KONSTRUKSI KALIMAT DALAM KARANGAN MAHASISWA TRANSFER KREDIT YUNNAN MINZU UNIVERSITY (YMU) DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
ARTIKEL E-JOURNAL
Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Demanda Ridhawaty Nursan 11201241055
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016
KONSTRUKSI KALIMAT DALAM KARANGAN MAHASISWA TRANSFER KREDIT YUNNAN MINZU UNIVERSITY (YMU) DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA oleh Demanda Ridhawaty Nursan NIM 11201241055 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mendeskripsikan jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa; (2) mendeskripsikan bentuk konstruksi kalimat dalam karangan mahasiswa Yunnan Minzu University (YMU); (3) mendeskripsikan kesalahan konstruksi dalam karangan mahasiswa Yunnan Minzu University (YMU). Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan sampel karangan dari mahasiswa Yunnan Minzu University yang sedang mengambil program alih kredit di Universitas Negeri Yogyakarta. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik baca dan teknik catat berupa dokumen tertulis. Analisis data menggunakan metode agih dengan teknik bagi unsur langsung. Keabsahan data dilakukan dengan cara mengamati dan membaca secara berulang-ulang, ketekunan peneliti dalam penganalisisan data, triangulasi data, serta berdiskusi dengan dosen pembimbing dan teman sejawat. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa dalam karangan mahasiswa YMU adalah kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kedua, konstruksi kalimat tunggal dalam karangan mahasiswa YMU adalah: S+P+(K); S+P+O+(K); S+P+O+Pel; S+P+Pel+(K); dan P+S+(K). Konstruksi kalimat majemuk setara dalam karangan mahasiswa YMU adalah: S+P+ konj+ (S)+P+(O)+(Pel)+(K); S+P+O+(K) +konj+ (S)+P+(O)+(K); S+P+Pel+(K) +konj+ (S)+P+(Pel)+(K); S+P+K +konj+ P; P+S +konj+ P. Konstruksi kalimat majemuk bertingkat dalam karangan mahasiswa YMU adalah: S+(yang+klausa relatif)+P+(O)+(Pel)+(K); S+P+(yang+klausa relatif) +P+(O)+(Pel)+(K); S+P+O+Pel+(yang+klausa relatif) +K; S-P+O+(yang+klausa relatif) +Pel+K; S+P+O+Pel+(yang+klausa relatif) +K; konj+ klausa sekunder + klausa pokok; dan klausa pokok +konj+ klausa sekunder. Ketiga, bentuk kesalahan konstruksi kalimat yang muncul, berupa: (a) ketidakhadiran fungtor subjek dalam kalimat; (b) ketidakhadiran fungtor predikat dalam kalimat; (c) ketidakhadiran fungtor subjek dan predikat dalam kalimat; (d) ketidakhadiran konjungtor dalam kalimat.
Kata kunci: konstruksi kalimat, kalimat tunggal, kalimat majemuk, kesalahan konstruksi kalimat.
iii
SENTENCE CONSTRUCTION IN ESSAYS WRITTEN BY CREDIT TRANSFER STUDENTS OF YUNNAN MINZU UNIVERSITY (YMU) AT THE STATE UNIVERSITY OF YOGYAKARTA by Demanda Ridhawaty Nursan NIM 11201241055 ABSTRACT This research aimed at: (1) describing types of sentences based on their number of clauses; (2) describing the forms of sentence constructions in the essays written by students of Yunnan Minzu University (YMU); (3) describing errors in sentence constructions in the essays written by students of Yunnan Minzu University (YMU). This research is a descriptive qualitative research whose samples were taken from the essays of Yunnan Minzu University students who were taking credit transfer program at the State University of Yogyakarta. The data collection techniques used were reading techniques and recording techniques which were in the form of written documents. The data analysis was done using distributable methods with techniques for the direct elements. The data validation was done by observing and reading it over repeatedly, maintaining the perseverance of researcher in analyzing the data, doing triangulation of data, as well as conducting discussions with lecturers and peers. The results of the research were as follows. First, types of sentences based on their number of clauses in the essays wriiten by YMU students were simple sentence and compound sentence. Second, the sentence constructions of the simple sentences in the essays written by YMU students were: S+P+(K); S+P+O+(K); S+P+O+Pel; S+P+Pel+(K); and P+S+(K). The sentence constructions of the compound sentences in the essays written by YMU students were: S+P+ conj+ (S)+P+(O)+(Pel)+(K); S+P+O+(K) +conj+ (S)+P+(O)+(K); S+P+Pel+(K) +conj+ (S)+P+(Pel)+(K); S+P+K +conj+ P; P+S +conj+ P. The sentence constructions of the compound complex sentences in the essays written by YMU students were: S+(relative pronoun+relative clause)+ P+(O)+(Pel)+(K); S+P+( relative pronoun+relative clause) +P+(O)+(Pel)+(K); S+P+O+Pel+( relative pronoun+relative clause) +K; S+P+O+( relative pronoun+relative clause) +Pel+K; S+P+O+Pel+( relative pronoun+relative clause) +K; conj+ subordinate clause + main clause; dan main clause +conj+ subordinate clause. Third, the types of errors found in the essays were: (a) the absence of a subject in a sentence; (b) the absence of a verb in a sentence; (c) the absence of both subject and verb in a sentence; (d) the absence of a conjunction between sentences. Keywords: sentence construction, simple sentence, compound sentence, errors in sentence construction.
