KONSEP DESAIN TAMAN RUMAH TRADISIONAL MINAHASA DI BASE CAMP HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT (HPGW)
RINI AVRYANI
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi “Konsep Desain Taman Rumah Tradisional Minahasa di Base Camp Hutan Pendidikan Gunung Walat” adalah karya saya dengan arahan dosen pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Bogor, Desember 2012 Penulis
RINGKASAN RINI AVRYANI, Konsep Desain Taman Rumah Tradisional Minahasa di Base Camp Hutan Pendidikan Gunung Walat. Dibimbing oleh ANDI GUNAWAN. Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan area hutan yang berfungsi sebagai hutan produksi, wisata pendidikan, dan konservasi. Di tengahtengah kawasan HPGW terdapat base camp. Sebagai pusat aktivitas dan istirahat pengunjung, base camp harus dapat mendukung salah satu fungsi hutan ini, diantaranya adalah pendidikan. Fungsi pendidikan pada base camp dapat berupa pendidikan budaya yang berpotensi dikembangkan melalui salah satu wisma yang merupakan model rumah tradisional Minahasa, yaitu Wisma Woloan. Namun, rumah tradisional tersebut belum didukung oleh taman yang dapat memperkuat karakter rumah tradisional Minahasa. Untuk itu diperlukan konsep desain taman rumah tradisional Minahasa dengan penerapan unsur budaya agar karakter rumah tradisional ini dapat dimunculkan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat konsep desain taman area Wisma Woloan pada base camp HPGW yang didasarkan pertimbangan budaya sehingga memberikan gambaran dan pengetahuan bagi pengguna mengenai taman rumah tinggal masyarakat Minahasa. Tempat kegiatan penelitian berlokasi di Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW), Sukabumi, Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam desain ini adalah metode deskriptif melalui survei, wawancara, dan studi pustaka. Wawancara dan studi pustaka dilakukan untuk mendapatkan informasi mengenai kebudayaan Minahasa. Terdapat empat tahapan dalam penelitian ini, yaitu kajian budaya, inventarisasi, analisis dan sintesis, serta pembuatan konsep desain. Setelah tahapan ini selesai, dibuat gambar siteplan, tampak potongan, serta perspektif sebagai ilustrasi. Dalam penelitian ini, aspek yang akan dibahas mencakup aspek fisik, biofisik, sosial, dan aspek yang berkaitan dengan kebudayaan Minahasa. Wisma Woloan 1 dan 2 yang menjadi objek dalam penelitian ini terletak di sebelah barat base camp. Wisma Woloan 1 terletak di atas air, sedangkan Wisma Woloan 2 terletak di atas tanah yang datar. Jenis tanah yang ada di area ini merupakan tanah latosol merah kekuningan. Tanah jenis ini cukup subur untuk ditanami tanaman. Suhu udara rata-rata tapak adalah 24° C, kelembaban rata-rata 81,8%, dan nilai THI sebesar 23,13. Dari hasil analisis, iklim pada tapak dikategorikan nyaman. Vegetasi yang ada di sekitar Wisma Wolan 1 adalah cempaka (Michelia champaca), puspa (Schima wallichii), dan teratai (Nymphaea lotus), sedangkan di Wisma Woloan 2 terdapat vegetasi matoa (Pometia pinnata), hanjuang (Cordyline sp), sambang dara (Iresine herbstii), dan pisang (Musa sp). Bangunan Wisma Woloan 1 dan 2 berupa rumah panggung dengan ketinggian ± 1,5 m dari tanah. Konstruksi rumah panggung ini terbuat dari kayu yang dapat dibongkar-pasang. Jenis kayu yang digunakan umumnya adalah kayu Cempaka. Di bagian dalam wisma terdapat 2 kamar, 1 kamar mandi, ruang tamu, dapur, dan ruang makan. Bagian luar rumah berupa teras sebagai tempat dudukduduk untuk menikmati pemandangan. Saat ini kondisi bangunan terawat namun dibutuhkan penataan lanskap di bagian luar rumah tradisional ini. Dari informasi budaya Minahasa yang didapat diketahui bahwa pembagian ruang, baik di dalam maupun di luar rumah dipengaruhi oleh beberapa unsur
