BAB III KARAKTERISTIK/ KONDISI KEPARIWISATAAN KPP KALIANDA KABUPATEN LAMPUNG SELATAN
3.1 Visi, Misi dan Isu Strategis Kabupaten Lampung Selatan 2006-2011
Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan Kabupaten Lampung Selatan 2011 yaitu terwujudnya masyarakat Kabupaten Lampung Selatan yang profesional menuju kehidupan yang sejahtera, bermoral, dan berkeadilan, maka salah satu misi yang diemban adalah meningkatkan dan mengembangkan
potensi
kepariwisataan
daerah
dengan
isu
strategis
pengembangan pariwisata.
3.2 Kondisi Geografis dan Topografis Wilayah Kabupaten Lampung Selatan terletak antara 105o14’ sampai dengan 105o45’ Bujur Timur dan 5o15’ sampai dengan 6o Lintang Selatan. Mengingat letak yang demikian ini daerah Kabupaten Lampung Selatan seperti halnya daerah-daerah lain di Indonesia yang merupakan daerah tropis.
Daerah Kabupaten Lampung Selatan mempunyai daerah daratan kurang lebih 3.180,78 Km2, dengan pusat pemerintahan di Kota Kalianda sekaligus sebagai Ibukota Kabupaten Lampung Selatan.
Adapun batas wilayah administratif
Kabupaten Lampung Selatan adalah: 1. Sebelah Utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Lampung Tengah dan Lampung Timur 2. Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Sunda 3. Sebelah Barat berbataan dengan wilayah Kabupaten Tanggamus 4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut Jawa
Jenis tanah yang terdapat di Kabupaten Lampung Selatan antara lain latosol, podsolik, andosol, hidromorf, alluvial yang tersebar di seluruh wilayah. 26
Ditinjau dari posisi dan segi geografis, Kabupaten Lampung Selatan dinilai cukup menguntungkan dan potensial bagi pengembangan kegiatan kepariwisataan, karena merupakan pintu gerbang bagian selatan Pulau Sumatera dan merupakan kabupaten di luar Pulau Jawa yang terdekat dengan ibukota negara.
3.3 Kondisi Sosial dan Budaya Kondisi sosial dan budaya meliputi kependudukan, agama, suku dan adat istiadat yang terdapat di KPP Kalianda Kabupaten Lampung Selatan. 3.3.1 Kependudukan Pada Tahun 2004 penduduk Kabupaten Lampung Selatan berjumlah 1.205.705 orang (BPS, 2005) yang tersebar pada 20 kecamatan, dengan proporsi penduduk laki-lakinya berjumlah 632.484 orang, sedangkan penduduk perempuannya berjumlah 573.219 orang. 3.3.2 Agama Mayoritas penduduk Kabupaten Lampung Selatan beragama islam selebihnya sebagian kecil beragama non muslim. Meskipun demikian, perbedaan agama bukan menjadi penghalang dalam melaksanakan kerukunan hidup bermasyarakat, bahkan perbedaan tersebut nampaknya dimanfaatkan secara baik sehingga terjadi sinergi dalam kehidupan bermasyarakat. 3.3.3 Suku dan Adat Istiadat A. Suku Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari berbagai macam suku, yaitu Suku Jawa, Bali, Sulawesi, Sumetera Selatan, Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh dan lainnya. B. Adat Istiadat Adat istiadat secara garis besar dapat digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu kelompok penduduk asli (Suku Lampung) dan kelompok penduduk pendatang (dari luar daerah Lampung). 27
3.4 Struktur Perekonomian
Tahun 2004, 3 sektor yang memberikan sumbangan terbesar dalam pembentukan PDRB Kabupaten Lampung Selatan yakni sektor pertanian sebesar 51,08 persen. Sektor terbesar kedua adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran yang memberikan sumbangan sebesar 13,22 persen. Sektor yang memberikan sumbangan terbesar ketiga pada Tahun 2004 adalah sektor industri pengolahan yakni sebesar 10,81 persen.
