Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
KONSEP TRANSAKSI MULTI E-COMMERCE SATU PINTU MENGGUNAKAN WEB SERVICE Joko Triyono1 1
Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28 Balapan Yogyakarta 55222 Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mencari alternatif untuk merancang konsep arsitektur sistem terdistribusi dengan web service yang akan diimplementasikan pada transaksi multi e-commerce. Dari studi ini diharapkan akan didapatkan sebuah arsitektur sistem terdistribusi yang bisa mengatasi tersebarnya informasi pada beberapa ecommerce sehingga konsumen akan dengan mudah melakukan transaksi cukup melalui satu pintu. Diharapkan aplikasi ini bisa memberikan informasi kepada end user-nya dengan mengambil dari sumber data atau ecommerce yang telah tergabungsertamelakukan transaksi tanpa harus mengakses secara langsung e-commerce yang ada. Rancangan ini dikembangkan dan dibangun menggunakan php dan nusoap. Rancangan difokuskan dalam mengelola sistem terdistribusi dengan menggunakan web service. Proses transaksi dilakukan melalui satu sistem portal sebagai client web service, sedangkan e-commerce yang tergabung atau terdaftar akan dijadikan sebagai server web service. User melalui portal melakukan transaksi yang kemudian web service akan mencari data tersebut ke seluruh e-commerce yang telah terhubung dan hasilnya akan di tampilkan di portal, setelah user melakukan konfirmasi untuk melakukan order, maka order tersebut akan di kirimkan ke e-commerce yang memiliki data tersebut melalui web service. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan web service ini, maka keberagaman database dari masing-masing e-commerce tidak menjadi kendala karena client tidak secara langsung mengakses database e-commerce. Kata kunci: client, e-commerce, portal, server, terdistribusi, transaksi, web-service
PENDAHULUAN Saat ini hampir semua bisnis sudah masuk ke dunia e-commerce, mulai dari produk kerajinan tradisional yang ada di pelosok daerah sampai hasil teknologi modern. E-commerce sudah merambah kesemua area real bisnis. Sehingga tidaklah mengherankan banyak sekali produk-produk software ecommerce baik yang gratis sampai yang berbayar. Namun pada kenyataannya kita kadang mengalami kesulitan karena banyaknya e-commerce yang menawarkan produk yang hampir atau bahkan sama, selain itu tingkat kepercayaan konsumen terhadap e-commerce masih belum begitu sepadan dengan tingkat pertumbuhan e-commerce. Berbelanja melalui e-commerce dilakukan dengan melakukan kunjungan ke web yang menyediakan produk yang dicari, baik melalui hasil pencarian dari mesin pencari maupun telah memiliki referensi e-commerce yang akan di tuju. Tentunya membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit. Selain itu masalah yang sering muncul dalam e-commerce adalah jika produk yang dicari tidak semuanya tersedia di suatu e-commerce, maka akan dilakukan transaksi lagi di e-commerce yang lain, sampai kebutuhan akan produk yang di cari terpenuhi. Tentunya ini bukan merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk mengembangkan penelitian tentang Konsep Transaksi Multi e-Commerce Satu Pintu menggunakan Web Service, dengan sebuah tujuan untuk memudahkan pengguna e-commerce dalam melakukan transaksi dan pemilik e-commerce dalam meningkatkan service kepada konsumen, sehingga akan tercipta sebuah sinergi positif yang akan menguntungkan kedua-belah pihak. Dari sisi pemilik e-commerce, sistem yang telah ada atau yang sudah dipakai tidak akan terganggu, artinya tetap berjalan seperti semula. Rahman Takdir dalam tesisnya (Takdir, 2011) tentang Aplikasi Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Web Services (Studi Kasus : Bappeda Gorontalo) menyatakan fakta bahwa BAPPEDA Provinsi Gorontalo tidak berintegrasi dengan aplikasi program yang sudah ada ke unit lain bekerja dan tidak bisa disediakan aplikasi rencana daerah ke organisasi lain. Dalam penelitiannya, dianalisis dan dirancang dari sistem untuk pengaturan perencanaan daerah. Metode ini terdiri dari studi kepustakaan dengan konsep yang relevan dari layanan web, mengumpulkan data BAPPEDA Gorontalo plannings Provinsi. Kemudian akan dilaksanakan dengan B-308
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
