang di lakukan kepala sekolah Saya berkomunikasi dengan atasan tidak hanya yang berkaitan dengan pekerjaan dan tugas kedinasan.
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
Komunikasi yang dilaksanakan antar personil terlaksana dengan lancar Saya membantu kepala sekolah yang membutuhkan informasi tentang tugas-tugas yang akan diselesaikan dengan senang hati Saya menghargai perintah kepala sekolah, karena sebagai pimpinan saya di kantor Saya senang menyampaikan masalah saya, karena kepala sekolah memberikan kesempatan untuk itu Saya bersama teman sekerja membantu kepala sekolah dalam membutuhkan informasi tentang tugas-tugas yang akan diselesaikan dengan senang hati Saya dan teman sekerja saling bersedia memberi informasi tentang pendidikan kepada kepala sekolah Saya dan teman sekerja saling bersedia memberi informasi terbaru tentang metode-metode baru dalam pembelajaran kepada kepala sekolah.
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
129
PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH (X2) No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1. Teknik Supervisi 1 2
3
4
5
6 7
8
2. 9
10
11
12
13
Kepala Sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengetahui kemampuan guru Kepala Sekolah melaksanakan observasi kelas untuk mengamati perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru Guru yang belum profesional melaksanakan pembelajaran diminta Kepala Sekolah untuk melakukan kunjungan kelas terhadap guru yang sudah profesional Kepala Sekolah melakukan percakapan pribadi untuk membicarakan cara mengatasi masalah yang dihadapi guru Kepala Sekolah membina saya cara melakukan pembelajaran kontekstual dengan mendemonstrasikannya di kelas Kepala Sekolah membina saya melalui diskusi kelompok Untuk meningkatkan wawasan bidang studi saya disarankan mengikuti seminar yang relevan dengan bidang studi masing-masing Ketika saya menyelenggarakan proses pembelajaran kepala sekolah mengamati saya dari jauh Pendekatan Supervisi Kepala sekolah menentukan sendiri program supervisi yang diberikan pada saya Kepala sekolah meminta pendapat saya tentang kekuatan dan kelemahan saya sesudah kunjungan kelas Kepala sekolah sesudah melakukan kunjungan kelas menjelaskan pada saya apa yang harus saya lakukan untuk perbaikan kekurangan saya Pada waktu percakapan pribadi Kepala sekolah meminta saya mengemukakan alternatif perbaikan sesuai dengan kelemahan saya Saya meminta sendiri pada Kepala
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
130
14
3. 15 16
17
18
19
20
21
22
23
24 25 26
27 28
sekolah untuk membantu memperbaiki kelemahan saya Kepala sekolah berdiskusi dengan saya dalam mencari tindakan perbaikan yang perlu saya lakukan Materi Supervisi Kepala sekolah membimbing saya dalam melakukan analisis SK-KD Kepala sekolah membimbing saya dalam mengembangkan indikator kompetensi dasar yang akan dicapai peserta didik. Kepala sekolah membimbing saya memilih materi ajar (Sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) Kepala sekolah membimbing saya dalam pengorganisasian materi ajar (Keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) Kepala sekolah membimbing saya dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam pengembangan instrumen (Soal, kunci, pedoman penskoran) Kepala sekolah membimbing saya dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kepala sekolah membimbing saya dalam menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya menggunakan beragam pendekatan pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam membina karakter peserta didik Kepala sekolah membimbing saya dalam penggunaan media pembelajaran Kepala sekolah tidak membimbing saya dalam menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam melakukan penilaian proses pembelajaran Kepala sekolah tidak membantu saya dalam menganalisis hasil belajar
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
131
29
Kepala sekolah membimbing saya dalam SS melaksanakan pembelajaran remidial dan pengayaan.
4. Proses Supervisi 30 Kepala sekolah menginformasikan kepada saya jadwal supervisi yang akan dilakukan 31 Kepala sekolah mengobservasi penampilan saya dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan data kemampuan saya 32 Kepala sekolah merekam penampilan saya selama melakukan aktivitas pembelajaran 33 Kepala sekolah menganalisis data tentang kemampuan saya untuk mengetahuan kekuatan dan kelemahan saya 34 Kepala sekolah bersama saya mengevaluasi kemampuan dan kelemahan saya yang perlu ditingkatkan 35 Kepala sekolah bersama saya menentukan program supervisi yang akan dilaksanakan 36 Kepala sekolah melakukan supervisi dalam suasana yang akrab dan saling terbuka 37 38
39
40
Kepala sekolah melatih saya sesuai dengan program yang ditentukan bersama Kepala sekolah mengamati saya dalam kelas melakukan perbaikan keterampilan yang dilatihkan Kepala sekolah bersama saya mengevaluasi perbaikan keterampilan yang telah dicapai Kepala sekolah mendorong saya untuk merencanakan latihan-latihan berikutnya sekaligus menetapkan rencana berikutnya
=TERIMA KASIH=
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL KINERJA GURU (Y) Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
1 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
2 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
3 5 5 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3
4 2 3 1 1 4 2 4 4 5 4 2 1 2 2 3 1 1 4 3 5 2 2 1 4 3 3 1 3 1 1 2 1 2 2 3 1 1
5 4 4 5 5 4 2 3 4 2 2 4 5 3 3 3 5 2 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 3 3 3 5 2
132
Peneliti: Efrison
6 4 5 5 3 3 4 3 4 2 2 3 5 4 3 4 5 2 3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5 3 5 4 3 4 5 2
7 3 5 5 3 3 3 3 3 2 2 3 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5 3 5 4 4 4 5 3
8 2 5 4 2 4 4 3 3 3 3 4 5 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 2 2 4 5 3 3 3 2 3
9 4 3 4 4 3 4 3 2 2 2 2 4 3 5 5 3 1 1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 2 4 3 5 5 3 1
10 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
11 5 4 4 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
12 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3
13 5 3 4 5 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 4 5 5 5 5 2 4 3 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3
14 5 5 5 4 3 3 3 3 2 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4
15 4 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 3 3 5 3 3 5 3 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4 4 5 3 3 5 3 3
BUTIR SOAL 16 17 18 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 5 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 3 3 3 5 5 5 3 3 3 5 5 5 2 5 5 4 4 3 4 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 3 2 5 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 3 3 3 3
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5
20 4 5 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3
21 4 3 4 5 3 4 3 2 2 2 2 4 3 5 5 3 1 1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 2 4 3 5 5 3 1
22 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 1 1 1 5 3 3 4 3 1 1 1 1 4 3 4 3 3 1 3 2 1 1 1 5 3 3
23 5 5 4 5 5 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
24 4 1 5 1 2 4 4 3 3 2 4 5 5 5 5 1 3 2 4 5 4 3 5 4 4 4 1 3 5 5 4 5 5 5 5 1 3
25 4 5 5 5 4 5 3 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5
26 5 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
27 5 4 5 4 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
28 4 3 5 4 3 2 3 3 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 5 5 3 3 3 2 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4
29 5 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 5 5 5 1 5 5 3 3 4 5 4 5 3 3 1 3 5 2 2 4 5 5 5 1 5 5
30 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 3
133 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
4 3 5 2 2 1 4 3 3 1 3 1 1
3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4
3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 5 5 5
4 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 5
3 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 2 2
1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
5 4 5 5 5 5 2 4 3 5 3 4 4
4 5 5 5 3 4 5 5 4 5 5 5 5
5 3 5 5 5 5 4 3 3 4 5 4 4
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5
3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5
1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4
4 3 1 1 1 1 4 3 4 3 3 1 3
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
2 4 5 4 3 5 4 4 4 1 3 5 5
3 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
4 4 4 2 5 5 3 3 3 2 5 4 3
3 3 4 5 4 5 3 3 1 3 5 2 2
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL KINERJA GURU (Y)
31 5 5 4 4 3 3 3 3 4 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3
32 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3
33 4 5 4 3 5 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3
34 4 3 4 5 4 4 3 2 2 2 2 4 3 5 5 3 1 1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 2 4 3 5 5 3 1
35 4 5 1 1 1 2 2 1 3 3 2 1 1 1 1 5 3 3 3 4 2 1 1 3 2 3 5 3 1 1 2 1 1 1 1 5 3
36 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 2 5 1 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
37 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 4 3 5 3 5 3
134 Peneliti: Efrison
38 5 5 5 4 5 4 3 3 4 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
39 5 5 4 4 3 3 4 3 4 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3
40 4 4 5 3 4 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5 4 5 3 4 3 4 3
41 5 5 5 5 4 5 3 4 4 3 4 5 5 5 5 2 3 2 2 5 5 3 5 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 2 3
42 4 5 5 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 5 2 3 2 3 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 2 3
43 2 3 5 3 2 2 3 2 3 2 2 1 2 2 1 1 4 1 3 5 3 2 2 3 3 4 5 3 1 1 2 1 2 2 1 1 4
44 4 4 5 3 2 4 3 4 2 2 4 5 3 3 3 3 4 4 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 3 3 3 3 4
45 3 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
46 5 5 5 3 4 3 3 3 3 2 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
BUTIR SOAL 47 48 49 50 5 3 2 3 4 4 3 1 5 4 4 5 4 3 1 4 5 4 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 1 4 5 3 2 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 3 1 5 3 3 3 3 5 4 3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 5 4 2 3 4 5 2 5 5 4 1 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 5 3 1 2 5 5 5 5 5 3 1 4 5 4 1 4 4 3 3 4 5 4 1 4 5 3 2 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 3 1 5 3 3 3 3
51 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
52 5 5 3 5 5 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3
53 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 3 3 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 5 3 3
54 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5
55 4 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 5 3 4 5 5 4 5 5
56 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 3 3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5 3 5 3 4 3 4 3
57 4 3 4 3 3 4 3 2 2 2 2 4 3 5 5 3 1 1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4 2 4 3 5 5 3 1
58 4 5 5 3 4 3 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 3 5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5 3 5 3 5 3 5 3
59 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5
60 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5 4 5
61 4 3 4 3 2 1 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4 4 4 5 5 3 4 5
62 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5 5 4
63 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4 4 5 5 5 5 2 4
64 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 3 5 5 5 4 4 3
65 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5 4 3 4 4 3 3 3
66 4 3 5 5 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5 4 5 4 4 3 3 3
135 5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5
3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5
1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4
3 3 4 2 1 1 3 2 3 5 3 1 1
3 5 5 5 4 5 2 5 1 4 5 5 5
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5
2 2 5 5 3 5 3 3 4 4 4 5 5
2 3 5 4 3 5 4 3 4 4 4 5 4
1 3 5 3 2 2 3 3 4 5 3 1 1
4 3 5 4 5 5 3 3 3 5 5 5 5
4 3 3 5 4 5 4 4 5 5 5 5 5
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
4 3 5 4 5 4 3 3 3 3 5 3 4
3 4 4 2 2 1 4 3 4 1 5 1 1
3 3 5 3 5 5 4 3 3 2 5 4 4
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
5 3 5 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5
5 3 5 5 3 5 5 3 3 3 4 5 5
5 3 5 5 5 5 4 4 5 3 5 4 4
4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 3 4 5
3 4 4 4 2 5 5 3 5 3 4 5 5
1 2 4 5 5 4 3 2 3 2 5 4 4
5 3 5 2 4 4 5 3 4 2 5 5 5
