“KONSTRUKSI INFOTAIMENT HOTSHOT TERHADAP PEMBERITAAN KASUS USTADZ SOLMED DENGAN JAMAAH TKI HONGKONG TANGGAL 23 AGUSTUS 2013” Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom. I)
Oleh : Herri Hermawan NIM: 109051000247
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016 M
ABSTRAK Herri Hermawan Konstruksi Infotaimen Hotshot Terhadap Pemberitaan Kasus Ustadz Solmed Dengan Jamaah Tki Hongkong Tanggal 23 Agustus 2013 Infotainment Hotshot merupakan salah satu program yang tayang di stasiun televisi SCTV. Tak hanya memberitakan para selebritis, Infotainment hotshot pada saat ini kerap memubilkasikan para pendakwah yang dikenal masyarakat seperti ustadz Solmed. Pada 23 Agustus 2013 infotainment Hotshot memberitakan tentang kasus ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong. Setiap media Infotainment tentu mempunyai gaya dalam konstruksi pemberitaannya. Faktor internal dan eksternal sangat memengaruhi suatu berita yag akan dikonstruksi oleh media Infotainment. Konstruksi berita Infotainment Hotshot sangat berpengaruh kepada bagaimana naskah atau narasi itu ditulis. Konstruksi yang dibentuk oleh Infotainment Hotshot sangat memengaruhi para penontonnya. Dari berita tersebut, maka timbulah masalah yang akan diangkat oleh penulis. Pertama bagaimana Konstruksi Infotainment Hotshot terhadap kasus Ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong? Kedua, apa faktor yang mendukung konstruksi berita Infotainment Hotshot? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Kualitatif dengan metode analisis deskriptif, yaitu melalui pengamatan lapangan dan wawancara. Teori yang digunkan dalam penelitian ini adalah teori konstruksi realitas sosial “konstruksi sosial media masa” Peter R L Berger dan Thomas Luckman, yaitu sirkulasi informasi yang cepat dan luas sehingga konstruksi sosial yang didapat sebarannya cepat dan merata. Konstruksi berita infotainment Hotshot pada kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong adalah selalu memberikan informasi yang sebenarnya sedang terjadi. Sebagai faktor pendukung dari kontruski berita infotainment Hotshot pada kasus ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong adalah materi liputan dan kebijakan redaksi dalam menentukan angle. Berita yang disajikan oleh infotainment Hotshot menjadi sajian tontonan yang tak bisa lagi di tawar oleh penontonnya. Konstruksi berita menjadi sangatlah penting untuk memberikan informasi yang benar dan tepercaya. Keterangan dari Narasumber dan script menjadi factor utama penentu arah berita tersebut. Keyword: Infotainemnt Hotshot, Ustadz Solmed, Jamaah TKI Hongkong, Kontruksi Berita
ii
KATA PENGANTAR Al-hamdulillah, segala puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan nikmat yang tidak terhingga kepada segenap hamba-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir zaman Berkat rahmat dan hidayah dari Allah SWT, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul
”Konstruksi Infotainment Hotshot
Terhadap Pemberitaan Kasus Ustadz Solmed Dengan Jamaah TKI Di Hongkong Tanggal 23 Agustus 2013. Betapa pun hambatan dan kesulitan seakan terasa ringan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi; Dr. Suparto, M.Ed. Wakil Dekan I; Dr. Hj. Roudhonah, MA. Wakil Dekan II; Dr. Suhaimi, MA. Wakil Dekan III. 2. Drs. Masran, MA sebagai Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam beserta Fita Fathurokhmah, M.Si sebagai Sekretaris Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam. 3. Dr. Rulli Nasrullah M.Si sebagai Dosen Pembimbing skripsi peneliti yang telah memberikan arahan dan masukan dalam penelitian ini. 4. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuannya kepada peneliti.
iii
5. Seluruh Karyawan Perpustakaan di lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 6. Seluruh Jajaran Direksi, karyawan dan staf PT Creative Indigo Production 7. Kepada redaksi Hotshot, produser serta Asisten Produser yang telah bersedia untuk menjadi narasumber dalam kelancaran penulisan skripsi ini. 8. Kedua orangtuaku tercinta, Amsyar dan Partini yang telah banyak berjasa dan berkorban 9. Istriku Tercinta, Rosliana, yang selalu mendukung baik waktu semangat ataupun sedang down. 10. Sahabat, dan saudara seperjuangan yang selalu bersama yang selalu mendukung,
membantu
dan
mendoakan
penulis
dalam
proses
menyelesaikan skripsi ini, Hilmy Awabi, Dwi Agus Prasetyo,Surya Wiratama. Takkan pernah penulis lupakan masa-masa bersama kalian dan semua bimbingan yang kalian berikan selama ini. 11. Keluarga besar mahasiswa FIDKOM angkatan 2009 khususnya KPI G; Rizky Dwi Rayando, Ovie, Soleh, Novriadi, Iskandar, Arief, Hakim, Andri, Rizal, Tata, Sanih, Ade, Mumpuni, Eca, dan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. 12. Kepada seluruh pihak yang telah membantu jalannya penelitian ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Namun, tidak mengurangi sedikitpun rasa terima kasih peneliti kepada kalian. Semoga Allah SWT melipat gandakan pahala atas semua kebaikan kalian. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penelitian selanjutnya. Aamiin. Jakarta, 2016 Herri Hermawan iv
DAFTAR ISI LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................ i ABSTRAK ............................................................................................................ ii KATA PENGANTAR......................................................................................... iii DAFTAR ISI......................................................................................................... v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah............................................................. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah......................................... C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................. D. Metodologi Penelitian ................................................................ E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... F. Sistematika Penulisan .............................................................. BAB II TINJAUAN TEORI A. Konseptualisasi Berita 1. Pengertian Berita…………………………………………… 2. Nilai Berita………………………………………………… 3. Jenis Berita……………………………………………….. 4. Berita Dalam Pandangan Konstruksionis……………………. B. Teori Konstruksi Sosisal C. Konseptualisasi Infotainment D. Konseptualisasi Dakwah E. Pengertian Dakwah F. Penggunaan Media Dakwah BAB III GAMBARAN UMUM A. Profil PT Creative Indigo Production B. Profil Ustadz Solmed BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Tentang Konstruksi Berita Ustadz Solmed di Infotainment Hotshot Pada Tanggal 23 Agustus 2013 B. Interpretasi Berita Ustadz Solmed di Infotainment Hotshot Pada Tanggal 23 Agustus 2013 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
v
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada 15 Agustus 2013 muncul video yang menarik perhatian media di tanah air. Video tersebut diunggah melalui youtube dan berisi pernyataan Khofifah, ketua Majelis Ta’lim Thariqul Jannah di Hongkong. Video yang berdurasi 15 menit tersebut menjelaskan tentang kronologi batalnya ustadz Solmed untuk berdakwah di Hongkong. Isi video tersebut menimbulkan reaksi ustadz Solmed dan membawa dampak pemberitaan di media tanah air. Penjelasaan video dari Khofifah mengatakan bahwa ustadz Solmed meminta bayaran lebih besar dari bayaran yang telah disepakati sebelumnya, yaitu sebesar 6000 dolar Hongkong, atau sekitar delapan juta rupiah. Sementara ustadz Solmed meminta kenaikan bayaran menjadi sepuluh juta dolar Hongkong. Khofifah juga mengatakan bahwa ustadz Solmed meminta uang kotak amal dan uang penjualan tiket serta meminta tambahan tiket pesawat menjadi empat tiket sedangkan kesepakatan semula hanya meminta dua tiket. Merasa keberatan dengan permintaan ustadz Solmed, pihak jamaah majelis ta’lim TKI di Hongkong membatalkan untuk mengundang ustadz Solmed yang seharusnya dilaksanakan pada 15 september 2013. Khofifah pun mengklarifikasi bahwa pemberitaan yang berkembang sebelum video ini diunggah tidak benar seraya meluruskan bahwa kegiatan dakwah tidak untuk dijadikan bisnis. Dari hasil infak para jamaah yang dikumpulkan dari 2004 sampai sekarang dibelikan untuk tiket pesawat, penyewaan gedung dan biaya di Hongkong apabila mengundang ustadz dari luar Hongkong.
2
Khofifah juga berpesan kepada ustadz Solmed melalui youtube bahwa hendaknya jangan memberikan pernyataan yang bukan sebenarnya di media serta menyatakan bahwa kegiatan dakwah ini tidak ada perjanjian dan selama mengundang ustadz yang lain untuk berdakwah juga tidak pernah ada perjanjian tetapi hanyalah kesepakatan. Video yang diunggah pada 15 Agustus itu pun mendapat reaksi pro dan kontra bagi penontonnya. Tak ketinggalan media massa pun ikut meramaikan dengan berita-beritanya. Bahkan pemberitaan tentang kasus ustadz ini sempat menjadi isu nasional, sementara pihak MUI juga sempat mengeluarkan pernyataan tentang kejadian yang menimpa dengan ustadz Solmed. Dampak dari video youtube yang menjelaskan tentang kejadiaan dan permintaan ustadz Solmed untuk berdakwah di Hongkong tersebut seolah menjadi bola liar yang berkembang di masyarakat. Pihak media sendiri juga tak luput dari kesimpang siuran dari kejadiaan ini. Karena itu, sang ustadz sempat mengadakan klarifikasi melalui press conference. Isi dari klarifikasi ustadz Solmed tersebut menjawab pernyataan dari Khofifah yang diunggah melalui youtube. Ustadz mengatakan bahwa pada Mei 2013 saat sang ustadz berada di Hongkong, ada sekelompok panitia yang akan mengundang ustadz untuk berdakwah kembali di Hongkong. Undangan tersebut rencananya akan dilaksanakan pada September 2013, namun pihak ustadz Solmed masih mempertimbangkan undangan tersebut. Sesampainya di Indonesia pihak ustadz Solmed mengevaluasi kejadian yang terjadi di Hongkong saat ustadz berdakwah di sana.
3
Kemudian dari evaluasi tersebut, pihak ustadz Solmed memberikan jawaban atas undangan itu dengan catatan tidak akan ada penarikan tiket dari setiap pengunjung yang akan mendengarkan ceramah dari ustadz. Ustadz Solmed juga mengatakan adanya praktik bisnis di dalam dakwah yang dilakukan oleh panitia di Hongkong. Ustadz Solmed juga menjelaskan tentang harga tiket untuk para peserta sebesar 60 dollar Hongkong sedangkan jamaah yang hadir sampai 2000 orang. Hasil yang diperoleh dari penarikan tiket tersebut kurang lebih 140 juta rupiah. Bukan hanya tentang penarikan tiket yang dilakukan oleh panitia terhadap para jamaah di Hongkong, ustadz juga menjelaskan kehidupan ustadz selama di sana. Ustadz mengatakan bahwa biaya menginap, biaya sewa mobil dan biaya makan, ustadz mengeluarkan uang dari ustadz pribadi. Pihak ustadz tidak pernah membicarakan tentang angka dari kegiatan dakwah dan pihak panitia sendiri berbicara atas nama dakwah. Namun pada kenyataannya sampai di sana kegiatan tersebut dijadikan bisnis. Kemudian pihak Solmed menyampaikan kepada pihak panitia jika masih terjadi hal tersebut, Solmed tidak mau datang, ujar Solmed. Berita tentang perseteruan antara ustadz Solmed dengan panitia sekaligus jamaah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Hongkong menjadi headline berita-berita di tanah air karena posisi ustadz yang sering muncul di berbagai media televisi, terutama infotainment. Kasus ini menarik untuk diangkat dan dipublikasikan oleh media massa, terutama media televisi karena media menganggap bahwa kasus ini mempunyai news value (nilai berita). Kasus yang menimpa ustadz Solmed dengan jamaah TKI
4
di Hongkong mendapatkan reaksi bahkan kecamaan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tidak semua da’i seperti itu namun sebagian memaklumi tarif seorang penceramah. Pro dan kontra tersebut menjadi perbincangan di dalam forum para ustadz. Hal tersebut memicu infotainment untuk ikut mencari kebenaran dalam kasus tersebut. Caranya dengan meminta statement dari orang-orang yang mempunyai kapasitas untuk menjawab. Dari alim ulama sampai ke TKI Hongkong, semua keterangan dikumpulkan untuk menjadi sebuah berita yang dapat disajikan kepada khalayak. Ustadz komersil atau bertarif menjadi isu nasional di berbagai media. Bahkan berita tersebut menjadi headline di berbagai media massa. Bahkan salah satu stasiun televisi sempat mendatangkan Solmed sebagai narasumber untuk program “DEBAT” yang membahas tentang ustadz bertarif. Dengan bertujuan mendapatkan kejelasan dari semua berita yang berkembang di masyarakat. Dari kasus ini, media infotainment tak ketinggalan untuk meliput dan menyiarkan beritanya. Berkat kepopuleran ustadz Solmed di dunia pertelevisian, media infotainment menyejajarkan ustadz Solmed dengan artis atau public figure lainnya karena andil infotainment pula, kini ustadz Solmed menjadi terkenal. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh sang ustadz pun selalu ada kamera infotainment yang ikut meliput. Infotainment sendiri berasal dari dua kata yaitu, informasi dan entertainment. Dalam hal ini mengandung arti bahwa di dalamnya berisi berita yang mengandung unsur hiburan.
5
Walaupun informasi yang disajikan infotainment sering menyinggung tentang kehidupan pribadi seseorang dan lebih berbau gosip, namun kita tidak bisa menutup mata, karena fakta menunjukkan bahwa acara infotainment memang diminati oleh pemirsa televisi.1 Bahkan jumlah program infotaiment semakin meningkat sampai saat ini. Artis dan infotainment adalah dua elemen yang tidak terpisahkan. Infotainment menbutuhkan berita-berita dari artis dan sebaliknya artis juga membutuhkan publikasi dari media infotainment. Posisi ustadz Solmed yang sering dihadirkan di televisi membuat masyarakat mengenal ustadz Solmed. Dari hal inilah infotainment memberitakan segala kegiatannya karena dengan kepopuleran seseorang akan menjadi berita.2 Berkaitan dengan kasus di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui konstruksi berita yang dilakukan infotainment Hotshot yang tayang pada hari Sabtu dan Minggu di stasiun televisi SCTV. Infotainment Hotshot sendiri mengangkat kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong pada tanggal 23 Agustus 2013. Infotainment pertama yang dibentuk oleh Rumah Produksi “Creative Indigo Production” yang selalu mempunyai angle berita yang menarik. Dalam kasus ustadz Solmed yang sering mengisi acara di program religious di SCTV ini, Hotshot seperti ditantang dalam menayangkan berita yang berimbang. Peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada infotainment Hotshot, karena Hotshot merupakan program infotainment yang pertama kali diproduksi oleh
1
Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik dalam Industry Televisi, (Yogyakarta: Pilar Media, 2006), hal. 105. 2 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini, (Jakarta: Rajawali Pers , 2009), hal. 6.
6
rumah produksi Creative Indigo Production yang merupakan rumah produksi infotainment terbesar di Indonesia. Tercatat bahwa rumah produksi mempunyai sembilan program infotainment yang tayang di beberapa stasiun televisi nasional. Selain
memproduksi
program
infotainment,
rumah
produksi
ini
juga
memproduksi acara lainnya seperti drama, reality show, program edukasi, talk show dan mempunyai media online yaitu cumi-cumi.com. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan menggunakan metode anailisis deskriptif untuk mengetahui kontruksi yang dilakukan oleh infotainment Hotshot dalam mengkontruksi berita pada kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI di Hongkong. Berdasarkan uraian di atas peneliti
memberi
INFOTAIMENT
judul
pada
HOTSHOT
penelitian
ini
TERHADAP
adalah:
“KONSTRUKSI
PEMBERITAAN
KASUS
USTADZ SOLMED DENGAN JAMAAH TKI HONGKONG TANGGAL 23 AGUSTUS 2013”
B. Identifikasi, Batasan dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah Sebelum membatasi masalah, penulis yang pada saat itu bekerja di Hotshot sebagai Camera Person akan terlebih dahulu memberikan identifikasi masalah seputar judul yang diangkat. Masalah yang ditemukan penulis dalam judul ini adalah seputar konstruksi Infotainment Hotshot terhadap pemberitaan kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong tanggal 23 Agustus 2013.
