eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Konservasi Kesenian Karinding oleh Komunitas Karinding Attack (Karat) dalam Upaya Pelestarian Budaya Seni Sunda Amalia Ayuni Hakim1, Elvinaro Ardianto2, Hanny Hafiar3 Jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimanakah konservasi kesenian karinding oleh komunitas Karinding Attack (Karat) dalam upaya pelestarian budaya seni sunda. Metode penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus eksploratif. Data penelitian diambil dari wawancara mendalam, observasi partisipan, pengamatan yang terjadi di lapangan, studi pustaka dan dokumentasi. Sampel dari penelitian ini adalah seluruh anggota Karinding Attack atau yang bisa kita sebut saja sebagai Karat dan seorang pemimpin kesenian karinding di Parakan Muncang dengan menggunakan teknik purposive sampling (pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu). Hasil penelitian menunjukan pemahaman para anggota Karat mengenai karinding merupakan pemaknaan dari sebuah filosofi karinding yang berasal dari Parakan Muncang, yakni filosofi Yakin, Sabar, dan Sadar. Terdapat dua motif para anggota Karat bergabung dalam Karinding Attack, yang pertama memiliki kesamaan pendapat akan keunikan dan keanehan karinding tapi mempunyai makna yang bisa berguna untuk perkembangan musik di Indonesia terutama yang berasal dari musik daerah juga berguna untuk bekal menjalani kehidupan di masyarakat luas. Selain itu motif kedua yang ditemukan karena timbulnya keinginan untuk memperkenalkan kembali karinding dan mengembangkan karinding agar tidak dinyatakan hilang kembali karena termakan zaman dan kalah saing dengan alat musik modern lainnya. Terdapat lima pola perilaku komunikasi anggota komunitas Karat di lingkungan pada tahap persiapan pertunjukan, saat pertunjukan dan setelah pertunjukan Kesimpulan dari penelitian ini yaitu adanya upaya yang dilakukan oleh komunitas Karat untuk melestarikan karinding sebagai kesenian sunda dan penyampaian pesan kepada masyarakat luas bahwa karinding perlu dipertahankan dan dilestarikan dengan membuat sebuah karya baru agar karinding bisa bertahan lama dan semakin berkembang. Saran peneliti mengenai penelitian ini sebaiknya Karat lebih memperdalam lagi mengenai sejarah dan pemahaman karinding dan bisa di dokumentasikan agar bisa dijadikan alat musik nasional dan sosialisasi mengenai karinding lebih dikonsepkan menarik dan bersifat untuk khalayak luas. Kata Kunci
: pelestarian budaya sunda, preservasi, budaya sunda
1
Penulis Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping 2
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 1 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
ABSTRACT The purpose of this study is to find out how the conservation of karinding arts by Karinding Attack's (Karat) community in efforts to preservation sundanese arts culture. This research use qualitative exploratory method in case study approach. The research data was taken from in-depth interviews, participant observation, observation in the field, literature and documentation. Samples from this study are all members of Karinding Attack or we can called them Karat and a leader in the arts karinding Parakan Muncang using purposive sampling techniques (sampling with particular consideration of data sources). The results showed an understanding of the members of the rust on the meaning of karinding, such as karinding a philosophy which derived from Parakan Muncang, such as philosophy Confident, Patience, and Aware. There are two motives of the members joined in Karat, first is have same opinion in the uniqueness and rarity about karinding but has a meaning that could be useful for the development of music in Indonesia, especially that derived from folk music is also useful for live stock in the wider community. Second motifs are found because of the emergence of a desire to reintroduce and develop karinding so that karinding will not missing again because the time consumed and less competitive with other modern instruments. There are five patterns of communication behavior in the environment of Karat members, from the preparation stage performances, then while the show and after the show. The conclusion from this study there are many effort from Karat’s community to preservation karinding as sundanese arts and send a message to all common people that karinding needs to be defended and preserved with creating a new art work in order for karinding to standing still and growing. Advice from researchers, Karat should further deepen about the history and understanding of karinding which can be documented to be used as an instrument national later and socialization about karinding drafted more attractive and for a wide audience. Kata Kunci
: preservation sundanese arts culture, preservation, sundanese arts Culture
Latar Belakang
dengan musik beraliran deathemetal. Hal
Adanya perkembangan musik yang
ini membuat peneliti tertarik untuk
menggeliat di daerah Ujungberung yang
meneleti mengenai upaya apa saja yang
terkenal dengan komunitas Ujungberung
dilakukan oleh komunitas tersebut untuk
Rebels
dapat mengangkat kembali karinding ke
dimana
terdapat
banyak
komunitas pecinta aliran musik keras
permukaan
atau deathemetal yang ada di sekitar
deathmetal sendiri masih dipandang
Bandung. Musik yang berasal dari
sebelah mata oleh masyarakat umum.