iv
A. PENDAHULUAN Bahasa
merupakan
alat
(Kusmiatun,
2015:
37).
Pembelajaran
bahasa
yang
komunikasi sosial (Soeparno, 2002:
dimaksud
5). Secara umum, bahasa dapat
bahasa Indonesia.
dibedakan bahasa
menjadi formal
nonformal.
Baik
dua,
yakni
pembelajaran
yaitu
Pembelajaran bahasa Indonesia
dan
bahasa
memiliki cakupan yang luas. Salah
dalam
bahasa
satu
bagian
dari
pembelajaran
formal maupun bahasa nonformal,
bahasa
sama-sama terdiri atas bahasa lisan
pembelajaran bahasa Indonesia bagi
dan juga bahasa tulis. Bahasa lisan
penutur asing, atau biasa disebut
merupakan bahasa yang digunakan
dengan
secara lisan, sedangkan bahasa tulis
merupakan
merupakan bahasa yang digunakan
yang
secara tertulis. Penggunaan bahasa
mahasiswa asing. Cakupan BIPA
nonformal, cenderung bersifat lebih
yakni mempelajari mengenai bahasa
fleksibel,
dalam
Indonesia, yang terdiri atas empat
terpaku
ketrampilan berbahasa (membaca,
dengan kaidah tata bahasa yang
menyimak, berbicara, menulis) dan
ada.
budaya
artinya
penggunaannya
Berbeda
tidak
halnya
dengan
Indonesia
istilah
yaitu
BIPA.
BIPA
pembelajaran
bahasa
subjeknya
merupakan
Indonesia.
Salah
satu
penggunaan bahasa formal, dalam
ketrampilan yang sering dianggap
bahasa ini sangat memperhatikan
sulit bagi mahasiswa asing yakni
kaidah tata bahasa yang berlaku
ketrampilan menulis.
baik secara lisan maupun tulisan.
Dalam
ketrampilan
menulis
Kaidah tata bahasa dalam bahasa
terdapat beberapa aspek yang harus
formal
dikuasai
melalui
tersebut
dapat
diperoleh
pembelajaran
bahasa.
oleh
Penguasaan
para
pembelajar.
kalimat
merupakan
Pembelajaran bahasa merupakan
salah satu aspek yang harus dimiliki
sebuah proses untuk menguasai
oleh
sebuah
ketrampilan
bahasa.
Penguasaan
pembelajar
bahasa
menulis.
dalam
Hal
ini
bahasa dimulai dengan mengenali
diperlukan agar pembelajar mampu
kaidah pada bahasa tersebut yang
secara tepat menghasilkan kalimat
pada akhirnya berorientasi pada
berdasarkan struktur kalimat yang
ketrampilan
telah ditentukan dalam kaidah tata
reseptif
berbahasanya, maupun
baik
produktif
bahasa 1
baku
bahasa
Indonesia.
Struktur kalimat yang dimaksudkan
menggunakan
yakni berupa struktur kalimat dasar
alfabet, sedangkan sistem menulis
dan juga struktur kalimat majemuk.
pada
Namun, mahasiswa asing, sebagai
menggunakan
salah
logografik (Steinberg dkk, 2001: 96).
satu
pembelajar
bahasa
Indonesia, kerap merasa kesulitan
sistem
bahasa
menulis
Mandarin
sistem
menulis
Berdasarkan hal tersebut perlu
dalam menghasilkan kalimat yang
dilakukan
sesuai dengan kaidah tata bahasa
konstruksi
Indonesia
mahasiswa YMU, mengingat bahwa
yang
ada.
