KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM SUKOHARJO
ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah
MUHAMAD IDHAM CHOLID A310080267
FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013
KOMPLEKSITAS KALIMAT DALAM KARANGAN ANAK DIDIK KELAS X MADRASAH ALIYAH MIFTAHUL HUDA PANUNGGALAN, GROBOGAN DENGAN MADRASAH ALIYAH PPMI ASSALAAM SUKOHARJO Oleh Muhamad Idham Cholid, Prof. Dr. Markhamah, M. Hum., dan Prof. Dr. Harun Joko Prayitno, M. Hum. Mahasiswa Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, FKIP UMS, Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 1, Staf Pengajar UMS Surakarta selaku pembimbing 2. Abstrak Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut (1) membandingkan wujud kompleksitas kalimat dalam karangansis wakelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013, (2) mendiskripsikan perbandingan penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif) dalam kalimat karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013, (3) mendiskripsikan persentase kalimat kompleks dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif yang datanya bersumber pada kalimat dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. Objek dalam penelitian ini adalah penggunaan kalimat dalam karangan yang dibuat oleh siswa kelas X. Sumber data dalam penelitian ini adalah kalimat dalam bentuk karangan siswa yang diperoleh di sekolah Madrasah Aliyah Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dan Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Sukoharjo Kelas X. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah teknik simak. Penelitian ini menggunakan teknik analisis dengan metode padan dan agih. Penyajian hasil analisis menggunakan metode penyajian informal, yaitu perumusan dengan kata-kata biasa–walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan hasil penelitian sebagai berikut: (1) Perbandingan wujud kalimat kompleks adalah siswa kelas X MA PPMI Assalaam dengan kalimat yang paling kompleks dan menghasilkan sebanyak tujuh klausa. (2) Diketahui bahwa siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan penggunaan Koordinatif dan Subordinatif. (3) Kalimat kompleks yang lebih banyak adalah siswa MA PPMI Assalaam yaitu sebanyak 55,05%. Kata kunci: kompleksitas, kalimat, dan karangan. 0
A. PENDAHULUAN Dunia pendidikan mengajarkan berbagai hal untuk mencerdaskan siswa-siswi agar menjadi manusia berkarakter dan mempunyai minat belajar tinggi. Siswa-siswi diajarkan dari mengenal huruf, membaca, menulis, berpikirkritis, dan menjadikan siswa-siswi mahir dalam berbagai hal sesuai dengan kebutuhannya. Rumusan masalah yang dapat diambil adalah (1) Bagaimanakah perbandingan kompleksitas kalimat dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013? (2) Bagaimanakah perbandingan penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif) dalam kalimat karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013? dan (3) Bagaimanakah persentase kompleksitas kalimat dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013? Tujuan penelitian ini adalah (1) Membandingkan wujud kompleksitas kalimat dalam karangansis wakelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. (2) Mendiskripsikan perbandingan penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/koordinatif) dalam kalimat karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. (3) Mendiskripsikan persentase kalimat kompleks dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam Sukoharjo, Surakarta tahun ajaran 2012/2013. B. METODE PENELITIAN Subjek dalam penelitian ini adalah siswa sekolah Madrasah Aliyah Miftahul Huda Panunggalan, Grobogan dan Madrasah Aliyah PPMI Assalaam Sukoharjo Kelas X. Objek adalah apa yang menjadi pengkajian suatu
1
