KOLEKSI MONAS No A
Nama Koleksi Diorama
1. Masyarakat Indonesia Purba (3.000-2.000 SM)
Keterangan
Nenek moyang Bangsa Indonesia (Paleo-Mongoloid) pada Zaman Megalitikum sudah hidup
Foto & Longitude -6.175239 106.827472
dalam masyarakat teratur. Mereka sudah mempunyai tempat tinggal tetap. Sebagian sudah menjadi pelaut dan sebagian lagi hidup sebagai petani. Selain pakaian dari kulit kayu sudah dikenal juga pakaian dari tenunan. Hasil budaya Megalitikum yang terpenting diantaranya adalah alat-alat serpih (flakes, pebbles dan bones), menhir (tiang batu), dolmen (meja batu), punden berundak-undak (bangunan pemujaan) dan arca. Benda-benda peninggalan budaya Megalithikum itu tersebar di seluruh Indonesia, tetapi yang terpenting terdapat di Pasemah (daerah pegunungan yang terletak antara wilayah Palembang dan Bengkulu) dan Besuki (Pulau Jawa).
2. Bandar Sriwijaya (Abad ke 8-13)
Bandar Sriwijaya terletak di persimpangan tiga jalur pelayaran antara Indonesia, Cina dan India. Posisi ini sangat -6.175239 106.827472 menguntungkan bagi Kerajaan Sriwijaya, sehingga dengan sendirinya memegang peranan penting pula dalam perjalanan perdagangan selama berabad-abad. Kapal-kapal dari negeri Cina yang membawa pendeta-pendeta Budha banyak berlabuh dan sering menetap untuk waktu yang lama. Bandar tersebut akhirnya menjadi pusat perdagangan dan budaya pada waktu itu. Letak Bandar Sriwijaya berada di muara sungai di daerah pertemuan sungai Kampar Kanan dan Kampar kiri kira-kira 2,5 derajat Utara Palembang.Diorama ini menggambarkan kegiatan perdagangan di Bandar Sriwijaya.
3. Candi Borobudur (824)
Candi Borobudur didirikan pada sekitar tahun 824 M oleh Raja Samaratungga dari keluarga Sailendra. Bangunan -6.175239 106.827472 candi berbentuk pyramid dan mencerminkan alam semesta. Bangunan ini dibuat dari batu sumbangan para penganut agama Budha dan dibangun dengan cara gotong royong. Dalam pembangunan Candi Borobudur, hampir dua ratus ribu kaki kubik baty dipergunakan,lebih dari empat puluh kaki kubik masuk dalam tingkat-tingkat terbuat dari kayu.Pada candi ini terdapat 505 buah patung Budha dan 1,555 Stupa ukuran besar dan kecil yang melengkapi monument Budha yang megah ini.Dari pendirian bangunan ini terbukti bahwa kemampuan bangsa Indonesia di bidang teknik dan organisasi sudah baik.Diorama ini menggambarkan tahap akhir pembangunan candi Borobudur.
4.
Bendungan Waringin Sapta (Abad ke 11)
5.Candi Jawi Perpaduan Syiwaisme – Buhaisme (1292)
Setelah Raja Airlangga memperoleh wilayah yang menjadi haknya, kemudian ia berusaha memakmurkan -6.175239 106.827472 rakyatnya. Sungai Brantas yang sering meluap dan selalu menimbulkan kerusakan-kerusakan pada tanahtanah persawahan dibendung dengan mendirikan tanggul Waringin Sapta. Untuk menjaga supaya tanggul tidak rusak, raja Airlangga menunjuk rakyat setempat untuk memeliharanya, dan sebagai imbalan daerah tersebut dibebaskan dari kewajibannya membayar pajak. Akibatnya rakyat makmur, pelayaran di Sungai Brantas bertambah ramai dan Pelabuhan Galuh menjadi pusat perdagangan antar pulau.Diorama ini menggambarkan ketika Sungai Brantas sedang dibendung dekat Kelagen diawasu oleh Raja Airlangga.
Candi Jawi terletak di Gunung Welirang, sebelah barat daya Pandakan di tepi jalan Prigen dan didirikan -6.175239 106.827472 untuk makam Raja Kertanegara, raja terakhir kerajaan Singasari yang meninggal pada tahun 1292.Di bagian atas candi terdapat arca Budha Aksobhya sedangkan di bagian bawah candi terdapat arca Siva Mahadewa. Dari Bangunan ini dapat diketahui bahwa pada jaman Singasari dan Majapahit terjadi perpaduan Sivaisme – Budhisme. Diorama menggambarkan ketika pemimpin agama Budha serta pengikut-pengikutnya sedang mengadakan upacara keagamaan di Candi Jawi.
.
6. Sumpah Palapa (1331)
Dalam rangka membela integrasi Negara Majapahit, Gajah Mada seorang Patih dari Kerajaan Majapahit -6.175239 106.827472 yang terkenal, bersumpah tidak akan makan Palapa sebelum Nusantara dapat dipersatukan di bawah mahkota Majapahit. Peristiwa ini dikenal dengan nama Sumpah Palapa. Sumpah itu dilakukan di Penangkilan, suatu tempat yang terletak di sebelah selatan alun-alun Majapahit. Pada saat itu banyak rekan-rekan Gajah Mada yang menertawakan dan mencemoohnya, Namun Gajah Mada tetap teguh pada pendiriannya dan akhirnya berhasil menepati janji itu.
7. Armada Perang Majapahit (Abad ke 14)
Setelah Gajah Mada meninggal, timbul kesulitan pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Pemerintah yang -6.175239 106.827472 baru berusaha megekalkan keutuhan negara. Maka tindakan-tindakan ditujukan kepada kemakmuran rakyat dan keamanan daerah-daerah mendapat prioritas utama. Upaya tersebut dilakukan dengan memperkuat armada Majapahit dengan tujuan untuk menjaga keutuhan Nusantara dan mengatasi tindakan pengacauan yang dilakukan oleh Cina.Diorama ini menggambarkan armada Majapahit sedang menghadang kapal-kapal Cina di perairan Nusantara.
