Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Roh Kudus sudah dicurahkan dan Dia ada di dunia ini, Dia mencari tempat-tempat yang rendah. Jika ada tempat yang rendah, maka ke tempat itulah Roh Kudus pergi. Roh Kudus digambarkan bagaikan aliran air yang secara geografis mencari tempat yang rendah. Jika kita merendahkan hati, tunduk, taat dan dengar-dengaran akan Firman, maka ke tempat seperti itulah Roh Kudus akan dicurahkan. Jika Roh Kudus itu datang, Ia akan meyakinkan kita akan dosa dan akan penghakiman ( Yohanes 16 : 7-11 ), Ia akan memimpin kita akan segala kebenaran, akan meyakinkan hati kita di masa yang akan datang (ini perkara yang belum kita lihat). Banyak orang tidak percaya akan penghakiman di masa yang datang tapi Roh Kudus meyakinkan hati kita sehingga sebelum penghakiman itu tiba (saat kedatangan TUHAN), kita bagaikan dalam perjalanan. TUHAN mengatakan berdamailah dengan lawanmu ( Lukas 12 : 58 ). Sejak manusia jatuh dalam dosa, manusia itu adalah lawan dari Allah. Kita harus berdamai saat sedang dalam perjalanan supaya kalau tiba hari penghakiman kita tidak lagi dihakimi karena kita sudah berdamai dengan TUHAN.
Berat bagi seseorang untuk mengaku dosa, dari orang pembesar sampai orang biasa, tapi Roh Kudus meyakinkan hati kita. Saat kita mendengar Firman, Roh Kudus meyakinkan kalau di dalam hati kita ada dosa, di sana kita mengaku, berdamai dengan TUHAN, kita mohon ampun dan ini yang disebut jamahan Roh Kudus. Saat kita merasakan jamahan Roh Kudus, maka ada suatu kuasa Ilahi yang menyadarkan kita. Dulu kita keras hati, gengsi, tapi kemudian hati kita dilembutkan, kita bisa melembut dan ini adalah pekerjaan Roh Kudus, bukan pekerjaan dari seorang yang ahli, dari seorang pendeta yang ahli dalam berkata- kata; tidak.
Kisah Para Rasul 2 : 4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.“
Kisah Para Rasul 2 : 9 “Kita orang Partia, Media, Elam, penduduk Mesopotamia, Yudea dan Kapadokia, Pontus dan Asia, “
Kisah Para Rasul 2 : 11 “Baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berkata-kata dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan oleh Allah.”
1/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Ini adalah bahasa Roh yang pertama sekali. Dan bahasa Roh seperti ini disebut xeknolali artinya bahasa Roh yang tidak dimengerti oleh orang yang mengucapkannya (oknum yang dipakai oleh Roh Kudus), tapi saat ia berbahasa Roh, orang lain yang mendengar mengerti akan ucapannya. Mungkin ada seorang dari Sumatera, suku Batak, lalu mengalami kepenuhan Roh Kudus dan dia berbahasa Timor, lalu ada orang Timor yang berada di tempat itu dan ia mengerti bahasa yang diucapkan oleh suku Batak tersebut (sementara suku Batak sendiri tidak mengerti karena bukan bahasanya) ini artinya Allah sedang berbicara kepada suku Timor ini melalui suku Batak ini. Jadi bahasa Roh xeknolali adalah Allah seperti berbicara kepada seseorang melalui orang lain tentang perbuatan- perbuatan yang besar yang dilakukan oleh Allah.
