KONSEP NASIONALISME SOEKARNO DALAM PNI 1927-1930 Guntur Arie Wibowo* Abstrak Pemikiran Soekarno dipengaruhi oleh potensi intelektual, kemampuan berpikir bebas, pengaruh latar belakang sosial budaya, serta perkenalkannya dengan dunia luar atau pemikiran orang lain yang digunakan sebagai pembanding. Soekarno juga melakukan pengamatan yang cermat terhadap masyarakat sebelum melahirkan masyarakatnya. Faktor-faktor yang mewarnai pemikiran politik Soekarno adalah Nasionalisme, Tradisionalisme Jawa, Sosialis-Demokratis, Islam, dan Komunisme. Soekarno berhasil merangkai nilai-nilai dasar yang terkandung di berbagai aliran pemikiran yang hidup dan tumbuh di dalam masyarakatnya, baik yang datang dari dalam maupun dari luar, kemudian dirangkum dalam suatu pemikiran yang sesuai dengan situasi dan kondisi masyarakatnya. Dalam prakteknya, secara tidak langsung Soekarno mengatakan bahwa Nasionalisme lebih diutamakan daripada Islam dan Marxisme. Hal ini terbukti dengan didirikannya PNI pada tahun 1927 yang berideologikan nasionalisme sekuler. Kata kunci: Nasionalisme, Soekarno, PNI
Pendahuluan Pola
pemikiran
Soekarno
dirasakan
dalam
bidang
politik,
dalam memperjuangkan nasib sangat
ekonomi, sosial dan budaya. Faktor-
dipengaruhi
faktor yang berasal dari intelektual
faktor-faktor
yang
berada di luar dirinya di samping
yang
faktor intelektual yang dimilikinya.
pengamatan yang dilakukan Soekarno
Faktor-faktor yang berasal dari luar
terhadap
dirinya adalah kenyataan dari bangsa
ditemukan akar-akar ideologi bangsa
Indonesia yang berada dalam kondisi
yang tumbuh di dalam masyarakat.
terbelakang karena adanya praktek
Soekarno yang sudah dipengaruhi
kolonialisme
budaya
Belanda,
dan
imperialisme
telah
membawa
dimilikinya
menerima
adalah
masyarakat
dari
Indonesia
Jawa
berusaha
untuk
dan
mengubah
unsur-
kesengsaraan dan penderitaan bangsa
unsur
Indonesia
terjadi
suatu sintesa baru yang disesuaikan
terutama
dengan kebudayaan bangsa Indonesia
penindasan
karena hak
telah asasi
yang
diterimanya
menjadi
*Guntur Arie Wibowo adalah Dosen Pendidikan Sejarah Universitas Samudra Langsa Nanggroe Aceh Darussalam 21
diantaranya
tercermin
di
dalam
mengetahui
perkembangan
PNI
konsepsinya tentang Marhaenisme,
dapatlah diketahui Soekarno melalui
Pancasila serta Nasakom.
PNI-nya
Kolonialisme akibatnya
telah
Belanda
yang
dirasakan
rakyat
Indonesia telah mendorong lahirnya
memperjuangkan
Indonesia
bangsa
dalam
menentang
dan
kolonialisme
imperialisme Belanda.
nasionalisme yang merupakan suatu tekad,
kesadaran
nasional
untuk
Konsep Yang Mewarnai
mencintai nationnya atau bangsanya.
Pemikiran Politik Soekarno
Munculnya nasionalisme di Indonesia pada
awal
abad
ke-20
ditandai
Adapun
faktor-faktor
yang
dengan berdirinya organisasi politik
mewarnai pemikiran politik Soekarno
dan partai politik yang di dalamnya
adalah Nasionalisme, Tradisionalisme
dapat
Jawa, Sosialis-Demokratis, Islam, dan
digunakan
sebagai
alat
perjuangan politik untuk mencapai
Komunisme.
Pada
kemerdekaan yang dicita-citakan oleh
Soekarno
menulis
bangsa
Nasionalisme, Islam dan Marxisme
Indonesia
dengan
perjuangannya.
tahun
1926 tentang
sebagai tiga rumpun ideologi yang
Partai politik tersebut salah
mewarnai seluruh organisasi politik
satunya yang muncul adalah PNI yang
di Indonesia. Hal ini merupakan cara
berdiri tahun 1927 dengan ketuanya
yang
Ir.Soekarno yang mempunyai tujuan
menghadapi
utama untuk mencapai kemerdekaan,
pluralistis, yaitu pertama bersama-
sedangkan asasnya berdiri di kaki
sama
sendiri,
dan
imperialisme, kedua mengawinkan
marhaenisme. Ketiga asas tersebut
semua ide yang ada dan tumbuh di
sebagai prinsip PNI. Soekarno sebagai
dalam masyarakat menjadi ide baru
tokoh PNI sebelumnya telah menjadi
yang lebih tinggi yang bisa di terima
figur
oleh semua unsur penting yang ada.
non
politik
politiknya
karena
sangat
menentang imperialisme perjuangan
kooperasi
pemikiran
digunakan
Soekarno
masyarakatnya
satu
tujuan
dalam yang
menentang
handal
dalam
Untuk lebih jelasnya, maka
kolonialisme
dan
akan penulis uraikan satu demi satu
Belanda
melalui
konsep yang mewarnai pemikiran
politiknya.