3.5 Kondisi Sarana dan Prasarana Kepariwisataan
3.5.1 Transportasi
Berdasarkan pangamatan atas prasarana lalu lintas di tujuh objek wisata yang menjadi objek studi, empat objek wisata telah memiliki prasarana lalu lintas berupa jalan beraspal, yaitu Tugu Siger, Merak Belantung, Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi, dan Pantai Pasir Putih. Dua objek lainnya, yaitu Tejang Pulau Sebesi dan Gunung Krakatau, prasarana lalu lintas utamanya adalah melalui air. Sedangkan untuk mencapai objek wisata Gunung Rajabasa adalah dengan melalui jalan setapak dari Desa Tegading.
Berdasarkan alat angkutan umum yang utama ke tujuh objek wisata yang ada di KPP Kalianda, dapat dibedakan berdasarkan sarana untuk mencapai objek wisata tersebut, yaitu dua kawasan wisata (Merak Belantung dan Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi) dengan alat angkutan utamanya dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga namun untuk mencapai objek wisatanya dengan menggunakan ojek sepeda motor, dua kawasan wisata (Tugu Siger dan Pantai Pasir Putih) dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga, satu kawasan wisata (Gunung Rajabasa) dengan kendaraan bermotor lebih dari tiga sebagai alat angkutan utama namun untuk mencapai objek wisatanya adalah dengan melalui jalan setapak dari Desa Tegading. Sedangkan untuk dua kawasan wisata lainnya
28
(Tejang Pulau Sebesi dan Gunung Krakatau) dengan menggunakan kapal motor laut sebagai alat angkutan utamanya.
Secara umum, frekuensi pelayanan kendaraan bermotor beroda lebih dari tiga yang menuju ke setiap kawasan wisata cukup tinggi dan teratur dengan kondisi pelayanan baik dan ongkos yang relatif murah. Untuk menuju objek wisata utamanya dengan menggunakan kendaraan roda dua (Merak Belantung dan Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi), tingkat pelayanannya baik dan teratur namun dengan mengeluarkan biaya yang relatif mahal. Untuk mencapai objek wisata di Tejang Pulau Sebesi, frekuensi pelayanan rendah dengan biaya yang mahal karena menggunakan kapal laut bermotor. Sedangkan untuk mencapai objek wisata Gunung Krakatau hanya dapat dicapai dengan kapal laut bermotor carteran yang relatif mahal dari Dermaga Canti.
Tabel 3.1 Kondisi fisik prasarana jaringan transportasi pada tiap jalur lintasan No
Jalur Lintasan
Lebar (m) 10
Konstruksi
Kondisi
Aspal
Baik
3,5
Aspal
Baik
1.
Tugu Siger
2.
Way Belerang Sukamandi
3.
Merak Belantung
4
Aspal
Baik
4.
Tejang Pulau Sebesi
-
Laut
Sedang
5.
Gunung Rajabasa
1
Tanah
Kurang
6.
Gunung Krakatau
-
Laut
Sedang
7.
Pasir Putih
10
Aspal
Baik
Sumber: Dinas PU Lampung Selatan
3.5.2 Air Bersih
Prasarana air bersih pada setiap obyek wisata pada umumnya berasal dari sumur galian dan sumur pompa, kecuali pada kawasan wisata Pasir Putih yang berasal dari PDAM dan sumur pompa. 29
3.5.3 Listrik
Jaringan listrik yang melayani kawasan-kawasan wisata terbagi menjadi dua, yaitu yang dilayani oleh PLN dan non PLN. Untuk kawasan wisata Tugu Siger, Merak Belantung, Pasir Putih dan Way Belerang Sukamandi telah terlayani oleh jaringan listrik PLN, sedangkan yang untuk kawasan wisata lainnya masih menggunakan generator non PLN. Untuk kawasan wisata alam Gunung Rajabasa dan Gunung Krakatau, karena berfungsi sebagai kawasan lindung, tidak terdapat aliran listrik..
