EDISI JANUARI-FEBRUARI 2013
seputarkita
M E D I A K O M U N I K A S I & I N F O R M A S I I N D O FA R M A G R O U P
WAMENKES KUNJUNGI INDOFARMA
KOMPAK Kunci Kesuksesan
wawasan
Penerapan Whistle Blowing System
kesehatan
Probiotik
Sahabat Pencernaan Kita
seputarkita
Rakernas Direktorat Riset & Pemasaran 2013
Kualitas merupakan kunci bersaing dan kemampuan perusahaan untuk mencapai keunggulan pasar.
FOCUS on QUALITY
pengantarredaksi Kendati demikian, kita sebagai Insan Indofarma tidak boleh menyerah dengan kondisi tersebut. Kita harus yakin bahwa kita mampu mengatasi persaingan bahkan memenanginya. Sejatinya, kita harus bisa menjadikan momentum perberlakuan e-catalogue dan BPJS sebagai peluang baru yang cukup menjanjikan. Sebab, Indofarma adalah salah satu pemain utama bisnis farmasi yang berpengalaman dan memiliki imfrastruktur lengkap sehingga tidak ada alasan untuk tidak siap berkompetisi. Memang, kesemuanya itu belumlah cukup. Di atas itu semua, mutlak diperlukan tim work yang kompak dan solid. Tanpa itu, omong kosong kita bakal sukses. Harus disadari, kekompakan adalah kunci utama menunju sukses. Bila kita kompak percayalah kita bisa mengatasi segala persoalan sesulit apapun.
A
ssalamualaikum Wr. Wb
daftarisi
Pembaca Oasis yang budiman, akhirnya Oasis Edisi Januari-Februari tahun 2013 telah sampai ke tangan Anda. Para pembaca, bersama kita rasakan persaingan bisnis farmasi dewasa ini kian kompetitif utamanya sejak diberlakukannya sistem e-catalogue. Tentu saja persaingan bisnis tersebut akan semakin ketat lagi manakala Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) juga telah diberlakukan per 1 Januari 2014 nanti.
Oleh karena itu, marilah kita selalu menjaga kekompakan dan semangat kebersamaan. Buang jauh–jauh sifat egois kita yang dapat merugikan perusahaan. Dengan demikian kita akan lebih mantap menyongsong persaingan ke depan yang memang dari waktu-waktu semakin kompetitif. Dan, pada edisi kali ini redaksi menyajikan sejumlah peristiwa dan kegiatan yang terjadi di Indofarma seperti Rakernas Riset dan Pemasaran dan Rakernas anak perusahaan Indofarma PT. IGM di Jogyakarta. Selain itu, kita juga menginformasikan kunjungan Wakil Menteri Kesehatan ke pabrik Indofarma Cibitung dan lain-lainnya.
Seputar Kita
Direktur Produksi, Kosasih: Kekompakan Syarat Kesuksesan
05
I'll Fight for You Indofarma!
06
Wamenkes Kunjungi Indofarma
07
Rakernas Direktorat Riset dan Pemasaran 2013
08
Maulid Nabi Diperingati di Indofarma
10
Guntoro, S.Sos
Asosiasi Produsen Mesin China Sambangi Indofarma
10
Pemimpin Redaksi
BCWP Korea Kunjungi Indofarma
11
Edukasi Obat Generik Bagi Pelajar Calon Jurnalis
11
Rakernas IGM: Menyongsong Era BPJS
12
- Alim Kumbang, SE - Rangga Ananta Bhakti, SE, SH - Datung Iswanto, S.Sos
Pelepasan Para Pensiunan
14
Alamat Redaksi
KESEHATAN
"Meski Sibuk Dikejar Deadline, Jangan Lewatkan Makan Siang!" WAWASAN
Penerapan Whistle Blowing System di PT Indofarma (Persero) Tbk INFO PRODUK
Probiotik Sahabat Pencernaan Kita
15
susunanredaksi Penasehat
Direksi Corporate Secretary Pemimpin Umum / Penanggung Jawab
Drs. Irfan Mohamad, M.Pd Dewan Redaksi
Jl.Indofarma No.1, Cikarang Barat 17530 T: (021) 8832 3971 Fax: (021) 8832 3972 email
16
[email protected] [email protected]
18
| JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
03
editorial
Kekompakan Sebagai Kunci Kesuksesan
B
pengalaman dari kalangan pakar bisnis menunjukkan bahwa perusahaan yang karyawannya kompak akan berpotensi besar menang dalam kompetisi bisnis. Kekompakan adalah perangkat pembentuk perilaku dan kinerja segenap karyawan. Kekompakan diartikan sebagai derajat saling ketertarikan antar karyawan yang memotivasi mereka untuk tetap loyal bekerja demi perusahaan atau organisasi mereka. eberapa
Namun adakalanya karyawan bekerja tidak dengan semangat kekompakan. Mereka datang dengan motivasi dan kepentingan yang berbeda-beda serta berada dalam kelompok eksklusif yang tidak sinergis. Sediakah mereka diberi diberi komando lalu bergerak sebagai sebuah pasukan yang siap berjuang dan akan memenangkan sebuah pertempuran? Belum tentu. Sebuah perusahaan bukanlah hanya sekedar sekumpulan karyawan belaka yang bekerja dengan arah dan tujuan yang terpisah. Sebuah perusahaan yang kompak jika memiliki enam ciri berikut ini:
1
Memiliki tujuan yang sama Walaupun memiliki ciri-ciri individual yang berbeda, orang-orang dalam perusahaan terikat menjadi satu oleh pengertian yang sama tentang “Siapa Kita” dan “Untuk apa berkumpul di perusahaan”. Dengan demikian karyawan akan bersedia untuk memberikan pengorbanan dalam membangun perusahaan. Maka, visi dan misi perusahaan perlu dihayati segenap karyawan sebagai orientasi kerja, di samping arahan pimpinan. Dengan demikian akan ada rasa kesatuan dan kekompakan di perusahaan meskipun mereka bekerja pada unit kerja yang berbeda-beda.
2
Memiliki komitmen yang sama pada tugasnya sekecil apapun. Tujuan yang besar umumnya tercapai melalui terlaksananya tugastugas kecil yang diperlukan guna mendukung tujuan besar. Semua
04
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
karyawan harus menyadari hal ini. Maka, siapapun yang mendapat tugas sekecil apapun akan berusaha untuk menyelesaikan dengan sebaikbaiknya. Dia sadar bahwa tugas sekecil apapun memiliki kontribusi yang berarti bagi tercapainya tujuan yang besar.
