KITABISA FOR NGO
DAFTAR LENGKAP
DIGITAL TOOLS UNTUK NGO
DAFTAR ISI ISI DAFTAR
SOCIAL MEDIA HALAMAN 4.
WEBSITE HALAMAN 1. ORGANISATION WEBSITE TOOLS HALAMAN 8. HALAMAN 1.
DESIGN
NEWSLETTER
HALAMAN 11.
HALAMAN 14.
WEBSITE
Website dibutuhkan NGO untuk menjelaskan misi, aktivitas, profil dan dampak yang telah diberikan dan sebagai wadah untuk berinteraksi dengan donatur dan calon pendukung.
Ini menjadi penting karena menurut Hubspot, 97% pengunjung website bertujuan untuk melakukan riset. Dan menurut NGO Tech Report 2017 dari 4,908 NGO di seluruh Dunia 92% diantaranya menjadikan website sebagai alat komunikasi utama.
1
Program yang ditawarkan akan lebih menarik perhatian calon pendukung organisasi jika didukung dengan visualisasi foto atau gambar
Sebagai contoh, pada website yang dibuat oleh Yayasan Sayangi Tunas Cilik, para pengunjung di sambut dengan visualisasi menarik melalui penggunaan foto yang high resolution dan menggunakan figur anak-anak juga memberikan gambaran kepada pembaca bahwa anak-anak dapat menjadi salah satu program yang menjadi fokus organisasi.
NGO Child Aid menggunakan foto pada tampilan website dan mencantumkan kalimat yang menjelaskan dampak yang telah diberikan kepada pendukung organisasi.
2
Website tersebut memberikan perjalanan cerita kepada pembaca dengan mencantumkan kata seperti “Selengkapnya”, “Ikut Terlibat” dan “Program Kami”.
Melalui blog yang ada pada homepage website, Child Aid memberikan pembaca kesempatan untuk mengenal organisasi lebih jauh seperti dampak apa yang mereka telah berikan sebelum pembaca memutuskan untuk untuk mendukung kegiatan Child Aid.
Salah satu tools website yang dapat digunakan oleh NGO di Indonesia yaitu datang dari
IDCloudhost. IDCloudHost berdiri sebagai salah satu Web Hosting
Provider yang ada di Indonesia. Mereka memiliki program donasi yang membantu NGO memperluas dampaknya melalui penggunaan teknologi digital. Melalui IdCloudHost Yayasan seluruh Indonesia bisa memperoleh website, domain .or.id dan hosting dengan harga yang murah.
3
SOCIAL MEDIA
NGO Tech report menunjukan 92% dari seluruh NGO di dunia memiliki Facebook, 72% memiliki Twitter dan 39% memiliki akun Instagram.
Di era digital seperti sekarang, sosial media menjadi platform penting bagi NGO dalam menyampaikan misi-nya. Organisasi nonprofit harus aktif dalam menceritakan dampak positif yang mereka capai, sehingga banyak orang yang akan tertarik dalam mengikuti alur perjalanan organisasi dan mengetahui lebih baik mengenai aktivitas mereka.
4
Seperti yang dilakukan oleh organisasi Hak Asasi Manusia, Amnesty International. Twitter digunakan sebagai menyampaikan pesan singkat mengenai laporan dan dapat mengarahkan pembaca untuk mengetahui detail selanjutnya melalui link yang diberikan.
Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Buffer Social, Tweet yang mencantumkan link, memiliki kemungkinan sebanyak 86% untuk di retweet dan akan meningkatkan traffic pengunjung pada website NGO.
Selain itu, Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB) yang selalu update pada timeline Twitter mereka, dimulai dari menjadi wadah untuk berterima kasih dan mengapresiasi pendukung hingga memberikan live tweet mengenai berlangsungnya acara yang dibentuk oleh yayasan.