Kesulitan
penelitian kalimat
dalam
tulisan
tersebut seperti yang dirasakan oleh
mahasiswa
mahasiswa program transfer kredit
pembelajar
Yunnan Minzu University (YMU),
sebagai bahasa kedua atau bahkan
mahasiswa
ketiga.
asal
Tiongkok,
yang
YMU
tentang
ini
merupakan
bahasa
Indonesia
Konstruksi
kalimat
yang
sedang belajar bahasa Indonesia di
dibuat oleh mahasiswa YMU dapat
Universitas
Negeri
Yogyakarta.
terlihat melalui karangan yang telah
Mahasiswa
YMU
merupakan
mereka buat. Diharapkan penelitian
pembelajar
bahasa
Indonesia
ini dapat dijadikan sebagai referensi
sebagai
bahasa
memungkinkan dari
kedua. adanya
bahasa
Hal
ini
bagi para pengajar bahasa kedua
pengaruh
pertama
dalam
mengajarkan
bahasa
dalam
Indonesia sebagai bahasa kedua
memahami dan juga menggunakan
agar dapat mengajarkan bahasa
bahasa
kedua
secara
Indonesia dan bahasa Mandarin
karena
itu
memiliki
yang
konstruksi kalimat dalam karangan
berbeda. Jika dilihat dari segi tipologi
mahasiswa transfer kredit YMU di
struktur
Universitas Negeri Yogyakarta perlu
Indonesia.
sistem
Bahasa
bahasa
morfologisnya,
bahasa
Indonesia merupakan tipe bahasa aglutinatif
penelitian
Oleh
mengenai
dilaksanakan.
bahasa
Penelitian mengenai Konstruksi
Mandarin merupakan tipe bahasa
Kalimat dalam Karangan Mahasiswa
Isolasi (Soeparno, 2002: 33; 36).
YMU ini mengambil beberapa teori
Selanjutnya
dari
yang
tersebut
juga
dalam menentukan jenis kalimat,
menulis
pada
kedua berbeda. bahasa
sedangkan
maksimal.
sistem
bahasa Sistem Indonesia
menulis
yaitu
digunakan
konstruksi
dengan
sebagai
kalimat,
dasar
maupun
kesalahan konstruksi kalimat dalam 2
karangan mahasiswa YMU. Sugono
386), kalimat majemuk koordinasi
(1991:
atau setara merupakan kalimat yang
27)
persyaratan
meyampaikan
pokok
yang
perlu
memiliki dua klausa atau lebih yang
diperhatikan ketika akan mengenali
masing-masing
sebuah
kedudukan
yang
kalimat atau bukan, yakni: (1) unsur
konstituen
kalimat
predikat dan (2)
permutasi unsur
istilahnya memiliki hubungan secara
kalimat. Dengan kata lain, jika suatu
koordinatif. Alwi dkk (2003: 388)
pernyataan
menyebutkan
pernyataan
merupakan
memiiki
predikat,
mempunyai setara
dalam
yang
dalam
bahwa
kalimat
pernyataan itu merupakan kalimat,
majemuk subordinatif atau betingkat
sedangkan suatu untaian kata yang
merupakan
tidak memiliki predikat disebut frase.
menggabungkan dua klausa atau
Suatu
merupakan
lebih yang salah satu klausanya
kalimat jika di dalam pernyataan itu
menjadi bagian dari klausa yang
terdapat predikat dan subjek.
lain.
pernyataan
Alwi
dkk
yang
338)
Dalam ilmu sintaksis terdapat
kalimat
hubungan bentuk, kategori, fungsi,
tunggal merupakan kalimat yang
dan peran unsur-unsur kalimat yang
terdiri atas satu klausa. Hal ini
mana hubungan-hubungan tersebut
berarti
digunakan
menyebutkan
bahwa
(2003:
kalimat
bahwa,
konstituen
untuk
untuk
menganalisis
setiap unsur kalimat, seperti subjek
kalimat. Hubungan fungsi memiliki
dan predikat, hanyalah satu atau
lima bagian yang digunakan untuk
merupakan satu kesatuan. Kalimat
pemerian kalimat. Namun dalam
tunggal tidak selalu dalam wujud
sebuah kalimat tidak selalu kelima
kalimat pendek, tetapi dapat pula
fungsi sintaksis tersebut digunakan,
dalam
tetapi
wujud
kalimat
panjang.
paling
tidak
ada
dua
Sugono (1991: 121) menyebutkan
konstituen yang harus digunakan,
bahwa kalimat majemuk merupakan
yaitu pengisi subjek dan predikat
kalimat yang terdiri atas dua kalimat
(Alwi dkk, 2003: 321).
dasar atau lebih. Kalimat majemuk
Predikat merupakan konstituen
memiliki dua jenis hubungan antar-
pokok
klausanya,
yakni
hubungan
subjek di sebelah kiri dan, jika ada,
koordinasi
dan
hubungan
konstituen objek, pelengkap, dan
subordinasi. Menurut Alwi dkk (2003:
atau keterangan wajib di sebelah 3
yang
disertai
konstituen
kanan. Predikat kalimat biasanya
YMU
berupa
deskriptif
frasa
verbal
atau
frasa
ini
merupakan
penelitian
kualitatif.