Bahasa roh jenis kedua yaitu glosolali yakni bahasa roh yang orang lain tidak mengerti tapi Allah mengerti. Perbedaannya adalah bahasa roh jenis glosolali sifatnya membangun imannya (iman sendiri), yaitu Iman dari orang yang berkata-kata dalam bahasa roh tersebut ( 1 Korintus 14 ). Karena itu, bahasa roh glosolali ini harus ada yang mendampinginya yaitu karunia mengartikan bahasa roh, supaya orang lain yang mendengarkan, imannya turut dibangunkan. Kalau kita dikaruniakan bahasa roh glosolali ini harus juga diselingi bahasa akal pikiran (bahasa yang bisa dimengerti). Dan bahasa roh glosolali ini biasanya mengagungkan TUHAN, kita berkata terima kasih TUHAN, engkau sudah mati bagiku, terima kasih buat kebaikanMu, TUHAN, yang sudah menyelamatkan saya. Sehingga orang yang mendengar juga ikut diteguhkan. Sebaliknya, bahasa roh xeknolali tidak perlu ada orang yang mengartikan sebab orang lain yang mendengarnya mengerti. Baik bahasa roh xeknolali maupun glosolali, keduanya ini diberikan oleh Roh Kudus.
Kisah Para Rasul 2 : 4 “Maka penuhlah mereka dengan Roh Kudus, lalu mereka mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk mengatakannya.“
Bahasa roh itu diberikan oleh Roh Kudus, jadi tidak boleh diajarkan dan tidak boleh ditiru.
Kisah Para Rasul 1 : 21 “Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama TUHAN Yesus bersama-sama dengan kami.”
2/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Ayat ini berbicara tentang 12 Rasul di mana diangkat seorang Rasul untuk menggantikan Yudas Iskariot yang meninggalkan jabatan Rasul. Sebelum terjadi baptisan Roh Kudus, lebih dulu diangkat rasul yang ke 12, supaya melalui ke 12 rasul ini mereka kelak menjadi gembala. Dalam kisah rasul-rasul selanjutnya, rasul-rasul di Jerusalem mengutus 2 rasul yaitu Petrus dan Yohanes bersama untuk mengadakan baptisan Roh Kudus. Jadi, sebelum terjadi baptisan Roh Kudus pertama kali, TUHAN mengangkat lebih dahulu 12 rasul ini kembali dan TUHAN memenuhkan mereka dengan Roh Kudus supaya kelak saat rasul-rasul ini mengadakan baptisan Roh Kudus, mereka akan menjadi alat TUHAN yang benar, menjadi gembala-gembala yang menuntun jemaat dalam baptisan kepenuhan RK. Jadi, tidak bisa seorang itu mengalami kepenuhan Roh Kudus tanpa melalui gembala, tanpa masuk ke dalam penggembalaan. Jadi sidang jemaat itu harus ada gembalanya yaitu gembala yang mempunyai pengalaman dalam hal baptisan Roh Kudus.
Baptisan Yohanes adalah baptisan yang berbicara tentang kelahiran baru. Hamba TUHAN yang akan TUHAN pakai untuk memimpin pelaksanaan baptisan Roh Kudus adalah hamba TUHAN yang sudah lahir baru dan memiliki pengalaman baptisan Roh Kudus. Ke 12 rasul ini saat beroleh kepenuhan Roh Kudus, tidak seorang pun dari mereka yang diajarkan tentang kepenuhan Roh Kudus, maksudnya supaya lewat pengalaman ini mereka jangan mengajarkan bahasa roh, tapi mengarahkan bahwa Roh Kudus itu benar adanya. Kalau hamba TUHAN itu mengajar tentang bahasa roh berarti hamba TUHAN itu belum pernah mengalami kepenuhan Roh Kudus. Dan yang paling penting, kehidupan itu harus dibersihkan, disucikan dan dikuduskan terlebih dahulu oleh Firman Allah, karena sebelum Roh Kudus itu turun ke hati kita, hati kita sebelumnya pernah diduduki oleh setan.
Jika saudara tidak lagi mengalami bahasa roh, jangan-jangan Roh Kudus itu sudah meninggalkan saudara, karena di mana ada Roh Kudus, di sana juga ada karunia berbahasa roh. Agar Roh Kudus jangan meninggalkan kita, kita juga jangan pernah meninggalkan ibadah.
Imamat 10 : 7 “Janganlah kamu pergi dari depan pintu Kemah Pertemuan, supaya jangan kamu mati, karena minyak urapan TUHAN ada di atasmu.” Mereka melakukan sesuai dengan perkataan Musa.
