MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER KONSEP DAN IMPLEMENTASINYA DI SEKOLAH NOVAN ARDY WIYANI
Penulis: y NOVAN ARDY WIYANI Penerbit : PEDAGOGIA y Jl. Jl Kenanga, K M Maguwoharjo, h Depok, Sleman Yogyakarta 55232 y Telp. Telp 0274-4332394, 0274 4332394 4332397 4332397, Fax. 0274-4332395 y Email: redaksi@insanmadani com
[email protected] y Website : www.insanmadani.com
Tebal: 176 halaman
Daftar Isi Kata Pengantar Daftar Isi Bab 1
KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER
A.
Latar Belakang Pendidikan Karakter
B.
Target Pendidikan Karakter
C.
Pengaruh Pendidikan Karakter
D.
Landasan Pendidikan Karakter
E.
Pendekatan Pendidikan Karakter
Bab 2 SEKOLAH SEBAGAI ENTITAS STRATEGIS DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER A A.
Tanggung Jawab dan Kewajiban sekolah
B.
Sekolah di era Teknologi Informasi dan Komunikasi
C.
Sekolah sebagai Wahana Pendidikan Karakter
Bab 3 KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH A.
Pengertian Manajemen Pendidikan Karakter
B.
Fungsi dan Tujuan Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah
C.
Pilar-pilar Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah
D.
Metode Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah
E.
Strategi Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah
BAB 4 KOMPONEN GURU (KOMITMEN GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER) A.
Peran Guru dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter di sekolah
B.
Wujud Komitmen Guru dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah
BAB 5 KOMPONEN KURIKULUM (RACIKAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER) A.
Kurikulum Pendidikan Karakter
B.
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter
BAB 6 KOMPONEN PEMBIAYAAN (PEMBIAYAAN YANG BERPIHAK PADA PELAKSANAAN PENDIDIKAN KARAKTER) A.
Pengertian Pembiayaan Pendidikan Karakter
B.
Sumber Dana Pendidikan Karakter
C.
Merencanakan Anggaran Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah
BAB 7 KOMPOSISI PENGELOLAAN (BUDAYA SEKOLAH BERBASISI PENDIDIKAN KARAKTER) A.
Pembiasaan Keteladanan
B.
Pembiasaan Spontan
C.
Pembiasaan Rutin
D.
Pengondisian
E.
El Elemen B d Budaya S k l h Berbasis Sekolah B b P d d k Karakter Pendidikan K k
Bab I KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER A. Latar Belakang Pendidikan Karakter p y untuk memperbaiki p kualitas Salah satu upaya sumber daya manusia adalah munculnya gagasan pendidikan karakter dalam dunia pendidikan di Indonesia. Gagasan yang muncul karena proses pendidikan yang selama ini dil k k dinilai dilakukan di il i belum b l sepenuhnya h b h il berhasil dalam membangun manusia Indonesia yang berkarakter atau bahkan bisa dikatakan pendidikan Indonesia telah gagal dalam membangun karakter bangsa.
B. Target Pendidikan Karakter Beberapa masalah yang dihadapi bangsa Indonesia ini antara lain: 1. Kemiskinan dan Keterbelakangan 2 Konfik SARA 2. 3. Budaya Pembodohan oleh Televisi 4. Korupsi K i yang semakin ki meluas l 5. Kerusakan alam
C. Pengaruh g Pendidikan Karakter Buku yang disusun oleh Joseph Zins, dkk tersebut menegaskan g bahwa kecerdasan emosional,, yyangg didalamnya terkait erat dengan pendidikan karakter, ternyata berpengaruh sangat kuat dengan keberhasilan belajar. Faktor-faktor tersebut ternyata bukan terletak pada kecerdasan intelektual, melainkan pada karakter sebagai berikut: 1. Rasa percaya diri 2. Kemampuan bekerja sama 3. Kemampuan p bergaul g 4. Kemampuan berempati 5 Kemampuan berkomunikasi 5.