Dengan
politik Soekarno.
1. Nasionalisme
Pada
Nasionalisme di Indonesia
mulanya
nasionalisme yang dikembangkan
seperti yang telah dikembangkan
oleh
oleh
kolonialisme
Soekarno
mencerminkan
Soekarno
adalah
dan
anti
imperialisme
rasa antinya kepada kolonialisme
saja,
dan
menjadi bersifat anti unsur-unsur
imperialisme.
imperialisme yang
ingin
dan
Adanya
kolonialisme
menguasai
liberal
kemudian barat.
berkembang
Bagi
Soekarno
semua
nasionalisme yang berkembang di
sektor dari tanah jajahan, baik itu
barat berbeda yang berkembang
sektor politik, ekonomi, sosial dan
di Asia umumnya dan di Indonesia
sebagainya
khususnya.
telah
menjadikan
Nasionalisme
yang
kehidupan rakyat di tanah jajahan
ada di barat mempunyai ciri-ciri
menderita
komersialisme,
lahir
Penderitaan
dan
bangsa
batin.
kapitalisme,
Indonesia
kolonialisme dan imperialisme,
akibat adanya penjajahan Belanda
maka nasionalisme di timur (Asia)
sangat
khususnya di Indonesia bersifat
mempengaruhi
nasionalisme
Soekarno.
Nasionalisme yang diyakininya adalah
nasionalisme
anti
kolonialisme
dan
imperialisme.
yang
Memang
tidak
berperikemanusiaan, dalam arti
disangkal
Soekarno tidak senang terhadap
seorang nasionalisme tulen, atau
tindakan yang dilakukan oleh
dapat dikatakan pula Soekarno
kaum penjajah yang menginjak-
adalah
injak harkat dan martabat bangsa
radikal.
Indonesia atau bangsa lain serta
politiknya
menganggap
persatuan dan kesatuan bangsa
sendiri
kalau
yang
bangsanya
paling
martabatnya.
tinggi
bahwa
dapat
seorang
menginginkan nasionalisme yang
belum
ada
tidak membenci bangsa lain, yang
Indonesia.
hidup
dikatakan
internasionalisme.
demi
dan negara Indonesia. Soekarno tokoh
sarinya
pemikiran
ditujukan
adalah
taman
nasionalisme
Segala
Soekarno
dalam
Soekarno
nasionalis
yang
tandingannya Hal
oleh
ini Herbert
di
pernah Feith
dalam Alfian (1981 : 100) yaitu :
Citra Soekarno di antara ideolog Indonesia cukup tinggi, citranya di kalangan tokoh nasionalis radikal pada masa itu sangat memuncak sekali. Memang nyatanya kebanyakan pemikir nasionalisme radikal pada masa itu tidak lebih dari pada pembawa gagasan Soekarno saja, tidak saja karena kekuasaan Soekarno sangat besar, tetapi mereka tidak sememukau Soekarno dalam mengemukakan pendapatnya. Di
antara
amat
menarik
dan
mudah
dimengerti oleh khalayak ramai. Melalui
PNI-nya
Soekarno
mengobarkan
semangat nasionalisme rakyat, karena bagi Soekarno gambaran imperialisme dan kolonialisme tidak
pernah
berakhir,
dan
Soekarno selalu berusaha untuk memeranginya
dengan
jalan
menanamkan jiwa nasionalisme ke dalam setiap warga negara Indonesia.
pemikir-
2. Tradisionalisme Jawa
pemikir modern di Indonesia,
Tradisionalisme
Jawa
Soekarno adalah yang terbesar.
adalah segala tingkah laku dalam
Hal ini bukan karena kualitas
kehidupan sehari-hari dari orang-
pemikiran-pemikiran
orang Jawa, baik dalam segi sosial,
yang
orisinil dan brilian, tetapi juga
ekonomi,
karena pemikiran-pemikirannya
pemerintahan. Dalam segi sosial
itu mampu menjangkau ke jauh
orang-orang Jawa suka membantu
ke dalam lapisan masyarakat.