Jangan tinggalkan Kemah Pertemuan. Kemah Pertemuan berbicara tentang Rumah TUHAN, berbicara tentang beribadah.
3/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Ibrani 10 : 25 “Janganlah kita menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah kita, seperti dibiasakan oleh beberapa orang, tetapi marilah kita saling menasihati, dan semakin giat melakukannya menjelang hari TUHAN yang mendekat.”
Jangan tinggalkan ibadah, apalagi ibadah itu dengan sistem kerajaan Surga, yaitu ibadah yang tidak menurut maunya kita sendiri, tapi ibadah yang menurut ketetapan Firman Allah, ibadah yang bersuasanakan penyucian. Kalau kita menekuni ibadah maka kita akan mendengarkan Firman Allah dan Firman itu selalu menyucikan kita dari kesalahan-kesalahan yang kita perbuat, yang walaupun itu tidak kita sengaja, karena kita masih berada di dunia dan kita masih memiliki kemungkinan untuk jatuh dan berbuat kesalahan. Tapi karena kita datang ibadah lalu kita dengar Firman dan Firman itu menyucikan kita, kita minta ampun kepada TUHAN, kita bukan saja diampuni dan disucikan tapi Roh Kudus tidak akan meninggalkan kita.
Jangan kita berbangga hati bila dulu pernah dipenuhi oleh Roh Kudus, tapi sekarang, jangankan dipenuhkan oleh Roh Kudus, doanya pun bahkan sudah kering dan keadaan seperti ini sekarang banyak melanda jemaat aliran kharismatik. Doanya tidak lagi berkobar-kobar, tidak lagi seperti doa yang berkobar, doa yang membara sudah tidak ada lagi karena sudah tidak lagi mendengar Firman penyucian. Kita tidak akan bisa berbahasa roh kalau tidak disucikan, karena kita bagaikan minyak wangi yang minyaknya sudah habis dan yang tinggal hanya wanginya, dan wangi ini tidak bertahan lama, segera akan hilang. Tapi kalau minyak itu selalu ada maka wangi itupun selalu akan ada. Kalau Roh Kudus itu meninggalkan kita berarti Dia pergi dalam keadaan dukacita. Dia bersedih. Roh Kudus bukanlah pribadi yang berbantah-bantah.
Sering kali kita diingatkan ibadah dan tidak ada orang yang mendengar, inilah Roh Kudus itu, yang mengingatkan kita untuk beribadah, itulah Roh Kudus.
Matius 21 : 12-13 Lalu Yesus masuk ke Bait Allah dan mengusir semua orang yang berjual beli di halaman Bait Allah. Ia membalikkan meja-meja penukar uang dan bangku- bangku pedagang merpati dan berkata kepada mereka : ”Ada tertulis : Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.“
Perkataan kamu dalam Matius 21 : 13 ini adalah ahli-ahli Taurat dan pemimpin-pemimpin agama Yahudi dan TUHAN melihat Bait Allah ini sudah disalah gunakan. Seharusnya Bait Allah ini sudah menjadi rumah doa. Seharusnya orang datang ke rumah TUHAN itu untuk berdoa,
4/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
untuk menyembah TUHAN, bukan mencari uang.
Soal berkat, jangan takut, sebab kalau kita mau disucikan, TUHAN pun tidak akan menahan berkatNya. Dia akan melepaskan berkatNya untuk kita. Dia akan berikan untuk kita, percaya saja ( Matius 6 : 33). Kalau kehidupan itu mau disucikan oleh Firman Allah, TUHAN pun akan mempercayakan berkatNya.
TUHAN melihat Bait Allah sudah disalah fungsikan dan TUHAN membalikkan meja-meja penukar uang. Meja itu berbicara tentang hati. Sering kali kita mendengar di zaman akhir ini bahwa injil keselamatan, kabar pendamaian, berita salib, berita pendamaian, berita darah; diganti dengan injil kemakmuran. Iblis sesungguhnya mau mengaburkan jalan kita untuk ikut TUHAN. Kita mendengar sekarang banyak orang mau datang kepada TUHAN hanya karena mau mendengar tentang berkat dan berkat.