D. Landasan Pendidikan Karakter 1. Landasan filsafat manusia 2 Landasan filsafat Pancasila 2. 3. Landasan filsafat pendidikan umum 4. Landasan L d religius li i 5. Landasan sosiologi 6. Landasan psikologis 7. Landasan teoretik
E. Pendekatan Pendidikan Karakter 1 1. P d k t Komprehensif Pendekatan K h if dalam d l Pendidikan P didik Karakter K kt Istilah komprehensif yang digunakan dalam pendidikan karakter mencakup beberapa aspek. Pertama, isinya harus komprehensif, meliputi semua permasalahan yang berkaitan dengan pilihan nilai-nilai yang besifat pribadi sampai pertanyaan-pertanyaan mengenai etika secara umum. Kedua, Kedua metodenya harus komprehensif. komprehensif Ketiga, pendidikan karakter hendaknya terjadi dalam keseluruhan pproses ppendidikan di kelas,, kegiatan g ekstrakulikuler, proses bimbingan dan penyuluhan, upacara-upacara pemberian penghargaan, dan semua aspek kehidupan. kehidupan Keempat, pendidikan karakter hendaknya terjadi melalui kehidupan dalam masyarakat.
2. Pembelajaran terintegrasi P b l j Pembelajaran terintegrasi i i memberikan b ik pengalaman l yang bermakna kepada peserta didik, karena mereka memahami konsep-konsep, p p, keterampilanp keterampilan dan nilai-nilai yang mereka pelajari dengan menghubungkannya dengan konsep dan keterampilan lain yang sudah mereka pahami. pahami Ada berbagai model pembelajaran terpadu, tiga di antaranya y adalah model terhubungg ((connected), ) model jaring laba-laba (webbed), dan model terintegrasi (integrated). 3 Pengembangan Kultur Sekolah 3. Menciptakan kultur yangbermoral perlu diupayakan lingkungan g g sosial yyangg dapat p mendorongg subjek j didik memiliki moralitas yangbaik/karakter yang terpuji.
Bab I SEKOLAH SEBAGAI ENTITAS STRATEGI DALAM IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER A. Tanggung Jawab dan Kewajiban sekolah S k l h bertanggung Sekolah b j jawab b menanamkan k pengetahuan-pengetahuan baru yang reformatif dan transformatif dalam membangun bangsa yang maju dan berkualitas. Sekolah juga bertanggung jawab mentransformasikan nilai-nilai luhur kepada siswa. Dengan g demikian p peran sekolah sangat g besar dalam menentukan arah dan orientasi bangsa ke depan.
B. Sekolah di Era Teknologi Informasi dan Komunikasi 1 1. Fenomena Masyarakat Informasi Dalam era informasi, eksistensi keluarga sebagai bagian dari masyarakat juga memberikan implikasi penting b i sistem bagi i b baru pendidikan. didik Menurut M R i l h dan Reigeluth d Garfinkel, model karakteristik masyarakat informasi tersebut antara lain: Tujuan dan model berkisar pada proses pengorganisasian iptek mengenai informasi dan pengembangan pengetahuan. Dasar kekuatannya adalah perluasan kekuatan kognitif dengan teknologi tinggi. Paradigmanya P di adalah d l h berfikir b fiki sistematik, i ik munculnya l hubungan sebab akibat (causality), kompleksitas yang dinamis, orientasi ekologi.
Berkembangnya
teknologi; proses pengumpulan, pengorganisasian, i i penyimpanan i i f informasi, i jaringan komunikasi, sistem perencanaan dan rancangan. Komoditi pokok Pola konsumsi lebih kecil dan lebih efisien. Karakteristik organisasi; g ; terpadu, p , sinergi, g, perubahan, dan fleksibilitas.