penelitian. Objek dalam peneitian ini berupa penggunaan kalimat dalam karangan yang dibuat oleh siswa kelas X. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode simak. Disebut metode simak atau penyimakan karena memang berupa penyimakan: dilakukan dengan menyimak, yaitu menyimak penggunaan bahasa (Sudaryanto, 1993: 133). Istilah simak dalam penelitian ini ialah menyimak kalimat-kalimat dalam karangan siswa kemudian mencatat data berupa frase maupun kalimat dalam penelitian ini. Data yang diteliti yaitu frase maupun kalimat berupa bahasa tulis, sehingga teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik catat. Teknik catat, sebagaimana dikemukan oleh Sudaryanto (1993:135) dapat dilakukan pencatatan pada kartu data yang segera dilanjutkan dengan klasifikasi. Pada tahap ini, peneliti membaca karangan siswa kemudian mencatat frase maupun kalimat yang terdapat dalam karangan siswa pada kartu data. Setelah data terkumpul langkah selanjutnya adalah analisis data. Bogdan dan Biklen (dalam Moleong, 2004: 248) menyatakan bahwa analisis data adalah
upaya
yang
dilakukan
dengan
jalan
bekerja
dengan
data,
mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satu kesatuan yang dapat dikelola, mentesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Pendapat lain mengatakan bahwa analisis data adalah upaya yang dilakukan untuk mengklasifikasi, mengelompokkan data (Mahsun, 2005: 253). Pada tahap analisis data peneliti berupaya meneliti langsung permasalahan yang terkandung dalam data. Penanganan tersebut tampak adanya tindakan mengamati yang segera diikuti dengan menguraikan masalah yang bersangkutan dengan cara tertentu (Sudaryanto, 1993: 6). Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode padan dan metode agih. Metode padan adalah metode analisis bahasa dengan menggunakan alat penentu diluar bahasa, dan tidak menjadi bagian bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:13). Metode agih adalah metode
2
analisis data yang menyangkut alat penentu dari bahasa yang bersangkutan (Sudaryanto, 1993:15). Berpijak dari uraian tentang definisi analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik ortografis. Metode ortografis merupakan metode sub jenis keempat yang bagian-bagiannya berda di luar bahasa. Metode padan ortografis untuk menganalisis data yang alat penentunya berupa tulisan. Peneliti menggunakan metode ini karena data penelitian berupa kalimat dalam karangan siswa yang bentuknya adalah tulisan. Metode penyajian hasil analisis data merupakan upaya sang peneliti menampilkan dalam wujud laporan tertulis apa-apa yang telah dihasilkan dari kerja analisis, khususnya kaidah (Sudaryanto: 1993: 7). Penyajian hasil data dalam penelitian ini menggunakan metode penyajian informal. Metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata biasa–walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya (Sudaryanto, 1993:145). Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam menganalisis data yaitu sebagai berikut: (1) Membaca semua karangan siswa. (2) Menentukan kalimat kompleks. (3) Menganalisis penggunaan penghubung kalimat (subordinatif/ koordinatif). (4) Menentukan persentase kalimat kompleks. C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Analisis Kalimat Kompleks Berikut data kualitatif analisis kalimat pada tulisan siswa kelas X MA Miftahul Huda Panunggalan dan siswa kelas X MA PPMI Assalaam. a. Analisis Kalimat Majemuk Setara Siswa Kelas X MA Miftahul Huda 1) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Dua Klausa (1) Aku ingin mjd seorang bidan, itu adalah impian masa depanku nanti.
3
Kalimat (1) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (1a) yang mengeksplisitkan kata dan. (1a) Aku ingin mjd seorang bidan, dan itu adalah impian masa S
P
S
P
depanku nanti. Kalimat (1) merupakan kalimat kompleks setara dengan kategori menjumlahkan yang terdiri dari dua klausa dengan menggunakan koordinator dan sebagai penghubungnya. 2) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tiga Klausa (2) Setiap hari aku berdo’a dan meminta kepada Allah supaya aku diberi jalan kemudahan. Kalimat (2) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan ketiga klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan pada kedua klausa. Perhatikan kalimat (2a) yang mengeksplisitkan kata dan. (2a) Setiap hari aku berdo’a dan meminta kepada Allah dan supaya Kl. 1 Kl. 2 aku diberi jalan kemudahan. Kl. 3 Kalimat (2a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, dan Kl.3
bisa
dieksplisitkan dengan koordinator dan. 3) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Empat Klausa (3)
Dulu waktu aku masih MTs setiap hari aku harus mengayuh sepeda untuk menuju sekolahku dan setiap hari aku harus mengejar waktu supaya aku tidak terlambat untuk datang ke sekolah.