7
2. Batasan Masalah Agar penelitian ini tidak meluas, peneliti perlu membatasinya, di dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti berita yang ada pada infotainment Hot-Shot tangga 23 Agustus 2013 dengan menggunakan analisis kontruktif sebagai metodenya untuk mengetahui kontruksi yang dilakukan oleh infotainment HotShot yakni pada berita tangga 23 Agustus 2013.
3. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian data, perumusan masalah penelitian adalah sebagai berikut. “Bagaimana Infotainement Hotshot Memberitakan Kasus Ustadz Solmed Dengan Jamaah TKI Hongkong Pada Tanggal 23 Agustus 2013”
C. Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui bagaimana infotainment Hot-Shot mengkontruksi berita pada tanggal 23 Agustus 2013.
D. Manfaat Penelitian Berkenaan dengan pokok permasalahan di atas, kegunaan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: -
Kegunaan akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi khususnya dalam kajian media massa.
-
Kegunaan praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada peneliti di masa yang akan datang serta memberikan masukan kepada program
8
infotainment itu sendiri dalam konsep berita yang mereka bangun sehingga berita yang di sajikan dapat menjadi tontonan yang mendidik dan berguna bagi pemirsa infotainment. E. Tinjauan Pustaka Dalam penulisan skripsi ini penulis meninjau yang terdahulu, ada beberapa persamaan dan perbedaan di antara penulisan skripsi ini dengan skripsi yang terdahulu diantaranya: Skripsi yang pertama ditulis oleh Lutpiani Subekti yang menulis tentang Analisis deskriptif terhadap tayangan hallo selebriti di SCTV, dalam skripsinya meyimpulkan bahwa tayangan Hallo Selebriti dilihat dari isi beritanya betentangan dengan Undang-Undang Penyiaran. Serta di dalam konten berita tidak mengandung unsur edukasi, sehingga saudara Lutpiani menyatakan bahwa tayangan infotainment Hallo Selebriti merupakan tayangan infotainent yang kurang sehat. Perbedaan dalam skripsi ini hanya konten berita di infotainment. Skripsi yang kedua yang ditulis oleh Febiyanti Junaedi, yang meneliti tentang analisis pemberitaan insiden monas di koran Tempo dan Republika. Perbedaan dalam skripsi ini, skripsi yang ditulis oleh saudari Febiyanti menggunakan metode framing dan metode yang ditulis mengunakan metode deskriptif. Selain iu perbedaannya terdapat dalam objek penelitian, yang mana saudari Feby meneliti di media cetak sedangkan penelitian ini meneliti tentang suatu program televisi, sedangkan persamaan skripsi yang ditulis oleh saudari
9
Feby yaitu terdapat pada teori, yaitu teori kontruksi sosial media massa atas realitas. Skripsi yang ketiga yang ditulis oleh Dwi Anggraeni Puspaningrum yang berjudul Konstruksi Politik Kebudayaan program Eagle Award bagimu negeri. Perbedaaan dengan skripsi ini terlihat pada objek penelitian, penelitian yang ditulis oleh saudari Dwi hanya meneliti bagaimana konstruksi kebudayaan peneliti ingin mengetahui bagaimana konstruksi berita infotainment Hotshot tentang kasus ustadz Solmed, sedang persamannya terdapat pada metode penelitian, yaitu analisis deskriptif.
F. Metodologi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif, penelitian jenis kualitatif dalam pemahamannya menekankan pada realitas alamiah yang dikontruksi berdasarkan kesepakatan bersama, sedangkan peneliti dan yang diteliti mempengaruhi hasil dari kontruksi3. Menurut Deddy Mulyana, jenis penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang banyak menggunakan metode, serta sifatnya yang menggunakan penafsiran
dari
peneliti
dalam
menelaah
penelitiannya
peneliti
sering
menggunakan triangulasi, hal ini ditujukan agar peneliti mendapatkan pemahaman yang mendalam4.
3
Deddy Mulyana, Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung :PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hal. 4. 4 Deddy Mulyana, Solatun, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hal.5.
10
Penelitian kualitatif ini merupakan penelitian dengan mengunakan penafsiran dari seorang peneliti, peneliti dituntut agar bisa menganalisis apa yang ia lihat ketika meneliti dan apa yang dikatakan oleh orang yang diteliti, untuk pencarian datanya Deddy Mulyana menyebutkan bahwa peneliti menggunakan triangulasi, triangulasi di sini bahwa peneliti menggunakan tekni pengolahan datanya dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian analisis deskriptif, metode ini hanya menguraikan suatu kejadian atau peristiwa. Metode ini ditujukan untuk mengumpulkan informasi secara aktual mengenai peistiwa yang diteliti, mengidentifikasi permasalahan yang diteliti, membuat perbandingan dengan permasalahan yang sama, evaluasi, menentukan apa yang akan dilakukan oleh orang lain dalam menghadapi masalah yang sama, dan belajar dari pengalaman mereka dalam menentukan rencana yang akan datang5. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek dan objek penelitian adalah sumber tempat memperoleh data. Dalam penelitian ini objek penelitian ini adalah pemberitaan tentang Ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013 pada program HotShot, sedang subjek penelitiannya adalah konstruksi berita yang ingin dimunculkan terhadap pemberitaan tentang Ustad Solmed tanggal 23 Agustus 2013 pada program HotShot. 3. Tahapan Penelitian a. Teknik Pengumpulan Data
5
Jalaluddin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya., 2012), cetakan ke-15. hal.25
11
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan teori dan metodologi adalah sebagai berikut : -Wawancara Wawancara merupakan proses komunikasi yang sangat penting dalam penelitian. Dengan wawancara data yang diperoleh akan lebih mendalam, karena mampu menggali pemikiran atau pendapat secara detail. Oleh karena itu dalam wawancara diperlukan keterampilan dari peneliti dalam menggali informasi dari narasumber. Dalam proses wawancara seorang peneliti harus bersikap netral, sehingga narasumber tidak merasa ditekan atas jawaban yang disampaikan. Pada penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa narasumber terkait berita yang disajikan infotainment Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong pada tanggal 23 Agustus 2013. Adapun narasumber yang peneliti wawancara adalah produser Hotshot dan Scriptwritter. Berikut pedoman dan beberapa point wawancara yang dilakukan peneliti :
No Pertanyaan 1 Kapan redaksi Hotshot mengetahui kasus Ustad Solmed dengan jamaah TKI Hongkong 2 Bagaimana redaksi menanggapi tentang adanya berita Ustad Solmed dengan jamaah TKI Hongkong 3 Apa yang didapat selama mencari informasi terkait kasus tersebut
Jawaban Setelah ramai dibeberapa media online
Untuk menghindari berita sepihak redaksi Hotshot mencari beberapa keterangan dari pihak yang terkait Dengan menggunakan sumber dari media sosial youtube serta keterangan dari salah satu TKI Hongkong yang ada di
12
4
Indonesia, redaksi mencoba meminta keterangan dari Ustad Solmed dan beberapa pihak terkait yang berhubungan dengan kasus tersebut Setelah mendapatkan Sesuai dengan keterangan keterangan dari beberapa dari beberapa narasumber, sumber, bagaimana Hotshot mencoba untuk Hotshot memberitakan memberitakan apa yang kasus tersebut terjadi dilapangan tanpa memihak
- Observasi Observasi adalah pengamatan dengan menggunakan indera pengelihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan.6 Dalam hali ini peneliti melakukan pengamatan beberapa faktor yang mengarah pada sebuah kontruksi berita pada Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong. Berikut data observasi peneliti ketika terun langsung mengamati proses pembentukan berita Infotaiemnt Hotshot tentang kasus ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong pada tanggal 23 Agustus 2013. Hari/Tanggal Lokasi
: Senin, 19 Agustus 2013 : Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
Objek Observasi
: Kediaman ustadz Solmed
Pada saat itu peneliti bersama dengan tim Hotshot melakukan peliputan dengan cara hunting di kediaman ustadz Solmed yang ada di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Sesampainya di rumah Solmed peneliti menyaksikan rumah dengan 6
Irawan Soehartono, Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995), Cet. Ke-1, h. 69.
13
kategori mewah karena di garasi rumah tersebut terpampang 1 buah mobil Hummer dan sebuah Toyota Vellfire. Rumah dengan desain timur tengah sangat mencolok jika seseorang melewati depan rumahnya. Dari pengamatan rumah ustadz Somed tersebut, bisa dikatakan bahwa sang ustadz dalam kategori orang kaya. Hari/Tanggal Lokasi Ojek Observasi
: Selasa, 20 Agustus 2013 : Studio TV One, Pulo Gadung, Jakarta Timur : Ustadz Solmed
Pada waktu itu peneliti bersama beberapa wartawan melihat ustadz Solmed didalam mobil Hummer yang akan meninggalkan lokasi. Dengan beberapa pernyataan, ustadza Solmed menjawab serbuan pertanyaan dari waratwan terkait kasusnya dengan jamaah TKI Hongkong. Dengan sikap sopan dan ramah, ustadz meninggalkan kerumunan waratawan yang telah lama memunggu untuk mendapatkan keterangan dari suami April Jasmine tersebut. Hari /Tanggal
: Kamis, 22 Agustus 2013
Lokasi
: Redaksi Hotshot
Objek Observasi
: Produser Infotainement Hotshot
Pada kamis (22/8) Produser Hotshot mengarahkan beberapa reporter untuk melakukan liputan ke beberapa narsumber tambahan diluar ustadz Solmed dan jamaah TKI Hongkong. Narasumber tersebut terdiri dari beberapa artis yang mengenal dekat dengan ustadz dan teman Solmed yang seprofesi. Hari / Tanggal Lokasi Objek Observasi
: Kami, 22 Agustus 2013 : Redaksi Hotshot dan Ruang Script : Scriptwriter Hotshot
14
Kamis malam (22/8) Produser tampak mengarahkan atau bediskusi dengan Scriptwritter tentang angle berita yang akan ditayangkan terkiat kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI Hongkong. Setelah itu scripwrier terlihat meninggal meja redaksi dan menuju ruang script untu mendengarkan materi atau hasil liputan untuk dijadikan naskah. Terlihat scriptwriter dengan teliti mendengar dan melihat hasil liputan yang berupa audio visual.
- Dokumentasi Dokumentasi dilakukan dengan mengambil data berupa dokumendokumen, penulis mengumpulkan data-data dan sumber-sumber yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dibahas. Data primer penulis ambil dari pogram Hotshot itu sendiri. Untuk mendapatkan data-data dari objek peneilitan, peneliti perlu mencari dan mengumpulkan bahan yang dapat berbentuk tulisan, audi vido atau sebuah pencatatatn atau perekeman. Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu7. Sebagai data tentang kontruski berita Hotshot dalam pemberitaan ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong pada tangal 23 Agustus 2013, peneliti mendapatkan data berupa sebuah tayangan yang sudah jadi serta script yang dibacakan dalam narsi tayangan tersebut. . Berikut data Informasi yang didapat peneliti selama penelitaian :
No Data 1 Proses koordinasi produser ke reporter 7
Informasi Arahan serta tujuan kemana liputan akan dituju
Keterangan Dari langkah pertama ini sebuah berita akan
Sugiono 2011, Metode penelitian Pendekatan (pendekatan kuantitatif, kualitatatif dan R&D)
15
2
3
4
ditentukan oleh tim liputan Reporter Kameramen Gambar yang mengkoordinasi mengambil didapat dan mengarahkan gambar sesuai kameramen kameramen agar dengan kebutuhan ini sangat visual yang reporter dan menentukan diinginkan tercapai redaksi sajian infotainment Hotshot Wawancara dengan Beberapa Ada beberapa teman-teman dekat narasumber yang Ustadz Solmed memberikan narasumber komentar terkait yang percaya, kasus yang adapula yang menimpa ustadz tak Solmed mempercayai dengan rumor berita tersebut Komentar dari Beberapa ustadz Ada pihak beberapa ustadz percaya dengan yang dan pihak MUI isu ustadz menyangkan Komersil namun jika memang pendepatnya terbukti berbeda-beda adanyaustadz komesil.
16
5
Salah satu buruh imigran Hongkong “Sringatin” yang sedang berada di Indonesia
Wawancara Sringatin
Penjelasan tentag kronologi batalnya ustad solmed ceramah di Hongkong dan pengalamann ya menjadi panitia dalam mengundang Ustad.
b. Teknik Pengolahan Data Setelah pengumpulan data dilakukan, kemudian proses pengolahan data menjadi hal yang penting bagi peeliti. Pengolahan data bertujuan untuk menyerderhanakan serta menyajikan data dalam susunan baik dan rapi. Sebagai data yang diolah dalam penelitian ini adalah naskah tayangan, wawancara dengan produser Hotshot dan scriptwritter hingga video tayangan yang telah jadi. Penulisan hasil penelitian ini menyesuaikan dengan buku Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis, dan Disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center for Quality Development and Assurance) di Jakarta tahun 2007. c. Analisis Data Setelah sumber dan data diperoleh, kemudian penliti melakukan sebuah analisis data. Analisis data adalah proses penelitaian kualitatif yang mendasarkan
17
pada adanya hubungan semantic antar variable yang sedang diteliti.8 Adapun tujuan dari anlisis data adalah mendapatkan mengolah dan menganalisis data-data yang telah terkumpul menjadi data yang sistematik, teratur dan terukur. Penliti dalm hal ini menggunakan teknik triangulasi data dimana data dari pernyataan ustadz Solmed, statement dari buruh Migran Hongkong, Sringatain hingga wawancara dengan pihak redaksi serta naskah yang dibentuk oleh Infotaonment Hosthot.
G. Sistematika Penulisan Agar penulisan skripsi ini tersusun dengan rapi, maka diperlukan sistematika penulisan. Penulisan skripsi ini terdiri atas lima bab dan setiap bab memiliki sub bab. Adapun sistematika penulisannya ialah: BAB I membahas latar belakang masalah, rumusan dan batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konsep, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan BAB II membahas pengertian infotainment, konseptualisasi berita, teori konstruksi sosial media massa atas realitas. BAB III membahas tentang gambaran umum rumah produksi Creative Indigo Production. BAB IV membahas kontruksi berita pada tanggal 23 agustus 2013 tentang kasus ustadz Solmed dengan jamaah TKI di Hongkong.Pada segmen kedua. BAB V berisi tentang kesimpulan dan saran
8
Ariseto Hadi Sutopo dan Adrianus Arief 2010, Terampil Mengolah Data Kualitatif dengan NVIVO
18
BAB II KERANGKA TEORI A.