3
Setiap karyawan tahu peran dan tanggungjawabnya dan bagaimana melaksanakannya. Pada umumnya tim-tim yang efektif bukan disebabkan karena memiliki anggota yang pintar dan hebat. Perusahaan umumnya diawali dari sekumpulan orang yang biasa-biasa saja dan sadar bahwa kemampuan mereka yang biasa-biasa saja tidaklah cukup. Karena itu, masing-masing anggota mempunyai motivasi tinggi untuk terus belajar sambil bekerja. Karena semangat mereka untuk terus belajar, maka lama kelamaan setiap orang dapat mengambil posisi (spesialisasi) kerja tertentu dan terus berupaya menyesuaikan diri dalam spesialisasi tersebut. Dengan demikian setiap masalah yang muncul akan ditangani orangorang yang profesional yang mampu menyelesaikannya dengan baik.
4
Selalu memantau statistik kemajuan. Tim kerja yang efektif selalu ingin mencapai kemenangan demi kemenangan. Karena itu, tim yang efektif selalu mencatat setiap kemajuan yang sudah dicapainya. Masingmasing anggota tim mengetahui di mana target yang dituju, serta juga mengetahui tahapan-tahapan yang harus dicapai agar sampai di garis finish. Setiap anggota sadar bahwa tanpa mencapai tahapan-tahapan itu maka mereka tidak akan pernah mencapai garis finish.
5
Semua anggota bermain Aktif. Tim kerja yang efektif biasanya terdiri dari orang-orang yang sibuk bermain. Walaupun seseorang mungkin tidak ikut bekerja secara fisik, tetapi dia tetap terlibat secara mental dan emosional. Maka setiap informasi
tugas dan tanggungjawab akan menyebar secara merata, sehingga dapat mengikat setiap anggota tim untuk secara mental dan emosional, mendukung mereka yang sedang berjuang secara nyata di lapangan. Intinya, di dalam sebuah tim yang efektif tidak seorang pun dibiarkan menjadi penonton.
6
Berbagi kebahagiaan Setiap keberhasilan yang telah diraih oleh siapapun dari anggota tim dan dalam bentuk sekecil apa pun akan selalu dirayakan oleh semua anggota sebagai suatu kemenangan tim, tanpa membedakan kedudukan dan jabatan. Bila mulai ada pembedaan, maka itu akan menjadi awalnya muncul permasalahan. Sebuah tim yang membiarkan segelintir anggotanya menonjol sendiri sebagai “superstar” biasanya tidak akan mencapai kemenangan. Dalam tim yang efektif, para superstar sekalipun sadar bahwa dia tidak akan sukses tanpa dukungan dari seluruh anggota tim. Hal ini dikarenakan masing-masing anggota mempunyai peran yang jelas, sehingga masingmasing bisa saling menyadari bahwa betapa pentingnya keberadaan teman-teman yang lain. Berdasarkan kesadaran itu, maka setiap eberhasilan teman lain akan dirasakan juga sebagai keberhasilan bersama. Ringkasnya segenap karyawan haruslah merasa dalam sebuah tim kerja, baik skala besar maupun kecil kerja tim merupakan sarana ampuh bagi kegiatan apa pun. Maka dikenal definisi manajemen to get things done through people (mengusahakan terselesaikannya segala sesuatu melalui orang-orang). Demikian jelas bahwa kekompakan tim kerja merupakan titik kritis penentu sukses dan tidaknya perusahaan. Pembinaan kekompakan tim kerja perlu terus dilakukan agar enam ciri tim kerja di atas dapat terwujud. Tanpa kekompakan segenap karyawannya maka sulit sekali target sebuah perusahaan tercapai. (im)
seputarkita DIREKTUR PRODUKSI, KOSASIH :
KEKOMPAKAN SYARAT KESUKSESAN
Tema di atas merupakan inti paparan Direktur Produksi Kosasih saat mengisi Forum Komunikasi Korporat yang digelar di kantor pusat Cibitung Jumat 22 Februari lalu. Forkom kali ini khusus diselenggarakan dengan peserta dari Direktorat Produksi. Kosasih memulai paparannya dengan mengemukakan bahwa bisnis farmasi terus bertumbuh. Bisnis farmasi adalah bisnis yang amat kompetitif, ketat dengan regulasi, dan sangat fragmented. PT Indofarma sebagai pelaku bisnis farmasi juga harus bertumbuh di tengah kompetisi bisnis farmasi tersebut. Bila perusahaan farmasi lain mampu bertumbuh dengan pesat, maka Indofarma seharusnya juga mampu seperti demikian. Saat ini Idofarma sudah mencapai fase baru pertumbuhannya, di mana target laba sudah meningkat signifikan, dan target laba bersih 2013 adalah 84 miliar rupiah.
Telah dimulianya era e-catalogue di tahun ini dan BPJS di tahun depan, maka bisa diprediksi kompetisi diantara perusahaan farmasi akan semakin ketat. Di sinilah Indofarma sebagai BUMN dan produsen utama Obat Generik harus unggul dalam kompetisi tersebut. Manajemen telah membuat strategi yang jitu agar Indofarma unggul dalam persaingan tersebut. Strategi itu harus didukung oleh seluruh karyawan dengan spirit kekompakan. Kekompakan dibangun lewat adanya komunikasi atau silaturahmi yang efektif. “Dengan silaturahmi kita dapat saling mengingatkan apa yang perlu diperbaiki. Dengan komunikasi yang baik maka permasalahanpermasalahan bisa diatasi karena masing-masing bisa memberi sarannya sekaligus menerima input dari rekannya”, demikian ujar Kosasih. Dirpro juga memaparkan bahwa kita sudah memulai renovasi fasilitas produksi guna memenuhi ketentuan
CPOB sebagai syarat untuk mengikuti e-catalogue dan BPJS. Kosasih berharap agar segenap karyawan dapat memelihara dan menjaga hasil renovasi yang telah dilakukan, serta semakin disiplin mengikuti ketentuan CPOB . Kosasih melanjutkan, Indofarma juga patuh dalam aturan ketenagakerjaan dengan merekrut sejumlah personil sebagai karyawan IKWT, dan telah membenahi sistem outsourcing. Dia berharap tenaga baru IKWT itu bisa dioptimalkan kerjanya. Di samping itu segenap karyawan yang sudah ada juga harus pula dioptimalkan antara lain dengan diberdayakan ke bidang lain setelah tugas pokoknya selesai. Kosasih mengingatkan faktor HPP dipengaruhi oleh faktor biaya tenaga kerja, sehingga agar HPP kompetitif maka tenaga kerja harus dioptimalkan. (im)
| JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
05
seputarkita
I’ll Fight for You Indofarma! Bertempat di Hotel Marbella Anyer, Banten, Jawa Barat, pada 7 – 9 Maret lalu telah diselenggarakan Corporate Meeting dengan dihadiri peserta dari non Direktorat Riset & Pemasaran PT Indofarma (Persero) Tbk. Raker yang penyelenggaraannya diketuai oleh M. Luthfi Ekardi ini mengusung tema yang cukup menggugah semangat yakni “I’ll fight for you Indofarma!”.
