1 KOMUNIKASI DATA JUFRIADIF NA`AM 7. Multiplexing2 Multiplexing meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas saluran transmisi dengan cara...
dilakukan oleh peranti elektronik yg dikenali sebagai multiplexer (MUX) zMUX menerima input signal dari berbagai peranti komputer, memampatkan signal ini ke dalam satu strem data dan menghantarnya menggunakan satu media penghantar komunikasi
DEMUX - Peranti yang memecahkan signal yg digabungkan oleh MUX ke bentuk signal asal DEMUX menerima satu strem data dari satu media penghantar komunikasi, memecahkannya ke dlm bentuk signal asal dan menghantarnya ke beberapa peranti komputer
Tujuan : Mengurangi media penghantar Meningkatkan kemampuan komunikasi dgn memaksimakan data yg dihantar di atas satu media penghantar. Meminimalkan biaya transmisi dgn mengurangkan biaya menggunakan satu media penghantar antara komputer host dan terminal.
Time Division Multiplexing (TDM) penggiliran waktu pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user)
TDM
Contoh Penghantaran TDM Mesej Yang dihantar SEDIA
Anggapkan mesej dihantar bermula dari belakang
Dari terminal B
terminal A Dari terminal A
OK SAYA
terminal B A
terminal C
D
A Y
O I
N A
Pemultipleks
K A
Pemultipleks Media Penghantaran
FEP Komputer Hos
SERANGAN terminal D Terminal B sudah tidak ada data
Dari terminal A semula
Statistical TDM
STDM juga dikenali sbg asynchronous TDM. STDM berfungsi sama spt TDM, tetapi tidak semua peranti menghantar data pada saat yg sama. STDM menangani masalah pembubaziran lebar jalur dgn menggunakan TDM dengan menyediakan slot masa berdasarkan permintaan (time slots on demand) STDM adalah lebih efisien dibandingkan TDM kerana STDM menggunakan lebarjalur sebaik mungkin dan membolehkan lebih banyak terminal dihubungkan.
STDM
STDM
Mesej Yang dihantar SEDIA OK ?
Anggapkan mesej dihantar bermula dari belakang
Terminal 3 sudah habis data - tempatnya terus diberi kepada terminal 4
Dari terminal 2 Dari terminal 1 - setiap penghantaran menyatakan alamat terminal
terminal 1 terminal 2 terminal 3
Pemultipleks
N4 E1
G4 D1 A4 O2 I1
N4 ?3 K2
A1
Pemultipleks Media Penghantaran
FEP Komputer Hos
SERANGAN terminal 4
Terminal 2 & 3 sudah habis data - tempatnya terus diberi kepada terminal 4
Dari terminal 1 semula
Hirarki Penghantaran Digital (DS)
Penghantaran Digital dan Kadar Jenis T (Transmisi) Perkhidmatan
Jenis
Kadar(Mbps)
Byk. Saluran
DS-1
T-1
1.544
24
DS-2
T-2
6.312
96
DS-3
T-3
44.736
672
DS-4
T-4
274.176
4032
Pemultiplexan 24 saluran kpd 1 media T-1
Kapasitas Media E (Eropah) Media E
Kadar(Mbps)
Jml. Saluran
E-1
2.048
30
E-2
8.448
120
E-3
34.368
480
E-4
139.264
1920
Frequency Division Multiplexing (FDM)
pembagian bandwidth saluran transmisi atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan entitas yang berkomunikasi
FDM
Proses Multiplexing (MUX) FDM
Proses Pendemultiplexing (DEMUX) FDM
Solution
Pemakaian Frekwensi GSM
Code Division Multiplexing Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk menanggulangi kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh teknik multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.. Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi)
Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64 bit) yang disebut chip spreading code. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code) tersebut. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode tersebut. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode tersebut. Di sisi penerima, sinyal hasil penjumlahan kode-kode tersebut akan dikalikan dengan kode unik dari si pengirim (chip spreading code) untuk diinterpretasikan selanjutnya : • jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’, • jika jumlahnya mendekati –64 dinyatakan sebagai bit ‘0’.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C) menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code) dijelaskan sebagai berikut : a. Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga pengguna : - kode untuk A : 10111001 - kode untuk B : 01101110 - kode untuk C : 11001101 b. Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran transmisi akan dikirimkan kode berikut : - A mengirim bit 1 : 10111001 atau + - + + + - - + - B mengirim bit 0 : 10010001 atau + - - + - - - + - C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + - - + + - + hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3 c. Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima dengan cara : • sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3 • Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1 Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 = 12 Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8. d. Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai berikut : - sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3 - kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1 - jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12 Æ berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8.
Wavelength Division Multiplexing (WDM) digunakan pada transmisi data melalui serat optik (optical fiber) dimana sinyal yang ditransmisikan berupa sinar
Prisma dlm MUX dan DEMUX WDM
Optical code Division Multiplexing Prinsip yang digunakan pada ODM serupa dengan CDM, hanya dalam hal ini yang dikode adalah berupa sinyal analog (sinar) dengan pola tertentu