Konseptualisasi Berita 1. Pengertian Berita Berita pada awalnya milik surat kabar, namun pada tataran sekarang ini
berita sudah tidak lagi milik surat kabar, tetapi sudah menunjuk kepada televisi, radio, film, dan yang sekarang ini internet, dengan kata lain tak ada media tanpa berita, tak ada berita tanpa media, oleh karenanya berita sudah menjadi kebutuhan utama dari masyarakat modern di seluruh dunia1. Istilah berita sering terdengar, bahkan beberapa sering melihat atau membaca dari media massa, tetapi hanya sebagian orang saja yang mengetahui apa itu berita. Jika melihat dari kamus lengkap bahasa Indonesia berita adalah Keterangan tentang peristiwa yanga hangat, kabar, cerita tentang kejadian yang menarik dan masih baru2. Maksud dari definisi berita di atas bahwa berita merupakan suatu keterangan tentang peristiwa atau kejadian yang masih hangat dan baru serta dikabarkan kepada khalayak oleh media massa. Akan tetapi definisi di atas belum lengkap karena setiap pengertian berita berbeda-beda namun pokok ide-nya tidak lepas dari sebuah peristiwa. Kalau melihat definisi dari para tokoh, berita merupakan sebuah informasi yang dilaporkan serta menarik khalayak banyak, dalam pelaporannya harus berdasarkan fakta, kejadian atau ide yang disusun dengan jalan cerita dan di
1
AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature” (Bandung: Simbosa Rekatama Media, 2008), h.64. 2 Windy Novia, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Surabaya: Kashiko), h.60.
19
sebarluaskan oleh media massa dengan waktu yang secepat-cepatnya3. Oleh sebab itu berita sangat memengaruhi kepada suatu kehidupan di masyarakat, bahkan dengan suatu berita dapat melahirkan perubahan sosial, konflik maupun perdamaian di masyarakat, karena sebaran berita tersebut dilakukan oleh media massa yang mempunyai sebaran yang luas. Dari pengertian di atas bahwa berita adalah informasi, apakah semua informasi itu berita. Memang setiap hari ada banyak informasi di mana-mana, akan tetapi tidak semua informasi masuk dan dikatakan sebagai berita. Menurut Asep Romli suatu yang mengandung unsur berita yaitu informasi yang memiliki nilai berita (news value)4. Seperti contoh tentang berita sisi kehidupan dari ustadz Solmed yang sering diberitakan oleh infotainment, apa yang menarik dari seorang ustadz Solmed sampai kehidupannya diberitakan, padahal kita tahu bahwa ustadz sudah banyak di mana-mana tetapi kenapa kehidupan mereka tidak jadi berita. Memang ustadz banyak tapi mereka tidak terkenal seperti ustadz Solmed, mungkin setiap orang pasti tahu siapa ustadz Solmed, dengan ketenarannya itu yang membuat sisi kehidupannya menjadi sebuah berita dan mempunyai nilai berita. Williard C. Bleyerd mendefinisikan berita sebagai sesuatu yang termasa yang dipilih oleh wartawan kerena sesuatu tersebut dianggap menarik serta mempunyai makna yang luas bagi khalayak atau dapat menarik khalayak untuk membaca sesuatu tersebut.Selain itu Williard C. Bleyerd menyebutkan bahwa
3
Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik (Bogor: Ghalia Indonesiar, 2008), h
133 4
Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik, h. 133.
20
berita dapat didefenisikan sebagai penuturan yang benar dan tidak memihak, sesuai fakta-fakta yang terjadi dan menarik5. Sudirman Tebba mendefinisikan berita lebih kepada peristiwa yang di ceritakan dengan jalan cerita. Menurutnya ada dua hal yang terkandung dalam berita yaitu peristiwa dan jalan cerita, sehingga ia menapikan “bahwa jalan cerita tanpa peristiwa atau peristiwa tanpa jalan cerita tidaklah disebut berita”6. Dari beberapa definisi berita di atas kiranya peneliti dapat mendefinisikan berita sebagai laporan mengenai peristiwa atau kejadian aktual, yang terjadi dan bersifat penting sehingga dapat menarik khalayak karena peristiwa atau kejadian tersebut memiliki nilai berita, dengan media massa sebagai alat sebarannya. Dengan kata lain kita bisa mengetahui pokok dari definisi berita yaitu peristiwa yang aktual, faktual, menarik, memiliki nilai berita dan sebarannya oleh media massa. Berita merupakan hasil kontruksi dari wartawan dengan dipengaruhi oleh media mereka bernaung. Oleh sebab itu, berita yang disajikan di media massa tidak semuanya memberikan informasi yang netral karena berita yang akan disuguhkan kepada khalayak sebelumnya sudah direncanakan lewat rapat redaksi, sehingga alur berita atau angle berita yang diambil terkadang disisipi dengan kepentingan pemilik media tersebut. Walau demikian berita yang disajikan harus tetap pada koridornya dengan mematuhi kode etik jurnalistik serta tidak merekayasa suatu berita.
5
AS Haris Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 64 Sudirman Tebba , Jurnalistik Baru (Ciputat: Kalam Indonesia, 2005), h.55
6
21
2. Nilai Berita Istilah nilai berita tidak banyak pakar mendefinisikan istilah tersebut karena agak sulit untuk didefinisikan. Hal ini dikemukakan oleh Downie JR dan Kaiser, selain itu menurutnya istilah ini juga sulit untuk dikonsepsikan, nilai berita juga akan lebih sulit bila dikonsepsikan dengan membuat sebuah konsep berita7. Nilai berita merupakan nyawa bagi sebuah berita karena suatu informasi tidak disebut berita kalau informasi tersebut tidak mengandung nilai berita, maka dari itu seorang wartawan harus jeli melihat informasi mana yang mengandung nilai berita atau tidak. Nilai berita ini menjadi tolak ukur apakah suatu berita layak atau tidak untuk disebarkan kepada khalayak8. Sebuah informasi yang mempunyai nilai berita ditentukan oleh syaratsyarat tertentu yang wajib dipenuhi, dengan syarat-syarat itulah sebuah informasi bernilai penting dan dapat dikatakan sebuah berita9. Adapun syarat berita yang mempunyai nilai berita itu dilihat dari berita yang mengandung frekuensi, negatif, tak terduga, tidak mendua, personalisasi, kedekatan budaya atau kepenuhartian, berkaitan dengan pemerintah, berkaitan dengan individu atau popularitas, konflik, prediksi, penting, besar, aktualisasi, kedekatan, tenar, yang menyentuh perasaan orang banyak atau human interest yang terdiri dari ketegangan, ketidaklaziman, minat pribadi, simpati, kemajuan, binatang, humor, seks, dan usia10.
7
Septiawan Santana, Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2005),
h.17. 8
Luwi Ishwara, Jurnalisme Dasar (Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2005), h.53. Sedia Willing Barus, Jurnalistik “Petunjuk Teknis Menulis Berita” (T.tp: Erlangga, 2010), h.31. 10 Nurudin, Jurnalisme Masa Kini (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), h.52. 9
22
Terkait dengan penelitian ini bahwa segala hal yang terkait dengan ustadz Solmed akan menjadi sebuah berita, karena melihat kepopuleran ustadz Solmed. Dengan kepopulerannya itu membuat banyak orang ingin mengetahui tentang kehidupan ustadz Solmed sehingga kehidupannya menjadi sebuah sorotan. 3. Jenis Berita Jenis berita terbagi ke dalam dua kategori yaitu hard news (berita keras) dan soft news (berita ringan)11. Berita keras adalah berita yang sifatnya penting dan harus segera disampaikan kepada khalayak. Berita ringan yaitu penting yang tidak harus segera disampaikan kerena jenis berita ini lebih menarik emosi ketimbang akal pikiran12. Berita keras menurut Morissan dibagi ke dalam beberapa bentuk berita yaitu straight news yaitu berita yang sangat singkat dan hanya menyajikan informasi yang penting saja hanya mencakup unsur 5W+1H, karena kalau tidak segera disampaikan berita ini akan menjadi basi. Feature yaitu berita ringan, ringan tetapi menarik, menarik di sini berarti unik, lucu, aneh, berita semacam ini bisa saja dikatakan sebagai berita ringan akan tetapi berita ini dibatasi oleh durasi waktu yang singkat sehingga berita ini masuk ke dalam kategori berita keras. Infotainment berasal dari dua kata yakni informasi dan entertainment yang berarti hiburan jadi infotainment adalah informasi atau berita yang mengenai para pekerja di dalam dunia hiburan yaitu para selebriti. Sebelumnya infotainment
11
AS, Haris, Sumadiria. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature”, h. 65 Tom E Rolnicki, dkk, Pengantar Dasar Jurnalisme (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h.3 12
23
masuk ke dalam segment terakhir program news namun sekarang ini infotainment memiliki program tersendiri13. Sedangkan berita ringan dibagi kepada beberapa kategori yaitu magazine adalah program berita yang disajikan lebih mendalam atau dengan kata lain feature dengan durasi yang panjang, current affair yaitu berita penting yang sebelumnya sudah disajikan tetapi dibuat kembali dengan lengkap dan mendalam. Dokumenteri adalah suatu program yang bertujuan untuk memberikan pembelajaran dan pendidikan yang disajikan dengan menarik, dokumenteri hampir mirip dengan film namun dokumenteri lebih kepada kehidupan nyata dan tidak ada rekayasa, yang terakhir talk show yaitu suatu program yang membahas suatu permasalahan dan menampilkan beberapa orang yang terkait dengan permasalahan tersebut14. 4. Berita Dalam Pandangan Kontruksionis Secara umum berita merupakan hasil dari kontruksi wartawan yang dipahami dari sebuah realitas yang direpresentasikan secara utuh dan apa adanya persis seperti realita di lapangan, terkadang sebuah fakta dijadikan pembenaran untuk menutupi sebuah subjektifitas dari pekerja media. Bagi kaum kontruksionis realitas itu berisfat subjektif, karena realitas dihadirkan oleh penafsiran seorang wartawan terhadap apa yang ia lihat, semua realitas tidak ada yang bersifat objektif, karena realitas lahir dari pandangan atau penafsiran tertentu, tergantung pada bagaimana konsepsi itu diartikan dan dipahami oleh wartawan yang mempunyai pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda. 13
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010), h.26 14 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.27
24
Sehingga realitas yang hadir berbeda satu sama lainnya, dalam posisinya media merupakan agen kontruksi terhadap suatu realitas yang mana suatu berita di kontruksi lewat berbagai instrumen yang dimilikinya. Oleh sebab itu, berita yang sehari-hari beredar di masyarakat tidak hanya menggambarkan realitas atau menunjukan pendapat sumber yang netral melainkan suatu berita sudah terkontruksi oleh media yang mempunyai tujuan tertentu. Selain itu suatu berita tidak menggambarkan suatu refleksi terhadap realitas akan tetapi suatu kontruksi atas realitas, karena menurut pandangan kontruksionis berita adalah suatu hasil dari kontruksi yang melibatkan suatu pandangan, nilainilai moral, ideologi, visi-misi dari wartawan atau media. Tak hanya itu seorang wartawan dianggap sebagai agen kontruksi realitas, karena realitas tidak diambil dengan apa adanya akan tetapi ada proses kontruksi dalam pengambilan fakta di lapangan oleh sebab itu suatu realitas tidak bersifat objektif melainkan bersifat subjektif karena seorang wartawan ketika ia mengkontruksi suatu realitas dipengaruhi oleh pengetahuan, pengalaman dan ideologi media di mana ia bernaung.15. Oleh sebab itu suatu berita dalam pandangan kontruksionis merupakan suatu realitas yang sudah terkontruksi, jadi berita tidak bersifat netral atau suatu berita tidak sesuai dengan fakta di lapangan, tetapi suatu berita merupakan hasil dari kontruksi media yang mempunyai tujuan dan ideologi tertentu, sehingga berita yang ada berbeda dengan faktanya.
15
Eriyanto, Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media” (Yogyakarta: LKIS, 2012), h.22
25
B.
Teori Kontruksi Sosial Peter L. Berger dan Thomas Luckman dalam tulisannya yang berjudul The
Social Contruction Of Reality, a Treatise in The Sosiological of Knowledge, menjelaskan bahwa realitas diciptakan oleh manusia secara terus-menerus dan dialami bersama secara subjektif16. Sehingga dalam pandangan Berger dan Luckman tidak ada realitas yang tercipta dengan sendirinya atau secara objektif karena menurutnya realitas merupakan suatu bentukan dari manusia/individu dengan dipengaruhi oleh lingkungan di mana ia berada, selain itu realitas yang diciptakan tersebut dipengaruhi pula oleh pengetahuan dan pengalaman individu itu sendiri, sehingga realitas tersebut bersifat subjektif karena realitas tersebut merupakan hasil dari suatu pandangan individu. Selain itu Berger dan Luckman mengutarakan bahwa kontruksi sosial tidak terjadi dengan begitu saja akan tetapi melalui tiga proses simultan yaitu pertama
eksternalisasi
di
mana
individu
menyesuaikan
diri
dengan
sosiokulturalnya karena manusia merupakan produk sosial. Kedua objektivasi yaitu interaksi sosial yang terjadi dalam dunia intersubjektif dan terlembagakan atau mengalami institusionalisasi, ketiga internalisasi yaitu individu mengidentifikasi dengan lembaga-lembaga sosial di mana individu itu menjadi anggota17.
16
Burhan, Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”, (Jakarta: Kencana Prenada Media 2008), h. 13 17 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”, h. 2.
26
Dalam arti yang sederhana bahwa proses simultan dari kontruski merupakan awal terbentuknya suatu realitas di mana seorang individu dipicu untuk berpikir ke luar atau memikirkan sesuatu disekelilingnya, setelah mewacanakan apa yang dipikirkannya. Individu tersebut akan merubah wacana suatu lembaga atau barang tergantung apa yang ia wacanakan, dari merubah wacana menjadi sesuatu tersebut individu akan mulai beradaptasi dengan apa yang ia ciptakan atau memasukan dunia luar ke dalam dirinya. Pada perkembangannya teori kontruksi sosial mengalami perubahan dengan melibatkan media massa sebagai institusi yang berperan aktif membentuk suatu realitas. Maka
teori kontruksi sosial kini berlangsung pada sirkulasi
informasi yang cepat dan luas, sebarannya merata sehingga realitas yang dikontruksi memunculkan opini massa18. Realitas sosial di dalam teori kontruksi sosial media massa merupakan realitas media yang sengaja dibentuk oleh penulis naskah, dan realitas yang dibentuk tersebut merupakan realitas baru19. Kalau diamati berbagai tayangan khususnya berita yang muncul di media massa mungkin sepintas dianggap bahwa berita tersebut memang benar adanya. Tapi jika bandingkan berita di media massa yang satu dengan media massa lainnnya mungkin akan berbeda walaupun berita yang diangkat sama. Selain itu sering juga menemui berita yang ditayangkan di media massa berbeda dengan realitas yang terjadi di lapangan, atau suatu berita tidak sesuai dengan harapan 18
Burhan, Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h.202-203. 19 Burhan Bungin, Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”, h 2.