instrumen sunda yang sudah lama hilang
Kultur kesenian rupanya tak lekang dari
yaitu karinding yang dipadu padankan
generasi
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
muda
padahal
komunitas
Ujungberung
walau
Page 2 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Ujungberung kemudian
oleh
waditra karuhun sunda yang terbuat dari
kultur industri. Daya eksplorasi kesenian
pelepah kawung (batang pohon aren),
yang tinggi membuat tipikal seniman-
dan Awi (bambu) berukuran kurang lebih
seniman muda Ujungberung terbuka
20cm x 1cm. Sebuah alat musik yang
terhadap
kesenian.
cukup tua yang konon sebagai alat yang
Salah satu yang kemudian berkembang
telah digunakan karuhun (orang tua)
pesat
sejak
segala
di
dibom
pengaruh
Ujungberung
selain
seni
tradisional adalah musik rock/metal.
jaman
sebelum
ditemukannya
Kecapi, yang usia kecapi itu sendiri
Di daerah Ujungberung, Karinding
sudah mencapai lebih dari lima ratus
digunakan sebagai alat musik pengiring
tahun yang lalu, diperkirakan alat ini
warga belajar silat. Sementara di daerah
sudah lebih tua dari 600 tahun dan ada
Parakan Muncung, ada satu sosok yang
yang menyebutkan bahwa alat ini sudah
mempopulerkan alat musik ini, yakni
dipergunakan sejak jaman purba dulu
Abah Olot. Abah Olot yang berasal dari
sekitar era megalitikum.
Parakan Muncang ini merupakan anak
Zaman dulu alat ini dimainkan
dari Entang Sumarna yang merupakan
untuk mengusir sepi dimalam hari,juga
seorang pembuat dan musisi Karinding
sebagai pemikat hati, serta berfungsi
di kawasan Manabaya, Cimanggung,
sebagai alat untuk mengusir hama
Parakan Muncang. Bersama grup Giri
dengan suara yang dihasilkannya. Suara
Kerenceng,
yang
menyebar
Karinding di
kemudian
Cicalengka
dan
dihasilkan
oleh
alat
musik
karinding membuat hama padi tidak
menginspirasi seniman muda untuk turut
mendekat
menyakitkan
buat
berpartisipasi mengeksplorasi Karinding
hama tersebut. Karena suara
yang
serta memperkenalkannya ke publik.
dihasilkan berupa getaran yang tidak
Ketekunan Abah Olot pun membuahkan
begitu jelas terdengar
hasil. Karinding yang tadinya dikenal
manusia, dalam ilmu suara, suara yang
sebatas kalangan tertentu kini dilirik juga
dihasilkan masuk kedalam kategori suara
oleh
di
low decibel, yang getaran ini cuma bisa
komunitas
didengar oleh jenis binatang jenis insect,
kelompok
Ujungberung,
musik yakni
metal
Ujungberung Rebels. Karinding adalah
alat
oleh telinga
konon inilah yang dikenal sekarang
merupakan musik
karena
Karinding
tradisional
sebagai suara ultrasonik.