Menurut
adjektival (Alwi dkk, 2003: 326).
Sudaryanto (1988: 62), penelitian
Subjek merupakan fungsi sintaksis
deskriptif kualitatif yaitu penelitian
terpenting
yang
yang
kedua
setelah
semata-mata
hanya
predikat. Pada umumnya subjek
berdasarkan pada fakta yang ada
berupa nomina, frasa nominal, atau
atau
klausa (Alwi, 2003: 327).
secara empiris hidup pada penutur-
Menurut Alwi dkk (2003: 328),
fenomena
penuturnya,
yang
memang
sehingga
yang
objek adalah konstituen kalimat yang
dihasilkan atau yang dicatat berupa
kehadirannya dituntut oleh predikat
perian bahasa yang biasa dikatakan
yang berupa verba transitif pada
sifatnya
kalimat
seperti adanya.
aktif.
langsung
Letaknya
dikenali
dengan
untuk mendeskripsikan jenis kalimat
memperhatikan: (1) jenis predikat
berdasarkan jumlah klausa dalam
yang dilengkapinya dan (2) ciri khas
karangan
objek itu sendiri. Fungtor pelengkap
konstruksi
dan
majemuk
objek
sama-sama
sering
penelitian
paparan
predikat.
dapat
Tujuan
potret:
belakang
Objek
di
selalu
seperti
ini
adalah
mahasiswa kalimat
YMU,
tunggal
dalam
dan
karangan
berwujud nomina dan kedudukannya
mahasiswa YMU dan
sama-sama
konstruksi kalimat yang muncul.
verba.
berada
Berikut
belakang
persamaan
perbedaan
antara
pelengkap
(Alwi,
Keterangan
di
objek 2003:
merupakan
dan
Penelitian
dan
Fakultas
329).
Bahasa
Universitas
fungsi
ini
kesalahan
berlokasi dan
Negeri
di
Seni,
Yogyakarta.
Sumber data pada penelitian ini
sintaksis yang paling beragam dan
adalah
tugas
akhir
semester
paling mudah berpindah letaknya,
mahasiswa Yunnan Minzu University
yaitu dapat terletak di akhir, awal,
(YMU) yang berasal dari Tiongkok
bahkan di tengah kalimat. Kehadiran
yang sedang mengambil program
fungsi ini bersifat manasuka.
alih kredit bahasa Indonesia di FBS UNY 2014/2015. Subjek penelitian
B. METODE PENELITIAN
adalah
karangan
tugas
akhir
Penelitian mengenai konstruksi
semester mata kuliah menulis lanjut.
kalimat dalam karangan mahasiswa
Jumlah karangan yang diteliti adalah 4
19, yang berasal dari 19 mahasiswa
berulang-ulang, ketekunan peneliti
YMU. Karangan hasil dari tugas
dalam penganalisisan data, serta
akhir
triangulasi
semester
karena,
pada
tersebut akhir
dipilih,
semester,
data.
Analisis
data
menggunakan metode agih atau
mahasiswa YMU telah dianggap
distribusional.
memiliki
merupakan cara menganalisis data
kemampuan
berbahasa
Metode
yang lebih baik. Objek penelitian ini
untuk
disesuaikan
diteliti dengan alat penentu berasal
masalah
dengan
yang
mencakup:
rumusan
diajukan, jenis
yaitu
menjawab
agih
yang
dari dalam bahasa (Muhammad,
kalimat
2011:
234).
Teknik
berdasarkan jumlah klausa dalam
menggunakan
karangan
langsung.
mahasiswa
masalah
YMU,
teknik
Teknik
penelitian
bagi
ini
unsur
merupakan
konstruksi kalimat dalam karangan
teknik analisis dengan membagi suat
mahasiswa YMU dan kesalahan
konstruksi menjadi beberapa bagian
konstruksi kalimat dalam karangan
atau konstituen (Muhammad, 2011:
mahasiswa YMU.
247).
Teknik pengumpulan data yang C.
digunakan pada penelitian ini adalah teknik
baca
dan
teknik
Jenis
Jenis
suatu permasalahan yang terdapat
jumlah
di dalam suatu bacaan atau teks.
data
instrument). dilakukan
yang
Keabsahan
dengan
yaitu
YMU adalah sebagai berikut.
digunakan, yakni, peneliti itu sendiri (human
YMU,
karangan kalimat
klausa dalam karangan mahasiswa
sehingga
penelitian
dalam
jenis kalimat berdasarkan jumlah
dengan
klasifikasi. Penelitian ini merupakan
instrument
berdasarkan
tunggal dan kalimat majemuk. Data
dengan pencatatan pada kartu data
kualitatif,
Berdasarkan
kalimat
klausa
mahasiswa
Sedangkan teknik catat dilakukan
penelitian
Kalimat
Mahasiswa YMU
digunakan untuk mengungkapkan
dilanjutkan
DAN
Jumlah Klausa dalam Karangan
teknik baca adalah teknik yang
segera
PENELITIAN
PEMBAHASAN
catat.