27
narasumber. Hal ini membuktikan bahwa teori kontruksi sosial media massa terjadi, dengan penulis naskah sebagai pembentuk realitas tersebut. Seorang wartawan tidak semena-mena membentuk realitas tersebut sesuai keinginannya, akan tetapi seorang wartawan terlebih dahulu diarahkan oleh pihak redaksi dalam membentuk suatu realitas sosial, sedangkan pihak redaksi dalam mengarahkan suatu realitas yang akan dikontruksi tentu akan berdasarkan ideologi, kepentingan owner, dan visi misi media tersebut. Teori kontruksi sosial media massa atas realitas sosial tidak terbentuk secara tiba-tiba akan tetapi harus melalui proses tahapan-tahapan. Tahapan yang pertama yaitu tahapan menyiapkan bahan materi kontruksi. Tahap pertama ini lumrahnya dilakukan oleh pihak redaksi media massa, lalu didistribusikan kepada desk editor atau kordinator liputan dan berujung kepada wartawan yang pertama mengkontruksi realitas sosial. Dalam tahapan ini biasanya media massa memfokuskan isu yang berhubungan dengan tahta, harta dan wanita. Selain itu media massa memfokuskan kepada isu yang menyentuh perasaan banyak orang, sensitifitas, sensualitas dan hal kengerian. Dalam tahapan ini ada hal penting yang menjadi dasar dalam penyiapan materi kontruksi yakni keberpihakan media massa kepada kapitalis, keberpihakan semu kapada masyarakat dan keberpihakan kepada kepentingan umum.20 Kedua yaitu tahapan sebaran kontruksi, prinsip dasarnya adalah bahwa setiap informasi harus disampaikan kepada masyarakat dan setiap informasi yang dianggap penting oleh media massa dianggap penting pula oleh masyarakat. 20
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 205
28
Dalam tahapan ini biasanya media massa menggunakan strategi real time, akan tetapi konsep real time ini berbeda antara media elektronik dan media cetak. Jika media elektronik mendefinisikan real time sebagai sesuatu yang harus segera disiarkan, pada waktu itu juga informasi sampai kepada khalayak, sedangkan real time menurut media cetak yaitu konsep yang sifatnya tertunda yakni konsep yang terdiri dari harian, mingguan, dan bulanan21. Tahap ketiga yaitu tahapan pembentukan kontruksi realitas di mana suatu pemberitaan disebarkan kepada masyarakat lalu dari pemberitaan tersebut membentuk kontruksi di masyarakat, di dalam terjadinya pembentukan kontruksi, masyarakat menganggap bahwa apa yang disajikan media massa sebagai sebuah realitas kebenaran. Dengan kata lain bahwa masyarakat menganggap media massa yang membenarkan suatu kejadian, selain itu dalam pembentukan kontruksi realitas suatu masyarakat bersedia pikirannya dikontruksi oleh media massa dengan pilihan seseorang menjadi pembaca atau penonton maupun pendengar konten dari media massa. Tidak hanya itu pembentukan kontruksi realitas menjadikan suatu masyarakat menjadi konsumtif, maksudnya media massa sudah menjadi bagian dari kebutuhan hidup suatu masyarakat, bahkan tiada hari tanpa menonton televisi, tiada hari tanpa membaca koran sampai mereka tidak bisa beraktivitas sebelum menonton atau membaca televisi dan koran22.
21
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 207 22 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 208
29
Tahapan yang keempat yaitu pembentukan kontruksi citra, di mana kontruksi ini dibangun dengan dua model yaitu model good news dan bad news, model good news yaitu pembentukan kontruksi di mana suatu kontruksi menghasilkan pemberitaan yang baik bahkan lebih baik dari apa yang terjadi, sedangkan model bad news yaitu suatu pemberitaan yang dikontruksi dengan menjelek-jelekan objek pemberitaan sehingga terkesan lebih buruk dari sesungguhnya23. Tahap yang terakhir yaitu tahap konfirmasi yakni khalayak memberikan argumentasi kepada media massa karena keinginannya untuk terlibat dalam mengkontruksi sebuah realitas24. Dari kelima tahapan di atas bahwa realitas yang dibangun oleh media massa haruslah melalui tahapan-tahapan yang di atas karena semua tahapan memiliki fungsi yang berkesinambungan dengan tahapan yang satu dan seterusnya, apabila salah satunya tidak dilakukan oleh media massa sebagai pengkontruksi realitas sosial maka kontruksi sosial sedikit kemungkinan akan terjadi. Dalam pembentukan realitas sosial ada dua model realitas dibentuk oleh media massa, yaitu model peta analog dan model refleksi realitas, model peta analog adalah model di mana media massa membentuk realitas sosial berdasarkan kontruksi sosial media massa dengan menganalogikan sebuah kejadian dengan rasional, dengan kata lain melebih-lebihkan suatu kejadian25.
23
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 209 24 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi“Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 210 25 Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi“Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h. 212
30
Contoh baru-baru ini tentang penyakit yang diderita artis dan presenter Olga Syahputra hingga kematiannya. Media massa memberitkan tentang penykit yang diderita adalah terserang virus HIV Aids, namun beberapa hari kemudian team dokter yang menangani Olga Syahputra menyatakan bahwa penyakit yang dideritanya adalah virus Meningitis. Model selanjutnya yaitu model refleksi realitas yaitu merefleksikan kehidupan yang terjadi di masyarakat dengan kehidupan yang tak pernah terjadi dan seolah-olah kehidupan yang tidak pernah terjadi itu dianggap ada dan pernah terjadi26. Seperti contoh banyak kita temui di film-film, dan sinetron, misalkan dalam sinetron remaja di SCTV “Ganteng Ganteng Srigala” atau Manusia Manusia Harimau yang tayang di Stasuin TV RCTI dimana pemeran pemeran dalam sinetron tersebut dapat berubah bentuk menjadi binatang binatang buas.
C. Konseptualisasi Infotainment Infotainment berasal dari gabungan dua kata yaitu information yang berarti informasi dan entertainment yang berarti hiburan.. Infotainment merupakan suatu konsep yang berasal dari John Hopkins University (JHU), Baltimore Amerika Serikat, pada awalnya JHU membawa misi kemanusiaan dibidang kedokteran dan didukung oleh Center Communication Program (CCP), yang tugasnya menyampaikan pesan-pesan kesehatan kepada masyarakat dan dapat mengubah prilaku masyarakat ke arah positif.
26
Burhan Bungin, Sosiologi Komunikasi “Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat”, h.214
31
Namun pada waktu itu penyampaian dalam bentuk informasi saja dirasa kurang cukup karena dalam pesan-pesan tersebut membawa misi khusus untuk melahirkan perubahan di masyarakat, oleh sebab itu diperlukanlah balutan khusus dalam informasi tersebut agar masyarkat tertarik, akhirnya disisipkanlah entertainment guna menarik perhatian masyarakat. Dalam
prakteknya
JHU
menampilkan
sebuah
hiburan
dalam
menyampaikan pesan kesehatannya seperti konser-konser musik untuk kaum muda, konsep ini kemudian dipinjam oleh media massa khususnya di pertelevisian Indonesia. Akan tetapi isi dari infotainment di pertelevisian Indonesia sangat berebeda jauh dengan latar belakang historisnya yang mana JHU menitik beratkan informasi sebagai inti acara yang disampaikan pada publik yang berarti informasi yang dikemas dalam bentuk yang menghibur, kendati demikian makna infotainment yang terjadi dalam industri pertelevisian Indonesia yaitu informasi tentang hiburan27. Morissan mendifinisikan infotainment sebagai program yang menyajikan dalam dunia hiburan yakni yang menjadi objek berita tersebut mengenai kehidupan pekerja dalam dunia hiburan seperti pemain sinetron, film, penyanyi, ia pun mengatagorikan infotainment ke dalam jenis berita hard news28. Pada historisnya memang pengertian infotainment diartikan sebagai informasi yang dibalut dengan hiburan, namun pada perkembangannya infotainment ini berubah arti menjadi informasi dalam ranah hiburan.
27
Iswandi Syahputra, Jurnalistik Infotainment “Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi”, h.65. 28 Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, h.26.
32
Infotainment dalam perkembangannya pun menuai pro dan kontra dari para ulama yang diwakili oleh MUI yang mengeluarkan fatwa haram menonton infotainment. Bahkan tidak hanya dari para ulama saja, dari para akademisi muncul pro kontra tentang apakah infotainmemnt ini bisa disebut kegiatan juranalistik ataukah tidak. Ada beberapa kalangan menilai bahwa mengatagorikan infotainment sebagai genre baru dalam jurnalistik dengan menyebutnya sebagai jurnalistik kuning. Ada pula yang mengatakan bahwa infotainment bukanlah produk jurnalistik karena dalam kegiatannya sering melanggar kode etik jurnalistik, serta berita yang disuguhkan dinilai tidak berkualitas29. Bahkan pada tahun 2010 ada wacana tentang pelarangan bagi stasiun televisi untuk tidak menayangkan infotainment. Namun pada akhirnya sejumlah infotainment mulai menyusaikan dan mentaati etika-etika jurnalistik yang tertuang dalam kode etik jurnalistik bahkan organisasi wartawan yaitu Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) membentuk divisi khusus untuk infotainment. Dari sekian banyak infotainment yang ada di televisi kita dilihat dari kontennya lebih mengedepankan nilai hiburan dari pada nilai informasi, dengan menempatkan hiburan sebagai yang utama hal ini mengukuhkan infotainment digemari oleh masyarakat.
29
Ika Damayanti, Penerapan Unsur-Unsur Jurnalistik Dalam Infotainment, Jurnal Komuniti, V.2, No.1 (Surakarta: Juni 2010), h.4.
33
Walaupun program infotainment menuai pro dan kontra sebagai produk jurnalistik atau bukan, tetapi Iswandi tetap memasukan infotainment sebagai produk baru dalam jurnalistik. Namun ia menyebutkan bahwa infotainment bisa dikatakan produk jurnalistik apabila dalam peliputannya mengikuti kaidah-kaidah jurnalistik serta infotainment harus menghilangkan kekeliruan dalam isinya yaitu tidak menjadikan gosip sebagai berita, tidak mencari-cari kesalahan narasumber, tidak memaksa
narasumber
untuk
dimintai
keterangannya,
beritanya
tidak
didramatisasi, harus membedakan opini dan fakta, tidak mengumbar privasi narasumber, tidak mengancam narasumber, sebisa mungkin menghindari penggunaan istilah30.
D. Konseptualisasi Dakwah 1. Pengertian Dakwah Dakwah (da’a – ya’du –da’watan) artinya seruan, ajakan atau panggilan, yakni menyampaikan seruan Islam, mengajak dan memanggil manusia agar menerima dan mempercayai keyakinan dan pandangan hidup Islam. Dakwah dapat pula diartikan sebagai upaya terus-menerus untuk melakukan perubahan pada diri manusia, yang menyangkut pikiran (fikrah),
30
Iswandi, Syahputra, Jurnalistik Infotainment “Kancah Baru Jurnalistik Dalam Industri Televisi”, h.65.
34
perasaan (syu’ur), dan tingkah laku (suluk), sehingga terbentuk masyarakat yang Islami (al-mujtama’ al-Islami).31 Dakwah berkaitan dengan bagaiamana membangun dan membentuk masyarakat yang baik, berpijak pada nilai-nilai kebenaran dan hak asasi manusia. Pada hakikatnya dakwah merupakan ajakan ke jalan Allah SWT untuk menyeru semua orang agar berbuat kebajikan, mengajak mereka berbuat kebaikan menurut petunjuk dan menjauhi perbuatan mungkar, agar mereka mendapat kebahagiaan di dunia dan akhirat.Dengan harapan yang tulus, serta untuk memudahkan agar umat mendapatkan hidayah.32 Secara terminologis dakwah Islam telah banyak didefinisikan oleh para ahli. Sayyid Qutb memberi batasan dengan “mengajak” atau “menyeru” kepada orang lain masuk kepada sabil Allah SWT, bukan untuk mengikuti da’I atau sekelompok. Allah memerintahkan nabi Muhamad SAW dijalan hikmah, artinya dengan dalil yang menjelaskan kebenaran dan menghapuskan segala kergauan serta pengajaran yang baik dan bermanfaat dengan penyampaian dan kondisi umat.33 Tujuan dakwah sebagai komunikasi adalah memberi informasi tentang agama Islam, tujuan ini bukanlah tujuan final.Perkembangan antara tabligh dan dakwah tidaklah berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW.
31
. Asep Syamsul M. ROMLI. SIP, Juranlistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam (PT Remaja Rosadakarya ; Bandung 2003) cet. 1, h. 6. 32 Abdullah Al Mushlih. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI AL-HARAMAIN 33 . Abdullah Al Mushlih. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI ALHARAMAIN
35
Tabligh dan dakwah itu terus berlangsung selama masih berdiri langit dan bumi, untuk menyampaikan informasi mengenai agama Islam, agar semua orang memperoleh pengetahuan tentang agama Islam dan mengerti tentang Islam. 2. Penggunaan media dakwah Dakwah Islam merupakan usaha manusia untuk mempengaruhi dan mengajak manusia agar mengikuti (menjalankan) ajaran agama dala segala sisi. Untuk mencapai tersebut, iman manusia perlu diaktualisasikan dan dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan yang dilakukan secara teratur agar mencapai tujuan dakwah yang efektiv dan efesian diperukan komponen (unsure) dakwah yang harus terorganisir secara baik dan tepat. Salah satu komponen (unsure) dakwah yang harus teroganisir secara baik dan tepat adalah media dakwah. Media dakwah adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah. Media dakwah dapat dibiratkan sebagai kendaraan sebagai alat transportasi untuk membawa penumpang agar sampai ditujuan. Sementara pengenmudi dan mesin mobil itu sendiri adalah metode dakwahnya. Sebagai sistem dakwah, media bukan hanya sebagai alat bantu, tetapi sebagai salah satu komponen dakwah yang memiliki peranan dan kedudukuan yang sama dengan komponen lainnya. Media dakwah yang pada awalnya lebih banyak menggunakan media tradisonal, berkembang lebih banyak variasinya dengan sentuhan-sentuhan teknologi media massa modern, baik media cetak yang variatif dan media elektronik pula yang variatif.
36
Akan tetapi, sampai saat ini media yang masih merjai adalah media televisi.media ini lah yang dijadiakan sarana untuk berdakwah.
Dengan
berbagai julukan karena keunggulannya, media televisi dapat menjadi terobosan yang hebat untuk perkembangan dakwah islam. Dengan kekuatannya yang begitu hebat, televisi dapat memberikan dampak terhadap berbagai aspek kehidupan pemirsanya, baik yang sifatnya positive ataupun negatif. Dengan pemanfaatan telvisi sebagai media dakwah, diharapkan seluruh pesan-pesan dakwah dapat mencapai sasaran (tujuan) secara lebih optimal. Dakwah melalui televisi ini banyak mempunyai keuntungan dibanding menggunaka media lainnya, antara lain adalah dakwah melalui televisi ini menggunakan audio visual, yang dapat dapat didengar dan di lihat oleh pemirsanya. Serta dakwah ditelevisi mempunyai jangkauan yang lebih luas dibanding dengan media lain. Dakwah
di
televisi
harus
mempunyai
daya
tarik
buat
pemirsanya,karena acara televisi mempunyai barometer share dan ratting. Dengan menariknya acara ditelevisi, maka share dan ratting akan mempengaruhi umur dari suatu program.
Disinilah ide-ide kreativ
diperlukan.Maka dakwah yang ada di televisi harus menarik dan disukai oleh pemirsanya. Dengan
munculnya
beberapa
stasiun
televisi
swasta,
selain
memberikan angin segar bagi dunia dakwah (karena bertambahnya media dakwah), hal ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi aktifis dakwah dalam mempergunakan media ini untuk kegiatannya.
37
Karena orientasi dan tujuan didirikannya televisi swasta jelas berbeda dengan didirikannya TVRI.beberapa televisi swasta didirikan lebih banyak berorientasi bisnis, sehingga waktu siaran yang tersedia sangat berharga sekali jika dihitung dengan nilai uang Standarisasi inimenuntut kreatifitas para praktisi televisi swasta yang masih mempunyai komitmen dalam dakwah Islamiyah, untuk membuat program-program dakwah yang lebih bervariasi baik metode maupun tekniknya. Karena tanpa adanya metode dan teknik dakwah yang bervariasi, justru akan mengakibatkan program dakwah tersebut ditinggalkan oleh pemirsa; yang akhirnya juga berimbas pada pemasukan iklan pada acara-acara dakwah di televisi.
38
BAB III PROFIL PT CREATIVE INDIGO PRODUCTION DAN PROFIL USTADZ SOLEH MAHMUD (SOLMED) A.
