Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
KAJIAN PERILAKU MAHASISWA DALAM MENGGUNAKAN INTERNET DENGAN PENDEKATAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) STUDENT BEHAVIOUR STUDY IN INTERNET USING WITH THE APPROACH OF TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL (TAM) Khairul Amri dan Jen Surya Fakultas Ekonomi Universitas Abulyatama Aceh Jl. Blang Bintang Km. 8,5 Banda Aceh email :
[email protected] Naskah diterima : 16 Maret 2013; Direvisi : 10 Oktober 2013; Disetujui : 17 Oktober 2013 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi kegunaan/manfaat dan persepsi kemudahan menggunakan terhadap minat berperilaku mahasiswa menggunakan internet di Kota Banda Aceh. Sampel penelitian sebanyak 100 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah yang diambil secara purposive sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan peralatan statistik regresi linier berganda. Penelitian menemukan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh positif terhadap minat berperilaku menggunakan internet dikalangan mahasiswa. Sebesar 33,5 persen minat berperilaku menggunakan internet dipengaruhi oleh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan. Sisanya sebesar 66,5 persen lagi dipengaruhi oleh variabel lain selain dua variabel tersebut. Hasil pengujian statistik menunjukkan nilai F hitung > F tabel dan nilai t hitung masing-masing variabel independen lebih besar dari nilai t tabel, dapat disimpulkan baik secara simultan maupun parsial, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berperilaku menggunakan internet dikalangan mahasiswa. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tinggi rendahnya minat berperilaku menggunakan internet dikalangan mahasiswa dipengaruhi secara nyata oleh persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan. Kata Kunci : Minat Berperilaku, Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Menggunakan ABSTRACT This study aims to determine the effect of perceived usefulness and perceived ease of use on behavioral intention using internet in Banda Aceh City. The numbers of samples in this research are about 100 students of management departement of Economics Faculty of Syiah Kuala University taken by purposive sampling. Data collection using questionnaires and subsequent data is analyzed by using multiple linear regressions. The study found that perceived usefulness and perceived ease of use have positively effect on behavioral intention. Amounting to 33.5% behavioral intention to use for internet is effected by perceived usefulness and perceived ease of use. The remaining 66.5 percent is effected by other variables. Statistical test results showed F test > F table and t test each independent variable is greater than t tables, it can be concluded either simultaneously or partially, the perception of usefulness and perceived ease of use have positively and significant effect on the behavioral intention to use internet. The conclusion of this study is behavioral intention to use internet among college students effected by perceived usefulness and perceived ease of use. Keywords : Behavioral Intention to Use, Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use 67
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
melalui peningkatan akurasi, efektifitas dan
PENDAHULUAN
efisiensi layanan tersebut.
Latar Belakang di
Indonesia
Sebagai salah satu segmen pengguna
pesat,
terutama
jasa internet, mahasiswa dianggap memiliki
dikalangan dunia akademik dan praktek bisnis.
potensi yang besar. Perilaku mahasiswa
Fenomena penggunaan internet dapat dipotret
sebagai pengguna internet tentunya tidak
dengan technology acceptance model (TAM).
terlepas dari kemudahan-kemudahan yang
Di luar negeri, penelitian mengenai TAM sudah
ditawarkan layanan internet. Dengan kata
banyak dilakukan. Teori tersebut menjelaskan
lain,
bahwa niat berperilaku menggunakan teknologi
menggunakan internet tidak terlepas dari
informasi dipengaruhi oleh persepsi manfaat
penerimaan teknologi informasi tersebut
dan
teknologi
bagi mahasiswa itu sendiri. Model yang
informasi tersebut (Venkatesh & Morris, 2000).
digunakan untuk menganalisis faktor-faktor
Penggunaan mengalami
internet
perkembangan
kemudahan
menggunakan
perilaku
yang Kehadiran
teknologi
informasi
yang
diwujudkan dalam bentuk layanan internet pada berbagai
instansi,
memberikan
diharapkan
kemudahan
bagi
mampu pengguna
internet. Sejalan dengan itu, provider penyedia jasa internet juga akan diuntungkan dari adanya pengguna terhadap layanan yang diberikan. Hal yang perlu diperhatikan oleh penyedia jasa internet adalah pada umumnya setiap pengguna pelayanan menginginkan adanya pelayanan yang cepat, akurat, dan dinilai efektif dan efisien
dalam
pelayanan
jasa
internet.
Kebutuhan pengguna internet akan terpenuhi apabila layanan yang mereka terima dinilai cepat, akurat, efektif dan efisien. Hal ini berarti bahwa kepuasan pengguna internet sangat dapat dipengaruhi oleh kecepatan, akurasi, efektifitas dan efisiensi layanan internet. Karena itu usaha layanan jasa internet dipandang perlu untuk meningkatkan
kepuasan
pengguna
mahasiswa
mempengaruhi
dalam
diterimanya
penggunaan teknologi tersebut antara lain lebih dikenal dengan technology acceptance model (TAM). Davis yang dikutip oleh Surachman
(2008)
menyatakan,
TAM
adalah sebagai teori sistem informasi, yang membuat
model
tentang
bagaimana
pengguna mau menerima dan menggunakan teknologi. Model ini memberikan gambaran bahwa
ada
sejumlah
faktor
yang
mempengaruhi keputusan pengguna dalam menggunakan sistem yang baru yakni kebermanfaatan dan kemudahan. Model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan informasi
penggunaan
teknologi
(Wibowo, 2007). Model ini
secara lebih jelas menggambarkan bahwa penerimaan
penggunaan
teknologi
informasi dipengaruhi oleh kemanfaatan
internet 68
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
(usefulness) dan kemudahan penggunaan (ease
misalnya keinginan menambah peripheral
of use). Penelitian ini menggunakan 5 (lima)
pendukung,
konstruk yang telah dimodifikasi dari model
menggunakan,
penelitian TAM sebelumnya yaitu: (1) persepsi
memotivasi pengguna lain.
