Luthfi Rochmatika
Konsep Tipe Taxonomy Bloom Matriks Kompetensi
Knowledge
Skill
Motives
Traits
SelfConcept
Source : Spencer Spencer
Knowledge – Informasi dalam diri seseorang yang memiliki area konten yang spesifik. Contoh : Sejarah RI, Budaya Organisasi, Keamanan Pangan, Undang-Undang Tenaga Kerja
Skills – adalah kecakapan untuk perform baik dalam hal tugas fisik maupun mental. Contoh : Menanggulangi keluhan pelanggan, Mengajar, Membuat presentasi, Membuat tabel Excel, Ketrampilan menghitung uang.
Motives Sesuatu di dalam diri seseorang yang secara konsisten pikirkan atau keinginan yang menyebabkan tindakan. Motives “drive, direct, and select” perilaku, mengarah pada tindakan atau sasaran. Contoh : orang yang memiliki tuntutan ekonomi dan tanggung jawab keluarga, motivasi kerjanya lebih tinggi, drive kerjanya baik dan cenderung konsisten.
Traits – Karakteristik fisik dan respon yang konsisten terhadap situasi atau informasi. Contoh : Ketelitian merupakan fisical trait dari kasir, keramahan dalam pelayanan merupakan kompetensi fisical trait yang dimiliki oleh frontliners.
Self Concept – Sikap-sikap, nilai-nilai, atau citra diri pada diri seseorang. Contoh : Kepercayaan diri, adaptable, Optimist
1. Penilaian lebih profesional, standard dan obyektif, dapat diukur secara kuantitatif.
2. Dapat meminimalisir kesenjangan antara kapabilitas aktual dengan yang diharapkan 3. Perkembangan karyawan dapat dimonitor 4. Mendukung strategi perusahaan
Core Competency Specific Competency
Kompetensi dasar yang dibutuhkan oleh seluruh job roles yang ada di organisasi dari staff sampai direktur
• Business Driver • Core Values
Kompetensi yang dibutuhkan oleh masing-masing job role atau pekerjaan dalam organisasi • Soft Competency (Managerial Competency) • Hard Competency (Technical Competency)
Kompetensi Jabatan FGD/Panel
Kuisioner
Behavior event Interview
Metode
+
-
Keterangan
Behavior Event Interview
Detail, mendapatkan banyak informasi, lebih terstruktur, fokus pada kompetensi yang dicari
Satu posisi membutuhkan waktu yang lama.
Tepat untuk jabatan strategis
Kuisioner/ Survey
Lebih cepat, praktis tanpa tatap muka
Tidak detail, terbatas pada pertanyaan kuisioner
Tepat untuk jabatan massal, staff yang banyak
FGD/Panel
Dalam menggali satu kompetensi, dapat membedakan satu kompetensi dgn lainnya.
Mengumpulkan resource dgn waktu yang sama, tidak banyak kompetensi yang dibahas
Tepat untuk jabatan spesialist
Kognitif
Afektif
Psikomotorik
Struktur hierarkhi yang mengidentifikasi skills mulai dari tingkat yang rendah hingga tingkat yang tertinggi
Eval High order thinking
Synthesis Analysis
Application Low order thinking
Comprehension Knowledge
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
1
Pengetahuan
Kemampuan atau menjelaskan kembali
Mendefinisikan, menyusun daftar, menamai, menanyakan, mengidentifikasi, mengetahui, menyebutkan, membuat kerangka, menggambarkan
2
Pemahaman
Kemampuan memahami instruksi masalah, mengintrepretasikan dan menyatakan kembali dengan kata-kata sendiri. Contoh menuliskan kembali, merangkum kembali
Menerangkan, menjelaskan, menguraikan, membedakan, menginterpretasikan, merumuskan, memperkirakan, meramalkan, menterjemahkan, mengubah memberi contoh, menganalogikan, merangkum
3
Penerapan
Kemampuan menggunakan konsep dalam praktek atau situasi baru. Contoh menggunakan pedoman, aturan dalam menghitung insentif karyawan
Menerapkan, mengubah, menghitung, melengkapi, menemukan, mendemostrasikan, menyiapkan, menghasilkan, mengoperasikan, menyediakan, menghasilkan
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
4
Analisa
Kemampuan memisahkan konsep ke dalam beberapa komponen untuk memperoleh pemahaman yang lebih luas atas dampak komponen tersebut. Contoh : Menganalisa penyebab meningkatknya harga pokok penjualan dlm laporan dan memisahkan komponenkomponennya.
