PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17α α -METILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp. )
Oleh : M. Fauzan Adam C01400049
SKRIPSI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul : PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17α α METILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp.) adalah benar merupakan hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir Skripsi ini.
Bogor, Desember 2005
M. FAUZAN ADAM C01400049
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17α α -METILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp. )
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Perikanan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor
Oleh : M. Fauzan Adam C01400049
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN AKUAKULTUR FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2006
SKRIPSI Judul
:
Nama Mahasiswa Nomor Pokok Program Studi
: : :
PENGARUH PEMBERIAN PAKAN BERHORMON 17αMETILTESTOSTERON PADA DOSIS 30, 40, DAN 50 mg/kg PAKAN TERHADAP NISBAH KELAMIN IKAN LUO HAN (Cichlasoma spp.) M. Fauzan Adam C01400049 Teknologi dan Manajemen Akuakultur
Disetujui,
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Odang Carman NIP. 131 578 847
Harton Arfah, M.Si NIP. 131 953 484
Mengetahui, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Dr. Kadarwan Soewandi NIP. 130 805 0
Tanggal Lulus : 4 Januari 2006
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 10 April 1982 sebagai anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan M. Taufiq Aziz dan Merry Meilani. Pendidikan penulis diawali dengan bersekolah di TK Mekarsari pada tahun 1986, dan kemudian dilanjutkan di SD Islam Panglima Besar Jendral Soedirman (19881994). Pada tahun 1994-1997 penulis menempuh pendidikan lanjutan pertama di SLTP Negeri 103, Jakarta Timur, dan pada tahun 1997-2000 melanjutkan pendidikan di SMU Negeri 99, Jakarta Timur. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri) pada tahun 2000 dan memilih program studi Teknologi dan Manajemen Akuakultur, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Penulis pernah melakukan magang kerja di Instalasi Perikanan Air Tawar, Depok (2002) serta melaksanakan Prakte k Kerja Lapangan di Taman Akuarium Air Tawar-Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta pada tahun 2003. Penulis juga menjadi Asisten Luar Biasa pada Mata Kuliah Avertebrata Air (2002/2004) serta Dasar-dasar Genetika Ikan (2003/2004). Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis melaksanakan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pemberian Pakan Berhormon 17α α - Metiltestosteron Pada Dosis 30, 40, dan 50 mg/kg Pakan Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Luo Han (Cichlasoma spp. )”.
6
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur hanya pantas penulis tujukan pada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada: 1. Bapak Dr. Odang Carman dan Bapak Harton Arfah M.Si., selaku dosen pembimbing yang dengan kesabarannya telah memberikan bimbingan, petunjuk serta masukan dalam melaksanakan penelitian dan proses penulisan skripsi ini. 2. Ibu Mia Setiawati, M.Si. yang telah berkenan menjadi dosen penguji tamu dan masukan yang bermanfaat bagi penyusunan skripsi ini. 3. Bapak Dr. Kukuh Nirma la selaku pembimbing akademik penulis yang selama masa perkuliahan telah memberikan bimbingan, masukan serta saran dalam, menjalani proses perkuliahan di Institut Pertanian Bogor. 4. Kedua orang tuaku tercinta (Papah dan Mamah), serta kedua adik-adikku tersayang (Faridz dan Lila) yang senantiasa memberikan dorongan serta dukungan yang tak henti-hentinya, baik melalui doa, tenaga, dan hati. 5. Keluarga besar (alm.) H. Ibrahim Aziz atas dorongan serta doa selama proses penelitian serta penyelesaian skripsi ini. 6. Teman-teman seperjuangan di Gerbong Terakhir BDP 37’ (Danny, Kadir, Jafar, Endri, Corro), Adith, Ekky, Ridu, Felix, Eko, Callie, Iwa, Jartik, Zae, Hadi, Rio, Gunawan serta seluruh rekan-rekan yang telah memberikan dukungan, bantuan, masukan dan sebuah pertan yaan yang selalu membuat saya sadar untuk menyelesaikan Skripsi ini. Serta untuk semua teman-teman 37’ yang telah membantu
dalam penelitian ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu persatu. 7. Mbak Lina di Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan, Pak Wasjan di Laboratorium Nutrisi Ikan, serta Pak Ranta di Laboratorium Kesehatan Ikan FPIK-IPB atas segala bantuannya selama penulis melakukan penelitian.
7
8. Teman-teman di keluarga besar milis Putuss_Jia_You-Prambors (thanks for the madness we’ve made… you guys totally ROCKSS!!) dan, Bloggers Family atas dorongan, bantuan, inspirasi serta usaha mengingatkan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini pada setiap kesempatan. 9. Semua pihak yang telah turut membantu sampai penulisan skripsi ini selesai. Akhir kata, penulis berharap penelitian ini dapat memberi informasi serta manfaat bagi penulis serta bagi yang membutuhkan.