kegunaan (perceived usefulness), (2) persepsi
motivasi
Persepsi
serta
untuk
tetap
keinginan
untuk
kegunaan
adalah
tingkat
kemudahan penggunaan (perceived ease of use),
dimana seorang individu percaya bahwa
(3) sikap terhadap perilaku (attitude towards
menggunakan sistem akan memberikan
behavior) atau sikap menggunakan teknologi
kontribusi untuk mencapai tujuan tertentu
(attitude towards using technology), (4) minat
yang dalam hal ini adalah meningkatkan
perilaku
minat
kinerjanya (Ma’ruf, 2005:62). Persepsi
perilaku menggunakan teknologi (behavioral
kegunaan (perceived usefulness) merupakan
intention to use), dan (5) perilaku (behavior)
suatu kepercayaan (belief) tentang proses
atau
pengambilan keputusan. Dengan demikian,
(behavior
penggunaan
intention)
teknologi
atau
sesungguhnya
(actual technology use). Dari berbagai konstruk
jika
yang
informasi
merupakan
bagian
dari
technology
acceptance model (TAM) seperti dijelaskan di
seseorang percaya berguna
menggunakannya.
bahwa
maka
sistem
dia
akan
Sebaliknya,
jika
atas, maka yang menjadi fokus penelitian ini
seseorang merasa percaya bahwa sistem
adalah
(perceived
informasi kurang berguna maka dia tidak
usefulness), persepsi kemudahan penggunaan
akan menggunakannya. Persepsi kegunaan
(perceived ease of use) dan minat berperilaku
juga sering disebut dengan persepsi tentang
(behavior intention).
kemanfaatan
persepsi
kegunaan
Minat perilaku (behavioral intention) adalah suatu
keinginan
terhadap
kemanfaatan
didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana
tertentu.
penggunaan suatu teknologi dipercaya akan
Seseorang akan melakukan suatu perilaku
mendatangkan manfaat bagi orang yang
(behavior) jika mempunyai keinginan atau
menggunakannya.
minat
berpengaruh
suatu
seseorang
2007:114).
untuk
melakukan
(minat)
Persepsi
(Jogiyanto,
perilaku
(behavioral
yang
intention)
untuk
Persepsi
signifikan
manfaat
terhadap minat
melakukannya (Jogiyanto, 2007:116). Wibowo
konsumen. Persepsi manfaat mempengaruhi
(2007) menyatakan Behavioral Intention to Use
keinginan memanfaatkan layanan internet
adalah kecenderungan perilaku untuk tetap
untuk berbagai keperluan. Semakin baik
menggunakan
persepsi
suatu
teknologi.
Tingkat
pengguna
internet
terhadap
penggunaan sebuah teknologi komputer pada
manfaat yang mereka peroleh dengan
seseorang
menggunakan
perhatiannya
dapat
diprediksi
terhadap
dari
teknologi
sikap tersebut,
semakin
layanan
tinggi
pula
internet,
akan
niat
untuk 69
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
menggunakan dengan
layanan
penggunaan
mahasiswa,
internet
Palupi
menyatakan,
tersebut.
dan
Berkaitan dikalangan
Tjahjono
mahasiswa
menggunakan internet (Palupi &Tjahjono, 2008).
(2008)
Penelitian Sanjaya (2005) menemukan
akan
bahwa manfaat (perceived usefulness) dapat
mempertimbangkan faktor manfaat penggunaan
mempengaruhi
internet.
menggunakan suatu teknologi. Hal ini
Apabila
mereka
mempersepsikan
internet adalah hal yang bermanfaat bagi
didukung
mereka
menyatakan
dan
membantu
menyelesaikan
seseorang
oleh
suatu
bahwa
dalam
premis
yang
seseorang
akan
pekerjaan-pekerjaan dan tugas-tugas mereka,
menggunakan suatu teknologi (komputer)
maka akan mendorong keinginan mereka untuk
jika teknologi (komputer) ini memberi
menggunakan internet.
manfaat atau hasil yang positif bagi para
Persepsi
kemudahan
tetapi,
penelitian
didefinisikan sebagai tingkat dimana seseorang
tersebut gagal membuktikan
pengaruh
percaya bahwa menggunakan sistem tertentu
kemudahan (perceived ease of use) terhadap
akan bebas dari usaha (Davis, dalam Ma’ruf,
minat berperilaku para mahasiswa dan
2005: 63).