8. Utusan Cina ke Majapahit (1405)
Semasa pemerintahan raja Wikrama-Wardhana, hubungan persahabatan dengan negara-negara -6.175239 106.827472 tetangga berlangsung baik. Hal ini terbukti dengan kedatangan Cheng Ho, utusan kerajaan Kaisar Cina ke Majapahit sebagai pengakuan kedaulatan Kerajaan Oleh Cina. Diorama ini menggambarkan Cheng Ho sedang membawa hadiah dari Kaisar Cina sedang menghadap raja Wikramawardhana.
9. Pesantren sebagai pemersatu Bangsa Indonesia (Abad ke 14)
Salah satu cara untuk menyebarkan Agama Islam di Indonesia adalah melalui pendidikan di pesantren atau pondok yang diselenggarakan oleh guru-guru agama, kyai-kyai atau ulama. Pesantren merupakan lembaga penting dalam penyebaran agama Islam. Di tempat ini dilakukan pembinaan caloncalon guru agama, kyai-kyai atau ulama. Setelah keluar dari pesantren itu mereka akan kembali ke daerah asal masing-masing Pesantren-pesantren beserta kyai-kyai mempunyai peranan yang penting dalam proses pengembangan pendidikan masyarakat. Semakin terkenal kyai yang mengajar itu semakin terkenal pesantrennya dan pengaruhnya akan mencapai radius yang lebih jauh lagi. Dengan cara ini intregrasi nasional berdasarkan Islam meliputi wilayah yang makin lama makin luas.Diorama ini menggambarkan suasana pengajaran di Pondok Pesantren yang dipimpin oleh Sunan Giri di Jawa Timur.
-6.175239 106.827472
10. Pertempuran Sunda Kelapa (1527)
Dalam usaha menyerang Malaka yang diduduki Portugis, Sultan Trenggono dari Demak tidak melakukannya secara -6.175239 106.827472 langsung melainkan dengan jalan mengisolasi daerahnya dari pengaruh Portugis, terutama daerah-daerah yang pendukungnya belum masuk Islam. Selain diketahui raja Portugis berhubungan dengan Raja Samian yang saat itu menguasai Pelabuhan Sunda Kelapa, Sultan Trenggono segera memerintahkan menantunya, yakni Pangeran Fatahillah, untuk segera menduduki Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon. Pada tahun 1522 Penguasa daerah Sunda Kelapa, Raja Sai’iam, mengadakan perjanjian dengan wakil Portugis, Henrique Leme, yang menberikan izin mendirikan banteng bagi portugis, Ekspedisi Demak yang dipimpin Fatahillah pada tahun 1527 berhasil menduduki Banten, Sunda Kelapa dan Cirebon. Untuk menagih janji Raja Samian, pada tahun 5127 Portugis mengirim ekspedisi terdiri dari 6 buah kapal yang dipimpin oleh Fransisco de Sa. Ternyata Portugis tidak lahi berhadapan dengan kerajaan Hindu melainkan dengan kerajaan Islam. Setelah tuntutan mereka ditolak oleh Fatahillah mereka mencoba mendaratkan tentaranya. Usaha tersebut dilawan oleh Fatahillah sehingga terjadilah pertempuran yang berlangsung di Teluk Sunda Kelapa. Armada Portugis akhirnya berhasil dipukul mundur, peristiwa ini diabadikan dengan mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Diorama ini menggambarkan pertempuran yang berlangsung di teluk Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527.
11. Armada Dagang Bugis (Abad ke 15)
Pelayaran orang Makassar dan Bugis mulai abad ke 15 atau sebelumnya sudah meliputi hampir seluruh perairan -6.175239 106.827472 Nusantara. Cerita tentang pengembaraan Sawerigading bisa memberi petunjuk tentang luasnya daerah daerah yang di kunjungi. Dan bukti-bukti ini kita melihat bahwa pelayaran mereka sampai ke Aceh, Kamboja,ke Timur sampai ke Kei dan Ternate, dan ke Utar. sampai ke pulau-pulau Filipina (Sulu) dan Kalimantan Utara ( Berau ).
12. Perang Makasar 1654-1668
Saingan V.O.C dalam perdagangan pada abad ke 17 adalah Makasar, Sultan Makasar Hasanuddin membuka -6.175239 106.827472 pelabuhannya untuk negara asing yang mau berhubungan dagang dengan Makassar.
13. Perang Patimura (1817)
Berdasarkan konsensi London tahun 1814 Belanda berkuasa kembali di Indonesia serta mengulangi menjalankan -6.175239 106.827472 monopolinya di mana segala sesuatu yang bersifat eksploitasi dilaksanakan kembali. Rakyat Maluku dipimpin oleh Patimura dan dibantu oleh Cristina Martha Tiahahu menolak politik monopoli tersebut kemudian memberontak terhadap Belanda.
14. Perang Diponegoro (1815-1830)
Perang yang dicetuskan pada tahun 1825 oleh Pangeran Diponegoro merupakan suatu perlawanan rakyat semesta. -6.175239 106.827472 Perang selama 5 tahun itu (1825-1830) berlangsung secara terus menerus sehingga Belanda menderita kerugian sebanyak 15,000 tentara dan biaya sekitar 20 juta gulden.
15. Perang Imam Bonjol (1821-1837)
Perang yang berlangsung dari tahun 1821-1837 itu dapat dibagi dalam 3 tahap: -6.175239 106.827472 Tahap pertama : Perang antara kaum adapt dengan kaum agama. Hal ini terjadi setelah kembalinya 3 orang ulama dari tanah suci. Mereka melihat keadaan kehidupan di tanah airnya jauh dari pada kesesuaian dengan ajaran-ajaran Islam. Oleh karena itu, mereka bermaksud hendak mengadakan pembaruan-pembaruan, tetapi ditentang oleh kaum adapt. Pemimpin kaum ulama yang menjadi terkenal dalam perang ini ialah Tuanku Imam Bonjol. Tahap kedua : Kaum adapt dibantu Belanda melawan kaum ulama. Pertempuran-pertempuran yang terjadi antara tahun 1821-1825 di Sulit Air, Para Palam dan Sawah Tengah. Tahap ketiga : Setelah Perang Diponegoro berakhir, perlawanan terhadap Belanda di lakukan oleh kaum ulama bersama kaum adat. Barulah dengan kekuatan militer yang besar pada tahun 1837 Belanda berhasil merebut Bonjol, daerah pertahanan berakhir Tuanku Iman Bonjol.