Menganalisa, mendiskriminasikan, membuat skema/diagram, membedakan, membandingkan, menghubungkan, menunjukkan hubungan antara variabel, memecah menjadi beberapa bagian
5
Sintesa
Kemampuan merangkai atau menyusun kembali komponenkomponen dalam rangka menciptakan hal baru. Contoh: Membuat kurikulum dari mengintegrasikan berbagai pendapat dan materi dari berbagai sumber
Mengkategorikan mengkombinasikan, mengatur memodifikasi, mendisain, mengintegrasikan, mengorganisir, mengkompilasi, mengarang, menciptakan, menulis kembali, merancang, menyimpulkan, mempolakan
6
Evaluasi
Kemampuan mengevaluasi dan menilai berdasarkan norma dan acuan
Mengkaji ulang, membuktikan, menyesuaikan, mengkoreksi, menemukan, mempertahankan
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
1
Penerimaan
Kemampuan untuk menunjukkan atensi dan penghargaan terhadap orang lain. Contoh:mendengar pendapat orang lain.
Menanyakan, mengikuti, memberi, menahan/mengendalikan diri, mengidentifikasi, memperhatikan, menjawab
2
Responsif
Kemampuan berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan selalu termotivasi untuk segera bereaksi dan mengambil tindakan. Contoh:berpartisipasi dalam diskusi kelas
Menjawab, membantu, mentaati, memenuhi, menyetujui, mendiskusikan, melakukan, memilih, menyajikan, mempraktekkan
3
Nilai yang dianut (Nilai diri)
Kemampuan menunjukkan nilai yang dianut untuk membedakan mana yang baik dan kurang baik dan diekspresikan dalam perilaku
Menunjukkan, mendemonstrasikan, memilih, membedakan, mengikuti, meminta, memenuhi, menjelaskan, membentuk, berinisiatif, melaksanakan, memprakrasai, menjustifikasi
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
4
Organisasi
Kemampuan membentuk sistem nilai dan budaya organisasi dengan mengharmonisasikan perbedaan nilai. Contoh : Menyepakati dan mentaati etika profesi
Mematuhi, merancang, mengkombinasikan, merumuskan, mengorganisir, memperbaiki, menyepakati, menyusun, menyempurnakan, menyatukan pendapat, melengkapi, membandingkan
5
Karakterisasi
Kemampuan mengendalikan perilaku berdasarkan nilai yang dianut dan memperbaiki hub.intrapersonal, interpersonal dan sosial. Contoh: rasa percaya diri, kooperatif dalam aktivitas kelompok
Memperlihatkan, membedakan, memisahkan, menunjukkan, mengusulkan, merevisi, menyatakan, bertindak, membuktikan, mempertimbangkan, merevisi
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
1
Persepsi
Kemampuan menggunakan saraf sensori dalam mengintreptertasikan dalam memperkirakan sesuatu. Contoh: menurunkan suhu chiller
Mendeteksi, mempersiapkan diri, memilih, menghubungkan, mengisolasi
2
Kesiapan
Kemampuan untuk mempersiapkan diri baik mental, fisik, dan emosi dalam menghadapi sesuatu. Contoh: melakukan pekerjaan sesuai urutan
Memulai, memprakrasai, membantu, memperlihatkan, mempersiapkan diri
3
Reaksi yang diarahkan
Kemampuan untuk Meniru, mencoba, memasang, memulai ketrampilan bereaksi, menanggapi, yang kompleks dengan mengerjakan bantuan/bimbingan dengan meniru. Contoh:mengikuti arahan dari instruktur
No
Kategori
Penjelasan
Kata kerja kunci
4
Reaksi natural Kemampuan dengan tingkat ketrampilan yang lebih sulit. Contoh:menggunakan gergaji mesin
Mengoperasikan, membangun, memasang, membongkar, merakit, mempertajam, memperlancar
5
Reaksi yang kompleks
Kemampuan yang menunjukkan kecepatan, ketepatan, efisiensi dan efektivitasnya
Mengendalikan, mempercepat, mengukur, mengoperasikan, melaksanakan sesuai standar, mengukur, membangun
6
Adaptasi
Kemampuan mengembangkan keahlian dan pola sesuai kebutuhan
Mengubah, mengadaptasikan, memvariasikan, merevisi, mengatur kembali
7
Kreatifitas
Kemampuan untuk Merancang, mendisain, menciptakan hal baru dan membuat, memprakarsai, juga kemampuan mengkombinasikan mengatasi masalah dengan mengeksplorasi
A competency model is a valid, observable and measurements list of the knowledge, skills, and attributes demonstrated through behaviour that results in outstanding performance in particular work context.
