Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
BAB II
TIN NJAUAN PUSTAKA P
2.1 Penggertian Konstruksi Beeton Konveensional Konnstruksi betton konvenssional adalaah suatu kon nstruksi yanng dimana semua s
elemen strrukturnya dikerjakan d ddilokasi proy yek atau casst in situ. D Dalam pengeerjaan konstruksii beton kon nvensional, selain bah han utama campuran c bbeton diperrlukan
pula cetakkan yang dirrakit di temppat secara manual m sesu uai dengan ggambar renccana.
2.1.1 Bekisting Dalam peelaksanaan bbangunan beton b semak kin banyakk dipakai seebagai bahan bangunan.. Beton meembutuhkan n suatu bek kisting (acuuan) baik untuk u mendaapatkan ben ntuk yang diirencanakan n maupun un ntuk pengerrasannya. Walaupun n bekistingnnya hanya merupakan n alat pembbantu semen ntara, tapi beekisting mem megang suaatu peranan n penting jug ga. Selain ppembiayaan yaitu biaya kerja per jam j dan biiaya bahan,, ternyata kualitas k bekkisting jugaa ikut menenntukan bentu uk dan rupaa konstruksii beton. Oleeh karena ituu bekisting harus dibuatt dari bahan n bermutu dan perlu direncanaka d an sedemikkian rupa su upaya konstrruksi tidak mengalamii kerusakan n akibat len ndutan atauu lenturan ketika k beton dituang. Setelah beton b menggeras haruss mudah dibongkar d tanpa mem mbuat yu bekistinng akan diipakai kerusaakan pada struktur bbeton. Selaain itu kay berulaang-ulang untuk u mengghemat peenggunaan kayu. Untu tuk menghiindari pemeccahan sertaa keremukaan pada permukaan p dibagian ujung siku u-siku tersebuut dapat dileetakkan sebbilah kayu berpenampa b ng segitiga kecil. Pelekatan beton padda bekistin ng dapat dihindari d deengan melu umasi penam mpang yang bersentuhaan dengan beton b dengan n minyak bbekisting. Namun pemakkaian jangaan terlalu banyak kaarena warna permukaaan beton dapat berubaah.
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
5
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
2.2
Penggertian Konstruksi Beeton Pracetak Konnstruksi beton pracettak adalah h suatu ko onstruksi ddimana ellemen
bangunannnya adalah beton praacetak. Beto on pracetak k adalah ellemen bang gunan dengan m material beton dimana pproses produ uksinya berada di temppat yang berbeda
dengan tem mpat elemeen tersebut aakan digunaakan. Secara um mum produ uk dari beeton pracetaak dapat dikategorika d an menjadii dua kelompokk, yaitu :
1. Kompponen strukttur ‐ Unttuk strukturr seperti con ntoh melipu uti : kolom,, balok, tanggga, pelat lantai, l
tianng pancang, dan lain-laain.
2. Non sttruktur ‐ Unttuk non strruktur sepeerti contoh meliputi : dinding, kkansteen, saaluran draiinase (U-D Ditch), panell facade, ca ar stopper dan kompoonen arsitek ktural terttentu.
2.3
men Strukttur yang Um mum Dipak kai Elem 2.3.1 Pelat P P Pelat
dian nggap
sebbagai
diafr fragma
yang
sangatt
kaku
untuk u
mendiistribusikan gempa. Paada waktu pengangkut p tan atau sebbelum kom mposit, beban yang bekeerja adalah berat send diri pelat, seedangkan bbeban total yang diterim ma oleh pelaat terjadi saaat pelat sud dah komposiit. U Untuk pelatt pracetak (precast sllab), ada beberapa b jeenis yang umum u digunaakan yaitu : 1. Pelaat pracetak berlubang ((Hollow Co ore Slab) P Pelat pracettak dimana ukuran teb bal lebih beesar dibandiing dengan pelat pracetak tanpa lu ubang. Bias anya pelat tipe ini meenggunakann kabel prattekan. Keuntuungan dari pelat jenis ini adalah ringan lebih h ringan, tinngkat durab bilitas yang tinggi t dan ketahanan k teerhadap apii sangat ting ggi. Pelat jeenis ini mem miliki lebar 1.200 1 mm dan d tebal ratta-rata 120 hingga h 250 mm.
