Koefisien Tekanan Tanah ke Samping At Rest (Ko) Tanah Gambut Berserat Serta Pengaruh Overconsolidatlon Ratio (OCR) terhadap Harga Ko Noor Endah Mochtal1) I G N Nyoman Wismaatara2) Abstrak Sampai saat ini, formula untuk menentukan harga Ko tanah gambut berserat belum tersedia sehingga harga Ko dari tanah yang bersangkutan harus ditentukan dengan menggunakan tabung Ko. Hanya Baja tabung Ko tersebut tidak tersedia di pasaran sehingga alat tersebut harus dibuat terlebih dahulu. Oleh sebab itu tujuan mana dari studi yang dilakukan di sini adalah membuat tabung Ko beserta kalibrasinya dan kemudian menggunakannya untuk menentukan harga Ko tanah gambut berserat untuk kondisi loading dan unloading. Tabung Ko dibuat dari baja stainless dengan diameter lubang 7,25 cm, tinggl 25 cm, dan tebal 0,20 cm. Jumliah strain gauge yang dibutuhkan 8 buah, dipasang di bagian luar tabung pada ketinggian 5 cm, 9 cm, 14 cm, dan 19,5 cm dari dasar tabung. Semua strain gauge dihubungkan dengan strain indicator untuk dibaca besar regangan yang terjadi pada tabung. Kalibrasi tabung Ko dilakukan dengan menggunakan air. Ukuran sampel tanah gambut yang di tes : diameter 7,0 cm dan tinggl 15,0 cm. Saban axial yang dipillh dalam studi ini adalah 50. 100, 200, dan 400 kPa untuk kondisi loading dan unloading. Tabung Ko yang dibuat dalam studi ini dapat dipakai untuk menentukan harga Ko tanah dengan cukwp akurat. tanah gambut dari Riau yang diteliti dalam studi ini dapat diklasiflkasikan sebagal tanah gambut berserat (Hemic) dengan kandungan abu rendah dan tingkat keasaman tinggl (highly acidic,). Harga Ko dari tanah gambut yang ditentukan dengan tabung Ko untuk kondisi loading adalah 0,32. Untuk kondisi unloading harga Ko tanah gambut makin membesar dengan mengecilnya tegangan axial atau dengan meningkatnya overconas Watiom ratio (OCR). Kata-kata kunci: tanah gambut berserat, koefisien tekanan tanah ke samping At Rest (Ko), overconsolidation ratio (OCR). Abstract Until recently, the formula to determine the Ko value of fibrous peat has not been available. It has to be determined using the Koapparatus. The Ko-apparatus, however, is not available in the market, so that it has to be built. Therefore, the purpose of the study here is to build the Ko-appatarus, calibrate it, and then use it to determine the Ko value of fibrous peat in loading and unloading conditions The Ko-apparatus was made from stainless steel tube with inside diameter of 7.25 cm, height of 25 'cm, and the tube thickness of 0.20 cm. The strain gauges were installed at the outside of the Ko-,tube at distances of 5 cm, 9 cm, 14 cm, and 19.5 cm from the tube bottom. The pressure calibration was done by using water. The initial size of soil sample tested was 7.O cm in diameter and 15.0 cm in height. The axial pressures on top of the samples were 50, 100, 200, 400 kPa for loading and unloading conditions. The Ko-apparatus built in this study can measure the Ko of the soil specimen accurately. The peat soil sample were obtained from Riau and can be classified as fibrous peat (Heinle) with low ash content and highly acidic. The average Ko value of the fibrous peat for loading condition is 0.32. For unloading condition, the Ko value Is larger when the axial pressure is decreased, or when the overconsolidation ratio (OCR) increases
Analisis Produktivitas Pemasangan Pelat Struktur Beton Pracetak Berdasarkan Opini Responden Andreas Wibowo1) Biemo W. Soemardi2)
Abstrak Analisis faktor berpengaruh terhadap produktivitas pemasangan pelat struktur pracetak diperlukan dalam upaya peningkatan produktivitas secara efektif dan efisien sebab perhatian dapat dititikberatkan pada faktor-faktor yang mempunyai pengaruh besar yang dapat ditingkatkan kinerjanya untuk menghasilkan peningkatan produktivitas yang signifikan. Informasi mengenai faktor dan pengaruhnya dapat diperoleh melalui data historis proyek berupa laporan harian. Dalam hal laporan tersebut tidak tersedia maka dapat diupayakan cara lain yaitu dengan memanfaatkan opini responden yang berpengalaman dalam proses ereksi pelat struktur beton pracetak. Namun karena opini ini sifatnya kualitatif maka diperlukan suatu cara untuk mengkuantifikasikan agar memudahkan analisis. Dalam tulisan ini akan dijelaskan upaya kuantifikasi informasi opini dengan menggunakan konsep samar. Kata-kata Kunci: produktivitas, konsep samar, opini ahli, pembobotan. Abstract Analysis of factors that influence productivity of precast structural slab erection is needed for improving productivity effectively and efficient because the attention can be focused on most influential factors for significance productivity improvement. Information about factors and its influence could be obtained in historical data i.e daily report. Should there is no such report, expert opinion from people who have experience in erection of precast concrete slab can be utilized However information contained in human expert opinion is presented qualitatively, that it needs ways to quantify for simplifying the analysis. This explains to quantify qualitative information through the application of fuzzy concept. Keywords: productivity, fuzzy concept, expert's opinion, weighting.