atau
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 3 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Seiring dengan berjalannya waktu,
personil
yang
memutuskan
untuk
ternyata ada seorang tokoh Karawitan di
bersama dalam sebuah band bernama
bandung yang memodifikasi karinding,
Karat adalah Mang Engkus, Mang Utun,
dari karinding generasi awal /karinding
Ki Amenk, Man Jasad, Kimung, Okid,
buhun yang tidak mempunyai tangga
Wisnu, Hendra, dan Iman Zimbot.
nada. Karinding tidak memiliki nada-
Awalnya, kelompok ini banyak bermain
nada yang permanen seperti halnya
papalidan
piano, tinggi rendah nada Karinding
hingga mencapai titik trans di antara
ditentukan oleh kemampuan mengolah
personil lainnya. Sesi ini di kemudian
gema getaran suara di rongga mulut.
hari banyak membantu antara personil
Kepekaaan rasa sangat diperlukan dalam
untuk saling memahami rasa yang
memainkan instrumen ini.
diciptakan satu sama lainnya. Sesi ini
Dan
disela
berkembangnya
atau
bermain
karinding
juga membantu pemahaman Karat akan
karinding oleh tokoh-tokoh karawitan di
pakem-pakem
Bandung Karinding Attack lahir dari
tradisional karena permaianan ini banyak
sebuah komunitas yang sama sekali
dimainkan dalam pakem-pakem lama
bukan menjadi sorotan para tokoh
yang sudah ada. Pada kelanjutannya,
karawitan maupun para pengamat musik.
Karat
Karinding Attack atau yang bisa kita
menciptakan irama dan ketukan baru
sebut dengan singkatan Karat, adalah
dalam permainan karinding. Karena
sebuah komunitas yang terbentuk karena
memiliki latar belakang kultur metal
keterertarikan
nilai-nilai
yang kuat, lagu-lagu yang kemudian
kesederhanaan, falsafah, serta nada yang
diciptakan Karat lebih kental dengan
dihasilkan oleh alat musik karinding.
nuansa punk dan metal.
dengan
permainan
mulai
memcoba
karinding
untuk
Komunitas yang terlahir dari induk komunitas Ujungberung Rebels. Di
awal-awal
penggarapannya,
Metodologi Metode penelitian yang digunakan
komunitas ini terdiri dari Mang Engkus,
pada
Mang Utun, Ki Amenk, Man Jasad,
penelitian
Kimung, Okid, Wisnu, Hendra, Iman
menggunakan pendekatan studi kasus
Zimbot, Gustaff, Ranti, Gustavo, Kimo,
eksploratif. Data penelitian diambil dari
Ari, Kiki, Diki, dan lain-lain. Namun
wawancara
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
penelitian
ini
adalah
kualitatif
mendalam,
metode dengan
observasi
Page 4 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
partisipan, pengamatan yang terjadi di
dan mengartikan fenomena tersebut
lapangan,
penelitian
studi
pustaka
dan
kualitatif
adalah
proses
dokumentasi. Sampel dari penelitian ini
penelitian untuk mengerti berdasarkan
adalah seluruh anggota Karinding Attack
tradisi metodologi yang berbeda, yang
atau yang bisa kita sebut saja sebagai
menyelidiki
Karat dan seorang pemimpin kesenian
permasalahan manusia.
karinding di Parakan Muncang dengan
kehidupan
sosial
dan
Studi Kasus adalah uraian dan
menggunakan teknik purposive sampling
penjelasan
(pengambilan
berbagai aspek seorang individu, suatu
sample
sumber
data
dengan pertimbangan tertentu). Metodologi
penelitian
komprehensif
mengenai
kelompok, suatu organisasi (komunitas), kualitatif
suatu program, atau suatu situasi sosial.
tidak mengandalkan bukti berdasarkan
Penelitian
logika matematis, prinsip angka, atau
menelaah
metode
yang
mengenai subjek yang diteliti. Mereka
sebenarnya, isyarat, dan tindakan sosial
sering menggunakan berbagai metode:
lainnya adalah bahan mentah untuk
wawancara (riwayat hidup), pengamatan,
analisis kualitatif.
penelaahan dokumen, (hasil) survei dan
statistik.