4
Kalimat (3) termasuk kalimat kompleks setara hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (3a) yang mengeksplisitkan kata dan. (3a) Dulu waktu aku masih MTs dan setiap hari aku harus mengayuh Kl.1 Kl.2 sepeda untuk menuju sekolahku dan setiap hari aku harus Kl.3 mengejar waktu dan supaya aku tidak terlambat untuk datang ke Kl.4 sekolah. Kalimat (3a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, Kl.3 dan Kl.4 bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan. 4) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Lima Klausa (4)
Dinginnya air pagi yang selalu ku rasakan, debu, asap, dan terkadang hujan dan juga angin yang mengiringi langkahku untuk mencari ilmu itu tidak akan membuatku patah semangat dan semua itu tidak akan menjadi halangan bagiku. Kalimat (4) termasuk kalimat kompleks setara hubungan kelima
klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan, melainkan dan dan. Perhatikan kalimat (4a) yang mengeksplisitkan kata melainkan dan dan. (4a) Dinginnya air pagi yang selalu ku rasakan, dan debu, asap, Kl.1 dan terkadang hujan dan juga angin yang mengiringi Kl.2 langkahku melainkan untuk mencari ilmu dan itu tidak akan Kl.3 membuatku patah semangat dan semua itu tidak akan Kl.4 Kl.5 menjadi halangan bagiku. Kalimat (4a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, dan Kl.2 bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan. Sedangkan hubungan Kl.2 dan Kl.3 dengan
5
makna
membetulkan
yang
diekspliditkan
dengan
koordinator
melainkan. Kemudian hubungan Kl.3, Kl.4, dan Kl.5 dengan makna menjumlahkan yang dieksplisitkan dengan koordinator dan. 5) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Enam Klausa (5)
Semoga saja kelak jika aku sudah lulus aku bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliah agar mendapatkan ilmu yang lebih banyak lagi dan menularkannya kepada banyak orang karena jika kita punya ilmu tapi tak berbagi kepada orang bagaikan pohon yang tak berbuah. Kalimat (5) termasuk kalimat kompleks setara hubungan kelima
klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (5a) yang mengeksplisitkan kata dan. (8a) Semoga saja kelak jika aku sudah lulus dan aku bisa Kl.1 mendapatkan beasiswa dan untuk kuliah agar mendapatkan K.l2 Kl.3 ilmu yang lebih banyak lagi dan menularkannya kepada Kl.4 banyak orang dan karena jika kita punya ilmu tapi tak Kl.5 berbagi kepada orang dan bagaikan pohon yang tak berbuah. Kl.6 Kalimat (5) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna menjumlahkan dimana hubungan Kl.1, Kl.2, Kl.3, Kl.4, Kl.5 dan Kl.6 bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan. b. Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Dua Klausa (6)
Itu semua aku anggap sebagai rintangan untuk mencapai cita-citaku karena tidak mudah untuk menggapai sesuatu yang kita inginkan semua butuh usaha dan kerja keras. Kalimat (6) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena
hubungan antar klausa dieksplisitkan dengan kata karena dan sebab. Perhatikan kalimat (6a) yang mengeksplisitkan dengan kata karena dan sebab. 6
(6a) Itu semua aku anggap sebagai rintangan untuk mencapai citaKl. 1 citaku karena tidak mudah untuk menggapai sesuatu yang kita Kl. 2 inginkan semua butuh usaha dan kerja keras. Kalimat (6) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan makna sebab-akibat dimana Kl.1 dan Kl.2 dieksplisitkan dengan koordinator karena sebagai penghubungnya. c. Analisi Kalimat Majemuk Campuran 1) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas Tiga Klausa (7)
Rosullullah SAW memerintahkan kita untuk selalu taat kepada Allah SWT dan juga ibu kita selama didunia ini karena seorang ibu adalah orang yang wajib kita mulyakan. Kalimat (7) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara, sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat. Perhatikan kalimat (7a) yang mengeksplisitkan dengan kata dan pada Kl.1 dan Kl.2 dan kata karena pada Kl.2 dan Kl.3. (7a) Rosullullah SAW memerintahkan kita untuk selalu taat kepada Kl.1 Allah SWT dan juga ibu kita selama didunia ini karena seorang Kl.2 ibu adalah orang yang wajib kita mulyakan. Kl.3 Kalimat (7) termasuk kalimat kompleks campuran karena hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara dengan
mengeksplisitkan
koordinator
dan
dengan
makna
menjumlahkan. Sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat dengan mengeksplisitkan koordinator karena dengan makna sebab-akibat. 2) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas Empat Klausa
7
(8)
Aku tetap semangat dan terus semangat untuk berjuang meskipunorang tuaku orang tak mampu tapi aku yakin pasti bisa.