kebudayaan yaitu adat istiadat, kegiatan keseharian masyarakat, kepercayaan, dan ilmu pengetahuan. Pembagian ruang dalam rumah terdiri dari teras depan, ruang tengah, kamar tidur, ruang makan, serta teras belakang, sedangkan bagian luarnya berupa halaman (kintal). Bagian teras rumah digunakan untuk menyelenggarakan berbagai upacara adat sehingga mempengaruhi pembentukan halaman depan rumah sebagai area yang bersifat publik. Halaman yang ada di sekitar rumah ditanami beberapa jenis vegetasi, yaitu vegetasi buah, sayur, bunga, obat, serta vegetasi untuk upacara tertentu. Vegetasi sayur dan bunga ini umumnya ditanam masyarakat dalam bentuk bedeng-bedeng. Antar rumah yang satu dengan lainnya dipisahkan oleh kebun yang ditanami vegetasi perkebunan seperti kopi (Coffea arabica), kapas (Gossypium hirsutum), dan coklat (Theobroma cacao). Jenis tanaman yang dipercaya masyarakat Minahasa untuk menandakan batas tanah adalah hanjuang hijau (Cordyline fruticosa), sedangkan hanjuang merah (Cordyline terminalis) digunakan untuk upacara adat. Berdasarkan informasi mengenai kebudayaan Minahasa dihasilkan konsep umum desain taman tradisional Minahasa. Konsep desain ini menjadi acuan dalam mendesain Wisma Woloan 1 dan 2. Dalam pengaplikasiannya, konsep dibagi menjadi konsep dasar, ruang, vegetasi, sirkulasi, dan fasilitas. Konsep dasar taman yaitu taman yang memunculkan karakter taman tradisional Minahasa melalui penerapan informasi budaya yang berhubungan dengan pembagian ruangnya. Menurut Booth (1983) ruang berdasarkan fungsinya dapat dibagi menjadi ruang publik, ruang privat, dan ruang servis. Melalui pendekatan pembagian ruang ini, konsep ruang untuk taman rumah tradisional Minahasa mengikuti pembagian ruang tersebut dan ditambahkan ruang semi publik untuk mengakomodasi kegiatan yang bersifat non privasi. Ruang publik bersifat terbuka dan dapat diakses oleh penghuni rumah maupun orang lain, sedangkan ruang privat lebih tertutup sehingga hanya dapat diakses oleh penghuni rumah saja. Ruang servis merupakan ruang penunjang yang umumnya terletak di belakang rumah. Konsep vegetasi yang dikembangkan dalam tapak berdasarkan fungsi vegetasi dalam kehidupan masyarakat Minahasa. Fungsi vegetasi tersebut adalah sebagai vegetasi produksi, vegetasi buah, vegetasi pembentuk bedeng bunga dan sayur, vegetasi rempah-rempah, vegetasi yang dipakai dalam upacara adat, dan vegetasi obat. Konsep sirkulasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu sirkulasi utama dan sirkulasi pendukung. Sirkulasi utama menghubungkan tapak dengan area luarnya, sedangkan sirkulasi pendukung menghubungkan elemen-elemen di dalam tapak. Konsep fasilitas yang akan diterapkan adalah fasilitas yang ada di sekitar rumah tradisional Minahasa berdasarkan informasi budaya. Fasilitas yang akan dikembangkan adalah dapur, kamar mandi, WC, sumur, dan waruga. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pembagian ruang dalam taman tradisional Minahasa berupa halaman depan sebagai area publik, halaman samping sebagai area semi publik, halaman belakang sebagai area servis, dan bangunan rumah tradisional sebagai area privat. Taman Wisma Woloan 1 yang terletak di atas air, pembagian ruang dan penempatan elemen taman pada wisma ini berbeda dengan Wisma Woloan 2, yaitu kolam air sebagai area publik dan letak jalur sirkulasi di sekitar rumah yang dipisahkan oleh kolam tersebut. Tata letak elemen-elemen tanaman dalam Wisma Woloan 1 berdasarkan peletakkan tanaman dalam salah satu lagu tradisional Minahasa, “Zazanian Ni Karema”.
© Hak Cipta milik IPB, tahun 2012 Hak Cipta dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan
pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.