Pada hari pertama disampaikan arahan-arahan dari Direksi dan Dewan Komisaris PT Indofarma. Direktur Utama Djakfarudin menyampaikan bahwa raker ini merupakan kelanjutan dari pra raker yang telah dilaksanakan di Mandiri Club yang membahas aspek-aspek manufacture, resources, team building, dan pemasaran. Raker di Anyer ini membahas action plan strategis perusahaan 2013 secara menyeluruh. Dirut menambahkan bahwa dalam mencapai tujuan banyak jalan yang bisa ditempuh, tapi tidak hanya sekedar bisa melihat tetapi harus berani dan bisa memilih jalan yang tepat. Memiliki daya juang tinggi dan etos kerja tinggi, kebersamaan menuyelesaikan masalah. Rencana strategis harus dipahami manajer dan asman yang kemudian diejawantahkan kepada bawahan untuk dikerjakan bersama. “Target tidak hanya untuk mencapai sales tinggi dan HPP rendah, tetapi juga untuk mencapai produk berkualitas dengan profit margin tinggi’, begitu pesan Djakfarudin. 06
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
Anggota Komisaris Kustantinah, mewakili Dewan Komisaris Perseroan dalam sambutannya menyamaikan bahwa raker merupakan wadah untuk untuk selalu berpikir positif dan mempererat kebersamaan. Perbedaan pendapat dalam merumuskan strategi adalah hal yang wajar asalkan dengan mengedepankan etika yang baik. Secara teknis, Kustantinah berpesan agar perlu dipikirkan strategi untuk mengantisipasi dan mengatasi kekosongan produk Indofarma di Pasar. Selain Direksi dan Komisaris Perseroan, narasumber pada raker tersebut juga menghadirkan pembicara dari praktisi bisnis antara lain Presdir PT Haldin Alisjahbana Haliman, Presdir GE Indonesia Handry Satriago, dan juga Direktur PT IGM Ahdia Amini.
Alisjahbana Haliman berbagi pengalaman tentang langkah-langah terobosan yang dilakukan PT Haldin untuk menembus pasar ekspor produk-produk herbal. Haliman memaparkan bahwa untuk dapat bersaing di pasar ekspor, perusahaan harus mampu melakukan pemetaan pasar yang terperinci, mengetahui karakteristik pasar, meneliti demand pasar, dan berani mengambil keputusan berinvestasi. Presdir GE Indonesia Handry Satriago, berkisah mengenai sepak terjangnya di perusahaan multinasional asing yang menuntut profesionalitas tinggi serta tuntutan daya saing yang berskala internasional. Terbukti dengan kompetensinya, Handry Satriago mendapat kesempatan memimpin perusahaan kelas dunia di tanah air serta membuktikan kiprah profesionalnya di perusahaan tersebut. (GUN)
seputarkita
Wamenkes Kunjungi Indofarma Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI Prof Dr Ali Gufron Mukti, didampingi pejabat Kemenkes lainnya berkunjung ke PT Indofarma, Cibitung, Bekasi, pada 11 Februari lalu. Kehadiran Wamenkes adalah untuk meninjau fasilitas produksi PT Indofarma yang terpusat di Cibitung Bekasi. Wamenkes mendapat informasi bagaimana Indofarma secara konsisten menerapkan aturan pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) di semua lini proses produksi. Proses produksi juga selalu dikawal oleh unit In Process Control (IPC) agar semua produk memenuhi syarat. Unit IPC berada di bawah Bidang Pemastian Mutu yang berwenang secara independen untuk meluluskan atau tidak meluluskan sebuah produk. Seusai kunjungan pabrik, acara dilanjutkan dengan sharing session dan diskusi dengan peserta. Dalam sambutan yang disampaikan Direktur Utama Djakfarudin Junus dijelaskan secara singkat sejarah PT Indofarma, perkembangan serta tantangannya kini. Perkembangan pada industri farmasi menuntut PT Indofarma untuk selalu menunjukkan kinerja yang terbaik, di samping memenuhi kebutuhan obat generik skala nasional. Dua hal tersebut yang membuat PT Indofarma harus pandai mengelolanya agar perusahaan bisa berjalan secara efektif dan efisien. Lanjut Dirut, untuk itulah berbagai strategi perlu dilakukan termasuk kerjasama lebih erat dengan pemerintah seperti siap memperoleh “penugasan”, tentunya dengan memperhatikan regulasi yang ada. Sedangkan Wamenkes dalam paparannya membahas tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diimplementasikan pada 2014 mendatang. Wamenkes memaparkan seluk beluk SJSN yang akan berjalan di 2014 yang pada awalnya ini akan melayani sekitar 85 juta penduduk. Ssaat ini sudah diberlakukan sistem e-catalogue sebagai persiapan menuju SJSN tersebut. Wamenkes menegaskan bahwa sistem e-catalogue dimaksudkan agar harga obat bisa sesuai dengan asas kompetisi yang sehat dan rasional, yakni tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah, dan menjamin ketersediaan obat nasional. Wamenkes memprediksi bahwa kebutuhan obat generik dalam SJSN tersebut akan meningkat hampir 3 kali lipat dari saat ini berhubung harga obat generik adalah harga yang rasional. Oleh karena itu ketersediaan obat generik haruslah terjamin, yang pilar utamanya adalah perlu adanya kemandirian bahan baku obat nasional. Disadari bahwa
sebagian besar bahan baku obat nasional masih diimpor sehingga ada bila terjadi sesuatu maka impor tersebut bisa terhenti yang mengancam ketersediaan obat nasional. Di sini pemerintah mempertimbangkan akan “menugaskan” BUMN farmasi (termasuk Indofarma) agar mampu mandiri dalam bahan baku obat agar ketersediaan obat nasional dapat terjamin. (im) | JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
07
seputarkita
Rakernas Direktorat Riset dan Pemasaran 2013 Marketing juga harus meminimalkan kehilangan kesempatan dengan cara membuat rencana penjualan di masing-masing daerah dengan bantuan marketing Intelligence yang terkoordinasi dengan baik.