Menurut Sudaryanto (1988: 135),
yang
HASIL
cara
mengamati dan membaca secara 5
Tabel 1: Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa No
Jenis Kalimat
Contoh Data
Jumlah Data
Berdasarkan Jumlah Klausa 1.
Kalimat
Berpredikat
Tak
Orang-orang
mengeluh.
Tunggal
Verba
transitif
(Wi.p2.k5)
Transitif
Penulis mempelajari penyebab
22
30
banjir Jakarta. (An.p2.k1). Dwi
Pertemuan pemuda-pemuda
transitif
Tiongkok dan Indonesia akan
3
mendorong dua negara bersahabat lebih erat. (Fr.p2.k2). Pasif
Ada beberapa ratus watak.
6
(Di.p3.k5). Berpredikat Adjektiva
Di
Indonesia,
Tionghoa
bisnis
begitu
etnis
8
dominan
(Do.p1.k2) Berpredikat Nomina
Buku ini merupakan beberapa
3
cerita-cerita. (Ci.p1.k2). Berpredikat Numeral
------------------------------
--------
Berpredikat Frasa
Kutipan buku ini dari perang Sun
1
Preposisional
Tzu,
ajaran
Konghucu
dan
Fengsni. (Ke.p2.k2). Total 2.
Kalimat
Setara
73 Isi novel ini sangat kaya dan
Majemuk
18
beraneka ragam. (Dr.p2.k3) Bertingkat
(dengan
konjungtor)
Saya juga suka binatang dan
41
tumbuhan, karena mereka adalah teman-teman manusia. (Yu.p2.k3)
Bertingkat
(dengan
klausa relatif)
Potong jari adalah simbol dari
64
sakit dan pedihnya seseorang yang kehilangan anggota keluarga. (Sa.p2.k2) Total
Secara tunggal
keseluruhan,
yang
dihasilkan
123
kalimat
transitif,
oleh
yaitu
memerlukan
objek.
kalimat
yang
Pola
kalimat
mahasiswa YMU merupakan kalimat
tunggal dalam karangan mahasiswa
tunggal
YMU merupakan pola kalimat linier,
dengan
predikat
verba 6
yaitu unsur subjek mendahului unsur
berjumlah lebih sedikit dibandingkan kalimat majemuk bertingkat. Berikut
predikat. Akan tetapi, terdapat pula
data dua kalimat tunggal dengan pola
dan bertingkat. (5) Buku ini memberikan banyak, tetapi tidak menjelaskan secara mendetail. (Do.p2.k4) (6) Hewan ini hidup di dalam laut dan merusak tanaman, mencelakakan orang-orang, serta ternak-ternak. (Wi.p2.k4) (7) Hujan badai datang sehingga banyak tempat dekat ibu kota mengalami banjir. (Bu.p3.k2) (8) Informasi dari buku ini bisa membantu semua orang yang ingin menjalankan bisnis. (Ke.p5.k3)
(1) Di belakang kelir, lampu dipasang.(Di.p2.k5) (2) Pembaca bisa memahami sejarah tentang etnis Tionghoa di Indonesia. (Do.p2.k6) (3) Di pulau Jawa dan Bali ada beberapa macam wayang. (Di.p2.k1) (4) Ada beberapa ratus watak. (Di.p3.k5) Kalimat (1-2) di atas merupakan data kalimat tunggal dengan pola
Kalimat (5-6) di atas merupakan
linier, yaitu unsur predikat terletak
data kalimat majemuk setara dengan
setelah subjek. Kalimat (3-4) di atas
konjungtor tetapi dan dan. Kalimat
merupakan kalimat inversi, yaitu
(7-8) di atas merupakan kalimat
unsur predikat terletak di depan
majemuk
unsur subjek. dalam
mahasiswa
YMU
Kalimat
mahasiswa YMU terbentuk dengan menggunakan klausa relative, yang ditandai dengan adanya pewatas
atas 18 kalimat majemuk setara dan
yang dan dengan klausa pokok-
105 kalimat majemuk bertingkat. majemuk
karangan
bertingkat.
majemuk bertingkat dalam karangan majemuk
berjumlah 123 kalimat, yang terdiri
Kalimat
dalam
terdiri atas kalimat majemuk setara
dalam karangan mahasiswa YMU.
karangan
majemuk
karangan mahasiswa YMU, yang
inversi. Berikut data kalimat tunggal
Kalimat
kalimat
setara
mahasiswa
klausa
dalam
sekunder,
yang
ditandai
dengan adanya konjungsi.
