logo lembaga
W.8
RANCANG BANGUN TEROPONG BIDIK SENAPAN MALAM UNTUK OPERASI TNI DI LAPANGAN
Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 2012
LATAR BELAKANG Kondisi yang menjadi latar belakang kegiatan litbangyasa Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM), yang dimiliki TNI saat ini belum optimal Pembuatan desain model Teropong untuk TBSM yang bekerjasama dengan tenaga ahli PT. Pindad dan IPB. Dalam Rancang Bangun Teropong Bidik Senapan Malam untuk Operasi TNI di Lapangan. Telah dilakukan proses pengolahan dan analisis data serta pembuatan desain dan model Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) yang saat ini berada dijajaran satuan TNI AD baru berjumlah 973 unit, sehingga masih kurang 14800 unit. Namun Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) yang ada saat ini dijajaran satuan TNI AD belum 100% , baru berjumlah 973 unit atau 6.2% , inipun kondisinya masih belum standar masih sangat variatif baik jenis, teknologi, maupun spesifikasinya, serta masih tidak bersifat interchangeability antara senjata satu dengan senjata lainnya. Kebutuhan pengembangan ilmu pengetahuan yang perlu dipenuhi Teknologi (manufaktur, Lensa, image intenfier dan elektronik) Kebutuhan metode – peralatan teknologi yang perlu dipenuhi Dalam membuat Rancang Bangun Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) dibutuhkan metode peralatan : Perhitungan lensa dengan software OSLO, Pembuatan bahan baku TBSM (Optik dan Housing)
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN
Pertanyaan Penelitian yang menjadi litbangyasa
pijakan perlunya kegiatan
Dalam kemandirian Alut sista TNI khususnya Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) Masih mendatangkan produk dari luar negeri Belum terpenuhinya kebutuhan TBSM, usaha pemenuhan tuntutan atau kebutuhan instrumen optik dan pembangunan kemandirian untuk teknologi instrumentasi optik yang strategis dari produk dalam negeri
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
2
METODOLOGI
Ruang Lingkup Kegiatan Melaksanakan kunjungan ke Lapangan (terkait pengumpulan spesifikasi yang dibutuhkan oleh pengguna) dan melaksanakan kegiatan rapat-rapat anggota peneliti untuk melakukan simulasi desain yang dibutuhkan dan penulisan laporan penelitian Fokus Kegiatan Studi Pustaka, Studi komparatif, Simulasi Desain, Pembuatan Model dan Gambar Teknik (dalam hal ini difokuskan pada pembuatan Mockup TBSM) Desain Penelitian Studi Pustaka, Studi komparatif, Simulasi Desain, Pembuatan Model dan Gambar Teknik Tahapan – Metode Pelaksanaan Kegiatan Studi Literatur, Identifikasi permasalahan dan variabel, Pengumpulan data (Melaksanakan perjalanan dinas ke instansi terkait), Pembuatan Desain/Model/ Prototipe, Pengujian Desain/Model/ Prototipe, Penyempurnaan Desain/Model /Prototipe, Penyelesaian Naskah akhir, Penggandaan dan pengiriman laporan Perkembangan dan Hasil Kegiatan Perkembangan dan hasil kegiatan sampai saat ini sudah mencapai 100% dari keseluruhan Naskah Laporan dan Pembuatan Mock Up TBSM Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
3
SINERGI KOORDINASI Lingkup dan bentuk koordinasi yang dilakukan Bentuk pelaksanaan koordinasi dengan para ahli yaitu didahului dengan surat, telpon, email dan bertatap muka sekaligus berdiskusi secara intensif Nama lembaga yang diajak koordinasi Profesional/tenaga ahli dari PT. Pindad dan IPB Bandung Strategi pelaksanaan koordinasi Melaksanakan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah direncanakan Melakukan koordinasi secara intensif antara instansi terkait. Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan adalah : Perlu adanya sinergitas antara instansi terkait yang menangani alutsista beserta instansi terkait lainnya dalam mendukung kemandirian industri pertahanan khususnya dalam kelengkapan persenjataan (Teropongh Bidik Senapan Malam) sehingga dalam pemenuhan alutsista TNI tidak mendatangkan dari produk luar negeri, karena apabila hal ini berhasil maka akan menghemat devisa negara yang cukup besar. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
4
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN
Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan Perlu adanya sinergitas Stake Holder yang menangani alutsista beserta instansi terkait lainnya dalam mendukung kemandirian industri pertahanan sehingga dalam pemenuhan alutsista TNI tidak mendatangkan dari produk luar negeri. Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan Dalam pemanfaatan hasil Litbangyasa Rancang Bangun Teropong Bidik Senapan Malam diharapkan setelah pelaksanaan pembuatan desain sampai mockup/model kemudian dilanjutkan pembuatan sampai prototipe kemudian dapat diproduksi massal sehingga dapat menjadi pilot project TBSM yang merupakan salah satu dari alut sista TNI, karena selama ini alutsista khususnya TBSM masih import Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan Pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan : Dihadapkan dengan pemenuhan kebutuhan Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) Satuan TNI AD yang dituangkan dalam program Minimum Essential Force (MEF) tahun 2010 sampai dengan 2029 sebanyak 15.773 unit. Sementara TBSM yang saat ini berada dijajaran satuan TNI AD baru berjumlah 973 unit (6,2% dari kebutuhan), sehingga masih kurang 14.800 unit, inipun kondisinya masih belum standar masih sangat variatif baik jenis, teknologi, maupun spesifikasinya, serta tidak bersifat interchangeability antara senjata satu dengan senjata lainnya. Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan Kemandirian di bidang TBSM, Penghematan Devisa Negara
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
5
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN Rancangan Pengembangan ke depan Pengembangan paket PKPP pada kegiatan Rancang Bangun Teropong Bidik Senapan Malam untuk operasional TNI di Lapangan dapat dilanjutkan ke pembuatan model sampai dengan prototipe sehingga menjadi embrio untuk pembuatan TBSM secara massal untuk kebutuhan operasionalisasi TNI saat ini samapai dengan yang masa yang akan datang.
Strategi Pengembangan ke depan Kegiatan penelitian dan pengembangan ini akan sangat bermanfaat apabila dilanjutkan dengan pengembangan produk maka akan sangat bermanfaat, karena akan terwujud kemandirian di bidang Teropong Bidik Senapan Malam (TBSM) dan tentunya dengan kemandirian TBSM maka akan menghemat pengeluaran anggaran pemerintah dibidang Alutsista khususnya yang terkait dengan kelengkapan senjata yakni TBSM. Tahapan Pengembangan ke depan Hasil kegiatan PKPP bidang TBSM sampai dengan pembuatan Laporan lengkap dengan Mockup TBSM, untuk pengembangan ke depan diharapkan untuk dilanjutkan pembuatan Model dan Prototipe yang akan menjadi embrio untuk pembuatan TBSM secara massal dengan dilakukan oleh instansi yang terkait untuk memenuhi kebutuhan TBSM yang sangat kurang bagi pengguna (TNI), sampai saat ini pemerintah masih mendatangkan dari luar negeri.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
6
FOTO KEGIATAN Foto Koordinasi dengan pihak terkait
Foto Pelaksanaan dan Hasil kegiatan
Foto Pemanfaatan Hasil Kegiatan – Sosialisasi – Pelatihan
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
7
logo lembaga
TERIMA KASIH Kolonel Inf. Agus Suyoko, SE Ir. Catur Ninik Wijanarni, M.Si Hery Teguhsantoso, M.Si Mamat Rahmat, M.Si Ii Suhendi, S.Si