Kemudahan penggunaan akan
mahasiswi dalam menggunakan internet.
mengurangi usaha (baik waktu dan tenaga)
Berbeda halnya dengan penelitian Putro dan
seseorang
teknologi
Widyarini (2008) terhadap niat nasabah
informasi yang dalam hal ini adalah teknologi
menggunakan internet banking menemukan
internet.
bahwa
dalam
penggunaan
mempelajari
Konstruk
persepsi
kemudahan
penggunanya.
Akan
pengaruh
persepsi
kemudahan
penggunaan (perceived ease of use) juga
menggunakan internet banking terhadap
merupakan kepercayaan (belief) tentang proses
niat menggunakan internet banking tidak
pengambilan keputusan. Persepsi kemudahan
signifikan, sebaliknya pengaruh persepsi
dapat
mempengaruhi
perilaku
penggunaan
kemudahan menggunakan internet banking
peneliti
menemukan
terhadap
persepsi
hubungan langsung secara positif dan signifikan
banking
dinilai
antara
menggunakan
tentang penggunaan teknologi internet juga
dengan niat berperilaku (Ma’ruf, 2005:40).
dilakukan oleh Widiatmika dkk (2007) yang
Umumnya setiap pengguna internet termasuk
menemukan
bahwa
kemudahan
mahasiswa menginginkan kemudahan dalam
menggunakan
internet
memberikan
memanfaatkan layanan internet. Mahasiwa akan
pengaruh positif terhadap manfaat yang
mempertimbangkan kemudahan penggunaan
dirasakan oleh pelajar dan tingkah laku atau
internet. Semakin mudah menggunakannya
kebiasaan pelajar
akan
internet. Manfaat yang dirasakan pelajar
internet.
Sejumlah
persepsi
kemudahan
mendorong
mereka
berperilaku
daya
guna
signifikan.
dalam
internet Penelitian
menggunakan
70
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
dalam menggunakan internet juga memberikan
sesuai dengan intensitas urgensi pemenuhan
pengaruh positif terhadap tingkah laku atau
kebutuhan penggunaan teknologi tersebut.
sikap pelajar menggunakan internet, perilaku
Mereka yang termasuk dalam kelompok ini
pelajar dalam menggunakan internet, dan
menggunakan teknologi internet dengan
penggunaan nyata teknologi internet oleh
frekuensi yang relatif jarang sesuai dengan
pelajar. Sikap pelajar dalam menggunakan
intensitas kebutuhan mereka akan teknologi
internet seperti rasa senang yang diperoleh atau
internet. Di sisi lain, banyak di antara
dirasakan
akan
mahasiswa
yang
pada
penggunaan
teknologi
pelajar
memberikan
ketika
dampak
berinternet
yang
positif
peningkatan keinginan untuk menggunakan internet. Kripanont (2007) juga menemukan bahwa
persepsi
kemudahan signifikan
kegunaan
dan
minat
menjadikan
internet
sebagai
bagian aktivitas sehari-hari. Adanya
perbedaan
intensitas
persepsi
penggunaan teknologi internet dikalangan
berpengaruh
mahasiswa dapat dijadikan salah indikasi
menggunakan
bahwa minat berperilaku menggunakan
menggunakan terhadap
sudah
internet.
internet juga relatif berbeda. Yang menjadi
Penggunaan
teknologi
internet
sudah
pertanyaan
adalah,
apakah
minat
familiar dikalangan mahasiswa yang kuliah
berperilaku mahasiswa dalam menggunakan
pada PTN dan PTS di Kota Banda Aceh.
internet terkait dengan berbagai konstruk
Mereka memanfaatkan teknologi internet untuk
yang terdapat dalam technologi acceptance
memenuhi berbagai kebutuhan, baik kebutuhan
model (TAM) terutama persepsi kegunaan
yang berhubungan langsung dengan status
dan persepsi kemudahan menggunakan
mereka sebagai mahasiswa seperti pencarian
teknologi tersebut ? Penelitian ini bertujuan
jurnal ilmiah dan literatur-literatur terkait
untuk
dengan materi perkuliahan misalnya, maupun
kegunaan/manfaat dan persepsi kemudahan
untuk memenuhi kebutuhan lain seperti hiburan,
penggunaan terhadap minat berperilaku
komunikasi,
mahasiswa menggunakan internet di Kota
pembelian
online
dan
lain
sebagainya. Di antara sekian banyak mahasiswa yang
menggunakan
teknologi
memiliki pengetahuan dan pengalaman yang baik
tentang
penggunaan
pengaruh
persepsi
Banda Aceh.
internet,
mahasiswa Fakultas Ekonomi Unsyiah relatif
lebih
mengetahui
METODOLOGI PENELITIAN Lokasi dan Objek Penelitian
teknologi
tersebut. Namun demikian harus diakui masih ada di antara mahasiswa yang menggunakan internet hanya dalam waktu-waktu tertentu saja
Penelitian ini dilakukan pada Fakultas Ekonomi
Unsyiah.
Objek
penelitian
berhubungan dengan minat berperilaku 71
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
mahasiswa
menggunakan
dikaitkan
dengan
internet
persepsi
yang
facebook, twitter dan cheting, akan
dan
tetapi juga untuk kepentingan tugas-
kegunaan
persepsi kemudahan menggunakan internet.
tugas kuliah.