Profil PT Creative Indigo Production1 Creative Indigo Production adalah salah satu rumah produksi yang
memproduksi tayangan infotainment, berdiri pada tahun 1997,dengan hanya bermodalkan delapan pekerja, dalam menyuguhkan tayangan yang ber-genre infotainment rumah produksi Creative Indigo Production selalu memberikan tayangan yang berkualitas, berimbang, terpercaya, dan relevan agar tayangannya menjadi bagian dari keseharian masyarakat. Dalam tahun pertamanya rumah produksi Creative Indigo Production ini hanya memiliki satu infotainment yaitu Serenada dan sampai saat ini masih mengudara di stasiun SCTV dengan nama Hot Shot yang tayang tiga kali dalam seminggu. Beberapa tahun kemudian rumah produksi Creative Indigo Production melahirkan infotainment Was-Was yang tayang di stasiun televisi yang sama dengan format berita yang sama pula yaitu news varian dan tayang dari senin sampai kamis. Seiring perkembangan industri penyiaran yang sangat pesat, dan kebutuhan pasar yang semakin meningkat, kini Creative Indigo Production sudah mempunyai banyak tayangan baik itu dari genre infotainment maupun yang lainnya seperti drama, reality show, feature, sitkom, dan talk show selain itu
1
“Profil PT. Creative Indigo Production” diakses pada tanggal 5 September 2013 pukul 23.00 dari http://www.jalansesama.or.id/index.php/creative-indigo
39
Creative Indigo Productionmengembangkan bisnisnya dengan membuka media online berbasis infotainment yaitu cumi-cumi.com. Sejak tahun pertamanya Creative Indigo Production dikenal sebagai rumah produksi infotainment terbesar di Indonesia, dalam kurun waktu enam belas tahun Creative Indigo Productionkini merajai industriinfotainment, hampir di seluruh televisi nasional program infotainment-nya tayang. Sebagai rumah produksi yang berpengalaman di genre infotainment, Creative Indigo Production kini merambah kepada program-program lain seperti talk show dan reality show, beberapa tahun silam Creative Indigo Production sempat memproduksi drama reality seperty Mak Comblang tapi sayang umurnya tidak sepanjang infotainment yang diproduksinnya. Dibandingkan dengan infotainment yang memiliki umur sampai bertahuntahun hingga salah satu infotainment-nya meraih penghargaan Panasonic Gobel Award selama tujuh kali berturut-turut, selain itu juga program pertmannya yaitu Serenada yang kini berganti nama menjadi Hot Shot sampai sekarang ini masih bertahan. Berikut daftar infotainment yang diproduksi oleh Creative Indigo Production dan stasiun televisi yang menayangkannya. Tabel 3 Program Infotainment Produksi Creative Indigo Production NO 1 2 3 4 5 6 7
Nama Infotainment Hot Shot Was-Was Intens Silet Selebrita Pagi Insert Investigasi Tuntas
Stasiun Televisi SCTV SCTV RCTI RCTI Trans 7 Trans TV MNCTV
40
8 9
Hot Kiss Loe Lebay
Indosiar OChannel
Dari kesembilan infotainment tersebut merupakan hasil dari karya Creative Indigo Production yang sampai saat ini masih ditayangkan, sedangkan untuk talk show, drama reality, feature dan reality show, dalam programnya rumah produksi ini tidak sebanyak program infotainment. Berikut adalah program non infotainment yang masih tayang di layar kaca yang diproduksi oleh Creative Indigo Production. Tabel 4 Program Non Infotainment Produksi Creative Indigo Production Talk Show Kata Hati SNSC
Keempat
acara
tersebut
Reality Show Kipas Princess
merupakan
Program Edukasi Jalan Sesama
produksi
Creative
Indigo
Productionyang sekarang masih tayang di layar kaca pemirsa, seperti Kata Hati di Indosiar, Sebuah Nama Sebuah Cerita (SNSC) di Kompas TV, Jalan Sesama di Kompas TV, dan Kipas Princess di RCTI. Sebenarnya sudah banyak program yang diproduksi oleh Creative Indigo Productionbaik itu dari genreinfotainment maupun dari genre yang lainnya namun kebanyakan program-programnya sudah tidak tayang lagi. Pada awal berdirinya rumah produksi Creative Indigo Productionhanya mempunyai delapan orang karyawan, dan sampai saat ini karyawannya mencapai dua ratus orang, dari mulai professional, tim kreatif sampai pelaksana akhir produksi, dalam menciptakan program-program acaranya tentu sang karyawan
41
telah melahirkan berbagai acara yang menarik banyak khalayak, elegan, serta menghibur. Dari ke-200 karyawan yang bekerja di Creative Indigo Production, ratarata mereka berlatar belakang pendidikan jurusan broadcast dan jurnalistik. Mereka juga berpengalaman dalam dunia penyiaran dan pertelevisian. Dalam menunjang kualitas produksi yang baik Creative Indigo Productionmenggunakan peralatan yang sudah modern, hal ini ditujukan agar mempermudah proses produksi sehingga proses pasca produksi dan pra produksi bisa maksimal, hal ini bisa dilihat dari penggunaan kamera yang sudah menggunakan memori card dan sudah tidak lagi menggunakan mini divi. Di tengah persaingan industri hiburan televisi yang ketat rumah produksi ini berusaha berperan penting untuk menjaga kualitas program-programnya, dengan menjujung tinggi komitmen yang kuat serta menjaga dan senantiasa memperbaiki performa dan terus mempertahankan ongkos produksi yang paling efektif dan efisien. Hal ini menghasilkan perkembangan perusahaan yang konsisten sampai hari ini. Dengan perbaikan dan pengembangan yang terus menerus, sekarang telah berkembang menjadi tiga kantor utama untuk menampung kebutuhan yang ada. Hal ini dilakukan agar dapat terus mengembangkan diri. Dengan terus menciptakan karya-karya hiburan dalam dunia penyiaran tentunya Creative Indigo Productionakan berusaha semaksimal mungkin agar dapat menjadi rumah produksi terdepan dan terbaik di Indonesia, serta dalam menunjang programnya rumah produksi ini selalu menjaga kerja sama yang baik
42
dengan berbagai stasiun televisi nasional. Sehingga apa yang menjadi visi dan misi perusahaan tetap berjalan dengan baik. B. Pofil Infotainmnet Hotshot Setelah Indigo berdiri tahun 1997, Hotshot baru muncul Tiga Tahun setelahnya.
Dengan
tepatnya
tahun
2000
pada
bulan
November,
Infotainemnet Hotshot eksis sampai saat ini. Dengan mengusung berita dari kalangan artis dan publik figur, Hotshot diharapkan menjadi infotainment terdepan dibanding dengan yang lain. Berikut Struktur Redaksi Infotainment Hotshot pada Tahun 2013 : Struktur Redaksi Hotshot
Pemimpin Redaksi Albert Kuhon Albert Kuhon
Kordinator Kameraman
Produser
Hotman Pardede
Wayan Mulus Eva Apriana Yenny Yudica siregar
Ast. Kordinator Kameraman Wahyu Kuncoro
Produser Pelaksana Rosliana Mira Sukmana
David Mayus p
Kameraman Andi Kurniawan
Reporter Agung Prabowo
Andi Sworo
Afrizal
Rahman
Cristina
Herri Hermawan
Tim Penulis Naskah
Tim Editing
43
Berikut Naskah Hotshot Pada Tanggal 23 Agustus 2013 No.
SEGMENT 2 DURASI USTD SOLMED 1 . PELIK YANG MENGGUNCANG USTAD SOLMED FILE: 130821SE029670SWOIPA01 PASCA MENDULANG MASALAH DI HONGKONG/STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – PEKAN INI/ RUPANYA MENUAI BUNTUTINDONESIAN MICRO WORKERS P A N J A N G / / S E T E L A H D I B E R I T A K A NHONGKONG) MEMBATALKAN SECARA SEPIHAK JADWAL00:56:55:09 - 00:57:28:17 D AKWAH D I HON GKON G GARA – GARAKlo saya melihat komen temen2 mereka MEMINTA HONOR FANTASTIS/ KABARNYA/ tersinggung dg ucapan solmed bhw temen2 di USTAD SOLMED PUN MENUAI AMARAH DANhongkong itu mencari keuntungan dengan KEKECEWAAN BERAT/ DARI SEDERET BURUH mengundang ustad2 indonesia. Yg ke 2, dia jg menyebut bahwa organisasi yg ada di hongkon IMIGRAN INDONESIA/ YANG BERADA DI itu sudah mencari keuntungan dan disebut HONGKONG// WUJUD KEMARAHAN PARA TKI komunis. Ini yg membuat kt tidak terima. Jd ITUPUN KIAN MERADANG LUAS/ KARENA LEWATseharusnya yg kena cm 1 lembaga, sekarang KOMUNITAS JEJARING SOSIAL/ MEREKA PUN seluruh buruh Indonesia yg ada di hongkong RAMAI MENGUTAS RASA TIDAK TERIMA KEPADAmarah dg ustad solmed ini. SUAMI APRIL JASMINE TERSEBUT// 2 . MENUAI AMARAH/ USTAD SOLMED PUN FILE: 130817SE029456FFAIPA05 M E N G U R A I S E D E R E T B U K T I T E N T A N G STT: USTAD SOLMED KRONOLOGI BATALNYA JADWAL SANG USTAD 00:40:01:08 - 00:40:08:05 BERDAKWAH DI HONGKONG/ YANG DIWARNAIAnda lihat, tgl 23 bln juni (nunjukin hp). Di T E K A T E K I / /Koran kindo. FILE: 130817SE029456FFAIPA06 STOK SHOOT: 00:47:54:15 - …
FILE: 130817SE029456FFAIPA05 00:40:21:48 - 00:41:02:34 Tulisannya sekelompok muslimat, duduk bersimpuh sambil merobek brosur dan tiket. Semetnara di bwh tgl 8 kt musyawarah…sjk kp tiket dn brosur ini dibwt. Ini bs jadi analisa…
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – INDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) 01:05:19:13 - 01:05:40:28 TERUS TERANG saya tdak sepakat ya. Dan saya berharap ustad solmed jg minta maaf pd buruh migrant di hongkong. Krn…. LANJUT 01:08:36:08 - 01:08:48:07 Saya bilang mereka menjual tiket ya, mungkin hanya infaq. Walaupun ada tulisannya 20 –
44
30…infaq itu se ihklasnya. 3 . UNIKNYA/ USTAD SOLMED PUN MENGURAI FILE: 130817SE029456FFAIPA05 KEJANGGALAN DEMI KEJANGGALAN YANG STT: USTAD SOLMED KONON/ JUGA DIRASAKAN OLEH SEJUMLAH DA’I00:41:16:33 - 00:41:35:38 KONDANG INDONESIA YANG PERNAH DIUNDANGYa nggak usah jauh2. Ada ustad x harusnya UNTUK MELAKUKAN DAKWAH DI HONGKONG//September berangkat, mereka cancel krn APA YANG SEBENARNYA TERJADI?// BENARKAHsystem yg sama. Knp kok nggak dikejar, saya y ADA PRAKTEK MENCARI KEUNTUNGAN YANGdikejar. Sy empuk mungkin jd sasaran DILAKUKAN OLEH SEDERET OKNUM/ DIBALIK tembak….dzolim anda, dzoolim sekali. USAHA DAKWAH PARA USTAD INDONESIA DI LANJUT HONGKONG?// JAWABNYA PUN/ TERTAMBAT 00:43:33:24 - 00:43:40:28 PADA TEKA TEKI// PASALNYA TKI HONGKONGTdk usah kt kasih tau, siapa nm ustadnya, sy td SRINGATIN YANG JUGA KERAP MENGUNDANG mau menyebarkan ini lebih dalam. USTAD INDONESIA/ JUSTRU MENGUNGKAP VERSILANJUT Y A N G B E R B E D A/ D A N M E N G E J U T K A N / /00:43:59:09 - 00:44:11:40 Nujuk hp. Urusan hongkong ana setuju antum ambil sikap tegas. Harus dikasih pelajaran, ini ustad yg mengalami hal yg sama.
FILE: 130821SE029670SWOIPA01 STT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – INDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) 01:00:38:01 - 01:00:47:32 Saya pernah pengalaman jg ada bbrp sumber2 tertentu klo diundang mereka sudah mematok harga. Ya seperti artis gt. LANJUT 01:02:20:06 - 01:03:10:36 Kt nggak berani, gak prnh mengundang ustad y sudah ada tarifnya. Ad bbrp ustad yg mmg sdh Kt kan tau ya, klo mau ngadain Tanya, oh usta yg ini tarifnya segini2….Klo pun ada keuntungan yang terkumpul itu utk organisasi, ato tmpt penampungan…buruh migrant yg bermslh. LANJUT 00:59:04:21 - 00:59:20:36 Sy melihat, bhw bnyk sekali sih ya bbrp ustad yg memang menggunakan hal ini utk mencari keuntungan. Kayaknya sudah trend gt.. 4 . BENARKAH USTAD SOLMED TELAH DI DZOLIMI?//FILE: 130820IS029625SUTSPP02 ATAU JUSTRU/ ADA PRAKTEK MENGERUK STT: M. CHOLIL NAFIS (SEKRETARIS KOMISI KEUNTUNGAN DIBALIK JALAN DAKWAH DIPENGKAJIAN – MUI) HONGKONG SEPERTI YANG DIURAI OLEH 00:02:47:23 - 00:03:12:14 S R I N G A T I N ? / / B U T U H W A K T U U N T U K Ada ulama spt syekh abul, imam syafi’I, itu MEMBUKTIKANNYA// YANG JELAS/ GEGER memperbolehkan mgnmbil amplop. Tp apakah
45
MASALAH USTAD SOLMED DI HONGKONG/ haram mengambil tariff? Tidak haram. Hanya T U R U T M E N G U A K S E B U A H R E A L I T Asaja, itu tidak etis. Tdk ber akhlak. MENGEJUTKAN// BAHWA FAKTANYA/ TAK LANJUT SEDIKIT PULA USTAD YANG MENGKOMERSILKAN00:05:30:31 - 00:06:05:35 DAKWAHNYA/ DENGAN MEMASANG TARIF YANGKesepkatan seperti yg nanggung transport siap B A H K A N M A M P U M E N C A P A I J U M L A Hnginepnya dimana….menentukan tariff utk FANTASTIS/ PULUHAN JUTA RUPIAH HANYA dirinya tabligh itu tidak boleh. UNTUK SEKALI TAUSIYAH// JIKA DAKWAH ADALAH JALAN TAUHID YANG TAK SEHARUSNYAFILE: 130821SE029670SWOIPA01 DINILAI DENGAN UANG/ BENARKAH ADA USTADSTT: SRINGATIN (BURUH MIGRAN – ATAU PUN DA’I YANG TEGA MENGKOMERSILKANINDONESIAN MICRO WORKERS HONGKONG) DAKWAH DENGAN UANG?// JAWABNYA/ 01:06:26:37 - 01:06:41:18 M E N C E N G A N G K A N / /Sya berharap klo memang bagi seluruh ustad….klo memang berbagi kebahagiaan, silahkan dating ke hongkong tanpa memasang tariff. LANJUT 01:05:04:28 - 01:05:14:09 Apakah seorang ustad itu seperti itu gt. Jd saya tidak akan mengupas lebih dalam lg. sy hanya mempertanyakan saja, ustad yg bener itu seper apa sih gt.
5.