Kalimat (8) termasuk kalimat kompleks campuran karena hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara, sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat dan hubungan Kl.3 dengan Kl.4 merupakan hubungan setara. Perhatikan kalimat (8a) yang mengeksplisitkan dengan kata dan pada Kl.1 dengan Kl.2 dan kata karena pada Kl.2 denga Kl.3 dan kata tetapi/tapi pada Kl.2 dengan Kl.3. (8a)
Aku tetap semangat dan terus semangat untuk berjuang Kl.1 Kl.2 meskipun orang tuaku orang tak mampu tapi aku yakin pasti Kl.3 Kl.4 bisa. Kalimat (8) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2 merupakan hubungan setara dengan
mengeksplisitkan
koordinator
dan
dengan
makna
menjumlahkan. Sedangkan Kl.2 dengan Kl.3 merupakan hubungan bertingkat dengan mengeksplisitkan koordinator meskipun dengan makna penegasan. Sedangkan hubungan Kl.3 dengan Kl.4 merupakan hubungan setara dengan mengeksplisitkan koordinator tapi/tetapi dengan makna mempertentangkan. 3) Analisis Kalimat Majemuk Campuran yang Terdiri Atas Lima Klausa (9)
Dia adalah seorang ibu yang sempurna bagiku aku tidak akan bisa melupakan tentang apa yang telah kau berikan padaku dan tentang apa yang telah kau lakukan kepadaku semua itu tak akan pernah aku lupakan karena kau adalah ibu aku yang sempurna dimataku. Kalimat (9) termasuk kalimat kompleks campuran karena
hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, Kl.3 dengan
8
Kl.4 merupakan hubungan setara, dan hubungan Kl.4 dengan Kl.5 merupakan hubungan bertingkat. Perhatikan kalimat (9a) yang mengeksplisitkan dengan koordinator dan pada Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dan Kl.3, dan Kl.3 dan Kl.4 yang dieksplisitkan dengan koordinator dan, sedangkan Kl.4 dengan Kl.5 dieksplisitkan karena. (9a) Dia adalah seorang ibu yang sempurna bagiku dan aku tidak Kl.1 akan bisa melupakan tentang apa yang telah kau berikan Kl.2 kepadaku dan tentang apa yang telah kau lakukan kepadaku Kl.3 dan semua itu tak akan pernah aku lupakan karena kau adalah Kl.4 ibu aku yang sempurna dimataku. Kl.5 Kalimat (9) termasuk kalimat kompleks campuran karena hubungan antara klausa Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, Kl.3 dengan Kl.4 merupakan hubungan setara yang dieksplisitkan dengan koordinator dan pada Kl.1 dan Kl.2, Kl.2 dan Kl.3, dan Kl.3 dan Kl.4 dengan makna menjumlahkan. Sedangkan Kl.4 dan Kl.5 dieksplisitkan dengan koordinator karena dengan makna sebab-akibat. ANALISIS KARANGAN SISWA KELAS X MA PPMI ASSALAAM a. Analisis Kalimat Majemuk Setara Siswa Kelas X MA PPMI Assalaam 1) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Dua Klausa (10) Setelah semua selesai menerima hasil usaha mereka masingmasing lalu mereka segera pulang ke rumah mereka. Kalimat (10) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator lalu. Perhatikan kalimat (10a) yang mengeksplisitkan dengan koordinator lalu.
9
(10a) Setelah semua selesai menerima hasil usaha mereka masing Kl.1 masing lalu mereka segera pulang ke rumah mereka. Kl.2 Kalimat (10) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna mengurutkan
yang terdiri
dari dua klausa dengan
menggunakan koordinator lalu sebagai penghubungnya pada Kl.1 dengan Kl.2. 2) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tiga Klausa (11) Kurang lebih ¾ jam aku sampai rumah dan bersenang-senang disana, melakukan aktivitas yang direncanakan dari sini dari mulai jalan, foto2 dan masih banyak lagi. Kalimat (11) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan ketiga klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan dan lalu dengan memunculkan peran S pada Kl.2 dan Kl.3 . Perhatikan kalimat (11a) yang mengeksplisitkan kata dan dan lalu. (11a) Kurang lebih ¾ jam aku sampai rumah dan aku bersenangKl.1 Kl.2 senang disana, lalu aku melakukan aktivitas yang direncanakan Kl.3 dari sini dari mulai jalan, foto-foto dan masih banyak lagi. Kalimat (11) merupakan kalimat kompleks setara dengan hubungan Kl. 1 dan Kl. 2 yang dieksplisitkan dengan makna menjumlahkan dengan koordinator dan sebagai penghubungnya. Sedangkan hubungan Kl.2 dan Kl.3 dihubungkan dengan makna mengurutkan yang dieksplisitkan dengan koordinator lalu.
3) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Empat Klausa
10
(12) Tetapi dalam perjalananku pulang, tak kusangka aku bertemu dengan seorang perempuan yang sedang duduk sendiri di halte bus, dan tak ku sangka ternyata dia adalah seorang yang kudamba sejak pertama kali melihatnya hatiku langsung bergetar dibuatnya. Kalimat (12) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator dan pada Kl.1 dengan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, dan Kl.3 dengan Kl.4. Perhatikan kalimat (12a) yang mengeksplisitkan koordinator dan. (12a) Tetapi dalam perjalananku pulang, dan tak kusangka aku Kl.1 bertemu dengan seorang perempuan yang sedang duduk Kl.2 sendiri di halte bus, dan tak ku sangka ternyata dia adalah Kl.3 seorang yang kudamba sejak pertama kali melihatnya dan hatiku langsung bergetar dibuatnya. Kl.4 Kalimat
(12)
merupakan
kalimat
kompleks
setara
yang
dieksplisitkan dengan koordinator dan antara Kl.1 dengan Kl.2, Kl.2 dengan Kl.3, dan Kl.3 dengan Kl.4 dengan hubungan makna menjumlahkan. 4) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Lima Klausa (13) Jam 9.00 saya dijemput oleh Pak Zal dan hari itu kami diajak pergi ke sungai Tandia dan kelok 44 disana keluarga saya sangat senang karena sudah suasananya indah alamnya pun sejuk sekitar jam 4 kami kembali ke hotel lagi.
Kalimat (13) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan kata dan. Perhatikan kalimat (13a) yang mengeksplisitkan kata dan. (13a) Jam 9.00 saya dijemput oleh Pak Zal dan hari itu kami diajak Kl.1 Kl.2
11
pergi ke sungai Tandia dan kelok 44 dan disana keluarga saya sangat senang dan sudah suasananya indah alamnya Kl.3 Kl.4 pun sejuk dan sekitar jam 4 kami kembali ke hotel lagi. Kl.5 Kalimat (13a) merupakan kalimat kompleks setara dengan makna menjumlahkan pada Kl. 1 dan Kl. 2, Kl.2 dan Kl.3 Kl.3 dan Kl.4, dan Kl.4 dan Kl.5 yang dieksplisitkan dengan koordinator dan. 5) Analisis Kalimat Majemuk Setara yang terdiri atas Tujuh Klausa (14) Batinku memang jauh jalannya tapi mengasikkan setelah sampai ketempat tujuan kami sempatkan “take this moment” karena tempatnya bagus untuk foto seusai itu kamipun pulang dan sempatkan sebentar untuk istirahat dan cari minuman untuk melepas dahaga dan kami cukup puas bersepeda tadi. Kalimat (14) termasuk kalimat kompleks setara karena hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan koordinator tetapi, dan, dan kemudian. Perhatikan kalimat (14a) yang mengeksplisitkan koordinator tetapi, dan, dan kemudian. (14a) Batinku memang jauh jalannya tapi mengasikkan setelah Kl.1 Kl.2 sampai ketempat tujuan dan kami sempatkan “take this KL.3 moment” dan tempatnya bagus untuk foto dan seusai itu Kl.4 kamipun pulang kemudian kami sempatkan sebentar untuk Kl.5 istirahat dan cari minuman untuk melepas dahaga dan kami Kl.6 cukup puas bersepeda tadi. Kl.7 Kalimat (14) merupakan kalimat kompleks setara dengan hubungan Kl. 1 dan Kl. 2 yang dieksplisitkan dengan makna mempertentangka
dan
12
koordinator
tapi/tetapi
sebagai
penghubungnya. Sedangkan hubungan Kl.2dan Kl.3, Kl.3 dan Kl.4, Kl.4 dan Kl.5 dihubungkan dengan makna menjumlahkan yang dieksplisitkan dengan koordinator dan. Kl.5 dengan Kl.6 dihubungkan dengan makna mengurutkan
yang dieksplisitkan
dengan koordinator kemudian. Kl.6 dan Kl.7 dihubungkan dengan makna menjumlahkan yang dieksplisitkan dengan koordinator dan. b. Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat 1) Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Dua Klausa (15) Hari itu adalah hari terakhir saya disana karena jam 5.00 sore saya sudah kembali. Kalimat (15) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena hubungan antar klausa bisa dieksplisitkan dengan kata karena. Perhatikan kalimat (15a) yang mengeksplisitkan dengan kata karena. (15a) Hari itu adalah hari terakhir saya disana karena jam 5.00 sore Kl.1 saya sudah kembali. Kl.2 Kalimat (15) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan makna sebab/akibat yang terdiri dari dua klausa dengan koordinator karena sebagai penghubung Kl.1 dengan Kl.2. Kalimat (26) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan hubungan makna sebab/akibat yang terdiri dari dua klausa dengan koordinator sebab sebagai penghubung Kl.1 dengan Kl.2. 2) Analisi Kalimat Majemuk Bertingkat yang terdiri atas Empat Klausa (16) Ketika liburan itu, saya dan teman-teman berangkat ke Bandung karena di kota itulah kami tinggal, kota yang sangat memberikan kami banyak pengalaman bahagia, sehingga membuat kami rindu akan rumah kita masing-masing.