Firman tentang berkat itu tidak salah, hanya harus berhikmat, harus mendengar Firman penyucian, harus mau disucikan dan dikuduskan dengan Firman penyucian. Karena jika tanpa hikmat TUHAN, yang seharusnya berada di atas Meja Roti Sajian itu adalah roti, tetapi karena tidak berhikmat, sudah bukan lagi roti yang berada di atas Meja Roti Sajian, tetapi mammon. Ini artinya orang ini telah menjadi orang yang materialistis. Kristen materialistis yaitu Kristen yang datang ibadah tapi tujuannya adalah mammon (kekayaan), sehingga tujuan hakiki dari ibadah itu hilang sama sekali. Jangan pernah membanding-bandingkan ikut TUHAN dengan berkat sebab berkat yang diperoleh orang dunia lebih lagi, tapi yakinlah bahwa TUHAN berkuasa memberkati kita. TUHAN dengan kekuatan penyucianNya. Dia terlebih dahulu membalikkan hati kita ini dari hati yang condong kepada berkat, sekarang menjadi hati yang mengasihi TUHAN. Inilah kekuatan Firman penyucian, yaitu mampu membalikkan hati manusia untuk mengasihi TUHAN, inilah Firman penyucian yang kuat.
Matius 21 : 14 “Maka datanglah orang-orang buta dan orang-orang timpang kepada-Nya dalam Bait Allah itu dan mereka disembuhkanNya.”
Inilah yang disebut buta hati. Banyak orang yang berkata : ”Walaupun tidak disucikan, saya kaya dan semakin diperkaya.”; inilah model Kristen materialistis.
5/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Apakah yang membuktikan kalau hati kita sudah dibuka oleh TUHAN?
II Korintus 4 : 7 “Tetapi harta ini kami punyai dalam bejana tanah liat, supaya nyata, bahwa kekuatan yang melimpah-limpah itu berasal dari Allah, bukan dari diri kami.”
Jawabannya : dari lubuk hati yang terdalam dan dengan hati yang tulus ikhlas kita mampu berkata: ”harta ini kami punyai (kami isikan) dalam hati.” Bagi orang dunia yang kaya, yang ia ceritakan hanyalah hartanya, kekayaannya, emasnya. Inilah yang mau TUHAN balikkan sekarang supaya kita tidak lagi berbicara tentang harta, harta dunia; tapi berbicara tentang harta yang kekal yaitu Firman. Kalau hamba TUHAN membuka mulutnya maka ia akan bercerita tentang harta yang kekal ini. Inilah bukti kalau hamba TUHAN itu sudah dibukakan mata hatinya.
II Korintus 4 : 8 “Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;”
Dikatakan ditindas namun tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, ini artinya selalu ada jalan keluar. Inilah kekuatan dari harta yang kekal, kita selalu beroleh jalan keluar. Bagaimanapun beratnya masalah yang kita hadapi, kan selalu ada jalan keluar, inilah kekuatan dari harta kekal ini. Firman yang mengoreksi, menegor, seringkali ditolak. Sekarang yang menjadi pertanyaan : Apa yang akan terjadi bila Bait Allah menolak kabar penyucian? Bagaimana akibatnya kalau Kristen itu tidak mau dikoreksi?
Lukas 21 : 5 – 6 “Ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan, berkatalah Yesus :
Ayat 6 “ Apa yang kamu lihat di situ -- akan datang harinya di mana tidak ada satu batu pun akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan.”
“dan mengagumi bangunan itu yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai-bagai barang persembahan“, ini menunjukkan bahwa Bait Allah menolak firman
6/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
penyucian ini memiliki bangunan yang sungguh indah. Bait Allah itu dibangun selama 46 tahun. Bait Allah yang indah seluruhnya akan diruntuhkan dan rata dengan tanah. Menurut sejarah Gereja ini, hal tersebut benar karena pada tahun 70, Kaisar Romawi meruntuhkan Bait Allah, Bait Allah itu dirobohkan dan dibakar habis.