Diorama ini menggambarkan Tuanku Iman Bonjol memimpin perlawanan terhadap Belanda
16. Perang Banjar (1859-1905)
Sudah sejak beberapa waktu Belanda memperoleh hak ikut campur tangan mengatur penggantian Sultan Banjar. -6.175239 106.827472 Pada tahun 1824 timbul persoalan penggantian Sultan dimana Belanda memaksakan kehendaknya untuk menempatkan calon pilihannya. Hal ini ditentang oleh Sultan dan rakyatnya. Putra Mahkota yang ditunjuk oleh Sultan yaitu Prabu Anom ditawan oleh Belanda di Banjarmasin. Calon lainnya, Pangeran Hidayatullah, juga ditawan oleh Belanda dan dibawa ke Jawa. Inilah yang menyebabkan Pangeran Antasari dan rakyat Banjar mengangkat senjata melawan Belanda pada tahun 1859. Pada tanggal 10 Mei 1859 Pangeran Antasari melakukan pengepungan dan penyerangan terhadap tambang batu bara Belanda di Pengaron.
17. Perang Aceh (1873-1904)
Pada tahun 1871 Belanda dan Inggris mengadakan pembuatan Traktat London sebagai rangkaian dari Konvensi -6.175239 106.827472 London tahun 1814. Pembaruan terakhir bernama Traktat Sumatera memberikan kepada Belanda kekuasaan atas Sumatra. Perjanjian ini membuka jalan kepada Belanda untuk menduduki Aceh.
Perang Aceh pecah akibat konflik semakin meruncing ketika pada tahun 1873 Belanda menuntut agar Aceh menghentikan hubungannya dengan negara-negara lain ditolak.Belanda segera mengirimkan ekspedisi militer ke Aceh, tetapi
18. Perlawanan Si Singamangaraja (1877-1907)
Dengan dalih bahwa zending sering diganggu oleh pasukan Si Singamangaraja, Belanda mendapatkan kesempatan -6.175239 106.827472 melakukan ekspedisi ke Tanah Batak, Tapanuli. Bentrokan pertama dengan Belanda terjadi pada tanggal 15 Februari 1878, setelah terlebih dahulu Si Singamangaraja menberi peringatan kepada pasukan Belanda supaya meninggalkan Tapanuli. Perlawanan terhadap kolonialis Belanda ternyata mendapat bantuan dari rakyat Aceh dan Minangkabau. Penyerangan besar-besaran terhadap markas Belanda dengan bantuan rakyat kedua daerah tersebut dilakukan pada tahun 1887.
19. Pertempuran Jagaraga (1848-1849)
Pada tahun 1841 Belanda memaksakan penghapusan peraturan tawan karang yang di akui sebagai lembaga hukum -6.175239 106.827472 adapt di Bali. Menurut peraturan tawan karang semua muatan kapal yang kandas menjadi milik raja dan penduduk pantai, sedang penumpangnya dijadikan budak. Beberapa kerajaan di Bali menerima peraturan Belanda itu, kecuali Buleleng dan karangasem. Dua kali Buleleng mengenakan tawan-karang terhadap kapal-kapal Belanda yang terdampar di daerahnya. Belanda menuntut agar muatan dan isi kapal itu dikembalikan, tetapi ditolak oleh raja Buleleng sehingga perang tidak dapat di hindarkan lagi. Meskipun dalam serangan Belanda tahun 1846 Buleleng dan Karangasem dapat diduduki namum semangat juang rakyat tetap berkobar dan mereka menyiapkan pertahanan di Jagaraga.
20. Taman Paksa / Cultuur Stelsel (1830-1870)
Perang Diponegoro yang berlangsung selama lima tahun (1825-1830) mengakibatkan krisis keuangan bagi kerajaan -6.175239 106.827472 Belanda. Tetapi di daerah kerajaan Mataram, Belanda berhasil menduduki wilayah seluas 3000 km persegi yang terdiri dari tanah yang subur.Untuk mengatasi keadaan krisis itu muncul gagasan Gubernur Jendral Van Den Bosch untuk menjadikan tanah jawa sebagai perkebunan yang besar atas dasar perjanjian antara pemerintah Hindia Belanda dan Petani. Pemerintah Belanda akan menjadi pedagang dan tuan kebun. Tanaman yang akan ditanam di jawa haruslah tanaman yang sangat laku di pasar Eropa, seperti nila, gula, the, lada, kopi dan kayumanis. Gagasan Van Den Bosch disetujui oleh Raja Belanda dan realisasi di Jawa dimulai tahun 1830. Dalam kenyataannya tidak terdapat kontrak antara pemerintah colonial dengan rakyat petani, melainkan hubungan paksa.Sejak inilah dimulai periode eksplitasi tenaga rakyat secara besar-besaran. Bagi rakyat yang tidak memiliki tanah diharuskan bekerja pada perkebunan nila (indigo) seperti yang terjadi di Jawa Barat. Mereka yang dianggap malas dikenai hukuman cambuk dan siksaan lainnya.
21. Gereja Protestan dalam proses penyatuan Bangsa Indonesia Gereja Protestan dengan Zendingnya giat mengadakan propaganda terutama di daerah-daerah yang masih -6.175239 106.827472 (Abad ke 20) terbelakang. Selain bergerak dalam bidang keagamaan, gereja Protestan giat bergerak dalam bidang pendidikan sehingga secara langsung telah membantu menyatukan bangsa Indonesia dari berbagai suku yang sedang mengalami proses penyatuan.Selain di beberapa daerah dan kota-kota di Jawa, pusat-pusat agama Kristen terutama terdapat di Ambon, Minahasa dan Tapanuli.
22. Perjuangan Kartini (1879-1904)
Gerakan megejar kemajuan pada akhir abad ke 19 terbukti dari kebutuhan akan pendidikan dan pengajaran yang -6.175239 106.827472 semakin besar. Tetapi pandangan umum masih dihadapi konservatisne yang kuat bagi anak perempuan. Lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, Kartini berjuang untuk memperoleh persamaan hak bagi kaum wanita dan melapaskan diri dari kungkungan dan prasangka tradisi dan adapt.Kumpulan surat-surat yang dikirimkan kepada sahabat-sahabatnya di mana dia mengungkapkan buah pikiran dan cita-citanya telah diterbitkan dalam sebuah buku yang menarik berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang (aslinya Door Duisternis tot Licht).
