RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI MONITORING PERKULIAHAN KELAS BERBASIS WEB (STUDI KASUS STIKOM SURABAYA) (Design Of Web-based Information System for Monitoring Class Lectures Case Study : STIKOM Surabaya) Valentinus Roby Hananto1) 1) S1/Jurusan Sistem Informasi, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Teknik Komputer Surabaya, email:
[email protected] Abstract: As one of the institutions in education, STIKOM Surabaya also had evaluation of learning outcomes that is Ujian Tengah Semester (UTS) and Ujian Akhir Semester (UAS). One of the purpose is to evaluate student learning outcomes of a course for one semester. For students, the results of UTS and the UAS is also one determinant of whether they graduated or not from the course they follow. For teachers, student test results can also be a reference for monitoring the level of student material understanding. From the results of evaluation classes, professors or teachers can monitor the success of the delivery of material in class. In addition, lecturers can also compare the results of his/her class with another parallel class. However, at present, there is no application or system that aims to compare the results of examinations per subject material between parallel classes. This application or system was built to analyze the results of class evaluations to determine the level of success topics material. The application also produces comparisons of evaluation results between parallel classes with the Kruskal-Wallis test. From the implementation and evaluation that has been done, the application can display the score comparison per topic material. By using the Kruskal-Wallis test, this application can display comparison information about mastery of the material between parallel classes. From the results of Kruskal-Wallis test we know whether there are significant differences in the mastery of the material between parallel classes, so the successful delivery of material between parallel classes as possible can be controlled. Keywords: information system, monitoring, evaluation, kruskal-wallis.
pendidikan
semester dan akhir semester. Salah satu
merupakan suatu hal yang sudah biasa kita
tujuannya yaitu untuk mengevaluasi hasil
temui. Meskipun kini memiliki makna yang
belajar mahasiswa terhadap sebuah mata kuliah
lebih luas, namun pada awalnya pengertian
selama satu semester. Bagi mahasiswa, hasil
evaluasi pendidikan selalu dikaitkan dengan
UTS dan UAS juga merupakan salah satu
prestasi belajar siswa. Definisi yang pertama
penentu lulus atau tidaknya mereka dari mata
dikembangkan oleh Ralph Tyler. Ahli ini
kuliah yang mereka ikuti.
Evaluasi
dalam
dunia
mengatakan bahwa evaluasi merupakan sebuah
Bagi dosen, hasil ujian mahasiswa juga
proses pengumpulan data untuk menentukan
bisa menjadi bahan acuan evaluasi untuk
sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian mana
memonitoring tingkat pemahaman materi dari
tujuan pendidikan sudah tercapai. Dari definisi
mahasiswa.
ini dapat terlihat pentinganya proses evaluasi
dilakukan pada 23 dosen dan asisten di
dalam dunia pendidikan (Arikunto, 2001:3).
STIKOM Surabaya pada bulan Oktober tahun
Seperti layaknya institusi pendidikan
2010,
Berdasarkan
kuesioner
yang
74% di antaranya selalu melakukan
lainnya yang mengadakan evaluasi terhadap
monitoring dan evaluasi setiap akhir semester.
muridnya, STIKOM Surabaya juga mengadakan
Mereka
evaluasi yaitu Ujian Tengah Semester (UTS)
mahasiswa
dan Ujian Akhir Semester(UAS) setiap tengah
pemahaman materi dari mahasiswa. Hasil
berpendapat dapat
bahwa
hasil
menunjukkan
ujian tingkat
1
evaluasi itu bisa menjadi masukan bagi dosen
LANDASAN TEORI
untuk perbaikan dalam penyampaian materi
Pengertian
perkuliahan pada semester berikutnya.
Evaluasi
Namun
tidak
dan
Tidak semua orang menyadari bahwa
membandingkan hasil evaluasi di kelasnya
setiap saat kita selalu melakukan pekerjaan
dengan
evaluasi. Padahal dalam beberapa kegiatan
paralel
dosen
Penilaian,
selalu
kelas
semua
Pengukuran,
lainnya.