Direktorat Riset dan Pemasaran melaksanakan agenda tahunan yaitu Rapat Kerja Nasional guna mengevaluasi kinerja 2012 dan untuk menyusun strategi pemasaran 2013. Rakernas diselenggarakan di Bali pada 20– 23 Januari 2013 yang diikuti oleh 140 peserta yang berasal dari kantor pusat dan dari seluruh cabang di Indonesia. Hadir sebagai pembicara; Komisaris, Direktur Utama, Direktur Produksi dan Direktur Riset & Pemasaran. Meeting juga dihadiri oleh pimpinan distributor: PT. Indofarma Global Medika (IGM), PT. Mensa Bina Sukses (MBS), PT Sawah Besar Farma. Meeting Nasional kali ini mengusung tema “Facing The Challenging Year 2013 With Champion Spirit”. Tahun 2013 adalah tahun penuh tantangan seperti masalah tuntutan Tenaga Harian Lepas (THL), banjir yang menimpa kantor pemasaran (Manggarai-Jakarta), akan diberlakukannya e–catalogue, renovasi pabrik, dan berbagai hal lain yang akan berpengaruh terhadap proses bisnis. Namun dengan semangat Juara maka tantangantantagan tersebut akan dianggap oleh Indofarma sebagai peluang 08
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
agar menjadi pemain penting bisnis farmasi nasional. Pada 21 Januari 2013 acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Utama, Djakfarudin Junus yang membawa materi “Mencapai RKAP Berkualitas”. Beliau menyampaikan bahwa target korporasi 2013 adalah dengan penjualan konsolidasi sebesar Rp 1.481 milyar diharapkan laba bersih konsolidasi mencapai Rp 82.5 milyar, dalam hal ini Djakfarudin mengharapkan kepada direktorat pemasaran agar target triwulan harus dilanjutkan ke triwulan selanjutnya, kemudian untuk pemberian insentif harus dikaitkan dengan diskon, yakni semakin banyak diskon maka semakin rendah insentif. Berkaitan dengan portofolio produk dan segmentasi pasar, Djakfarudin menyampaikan bahwa Group Product management (GPM) dan National Sales Management (NSM) agar berbagi fokus dalam bekerjanya. Beliau juga menambahkan bahwa marketing harus menyusun portofolio produk agar memberikan margin (laba) lebih baik, sehingga harus dibedakan portofolio produk di masing-masing daerah dengan mengoptimalkan kebutuhan produk di daerah tersebut.
Djakfarudin menyampaikan bahwa Pemasaran harus menjadi pengatur hubungan antara principal (indofarma) dengan semua distributor dan hubungan antar distributor sehingga saling melengkapi agar kinerja sales out (pull strategy) bisa optimal. Beliau menambahkan agar marketing bisa membina hubungan yang saling menguntungkan dalam jangka panjang dengan distributor dan marketing juga harus tanggap dan adaptif terhadap distributor sehingga memudahkan kerja mereka. Dalam hal pemberdayaan lainnya Djakfarudin menyampaikan untuk Marketing Support (MS) harus benarbenar menjalankan fungsinya dalam mendukung marketing dan terdapat Service Level Agreement (SLA) antara MS dengan bidang lainnya sehingga mendukung pencapaian penjualan dan pengelolaan diskon. Dalam akhir sambutannya Djakfarudin menyampaikan bahwa keberhasilan di Direktorat Riset dan Pemasaran kita harus fokus pada DP2C, yaitu Distributor, Principal, Profit dan Comitment. Acara dilanjutkan dengan sambutan dari komisaris PT. Indofarma, Marzuki Abdullah, dalam sambutannya ia menyampaikan analisa SWOT terhadap Indofarma, menurutnya Indofarma mempunyai, STRENGHT/ KEKUATAN, yaitu: Obat Generik, sudah CPOB, semangat kerja karyawan bagus dan IGM yang sinergis dengan INAF, WEAKNESS/
KELEMAHAN, yaitu: produk stock out, terbawa memberi diskon besar, kesulitan bahan baku, management top-down/bottom-up, gap pencapaian laba dengan RKAP. OPPORTUNITY/PELUANG, yaitu: kemutlakan efisiensi (e catalogue), Direksi harus sering “turun gunung”, e-catalogue sebagai dasar BPJS/ SJSN, kebersamaan., THREAT/ ANCAMAN, yaitu: CPOB bisakah selesai April 2013? e-catalogue, diskon besar, kesulitan bahan baku, dan renovasi pabrik. Acara dilanjutkan dengan sambutan Direktur Riset dan Pemasaran, Elfiano Rizaldi, beliau menyampaikan bahwa pencapaian sales 2012 adalah Rp 712 milyar yaitu dengan pencapaian target sebesar 96 %, di mana kontribusi terbesar diperoleh dari obat Generik. Ia menyampaikan bahwa pada 2012 berdasarkan data dari IMS bahwa Indofarma masih menduduki urutan pertama untuk produsen OGB nasional dengan total share sebesar 14.65 %. Elfiano menyampaikan faktor positif yang terjadi di 2012 seperti: penambahan saluran distribusi, meningkatnya Kebutuhan OGB, penambahan kantor cabang, pelaksanaan Task Force, perbaikan HPP beberapa produk. Sedangkan untuk faktor negatif di 2012 antara lain: kompetisi diskon OGB yang tidak sehat, makin bertambahnya produsen OGB, jumlah dan waktu peluncuran produk baru belum sesuai rencana,
persedian stock kurang optimal, dan peningkatan diskon. Elfiano menyampaikan bahwa target 2013 adalah sales Rp 862 Milyar atau naik 21 % terhadap pencapaian penjualan 2012. Sedangkan untuk key issues 2013 Elfiano menyampaikan beberapa hal seperti kebijakan harga dengan sistem e-catalog, persiapan BPJS 2014, pertumbuhan pasar farmasi terutama OGB, renovasi pabrik. Elfiano menambahkan bahwa 2013 adalah tahun penuh tantangan, namun demikian kita harus mampu merubah tantangan tersebut menjadi peluang dengan mengoptimalkan push strategy dan pull strategy.
produksi untuk mensuply kebutuhan tim Pemasaran. Direktorat Produksi juga sudah mengagendakan untuk merenovasi beberapa unit produksi agar bisa sesuai dengan persyaratan BPOM dan WHO, lalu bila kapasitas produksi kurang besar, maka akan dilakukan Toll Manufacturing. Adapun untuk pengembangan dan penambahan produk baru akan dibangun fasilitas penelitian pilot scale, serta bila proses registrasi prosesnya lama maka akan dikeluarkan kebijakan membeli dossier dan lisensi. Kemudian acara dilanjutkan dengan paparan dari Bidang Akuntansi, Logistik Produk Jadi dan Marketing Support.