5
Twitter menjadi wadah yang tempat untuk menyebarkan pesan yang cepat kepada audiens. Dimulai dari berita besar yang ingin disampaikan suatu organisasi hingga interaksi yang dilakukan untuk sekedar berbincang dengan followers. Semakin aktif organisasi Anda dalam melakukan interaksi dengan audiens secara online, akan membuat mereka untuk selalu menunggu berita terbaru.
Selain Twitter,
Facebook merupakan wadah yang tidak lagi asing bagi banyak orang
untuk melaukan social networking. Facebook merupakan jaringan sosial online terbesar dengan total 1.23 milyar pengguna Facebook di seluruh dunia.
Mulai dari post foto, video dan juga membaca banyak artikel menarik. Namun, sekarang melalui facebook Anda bisa gunakan untuk belajar membuat content dan storytelling melalui kursus gratis online yang dibentuk oleh Facebook blueprint.
Facebook blueprint merupakan platform yang menawarkan berbagai macam program yang telah dirancang sesuai dengan tiga pilar inti dari teknik jurnalisme yaitu; Membangun konten, menciptakan cerita yang menarik dan juga untuk menarik para pembaca.
Setiap modul yang tersedia melingkupi contoh studi kasus yang inspiratif dari jurnalis yang telah menggunakan facebook. Tersedia kursus online gratis yang diberikan oleh Facebook Blueprint dalam bentuk kursus, eLearning dan Webinars.
6
Selain Twitter, Facebook,
Instagram menjadi wadah sosial media untuk bercerita
melalui foto, gambar dan video. Aplikasi gratis dan mudah untuk disebarkan oleh NGO untuk menarik perhatian pendukung melalui kemampuan storytelling.
Melalui akun instagramnya (@doctorswithoutborders) NGO Doctor Without Borders menceritakan perjalanan organisasi mereka yang dilakukan ke 60 negara. Doctor Without Borders, membantu memberikan kebutuhan medis dan bertemu dengan masyarakat yang kehidupannya terancam setiap harinya.
Selain itu, terdapat aplikasi
ifttt dan buffer yang dapat memudahkan kita untuk
melakukan publikasi dengan berbagai sosial media melalui satu aplikasi.
7
Organisation Tools
Banyak bentuk dari teknologi digital yang ditujukan untuk memberdayakan kinerja dari NGO seperti Google for Nonprofits, dan Office 365 yang membantu untuk mendukung kinerja operasional internal organisasi.
Berdasarkan studi yang dilakukan Techsoup Global pada 10,500 NGO dari 88 negara, 79% diantaranya menyatakan dampak positif yang dari penggunaan cloud technology adalah yang berhubungan dengan pekerjaan administratif, biaya yang dikeluarkan berkurang dan memperoleh kesempatan untuk melakukan kolaborasi dan kerjasama yang lebih besar lagi.
8
SOS menggunakan bantuan teknologi dalam menanggapi permasalahan pengungsi yang terjadi di Timur Tengah.
SOS menggunakan layanan Microsoft cloud untuk organisasi nonprofit, yang telah membantu organisasi mengumpulkan dana dan mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan donatur.
Efisiensi dari layanan Microsoft Cloud membuat SOS untuk mempersiapkan untuk keadaan darurat di masa mendatang. Ahmed Morabeih, anggota SOS yang bekerja di Suriah mengatakan “Dengan membentuk komunikasi sehari-hari mendorong transparansi dan membantu donor untuk mengetahui pengeluaran kita dan mendorong mereka untuk mengirim sumbangan tambahan untuk membantu komunitas di sini.”
Terdapat cerita yang datang dari Anak 5 tahun bernama Salma menderita penyakit jantung dan tinggal di sebuah kota yang terkepung di Suriah. SOS mengupload foto dan membuat ringkasan cerita mengenai kondisi Salma kepada donor internasional dan kantor regional SOS untuk memastikan dia mendapatkan perawatan yang ia butuhkan melalui layanan onedrive untuk Bisnis. Hasilnya, dalam waktu dua hari, SOS telah mengumpulkan cukup uang untuk menutupi perawatan medis untuk Salma.