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
6
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
Gambaar 2.1 Pelat Ho ollow Core Slab
2. Pelaat pracetak Half Slab
P Pelat pracettak dimana ukuran tebaalnya lebih tipis dibanddingakan deengan Hollow w Core Slab b (HCS). P Pelat ini mem mpunyai tebal 80 mm m dan lebar 1.200 mm.
Gam mbar 2.2 Pelaat Half Slab
2.3.2 Balok B B Balok mem mikul bebann pelat dan n berat send diri. Selainn itu, balok k juga berfunngsi untuk memikul bbeban lain yang bekeerja pada sstruktur terssebut. Untukk balok praccetak (Preccast beam), ada tiga jeenis balok yyang sering g atau umum m digunakan n: 1. Ballok berpenampang perssegi (Rectan ngular Beam m) K Keuntungan n dari balokk jenis ini adalah sew waktu fabrikkasi lebih mudah m dengann bekisting g yang lebiih ekonom mis dan tidaak perlu m memperhitun ngkan tulanggan akibat co or sewaktu pelaksanaan n.
Gam mbar 2.3 Balok k penampang persegi Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
7
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
2. Ballok berpenampang L (L L-Shaped Beeam)
Gaambar 2.4 Baalok penampang L
3. Ballok berpenampang T (IInverted Teee Beam)
Gaambar 2.5 Baalok penampang T
2.3.3 Kolom K K Kolom merrupakan strruktur utam ma bangunan yang meempunyai fungsi f menerruskan bebaan dari lantaai-lantai di atasnya, yan ng dimana didominasi gaya normaal yang bekerja. Untukk kolom praacetak (Preccast columnn), ada beb berapa jenis kolom k yang sering atauu umum digu unakan: 1. Simp mple prismattic column K Kolom ini biasanya b haanya digunaakan pada banguna satuu tingkat diimana balok diletakkan diatas d kolom m
Gam mbar 2.6 Simp ple prismatic column c Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
8
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
2. Beaaring colum mn
Kolom in ni memiliki penompang g / dowel un ntuk meletakkkan balok..
Gambar 2.7 Bearing colum mn
2.4
Sam mbungan 2.4.1 Sambungan S n Daktail d dengan Corr ditempat S Sambungan n ini merupaakan dengan n menggunaakan tulanggan biasa seebagai penyam mbung / peenghubung antar elem men beton baik b antar ppracetak ataaupun antara pracetak dengan d cor ditempat. Elemen E praccetak yang sudah beraada di tempattnya akan dicor bagiaan ujungnyaa untuk meenyambungkkan elemen n satu dengann yang lain n agar menjaadi satu kessatuan yang g monolit. SSambungan n jenis ini disebut sambu ungan basahh.
2.4.2 Sambungan S n Daktail d dengan Lass S Sambungan n ini adalahh dua samb bungan las pada p penem mpatan di lokasi l sendi plastis pad da permukaaan kolom sesuai s deng gan konsep Strong Co olumn Weak Beam. B P Pada konseep ini, senddi plastis direncanakan n terjadi paada ujung balok dekat kolom. Seb bagai gambaaran, akan dicontohkan n sambungaan balok deengan kolom m, dengan menggunaka m an las. Untu uk pertemuaan antara b alok dan ko olom,
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
9
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
pada balok b dan kolom k dipassang pelat baja b yang ditanam d maasuk pada daerah d
tulanggan kolom dan d kemudiaan dicor pad da waktu peembuatan ellemen praceetak. Gambar 2..8 Sambungan n daktail deng gan las
Pada kedu ua ujung bbalok, pelatt baja ditan nam pada bbagian atass dan bawaah. Pada perakitan koomponen prracetak yan ng menggunnakan las, untuk u koloom terlebih dahulu berrdiri kemud dian dilakuk kan pengelaasan pada kedua k pelatt tersebut un ntuk menyaambungnya dengan balok.