Apalagi
membandingkan hasil per topik materi dengan
sehari-hari,
kelas yang lain. Hanya 22% pengajar yang
pengukuran dan penilaian yang merupakan
melakukan hal ini. Padahal perbandingan hasil
bagian dari kegiatan evaluasi.
per topik materi dengan hasil dari kelas yang lain
juga
bisa
memonitoring
menjadi sukses
acuan atau
kita
jelas-jelas
mengadakan
Dari dua kalimat di atas kita sudah
untuk
menemui tiga buah istilah yaitu: evaluasi,
tidaknya
pengukuran, dan penilaian. Kebanyakan orang
penyampaian materi dari dosen.
memang lebih cenderung mengartikan ketiga
Belum adanya sistem/aplikasi yang
kata tersebut sebagai satu pengertian yang sama
bertujuan untuk membandingkan hasil ujian per
sehingga dalam memakainya hanya tergantung
topik materi dengan kelas lainnya menjadi salah
dari kata mana yang sedang siap untuk
satu
diucapkannya.
alasan
para
dosen
kesulitan
untuk
Untuk dapat melakukan penilaian, kita
melakukan monitoring dan evaluasi dengan membandingkan hasil pada kelasnya dan pada
mengadakan
kelas lain. Sebanyak 78% dosen/pengajar
Mengukur
beranggapan apabila ada sistem/aplikasi untuk
dengan satu ukuran, sehingga pengukuran
melakukan
hasil
bersifat kuantitatif. Menilai adalah mengambil
perkuliahan kelas, aplikasi ini akan membantu
suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran
mereka.
baik
monitoring
Dengan
dan
evaluasi
demikian,
keberhasilan
pengukuran adalah
buruk,
terlebih
dahulu.
membandingkan
sesuatu
sehingga
penilaian
bersifat
penyampaian setiap topik materi dalam satu
kualitatif. Mengadakan evaluasi meliputi kedua
mata kulih menjadi mudah untuk dikontrol.
langkah di atas, yakni mengukur dan menilai
Berdasarkan
permasalah
tersebut,
(Arikunto, 2001:2).
dibutuhkan aplikasi/sistem untuk memonitoring perkuliahan berdasarkan hasil evaluasi kelas. Aplikasi ini akan menampilkan informasi
Penilaian Pendidikan Menurut
Arikunto
(2001:4),
dalam
perbandingan hasil ujian per topik materi antara
pembelajaran yang terjadi di sekolah atau
kelas-kelas
paralel
suatu
khusunya di kelas, guru adalah pihak yang yang
Diharapkan
dengan
adanya
mata
kuliah.
aplikasi
ini,
paling bertanggung jawab atas hasilnya. Dengan
keberhasilan penyampaian materi antara kelas
demikian, guru patut dibekali dengan evaluasi
paralel sebisa mungkin dapat dikontrol.
sebagai ilmu yang mendukung tugasnya, yakni mengevaluasi hasil belajar siswa. Dalam hal ini guru bertugas mengukur apakah siswa sudah
2
menguasai ilmu yang dipelajari oleh siswa dari
2. Output
bimibngan guru sesuai dengan tujuan yang telah
Yang
dimaksud
sebagai
dirumuskan.
keluaran adalah bahan jadi yang dihasilkan
output
atau
Menurut pengertian lama, pencapaian
oleh transformasi. Yang dimaksud dalam
tujuan pembelajaran yang berupa prestasi
bahasan ini adalah siswa lulusan sekolah
belajar, merupakan hasil dari kegiatan belajar-
yang
mengajar semata. Dengan kata lain, kualitas
menentukan apakah sorang siswa berhak
kegiatan belajar-mengajar adalah satu-satunya
lulus atau tidak, perlu diadakan kegiatan
faktor penentu keberhasilan. Pendapat seperti itu
penilaian sebagai alat penyaring kualitas.
kini sudah tidak berlaku lagi. Pembelajaran
bersangkutan.