Perilaku Sambungan Antara Elemen Beton Pracetak pada Rangkaian Balok-Kolom Terhadap Beban Lateral Siklik Iswandi Imran1) Kamaludin2) Hanaflah3j Abstrak Sambungan antara elemen beton pracetak pada dasarnya membentuk rangkaian yang penting untuk terciptanya mekanisme penahanan gaya lateral pada struktur beton pracetak. Performance sambungan dalam hal ini dapat mempengaruhi pola dan distribusi gaya lateral pada struktur. Pada artikel ini, pengaruh berbagai berkarateristik sambungan elemen pracetak tersebut terhadap perilaku pembentukan sendi plastis pada balok dikaji secara mendalam melalui studi eksperimental. Specimen yang dikaji adalah model skala penuh rangkaian balok kolom beton pracetak bagian interior, yang diuji terhadap beban lateral siklik. Sistem portal pracetak yang ditinjau terdiri atas rangkaian komponen balok-kolom pracetak dan elemen balok pracetak. Pada sistem ini. elemen kolom pada komponen balok-kolom pracetak dirangkai di lokasi setengah tinggi lantai, sedangkan elemen baloknya dirangkai pada lokasi di dekat muka kolom. Lokasi penyambungan balok pracetak ini pada dasarnya berada pada daerah potensi sendi plastis. Tulangan utama pada daerah sambungan dirangkai dengan menggunakan sambungan mekanis. Sebagai pembanding, dilakukan juga pengujian pada komponen balok-kolom untuk struktur monolit. Hasil pengujian yang diperoleh menunjukkan bahwa rangkaian balok-kolom beton pracetak memperlihatkan perilaku yang tidak jauh berbeda dengan rangkaian yang monolit. Pada kedua jenis benda uji tersebut, keruntuhan terjadi melalui pembentukan sendi-sendi plastis pada bagian balok di dekat muka kolom. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa karakteristik sambungan balok beton pracetak bang dikaji tidak mempengaruhi lokasi pembentukan sendi plastis, namun hanya mempersempit daerah sendi plastis yang terjadi pada balok. Selain itu, kurva histeresis P-∆ yang diperoleh memperlihatkan bentuk yang tetap stabil, tidak memperlihatkan fenomena slip dan pinching Kata-kata kunci: sambungan pracetak, sambungan mekanis, beban lateral siklik, sendi plastis. Abstract Connections between precast elements constitute an essential link in the lateral load resisting mechanism of precast structural systems. Their performance can influence the pattern and distribution of lateral forces in the structures. In this paper, the effect of various characteristics of precast connections on the formation of plastic hinges in beam elements is investigated using experimental evidence. A full scale model of interior beam column assembly of precast frame structures is tested under cyclic loading. Precast frame system examined consist of precast beam-column components and precast beam elements. In this system, column elements of the precast beam-column components are interconnected at mid height of floor level, while the beam elements are interconnected in the location near column face. The precast connection in the beam is actually located in the region of potential plastic hinges. Primary reinforcing bars in the connections are spliced using mechanical connectors. As a reference for comparison, a corresponding specimen from monolithic frame structures is also tested in this study. The experimental results show that the precast beam-column assembly does not reveal any significant different from it 's corresponding monolithic specimen. Both specimens show formation of plastic hinge near column face. This proves that the characteristics of the precast connections tested (i.e. their overstrength factor and positioning) do not cause relocation of plastic hinge in the beam; they only narrow the region of plastic hinge. In addition, resulting P-∆ hysteresis loops are stable and show no slip and pinching phenomena. Keywords: precast connections, mechanical connections, lateral cyclic load, plastic hinges.