23. Kebangitan Nasional (20 Mei 1908)
Menjelang akhir abad ke 19 masyarakat Indonesia masih terbelakang baik di bidang politik, ekonomi, maupun social -6.175239 106.827472 budaya termasul pendidikan. Keadaan ini adalah akibat langsung dari politik kolonial Belanda yang tidak menghendaki rakyat Indonesia menjadi cerdas, karena hal itu akan membahayakan kedudukannya. Tetapi kemudian kaum kolonialis terpaksa juga memberikan pendidikan modern kepada pemuda-pemuda Indonesia, pertama untuk memenuhi kebutuhannya akan tenaga-tenaga terdidik di perusahaan-perusahannya dan kedua untuk meningkatkan potensi masyarakat Indonesia sebagai pasar bagi industrinya.
24. Taman Siswa (3 Juli 1922)
Politik pendidikan pada jaman penjajahan tidak dapat dipisahkan dari kepentingan colonial. Sebagai suatu reaksi -6.175239 106.827472 politik, pada tanggal 3 Juli 1922 Ki Hajar Dewantara mendirikan perguruan Taman Siswa di Yogyakarta. Perkembangan perguruan ini sangat pesat sehingga pemerintah merasa khawatir. Pada tahun 1922 pemerintah mengeluarkan Ordonasi Sekolah Liar hingga praktis sekolah-sekolah swasta kehilangan identitasnya. Protes timbul dari bebagai pihak, sehingga ordonansi tersebut dicabut kembali.Semangat nasionalisme sangat menjiwai kehidupan Perguruan Taman Siswa. Pada tahun 1935 berlangsung Kongres Pendidikan Nasional yang pertama dengan tujuan hendak menggalang persatuan nasional dan mencari perumusan tentang pendidikan dan pengajaran yang bersifat nasional.
25. Muhammadiyah (18 November 1912)
Keadaan masyarakat Islam Indonesia pada abad sembilan belas dan pemulaan abad dua puluh sangat menyedihkan. -6.175239 106.827472 K.H. Ahmad Dahlan tampil ke depan dengan mendirikan Muhammadiyah pada tanggal 18 November 1912 di Yogyakarta dengan tujuan untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
26. Perhimpunan Indonesia (1925)
Pada tahun 1908 berdiri Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia) yang pada mulanya bersifat social dengan tujuan -6.175239 106.827472 sebagai forum bertemu orang-orang termasuk para pelajar yang merantau ke negeri Belanda.
27. Stovia sebagai tempat persemaian Pergerakan Pemuda Indonesia Kemiskinan bangsa Indonesia dalam arti lahir dan batin juga diraakan oleh beberapa orang terpelajar, telah -6.175239 106.827472 (1926) menggerakan hati mereka untuk mempertinggi derajat bangsa. Usaha dr. Eahidin Sudirohusodo mendirikan dana belajar tidak berjalan sebagaimana yang diharapkan. Namun cita-cita luhur yang terkandung didalamnya telah mengugah semangat pelajar-pelajar STOVIA (School Tot Opleiding Van Indische Artsen-Sekolah Dokter Bumi Putera) di Jakarta. Pada hari bersejarah tanggal 8 Mei 1908 mereka mendirikan perserikatan bernama Budi Utomo. Kenyataannya, para lulusan dan mahasiswa STOVIA memainkan peranan penting dalam pertumbuhan gerakan nasional Indonesia modern.
28. Digul (1927)
Pada tahun 1926 di Pulau Jawa timbul pemberontakan melawan pemerintah colonial. Pemberontakan ini merupakan -6.175239 106.827472 puncak dari gerakan tani yang mula-mula pecah di Banten kemudian menjalar ke Jawa Barat dan Jawa Tengah. Pada Januari 1927 pecah pula pemberontakan serupa di Sumatera barat, akan tetapi dapat ditumpas dengan kejam. 13,000 orang ditangkap, diantaranya 4,500 dijatuhi hukumam dan 1,300 dibuang ke Tanah Merah, Digul Atas, Irian Jaya.
29. Sumpah Pemuda (28 October 1928)
Dalam lingkungan pergerakan nasional Indonesia para pemuda telah melahirkan berbagai ragam organisasi pemuda, -6.175239 106.827472 seperti Jong Ambon, Jong Bataks, Jong Celebes, Jong Islamiten Bond, Jong Java dan Jong Sumatranen Bond. Organisasi-organisasi ini pada umumnya bersifat kedaerahan dan masing-masing tidak mempunyai hubungan dengan yang lain. Lama kelamaan iklim persatuan Indonesia mempengaruhi mereka pula dan terasa dorongan untuk membina suatu pergerakan pemuda Indonesia yang berjiwa nasional kesatuan. Saha kearah itu dilakukan dalam serangkaian kongres pemuda. Pada Kongres Pemuda kedua tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta dicetuskan Sumpah Pemuda: 1.Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa satu Bangsa Indonesia. 2.Kami putra dan putrid Indonesia mengaku bertanah air satu, Tumpah Darah Indonesia. 3.Kami putra dan putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia.
Diorama ini menggambarkan suasana Kongres Pemuda kedua pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta
30.
Romusya (1942-1945)
Pada tanggal 8 Maret 1942, Panglima Tentara Hindia Belanda menyerah kepada Jenderal Hitoshi Imamura -6.175239 106.827472 Panglima tentara ekspedisi Jepang di Kalijati, Jawa Barat. Dalam upaya memenangkan Perang Pasifik, Jepang mengerahkan seluruh tenaga dan kekayaan bumi Idonesia tanpa pembatasan apapun.