Meeting Nasional kali ini mengusung tema “Facing The Challenging Year 2013 With Champion Spirit”. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari pimpinan distributor– distributor, yakni dari PT. IGM disampaikan oleh Ahdia Amini, PT. SBF disampaikan oleh Tjiptowidjaja Utama, dan dari PT. MBS disampaikan oleh Novian Lie, kesemuanya berkomitmen mendukung penuh PT. Indofarma sehingga PT. Indofarma bisa mencapai target penjualan dan target profit. Acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Direktur Produksi, Kosasih, beliau menyampaikan bahwa direktoratnya akan terus menjaga dan meningkatkan volume kapasitas
Kemudian pada 22 dan 23 Januari 2013 acara dilanjutkan oleh rapat masing-masing divisi secara terpisah yaitu divisi Reguler OGB, divisi Reguler Diagnostik, divisi Pengembangan Pasar (Institusi) dan divisi OTC. Acara Meeting Nasional ditutup dengan sesi pembicara seorang motivator yang bernama Masrukhul Amri yang memberikan materi dengan judul “Together To be The Best”. Pada sesi ini seluruh peserta “disetrum” kembali semangatnya sehingga memiliki energi yang besar untuk menggapai target penjualan 2013. Dengan mengusung jargon “Kami berani….Kami bisa…Kamu takut, Pulang saja!!” maka tim Pemasaran kami siap menghadapi tantangan 2013 dan dengan semangat juara akan menggapai target penjualan dan kesuksesan di tahun 2013. (AK) | JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
09
seputarkita
Maulid Nabi Diperingati di Indofarma Selasa
siang, 5 Februari 2013,
PT. Indofarma menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1434 H di Masjid Baiturrahman, Cibitung, Bekasi. Bertindak sebagai penceramah adalah KH Syarif Rahmat, SQ, MA, pengisi program Damai Indonesiaku di TV ONE yang juga dosen di Perguruan Tinggi Ilmu Al,Quran. Tema peringatan Maulid tahun ini yaitu “Membangun Etos Kerja Santun dan Bermartabat”. Saat memberi sambutan, Direktur Utama Djakfarudin Junus menyampaikan bahwa inti Maulid Nabi adalah menjadikan Nabi sebagai teladan hidup kita. Dirut mendukung tema Maulid tersebut dan mengartikannya bahwa bekerja adalah bagian dari ibadah. Oleh karena itu dalam Islam terdapat pedoman dalam bekerja, antara lain
bekerja adalah amanah, perlunya motivasi kerja yang kuat, tidak sekedar berwacana, berlandaskan ilmu, adanya kepemimpinan, bekerja dalam porsinya masing-masing, terdapat sistem dan struktur, kompak, dan santun dalam berkomunikasi. Dirut juga memaparkan sekilas perkembangan Indofarma yang terus menanjak, yang insya Allah akan terus maju di tahun-tahun mendatang. Penceramah KH Syarif Rahmat menguraikan kedudukan Nabi Muhammad yang istimewa dalam agama Islam, seperti penyebutan nama beliau dalam syahadat, sholat, anjuran bersalawat dan lain lain. Nabi Muhammad adalah teladan utama bagi kita dalam berbagai aspek kehidupan yakni dalam ibadah dan aktivitas sosial, termasuk bekerja. Beliau telah meninggalkan hadits
(ucapan, perbuatan dan ketetapan) sebagai penjelasan untuk ayat-ayat Al,Quran yang harus kita pahami dan ikuti. Memang ada perbedaan dalam memahami ataupun mengikuti hadits-hadits tersebut, akan tetapi para ulama sudah memberikan arahan agar perbedaan itu dapat diterima dengan lapang dada dan tanpa sikap-sikap ekstrim. (IM)
Asosiasi Produsen Mesin China Sambangi Indofarma Pada 19 Maret 2013 PT Indofarma kedatangan tamu yang tergabung dalam Asosiasi Produsen Mesin China (China Machinery Association) sebagai agenda dari asosiasi tersebut untuk berkenalan dan menggali potensi bisnis denga PT Indofarma. Acara dihadiri Direktur Produksi Kosasih, Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis Bambang S. Irianto dan sejumlah staf. Ikut hadir mendampingi rombongan tersebut, Presiden Direktur PT Natura Edy Pramono. Pada pembukaan acara Dirpro memaparkan isu-isu penting dan 10
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
peluang bisnis di sektor kesehatan khususnya farmasi di Indonesia serta perkembangan perusahaan sampai dengan kinerja yang terkini. Selanjutnya Manajer Indomach Luthfi Ekardi, memaparkan hasilhasil mesin keluaran PT Indofarma khususnya mesin pengemasan. Rombongan juga berkesempatan meninjau unit Produksi untuk melihat langsung aktivitas dan jenis-jenis mesin yang dimiliki Perseroan. Seusai kunjungan lapangan, acara dilanjutkan dengan presentasi dari Asosiasi
Produsen Mesin China. Presentasi ini menjelaskan berbagai spesifikasi mesin Farmasi yang diproduksi mereka, serta dilanjutkan dengan tanya jawab sehingga lebih jelas masalah kapasitas, pemeliharaan, dan spare partsnya. (im)
seputarkita
Bcwp Korea Kunjungi Indofarma Bertempat di kantor pusat dan pabrik PT Indofarma, Cibitung, Bekasi, pada 18 Maret lalu telah berkunjung tamu dari Bio & Chemical World Pharm (BCWP) Korea untuk mengadakan plant visit dan business discussion. Diterima oleh Direktur Utama Djakfarudin Junus, tamu dari BCWP itupun terkesan dengan kondisi lingkungan pabrik yang besar namun asri. BCWP adalah sebuah perusahaan farmasi dari Korea yang berbasis teknologi dan pengembangan produk farmasi. BCWP mengandalkan R&D sebagai ujung tombak perusahaan tersebut guna melakukan inovasi produk. Beberapa produk yang dihasilkan BCWP antara lain sediaan injeksi, produk FDC, obat anti kanker, antiviral, dan diabetes. Seperti yang disampaikan oleh President Director BCWP Steve Hong, pada kesempatan tersebut bahwa kedatangan BCWP ke Indofarma adalah untuk menjajaki kemungkinan kerjasama untuk menghasilkan potensi
bisnis melalui kerjasama kolaborasi di bidang farmasi. BCWP sebelumnya telah mengkaji PT Indofarma sebagai perusahaan farmasi yang konsisten menerapkan current GMP di semua fasilitas produksi. Dirut Djakfarudin Junus mengemukakan bahwa PT Indofarma siap bekerjasama dengan BCWP dalam hal riset dan pengembangan produk, berhubung BCWP amat potensial dalam menghasilkan produk-produk yang inovatif. (GUN)
Edukasi Obat Generik Bagi Pelajar Calon Jurnalis Pada
hari Jum’at, tanggal 22 Maret lalu, sekitar 50 pelajar/santriwati yang sedang belajar jurnalistik berkunjung ke PT Indofarma, di Cibitung, Bekasi. Kedatangan mereka dipimpin oleh Fatimah Musawa, yang tergabung Ikatan Pelajar Putri Perguruan Islam El Nur – El Kasysaf (IPPINK) didampingi oleh Pembina mereka dari Harian Pelita disambut oleh Manajer P4, Desinatri Usman, dan Asisten Manajer (Asman) Corporate Secretary, Guntoro.