2. Tantangan dan Peluang Sekolah di era teknologi D i semakin Dunia ki mengglobal l b l sekarang k i i ini, bergerak dan berubah semakin cepat dan kompetitif Pemanfaatan komputer, kompetitif. komputer internet, internet atau multimedia untuk pendidikan harus sudah dimulai u a seja sejak dari a se sekolah o a dasar. asa . Namun a u dibalik ba kemajuan tersebut, terdapat beberapa tantangan. Bagaimanapun majunya teknologi informasi dan komunikasi, teknologi tersebut tidak dapat menggantikan peran guru dalam pendidikan. P Peran strategis i guru tersebut b harus h bi bisa dimanfaatkan dengan optimal untuk meminialisasi efek negatif yang ada. ada
C. Sekolah sebagai Wahana Pendidikan karakter Di sekolah, sekolah berlangsung proses transformasi nilai nilai-nilai nilai luhur melalui pendidikan karakter. Pendidikan karakter merupakan kata kunci dari proses transformasi nilai-nilai nilai nilai luhur di sekolah. sekolah Fungsi transformasi nilai-nilai luhur yang dilaksanakan oleh sekolah mencakup lima dimensi, yaitu: 1. Pendidikan tidak hanya mencakup pengetahuan dan keterampilan semata tetapi juga sikap, nilai, dan kepekaan pribadi. pribadi 2. Peran seleksi sosial (mencakup tidak hanya pemberian sertifikat, tetapi p p jjuga g melakukan seleksi terhadap peluang kerja). 3. Fungsi indoktrinasi 4. Fungsi F i pemeliharaan lih anakk 5. Aktivitas kemasyarakatan.
Bab III KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER DI SEKOLAH A. 1.
Pengertian g manajemen j Pendidikan Karakter Pengertian Manajemen Pendidikan Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, Inggris yaitu management dari kata kerja to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi, mengurusi mengelola.
Menurut Wikipedia, kata manajement berasal dari bahasa Perancis kuno, yyaitu management, g yang y g artinya y melaksanakan dan mengatur. 2. Pengertian Pendidikan Karakter Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Indonesia karakter diartikan sebagai sifat-sifat kejiwaan, tabiat, watak, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan orang lain. Pendidikan karakter dalam setting sekolah merupakan pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. sekolah Definisi ini mengandung makna: Pendidikan karakter adalah pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran. pelajaran Pendidikan karakter diarahkan pada pengembangan perilaku anak secara utuh. Penguatan P d pengembangan dan b perilaku il k dalam d l pendidikan didik karakter didasari oleh nilai yang dirujuk sekolah.
3. Pengertian Manajemen Pendidikan Karakter M j Manajemen pendidikan didik karakter k k adalah d l h strategii yang diterapkan dalam pengembangan pendidikan karakter yang diselenggarakan dengan hasrat dan niat untuk mengejawantahkan ajaran dan nilai-nilai luhur untuk mewujudkan misi sosial sekolah melalui kegiatan manajemen. Komponen-komponen yang terdapat dalam manajemen j pendidikan didik karakter k k di sekolah k l h antara lain: Komponen kurikulum Komponen pengelolaan p ppembiayaan y Komponen Komponen guru Komponen siswa
B. Fungsi dan Tujuan Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah 1. Fungsi Manajemen Pendidikan Unsur-unsur manajemen dapat dibagi menjadi 10 bagian, yaitu: b Forecasting Planning Organizing Staffing atau Assembling Resources Directing/Commanding Leading Coordinating Motivating g Controlling Reporting
2. Tujuan Pendidikan Karakter S Secara operasional, i l tujuan j pendidikan didik karakter k k di sekolah adalah sebagai berikut: Menguatkan dan mengembangkan nilai-nilai nilai nilai kehidupan yang dianggap penting dan perlu sehingga menjadi j kepribadian p kepemilikan p peserta didik yyangg p khas sebagaimana nilai-nilai yang dikembangkan. Mengoreksi g perilaku p p peserta didik yyangg tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan oleh sekolah. Membangun M b k koneksi k yang harmoni h d dengan k l keluarga dan masyarakat dalam memerankan tanggung jawab karakter bersama. bersama
Tujuan pertama pendidikan karakter adalah memfasilitasi penguatan dan pengembangan nilai-nilai tertentu sehingga terwujud dalam perilaku anak, baik ketika proses sekolah maupun setelah proses sekolah (lulus sekolah). ujua kedua e ua pe pendidikan a karakter a a te di se sekolah oa Tujuan adalah mengoreksi perilaku peserta didik yang tidak bersesuaian dengan nilai-nilai yang dikembangkan sekolah. Tujuan ketiga dalam pendidikan karakter setting sekolah adalah membangun koneksi yang harmoni dengan keluarga dan masyarakat d dengan memerankan k tanggung t j jawab b pendidikan didik karakter secara bersama.