3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4
4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5
4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4
4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5
4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5
4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL IKLIM KOMUNIKASI (X1) R es p. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
1
2
3
4
5
6
7
8
9
4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 3 5 5 2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4 4 5 3 5 5
5 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5
4 5 4 3 2 1 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4 4 4 5 5 3
4 4 5 3 3 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5
4 5 4 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4 4 5 5 5 5
4 5 4 4 3 4 5 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 3 5 5 5 4
4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5 4 5 4 4 3
3 5 4 3 3 2 4 3 3 3 3 5 3 3 5 2 4 4 3 2 5 3 5 3 3 1 3 3 5 5 3 5 3 3 5
4 5 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 1 4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 5 5 4 5 5 5 1
1 0 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5 3 5 4 5 5
136 Peneliti: Efrison
1 1 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5
1 2 4 3 4 3 2 1 3 3 3 3 4 4 5 5 3 4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4 4 4 5 5 3
1 3 4 4 4 3 3 3 5 4 3 3 4 5 4 4 5 5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5 4 5 4 4 5
1 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 5 5 2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4 4 5 5 5 5
1 5 4 5 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 3 5 5 5 4
1 6 4 5 5 5 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5 4 3 4 4 3
1 7 4 3 5 5 3 3 4 3 3 3 4 5 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5 4 5 4 4 3
1 8 3 5 4 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 3 5 2 4 4 3 2 5 3 5 3 3 1 3 3 5 5 3 4 3 3 5
1 9 4 5 5 5 4 4 4 3 3 2 3 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 3 5 3 3 3 2 5 5 4 3 5 5 5 5
2 0 4 3 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5
BUTIR SOAL 2 2 2 2 1 2 3 4 4 5 4 5 3 5 5 5 4 5 4 5 3 5 5 5 2 3 4 4 1 2 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4 4 5 3 2 2 3 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 5 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 1 2 5 5 5 4 2 2 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 5 5 4
2 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 4 4 5 5 3 3 5 5 3 4 5 5 4 5 2 5 3 5 5 5 5 4 5 5 3 3
2 6 4 4 4 4 3 4 5 3 3 3 3 5 3 3 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 3 5 3 3 4
2 7 4 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
2 8 5 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 3 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 3 5 5 3 5 5 5 5
2 9 5 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5
3 0 5 5 4 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 4
3 1 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 5 3 4 4 4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5 3 5 3 4 4
3 2 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 3 5 4 4 5 4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 5 3 4 4 3 5 4 4 5
3 3 4 5 5 5 2 2 3 4 3 3 4 5 5 5 5 3 4 3 3 4 2 4 5 3 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 4 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5 4 5 5 4 5
3 5 4 5 4 3 2 1 3 3 3 3 4 4 3 5 3 4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4 4 4 3 5 3
3 6 2 2 5 3 3 5 4 3 1 1 4 5 4 4 4 3 4 3 1 5 5 4 5 4 3 1 5 3 3 3 4 5 4 4 4
3 7 5 5 5 3 4 4 4 4 2 2 4 5 5 1 4 5 3 3 2 5 5 4 5 4 5 3 5 3 3 3 4 5 5 1 4
3 8 5 4 5 4 4 2 3 4 3 3 4 5 5 3 5 5 3 3 3 5 5 4 5 4 5 1 5 2 5 5 4 5 5 3 5
3 9 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 4 5 2 5 1 4 5 5 5 4 5 4 4 5
4 0 4 4 4 5 4 3 3 3 3 3 3 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5 3 5 4 5 5
4 1 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 3 4 5 5 4 5 3 1 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4
4 2 4 5 5 3 4 3 3 4 3 3 4 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 4 4 5 4 4 5
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4
4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4
5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5
2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4
4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5
3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5
2 4 4 3 2 5 3 5 3 3 1 3 3 5 5
4 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 5 3 5 5
4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5
4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4
5 4 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5
2 4 4 3 5 4 4 5 3 3 4 5 2 5 4
4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5
3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5
3 3 4 3 3 4 4 5 4 3 2 3 2 5 5
2 4 4 3 2 5 3 5 3 3 1 3 3 5 5
4 4 4 3 5 5 3 5 3 3 3 2 5 5 4
4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
4 2 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4
5 3 3 4 5 5 4 5 3 3 2 5 2 5 5
3 4 3 4 5 5 4 5 3 4 1 5 5 5 5
2 5 3 4 5 5 3 5 2 4 2 4 5 5 5
5 5 3 4 5 5 4 5 2 5 3 5 5 5 5
4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5
5 5 4 5 5 4 4 5 3 3 5 5 5 5 5
3 5 4 3 5 4 5 5 4 3 4 3 3 5 5
4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5
4 4 4 3 5 5 4 5 3 4 2 5 5 5 5
4 3 4 3 5 5 3 4 4 3 3 5 2 5 5
4 4 3 3 4 5 4 5 3 4 2 5 3 4 4
3 4 3 3 4 2 4 5 3 3 3 5 5 5 5
4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 5
4 5 3 3 5 4 3 5 4 3 4 5 2 4 4
3 4 3 1 5 5 4 5 4 3 1 5 3 3 3
5 3 3 2 5 5 4 5 4 5 3 5 3 3 3
5 3 3 3 5 5 4 5 4 5 1 5 2 5 5
5 5 3 5 5 5 4 5 2 5 1 4 5 5 5
4 4 4 3 4 4 3 5 3 3 3 5 4 5 5
5 4 3 4 5 5 4 5 3 1 4 5 4 5 5
4 5 3 3 5 4 4 4 3 3 3 3 2 5 4
137
LAMPIRAN 2: DATA MENTAH UJICOBA VARIABEL PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH (X2) Re sp.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 5 4 5
4 5 5 5 5 4 4 3 2 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5 3 5 4 4 4
2 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 3 3 3
3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 4 4 1 5 5 5 5 4 5 3 5 5
4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 5 5 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4
5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
1 0 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 3 2 3 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4
1 1 4 5 4 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 5 4 3 3
1 2 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 5 5 5
1 3 4 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5 3 5 4 4 4
1 4 2 5 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 3 3 3
1 5 3 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5 4 5 5 5 5
1 6 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4
138 Peneliti: Efrison
1 7 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5
1 8 2 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 5 5 4 5 5 5 5
1 9 3 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 5 3 3 4 5 3 2 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 4 4 4
BUTIR SOAL 2 2 2 2 0 1 2 3 5 3 3 3 5 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4 3 3 2 2 3 3 5 4 5 2 3 3 3 4 5 4 5 5 4 5 3 3 3 2 5 3 5 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 5 5 5 4 5 5 3 3 2 5 5 5 2 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 5
2 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 4 4 5 5 2 5 4 4 1 5 5 5 5 4 5 3 5 5
2 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 5 5 4 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5
2 6 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4
2 7 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 3 5 3 5 3 4 5 3 5 4 3 3 5 5 4 4 4 5 5 5 3
2 8 3 5 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 2 2 5 3 2 5 4 2 2 3 3 4 4 4 5 3 3 3
2 9 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 3 4 5 5 4 3 4 4 4
3 0 4 5 5 3 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5 3 3 3 4 5 4 3 3
3 1 2 3 4 4 5 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3 3 4 3 4 4
3 2 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
3 3 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 3 3 4 5 3 2 3 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 3 3 4
3 4 3 4 5 3 3 4 3 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 5 3 5 4 4 5 5 5 5
3 5 4 2 5 4 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 5 4 5 5
3 6 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 4 3 3 4 3 5 4 4 5 3 3 3
3 7 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 2 5 4 4 4 5 3 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5 2 5 4 4 4
3 8 4 5 5 5 5 4 4 3 2 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5 3 5 4 4 4
3 9 2 5 5 3 5 5 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5 4 5 3 3 3
4 0 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 5 5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 3 5
139 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5
4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5
4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5
5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5
5 3 4 4 5 5 2 5 4 4 1 5 5 5 5
5 3 5 4 5 5 3 5 5 4 2 5 5 5 5
4 3 5 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5
4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5
5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5
5 3 2 3 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5
4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3
3 3 4 4 5 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5
4 3 4 4 5 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5
4 3 4 4 4 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5
5 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 5 5
4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5
4 3 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5
4 3 3 4 4 4 2 5 4 4 3 4 3 5 5
5 3 3 4 5 3 2 5 4 4 2 4 5 5 5
5 2 5 3 5 4 3 5 4 3 2 5 5 2 2
4 2 4 3 4 5 2 5 4 3 2 5 5 5 5
3 3 5 3 5 3 5 5 4 3 3 5 3 5 5
3 3 2 4 5 3 3 5 4 4 4 4 3 5 5
5 3 4 4 5 5 2 5 4 4 1 5 5 5 5
5 3 5 4 5 5 3 5 5 4 2 5 5 5 5
4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 4 4 5 5
5 3 5 3 4 5 3 5 4 3 3 5 5 4 4
4 3 2 2 5 3 2 5 4 2 2 3 3 4 4
4 3 4 4 5 4 2 5 4 4 3 3 4 5 5
5 4 4 3 4 3 3 4 4 3 2 5 3 3 3
3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 1 4 4 4 3
5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 5 5
5 3 2 3 5 5 2 5 4 4 4 4 4 5 5
5 4 3 3 4 3 3 4 3 4 2 5 3 5 4
5 3 5 4 5 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5
3 3 5 3 5 3 5 5 4 3 3 4 3 5 4
5 3 4 3 5 5 4 5 4 3 5 5 3 5 5
4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 1 4 5 5 5
4 3 4 4 3 4 2 5 4 4 2 4 5 5 5
5 3 5 4 5 5 3 5 4 4 5 5 5 4 4
140
Lampiran: 3
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
HASIL PENGOLAHAN DATA UJICOBA INSTRUMEN
Oleh EFRISON NIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
141
Lampiran 3 : Hasil Ujicoba Variabel Kinerja Guru (Y):
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .949
N of Items .956
66 Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
251.2200
920.583
.670
.948
VAR00002
250.6600
923.413
.819
.947
VAR00003
251.0800
918.891
.799
.947
VAR00004
252.7200
981.022
G-.228
.952
VAR00005
251.2600
945.870
G.305
.949
VAR00006
251.1000
931.888
.508
.948
VAR00007
251.0000
923.714
.717
.948
VAR00008
251.7800
962.951
G.016
.950
VAR00009
251.8200
914.763
.638
.948
VAR00010
251.2200
923.196
.641
.948
VAR00011
250.7000
926.092
.767
.948
VAR00012
251.1000
920.051
.787
.947
VAR00013
250.9000
958.582
G.094
.950
VAR00014
250.7600
939.329
.500
.948
VAR00015
251.0600
946.915
G.337
.949
VAR00016
251.2400
921.411
.664
.948
VAR00017
250.6800
922.630
.836
.947
142
VAR00018
251.0600
920.384
.783
.947
VAR00019
250.3200
961.896
G.057
.950
VAR00020
251.3400
930.107
.622
.948
VAR00021
251.8000
915.592
.617
.948
VAR00022
252.6400
991.541
G-.376
.953
VAR00023
250.6600
926.392
.783
.948
VAR00024
251.4600
927.356
.431
.949
VAR00025
250.6400
968.276
G-.088
.950
VAR00026
251.2200
920.583
.670
.948
VAR00027
250.7000
923.806
.814
.947
VAR00028
251.5200
944.826
G.350
.949
VAR00029
251.4400
949.598
G.168
.950
VAR00030
250.7000
925.357
.782
.948
VAR00031
251.0600
920.956
.772
.947
VAR00032
251.3400
932.760
.588
.948
VAR00033
251.3200
930.712
.599
.948
VAR00034
251.7800
916.175
.608
.948
VAR00035
252.8200
982.355
G-.235
.953
VAR00036
250.7800
956.991
G.100
.950
VAR00037
251.2800
924.777
.626
.948
VAR00038
250.6600
924.678
.819
.947
VAR00039
251.0400
922.447
.756
.947
VAR00040