Bogor,
Desember
2005
Penulis
8
M. Fauzan Adam. C01400049. Pengaruh Pemberian Pakan Berhormon 17α Metiltestosteron Pada Dosis 30, 40, dan 50 mg/kg Pakan Terhadap Nisbah Kelamin Ikan Luo Han (Cichlasoma spp.). Dibawah bimbingan Odang Carman, dan Harton Arfah
RINGKASAN
Ikan luo han (Cichlasoma spp.) yang merupakan salah satu jenis ikan hias yang bernilai ekonomis cukup tinggi, ikan jantannya jika dilihat secara morfologis memiliki kelebihan dalam hal warna serta bentuk tubuh dibandingkan ikan betinanya. Hal ini menyebabkan kebanyakan konsumen lebih tertarik untuk memiliki ikan jantan dibandingkan ikan betina. Oleh karena itu, dalam proses pembudidayaannya, kelamin yang ingin diproduksi oleh petani ikan hias dalam jumlah besar adalah ikan jantan. Salah satu cara untuk menunjang terwujudnya hal tersebut adalah dengan membudidayakan ikan secara monoseks. Ada dua macam metode yang sering dilakukan dalam aplikasi penyediaan populasi monoseks jantan namun dalam penelitian ini hanya satu jenis metode saja yang akan digunakan yaitu, proses pembalikan kelamin dengan menggunakan hormon steroid androgen tertentu untuk merangsang terjadinya perubahan secara fenotip dari betina menjadi jantan. Tujuan dilakukannya penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh pemberian pakan yang mengandung hormon 17α-metiltestosteron (MT) pada dosis 30, 40 dan 50 mg /kg pakan selama 4 minggu terhadap nisbah kelamin ikan luo han (Cichlasoma spp.). Percobaan ini dilakukan di Perum. Buana Asri, Kav. 26, Cimanggis-Depok dan Laboratorium Pengembangbiakan dan Genetika Ikan, Departemen Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, dari bulan Februari hingga Juli 2005. Percobaan ini dilakukan dengan rancangan acak lengkap (RAL) dan dikelompokkan ke dalam 3 kelompok perlakuan yang berbeda dengan 1 kontrol yang didasarkan pada dosis pemberian hormon yaitu A (30 mg/kg pakan), B (40 mg/kg pakan), C (50 mg/kg pakan) serta D (kontrol) dan masing-masing di ulang sebanyak 3 kali. Ikan uji yang digunakan untuk percobaan ini adalah larva ikan luo han berumur 10 hari yang didapat dari petani ikan hias di sekitar Cibinong
9
dan Depok. Untuk 3 perlakuan dan 1 kontrol dengan 3 ulangan, total larva yang digunakan sebanyak 1200 larva. Larva yang digunakan memiliki panjang total rata-rata sebesar 10,23 mm. Ikan diberi pakan yang sudah ditambahkan hormon sedangkan untuk ikan kontrol diberikan pakan tanpa hormon (dosis 0 mg/kg pakan) selama 4 minggu dengan frekuensi pemberian 4 kali sehari (pada pukul 07.00, 10.00, 13.00, dan 16.00) secara ad libitum. Pengamatan jenis kelamin dilakukan setelah ikan berumur
4 bulan
dengan cara pengambilan gonad sebanyak 30 ekor per kelompok ulangan, diwarnai dengan larutan asetokarmin dan diamati di bawah mikroskop. Parameter
yang
diamati
terdiri
atas
nisbah
kelamin
yang
dihasilkan,
kelangsungan hidup, serta kualitas air. Data yang didapatkan kemudian dianalisa secara statistik. Persentase rata-rata jenis kelamin jantan tertinggi didapat pada sampel ikan dalam perlakuan B (dosis hormon 40 mg/kg pakan) yaitu sebesar 66,67 %. Jumlah persentase rata-rata ikan jantan pada kelompok perlakuan A, C, dan kontrol D adalah 57,77 %, 56,67 %, dan 37,78 %. Ikan yang memiliki kelamin hermaprodit ditemukan pada 3 perlakuan yaitu perlakuan A, B, dan C. Sedangkan untuk kontrol (D), tidak ditemukan individu dengan kelamin hermaprodit. Persentase hermaprodit tertinggi didapatkan pada perlakuan C (dosis hormon 50 mg/kg pakan) sebesar 11,11 %. Tingginya persentase jantan pada perlakuan B (dosis hormon 40 mg/kg pakan) dibandingkan dengan perlakuan yang lain menunjukkan bahwa perlakuan B merupakan perlakuan yang terbaik dalam meningkatkan nisbah kelamin ikan jantan. Persentase tingkat kelangsungan hidup ikan luo han selama perlakuan pada dosis 0 (kontrol), 30, 40, serta 50 mg/kg pakan berturut-turut sebesar 77,7 %, 82,3 %, 68,0 %, dan 76,3 %. Pemberian hormon 17α-metiltestosteron selama 4 minggu hingga dosis 50 mg/kg pakan tidak mempengaruhi kelangsungan hidup ikan.
10