Dengan meningkatnya situasi perang, jepang mengerahkan secara paksa orang Indonesia untuk dipekerjakan pada objek-objek vital bangunan-bagunan militer. Sebelum diangkut ke tempat-tempat yang dituju, mereka dibujuk dan diberi predikat muluk sebagai prajurit pekerja atau romusya. Dalam prakteknya mereka melaksanakan kerja-paksa dengan mengalami siksaan-siksaan tanpa diberi makan dan minum yang cukup menyebabkan puluhan ribu romusya Indonesia menemui ajalnya
31. Pemberontakan Tentara Peta di Blitar (14 Februari 1945)
Pada bulan Oktober 1943 Perintah Pendudukan Jepang mengeluarkan Osamu Seiroi No. 44/1943 tentang -6.175239 106.827472 pembentukan pasukan sukarela untuk membela Tanah Jawa. Peraturan ini mendapat sambutan hangat dari kalangan masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda yang benar-benar berhasrat untuk membela tanah air. Dengan berbondong-bondong mereka mendaftarkan diri menjadi Tentara Oembela Tanah Air (PETA). Tentara PETA dibagi atas daidan-daidan (batalyon) yang tidak ada hubungan organisatoris satu sama lainnya. Segenap perwira, Bintara dan Tamtama Tentara PETA adalah orang Indonesia, akan tetapi mereka didampingi orang jepang sebagai pelatih merangkap pangawas.
32. Proklamasi Kemerdekaan (17 Agustus 1945)
Pada tanggal 17 Agustus 1945 dinihari teks Proklamasi dirumuskan oleh Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta dan Mr. -6.175239 106.827472 Ahmad Subarjo. Beberapa jam kemudian, yaitu pada pukul 10.00 Proklamasi Kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta bettempat di Jalan Pengangsaan Timur Nomor 56 Jakarta. Hadir pada saat pengucapan teks Proklamasi itu adalah : 1. Abikusno Tjokrosujoso, Sukarjo Wirjo-Pranoto, Sukarjo Kartohadikusumo, KHA Wahid Hasyim dan Dr. Radjiman Widiodiningrat; 2. Wakil Walikota, Suwiryo; 3. Ibu Fatmawati; 4. Ny. SK. Trimurti; 5. Para perwira PETA: Abdul Kadir, Latif Hendraningrat, dan dr. Soetjipto, Kemal Idris, Daan Jahja, Arifin Abdurachman dan Singgih; 6. Barisan Pelopor: Dr. Muwardi dan Asmarahadi; 7. Barisan Pelopor Istimewa: Soediro, Soehoed Sastro Koesoemo, Djohar Nur dan Soepeno; 8. Pers: Soeroto, S.F. Mendoer dan Sjahruddin.
Diorama ini menggambarkan peristiwa detik-detik Proklamasi Kemerdekan Indonesia 17 Agustus 1945
33. Pengesahan Pancasila dan UUD 1945
Sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945. Badan Penyelidik Usaha- -6.175239 106.827472 usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia membahas berbagai konsep falsafah negara. Diantara konsep yang terpenting adalah konsep Mr. Muhammad Yamin yang diajukan tanggal 29 Mei 1945, Konsep Ir. Soekarno yang diajukan tanggal 1 Juni 1945, lengkap dengan namanya, yakni PANCASILA dan konsep Panitia Sembilan yang biasa disebut Piagam Jakarta disusun tanggal 22 Juni 1945. Dalam sidang PPKI tanggal 10-16 Juli 1945, disusunlah konsep Undang-Undang Dasar Negara Indonesia beserta mukadimahnya. Mukadimah itu ada dalam Piagam Jakarta yang mengandung pula dasar falsafah negara. Konsep tersebut, setelah diperbaiki, disahkan oleh siding pertama Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tanggal 18 Agustus 1945 di Jakarta sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai Undang-Undang Dasar 1945
34. Hari lahir Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (5 Oktober Dalam Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) tanggal 22 Agustus 1945 ditetapkan pembentukan -6.175239 106.827472 1945) Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang bertugas memelihara keamanan dan ketertiban umum di daerahnya masingmasing.Untuk memperkuat perasaan keamanan umum maka pada tanggal 5 Oktober 1945 debentuk Tentara Keamanan Rakyat. Peristiwa ini diperingati sebagai Hari Angkatan Bersenjata Republik Indonesia. Diorama ini menggambarkan Jenderal Sudirman sedang memeriksa pasukan Tentara Nasional Indonesia pada waktu itu angota-anggotanya masih belum memiliki peralatan lengkap.
35. Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pada bulan Oktober 1945 Tentara Sekutu (Inggris) mendarat di Surabaya untuk melaksanakan tugas melucuti -6.175239 106.827472 pasukan-pasukan Jepang dan membebaskan orang-orang Sekutu yang ditawan oleh Jepang. Mereka berjanji tidak mencampuri urusan dalam negeri Republik Indonesia. Namun ternyata Sekutu tidak menepati janjinya, sehingga menimbulkan beberapa insiden yang kemudian meningkat menjadi pertempuran. Campur tangan Pemerintah Republik Indonesia untuk menciptakan keadaan yang tenang tidak berhasil.
36. Kegiatan Gereja Katholik Roma Dalam Proses Penyatuan Bangsa Gereja katholik-roma melalui misinya mengumpulkan pemuda –pemuda dari berbagai suku dan daerah di bawah (1947) naungan agamanya. Dengan demikian terbentuk suatu masyarakat Katholik Roma yang di dalam nya bersemi pula
semangat nasionalisme Indonesia. Mereka giat mendirikan rumah sakit dan sekolah.Terhadap cita-cita Indonesia Merdeka, Perhimpunan Politik Katholik Indonesia ikut menandatangani petisi Soetardjo tahun 1936 yang menuntut kepada pemerintah kolonial untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia demikian pula dalam masa perang kemerdekaan 1945-1949 mereka bersatu dengan segenap lapisan dan golongan untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan
-6.175239 106.827472
37. Gerilya Dalam Perang Kemerdekaan Indonesia (1945-1949)
Pada masa perang kemerdekaan, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia masih memiliki peralatan yang sederhana -6.175239 106.827472 untuk melawan musuh yang memiliki perlengkapan modern Perang Dunia II. Angkatan bersenjata kita menggunakan taktik gerilya, menyerang secara mendadak lalu menghilang. Gerilya ini kemudian dilaksanakan sebagai Perang Rakyat Semesta. Didaerah-daerah yang dikuasai musuh disusun kantong-kantong gerilya untuk menegakkan kekuasaan Republik Indonesia.