dan kerja sama (gotong royong),
Sebagai
cendekiawan
dalam segi ekonomi orang-orang
yang mempunyai kemampuan
Jawa tidak banyak menuntut dan
besar di dalam menuangkan
bersifat apa adanya (nrimo) dan
pemikiran-pemikirannya
dalam
seorang
yang
politik
segi
politik
dan
dan
jernih, Soekarno juga seorang
pemerintahan orang-orang Jawa
orator atau seorang yang ahli
mempunyai
pidato
kekuasaan
yang
kemampuan karismatik
mempunyai tinggi
berbentuk
bersumber sama
saja,
bahwa dan artinya
mampu
kekuasaan di tangan individu atau
pemikiran-
kelompok lainnya itu sama saja,
pemikirannya dengan gaya yang
atau dengan kata lain orang-orang
menyampaikan
yang
dan
pandangan
Jawa mengatakan bahwasannya
dalam bentuk baru yang sesuai
anak itu harus patuh dan taat
dengan kebudayaannya dan tidak
kepada
meninggalkan ciri-ciri tradisinya.
orang
tuanya
dan
sebaliknya orang tua harus bisa
Soekarno
mendidik anaknya serta orang tua
kemampuan yang besar dalam
harus mengayomi anak-anaknya
mempertemukan
dari segala gangguan.
mengawinkan
Bagi yang mendalami dan memahami
kebudayaan
Jawa
mempunyai atau ide-ide
yang
bertentangan atau kadang-kadang berlawanan
ke
dalam
suatu
dengan sungguh-sungguh maka
sintesa yang baru yang telah di
akan mengerti bahwa pemikiran-
analisa dengan jalan pikirannya
pemikiran baru bisa lahir karena
sendiri. Marhaenisme, Pancasila
ciri atau sifat sinkretisme dari
dan
kebudayaan
dilahirkannya
Jawa
sendiri.
Menurut Alfian (!981 : 118) :
Nasakom
politiknya
yang sebagai
adalah
juga
diwarnai
untuk
mengkompromikan
atau
mengawinkan semua ide yang ada dan
tumbuh
di
dalam
masyarakatnya menjadi ide baru yang lebih tinggi tempatnya yang bisa diterima oleh semua unsur di dalam masyarakat. Orang-orang Jawa sering memasukkan unsur-unsur yang datangnya dari luar dirinya yang mereka
anggap
baik,
dan
unsur-unsur
tadi
sifat
kemudian
sinkretisme yang kuat. Hal ini
dipadukan
terlihat dari cara berpikirnya yang
kebudayaannya sendiri. Sebagai
menerima
kemudian
contoh sebelum masuknya agama
mengubah dari unsur-unsur yang
Hindu dan Budha ke Jawa (Jawa
berbeda menjadi suatu unsur
Tengah dan Jawa Timur) orang-
dan
oleh
ide
keinginan
Soekarno Sinkretisme memungkinkan orangorang Jawa untuk memadu apa-apa yang baik dari dalam dirinya sendiri dengan apa-apa yang baik pula dari luar dirinya, dan melalui perpaduan ini akan lahir manusiamanusia baru yang lebih baik dan maju tanpa kehilangan landasan dasar, kebudayaannya sendiri dan tempat berpijak. Jalan pemikiran Soekarno
telah
dengan
orang Jawa sudah mempunyai kepercayaan animisme
sendiri, dan
menjadi pecinta wayang yang fanatik, yang lambat laun memahami betul falsafah-falsafah ceritanya, apa yang dia tonton pada malam-malam berikutnya lambat laun akan tertanam dalam diri Soekarno sebagai nilainilai yang banyak mempengaruhi tingkah laku sehari-hari, baik tingkah laku sosial maupun tingkah laku politik.
yaitu
dinamisme.
Sesudah agama Hindu dan Budha masuk ke Jawa dan dianut oleh orang-orang Jawa bukan berarti orang-orang Jawa meninggalkan kepercayaan aslinya, tetapi terjadi perpaduan antara agama HinduBudha dengan kepercayaan asli tersebut. Sebagai contoh masih adanya
sesaji
nenek
Cerita wayang yang sangat
moyang yang telah meninggal dan
mempengaruhi proses sosialisasi
sesaji
atau proses pendidikan politik
terhadap
kepada
tempat-tempat
yang dianggap keramat.
Soekarno adalah cerita Bharata
Faktor lain yang dianggap menyuburkan adalah
adanya
mitologi wayang
Yudha dari Mahabharata yang
Jawa
menggambarkan
atau
antara
dua
peperangan keluarga
yang
dengan kata lain adanya cerita-
bermusuhan,
cerita dalam pewayangan. Cerita
melawan
dalam
banyak
Dahm, Soekarno terutama sekali
mempengaruhi pandangan hidup
tertarik pada tokoh Bima dari
dan tingkah laku orang-orang
Pandawa, Bima adalah seorang
Jawa pada umumnya dan tingkah
ksatria
laku
mempunyai
pewayangan
Soekarno
dalam
bidang
yaitu
Kurawa
Pandawa.