3.5.4 Komunikasi
Pada umumnya, jaringan telekomunikasi (Telkom) belum ada pada kawasan wisata, kecuali pada kawasan wisata Pasir Putih dan Merak Belantung. Sedangkan untuk kantor pos hanya terdapat di Kecamatan Kalianda sebagai Ibu Kota Kabupaten.
3.5.5 Akomodasi
Pada semua kawasan wisata yang menjadi objek penelitian, belum ada akomodasi hotel berbintang. Berdasarkan data tahun 2006, pada KPP Kalianda sudah ada 13 hotel, villa dan resort. Klasifikasi akomodasi tersebut mulai dari melati 1 sampai melati 3, resort dan villa. Jumlah kamar 201 dengan 359 jumlah tempat tidur.
3.5.6 Lain-lain
Fasilitas kepariwisataan yang lain sebagai penunjang pariwisata yang terdapat di KPP Kalianda adalah restoran, dimana jumlah restoran yang ada berjumlah 21 buah yang tersebar pada 3 kecamatan. Pada Kecamatan Penengahan 6 buah, Kecamatan Kalianda 9 buah dan Kecamatan Katibung 6 buah.
30
3.6 Potensi Kepariwisataan di KPP Kalianda
Di dalam melakukan usaha pengembangan pariwisata pada suatu daerah, atraksi wisata merupakan faktor yang sangat menentukan bagi wisatawan dalam memilih daerah tujuan wisatanya. Untuk itu, potensi pariwisata yang dimiliki harus benarbenar dimanfaatkan agar wisatawan tertarik mengunjungi objek-objek wisata yang ada di daerah tersebut. Dalam hal ini, potensi wisata yang dimiliki oleh KPP Kalianda baik yang sudah berkembang ataupun yang belum berkembang dapat diuraikan sebagai berikut.
3.6.1 Tugu Siger
Tapak kawasan Tugu Siger berada di kawasan Pelabuhan Bakauheni di daerah persimpangan jalan lintas Sumatera dan jalan lintas Timur. Tugu Siger merupakan salah satu bagian dari rencana pengembangan kawasan Resort Bakauheni yang meliputi area seluas 50 Ha. Fungsi rekreasi yang tersedia pada komplek Tugu Siger merupakan gabungan dari rekreasi alam dan rekreasi buatan. Lokasi Tugu Siger yang terletak pada puncak bukit pinggir pantai memberikan kelebihan tersendiri sebagai lokasi yang memiliki potensi alam yang indah, dimana dari lokasi ini kita dapat melihat pantai dan aktifitas kesibukan di Pelabuhan Bakauheni. Di dalam komplek Tugu Siger terdapat taman-taman dengan dilengkapi plaza-plaza (ruang terbuka) yang memungkinkan pengunjung beraktifitas
didalamnya.
Selain
itu
pengunjung
juga
dapat
menikmati
pemandangan di sekitar kawasan Tugu Siger dengan menggunakan menara pandang yang ada di puncak monument siger. Dengan menara pandang ini, pengunjung dapat melihat hampir seluruh kawasan Bakauheni. Di dalam bagunan utama monumen, pengunjung dapat melihat langsung diaroma Lampung yang menunjukkan kekayaan budaya dan ciri khas tradisional Lampung.
31
3.6.2 Pantai Merak Belantung
Tapak kawasan wisata Pantai Merak Belantung terletak di Desa Merakbelantung, berjarak 14,5 km dari Kalianda, Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan, 58,5 km dari Bandar Lampung, 88,5 km dari pelabuhan udara Raden Intan dan 48,5 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni dengan luas tapak kawasan 5 Ha. Lebar pantai berkisar antara 30 – 70 m dengan panjang pantai potensial 891 m. secara topografi, Pantai Merak Belantung berada pada ketinggian 5 m dpl, dengan konfigurasi umum lahan dataran dan kemiringan lahan landai. Di tapak kawasan ini terdapat Sungai Pamungkusan dengan kedalaman air 1 – 3 m dan lebar 5 – 7 m, kualitas air jernih.