Populasi dan Penarikan Sampel Data dan Skala Pengukuran Populasi seluruh
dalam
penelitian
mahasiswa
Unsyiah
yang
ini
Fakultas
adalah
Ekonomi
menggunakan
layanan
internet yang jumlahnya tidak diketahui secara
pasti. Keterwakilan populasi oleh
sampel dalam penelitian merupakan syarat penting untuk melakukan interpretasi, maka Ferdinand (2002) menyatakan bahwa bila ukuran sampel terlalu besar maka model menjadi sangat sensitif sehingga sulit untuk mendapatkan goodness of fit yang baik. Untuk itu disarankan ukuran sampel adalah 100 responden mengikuti Sudman yang dikutip oleh Ma’ruf (2005) menyarankan bahwa untuk riset atau penelitian tentang sikap/persepsi biasanya jumlah minimum yang menjadi responden penelitian adalah 100 orang. Dalam penelitian ini
sampel
Fakultas
penelitian Ekonomi
menggunakan berbagai
adalah
Unsyiah.
layanan
keperluan.
mahasiswa
internet Penarikan
yang untuk sampel
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung
dari
mahasiswa
melalui
penyebaran kuesioner. Kuesioner tersebut berisi
pertanyaan/
pernyataan
yang
berhubungan dengan variabel yang diteliti yaitu
persepsi
kegunaan/manfaat
dan
persepsi kemudahan menggunakan internet serta minat berperilaku pengguna internet. Masing-masing
pertanyaan/
pernyataan
disediakan alternatif pilihan jawaban dalam bentuk
tingkat
kesetujuan.
Responden
diminta untuk memilih salah satu alternatif pilihan jawaban tersebut yang dianggap paling cocok pada setiap item pernyataan. Data yang diperoleh melalui kuesioner pada
dasarnya
adalah
data
kualitatif,
sehingga belum bisa diolah secara statistik. Karena
itu
data
tersebut
perlu
dikuantitatifkan terlebih dahulu agar bisa
sejumlah tersebut dilakukan secara purposive
diolah
sampling dengan ketentuan sebagai berikut:
mengkuantitatifkan data tersebut diperlukan
1. Sudah familiar dengan teknologi internet ditandai
dengan
penggunaan
internet
adanya
secara
skala
statistik.
pengukuran.
Untuk
Skala
pengukuran data yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert (Likert
minimal dua kali dalam seminggu.
Scale) dengan dengan interval berkisar 2. Penggunaan internet tidak hanya untuk kepentingan
komunikasi
seperti
email,
antara 1 sampai 5. Pemberian skala tersebut dimaksudkan untuk memberikan skor/bobot 72
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
pada masing-masing alternatif pilihan jawaban
Persepsi kegunaan internet terdiri dari
(tingkat kesetujuan) pada setiap item pernyataan
5 (lima) indikator meliputi: Internet bisa
kuesioner. Karena setiap item pernyataan
mempercepat penyelesaian tugas kuliah,
berbentuk pernyataan positif, maka pemberian
Internet bisa meningkatkan kualitas sebagai
skor/bobot tersebut berlaku skor rendah poin
mahasiswa, Internet
rendah dan skor tinggi poin tinggi, dimana skor
pengerjaan tugas termasuk tugas kuliah,
1 = tidak setuju, skor 2 = kurang setuju, skor 3
Internet
= ragu-ragu, skor 4 = setuju, dan skor 5 =
pekerjaan dan Internet memberikan banyak
sangat setuju.
manfaat.
bisa
bisa
memudahkan
meningkatkan
Selanjutnya
efektifitas
variabel
persepsi
kemudahan menggunakan terdiri dari 5 (lima)
Operasional Variabel
indikator
menggunakan Variabel
yang
dioperasionalkan
dalam
penelitian ini terdiri dari minat berperilaku menggunakan dependen
internet (terikat)
sebagai
variabel
dengan
persepsi
kegunaan/manfaat dan persepsi kemudahan menggunakan internet sebagai variabel terikat. Minat berperilaku menggunakan internet
Mudah
meliputi
internet
mendapatkan
sangat sesuatu
Belajar mudah, yang
dibutuhkan dari internet, Menu internet jelas dan mudah dipahami, Mudah untuk menjadi ahli menggunakan internet dan Internet mudah digunakan. Keseluruhan indikator-indikator tersebut diadopsi dari Kripanont dan Widiatmika.
dikalangan mahasiswa terdiri dari 7 (tujuh) indikator yang diadopsi dari Kripanont (2007) dan
Widiatmika
(2007)
yang
disesuaikan dengan kepentingan penelitian. Indikator-indikator tersebut meliputi:
minat
menggunakan internet ketika menyelesaikan tugas-tugas kuliah, minat menggunakan internet untuk meningkatkan pengetahuan, membuat jadwal/waktu menggunakan internet, minat untuk terus menggunakan internet di masa mendatang,
adanya
harapan
Peralatan Analisis Data
kemudian
untuk
selalu
menggunakan internet dikemudian hari, minat menggunakan internet untuk mencari informasi yang inginkan dan minat menggunakan internet untuk berbagai kegunaan termasuk berbelanja
Peralatan analisis data yang digunakan untuk
menganalisis
pengaruh
variabel
independen terhadap variabel dependen adalah analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi linier berganda (Gujarati, 2005:124) diformulasikan sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: a
= Konstanta
Y = Minat berperilaku. X1 = Persepsi kegunaan X2 = Persepsi kemudahan menggunakan
melalui internet. 73
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
b1 dan b2 = Koefisien regresi variabel X1 dan X2. e
= Error term
2,61 – 3,40
3
baik
3,41 – 4,20
4
Biasa saja/biasa saja
4,21 – 5,00
5
Tinggi/baik Sangat tinggi/sangat
Untuk mengetahui keeratan hubungan
baik
antara kedua variabel independen dengan minat berperilaku digunakan koefisien korelasi (R), sedangkan untuk melihat besarnya pengaruh variabel independen terhadap minat berperilaku digunakan koefisien determinasi (R2).