YMU dengan jumlah kalimat majemuk
Konstruksi
Kalimat
Tunggal
yang
dalam Karangan Mahasiswa YMU
data kalimat
ditulis oleh mahasiswa YMU jauh sedikit
jika
dalam
karangan
mahasiswa YMU. Berikut adalah
Jumlah kalimat tunggal yang
lebih
terdapat
YMU.
dibandingkan 7
tunggal
mahasiswa
Tabel 2: Konstruksi Kalimat Tunggal No
1.
Konstruksi
Variasi
Umum
Konstruksi
S-P-(K)
Contoh Data
Jumlah Data
S-P
Nian berlari.(Wi.p2.k10)
8
S-P-K
Pedagang-pedagang bekerja keras untuk
5
keluarga sendiri. (Bu.p2.k5) K-S-P
Di Indonesia, bisnis etnis Tionghoa begitu
4
dominan. (Do.p1.k2) 2.
S-P-O-(K)
S-P-O
Penulis mempelajari penyebab banjir Jakarta.
18
(An.p2.k1) S-P-O-K
Penyelam dapat menyaksikannya dari dekat.
12
(Bi.p1.k8) K-S-P-O-K
Di atas jerami, pedagang sedang menjual buah
1
di jerami tersebut. (Bu.p1.k3) K-S-K-P-O
Dengan demikian, sebaiknya orang-orang
1
setiap pagi makan sarapan sehat. (La.p3.k1) 3.
S-P-O-Pel
--------------
4.
S-P-Pel-(K)
S-P-Pel
Saya memilih salah satu puisi namanya Aku
3
Masuk. (Je.p1.k3) Buku ini adalah kumpulan cerita-cerita lucu.
8
(Ci.p1.k1) S-P-Pel-K
Buku ini tentang sejumlah rahasia keberhasilan
5
bisnis Tiongoa di Indonesia. (Do.p1.k1) K-S-P-Pel
Dari langkah kedua, kita tahu yang harus
2
dilakukan lebih dulu. (Ek.p1.k3) 5.
P-S-(K)
P-S
Ada beberapa ratus watak. (Di.p3.k5)
2
P-S-K
Ada beberapa negara larangan karena agama
2
atau kepercayaan di seluruh dunia. (Li.p2.k3) K-P-S
Di pulau Jawa dan Bali ada beberapa macam
2
wayang. (Di.p2.k1) Total
73
konstruksi S-P-O, yang berjumlah 18 Tabel 2 di atas adalah data
kalimat.
kalimat tunggal. Jumlah konstruksi umum
kalimat
tunggal
Konstruksi
dalam
konstruksi, sedangkan jumlah variasi
adalah
16
konstruksi paling
secara
yang paling banyak digunakan oleh
Variasi
mahasiswa YMU dalam karangan
tunggal
yang
yang dihasilkan. Kalimat majemuk
digunakan
yaitu
yang
kalimat
banyak
Kalimat majemuk adalah kalimat
keseluruhan
konstruksi.
Majemuk
dalam Karangan Mahasiswa YMU
karangan mahasiswa YMU adalah 5
konstruksi
Kalimat
digunakan
berjumlah
124
kalimat, yang terdiri atas kalimat 8
majemuk
setara
dan
kalimat
dalam karangan yang dihasilkan
majemuk bertingkat.
berjumlah 18 kalimat. Berikut data
Kalimat majemuk setara yang
kalimat
digunakan oleh mahasiswa YMU
majemuk
setara
dalam
karangan mahasiswa YMU.
Tabel 3: Konstruksi Kalimat Majemuk Setara No
Konstruksi Umum
Contoh Data
Jumlah Data
1.
2.
S+P +konj+
Jalan ceritanya sangat berbelit-belit,
(S)+P+(O)+(Pel)+(K)
tapi ringkas dan padat. (Dr.p2.k2)
S+P+O+(K) +konj+
Buku ini membuka masalah sejarah
(S)+P+(O)+(K)
dan membuka Algojo yang sejarah.
5
6
(Dn.p2.k2) 3.
S+P+Pel+(K) +konj+
Buku ini memberikan banyak, tetapi
(S)+P+(Pel)+(K)
tidak menjelaskan secara mendetail.
4
(Do.p2.k4) 4.
S+P+K +konj+ P
Hewan ini hidup di dalam laut dan
2
merusak tanaman, mencelakakan orang-orang serta ternak-ternak. (Wi.p2.k4) 5.
