Komunikasi dalam Komunikasi Antar Budaya
Sesi – 3 Komunikasi Antar Budaya Universitas Pembangunan Jaya
Komunikasi Antar Budaya • Produsen pesan = suatu budaya • Penerima pesan = anggota budaya lain • Perbedaan gaya komunikasi dapat mempengaruhi pengertian makna dalam sebuah komunikasi antar budaya
Komunikasi antar budaya berlangsung pada tingkat awal dan tingkat mendalam
Hubungan komunikasi antar budaya biasanya berlangsung pada tingkat awal
• Pada tahap ini masih ada berbagai stereotyping budaya • Contoh komunikasi antar budaya pada tingkat awal dapat terlihat dalam sebuah kelompok masyarakat, organisasi formal, sekolah.
• Tingkat mendalam terjadi ketika orang yang sudah terlibat dalam KAB berusaha mengetahui lebih lanjut sistem nilai dan budaya yang terdapat pada suatu budaya lain.
Communication Iceberg
Observable People Symbols Media
Meaning, Learning, Subjectivity Negotiation, Culture, Interacting P Levels and Context P Self-reference , Self reflexivity Ethics , Inevitability
Largerly Unobservable
Visible Aspects of Communication
People
Individu yang melakukan komunikasi
Simbol Simbol merepresentasikan benda atau makna.
Media • Media digunakan sebagai sarana penyampaian simbol atau lambang dari generasi ke generasi • Menyediakan alternatif sarana bagai komunikasi tatap muka • Media merupakan bagian dari kehidupan sehari-hari
Invisible Aspects of Communication
Makna • Manusia menciptakan makna untuk dilekatkan kepada sebuah benda, pengunaannya, serta bagaimana reaksi yang diberikan pada benda tersebut • Contoh : • Dalam sebuah pertandingan lari, aba-aba “1-2-3” dapat diartikan sebagai aba-aba untuk mengawali pertandingan. • Namun apabila aba-aba tersebut diberikan dalam situasi lain yang tidak sesuai aba-aba tersebut tidak berarti apa-apa.
Proses Belajar • Manusia belajar untuk melekatkan makna pada simbol yang digunakan dalam proses komunikasi • Perilaku kita merupakan hasil belajar, baik melalui organisasi formal, maupun informal • Contoh : Secara tidak sengaja Anda meletakkan jari pada panci yang baru diangkat dari kompor. Secara refleks Anda akan mengangkat tangan karena merasakan sensasi terbakar. Pengalaman ini menjadi sebuh pembelajaran untuk tidak meletakkan jari di benda yang baru diangkat dari kompor.
Subjektivitas • Manusia memandang berbagai hal di dunia ini dengan cara yang berbeda, sehingga makna yang diberikan berbeda pula. • Contoh : Bagi seseorang uang 500 ribu rupiah merupakan jumlah yang sangat besar, namun bagi yang lain jumlah itu terhitung kecil
Negosiasi • Ketika kita melakukan proses komunikasi, kita melakukan proses negosiasi dimana kita menyamakan makna dan persepsi dengan orang lain yang terlibat dalam proses komunikasi tersebut. • Contoh : Dua yang orang terlibat perdebatan mengenai sesuatu hal dan akhirnya mereka menemukan kesepakatan
Budaya • Budaya berpengaruh terhadap pola komunikasi, cara produksi dan memaknakan pesan. • Melalui budaya manusia menciptakan budaya yang sama, cara pandang yang sama, dan makna dari berbagai simbol yang digunakan
Level Interaksi dan Konteks
• Komunikasi dilakukan manusia dilakukan dari berbagai level : interpersonal, kelompok, organisasi, antar budaya, publik dan massa. • Hubungan yang diperoleh dari berbagai macam organisasi, kelompok, dst memberikan dampak pada pola komunikasi kita
Referensi Diri • Bebagai komunikasi yang kita lakukan merupakan penggambaran diri kita. • Contoh : Ketika seorang mahasiswa berkata “kuliah ini sangat sulit” , ia membicarakan mengenai pendapatnya mengenai kuliah tersebut. Dengan ini, orang yang terlibat dalam proses komunikasi dapat menilai dan mendapatkan gambaran mengenai mahasiswa tersebut
Merefleksikan Diri Manusia merefleksikan diri melalui proses komunikasi, sehingga berpengaruh kepada cara kita menampilkan diri, bersikap, berpikir, dan berkomunikasi dengan orang lain. Contoh : ketika ingin dianggap pandai, kita menggunakan kosa kata yang tidak biasa, membawa buku –buku tebal, memakai kaca mata, dll.
Etika • Etika yang dianut dapat tercermin dalam pola komunikasi seseorang.
Tak Terhindarkan “One Cannot Not Communicate”
HUBUNGAN ANTARA KONTEKS DAN KOMUNIKASI
• Faktor kontekstual mempengaruhi persepsi kita, dan cara kita memproduksi dan memaknai pesan. • Pesan yang sama bisa memberikan arti yang berbeda dalam situasi yang berbeda
Faktor Kontekstual : • Fisik: location, suasana, jarak, pengaturan ruangan, noise, • Social: kekuasaan, hierarchy, peraturan, morma, formalitas, • Psikologis: sikap, perasaan, emosi, persepsi, dll • Temporal: waktu dan tempat • Fisik individu: kesehatan, penyakit, cacat, dll
MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA
Cultural Convergence Model (Lawrence Kincaid) Dalam model ini, komunikasi didefinisikan sebagai sebuah proses dimana partisipan di dalamnya memproduksi dan saling berbagai informasi agar tercapai kesepakatan Konvergensi didefinisikan oleh Kincaid (2009) sebagai langkah menuju satu titik, menuju seorang komunikator, mencapai kesepakatan bersama
• Ketika kelompok-kelompok atau individu menjadi bagian dari sebuah proses komunikasi, hal ini dapat dikategorikan sebagai langkah menuju kesepakatan bersama. • Komunikasi pada model ini dilihat sebagai sebuah proses, dimana pertukaran informasi terjadi secara terus menerus antara individu atau kelompok
Ketika Convergence Model diaplikasikan dalam konteks budaya:
Teori 1 • Pada komunitas dengan sistem sosial tidak membatasi anggotanya untuk berkomunikasi, anggota komunitas tersebut akan cenderung berkembang memiliki nilai budaya yang sama
Teori 2 • Pada komunitas dengan sistem sosial yang membatasi interaksi komunikasi , para anggota komunitas akan cenderung menyimpang dan memiliki budayanya masing-masing.