3. Fungsi dan Tujuan Manajemen Pendidikan Karakter • Perencanaan Perencanaan manajemen pendidikan karakter mempunyai p y 2 fungsi, g , yyaitu: 1. Forecasting 2 Planning 2. 3. Pengawasan 4. Pembinaan
C. Pilar-pilar Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah 1 1. Pilar-pilar Pilar pilar Manajemen Pendidikan Division of work Autority and responsibility Discipline Unity of command Unity of direction Subordination of individual interest to general interest Remuneration of personnel Centralization Scalar chain Order Equity Stability of tonure of personnel Initiative Ecsprit de Corps
2. Pilar-pilar Pendidikan Karakter Heritage Foundation merumuskan sembilan karakter dasar yang menjadi tujuan pendidikan k kt Kesembilan karakter. K bil karakter k kt tersebut t b t adalah: d l h Cinta kepada Tuhan dan semesta beserta isinya. Tanggung jawab, jawab disiplin, disiplin dan mandiri. mandiri Jujur Hormat dan santun Kasih sayang, peduli, dan kerja sama. Percaya diri, kreatif, kerja keras, dan pantang menyerah. Keadilan dan kepemimpinan. Baik dan rendah hati. Toleransi, cinta damai, dan persatuan.
Sedangkan enam pilar karakter berdasarkan The six Pillar of Character yang dikeluarkan oleh Character Counts Coalition (A Project of The Joseph Institute of Ethics) adalah sebagai berikut: Trustworthiness Fairness Caring Respect Citizenship Ci i hi Responsibility
Ari Ginanjar dengan teori ESQ menyodorkan pemikiran bahwa setiap karakter positif sesungguhnya akan merujuk pada sifat-sifat mulia Allah swt., yaitu Asmaul Husna. Jujur Tanggung jawab Disiplin Visioner Adil Peduli Kerja sama
3. Pilar-pilar Manajemen Pendidikan Karakter K l sekolah Kepala k l h adalah d l h leader. l d Agar A peran leader l d sekaligus sebagai manajer dapat dimainkan secara maksimal maka kepala sekolah dan guru harus maksimal, memainkan pilar-pilar manajemen di bawah ini: Cinta kepada p Tuhan,, warga g sekolah,, dan masyarakat. y Visioner, inisiatif, kreatif, adil dan tulus dalam bekerja. j Kerja keras, pantang menyerah dan tanggung jawab dalam bekerja. Mendahulukan kepentingan sekolah di atas kepentingan pribadi Disiplin, D l toleran l d mampu bekerja dan b k sama. Rendah hati dan peduli kepada warga sekolah.
D. Metode Manajemen Pendidikan Karakter di S k l h Sekolah 1. Metode Manajemen Pendidikan Kepala sekolah dan guru bekerja me-manage sekolah dengan 7 metode di bawah ini: Tidak sembarangan dalam bekerja Komitmen secara efektif dan efisien. Sungguh-sungguh dan teliti. Memiliki dinamika yang tinggi. Berkomitmen terhadap masa depan. Memiliki kepekaan terhadap perkembangan masyarakat, ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Bersikap istiqomah
2. Metode Pendidikan Karakter di Sekolah Untuk mencapai pertumbuhan dalam pendidikan karakter perlu dipertimbangkan berbagai macam metode. Paling tidak ada lima unsur yang perlu dipertimbangkan. Mengajarkan Keteladanan Menentukan prioritas Praksis P k i prioritas i i Refleksi
3. Metode Manajemen Pendidikan Karakter Metode manajemen pendidikan karakter harus bertolak dari dunia empiris sebagaimana terwujud dalam fenomena dari dunia empiris sebagaimana terwujud d dalam d l fenomena f praktik k k dan d pelaksanaan l k operasional manajemen pendidikan karakter pada komponen p kurikulum,, p pengelolaan, g ,p pembiayaan, y , guru dan siswa. a. Metode deduksi Metode deduksi dimulai dari menentukan nilainilai luhur(menentukan praksis prioritas) kemudian mengajarkannya kepada peserta didik. b. Metode induksi konsultasi g cara Metode induksi konsultasi dilakukan dengan kepala sekolah dan guru memberikan motivasi kepada peserta didik untukmelaksanakan nilai-nilai luhur. luhur
E. Strategi Manajemen Pendidikan Karakter di Sekolah Penerapan pendidikan karakter di sekolah dapat ditempuh melalui empat alternatif strategi secara terpadu. d 1. Mengintegrasi konten pendidikan karakter yang telah dirumuskan ke dalam seluruh mata pelajaran 2. Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kegiatan sehari-hari di sekolah. 3. Mengintegrasikan pendidikan karakter ke dalam kegiatan yang diprogramkan atau direncanakan. 4. Membangun komunikasi dan kerja sama antara sekolah dengan orang tua peserta didik.