Untuk
dapat
3. Tranformasi
bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan
Yang dimaksud dengan transformasi adalah
prestasi belajar, karena prestasi merupakan hasil
mesin yang bertugas mengubah bahan
proses yang keadaanya sangat kompleks.
mentah menjadi bahan jadi. Dalam dunia pendidikan, sekolah itulah yang dimaksud
Apabila sekolah diumpamakan sebagai tempat mengolah sesuatu dan calon siswa
dengan transformasi.
diumpamakan sebagai bahan mentah, maka
4. Umpan balik (feed back)
lulusan dari sekolah itu dapat disamakan dengan
Yang dimaksud sebagai umpan balik adalah
hasil olahan yang sudah siap digunakan. Dalam
segala informasi baik yang menyangkut
istilah inovasi yang menggunakan teknologi
output maupun transformasi. Umpan balik
maka pengolahan ini disebut transformasi.
ini diperlukan sekali untuk memperbaiki
Jika
digambarkan
dalam
input maupun tranformasi
bentuk
Ditinjau
diagram akan terlihat sebagai berikut:
dari
sudut
bahasa,
penilaian
diartikan sebagai proses menentukan nilai suatu
input
transformasi
objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau
output
harga suatu objek diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Misalnya untuk dapat mengatakan baik, sedang, kurang, diperlukan adanya ukuran
umpan balik
yang jelas bagaimana yang baik, yang sedang, dan
Gambar 1 Transformasi Pendidikan
yang
kurang.
Ukuran
itulah
yang
dinamakan kriteria. Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa ciri penilaian adalah
1. Input Input
adanya objek atau program yang dinilai dan adalah
bahan
mentah
yang
dimasukkan ke dalam tranformasi. Dalam dunia sekolah maka yang dimaksud dengan bahan mentah adalah calon siswa yang baru akan memasuki sekolah.
adanya
kriteria
sebagai
dasar
untuk
membandingkan antara apa yang dicapai dengan kriteria yang harus dicapai (Sulistiawan, 2010). Perbandingan bisa bersifat mutlak, bisa pula bersifat relatif. Perbandingan bersifat
3
mutlak artinya hasil perbandingan tersebut
adalah, asumsi yang dibutuhkan seringkali tidak
menggambarkan posisi objek yang dinilai
bisa diperiksa, atau terdapat keraguan untuk
ditinjau dari kriteria yang berlaku. Sedangkan
menggunakan suatu metode karena sebaran
perbandingan yang bersifat relatif artinya hasil
populasinya mungkin sangat menjulur. Dengan
perbandingan
posisi
alasan ini, para statistikawan mengembangkan
suatu objek yang dinilai terhadap objek lainnya
suatu analisis yang bebas dari sebaran populasi
dengan bersumber pada kriteria yang sama.
dan parameter-parameter yang berhubungan.
lebih
menggambarkan
Dengan demikian, inti penilaian adalah proses menentukan nilai suatu objek tertentu
Uji-uji ini disebut uji-uji non parametrik (Spiegel, 1996:414). Salah satu uji non parametrik adalah uji
berdasarkan kriteria tertentu. Proses pemberian bentuk
Kruskal-Wallis, yang ditemukan oleh W.H.
interpretasi yang diakhiri dengan judgment.
Kruskal dan W.A. Wallis pada tahun 1952.
Interpretasi dan judgment merupakan tema
Pengujian ini hanya memerlukan data skala
penilaian yang mengimplikasikan adanya suatu
ordinal (peringkat). Tidak ada asumsi tentang
perbandingan antara kriteria dan kenyataan
distribusi populasi yang dibutuhkan untuk uji itu
dalam konteks situasi tertentu.