Tidak salah kalau Bait Allah itu dibangun dengan indah, karena yang terpenting adalah jangan sampai pribadi kita menolak kabar penyucian. Lebih baik kita menangis sekarang akibat proses yang kita alami karena menerima sepenuh hati kabar penyucian untuk kemudian kita bersukacita saat TUHAN datang kembali. Dari pada kita tertawa-tawa dalam dosa untuk kemudian air mata yang tidak akan pernah berhenti akibat dosa kita. Itu sebabnya TUHAN menyucikan kita sedemikian rupa untuk kemudian kita dapat menyembah TUHAN.
Matius 21 dalam susunan Tabernakel adalah 7 percikan darah di depan Peti Perjanjian dan darah ini diperoleh dari hasil penyembelih lembu dan domba dari Mezbah Korban Bakaran. Dalam Imamat 16 dikatakan 1 tahun sekali Imam Besar melakukan pendamaian dengan mengambil lembu atau domba untuk disembelih dekat Mezbah Korban Bakaran dan darahnya dicurahkan, tapi sebagian darah itu dibawa masuk ke ruangan Maha Suci untuk dipercikkan, baik di depan maupun di tutup pendamaian. Itu sebabnya Matius 21 : 12, TUHAN begitu keras menyucikan Bait Allah. Tapi, walaupun Firman penyucian itu sangat keras, ia bersumber dari cintanya Allah. Mezbah Korban Bakaran itu berbicara korban Kristus Yesus yang begitu besar, tapi juga berbicara akan cintanya Allah kepada manusia. Dalam Ibrani 12 : 5-13 , dikatakan bahwa ganjaran itu adalah bukti Allah mengasihi kita. Jadi kasih dari Allah itu tidak selalu dalam bentuk memberi, tapi kasih Allah itu juga dalam bentuk hajaran, mungkin karena dosanya berkarat. Banyak Kristen aliran kharismatik membiarkan dosa pemberhalaan berjalan di dalam sidangnya. Sering terjadi setelah acara pemberkatan di gereja selesai dilanjutkan dengan acara adat-istiadat. Memang, hal ini sepertinya baik, akan tetapi dalam acara itu terdapat unsur-unsur acara penyembahan di mana puncaknya ialah somba hula-hula, di mana hula-hula itu dikatakan debata nadi ida. Dalam 2 Korintus 4 : 4 dikatakan bahwa wujud dari Allah itu adalah Kristus yang kelihatan, tapi kekuatan ilah-ilah zaman telah membutakan mereka, dan ini juga diizinkan oleh pendeta-pendeta yang menyatakan dirinya di aliran kharismatik. Mengapa bisa demikian? Karena kabar yang ada dalam sidang jemaat itu tidak kuat.
Itu sebabnya seorang hamba TUHAN harus berdoa sungguh-sungguh supaya mendapat pembukaan Firman yang kuat yang bisa membebaskan jiwa dari cengkeraman dosa, apapun bentuknya. Dosa itu bisa dalam bentuk kasar (narkoba, premanisme, teroris), bisa juga dalam bentuk halus; tapi baik dosa dalam bentuk kasar maupun halus, dosa tetaplah dosa. Defenisi dari dosa ialah bertentangan dengan Firman Allah, elanggaran hokum Allah ( 1
7/8
Ibadah Minggu 16 Mei 2010 Written by Administrator Sunday, 27 June 2010 12:16 - Last Updated Sunday, 27 June 2010 12:54
Yohanes 3 : 4 ). Dosa itu harus dikeluarkan dari jalur pemberitaan Firman Allah, kalau sampai dosa ada dalam Rumah Allah, itu karena ada yang memelihara, hal ini sama dengan hamba TUHAN itu menentang kabar penyucian. TUHAN mau supaya Rumah Allah itu suci agar Rumah Allah itu dipenuhi Roh Kudus, sehingga kita bisa menyembah kepada TUHAN dan selalu mengalami kepenuhan Roh Kudus. Kalau sidang jemaat itu menerima kabar penyucian, biar langit ini rumah (walau langit sekalipun yang menjadi rumah kita), TUHAN tetap akan beserta kita.
TUHAN MEMBERKATI
8/8