Menurut
dari
Pandawa sifat-sifat
kompromi
yang tidak
politik khususnya. Dalam hal ini
mengenal
dengan
Alfian (1981 : 100) menyatakan :
musuh yang datang dari luar golongannya, dan pada waktu
Proses sosialisasi politik Soekarno di mulai pada masa kanak-kanaknya, sewaktu dia masih bernama Kusno dan tinggal bersama kakeknya di Tulungagung, waktu dia
yang
sama
berkompromi
dengan
berusaha mereka
yang segolongan dengan Bima sendiri. Oleh karena itu Bernard Dahm menganggap bahwa tidak
ada
jalan
yang
mempelajari
tepat
dan
untuk
mengerti
“Sosialisme adalah terambil dari perkataan
yang
berarti
:
Soekarno selain melalui tokoh
masyarakat, pergaulan hidup, dan
Bima dalam pewayangan tersebut.
hidup tumbuh. Sosio nasionalisme
Sifat-sifat ini sangat menonjol
adalah
dalam perkembangan pemikiran
masyarakat, dan sosio demokrasi
dan tingkah laku politiknya pada
adalah
tahun-tahun
Ra’jat, 1932).
tidak
berikutnya.
mengenal
Sifat
kompromi
dua
nasionalisme
masyarakat Soekarno
“
(Fikiran
lebih
tertarik
terhadap musuh luar atau asing
akan sistem demokrasi rakyat
jelas ditunjukkan oleh sikap anti
yang
kolonialis dan anti imperialisme
perbedaan-perbedaan
Soekarno
yang
sangat
keras,
dalam kehidupan di masyarakat.
kemudian
kesediaannya
untuk
Sejak
berkompromi
dengan
mereka
tidak
didasarkan
sebelum
Indonesia,
pada kelas
kemerdekaan
Soekarno
telah
yang segolongan dengan Soekarno
mencanangkan
ditunjukkan oleh Soekarno dalam
demokrasi yang sesuai dengan
usaha-usahanya
situasi dan kondisi masyarakat
untuk
perlunya
mencarikan landasan yang sama
Indonesia.
Demokrasi
bagi
diharapkan
Soekarno
masyarakatnya
yang
suatu
yang bukan
pluralistis (sama-sama menentang
hanya dalam bidang politik saja,
penjajah asing).
tetapi
3. Sosialisme Demokrasi Sosialisme adalah masyarakat.
dalam
demokrasi
ekonomi. Dalam hal ini atau dalam demokrasi
demokrasi
mengutamakan
juga
yang
kepentingan Sosialisme
juga
hal demokrasi ekonomi Soekarno tidak
menjelaskan
lebih
jauh
gagasan-gagasannya tersebut. 4. Islam
sering dikatakan atau dinamakan
Peranan orang-orang Islam
masyarakat banyak. Sosialisme
dalam perjuangan kemerdekaan
demokrasi
maupun
dikatakan
juga
dapat
dengan
juga
dalam
mengisi
sosio
kemerdekaan tidak kecil, karena
demokrasi.
Dalam
hal
ini
satu dari faktor terpenting yang
Soekarno
menyatakan
:
mendukung nasionalisme terpadu
adalah
tingginya
derajat
dimiliki
oleh
hampir
90%
homogenitas agama di Indonesia,
penduduk
sebab agama Islam bukan hanya
mempercayainya
suatu ikatan biasa, ini benar-
kemungkinan ini. Di negara Islam
benar
semacam
lain mungkin tidak ditemukan
simbol kelompok dalam (in group)
toleransi agama yang setinggi itu,
untuk melawan pengganggu asing
kurangnya
yang menindas suatu agama yang
keterbukaan
berbeda. Maka menurut Wertheim
gagasan baru seperti di Indonesia.
dalam George Mc.Kahin (1995 :
Hal
100) :
partai-partai
merupakan
Seseorang memang tidak menunjang paradoks bahwa perluasan Islam di kepulauan Indonesia adalah akibat ulah orang-orang barat. Datangnya orang-orang Portugis di wilayah ini, katanya, mendorong sejumlah besar bangsawan Indonesia untuk memeluk kepercayaan Islam sebagai suatu pergerakan politik melawan penetrasi Kristen. Menurut Hurgronye
Snouck
dalam
George
Mc
Kahin, bahwa agama Islam tidak begitu saja menyerapkan nurani suatu ciri pasif.