38. Jenderal Sudirman Memimpin Perjuangan Gerilya (1948-1949)
Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda melancarkan aksi militer kedua dengan menyerang Yogyakarta, Ibukota -6.175239 106.827472 Republik Indonesia. Pemerintah menunjuk syafrudin Prawiranegara membentuk Pemerintah Darurat di Bukittinggi untuk mengambil alih sementara fungsi Pemerintah Pusat. Pada waktu itu Panglima Besar Jenderal Sudirman memutuskan untuk memimpin sendiri perjuangan gerilya. Walaupun penyakit beliau bertambah parah, nyala semangat juang beliau untuk memimpin gerilya tidak pernah terpadamkan. Beliau baru kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949 setelah pemulihan kembali Ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta. Diorama ini menggambarkan Jenderal Sudirman memberi dorongan semangat kepada prajurit TNI bahwa dalam keadaan sulit sekalipun mereka tetap setia memimpin perjuangan gerilya mempertahankan kemerdekaan.
39. Pengakuan Kedaulatan (27 Desember 1949)
Perjuangan gigih rakyat Indonesia melawan agresi militer kedua Belanda dan adanya desakan Dewan Keamanan -6.175239 106.827472 PBB memaksa Pemerintah Belanda untuk kembali ke meja perundingan. Perundingan tersebut diadakan di Jakarta yang menghasilkan perjanjian Roem Van Royem pada tanggal 13 Mei 1949.Isinya adalah pemulihan pemerintah Republik Indonesia di Yogyakarta, persiapan untuk mengadakan suatu Konferensi Meja Bundar dan penarikan Belanda dari Yogyakarta.
40. Kembali ke Negara Kesatuan (1950)
Pengakuan kedaulatan terhadap Republik Indonesia Serikat diberikan pada tanggal 27 Desember 1949 oleh Kerajaan Belanda. Bentuk negara Serikat bukan tujuan bangsa Indonesia melainkan terpaksa diterima sebagai hasil kompromi Belanda. Rakyat di setiap daerah bentuk negara federal dihapuskan dan diberlakukan kembali bentuk kesatuan. Beberapa negara bagian secara spontan menyatakan bergabung dengan Repubik Indonesia yang pada waktu itu merupakan bagian dari Republik Indonesia Serikat.Puncak dari perjuangan itu adalah perundingan antara RIS dengan negara bagian Republik Indonesia yang menghasilkan keputusan tentang penghapusan bentuk negara Serikat dan pembentukan kembali negara kesatuan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1950
-6.175239 106.827472
41. Indonesia menjadi Anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (28 Perserikatan Bangsa-Bangsa memainkan peranan penting dalam memelihara perdamaian dunia serta mengatasi -6.175239 106.827472 September 1950) perbedaan diantara negara-negara di dunia, dan membantu mempercepat proses dekolonisasi. PBB serta organisasi bawahannya membantu menyelesaikan sengketa Indonesia-Belanda, maka Indonesia cenderung menjadi anggota badan dunia tersebut.Pada tanggal 28 September 1950, dalam Sidang Umum PBB di Flusing Meadow, Lake Success, Indonesia dengan suara bulat resmi diterima menjadi anggota PBB.
42. Koferensi Asia Afrika (18-24 April 1955)
Sesudah berakhirnya Perang Dunia II muncul Blok Barat dan Blok Timur. Sejak saat itu dunia diliputi menung -6.175239 106.827472 ketidakpastian dan merasakan ketegangan karena kedua Blok tersebut terlibat perebutan pengaruh serta perlombaan persenjataan yang setiap saat dapat memicu perang nuklir. Menyadari akan bahaya ini rakyat Asia – Afrika yang berbeda-beda sistim politiknya mencari suatu persatuan untuk bersama-sama berusaha menyelamatkan dunia dari kehancuran nuklir dan membentuk dunia baru yang damai dan sejahtera bebas dari kolonialisme dan imperalisme.
43. Pemilihan Umum Pertama (1955)
Sejak semula Pemerintah Republik Indonesia menyadari bahwa pemilihan umum harus dilaksanakan sebagai salah -6.175239 106.827472 satu sarana demokrasi. Akan tetapi pada tahun-tahun pertama berdirinya, Republik Indonesia harus menghadapi musuh dari luar, sehingga pemilihan umum sulit dilaksanakan.Barulah sesudah tahun 1950 usaha untuk menyelenggarakan pemilihan umum digiatkan kembali dengan pembuatan Undang-Undang Pemilihan Umum. Keinginan untuk melaksanakan pemilihan umum dapat menstabilkan keadaan politik waktu itu dan pembangunan dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.Akhirnya semasa Kabinet Burhanuddin Harahap, pemilihan umum dapat dilaksanakan, tanggal 29 September 1955 untuk wakil-wakil rakyat di Dewan Perwakilan Rakyat dan tanggal 15 Desember 1955 untuk wakil-wakil rakyat di Dewan Kontituante. Diorama ini menggambarkan peristiwa pemilihan umum pertama di Indonesia pada tahun 1955.
44. Pembebasan Irian Barat (1 Mei 1963)
Dengan dasar pemikiran bahwa wilayah kekuasaan Republik Indonesia meliputi seluruh wilayah bekas jajahan Hindia -6.175239 106.827472 Belanda, maka segala upaya pembebasan Irian Jaya terus dijalankan. Usaha-usaha pengembalian Irian Jaya yang masih dikuasai Belanda ke dalam wilayah kesatuan Republik Indonesia melalui meja perundingan selalu gagal. Begitupun melalui sidang-sidang Majelis umum Perserikat Bangsa-Bangsa.Ketika Belanda bermaksud memberikan hak menentukan nasib sendiri pada rakyat Irian Jaya yang menjurus untuk melepaskan dari Republik Indonesia dan membentuk pemerintah boneka, Indonesia memutuskan membebaskan Irian Jaya dengan kekuatan senjata. Dalam rapat umum tanggal 19 Desember 1961 di Yogyakarta, Presiden mengumumkan Tri Komando Rakyat (Trikora), yang meliputi : Gagalkan pembentukan negara Papua bikinan kolonialis Belanda, kibarkan Sang Merah Putih di Irian Jaya, dan bersiaplah untuk mobilisasi umum.Satuan tugas dengan nama Komando Mandala dibentuk yang dipimpin oleh Mayor Jenderal Soeharto, dan dengan demikian dimulailah operasi militer ke Irian Jaya.Dalam keadaan demikian pada tanggal 15 Agustus 1962 tercapai Persetujuan New York antara Indonesia-Belanda. Pada tanggal 1 Mei 1963 secara resmi Belanda melalui PBB menyerahkan kekuasaan atas Irian Jaya kepada Indonesia.