KONSEP DESAIN TAMAN RUMAH TRADISIONAL MINAHASA DI BASE CAMP HUTAN PENDIDIKAN GUNUNG WALAT
RINI AVRYANI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian pada Departemen Arsitektur Lanskap
DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2012
Judul
: Konsep Desain Taman Rumah Tradisional Minahasa di base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat
Nama
: Rini Avryani
NRP
: A44070064
Menyetujui, Pembimbing Skripsi
Dr. Ir. Andi Gunawan, MAgr.Sc NIP. 19620801 198703 1 002
Mengetahui, Ketua Departemen Arsitektur Lanskap
Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA NIP. 19480912 197412 2 001
Tanggal Lulus :
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 24 April 1989 di Jakarta, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari Bapak Djejen Achmad dan Ibu Dewi Sukaesih. Penulis menamatkan pendidikan sekolah dasar di SD Negeri Pisangan Baru 11 Pagi pada tahun 2001. Pada tahun 2004 penulis lulus dari SMP Negeri 232 Jakarta Timur. Jenjang pendidikan menengah atas ditempuh penulis di SMA Negeri 68 Jakarta Pusat dan tamat pada tahun 2007. Pada tahun 2007, penulis memasuki bangku kuliah di Institut Pertanian Bogor melalui Jalur Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Penulis memilih untuk masuk dalam Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian. Selama masa studi, penulis aktif sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (Himaskap). Tahun 2008, penulis sempat menjadi anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian, dengan jabatan sebagai staf Divisi Sosial Lingkungan serta menjadi panitia Simposium Green City. Pada tahun 2009, penulis menjadi pengurus Himaskap di bawah Divisi Sosial Lingkungan. Pada tahun yang sama penulis menjadi panitia dalam kegiatan Masa Perkenalan Fakultas (MPF), Masa Perkenalan Departemen (MPD), serta Gebyar Pertanian. Tahun 2010, penulis menjadi panitia dalam IPB Art Contest (IAC) serta Workshop Nasional Arsitektur Lanskap. Penulis sempat memegang jabatan sebagai sekretaris ketika pelaksanaan KKP di Desa Candali.
KATA PENGANTAR Assalamualaikum, wr. wb Syukur alhamdulillah penulis panjatkan atas segala nikmat dan karunia Allah Swt sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Konsep Desain Taman Rumah Tradisional Minahasa di Base Camp Hutan Pendidikan Gunung Walat” dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana di Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak mendapatkan dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, hingga akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Akhirnya dengan penuh syukur penulis mengucapkan terima kasih kepada 1. Dr. Ir. Andi Gunawan, MAgr.Sc sebagai dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan selama penelitian berlangsung hingga penyusunan karya ilmiah ini. 2. Dr. Ir. Nandi Koesmaryandi, MScF sebagai pengelola Hutan Pendidikan Gunung Walat yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di HPGW dan informasi mengenai pengembangan base camp Gunung Walat serta Pak Rizal dan Pak Agung sebagai staf pengelola HPGW atas bantuan, bimbingan dan dukungannya selama penulis melakukan penelitian. 3. kedua orang tua, Ibu Dewi Sukaesih dan Bapak Djedjen Achmad, yang telah memberikan dukungan, baik moral maupun materi. Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna. Meskipun demikian, penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang memerlukannya.
Bogor, Desember 2012 Penulis
i
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI ............................................................................................................ i DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. v DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... vii PENDAHULUAN .................................................................................................. 1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 Tujuan ........................................................................................................... 2 Manfaat ......................................................................................................... 2 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................. 2 TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 4 Hutan ............................................................................................................. 4 Vernakular ..................................................................................................... 4 Taman............................................................................................................ 5 Elemen Dasar dalam Desain Lanskap ........................................................... 6 Bentukan Lahan .................................................................................. 6 Material Tanaman ............................................................................... 7 Paving ................................................................................................. 8 Site Structures ..................................................................................... 8 Air ....................................................................................................... 9 Prinsip Desain ............................................................................................... 9 Focalization of Interest ..................................................................... 10 Kesederhanaan (Simplicity) ............................................................... 10 Ritme dan Garis................................................................................. 11 Proporsi ............................................................................................. 11 Kesatuan (unity) ................................................................................ 12 Konsep Ruang Luar..................................................................................... 12 Kebudayaan ................................................................................................. 12 Minahasa ..................................................................................................... 13 Lanskap Minahasa............................................................................. 14 Kependudukan dan Mata Pencaharian .............................................. 14