13
Kalimat (16) termasuk kalimat kompleks bertingkat karena hubungan keempat klausa bisa dieksplisitkan dengan kata karena, sebab,
dan
sehingga.
Perhatikan
kalimat
(16a)
yang
mengeksplisitkan dengan kata karena, sebab, dan sehingga. (16a) Ketika liburan itu, saya dan teman-teman berangkat ke Kl.1 Bandung karena di kota itulah kami tinggal, sebab kota yang Kl.2 sangat memberikan kami banyak pengalaman bahagia, Kl.3 sehingga membuat kami rindu akan rumah kita masingKl.4 masing. Kalimat (16) merupakan kalimat kompleks bertingkat dengan hubungan Kl.1 dan Kl.2, Kl,2 dan Kl.3 yang dieksplisitkan dengan makna sebab akibat dan koordinator karena dan sebab sebagai penghubungnya dan hubungan Kl.3 dan Kl.4 yang dieksplisitkan dengan
kategori
akibat
koordinator
sehingga
sebagai
penghubungnya. c. Analisi Kalimat Campuran 1) Analisi Kalimat Majemuk Campuran Terdiri Atas Tiga Klausa (17) Suasana kelas yang seperti pasar (ramai sekali) tidak membuat hatiku senang, teman-temanku yang sedang asik bermain dengan teman sebangkunya dan ada juga yang sedang asik menggoda cewek-cewek cantik di kelas. Kalimat (17) merupakan kalimat kompleks campuran. Perhatikan kalimat (17a) yang mengeksplisitkan kata karena dan dan. (17a) Suasana kelas yang seperti pasar (ramai sekali) tidak membuat Kl.1 hatiku senang, karena teman-temanku yang sedang asik Kl.2 bermain dengan teman sebangkunya dan ada juga yang sedang
14
asik menggoda cewek-cewek cantik di kelas. Kl.3 Kalimat (17) merupakan kalimat kompleks campuran dengan makna sebab-akibat karena hubungan Kl.1 dan Kl.2 adalah hubungan bertingkat dengan penghubung koordinator karena. Hubungan Kl.2 dan Kl.3 adalah hubungan setara dengan makna menjumlahkan dengan penghubung koordinator dan sebagai penghubungnya. 2) Analisi Kalimat Majemuk Campuran Terdiri Atas Empat Klausa (18) Ketika masa liburan datang saya sangat senang sekali karena masa itulah yang saya tunggu-tunggu, begitu juga dengan yang lain, meraka memikirkan apa saja yang akan mereka lakukan ketika masa liburan datang. Kalimat
(18)
merupakan
kalimat
kompleks
campuran.