FILE: 130820IS029625SUTSPP05 STT: ALI MUSTAFA YAQUB (IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL) 00:38:10:01 - 00:38:30:28 Sekarang itu saya sedih lho. Ada orang konsultasi sj pd oknum ustad itu, 1 jam saja 7 Sy sedih betul itu. Sy dpt laporan dari masy. Bahkan ada yg 1 kali tampil minta 50 jt. LANJUT 00:38:57:27 - 00:39:29:12 Minta hotelnya yg hotel tertinggi di tempat itu…tobatlah. Sebelum dilaknat oleh Allah. Tobatlah sekarang. MAU TAK MAU/ SEBUAH TEKI TEKI PUN FILE: 130822HS029736SUPAFR01 MENCUAT// MUNGKINKAH USTAD SOLMED STT: USTAD SOLMED TEGA ME LAKU KAN PRA KTE K DA KWA H 00:08:51:22 - 00:09:21:42 DENGAN MEMASANG TARIF FANTASTIS/ (dari dalam mobil) ya, semua sudah clear…mu S E H I N G G A M E N J U L A N G K A N G E G E R sudah mengatakan clear ok…..dan disampaika MASALAH DI HONGKONG/ SEPERTI YANG jg oleh ustad yusuf mansyur. Saling kt berbesa SAAT IN I SE DAN G ME NIM PANY A?/ / hati, saling memaafkan, yuk kembali dakwah SEBUAH TANDA TANYA YANG TAK BISA D I J A W A B / H A N Y A D E N G A N S I K A P lagi lebih mantap. TERTUTUP YANG TIBA – TIBA SAJALANJUT D I U R A I U S T A D S O L M E D / S E P E R T I00:09:22:26 - 00:09:36:20
46
B
E
R
I
K
U
T
I
N
I
/
/Kembali ke hongkong lg nggak ustad? Kt akan tata the next program. Trauma? Nggak….mobi pergiii.
C. Profil Ustadz Soleh Mahmud (Solmed)2 Ustadz Soleh Mahmud atau yang lebih dikenal sebagai ustadz Solmed, lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1983 dari pasangan H.Najmuddin dan Hj.Salmah, sejak kecil ustadz Solmed memang dikenal di lingkungannya piawai berpidato, pada tahun 2000 ia menyabet gelar penghargaan juara satu lomba pidato tingkat nasional yang diadakan di Istiqlal, dari sejak menjuarai lomba pidato ustadz Solmed mulai dikenal orang, namun pada waktu itu ustadz Solmed belum terlalu dikenal masyarakat luas. Tapi dari situlah prestasi ustadz Solmed semakin meningkat, ini dibuktikan ketika ustadz Solmed lulus Madrasah Aliyah ia langsung melanjutkan pendidikannya di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, ketika masih kuliah ia sudah berceramah namun hanya di lingkungan rumahnya saja dan pada akhirnya ia lulus pada 2006. Pada satu ketika ustadz Solmed bertemu dengan ustadz Jefri di salah satu acara tablig akbar, dari situlah mereka berdua bersahabat, ketika salah satu televisi swasta nasional akan memproduksi acara barunya yang berjudul Damai Indonesiaku, ustadz Jefri menggandengnya sebagai teman berduetnya dalam acara tersebut.
2
“Profil Ustadz Solmed” diakses pada tanggal 5 September 2013 pukul 22.59 WIB dari http://www.cumicumi.com/celebrities/ustadz-solmet/profile.html
47
Dari acara tersebutlah karir ustadz Solmed makin naik, setelah itu ia dipercaya kembali untuk mengisi acara-acara religi di stasiun tv yang berbeda, yaitu Assamua’laikum Ustadz, Cahaya Hati, Titian Qolbu, dan Teropong Iman, selain itu juga ia banyak menerima tawaran di luar pengisi acara dalam acara religi, ia juga sempat menjadi model sebuah produk baju muslim Al-Mia. Pada tahun 2011 ustadz Solmed sempat menerima tawaran untuk bermain dalam, sinetron, tercatat pada tahun itu ia membintangi dua sinetron yaitu Pesantren rock n roll di SCTV, dan Anak-anak cahaya di TVRI, walaupun ia menyambangi dunia acting dan modeling tetapi ia tidak pernah lupa akan tanggung jawabnya. Sebagai ustadz ia tetap berceramah baik itu on air maupun off air, sejak kemunculannya di televisi ia sudah digemari dengan bermodalkan ketampanannya dan gaya ceramahnya yang Straight To The Poin membuat namanya semakin melesat, tak salah jika ia menjadi tokoh masyarakat yang paling digemari. Selain itu ia juga sempat merilis buku yang berjudul Menjadi Soulmate Allah. Dengan banyaknya acara religi di televisi yang ia isi, namanya pun mulai dikenal di mana-mana dan banyaknya fans membuat ia sering berceramah di luar kota sehingga kehidupan pribadinya pun tak luput dari buruan para wartawan infotainment. Walaupun jadwal berceramah yang padat ia selalu bersyukur dan tetap merendahkan diri kepada Allah Swt. Setelah mengalami kegagalan berumah tangga,pada tahun 2011 ustadz Solmed menikahi seorang artis yang bernama April Jasmin, ia mengucapkan ijab kabulnya pada 11 November 2011 di Masjid Al-Mihajirin Ciledug Tangerang.
48
BAB IV ANALISIS DATA
A. Analisis Tentang Kontruksi Berita Ustadz Soleh Mahmud (Solmed) di Infotainment HotShot Pada Tanggal 23 Agustus 2013 Berbagai produk penyiaran dewasa ini tengah digemari oleh masyarakat luas, sehingga membuat para pengelola media massa khususnya elektronik berlomba-lomba
menyajikan
tayangan-tayangannya
baik
itu
bersifat
informatif, edukatif, maupun hanya untuk hiburan saja, yang pada akhirnya tetap untuk menarik masyarakat agar menonton tayangannya. Pada awalnya, tayangan televisi di Indonesia khusunya hanya memberikan tayangan yang bergenre yang sudah ada sebelumnya seperti drama, news, atau pun talk show. Dalam perkembangannya kini mulai bermunculan genre-genre baru dalam dunia penyiaran sebut saja infotainment. Infotainment ini merupakan tayangan khusus yang memberikan suatu suguhan informasi atau pun berita pada dunia hiburan. Jika dulu tayangan yang menyuguhkan berita hanya pada program news saja kini muncul genre baru dalam dunia jurnalistik yaitu infotainment juga menyuguhkan suatu berita tapi bedanya jika program news menjadikan objeknya yaitu para politisi, kriminal, dan fenomena yang ada di masyarakat. Beda halnya dengan infotainment yang menjadikan objek beritanya yaitu para pekerja seni, dan orang-orang terkenal lainnya. Pada penelitian skripsi ini peneliti mengangkat tentang berita ustadz Soleh Mahmud atau yang
49
lebih dikenal dengan sebutan ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013 di infotainment HotShot. Yang mana beritanya ini tayang pada segment pertama dan berdurasi sepuluh menit delapan detik, ini artinya beritanya full satu segment.Hal ini berarti bahwa berita tersebut menarik perhatian sebagian besar penonton Hotshot dan ratingnya sangat tinggi. Hal ini dikarenakan berita ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013, memiliki daya jual yang tinggi, sebab beritanya membuat banyak orang ingin mengetahui tentang beritanya. Karena yang menjadi buah bibir di masyarakat itulah berita yang akan disimpan di segment yang pertama begitu segment kedua tapi bedanya berita yang disimpan di segment pertama dan kedua. Jika segment pertama merupakan hot issue yang baru muncul dan segment kedua merupakan hot issue tapi sudah mulai berkurang akan daya jualnya begitu pun segment-segment selanjutnya yang semakin naik segmen berarti beritanya hanya tematikan biasa atau pun isu yang sudah lama tapi diangkat
kembali.1Sehingga
penempatan
berita
pada
persegment
mencerminkan daya jual berita. Dengan demikian berita telah menjadi komoditas ekonomi yang diperjual belikan seperti barang dan jasa, hal ini tentu akan berimbas pada ke objektifan berita karena hakikat berita yaitu menyajikan informasi yang seobjektif-objektifnya, jika sudah diperjual belikan maka berita tersebut akan ada ketimpangan ataupun memihak dalam isinya. 1
2013
Wawancara dengan produser pelaksana infotainment Hotshot pada tanggal 24 Maret
50
Pada proses pembentukan kontruksi berita memang produser pelaksana yang paling besar membentuk suatu realitas, dari mulai menentukan angle berita, menentukan headline, serta kelayakan berita, selain itu juga produser pelaksana pun ikut serta dalam pembuatan naskah walau dalam membuat naskah berita merupakan tugas dari seorang scripwriter. Pada dasarnya pembuatan naskah berita harus tetap pada keinginan produser pelaksana. namun tidak menapikan bahwa reporter di lapangan pun ikut bagian dalam proses pembentukan kontruksi tapi pembentukan tersebut merupakan awal dari berita itu dibuat serta melalui proses seleksi dari produser pelaksana. Mengacu berita tentang ustadz Solmed ini yang mana seorang reporter di lapangan membentuk realitas pada berita tersebut, ada beberapa adegan yang sengaja dibentuk oleh reporter seperti latar belakang kota Hongkong Ustadz Solmed berserta keluarga, ustadz solmed yang sedang ceramah, dan ustadz solmed yang ada di bandara dan langsung masuk dengan statement dari Sringatin. Dengan adanya pembentukan tersebut memberikan bumbu kepada beritanya serta membuktikan bahwa reporter merupakan orang yang paling awal membentuk suatu realitas, dan setelah itu barulah proses seleksi dan penambahan unsur-unsur yang memberikan makna tertentu oleh produser pelaksana. Seorang reporter hanyalah sebagai penghubung antara produser pelaksana dan narasumber, atau dengan kata lain hanya sebagai mediator karena reporter hanya melakukan wawancara dengan narasumber saja dengan
51
angle yang sudah ditentukan oleh produser pelaksana, selebihnya seperti menentukan headline, menulis berita itu dilakukan oleh scriptwriter dengan kehendak dari produser pelaksana, apabila di lapangan ada objek berita yang menarik biasanya reporter langsung meliputnya tanpa harus ada persetujuan dari produser pelaksana. Dengan demikian berita ustadz Solmed merupakan bagian dari model peta analog di mana realitas yang dikontruksi menganalogikan dengan realitas yang terjadi antara seorang dai dengan panita yang mengundangnya untuk berceramah di suatu tempat dalam hal ini di Hongkong di mana pada berita ustadz Solmed terdapat realitas yang sengaja dibentuk oleh wartawan dengan mengkonstruk perselisihan antara ustadz Solmed dengan panita penyelenggara penyelenggara dakwah di Hongkong. Dalam tahap penyiapan materi, kebijakan produser pelaksana, dipangaruhi oleh perusahaan rumah produksi, karena sebagian besar infotainment diproduksi oleh rumah produksi hanya beberapa saja infotainment yang diproduksi oleh stasiun televisi, dalam mempublis produknya, rumah produksi bekerja sama dengan stasiun televise. Sehingga materi pun tidak luput ada campur tangan dari stasiun televisi, tak jarang materi yang diambil oleh produser pelaksana bertentangan dengan kehendak rumah produksi atau pun stasiun televisi, akan tetapi yang paling mempengaruhi terhadap suatu materi berita yaitu stasiun televise. Bayangkan saja jika materi berita yang diangkat tidak disetujui oleh pihak stasiun televisi, maka beritanya tidak akan tayang, jadi produser pelaksana pasti menuruti apa yang dikehendaki oleh pihak stasiun televisi,
52
misal pihak infotainment wajib meliput event-event yang diselenggarakan oleh pihak stasiun televise. Selain itu juga pihak stasiun televisi mewajibkan setiap minggunya infotainment untuk mengangkat berita tentang program acara yang tayang di stasiun yang sama, ditambah lagi dari pihak stasiun televisi melarang infotainment untuk meliput selebriti yang di bawah naungan stasiun televisi lain kecuali selebriti tersebut tersandung kasus. Terkait dengan ustadz Solmed, ia merupakan ustadz yang bernaung di bawah SCTV tercatat ia pernah membintangi sinetron yang tayang di SCTV, dan program rohani pagi, seperti Kata Ustadz Solmed dan sinetron Pesantren Rock’N Roll. Sehingga
wajar-wajar
saja
infotainment
HotShot
berusaha
memberitakan kejadian tersebut seobyektif mungkin dengan tidak merugikan pihak Ustadz Solmed dengan mengambil narasumber untuk diwawancari baik yang pro maupun kontra dengan kejadian ustadz Solmed yang meminta bayaran cukup fantastis kepada panita penyelenggara. Berita tersebut tentu akan sangat merugikan SCTV yang memakai ustadz Solmed untuk mengisi acara Kata Ustadz Solmed yang memiliki rating yang cukup baik. Untuk itulah Hotshot selaku media infotaintmen menyajikan berita yang cukup berimbang dengan menampilkan kedua belah pihak dan narasumber yang mendukung dan kontra tentang masalah ustadz yang menentukan tarif dalam berdakwah.
53
Karena itu, tekanan dari stasiun televisi lebih besar, dan mau tidak mau harus diikuti, jika tidak maka beritanya tidak akan tayang, sehingga dalam pembuatan berita yang terkait dengan artis di bawah naungan SCTV seperti ustadz Solmed beritanya pasti mengangkat yang baik-baik saja dengan agar menaikan popularitas sang artis dan mempromosikan acara yang ia bintangi. Dari analisis sintakis bisa dilihat dari headline, lead, latar informasi, dan kutipan atau pernyataan. Dalam headline berita ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013, redaksi mengangkat tentang “Kekecewaan Ustadz Solmed Kepada Buruh Migran di Hongkong”, headline ini dipilih karena beberapa media sedang ramai memberitakan masalah Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI di Hongkong. Dalam menentukan headline berita di mana headline tersebut apa adanya, headlinenya tersebut dipilih karena redaksi mencoba mengimbangi berita-berita yang diangkat infotainment lainnya yang cukup menyudutkan Ustadz Solmedz2. Dengan demikian berita ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus 2013, merupakan berita yang headlinenya disesuaikan dengan konten berita atau dibuat secara alamiah, walaupun ada sejumlah adegan yang sengaja dibentuk oleh wartawan, tetapi tujuan untuk memberikan bumbu pada berita tersebut. Dilihat dari lead pada berita ustadz Solmed, telah memberikan suatu sudut pandang yang positif bagi khalayak. Pelik yang mengguncang ustadz Somed pasca mengguncang masalah di Hongkong pekan ini rupanya menuai buntut panjang.Setelah diberitakan 2
2013.