251.2800
933.226
.578
.948
VAR00041
251.1000
927.153
.552
.948
VAR00042
251.3200
933.283
.583
.948
VAR00043
252.6200
982.077
G-.246
.952
VAR00044
251.2600
933.747
.504
.948
VAR00045
250.7400
944.319
.410
.949
VAR00046
251.2400
918.309
.688
.948
VAR00047
250.7400
921.053
.802
.947
VAR00048
251.6000
939.633
.541
.948
VAR00049
252.4000
971.102
G-.099
.952
VAR00050
251.3000
936.418
.451
.949
VAR00051
251.2400
921.411
.664
.948
VAR00052
250.7000
926.459
.736
.948
VAR00053
251.1000
920.418
.761
.947
VAR00054
250.7600
946.758
.406
.949
VAR00055
250.9600
957.386
G.139
.950
VAR00056
251.3600
931.256
.613
.948
VAR00057
251.8400
913.974
.651
.948
143
VAR00058
251.2400
921.411
.664
.948
VAR00059
251.2200
938.624
.451
.949
VAR00060
251.2200
938.624
.451
.949
VAR00061
251.3800
946.567
G.287
.949
VAR00062
250.9200
939.953
.500
.949
VAR00063
251.2000
938.122
.431
.949
VAR00064
251.1800
932.436
.561
.948
VAR00065
251.5200
943.112
.382
.949
VAR00066
251.4800
938.663
.456
.949
144
Hasil Ujicoba Variabel Iklim Komunikasi (X1):
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .968
N of Items .969
42 Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
161.1800
646.477
.666
.967
VAR00002
161.0600
642.180
.779
.967
VAR00003
161.2000
646.776
.640
.967
VAR00004
160.7600
652.064
.663
.967
VAR00005
161.0400
642.856
.736
.967
VAR00006
161.0200
642.755
.764
.967
VAR00007
161.3000
647.724
.664
.967
VAR00008
161.5200
643.642
.614
.967
VAR00009
160.8200
657.702
.436
.968
VAR00010
161.0200
647.204
.769
.967
VAR00011
161.0800
642.483
.784
.967
VAR00012
161.2400
648.553
.610
.967
VAR00013
160.7800
653.073
.644
.967
VAR00014
161.0600
641.445
.758
.967
VAR00015
161.0400
642.039
.791
.967
VAR00016
161.3800
653.873
.551
.968
VAR00017
161.3400
649.494
.637
.967
VAR00018
161.5600
646.660
.581
.967
145
VAR00019
160.9600
650.937
.551
.968
VAR00020
161.1200
644.271
.749
.967
VAR00021
161.3600
649.827
.569
.967
VAR00022
160.8800
633.332
.832
.966
VAR00023
160.7600
646.758
.640
.967
VAR00024
160.9000
652.051
.513
.968
VAR00025
160.6800
659.202
.416
.968
VAR00026
161.2000
649.306
.649
.967
VAR00027
160.4400
665.762
.379
.968
VAR00028
160.8400
649.117
.641
.967
VAR00029
160.9600
645.304
.779
.967
VAR00030
160.7400
647.584
.723
.967
VAR00031
161.2000
648.245
.692
.967
VAR00032
161.1200
645.496
.786
.967
VAR00033
161.0200
647.898
.582
.967
VAR00034
161.0800
642.483
.784
.967
VAR00035
161.2800
650.002
.587
.967
VAR00036
161.4800
642.336
.561
.968
VAR00037
161.1400
658.980
G.325
.969
VAR00038
160.9600
636.937
.709
.967
VAR00039
160.6400
657.296
.394
.968
VAR00040
161.0200
647.204
.769
.967
VAR00041
160.8400
651.525
.588
.967
VAR00042
161.1600
646.545
.745
.967
146
Hasil Ujicoba Variabel Pelaksanaan Supervisi (X2):
Case Processing Summary N Cases
Valid
% 50
100.0
0
.0
50
100.0
a
Excluded Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items .966
N of Items .965
40 Item-Total Statistics Corrected Item-
Cronbach's
Scale Mean if
Scale Variance
Total
Alpha if Item
Item Deleted
if Item Deleted
Correlation
Deleted
VAR00001
159.4800
471.316
.603
.965
VAR00002
159.7400
456.849
.823
.964
VAR00003
159.8200
462.967
.695
.964
VAR00004
159.3200
474.018
.597
.965
VAR00005
159.4200
453.718
.845
.964
VAR00006
159.1800
462.804
.832
.964
VAR00007
159.5400
466.335
.807
.964
VAR00008
159.1000
479.153
.525
.965
VAR00009
159.1600
475.647
.588
.965
VAR00010
159.7000
467.602
.619
.965
VAR00011
160.1200
479.577
.391
.966
VAR00012
159.4400
471.394
.590
.965
VAR00013
159.7200
456.818
.852
.964
VAR00014
159.7800
461.032
.757
.964
VAR00015
159.3000
473.112
.625
.965
VAR00016
159.5800
465.922
.844
.964
VAR00017
159.1400
481.796
.414
.966
VAR00018
159.6600
467.086
.670
.964
147
VAR00019
159.6200
459.261
.822
.964
VAR00020
159.7200
468.940
.473
.966
VAR00021
159.7200
456.247
.847
.964
VAR00022
159.7400
473.135
.476
.965
VAR00023
159.8600
475.388
.437
.966
VAR00024
159.4400
452.986
.866
.963
VAR00025
159.2000
462.776
.833
.964
VAR00026
159.5800
465.922
.844
.964
VAR00027
159.5200
468.989
.642
.965
VAR00028
160.2600
461.870
.697
.964
VAR00029
159.6800
472.916
.571
.965
VAR00030
159.9800
476.183
.433
.966
VAR00031
160.3000
479.439
.381
.966
VAR00032
159.1800
475.661
.559
.965
VAR00033
159.7200
468.328
.593
.965
VAR00034
159.8600
472.000
.500
.965
VAR00035
159.4600
477.111
.427
.966
VAR00036
159.8400
476.668
.419
.966
VAR00037
159.4400
475.639
.424
.966
VAR00038
159.7800
458.706
.798
.964
VAR00039
159.8600
462.898
.701
.964
VAR00040
159.3400
480.311
.390
.966
Nb: Butir
atau
item pernyataan dinyatakan gugur apabila nilai corrected item-
total correlation negatif atau lebih kecil dari rtabel (Untuk N=50, rtabel = 0,361, dalam taraf kepercayaan 99%). Untuk menyatakan instrumen reliabel, dapat diketahui apabila nilai r alpha positif dan besar dari nilai rtabel berarti keseluruhan tersebut reliabel, dan begitu sebaliknya. (Untuk N=30, rtabel = 0,478, dalam taraf kepercayaan 99%).
148
Lampiran 4: Tabel. Kisi-kisi Instrumen Penelitian No
1
Variabel Penelitian
Kinerja Guru (Y)
Jumlah 2 Iklim Komunikasi (X1) Jumlah 3 Pelaksanaa Supervisi (X2) Jumlah
Indikator
1. Menyusun perangkat pembelajaran 2. Melaksanakan proses pembelajaran 3. Melaksanakan evaluasi 4. Mengembangkan profesi guru
No. Urut Butir Non Valid
Jml. Butir Non Valid
1 – 19
19
6
1 – 13
13
20 – 40
21
6
14 – 28
15
41 – 53
13
2
29 – 39
11
54 – 66
13 66 10 10 7 15 42 8 6 15 11 40
2 16 1 1 -
40 – 50
11 50 10 10 7 14 41 8 6 15 11 40
1. 2. 3. 4.
Saling percaya Saling menghargai Keterbukaan Rasa persaudaraan
1 – 10 11 – 20 21 – 27 28 – 42
1. 2. 3. 4.
Teknik supervisi Pendekatan supervisi Materi Supervisi Proses supervisi
1–8 9 – 14 15 – 29 30 – 40
Jml. No. Urut Butir Butir Gugur Valid
1 – 10 11 – 20 21 – 27 28 – 41 1–8 9 – 14 15 – 29 30 – 40
Jml. Butir Valid
149
Lampiran 5:
KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI DAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SULIKI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA
INSTRUMEN PENELITIAN
Oleh : EFRISON NIM. 19019
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014
150
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG Jln. Prof. Dr. Hamka Air Tawar Padang 25131
Telp. (0751) 7051147
No : Istimewa Lamp : Hal : Mohon Bantuan Pengisian Kuesioner Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i Guru SD Kecamatan Suliki Dengan hormat, sebelumnya saya mendoakan semoga Bapak/Ibu/Sdr/i selalu dalam lindungan Allah SWT dan sukses dalam menjalankan tugas seharihari, Amin Ya Rabbal Alamin. Selanjutnya dengan ini saya sampaikan kepada Bapak/Ibu/Sdr/i bahwa saya bermaksud untuk mengadakan penelitian dengan judul ” Kontribusi Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru Di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota”. Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka penulisan tesis sebagai salah satu persyaratan dalam penyelesaian studi saya pada Program Studi Administrasi Pendidikan, Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang. Berkenaan dengan maksud tersebut, saya sangat mengharapkan bantuan dari Bapak/Ibu/Sdr/i untuk mengisi kuesioner yang terlampir, secara jujur dan apa adanya agar hasil penelitian tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Apapun yang Bapak/Ibu/Sdr/i jawab akan saya jamin kerahasiaannya. Begitu pula jawaban tersebut tidak ada hubungannya dengan karier. Bahkan informasi atau jawaban yang Bapak/Ibu/Sdr/i berikan itu besar kemungkinan dapat digunakan untuk pengkajian yang lebih mendalam tentang kinerja guru di SD Kecamatan Suliki Kabupaten Lima Puluh Kota. Demikianlah harapan saya, atas bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i berikan, saya ucapkan terima kasih.
dan
Padang,
partisipasi
Januari 2014
EFRISON Peneliti
yang
151
B. Identitas Responden Berilah jawaban di bawah ini dengan jawaban yang sesuai dengan kondisi Bapak/Ibu/Sdr/i yang sebenarnya dan berilah tanda (X) pada pilihan yang tersedia. 1. Nama Sekolah dan Gugus ..................................................../ Gugus .......................................... 2. Jenjang Pendidikan a. ≥ S1 b. < S1 3. Masa Kerja a. ≤ 15 tahun b. > 15 tahun B. Petunjuk Pengisian Kuesioner Daftar pertanyaan ini untuk mengumpulkan informasi berkenaan dengan Kinerja Guru, Iklim Komunikasi dan Pelaksanaan Supervisi Kepala Sekolah. Bapak/Ibu/Sdr/i diharapkan memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Alternatif jawaban disediakan dalam bentuk skala kontinum menyatakan intensitas prilaku/aktivitas sebagai berikut: SL = Selalu SR = Sering KD = Kadang-kadang JR = Jarang TP = Tidak pernah
STP
SP = Sangat Paham P = Paham KP = Kurang Paham TP = Tidak Paham = Sangat Tidak Paha
SS = Sangat Setuju S = Setuju KS = Kurang Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
Contoh Pengisian Angket: No 1
PERNYATAAN Saya melakukan remedial bagi siswa yang belum mencapai KKM
KEMUNGKINAN JAWABAN SL SR KD JR TP X
152
Jika Bapak/Ibu/Sdr/i memberi tanda silang pada kolom (TP) berarti Bapak/Ibu/Sdr/i menyatakan bahwa Bapak/Ibuk/Sdr/i tidak pernah melakukan remedial terhadap siswa yang belum mencapai KKM. Jika Bapak/Ibu/Sdr/i ingin merubah jawaban, contohnya dari (TP) menjadi (SL), maka berilah tanda garis dua ( = ) pada jawaban tanda silang yang dianggap salah tersebut dan untuk pilihan kedua diberi tanda silang ( X ). Demikianlah petunjuk pengisian angket ini, atas bantuan dan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan terima kasih.
153
INSTRUMEN KINERJA GURU (Y) NO
PERNYATAAN
1. 1.
Menyusun Perangkat Pembelajaran Saya menyusun program pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu setiap SK/KD diawal tahun pelajaran Saya menyusun silabus pembelajaran berdasarkan SK dan KD di awal tahun pelajaran Saya membuat Rencana pelaksanaan Pembelajaran sesuai dengan standar proses sebelum melaksanakan Proses Pembelajaran Saya menyusun bahan ajar secara runut, logis, dan kontekstual Saya menyusun bahan ajar dirancang sesuai dengan konteks kehidupan dan perkemba ngan ilmu pengetahuan. Saya merancang strategi pembelajaran yang relevan dengan tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan indikator Saya merancang metode pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran dan tingkat perkembangan peserta didik. Saya memilih sumber belajar sesuai dengan materi dan strategi pembelajaran Saya memilih media pembelajaran sesuai dengan materi dan metode pembelajaran Saya mencantumkan langkah-langkah pembe lajaran dalam kegiatan inti yang menggam bar kan kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi secara terpadu. Saya merumuskan LKS dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Saya merancang alat evaluasi untuk mengu kur pencapaian Indikator Pencapaian kompetensi Saya merancang strategi penilaian untuk megukur kemajuan hasil belajar siswa Melaksanakan proses pembelajaran Saya melakukan kegiatan apersepsi sebelum memulai proses pembelajaran. Saya memulai pembelajaran setelah siswa duduk dengan tenang dan menanyakan kesiapan untuk melaksanakan proses pembe
2.
3.
4. 5.
6.
7.
8. 9. 10.
11. 12.
13. 2. 14. 15.
ALTERNATIF JAWABAN SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
154
16.
17. 18.
19. 20. 21. 22. 23. 24.
25. 26.
27. 28. 3. 29. 30. 31.
32. 33.
lajaran Saya menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai setelah selesai pembelaja ran Saya menuliskan pokok-pokok materi yang akan dibahas pada saat pembelajaran Saya melaksanakan langkah-langkah kegiatan inti yang menggambarkan kegiatan eksplorasi,elaborasi dan konfirmasi secara terpadu. Saya menyajikan pelajaran dengan strateri pembelajaran yang bervariasi Saya menyajikan materi pelajaran secara sistimatis sesuai dengan bahan ajar. Saya memanfaatkan berbagai sumber yang relevandengan materi pelajaran Saya menggunakan alat peraga sebagai media pembelajaran. Saya menggunakan LKS dalam kegiatan proses pembelajaran Saya memberi kesempatan yang luas kepada siswa untuk bertanya tentang materi yang dipelajari Saya menasehati siswa yang melakukan aktifitas di luar kegiatan pembelajaran Saya memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari agar siswa lebih memahami materi pembelajaran Saya memberi tugas tertentu kepada siswa untuk mendalami materi pelajaran Saya memanfaat waktu sesuai dengan alokasi waktu yang tersedia Melaksanakan Evaluasi Saya menyusun kisi-kisi soal terlebih dahu lu sebelum menyusun butir soal. Saya merumuskan tujuan evaluasi pada waktu merencanakan evaluasi Saya menyusun alat evaluasi dengan tidak berpedoman kepada cara penyusunan yang baik Saya melakukan penilaian proses pada saat pembelajaran Saya menyesuaikan jenis tes yang digunakan dengan materi yang akan diujikan
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
155
34.