Koagulasi-Flokulasi dalam Media Berbutir dalam Sistem Aliran Tertutup Suprihanto Notodarmojo1) Donny R. Satyanegara2)
Abstrak Kemungkinan aplikasi aliran melalui media berbutir dalam sistem aliran tertutup untuk koagulasi flokulasi dalam pengolahan air minum diteliti dalam skala laboratorium. Media kerikil dengan diameter rata-rata 2.1 cm dan kelereng dengan diameter 1.5 cm digunakan sebagai media reaktor dalam penelitian ini. Air baku menggunakan air S. Cikapundung, dengan laju aliran air (Darcy flux) 0.25 s.d. 0.47 cm/detik. Koagulan Alum dan PAC (Poly Aluminium Chloride) digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prospek aliran dalam media berbutir dengan sistem aliran tertutup untuk flokulator mempunyai prospek yang balk untuk dikembangkan. Nilai Gxtddari reaktor yang dihasilkan untuk memperoleh sisa kekeruhan yang disyaratkan sebesar 2877 dan 2667 berturut-turut untuk kogulan Alum dan PAC untuk media kerikil merupakan hasil pendahuluan yang sangat balk bila dibandingkan dengan /criteria yang umumnya 10.000 sd. 100.000. Faktor tortuosity dari media diduga mempunyai peranan penting dalam peningkatan efisiensi reaktor. Selanjutnya disarankan untuk mempelajari aspek hidrodinamika reaktor dan uji coba dalam skala prototype. Kata-kata kunci: koagulasi flokulasi, media berbutir, kerikil. Abstract The application of flow through porous bed of solids in a closed system for coagulation and flocculation process of water treatment has been studied in a laboratory scale. A gravel pack with an average gravel diameter of 2.1 cm and marble with an average diameter were used as the porous bed in the reactor. Water from Cikapundung River were used. The Darcy flow rates 0.25 to 0.47 cm/sec were applied. Alum and PAC were used as coagulants. Results show that flow through porous media such as gravels and marbles beds in a closed flow system are promising. Values of Gxt d s obtained from the reactor used gravel to produced water with permissible residual turbidity are 2877 and 2667 for Alum and PAC coagulant respectively. These values are far below the mini-mum criteria, 10.000 to 100.000. The tortuosity or geometry of the media is perhaps plays important roles in the enhancing the efficiency of the reactor. We suggest that more studies in the hydrodynamic aspects of the reactor and experiment using a prototype scale reactor are conducted. Keywords: coagulation flocculation, porous media, gravel bed.
Prospek Penerapan Metode Analisis Multi Kriteria dalam Evaluasi Proyek Transportasi Rudy Hermawan Karsaman1)
Abstrak Makalah ini meninjau kemungkinan penerapan metode analisis multi kriteria dalam pengevaluasian proyek transportasi di Indonesia. Metode ini, yang merupakan metode alternatif dari analisis ekonomi yang biasa dilakukan, sudah mulai diterapkan secara terbatas di luar negeri. Metode ini memungkinkan keterlibatan berbagai aktor yang berkepentingan dengan proyek serta penyertaan berbagai kriteria dalam proses analisisnya, sehingga semua aspirasi bisa diakomodasikan serta konflik kepentingan yang terjadi, baik antar aktor maupun antar kriteria, bisa dikurangi agar menghasilkan solusi optimum yang bisa diterima semua pihak dan menjadikan proyek tersebut bisa menjadi lebih tepat guna. Metode ini memungkinkan juga keterlibatan dan partisipasi masyarakat, baik sebagai pengguna langsung maupun tidak dari proyek tersebut, untuk turut menetapkan kriteria evaluasi dan sekaligus melakukan pembobotan terhadap kriteria tersebut. Kata-kata kunci: analisis multi kriteria, evaluasi proyek transportasi, partisipasi masyarakat. Abstract This paper assesses the possibility of applying multi criteria analysis method into transportation project evaluation in Indonesia. This method, which is an alternative from the common economic analysis method, had been limitedly applied abroad. This method could make many interested actors and criteria to be taken into account, so that all aspiration can be accommodated and conflicts of interest between actors or between criteria can be reduced resulting in a more optimum solution and more useful project. This method could also en-able the community, either as the direct users or non-users but will be affected by the project, to be involved and participated in the evaluation process by determining the evaluation criteria or weighting them. Keywords: multi criteria analysis, transportation project evaluation, community participation.