Penelitian
Pembicaraan
kualitatif
Bogdan
dan
Taylor,
sebagai
prosedur
studi
kasus
sebanyak
berupaya
mungkin
data
menurut
data apapun untuk menguraikan suatu
didefinisikan
studi kasus secara terinci (Mulyana,
penelitian
yang
2006). Penelitian studi kasus (case
menghasilkan data deskriptif berupa
study) atau penelitian lapangan (field
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
study) dimaksudkan untuk mempelajari
orang atau perilaku yang dapat diamati.
secara intensif tentang latar belakang
(Moleong, 2003:3)
masalah
Denzin dan Lincoln (Moleong, 2005:5)
mendefinisikan
penelitian
keadaan
dan
posisi
suatu
peristiwa yang sedang berlangsung saat ini, serta interaksi lingkungan unit sosial
kualitatif sebagai sebuah penelitian yang
tertentu
memiliki
(given). Subjek penelitian dapat berupa
fokus,
multimetode,
yang
bersifat
adanya
melibatkan interpretasi, dan pendekatan
individu,
naturalistic kepada subjek penelitian,
masyarakat.
kualitatif meneliti hal-hal yang terjadi
merupakan studi mendalam mengenai
disekitar kehidupan, berusaha mengerti
unit sosial tertentu dan hasil penelitian
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
kelompok,
apa
Penelitian
institusi
atau
case
study
Page 5 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
tersebut memberikan gambaran luas
pendekatan penelitian yang digunakan
serta mendalam mengenai unit sosial
untuk meneliti sesuatu (yang menarik
tertentu. Subjek yang diteliti relatif
perhatian) yang belum diketahui, belum
terbatas, namun variabel-variabel dan
dipahami, belum dikenali, dengan baik.
fokus
Peneliti
yang
diteliti
sangat
luas
dimensinya (Danim, 2002 ). Penelitian
studi
menggunakan
pertanyaan
penelitian yang berdasarkan pada acuan dapat
metode penelitian kualitatif studi kasus
dibedakan menjadi 3 jenis penelitian,
eksploratif yang menggunakan asumsi
yaitu penelitian studi kasus eksploratori,
pertanyaan
“bagaimana”.
deskriptif, dan eksplanatori (kausal).
penelitian
tersebut
Studi kasus eksploratori bertujuan untuk
mempertanyakan
merumuskan pertanyaan atau hipotesis
komunitas Karinding Attack memahami
dari suatu penelitian (yang belum tentu
kesenian karinding ? Lalu bagaimana
menggunakan
Pertanyaan
antara
bagaimana
lain anggota
kasus)
atau
motif anggota untuk bergabung dalam
dari
suatu
komunitas Karinding Attack ? Dan
prosedur penelitian yang diinginkan,
bagaimana perilaku komunikasi anggota
cara pengumpulan data, bahkan strategi
komunitas
analisis data. Apabila hal-hal tersebut
lingkungan dalam upaya melestarikan
telah ditetapkan, maka studi kasus
karinding sebagai budaya seni sunda?.
menetapkan
studi
kasus
kelayakan
Karinding
Attack
di
eksploratori pun berakhir. Studi kasus
Sementara itu tujuan penelitian ini
deskriptif menyajikan deskripsi lengkap
adalah untuk mengetahui bagaimanakah
dari suatu fenomena yang diamati dalam
konservasi
konteks yang nyata. Sedangkan studi
komunitas Karinding Attack (Karat)
kasus
dalam upaya pelestarian budaya seni
eksplanatori
berusaha
membuktikan suatu hubungan sebab-
kesenian
karinding
oleh
sunda.