9
Office 365 merupakan software berbasis cloud yang bisa dimanfaatkan untuk berkolaborasi dalam satu tim organisasi. NGO bisa memanfaatkan Office 365 untuk bekerja secara lebih efisien.
Office 365 mencakup layanan email Outlook, OneDrive, Skype, dan Office Online yang bisa digunakan di berbagai device. Dalam aplikasinya, tim NGO yang berada di lapangan misalnya, tidak perlu selalu mengirim dokumen terbaru melalui email ke tim NGO yang berada di kantor pusat. Cukup mengedit dokumen yang sama di Office Online dan akan selalu terupdate sesuai perubahan yang terjadi.
Jika selama ini NGO Anda masih menggunakan email dengan domain provider, Anda bisa memiliki email Outlook dengan domain website Yayasan Anda. Microsoft memberikan kapasitas 1 TB per user. Dengan kapasitas yang sedemikian besar, Anda bisa menyimpan berbagai dokumen NGO di cloud. Sehingga bisa diakses kapanpun dan dimanapun selama ada koneksi internet.
Selain itu,
Google juga menyediakan software untuk Lembaga Nonprofit menawarkan
akses ke berbagai produk Google seperti Gmail, Google Kalender, Google Drive, Google Ad Grants, YouTube untuk NGO.
NGO juga bisa mendapatkan $10.000 USD untuk layanan periklanan setiap bulan dari AdWords, solusi periklanan online dari Google.
10
Design
Informasi visual diproses 60,000 kali lebih cepat oleh otak dibandingkan informasi yang diberikan melalui teks. Dengan itu, desain jadi salah satu kebutuhan terpenting untuk branding dan marketing NGO. Tapi faktanya, sedikit organisasi yang memiliki staf khusus yang memiliki skill desain, sehingga kebutuhan desain seringkali terhambat.
Hambatan lainnya seringkali berpikir bahwa desain yang bagus harus menggunakan software desain seperti Photoshop atau Coreldraw yang butuh waktu untuk dipelajari. Padahal sekarang ada berbagai online tools yang mudah dan simpel, salah satunya Canva.
11
Seperti kampanye yang dilakukan oleh WWF untuk melestarikan harimau, dengan memberikan gambar yang disertai fakta dan Call to Action.
Contoh lainnya yaitu organisasi Splash yang bertujuan untuk membantu komunitas miskin dengan cara memberikan akses air bersih kepada anak-anak. Splash bekerjasama dengan pemerintah lokal dan pembisnis untuk meningkatkan teknologi yang dapat membantu menyediakan air bersih untuk masyarakat. Melalui website nya terdapat foto yang dilengkapi dengan data sebagai transparansi dari apa yang telah dilakukan oleh organisasi tersebut.
Aplikasi desain mudah yang dapat digunakan oleh NGO adalah
Canva. Canva dapat
digunakan secara online oleh NGO untuk membuat desain yang sangat simpel tapi berkualitas.
Canva dibuat untuk memudahkan proses desain, bahkan untuk organisasi yang tidak memiliki skill desain. Di Canva, proses desainnya sangat simpel, hanya drag & drop. Anda hanya perlu memindahkan posisi gambar, teks, atau elemen yang ada di dalamnya.
12
Canva juga menyediakan berbagai template yang bisa kita gunakan. Tanpa harus selalu membuat desain dari nol, kita bisa memilih template yang telah disediakan. Ada ratusan ribu template yang disediakan Canva, baik yang gratis maupun berbayar. Sangat memudahkan dalam pembuatan desain.
Mirip seperti Canva,
Pablo memberikan kesempatan untuk membuat desain
yang ditujukan untuk menyampaikan informasi yang singkat. Disediakan berbagai macam template dan berbagai ukuran untuk disesuaikan dengan sosial media yang akan disebarkan.