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012
Hasil
pengolahan
menggunakan
statistik
pilihan
variabel seperti terlihat
dalam Tabel 2.
jawaban
responden yang mengacu pada skala Likert 1-5,
Tabel 2. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Variabel Penelitian
Skor
kemudian dilakukan rekoding ulang untuk menentukan
katagori
persepsi
responden,
No
Variabel Penelitian
dari 1 – 5 secara adil. Rekoding ulang tersebut mengingat
value
(nilai)
pada
memadai
responden. interval
untuk
Sehingga,
nilai
rata-rata
menilai
dengan yang
baru
Deviasi
Minat berperilaku
3,790
0,5547
2
Persepsi kegunaan
3,180
0,7571
3
Persepsi kemudahan
4,124
0,5503
3,698
0,6207
menggunakan
persepsi
menentukan
Standar
1
kuisioner (tidak setuju - sangat setuju) dianggap tidak
Ratarata
interval 0,80 digunakan untuk membagi skor
dilakukan
deskriptif
menghasilkan skor rata-rata dan standar
masing-masing
skor
dengan
deviasi pililihan jawaban responden untuk
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan
data
Rata-rata
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012
(tidak
Berdasarkan Tabel 2 di atas dapat
baik/rendah-sangat baik/sangat tinggi) akan
dilihat bahwa nilai skor rata-rata untuk
dapat diketahui persepsi dan minat berperilaku
variabel minat berperilaku menggunakan
menggunakan internet dikalangan responden
internet sebesar 3,790. Mengacu nilai
yang diambil dalam penelitian ini. Satuan ukur
pengkodingan ulang (recording) yang telah
dalam proses rekoding selanjutnya dapat dilihat
dijelaskan sebelumnya, nilai rata-rata skor
pada Tabel 1.
tersebut berada pada interval 3,41 – 4,20
Tabel 1. Pengkodingan Ulang Nilai Minat Berperilaku, Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan Menggunakan Internet
Skor Lama
Skor Baru
Katagori
1,00 – 1,80
1
Rendah/tidak baik
1,81 – 2,60
2
Agak rendah/kurang
atau
termasuk
dalam
katagori
tinggi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa minat berperilaku menggunakan internet termasuk dalam katagori tinggi. Selanjutnya nilai skor rata-rata untuk persepsi kegunaan sebesar 3,180 untuk 74
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
persepsi kegunaan nilai skor rata-rata tersebut
minat berperilaku dikalangan mahasiswa
berada pada interval 2,61 – 3,40 dapat diartikan
dalam menggunakan internet sebagai fungsi
secara umum persepsi mahasiswa terhadap
dari
kegunaan internet termasuk dalam katagori
kemudahan
biasa-biasa saja atau sedang, tidak termasuk
diformulasikan dalam persamaan berikut.
persepsi
kegunaan
dan
persepsi
menggunakan
dapat
dalam katagori baik dan tidak pula masuk
Y = 1,671 + 0,339X1 + 0,253X2
dalam katagori tidak baik. Terakhir nilai skor
Persamaan di atas memperlihatkan nilai
rata-rata
untuk
menggunakan
persepsi
sebesar
kemudahan
4,124
berada
pada
konstanta sebesar 1,671. Secara statistik dapat diartikan bahwa apabila variabel X1
interval 2,61 – 3,40 dapat diartikan secara
(persepsi
umum persepsi mahasiswa terhadap kemudahan
(persepsi
menggunakan internet termasuk dalam katagori
bernilai 0 (nol), maka variabel Y (minat
baik.
berperilaku menggunakan internet) akan
kegunaan)
dan
kemudahan
variabel
X2
menggunakan)
bernilai 1,671. Angka ini mendekati 1 (skor Analisis Pengaruh Persepsi Kegunaan dan
pilihan jawaban tidak setuju) pada satuan
Persepsi
skala Likert yang bermakna bahwa minat
Kemudahan
Menggunakan
berperilaku menggunakan internet termasuk
Terhadap Minat Menggunakan Internet Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa
katagori sangat rendah. Dengan demikian
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
nilai
konstanta
menggunakan berpengaruh positif terhadap
diinterpretasikan
minat mahasiswa menggunakan internet. Hal ini
variabel persepsi kegunaan dan persepsi
ditunjukkan oleh nilai koefisien regresi masing-
kemudahan menggunakan mendekati 0,00
masing variabel ditunjukkan dalam persamaan
yang
regresi linier seperti terlihat di bawah ini.
persepsi yang tidak baik terhadap kedua
bermakna
tersebut bahwa
dapat
apabila
mahasiswa
nilai
memiliki
variabel tersebut, maka minat berperilaku Tabel 3. Koefisien Regresi pada Uji Individual
menggunakan internet termasuk katagori Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients
Model 1 (Constant)
B Std. Error Beta 1.671 .364
Collinearity Statistics
t
Sig.