(Mason, 1999:2004). Uji Kruskal-Wallis banyak
nilai
tersebut
berlangsung
dalam
Penilaian hasil belajar adalah proses
digunakan untuk menguji apakah ada perbedaan
pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang
nilai dari beberapa kelompok populasi yang
dicapai mahasiswa dengan kriteria tertentu
independen. Untuk menerapkan uji Kruskal-Wallis,
(Nana, 2006). Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar
sampel
yang dipilih
mahasiswa. Hasil belajar mahasiswa pada
independen. Sebagai contoh, jika sampel berasal
hakikatnya adalah perubahan tingkah laku.
dari
Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam
diwawancarai, jawaban dari satu kelompok
pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,
harus tidak dipengaruhi oleh jawaban dari
afektif, dan psikomotoris. Penilaian proses
kelompok lain.
pembelajaran adalah upaya memberi nilai
Dalam
tiga
dari
kelompok
uji
populasi
yang
harus
dipilih
Kruskal-Wallis,
dan
semua
yang
sampel harus digabung, nilai yang telah
dilakukan oleh mahasiswa dan dosen dalam
digabung diurutkan dari yang terkecil hingga
mencapai tujuan-tujuan pengajaran.
yang tertinggi, dan nilai yang telah diurutkan
terhadap
kegiatan
belajar
mengajar
diganti dengan peringkat, mulai dari 1 untuk nilai terkecil.
Uji Kruskal-Wallis Di dalam pengujian hipotesis atau
Penyusunan
hipotesis
dalam
aturan pengambilan keputusan, ada kasus yang
Kruskal-Wallis adalah sebagai berikut:
membutuhkan
H0 : sampel berasal dari populasi yang sama
berbagai
asumsi
mengenai
distribusi populasi di mana sampel diambil.
uji
Ha : sampel berasal dari populasi yang berbeda
Namun situasi yang sering mucul dalam praktek
4
Uji Kruskal Wallis harus memenuhi asumsi
kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
berikut ini:
kriterium.
- Sampel ditarik dari populasi secara acak
mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi
- Kasus masing-masing kelompok independen
product
- Skala pengukuran yang digunakan biasanya
Pearson. Rumus korelasi product moment
ordinal
dengan simpangan:
Teknik
yang
yang
moment
digunakan
dikemukakan
untuk
oleh
- Rumus umum yang digunakan pada uji Kruskal-Wallis adalah : r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y, dua variabel yang dikorelasikan Statistik
uji
Kruskal-Wallis
N = banyknya kejadian
chi-kuadrat
X = momen X
dengan derajat bebas adalah k-1 dengan jumlah
Y = momen Y
menggunakan
nilai
distribusi
sample harus lebih dari 5. Jika nilai uji Kruskal-
Hasil perhitungan menggunakan rumus
Wallis lebih kecil daripada nilai chi-kuadrat
di atas akan menghasilkan sebuah koefisien
tabel, maka hipotesis nol diterima, berarti
korelasi antara dua variabel. Korelasi positif
sampel berasal dari populasi yang sama,
menunujukkan adanya hubungan sejajar antara
demikian pula sebaliknya.
dua hal. Misalnya hal pertama nilainya naik, hal kedua ikut naik. Sebaliknya jika hal pertama turun, yang kedua ikut turun.
Korelasi Product Moment Pada Penelitian korelasi bertujuan untuk
Contoh korelasi positif antara nilai IPA dan
menemukan ada tidaknya hubungan antara dua
Matematika,
variabel atau lebih, dan apabila ada, betapa
IPA:
2 3
eratnya hubungan serta berarti atau tidaknya
Matrematika:
4
hubungan
tingkat
Kondisi nilai matematika sejajar dengan IPA
variabel-variabel
karena naik dan turunnya nilai matematika
itu.
Untuk
hubungan-hubungan
menentukan
antara
dapat digunakan suatu alat statistik yang disebut koefisien yang dipilih adalah mereka yang
5 7
5 6 8
4 3
2
5 4 3
mengikuti naik dan turunnya nilai IPA. Korelasi negatif menunjukkan adanya
beberapa
hubungan kebalikan antara dua hal. Misalnya
variabel penting yang sedang diteliti. Untuk
hal pertama nilainya naik, jutru yang kedua
menghitung
nilainya turun. Sebaliknya jika yang pertama
menampakkan
perbedaan
besarnya
dalam
korelasi
digunakan
statistik teknik statistik ini yang digunakan
turun, yang kedua naik.
untuk menghitung antar dua atau lebih variabel.