45. Hari Kesaktian Pancasila (1 Oktober 1965)
Pada masa pemerintahan Orde Lama, PKI meningkatkan serangannya terhadap kekuatan Pancasila. Karena -6.175239 106.827472 menurunya kesehatan Presiden Soekarno saat itu, PKI merasa adanya bahaya yang akan mengancam eksistensinya. Yang dianggap bahaya terbesar adalah pihak TNI-Angkatan Darat, karena Pemimpinnya bersikap waspada terhadap kegiatan PKI yang hendak menyelewengkan Pancasila. Untuk mendiskreditkan lawannya itu, PKI membuat fitnah terhadap Pimpinan TNI Angkatan Daratseolah-olah mereka membentuk Dewan Jenderal yang akan merebut kekuasaan negara.
46. Aksi-Aksi Tiga Tuntutan Rakyat (1966)
Semenjak gagalnya coup berdarah yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonsia, Pemerintah Orde Lama menjadi -6.175239 106.827472 goyah. Di samping itu krisis politik dan ekonomi semakin parah. Mahasiwa sebagai generasi muda yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) mengajukan Tri Tuntutan Rakyat (Tritura), meliputi : 1. Bubarkan PKI 2. Bersihkan Kabinet dari unsur-unsur G-30-S/PKI 3. Turunkan harga-harga Diorama menggambarkan suasana gelombang demonstrasi yang pada saat itu diadakan di area Taman Medan Utara, Jakarta.
47. Surat Perintah 11 Maret (1966)
Jenderal Soeharto dengan cepat melaksanakan Surat Perintah 11 Maret 1966 itu dengan memenuhi dua diantara Tri -6.175239 106.827472 Tuntutan Rakyat, yakni membubarkan Partai Komunis Indonesia dan membersihkan kabinet dari menteri-menteri yabg ada indikasi terlibat Gerakan 30 September/PKI atau memperlihatkan itikad kurang baik terhadap usaha-usaha pemulihan keamanan dan ketertiban. Diorama menggambarkan tiga Perwira Tinggi Angkatan Darat, yakni Mayjen Basuki Rahmat, Brigjen M.Jusuf dan Brigjen Amir Mahmud sedang melaporkan Surat Perintah 11 Maret 1966 kepada Jenderal Soeharto, yang sedang berbaring karena sakit.
48. Penentuan Pendapat Rakyat Irian Barat (1969)
Salah satu isi persetujuan New York tanggal 15 Agustus 1962 mngenai penyerahan Irian Barat kepada Indonesia -6.175239 106.827472 adalah bahwa pada tahun 1969 harus diadakan Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), apakah memilih Republik Indonesia atau tidak. Pelaksanaannya akan diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa. Timbul masalah dalam pelaksanaannya, apakah setiap orang memberikan suara langsung sebagaimana usul wakil PBB, Duta Besar Bolivia Ortin Sede, atau perwakilan setiap kelompok melalui pemilihan secara bertingkat seperti usul Indonesia. Karena usul wakil PBB amat sulit untuk dilaksanakan dalam kondisi seperti di Irian Barat, usul Indonesia diterima.Dengan disaksikan oleh wakil-wakil PBB, pers dalam dan luar negeri serta peninjau-peninjau dari beberapa kedutaan asing di Jakarta, dimulailah pepera tersebut dari bulan April-Juni 1969, untuk pemilihan anggota Dewan Musyawarah Kabupaten (Regency Consultative Assemblies) di mana terpilih 1026 anggota mewakili 8 kabupaten diantaranya 43 wanita.
49.
KTT Non Blok
Diorama ini menerangkan kepemimpinan Indonesia yang diakui oleh dunia, yaitu saat memimpin Konferensi Asia -6.175239 106.827472 Afrika oleh Presiden Soekarno pada tanggal April 1955 di Bandung....
-6.175239 106.827472
50. Deklarasi Timor Timur
Diorama ini menerangkan proses terpisahnya negara Timor Timur menjadi negara sendiri
51.
Diorama ini menerangkan inovasi yang diciptakan oleh waranagara Indonesia dalam membuat pesawat terbang. -6.175239 106.827472 Pesawat terbang yang diciptakan oleh BJ. Habibi ini adalah PT. Cesna .........
Ahli Teknologi
B
DATA BANGUNAN MONAS 1. PINTU MASUK TUGU MONAS
Dengan berjalan di atas Plaza di TAMAN MEDAN MERDEKA UTARA, para pengunjung akan menikmati pemandangan taman dan air mancur. Kemudian setelah melewati Patung Pangeran Diponegoro, turun masuk ke dalam terowongan yang melintas di jalan Silang Monas dan keluar tepat di halaman Tugu Monumen Nasional yang sekelilingnya berpagar besi berbentuk “Bambu Runcing”.
2. TEROWONGAN
Terowongan ini menghubungkan loket dengan pintu masuk tugu Monas.
3. RUANG MUSEUM SEJARAH
Ruangan ini terletak 3 meter di bawah halaman Tugu Nasional, sedangkan atap Museum terletak 5 meter di atas halaman Tugu. Luas ruangan ini 80 x 80 m dan tinggi langit-langit 8 m. Seluruh dinding, tiang-tiang dan lantai berlapis marmer. Pada keempat sisi dinding masing-masing terdapat 12 buah jendela kaca (diorama). Dari masing-masing jendela kaca itu dipertunjukan adegan-adegan peristiwa Sejarah Bangsa Indonesia diawali dengan gambaran kehidupan masyarakat Indonesia Purba sampai orde baru.