akibat dengan memerikan kejelasan terhadap fenomena yang diamati. Dalam penelitian
ini
peneliti
mengambil
penelitian studi kasus dengan jenis studi kasus eksploratori. Studi kasus pada jenis penelitian eksploratif sendiri merupakan salah satu
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Hasil dan Kesimpulan Berdasarkan
konservasi
hasil
kesenian
penelitian
karinding
oleh
komunitas Karinding Attack (Karat) dalam upaya pelestarian budaya seni sunda yang telah dilakukan melalui
Page 6 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
berbagai cara teknik pengumpulan data,
wangian memiliki kepanjangan dari
seperti wawancara mendalam, observasi
silih wangian ka papada jalma yang
atau
studi
berarti saling mengasihi kepada
kepustakaan, maka dapat disimpulkan
sesama agar tercipta kerukunan dan
bahwa :
kesejahteraan dengan sesama. Selain
1.
Pemahaman para anggota Karat
itu kegunaan berkesenian adalah
mengenai
merupakan
sebagai penyeimbang agar amarah
sebuah filosofi
yang ada dalam diri tidak serta
studi
lapangan,
dan
karinding
pemaknaan dari
karinding yang berasal dari Parakan
merta
Muncang, yakni filosofi Yakin,
berkesenian bisa memendam amarah
Sabar, dan Sadar. Hal tersebut
kita karena bersenian akan meredam
merupakan ajaran dari seseorang
rasa
yang disebut sebagai guru mereka
memainkan sebuat alat musik atau
yang juga merupakan pimpinan dari
hanya sekedar menikmati musik.
grup
kesenian
Kerenceng
karinding
Giri
berasal
dari
yang
2.
menguasai
amarah
jiwa
dengan
kita,
cara
Terdapat dua motif para anggota Karat bergabung dalam Karinding
Parakan Muncang. Dari gurunya lah
Attack,
para anggota Karat mempelajari
kesamaan pendapat akan keunikan
tentang
cara
dan
cara
mempunyai
karinding
memainkan
dari
hingga
yang
pertama
keanehan
memiliki
karinding
makna
yang
tapi bisa
pembuatannya, juga mempelajari
berguna untuk perkembangan musik
mengenai makna karinding yang
di Indonesia terutama yang berasal
sudah
para
dari musik daerah juga berguna
Muncang.
untuk bekal menjalani kehidupan di
Pemahaman yang diberikan kepada
masyarakat luas. Selain itu motif
Karat dari mulai cerita awal mula
kedua
karinding yang ada di Parakan
timbulnya
Muncang
pemahaman
memperkenalkan kembali karinding
mengenai makna karinding dan
dan mengembangkan karinding agar
kesenian yang berkaitan dengan
tidak dinyatakan hilang kembali
semboyan tanah pasundan yakni
karena termakan zaman dan kalah
di
sesepuh
tanamkan Parakan
hingga
oleh
yang
ditemukan keinginan
karena untuk
Siliwangi berasal dari kata silih
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 7 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
3.
saing dengan alat musik modern
menyiapkan
lainnya.