Contoh korelasi negatif antara nilai Bahasa
Menurut Arikunto (2001:69), sebuah tes
Indonesia dengan Matematika,
dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai
Bahasa Indonesia: 5
6 8
4
dengan
Matematika:
7
1 2
kriterium,
dalam
arti
memiliki
8
5
3 2 3
5
Keadaan hubungan antara dua hal yang
informasi monitoring perkuliahan kelas ini akan
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari tidak
mengolahnya untuk menghasilkan informasi-
selalu hanya positif atau negatif saja, tetapi
informasi bagi dosen dan koordinator, seperti
mungkin 0. Besarnya korelasi pun tidak
nilai akhir, nilai per materi atau produktivitas
menentu. Contohnya adalah korelasi antara dua
kelas.
nilai mata pelajaran A dan B berikut ini. Nilai A : 5 6 4
7 3 8 7
Nilai B : 4 4 3
7 4 9 4
Data jadwal kuliah Data mahasiswa
Sistem Administrasi Akademik
Data dosen Data KRS Data Kurikulum
Keadaan kedua nilai tersebut jika dihitung 0
dengan rumus korelasi mungkin positif mungkin
Nilai akhir Nilai per Materi
Data materi ujian
Produktivitas kelas
Sistem Informasi Monitoring Perkuliahan Kelas
negatif.
Perbandingan Penguasaan Materi
+
Koefisien korelasi selalu terdapat antara
Nilai akhir Nilai per Materi
-1,00
sampai
+1,00.
Koefisien
negatif
positif
menunjukkan
Dosen
Produktivitas kelas Data nilai ujian Perbandingan Penguasaan Materi
menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien
Korelasi antar Materi
Koordinator
Gambar 2 Context Diagram
adanya
kesejajaran. Interpretasi mengenai besarnya
DFD Level 0 Sistem Monitoring Perkuliahan
koefisien korelasi adalah sebagai berikut:
Secara keseluruhan, sistem monitoring
Antara 0,80 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi. Antara 0,60 sampai dengan 0,80 : cukup tinggi. Antara 0,40 sampai dengan 0,60 : cukup.
perkuliahan ini terdiri dari 3 subsistem, yaitu maintenance data akademik, input materi dan nilai
Antara 0,20 sampai dengan 0,40 : rendah.
ujian,
serta
monitoring
nilai
ujian.
Subsistem maintenance data akademik adalah
Antara 0,00 sampai dengan 0,20 : sangat rendah.
proses input data-data akademik yang berasal dari sistem administrasi akademik. Sistem ini
PERANCANGAN SISTEM
sudah ada sebelumnya, sehingga tidak akan
Context Diagram Pada
dibahas lebih lanjut dalam sistem informasi
context
diagram
Sistem
monitoring perkuliahan kelas ini.
Informasi Monitoring Perkuliahan Kelas ini terdapat
tiga
buah
entitas,
yaitu
sistem
administrasi akademik, dosen, dan koordinator. Pada sistem ini, sistem administrasi akademik memberikan input data-data akademik seperti data dosen, data mahasiswa, data KRS, data kurikulum, dan data jadwal kuliah. Koordinator mata kuliah memberikan input data materi yang akan digunakan untuk ujian. Sedangkan dosen memberikan input data
Subsistem berikutnya yaitu input materi dan nilai ujian. Pada subsistem ini, koordinator akan memasukkan data materi/soal yang akan digunakan dalam ujian. Kemudian dosen akan memasukkan hasil nilai ujian mahasiswa per materi. Data-data ini akan digunakan untuk proses
pada
subsistem
berikutnya,
yaitu
monitoring nilai ujian. Untuk lebih jelasnya, DFD Level 0 sistem monitoring nilai ini dapat dilihat pada Gambar 3.