6.174092 106. 827208
4. RUANG KEMERDEKAAN
Ruang Kemerdekaan berada di dalam Cawan Tugu Monumen Nasional. Ruang Kemerdekaan ini berbentuk amphitheater tertutup dan pengunjung dengan duduk dengan tenang serta khidmat dapat merenungkan dan meresapkan hikmah Kemerdekaan Bangsa Indonesia Pada keempat dinding yang ada di tengah ruangan terpasang empat buah atribut Kemerdekaan Bangsa Indonesia, yaitu : 1. Pada dinding timur: Sang Saka Merah Putih dengan ukuran 2 m x 3 m.
2. Pada dinding utara: peta WILAYAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA yang terbuat dari perunggu dan dilapisi emas murni.
3. Pada dinding barat: terdapat lemari berbentuk pintu gapura yang terbuat dari prunggu ukir dan dilapisi emas murni. Didalamnya terdapat peti kaca yang disediakan untuk menyimpan naskah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia
4. Pada dinding selatan: lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia ”Bhineka Tunggal Ika” yang melambangkan ideologi negara Pancasila
5. PELATARAN CAWAN
Pelataran cawan berbentuk segi empat yang melingkari badan Tugu Monumen Nasional. Pelataran cawan ini berukuran 45 m x 45 m dan berada di ketinggian 17 m. Dari pelataran cawan ini pengunjung dapat melihat keindahan Taman Medan Merdeka.
6. PELATARAN PUNCAK TUGU MONUMEN NASIONAL
Pelataran puncak Tugu Monumen Nasional terletak pada ketinggian 115 m yang berukuran 11 m x 11 m. Dari pelataran ini pengunjung dapat menikmati panorama Ibukota Jakarta. Dengan menggunakan lift berkapasitas 10 orang. Pelataran puncak ini dapat dicapai dalam waktu beberapa detik. Dalam keadaan darurat tangga melingkar disekeliling lift dapat dipergunakan.
7. LIDAH API KEMERDEKAAN
C
Lidah Api Kemerdekaan terletak di atap pelataran puncak Tugu terbuat dari perunggu seberat 14,5 ton berbentuk 6.175322 106.827169 kerucut dengan tinggi 14 m yang dilapisi dengan 50 kg emas murni. Mesin lift ditempatkan di dalam rongga lidah api. Ketinggian Tugu dari halaman Tugu sampai titik puncak lidah Api 132 m, sedangkan tinggi dari pelataran puncak sampai titik puncak lidah api adalah 17 m. Untuk menjaga keamanan Tugu dari petir, pada titik puncak lidah api dipasang tiang penangkal petir. Wujud Tugu yang menjulang ke angkasa dengan puncak api yang tak kunjung padam mencerminkan jiwa perjuangan dalam menegakkan semangat dan mempertinggi keagungan revolusi kemerdekaan bangsa Indonesia.
DATA KAWASAN
1. KOLAM PENDINGIN
Kolam pendingin berukuran 45 m x 45 m merupakan bagian dari sistem pendinginan udara di dalam bangunan Tugu. Air mancur yang terdapat dalam kolam itu mempunyai dua fungsi, pertama untuk mendinginkan air yang telah dipakai untuk AC dan kedua sebagai penghias Taman Medan Merdeka
2. RUANG MESIN
Guna memenuhi listrik untuk penerangan dan pendingin udara (AC) dibuat gardu induk dalam bagunan tersendiri di bawah tanah (bunker) yang terletak di bawah bagian utara Taman Medan Merdeka
3. PATUNG DIPONEGORO
Keberadaan Patung Diponegoro di bagian Utara Taman Merdeka menambah keagungan dan keanggunan tersendiri terhadap bangunan Tugu Monumen Nasional. Patung yang dibuat pemahat Italia Prof. Cobertaldo ini adalah sumbangan Konsul Jendral Kehormatan Indonesia, Dr. Mario Pitto sebagai penghargaan dan tanda terima kasih serta kekekagumannya pada bangsa Indonesia
4. PATUNG IKADA
Monumen ini dibangun untuk memperingati Kebulatan Tekad Rapat Raksasa Ikada, yaitu sebuah episode perjuangan 6.173506 106.827230 yang mendemonstrasikan tekad para pemuda untuk merdeka dan hanya mengakui Pemerintah Republik Indonesia. Di tempat monumen ini berdiri, pada tanggal 19 September 1945 ratusan ribu rakyat Jakarta tanpa gentar menghadapi todongan sangkur mengungkapkan tekad kemerdekaannya.
5. PATUNG MUHAMMAD HUSNI THAMRIN
Patung MH Thamrin terletak di kawasan Monas sebelah Barat. Mohammad Husni Thamrin adalah tokoh masyarakat 6.177570 106.827081 Betawi dan tokoh Pergerakan Nasional Indonesia dan pernah menjadi Volkstraad (Dewan Rakyat) yang mewakili orang-orang Indonesia.
6. PATUNG CHAIRIL ANWAR
Letak patung ini sekitar 100 meter di Utara Patung Diponegoro. Chairil Anwar adalah penyair yang menjadi pelopor 6.175330 106.824972 Angkatan ’45. Dalam dunia sastra Angkatan ’45 dikenal sebagai pembahauan yang mendobrak kekakuan dalam ekspresi sastra. Dalam Angkatan ’45, Chairil Anwar memainkan peran sentral melalui puisi-puisinya yang dianggap sebagai kanon sastra Indonesia.
7. PATUNG KARTINI
Patung Kartini terletak di Kawasan Monas sebelah timur. Menggambarka 3 pose Kartini, perempuan Indonesia, yaitu 6.172009 106.827241 sedang berjalan, mengasuh anak dan menari. Patung ini merupakan hadiah dari Pemerintah Jepangsebagai lambang persahabatan.
8. AIR MANCUR MENARI
Jumlah air mancur yang berada di kawasan Monas adalah 3 (tiga) buah, yaitu terletak
6.175367 106.829376
di sebelah Barat, Utara dan Timur. Air mancur di sebelah Barat didesain khusus, yaitu dapat bergerak mengikuti lagu diiringi lampu khusus.
9. RUSA
Di kawasan Monas sebelah selatan terdapat kandang rusa tutul. Rusa ini merupakan pindahan dari Museum Kepresidenan di Bogor sebagai pelengkap obyek wisata di kawasan Monas.
6.174092
106.827208