Wawancara dengan produser pelaksana infotainment Hotshot pada tanggal 24 Maret
54
membatalkan secara sepihak gara-gara meminta honor fantastis, kabarnya ustadz solmed menuai amarah dan kekecewaan berat dari sejumlah buruh imigran Indonesia yang ada di Hongkong. Wujud kemarahan para TKI itu pun kian maradang luas karena lewat media jejaring social, mereka pun ramai mengutas rasa tidak terima kepada suami april jasmine tersebut
Lead di atas termasuk kepada jenis lead why karena leadnya menjelaskan latar belakang beritanya, serta dalam lead tersebut sudah jelas bahwa pihak infotainment HotShot ingin memberikan suatu pesan, di mana kalimat yang dipakai dalam lead tersebut “Pelik yang mengguncang ustadz Somed pasca mengguncang masalah di Hongkong pekan ini rupanya menuai buntut panjang. Setelah diberitakan membatalkan secara sepihak gara-gara meminta honor fantastis, kabarnya ustadz solmed menuai amarah dan kekecewaan berat dari sejumlah buruh imigran Indonesia yang ada di Hongkong” Kalimat tersebut dipakai untuk menunjukan bahwa pandangan infotainment HotShot untuk menundudukan perkara yang sedang dilanda oleh Ustadz Solmed dari sumber pertamanya dahulu yakni Sringatin sebagai pihak yang dirugikan oleh Ustadz Solmed atas pembatalan acara ceramah di Honngkong. Dari lead berita ini tampak terlihat latar informasinya bahwa infotainment HotShot menekankan fakta kepada berita ke arah di mana Sringatin merasa kecewa karena gagalnya Ustadz Solmedz berceramah
55
dan kekecewaan mereka atas statement ustadz Solmed tentang buruh Migran di Hongkong. Hal ini dipertegas dari Statement Sringatin sebagai berikut Ustadz solmed menuduh kaum buruh migran mencari keuntungan dengan mengundang para ustadz dari Indonesia untuk mencari keuntungan. 2.Dituduh organisasi yang ada di Hongkong adalah organisasi yang terorganisir untuk mencari keuntungan dan mereka disebut komunis3 Redaksi mencoba mendudukan alasan buruh Migran Indonesia di Hongkong marah kepada ustadz Solmed yakni akibat statement ustadz Solmed kepada buruh Migran tersebut.Namun hal ini kemudian diimbangi dengan ditampilkannya Ustadz Solmed yang menunjukkan bukti-bukti tuduhan tersebut melalui BlackBerrynya. Ustadz menunjukkan kronologis kejadian dibatalkannya acara ceramah di Hongkong. Hal ini diperkuat dengan script yang menyebutkan: “Menuai amarah ustadz solmed mengurai sederet bukti tentang kronologi batalnya jadwal sang ustadz berdakwah di hongkong yang diwarnai tekateki.” Kemudian dilanjutkan kembali dengan pernyataan dari Sringantin yng menyatakan bahwa selayaknya ustadz solmed selaku panutan dapat mencari solusi atas permasalahan ini dengan tidak terus menambah permasalahan dengan menuduh kaum Buruh Migran di Hongkong. Seakan ingin terus menambah durasi, pihak Hotshot justru kembali menayangkan beberapa bukti tentang ustadz-ustadz yang bernasib sama
3
Hotshot pada tanggal 23Agustus 2013
56
seperti yang terjadi pada Ustadz Solmed dengan iringin script sebagai berikut: “Uniknya
ustadz
solmed
pun
menguraikan
kejanggalan-
kejanggalan yang konon juga dirasakan oleh sejumlah dai kondang dari Indonesia yang pernah diundang untuk berdakwah di Hongkong. Apa yang sebenarnya terjadi, benarkah ada praktek mencari keuntungan yang dilakukan oleh sederet oknum dibalik usaha dakwah para ustadz Indonesia di Hongkong. Jawabnya pun tertambat pada teka teki. Pasalnya TKI Hongkong Sringatin yang suka mengundang ustadz Indonesia ke Hongkong mengungkap versi yang berbeda dan mengejutkan” Ending script yang seharusnya menampilkan statemen justru kembali menampilkan statement ustadz Solmed yang menuduh pihak panitia buruh Migran di Hongkong bertindak zholim terhadap dirinya. Ustadz Solmed mempertanyakan kenapa ketika ustadz A yang melakukan pembatalan seperti dirinya tidak dikejar sementara dirinya dikejar? Statement ustadz Solmed bahwa dirinya kemudian dijadikan pembuka bagi script untuk melanjutkan berita pro kontra tentang bayaran fantastis seorang ustadz atau juru dakwah. “Benarkah ustadz solmed telah dizholimi? Atau justru ada praktek mengeruk keuntungan di jalan Dakwah di Hongkong seperti yang diurai oleh Sringatin? Butuh waktu untuk membuktikannya. Yang jelas geger masalah ustadz solmed di Hongkong turut menguak sebuah realita mengejutkan bahwa faktanya tak sedikit ustadz yang mengkomersilkan dakwahnya dengan memasang tarif yang bahkan mampu mencapai jumlah
57
yang fantastis puluhan juta rupiah hanya untuk sekali tausiah. Jika dakwah adalah jalah tauhid yang tak sehatusnya dinilai dengan uang, benarkah ada ustadz atau da’i yang tega m,engkomersilkan dakwah dengan uang? Jawabnya mencengangkan” Script ini mendorong kepada pemirsa bahwa praktek-praktek dakwah dengan harga yang fantastis bukan domain ustadz Solmed belaka. Masih banyak atau ada oknum-oknum ustadz lainnya yang juga melakukan hal seperti itu. Ditambah lagi gambar selanjutnya yang ditayangkan adalah statement dari Sringantin yang senada dengan script tersebut yakni: “Saya juga punya pengalaman ada juga beberapa sumber-sumber tertentu yang memang kalo mereka diundang sudah mematok harga seperti artis gitu. Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang sudah ada tarifnya. Jadi kita tidak akan pernah mencoba. Kemudian sringatin menyatakan bahwa prinsipnya buruh migran di Hongkong tidak mencari keuntungan. Jika pun misalnya ada dana yang terkumpul dari infaq dan shadaqoh itu murni digunakan untuk kelangsungan hidup organisasi itu sendiri. Dan yang kedua bukan untuk kita tetapi disalurkan ke tempat penampungan di mana di Hongkong ada tempat penampungan yang menampung buruh migran yang bermasalah. Dan diakhir statementnya kembali Sringatin menegaskan memang ada beberapa ustadz yang memanfaatkan momen-momen ini untuk mencari keuntungan. Kayaknya udah trend gitu loh”
58
Statement ini kembali menegaskan bahwa praktek oknum ustadz yang memasang tarif fantastis memang juga terjadi pada oknum ustadz lainnya, bukan hanya ustadz Solmed. Ditambah lagi dengan closing statement dari Sringatin yang menyatakan kayak sudah trend gitu loh. Hal ini menyiratkan bahwa praktek ustadz dengan tarif fantastis umum dilakukan oleh beberapa oknum ustadz, namun buruh Migran Hongkong tidak akan mengundang ustadz yang memasang tarif yang fantastis. Selanjutnya Hotshot menayangkan kembali script: Mau tak mau sebuah teka-teki pun mencuat, mungkinkah ustadz Solmed tega melakukan praktek dakwah yang memasang tarif fantastis sehingga menjulang geger masalah di Hongkong, seperti yang saat ini menimpanya? Sebuah tanda tanya yang tidak bisa dijawab hanya dengan sikap tertutup yang tiba-tiba saja diurai oleh ustadz Solmed seperti berikut ini. Hotshot menampilkan hasil wawancara dengan Ustadz Cholil Nafis yang didampingi ustadz Solmed yang tidak memberikan statement sama sekali. Berdasarkan hasil wawancara Ustadz Cholil Nafis ditegaskan bahwa, “Ustadz boleh mengambil jasa atau amplop lah ya dari hasil dakwahnya itu. Tapi memang kalo berbicara hukum, apakah haram kalo memasang tarif? Itu tidak haram tapi itu tidak etis, tidak berakhlak. Yang tidak boleh menentukan tarif yang sama untuk semua tempat untuk dirinya tabligh, itu tidak boleh”.
59
Hasil wawancara ini kembali Hotshot menggiring penontonnya bahwa praktek-praktek dakwah dengan tarif fantastis sah saja dengan kondisi yang memungkinkan artinya jika memang tempat dan kondisinya memungkinkan maka seorang ustadz sah saja memasang tarif yang fantastis. Untuk mengimbanginya pihak Hotshot menayangkan hasil wawancara dengan Sringatin yang menyatakan “Kepada semua ustadz baik yang sudah terkenal maupun yang belum terkenal jika niatnya ingin berbagi kebahagiaan silakan datang ke Hongkong tanpa memasang tarif. Sringatin menanyakan ustadz yang benar itu seperti apa? Sementara itu Ali Mustafa Ya’qub selaku Imam Besar Masjid Istiqlal menyatakan, “kesedihannya jika ada ustadz yang memasang tarif Beliau menjelaskan bahwa ada ustadz yang satu kali konsultasi memasang tarif sebesar Rp 7 juta. Saya sedih itu. Bahkan ada oknum ustadz yang meminta sekali tampil minta Rp 30juta dengan menginap di hotel tertinggi di kotanya untuk dua kamar: satu kamar untuk dia dan istrinya dan satu kamar untuk pengawalnya. Diakhir wawancaranya almarhum Ali Mustafa Ya’qub menegaskan untuk segera bertaubat kepada ustadz-ustadz yang demikian sebelum dilaknat oleh Allah. Sebagai ending dari berita ini
pihak HotShot menampilkan
statement Ustadz Solmed yang menyatakan, “Semuanya sudah clear sudah
60
saling memaafkan dan menegaskan untuk kembali menata kembali jalan dakwah yang lebih baik lagi dan lebih cerah”. Berdasarkan hasil berita tersebut, peneliti perlu mengkonstruksi berita tersebut sebagai berikut: Dilihat dari struktur skrip yang merupakan suatu kelangkapan berita yang disusun hingga menjadi sebuah cerita, kelengkapan berita ini bisa dilihat dari bagaimana berita itu ditulis sesuai kaidah jurnalistik yaitu 5W+1H, ini bertujuan agar memberikan makna yang diinginkan. Adapun
kelangkapan
beritanya
seperti
unsur
what
ialah
kekecewaan ustadz Solmed kepada buruh migran, where yaitu di Jakarta dan Hongkong, who adalah ustadz Solmed dan Sringantin, why adalah berusaha membangkitkan penyebab polemik batalnya ceramah ustadz Solmed di Hongkong dengan mamasang tarif yang fantastis, dan how yaitu bentuk penyelesaian yang akhirnya diselesaikan kedua belah pihak melalui mediasi oleh MUI. Dalam unsur kelengkapan berita tersebut unsur when tidak disebutkan secara konkrit di dalam naskahnya hanya disebutkan beberpa pekan ini, namun demikian dengan disebutkannya keterangan waktu yang secara general, tetapi tidak sampai pada perubahan makna yang ingin disampaikan kepada khalayak, dan ini biasanya sering terjadi pada beberapa infotainment ketika mengangkat berita. Walaupun unsur 5W+1H dalam berita ini cukup lengkap, namun yang ditekankan pada berita ini yaitu unsur why, yang berupa mengapa ustadz Solmed membatalkan ceramah di Hongkong, penekanan ini
61
memberikan suatu gambaran pembelaan ustadz Solmed atas sikapnya tersebut kepada khalayak. Selain itu penekanan terlihat pada unsur why di mana unsur ini ditekankan agar memberikan solusi terhadap perbedaan pandangan tentang tarif fantastis yang dilakukan oleh oknum-oknum ustadz, unsur dari hasil penekanan ini infotainment HotShot memberikan pernyataan yang berupa solusi kepada khalayak, dan pernyataan ini terletak pada akhir berita. Pada analisis tematik sekiranya ada satu tema besar yang dimuat dalam berita ustadz Solmed yakni tentang kekecewaan ustadz Solmed kepada buruh Migran di Indonesia. Tema ini diangkat cukup baik dengan menampilkan kedua belah pihak secara seimbang baik Ustadz Solmed maupun Sringatin di mana masing-masing pihak diberikan porsi yang hampir seimbang. Didukung juga tentang pernyataan dari dua ulama yang satu “setuju” tentang penentuan tarif fantastis seorang ustadz yakni dari Ustadz Cholil Nafis dan Ustadz Ali Mustafa Ya’qub yang “tidak setuju” kepada ustadz yang memasang tarif fantastis. Polemik ini akhirnya ditutup dengan ending yang menyatakan semuanya telah selesai dengan baik-baik saja. Ustadz Solmed menyatakan semuanya telah clear dan akan kembali menata jalan dakwahnya yang selama ini telah dilakukannya dan Sringantin yang mempersilakan kepada ustadz siapa saja yang menginginkan dakwah di Hongkong dengan tidak memasang tarif yang fantastis.
62
Selanjutnya yaitu analisis retoris yang mana struktur ini melihat pemakaian label, grafik, atau pun gambar dalam teks berita untuk mendukung makna yang ingin ditonjolkan, penggunaan label pada berita ustadz Solmed ini terdapat pada penggunaan kalimat “menuai amarah ustadz solmed mengurai sederet bukti tentang kronologi batalnya jadwal sang ustadz berdakwah di hongkong yang diwarnai teka-teki”. Penggunaan label menuai amarah menjadikan gambaran bahwa ustadz Solmed merasa disudutkan dengan pemberitaan yang berkembang. Seakan-akan hanya karena faktor tarif fantastis saja yang membuat ceramahnya batal di Hongkong atau hanya dirinya saja yang melakukan hal tersebut. Padahal sebelumnya juga ada ustadz lainnya yang melakukan hal yang sama, tetapi tidak dikejar oleh panitia. Sehingga ustadz Solmed menutup statemennya dengan “zholim anda”. Sedangkan dilihat dari pandangan struktur
retoris
bahwa
infotainment HotShot menampilkan pernyataan Sringantin, pernyataan tersebut
seakan
Sringantin
memberikan
pesan
kepada
khalayak,
pernyataan tersebut adalah “saya juga punya pengalaman ada juga beberapa sumber-sumber tertentu yang memang kalo mereka diundang sudah mematok harga seperti artis gitu. Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang sudah ada tarifnya.Jadi kita tidak akan pernah mencoba”, pernyataan tersebut sekiranya mengajak kepada khalayak bahwa sebenarnya bukan hanya
63
ustadz Solmed saja yang memasang tarif fantastis tapi juga ustadz lainnya juga menerapkan tarif dalam setiap dakwah. Seakan juga menegaskan bahwa pada awalnya ustadz Solmed tidak melakukan hal demikian karena sudah sepakat untuk berceramah di sana. Pernyataan “Kita tidak berani mengundang ustadz yang memang sudah ada tarifnya”, jelas sebelumnya ustadz Solmed tidak memasang tarf yang fantastis. Narasi dalam berita ini memang banyak penggunaan kata istilah seperti
“tarif
fantastis,
mengejutkan/mencengangkan”,
geger, walupun
label
jalan yang
dakwah, digunakan
menggunakan kata yang lazim dipakai, namun kata-kata geger, mengejutkan atau mencengangkan memberikan makna tekanan yang lebih tentang polemik yang ada. Batasan jumlah tarif yang fantastis pun tidak dijelaskan lebih lanjut kisaran hanya batasan puluhan juta untuk sekali ceramah dan fasilitas mewah yang diberikan selama sang ustadz ada di lokasi dakwah. Selain penggunaan istilah di dalam narasinya, infotainment HotShot pun menyisipkan suatu adegan latar belakang kota Hongkong dan potongan gambar ustadz Solmed yang sedang melakukan tausiah.
64
Gambar diatas merupakan gambaran hiruk pikuk kota Hongkong. (diambil dari screen shoot tayangan Hotshot pada tanggal 23 Agustus 2013)
Gambar di atas menggambarkan seorang ustadz Somed sedang memanjatkan doa di saat beliau mengisi ceramah. (diambil dari screen shoot tayangan Hotshot pada tanggal 23 Agustus 2013)
65
Gambar tersebut memang yang dimunculkan dalam berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus bahkan gambar tersebut beberapa kali muncul, tentu cuplikan gambar di atas itu untuk menegaskan pesan yang disampaikan yakni meyakinkan kepada khalayak, bahwa hingar bingar kota Hongkong tidak menyurutkan buruh migran Indonesia untuk belajar agama Islam melalui tausiah yang disampaikan oleh ustadz-ustadz yang didatangkan dari Indonesia, dan memunculkan cuplikan kegiatan ceramah-cermah ustadz Solmed untuk menegaskan bahwa ustadz Solmed merupakan salah satu ustadz terkenal di Indonesia.