Perhatikan kalimat (18a) yang mengeksplisitkan kata karena dan dan. (18a) Ketika masa liburan datang saya sangat senang sekali karena Kl.1 masa itulah yang saya tunggu-tunggu, dan begitu juga dengan Kl.2 Kl.3 yang lain, dan meraka memikirkan apa saja yang akan mereka Kl.4 lakukan ketika masa liburan datang. Kalimat (18) merupakan kalimat kompleks campuran dengan makna sebab-akibat karena hubungan Kl.1 dan Kl.2 adalah hubungan bertingkat dengan penghubung koordinator karena. Hubungan Kl.2 dengan Kl.3 dan Kl.3 dengan Kl4 adalah hubungan setara dengan makna menjumlahkan dengan penghubung koordinator dan sebagai penghubungnya. Berdasarkan analisis diatas terdapat perbandingan wujud kalimat kompleks dalam karangan siswa kelas X MA Miftahul Huda dengan siswa kelas X MA PPMI Assalaam. Hal yang menarik dalam perbandingan ini adalah persamaan dan perbedaan wujud kalimat sehingga kalimat tersebut menjadi kalimat kompleks. Perbandingan wujud kalimat kompleks yaitu
15
jumlah klausa dalam kalimat majemuk setara (KMS) yang terdiri atasa dua klausa dari siswa MA Miftahul Huda sebanyak 34 kalimat sedangkan siswa MA PPMI Assalaam sebanyak 66 kalimat. Perbandingan wujud kalimat kompleks dalam kalimat majemuk bertingkat (KMB) yang terdiri atas dua klausa antara kedua sekolah yaitu sama-sama sebanyak tiga belas kalimat. Perbandingan wujud kalimat kompleks dalam kalimat majemuk campuran (KMC) yang terdiri atas dua klausa antara kedua sekolah yaitu sama-sama tidak ada. 2. Analisis Penggunaan Penghubung Kalimat Perbandingan penggunaan penghubung koordinatif dengan koordinator dan (menjumlahkan) siswa MA Miftahul Huda sebanyak 83 kali sedangkan siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak yaitu 87 kali. Jadi, siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak menggunakan penghubung koordinatif. Hal yang sama juga terjadi pada penggunaan penghubung kemudian dan lalu. Pada siswa MA PPMI Assalaam penggunaan kata kemudian sebanyak 14 kali sedangkan siswa MA Miftahul Huda hanya 3 kali. Frekuensi penggunaan koordinator lalu siswa MA PPMI Assalaam juga lebih banyak yaitu 8 kali, sementara pada MA Miftahul Huda tidak ada yang menggunakan penghubung lalu. 3. Analisis Persentase Kalimat Kompleks Berdasarkan analisis persentase kalimat kompleks siswa kelas X MA Miftahul Huda, sebanyak 75 kalimat kompleks kemudian dibagi jumlah keseluruhan kalimat sebanyak yaitu 147 kalimat dan dikalikan 100% maka kalimat kompleks yang dihasilkan oleh siswa sebanyak 51,02%. Berdasarkan analisis persentase kalimat kompleks siswa kelas X MA PPMI Assalaam, sebanyak 109 kalimat kompleks kemudian dibagi jumlah keseluruhan kalimat sebanyak yaitu 198 kalimat dan dikalikan 100% maka kalimat kompleks yang dihasilkan oleh siswa sebanyak 55,05%.
16
Temuan Studi yang Dihubungkan dengan Kajian Teori Berdasarkan analisis data yang dipaparkan diatas, maka diketahui perbandingan kompleksitas kalimat yang meliputi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, perbandingan penggunaan koordinatif dan subordinatif, serta presentase kaliamat majemuk dan penggunaan koordinasi dan subordinasi. Adapun penelitian yang diperoleh sebagai berikut. 1. Siswa kelas X MA PPMI Assalaam adalah siswa kelas X MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat kompleks yaitu sebanyak tujuh klausa daripada siswa kelas X MA Miftahul Huda yang hanya menghasilkan kalimat kompleks sebanyak enam klausa. 2. Siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat dengan konjungsi koordinatif dan subordinatif daripada siswa MA Miftahul Huda. 3. Persetase kalimat kompleks siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak (55,05%) daripada siswa MA Miftahul Huda (51,02%).