4.586
.000
Tol
VIF
sangat rendah. Persamaan di atas memperlihatkan nilai
Kegunaan
.339
.063
.463 5.410
.000
.937
1.067
koefisien regresi untuk variabel persepsi
kemudahan
.253
.086
.251 2.930
.004
.937
1.067
kegunaan (X1) sebesar 0,339. Hal ini dapat
a.Dependent Variable: Minat berperilaku
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.
diartikan setiap kenaikan skor variabel persepsi kegunaan sebesar 1,00 pada satuan
Berdasarkan bagian tabel hasil SPSS di atas
skala likert akan dapat meningkatkan skor
maka persamaan regresi yang memperlihatkan
minat berperilaku menggunakan internet 75
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
sebesar
0,339.
Dengan
setiap
Di antara dua variabel independent
peningkatan skor variabel persepsi kegunaan
seperti dijelaskan di atas, variabel yang
sebesar 1% akan dapat meningkatkan skor
paling
minat
internet
minat berperilaku menggunakan internet
sebesar 0,339%. Hal ini mengisyaratkan bahwa
adalah persepsi kegunaan (X1) dengan nilai
persepsi kegunaan berpengaruh positif terhadap
koefisien regresi sebesar 0,339 lebih besar
minat
bila dibandingkan dengan nilai koefisien
berperilaku
kata
lain
menggunakan
berperilaku
menggunakan
internet.
dominan
pengaruhnya
Sehingga jelaslah bahwa semakin baik persepsi
regresi
kegunaan internet oleh seseorang mahasiswa,
menggunakan (X2) sebesar 0,253. Dengan
akan semakin tinggi pula minat berperilaku
demikian
menggunakan
berbagai
pengaruh positif yang lebih besar terhadap
mahasiswa
minat berperilaku menggunakan internet
keperluan.
internet
Sebaliknya
untuk apabila
variabel
persepsi
terhadap
persepsi
kegunaan
memiliki persepsi yang kurang baik terhadap
bila
kegunaan internet, maka minat berperilaku
kemudahan menggunakan.
menggunakan internet juga rendah.
kemudahan
dibandingkan
memiliki
dengan
perssepsi
Hubungan antara minat berperilaku
Nilai koefisien regresi variabel persepsi
menggunakan internet
kemudahan menggunakan (X2) menunjukkan
kegunaan
angka sebesar 0,253. Secara statistik angka
menggunakan tergolong katagori tidak erat
tersebut
setiap
dan tidak lemah. Hal ini ditunjukkan oleh
peningkatan skor variabel persepsi kemudahan
nilai koefisien korelasi (R) bernilai positif
menggunakan sebesar 1,00 pada satuan skala
sebesar 0,579 (berada pada interval 0,40-
likert, akan dapat meningkatkan skor minat
60,00;
berperilaku
sebesar
menurut
0,253. Dengan kata lain, setiap peningkatan
besarnya
skor persepsi kemudahan menggunakan sebesar
independen
1% dapat meningkatkan skor minat berperilaku
berperilaku menggunakan internet dapat
menggunakan
0,253%.
dilihat dari nilai koefisien determinasi (R2).
sehingga jelaslah bahwa persepsi kemudahan
Bagian output SPSS yang memperlihatkan
menggunakan juga berpengaruh positif terhadap
nilai koefisien korelasi (R) dan nilai
minat
koefisien determinasi (R2) seperti terlihat
dapat
diartikan
menggunakan
internet
berperilaku
bahwa
internet
sebesar
menggunakan
internet
dikalangan mahasiswa. Artinya semakin baik persepsi
kemudahan
semakin
tinggi
menggunakan
pula internet
menggunakan, minat untuk
dan
dengan persepsi
persepsi
kemudahan
tolok ukur keeratan hubungan Sugiyono, pengaruh tersebut
2008).
Selanjutnya
kedua terhadap
variabel minat
dibawah ini.
akan
berperilaku
Tabel 4. Model Summary Koefisien Determinasi
berbagai
keperluan. 76
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
Hasil pengujian statistik menunjukkan
Model Summaryb Model 1
R R Square .579a .335
Adjusted R Square .321
Std. Error of the Estimate .45703
DurbinWatson 1.543
nilai F hitung sebesar 24,428 dengan nilai sig sebesar 0,000. Nilai F tabel pada tingkat
a. Predictors: (Constant), Persepsi kemudahan menggunakan, Persepsi Kegunaan
keyakinan 95 persen menunjukkan angka
b. Dependent Variable: Minat berperilaku
sebesar 3,090. Karena nilai F hitung > F tabel (24,428 > 3,090) dapat diartikan
Sumber: Data Primer (Diolah), 2012.