kebangsaan secara
Agama
pengadaan
ini
saluran
menjadi dini
dari
perkembangan nasionalisme yang matang, suatu
nasionalisme saluran
yang
modern, sampai
sekarang masih sangat penting. Karakter unik agama Islam yang
ini
Indonesia
yang
membantu
kefanatikan kepada
dan
gagasan-
menyebabkan politik
banyak sebelum
Indonesia merdeka bernaung atau bersumber dari agama Islam, sehingga
dengan
demikian
ideologi (agama Islam) ini turut serta
menentukan
pergerakan
nasional Indonesia. Ajaran-ajaran dari agama Islam
baik
secara
langsung
maupun tidak langsung ikut serta mendasari atau mewarnai serta mempengaruhi pola pemikiran dan pelaksanaan politik Soekarno. Menurut
Soekarno
Islam
merupakan agama yang progresif dan rasionil bukan sebagai apa yang dipraktekkan di Indonesia, yang menurutnya masih kolot dan sebab itu masih jauh dari sifatsifat
progresif
dan
Pandangan
ini
diyakininya
setelah
rasionil. bertambah terlibat
mempelajari agama Islam lebih
mendalam antara tahun 1912-
sosial,
1941. Dalam pandangannya ini
pemerintahan semuanya di kuasai
Soekarno melihat bahwa Islam
oleh negara. Bahkan kebebasan
tidak merintangi dan menghalangi
beragamapun juga dilarang oleh
kemajuan zaman, sehingga Islam
negara.
berjalan seiring dengan kemajuan
merupakan
zaman walaupun dalam ajaran-
yang tidak mengenal perbedaan
ajaran
kelas. Komunis menolak sistem
Islam
tidak
pernah
ekonomi,
Masyarakat
berubah. Kekolotan praktek Islam
kelas-kelas
negeri
menurut
ini
menurut
Soekarno
politik
suatu
dan
komunis masyarakat
dalam
masyarakat,
konsep
komunisme
harus dirombak dan disesuaikan
dalam kehidupan bermasyarakat
dengan kemajuan zaman, karena
adalah sama rasa dan sama rata,
Islam
dimana
tidak
menyuruh
orang
dalam
untuk duduk terenung sehari-hari
kebebasan
di dalam masjid dan memutarkan
diberikan.
tasbih di dalam masjid, tetapi
sistem
individu
Soekarno
tidak
yang
waktu
Islam
menentang
pergerakan
nasional
bangsa
dan
imperialisme,
Indonesia
berusaha
untuk
banyak
sehingga
pemberontak-
pemberontak
melawan
menjadi
pada
Islam adalah perjuangan. Ajaran kolonialisme
itu
ini
membebaskan
bangsa
dilakukan
kaum
yang
Perjuangan
Soekarno
serta
organisasi-
dan
negaranya dari ketidakadilan yang
penjajahan Belanda pada masa lalu,
tokoh
penjajah. dalam
organisasi pada masa pergerakan
memperjuangkan
nasional berada di bawah panji-
bangsanya dipengaruhi oleh cara
panji Islam. Hal ini sejalan dengan
perjuangan marxist, yaitu dengan
nasionalisme
jalan radikalisme. Dalam hal ini
menentang
Soekarno
yang
imperialisme
dan
kolonialisme. 5. Komunisme Komunisme adalah suatu
Soekarno
kemerdekaan
menyatakan,
bahwa
”non-cooperation” kita adalah juga telah
kita
aktivitas
paham dimana segala kekuasaan,
radikalisme
baik itu kekuasaan dalam bidang
radikalisme
tegakkan, dan
berisi
radikalisme, semangat,
sepak
terjang,
radikalisme pikiran, radikalisme
Indonesia, seperti kaum dagang
dalam segala lahir batin. Menurut
kecil, kaum ngarit, kaum tukang
Soekarno
kaleng,
dalam
Hardjosatoto, kooperasi adalah
(Suhartoyo
1985)
yang
non-
dimaksudkan
non-kooperasi
kaum
gerobak,
kaum
nelayan dan kaum nelayan dan kaum lain-lain”.
yang
Walaupun
dalam
berdasarkan pada keyakinan dan
pemikiran Soekarno dipengaruhi
kenyataan, dimana antara Belanda
oleh
dan
Barat
Indonesia
pertentangan
ada
suatu
kebutuhan
pemikir dalam
yang
politiknya,
tidak dapat ditutup, baik itu
kehidupan
kebutuhan
keyakinannya
Indonesia
untuk
sosialis-sosialis perjuangan
tetapi
dalam
sehari-hari
dan
Soekarno
bukan
merdeka dan lepas dari segala
marxist atau komunis. Pernyataan
penjajahan
dan
Soekarno
adalah
:
Belanda
untuk
seorangpun
manusia
progresif
kebutuhan tetap
mempertahankan penjajahan
di
Indonesia.