1. Judul kompetensi 2. Definisi 3. Indikator Perilaku/ Grading
Melakukan identifikasi dan memahami isu-isu, permasalahan, dan peluang;membandingkan data serta informasi yang relevan dari berbagai sumber untuk mendapatkan gambaran kesimpulan;menggunakan pendekatan yang efektif untuk mendapatkan alternatif tindakan atau mengembangkan alternatif solusi yang memadai
•
Mengidentifikasi isu-isu, permasalahan dan kesempatan – Mengenali isu-isu, permasalahan, atau peluang-peluang yang mungkin ada dan menentukan kemungkinan tindakan yang dibutuhkan.
•
Mengumpulkan informasi – Mengidentifikasi kebutuhan dan mengumpulkan informasi untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik atas isu, permasalahan, dan peluang yang ada.
•
Menginterpretasikan informasi – Mengintegrasikan informasi dari berbagai sumber yang berbeda;mengenali tren, kesamaan, dan/atau hubungan sebab akibat dari setiap informasi yang ditemukan.
•
Mengembangkan alternatif-alternatif – menciptakan pilihanpilihan yang relevan sesuai dengan permasalahan atau peluang serta berupaya mendapatkan keluaran hasil akhir yang diinginkan.
Memberikan kontribusi sebagai seorang anggota tim, terlibat secara aktif dalam proses mencapai kesuksesan tim secara efektif, dan membangun serta memimpin tim mencapai obyektif
LEVEL OF PROFICIENCY Level 1: Perilaku Kooperatif Mampu bertindak sebagai team player, mengambil tindakan dengan mempertimbangkan kebutuhan dan saran anggota kelompok, ikut membentuk dan menerima konsensus.
Level 2: Perilaku Partisipatif Berpartisipasi secara aktif dan berbagi seluruh informasi yang relevan untuk mendukung terbentuknya keputusan kelompok.
Level 3: Membangun Kelompok Mengembangkan kerja sama dan mendorong kolaborasi kerja untuk mendapatkan solusi yang menguntungkan semua pihak demi tercapainya tujuan kelompok
BEHAVIORAL INDICATORS Melaksanakan tugas-tugas kelompok sesuai dengan bagiannya. Berbagi informasi yang relevan dan berguna, mau mendengarkan dan merespon dengan empati. Menunjukkan rasa hormat terhadap pendapat orang lain dan kesediaan belajar dari anggota kelompok. Mendukung keputusan / kesepakatan keompok, dan meletakkan tujuan kelompok di atas tujuan pribadi.
Memperlihatkan sikap menghargai perbedaan (suku, agama, ras, adat istiadat). Menunjukkan minat yang besar terhadap kepentingan kelompok di atas kepentingan pribadi. Aktif memberikan bantuan dan ide-ide dalam proses pemecahan masalah dalam kelompok. Berbagi seluruh informasi yang relevan dan berguna bagi pencapaian sasaran kelompok. Membantu anggota untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka untuk memberikan hasil yang terbaik. Melakukan pendekatan individu yang efektif terhadap anggota kelompok yang menunjukkan tindakan yang tidak kooperatif dalam proses kelompok. Melibatkan orang lain baik dalam pemecahan masalah dan penuntasan tugas. Mengintegrasikan pandangan-pandangan yang berbeda menjadi pandangan/persepsi bersama.
LEVEL OF PROFICIENCY Level 4: Membangun Prima
Kelompok
Mengidentifikasi perbedaan dan nilai positif dari sistem yang dimiliki oleh setiap tim, menciptakan dan mengembangkan iklim kerja yang nyaman.