P+S +konj+ P
Ada banyak lelucon tetapi pendek
1
sekali. (Ci.p2.k2) Total
18
K, yang masing-masing berjumlah Tabel 3 di atas adalah beberapa
dua kalimat.
data kalimat majemuk setara yang digunakan
dalam
Kalimat
karangan
YMU
umum kalimat majemuk setara yang adalah
5
digunakan
adalah
dalam
karangan
yang
dihasilkan, yaitu 105 kalimat. Kalimat
konstruksi,
majemuk
sedangkan jumlah variasi konstruksi yang
bertingkat
yang digunakan oleh mahasiswa
mahasiswa YMU. Jumlah konstruksi
digunakan
majemuk
kalimat
13
bertingkat yang
merupakan
paling
banyak
digunakan oleh mahasiswa YMU.
konstruksi. Variasi konstruksi kalimat
Data kalimat majemuk bertingkat
majemuk setara yang lebih banyak
dalam karangan mahasiswa YMU
digunakan yaitu S-P +konj+ P; S-P
adalah sebagai berikut.
+konj+ P-O dan S-P-O +konj+ P-O-
9
Tabel 4: Konstruksi Kalimat Majemuk Bertingkat No
Konstruksi Umum
Contoh Data
Jumlah Data
1.
S+(yang+klausa relatif)
Pemandangan bawah laut yang
22
+P+(O)+(Pel)+(K)
memesona mempunyai biota laut dengan unik. (Bi.p1.k2)
2.
3.
S+P+(yang+klausa
Semuanya tidak semudah yang dia
4
relatif) +P+(O)+(Pel)+(K)
bayangkan. (Dr.p1.k2)
S-P+O+(yang+klausa
Banyak masalah dibalik nama-nama
relatif)+Pel+K
satwa dan flora itu yang terlwatkan dari
11
bidikan mata kita. (Yu.p1.k6)
4.
S+P+O+Pel+(yang+klau
Ekologi menjadi tema segar yang
14
sa relatif) +K
mewarnai hampir seluruh cerpen Korrie. (Yu.p1.k4)
5.
S+P+O+Pel+
Potong jari adalah simbol dari sakit dan
K+(yang+klausa relatif)
pedihnya seseorang yang kehilangan
13
anggota keluarga. (Sa.p2.k2) 6.
konj+ klausa sekunder +
Setelah membaca buku ini, pembaca
klausa pokok
akan mengerti beberapa budaya
8
Tionghoa. (Ke.p4.k2) 7.
klausa pokok+konj+
Nian lari terbirit-birit karena takut.
klausa sekunder
(Wi.p2.k7)
32
Total
105
dalam karangan mahasiswa YMU Tabel 4 di atas adalah beberapa
adalah
data kalimat majemuk bertingkat
dengan
pola
konjungsi
berada di antara klausa, atau klausa
yang digunakan dalam karangan
utama
mahasiswa YMU. Kalimat majemuk
+konj+
klausa
bertingkat,
yang muncul sebanyak 34 kalimat.
bertingkat merupakan kalimat yang paling
banyak
digunakan
oleh
Bentuk
mahasiswa YMU dalam membuat
Kalimat
karangan. Jumlah konstruksi kalimat
penyusunan
105
konstruksi. kalimat
dalam
Konstruksi Karangan
Mahasiswa YMU
majemuk bertingkat yang digunakan berjumlah
Kesalahan
Bentuk
Pola
kesalahan
konstruksi
kalimat dalam karangan mahasiswa
majemuk
YMU,
bertingkat yang banyak digunakan
dalam 10
meliputi, kalimat
yaitu
kesalahan
tunggal
dan
kesalahan dalam kalimat majemuk.
Kesalahan
konstruksi
kesalahan kalimat tunggal dalam
majemuk
karangan mahasiswa YMU, terjadi
mahasiswa
karena
mahasiswa
mereka membuat sebuah kalimat
bahwa
mereka
menganggap
telah
membuat
dalam
kalimat
YMU
karangan
terjadi
karena
majemuk tanpa memunculkan unsur
sebuah kalimat, namun sebenarnya
pokok
yang
menandai
bukan sebuah kalimat, melainkan
kalimat majemuk, yaitu konjungsi.
frasa. Hal tersebut terjadi karena
Berikut data kesalahan konstruksi
kalimat yang dibuat tidak memiliki
kalimat
unsur-unsur pokok kalimat, yaitu
karangan mahasiswa YMU.
yang
muncul
sebuah
dalam
unsur subjek dan predikat. Tabel 11: Kesalahan Konstruksi Kalimat No
Jenis
Bentuk Kesalahan
Jumlah
Kalimat 1.