Ditemukan relevansi antara penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yakni dari penelitian AlFaris (2012). Persamaan hasil penelitian AlFaris (2012) dengan penelitian ini terletak pada koordinator atau kata penghubung pada
kalimat
majemuk
dan
menghasilkan
penggunaan
kategori
menjumlahkan, mempertentangkan, memilih, waktu, persyaratan, tujuan, penegasan, dan sebab-akibat. Perbedaan hasil
penelitian AlFaris dengan
penelitian ini adalah penelitian AlFaris lebih banyak menentukan koordinator dalam kalimat majemuk yaitu konsesif, cara, penyangkalan, kenyataan, antributif, dan larangan. Persamaan hasil penelitian Sulistiorini (2010) dengan penelitian ini terletak
pada
koordinasi/
kata
penghubung
kategori
mengurutkan,
menjumlahkan, memilih, dan mempertentangkan. Perbedaan hasil penelitian Sulistiorini dengan penelitian ini adalah penelitian ini menghasilkan koordinasi lebih banyak yaitu waktu, persyaratan, tujuan, penegasan, dan sebab-akibat sementara Sulistiorini tidak.
17
Persamaan hasil penelitian Zoelviawati (2009) dengan penelitian ini adalah menghasilkan penghubung kalimat majemuk setara dengan makna mempertentangkan (tapi/tetapi, sedangkan, dan namun), dan membetulkan (melainkan). Perbedaan hasil penelitian Zoelviawati dengan penelitian ini adalah penelitian ini menemukan adanya koordinasi lain yaitu menjumlahkan, memilih, dan penegasan, sementara penelitian Zoelviawati tidak ada. Persamaan hasil penelitian Wiyatni (2002) dengan penelitian ini adalah hubungan makna antar klausa dalam kalimat majemuk setara (penjumlahan, pemilihan, dan perlawanan). Perbedaan hasil penelitian Wiyatni dengan penelitian ini adalah penelitian ini menghasilkan lebih banyak koordinasi dalam kalimat majemuk setara yaitu membetulkan, menagaskan, dan mengurutkan, sedangkan dalam penelitian Wiyatni tidak ditemukan hasil yang serupa. D. SIMPULAN Berdasarkan analisis pada perbandingan kompleksitas kalimat yang meliputi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat, perbandingan penggunaan koordinatif dan subordinatif, serta presentase kaliamat majemuk dan penggunaan koordinasi dan subordinasi sebagai berikut. 1. Siswa kelas X MA PPMI Assalaam adalah siswa kelas X MA PPMI Assalaam lebih banyak menghasilkan kalimat kompleks yaitu sebanyak tujuh klausa daripada siswa kelas X MA Miftahul Huda yang hanya menghasilkan kalimat kompleks sebanyak enam klausa. 2. Diketahui bahwa siswa MA PPMI Assalaam menghasilkan penggunaan koordinasi sebanyak empat konjungsi (dan, tetepi/tapi, kemudian , dan lalu) dan subordinasi sebanyak lima konjungsi (karena, sebab, untuk,meskipun,
dan
sehingga)
dan
siswa
MA
Miftahul
Huda
menghasilkan penggunaan koordinasi hanya tiga konjungsi (dan, tetapi/tapi, dan kemudian) dan subordinasi
sebanyak tujuh konjungsi
(karena, sebab, jika, sebelum, ketika, untuk, dan meskipun). Jadi
18
penggunaan penghubung koordinasi paling banyak adalah siswa kelas X MA PPMI Assalaam sedangkan penghubung subordinasi adalah siswa kelas X MA Miftahul Huda. 3. Persetase kalimat kompleks siswa MA PPMI Assalaam lebih banyak (55,05%) daripada siswa MA Miftahul Huda (51,02%). E. DAFTAR PUSTAKA Mahsun, M. S. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Rajawali Pers. Moleong, Lexy J. 2004. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (Pengantar Penelitian Wahan Kebudayaan Secara Linguistis). Yogyakarta: Duta Wacana Press. 1993. Metode Linguistik: Metode dan Aneka Teknik Pengumpulan Data. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. Dwi Zoelviawati, Betari. 2009. Hubungan Perlawanan dalam Kalimat Majemuk Setara Bahasa Indonesia. (Skripsi) Surakarta: UNS. Salman Al Faris, Muhammad. 2012. Hubungan Makna antara Kalusa dalam Kalimat Majemuk pada Terjemahan Surat Al-Anfal. (Skripsi) Surakarta: UMS. Sih Sulistiorini, Endang. 2010. Relasi Final dalam Kalimat Majemuk Bertingkat Bahasa Indonesia. (Skripsi) Surakarta: UNS. Wiyatni, Endang. 2002. Pelesapan Objek dalam Kalimat Majemuk Koordinatif Bahasa Jawa. (Skripsi) Surakarta: UNS.
19