Level 5: Membangun Organisasi
Sinergi
Menggunakan pendekatan/ gaya yang sesuai untuk membangun hubungan kerja yang baik dan saling percaya. Mengembangkan dan menjaga hubungan jejaring kerja yang luas, menggabungkan faktor internal dan eksternal perusahaan.
BEHAVIORAL INDICATORS Beradaptasi dengan efektif terhadap karakteristik tim yang unik. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan tim, dan membuat sistem untuk mensinergikan kekuatan dan meminimasi dampak dari kelemahan. Membetuk aturan main yang memungkinkan tim menunjukkan kinerja yang optimal. Secara proaktif melibatkan orang, tim, departemen, fungsi dan level lain untuk menyelesaikan masalah dan mencapai hasil yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan secara keseluruhan. Memberikan apresiasi kepada anggota tim dan lintas fungsi sehingga membangun kerjasama yang solid Mengembangkan hubungan interpersonal yang kuat secara strategis dengan stakeholder penting dari dalam dan luar perusahaan. Mengantisipasi situasi konflik dalam kelompok besar maupun antar tim lintas fungsi, dan menyediakan solusi untuk mengatasinya. Mengelola kelompok yang terdiri dari berbagai departemen/perusahaan untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Membangun relasi dengan mitra/ stakeholder berlandaskan kepercayaan dan saling menghormati.
Data Organisasi Visi-Misi, Strategi, value
Data Primer BEI, FGD, Panel
Data Sekunder Proses Bisnis, Job Profile
Coding Kategorisasi Naming
Grading Clustering
Validasi Model Kompetensi
Strategi organisasi dan struktur organisasi
Identifikasi kompetensi
• Analisa peran jabatan dan prosess • Mencari data dari BEI dan FGD • Benchmark
Membuat kompetensi model
Validasi dan implementasi
Manager C
Manager D
Manager E
Team work Building Trust Development Others Communication Negotiation Presentation Drive Result
Assessment Manager B
TEW BUT DEO COM NEG PRE DRR
Competency Manager A
Competency
Section Kode
4 3 4 2 2 3 3
4 3 3 4 3 3 2
3 4 3 2 3 3 4
4 5 4 4 4 4 3
3 4 5 5 4 4 3
•
Peran Senior Managerial Dalam pembentukan kompetensi dibutuhkan support dari level direktur hingga senior manager, dalam bentuk waktu, masukan dan pemikiran bersama sehingga profiling yang diharapkan dapat sesuai dan menunjang keberhasilan kinerja. Departemen HR mengedukasi pentingnya melakukan proses kompetensi model sehingga ada rasa kepemilikan kompetensi di masingmasing fungsi
•
Strategi Perusahaan Selaras dengan budaya perusahaan, visi misi dan tujuan organisasi kunci sukses dari membuat kompetensi model. Pada akhirnya strategi perusahaan yang menjalankan adalah jabatan dan orang-orang yang membutuhkan kompetensi untuk mengeksekusi strategi perusahaan.
Nama Jabatan Contact Email
: : : :
Luthfi Rochmatika HR Manager & Trainer 081319554465
[email protected]
Universitas
Jurusan
Tahun
Insitut Pertanian Bogor
Agribisnis
2002 - 2006
Universitas Indonesia
Ekonomi Syariah
2009 - 2011
Perjalanan karir Luthfi diawali dari dunia perbankan selama 5 tahun. Mulai tidak menemukan passionnya, Luthfi mendapatkan tawaran program development dari Mahadasha (Trakindo Grup) untuk menjadi level managerial. Sistem rekrutmen menggunakan assessment center dan pelatihan bekerja sama dengan PPM management dengan kurikulum yang komprehensif membuat Luthfi semakin paham dunia HR. Lulus dari program tersebut, Luthfi mendapat tantangan untuk mengajar soft skill d ibidang Customer Service di bawah perusahaan Mahadya (Carl’s Jr, WingStop, Caribou Coffe brand) . Hingga saat ini, program-program soft skill merupakan andalan Luthfi di dalam mengajar. Karirnya tidak berhenti disitu, Mahadya memberikan kesempatan Luthfi untuk mengambil program HR sertifikasi yang diadakan oleh GML. Kesehariannya, Luthfi menjadi HR Business Partner di Mahadya mendukung keberhasilan operasional Bisnis.