banyak bahasa pemrograman, DBMS banyak, dan sistem operasi yang berbeda. Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi dari rencana pemerintah menggunakan layanan web sebagai alat komunikasi data. Hal ini tidak menggunakan platform yang berbeda dari sistem operasi, bahasa pemrograman dan DBMS sebagai aplikasi terintegrasi. Edhy Sutanta dalam journalnya (Sutanta & Mustofa, 2012) menjelaskan tentang pemanfaatan Web Service untuk sinkronisasi data antar sistem informasi dalam e-gov di Pemkab Bantul Yogyakarta, dengan menggabungkan sekitar 22 aplikasi yang sebagian besar diakses dari http://bantulkab.go.id. Konsep E-Commerce E-commerce menurut Wikipedia (WikiPedia) dijelaskan bahwa Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis. Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-business yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-marketing, atau online marketing, pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll. E-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-commerce juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-mail, dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-commerce ini. E-commerce pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali bannerelektronic dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011. Konsep Web Service Web Service adalah sebuah software yang dirancang untuk mendukung interoperabilitas interaksi mesin ke mesin melalui sebuah jaringan (Web Service Architectures, 2004). Menurut (Lucky, 2008)Web Service secara teknis memiliki mekanisme interaksi antara sistem sebagai penunjang interoperabilitas, baik berupa pengumpulan maupun penyatuan. Web Service memiliki layanan terbuka untuk kepentingan integrasi data dan kolaborasi informasi yang bisa diakses melalui internet oleh berbagai pihak menggunakan teknologi yang dimiliki oleh masing-masing pengguna. Sekalipun mirip dengan Application Programming Interface (API) berbasis web,web service lebih unggul karena dapat dipanggil dari jarak jauh melalui internet. Pemanggilah web service bisa menggunakan bahasa pemrograman apa saja dan dalam platform apa saja, sementara API hanya bisa digunakan dalam platform tertentu. Web Service dapat dipahami sebagai Remote Procedure Call (RPC) yang mampu memproses fungsi-fungsi yang didefinisikan pada sebuah aplikasi web dan mengekspos sebuah API dan User Interface (UI) melalui web. Kelebihan web service adalah: 1). Lintas Platform, 2) Language Independent, 3) Jembatan penghubung dengan database tanpa perlu driver database dan tidak harus mengetahui jenis DBMS, 4) Mempermudah proses pertukaran data, serta 5). Penggunakan kembali komponen aplikasi. Berdasarkan konsep hubungan dan penyampaian informasi, web service dikembangkan melalui empat model arsitektur seperti terlihat pada gambar 1, masing-masing berorientasi pada message, action, resource, dan policy. Pengembangan model yang diturunkan berdasarkan pada action (Service Oriented Model/SOM) menghasilkan Service Oriented Architechture (SOA), yaitu model arsitektur berbasis layanan. Sementara pengembangan model yang diturunkan berdasarkan orientasi pada resource (Resource Oriented Model / ROM) menghasilkan Resource Oriented Architecture (ROA), yaitu model arsitektur berbasis sumberdaya informasi. B-309
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
Gambar 1 Meta Model of Architecture (The Architecture Models, 2004) Model web service memiliki dua metode yang berorientasi pada layanan dan sumberdaya informasi, yaitu: SOAP (Simple Object Access Protocol) dan REST (Representational State Transfer). Arsitekturweb servicemelibatkanteknologiberlapisdansaling berhubungan. Adabanyak cara untukmemvisualisasikanteknologi ini, seperti halnyaada banyak carauntuk membangundan menggunakanweb service. Gambar2memberikan sebuah ilustrasidari beberapateknologiweb service.Arsitektur SOAP memiliki tiga komponen utama yaitu 1) Service Provider, 2) Service Requester dan 3) Service Broker, serta komponen pendukung yaitu: XML, SOAL-XML, WSDL serta UDDI. METODE Sistem aplikasi dibangun meliputi dua kelompok yaitu Sistem Portal Multi E-Commerce yang akan dijadikan sebagai pintu utama penelitian (client web service) dan beberapa Sistem e-Commerce yang telah ada dan dijadikan sebagai sumber data (Server web service). Gambar 3 menunjukkan arsitektur dari sistem ini.