Berdasarkan bagian output SPSS di atas
secara simultan kedua variabel independen
dapat dilihat nilai koefisien determinasi (R 2)
(persepsi
kegunaan
sebesar 0,335, dapat diartikan sebesar 33,5
kemudahan
menggunakan)
persen variasi yang terjadi pada variabel minat
signifikan
berperilaku
menggunakan
dijelaskan
menggunakan oleh
dua
internet
variabel
dapat
independen
(persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
dan
terhadap
minat
persepsi berpengaruh berperilaku
internet
dikalangan
mahasiswa, sehingga hipotesis Ha diterima dan sebaliknya hipotesis Ho ditolak.
menggunakan). Sisanya sebesar 66,5 persen lagi
Hasil
pengujian
secara
parsial
(1-0,335) dijelaskan oleh variabel lain selain
menunjukkan nilai t hitung sebesar 5,410
dua variabel tersebut. Dengan kata lain, sebesar
untuk variabel persepsi kegunaan (X1) dan
33,5 minat berperilaku menggunakan internet
sebesar 2,930 untuk variabel persepsi
dipengaruhi
kemudahan menggunakan (X2). Kedua nilai
oleh
persepsi
kegunaan
dan
persepsi kemudahan menggunakan. Sisanya
t
sebesar 66,5 persen lagi dipengaruhi oleh
dibandingkan dengan nilai t tabel sebesar
variabel lain diluar variabel tersebut seperti
1,984, sehingga dapat diartikan bahwa
sikap terhadap penggunaan (Attitude Towards
secara parsial kedua variabel independen
Using) dan lain sebagainya.
(persepsi
kegunaan
kemudahan
menggunakan)
Pembuktian Hipotesis Pembuktian
hitung
signifikan
hipotesis
menggunakan
signifikansi
pengaruh
variabel
lebih
besar
dan
terhadap
minat
bila
persepsi berpengaruh berperilaku
menggunakan internet.
peralatan statistik yaitu statistik uji F untuk menguji
tersebut
Berdasarkan dapat
dipahami
pengujian baik
secara
statistik simultan
independen secara simultan, dan statistik uji t
maupun secara parsial, persepsi kegunaan
untuk menguji signifikansi pengaruh variabel
dan persepsi kemudahan menggunakan
independen secara parsial terhadap minat
berpengaruh
berperilaku menggunakan internet dikalangan
berperilaku
mahasiswa.
dikalangan mahasiswa.
signifikan
terhadap
menggunakan
minat internet
77
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
berbagai keperluan. Dalam konteks
Implikasi Penelitian ini memiliki dua implikasi
penggunaan
internet
dikalangan
yang meliputi implikasi teoritis dan implikasi
mahasiswa, Palupi dan Tjahjono (2008)
penelitian.
menyatakan,
1. Implikasi Teoritis
mempertimbangkan
Implikasi teoritis menunjukkan bahwa
mahasiwa
kemudahan
penggunaan internet.
keterkaitan antara persepsi kegunaan dengan
2. Implikasi Penelitian
minat berperilaku menggunakan internet
Adanya
sesuai dengan pendapat Vijayasarathy dan
persepsi
Jones yang dikutip oleh Ma’ruf (2005:45)
berperilaku
menyatakan
bahwa
sesuai
berpengaruh
signifikan
persepsi
manfaat
terhadap
akan
pengaruh kegunaan
signifikan
dengan
menggunakan
dengan
internet
temuan
penelitian
minat
Widiatmika
konsumen. Persepsi manfaat mempengaruhi
menemukan
bahwa
kemudahan
keinginan memanfaatkan layanan internet
menggunakan
internet
memberikan
untuk berbagai keperluan. Semakin baik
pengaruh positif terhadap manfaat yang
persepsi pengguna internet terhadap manfaat
dirasakan
yang mereka peroleh dengan menggunakan
memberikan pengaruh positif terhadap
layanan internet, akan semakin tinggi pula
tingkah laku atau kebiasaan pelajar
niat untuk menggunakan layanan tersebut.
dalam menggunakan internet. Manfaat
Adanya pengaruh signifikan persepsi
yang
dkk
minat
oleh
(2007)
pelajar
dirasakan
dan
pelajar
yang
juga
dalam
kemudahan menggunakan dengan minat
menggunakan internet juga memberikan
berperilaku menggunakan internet sesuai
pengaruh yang positif terhadap tingkah
dengan
laku atau sikap pelajar menggunakan
pendapat
menyatakan
Ma’ruf
bahwa
(2005:40)
sejumlah
peneliti
internet,
prilaku
pelajar
dalam
menemukan hubungan langsung secara
menggunakan internet, dan penggunaan
positif
nyata teknologi internet oleh pelajar.
dan
kemudahan
signifikan
antara
menggunakan
persepsi
dengan
niat
Sikap
pelajar
dalam
menggunakan
berperilaku (Ma’ruf, 2005:40). Umumnya
internet
setiap
termasuk
diperoleh atau dirasakan pelajar ketika
kemudahan
berinternet akan memberikan dampak
pengguna
mahasiswa dalam
internet
menginginkan
memanfaatkan
layanan
internet.
yang
seperti
positif
rasa
pada
senang
yang
peningkatan
Semakin baik persepsi mereka terhadap
keinginan untuk menggunakan internet.
kemudahan menggunakan internet, akan
Temuan yang sama juga merupakan
semakin
untuk
kesimpulan dari penelitian Kripanont
memanfaatkan internet guna memenuhi
(2007) bahwa persepsi kegunaan dan 78
tinggi
pula
minat
Kajian Perilaku Mahasiswa... (Khairul Amri dan Jen Surya)
persepsi
kemudahan
berpengaruh
menggunakan
signifikan
terhadap
minat
menggunakan internet.