B. Interpretasi
berita ustadz Soleh Mahmud (Solmed) tanggal 23
Agustus 2013 di infotainment HotShot Merujuk narasi yang ditampilkan infotainment Hotshot di kolom pertama, bahwa telah terjadi gelombang protes di media sosial yang ditujukan kepada ustadz Solmed karena telah mengatakan organisasi yang ada di Hongkong sebagai gerakan komunis. Terlebih dengan pembatalan secara sepihak yang dilakukan oleh suami April Jasmine itu karena konon kabarnya sang ustadz meminta honor dengan angka fantastis. Dari pernyataan salah satu buruh imigran di Hongkong ustadz Solmed justru mengutarakan ketidaksutujuannya dengan adanya infaq berjalan yang dinilai mematok harga tertentu. Pernyataan salah satu buruh imigran Hongkong ini menandakan bahwa selain ustadz Solmed masih banyak beberapa pendakwah yang memang menerapkan tarif untuk sekali ceramah di Hongkong. Di balik pro dan kontra
66
pendapat para ulama tentang baik atau tidaknya menerima tarif, seyogyanya para pendakwah sadar akan esensi dakwah itu sendiri. Dari naskah yang dijadikan sebagai narasi tayangan, infotainment Hotshot mencoba memberitakan seorang ustadz yang popularitasnya telah disandingkan dengan seorang artis. Melihat masalah yang membelit sang ustadz, narasi infotainment Hotshot mengajak para penonton untuk berpikir tentang kasus tersebut .Dengan pernyataan dari beberapa narasumber dan jawaban ustadz Solmed, berita yang disajikan infotainment Hotshot belum menemukan titik terang yang benar dan yang salah.
67
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setiap penelitian pasti berujung kepada menjawab perumusan masalah yang telah dicantumkan di bab I. Maka dari itu peneliti dapat menyimpulkan penelitian ini. Dengan menggunakan analisis framing yang dilakukan terhadap berita berita ustadz Soleh Mahmud (Solmed) pada 23 Agustus 2013 di infotainment HotShot maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut. Bahwa kontruksi infotainment HotShot pada berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013 menampilkan dua realitas yang mana realitas yang pertama perselisihan antara panita penyelenggara ceramah dengan ustadz yang mengisi acara, dan realitas yang kedua yaitu realitas pro kontra tentang bayaran fantastis seorang ustadz. Pada realitas pertama, umumnya biasa terjadi pada penyelenggaraan pengajian di mana ustadz yang diundang tidak bisa datang karena berhalangan untuk hadir dan realitas yang kedua berkaitan dengan yang pertama di mana alasan pembatalannya adalah permintaan bayaran yang fantastis kepada panita penyelenggara. Hal inilah yang menjadi sorotan seluruh infotainment sehingga menjadi pembicaraan hangat selama sepekan.Walaupun pada realitasnya praktek ini sudah dilakukan oleh beberapa oknum ustadz, namun mengingat yang terkena adalah ustadz Solmed sehingga menjadi headline hampir di semua berita baik infotainment atau berita pada umumnya.
67
68
Dalam Berita ustadz Solmed tanggal 23 Oktober 2012. Pada lead berita terdapat petikan kalimat yang mengandung paradox, bisa dilihat dari petikan kalimat yang menyatakan “Yang jelas geger masalah ustadz solmed di Hongkong turut menguak sebuah realita mengejutkan bahwa faktanya tak sedikit ustadz yang mengkomersilkan dakwahnya dengan memasang tarif yang bahkan mampu mencapai jumlah yang fantastis puluhan juta rupiah hanya untuk sekali tausiah”. Ini berarti infotainment HotShot mengajak kepada penontonnya bahwa ada sebuah realita yang terjadi dimana jalan dakwah yang seharusnya merupakan jalan tauhid untuk mengajak manusia menyembah Allah dan berbuat kebaikan, telah menjadi sebuah industri yang dapat menghasilkan uang sampai puluhan juta rupiah untuk sekali tausiah. Realita ini ditampilkan tentu dengan maksud agar semuanya dapat kembali ke fungsinya semula. Dalam pengemasan berita yang dilakukan oleh infotainment HotShot terkait dengan berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013. Kontruksi yang ditekankan lebih kepada saling mengoreksi diri dan memaafkan diantara pihak yang berpolemik. Hal ini dapat dilihat dari closing statement masing-masing pihak baik dari ustadz Solmed maupun Sringantin. Sringantin menyatakan, “kepada semua ustadz baik yang sudah terkenal maupun yang belum terkenal jika niatnya ingin berbagi kebahagiaan silakan datang ke Hongkong tanpa memasang tariff. Dan dari ustadz Solmed, “semuanya sudah clear sudah saling memaafkan dan menegaskan untuk kembali menata kembali jalan dakwah yang lebih baik lagi dan lebih cerah”. .
69
B. Saran Berdasarkan hasil penelitian, peneliti memberi saran kepada redaksi program Hotshot dan wartawan, masing-masing: 1.
Bagi redaksi infotainment HotShot agar senantiasa menyajikan berita yang membawa kesejukan dan penyelesaian terhadap setiap konflik yang terjadi seperti pada berita ustadz Solmed tanggal 23 Agustus 2013.
2.
Bagi wartawan dalam melaporkan berita hendaknya menanggalkan biasbias berita atau memisahkan opini, dan ideologi media, serta dalam melakukan pembentukan realitas hendaknya menyesuaikan dengan kebiasaan-kebiasaan yang biasa terjadi di masyarakat, karena suatu berita bisa berdampak luas pada kehidupan masyarakat, jadi jika realitas yang dibentuk tidak mencerminkan sisi baik maka akan berdampak buruk bagi masyarakat.
Daftar Wawancara Nama
: Wayan Mulus Eva Apriana
Jabatan
: Produser Infotainment Hotshot
Tanggal Wawancara
: 25 Mei 2014
Tempat
: Redaksi Infotainemnt Hotshot
Kenapa Pada Tanggal 23 Agustus 2013, Hotshot mengambil tema kekisruhan antara Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI di Hongkong? Ya, karena pada pertengahan bulan Agustus 2103 tersebut beberapa media sedang ramai memberitakan masalah Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI di Hongkong. Sebagai media hiburan Hotshot wajib mengangkat berita itu. Bagaimana Team Hotshot Mendapatkan Informasi Terkait masalah Ustadz Solmed dengan Jamaah TKI di Hongkong? Untuk informasi masalah ustadz Solmed tersebut, kita mendapatkan dari informasi dari beberapa teman media yanga ada di lapangan. Lalu dari isu tersebut kita me make sure berita tersebut lewat portal berita online yang kemungkinan sudah mempublish terlebih dahulu. Aku liat ternyata media online telah mengkonfirmasi isu tersebut dan udah mendapatkan jawabannya. Tapi kalau kita, sebagai media elektronik atau televise harus mendapatkan jawaban berupa gambar dan suara melalui ketemu langsung dengan ustadz Solmednya. Bagaimana Proses Proses pencarian Berita di Infotainment Hotshot Terkait Kasus Ustadz Solmed ini? Saya rasa semua media sama ya, pertama kita mencari narasumber yang berkaitan, lalu kita membuat janji secepat mungkin karena kita menghindari berita yang sudah lewat. Kita update, kita kejar narasumbernya. Jika mereka si narasumber masih menolak untuk di wawancara, biasanya kita menunggu di rumahnya atau tempat biasa narsum berada. Itu yang biasa di lakukan oleh teman teman Infotainment. Bagaimana Proses Pengemasan Berita di Infotainmet Hotshot? Biasa aja sih.. Materi dateng lalu materi tersebut akan di data oleh library apa saja yang telah di dapat dari hasil liputan si reporter. Dari laporan reporter biasanya asisten produser atau produser telah membuat angle atau arah berita yang akan di angkat. Nah dari angle yang di dapat dari produser atau asisten produser kemudian di arahkan ke scriptwriter yang bertugas menulis naskah berita yang akan diangkat. Scripwritter lalu mendengarkan dan melihat hasil liputan yang berupa wawancara dan stock shoot yang ada kaset atau card. Biasanya sih Scripwritter dengan produser ada tek tok atau komunikasi untuk menentukan angle atau arah berita yang menarik. Tapi berita yang menarik itu kita tetap
berpegang kepada aturan baku dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI). Dari hasil tulisan scriptwritter tersebut akan di share ke pihak Voice Over (VO) yang bertugas membacakan untuk mengisi narasi di program ini. Setelah proses VO selesai, suara yang di dapat akan di alihkan ke Editor yang bertugas mengedit video dan audionya. Oiya, kami redaksi juga kadang kadang ikut andil dalam pemilihan gambar yag sekiranya dibutuhkan dan menarik bagi kebutuhan program. Nah editor bertugas memotong gambar video dan mengikuti script yang telah dibikin. Dari proses editing tersebut, kita masih mengontrol sebelum materi liputan tersebut di kirim kepihak stasiun tivi, proses itu dinamakan Quality Control (QC). Format yag bisa dikirim ke pihak stasiun tv biasanya berbentuk kaset betacam atau ssd card. Setelah itu tayang deh.. Bagaimana Gaya Bahasa Yang Digunakan Infotainment Hotshot? Hotshot itu kan salah satu program infotainment yang penontonnya kebanyakan dari kalangan ibu rumah tangga walaupun nggak terlepas juga dari para penonton bapak bapak dan para remaja. Sebagai tayangan yang bersifat varian, Hotshot selalu menggunakan bahasa yang lugas, tegas dan mudah dimengerti sama penonton. Karena hotshot tayang pada jam 9 pagi, kami coba memberikan bahasa yang menuntun penonton terutama ibu ibu tidak perlu mikir mengenai bahasa yang kita gunakan. Begitulah Hotshot mencoba menggunakan bahasa yang menurut kami mudah masuk ke penontonnya.
Scriptwritter dan Produser Menentukan Angle, Bagaimana Sinergi Itu Dibangun? Ya, dalam menentukan angle memang andil dari produser dan scriptwriter menjadi penting. Kita dan Scriptwritter biasanya ngobrol atau diskusi tentang angle apa aja yang menarik atau berita yang belum di angkat di media lain. Gak jarang juga produser diberi masukan sama scriptwriter tentang berita yang menarik atau sebaliknya. Tapi kalau untuk menulis nasakh atau script itu memang tugas dan kerjaannya Scriptwritter. Pokoknya kalau masalah tulisan kita percayakan sama Scriptwritter. Dan tentu lewat pengawasan produser atau asisten produser.
Kenapa Berita tentang Kasus Ustadz Solmed Hanya di Sajikan dalam Satu Segmen Begini, hotshot itu kan masuk dalam program varian. Jadi berita yang kita sajikan juga dari bermacammacam berita salah satunya tentang kasus ustadz Solmed ini. Jarang sekali kita mengangkat Satu Narasumber lebih dari Satu segmen kecuali berita tersebut merupakan kasus besar dan kita mempunyai banyak materi. Untuk kasus ustadz Solmed ini kita menyajikannya dalam durasi 8-10 menit untuk Satu segmen. Kenapa Berita Tentang Kasus Ustadz Solmed hanya diangkat pada tanggal 23 Agutus 2013 Saja? Kita sebenarnya ingin mengangkat berita kasus tersebut, tapi Karena terbentur dengan waktu tayang hotshot kami memutuskan untuk tidak mengangkatnya kembali. Jadi setelah kami mengangkat berita tentang kasus ustadz Solmed pada tanggal 23 Agustus itu, kita mendapatkan perkembangan beritanya
pada hari Senin. Kalau kita ngangkat lagi di hari Jumat pasti berita dah basi. Jadi kami tidak mau ngangkat berita itu lagi. Apa Harapan Redaksi Hotshot Pada Saat Memberitakan Kasus Ustadz Somed ini? Harapan kita sih, agar masyarakat mendapatkan informasi dari pemberitaan kita dan dapat menjadi pembelajaran tentang kisruhnya Jamaah TKI di Hongkong dengan Ustadz Solmed. Dan yang tak kalah penting dari harapan kami adalah dari berita itu Ratting dan Share Hotshot juga bagus karena itu termasuk nyawa sebuah program. Jika Share dan Ratting bagus program Hotshot ini akan selalu ada. Itu aja sih.. Wawancara dengan Scriptwritter Hotshot Nama
:Nur Ratna Ningtyas
Jabatan : Scriptwritter
1. Bagaimana prosedur dalam menulis naskah di Infotainment Hotshot? Jika ditanya tentang prosedur, berarti Standrat Operation Prosedur (SOP) ya.. Jadi begini, sebelum saya menulis biasanya produser selalu memberi materi mater atau rundown yang akan disajikan. Disitu ada percakapan sharring tentang materi, tapi inintinya angle tetap dari produser. Lalu saya kembali ke ruang tulis untuk menulis naskah presenter. Setelah itu produser memberikan card atau kaset hasil liputan yang sudah landing ke meja redaksi. Dari situlah saya mulai kerja.. 2. Apa yang ada dalam benak anda terkait berita ustadz Solmed dengan Jamaah TKI Hongkong? Waktu itu emang saya belum update tentang kasus berita tersebut, lalu saya mencari dengan bantuan internet untuk mencari informasi tersebut sebagai bahan tulisan saya. Setelah mendapatkan beberapa informasi terkait kasus tersebut, saya mulai mengeksplore berita tersebut. 3. Bagaimana penulisan Naskah Berita Infotainment Hotshot Terkait Kasus Ustadz Solmed Dengan Jamaah TKI Hongkong? Berbekal dari hasil liputan dan wawancara yang didapat redaksi, saya menulis naskah. Setiap satu episode itu kan da beberapa segmen, setiap segmennya saya menulis naskah sesuai dengan arahan produser. Untuk segmen yang mengangkat kasus ustadz Solmed ini saya mendengarkan semua keterangan dari narasumber yang didapat saat liputan. Lalu dari semua materi liputan saya pilih beberapa keterangan yang penting dan nyambung dengan angle hotshot itu sendiri. 4. Bagaimana Bahasa yang Digunakan Hotshot Dalam Penulisan Naskah? Kalau untuk bahasa penulisan saya lebih menggunakan kata kata yang mengundang perhatian penonton.Ya, mungkin bisa dilihat dari script yang ada karena ini kan tayangan infotainment
yang penontonnya kebanyakan ibu ibu, jadi kita harus menggunakan kata kata yang mudah dimengerti dan agak sedikit mendramatisir. Biar menarik perhatian.. hehe..
DAFTAR PUSTAKA Al Mushlih, Abdullah. Prinsip Prinsip Islam untuk kehidupan. LP2SI AL-Haramain Barus, Wiling Sedia. Jurnalistik “Petunjuk Teknis Menulis Berita”. Erlangga. 2010. Bungin, Burhan. Kontruksi Sosial Media Massa “Kekuatan Pengaruh Media Massa, Iklan Televisi, dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L. Berger dan Thomas Luckman”. Jakarta: Kencana Prenada Media. 2008. Damayanti, Ika. Penerapan Unsur-Unsur Jurnalistik Dalam Infotainment, Jurnal Komuniti, V.2, No.1 Surakarta. 2010. Eriyanto. Analisis Framing “Kontruksi, Ideologi, dan Politik Media”. Yogyakarta: LKIS. 2012. Ishwara, Luwi. Jurnalisme Dasar Jakarta: Kompas Media Nusantara. 2005. Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2010. Moudri, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia. 2008. Mulyana, Deddy dan Prof, MA, Ph.D, Dr. Solatun, M.Si. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2008. Novia Windy, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Kashiko Nurudin, Jurnalisme Masa Kini. Jakarta: Rajawali Pers. 2009. Rahmat,
Jallaludin.Metode
Penelitian
Komunikasi.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya. 2012. Rolnicki, E Tom, dkk. Pengantar Dasar Jurnalisme. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 2008.
Santana, Septiawan. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2005. SIP Romli, M Syamsul Asep. Juranlistik Dakwah Visi dan Misi Dakwah Bil Qalam. PT Remaja Rosadakarya. Bandung. 2003. Soehartono, Irawan. Metode Penelitian Sosial Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Lainnya.
Bandung: Remaja Rosdakarya.
1995. Sumadiria, Haris AS. Jurnalistik Indonesia “Menulis Berita Dan Feature” Bandung: Simbosa Rekatama Media. 2008. Syahputra, Iswandi. Jurnalistik Infotainment, Kancah Baru Jurnalistik dalam Industry Televisi. Yogyakarta: Pilar Media. 2006. Tebba, Sudirman. Jurnalistik Baru. Ciputat: Kalam Indonesia. 2005. www.youtube.com