yang
berfikiran
menentang
”Tak
sehat
cita-cita
akan
komunis
Pemikiran Soekarno yang
dalam bidang sosial dan ekonomi,
cepat dan sifat kritisnya yang kuat
kami menyetujui ini semua, akan
telah memungkinkan Soekarno
tetapi
untuk
Tuhan, jadi aku tidak mungkin
melahirkan
konsep
aku
marhaen yang merupakan hasil
jadi
olahan pemikirannya. Marhaen di
1966: 272).
tidak
komunis”
Indonesia berbeda dengan kaum
melupakan
(Cindy
Adams,
Pemikiran-pemikiran
proletar di negara-negara Barat
Soekarno biasanya berkaitan erat
untuk menyebut kaum buruh
dengan
yang
dalam masyarakat Indonesia, oleh
tertindas,
marhaen (1985:
tetapi
menurut 107)
adalah
kaum
Soekarno sebagai
karena
realita-realita itu
pemikirannya
hidup
pemikirantampak
berikut : ”Bukan kaum proletar
mengandung relevansi yang kuat
(kaum buruh) saja, tetapi adalah
dan dalam. Pemikiran Soekarno
kaum buruh dan kaum melarat
dapat dikatakan selalu terarah
serta kaum melarat lainnya di
kepada keperluan untuk mencari
pandangan hidup atau ideologi
fenomena atau masalah lagi yang
bersama yang bisa dipakai sebagai
berupa perhatian kuat terhadap
tali
demokrasi, keadilan sosial dan
pengikat
masyarakat
Indonesia yang majemuk ke dalam
kemanusiaan.
satu bangsa yang benar-benar
berfikirnya
bersatu. Melalui pengamatan yang
sebagian
dalam, Soekarno selalu berusaha
sinkretis.
Melalui yang
ahli
cara
tajam,
juga
oleh
dianggap
mencari akar-akar dari ideologi bangsa
Indonesia
dibangunnya.
yang
Dari
ingin
permulaan
perkembangan
pemikirannya,
Soekarno
mencari
selalu
Penerapan Pemikiran Soekarno Dalam PNI
dan
PNI termasuk salah satu di
serta
antara partai yang besar pengaruhnya
melihat beberapa fenomena atau
di Indonesia. Dimulai dengan saat
masalah
menjadi
kelahirannya PNI yang pertama kali
sasaran dari pemikirannya. Salah
yaitu pada Juli 1927, yang didasarkan
satu
pada Marhaenisme yang diajarkan
kemudian
menemukan yang
telah
fenomena
atau
masalah
tersebut adalah dinamika yang
oleh
terkandung di dalam berbagai
kejadian yang menarik dalam tubuh
aliran
partai ini.
pemikiran
yang
hidup
Soekarno
dalam masyarakat.
perhatian
adalah pada
mempunyai
Partai ini pernah berselisih
Salah satu fenomena yang dilihatnya
yang
kuatnya pemenuhan
pendapat dengan Islam dalam banyak kesempatan dan peristiwa, karena PNI
mendapat
tuduhan
yang
kebutuhan rohani, di samping
menyebutkan bahwa PNI anti Islam
pemenuhan
menentang poligami, namun PNI tidak
kebutuhan
materi.
Hal itu jelas terlihat dari kritik-
bermaksud
kritik yang dilontarkan terhadap
hanya
kebudayaan
untuk
barat
materialistis
oleh
pemikiran
baru
kebudayaan modernisasi
yang
pemikiran-
menghapus
menginginkan lebih
poligami monogami
mengangkat
derajat
wanita.
tentang
Dilihat dari basisnya terutama
dan
pemikiran
yang ada di Jawa Tengah jelas terlihat
Islam.
Beberapa
PNI
memang
merakyat.
Dasar
kenyataan yang menjadi idaman para
rakyat,
pendiri partai ini rupanya menjadi
adalah bagaimana semangat nasional
kenyataan. Jika kehadirannya di desa-
lahir dapat dihimpun dan dipadukan
desa di Jawa bisa dijadikan indikator
menjadi satu kekuatan nasional.
bagi merakyatnya partai ini, maka pengaruh
kharisma
pemimpinnya
yang
PNI
adalah
mata
mengalirnya
nasionalisme,
desa
untuk
persoalan
partai
politik
pertama di Indonesia yang semata-
terutama Soekarno ikut menambah orang
menjadi
mendasarkan
diri
pada
yang
bertujuan
seluruh
persatuan
menjadi anggota partai ini. Sesuai
menyatukan
dengan
bangsa tanpa membedakan golongan,
konsep
kepemimpinan
menurut kebudayaan Jawa Soekarno
suku
yang
dan
kelahirannya mempunyai arti penting
mempunyai banyak pengaruh yang
untuk persatuan dan kesatuan bangsa.