Prasarana yang menghubungkan kawasan ini dengan
Bakauheni dan Bandar Lampung melalui jalan lintas Sumatera dan berkualitas baik dengan lebar 10 m.
Sumber air berasal dari sumur dengan kedalaman rata-rata 6 m dan berjarak 500 m dari tapak kawasan. Kualitas air jernih dengan debit 45 l/detik. Sumber listrik dari PLN dan dari generator atau diesel.
Sistem pengolahan limbah dengan
Proses Pengolahan (Recycle) pada 4 bak penampungan sehingga tidak mengakibatkan pencemaran.
Dengan prasarana dan sarana yang dimilikinya,
menjadikan objek wisata ini sebagai pola kunjungan singgah dan menginap.
3.6.3 Pemandian Air Panas Way Belerang Sukamandi
Tapak kawasan wisata Way Belerang merupakan pemandian air panas belerang dengan luas area 1 Ha, terletak di Kelurahan Bumi Agung Kecamatan Kalianda dengan jarak 6 km dari Ibukota Kabupaten, 79 km dari Bandar Lampung, 109 km dari pelabuhan udara Raden Intan dan 34 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Topografi dari kawasan wisata way belerang adalah terletak pada ketinggian 800 m dpl, konfigurasi umum lahan bergunung dengan kemiringan lahan landai.
32
3.6.4 Gunung Rajabasa
Kawasan wisata Gunung Rajabasa terletak di Desa Pematang Kejang Kecamatan Rajabasa dengan luas tapak kawasan 4.900 ha, yang terbagi menjadi 3.000 ha kawasan hutan dan 1.900 ha kawasan perkebunan. Jarak dari Ibu kota Kabupaten Lampung Selatan, Kalianda, 12 km, 85 km apabila dari Bandar Lampung, 115 km dari Bandara Udara Raden Intan dan 30 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Pada puncak Gunung Rajabasa terdapat sebuah danau dengan luas kurang lebih 4 Ha.
3.6.5 Gunung Krakatau
Objek wisata Gunung Krakatau terletak di sebelah barat daya pantai canti dan termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajabasa. Luas kawasan objek wisata ini adalah 287 ha. Lereng yang tertutup lava, hitam, gersang dan kepulan asap bercampur belerang berwarna putih kekuningan menutupi puncak menjadi daya tarik bagi wisatawan yang berkunjung. Warna air laut biru dengan ketinggian gelombang 1 m, material pantai berpasir halus dan berwarna hitam dengan kemiringan tepi pantai landai. Panjang tepi pantai > 2000 m dengan lebar < 50 m. Flora dan fauna yang terdapat di kawasan ini adalah cemara laut dan biawak. Pemukiman terdekat adalah di Pulau Sebesi dan Sebuku. Pencapaian ke objek wisata Gunung Krakatau melalui Dermaga Canti dengan menggunakan perahu motor carteran dengan waktu perjalanan selama 2,5 – 3 jam.
3.6.6 Tejang Pulau Sebesi
Kawasan wisata Tejang Pulau Sebesi termasuk dalam wilayah Kecamatan Rajabasa dengan luas Pulau 1.057 ha. Di pulau ini terdapat satu buah desa, yaitu Desa Tejang yang terdiri dari 3 kampung. Kampung-kampung tersebut adalah Kampung Tejang, Regahan Lada, dan Seganom.