Gambar 2 Web Services Architecture Stack (The Architecture Models, 2004) B-310
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
Gambar 3 Design Arsitektur Multi E-Commerce Kelompok Client web service, selain portal yang dibangun maka harus ditambahkan dengan soap dan client. Sedangkan Server Web Service harus dipasang pada masing-masing e-commerce yang akan digabungkan dalam sistem ini, tanpa mengganggu aplikasi e-commerce yang ada. Gambar 4 menjelaskan pengaturan Client Web Service, akan menjalankan 3 model transaksi ke Server Web Service, yaitu find, get dan send . Sedangkan pada posisi Server Web Service akan menerima transaksi dari Client Web Service dengan memberikan nilai baik berupa data dalam bentuk XML atau yang lain.
Gambar 4 Model Transaksi PEMBAHASAN Pembahasan akan dititik-beratkan pada bagaimana arsitektur ketiga model transaksi yaitu find, get dan send. FIND Proses pencarian data yang di kirimkan oleh Client Web Service (CWS) ke Server Web Service (SWS). Gambar 5 menunjukkan dialog find.
Gambar 5 Dialog Find
B-311
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
Sisi CWS Setelah user memasukkan data yang akan di cari di Gambar 5, maka sisi CWS akan melakukan hal berikut mengirimkan data tersebut ke semua e-commerce yang ada dan menampilkan hasil pencarian di kotak Result Sisi SWS Sisi SWS menunggu CWS memanggil functionfind(par) yang ada untuk kemudian dicarikan datanya kedalam database, dan hasilnya dikirimkan balik ke CWS Script Sisi CWS require_once('lib/nusoap.php'); $cl1 = new nusoap_client('http://nyahsulam.com/service/server.php'); $r1 = $client->call('find($cari)'); $cl2 = new nusoap_client('http://nurulcolection.com/service/server.php'); $r2 = $client->call('find($cari)'); $cl3 = new nusoap_client('http://firdaus.com/service/server.php'); $r3 = $client->call('find($cari)'); $n=$result['count']; $data=$r1['data']. $r2['data']. $r3['data']; ...$data ditampilkan di sisi CWS
Script Sisi SWS require_once 'buka.php'; require_once 'lib/nusoap.php'; $ws_srv = new soap_server(); $ws_srv->register(find); function find($param){ $sql = mysql_query("select ..... where name like '%$param%'"); ... ... $return_data=hasil sql; $return['data']=$return_data; <-- hasil pencarian di kembalikan ke CWS return $return } $HTTP_RAW_POST_DATA = isset ($HTTP_RAW_POST_DATA) ? $HTTP_RAW_POST_DATA:""; $ws_srv->service($HTTP_RAW_POST_DATA);
GET Proses ini digunakan untuk menentukan produk yang akan diorder, gambar 6 menggambarkan hasil find untuk di proses berikutnya.
Gambar 6 Gambar transaksi GET
B-312
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
Sisi CWS Dengan memilih/klik [Order] artinya user telah menentukan pilihan, sehingga akan dikirimkan pilihan user tersebut ke e-commerce yang sesuai pilihan. Sisi SWS e-commerce di sisi SWS selu pasif menunggu CWS mengirimkan datanya. Untuk kemudian produk tersebut di order sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Script Sisi CWS require_once('lib/nusoap.php'); $ecom=$_GET[‘ecom’]; $cari=$_GET[‘cari’]; $get = new nusoap_client('$ecom'); $getr = $client->call('get($cari)'); $data=$getr['data']; ...$data ditampilkan di sisi CWS dan masuk keranjang belanja
Script Sisi SWS require_once 'buka.php'; require_once 'lib/nusoap.php'; $ws_srv = new soap_server(); $ws_srv->register(get); function get($param){ $sql = mysql_query(" isi query berdasarkan param”) ... ... $return_data=hasil sql; $return['data']=$return_data; <-- hasil pencarian di kembalikan ke CWS return $return } $HTTP_RAW_POST_DATA = isset ($HTTP_RAW_POST_DATA) ? $HTTP_RAW_POST_DATA:""; $ws_srv->service($HTTP_RAW_POST_DATA);
SEND Digunakan untuk melakukan transaksi order berdasarkan keranjang yang telah ada, hasil dari proses ini yang nantinya akan di gunakan untuk tindak lanjut bisnis online, seperti pembayaran, pengiriman barang dan lain-lain. Gambar 7 menunjukkan proses send. Sisi CWS Dengan memilih/klik [Nama e-commerce] artinya user telah menentukan pilihan, sehingga akan dikirimkan pilihan user tersebut ke e-commerce yang sesuai pilihan. Sisi SWS e-commerce di sisi SWS selalu pasif menunggu CWS mengirimkan datanya. Untuk kemudian dilakukan verifikasi data dan diproses menjadi order yang siap ditindak lanjuti.