Asman Produksi I, Yayuk Hendawati, memberi penjelasan tentang persyaratan dan tahapan memproduksi obat generik, khususnya yang dilakukan di PT Indofarma. Paparan Yayuk mendapat respon positif para tamu yang ingin tahu lebih banyak tentang obat generik. Salah satu partanyaan yang muncul, dan berulang dalam kalimat yang berbeda adalah “Apakah obat generik manjur?” Yayuk menjelaskan tentang persyaratan dan tahapan memproduksi obat generik, yang antara lain meliputi uji kesetaraan tingkat keampuhan obat
generik dibandingkan obat originator yang patent-nya telah selesai. Lebih lanjut, Yayuk mengungkapkan kekeliruan persepsi di masyarakat bahwa obat generik diidentikan dengan obat murahan. Menurut Yayuk obat generik adalah obat berkualitas dengan harga terjangkau. Asman SCM, Imam ArRasyid, menjelaskan pula tentang obat generik Indofarma dan jaringan pemasaran perusahaan, juga perbedaan antara obat originator dengan obat generik yang terkait dengan prosedur produksi sehingga berdampak terhadap harga; serta perbedaan promosi antara obat generik berlogo dengan obat bermerek yang terkait dengan nama dagang produk. Tim Indofarma juga mengingatkan tentang pentingnya menggunakan obat secara rasional agar tidak malah menjadi racun bagi tubuh penggunanya. Edukasi masyarakat tentang obat generik adalah salah satu program PT Indofarma untuk menghilangkan keraguan publik akan keampuhan obat generik. Sesungguhnya obat generik
adalah setara dengan obat bermerek yang memiliki kandungan kimia yang sama, perbedaannya harga obat generik umumnya jauh lebih murah. Selain itu, agenda PT Indofarma adalah mempromosikan merek perusahaan agar obat generik produksi PT Indofarma lebih dipilih oleh publik. Kedatangan para santriwati merupakan kesempatan bagi PT Indofarma guna memperluas segmen publik yang diedukasi. Di lain pihak, keingintahuan para calon jurnalis akan obat generik dapat dipenuhi oleh Tim Indofarma yang menjawab semua pertanyaan yang diajukan. (IM) | JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
11
seputarkita Rakernas IGM
Menyongsong Era BPJS
PT Indofarma Global Medika (IGM) menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Yogyakarta pada 4-7 Februari lalu. Rakernas kali ini bertemakan SOS (Spirit, Optimist, Solidity) sebagai tema motivasi dalam menghadapi persaingan bisnis distributor yang semakin ketat. Rakernas dihadiri Komisaris, Direksi IGM, Direksi Indofarma, segenap Kacab, dan para Manajer. Walikota Yogyakarta, Haryadhi Suyuthi (mantan Corsec Indofarma) berkenan hadir pada saat pembukaan. Agenda rakernas meliputi: 1.Penandatanganan MoU dengan mitra-mitra bisnis. 2. Pemberian penghargaan pada mitra-mitra bisnis 3. Presentasi dari beberapa principal. 4. Raker internal. 5. Talkshow tentang Perkembangan Bisnis Global sektor Kesehatan. 6. Serah terima jabatan. Pada agenda talkshow perkembangan bisnis global sektor 12
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
kesehatan bertindak sebagai narasumber Kustantinah (Komisaris Indofarma, mantan Kepala BPOM RI) yang membahas tentang tantangan dan peluang Distributor Obat. Selain Kustantinah, narasumber lain adalah Ghazali dari Kemenkes RI yang membahas tentang seluk beluk BPJS, dan Dorodjatun Sanusi yang membahas tentang pemberlakuan e catalogue. Rakernas PT IGM secara umum membahas segala tantangan kedepan utamanya jelang diberlakukannya BPJS. Rencana pemberlakuan Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang akan diselenggarakan BPJS kesehatan tak terasa semakin dekat. Sebagaimana yang diatur oleh UU No. 24 tentang BPJS, pemberlakuan BPJS akan dimulai per 1 Januari 2014. Jadi kalau dihitung dari sekarang maka waktu yang tersisa bagi IGM praktis tidak sampai setahun untuk
ikut serta menyukseskan program BPJS. Oleh karena itu, tidak heran bila Rakernas IGM yang digelar di Hotel Sheraton Jogjakarta pada awal Februari lalu banyak membahas tentang antisipasi IGM menghadapi tantangan kedepan utamanya soal pemberlakuan BPJS. Menurut Direktur Utama PT IGM Ike Avianti, IGM siap menggelontorkan dana sedikitnya Rp 100 miliar untuk mendukung ekspansi usahanya. Investasi tersebut dilakukan untuk menggaet sejumlah rumah sakit dalam pengembangan business solution. Dengan rumah sakit IGM melakukan kerjasama melakukan pengembangan sejumlah fasilitas penunjang kesehatan untuk menghadapi era BPJS. Selain itu, investasi juga dilakukan
daerah guna menunjang bisnis distribusi obat-obatan yang menjadi fokus utama perseroan selama ini. Penambahan fasilitas diharapkan akan meningkatkan penerimaan untuk distribusi. Ike juga mengungkapkan, sejumlah program efisiensi yang dijalankan IGM telah membawa hasil yang signifikan dalam kinerja perseroan. Dijelaskannya, kedati penjualan turun tipis dariRp 1,04 triliun pada 2011 menjadi Rp1,02 triliun di 2012, laba bersih naik hampir tiga kali lipat dari Rp 6 miliar di 2011 menjadi Rp 15 miliar di 2012. “Tahun ini dengan beberapa penambahan fasilitas dan sejumlah efisiensi, kitaberharap bisa membukukan pendapatan Rp 1,5 triliun dengan laba bersih sekitar Rp 30 miliar,” tambahnya.