Contoh Data
Dara
Kalimat
Ketidakhadiran fungtor
Tunggal
subjekdalam kalimat
12
Bisa untuk pembaca merasakan perasaan penulis. (Yu.p2.k2)
Ketidakhadiran fungtor
1
predikat dalam kalimat
Pengaruh budaya tradisional pada kegiatan ekonomi. (Do.p1.k5)
Ketidakhadiran fungtor
5
subjek dan predikat
Keempat gladi bersih. (Ek.p1.k5)
dalam kalimat 2.
Kalimat
Ketidakhadiran
15
Penyu wataknya lunak, saya
Majemuk
konjungtor dalam
mau tahu banyak untuk penyu.
kalimat
(Yu.p2.k6) 35
Jumlah kalimat
kesalahan
tunggal
dalam
konstruksi
Keterbatasan Penelitian
karangan
Keterbatasan dalam penelitian ini,
mahasiswa YMU adalah 19 data.
adalah sebagai berikut.
Jumlah kesalahan konstruksi kalimat
1. Jenis kalimat dalam penelitian ini
majemuk adalah 16 data. Secara
hanya berdasarkan pada jumlah
keseluruhan, kalimat yang dihasilkan oleh
mahasiswa
YMU
klausa.
dengan
2. Pada penelitian ini, penentuan
konstruksi yang salah berjumlah 35.
konstruksi dan fungtor pengisi 11
kalimat berdasarkan pada ilmu
(K); S-P-O-(K); S-P-O-Pel; S-P-Pel-
sintaksis.
(K); dan P-S-(K).
Pemaknaan
kalimat
tidak dilakukan dalam penelitian
Konstruksi kalimat majemuk setara
ini.
dalam karangan mahasiswa YMU
3. Kesalahan
konstruksi
hanya
terbatas
kalimat
adalah sebagai berikut: S-P +konj+
pada
(S)+P+(O)+(Pel)+(K);
S-P-O-(K)
kelengkapan
unsur
pokok
kalimat,
dalam
kalimat
+konj+
kalimat
+konj+ (S)+P+(K); dan P-S +konj+
baik
tunggal
maupun
+konj+ (S)+P+(O)+(K); S-P-Pel-(K) (S)+P+(Pel)+(K);
Konstruksi
kalimat
S-P-K
majemuk. Ketepatan pemilihan
P.
diksi, maupun kepaduan antar
bertingkat
kata yang dipilih tidak dilakukan
mahasiswa
dalam penelitian ini.
S+(yang+klausa relatif) -P-O-Pel-K;
dalam YMU
majemuk karangan berikut:
S–P+(yang+klausa relatif) –P-O-PelD. SIMPULAN
K; S-P-O+(yang+klausa relatif)-Pel-
Berdasarkan hasil penelitian dan
K; S-P-O-Pel+(yang+klausa relatif)-
pembahasan mengenai konstruksi
K;
kalimat dalam karangan mahasiswa YMU,
dapat
ditarik
relatif); konj+ klausa sekunder +
beberapa
klausa pokok; dan klausa pokok
kesimpulan berikut. Pertama,
+konj+ klausa sekunder.
jenis
kalimat
Ketiga,
berdasarkan jumlah klausa yang digunakan mahasiswa tunggal
dalam YMU
dan
berikut: (a) ketidakmunculan fungtor
majemuk.
subjek; (b) ketidakmunculan fungtor predikat;
yang berpola linier dan kalimat yang
(c)
ketidakmunculan
fungtor subjek dan predikat; dan (d)
berpola inversi. Kalimat majemuk
ketidakmunculan
dalam karangan mahaiswa YMU
kalimat majemuk.
terdiri atas kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. konstruksi
kesalahan
mahasiswa YMU adalah sebagai
adalah kalimat
kalimat
bentuk
konstruksi kalimat dalam karangan
karangan
Kalimat tunggal terdiri atas kalimat
Kedua,
S-P-O-Pel-K+(yang+klausa
kalimat
tunggal dalam karangan mahasiswa YMU adalah sebagai berikut: S-P12
konjungtor
pada
E.
DAFTAR PUSTAKA Steinberg, Danny, dkk. 2001. Pycholinguistics: Language, Mind, and World, Second edition. Malaysia: Pearson Education.
Alwi, Hasan dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Kusmiatun, Ari. 2015. Mengenal BIPA dan Pembelajarannya. Yogyakarta: K-Media.
Sudaaryanto.1988. Metode Linguistik ke Arah Memahami Metode Linguistik. Yogyakarta: Gajahmada University Press.
Muhammad. 2011. Metode Penelitian Bahasa. Yogyakarta. Ar-Ruzz Media.
Sugono, Dendy. 1991. Berbahasa Indonesia dengan Benar. Jakarta: Priastu.
Soeparno.2002.Dasar-dasar Linguistik Umum.Yogyakarta: Tiara Wacana.
.
13