Di pulau ini juga terdapat
sebuah gunung dengan ketinggian 484 m dpl. Untuk mencapai ke objek wisata ini, kita dapat melalui Dermaga Canti dengan menggunakan perahu bermotor 33
dengan waktu perjalanan 1,5 – 2 jam. Sumber air bersih di dapat dari sumursumur dengan kedalaman 3 – 5 m dengan kualitas air jernih, rasa tawar dan berbau normal. Aliran listrik di dapat dari generator. Material pantai terdiri dari pasir putih kecoklatan dan kasar, batu karang dan kerikil. Kemiringan tepi pantai landai dengan panjang tepi pantai 500 – 1000 m dengan lebar < 50 m. sarana wisata yang ada adalah cottage 2 buah, dermaga 3 buah, lapangan sepak bola 2 buah, dan tempat penyewaan alat menyelam. Di pulau ini juga telah ada satu buah puskesmas.
3.6.7 Pantai Pasir Putih
Kawasan wisata Pantai Pasir Putih terletak di Desa Rangai Kecamatan Katibung dengan luas area 3 ha.
Jarak dari Ibu Kota Kabupaten Lampung Selatan,
Kalianda, 69,5 km, 16 km apabila dari Bandar Lampung, 46 km dari Bandara Udara Raden Intan dan 93.5 km dari pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Prasarana yang menghubungkan kawasan ini dengan Bakauheni dan Bandar Lampung melalui jalan lintas Sumatera dan berkualitas baik dengan lebar 8-10 m. Secara topografi, ketinggian rata-rata dpl 0.5 m dpl, konfigurasi umum lahan dataran dengan kemiringan landai.
Jenis material tanah adalah pasir putih
kecoklatan. Sumber air berasal dari PDAM dengan kualitas air jernih dengan debit 99 l/detik. Sumber listrik dari PLN dan dari generator atau diesel.
3.7 Tinjauan Karakteristik Obyek Wisata di KPP Kalianda
KPP Kalianda merupakan daerah tujuan wisata bagi wisatawan yang pasar wisatanya sudah bertaraf nasional dan internasional. Pasar wisata adalah permintaan nyata atau yang masih potensial akan sesuatu produk wisata tertentu yang didasarkan pada sesuatu motivasi perjalanan. Pasar wisata secara teritorial menunjukkan suatu negara sumber wisatawan dan biasanya yaitu negara industri maju (Salah Wahab, 1976). Berdasarkan pengertian tersebut, maka pasar wisata yang datang ke KPP Kalianda sangatlah beranekaragam dalam keinginan yang dapat digunakan sebagai segmentasi pasar. 34
Tabel 3.2 Obyek dan daya tarik, aktifitas yang dapat dilakukan wisatawan, jenis pariwisata serta jumlah fasilitas yang tersedia. Aktifitas Jenis Jumlah No Obyek Wisata Daya Tarik wisatawan Pariwisata Fasilitas wisata Wisata Budaya 1 Tugu Siger Merupakan bangunan tugu yang berbentuk siger Fotografi Lampung yang menjadi ciri khas daerah, dimana di Menikmati dalam bangunan kita dapat melihat/ mempelajari pemandangan 14 melalui diaroma tentang kebudayaan masyarakat Melihat Lampung, seperti adat istiadat. Di tempat ini kita diaroma budaya juga dapat melihat panorama laut dan aktifitas Lampung pelabuhan penyeberangan Bakauheni. Wisata 2 Way Belerang Taman rekreasi dengan sumber air panas yg Berenang Kesehatan mengandung mineral belerang yang berasal dari Berendam Wisata Rekreasi Gunung Rajabasa, dimana dipercaya dapat Tracking 19 menghilangkan berbagai penyakit, salah satunya Climbing adalah penyakit kulit. Hiking Fotografi Rekreasi hutan Berkemah Jalan-jalan 3 Merak Belantung Pantai yang mempunyai pemandangan alam yang Bird watching Wisata maritim indah dengan material pasir berwarna putih dan Memancing dan Wisata alam petuangan menyelam terletak di teluk Lampung. 24 Wisata olahraga Berenang Bermain dipantai Fotografi Olahraga (golf, volly pantai, polo air, tennis, 35
4
Tejang Pulau Sebesi Panorama alam pantai kepulauan dan taman laut.