nilai ujian. Dari semua input tadi, sistem
6
MAHASISWA
[Data dosen] [Data mahasiswa]
Sistem Administrasi Akademik
[Data KRS]
KRS 1
Jdwlkul Kurlkl Dosen
[Data Kurikulum] Maintenance Data Akademik
[Data jadwal kuliah]
+ Mhs
1
Mhs
Dosen
Mahasiswa 2
Dosen
Kurlkl 3
Kurlkl
N IM N IRM N AMA ALAMAT STS_RU M AH SEX_M H S GOL_DARAH _M HS STS_M ARITAL WN KOTA_LAH IR STS_PRESENSI TGL_LAH IR JALU R_MASU K KELAS PIN KOT_ID D OSEN_WIL AGAM A STS_PIN N AMA2 TELP KODEPOS TH N_MASUK N O_TEST HP STS_KHU SUS TGL_REG
varc har (11) varc har (20) varc har (50) varc har (50) numeric( 1) varc har (10) varc har (30) numeric( 1) numeric( 1) varc har (4) varc har (1) date numeric( 1) numeric( 1) varc har (6) varc har (4) varc har (6) numeric( 1) varc har (1) varc har (200) varc har (50) varc har (5) numeric( 4) varc har (10) varc har (100) varc har (1) date
ID = ID
KRS
NIM = NIM
JDWKU L KELAS2 var char(2) N IK var char(6) ID var char(10) H ARI numeric(5) MU LAI date SELESAI date KAPASITAS numeric(5) TER ISI numeric(5) ISI_TEMP numeric(5) STS_KU L var char(1) STS_IN FO var char(1)
Jdwlkul
KRS 5
KRS
DOSEN NIK KAR Y_TYPE NAM A_D SN ALAMAT_DSN KOT_ID SEX STS_M AR ITAL WN AGAM A KOTA_LAHIR TGL_LAH IR SHIFT FAKU L_ID NIP TELP STATU S BAGIAN ALAMAT_2 KOT_ID _2 TELP_2 ABSEN SI PIN STS_PIN MAN AGER_ID GOL_D AR AH MU LAI_KER JA TGL_KELU AR KELOMPOK INISIAL KOD E_SIE ADM DOSEN GELAR _DEPAN GELAR _BELAKAN G
2 Koordinator
[Data nilai ujian]
Input materi dan nilai ujian
[Data materi ujian]
Dosen
Data nilai
+ Data materi
6
Materi
7
Data nilai
Detail nilai
Data materi
3
var char(10) var char(2) var char(50) var char(50) var char(4) var char(10) var char(30) numeric(1) numeric(1) var char(4) date var char(1) var char(5) var char(15) var char(50) numeric(1) numeric(2) var char(50) var char(4) var char(15) numeric(1) var char(6) var char(1) var char(6) var char(2) date date var char(15) var char(3) numeric(2) numeric(1) numeric(1) var char(20) var char(20)
ID_KR S KELAS2 N IM J_H AD IR N _U TS N _U AS N _PR AKT N _TU GAS N _QU IZ N _PAPER N _LAIN N _AKH IR N _H U RU F STS_M K STS_U TS STS_U AS STS_PR E PR O_H DR KAR Y_NIK PR K_GR OU P STS_U JIAN
KE LAS2 = KE LAS2
Jdwlkul 4
DETAIL_N ILAI ID _MATERI var char(10) NILAI int NIM var char(11) KELAS2 var char(2) ID var char(10)
NI M = NIM
KE LAS2 = KE LAS2
NIK = NI K
I D = ID
varc har (10) varc har (2) varc har (11) numer ic( 2) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 3) numer ic( 6,2) varc har (2) varc har (1) varc har (1) varc har (1) varc har (1) numer ic( 6,2) varc har (6) varc har (6) varc har (1)
ID_MATE RI = I D_MAT ERI
KU RLKL ID var char(10) PR ASYARAT var char(100) SEM ESTER var char(1) N AMA_MK var char(50) SKS numeric(1) STATUS numeric(1) SIN ONIM var char(40) FAKUL_ID var char(5) N AMA_ING var char(75) JEN IS numeric(1) TAHU N var char(4) STS_SERTIFIKASI numeric(1) PR IORITAS numeric(2) STS_KON VER SI numeric(1) STS_PRA var char(1) MIN _NILAI var char(2)
M ATER I
ID = ID
ID _MATER I ID MATER I TIPE BOBOT
var char(10) var char(10) var char(30) var char(3) numeric(6,2)
I D = ID
LOGIN_KOOR D IN ATOR PASSWORD _KOOR D ID NIK
NI K = NI K
varchar( 20) varchar( 10) varchar( 6)
LOGIN NI K = NI K
NIK PASSWOR D
varc har(6) varc har(20)
KRS
[Korelasi antar Materi]
Gambar 5 Physical data model
[Nilai akhir] [Produktivitas kelas]
Monitoring nilai ujian [Nilai per Materi]
[Nilai per Materi]
[Produktivitas kelas]
[Perbandingan Penguasaan Materi]
+
[Nilai akhir]
[Perbandingan Penguasaan Materi]
Gambar 3 DFD Level 0 HASIL DAN PEMBAHASAN Produktivitas Kelas
Conceptual Data Model
Halaman
Pada Conceptual Data Model (CDM) ini terdapat 9 entitas (tabel). Untuk lebih jelasnya, CDM dapat dilihat pada Gambar 3.4.