perlengkapan wajib lain, (d)
Terdapat
lima
komunikasi
pola
anggota
perilaku komunitas
Karat di lingkungan pada tahap persiapan
pertujukan,
saat
pertunjukan dan setelah pertunjukan
a. Persiapan :
melalui
internet
para
pengrajin
karinding
maupun
mobile phone. Komunikan : orang-orang muda berusia produktif,
setiap
Media : (a) membuka jalan
dan
publikasi atau pemberitaan
Komunikator
yakni :
kostum
:
orang
mengajak untuk
memainkan karinding karena senang dan unik,
untuk memasarkan karinding dan memberikan tutorial cara bermain karinding dengan gratis,
(b)
membawa
karinding kemana saja dan memainkannya
hingga
menarik
perhatian
sekitar,
(c)
tulisan
Jurnal
orang
memposting Karat
dan
menerbitkan sebuah buku. Pesan : (a) karinding alat instrumen yang aneh dan tidak banyak orang yang mengetahuinya,
(d)
cerita
asal muasal karinding yang beragam. Channel : (a) pemilihan lagu dan
instrumen
pembuka
untuk acara tersebut, (b) latihan atau praktek dari apa yang telah diputuskan, (c)
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 8 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Pesan : (a). untuk menjaga
b. Saat Pertunjukkan : Media
:
sosialisasi
ketika
hidup kita dari hal-hal yang
Karat sedang mengisi acara,
negatif, (b) menjalani hidup
Pesan : instrumen yang unik,
dengan sabar, hidup penuh
terbuat dari bambu, kecil dan
kesederhaan dan rendah hati
mengeluarkan
kepada sesama
suara
yang
Channel
unik, Channel : (a) bermain dengan santai dan penuh rasa percaya diri
sehingga
terkesan
:
publikasi
atau
pemberitaan melalui internet maupun mobile phone. Komunikan
:
orang-orang
menikmati aransemen yang
muda yang kreatif dan sadar
tengah
akan kebutuhan dan pengaruh
dimainkan,
(b)
mengajak
audiens
yang
membawa
karinding
untuk
karinding
memainkannya bersama-sama,
mainkan,
Komunikan
:
orang-orang
muda berusia produktif, Komunikator
:
positif
dari
alat yang
musik mereka
Komunikator : (a) merubah mindset
bahwa
karinding
mengajak
adalah musik modern yang
setiap orang untuk memainkan
bisa dikolaborasikan dengan
karinding
aliran musik apa pun, (b)
dan
menikmati
musik yang mereka mainkan. c. Setelah Pertunjukan :
menjadi inspirasi untuk daerah lain yang mempunyai musik
Media : (a) membuka kelas
tradisional
agar
bisa
karinding, (b) memanfaatkan
mengangkat kembali musik
fasilitas latihan di CR dan
tradisional
GIM
melestarikannya.
sebagai
sosialisasi,
berdiskusi
berkumpul karinding, tulisan
tempat
(c)
Jurnal
dan
ikut
dan
Dari keseluruhan kesimpulan yang
mengenai
telah diambil ternyata hasil penelitian ini
memposting
mengacu pada adanya upaya yang
Karatl
dilakukan oleh komunitas Karat untuk
dan
menerbitkan sebuah buku.
melestarikan karinding sebagai kesenian sunda dan penyampaian pesan kepada
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 9 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
masyarakat luas bahwa karinding perlu
1. Makna yang sudah terterap di
dipertahankan dan dilestarikan dengan
anggota
Karat
membuat
sebuah
karinding
karinding
bisa
baru
agar
pemahaman
lama
dan
sudah cukup menunjang mereka
semakin berkembang. Seperti pernyataan
untuk membagi ilmu mereka
yang dikutip dari salah seorang anggota
mengenai karinding dan alat
komunitas Karat yang aktif dengan
musik tradisional bambu lainnya.
tulisan-tulisannya mengenai Karat yakni
Tapi berdasarkan informasi yang
Satu hal yang benar-benar dipahami
diterima peneliti begitu banyak
Karat dalam mengembangkan musik
cerita asal muasal karinding dari
adalah
berbagai
bahwa
karya
tentang
bertahan
sejak
awal
dan
hanya
daerah Jawa Barat sendiri ada
ekspresi musikalitas saja yang berbeda-
baiknya untuk mengetahui cerita
beda sehingga menghasilkan berbagai
asal muasal dari karinding di
hasrat music yang oleh industri disebut
tanah pasundan dan menarik
sebagai genre. Oleh karena itu, Karat
kesimpulan dari ke semua cerita
lantas memandang karinding sebagai
tersebut. Hal ini bisa dijadikan
satu musik yang bisa bersatu dengan
tambahan
musik lainnya. Karat melihat salah satu
memperkaya tentang pemahaman
sebab
karinding dan juga bisa dijadikan
diciptakan
musik
adalah
mengapa
satu
karinding
sempat
daerah
dirasa
khususnya
masukan
digosipkan punah adalah karena kurang
sebagai
luwesnya musisi karinding masa lalu
untuk melengkapi persyaratan
dalam mengembangkan seni ini seiring
karinding dijadikan alat musik
dengan perkembangan zaman. Ini adalah
nasional
tipikal permasalahan musisi tradisional
berbagai sekolah umum.