35. 36. 37. 38. 39. 4. 40. 41.
42. 43. 44. 45.
46. 47. 48. 49. 50.
Saya melakukan evaluasi sebagai alat peni laian untuk menguji penguasaan komptensi yang diharapkan Saya mengkoreksi ulangan yang dikerjakan oleh siswa Saya memberikan hasil tes siswa setelah dikoreksi Hasil evaluasi saya gunakan untuk tindak lanjut Saya melakukan program perbaikan terhadap siswa yang belum mencapai KKM Saya melakukan pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi nilai di atas KKM Mengembangkan Profesi Guru Saya melakukan pengembangan kompetensi untuk memenuhi tugas utama selaku guru Saya mengikuti pendidikan dan pelatihan yang diadakan sekolah dalam upaya meningkatkan wawasan kependidikan, Saya bersedia mengikuti pelatihan walaupun hari libur. Saya berperan aktif sebagai narasumber dalam kegiatan KKG Saya tetap mengikuti kegiatan KKG untuk meningkatkan kemampuan tugas Saya bersedia membeli referensi terbaru untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan, meskipun harus mengeluarkan biaya sendiri Saya berusaha memperoleh informasi terbaru yang berkaitan dengan profesi saya. Saya bersedia mengikuti pelatihan penguasaan ITC secara mandiri . Saya telah memanfaatkan teknologi ITC dalam penyajian materi pelajaran Saya telah menciptakan alat peraga edukasi sebagai karya inovatif Saya telah memanfaatkan internet dalam mencari informasi terbaru tentang inovasi pendidikan
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
156
IKLIM KOMUNIKASI (X1) ALTERNATIF JAWABAN
PERNYATAAN 1. Saling Percaya 1 Kepala sekolah percaya terhadap informasi yang disampaikan guru tentang kemajuan siswa. 2 Guru percaya terhadap laporan yang disampaikan kepala sekolah mengenai pembelian sarana pendidikan. 3 Jika guru menyampaikan alasan ketidakhadirannya, kepala sekolah percaya terhadap alasan tersebut 4 Sesama guru saling mempercayai informasi yang diberikan temannya. 5 Kepala sekolah percaya bahwa laporan penilaian siswa yang diberikan kepada nya sudah objektif. 6 Guru percaya bahwa laporan keuangan sekolah yang disampaikan kepada guru sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. 7 Kami percaya bahwa pesan yang disampaikan siswa adalah benar. 8 Semua guru percaya kepada kepala sekolah akan memperhatikan karirnya. 9 Kepala sekolah tidak cepat percaya atas laporan siswa tentang prilaku guru yang kurang bertanggung jawab. 10 Jika ada teman yang tidak datang mengajar, saya sampaikan kepada piket/kepala sekolah untuk ditindak lanjuti 2. Saling Menghargai 11 Guru yang berprestasi diumumkan kepala sekolah di waktu pertemuan resmi. 12 Kepala sekolah tidak mau menyampaikan informasi yang kurang baik tentang seorang guru di waktu rapat. 13 Guru tidak mau membicarakan kelemahan kepala sekolah kepada teman sejawatnya. 14 Kepala sekolah tidak mau memarahi guru di depan umum ketika ada kesalahan yang dilakukan guru. 15 Jika kepala sekolah menyampaikan pendapatnya dalam rapat, guru mendengarkan
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
157
dengan baik. 16 17 18
19
20
3. 21 22 23 24 25 26 27
Kami sesama guru saling menghargai pendapat teman lain. Kami sesama guru salang memberkan informa si terbaru tentang pendidikan Kepala sekolah tidak mau mencapuri urusan pribadi guru kecuali guru yang bersangkutan minta tolong. Ketua komite memberikan wewenang sepenuh nya kepada kepala sekolah untuk mengelola keuangan sekolah.
Sesama guru tidak mau mengambil alih peker jaan temannya yang diberikan kepala sekolah kecuali yang bersangkutan minta tolong. Keterbukaan Kepala sekolah menerima dengan baik ide-ide yang disampaikan guru untuk perbaikan PBM. Kepala sekolah meminta pendapat guru untuk bahan menyusun RKS/RKAS dan program kerja sekolah. Kepala sekolah melaporkan penggunaan keuangan kepada majelis guru setiap akhir tahun. Panitia penerimaan siswa baru melaporkan keadaan siswa yang diterima setelah selesai kegiatan. Jika guru mengeritik pendapat kepala sekolah, kepala sekolah menerimanya dengan baik. Jika bapak / ibu dikeritik oleh teman guru lain, bapak / ibu merasa tersinggung. Saya dan teman-teman guru lainnya saling berbagi pengalaman dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.
4. Rasa Persaudaraan 28 Kepala Sekolah menanggapi informasi yang saya 29 30 31 32 33 34
sampaikan dengan rasa kekeluargaan Antara saya dan kepala sekolah telah terjalin komunikasi yang inter aktif Informasi yang saya sampaikan dapat diterima oleh Kepala Sekolah Saya berusaha untuk membuka diri untuk berinteraksi dengan Kepala Sekolah Saya berdiskusi dulu dengan atasan sebelum mengerjakan tugas yang telah diberikan Kepala Seekolah merasa berterima kasih dengan informasi yang saya sampaikan Saya suka dengan cara penyampaian informasi
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SS
S
KS
TS STS
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
158
35
36 37 38 39
40 41
yang di lakukan kepala sekolah Saya berkomunikasi dengan atasan tidak hanya yang berkaitan dengan pekerjaan dan tugas kedinasan. Komunikasi yang dilaksanakan antar personil terlaksana dengan lancar Saya menghargai perintah kepala sekolah, karena sebagai pimpinan saya di kantor Saya senang menyampaikan masalah saya, karena kepala sekolah memberikan kesempatan untuk itu Saya bersama teman sekerja membantu kepala sekolah dalam membutuhkan informasi tentang tugas-tugas yang akan diselesaikan dengan senang hati Saya dan teman sekerja saling bersedia memberi informasi tentang pendidikan kepada kepala sekolah Saya dan teman sekerja saling bersedia memberi informasi terbaru tentang metode-metode baru dalam pembelajaran kepada kepala sekolah.
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
SL
SR
KD
JR
TP
159
PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH (X2) No
Pernyataan
Alternatif Jawaban
1. Teknik Supervisi 1 2
3
4
5
6 7
8
2. 9
10
11
12
13
Kepala Sekolah melakukan kunjungan kelas untuk mengetahui kemampuan guru Kepala Sekolah melaksanakan observasi kelas untuk mengamati perbaikan proses pembelajaran yang dilakukan guru Guru yang belum profesional melaksanakan pembelajaran diminta Kepala Sekolah untuk melakukan kunjungan kelas terhadap guru yang sudah profesional Kepala Sekolah melakukan percakapan pribadi untuk membicarakan cara mengatasi masalah yang dihadapi guru Kepala Sekolah membina saya cara melakukan pembelajaran kontekstual dengan mendemonstrasikannya di kelas Kepala Sekolah membina saya melalui diskusi kelompok Untuk meningkatkan wawasan bidang studi saya disarankan mengikuti seminar yang relevan dengan bidang studi masing-masing Ketika saya menyelenggarakan proses pembelajaran kepala sekolah mengamati saya dari jauh Pendekatan Supervisi Kepala sekolah menentukan sendiri program supervisi yang diberikan pada saya Kepala sekolah meminta pendapat saya tentang kekuatan dan kelemahan saya sesudah kunjungan kelas Kepala sekolah sesudah melakukan kunjungan kelas menjelaskan pada saya apa yang harus saya lakukan untuk perbaikan kekurangan saya Pada waktu percakapan pribdi Kepala sekolah meminta saya mengemukakan alternatif perbaikan sesuai dengan kelemahan saya Saya meminta sendiri pada Kepala
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
160
14
3. 15 16
17
18
19
20
21
22
23
24 25 26
27 28
sekolah untuk membantu memperbaiki kelemahan saya Kepala sekolah berdiskusi dengan saya dalam mencari tindakan perbaikan yang perlu saya lakukan Materi Supervisi Kepala sekolah membimbing saya dalam melakukan analisis SK-KD Kepala sekolah membimbing saya dalam mengembangkan indikator kompetensi dasar yang akan dicapai peserta didik. Kepala sekolah membimbing saya memilih materi ajar (Sesuai dengan tujuan dan karakteristik peserta didik) Kepala sekolah membimbing saya dalam pengorganisasian materi ajar (Keruntutan, sistematika materi dan kesesuaian dengan alokasi waktu) Kepala sekolah membimbing saya dalam merancang rencana pelaksanaan pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam pengembangan instrumen (Soal, kunci, pedoman penskoran) Kepala sekolah membimbing saya dalam menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Kepala sekolah membimbing saya dalam menyiapkan peserta didik untuk mengikuti proses pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya menggunakan beragam pendekatan pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam membina karakter peserta didik Kepala sekolah membimbing saya dalam penggunaan media pembelajaran Kepala sekolah tidak membimbing saya dalam menggunakan teknologi informasi dalam pembelajaran Kepala sekolah membimbing saya dalam melakukan penilaian proses pembelajaran Kepala sekolah tidak membantu saya dalam menganalisis hasil belajar
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
161
29
Kepala sekolah membimbing saya dalam SS melaksanakan pembelajaran remidial dan pengayaan.