ii
Karakteristik Masyarakat Minahasa .................................................. 16 Pola Perkampungan ........................................................................... 16 Sistem Organisasi Kemasyarakatan .................................................. 17 Sistem Religi dan Upacara Keagamaan ............................................ 17 Bahasa ............................................................................................... 27 Sistem Ilmu Pengetahuan .................................................................. 27 Kesenian ............................................................................................ 28 Seni Bangunan .................................................................................. 30 Pengaruh Luar terhadap Kebudayaan Minahasa ......................................... 39 METODOLOGI .................................................................................................... 41 Waktu dan Tempat ...................................................................................... 41 Metode Penelitian........................................................................................ 42 Kajian Budaya ............................................................................................. 42 Inventarisasi ................................................................................................ 43 Analisis dan Sintesis ................................................................................... 43 Konsep Desain ............................................................................................ 45 Batasan Studi............................................................................................... 45 HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................. 46 Kondisi Umum Base camp HPGW ............................................................. 46 Aksesibilitas dan Sirkulasi ................................................................ 46 Topografi dan Jenis Tanah ................................................................ 48 Iklim dan Hidrologi ........................................................................... 48 Vegetasi ............................................................................................. 50 Fasilitas ............................................................................................. 50 Utilitas ............................................................................................... 50 Potensi Visual.................................................................................... 52 Penduduk Sekitar .............................................................................. 52 Pengguna (User) ............................................................................... 52 Aktivitas HPGW ............................................................................... 53 Taman Wisma Woloan 1 dan 2 ................................................................... 54 Analisis dan Sintesis Tapak ........................................................................ 57 Aspek Fisik ....................................................................................... 57
iii
Aspek Budaya ................................................................................... 59 Konsep ........................................................................................................ 65 Konsep Umum .................................................................................. 65 Desain Wisma Woloan di Basecamp HPGW. ............................................ 71 SIMPULAN DAN SARAN .................................................................................. 79 Simpulan ..................................................................................................... 79 Saran............................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 81 LAMPIRAN .......................................................................................................... 83
iv
DAFTAR TABEL No
Teks
Halaman
1. Jenis data yang dikumpulkan pada tahap studi pustaka ................................... 43 2. Daftar narasumber penelitian ........................................................................... 43 3. Jenis, sumber, dan kegunaan data inventarisasi ............................................... 44 4. Data kunjungan HPGW pada tahun 2010 dan 2011 ........................................ 53 5. Perbandingan jenis upacara sebelum dan setelah abad ke-19 .......................... 59 6. Informasi budaya dan ruang yang diperlukannya ............................................ 61 7. Jenis vegetasi yang ada di halaman rumah tradisional Minahasa .................... 63 8. Pembagian ruang, aktivitas, dan fasilitas pada Wisma Woloan....................... 68 9. Pembagian fungsi vegetasi berdasarkan ruang yang ada ................................. 70
v
DAFTAR GAMBAR No
Teks
Halaman
1. Kerangka pikir penelitian ................................................................................... 3 2. Fungsi tanaman dalam lanskap .......................................................................... 7 3. Keseimbangan simetris dan keseimbangan asimetris ...................................... 10 4. Penanaman pada area sudut, perhatian diarahkan pada area incurve............... 11 5. Pembagian komposisi ruang luar ..................................................................... 13 6. Sketsa desa di Minahasa pada tahun 1977/1978 .............................................. 18 7. Relief peletakkan waruga di sekitar rumah tinggal .......................................... 23 8. Ukiran peti kayu balasong dan sketsa rumah Sonder (1824) .......................... 29 9. Seni ragam hias Minahasa................................................................................ 30 10. Relief waruga Sawangan ................................................................................ 31 11. Relief proses pembuatan waruga dan posisi jenazah di dalamnya ................ 32 12. Sketsa rumah dan bagian-bagian rumah adat Minahasa ................................ 33 13. Layout rumah tradisional Minahasa ............................................................... 