pada umumnya yang selalu merasa
dokumen
untuk
dan
tambahan
dipelajari
di
2. Cara mensosialisasikan karinding
inferior jika berhadapan dengan sesuatu
ada
baiknya
menggunakan
hal yang dikesankan sebagai ‘modern’.
konsep yang lebih unik seperti
Setelah peneliti melakukan analisis
halnya dengan membuat kelas
dan menarik kesimpulan, peneliti akan
terbuka ketika ada event-event
mencoba memberikan saran sebagai
besar yang ada di sekitar Jawa
berikut:
Barat maupun di kota-kota besar
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 10 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
Jawa Barat sehingga orang-orang lebih
mudah
penasaran
tertarik
dan
lebih
dan
bersifat
Selain itu peneliti juga menemukan keberadaan goals Karat yang disebutkan oleh
salah
seorang informan
yang
untuk umum. Tidak hanya pada
berasal dari anggota komunitas Karat.
saat akan mengisi sebuah acara
Goals Karat ada 2, yakni yang pertama
juga
untuk
merubah mindset semua orang bahwa
underground
karinding bukan lah musik tradisional
bukan
penikmat atau
hanya
musik
deathmetal
saja.
Tapi
yang ketinggalan zaman tapi musik
mencakup semua jenis aliran
modern
yang
bisa
dikolaborasikan
musik untuk mecapai sasaran
dengan aliran musik apa pun dan goals
atau target lebih luas lagi.
yang kedua adalah menjadi inspirasi
3. Dalam hal aransemen lagu dan
untuk daerah lain yang mempunyai
kolaborasi Karat sudah banyak
musik tradisional agar bisa mengangkat
mempunyai
kembali musik tradisional tersebut dan
referensi
yang
didapat
tinggal
ikut
mengaplikasikannya
secara
musik kesenian tradisional asli Indonesia
kreatif dalam alat musik yang
tidak dikatakan hilang dan punah oleh
berbahan
yang
generasi penerus kita nantinya. Kedua
memang dijadikan alat musik
goals ini juga merupakan harapan dari
insrtumen
para
para informan yang terdiri dari para
anggota Karat. Hanya saja di
anggota Karat tentang Karinding dan
album
Karat itu sendiri
dasar
utama
pertama
bambu
untuk
Karat
masih
banyak yang kurang. Diharapkan
melestarikannya
Atas
segala
sehingga
konsistensi
alat
dan
untuk album selanjutnya lagu-
komitmen Karat dalam melestarikan
lagu aransemen Karat bisa lebih
serta mengembangkan musik karinding,
kaya
tekhnik
kelompok metal Ujungberung Rebels di
memainkan alat-alat dari bambu
mana Karat lahir selalu disebut-sebut
tersebut dan isi atau bobot lagu
sebagai
yang dibawakan terutama dalam
perhatian dan kepedulian masyarakat
hal
luas terhadap keberadaan seni karinding
akan
lirik
nuansa
lebih
berimajinasi,
bersifat positif dan membangun.
kelompok
yang
memicu
ini. Karinding hari ini banyak ditemukan juga dimainkan di kalangan anak-anak
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 11 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
muda dari ranah musik punk atau metal.
inspirasi musik mereka karena yang
Untunglah ranah musik ini merupakan
memainkan
ranah musik yang paling perhatian
keseluruhannya berbahan dasar bambu
terhadap regenasi serta peningkatan
hanya Karat yang baru berani menembus
kualitas pemahaman generasi muda akan
industri pasar musik. Selebihnya belum
sejarah
bermunculan.