4. Proses Supervisi 30 Kepala sekolah menginformasikan kepada saya jadwal supervisi yang akan dilakukan 31 Kepala sekolah mengobservasi penampilan saya dalam proses pembelajaran untuk mendapatkan data kemampuan saya 32 Kepala sekolah merekam penampilan saya selama melakukan aktivitas pembelajaran 33 Kepala sekolah menganalisis data tentang kemampuan saya untuk mengetahuan kekuatan dan kelemahan saya 34 Kepala sekolah bersama saya mengevaluasi kemampuan dan kelemahan saya yang perlu ditingkatkan 35 Kepala sekolah bersama saya menentukan program supervisi yang akan dilaksanakan 36 Kepala sekolah melakukan supervisi dalam suasana yang akrab dan saling terbuka 37 38
39
40
Kepala sekolah melatih saya sesuai dengan program yang ditentukan bersama Kepala sekolah mengamati saya dalam kelas melakukan perbaikan keterampilan yang dilatihkan Kepala sekolah bersama saya mengevaluasi perbaikan keterampilan yang telah dicapai Kepala sekolah mendorong saya untuk merencanakan latihan-latihan berikutnya sekaligus menetapkan rencana berikutnya
=TERIMA KASIH=
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
SS
S
KS
TS
STS
162 Lampiran 6: DATA PENELITIAN PENELITI: EFRISON
KINERJA GURU (Y)
Menyusun perangkat pembelajaran
Resp
Melaksanakan proses pembelajaran
JML
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10 11 12 13
1
5
5
3
5
3
5
5
5
5
5
5
5
5
61
2
5
5
5
5
2
5
5
3
5
2
2
5
1
50
3
5
5
5
5
3
4
5
3
5
2
1
5
5
53
4
4
4
3
3
3
3
4
3
3
3
3
3
3
42
5
4
4
4
4
4
4
4
3
3
2
3
2
3
44
6
3
5
5
4
1
5
5
3
5
3
5
1
5
50
7
5
5
5
5
5
5
5
2
3
2
3
1
4
50
8
5
5
5
4
3
5
5
4
5
4
4
5
5
59
9
4
4
3
4
4
5
4
4
5
3
4
2
4
50
10
3
5
5
4
1
5
5
3
4
3
5
1
5
49
11
5
4
4
4
1
4
4
1
4
2
5
1
4
43
14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 5 2 5 5 1 5 5 3 5 2 5 5 5 5 1 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 1 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 1 5 2 3 4 3 4 3 4 4 4 2 5 5 5 5 5 3 3 2 4 1 5 4 4 3 1 4 1 4 4 3 4 4 3 2 4 1 4 4 5 3 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 1 4 3 4 4 2 1 4 3 5 2 3 4 4 3 2 5 5 5 5 5 3 3 2 4 1 5 5 4 3 2 4 4 4 4 1 5 2 4 5 2 4
12
5
5
4
4
2
4
5
5
3
5
2
4
5
53
5
4
4
13
5
5
5
5
4
5
5
5
5
4
3
3
4
58
5
5
3
4
5
4
5
5
5
5
5
5
5
4
14
5
5
4
5
4
5
5
5
3
3
5
2
5
56
5
5
4
1
5
4
5
5
1
3
3
3
3
15
3
3
3
4
3
4
3
3
3
2
3
1
5
40
5
5
4
1
4
3
5
1
4
1
4
3
4
16
4
3
5
5
2
3
3
3
3
3
4
1
5
44
5
5
4
17
4
5
5
2
5
3
5
5
5
5
1
5
5
55
5
5
5
1
5
1
5
4
5
5
5
3
3
5
18
4
5
5
5
2
5
5
5
5
5
5
1
5
57
5
5
5
1
5
1
5
4
5
5
5
3
3
19
4
5
5
5
4
5
5
4
4
3
5
1
4
54
5
5
5
3
4
4
1
5
5
5
5
5
3
20
5
5
5
5
3
4
5
3
4
3
5
1
5
53
5
4
3
2
4
4
5
4
2
4
4
3
4
2
21
4
5
5
5
4
4
5
3
5
3
5
1
5
54
4
4
4
2
5
5
5
5
3
4
3
2
4
22
3
3
3
2
3
3
3
4
3
4
2
3
4
40
4
3
4
1
4
3
3
4
3
5
3
3
4
23
5
5
5
5
5
3
5
5
1
5
1
5
5
55
5
5
5
24
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
1
5
57
5
5
5
4
1
5 1
4
4
5 5
5
4
5 5
4
3
5 5
4
5
1 5
2
1
5 1
4
4
5 5
4
4
5 5
Melaksanakan evaluasi
JML
4
3
5 5
4
4
5 5
JML
66
29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 5 5 5 2 5 5 1 4 3 4 4 5 1 5 1 5 5 2 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 1 5 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 5 1 3 1 5 3 3 5 5 5 1 4 2 4 4 5 4 3 5 5 3 1 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5
48
4
2
3
1
5
56
5
1
3
1
53
4
2
4
1
59
5
5
70
4
5
5
5
1
3
51
3
4
4
3
4
51
4
1
4
55
4
1
58
4
4
4
4
5
1
58
5
5
5
5
5
65
4
5
5
5
55
5
1
5
2
1
5
56
5
1
3
3
5
52
4
5
2
63
5
63
5
2
3
1 1
5
5
1 5
71 60 62 45 50 57 46
2
1
5 1
4
4
5 5
3
4
4
5
3
3
5
2
1
4
2
5
5
4
1
3
4
2
5
4 4
3
4
4
4
5
5
5
5
5
4
4
4
3
1
5
3
3
3
5 5
5
5
3
1
1
5 1
4
3
5 5
43 41 49 40 32 37 40 51
3
4
2
35
5
5
5
1
37
4
4
5
1
33
4
2
4
37
5
5
3
3
49
4
3
4
3
2
35
3
3
3
3
1
33
5
4
1
33
3
3
1
3
38
3
5
5
5
1
49
1
5
5
5
1
45
5
5
5
1
40
3
5
5
5
1
37
3
3
3
2
3
36
5
1
5
51
5
5
1
41
5
3
5 5
163 25
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
1
57
5
5
5
5
5
5
1
5
1
5
1
4
5
5
5
62
5
1
5
5
1
5
3
5
5
1
5
41
26
3
5
3
4
2
3
5
2
3
2
5
1
5
43
4
4
4
1
5
3
4
4
2
5
1
1
4
3
5
50
5
1
5
2
3
3
2
5
3
5
1
35
27
4
5
5
5
1
4
5
1
4
2
3
1
4
44
5
4
4
2
5
4
4
4
2
4
4
3
5
1
5
56
4
1
3
2
5
2
2
5
5
3
1
33
28
4
4
2
4
3
3
4
1
4
3
3
2
5
42
5
3
4
2
4
4
4
5
1
3
3
4
4
2
4
52
3
1
4
1
5
4
4
4
2
3
2
33
29
5
3
5
5
2
5
3
5
5
1
5
1
5
50
5
5
5
1
5
5
5
2
5
1
5
5
5
2
5
61
5
1
5
4
5
5
1
3
5
5
1
40
30
4
3
5
5
2
3
3
3
3
3
4
1
5
44
5
5
4
2
4
3
3
5
1
4
4
3
4
3
5
55
4
1
4
1
3
4
2
3
5
4
1
32
31
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
2
3
4
41
4
3
4
1
4
3
4
4
3
5
4
3
4
3
5
54
4
5
2
3
3
5
3
3
3
2
3
36
32
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
4
61
4
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
1
64
5
5
5
5
5
1
4
4
5
5
5
49
33
5
5
5
5
5
5
5
1
1
5
1
1
5
49
5
5
5
5
5
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
65
4
4
4
4
1
4
1
4
4
1
1
32
34
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
4
4
5
61
4
2
5
4
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
5
69
3
4
5
3
5
5
3
5
5
4
4
46
35
5
5
5
5
5
5
5
5
1
5
1
5
5
57
5
5
5
71
5
5
5
5
1
5
43
36
5
5
5
5
5
5
5
1
5
1
5
1
5
53
5
5
5
1
5
1
5
5
5
5
5
5
5
5
1
63
5
5
5
5
5
5
1
5
5
5
1
47
37
5
4
4
5
5
4
4
5
4
5
4
5
1
55
5
5
5
1
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
5
68
5
1
5
5
5
5
5
4
4
4
5
48
38
5
5
5
3
1
5
5
5
5
3
5
2
5
54
5
4
5
1
4
4
5
4
1
4
4
4
5
2
1
53
5
5
5
1
5
5
3
5
5
5
2
46
39
5
5
5
5
3
5
5
5
5
3
3
3
5
57
5
5
5
3
5
5
5
5
3
5
5
3
5
2
5
66
5
3
5
3
5
5
3
5
5
3
3
45
40
3
4
4
4
4
3
5
3
4
3
3
4
2
46
4
4
4
4
3
3
3
1
3
3
4
3
1
4
1
45
5
1
1
3
4
4
5
4
4
3
4
38
41
5
5
5
5
4
5
5
4
5
2
5
2
5
57
5
4
4
1
4
5
4
5
2
5
3
4
5
2
5
58
5
5
5
1
3
5
3
5
5
5
2
44
42
4
4
4
4
5
4
4
3
4
4
2
2
5
49
4
4
4
3
4
4
4
3
2
4
4
4
2
4
4
54
4
4
4
2
4
4
4
3
3
2
2
36
43
5
5
5
5
5
5
5
3
4
2
2
5
5
56
4
4
4
5
4
3
4
2
3
4
5
2
5
3
4
56
4
4
5
4
4
1
5
5
5
2
5
44
44
5
5
5
5
5
5
5
3
4
3
4
2
5
56
5
4
4
5
4
5
5
3
2
4
3
4
5
2
5
60
4
3
4
2
4
4
4
5
5
4
2
41
45
5
5
5
5
1
5
5
1
5
2
5
1
5
50
4
4
4
1
4
5
4
4
1
4
4
4
1
1
4
49
4
1
4
1
4
4
1
5
5
5
1
35
46
5
5
5
1
5
5
5
4
4
2
2
5
5
53
4
4
4
57
4
5
4
5
2
5
47
47
5
5
5
5
1
5
5
3
4
4
2
2
4
50
5
4
4
5
4
4
4
2
2
2
5
3
5
5
2
56
4
5
3
5
5
5
5
5
5
2
2
46
48
4
3
4
4
3
4
3
3
4
3
4
2
4
45
4
4
4
1
3
4
5
4
2
4
4
4
4
2
5
54
4
1
5
2
5
4
3
3
4
4
2
37
49
4
5
5
5
3
5
5
5
5
3
5
4
5
59
5
5
3
4
3
3
5
4
3
5
3
3
3
3
5
57
5
4
5
2
5
5
3
5
5
5
4
48
50
3
4
4
4
3
5
4
3
5
3
5
1
5
49
4
4
5
3
5
5
5
5
2
4
4
4
5
1
5
61
5
1
5
2
5
5
3
4
4
5
1
40
51
5
4
5
5
1
5
4
4
3
4
4
2
2
48
5
5
4
5
4
4
4
2
2
3
5
3
5
5
2
58
4
5
3
5
5
4
5
4
5
4
2
46
52
3
4
5
5
3
5
4
2
5
3
4
3
5
51
5
5
5
5
5
5
4
2
5
2
4
3
3
3
3
59
5
2
5
5
4
4
3
4
5
4
3
44
53
3
4
5
5
3
5
4
4
5
3
4
4
3
52
5
5
5
65
5
4
1
5
4
4
43
54
5
5
4
5
2
5
5
1
5
1
5
1
5
49
5
4
5
1
5
5
5
5
2
4
4
4
3
1
5
58
4
1
5
1
5
3
1
5
4
5
1
35
55
5
5
5
5
1
5
5
1
5
1
5
1
5
49
5
3
5
1
5
5
5
5
3
5
4
4
5
3
5
63
4
1
4
1
5
5
1
5
5
5
1
37
56
5
5
4
5
2
5
5
1
5
1
5
1
5
49
5
4
5
1
5
5
5
5
2
4
4
4
3
1
5
58
4
1
5
1
4
3
1
5
4
5
1
34
1
3
4
5
4
4
5
2
5
5
4
4
5
2
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
3
5
2
4
5
5
4
5
5
4
1
4
5
5
5
1
1
3
5
5
5
5
5
5
4
164 57
5
5
5
4
5
5
5
3
4
2
4
4
4
55
4
5
4
2
4
4
4
4
2
4
4
3
4
2
5
55
5
2
4
3
4
4
4
5
5
4
4
44
58
5
5
4
4
3
5
5
4
3
4
5
3
5
55
5
5
5
2
5
2
5
5
5
5
4
1
3
5
1
58
5
4
5
2
5
5
4
5
4
5
3
47
59
4
4
4
3
3
4
4
3
3
3
4
2
5
46
3
4
5
4
4
4
4
2
4
2
4
3
3
4
3
53
3
3
5
3
3
5
3
4
4
4
2
39
60
4
4
5
4
3
4
4
4
4
4
3
5
2
50
4
4
3
5
4
5
4
5
3
5
4
3
1
3
3
56
3
1
1
5
5
4
3
4
5
3
5
39
61
4
5
5
5
4
3
5
3
5
3
5
4
5
56
5
4
4
4
5
5
5
5
3
4
3
4
4
4
5
64
5
4
3
4
5
3
3
5
5
5
4
46
62
3
3
3
2
3
4
3
4
3
4
2
3
4
41
4
3
4
1
4
3
3
4
3
5
3
3
4
3
5
52
4
5
2
3
3
5
3
3
3
2
3
36
63
5
5
5
5
5
3
5
4
1
5
1
5
5
54
5
5
4
5
5
5
5
1
5
5
5
5
5
1
1
62
5
4
5
5
5
5
5
5
5
1
5
50
64
5
4
4
5
5
5
4
5
5
1
5
1
5
54
5
5
4
60
5
5
3
4
5
1
39
1
5
5
5
5
1
5
5
3
5
1
5
1
5
1
5
4
JUMLAH
3274
JUMLAH
3707
JUMLAH
2603
RATA-RATA
51.16
RATA-RATA
57.92
RATA-RATA
40.67
78.70
%TINGKAT KETERCAPAIAN
77.23
%TINGKAT KETERCAPAIAN
%TINGKAT KETERCAPAIAN KATEGORI
CUKUP
KATEGORI
CUKUP
KATEGORI
73.95 CUKUP
165
Mengembangkan profesi guru
JML
TOTAL
40 4
41 4
42 4
43 4
44 4
45 4
46 4
47 4
48 4
49 4
50 4
44
219
1
2
5
2
2
5
1
5
5
5
2
35
186
5
1
5
1
1
5
5
5
5
5
1
39
203
4
3
5
3
3
4
3
4
3
3
4
39
166
3
3
2
3
3
3
3
4
4
4
4
36
162
5
5
1
5
5
1
5
4
4
4
2
41
185
4
3
1
3
3
1
4
4
4
3
1
31
167
5
4
5
4
4
5
5
4
4
5
3
48
224
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
1
37
170
5
5
1
5
5
1
5
4
4
3
2
40
182
4
5
1
5
5
1
4
5
4
3
2
39
168
5
2
4
2
2
4
5
5
4
4
4
41
190
4
3
3
3
3
3
4
5
5
3
4
40
217
3
3
2
3
3
2
3
3
3
4
1
30
172
5
3
1
3
3
1
5
5
5
4
1
36
160
5
4
1
4
4
1
5
5
5
4
1
39
171
3
3
3
1
1
3
3
3
3
3
1
27
178
5
5
1
5
5
1
5
5
5
5
1
43
207
4
5
1
5
5
1
4
5
5
5
3
43
207
5
5
1
5
5
1
5
5
4
3
2
41
189
5
5
1
5
5
1
5
4
4
4
2
41
188
4
2
3
2
2
3
4
4
3
4
1
32
160
5
1
5
1
1
5
5
5
5
5
5
43
212
5
5
1
5
5
1
5
5
5
5
1
43
204
166 1
1
5
1
1
5
1
5
5
5
5
35
195
5
5
1
5
5
1
5
4
4
4
1
40
168
4
3
1
3
3
1
4
5
4
4
2
34
167
5
3
2
3
3
2
5
5
3
4
2
37
164
5
5
1
5
5
1
5
5
5
5
1
43
194
5
4
1
4
4
1
5
5
5
4
2
40
171
4
2
3
2
2
3
4
4
3
4
1
32
163
4
5
5
5
5
5
4
4
5
5
1
48
222
5
1
1
1
1
1
4
4
4
4
4
30
176
5
4
4
4
4
4
5
4
2
5
4
45
221
5
1
5
1
1
5
5
5
5
5
1
39
210
5
5
1
5
5
1
5
5
5
5
1
43
206
1
4
5
4
4
5
1
5
5
5
1
40
211
5
5
2
5
5
2
5
5
4
5
1
44
197
5
3
3
3
3
3
5
5
5
5
3
43
211
2
3
4
3
3
4
2
4
3