produktivitas
kelas
ini
digunakan oleh dosen dan koordinator mata kuliah
untuk
melihat
produktivitas/tingkat
kelulusan mahasiswa tiap kelas dalam satu mata kuliah. User dapat menentukan nilai minimal
Mahas is wa nim nirm nama alamat sts_rumah sex g ol _dar ah sts_mari tal wn kota_lahi r sts_pres ens i tgl_l ahir jalur _masuk kelas pin kot_i d dosen_wl ag ama sts_pin nama2 telp kodepos thn_masuk no_test hp sts_khus us tgl_reg
Dos en Login password punya
NIK kary_type nama alamat kot_i d sex sts_mar ital wn ag ama kota_lahir tgl_l ahir shift fakul _id nip tel p status bagi an alamat_2 kot_i d_2 tel p_2 absensi pin sts_pin manag er_id g ol _darah mul ai_kerja tgl_keluar kelompok ini sial kode_s ie adm dosen g el ar_depan g el ar_belakang
yang dijadikan acuan untuk kelulusan..
DETAIL_NILAI memiliki
ni lai
KRS id_krs j_hadi r n_uts n_uas n_prakt n_tugas n_quiz n_paper n_lain n_akhir n_huruf sts_mk sts_uts sts_uas sts_pre pro_hdr kary_ni k prk_group sts_uj ian
memiliki
punya
sumber
mengajar
jdwkul kelas hari mulai selesai kapasi tas terisi i si_temp sts_kul sts_info
punya
Kur lkl
membahas
Login_koor dinator punya
password punya
id pr asyarat semester nama sks status si nonim fakul_i d nama_ing j enis tahun sts_serti fi kas i pr iori tas sts_konversi sts_pra min_nilai
punya
Mater i id_materi materi tipe bobot
mencakup
Gambar 4 Conceptual Data Model
Gambar 6 Form Produktivitas Physical Data Model Pada Physical Data Model (PDM) ini terdapat 9 entitas (tabel). Untuk lebih
Nilai per Materi Halaman nilai per materi ini digunakan
jelasnya, PDM dapat dilihat pada Gambar
oleh dosen untuk melihat nilai tiap materi pada
3.5.
kelas yang diajar oleh dosen tersebut. Informasi pada halaman ini dapat membantu dosen untuk
7
mengetahui materi apa yang sudah dikuasai
tersebut, sehingga user dapat mengetahui
dengan baik oleh mahasiswa dan materi apa
apakah ada perbedaan hasil yang signifikan
yang masih belum dikuasai dengan baik oleh
antara kelas-kelas tersebut.
mahasiswa.