38 14. Denah rumah dan halamannya 1845-1945 ..................................................... 38 15. Lokasi penelitian ............................................................................................ 41 16. Tahapan penelitian ......................................................................................... 42 17. Aksessibilitas menuju HPGW melalui Bogor dan Jakarta............................. 46 18. Peta alur sirkulasi pada base camp................................................................. 47 19. Kontur base camp saat ini .............................................................................. 49 20. Peta base camp saat ini ................................................................................. 51 21. Peta Inventarisasi Tapak ................................................................................ 55 22. Kondisi Wisma Woloan saat ini ..................................................................... 56 23. Peta analisis dan sintesis tapak ...................................................................... 58 24. Block plan Taman Tradisional Minahasa ....................................................... 66 25. Konsep ruang pada Wisma Woloan ............................................................... 69 26. Konsep sirkulasi Wisma Woloan ................................................................... 71 27. Site plan.......................................................................................................... 73 28. Blow up Wisma Woloan 1.............................................................................. 74 29. Blow up Wisma Woloan 2.............................................................................. 75
vi
30. Tampak potongan Wisma Woloan ................................................................. 77 31. Perspektif Wisma Woloan.............................................................................. 78
vii
DAFTAR LAMPIRAN No
Teks
Halaman
1. Lirik lagu “Zazanian Ni Karema” .................................................................... 84
1
PENDAHULUAN Latar Belakang Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan area hutan yang terletak di Kabupaten Sukabumi dengan luas sekitar 359 ha. Hutan ini berfungsi sebagai hutan pendidikan dan konservasi. Sebagian besar wilayah HPGW ditanami oleh pohon damar (Agathis loranthifolia) dan pinus (Pinus mercusii). Kedua jenis pohon ini menghasilkan getah yang menjadi sumber ekonomi bagi pengelolaan HPGW. Selain kegiatan produksi, aktivitas mahasiswa seperti praktikum dan penelitian dapat difasilitasi oleh hutan ini. Sebagai pusat aktivitas dan istirahat bagi para pengunjungnya, HPGW menyediakan base camp seluas ± 2 ha yang terletak di tengah-tengah area hutan. Fasilitas yang terdapat di dalam base camp berupa guest house, ruang diskusi, ruang makan dan dapur, aula, masjid, penginapan dosen, serta gedung workshop sebagai tempat penyimpanan getah damar (Agathis loranthifolia). Guest house atau wisma untuk pengunjung HPGW berjumlah sembilan bangunan yang letaknya menyebar di seluruh area base camp. Guest house tersebut meliputi Wisma Woloan 1 dan 2, Wisma Pinus, Wisma Jati, Wisma Agathis, Wisma Puspa, Wisma Bungur, Wisma Banteng, dan Wisma Rasamala. Dari kesembilan bangunan tersebut, terdapat dua buah bangunan yang merupakan salah satu bangunan tradisional Minahasa, yaitu Wisma Woloan. Wisma Woloan ini merupakan pemberian dari kerabat pengelola HPGW. Wisma ini berbentuk rumah panggung yang dimiliki oleh suku Minahasa. Kelebihan dari rumah ini adalah penerapan teknologi knock down yang menjadikan rumah dapat dibongkar pasang. Rumah adat ini telah banyak mengalami perkembangan. Pada saat ini rumah panggung woloan sudah banyak diekspor ke luar negeri karena kelebihan yang dimilikinya. Untuk mendukung fungsi HPGW sebagai hutan konservasi dan pendidikan, base camp dapat dijadikan sarana bagi pengunjung HPGW untuk memperluas ilmu pengetahuan. Salah satu aplikasinya adalah pada rumah tradisional woloan ini yang dapat menjadi sarana pendidikan budaya. Namun, rumah tersebut belum didukung oleh taman yang dapat memperkuat karakter rumah tradisional Minahasa. Diperlukan konsep desain taman rumah tradisional Minahasa dengan
2
penerapan unsur budaya agar karakter rumah tradisional tersebut dapat dimunculkan. Tujuan Tujuan umum kegiatan penelitian ini adalah menyusun konsep desain taman area Wisma Woloan pada base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat yang didasarkan pada pertimbangan budaya Suku Minahasa sehingga memberikan gambaran dan pengetahuan bagi pengguna mengenai taman rumah tinggal masyarakat Minahasa. Manfaat Manfaat yang diharapkan dari desain taman area base camp Hutan Pendidikan Gunung Walat ini adalah sebagai berikut. 1.
Acuan dalam mendesain dan membangun taman rumah tradisional woloan pada base camp bagi pengelola Hutan pendidikan Gunung Walat untuk membangun taman;
2.
Referensi bagi perencana dan desainer lanskap dalam mendesain taman rumah tinggal Minahasa. Kerangka Pikir Penelitian Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) merupakan hutan produksi,
terdiri dari hutan dan base camp yang terletak di tengah-tengah area hutan tersebut. Fungsi HPGW sebagai hutan pendidikan dan rekreasi diterapkan di area base camp, sedangkan fungsi konservasi diterapkan pada hutan produksinya. Fungsi pendidikan pada base camp dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pendidikan alam, pendidikan budaya, dan pendidikan teknologi (Gambar 1). Pendidikan alam dapat memanfaatkan keberadaan pohon buah yang tersebar di area base camp, sedangkan pendidikan teknologi dapat diterapkan pada pembuatan biola dari pohon damar yang tumbang. Pendidikan budaya dapat memanfaatkan keberadaan Wisma Woloan yang merupakan salah satu rumah tradisional Sulawesi Utara. Untuk lebih memunculkan karakter rumah tradisional tersebut, diperlukan penataan taman di sekitar bangunan yang mencirikan taman rumah tinggal masyarakat Minahasa di Sulawesi Utara.
3
Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW)
Base camp
Pendidikan
Hutan Produksi
Rekreasi
Teknologi
Alam
Budaya
Vegetasi
Rumah
Biola dari
Buah
Tradisional
Kayu
Woloan
Damar
Konsep Desain Taman Rumah Tradisional Minahasa sebagai Sarana Pendidikan Budaya bagi Pengunjung
Gambar 1. Kerangka pikir penelitian
Konservasi