B-313
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
Gambar 7 Proses Send Keranjang Script Sisi CWS require_once('lib/nusoap.php'); $ecom=$_GET[‘ecom’]; $cari=$_GET[‘cari’]; $get = new nusoap_client('$ecom'); $getr = $client->call('send($cari)'); $data=$getr['data']; ...$data keranjang belanja sudah dikosongkan
Script Sisi SWS require_once 'buka.php'; require_once 'lib/nusoap.php'; $ws_srv = new soap_server(); $ws_srv->register(send); function send($param){ $sql = mysql_query(" isi query berdasarkan param”) ... <--- Proses pengisian transaksi dari keranjang belanja ... <--- RESMI ORDER $return_data=hasil sql; $return['data']=$return_data; <-- hasil pengisian transaksi di kembalikan ke CWS return $return } $HTTP_RAW_POST_DATA = isset ($HTTP_RAW_POST_DATA) ? $HTTP_RAW_POST_DATA:""; $ws_srv->service($HTTP_RAW_POST_DATA);
KESIMPULAN Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode ini, beberapa ecommerce bisa digabungkan data dan transaksinya ke dalam sebuah portal multi-e-commerce yang lebih menguntungkan kedua belah pihak. Keberagaman database dari masing-masing e-commerce tidak menjadi kendala karena client tidak secara langsung mengakses database e-commerce. Walaupun dalam penelitian ini tidak membahas tentang keamanan data, bisa disimpulkan bahwa data dari masing-masing e-commerce akan aman karena portal multi-e-commerce tidak mengakses database secara langsung, tetapi melalui sebuah pintu yang diaktivkan menggunakan web-service. Perubahan database yang dilakukan di e-commerce tidak akan mengganggu portal multi-e-commerce, karena data yang dikirimkan ke portal dalam bentuk XML atau bentuk lain, dengan format yang telah disepakati bersama. Penelitian ini belum membahas tentang penggunaan idmember dan model pembayaran, serta pengiriman barang dari hasil transaksi ini, sehingga masih dimungkinkan untuk dilakukan penelitian lanjutan. B-314
Prosiding Seminar Nasional Aplikasi Sains & Teknologi (SNAST) Periode III Yogyakarta, 3November 2012
ISSN: 1979-911X
DAFTAR PUSTAKA Lucky. (2008). XML Web Service. Jakarta: Jasakom. Sutanta, E., & Mustofa, K. (2012). Kebutuhan Web Service Untuk Sinkronisasi Data Antar Sistem Informasi Dalam E-Gov di Pembak Bantul Yogyakarta. JURTIK - STIMIK Bandung . Takdir, R. (2011). Aplikasi Perencanaan Pembangunan Daerah Berbasis Web Services (Studi Kasus : Bappeda Gorontalo). Yogyakarta: Pasca Sarjana FMIPA UGM. The Architecture Models. (2004). Retrieved 10 09, 2012, from Web Service Architecture: http://www.w3.org/TR/ws-arch/#concepts Web Service Architectures. (2004). Retrieved 10 09, 2012, from WWW Consorsium: http://www.w3.org/TR/ws-arch/#whatis WikiPedia. (n.d.). Perdagangan Elektronik. Retrieved 10 09, 2012, from Wikipedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik
B-315