36
canoeing, banana boat, surfing). Menikmati pemandangan Jalan-jalan ditepi pantai Outbound dan outdoor learning War game di marshland Off road adventure berkemah Wisata maritim Berenang Wisata olahraga Menyelam Berselancar Berperahu Memancing Ski air Berjemur Menyusuri pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Bersepeda
17
Berkemah Fotografi Hiking Penelitian Tracking 6 Gunung Krakatau Gunug api yang masih aktif dengan latar belakang Berenang sejarah yang menarik. Di sini kita dapat menikmati Memancing Menyusuri pemandangan alam dan pantai yang berpasir hitam pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Berperahu Melihat kawah 7 Pantai Pasir Putih Pantai dengan pemandangan alam yang indah dengan Berenang material pasir berwarna putih. Memancing Menyusuri pantai Fotografi Penelitian Mendaki gunung Berperahu Berjemur Berkemah Panorama Sumber : Hasil Pengamatan dan Dinas pariwisata Lampung Selatan 5
Gunung Rajabasa
Panorama alam pegunungan, berbagai jenis flora dan fauna, air terjun dan danau serta terdapat peninggalan benteng perjuangan pahlawan nasional Raden Intan II.
37
Wisata perjalanan Wisata ilmiah Wisata olahraga
2
Wisata perjalanan Wisata ilmiah Wisata olahraga 2
Wisata maritim Wisata olahraga
18
Segmentasi pasar adalah proses penggolongan pelanggan dalam kelompok dengan kebutuhan, karakteristik atau pelaku yang berbeda. Variabel umum yang dapat digunakan untuk mensegmentasi pasar konsumen terbagi menjadi tiga yaitu segmentasi geografik (asal wisatawan), segmentasi demografi (usia, pekerjaan, pendidikan, penghasilan, dan pengeluaran), segmentasi psikografik (motivasi, tempat wisata, aktivitas, lama tinggal dan akomodasi).
3.7.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan
Jumlah kunjungan wisatawan yang datang ke KPP Kalianda baik itu wisatawan nusantara maupun mancanegara selama lima tahun terakhir (2002-2006) mengalami peningkatan seperti terlihat pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 Jumlah kunjungan wisatawan ke KPP Kalianda selama 2002-2006 Tahun 2002
Wisatawan Nusantara 146.591
Persentase (%) 93,05
Wisatawan Mancanegara 10.949
Persentase (%) 6,95
Total 157.540
2003
190.568
94,16
11.824
5,84
202.392
2004
209.476
94,05
13.238
5,95
222.714
2005
221.241
94,06
13.982
5,94
235.223
2006
236.971
94,06
14.976
5,94
251.947
Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan (2007)
3.7.2 Segmentasi Geografis
Berdasarkan data pada Dinas Pariwisata Lampung Selatan (2007) mengenai segmentasi geografis wisatawan, dapat diketahui asal wisatawan yang berkunjung ke KPP Kalianda, untuk wisatawan nusantara sebagian besar berasal dari wisatawan lokal yaitu wisatawan yang berasal dari Propinsi Lampung, yaitu 43,4%, DKI Jakarta 15%, Jawa Barat dan Banten 5,3%, Sumatera Utara 5,3%, Sumatera Selatan 3,5% dan yang lainnya 27,5%. Sedangkan untuk wisatawan mancanegara terbanyak berasal dari asia meliputi Jepang dan Singapura 32,6%, disusul dari Australia 30,2%, Amerika dan Kanada 18,6%, dan selebihnya berasal dari Eropa dan Afrika. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 3.1 dan Gambar 3.2 . 38
Gambar 3.1 Diagram Karakteristik wisatawan nusantara berdasarkan Segmentasi Geografis (Dalam %) Lampung DKI Jakarta 27,50 43,40
Sumatera Utara
3,50 5,30
Jawa Barat dan Banten
15,00 Sumatera Selatan
5,30 Lainnya
Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007 Gambar 3.2 Diagram Karakteristik wisatawan mancanegara berdasarkan Segmentasi Geografis (dalam %)
16,30
Asia
2,30 32,60
Australia Amerika-Kanada
18,60
Eropa 30,20
Afrika
Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007
3.7.3 Segmentasi Demografis
Berdasarkan segmentasi demografis, karakteristik sebagian besar wisatawan yang datang ke KPP Kalianda adalah usia produktif dengan tingkat pendidikan yang cukup tinggi (universitas), status pekerjaan sebagian besar bekerja di bidang swasta dengan penghasilan sebagian besar antara Rp.1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,- .