Gambar 9 Penguasaan Materi Korelasi Materi Gambar 7 Nilai per Materi
Halaman korelasi antar materi ini
Detail Nilai per Materi Form
detail
merupakan salah satu fitur dalam sistem yang nilai
per
materi
ini
bisa digunakan oleh koordinator untuk melihat
digunakan oleh dosen untuk melihat nilai tiap
informasi korelasi/hubungan antara satu materi
materi secara detail pada kelas yang diajar oleh
dengan materi lainnya. User harus memasukkan
dosen tersebut. Selain itu juga ditampilkan
mata kuliah dan dua materi yang akan dicari
grafik/diagram batang persebaran nilai untuk
hubungan korelasinya. Kemudian sistem akan
materi tersebut.
memprosesnya
untuk
menghasilkan
indeks
korelasi materi.
Gambar 8 Detail Nilai per Materi
Perbandingan Penguasaan Materi Halaman
perbandingan
Gambar 10 Korelasi Materi penguasaan
materi ini digunakan oleh dosen dan koordinator mata
kuliah
untuk
melihat
perbandingan
KESIMPULAN Setelah dilakukan uji coba dan evaluasi
penguasaan sebuah materi antar kelas. Sistem
terhadap
sistem
informasi
monitoring
juga akan menampilkan uji Kruskal-Wallis
perkuliahan kelas ini, maka dapat ditarik
berdasarkan nilai ujian mahasiswa pada materi
kesimpulan sebagai berikut:
8
1. Sistem ini dapat menganalisa hasil evaluasi kelas untuk mengetahui tingkat keberhasilan topik materi perkuliahan.
2. Sistem
ini
dapat
menghasilkan
perbandingan hasil evaluasi antar kelas paralel dengan uji Kruskal-Wallis. SARAN Adapun beberapa saran yang dapat diberikan kepada peneliti berikutnya apabila ingin mengembangkan sistem yang telah dibuat ini agar menjadi lebih baik adalah sebagai berikut: 1. Tampilan web untuk sistem yang dibuat ini masih
sederhana
sehingga
perlu
ditingkatkan lagi kualitasnya. 2. Aplikasi
mendatang
sebaiknya
menggunakan enkripsi data atau teknologi lainnya untuk keamanan data di internet 3. Aplikasi
mendatang
sebaiknya
bisa
menangani soal ujian dengan tipe multiple choice. Bisa juga ditambahkan fitur ujian secara
online
sehingga
mahasiswa
mengerjakan ujian secara langsung pada aplikasi ini. Hasil ujian mahasiswa bisa langsung diproses oleh sistem sehingga dosen/pengajar tidak perlu lagi melakukan input nilai secara manual.
9
DAFTAR PUSTAKA
Mahasiswa Program S1 Reguler 1
Arikunto, Suharsimi. 2001. Dasar-dasar evaluasi
Fakultas Ekonomi Universitas
pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta :
Diponegoro). Semarang : Universitas
Bumi Aksara.
Diponegoro.
Jogiyanto, H.M., 1998. Analisis Desain dan
Wahidmurni, dkk. 2010. Evaluasi Pembelajaran
Desain Sistem Informasi. Jakarta : Elex
(Kompetensi dan Praktik). Yogyakarta
Media Komputindo.
:Nuha Litera.
Kadir, Abdul 2008. Dasar Pemrograman Web Dinamis Menggunakan PHP. Yogyakarta:ANDI. Kendall, K.E., and Kendall, J.E. 2005. System Analysis and Design Sixth Edition. New Jersey : Prentice-Hall International. Marlinda, Linda. 2004. Sistem Basis Data. Yogyakarta : Andi. Mason, Robert D. Teknik Statistika untuk Bisnis dan Ekonomi Edisi 9 Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga. Nana, Sudjana. 1989. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algesindo. Rajani, Renu and Oak, Pradeep. 2004. Software Testing Effective Methods, Tools, and Techniques. New Delhi: Tata McGrawHill. Spiegel, Murray. 1996. Teori dan Soal-Soal Statistika Edisi Kedua. Jakarta : Penerbit Erlangga. Sulistiawan, Wisnu. 2010. EFEKTIFITAS KELAS PARALEL (Studi Pada Mata Kuliah Pengantar Manajemen
10