2.5
Landasan Pedeestal Pondaasi untuk Kolom K Praccetak Landdasan pada pedestal poondasi meru upakan hal yang y utama untuk berdiirinya
suatu koloom dan aw wal penyam mbungan dii atas pedeestal pondaasi untuk berdiri b tegaknya suatu s kolom m sesuai gam mbar rencan na. Ada beberapa bentuk jeniis landasan n yang digu unakan untu tuk kolom beton pracetak pada p saat meendirikan dii atas pondaasi yaitu: 1. Landaasan berupa lubang peddestal Lanndasan yang g mempuny ai bentuk pelubangan p pada pedest stal pondasi yang berfungsi untuk maasuknya koolom beton pracetak kedalam ppedestal, diimana ukuran peedestal leb bih besar ddibandingkaan kolom, untuk renccana kedallaman masukan ditentukan sesuai perssyaratan perencanaan sedangkan untuk pereekatan sambungaan digunakaan insitu groouting.
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
10
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
Gambar 22.9 Landasan berbentuk lub bang
2. Landaasan dowel / angkur
Landdasan berup pa dowel / aangkur, yan ng keluar paada pedestall pondasi deengan persyarataan maksimu um untuk doowel / angk kur untuk tu ulangan pannjang penyaaluran 24D. sedaangkan fung gsi dari dow wel / angkur untuk dim masukan keddalam salah h satu ujung kollom beton pracetak, aakan tetapii sebelumnya dipasanngkan pelatt baja (shims) berukuran b kecil k berbeentuk perseegi untuk memisahkaan jarak antara a pedestal dan kolom m. Untuk pproses pereekatan padaa dasar koolom digun nakan shotcrete, sedangkan untuk menngisi ronggaa kolom den ngan dowel ddilakukan proses p d carra menginjeeksikan darri lubang in nlet dan unntuk pengeccekan grouting dengan penuh atauu tidaknya pada p saat grrouting dapat dilihat paada lubang vvent.
Gam mbar 2.10 Lan ndasan angkur
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
11
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
2.6
Alatt berat Padda pekerjaaan beton ddengan men nggunakan precast, al alat berat sangat s
dibutuhkaan untuk meengangkat ellemen struk ktur precastt. Alat beratt yang digun nakan biasanya adalah mobile crane,, karena mudah m untuk k memindaahkan dan lebih
praktis. Crane C memp punyai boom m yang disanggah oleh h struktur uutamanya (super structure flat f form), boom ini dapat beru upa suatu kerangka k daari baja, deengan kendali kabel k sebagaai alat penngangkatnyaa, atau dap pa pula booom yang berupa
telescopinng yaitu boo om yang terssusun, yang g prinsipnyaa seperti anttara radio deengan kendali hiidrolis. Seb bagai pengggerak utamanya, yaitu u untuk menngoperasikaannya
dapat denngan mesin diesel, mottor bensin atau a motor listrik. Untu tuk pengend dalian hidroliknyya mempuny yai motor yyang terpisah h dari primee mover.