Mengacu pada hasil pengujian statistik uji F dan uji t dapat disimpulkan baik secara simultan maupun parsial, persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan menggunakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat berperilaku menggunakan internet dikalangan mahasiswa.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
Saran
menggunakan berpengaruh positif terhadap minat
berperilaku
kegunaan dan kemudahan
internet
menggunakan internet berpengaruh positif
dikalangan mahasiswa. Semakin baik persepsi
dan signifikan terhadap minat berperilaku
mahasiswa terhadap kegunaan dan kemudahan
menggunakan
menggunakan internet, akan semakin tinggi
mahasiswa. Karena itu, dalam rangka
pula
meningkatkan minat berperilaku mengguna-
minat
menggunakan
Persepsi
berperilaku
mereka
untuk
internet
menggunakan internet. Di antara dua variabel
kan
independen tersebut (perpsepsi kegunaan dan
sebaiknya
persepsi kemudahan menggunakan) variabel
mempertimbangkan
yang
persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan
memiliki
terhadap
pengaruh
minat
paling
berperilaku
dominan
menggunakan
internet adalah persepsi kegunaan. Hubungan
provider
jasa
upaya
internet
bagi
mahasiswa, internet peningkatan
pengguna
internet terutama kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa sebagai pengguna
persepsi
internet sebaiknya mempelajari penggunaan
kemudahan
internet secara baik di antaranya dengan
menggunakan terhadap katagori tidak erat dan
membiasakan penggunaan internet untuk
tidak lemah ditunjukkan oleh nilai koefisien
berbagai keperluan yang relevan dengan
korelasi sebesar 0,579. Sebesar 33,5 persen
tujuan penyediaan jasa internet tersebut.
minat
Pelajari buku-buku panduan penggunaan
kegunaan
internet dan
berperilaku
dipengaruhi
oleh
minat
menggunakan
dikalangan
berperilaku
menggunakan
antara
internet
dikalangan
dengan
persepsi
menggunakan persepsi
internet
kegunaan
dan
internet sehingga penggunaan internet lebih
persepsi kemudahan menggunakan. Sisanya
mudah dipahami dan pada akhirnya dapat
sebesar 66,5 persen lagi dipengaruhi oleh
berdampak
variabel lain selain dua variabel tersebut.
menggunakan internet untuk mendukung
pada
minat
berperilaku
kelancaran penyelesaian tugas-tugas kuliah. 79
Jurnal Penelitian Pos dan Informatika Vol. 3 No. 1 September 2013 : 67 - 80
Terakhir kepada peneliti yang akan datang, yang tertarik pada topik penelitian berkaitan dengan
minat
berperilaku
menggunakan
internet, sebaiknya memasukkan variabel lain selain
persepsi
kegunaan
dan
persepsi
kemudahan sebagai predictor variable bagi minat berperilaku. Hal ini dimaksudkan agar prediksi
terhadap
minat
berperilaku
menggunakan internet lebih tepat dan akurat. DAFTAR PUSTAKA Gujarati, D. (2005). Ekonometrika Dasar, Cet. Keempat, Alih Bahasa : Drs. AK. Sumarno Zein, MBA. Jakarta: Erlangga. Jogiyanto. (2007). Sistem Informasi Keperilakuan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Kripanont, N. (2007). Examining a Technology Acceptance Model of Internet Usage by Academics within Thai Business Schools (Thesis Doctor of Philosophy). School of Information Systems Faculty of Business and Law Victoria University Melbourne, Australia.
Gender Social Influence, and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior”. MIS Quartely, 24 No. 1, Pp. 115-139. Wibowo, A. (2007). Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM). Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Budi Luhur
[email protected]. Widiatmika, I. M. dan Dana I S. (2007). Pengembangan Model Penerimaan Teknologi Internet Oleh Pelajar Dengan Menggunakan Konsep Technology Acceptance Model (TAM). Jurnal Sistem Informasi MTI-UI, Volume 4, Nomor 2, ISBN 1412-8896, Pp. 213224. Widyarini dan Putro. (2008). Analisis Hubungan Faktor-Faktor Technology Acceptance, Trust dan Risk Pada Niat Nasabah Bank Untuk Menggunakan Internet Banking. The 2nd National Conference UKWMS Surabaya 6 September 2008, Pp. 135-144.
Ma’ruf, J. J. (2005). Riset Perilaku Konsumen Niat Membeli Melalui Internet. MMUniversitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Palupi, M dan Heru, K. T .(2008). Aplikasi Technology Acceptance Model (TAM) Dengan Mempertimbangkan Gender Pada Perilaku Penggunaan Internet. EKOBIS Vol. 9, No. 2, Juli 2006: Pp. 147-153. Sanjaya, P. S. (2005). Pengaruh Rasa Manfaat dan Kemudahan Terhadap Minat Berperilaku (Behavioral Intention) Para Mahasiswa dan Mahasiswi Dalam Penggunaan Internet. KINERJA, Volume 9, No.2, Th. 2005: Hal. 113-122. Surachman, A. (2008). Analisis Penerimaan Sistem Informasi Perpustakaan (SIPUS) Terpadu Versi 3 di Lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM). Hasil Penelitian, Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga. Venkatesh, V. dan Moris, M. (2000). ”Why Don’ Men Ever Stop to Ask for Direction ? 80