serta
kehidupan
sosial
instrumen
Maka
yang
hal
untuk
budayanya. Walaupun memang masih
menciptakan sesuatu yang baru dari
banyak masyarakat yang memandang
karinding adalah tantangan yang sangat
sebelah mata dan mencibir aliran musik
menjanjikan,
yang mendominasi dan terasa kental di
limpahan
background para anggota komunitas
menjanjikan sebuah sejarah baru di
Karat
industri
dan
juga
di
komunitas
selain
materi
musik
menjanjikan
tantangan
Indonesia
dan
menuliskan
latar belakang yang telah diambil pada
penggerak untuk menyelamatkan dan
pembahasan awal sebelumnya bahwa
melestarikan kesenian daerah yang mulai
daya eksplorasi kesenian yang tinggi
punah dan dinilai ketinggalan zaman. Pada
awal
mereka
bisa
Ujungberung Rebels. Kembali lagi pada
membuat tipikal seniman-seniman muda
nama
tersebut
sebagai
kemunculan
Karat,
Ujungberung terbuka terhadap segala
mereka memang tidak pernah berfikir ke
pengaruh kesenian.
arah untuk melestarikan karinding tapi
Tidak
dipungkiri
bahwa
Karat
lama
kelamaan
pemikiran
tersebut
mempunyai posisi yang istimewa di
diamini oleh para anggota Karat secara
tengah maraknya fenomena band yang
langsung dan tidak langsung, dan secara
kebanyakan mengidolakan para pemain
sadar maupun tidak disadari oleh mereka
band yang ada di negeri daerah barat.
bahwa mereka sudah ikut melestarikan
Karat menciptakan aransemen musik
karinding dan menciptakan hal yang
yang baru, yang unik, yang berasal dari
baru.
pemikiran dan pengetahuan para anggota
Penilaian
masyarakat
mengenai
Karat mengenai penguasaan tekhnik
karinding sekarang sudah mulai terbuka
memainkan karinding dan alat musik
selain
lainnya yang digunakan Karat. Diakui
dipublikasikan baik dalam media cetak
sendiri oleh Karat para anggotanya
dan elektronik. Sudah banyak yang
kesulitan menemukan sumber untuk
mulai tertarik untuk meliput tentang
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
karena
Karat
sudah
banyak
Page 12 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
kegiatan
Karat.
Seniman
cerdas
menghasilkan karya yang cerdas dan sangat
berguna
untuk
kehidupan
masyarakat luas. Musisi yang baik menghasilkan musik yang bagus dan memiliki
makna
yang
baik
untuk
disampaikan kepada masyarakat luas.
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 13 of 14
eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vo.1., No.1 (2012)
DAFTAR PUSTAKA
Ardianto, Elvinaro dan Bambang Q-Anees. 2007. Filsafat Ilmu Komunikasi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Ardianto, Elvinaro. 2010. Metode Penelitian untuk Public Relations Kuantitatif dan Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media Ardianto, Elvinaro. 2009. Public Relations Praktis. Bandung: Widya Padjadjaran Bungin, Burhan. 2008. Sosiologi Komunikasi, Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana Prenda Media Group Maleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyana, Deddy. Rakhmat Jalaludin. 2001. Komunikasi Antarbudaya: Panduan Berkomunikasi Dengan Orang-orang Berbeda Budaya. Bandung: Remaja Rosdakarya Nasution, S. 1996. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianto. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Remaja Rosdakarya Yin, Robert K. 1996. Studi Kasus. Bandung: Rosdakarya
Sumber lain : Creswell, Jhon W. 2007. Qualitative Inquiry and Research Design. Amerika: Sage Publications, Inc. Diakses pada tanggal 22 Maret 2012
Amalia Ayuni Hakim - Konservasi Kesenian Karinding... Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi © 2012 http://journals.unpad.ac.id
Page 14 of 14