4
4
36
165
5
5
2
5
5
2
5
5
4
4
1
43
202
3
2
2
2
2
2
3
3
4
4
3
30
169
5
2
5
2
2
5
5
4
4
4
5
43
199
5
4
2
4
4
2
5
5
4
4
5
44
201
5
5
1
5
5
1
5
4
4
4
1
40
174
5
2
5
2
2
5
5
4
4
4
3
41
198
4
2
2
2
2
2
4
5
4
4
5
36
188
4
4
2
4
4
2
4
4
4
4
1
37
173
5
5
4
5
5
4
5
5
5
3
4
50
214
5
5
1
5
5
1
5
4
4
5
3
43
193
2
4
2
4
4
2
2
5
5
4
5
39
191
5
4
3
4
4
3
5
5
5
5
5
48
202
3
4
4
4
4
4
3
5
5
5
4
45
205
5
5
1
5
5
1
5
5
4
5
1
42
184
5
5
1
5
5
1
5
5
3
5
1
41
190
5
5
1
5
5
1
5
5
4
5
1
42
183
167 4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
2
43
197
5
5
3
5
5
3
5
5
5
5
2
48
208
5
4
2
4
4
2
5
3
4
5
4
42
180
2
3
5
3
3
5
2
4
4
3
5
39
184
5
5
4
5
5
4
5
5
4
4
4
50
216
4
2
3
2
2
3
4
4
3
4
1
32
161
5
1
5
1
1
5
5
5
5
4
5
42
208
5
5
1
5
5
1
5
5
5
4
1
42
195
JUMLAH
2559
12143
RATA-RATA
39.98
189.73
%TINGKAT KETERCAPAIAN KATEGORI
72.70
75.89
CUKUP
CUKUP
168 PENELITI: EFRISON
DATA PENELITIAN IKLIM KOMUNIKASI (X1)
Re sp
Saling percaya 1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
5
4
5
5
5
3
5
4
5
1 0 3
2
5
4
4
5
5
2
5
4
4
4
3
5
4
2
4
5
3
4
4
4
4
1
4
3
3
5
4
4
5
4
5
3
4
3
5
5
3
4
3
6
4
3
3
4
3
1
2
7
3
2
4
4
3
3
3
8
5
3
5
5
4
3
JM L
Saling menghargai 1 1 1 1 4 5 6 7 5 4 5 4
44
1 1 5
1 2 5
1 3 4
42
4
4
4
4
4
4
4
39
4
4
4
4
4
5
38
4
4
4
4
4
5
3
38
4
4
4
4
4
4
3
31
3
3
4
4
3
4
33
4
4
2
4
5
5
4
43
5
4
JM L 44
2 1 3
2 2 4
Keterbukaan 2 2 2 3 4 5 4 4 4
39
4
4
3
5
4
4
5
4
37
4
4
3
4
4
4
4
38
3
3
3
4
4
4
4
4
39
4
4
3
4
4
3
4
4
33
3
4
2
4
2
4
3
33
3
4
3
3
4
4
4
4
42
4
4
3
1 8 4
1 9 3
2 0 5
3
4
4
4
4
1
4
4
4
3
3
4
4
4
3
4
4
4
3
1
4
4
3
3
4
4
4
5
2 6 4
2 7 4
JM L
Rasa persaudaraan 3 3 3 3 3 4 5 6 4 5 4 4
27
2 8 4
2 9 4
3 0 4
3 1 4
3 2 4
29
5
5
3
4
3
5
4
5
4
27
3
2
4
4
3
4
4
4
25
3
4
4
3
4
4
3
4
4
27
4
4
4
4
4
5
4
4
3
24
3
4
2
3
3
2
4
3
22
4
3
3
3
4
3
4
4
4
26
1
4
4
3
JM L
TOT AL
3 7 4
3 8 5
3 9 4
4 0 4
4 1 4
58
173
5
5
5
4
3
5
61
171
5
5
2
5
4
3
5
53
156
1
5
5
3
3
4
5
51
152
4
3
5
5
5
5
4
5
61
165
4
4
4
4
4
4
3
3
4
49
137
3
4
3
3
3
4
3
4
3
47
135
4
4
5
4
4
4
5
3
4
4
53
164
9
4
3
2
3
4
2
4
4
3
4
33
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
32
3
3
2
2
2
3
2
17
4
2
3
3
3
3
3
3
3
2
4
3
4
3
43
125
10
3
3
3
4
4
3
4
3
4
3
34
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
38
4
4
3
4
4
5
5
29
4
5
4
5
4
5
4
3
5
5
4
5
4
5
62
163
11
5
4
2
4
4
3
4
5
5
5
41
5
5
5
5
5
4
3
4
4
4
44
4
3
3
4
4
4
4
26
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
5
3
4
4
55
166
12
4
2
4
4
4
2
3
4
4
3
34
4
4
3
4
4
3
3
4
4
4
37
3
4
3
3
4
4
3
24
3
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
54
149
13
4
4
2
4
5
4
4
5
5
5
42
5
5
5
5
5
4
4
3
4
4
44
4
4
3
4
4
4
4
27
4
4
5
5
5
5
4
4
5
5
4
5
5
5
65
178
14
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
37
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
4
3
4
4
4
4
27
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
4
4
4
3
55
159
15
3
3
3
4
2
2
3
3
2
4
29
3
3
3
3
3
3
2
3
4
3
30
4
3
2
3
3
4
3
22
2
3
3
3
2
3
4
3
4
3
3
3
2
3
41
122
16
3
3
3
4
3
3
4
3
4
4
34
4
4
4
4
4
4
2
4
3
4
37
3
4
3
4
4
4
3
25
3
5
4
5
3
5
4
5
4
5
3
5
3
5
59
155
17
5
3
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
5
4
4
4
5
4
5
5
5
45
5
4
3
4
4
4
4
28
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
59
172
18
4
2
4
4
4
4
4
4
4
4
38
4
4
4
4
5
5
5
5
5
5
46
5
5
4
4
4
5
5
32
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
68
184
19
4
2
4
4
4
2
4
4
4
4
36
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
39
3
4
3
3
3
4
3
23
2
4
3
2
3
3
4
4
4
4
4
2
3
3
45
143
20
4
3
3
4
4
2
4
3
4
3
34
4
3
3
3
4
3
2
3
3
3
31
3
3
1
2
3
4
3
19
2
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
3
42
126
21
4
3
3
4
3
1
2
5
3
3
31
3
4
4
4
4
3
1
3
4
4
34
3
3
2
4
3
4
3
22
3
3
2
3
3
4
4
4
4
3
4
3
3
4
47
134
22
4
2
3
3
3
1
3
4
3
4
30
3
4
3
4
3
4
3
4
3
3
34
4
4
2
3
3
4
3
23
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
3
2
2
41
128
23
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
39
4
4
4
4
5
5
3
4
5
4
42
5
5
4
5
5
5
5
34
5
4
5
5
5
5
4
5
5
4
4
5
5
5
66
181
24
5
3
4
4
4
2
4
4
4
4
38
4
3
4
4
4
3
3
4
4
4
37
4
3
3
3
4
4
4
25
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
54
154
25
4
3
4
4
3
2
4
4
4
4
36
4
4
4
3
4
3
3
3
4
4
36
5
5
3
4
4
3
5
29
4
3
3
4
4
3
4
5
5
3
4
4
4
3
53
154
26
4
3
2
3
2
3
4
3
4
4
32
4
3
4
4
4
4
2
3
4
3
35
3
4
2
4
4
4
4
25
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
5
4
3
4
53
145
27
4
3
4
4
4
3
5
5
4
4
40
4
5
4
4
3
4
4
3
3
3
37
4
3
3
4
4
3
3
24
4
3
4
4
3
4
4
4
4
3
5
4
3
4
53
154
28
4
2
3
3
2
2
4
4
3
4
31
3
3
4
3
3
3
3
2
3
2
29
2
3
2
3
3
3
3
19
3
4
4
3
4
3
3
3
3
3
1
4
4
3
45
124
29
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
44
5
4
4
4
4
4
5
30
4
5
5
5
5
5
4
5
5
5
4
5
5
5
67
182
30
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
37
4
4
4
4
4
5
4
5
5
5
44
3
3
4
4
4
4
4
26
4
4
5
4
4
4
4
5
5
4
3
4
4
4
58
165
31
4
4
4
4
3
2
4
3
4
4
36
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
39
3
4
3
3
3
4
3
23
2
4
3
2
3
3
4
4
4
4
3
2
3
3
44
142
169 32
5
3
5
4
4
4
4
4
4
4
41
4
4
4
4
4
4
4
5
5
4
42
4
5
3
5
5
5
3
30
3
5
5
3
4
5
4
5
4
5
4
3
4
5
59
172
33
4
4
4
5
5
3
5
5
5
5
45
5
5
5
5
5
5
2
4
4
4
44
4
4
4
3
3
4
4
26
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
4
4
58
173
34
4
4
4
5
5
3
5
5
5
5
45
5
5
5
4
5
5
1
5
5
5
45
4
4
3
4
4
4
5
28
4
4
4
5
4
4
5
4
4
4
5
4
4
5
60
178
35
4
4
4
5
3
4
4
4
4
4
40
5
4
4
5
4
4
2
5
4
5
42
5
5
4
5
5
5
4
33
5
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
68
183
36
4
3
4
4
4
4
3
4
4
4
38
4
5
4
5
4
5
2
5
5
4
43
4
5
4
5
5
5
5
33
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
67
181
37
5
3
5
4
5
4
5
5
5
5
46
5
5
4
5
5
5
4
3
4
5
45
4
5
3
4
4
5
5
30
4
5
4
4
4
4
3
5
4
4
5
4
3
3
56
177
38
4
4
2
5
5
3
5
5
5
5
43
5
4
5
5
4
5
2
5
4
5
44
4
4
3
4
4
4
4
27
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
3
3
53
167
39
3
4
5
5
5
4
5
4
5
4
44
5
5
4
5
5
5
3
5
5
5
47
5
4
3
4
4
4
4
28
4
4
5
4
5
4
5
3
3
4
5
4
5
5
60
179
40
5
4
1
5
3
4
5
5
5
5
42
4
5
5
5
5
4
1
4
3
3
39
5
3
2
3
3
5
2
23
2
3
3
4
3
2
3
3
5
5
5
4
3
2
47
151
41
4
4
2
4
4
1
5
5
4
5
38
5
5
5
5
5
3
3
3
5
4
43
3
5
2
5
3
4
2
24
4
3
2
4
3
5
4
4
3
5
5
4
3
5
54
159
42
5
4
3
4
4
3
5
5
5
3
41
4
4
5
4
4
5
4
4
5
5
44
5
5
3
3
5
3
3
27
5
5
4
4
3
4
4
3
5
4
5
4
5
4
59
171
43
5
4
3
4
4
3
5
5
5
3
41
4
4
5
4
5
4
4
5
4
4
43
4
4
3
4
3
4
5
27
4
4
4
4
5
4
3
4
4
4
5
4
5
4
58
169
44
5
4
3
4
4
3
4
5
5
3
40
4
4
5
4
4
5
4
4
5
4
43
4
4
3
4
4
4
5
28
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
59
170
45
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
38
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
39
4
4
3
4
4
5
4
28
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
5
5
59
164
46
4
3
4
4
4
3
5
3
3
3
36
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
38
4
4
2
5
4
5
5
29
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
5
5
4
63
166
47
5
4
3
4
4
3
4
3
3
3
36
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
41
4
5
3
5
4
5
5
31
5
4
4
5
4
5
4
5
5
5
5
5
4
4
64
172
48
5
3
3
4
3
3
4
4
4
4
37
3
5
4
4
4
5
2
4
4
3
38
3
4
3
4
3
3
4
24
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
4
3
4
55
154
49
3
4
4
5
4
4
5
5
3
4
41
4
4
4
4
4
3
5
4
4
4
40
5
5
4
5
5
5
5
34
5
5
5
3
3
5
4
3
5
5
5
3
3
5
59
174
50
5
3
3
4
3
3
5
5
5
4
40
4
4
4
3
3
4
3
3
3
4
35
3
4
2
3
4
4
3
23
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
55
153
51
4
3
4
4
4
3
4
3
4
4
37
3
4
3
4
4
3
4
4
3
4
36
3
4
2
4
3
3
4
23
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
52
148
52
5
2
3
3
4
4
4
4
3
4
36
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
42
5
5
4
5
4
5
5
33
5
5
5
5
5
4
4
5
3
5
4
5
5
4
64
175
53
3
3
3
4
5
4
4
3
4
4
37
4
4
4
4
4
4
5
4
4
5
42
5
5
3
3
5
4
5
30
5
5
5
5
5
4
4
3
4
5
5
5
5
4
64
173
54
5
4
4
5
4
3
4
5
5
4
43
5
5
5
5
5
4
2
5
5
4
45
4
4
3
4
3
3
4
25
3
3
4
3
3
4
4
4
4
4
5
3
3
4
51
164
55
4
3
2
4
4
3
4
4
3
4
35
4
3
4
3
3
3
3
3
3
4
33
3
3
2
2
3
4
3
20
2
2
2
3
3
3
4
4
4
4
3
3
3
4
44
132
56
4
3
3
4
3
3
4
4
3
3
34
3
2
3
4
4
4
2
3
3
3
31
3
3
2
3
3
3
4
21
3
3
2
3
3
3
3
4
4
3
4
3
3
3
44
130
57
3
3
3
4
3
3
4
4
3
4
34
4
4
4
4
3
4
3
4
3
3
36
4
4
4
3
4
3
3
25
4
3
3
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
3
49
144
58
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
37
4
4
4
4
4
3
3
4
4
3
37
4
4
3
4
4
4
4
27
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
57
158
59
4
2
2
4
3
3
4
4
4
3
33
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
34
3
4
3
4
4
4
4
26
4
4
4
3
4
4
4
4
3
4
4
3
4
4
53
146
60
4
3
3
3
4
3
4
4
4
4
36
4
3
4
4
4
3
2
3
3
3
33
3
3
4
4
3
4
3
24
4
3
4
3
3
3
4
3
4
3
3
3
3
3
46
139
61
5
4
3
4
4
3
5
5
3
3
39
4
4
5
3
5
4
3
5
5
1
39
4
4
5
4
4
4
4
29
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
4
54
161
62
5
4
4
5
5
2
5
5
5
4
44
4
4
5
4
4
4
3
4
4
3
39
4
4
4
4
4
4
4
28
5
4
3
4
3
4
4
4
5
5
5
4
3
5
58
169
63
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
37
4
5
4
4
5
4
1
4
4
3
38
5
5
4
5
4
4
4
31
3
2
4
4
3
4
4
5
5
2
4
4
3
4
51
157
64
1
4
3
3
5
3
4
5
4
5
37
4
5
4
5
5
4
3
3
5
2
40
3
4
4
4
4
4
4
27
3
4
4
3
4
4
3
1
4
4
3
3
4
4
48
152
JUMLAH
2422
JUMLAH
2499
JUMLAH
1688
JUMLAH
3510
10119
RATA-RATA
37.84
RATA-RATA
39.05
26.38
RATA-RATA
54.84
158.11
%TINGKAT KETERCAPAIAN
75.69
%TINGKAT KETERCAPAIAN
78.09
75.36
%TINGKAT KETERCAPAIAN
78.35
77.13
KATEGORI
CUKUP
KATEGORI
CUKUP
RATA-RATA %TINGKAT KETERCAPAIAN KATEGORI