Bab IV KOMPONEN GURU (KOMITMEN GURU DALAM PENDIDIKAN KARAKTER)
A.
1. 2. 3. 4.
5.
Peran Guru dalam Pelaksanaan Pendidikan Karakter di Sekolah Peran diartikan sebagai perangkat tingkah atau sikap yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat. Sehubungan dengan peran sebagai pembimbing seorang guru harus: Mengumpulkan data tentang siswa. Mengamati tingkah laku siswadalam situasi sehari-hari. Mengenal para siswa yang memerlukan bentuan khusus. Mengadakan pertemuan atau hubungan dengan orang tua siswa, baik secara individu maupun p secara kelompok, p untuk memperoleh saling pengertian tentang pendidikan anak. Bekerja sama dengan masyarakat dan lembaga-lembaga lainnya y untuk membantu memecahkan masalah siswa.
6. 7. 8.
9.
10 10.
Membuat catatan pribadi siswa serta menyiapkannya dengan baik. Menyelenggarakan bimbingan kelompok atau individu. Bekerja j sama dengan g ppetugas-petugas g p g bimbingan lainnya untuk membantu memecahkan masalah siswa. Menyusun program bimbingan sekolah bersama-sama bersama sama dengan petugas bimbingan lainnya. Meneliti kemajuan siswa, siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah.
Peran guru dalam pelaksanaan pendidikan karakter di seklah antara lain: 1. Keteladanan 2. Inspirator 3 Motivator 3. 4. Dinamisator 5. Evaluator E l
B. Wujud Komitmen Guru dalam Pelaksanaan P didik Karakter Pendidikan K k di Sekolah S k l h Perwujudan komitmen guru dalam pelaksanaan pendidikan d d k karakter k k di d sekolah k l h antara lain: l 1. Melaksanakan sosialisasi pendidikan karakter dan melakukan komitmen bersama antara seluruh komponen warga sekolah (tenaga pendidik dan k kependidikan didik serta t komite k it sekolah). k l h) 2. Membuat komitmen dengan semua stakeholders ( l h warga sekolah, (seluruh k l h orang tua t siswa, i k it komite, dan tokoh masyarakat setempat) untuk mendukung pelaksanaan pendidikan karakter. karakter 3. Melakukan analisis konteks terhadap kondisi sekolah (internal dan eksternal). eksternal)
4. Menyusun rencana aksi sekolah berkaitan dengan penetapan nilai-nilai pendidikan karakter. 5. Membuat perencanaan dan program pelaksanaan pendidikan karakter. g seperti: p 6. Melakukan ppengondisian Penyediaan sarana Keteladanan Penghargaan dan pemberdayaan
7 Melakukan penilaian keberhasilan dan supervisi 7.
Bab V KOMPONEN KURIKULUM (RACIKAN KURIKULUM PENDIDIKAN KARAKTER) A.Kurikulum Pendidikan Karakter Kurikulum merupakan ruh sekaligus guide dalam praktik pendidikan di lingkungan satuan sekolah. Karenanya, kurikulum yang dirancang harus mencerminkan visi, misi dan tujuan sekolah yang berkomitmen terhadap pendidikan karakter.
B. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Karakter Nil i il i pembangunan Nilai-nilai b k k bersumber karakter b b dari d i agama, Pancasila, budaya, dan tujuan pendidikan nasional. nasional 1. Agama 2 Pancasila 2. 3. Budaya 4 Tujuan Pendidikan Nasional 4. Kemudian, nilai-nilai luhur minimal yang harus dikembangkan antara lain: 1. Tangguh 2. Jujur 3. Cerdas 4. Peduli