39
Sedangkan untuk pengeluaran selama wisatawan berada di objek wisata, 46% wisatawan rata-rata mengeluarkan uang sebesar Rp. 200.000,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.4.
3.7.4 Segmentasi Psikologis
Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi psikografik, baik wisatawan nusantara maupun mancanegara memiliki motivasi melakukan perjalanan wisata adalah untuk berlibur, tempat tujuan wisata utama pantai dengan lama tinggal 1 s.d 3 hari dan menggunakan akomodasi hotel/ motel. Secara lengkap dapat di lihat pada Tabel 3.5.
40
Tabel 3.4 Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi Demografis No I
Karakteristik Wisatawan
Persentase (%) Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara
Tingkat Usia < 20 th 20 - 29 th 30 - 39 th 40 - 49 th > 50 th
12.40 38.90 23.00 14.20 4.40
2.30 18.60 27.90 39.50 11.60
Tingkat Pendidikan SLTP SLTA Universitas Paska Sarjana Lainnya
10.60 29.20 45.10 13.30 1.80
16.30 58.10 18.60 7.00
III Jenis Pekerjaan Pelajar/ Mahasiswa Swasta PNS Lainnya
23.00 54.00 12.40 10.60
9.30 62.80 18.60 9.40
IV Penghasilan Rp. 500.000,- s.d Rp. 1.000.000,Rp. 1.000.000,- s.d Rp. 1.500.000,Lainnya < US $ 1500 US $ 1500 - 2000 US $ 2000 - 4000 > US $ 4000
29.20 46.00 24.80 -
7.00 23.30 25.60 44.20
53.10 23.00 23.9 -
18.6 53.5 27.9
II
V
Pengeluaran < Rp. 200.000,Rp. 200.000,- Rp. 400.000,> Rp. 400.000,US $ 200 - 300 US $ 200 - 400 Lainnya
Sumber: Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007
41
Tabel 3.5 Karakteristik wisatawan berdasarkan segmentasi Psikografik No I
Karakteristik Wisatawan
Persentase (%) Wisatawan Nusantara Wisatawan Mancanegara
Motivasi : Berlibur Bisnis Lainnya
36,30 27,40 36,30
54,00 37,00 9,00
Tempat Wisata : Pantai Alam Hiburan Malam Lainnya
50,40 15,00 13,30 21,30
41,80 20,20 25,60 12,40
III Aktivitas : Atraksi Budaya Berenang Melihat-lihat Berbelanja Tracking Lainnya
9,50 26,50 40,70 6,70 3,20 13,40
23,30 16,30 18,60 14,00 11,00 16,80
IV Lama Tinggal : < 1 hari 2-3 hari 4-5 hari 6-7 hari Lainnya
36,30 32,70 9,70 6,20 15,10
67,40 14,00 9,30 9,30
62,80 30,10 7,1
97,60 2,40
II
V
Akomodasi : Hotel/ Motel Kerabat Lainnya
Sumber : Dinas Pariwisata Lampung Selatan, 2007
42