CUKUP
KATEGORI
CUKUP CUKUP
170 DATA PENELITIAN PELAKSANAAN SUPERVISI KEPALA SEKOLAH Teknik supervisi Pendekatan supervisi Resp. JML 1 1 1 1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 1 3 4 4 4 5 4 4 3 5 3 4 4 4 31 2 4 4 4 4 4 2 4 2 4 2 4 4 4 28 3 3 5 5 5 5 4 4 3 5 3 5 4 5 34 4 4 5 5 5 5 5 5 3 5 2 2 3 5 37 5 4 4 4 5 5 4 4 2 5 3 3 4 4 32 6 4 4 5 4 4 3 4 2 4 3 2 3 4 30 7 4 4 4 5 4 4 5 2 4 5 2 4 5 32 8 3 4 3 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 28 9 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 29 10 4 4 5 5 5 5 4 3 5 5 2 5 5 35 11 4 5 4 4 5 4 4 2 4 4 2 4 4 32 12 3 4 4 5 5 4 4 2 4 4 3 4 5 31 13 4 5 3 4 4 3 4 2 4 2 2 4 2 29 14 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4 3 5 4 35 15 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 1 3 3 25 16 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 3 29 17 3 4 4 3 4 3 4 2 3 3 1 4 3 27 18 4 5 4 4 5 5 5 3 4 4 2 4 4 35 19 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 29 20 4 4 4 4 4 4 3 1 3 3 2 4 4 28 21 4 5 5 5 5 1 5 3 5 3 2 3 4 33 22 3 3 4 3 3 3 3 1 2 2 1 3 4 23 23 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 5 4 31 24 4 5 4 4 5 5 5 4 5 4 2 4 5 36 25 4 4 2 2 5 5 5 3 5 5 3 4 5 30 26 2 4 4 3 3 3 3 2 3 1 1 3 4 24 27 4 4 4 4 5 5 5 3 5 4 3 4 4 34 28 3 4 3 5 5 4 4 3 5 5 1 5 5 31 29 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 2 3 4 32 30 3 4 4 5 4 5 4 3 4 4 2 4 4 32 31 4 4 2 2 5 5 3 3 3 3 1 4 3 28 32 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 37
PENELITI: EFRISON
1 4 4 4 5 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 1 4 5 5 4 3 5 5 4 3 3 4
JM L 24 22 27 20 24 19 24 23 22 26 22 24 18 25 16 21 17 22 22 20 18 16 25 25 26 15 25 26 21 21 17 27
1 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 5
1 7 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5
1 8 4 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 5 4 3 3 3 3 3 4 3 4
1 9 4 4 5 4 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 3 5 4 3 4 2 4
2 0 4 4 5 5 4 3 4 5 4 5 4 4 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 5 3 5 2 3 3 3 3 3 5
Materi Supervisi 2 2 2 2 1 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 3 3 4 3 3 2 1 4 4 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 3 4 3 4 3 4 2 2 3 3 2 4 4 4 2 4 4 4 3 2 3 4 4 4 3 4 4 2 3 2 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 5 5 4 4 4 3 4 4 3 2 3 4 4 4 3 2 3 4 4 3 4 5 5 5
2 5 4 4 5 5 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 2 4 3 4 3 2 3
2 6 1 1 2 1 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
2 7 4 3 5 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 5
2 8 4 4 5 4 4 2 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 4 4 1 4 5
2 9 2 2 3 2 2 2 4 5 4 5 4 4 3 5 4 1 3 3 3 4 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5
JM L 55 52 68 62 52 40 56 64 62 64 54 58 48 63 52 45 40 53 52 52 56 43 61 57 55 40 58 53 50 48 47 67
3 0 2 1 2 2 1 3 3 4 2 2 3 3 3 3 2 1 3 4 1 2 2 2 2 2 3 1 1 2 2 1 1 1
3 1 4 4 5 5 5 2 3 3 4 5 3 3 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 5 3 1 3 3 2 2 4 2 3
3 2 5 4 3 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4
3 3 5 3 3 3 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 4 3 5 4 4 4
Proses supervisi 3 3 3 4 5 6 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3 4 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 4
3 7 4 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 5 2 3 4 4 4 5 4 5
3 8 5 4 5 3 4 3 4 4 4 5 4 4 5 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 4 4 2 5
3 9 4 2 4 4 4 3 4 5 5 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 5 5 4 5 4 3 3 3 4 4 3 4 4
4 0 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4
JM L
TOT AL
45 39 43 42 40 33 44 47 46 48 44 43 40 44 35 38 34 41 39 40 41 37 52 44 37 37 41 39 40 41 32 42
155 141 172 161 148 122 156 162 159 173 152 156 135 167 128 133 118 151 142 140 148 119 169 162 148 116 158 149 143 142 124 173
171
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 4 3 2 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3
5 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4
5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 3 5 5 4 3 2 5 5 3 4 5 3 5 5 3 4 4 3 4 5 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 2 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 3 3 3 4 5 JUMLAH RATA-RATA
4 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 4 3 4 5 3 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 1 3 5
4 4 5 5 4 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 5
3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4
35 35 37 37 35 34 33 34 33 32 29 30 25 27 29 23 34 38 27 28 35 30 36 33 35 37 36 36 28 29 26 33 2016 31.50
%TINGKAT KETERCAPAIAN
78.75
KATEGORI
CUKUP
3 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 3 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
1 1 5 5 4 1 5 4 3 4 4 3 1 4 4 4 4 5 3 4 5 3 5 5 3 5 4 2 1 3 1 5
3 5 5 3 4 5 2 5 4 3 4 5 3 5 5 2 4 4 2 5 5 3 4 5 2 4 4 2 4 3 2 4 3 2 4 3 1 4 3 2 4 4 2 4 4 2 1 3 2 4 4 3 5 5 2 4 3 2 4 4 2 5 5 2 4 4 3 5 5 3 5 5 2 4 5 3 5 5 2 4 5 2 4 4 1 4 2 2 3 4 2 3 3 3 5 5 JUMLAH RATA-RATA %TINGKAT KETERCAPAIAN KATEGORI
5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 1 3 5
22 22 26 27 26 21 26 25 23 21 21 20 15 22 22 16 22 28 19 22 27 21 28 28 23 26 23 21 16 17 16 28 1420 22.19
5 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 5 5 4 5 4 3 1 4
5 5 4 4 5 4 5 2 4 4 4 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 2 5
4 4 4 5 5 4 3 3 5 5 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 5 4 3 3 4
5 5 4 4 4 4 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 3 3 4 4
3 5 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4
4 5 3 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 2 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 5 5 5 3 4 3 3 4 4 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 JUMLAH RATA-RATA
5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 4 3 5 5 3 3 5 4
2 2 2 2 5 5 5 4 3 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 2 2
1 1 1 1 2 2 2 2 1 2 3 1 1 1 2 2 1 2 1 1 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1
4 5 4 4 2 1 3 1 3 4 3 2 4 2 4 2 4 4 3 3 1 3 3 4 4 2 2 2 1 2 2 2
4 5 4 4 4 4 1 4 4 5 1 2 3 2 2 2 4 4 2 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 5 2 2 3 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
59 64 57 58 61 59 60 50 59 60 53 52 54 51 54 50 54 64 50 53 57 47 51 54 57 58 54 59 49 45 45 53 3478 54.34
1 1 1 1 1 1 3 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1
4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 3 2 4 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4
4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4
5 4 5 5 4 4 4 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 3 3 2 4 4 5 5 4 5 5 4 3 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 5 JUMLAH RATA-RATA
4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 2 3 5 4 4 3 4 5 4 3 3 3 4
5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 5
5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 3 4 4
4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 4 4
44 46 50 45 47 42 45 37 46 47 42 40 36 42 40 42 40 42 39 36 39 39 42 42 39 44 42 42 39 34 40 43 2641 41.27
160 167 170 167 169 156 164 146 161 160 145 142 130 142 145 131 150 172 135 139 158 137 157 157 154 165 155 158 132 125 127 157 9555 149.30
73.96
%TINGKAT KETERCAPAIAN
77.63
%TINGKAT KKETERCAPAIAN
75.03
74.65
CUKUP
KATEGORI
CUKUP
KATEGORI
CUKUP
CUKUP
172
LAMPIRAN 7: REKAPITULASI DATA PEENELITIAN Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
Y 219 186 203 166 162 185 167 224 170 182 168 190 217 172 160 171 178 207 207 189 188 160 212 204 195 168 167 164 194 171 163 222 176 221 210
X1 173 171 156 152 165 137 135 164 125 163 166 149 178 159 122 155 172 184 143 126 134 128 181 154 154 145 154 124 182 165 142 172 173 178 183
X2 155 141 172 161 148 122 156 162 159 173 152 156 135 167 128 133 118 151 142 140 148 119 169 162 148 116 158 149 143 142 124 173 160 167 170
173
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 Jumlah
206 211 197 211 165 202 169 199 201 174 198 188 173 214 193 191 202 205 184 190 183 197 208 180 184 216 161 208 195 12143
181 177 167 179 151 159 171 169 170 164 166 172 154 174 153 148 175 173 164 132 130 144 158 146 139 161 169 157 152 10119
167 169 156 164 146 161 160 145 142 130 142 145 131 150 172 135 139 158 137 157 157 154 165 155 158 132 125 127 157 9555
174
LAMPIRAN 8: Statistik Dasar dan Perhitungan Masing-Masing Frekuensi Variabel
Statistics Y N
X1
Valid
X2
64
64
64
0
0
0
Mean
189.73
158.11
149.30
Median
190.00
160.00
151.50
a
154
142
18.554
16.784
15.250
Minimum
160
122
116
Maximum
224
184
173
12143
10119
9555
Missing
Mode Std. Deviation
Sum
160
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
5,250Perhitungan distribusi frekuensi untuk masing-masing variabel mengacu pada pendapat Sudjana (1992), sebagai berikut: A. Variabel Kinerja Guru (Y) Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 224 – 160 = 64
Banyak kelas
= = = = =
Rentangan Interval (i) =
=
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (64) 1 + 3.3 (1,806) 1 + 5,960 6,960 = 7 Range Banyak kelas