13
Newsletter
Riset yang dilakukan oleh Exact Target menemukan bahwa 62% pengguna internet memulai harinya dengan membuka email. 49% diantaranya memilih untuk melakukan sesuatu berdasarkan email yang mereka terima.
Selain itu, terdapat studi grup anak muda berumur 20 hingga 35 tahun ketika menghubungi NGO 70% diantaranya berhubungan dengan kesempatan untuk menjadi relawan.
40% responden tidak bertanya mengenai kesempatan untuk menjadi relawan karena tidak diajak untuk berpatisipasi untuk organisasi bersangkutan. Dengan itu Newsletter membantu untuk menginformasikan kesempatan yang akan diberikan.
14
Sebagai contoh NGO International Fund for Animal Welfare (IFAW) membuat newsletter yang menyediakan link untuk menonton video melalui direct link ke YouTube dan Instagram. Selain itu juga terdapat tombol donasi untuk mengajak para pendukung untuk berpatisipasi dalam kampanye yang telah dibentuk oleh IFAW.
Selain itu NGO charity: water yang memanfaatkan newsletter dengan penggunaan gambar untuk memberikan pesan visual kepada pembaca.
Melalui 1 gambar dapat membantu organisasi untuk melakukan storytelling atau bercerita mengenai misi yang telah mereka lakukan.
Dengan tampilan yang simple, namun berhasil untuk mengumpulkan donasi untuk memberikan akses air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.
Di akhir email juga disediakan tombol untuk masuk ke website organisasi.
15
Untuk membuat newsletter NGO dapat menggunakan
Mailchimp, yaitu website yang
memberikan kesempatan untuk mengirim email secara otomatis, marketing email dan juga untuk melakukan kampanye.
Dengan mudah Anda dapat memilih desain format yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Selain itu, Mailchimp juga menyediakan pilihan template yang bisa langsung digunakan. Mailchimp juga terintegrasi dengan aplikasi lainnya seperti Eventbrite, Google, Twitter, Facebook dan Survey Monkey.
Melalui data analisis yang dimiliki Mailchimp, dapat mengetahui kapan waktu terbaik untuk mengirim kampanye atau newsletter ke anggota organisasi dan dapat terikirim secara otomatis melalui waktu yang telah ditentukan atau mengirim kampanye dengan waktu yang sama namun melalui zona waktu yang berbeda.
16
Sumber 1. HubSpot, “9 Outstanding Nonprofit Website”, https://blog.hubspot.com/marketing/outstanding-nonprofit-websites-charity-navigatorlist#sm.00001x3n5vi1901dwcq0vyecygqye
2. PeW Research Center, “Internet Adoption”, http://www.pewinternet.org/2014/06/06/main-report-15/
3. The Millenial Impact, http://www.themillennialimpact.com/research/
4. Campaign Brief, http://www.campaignbrief.com/wa/2013/02/exacttarget-researchreveals-e.htm
5. HubSpot, “9 Outstanding Nonprofit Website”, https://blog.hubspot.com/marketing/outstanding-nonprofit-websites-charity-navigatorlist#sm.00001x3n5vi1901dwcq0vyecygqye
6. Tech Report, “2017 NGO Global Tech Report.” http://techreport.ngo/
7. Buffer Social. “10 Surprising New Twitter Stats to Help You Reach More Followers.” http://blog.bufferapp. com/10-new-twitter-stats-twitter-statistics-to-help-you-reach-yourfollowers
8. HubSpot,”18 Fresh Start”, http://blog.hubspot.com/marketing/18-fresh-stats-aboutsocial-media-marketing
9. Techsoup, “Cloud Technology and The NGO Community.” http://forums.techsoup.org/cs/community/b/tsblog/archive/2012/09/12/cloudtechnology-and-the-ngo-community.aspx
10. Microsoft Product Donations, Case Studies: SOS Children Village International, https://www.microsoft.com/about/philanthropies/productdonations/casestudies/sos/