dengan mengembangkan sejumlah pergudangan yang menjadi bisnis utama perseroan. “PT IndofarmaTbk sebagai induk usaha telah menyetujui tambahan permodalan untuk investasi sebesarRp 100 miliar dalam dua tahun kedepan,” jelas Dirut PT IGM Ike Avianti di sela–sela Rakernas. Menurut Ike, investasi tambahan yang digelontorkan induk usaha PT IGM akan dimanfaatkan untuk memperkuat pengembangan business solution dimana IGM menggandeng sejumlah rumah sakit untuk bermitra. “Saat ini kita telah menjalin kerjasama pelayanan dengan enam rumah sakit. Kita akan kerjasama dengan 10 rumah sakit sehingga menjadi 16 rumah sakit di tahun 2013,” kata Ike. Tidak hanya dengan rumah sakit, IGM juga terus memperoleh kepercayaan dari banyak principal lain. Hal tersebut dapat dilihat di awal
pembukaan acara Rakernas, dimana IGM menandatangani MoU dengan sejumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan sejumlah principal baru yang mempercayakan produknya didistribusikan oleh IGM. Usai penandatanganan MoU, Ike memaparkan bahwa kerjasama dengan rumah sakit meliputi kerjasama pelayanan medic yang mencakup pengembangan laboratorium, ruang operasi, hemodialisa dan fasilitas penunjang lainnya. Kerjasama tersebut memberikan kontribusi pendapatan IGM sebesarRp85 miliar pada tahun 2012. “Tahun ini pendapatan dari sektor ini kita harapkan naik menjadi Rp100 miliar,” harap Ike. Selain itu, perseroan juga berencana meningkatkan sejumlah fasilitas pergudangan dan sarana transportasi lainnya di sejumlah
Tidak lupa, dalam kesempatan Rakernas, Ike juga mengingatkan sejumlah pegawai tentang pentingnya penyatuan visi dalam menghadapi semakin ketatnya persaingan di bisnis distribusi. Dia mencermati pentingnya tata kelola persediaan obat, piutang dan efisiensi dalam jalur distribusi untuk memperkuat bisnis perseroan. “Kita juga harus mampu memberikan layanan yang terbaik kepada klien, apalagi dengan semakin bertambahnya jumlah principal yang memberikan kepercayaan pendistribusian obat kepada IGM,” tandas Ike. Lebih lanjut, Ike mengatakan, bisnis produk kesehatan diprediksi akan tumbuh 12-15 persen tahun ini dan terus meningkatnya daya beli masyarakat kelas menengah dan hal tersebut merupakan peluang besar bagi IGM yang bergerak di sektor bisnis farmasi untuk terus tumbuh ke depan. | JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
13
seputarkita
Pelepasan Para Pensiunan Bertempat di kantor pusat PT Indofarma, pada 29 Januari lalu diselenggarakan acara pelepasan tujuh orang karyawan yang memasuki masa pensiun. Para pensiunan tersebut adalah Suwardi (Teknik), Slamet Dulhadi (Logostik Bahan Awal), Slamet Kamijo (Produksi), Sri Mulyaningsih (PPIC), Slamet Rianto (Produksi), Sunarso (PKBL), dan Sudarsono (Produksi). Acara dihadiri Direksi para staf, dan wakil pengurus SP Serikat Pekerja. Dalam sambutannya Direktur Produksi Kosasih mengutarakan rasa terima kasih kepada para Pejuang Indofarma yang telah banyak berkontribusi bagi perusahaan. Kontribusi kerja para pensiunan tidak sekedar berskala mikro perusahaan melainkan berskala nasional, karena obat-obat Indofarma tersebar ke seluruh daerah di Indonesia. Kosasih juga mengemukakan bahwa masa pensiun adalah hal alami yang nantinya bisa diisi dengan berwirausaha ataupun menikmati hobi. Ketua Umum Serikat Pekerja Indofarma Djohan Wahyudi. juga menyampaikan terima kasih kepada para pensiunan dan siap mendukung aspirasi peningkatan kesejahteran karyawan dan pensiunan. Mewakili para pensiunan, Sunarso menyampaikan terima kasih pada manajemen dan berbagi kesan bahwa begitu banyak ilmu, pelajaran, dan pengalaman yang didapatnya selama 34 tahun bekerja di Indofarma sehingga dapat menjadi bekal sesudah pensiun. Ia juga berharap bahwa pajak pesangon pensiun bisa disubsidi 50% oleh perusahaan. Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Manajemen dan dari SP dan ucapan selamat kepada para pensiunan. (im) 14
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
kesehatan
“Meski Sibuk Dikejar Deadline, Jangan Lewatkan Makan Siang!” Seringkali tumpukan pekerjaan membuat seseorang jadi menunda, bahkan hingga tidak makan siang. Padahal, mengulur waktu makan siang justru berdampak negatif bagi tubuh. Tak hanya untuk kesehatan, namun juga bagi produktivitas pekerjaan! Hal tersebut dikemukakan oleh Etienne Grandjean, M.D., Ph.D., dari Swiss Federal Institute of Technology. Menurutnya, makan siang sangat direkomendasikan untuk menjaga kesehatan dan efisiensi pekerjaan. Bahkan menurut situs Inner Self, para peneliti setuju jika performa pekerjaan orang yang makan siang dan mereka yang tidak makan siang sangat berbanding jauh.
merasa lebih berenergi sepanjang hari," tambah Wayne Callaway M.D. dari George Washington University School of Medicine and Health Science. Tak makan siang juga membuat gaya hidup seseorang tak sehat. Bukannya pekerjaan jadi lebih cepat selesai, produktivitas malah jadi menurun karena lapar dan kurang asupan nutrisi. Bahkan banyak orang yang mengandalkan minuman berkafein sebagai pemasok energi. Hal ini justru memicu peningkatan energi namun tak diseimbangkan dengan asupan nutrisi yang cukup.
Sebisa mungkin, pilih menu makan siang yang tinggi protein agar perut terasa kenyang lebih lama. Bisa dipilih ayam, ikan, juga kacangkacangan yang kaya protein. Jika terpaksa harus makan di meja kerja, menggunakan sendok kecil juga bisa menjadi alternatif. Pasalnya, tubuh jadi tak banyak bergerak dan memicu kegemukan. (GN/detikfood)
Diakui Grandjean, menunda makan siang bisa menurunkan sistem metabolisme tubuh serta memangkas produksi energi. Sebaliknya, nafsu makan malah jadi makin meningkat saat jam makan malam. "Orang yang tidak sarapan atau makan siang biasanya lebih capek dan doyan ngemil saat malam, dibanding yang makan secara teratur dan
| JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
15
wawasan
Penerapan Whistle Blowing System di Indofarma Prosedur & Ruang Lingkup Prosedur/mekanisme penyaluran pengaduan/ pengungkapan oleh Pelapor pada dasarnya dilakukan melalui jalur formal yaitu melalui atasan langsung atau Direksi Perusahaan, namun bila Pelapor memandang sarana pengaduan/pengungkapan tersebut tidak efektif atau ada keraguan, maka Pelapor dapat melaporkannya langsung kepada Tim Pengelola WBS melalui sarana yang telah disediakan. Pelapor adalah insan Perusahaan, mitra bisnis Perusahaan dan stakeholders lainnya.
1
Ruang lingkup pengaduan/ pengungkapan yang akan ditindaklanjuti WBS meliputi: a. Korupsi b. Suap c. Benturan Kepentingan d. Pencurian e. Kecurangan f. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan
Definisi Whistleblowing System (WBS) adalah sistem yang mengelola pengaduan/pengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etis/tidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri (independent) yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Indofarma dan mitra bisnis dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perusahaan.
2
Tujuan TKP WBS adalah sebagai acuan dalam tata cara pengelolaan penanganan pengaduan/pengungkapan WBS bagi Komisaris, Direksi, Karyawan serta pihak yang berkepentingan (stakeholders) dalam berhubungan dengan Perusahaan, agar setiap laporan yang dikirimkan terjaga kerahasiaannya (isi/materi dan pelapornya) dan kasus yang dilaporkan dapat ditindaklanjuti sebagaimana mestinya apabila memenuhi kriteria yang telah ditetapkan.