64 7
= 9,143 ∞ 10
175
Tabel. Distribusi Frekuensi Kinerja Guru (Y) Kelas Interval 220 – 229 210 – 219 200 – 209 190 – 199 180 – 189 170 – 179 160 – 169 Jumlah
fo
%fo
fk
%fk
3
4,69
3
4,69
8
12,50
11
17,19
11
17,19
22
34,38
11
17,19
33
51,56
10
15,63
43
67,19
8
12,50
51
79,69
13
20,31
64
100,00
64
100
Frequency Table Y
Valid
160 161 162 163 164 165 166 167 168 169 170 171 172 173 174 176 178 180 182 183 184 185 186 188 189 190
Frequency 2 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2
Percent 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 3.1 1.6 3.1
Valid Percent 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 3.1 1.6 3.1
Cumulative Percent 3.1 4.7 6.3 7.8 9.4 10.9 12.5 15.6 18.8 20.3 21.9 25.0 26.6 28.1 29.7 31.3 32.8 34.4 35.9 37.5 40.6 42.2 43.8 46.9 48.4 51.6
176
191 193 194 195 197 198 199 201 202 203 204 205 206 207 208 210 211 212 214 216 217 219 221 222 224 Total
1 1 1 2 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 64
1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 100.0
1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 3.1 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 100.0
B. Variabel Iklim Komunikasi (X1)
Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 184 – 122 = 62
Banyak kelas
= = = = =
Rentangan Interval (i) =
=
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (64) 1 + 3.3 (1,806) 1 + 5,960 6,960 = 7 Range Banyak kelas
62 7
= 8,857 ∞ 9
53.1 54.7 56.3 59.4 62.5 64.1 65.6 67.2 70.3 71.9 73.4 75.0 76.6 79.7 82.8 84.4 87.5 89.1 90.6 92.2 93.8 95.3 96.9 98.4 100.0
177
Tabel. Distribusi Frekuensi Iklim Komunikasi (X1) Kelas Interval 176 – 184 167 – 175 158 – 166 149 – 157 140 – 148 131 – 139 122 – 130 Jumlah
fo
%fo
Fk
%fk
9 14 12 12 6 5 6
14,06 21,88 18,75 18,75 9,38 7,81 9,38
9 23 35 47 53 58 64
14,06 35,94 54,69 73,44 82,81 90,63 100,00
64
100 X1
Valid
122 124 125 126 128 130 132 134 135 137 139 142 143 144 145 146 148 149 151 152 153 154 155 156 157 158 159 161 163 164 165 166 167 169 170
Frequency 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 4 1 1 1 1 2 1 1 3 2 2 1 2 1
Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 6.3 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 4.7 3.1 3.1 1.6 3.1 1.6
Valid Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 6.3 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 4.7 3.1 3.1 1.6 3.1 1.6
Cumulative Percent 1.6 3.1 4.7 6.3 7.8 9.4 10.9 12.5 14.1 15.6 17.2 18.8 20.3 21.9 23.4 25.0 26.6 28.1 29.7 32.8 34.4 40.6 42.2 43.8 45.3 46.9 50.0 51.6 53.1 57.8 60.9 64.1 65.6 68.8 70.3
178
171 172 173 174 175 177 178 179 181 182 183 184 Total
2 3 3 1 1 1 2 1 2 1 1 1 64
3.1 4.7 4.7 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 100.0
3.1 4.7 4.7 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 100.0
73.4 78.1 82.8 84.4 85.9 87.5 90.6 92.2 95.3 96.9 98.4 100.0
C. Variabel Pelaksanaan Supervisi (X2) Range (R)
= Skor tertinggi – Skor terendah = 173 – 116 = 57
Banyak kelas
= = = = =
Rentangan Interval (i) =
=
1 + 3.3 log n 1 + 3.3 log (64) 1 + 3.3 (1,806) 1 + 5,960 6,960 = 7 Range Banyak kelas
57 7
= 8,14 ∞ 9 Tabel. Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Supervisi (X2) Kelas Interval 170 - 178 161 - 169 152 - 160 143 - 151 134 - 142 125 - 133 116 - 124 Jumlah
fo 5 11 16 10 10 7 5 64
%fo 7,81 17,19 25 15,63 15,63 10,94 7,81 100
Fk 5 16 32 42 52 59 64
%fk 7,81 25 50 65,63 81,25 92,19 100
179
X2
Valid
116 118 119 122 124 125 127 128 130 131 132 133 135 137 139 140 141 142 143 145 146 148 149 150 151 152 154 155 156 157 158 159 160 161 162 164 165 167 169 170 172 173 Total
Frequency 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 4 1 2 1 3 1 1 1 1 1 2 3 3 3 1 2 2 2 1 1 3 2 1 2 2 64
Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 6.3 1.6 3.1 1.6 4.7 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 4.7 4.7 4.7 1.6 3.1 3.1 3.1 1.6 1.6 4.7 3.1 1.6 3.1 3.1 100.0
Valid Percent 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 1.6 1.6 1.6 1.6 6.3 1.6 3.1 1.6 4.7 1.6 1.6 1.6 1.6 1.6 3.1 4.7 4.7 4.7 1.6 3.1 3.1 3.1 1.6 1.6 4.7 3.1 1.6 3.1 3.1 100.0
Cumulative Percent 1.6 3.1 4.7 6.3 7.8 9.4 10.9 12.5 14.1 15.6 17.2 18.8 21.9 23.4 25.0 26.6 28.1 34.4 35.9 39.1 40.6 45.3 46.9 48.4 50.0 51.6 53.1 56.3 60.9 65.6 70.3 71.9 75.0 78.1 81.3 82.8 84.4 89.1 92.2 93.8 96.9 100.0
180
LAMPIRAN 9: UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Y N
X1
X2
64
64
64
Mean
189.73
158.11
149.30
Std. Deviation
18.554
16.784
15.250
Absolute
.099
.106
.115
Positive
.099
.061
.060
Negative
-.074
-.106
-.115
Kolmogorov-Smirnov Z
.789
.848
.916
Asymp. Sig. (2-tailed)
.562
.469
.371
Normal Parameters
a,b
Most Extreme Differences
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
181
LAMPIRAN 10: UJI HOMOGENITAS
Chi-Square Test
Test Statistics Y Chi-square df Asymp. Sig.
X1
7.719
a
X2
16.781
b
17.375
c
50
46
41
1.000
1.000
1.000
182
LAMPIRAN 11: UJI INDEPENDENSI VARIABEL BEBAS
Correlations Y Y
Pearson Correlation
X1 1
Sig. (2-tailed) N X1
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
X2
.505
**
.386
**
.000
.002
64
64
64
**
1
.241
.505
.000
.055
64
64
64
**
.241
1
.002
.055
64
64
.386
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
64
183
LAMPIRAN 12: UJI LINIERITAS Uji Linearitas Variabel X1 terhadap (Y) ANOVA Y Sum of Squares Between Groups
(Combined) Linear Term
df
Mean Square
F
Sig.
15080.234
46
327.831
.843
.687
Weighted
5534.985
1
5534.985
14.239
.002
Deviation
9545.250
45
212.117
.546
.947
6608.250
17
388.721
21688.484
63
Within Groups Total
Uji Linearitas Variabel X2 terhadap (Y)
ANOVA Y Sum of Squares Between Groups (Combined)
Within Groups Total
df
Mean Square
F
Sig.
14888.401
41
363.132
1.175
.350
Linear Term Weighted
3227.006
1
3227.006
10.440
.004
Deviation
11661.395
40
291.535
.943
.576
6800.083
22
309.095
21688.484
63
184
LAMPIRAN 13: PENGUJIAN HIPOTESIS PERTAMA
Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed
Model d i m e n s i o n 0
1
X1
a
b
Method . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model d i m e n s i o n 0
R a .505
1
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R Square Square Estimate .255 .243 16.141
a. Predictors: (Constant), X1 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
5534.985
1
5534.985
Residual
16153.500
62
260.540
Total
21688.484
63
F
Sig.
21.244
.000
a
a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
a
(Constant) X1
a. Dependent Variable: Y
Std. Error
101.434
19.264
.558
.121
Coefficients Beta
t
.505
Sig.
5.266
.000
4.609
.000
185
LAMPIRAN 14: PENGUJIAN HIPOTESIS KEDUA Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed
Model
a
d i m e n s i o n 0
1 X2 a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
b
Method . Enter
Model Summary Model Adjusted R Std. Error of the R R Square Square Estimate a 1 .386 .149 .135 17.256 a. Predictors: (Constant), X2 d i m e n s i o n 0
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
3227.006
1
3227.006
Residual
18461.479
62
297.766
Total
21688.484
63
F
Sig.
10.837
.002
a
a. Predictors: (Constant), X2 b. Dependent Variable: Y Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
a
(Constant) X2
a. Dependent Variable: Y
Std. Error
119.668
21.393
.469
.143
Coefficients Beta
t
.386
Sig.
5.594
.000
3.292
.002
186
LAMPIRAN 15:
PENGUJIAN HIPOTESIS KETIGA b
Model d i m e n s i o n 0
1
Variables Entered/Removed Variables Variables Entered Removed Method a X2, X1 . Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Y
Model d i m e n s i o n 0
R a .574
1
Model Summary Adjusted R Std. Error of the R Square Square Estimate .329 .307 15.443
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
7140.634
2
3570.317
Residual
14547.851
61
238.489
Total
21688.484
63
F
Sig.
14.971
.000
a
a. Predictors: (Constant), X2, X1 b. Dependent Variable: Y
Coefficients Model
Standardized Unstandardized Coefficients B
1
a
(Constant)
Std. Error
62.311
23.812
X1
.484
.119
X2
.341
.131
a. Dependent Variable: Y
Coefficients Beta
t
Sig.
2.617
.011
.438
4.051
.000
.280
2.595
.012
187
LAMPIRAN 16: KORELASI PARSIAL Correlations Control Variables X2
Y
X1
Y Correlation
X1
1.000
.460
Significance (2-tailed)
.
.000
df
0
61
Correlation
.460
1.000
Significance (2-tailed)
.000
.
61
0
df
Correlations Control Variables X1
Y
X2
Y Correlation
X2
1.000
.315
Significance (2-tailed)
.
.012
df
0
61
Correlation
.315
1.000
Significance (2-tailed)
.012
.
61
0
df
188
LAMPIRAN 17: KONTRIBUSI RELATIF DAN KONTRIBUSI EFEKTIF VARIABEL BEBAS TERHADAP VARIABEL TERIKAT A. Kontribusi Relatif (KR) 1. Variabel Iklim Komunikasi (X1):
KR =
ry1 2 ry1 2 ry 2 2
x 100%
=
0,5052 0,5052 0,3862
=
0,255 0,255 0,149
=
0,255 x 100 % 0,404
x 100%
x 100%
= 0,6312 x 100% = 63,12%
2. Variabel Pelaksanaan Supervisi (X2): KR
=
= =
=
ry2 2 x 100% ry1 2 ry2 2
0,3862 x 100% 0,5052 0,3862 0,149 x 100% 0,255 0,149 0 ,149 0 , 404
x 100 %
= 0,3688 x 100% = 36,88%
189
B. Kontribusi Efektif (KE): 1. Variabel Iklim Komunikasi (X1): KE = Kontribusi Relatif (KR) x Koefisien Determinasi (R2) = 63,12% x 0,329 = 20,77% 2. Variabel Pelaksanaan Supervisi (X2): KE = Kontribusi Relatif (KR)x Koefisien Determinasi (R2) = 36,88% x 0,329 = 12,13%
190
191
192