begitu besar, kendatipun Soekarno
Lewat PNI ini gerakan kemerdekaan
sendiri tidak banyak menampakkan
mencapai
gejala
menentukan dalam seluruh proses
didewa-dewakan
untuk
dikultuskan
kaum
dan
agama.
kemajuan
priyayi. Peranan Soekarno dalam
evolusi
menyuburkan kehidupan PNI dapat
yang
dibuktikan fanatisme warganya yang
Syamsuddin, 1988).
mengikuti
pergerakan telah
itu
yang
kemerdekaan
ada
(Nazaruddin
di
Boleh dikatakan bahwa PNI
walaupun
merupakan wadah uji coba atas
demikian panjangnya (Drs. M Rusli
semua teori dan pemikiran politik
Karim 1983 dalam Naning 2000: 35).
Soekarno yang telah dikembangkan
berbagai
PNI
pidato-pidatonya
Karena
kesempatan
lahir
sebagai
tanda
sejak muda sampai tahun 1927 (Cindy
kesadaran rakyat Indonesia sebagai
Adam,
kelanjutan
kepemimpinan
20
tahun
pergerakan
1966).
Di
bawah
Soekarno,
PNI
nasional Indonesia. PNI didirikan dan
berkembang pesat. Setiap orang yang
dipimpin
hendak
oleh
kaum
terpelajar
menjadi
anggota
partai
Indonesia, dengan pengertian dan
haruslah melalui kursus-kursus yang
pengalaman
hal
disebut “kader forming”, sehingga
mereka
cita-cita partai cepat menyebar pada
pergerakan,
mereka maka
tentang
mengetahui bahwa semangat nasional
masyarakat
sudah umum tersebar di kalangan
cepat
luas
dimengerti
dan
maksudnya
rakyat.
Selama
empat tahun kehidupan PNI banyak
f.
Lagu Indonesia Raya semakin
dipengaruhi oleh Soekarno di bawah
populer
kepemimpinannya,
kebangsaan.
PNI
telah
mencapai hal-hal yang mempengaruhi
sebagai
Sementara
itu,
lagu
pentingnya
keberadaan bangsa Indonesia. Drs R
pendirian PNI oleh Soekarno bagi
Nalean dalam G. Moedjanto (1989)
perjuangan
menyebutkan
mengandung arti yang penting untuk
pengaruh
tersebut
sebagai berikut :
nasional
Indonesia
perjuangan kemerdekaan. Peristiwa
a. Tertanamnya
kesadaran
itu sangat menentukan, bukan saja
kesatuan
bagi keluarga besar PNI sendiri,
tanpa
melainkan secara obyektif juga untuk
melihat pada perbedaan, suku,
hari depan bangsa Indonesia. Bahkan
ras, agama dan jenis kelamin.
sifat yang menentukan itu bukan saja
persatuan bangsa
dan Indonesia
b. Tertanamnya
kesadaran
mengenai situasi politik di Indonesia
untuk merdeka di seluruh
sebelum perang dunia ke dua semata-
bangsa Indonesia berdasarkan
mata, lebih tegas lagi bukan saja
setiap bangsa mempunyai hak
mengenai
untuk menentukan nasibnya
kemerdekaan tanggal 17 Agustus
sendiri.
1945 melainkan juga secara terus-
c. Tertanamnya sosial
ide
keadilan
bagi
masyarakat
seluruh
bangsa
menerus
episode
meliputi
perjuangan
periode
dalam
kehidupan nasional.
yang
Lahirnya
PNI
bukan
saja
merdeka sebagai embrio dari
berarti sekedar bertambahnya di
Pancasila dan UUD 1945.
negeri ini dengan satu partai politik di
d. Bahasa populer
Indonesia
makin
samping partai-partai yang lainnya,
dan
dikenal
namun kali ini suatu partai baru yang
masyarakat umum.
bersifat nasional Indonesia dalam arti
e. Warna dan bendera merah
luas dan tidak ”cauvinistis”. Tetapi PNI
putih menjadi milik bangsa,
adalah partai yang membawa misi
sebagaimana tertera dalam
khusus
panji-panji merah putih dan
menyatukan seluruh rakyat Indonesia
kepala banteng.
dengan tiada membedakan ras, suku,
yakni
tugas
untuk
agama dan sebagainya. Dalam satu
kekuatan
yang
persatuan
bangsa
“conditio
ini
quo
karena
belakang sosial budaya yang pernah
merupakan
dialaminya, serta diperkenalkannya
(syarat
dengan dunia luar atau pemikiran
mutlak) untuk dapat merealisasikan
orang lain yang digunakan sebagai
cita-cita
kemerdekaan
bangsa
pembanding.