16
3
Dalam rangka penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) dan menciptakan lingkungan yang bersih dari Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN) di PT Indofarma (Persero) Tbk, manajemen Perusahaan telah menerbitkan Surat Keputusan Direksi nomor: 670/DIR/SK/X/2012 tertanggal 04 Oktober 2012 yang menetapkan Kebijakan Whistle Blowing System (WBS) beserta lampirannya berupa Tata Kerja Pengelolaannya (TKP WBS). Adapun isi pokok dari kebijakan direksi perusahaan tentang TKP WBS dimaksud adalah sebagai berikut:
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
Ruang lingkup di atas tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan/Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas perusahaan. Pengaduan /pengungkapan yang mendapat prioritas untuk ditindaklanjuti adalah kasus yang terjadi 3 (tiga) tahun terakhir. Untuk mempercepat dan mempermudah proses tindak lanjut pengaduan/pengungkapan, maka Pelapor dapat melakukan langkahlangkah sebagai berikut: 1) Dapat memberikan informasi mengenai data diri, sekurangkurangnya memuat: alamat, nomor telepon, facsimile, email (atau dengan pilihan anonim). 2) Harus memberikan indikasi awal yang dapat dipertanggungjawabkan meliputi: a) Masalah yang diadukan Pokok pengaduan/ pengungkapan yang ingin diungkapkan dan jumlah kerugian jika bisa ditentukan, sebaiknya satu pengaduan/ pengungkapan hanya untuk satu masalah saja sehingga lebih fokus. b) Pihak yang terlibat,
siapa yang seharusnya bertanggung jawab atas kejadian tersebut termasuk saksi dan siapa/pihak mana yang diuntungkan/ dirugikan. c) Lokasi Kejadian Lokasi/lapangan/unit operasi tempat terjadinya masalah tersebut dengan spesifik menyebutkan nama, tempat atau fungsi yang dimaksud. d) Waktu Kejadian Periode kejadian dari masalah tersebut baik berupa bulan, tahun atau tanggal tertentu saat terjadinya masalah tersebut. e) Bagaimana terjadinya masalah tersebut dan apakah ada bukti yang dapat dilampirkan. f) Apakah kasus ini pernah dilaporkan kepada orang/ pihak lain. g) Apakah kasus ini pernah terjadi sebelumnya.
4
Kerahasiaan a. Dalam melakukan proses tindak lanjut atas setiap pengaduan/ pengungkapan wajib mengedepankan kerahasiaan, asas praduga tidak bersalah dan profesionalisme. b. Identitas Pelapor dijamin kerahasiaannya oleh perusahaan. c. Perusahaan menjamin perlindungan terhadap Pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan
dari pihak manapun selama Pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. d. Perlindungan ini juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan/ pengungkapan tersebut. e. Pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. f. Bentuk sanksi kepada Terlapor yang terbukti bersalah diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Indofarma.
5
Pihak Yang Berwenang Para pihak yang memiliki kewenangan untuk menindaklanjuti laporan pengaduan/ pengungkapan berdasarkan kategori Terlapor adalah: a. Bidang Satuan Pengawasan Intern (SPI), jika terlapor adalah insan Indofarma/Perusahaan selain Karyawan SPI, Anggota Direksi dan Anggota Komisaris. b. Komisaris Utama, jika terlapor adalah Anggota Direksi. c. Direktur Utama, jika terlapor adalah Anggota Komisaris, Anggota Komite yang dibentuk Dewan Komisaris dan karyawan SPI.
6
Alamat Pengaduan Pelapor membuat pengaduan/ pengungkapan dan mengirimkannya kepada Pengelola WBS yaitu SPI melalui sarana/media yang telah ditetapkan sebagai berikut: a. No. Telpon: 021- 88323971 atau 021-88323975 ext. 234/218 b. No. Fax:021-88323972 atau 021-88323973 c. Email ke wbs.spi@indofarma. co.id d. Kotak Pengaduan yang diletakan di tempat strategis yaitu dilingkungan Kantor Pusat Cibitung-Bekasi dan Kantor Pemasaran ManggaraiJakarta dan akan diambil setiap satu minggu sekali. Dengan telah diterapkannya Kebijakan Whistle Blowing System (WBS) beserta Tata Kerja Pengelolaannya (TKP WBS), diharapkan adanya peningkatan partisipasi aktif dari insan Indofarma/ Perusahaan dan stakeholder lainnya. Akhirnya dapat menciptakan pengelolaan perusahaan yang lebih bersih dan kondusif karena telah ada media formal yang memfasilitasinya, sehingga jika ada isu/rumor yang tidak jelas dapat diminimalkan dan atau ada solusinya. Ayo Kita Jaga Indofarma Bersama-sama !!! dan Indofarma Bisa !!!. (Bambang SPI) | JANUARI-FE B R U A R I 2 0 1 3
17
infoproduk
Probiotik
Sahabat Pencernaan Kita Pernahkah anak Anda mengalami g a n g g u a n pencernaan? Apakah yang Anda lakukan jika anak Anda mengalaminya? Gangguan pencernaan, beragam macam dan penyebabnya. Ada yang disebabkan karena faktor asupan makanan yang tidak bersih, stres, lelah ataupun konsumsi obat-obatan yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pencernaan dan salah satu yang paling sering terjadi adalah diare.
Tahukan Anda bahwa di dalam usus kita mengandung lebih dari 100 triliun koloni bakteri hidup yang disebut dengan mikroflora. Mikroflora tersebut dikelompokkan menjadi 2 macam, bakteri baik dan juga bakteri jahat. Pada keadaan normal, jumlah bakteri baik dapat bertambah banyak dibandingkan dengan jumlah bakteri jahat. Menjaga keseimbangan mikrofora di dalam saluran pencernaan sangatlah penting agar gangguan penceraan tidak terjadi. Dan sebaliknya, pada kondisi abnormal, jumlah bakteri baik akan terancam oleh jumlah bakteri jahat. Dan bilamana hal itu terjadi maka kita perlu untuk memperbanyak jumlah bakteri baik agar keseimbangan flora usus pencernaan dapat terjaga kembali. Probiotik atau yang lebih dikenal sebagai bakteri baik, dapat membantu menekan pertumbuhan bakteri jahat. Selain itu, probiotik juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan memperkuat sistem perlindungan saluran cerna. Bakteri baik mampu membantu mendorong bakteri jahat keluar dari usus. Bila usus besar terisi dengan bakteri baik maka tidak akan ada lagi tempat bagi bakteri jahat. Saat
18
| J A N U A R I - F E B R U A RI 2013
anak
Anda
terkena gangguan pencernaan, terutama diare, segera lakukan tindakan pengobatan yang tepat dengan memberikan larutan oralit dan dilanjutkan dengan penggunaan zink selama 7-14 hari berturut-turut. Dan sebagai terapi tambahan pengobatan diare, Anda dapat memberikan probiotik yang tepat untuk membantu pemulihan keseimbangan bakteri pencernaan sehingga diare pada anak Anda dapat teratasi dengan baik. LactodiaÒ, merupakan produk baru makanan probiotik rasa stroberi produksi Korea yang diimpor oleh Indofarma, mengandung komposisi bakteri baik (probiotik) berkonsentrasi tinggi sehingga mampu menjamin efektivitas kerja probiotik di dalam usus. Penambahan prebiotik (makanan probiotik)-FOS dan vitamin-mineral lainnya, menjadikan produk ini menjadi produk probiotik berkonsentrasi tertinggi pertama di Indonesia yang dapat membantu menjaga serta memelihara kesehatan pencernaan anak Anda.