2.7
Estimasi Biaya a Proyek Keggiatan estimasi biayaa adalah suatu prosses utama dalam prroyek
konstruksii. Ketidak tepatan daalam penyeediaan mateerial, alat ddan bahan akan berakibat kurang baik k pada pihaak-pihak yaang terlibat didalamnyaa. Selain seebagai dasar untuuk membuatt sistem pem mbiayaan dalam d sebuaah proyek, kkegiatan esttimasi biaya jugaa terkait den ngan jadwall pelaksanaaan konstruksi. Keggiatan estim masi biaya ppada umum mnya dilakukan dengann terlebih dahulu d mempelajari mengen nai gambarr rencana dan d spesifiikasi banguunan yang akan dibangun. Penghitung gan kebutuhhan materiaal dilakukan n secara teliiti dan konssisten, n harganyaa. Dalam melakukan kegiatan estimasi biaya, b kemudian ditentukan memahami proses kon nstruksi seccara menyelluruh, seorang estimator haarus dapat m yaran, dan proses p konsstruksi, term masuk mulai darii bentuk orrganisasi, caara pembay jenis dan kebutuhan n alat, kareena faktor tersebut dapat d memppengaruhi biaya konstruksii. Selain faaktor-faktor di atas, terrdapat fakto or lain yangg sedikit baanyak ikut membberi konstrib busi dalam pembuatan perkiraan biaya, b yaitu : • Prooduktifitas tenaga t kerjaa • Keetersediaan material • Cuuaca • Maasalah kualiitas Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
12
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
• Sisstem pengen ndalian
• Keemampuan manajemen m n
garan Biayaa 2.8 Rencana Angg
Renncana anggaaran biaya suatu proyeek merupak kan perhitunngan biaya yang dibutuhkaan untuk pem mbelian bahhan dan upah pekerja, serta biayaa-biaya lain yang berhubung gan dengan n pelaksanaaan pembang gunan atau proyek terrsebut. Anggaran
biaya atu harga aatau nilai daari suatu prroyek yangg dihitung secara s merrupakan sua
cermat daan teliti dan n memenuhii syarat. An nggaran biaaya pada suuatu proyek yang sama akann berbeda-b beda sebab adanya perrbedaan harrga bahan ddan upah teenaga kerja sertaa lokasi proy yek yang diijalankan. Dallam menyussun anggaraan biaya dap pat dilakukaan dengan ddua cara, seebagai berikut : 1. Anggaaran Biaya Kasar K ( Takksiran ) Sebbagai pedom man dalam m menyusun anggaran biaya kasar ddigunakan harga satuan tiapp meter perrsegi (m2) lluas lantai. Anggaran biaya b kasarr dipakai seebagai pedoman terhadap t an nggaran biayya yang dih hitung secaraa teliti. 2. Anggaaran Biaya Teliti T Angggaran Biay ya Teliti addalah anggaaran biaya bangunan b aatau proyek yang diperhitunngkan dengan teliti seerta cermat, sesuai den ngan ketenttuan dan sy yaratsyarat pennyusun angg garan biaya.. Salah satu u metoda perrhitungannyya adalah Bills of Quantity (BoQ). Peenyusunan anggaran biaya yan ng dihitungg dengan teliti, didasarkann atau diduk kung oleh : a. Gambar reencana, beerguna untu uk menentu ukan/menghhitung besarnya masing-maasing volum me pekerjaan n. b. Rencana Kerja K Sistem m (RKS), berguna b unttuk menenttukan spesifikasi bahan dan syarat-syaraat teknis. c. Harga Satu uan Pekerjaaan.
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
13
Arief Rahman Hakim/ H NIM:091111032, Dhea Abbdul Rivai/NIM:0 091111035
2.8.1 Metoda M Billls of Quanttity M Metoda yan ng biasa ddigunakan untuk sisteem tender adalah Billls of
Quanttity (BoQ). BoQ berisiikan daftar item pekerj rjaan yang ddilakukan dalam d
prosess konstruksii, diantarany ya: perhitun ngan volum me, analisa hharga satuan n dan
rekapiitulasi.
2.8.2 Work W breakdown systtem ( WBS S)
P Penentuan tiap item pekerjaan n dibuat untuk u menddapatkan daftar d
pekerjaan yang akan a dilakssanakan. Daftar D pekerrjaan biasa disebut deengan
Work Breakdown n System (W WBS). Peng ggunaan WBS W membaantu meyak kinkan manajer proyek bahwa ssemua pro oduk dan elemen ppekerjaan telah diidenntifikasikan, untuk menngintregasik kan proyek dengan orrganisasi saaat ini dan unntuk membaangun basis pengendaliian.
Tugas Akkhir D3 Teknik Sipil S Politeknik N Negeri Bandung 2012 2
14