Indonesia
dalam
negara
melakukan pengamatan yang cermat
nasional
sure
hebat
yang
non”
suatu
merupakan
pintu
gerbang atau jembatan emas. Bagi
Soekarno
terhadap
Soekarno masyarakat
juga sebelum
melahirkan masyarakatnya. Adapun sendiri
faktor-faktor
yang
mewarnai
menganggap dirinya sebagai seorang
pemikiran politik Soekarno adalah
pemberontak Soekarno menganggap
Nasionalisme, Tradisionalisme Jawa,
rakyat Indonesia sudah siap dan
Sosialis-Demokratis,
Indonesia
Komunisme.
harus
merdeka
(Cindy
Islam,
Soekarno
berhasil
Adams, 1966). Dukungan yang luas
merangkai
dari rakyat Indonesia kepada PNI
terkandung
semata-mata disebabkan oleh asas
pemikiran yang hidup dan tumbuh di
Marhaenisme dan oleh figur Soekarno
dalam
sebagai pemimpin yang kharismatik
datang dari dalam maupun dari luar,
yang sangat berpengaruh pada masa
kemudian di rangkum dalam suatu
perjuangan sebelum kemerdekaan.
pemikiran yang sesuai dengan situasi
Bagi PNI, Soekarno dianggap bukan
dan kondisi masyarakatnya.
saja pendiri dan pencetus ajaran Marhaenisme
yang
menjadi
asas
nilai-nilai
dan
di
berbagai
masyarakatnya,
Soekarno pembenaran
dasar
yang aliran
baik
yang
menemukan
bagi
suatu
bentuk
partai, tetapi lebih dari itu telah
nasionalisme yang tidak mengandung
menjadi faktor kunci dalam mengikat
komitmen tertentu terhadap Islam,
hubungan
teori
dengan
massa
pendukungnya.
perjuangan
kelas,
maupun
kaitan formal dengan kelompok etnik tertentu. Di dalam gerakan anti
Penutup Hasil
pemikiran
penjajahan yang terpecah-pecah saat Soekarno
itu Soekarno melihat adanya bukti
antara lain dipengaruhi oleh potensi
bahwa
yang
terpenting
adalah
intelektual yang dimiliki, kemampuan
dicapainya persatuan antara Islam,
untuk berpikir bebas, pengaruh latar
Marxisme dan Nasionalisme dalam
mencapai
kemerdekaan.
Dalam
berkeinginan
untuk
memperbaiki
prakteknya, secara tidak langsung
kehidupan masyarakat yang miskin,
Soekarno
bahwa
membangun suatu masyarakat adil
diutamakan
dan makmur. Untuk mencapai hal
daripada Islam dan Marxisme. Hal ini
tersebut rakyat Indonesia haruslah
terbukti dengan didirikannya PNI
senantiasa
pada tahun 1927 yang berideologikan
kapitalisme dan kolonialisme yang
nasionalisme sekuler.
tidak
mengatakan
Nasionalisme
lebih
Dengan Soekarno
gerakan dengan
Indonesia
dengan
menggalang persatuan dan kesatuan seluruh
rakyat
Indonesia,
yang
mempunyai basis perjuangan dalam diri kaum Marhaen. Seperti diketahui bahwa
perjuangan
kemerdekaan
merupakan proses kesinambungan dari pergerakan nasional, sedangkan jiwa persatuan merupakan intisari kekuatan rakyat Indonesia untuk dapat melepaskan diri dari belenggu penjajah.
dengan
jiwa
dan
PNI-nya
memperjuangkan
kemerdekaan
sesuai
menentang
politik
semangat perjuangan rakyat. PNI dalam
berjuang
Daftar Pustaka Alfian. 1981. Pemikiran dan Perjuangan Politik Indonesia. Jakarta : PT. Gramedia. Cindy Adams. 1966. Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia. Jakarta : PT Gunung Agung. Moedjanto. G. 1989. Indonesia Abad Ke-20. Yogyakarta : Kanisius. Onghokham, Bernharl Dahm. 1978. Soekarno dan Perjuangan Kemerdekaan. Jakarta : LP3ES. Suhartoyo Hardjosatoto. 1980. Sejarah Pergerakan Nasional Indonesia Suatu Analisa Ilmiah. Yogyakarta : Liberty. Soekarno. 1985. Indonesia Menggugat. Jakarta : Inti Idayu Press.